Imunisasi Dpt

5
IMUNISASI DPT ( Difteri, Pertusis, dan Tetanus) A. Pengertian imunisasi DPT Imunisasi DPT suatu kombinasi vaksin penangkal difteri, pertusis,dan tetanus. Imunisasi DPT adalah suatu vaksin 3-in-1 yang melindungi terhadap difteri, pertusis dan tetanus. Difteri adalah suatu infeksi bakteri yang menyerang tenggorokan dan dapat menyebabkan komplikasi yang serius atau fatal. Difteri disebabkan oleh C. diphteriae sering timbul di negara dengankeadaan kesehatan lingkungan tidak baik dan jarang timbul di negara-negara industri. Pertusis (batuk rejan) adalah infeksi bakteri pada saluran udara yang ditandai dengan batuk hebat yang menetap serta bunyi pernafasan yang melengking. Pertusis berlangsung selama beberapa minggu dan dapat menyebabkan serangan batuk hebat sehingga anak tidak dapat bernafas, makan atau minum. Pertusis juga dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti pneumonia, kejang dan kerusakan otak. Pertusis disebabkan oleh B. Pertusissis. Tetanus adalah infeksi bakteri yang bisa menyebabkan kekakuan pada rahang serta kejang. Tetanus neonatorum disebabkan oleh pemotongan tali pusat denga alat yang tidak steril, atau menutupnya dengan bahan-bahan seperti abu, lumpur sehingga terinfeksi dengan bakteri tetanus. B. Tujuan imunisasi DPT 1. Mencegah penyakit difteri

description

s

Transcript of Imunisasi Dpt

Page 1: Imunisasi Dpt

IMUNISASI DPT ( Difteri, Pertusis, dan Tetanus)

A. Pengertian imunisasi DPT

Imunisasi DPT suatu kombinasi vaksin penangkal difteri, pertusis,dan tetanus.

Imunisasi DPT adalah suatu vaksin 3-in-1 yang melindungi terhadap difteri, pertusis dan

tetanus.

Difteri adalah suatu infeksi bakteri yang menyerang tenggorokan dan dapat

menyebabkan komplikasi yang serius atau fatal. Difteri disebabkan oleh C. diphteriae

sering timbul di negara dengankeadaan kesehatan lingkungan tidak baik dan jarang timbul di

negara-negara industri.

Pertusis (batuk rejan) adalah infeksi bakteri pada saluran udara yang ditandai dengan

batuk hebat yang menetap serta bunyi pernafasan yang melengking. Pertusis berlangsung

selama beberapa minggu dan dapat menyebabkan serangan batuk hebat sehingga anak tidak

dapat bernafas, makan atau minum. Pertusis juga dapat menimbulkan komplikasi serius,

seperti pneumonia, kejang dan kerusakan otak. Pertusis disebabkan oleh B. Pertusissis.

Tetanus adalah infeksi bakteri yang bisa menyebabkan kekakuan pada rahang serta

kejang. Tetanus neonatorum disebabkan oleh pemotongan tali pusat denga alat

yang tidak steril, atau menutupnya dengan bahan-bahan seperti abu, lumpur

sehingga terinfeksi dengan bakteri tetanus.

B. Tujuan imunisasi DPT

1. Mencegah penyakit difteri

Difteri adalah penyakit yang bermula dari infeksi pada hal ini terkadang nyaris tanpa

disertai radang tenggorokan yang menyebabkan saluran pernapasan tersumbat, kerusakan

jantung dan kematian. Serta bisa menyebabkan infeksi paru-paru dan kerusakan otak .

2. Mencegah terjadinya pertussis

Penyakit batuk biasanya banyak terjadi pada anak balita. Penyebab penyakit ini adalah

kuman Haemophylus pertusis. Kuman ini biasanya berada di saluran pernafasan. Bila anak-

anak dalam keadaan daya tahan tubuhnya melemah, maka kuman tersebut mudah sekali

menyerang dan menimbulkan penyakit. Penularannya melalui cairan yang keluar dari hidung

yang tersembur keluar waktu batuk atau bersin. Perawatan dan pencegahan penyakit ini tidak

terlalu sulit. Bila anak tidak begitu menderita dan cuaca cukup baik, boleh ia dibawa keluar

Page 2: Imunisasi Dpt

agar dapat menghirup udara segar dan bersih. Makanan sebaiknya diberikan yang ringan-

ringan dan cukup bergizi. Pencegahan penyakit ini dengan imunisasi DPT .

3. Mencegah Tetanus

Tetanus adalah manifestasi sistemik tetanus disebabkan oleh absorbsi eksotoksin sangat

kuat yang dilepaskan oleh clostridiumtetani pada masa pertumbuhan aktif dalam tubuh

manusia. Penyebab penyakit ini adalah clostridiumtetani yang hidup anaerob, berbentuk

spora selama di luar tubuh manusia, tersebar luas di tanah dan mengeluarkan toksin bila

dalam kondisi baik. Toksin ini dapat menghancurkan sel darah merah, merusak leukosit dan

merupakan tetanosporasmin yaitu toksinyang neurotropik yang dapat menyebabkan

ketegangan dan spasme otot.

C. Waktu Pemberian imunisasi DPT

Booster pertama biasanya diberikan pada umur sekitar 2 sampai 11 bulan dan yang

selanjutnya diberikan pada usia sekitar 4-5 tahun (Alimul, 2003 :72). Imunisasi dasar vaksin

DPT diberikan setelah berusia 2 bulan sebanyak 3 kali (DPT I, II dan III) dengan interval

tidak kurang dari 4 minggu. Imunisasi DPT ulangan diberikan satu tahun sejak imunisasi

DPT III, kemudian saat masuk sekolah (5 – 6 tahun) dan saat meninggalkan sekolah dasar (12

tahun). Menurut program dilanjutkan dengan TT dikelas 2 dan 3 SD.

D. Cara Pemberian imunisasi DPT

Imunisasi DPT diberikan dengan cara injeksi intra muskuler (IM) pada paha sebanyak

0,5 ml. Pemberian dilakukan 3 kali dengan interval 4 minggu.

E. Alat dan Bahan imunisasi DPT

  Spuit disposibel 2,5 cc dan jarumnya

  Vaksin DPT dan pelarutnya dalam termos es

  Kapas alkohol

  Sarung tangan

F. Prosedur kerja imunisasi DPT

1.     Cuci tangan

2.      Gunakan sarung tangan

3.      Jelaskan kepada orang tua prosedur yang akan dilakukan

Page 3: Imunisasi Dpt

4.      Ambil vaksin DPT dengan spuit sesuai dengan program /anjuran, yaitu 0,5 ml

5.      Atur posisi bayi (bayi dipangku ibunya, tangan kiri ibu merangkul bayi, meyangga kepala

bahu, dan memegang sisi luar tangan kiri bayi. Tangan kanan bayi melingkar ke belakang

tubuh ibu dan tangan kanan ibu memegang kaki bayi dengan kuat).

6.      Lakukan desinfeksi 1/3 area tengah paha bagian luar yang akan diinjeksi dengan kapas

alkohol

7.      Regangkan daerah yang akan diinjeksi

8.      Lakukan injeksi dengan memasukkan jarum ke intramuskular di daerah femur

9.      Lepaskan sarung tangan

10.  Cuci tangan

11.  Catat reaksi yang terjadi

G. Efek samping imunisasi DPT

1.    Panas

Kebanyakan anak akan menderita panas pada sore hari setelah mendapat imunisasi

DPT, tapi panas ini akan sembuh dalam 1 – 2 hari. Anjurkan agar jangan dibungkus dengan

baju tebal dan dimandikan dengan cara melap dengan air yang dicelupkan ke air hangat.

2.    Rasa sakit di daerah suntikan

Sebagian anak merasa nyeri, sakit, kemerahan, bengkak.

3.    Peradangan

Bila pembengkakan terjadi seminggu atau lebih, maka hal ini mungkin disebabkan

peradangan, mungkin disebabkan oleh jarum suntik yang tidak steril karena:

  Telah tersentuh,

  Sebelum dipakai menyuntik jarum diletakkan diatas tempat yang tidak steril,

  Sterilisasi kurang lama,

  Pencemaran oleh kuman.

H.      Kontraindikasi imunisasi DPT

Imunisasi DPT tidak boleh diberikan kepada anak yang sakit parah, pernah menderita

kejang atau pada penyakit gangguan kekebalan (defisiensi imunologik). Sakit batuk, pilek,

demam atau diare yang sifatnya ringan, bukan merupakan kontraindikasi yang mutlak.

Dokter akan mempertimbangkan pemberian imunisasi, seandainya anak anda sedang

menderita sakit ringan.