Imunisasi Besusu Tengah

11
I. PENDAHULUAN Pos Pelayanan Keluarga Berencana - Kesehatan Terpadu (Posyandu) adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan. Konsep Posyandu berkaitan erat dengan keterpaduan. Keterpaduan yang dimaksud meliputi keterpaduan dalam aspek sasaran, aspek lokasi kegiatan, aspek petugas penyelenggara, aspek dana dan lain sebagainya. Posyandu dipandang sangat bermanfaat bagi masyarakat namun keberadaanya di masyarakat kurang berjalan dengan baik, oleh karena itu pemerintah mengadakan revitalisasi posyandu. Revitalisasi posyandu merupakan upaya pemberdayaan posyandu untuk mengurangi dampak dari krisis ekonomi terhadap penurunan status gizi dan kesehatan ibu dan anak. Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan status gizi serta kesehatan ibu dan anak melalui peningkatan kemampuan kader, manajemen dan fungsi posyandu Program imunisasi merupakan salah satu metode yang sangat efektif dalam mencegah terjadinya PD3I ( Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi ) yang secara langsung berhubungan dengan menurunkan angka kematian bayi dan balita. Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin kedalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu. Sedangkan yang dimaksud vaksin adalah bahan yang dipakai untuk merangsang 1

description

IMUNISASI

Transcript of Imunisasi Besusu Tengah

I

I. PENDAHULUANPos Pelayanan Keluarga Berencana - Kesehatan Terpadu(Posyandu) adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan. Konsep Posyandu berkaitan erat dengan keterpaduan. Keterpaduan yang dimaksud meliputi keterpaduan dalam aspek sasaran, aspek lokasi kegiatan, aspek petugas penyelenggara, aspek dana dan lain sebagainya.

Posyandu dipandang sangat bermanfaat bagi masyarakat namun keberadaanya di masyarakat kurang berjalan dengan baik, oleh karena itu pemerintah mengadakan revitalisasi posyandu. Revitalisasi posyandu merupakan upaya pemberdayaan posyandu untuk mengurangi dampak dari krisis ekonomi terhadap penurunan status gizi dan kesehatan ibu dan anak. Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan status gizi serta kesehatan ibu dan anak melalui peningkatan kemampuan kader, manajemen dan fungsi posyandu

Program imunisasi merupakan salah satu metode yang sangat efektif dalam mencegah terjadinya PD3I ( Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi ) yang secara langsung berhubungan dengan menurunkan angka kematian bayi dan balita. Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin kedalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu. Sedangkan yang dimaksud vaksin adalah bahan yang dipakai untuk merangsang pembentukan zat anti yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui suntikan seperti vaksin BCG, DPT, Campak, dan melalui mulut seperti vaksin polio.Pemberian imunisasi pada anak yang mempunyai tujuan meningkatkan derajat imunitas, memberikan proteksi imun dengan menginduksi respons memori terhadap patogen tertentu / toksin dengan menggunakan preparat antigen non-virulen/non-toksik. Kekebalan tubuh juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya terdapat tingginya kadar antibodi pada saat dilakukan imunisasi, potensi antigen yang disuntikkan, waktu antara pemberian imunisasi, mengingat efektif dan tidaknya imunisasi tersebut akan tergantung dari faktor yang mempengaruhinya sehingga kekebalan tubuh dapat diharapkan pada diri anakImunisasi yang terdapat di Puskesmas Singgani dan kelurahan posyandu lingkungan kerjanya di antaranya : BCG, Polio, DPT-HB, Campak dan TT.

II. TUJUAN KEGIATAN

1. Menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi akibat penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi.2. Untuk memberikan pelayanan imunisasi pada bayi dan balita di wilayah kerja Posyandu kelurahan Besusu Tengah.3. Untuk memberikan pelayanan kesehatan pada bayi dan balita di wilayah kerja Posyandu kelurahan Besusu Tengah .4. Untuk mengetahui adakah permasalahan pada pelaksanaan imunisasi sekaligus mencari pemecahannyaIII. TEMPAT DAN TANGGAL PELAKSANAAN

Hari/Tanggal:1. Posyandu Ikan Mas (8 Januari 2014)2. Posyandu Pratiwi (11 Januari 2014)3. Posyandu Aisyifa (11 Januari 2014)

4. Posyandu Murni (13 Januari 2014)

5. Posyandu Kamboja (18 Januari 2014)

6. Posyandu Polres (20 Januari 2014)

Waktu:09.00-11.00Pelaksana : - Bidan kelurahan yaitu Bidan Fatimah Bidan puskesmas, yaitu: Ibu Dian F, Ibu Dian L, dan Ibu Amila Ahli gizi, yaitu Ibu Magrid dan Ibu Ian

Dokter internship: dr.Isabella Silaen

Kader posyandu setempat

Mahasiswa keperawatan dan farmasi Metode :Pemberian imunisasi dasar sesuai KMS bayi dan balitaSasaran :Bayi dan Balita di wilayah kerja Posyandu Besusu TengahPROSES KEGIATAN POSYANDU

Kegiatan di Posyandu di kelurahan Besusu Tengah yang pertama yaitu sasaran yang datang melakukan registrasi/pendaftaran dan menyerahkan KMS/buku KIA. Dalam registrasi tersebut kader posyandu akan mencari formulir pencatatan pelayanan di posyandu atas nama sasaran yang sudah pernah datang ke posyandu tersebut. Apabila sasaran baru pertama kali datang ke posyandu tersebut maka akan dibuatkan formulir atas nama sasaran. Proses kedua setelah pendaftaran adalah penimbangan. Balita yang datang ditimbang sesuai dengan umur, bayi umur 0-5 bulan ditimbang dengan timbangan bayi (baby scele), sedangkan balita umur 5 bulan keatas ditimbang dengan Dacin, apabila balita tersebut tidak mau (menangis) maka ditimbang dengan timbangan pegas biasa. Setelah mendapatkan angka besaran timbangan maka ibu balita melapor kepada kader yang bertugas mencatat untuk dituliskan pada formulir pencatatan pelayanan posyandu dan dilihat di KMS/buku KIA bagaimana pertumbuhan balita tersebut dan menjadi skrining awal. Bagi sasaran yang tidak melakukan imunisasi maka kegiatannya di posyandu selesai. Sebelum diperbolehkan pulang, pihak posyandu membagikan biskuit kepada tiap balita. Pada sebagian sasaran masih ada satu kegiatan lagi yang dilakukan yaitu imunisasi. Imunisasi ini dilakukan oleh seorang bidan puskesmas yaitu Ibu Marwati. Setelah semua kegiatan tersebut selesai, para kader kemudian mulai mengerjakan pembukuan serta menganalisis data dari kegiatan posyandu. Seluruh kegiatan ini berlangsung dari jam 09.00-12.00. CARA MENYIAPKAN ALAT UKUR

Alat ukur yang digunakan pada Posyandu ini hanyalah alat ukut untuk mengukut berat badan. Ada 3 (tiga jenis) alat yang berfungsi sama, yaitu untuk menimbang berat badan anak:1. Dacin

Dacin atau alat ukur sederhana dengan proses pemakaian memerlukan kepekaan dan keahlian tertentu ini, masih dugunakan pada Posyandu. Dacin digantungkan pada kayu yang sudah tidak berdiri kokoh lagi. Dacin yang digunakan pada Posyandu ini digunakan untuk mengukur berat badan anak pada usia 0-3 tahun.

2. Timbangan Bayi (Baby Scele)

Timbangan bayi yang dimana bayi diposisikan tidur diatasnya. Digunakan untuk menimbang anak pada usia 0-5 bulan. Timbangan ini menggunakan sistem pegas, jadi kesensitivitasannya akan berkurang seirang dengan lamanya dan seringnya pemakaian.

3. Timbang pegas biasa

Timbangan pegas seperti yang digunakan untuk menimbang berat badan dari mulai anak-anak sampai dengan orang dewasa ini juga tersedia, akan tetapi sepertinya sudah lumayan tua usianya, dikhawatirkan sudah tidak sensitive lagi.Alat ukur ini dipersiapkan tidak dalam waktu bersamaan. Yang paling pertama dipersiapkan adalah Dacin kemudian Timbangan bayi dan Timbangan pegas biasa. Timbangan diletakkan tidak jauh dari meja registrasi.

CARA MENIMBANG DAN MENGUKUR BALITA

Pada prosesnya, penimbangan dilakukan secara biasa. Anak diletakkan diatas alat ukur diminta untuk melepaskan alas kakinya, kemudian dilihat hasilnya, itulah pengukurannya. Akan tetapi ibu-ibu kader Posyandu melakukan faktor koreksi sebesar 1 ons untuk koreksi pakaian yang digunakan ataupun barang-barang yang melekat pada sang anak.

Hambatan sewaktu pengukuran adalah kerewelan si anak pada saat akan ditimbang, ada anak yang meronta-ronta saat hendak ditimbang di Dacin, hal ini tentu saja membuat kesusahan dan memperbesar ketidakakuratan pengukuran, karena goncangan dan goyang dari tubuh si anak saat hendak diukur.

Penggunaan timbangan bayi sudah tepat, memang hanya bayi yang berusia sekitar 0-5 bulan saja yang ditimbang ditimbangan bayi ini. Akan tetapi tidak jelas fungsi dari timbangan pegas biasa tersebut. Karena hampir semua anak ditimbang di Dacin.

Hasil pengukuran ini dilaporkan kembali di meja registrasi kemudian di isi di KMS masing-masing anak dan simpanan data untuk Posyandu tersebut. KEGIATAN 5 MEJA

Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh LKMD (Kades/Lurah), Kader, Tim Penggerak PKK Desa/Kelurahan serta petugas kesehatan dari KB. Pada hari buka Posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 (lima) meja yaitu :

Meja I: PendaftaranMeja II: Penimbangan

Meja III: Pengisian KMS

Meja IV: Penyuluhan perorangan berdasarkan KMSMeja V: Pelayanan Kesehatan :

Imunisasi

Pemberian vitamin A Pengobatan ringan

Kosultasi KB-KesPetugas pada Meja I s/d IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan meja pelayanan paramedis.

Pelayanan masyarakat di Posyandu Lasoani Kelurahan Singgani dilakukan dengan sistem 4 meja, yaitu pendaftaran, penimbangan, pengisian KMS, dan pelayanan kesehatan. Padahal seharusnya terdapat satu kegiatan lagi yaitu penyuluhan perorangan berdasarkan KMS, akan tetapi sewaktu kami melaksanakan kunjungan tidak terdapat kegiatan ini. Berikut adalah penjelasan kegiatan yang ada pada Posyandu:1. Meja I Pendaftaran

Ibu dan balita yang baru datang langsung menuju ke meja pendaftaran dan meletakkan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) atau Kartu Menuju Sehat (KMS). Selanjutnya Ibu kader yang bertugas di bagian pendaftaran mencari kertas panjang yang berisikan data balita, sementara itu Ibu dan Balita bergerak menuju ke bagian penimbangan. Kertas panjang (gambar disamping) terdiri dari beberapa kolom yaitu tanggal lahir, berat badan lahir bayi, identitas anak, orangtua, alamat, dan kolom untuk mencatat hasil penimbangan setiap bulan. Kertas ini diberikan langsung dari Puskesmas dan berfungsi untuk memback up data hasil penimbangan balita tiap bulannya. 2. Meja III PenimbanganPenimbangan di dilakukan oleh Ibu kader dan menggunakan tiga macam timbangan, yaitu dacin, timbangan injak, dan timbangan bayi. Untuk setiap balita yang ditimbang namun menggunakan pempers, Ibu kader melakukan koreksi dengan mengurangi satu ons dari berat yang diukur.

3. Meja III Pengisian KMS

Setelah balita ditimbang, ibu dan balita kembali lagi ke meja pendaftaran untuk melaporkan hasil penimbangan berat badan kepada ibu kader. Kemudian ibu kader mencatat hasilnya di buku KIA atau KMS dan di kertas panjang. Selesai pengisian KMS, balita diberikan makanan berupa biskuit.

4. Meja VPelayanan Kesehatan

Pelayanan kesehatan yang dilaksanakan ini berupa imunisasi. Petugas pada Meja V dilaksanakan oleh tenaga kesehatan yang bekerja juga di Puskesmas.IV. HASIL KEGIATAN

A. Profil Imunisasi Posyandu Besusu Tengah

Pelaksanaan imunisasi di Posyandu Besusu Tengah (Bougenile dan Matahari) dilaksanakan 1 bulan sekali pada minggu ke-2 setiap bulannya. Pelaksanaan imunisasi dilakukan oleh Bidan Fatimah Ibu Dian F, Ibu Dian L, Ibu Ian, Ibu Magrid, Kader posyandu setempat, mahasiswa keperawatan dan farmasi, dan dokter Internship (dr.Isabella Silaen). Semua peralatan vaksin disediakan dan dibawa langsung dari puskesmas.B. Hasil Kegiatan

Jumlah bayi dan balita yang datang ke Posyandu Besusu Tengah pada bulan Januari 2014 berjumlah 48 orang. Adapun jumlah bayi yang datang ke posyandu sebanyak 36 orang bayi dan dilakukan imunisasi pada 31 orang bayi, sedangkan 5 orang lainnya tidak diimunisasi karena dalam kondisi sakit. V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. KesimpulanKegiatan utama pada kegiatan posyandu adalah kegiatan imunisasi. Kesadaran ibu-ibu di wilayah Besusu Tengah untuk membawa bayinya untuk diimunisasi tepat waktu sudah cukup baik, bahkan para ibu tersebut cukup aktif bertanya mengenai kapan anaknya harus diimunisasi kembali. Imunisasi yang umumnya dilakukan pada saat posyandu adalah imunisasi combo 1, combo 2, combo 3, dan campak.B. Saran

Sebaiknya diperbanyak sarana dan prasarana agar tidak terjadi tumpukan kegiatan dalam satu meja, walaupun pada akhirnya kegiatan posyandu tetap berjalan lancar.

Perlunya dilakukan penyuluhan mengenai pentingnya imunisasi agar menambah keinginan para orangtua untuk membawa anaknya untuk diimunisasi secara teratur.PAGE 1