Imunisasi

22
IMUNISASI

Transcript of Imunisasi

Page 1: Imunisasi

IMUNISASI

Page 2: Imunisasi

Imunisasi

Adalah proses merangsang sistem kekebalan tubuh

Dengan cara memasukkan virus atau bakteri hidup yang dibunuh, bagian bagian tubuh dari bakteri atau virus atau racun dari bakteri yang sudah dimodifikasi secara oral atau suntik

Page 3: Imunisasi

Tujuan Imunisasi:

Untuk memberikan kekebalan kepada bayi agar dapat mencegah penyakit dan kematian bayi serta anak yang disebabkan oleh penyakit yang sering berjangkit.

Page 4: Imunisasi

Tujuan Imunisasi

Page 5: Imunisasi

Tanpa imunisasi

3 dari 100 kelahiran anak akan meninggal karena penyakit campak

2 dari 100 kelahiran anak akan meninggal karena batuk rejan

1 dari 100 kelahiran anak akan meninggal karena penyakit tetanus

Dan dari setiap 200.000 anak 1 akan menderita penyakit polio

Page 6: Imunisasi

Imunisasi dasar

Imunisasi dasar adalah imunisasi yang diberikan untuk mendapat kekebalan awal secara aktif

Kekebalan Imunisasi dasar perlu diulang pada DPT, Polio, Hepatitis

Page 7: Imunisasi

BCG

Jenis vaksin : Merupakan live attenuated vaccine dari bakteri M. Bovis yang dilemahkan

Jadwal imunisasi : diberikan satu kali pada usia < 2 bulan, imunisasi BCG diberikan sedini mungkin karena endemistas TBC yang tinggi di Indonesia dan mencegah terjadinya infeksi TBC yang berat

Page 8: Imunisasi

BCG

Cara pemberian : secara intradermal 0,1 ml untuk anak, 0,05 ml untuk bayi

Efek samping : ulkus lokal superfisial 3 minggu setelah penyuntikan, biasanya tertutu krusta dan sembuh dalam 2 – 3 bulan. Limfadenitis supuratif di aksila dan inguinal.

Kontraindikasi : reaksi uji tuberkulin > 5 mm, keadaan imunokompromais, HIV, dalam terapi kortikosteroid, gizi buruk, demam tinggi, infeksi kulit yang luas, pernah sakit TBC, kehamilan

Page 9: Imunisasi

Vaksin Hepatitis B

Diberikan 3 kali, Vaksin Hepatitis B diberikan pada usia 0, 1, 3 – 6 bulan

Imunisasi Hep- B1 diberikan sedini mungkin setelah lahir (12 jam) karena endemisitas Hep B yang tinggi dan status HbsAg ibu yang tidak diketahui, bila status HbsAg ibu diketahui positif maka diberikan HbIg 0,5 ml bersamaan dengan Hep B1 dan bila HbsAg ibu baru kemudian diketahui positif, maka HbIg masih dapat diberikan sebelum bayi umur 7 hari

Page 10: Imunisasi

Vaksin Hepatitis B

Jenis vaksin : Merupakan inactivated vaccine

Cara pemberian : secara intramuskular dalam, pada neonatus dan bayi diberikan di anterolaeral paha, pada anak besar dan dewasa diberikan di regio deltoid

Efek samping : reaksi lokal ringan, demam ringan 1 – 2 hari

Kontraindikasi : tidak ada kontraindikasi absolut untuk VHB

Page 11: Imunisasi

Polio

Jadwal imunisasi : IPV diberikan tiga kali, dengan jarak 2 bulan mulai dari usia 2, 4, 6 bulan

Jenis vaksin : Vaksin polio inactivated berisi vaksin polio tipe 1,2,3 yang dilemahkan dengan formaldehid dan dijumpai neomisin, streptomisin, polimiksin B dalam jumlah kecil

Page 12: Imunisasi

Polio

Cara pemberian : IPV diberikan secara subkutan 0,5 ml

Efek samping : pusing, diare, nyeri otot Kontraindikasi : demam suhu > 38,5,

muntah, diare berat, dalam pengobatan kortikosteroid atau imunosupresif, keganasan, HIV

Page 13: Imunisasi

DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus) Jadwal imunisasi : diberikan 3 kali sejak

usia 2 bulan dengan interval 4 – 6 minggu. DPT 1,2,3 diberi pada usia 2,3,4 bulan. Ulangan DPT4 diberi setahun setelah suntikan DPT3 dan DPT5 diberi pada usia 5 tahun.

Jenis vaksin : Toksoid difteri dan tetanus, merupakan bakteri yang dimatikan. Terdiri dari DtaP (aseluler pertusis) dan DTwP (whole cell pertusis)

Page 14: Imunisasi

DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus) Cara pemberian : IM Efek samping : terutama DTwP reaksi

lokal, demam, nangis lama > 3 jam, kejang, reaksi anafilaktik

Kontra indikasi : riwayat anafilaksis, ensefalopati, riwayat hiperpireksia, riwayat kejang

Page 15: Imunisasi

Campak

Jadwal imunisasi : pada usia 9 bulan oleh karena masih adanya imunitas pasif dari ibu tetapi juga karena angka kejadian campak yang masih tinggi di Indonesia. Ulangan campak pada usia 5 – 7 tahun

Jenis vaksin : dari virus campak hidup yang dilemahkan (tipe Edmonston B) atau virus campak yang dimatikan

Page 16: Imunisasi

Campak

Cara pemberian : subkutan atau intramuskular

Efek samping : demam > 39,5 C sehingga dapat merangsang terjadi kejang demam

Kontra indikasi : imunosupresi, wanita hamil

Page 17: Imunisasi
Page 18: Imunisasi
Page 19: Imunisasi
Page 20: Imunisasi

Jadwal imunisasi (PPI- Diwajibkan)

Page 21: Imunisasi

Jadwal imunisasi (NON PPI – Dianjurkan)

Page 22: Imunisasi

Terimakasih