Improving Competences, Expanding Services · Aktiva Dalam Proses 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 Pre-Operating...

laporan tahunan 2010annual report

Improving Competences,Expanding Services

Ikhtisar Keuangan Financial Highlights

Misi & Visi Mission & Vision

Profil Perusahaan Corporate Profile

Identitas Kami Our Identity

Nilai Perusahaan Corporate Values

Akreditasi, Sertifikasi & Keanggotaan Accreditation, Certification & Membership

Peristiwa Penting 2010 2010 Event Highlights

Laporan Komisaris Utama Report from the President Commissioner

Laporan Direktur Utama Report from the President Director

Laporan Bisnis Business Report

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Tinjauan Keuangan Financial Review

Laporan Auditor Independen Independent Auditor’s Report

Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile

Profil Direksi Board of Directors Profile

Struktur Organisasi Organization Structure

Alamat-alamat Addresses

Daftar Isi Contents

02

04

05

06

06

07

08

11

15

27

53

79

85

188

190

192

193

01PT SUCOFINDO (PERSERO) 2010 Annual Report

Memanfaatkan momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2010, SUCOFINDO bergerak cepat meningkatkan kompetensi dan memperluas jasa dan area operasi, membangun landasan bagi percepatan pertumbuhan di masa mendatang, dengan memperluas jenis dan cakupan kapabilitas bisnis, memperkuat praktik Tata Kelola Perusahaan, dan meningkatkan profitabilitas usaha.

Moving swiftly to profit from the growth momentum of Indonesia’s economy in 2010, SUCOFINDO is gearing itself to sustain higher growth in the future by developing additional competences and opening up new markets and areas of operation. Thus, SUCOFINDO is redefining growth by extending the scope and reach of business capabilities, strengthening the implementation of Good Corporate Governance, as well as increasing profitability.

Improving Competences, Expanding Services


02 PT SUCOFINDO (PERSERO) Laporan Tahunan 201002 PT SUCOFINDO (PERSERO) Laporan Tahunan 2010

ikhtisar keuanganfinancial highlight

Laporan Keuangan 2006 - 2010 AuditedFinancial Report 2006 - 2010 Audited

URAIAN 2006 2007 2008 2009 2010 DESCRIPTION

LABA RUGI (Rp 000.000,-) PROFIT/LOSS (Rp 000,000,-)

Pendapatan Operasi 826.625,6 1.016.204,0 1.083.611,7 1.101.423,7 1.148.206,8 Revenue

Persentase Pertumbuhan 21,4 22,9 6,6 1,6 4,2 Percentage From Revenue

Biaya Operasi (619.732,7) (755.261,2) (848.530,0) (822.926,4) (881.311,1) Operating Costs

Persentase terhadap Pendapatan Operasi 75,0% 74,3% 78,3% 74,7% 76,8% Percentage of Operating Revenues

Laba (Rugi) Operasi 206.892,9 260.942,8 235.081,7 278.497,3 266.895,7 Profit (Loss) Operating


Laba (Rugi) KSO 5.186,1 10.499,6 11.784,7 30.153,7 53.815,0 Profit (Loss) KSO

Laba (Rugi) Operasi dan KSO 212.079,0 271.442,4 246.866,4 308.651,0 320.710,7 Profit (Loss) Operation & KSO

Biaya Usaha (137.386,8) (175.080,5) (183.299,0) (210.361,0) (230.366,2) Profit (Loss) KSO


Laba (Rugi) Usaha 74.692,3 96.361,9 63.567,4 98.290,0 90.344,6 Operational Income (Loss)

Persentase Pertumbuhan 64,5% 29,0% (34,0%) 54,6% (8,1%) Percentage From Revenue

Profit Margin (%) 9,0 9,5 5,9 8,9 7,9 Profit Margin (%)

Pendapatan Lain-Lain 12.954,4 16.698,9 39.407,7 0,0 0,0 Other Income

Biaya Lain-Lain (48.033,3) (29.383,2) (50.784,9) (23.381,5) (19.819,1) Other Costs

Laba (Rugi) Sebelum Bunga & Pajak 39.613,4 83.677,6 52.190,2 74.908,5 70.525,5 Profit (Loss) Before Interest & Taxes

Bunga Pinjaman (6.015,7) (6.790,6) (9.222,9) (8.057,5) (8.479,1) Interest Loans

Laba (Rugi) Bersih Sebelum Pajak 33.597,7 76.887,0 42.967,3 66.851,0 62.046,4 Profit (Loss) Before Tax

Pajak Penghasilan (PPh) Badan Kini (17.113,6) (31.465,9) (26.006,2) (24.325,9) (21.034,3) Income Tax (PPh) Body Now

(Beban) Penghasilan Pajak Tangguhan 2.059,7 3.856,0 3.858,0 (185,5) (678,7) (Expense) Income Tax

Laba (Rugi) Setelah Pajak 18.543,8 49.277,1 20.819,1 42.339,6 40.333,4 Profit (Loss) After Tax

Hak Minoritas Anak Perusahaan (181,3) (242,8) (306,6) (335,7) (146,3) Minority Rights of Subsidiary

Laba (Rugi) Setelah Hak Minoritas 18.362,5 49.034,3 20.512,5 42.003,9 40.187,1 Earning After Minority Rights

NERACA (Rp 000.000,-) BALANCE SHEET (Rp 000,000,-)

Aktiva Lancar 404.695,7 481.099,8 512.956,2 529.697,3 464.711,8 Current Assets

Aktiva Pajak Tangguhan 16.919,5 20.775,5 24.633,5 24.448,0 23.742,6 Deferred Tax

Investasi Jangka Panjang 3.011,5 2.570,7 2.853,2 7.722,2 2.072,2 Long Term Investment

Aktiva Tetap 173.868,0 169.541,6 182.712,8 207.895,0 220.279,2 Fixed Assets

Aktiva Dalam Proses 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 Pre-Operating Expense

Aktiva Lain-Lain 25.947,1 19.461,5 18.454,0 32.724,1 50.653,3 Other Asset

TOTAL AKTIVA 624.441,8 693.449,1 741.609,7 802.486,6 761.459,2 TOTAL ASSETS

Kewajiban Lancar 228.034,4 246.638,4 291.860,4 304.098,9 216.894,8 Current Liabilities

Kewajiban Jangka Panjang 31.121,5 37.423,6 39.837,6 50.511,9 64.427,5 Long Term Liabilities

Hak Pemilik Saham Minoritas 540,3 486,4 339,7 1.079,4 765,2 Minority Rights

Kewajiban Kontinjensi 0,0 0,0 657,5 0,0 0,0 Other Liabilities

Ekuitas 364.745,6 408.900,7 408.914,5 446.796,4 446.796,4 Equity

Transaksi Antar Cabang 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 Inter-Branch Transactions

TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS 624.441,8 693.449,1 741.609,7 802.486,6 761.459,2 TOTAL LIABILITY AND EQUITY

03PT SUCOFINDO (PERSERO) 2010 Annual Report 03PT SUCOFINDO (PERSERO) 2010 Annual Report

URAIAN 2006 2007 2008 2009 2010 DESCRIPTION

RASIO LIKUIDITAS LIQUIDITY RATIORasio Kas 57% 45% 55% 51% 51% Cash Ratio

Kas x 100% Cash x 100%

Kewajiban Lancar Current Liability

Acid Test Ratio 119% 101% 113% 103% 103% Acid Test Ratio

Kas + Efek + Piutang x 100% Cash + Effect + AR x 100%


Rasio Lancar 177% 195% 176% 174% 174% Current Ratio

Aktiva Lancar x 100% Current Asset x 100%


Modal Kerja Bersih terhadap Penjualan 21% 23% 20% 20% 20% Net Working Capital to Sales

Modal Kerja Bersih x 100% Net Working Capital x 100%

Pendapatan Operasi Revenue

Collection Period 63 49 57 53 53 Collection Period

Piutang Usaha x 365 hari Account Receivable x 365 days


RASIO SOLVABILITAS SOLVABILITY RATIOHutang terhadap Jumlah Aktiva 42% 41% 45% 44% 44% Debt to Total Assets

Total Hutang x 100% Total Debt x 100%

Total Aktiva Total Assets

Rasio Hutang terhadap Ekuitas 71% 69% 81% 79% 79% Debt to Equity Ratio

Total Hutang x 100% Total Debt x 100%

Total Ekuitas Total Equity

RASIO RENTABILITAS RENTABILITY RATIOProfit Margin 9% 9% 6% 9% 9% Gross Profit Margin

Laba Usaha x 100% Profit Margin x 100%


Net Profit Margin 2% 5% 2% 4% 4% Net Provide Margin

Laba Setelah Pajak x 100% Earning After Tax x 100%

Total Pendapatan Revenue

Net Return on Investment 3% 7% 3% 5% 5% Net Return on Investment


Total Aktiva Total Assets

Return on Equity 5% 12% 5% 9% 9% Return on Equity


Total Ekuitas Total Equity

Total PendapatanTotal Revenue

1.400,0

2006

826,6

2008

1.083,6

2010

1.148,2

2007

1.016,2

2009

1.101,4

1.000,0

1.200,0

800,0

600,0

400,0

200,0

0,0

Total BiayaTotal Costs

1.000,0

2006

619,7

2008

848,5

2010

881,3

2007

755,2

2009

822,9800,0

600,0

400,0

200,0

0,0

Laba Setelah Hak MinoritasEarning After Minority Rights

60.000,0

2006

18.362,5

2008

20.512,5

2010

40.187,1

2007

49.034,3

2009

42.003,950.000,0

40.000,0

30.000,0

20.000,0

10.000,0

0,0

ikhtisar keuangan financial highlight

04 PT SUCOFINDO (PERSERO) Laporan Tahunan 2010

misi & visi

Reducing risks on the part of clients in their trading, investment and industrial activities by ensuring compliance with prevailing standards, laws and regulations.

Mengurangi risiko pelanggan dalam kegiatan perdagangan, investasi dan industri dengan memastikan kesesuaian terhadap standar, hukum dan peraturan yang berlaku.

MISI MISSION

mission & vision

1. Menjadi perusahaan inspeksi, testing dan jasa terkait lainnya yang terkemuka di kawasan ASEAN.

2. Menjadi mitra bisnis dalam mitigasi risiko, dengan mengutamakan pemenuhan komitmen dan kualitas pelayanan yang dapat diandalkan.

3. Memiliki karyawan dan pegawai yang profesional, berpengetahuan serta bermutu yang dihargai dengan baik.

4. Memberikan nilai yang optimal kepada pemegang saham dan memperoleh pendapatan di atas rata-rata industri.

VISI VISION

1. To become a leading provider of inspection, testing and other related services within the ASEAN region.

2. To become a business partner in risk mitigation through the reliable delivery of commitments and service quality level.

3. To build a pool of quality, professional and knowledgeable human resources that is highly appreciated in the industry.

4. To deliver optimum value for shareholders and achieve revenue levels above the industry average.



profil perusahaancorporate profile

PT SUCOFINDO (PERSERO) didirikan pada tahun 1956, merupakan perusahaan patungan antara Negara Republik Indonesia dengan Societe Generale de Surveillance Holding SA (SGS), salah satu perusahaan inspeksi terbesar di dunia yang berpusat di Jenewa, Swiss.

PT SUCOFINDO (PERSERO) adalah perusahaan inspeksi yang pertama di Indonesia. Pengalaman di bidang inspeksi, supervisi, pengkajian dan pengujian menjadi modal utama dalam mengembangkan usaha menjadi perusahaan inspeksi nasional terbesar di Indonesia.

Keanekaragaman jenis jasa dikemas secara terpadu, didukung tenaga ahli, jaringan kerja yang luas serta kemitraan usaha strategis dengan beberapa institusi internasional telah memberikan nilai tambah terhadap layanan yang diberikan PT SUCOFINDO (PERSERO).

Melalui pendekatan manajemen terpadu, PT SUCOFINDO (PERSERO) bertekad untuk senantiasa meningkatkan kemampuan daya saingnya dalam menghadapi pasar global.

PT SUCOFINDO (PERSERO) was established in 1956, as a joint venture company between the Government of the Republic of Indonesia and Societe Generale de Surveillance Holding SA (SGS), the world’s largest inspection company, with head office in Geneva, Switzerland.

PT SUCOFINDO (PERSERO) was the first inspection company established in Indonesia. Experience in inspection, supervision, assessment and testing are its most valuable and it is now Indonesia’s largest national inspection company.

Integrated services, supported by experts within an extensive branch networks, coupled with strategic alliances with several international institutions, give considerable added value to the services delivered by PT SUCOFINDO (PERSERO).

Through the total quality management approach, PT SUCOFINDO (PERSERO) is committed to improving its professionalism for the global market.



identitas kami

nilai perusahaan

our identity

corporate values

Logo Tiga Bola Dunia melambangkan kegiatan yang memiliki ruang lingkup internasional yang mempersatukan tiga wawasan usaha (darat, laut, udara).

Three Globe Logo symbolize international scope of its activities which integrate three business concepts (land, sea, air).

1. Customer Focus, Memenuhi harapan pelanggan dengan memberikan ragam produk dan jasa yang inovatif, memenuhi standar serta berkualitas.

2. Competence, Memiliki kualitas pekerjaan dan SDM yang handal sehingga memenuhi standar profesionalisme dan persaingan.

3. Integritas, Menjunjung tinggi kejujuran, etika bisnis dan pemenuhan komitmen pada para pemangku kepentingan.

4. Team Work, Mengedepankan kerja sama tim dan kolaborasi dengan pihak ketiga untuk menghasilkan efektivitas organisasi dan sinergis.

1. Customer Focus, To fulfill customers’ expectations by delivering innovative and diversified services, complying to standard, and quality.

2. Competence, To provide reliable and qualified human resources according of professionalism and competition.

3. Integrity, To highly respect honesty, business ethic, and commitment to the stakeholders.

4. Team Work, To bring forward team cooperation and collaboration with the third parties to achieve organization effectiveness and synergy.



akreditasi, sertifikasi& keanggotaanaccreditation, certification & membership

IFIA, Inggris, bidang inspeksi, supervisi dan pengkajian IFIA, United Kingdom, inspection, supervision and assessment services.

INKINDO, konsultan konstruksi dan non konstruksi. INKINDO, construction and non construction consultant.

KADIN, kamar dagang Indonesia. KADIN, Indonesian chamber of commerce.

APTEK, asosiasi perusahaan teknik mekanikal elektrikal.

APTEK, associated mechanical and electrical engineering company.

APITINDO, asosiasi perusahaan inspeksi teknik Indonesia.

APITINDO, association of Indonesian engineering inspection company.

KAN, Komite Akreditasi Nasional. KAN, National Accreditation Body of

Indonesia.


APITINDO


peristiwa penting 20102010 event highlights

23 Januari January

Program BUMN peduli lingkungan gerakan menanam pohon sengon oleh SUCOFINDO kepada Masyarakat desa Ciparay Kabupaten Bandung Jawa Barat.

SOEs care for the environment program with replanting movement by SUCOFINDO for the residents of Ciparay village in Bandung, West Java.

27 Januari January

Rapat Pimpinan 2010, Meningkatkan kompetensi dalam rangka memperluas bidang dan wilayah usaha.

Management Meeting 2010, Enhancing competencies to support business sector and area expansion.

25 Pebruari February

Kegiatan CSR perusahaan dalam bentuk kegiatan donor darah rutin per triwulanan yang melibatkan karyawan dan penghuni gedung graha SUCOFINDO.

Company’s CSR activity in the form of quarterly blood donor, routinely held and involving employees and other tenants of the graha SUCOFINDO building.

10 Pebruari February

Program BUMN peduli lingkungan gerakan menanam pohon sengon oleh SUCOFINDO kepada Pesantren Tebu ireng Kabupaten Jombang Jawa Timur.

SOEs care for the environment program with replanting movement by SUCOFINDO for Pesantren Tebu ireng in Jombang, East Java.

04 Maret March

Kepesertaan SUCOFINDO pada ajang Pameran Eco Product, berupa Produk ramah lingkungan di gedung Convention Centre Jakarta.

SUCOFINDO participated in the Eco Product Exhibition in showcasing environmentally-friendly products, which was held in the Jakarta Convention Centre building.

07 Maret March

Talk show yang diadakan oleh SUCOFINDO pada Pameran Eco Product yang mengulas tentang pemanfaatan dan penggunaan air tanah yang sehat.

Talk show hosted by SUCOFINDO at the Eco Product Exhibition with discussions on ways to properly use/utilize ground water.

25 Maret March

Anugrah SICS Award oleh SBU SICS kepada perusahaan pelanggan SUCOFINDO yang tetap konsen dalam penerapan standar ISO.

SICS Award presented by SICS SBU to SUCOFINDO’s corporate clients that remain committed to/focused on the implementation of ISO standards.

28 April April

Peluncuran Jasa Pemeringkatan Lembaga Keuangan Mikro kerja sama antara SUCOFINDO dengan CPR-Indonesia.

Launching of Micro Financial Agency Rating Service, a joint collaboration between SUCOFINDO and CPR-Indonesia.

20 April April

Sosialisasi PKB baru oleh Manajemen bersama dengan pengurus SPS.

Socialization of the new Worker Agreement/PKB by Management and the management of the Workers’/Employees’ Union (SPS).

30 April April

Peresmian knowlegde café dan KM Portal SUCOFINDO.

Inauguration of knowlegde café and KM Portal SUCOFINDO.

03 Juni Juni

MOU antara SUCOFINDO dengan Krakatau Steel.

MOU between SUCOFINDO and Krakatau Steel.

11 Juni Juni

Kerja sama SUCOFINDO dengan Universitas Gadjah Mada.

Cooperation between SUCOFINDO and Universitas Gadjah Mada.

21 Juli Juli

Partisipasi SUCOFINDO dalam NDT Expo.

SUCOFINDO participated in the NDT Expo.

14 Juni Juni

Diskusi SUCOFINDO dengan pengusaha dan Asosiasi dalam rangka implikasi dan antisipasi dampak pemberlakuan AFTA terhadap industri.

Discussion between SUCOFINDO with businesses and Associations with respect to implications and potential impacts on industries from AFTA.

22 Juli Juli

Kerja sama SUCOFINDO dengan Bank Mandiri dalam rangka pemakaian sistem virtual account.

Cooperation between SUCOFINDO and Bank Mandiri in using the virtual account system.



02 Agustus August

MOU antara SUCOFINDO dengan GEO GAS dalam rangka bentuk kerja sama dengan pekerjaan CBM.

MOU between SUCOFINDO and GEO GAS to form a cooperation for the CBM project.

05 Agustus August

Penyerahan sertifikat SMP dari Kapolri kepada PT Holcim Indonesia.

Presentation of SMP certificate from the Head of the National Police Force to PT Holcim Indonesia.

01 September September

MOU SCI dengan Kementrian Perdagangan dalam rangka perkerjaan survei distribusi kebutuhan bahan pokok dan Verifikasi ekspor produk industri kayu dan pekerjaan SKA.

MOU between SCI and the Ministry of Trade related to survey on the distribution of staple goods and Verification on exports of wood industry products and the SKA project.

19 Agustus August

MOU SCI dengan Kementrian Perdagangan dalam rangka perkerjaan SKA.

MOU between SCI and the Ministry of Trade in relation to the SKA Project.


MOU SCI dengan Kementerian Perindustrian dalam rangka pekerjaan pengawasan distribusi Impor Garam.

MOU between SCI and the Ministry of Industries related to monitoring the distribution of Salt Imports.


Menteri BUMN Mustapa Abubakar memberikan sambutan pada pembukaan Pameran IBBEX 2010.

Mustapa Abubakar, Minister for SOE, giving a speech at the opening ceremony of IBBEX 2010.


RKAP 2011.

Company’s Work Plan and Budget 2011.

22 Oktober October

Peringatan HUT SUCOFINDO ke 54.

Commemoration of SUCOFINDO’s 54th Anniversary.

07 Oktober October

Seminar Introductions to Korea and Indonesia Certification Schemes.

A seminar on “Introductions to Korea and Indonesia Certification Schemes”.

01 Nopember November

Rotasi Manajer Cabang di lingkungan SUCOFINDO.

Rotation of Branch Managers within SUCOFINDO.


Penyerahan Permen No 109 tahun 2010 kepada lembaga sertifikasi uji produk dan laboratorium uji.

Submission of Ministerial Regulation No 109 year 2010 to product testing certification agency/agencies and testing laboratory/laboratories.


Bantuan SUCOFINDO untuk korban bencana alam Gunung Merapi di Jawa Tengah, tsunami Kepulauan Mentawai dan banjir bandang di Wasior, Papua Barat.

Assistance from SUCOFINDO for victims of the Gunung Merapi disaster in Central Java, tsunami in the Mentawai Islands and flash floods in Wasior, West Papua.

29 Desember December

Kerja sama SUCOFINDO dengan PT JIEP dalam rangka penyaluran bantuan program usaha kecil.

Cooperation between SUCOFINDO and PT JIEP for the distribution of facilities/aid for micro businesses.


Mou SUCOFINDO dengan Badak NGL.

Mou between SUCOFINDO and Badak NGL.


RUPS SUCOFINDO Manajemen bersama dengan Pemegang saham Kementerian BUMN dan SGS.

SUCOFINDO’s GMS between Management and shareholders: the Ministry of SOEs and SGS.


peristiwa penting 2010 2010 event highlights


laporan komisaris utamareport from the president commissioner

Hal penting yang perlu diperhatikan Direksi dan jajaran Manajemen serta

karyawan agar berkomitmen yang kuat dan penuh tanggung jawab melaksanakan

program strategis yang dicanangkan.

An important thing that need to be addressed by the Board of Directors, as well as the Management and entire employee is the strong commitment and accountability in

conducting the strategic program.

Dalam kinerja tahun 2010 ini Dewan Komisaris memberikan apresiasi kepada Direksi dan Manajemen serta seluruh karyawan atas kinerja Perusahaan sebagaimana dilaporkan dalam Laporan Keuangan Tahun Buku 2010 yang telah diaudit KAP Rama Wendra dan mendapat opini wajar tanpa pengecualian, serta tingkat kesehatan Perusahaan mencapai peringkat “Sehat” (AA) dengan skor 87,5; sesuai penilaian berdasar Keputusan Menteri BUMN Nomor KEP-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002. Tingkat kesehatan tersebut adalah sama dengan tahun lalu, yaitu “Sehat” (AA) dengan skor 87,5.

Dewan Komisaris menyadari, walaupun perusahaan tahun 2010 menunjukkan “Sehat” (AA) dengan skor 87,5; namun capaian laba setelah pajak sebesar Rp 40.333,3 juta hanya 63,5% dari yang ditargetkan dalam RKAP 2010 sebesar Rp 63.608,4 juta (Laba RKAP sebelum Revisi sebesar Rp 77.514,4 juta). Oleh karena itu Dewan Komisaris menekankan agar Direksi dan seluruh jajaran Manajemen serta karyawan bekerja lebih giat lagi dalam

With respect to performance in 2010, the Board of

Commissioners expresses great appreciation to the Board

of Directors and Management and also to all employees for

the Company’s performance as reported in the Financial

Statements for the year 2010, as audited by Public

Accountant Office of Rama Wendra with an unqualified

opinion, and the Company’s overall soundness, which

is rated as “Sound” (AA) with a score of 87.5, based on

assessment as stipulated in the Decree of the Ministry of

SOE No. KEP-100/MBU/2002 dated June 4, 2002. The

Company’s soundness rating remains unchanged from

last year, namely “Sound” (AA) with a score of 87.5.

The Board realizes that despite the Company’s achievements

as reflected in its “Sound” (AA) rating and score of 87.5

in 2010, total profit after tax generated amounted to

Rp 40,333.3 million or only 63.5% of the target in the

2010 budget of Rp 63.608,4 million (profit before budget

adjustment was Rp 77.514,4 million). Therefore, the Board

of Commissioners must stress that the Board of Directors,

Management and employees work even harder in improving


meningkatkan efesiensi beban operasi dan beban usaha dan mendorong capaian peningkatan pendapatan operasi. Beban operasi yang meningkat tajam haruslah dapat serta merta meningkatkan pendapatan operasi yang lebih tinggi. Untuk itu tenaga marketing perusahaan harus difungsikan dengan baik meraih pendapatan jasa surveyor yang pasarnya saat ini sangat terbatas dan tidak hanya mengandalkan SBU-SBU tertentu (Mineral, Migas) yang persaingannya sangat kompetitif.

Hal penting yang perlu diperhatikan Direksi dan jajaran manajemen serta karyawan agar berkomitmen yang kuat dan penuh tanggung jawab melaksanakan Program Strategis yang dicanangkan antara lain penerapan Cost

Reduction Program di SBU/Divisi/Unit/Cabang untuk mengendalikan beban operasi/beban usaha khususnya menekan pengeluaran-pengeluaran yang tidak terkait dengan kegiatan operasional. Setiap rupiah yang dikeluarkan haruslah memacu kenaikan pendapatan operasi yang lebih baik. sehingga sasaran dan target yang digariskan dalam program dan rencana kerja Perusahaan dapat tercapai.

Dewan Komisaris juga mengingatkan agar hasil kerja Tim Program Prioritas Perusahaan (sebanyak 17 tim) agar segera dapat diimplementasikan dan diterapkan ke dalam Perusahaan. Penerapan hasil kerja Tim Program Priorias ke dalam Perusahaan haruslah diefektifkan dalam meningkatkan kinerja Perusahaan antara lain dapat meningkatkan kontribusi Laba dari masing-masing SBU dalam kinerja Perusahaan. Masing-masing SBU-SBU harus fokus mengelola core business memanfaatkan tenaga tetap dalam mengurangi beban tenaga outsorcing yang cukup besar (cost centre). Setiap SBU mengupayakan harga unit/jasa yang ditawarkan kepada pihak-pihak pelanggan maupun instansi pemerintah dan swasta lebih kompetitif sehingga setiap tender yang diikuti dapat dimenangkan dan menguntungkan.

Demikian pula Direksi dan jajaran manajemen serta karyawan haruslah menfaatkan dan menggunakan UMK/pra operasi dalam mewujudkan pendapatan dan tidak akan berpotensi menjadi beban operasi serta dipertanggungjawabkan sesuai aturan Perusahaan. Untuk menghindari Perusahaan dari kerugian selisih kurs, karena fluktuasi nilai kurs dollar terhadap rupiah, manajemen perlu mengantisipasi secara cepat dan tepat terhadap pengelolaan mata uang asing milik Perusahaan dengan pola yang menguntungkan (fleksibel headging).

Dengan capaian Laba SUCOFINDO tahun 2010 kurang mengembirakan dibandingkan target dan sasaran yang digariskan, kiranya Direksi secara terus menerus memberdayakan Sumber Daya dan SDM yang tersedia serta memanfaatkan keunggulan yang dimiliki Perusahaan

efficiency of operating expenses and business expenses

and also in driving operating income obtained. The sharp

increase in operating expenses must similarly contribute

higher operational earnings. For this purpose, the Company’s

marketing personnel must function optimally to enhance

revenues from surveyor services, despite the market’s

constrained/limited (growth) conditions at present, and avoid

excessive reliance on certain SBUs (Minerals, Oil and Gas)

which face extremely tight/fierce (industry) competition.

It is important to note that the Board of Directors with the

management team and employees must embrace strong

commitment and full responsibility in implementing Strategic

Programs that have been outlined, among others applying

Cost Reduction Programs within SBUs/Divisions/Units/

Branches that are designed to keep operating expenses/

business expenses in check, particularly to control

expenditures which are not associated with operational

activities. Every Rupiah spent must consequently generate

additional operating income. Hence, all objectives and

targets that have been identified in the Company’s

programs and work plans will be achieved.

The Board of Commissioners would also like to give a

reminder that the findings/results from projects completed

by the Corporate Priority Program Teams (a total of 17

teams) be immediately implemented and applied throughout

the Company. This exercise must be effectively carried

out to drive improvement in the Company’s performance,

including increasing profit contribution from each SBU to the

Company’s overall performance. Each of the SBUs need to

focus on managing the core business of utilizing permanent

human resource to reduce considerably high costs for

outsourced requirements (cost center). Every SBU needs

to attempt more competitive service/unit price offering to

customers, both government agencies and private sector

alike, so that more profitable projects may be secured from

bids in which the Company are involved.

Similarly, the Board of Directors, management team and

employees must utilize and use UMK/pre-operating to

realize revenues so as not to become an operating burden

and must be accountable pursuant to Company rules and

regulations. To prevent potential foreign exchange losses

from fluctuations in the value of the Dollar against the

Rupiah, management needs to be quickly and accurately

anticipative in its management of the Company’s foreign

currency reserves with favorable terms (flexible hedging).

Given that SUCOFINDO’s profitability achievement for

2010 is not highly flattering relative to pre-determined

targets and objectives, we hope that the Board of Directors

would continually empower existing Resources and

human resources and also promote internal competitive

laporan komisaris utama report from the president commissioner


(keahlian bidang surveyor, networking dan trademark perusahaan) dalam meningkatkan pendapatan operasional sektor komersial, mengingat sangat terbatasnya pekerjaan/penugasan dari Pemerintah yang bersumber dari APBN. Pengelolaan piutang dan kas agar terus ditingkatkan untuk menambah likuiditas Perusahan dalam memenuhi kebutuhan modal kerja dan menekan biaya bunga pinjaman modal kerja.

Hal yang sangat penting, Dewan Komisaris tetap mendorong Direksi dan jajaran Manajemen untuk melaksanakan pengendalian internal perusahaan secara konsisten. Mengimplementasikan setiap hasil kerja Tim Program Priorias dalam upaya mencapai kinerja Perusahaan yang lebih baik. Kendala dan efektivitas penerapan hasil kerja 17 Tim Program Prioritas dalam operasional Perusahaan tersebut perlu dilaporkan secara berkala kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham, sehingga perbaikan/perubahan dan penyempurnaan kebijakan segera dapat dilaksanakan. Dewan Komisaris senantiasa mendorong Direksi dan jajaran Manajemen serta karyawan agar meningkatkan etos kerja yang tinggi bagi kemajuan Perusahaan, dan memberikan reward

and punishment untuk mendorong motivasi, inovasi dan produktivitas karyawan.

Untuk itulah Dewan Komisaris, Direksi dan jajaran Manajemen serta karyawan bekerja lebih giat menjalankan dan melaksanakan program kerja dan sasaran perusahaan. Setiap sumbangan pikiran, inovasi baru dan kreativitas jajaran manajemen dan seluruh karyawan, sekecil apun kontribusinya sangatlah berharga bagi Perusahaan, pemegang saham, masyarakat dan stakeholder lainnya dalam membangun Perusahaan.

Demikian disampaikan, sebagai penutup Dewan Komisaris sangat berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemegang Saham dan stakeholder lainnya yang telah memberikan kepercayaan kepada SUCOFINDO dalam menjalankan kegiatan usahanya dan dapat memberikan yang terbaik kepada seluruh pemangku kepentingan.

advantages (surveyor expertise, networking and corporate

trademark) to enhance operating revenues derived from

the commercial sector, considering that there are currently

limited government projects/assignments funded by the

state budget. Management of receivables and cash must

be continually improved to build optimum liquidity to fulfill

the Company’s working capital requirements and reduce

interest costs on working capital facilities.

As a top priority, the Board of Commissioners remains

committed in encouraging the Board of Directors and

Management to exercise internal controls consistently

throughout the Company, also to implement each finding or

work completed by the Priority Program Team(s) in an effort to

achieve better corporate performance. Periodic reports must

be made to the Board of Commissioners and Shareholders

outlining the actual constraints and resulting effectiveness of

the changes implemented across the Company based on

the 17 Priority Program Teams’ projects so that adjustments /

changes and improvements to the policies can be immediately

introduced. The Board of Commissioners also urges the Board

of Directors and the management and employees to constantly

embrace better work ethics in support of the Company’s

progress, and to put in place a proper reward-punishment

system to build motivation, innovation and productivity.

Consequently, the Board of Commissioners, the Board of

Directors, the Management team and all employees must

work even harder to apply and carry out work programs

and corporate objectives. Albeit small, every contribution

in idea, innovation and creativity from management and

employees is invaluable to the Company, shareholders, the

community and other stakeholders in our unified purpose

of building the Company.

In closing, the Board of Commissioners would like to

convey much gratitude to all shareholders and other

stakeholders for their utmost trust and confidence in

SUCOFINDO by supporting the overall operation of our

business and our pursuit of generating optimal return for

the benefit of all stakeholders.

laporan komisaris utama report from the president commissioner

Jakarta, Mei 2011

Gusmardi BustamiKomisaris Utama

President Commissioner


Direksi segera memperbaiki siasat dan memompakan semangat kepada segenap

jajaran perusahaan guna memastikan agar target-target yang telah diubah

bukan hanya dapat dicapai, melainkan juga diupayakan untuk dapat dilampaui

The Board of Directors will immediately focus on finetuning strategies and drive overall

corporate spirit to ensure that the revised targets will not only be achievable but will be

hopefully exceeded.


Sebagaimana yang ditetapkan dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) Tahun 2009-2013, SUCOFINDO mencanangkan tahun 2010 sebagai saat diterapkannya strategi peningkatan kompetensi menuju pasar regional. Dengan strategi peningkatan kompetensi, khususnya di bidang sumber daya manusia, diyakini bahwa pada gilirannya strategi tersebut akan dapat meningkatkan kapabilitas yang tersedia. Itu sebabnya strategi “peningkatan kompetensi” dimaksud harus sekaligus dimaknai dalam pengertian yang luas, yakni meliputi pula peningkatan kapabilitas di semua bidang yang memberi kontribusi langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja Perusahaan. Dalam perkenaan ini strategi lainnya yang juga diterapkan pada tahun 2010 adalah strategi memacu pertumbuhan dan pengembangan usaha melalui pengembangan pasar, pengembangan jasa baru dan pelayanan jasa dari hulu (up-stream) ke hilir (down-

stream).

As set forth in the Company’s Long Term Plan for 2009-

2013, SUCOFINDO has specified the year 2010 as the

opportune time to exercise strategies for competence

improvement on the road to regional markets. In light of

these strategies, particularly targeting enhancements in

human resource, we are confident that such strategies

would in turn develop existing capabilities. Hence,

these “improved competence” strategies must be

simultaneously interpreted within an expansive scope,

which encompasses coverage for capability enhancement

in all areas that contribute directly and indirectly to the

Company’s overall performance. In this respect, other

strategies similarly applied in 2010 included the strategy

for acceleration of growth and business development

through market expansion, new services development and

initiatives to encourage customers / clients to engage in

up-stream shifts.

laporan direktur utamareport from the president director


Kinerja PerusahaanPerekonomian nasional yang semakin banyak dipengaruhi oleh kondisi global dalam kenyataannya pada tahun 2010 masih belum cukup mendorong ke arah perubahan iklim yang kondusif bagi dunia usaha khususnya yang bergerak dalam kegiatan ekspor. Pelemahan nilai tukar US Dollar terhadap rupiah telah mengakibatkan realisasi pendapatan operasi pada Semester I tahun 2010 menurun dikarenakan sekitar 40% pendapatan operasi SUCOFINDO diperoleh dalam bentuk US Dollar. Rata-rata nilai tukar US Dollar di pasar pada Semester I/2010 berkisar di sekitar Rp 8.800-8.900/USD, sedangkan asumsi nilai tukar US Dollar pada RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan) Tahun 2010 adalah Rp 9.300/USD. Sebagai bagian dari penyikapan atas kondisi yang dihadapi sampai dengan Semester I, Direksi selanjutnya mengajukan usulan kepada Pemegang Saham untuk melakukan revisi atas target RKAP tahun 2010.

Berdasarkan Keputusan nomor KEP-168/MBU/2010 tanggal 30 Agustus 2010, Pemegang Saham SUCOFINDO menyetujui perubahan (revisi) RKAP tahun 2010. Dalam Keputusan itu Pemegang Saham menetapkan Pendapatan Operasi menjadi Rp 1.267.965 juta dengan Laba Bersih sebesar Rp 63.319 juta. Selain itu, kepada Direksi diminta untuk melakukan beberapa hal di antaranya:

1. mengupayakan perolehan pendapatan dan laba sesuai target yang ditetapkan dengan melakukan inovasi produk dan mendayagunakan sumber daya serta keunggulan yang dimiliki;

2. meningkatkan pengendalian biaya secara konsisten antara lain dengan melakukan Cost Reduction

Program, Budget Control System dan Project Cost

System yang selama ini telah dicanangkan, serta menerapkan sistem Reward and Punishment yang dapat mendorong tercapaian efisiensi dan efektivitas;

3. melakukan upaya penagihan dan pencairan piutang usaha secara intensif serta mempercepat perputaran piutang secara optimal untuk memenuhi kebutuhan dana kegiatan operasional Perusahaan.

Di sisi lain, perubahan RKAP dibarengi pula dengan perubahan Kontrak Manajemen sebagaimana yang dituangkan dalam target-target Key Performance

Indicators (KPI).

laporan direktur utama report from the president director

Company PerformanceThe nation’s economy is increasingly influenced by global

conditions, and in 2010, the general economic climate

have not been adequately conducive for businesses,

particularly those engaged in export activities. The

weakening of the US Dollar relative to Rupiah has resulted

in realization of operating income for the first semester

of 2010 that is below expectation since approximately

40% of SUCOFINDO’s operating income is denominated

in United States Dollars. The average exchange rate of

the USD in the first semester of 2010 moved between

Rp 8,800-8,900 per USD, whereas the projected exchange

rate used for the RKAP (Work Plan and Budget) 2010 was

Rp 9,300 per USD. In response to prevailing conditions up

to the first semester, the Board of Directors accordingly

submitted to the Shareholders consideration for revisions

of RKAP 2010 targets.

Based on Decision Letter No. KEP-168/MBU/2010 dated

August 30, 2010, the Shareholders of SUCOFINDO

approved changes (revisions) to the RKAP 2010. The

Decree ruled that the Company achieve Operating Income

Pendapatan Operasi of Rp 1,267,965 million and Net Profit

of Rp 63,319 million. In addition, the Directors are obliged

to accomplish the following:

1. strive to generate revenue and profit in accordance

to pre-determined targets through product innovation

and utilization of resources and advantages at hand;

2. consistently improve cost control measures, including

the execution of the Cost Reduction Program, Budget

Control System and Project Cost System as have been

outlined, as well as implementation of the Reward and

Punishment system that can boost overall efficiency

and effectiveness;

3. Promote intensive account receivable collection and

optimal acceleration of receivable turnover in an effort

to generate adequate funds for operational activities.

Further, RKAP adjustments are accompanied by changes

in the Management Contract, as clearly defined by targets

for Key Performance Indicators (KPI).


Perubahan RKAP tahun 2010 sebagaimana yang diamanahkan Pemegang Saham sedikit-banyak telah menambah motivasi bagi segenap jajaran Perusahaan dalam meningkatkan kinerja untuk mencapai target-target yang telah diperbarui. Direksi segera memperbaiki siasat dan memompakan semangat kepada segenap jajaran Perusahaan guna memastikan agar target-target yang telah diubah bukan hanya dapat dicapai, melainkan juga diupayakan untuk dapat dilampaui. Sejalan dengan upaya meningkatkan kapabilitas, sejumlah peralatan operasi yang telah lawas diperbarui. Untuk meningkatkan daya saing, Perusahaan juga melakukan pembelian peralatan baru guna melengkapi peralatan yang sudah ada. Ketersediaan modal kerja diperkuat melalui peminjaman dana jangka pendek dan menengah kepada beberapa bank dengan tetap memperhitungkan faktor risiko maupun pertimbangan kehati-hatian. Kegiatan pemasaran dan penjualan diagresifkan melalui antara lain peningkatan kegiatan temu pelanggan, promosi maupun keikutsertaan dalam beberapa pameran berskala lokal maupun nasional. Dengan menggunakan aplikasi Monev (Monitoring &

Evaluation) yang terpasang dalam telepon seluler, Direksi lebih aktif memantau dan mengevaluasi kinerja seluruh unit kerja cabang/subcabang maupun SBU/Divisi yang berada di Kantor Pusat. Kepada Manajer Cabang diminta untuk secara aktif dan teratur melakukan kegiatan pengawasan operasional di lingkungan unit-unit kerja yang bersangkutan guna memastikan kegiatan operasional khususnya berjalan dengan baik.

Di sisi lain, tantangan dan kendala yang dihadapi tidak berkurang atau semakin mudah untuk diatasi. Peningkatan kompetensi di bidang sumber daya manusia yang dijalankan dalam tahun 2010 baru secara bertahap membuahkan kontribusi yang berarti bagi perbaikan peningkatan kinerja Perusahaan. Realisasi pengadaan peralatan baru khususnya yang berasal dari luar negeri belum seluruhnya berjalan lancar untuk dapat memenuhi kebutuhan dan layanan kepada pelanggan.

Dari Laporan Evaluasi Kinerja nomor 026A/RW-AK/LAP/0311, tanggal 15 Maret 2011, yang diterbitkan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Rama Wendra dinyatakan bahwa Pendapatan Operasi mencapai Rp 1.148.207 juta atau mencapai 90,56% dari anggaran, yakni sebesar Rp 1.267.965 juta, dan dengan Laba Bersih sebesar Rp 40.187.046,2 juta.


Changes to RKAP 2010 mandated by Shareholders have

somewhat raised motivation across all levels within the

Company to boost performance and fulfill revised targets.

The Board of Directors immediately focused on finetuning

strategies and driving overall corporate spirit to ensure

that the revised targets will not only be achievable but

will be hopefully exceeded. In line with efforts to improve

capabilities, a number of older operational machines and

equipment were updated. To improve competitiveness,

the Company also made purchases of new equipment

to complement existing equipment. Working capital

position was strengthened with short and medium-term

loan facilities from banks with due consideration to risk

factors and prudential banking principle. Aggressive

marketing and sales activities are reflected in, among

others, increased intensity of customer meetings/

gatherings, promotion and participation in local and

national exhibitions. With the use of Monev (Monitoring

& Evaluation) application installed in mobile phones,

the Board of Directors could more actively monitor and

evaluate the performance of all work units in branches

/ sub-branches as well as SBUs / Divisions in the Head

Office. Branch Managers are required to engage actively

and regularly in operational monitoring in their respective

units to ensure that operational activities are particularly

running well.

On the other hand, challenges and obstacles faced

were neither reduced in number nor easier to overcome.

Efforts for improvement in competencies of human

resource that were initiated in the 2010 gradually led

to a meaningful contribution to the Company’s overall

improved performance. Essentially planned to fulfill

customers’ needs and service delivery, procurement of

new equipment, particularly those sourced from overseas,

was not effectively realized in full.

Based on performance evaluation report No. 026A/RW-

AK/LAP/0311 dated March 15, 2011 issued by Public

Accounting Firm (KAP) Rama Wendra, Operational

Income is recorded at Rp 1,148,207 million or equivalent

to 90.56% of the budget of Rp 1,267,965 million, while Net

Profit reached Rp 40,187,046.2 million.


Realisasi beban operasi tahun 2010 mencapai Rp 881.311 juta atau 98,99% dari anggarannya sebesar Rp 890.330 juta. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2009 sebesar Rp 822.926 juta, maka terdapat kenaikan sebesar Rp 58.385 juta atau 7,09%. Sementara itu, realisasi beban usaha tahun 2010 sebesar Rp 230.366 juta atau 90,73% dari anggarannya sebesar Rp 253.891 juta. Jika dibandingkan dengan realisasi beban usaha tahun 2009 sebesar Rp 210.361 juta, maka terdapat kenaikan sebesar Rp 20.005 juta atau 9,51%. Meningkatnya beban usaha ini disebabkan oleh antara lain meningkatnya beban gaji dan tunjangan pegawai, biaya JHT/THT dari hasil perhitungan aktuaria, adanya tunjangan cuti besar dari beberapa karyawan yang dikonversikan dalam gaji.

Realisasi produksi sertifikat pada tahun 2010 mencapai 1.013.891 sertifikat atau 69,63% dari anggarannya sebanyak 1.456.036 sertifikat. Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun 2009 sebanyak 1.097.552 sertifikat, realisasi produksi sertifikat tahun 2010 mengalami penurunan sebanyak 83.661 sertifikat atau 7,62%.

Dalam perkenaan ini terdapat sejumlah pencapaian signifikan atau strategis yang diperoleh dari kegiatan operasi, antara lain:

1. Adanya perolehan pendapatan dari proyek-proyek pemerintah, yaitu (1) Verifikasi Antar Pulau CPO, (2) Monitoring komoditas strategis, dan (3) Survey Rantai Pasok. Selain itu juga diperoleh pendapatan dari sektor komersial, yakni (1) Survey CPO dalam rangka ekspor, (2) Survey komoditas karet, dan (3) Kajian dan survei rendemen gula (4) Verifikasi Distribusi Minuman Beralkohol.

2. Adanya perolehan pendapatan dari jasa pengujian dan draught survey batubara di KPC, Adaro, Jembayan Muara Baru, Berau Coal maupun kegiatan MOM dari Freeport Indonesia serta Sebuku Iron Lateritic Ores (SILO).

3. Adanya perolehan pendapatan dari proyek Kartu Pegawai Elektronik dari BKN, jasa Supervisi untuk Proyek Pembangkit 10.000 MW dari PLN, jasa QA/QC untuk Pertamina Hulu Energi dan BP Tangguh, jasa Fire Protection di Chevron, serta jasa Non-Destructive

Test Digital.4. Perolehan akreditasi dari KAN sebagai (i) Lembaga

Verifikasi Legalitas Kayu dan (ii) Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari.

5. Pembangunan Laboratorium Konstruksi untuk pengujian material konstruksi seperti tiang pancang dan beton, serta launching Pemeringkatan Lembaga Keuangan Mikro.


Total realized operating expenses in 2010 was recorded

at Rp 881.311 million or 98.99% of the budget amounting

Rp 890,330 million. When compared with the realization

in 2009 of Rp 822,926 million, there is an increase of

Rp 58,385 million or 7.09%. Meanwhile, the realization of

business costs in 2010 amounted to Rp 230,366 million or

90.73% of the budget amounting to Rp 253,891 million.

Compared with the realization of business costs in 2009

of Rp 210,361 million, there is an increase of Rp 20,005

million or 9.51%. The rise in business costs was caused by,

among others, increased salaries and employee benefits,

JHT / THT costs as per actuarial calculation and allowance

for employees’ special/extended leave of absence that

were converted into salaries.

Realization of certificate production in 2010 reached

1,013,891 certificates or equivalent to 69.63% of the

budgeted amount of 1,456,036 certificates. Relative to

corresponding figures for 2009 when 1,097,552 certificates

were produced, the realization of certificates in 2010

experienced a reduction of 83,661 certificates or 7.62%.

In this respect, there were a number of significant or

strategic achievements in the operational aspects, which

include:

1. Revenues derived from government projects, including

(1) Inter-Island Verification of CPO (?) Verifikasi Antar

Pulau CPO, (2) Monitoring of strategic commodities,

and (3) Supply Chain Survey. There were also earnings

generated from the commercial sector, namely

(1) Survey of CPO for export, (2) Survey of rubber

commodities, and (3) Review and survey on sugar yield

(4) Verification of Alcoholic Beverage Distribution.

2. Revenue obtained from testing and draft survey

services for coal at KPC, Adaro, Jembayan Muara

Baru, Berau Coal as well as MOM activities contracted

by Freeport Indonesia and Sebuku Iron Lateritic Ores

(SILO).

3. Earnings from contracted projects as BKN’s Electronic

Employee Card, Supervision services in PLN’s 10,000

MW Plant Project, QA / QC services for Pertamina

Hulu Energi and BP Tangguh, Fire Protection services

at Chevron, as well as Non-Destructive Test Digital

services.

4. Obtained accreditation from KAN as (i) Timber Legality

Verification Agency and (ii) Appraisal for Sustainable

Production Forest Management.

5. Building a Construction Laboratory for testing of

construction materials such as piles and concrete, as

well as launching of Microfinance Rating Agency.


Realisasi investasi tahun 2010 mencapai Rp 66.298 juta atau 62,38% dari anggarannya sebesar Rp 106.278 juta. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2009 sebesar Rp 60.920 juta, realisasi investasi tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar Rp 5.378 juta atau 8,83%. Adanya peningkatan realisasi investasi tahun 2010 itu dikarenakan:

1. Pembelian peralatan laboratorium (Craig System QDI Coalpro, Geiler Plastometer) untuk coking coal

2. Pembelian peralatan laboratorium (XRD, Lab Column

Floating Sepor) untuk mineral processing

3. Pembelian Portable X-Ray untuk jasa NDT Digital

Advance

4. Pembelian Boroscope untuk kegiatan visual inspection dan Microtremor untuk mengetahui frekuensi getaran

5. Progress pembelian tanah dan renovasi bangunan baru terealisasi untuk Subcabang Dumai;

6. Pembelian tanah di Tarakan dan Padang belum dikapitalisasi, kendati proses pembeliannya telah direalisasi;

7. Progress penyerapan pembangunan kantor Cabang Samarinda masih rendah; serta

8. Rendahnya penyerapan investasi peralatan kantor dan peralatan sistem informasi.

Berdasarkan perhitungan menurut SK Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor KEP-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002, kinerja Perseroan tahun 2010 berada pada kondisi SEHAT (AA) dengan nilai bobot 87,5. Sementara itu, total skor KPI (Key Performance Indicators) yang dapat diraih adalah 103,38% atau dalam kategori pencapaian BAIK (A1).

Pengembangan Sumberdaya ManusiaSebagaimana yang dinyatakan dalam Visi bahwa Perusahaan memiliki karyawan yang profesional, berpengetahuan dan bermutu yang dihargai dengan baik, strategi peningkatan kompetensi (hard & soft competence) menjadikan aspek sumber daya manusia sebagai fokus yang mendapat perhatian lebih khusus pada tahun 2010. Sejumlah pelatihan maupun program peningkatan keahlian serta pengembangan diri menjadi relatif lebih banyak dijalankan untuk diikuti oleh karyawan di pelbagai unit kerja.


Realized investment in 2010 reached Rp 66,298 million or

62.38% of the budget amounting to Rp 106,278 million.

Relative to the rate of realization in 2009 of Rp 60,920

million, total realized investment in 2010 increased by

Rp 5,378 million or 8.83%. Such increase in investment

figures for 2010 was due to:

1. Purchase of laboratory equipment (Craig System QDI

Coalpro, Geiler Plastometer) for coking coal

2. Purchase of laboratory equipment (XRD, Lab Column

Floating Sepor) for mineral processing

3. Purchase of Portable X-Ray for NDT Digital Advance

services

4. Purchase of Boroscope for use in visual inspection and

Microtremor, a device that determines the frequency

of tremors

5. Progress on land purchase and renovation of buildings

only executed for Sub-branch in Dumai;

6. Transaction for the acquisition of land located in

Tarakan and Padang has yet to be capitalized though

the purchase has already been executed;

7. Progress on the construction of office for the

Samarinda Branch is relatively low; and

8. Low realization rate on investment in office equipment

and information system equipment.

Based on calculations pursuant to the Decree of the Minister

of State-Owned Enterprises No. KEP-100/MBU/2002

dated June 4, 2002, the Company’s performance in 2010

was rated as SOUND (AA) with total score of 87.5. At the

same time, the total KPI (Key Performance Indicators)

score obtained was 103.38% or within the rating category

GOOD (A1).

Human Resource DevelopmentAs stated in the corporate Vision that the Company has

employees who are highly professional, knowledgeable

and qualified, strategies for competence improvement

(hard & soft competence) drive Human Resource as the

critical focal area during 2010. Numerous training and

programs in skill development as well as self-development

were conducted involving employees across working units

within the Company.


Guna mendukung peningkatan kompetensi dari 2.707 karyawan dalam rangka meningkatkan kapabilitas, Perusahaan juga menjalankan program knowledge

management. Melalui program tersebut, setiap unit kerja didorong untuk memiliki inisiatif berbagi dan bertukar informasi, pengetahuan maupun pengalaman dalam kesempatan-kesempatan yang diselenggarakan secara teratur dan berkala melalui pembentukan Community of

Practice (CoP). Portal Knowledge Management yang telah dibangun sejak tahun 2009 juga telah dilengkapi dengan aplikasi yang memungkinkan untuk diselenggarakannya e-learning bagi karyawan berdasarkan modul-modul pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan kompetensinya. Bahkan Perusahaan juga menjadikan kegiatan itu sebagai salah satu key performance indicator (KPI) yang harus dipenuhi oleh setiap unit kerja.

Sejalan dengan strategi peningkatan kompetensi, Perusahaan tidak menunda untuk melakukan pengkajian manajemen talenta guna mendapatkan sistem yang mampu mendayagunakan segenap talenta yang dimiliki karyawan secara optimal dan terukur. Prosedur perekrutan, sistem pengelolaan kinerja (performance management

system) hingga sistem penghargaan dan penghukuman (reward & punishment) dikaji ulang. Perusahaan juga mengadakan pelatihan ESQ maupun pelatihan-pelatihan teknis lainnya di SBU-SBU agar sejalan dengan tema/strategi peningkatan kompetensi yang tengah dijalankan. Pengelolaan sumber daya bersama (common resource), khususnya sumber daya manusia (SDM), yang sudah dimulai sejak tahun 2009 terus diefektifkan. Berdasarkan pengukuran yang dilakukan, indeks pemahaman tata nilai perusahaan (corporate values) yang ada pada karyawan juga berhasil mencapai skor 74,30% dari target skor 70%.

Sistem Manajemen RisikoSetelah pada tahun 2009 berhasil menyusun Pedoman Pengelolaan Risiko Perusahaan (Enterprise Risk

Management Manual), pada tahun 2010 Manajemen berketetapan untuk menerapkan manajemen risiko di setiap unit kerja. Kepada setiap unit kerja diwajibkan secara bertahap melakukan penilaian dan pemetaan risiko (risk assessment & mapping) atas proses bisnis maupun peran dan fungsi yang dijalankannya serta menyusun rencana tindakan mitigasinya.

Pada awalnya penerapan Manajemen Risiko itu dilakukan melalui pembentukan Satuan Tugas (Satgas) di tingkat korporat dan unit kerja untuk memastikan pelaksanaan proses Manajemen Risiko berjalan lancar dan berhasil memperoleh gambaran profil risiko yang kemudian dilaporkan kepada Manajemen setempat maupun Direksi.


As efforts in raising competence of SUCOFINDO’s

2,707 employees that would eventually result in overall

capabilities improvement, the Company also carries out

a knowledge management program. Under this program,

every working unit is encouraged to build initiative in sharing

and exchanging information, knowledge and experience in

numerous events which are held regularly and periodically

through the establishment of the Community of Practice

(CoP). Also, the Knowledge Management Portal which

has been built since 2009 is currently equipped with

various applications that facilitate e-learning for employees

using training modules that are tailor-fitted to the specific

competence needs of individuals. In fact, the Company

has essentially incorporated such activities as a key

performance indicator (KPI) to be fulfilled by each working

unit.

In line with the strategy for raising competence, the

Company immediately undertook review of talent

management in order to derive a system that allows

empowerment of employee talents in an optimal

and measurable manner. Recruitment procedures,

performance management system as well as reward and

punishment system of were reexamined. The Company

also conducted ESQ training and other technical trainings

in the SBUs to maintain alignment with the theme /

strategy of competence improvement being implemented.

Management of common resources, particularly human

resource (HR), which was launched in 2009 continued to

remain in place. Based on measurements that were made,

the index for current level of understanding of corporate

values by employees reached a score of 74.30% relative

to the target score of 70%.

Risk Management SystemWith the formulation of the Enterprise Risk Management

Manual in 2009, management resolved to comprehensively

implement risk management systems in every working unit

during 2010. Gradually, each working unit is required to

perform risk assessment and mapping of internal business

processes as well as applicable roles and functions and

corresponding action plans for risk mitigation.

At the initial step, Risk Management was applied with the

formation of the Task Force (Task Force) at the corporate

and working unit levels to ensure a smooth process of

the Risk Management system and for the purpose of

obtaining an accurate risk profile to be reported to local/

unit management and the Board of Directors.


Tugas dari Satuan Tugas Manajemen Risiko adalah sebagai berikut:• Mengukur(assessment) risiko-risiko yang terjadi di unit

kerja• Membuat rencana mitigasi untuk mengurangi tingkat

risiko• Memantauposisirisikosecarakeseluruhanmaupunper

jenis risiko.• Menyusun dan menyampaikan laporan profil risiko

kepada Direksi

Selama tahun 2010, Satgas tersebut yang telah melaksanakan tugasnya dalam rangka penerapan Manajemen Risiko, yakni melanjutkan kegiatan sosialisasi di setiap unit kerja mengenai Manajemen Risiko, membuat peta risiko unit kerja yang menjadi pilot project (SBU FINS, SBU MIN dan SBU RKT) serta mengadakan aplikasi ERM sebagai alat bantu pengukuran.

Untuk memastikan penerapan ERM berjalan dengan efektif, Direksi menetapkan Unit kerja Satuan Pengawasan Intern (SPI) untuk menjalankan fungsi pengelolaan risiko secara korporat serta melakukan fasilitasi terhadap manajemen risiko yang diterapkan oleh unit-unit kerja.

Sekalipun belum seluruh unit kerja operasi melaksanakannya, SBU FIN, SBU MIN, SBU RKT dan SBU MIGAS telah berhasil melakukan asesmen dan pemetaan risiko serta rencana mitigasinya untuk unit-unit kerja tersebut.

Tata Kelola PerusahaanSejak menjadikan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG/Good Corporate Governance) sebagai salah satu komitmen yang harus dilaksanakan, dalam setiap tahunnya Perusahaan melakukan review atas Pedoman GCG yang berlaku maupun audit yang dilakukan oleh lembaga eksternal yang profesional dan independen. Upaya untuk memperbaiki maupun meningkatkan penerapan GCG terus dijalankan dengan mengacu pada rekomendasi tindak lanjut dari hasil audit.

Hasil audit GCG pada tahun 2010 yang dilaksanakan oleh PT Sinergi Daya Prima menunjukkan pencapaian skor sebesar 86,7 atau kenaikan 1,7% dari perolehan hasil audit tahun sebelumnya (skor 85,24).


The duties of the Risk Management Task Force are as

follows:

• Tomeasure (assess) risk factors inrespectiveworking

units

• Tomakeariskmitigationplandesignedtoreducethe

level of risk

• Tomonitor theoverall riskpositionaswellasbyeach

type of risk

• ToprepareandsubmitriskprofilereportstotheBoard

of Directors

During 2010, the Task Force has carried out duties

related to Risk Management implementation, including

communicating /socializing details on the Enterprise

Risk Management system in all working units across the

Company, formulating risk map for working units that

were identified as the pilot project (FINS SBU, MIN SBU

and RKT SBU) and installing the ERM application as a

measurement device.

To ensure effective ERM implementation, the Board of

Directors has additionally delegated the Internal Control

Unit (SPI) to manage risk management function on the

corporate level as well as facilitating risk management

implementation by working units.

Though not yet operational in all working units, FIN

SBU, MIN SBU, RKT SBU and Oil and Gas SBU have

successfully completed risk assessment and mapping,

which is by corresponding mitigation plan for each unit.

Corporate GovernanceGiven that Good Corporate Governance (GCG) has

become one of the most critical corporate commitments,

the Company consistently performs an annual review

of existing GCG principles in force, in addition to

audit conducted by an independent and professional

external agency. Efforts to improve and enhance GCG

implementation is continually pursued with reference

to recommended follow-up actions as part of the audit

findings.

Results of the GCG audit for 2010 conducted by

PT Sinergi Daya Prima demonstrate achievement of score

totaling 86.7 or increasing by 1.7% relative to the score

from the previous year’s audit (85.24).


Sebagai satu-satunya perusahaan jasa inspeksi di Indonesia yang menjadi anggota IFIA (International

Federation for Inspections Agencies), SUCOFINDO juga dikenai kewajiban untuk diaudit setiap tahun oleh lembaga eksternal independen yang diakui oleh IFIA. Audit itu dilakukan untuk memenuhi aspek kepatuhan terhadap IFIA Compliance Code and Practice. Di sisi lain, pemenuhan audit IFIA tersebut juga merupakan bagian dari upaya Perusahaan dalam menerapkan GCG yang memang dituntut untuk dipenuhi oleh setiap anggota IFIA. Dari laporan audit terhadap IFIA Compliance Code

and Practice pada tahun 2010 yang juga dilakukan oleh PT Sinergi Daya Prima, IFIA selanjutnya menerbitkan Annual

Membership Certificate 2011 yang menyatakan bahwa “PT SUCOFINDO (Persero) is a member in good standing

of the International Federation of Inspection Agencies.”

Tanggungjawab Sosial PerusahaanJauh sebelum Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 14 tahun 2007 mewajibkan Perseroan Terbatas untuk melaksanakan program tanggungjawab sosial (CSR/Corporate Social Responsibility), SUCOFINDO sebagai BUMN (Badan Usaha Milik Negara) telah mewujudkannya melalui program yang saat ini dikenal dengan sebutan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) sejak tahun 1991.

Berdasarkan kebijakan Pemerintah melalui Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor Kep-236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003 sebagaimana yang telah diubah dengan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor Per-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan melalui Pemanfaatan Dana dari Bagian Laba BUMN, maka BUMN diwajibkan untuk menyisihkan 1% sampai dengan 3% dari laba bersihnya untuk Program Kemitraan, yaitu program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi layak kredit dan mandiri, serta Program Bina Lingkungan, yaitu program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh BUMN di wilayah usaha BUMN melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN.

Program Kemitraan dilaksanakan melalui penyaluran dana pinjaman dan hibah kepada usaha kecil pada sektor industri kecil, perdagangan, peternakan, pertanian, perikanan, perkebunan dan jasa di 16 (enam belas) Provinsi, yaitu Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara. Dalam Program Kemitraan itu SUCOFINDO tidak melaksanakannya sendiri, melainkan bekerja sama dengan lembaga/instansi terkait yang kompeten di bidangnya.


Being the only inspection service provider in Indonesia that

is a member of IFIA (International Federation for Inspection

Agencies), SUCOFINDO is also subject to an audit carried

out each year by an independent agency recognized by

the IFIA. The audit is conducted to assess compliance with

IFIA’s Compliance Code and Practice. Furthermore, the IFIA

compliance audit is also a key element in the Company’s

GCG implementation initiatives as prescribed by IFIA to

all of its members. Based on the IFIA Compliance Code

and Practice audit, which was also completed for 2010

by PT Sinergi Daya Prima, IFIA issued Annual Membership

Certificate 2011 which states that

“PT SUCOFINDO (Persero) is a member in good standing

of the International Federation of Inspection Agencies.”

Corporate Social ResponsibilityMuch before enactment of the Limited Liability (Company)

Law No. 14 of 2007 requires Limited Liability Companies

to actively engage in Corporate Social Responsibility

(CSR) programs, SUCOFINDO as a SOE (State-Owned

Company) has already implemented a series of program

that is currently known as Partnership and Community

Development Program (PKBL) since 1991.

Subject to government policies, specifically the Decree

of the Minister of State-Owned Enterprises No. Kep-236/

MBU/2003 dated June 17, 2003 as revised by Regulation

of the State Minister of SOE No. Per-05/MBU/2007

regarding the Partnership Program (PK) between state-

owned enterprises and small-scale businesses and the

Community Development Program using funds derived

from profits, all SOEs are obliged to appropriate between 1%

and up to 3% of net profit to fund the Partnership Program

that targets capability improvement of micro businesses

to become more credit worthy and independent, as well

as the Community Development Program which strives to

empower the community to build better social welfare, as

supported by SOEs acting within their respective operating

areas using internally-generated profit.

Our Partnership Program is consistently implemented

with distribution of loans and grants to small businesses

in various sectors as micro industry, trade, animal

husbandry, agriculture, fisheries, plantation and other

services with locations in 16 (sixteen) Provinces, including

North Sumatera, West Sumatera, Riau, South Sumatera,

Lampung, DKI Jakarta, West Java, Central Java, DI

Yogyakarta, East Java, Bali, East Kalimantan, West

Kalimantan, South Kalimantan, South Sulawesi and

North Sulawesi. For the Partnership Program, execution

is not carried out solely by SUCOFINDO but also through

cooperation with numerous competent institutions and

agencies in their respective fields.


Pada tahun 2010 penyaluran pinjaman yang terealisir adalah sebesar Rp 14.071.000.000,00 yang diberikan kepada 277 (duaratus tujuhpuluh tujuh) unit usaha kecil atau sebesar 109,69% dibandingkan dengan penyaluran pada tahun sebelumnya (2009), yakni Rp 12.827.500.000,00, atau 106,41% dibandingkan dengan rencana penyaluran pada tahun 2010 sebesar Rp 13.222.800,00. Sedangkan penggunaan dana hibah untuk pembinaan/peningkatan kapasitas mitra binaan terealisir sebesar Rp 1.243.888.382,00 atau sebesar 140,78% jika dibandingkan dengan realisasi dana hibah pada tahun 2009 sebesar Rp 883.594.732,00, atau sebesar 103,64% dibandingkan dengan rencana anggaran tahun 2010.

Dengan mengacu pada Keputusan Menteri BUMN nomor KEP-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002, efektivitas penyaluran pinjaman program kemitraan dan hibah Program Kemitraan pada tahun 2010 adalah 93,20% atau dengan skor 3 (tiga); sedangkan untuk tingkat kolektibilitas pengembalian pinjaman tahun buku 2010 adalah 66,86% atau dengan skor 2 (dua), sehingga total pencapaian skor pelaksanaan Program Kemmitraan Tahun 2010 mencapai skor 5 (lima) dari skor maksimal 6 (enam).

Sementara itu untuk program bina lingkungan BUMN Pembina tahun 2010 telah disalurkan bantuan sebesar Rp 458.818.437,00. Selain itu, dalam rangka program Bina Lingkungan BUMN Peduli, Perusahaan telah menyalurkan Program BUMN Peduli sebesar Rp 200.000.000,00 atau 73,39% dari yang dianggarkan sebesar Rp 272.500.000,00, yakni:

A) Untuk bantuan korban banjir bandang di Wasior, Papua Barat sebesar Rp 100.000.000,00;

B) Untuk bantuan korban bencana alam gempa bumi di Mentawai, Sumatera Barat sebesar Rp 50.000.000,00 dan untuk bantuan korban bencana korban bencana alam Gunung Merapi di Jawa Tengah sebesar Rp 50.000.000,00.

Untuk Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan tahun 2010, Perusahaan telah mengalokasikan dana masing-masing sebesar Rp 840.077.986,00 untuk Program Kemitraan dan Rp 840.077.0986,00 untuk Program Bina Lingkungan dari bagian laba tahun buku 2009.

Di sisi lain, masih dalam kerangka pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR), SUCOFINDO pada tahun 2010 juga menganggarkan Rp 145 juta untuk kegiatan-kegiatan sumbangan amal, bantuan sosial, donor darah, khitanan massal dalam rangka CSR yang terealisasi sebesar Rp 110.907.000,00 atau 76,5% dari anggarannya.


In 2010, loan disbursement realized was

Rp 14,071,000,000.00 with a total of 277 (two hundred

seventy seven) micro business recipients or approximately

109.69% relative to the total amount of loans provided

in the previous year (2009) of Rp 12,827,500,000.00

or 106.41% from planned disbursement for 2010 of

Rp 13,222,800.00. Meanwhile, total grants realized

for use in coaching / capacity building of partners was

Rp 1,243,888,382.00 or about 140.78% if compared to

realization of grants during 2009 of Rp 883,594,732.00,

or 103.64% when compared to the initial budget estimate

for 2010.

With reference to the Decree of the Minister of SOE no. KEP-

100/MBU/2002 dated June 4, 2002, the effectiveness of

loan disbursement in the partnership program and grants

for the Partnership Program during 2010 was 93.20%

or attaining a score of 3 (three); as for loan collectibility,

the Company recorded 66.86% for the year 2010 or

generating a score of 2 (two), such that the total score for

the implementation of the Partnership Program for 2010

was 5 (five) from a maximum score of 6 (six).

As for community development under the SOE Partnership

program, the Company disbursed total aid amounting to

Rp 458.818.437,00 throughout 2010. Also, related to

the SOE Cares for Community Development program,

the Company has provided for the Program a total of

Rp 200,000,000.00 or 73.39% of the annual budget of

Rp 272,500,000.00, comprising:

A) Relief for the victims of flashfloods in Wasior, West

Papua in the amount of Rp 100,000,000.00;

B) Relief for the victims of earthquake in Mentawai, West

Sumatera in the amount of Rp50,000,000.00 and

relief for the victims of Gunung Merapi disaster in

Central Java in the amount of Rp 50,000,000.00.

For the Partnership and Community Development

Programs (PKBL) in 2010, the Company allocated total

funds of Rp 840,077,986.00 for the Partnership Program

and Rp 840,077,0986.00 for the Community Development

Program respectively from profit in the fiscal year of 2009.

Further within the framework of Corporate Social

Responsibility (CSR) program, SUCOFINDO has also

allocated a budget for 2010 of Rp 145 million for purposes

of social charity and donations, blood donation, mass

circumcision related to CSR activities, which was realized

for a total amount of Rp 110,907,000.00 or 76.5% of the

total budget.


Dari 302 proposal yang diterima Perusahaan, dan setelah dievaluasi berdasarkan kriteria yang ditentukan, sampai dengan Desember 2010 telah disalurkan Rp 31.697.325,00 sebagai bantuan sosial dan sumbangan amal untuk sejumlah yayasan, sarana peribadahan khususnya yang berada di lingkungan sekitar kantor.

Perusahaan dan karyawan juga turut memberi bantuan kemanusiaan bagi korban bencana Gunung Merapi di Provinsi Jawa Tengah dan Yogjakarta pada tanggal 27 Oktober 2010 dan Bencana Tsunami di kepulauan Mentawai Sumatera Barat serta Banjir Bandang Wasior Provinsi Papua Barat yang terjadi pada 4 Oktober 2010, dengan total nilai yang disalurkan sebesar Rp 133.028.000,00.

Dalam tahun 2010, sebanyak 3 (tiga) kali kegiatan donor darah triwulanan yang telah dilaksanakan. Dalam kegiatan tersebut total darah yang disumbangkan adalah sebanyak 246.000 cc dari 585 orang pendonor yang berasal dari pegawai SUCOFINDO dan masyarakat di sekitar lingkungan perusahaan. Biaya yang dikeluarkan kegiatan Donor Darah adalah sebesar Rp 40.522.351,00.

Pelaksanaan kegiatan khitanan massal tahunan yang diperuntukkan bagi anggota keluarga karyawan maupun kalangan masyarakat dari keluarga kurang mampu di sekitar Kantor Pusat diikuti oleh 35 anak khitan.

Sementara itu, program pemagangan bagi mahasiswa dan pelajar selama tahun 2010 telah diikuti oleh 240 orang dari pelbagai jurusan di sekolah menengah atas maupun perguruan tinggi.

Tantangan Tahun 2011Tahun 2011 merupakan tahun ketiga dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP); tahun yang mengedepankan tema Inovasi Produk/Jasa. Dengan tema tersebut berarti Perusahaan akan menjadikan strategi inovasi produk/jasa melalui pengkajian ulang portofolio jasa dan usaha sesuai dengan perkembangan pasar agar pada gilirannya dapat mendukung pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan. Masih pada tahun yang sama, Perusahaan akan lebih intensif menggarap pasar di wilayah hulu (up-stream) dengan mengembangkan produk/jasa yang lebih customize terhadap kebutuhan pelanggan. Ini berarti bahwa Perusahaan dituntut untuk dapat mengembangkan kompetensi sumber daya manusia serta kapabilitas perusahaan yang searah dengan tema/strategi tersebut.


From 302 proposals received by the Company and after

evaluation based on pre-determined criteria, the Company

distributed a total of Rp 31,697,325.00 up to December

2010 in social charity and donations to a number of

foundations and places of worship, particularly those

located within the vicinity of the Company’s offices.

The Company and its employees also took active part in

the efforts for providing humanitarian assistance for the

victims of Gunung Merapi disaster in Central Java and

Yogjakarta on October 27, 2010 as well as the tsunami

tragedy in the Mentawai Islands, West Sumatera as well

as the flashfloods in Wasior, in the province of West

Papua which occurred on October 4, 2010, with total aid

distributed of Rp 133,028,000.00.

In 2010, the Company conducted 3 (three) quarterly blood

donation events. From these activities, the total amount of

blood donated was 246,000 cc from 585 blood donors who

represent SUCOFINDO employees and the community

in the surrounding area. The Company incurred costs of

Rp 40,522,351.00 for the Blood Donor program.

The Company’s annual mass circumcision program

designed to help family members of employees and other

economically disadvantaged families in the surrounding

community had a total of 35 children participants.

Furthermore, the apprenticeship program that is dedicated

to students of high school and university levels accepted

about 240 students from a variety of study disciplines in

2010.

Challenges in 2011The year 2011 is the third year within the Company’s Long

Term Plan (RJPP), in which the Company promotes the

theme Product / Service Innovation. This means that the

Company will push/steer the strategy for product/service

innovation by re-assessing its service and business

portfolio in line with current trends in the market, which in

turn supports the Company’s sustainable growth. In the

same year, the Company also plans to be more aggressive

in penetrating the up-stream market by developing

products/services that are customized to customer needs.

This entails greater urgency for the Company to boost

human resource competence and corporate capability in

line with the thematic/strategic direction.


Disadari bahwa tema/strategi yang hendak dijalankan pada tahun 2011 merupakan tantangan yang tidak ringan dan mudah untuk dapat dicapai dengan hanya mengandalkan pada upaya-upaya sebagaimana yang digunakan saat ini apalagi dengan mempertimbangkan kondisi obyektif bahwa pertumbuhan ekonomi masih didominasi oleh pertumbuhan konsumsi masyarakat dan pertumbuhan industri ekspor-impor untuk komoditas-komoditas penting juga belum stabil. Namun demikian, segenap jajaran Manajemen meyakini bahwa seberat apapun tantangan yang dipikul akan menjadi tidak memberatkan apabila didasari oleh perencanaan dan persiapan yang baik serta didukung oleh seluruh kompetensi dan kemampuan yang dimiliki Perusahaan.

Mengakhiri laporan ini, saya atas nama Direksi menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemegang Saham, yakni Negara Republik Indonesia cq Menteri Negara BUMN dan SGS Holding, SA, serta Dewan Komisaris yang selama ini telah memberi dukungan maupun pembinaan dalam rangka menjaga kelangsungan hidup SUCOFINDO.

Kepada para relasi dan mitra usaha yang telah memberi kepercayaan dan terus menjalin hubungan kerja sama yang baik, kami mengucapkan terima kasih dengan harapan agar kepercayaan dan kerjasama yang telah terjalin selama ini dapat lebih ditingkatkan dengan tetap dilandasi pada hubungan yang saling menguntungkan yang mengacu pada prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG).

Kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran karyawan Perusahaan atas dedikasi serta kerja cerdas dan kerja keras yang berujung pada kontribusi dalam menjaga dan meningkatkan pertumbuhan untuk kelangsungan hidup Perusahaan.

Semoga kinerja SUCOFINDO di tahun-tahun yang akan datang dapat lebih ditingkatkan, sehingga nilai kepada Pemegang Saham dapat lebih besar dan akhirnya pula kesejahteraan karyawan ikut meningkat.


We fully realize that the theme/strategy planned for 2011

present challenges that are not simple to overcome, that is

by effortlessly relying on processes and resources we use

today. This is particularly so when taken into consideration

objectively that economic growth is still fueled by rising

public consumption and that growth in commodities export-

import market has yet to become stable. Nonetheless, the

Company’s management believes that how ever difficult

the challenges we face in front of us, we shall be able to

carry the burden given adequate planning and preparation

as well as full support in all competencies and capabilities

that the Company commands.

In closing, allow me on behalf of the Board of Directors

to convey utmost appreciation to our shareholders: the

Republic of Indonesia cq State Minister for SOE and SGS

Holding, SA as well as the Board of Commissioners, for

their consistent support and guidance in our combined

efforts to secure continued success of SUCOFINDO.

To our business partners and for their generous trust

that fuels our on-going healthy cooperation, we sincerely

thank them and hope that the trust and collaboration we

have nurtured thus far will be further strengthened and

remain grounded on mutually beneficial relationship that

is consistent with Good Corporate Governance (GCG)

principles.

We express the highest gratitude and appreciation to

all employees at SUCOFINDO for their dedication as

well as smart and hard work that culminate in invaluable

contribution to sustain and enhance the Company’s

development over the long term.

We strive to drive improvement in SUCOFINDO’s

performance in the coming years so as to deliver optimal

value for Shareholders, which ultimately enhances the

general welfare of all employees.

Jakarta, Mei 2011

Arief SafariDirektur Utama

President Director


Dengan memperluas lingkup kapabilitas bisnis maupun daerah operasionalnya, SUCOFINDO mampu tetap selangkah di depan kompetitor, sebagai pemain yang dominan di pasarnya.

Extending

PT SUCOFINDO (PERSERO) Laporan Tahunan 2010


laporan bisnisbusiness report

Extending the scope as well as reach of its business capabilities enables SUCOFINDO to stay ahead of the

competition and retain its dominant position in the market.


laporan bisnis

SBU Kehutanan, Kelautan-Perikanan & LingkunganForestry, Marine-Fisheries & Environmental SBU

business report

Melalui jasa-jasa pengkajian kehutanan, SBU Kehutanan, Kelautan-Perikanan & Lingkungan (SBU KKL) memberikan solusi bagi pemerintah maupun industri mulai dari tahapan perencanaan hingga pengawasan di lapangan terkait dengan kinerja pengelolaan hutan dan industri hasil hutan. Jasa-jasa di bidang kehutanan juga membantu memperkuat kapasitas kelembagaan pemerintah daerah dalam menjalankan peran dan fungsinya mengelola sumber daya hutan di wilayahnya masing-masing.

SBU KKL juga memberikan solusi pemastian bagi penjual dan pembeli bahwa transaksi dilakukan sesuai ketentuan untuk memitigasi risiko yang mungkin timbul akibat ketidaksesuaian spesifikasi log maupun produk kayu, termasuk pemastian legalitas log yang ditransaksikan.

Di bidang kelautan dan perikanan, SBU KKL memberikan solusi dalam peningkatan dan pemberdayaan sumber

Through a variety of forestry verification services, the

Forestry, Marine-Fisheries & Environmental SBU (SBU KKL)

provides solutions for both Government and industries,

ranging from the planning stage and up to field monitoring

stage concerning the performance of forest management

and forestry industry. These services also help to boost the

institutional capacity of local governments related to their

role and function in managing the forest resources at their

respective regions.

SBU KKL also provides assurance solution for sellers

and buyers in a transaction of logs or timber products, in

order to mitigate the risk of incompliance with the agreed

product specifications, including assurance of the legality

of logs in the transaction.

In the area of marine-fisheries, SBU KKL provides solutions

in improvement and empowerment of marine and fisheries


laporan bisnis business report

daya kelautan dan perikanan melalui jasa penataan-ruang wilayah pesisir pantai, survei dan pemetaan, pengembangan sistem verifikasi perizinan kapal penangkap ikan, serta pengembangan kapasitas yang meliputi antara lain Coremap dan Small Scale Natural Resources.

Sedangkan di bidang lingkungan, SBU KKL memberikan jasa pengkajian lingkungan meliputi kajian umum dan spesifik terhadap permasalahan lingkungan serta kajian permodelan lingkungan. Dalam hal pengendalian lingkungan, SBU KKL melayani jasa pemantauan kualitas lingkungan terkait dengan implementasi program perencanaan, pengelolaan dan pemantauan lingkungan dari para pemakai jasa.

Total pendapatan meningkat 9,96% diperoleh dari pengembangan jasa-jasa organik, diantaranya pelaksanaan kegiatan sertifikasi legalitas kayu dan asesmen kegiatan terkait dengan pengelolaan hutan lestari.

Selain memenuhi permintaan jasa pada pelanggan swasta, juga melayani jasa terkait dengan regulasi pemerintah pada pelaksanaan kegiatan jasa verifikasi kemampuan industri kayu dan rotan.

Margin Laba sebelum pajak menurun (0,24%) karena adanya penurunan volume industri perkayuan nasional.

Pengembangan ke depan adalah kegiatan jasa inspeksi dan pengujian yang relevan terkait dengan isu lingkungan (ecogreen), dan integrasi monitoring lingkungan.

resources through the provision of coastal area planning

services, survey and mapping, development of fishing

vessel registration verification systems, and capacity

building services that include Coremap and Small Scale

Natural Resources.

Meanwhile, in the area of environmental services, SBU

KKL provides environmental studies covering general or

specific study on a variety of environmental issues as well

as study in environmental modelling. In environmental

control, SBU KKL provides quality monitoring services

related to the implementation of environment planning,

management and monitoring programs undertaken by

clients.

Total revenues increased by 9.96%, which was mostly

derived from developing organic services including log

legality certification activities and assessment associated

with the management of sustainable forests.

In addition to fulfilling orders from the private sector, we

also perform services related to government regulations

on requirements for verification on the ability of the wood

and rattan industries.

Pre-tax profit margin dropped (by 0.24%) due to a

slowdown in the national wood industry.

Future development centers on the area of providing

inspection and testing related to ecogreen and integration

of environmental monitoring.

Realisasi laba (rugi) sebelum pajak ditahun 2009-2010 Realized profit before tax (loss) in 2009-2010(dalam jutaan rupiah in million rupiah)

Uraian Description 2010 2009

Total Pendapatan Total Revenue 70.700,7 64.297,1

Pertumbuhan Growth (%) 9,96 -

Total Biaya Total Cost 66.850,7 60.635,7

Laba Sebelum Pajak Profit Before Tax 3.850,0 3.661,4

Marjin Margin (%) 5,45 5,69

Total Pendapatan (dalam jutaan rupiah)

Total Revenue (in million rupiah)

80.000,0 80.000,0

2009

64.297,1

2010

70.700,7

60.000,0 60.000,0

40.000,0 40.000,0

20.000,0 20.000,0

0,0 0,0

Total Biaya (dalam jutaan rupiah)

Total Cost (in million rupiah)

2009

60.635,7

2010

66.850,7


SBU Rekayasa & TransportasiEngineering & Transportation SBU

Melalui SBU Rekayasa dan Transportasi (SBU RKT), SUCOFINDO memberikan layanan pemeriksaan mutu dan kondisi peralatan industri melalui pengujian unjuk kerja, pengawasan mutu dan kemajuan pekerjaan selama fabrikasi dan instalasi, serta analisa kekuatan sisa umur peralatan dan instalasi. Jasa-jasa utama SBU RKT dikelompokkan menjadi Jasa Inspeksi, Pengujian, Sertifikasi dan Konsultansi.

Jasa Inspeksi antara lain adalah Survei Kondisi Mesin dan Peralatan, termasuk evaluasi teknis atas mesin dan peralatan yang diimpor dalam keadaan bukan baru untuk memastikan kesesuaian dengan ketentuan Pemerintah. Layanan lain adalah mill/shop inspection termasuk quality

assurance (QA) dan quality control (QC), performance test dan commissioning fasilitas produksi, mesin dan peralatan, witnessing quality inspection, mechanical testing dan chemical analysis.

The Engineering and Transportation SBU (SBU RKT) of

SUCOFINDO provides services in the inspection of the

quality and condition of industrial equipment through

performance tests, quality and work progress monitoring

during manufacturing and installation, and analysis of the

remaining economical life of tools and equipment. The main

services of SBU RKT are grouped into Inspection, Testing,

Certification and Consultancy services.

Inspection services comprise among others of Machinery

and Equipment Condition Survey, including technical

evaluation on second-hand imported machinery and

equipment to ensure compliance with Government

stipulations. Other services are mill/shop inspection

including quality assurance (QA) and quality control (QC),

performance test and commissioning of production facility,

machinery and equipment, witnessing quality inspection,

mechanical testing and chemical analysis.




Jasa inspeksi terkait dengan perkapalan diantaranya adalah bunker survey, container inspection, draught survey, hatch/

tank cleanliness inspection, hull/machine damage survey,

investigation survey, isotank container inspection, loss & damage survey, on/off hire condition survey & bunker, pre-

purchase survey, sertifikasi ISPS Code Pelabuhan Khusus, ship’s cargo gear inspection, suitability survey dan warranty

survey (towing & lashing survey).

Unit bisnis ini juga melayani jasa sertifikasi meliputi produk-produk otomotif, sertifikasi Depnaker untuk mendapatkan Ijin Penggunaan Peralatan Industri, LPE Sertifikasi Laik Operasi (SLO), Sertifikasi Migas Kelaikan Penggunaan Instalasi (SKPI) untuk instalasi Plant dan Refinery, Sertifikasi Migas Kelaikan Penggunaan Peralatan (SKPP) dan Sertifikasi Minerbapabum terhadap instalasi Electrical,

Fire Fighting Protection, Lifting Equipment, Lightning

Protection, dan Pressure Vessel Boiler.

Layanan uji tanpa rusak (UTR) serta pengawasan pekerjaan las maupun pengujian material dan sambungan las, baik dengan metode radiasi seperti radiografi sinar-X dan sinar gamma maupun non radiasi seperti pengujian secara ultrasonic serta beberapa metoda lainnya, termasuk dalam jasa pengujian yang disediakan oleh SBU RKT. Layanan pengujian lainnya adalah pengujian emisi produk otomotif, pengujian dye penetrant, eddy current testing, magnetic

particle inspection dan thickness measurement.

Sementara itu, jasa konsultansi yang dilayani meliputi asset

life assessment terhadap mesin dan peralatan, investment

project supervision services, pemantauan dan evaluasi infrastruktur, progress reporting/expediting, serta verifikasi dan identifikasi personil.

Inspection services related to shipping include bunker

survey, container inspection, draught survey, hatch/tank

cleanliness inspection, hull/machine damage survey,

investigation survey, isotank container inspection, loss

& damage survey, on/off hire condition survey & bunker,

pre-purchase survey, ISPS Code certification of special

ports, ship’s cargo gear inspection, suitability survey and

warranty survey (towing & lashing survey).

This business unit also caters to certification for automotive

products, Government (Depnaker) certification for Industrial

Equipment Utilization License, LPE Operational Worthiness

Certification (SLO), Government (Migas) Installation Utilization

Worthiness Certification (SKPI) for plants and refineries,

Government (Migas) Equipment Utilization Worthiness

Certification (SKPP), and Government (Minerbapabum)

certifications for Electrical, Fire Fighting Protection, Lifting

Equipment, Lightning Protection, and Pressure Vessel

Boiler installations.

Non destructive tests (NDT) and welding supervision,

material and welding joint tests using radiation method such

as X-rays or gamma-rays as well as non-radiation method

such as ultrasonics or other methods, are examples of

testing services provided by SBU RKT. Other testing

services include emission test on automotive products,

dye penetrant tests, eddy current testing, magnetic particle

inspection, and thickness measurement.

Meanwhile, consultation services provided include asset

life assessment on machinery and equipment, investment

project supervision services, monitoring and evaluation of

infrastructures, progress reporting/expediting, as well as

personnel verification and identification.

Realisasi laba (rugi) sebelum pajak ditahun 2009-2010 Realized profit (loss) before tax in 2009-2010(dalam jutaan rupiah in million rupiah)



Pertumbuhan Growth (%) (5,05) -






300.000,0 300.000,0

2009

252.823,9

2010

240.068,9

150.000,0 150.000,0

200.000,0 200.000,0

250.000,0 250.000,0

100.000,0 100.000,0

50.000,0 50.000,0

0,0 0,0



2009

219.737,0

2010

221.234,6


Dengan didukung tidak kurang dari 491 personil dengan berbagai keahlian yang tersertifikasi, saat ini SBU RKT telah mengembangkan jasa-jasa baru seperti uji tanpa rusak (UKR) dan QA/QC dengan menggunakan teknologi terkini termasuk pemanfaatan teknologi satelit. Selain itu, SBU RKT juga telah mulai mengembangkan pasar di sektor industri telekomunikasi.

Realisasi Laba (Rugi) Sebelum Pajak Tahun 2010 mencapai sebesar Rp 18,834.3 juta atau mengalami penurunan pertumbuhan dibandingkan tahun 2009 sebesar (5,05%).

Penurunan pendapatan karena beberapa kegiatan inspeksi dan Jasa Teknis QA/QC yang terkait dengan industri minyak dan gas menurun secara signifikan, serta pekerjaan sertifikasi yang terkait dengan regulasi Pemerintah pada instalasi produksi.

Ditahun 2010, investasi untuk pengembangan jasa fire

protection dan jasa lainnya telah dilaksanakan dalam memperkuat basis kompetensi dan kapabilitas sumber daya manusia.

Pengembangan ke depan akan dimulai dengan pengembangan bisnis berbasis elektronik baik untuk kebutuhan pelanggan swasta atau pemerintah.

Supported by no less than 491 personnel with various

certified expertise, SBU RKT has been successful in

developing new services such as non destructive testing

(NDT) and QA/QC with the latest technology including the

utilization of satellite services. In addition, SBU RKT has

also expanded its markets into the telecommunication

industry sector.

Realization of Profit (Loss) before Taxes in 2010 reached

Rp 18,834.3 million or suffering a reduction in growth

relative to 2009 by (5.05%).

The drop in revenues was due to a number of inspection

activities and QA/QC Technical Services in the oil and gas

industry which suffered a significant drop, combined with

certification projects related to Government regulations in

production facilities.

In 2010, investment for expansion in fire protection

and other services has been made with the purpose of

strengthening the overall competence and capabilities of

our human resource.

Plans in the pipeline initially involve the development of

electronic-based businesses to address the needs of both

the private sector and the government in the future.



SBU Produk Industri & KonsumenIndustrial & Consumer Product SBU

SBU Produk Industri & Konsumen (SBU INCO) membantu para eksportir, importir, penjual, pembeli dan pengecer produk-produk industri dan konsumen melalui pemeriksaan produk jadi dan bahan baku yang ditransaksikan dalam rangka memastikan kesesuaian jumlah dan mutu.

Jasa pemeriksaan oleh SBU INCO meliputi pemeriksaan atas produk konsumen, produk industri dan produk makanan. Sedangkan jenis pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan jumlah, pengambilan contoh, pemeriksaan mutu, dan pemeriksaan kondisi. SBU INCO juga melayani Audit Aspek Sosial dan Keselamatan, Pelatihan Sistem Kemananan Produksi Makanan, Audit Sistem Keamanan Produksi Makanan seperti Good

Manufacturing Practice dan HACCP, serta pemeriksaan pra-pengapalan atas ekspor barang ke negara-negara yang menerapkan skema Comprehensive Import

Supervision Services (CISS).

The Industrial & Consumer Product SBU (SBU INCO) assists

exporters, importers, sellers, buyers and retailers of industrial

and consumer products through inspection of finished goods

as well as raw material being transacted to ensure compliance

in terms of quality and quantity specified.

Inspection services provided by SBU INCO cover inspection

on consumer products, industrial products and food

products. Inspection activities conducted include quantity

check, product sampling, quality inspection, and condition

inspection. SBU INCO also offers services in Safety and

Social Aspect Audit, training on Security System of Food

Production, audit on Security System of Food Production

standards such as Good Manufacturing Practice and

HACCP, as well as pre-shipment inspection on goods for

export to countries that adopt the Comprehensive Import

Supervision Services (CISS) scheme.




Peningkatan pendapatan di tahun 2010 sebesar 11,27% dibandingkan dengan tahun 2009, dikarenakan adanya kegiatan jasa survei lembaga mikro pada 6 (enam) Provinsi.

Kegiatan yang meningkat di tahun 2010 adalah order yang diperoleh dari jasa inspeksi yang menerapkan skema CISS.

Dalam pengembangan ke depan, pengembangan kapabilitas dan kompetensi selain kepada order-order organic, juga direncanakan akan mengembangkan jasa survei dan analisa beton (concrete). Investasi peralatan dan pengujian ditahun 2010 sudah direalisasikan sebagai bagian perluasan pengembangan bisnis.

Growth in revenues during 2010 was 11.27% in

comparison to 2009, mostly boosted by survey activities

of micro agencies in 6 (six) Provinces.

The increased volume for 2010 was due to orders obtained

from inspection services using the CISS scheme.

For future progress, enhancement in capabilities and

competencies will be pursued for organic orders and

similarly planned for developing concrete analysis and

survey services. Investment in equipment and testing was

completed during 2010 as part of the business expansion

agenda.




Pertumbuhan Growth (%) - -






80.000,0 80.000,0

2009

66.219,9

2010

73.683,9

60.000,0 60.000,0

40.000,0 40.000,0

20.000,0 20.000,0

0,0 0,0



2009

59.892,7

2010

64.930,7


SBU PertanianAgriculture SBU

BU Pertanian (SBU AGRI) memberikan layanan berupa jasa inspeksi, pengujian, supervisi dan pengkajian terkait produk dan komoditas pertanian dalam berbagai aspek, mulai dari perencanaan sumber daya pertanian mencakup proses produksi, pengolahan produk dan distribusi atau penjualan, hingga pengawasan penerapan regulasi yang relevan baik yang dilakukan oleh pihak swasta, pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Komoditas yang ditangani oleh unit bisnis ini antara lain adalah tanaman pangan, perkebunan, hortikultural serta peternakan dan perikanan.

The Agriculture SBU (SBU AGRI) provides services in the

inspection, testing, supervision and studies related to

agricultural products and commodities in various aspects,

from agricultural resources planning involving production

process, product processing and distribution or sales,

up to the supervision of the relevant regulations enforced

in the private sector, regional government or the central

government. Commodities handled by this business unit

cover crops, plantation products, horticultural products,

as well as animal husbandry and fisheries products.




Berdasarkan area aktivitasnya, jasa-jasa di sektor pertanian dikelompokkan menjadi: 1. Jasa-jasa On-Farm

a. Perencanaan dan pembukaan lahan b. Budi daya tanaman2. Jasa-jasa Off-Farm

a. Industri pengolahan hasil pertanian b. Distribusi dan pengiriman hasil pertanian

Terkait dengan penyediaan jasa-jasa bagi sektor pertanian, SUCOFINDO adalah anggota dari berbagai asosiasi perdagangan komoditi internasional seperti FOSFA, GAFTA dan LCA. SUCOFINDO juga menjalin kerja sama dengan organisasi profesi internasional maupun nasional seperti IFIA – UK, PDV – Netherland, IFOAN, AVOC, ASTM, British

Standard, BSN, AISI, INKINDO dan sebagainya.

Pertumbuhan pendapatan operasi sebesar 41,35% dibandingkan tahun 2009, mencerminkan adanya pertumbuhan yang signifikan. Hal ini dipengaruhi adanya beberapa kebijakan Pemerintah terkait dengan kebijakan publik pada sektor pertanian, untuk kegiatan verifikasi dan survei komoditas yang perlu penanganan khusus (beras, gula, dan tebu).

Based on the area of activities, services in the agriculture

sector are grouped into:

1. On-Farm Services

a. Land use planning and land clearing

b. Plant cultivation

2. Off-Farm Services

a. Agricultural product processing industry

b. Agricultural product distribution and delivery

With regards to its agricultural services, SUCOFINDO holds

active memberships in various international commodity

trading associations such as FOSFA, GAFTA and LCA.

SUCOFINDO also cooperates closely with a number of

international as well as domestic professional organizations,

including IFIA-UK, PDV-Netherland, IFOAN, AVOC, ASTM,

British Standard, AISI, INKINDO, and others.

The increase in operational revenues reached 41.35%

compared to 2009, reflecting a significant growth. This was

influenced by a number of Government policies related to

public interests in the agriculture sector, specifically for

purposes of verification and survey of commodities which

require special handling/ attention (ie, rice, sugar and

sugar cane).










2009

76.081,7

2010

107.543,4120.000,0

100.000,0

80.000,0

60.000,0

40.000,0

20.000,0

0,0

120.000,0

100.000,0

80.000,0

60.000,0

40.000,0

20.000,0

0,0



2009

59.353,8

2010

90.107,3


SBU MineralMinerals SBU

Melalui SBU Mineral, SUCOFINDO merupakan pelopor penyediaan jasa sertifikasi kualitas bahan tambang bagi industri pertambangan di Indonesia, dengan memberikan jasa survei dan pengujian laboratorium untuk komoditas batubara dan mineral ore & metal (MOM), termasuk jas hulu (upstream) pada setiap tahapan meliputi tahap eksplorasi, penambangan, produksi dan pengapalan.

Aktivitas SBU Migas didukung oleh jaringan 57 titik layanan operasi, termasuk 28 laboratorium, yang tersebar di berbagai lokasi penambangan, kota dan kawasan industri di seluruh Indonesia. Sebagian besar dari laboratorium SBU Migas telah diakreditasi oleh badan akreditasi KAN-BSN (Badan Standarisasi Nasional) termasuk standar ISO 17025, ISO 17020, ISO 9000 dan OHSAS 18000.

Through SBU Mineral, SUCOFINDO has pioneered the

provision of quality certification services of mineral products

for the mining industry in Indonesia, providing survey and

laboratory testing services for coal as well as mineral ore

& metal (MOM) commodities, including upstream services

at every stage of the value chain comprising mineral

exploration, mining, production and shipping.

The activities of SBU Migas is supported by a network of

57 service outlets, including 28 laboratory units, located at

various mining sites, cities and industrial areas throughout

Indonesia. Most of its laboratory units have been accredited

by KAN-BSN (Badan Standarisasi Nasional) accreditation

agency, including ISO 17025, ISO 17020, ISO 9000 and

OHSAS 18000 standards.




Pertumbuhan total pendapatan sebesar 9,45% di atas tahun 2009, karena adanya pertumbuhan jasa analisa non batubara.

Realisasi Laba (Rugi) Sebelum Pajak mencapai sebesar Rp 89,297.6 juta menurunan sebesar Rp 4,064.3 juta atau 4,4% dibandingkan tahun 2009 karena adanya penurunan Jasa Pertambangan Metals and Ore Minerals (MOM) terkait dengan perijinan dari pemerintah, dan Jasa Pertambangan Batubara akibat faktor cuaca yang kurang bagus di Tahun 2010 sehingga menurunkan volume produksi perusahaan tambang batubara di seluruh wilayah Indonesia.

Pengembangan jasa ke depan, akan lebih diarahkan kepada industri hulu tambang dan diarahkan kepada proyek-proyek yang mempunyai basis kuat pada industri tambang.

Investasi peralatan laboratorium mineral di tahun 2010 telah direalisasikan guna mendukung Laboratorium yang ada saat ini sebagai Laboratorium Utama untuk mineral processing.

The growth in total revenues was 9.45% from 2009, on the

back of rising volume in non-coal analysis services.

Profit (Loss) Before Taxes realized amounted to Rp 89,297.6

million, lower by Rp 4,064.3 million or 4.4% compared to 2009

as a consequence of a drop in the volume of Metals and Ore

Minerals (MOM) Mining Services associated with government

licenses/clearance, as well as in Coal Mining Services, for

which weather factors were not conducive throughout 2010

and caused a reduction in aggregate production volume for

coal mining companies across Indonesia.

Future advancement will be inclined to the upstream

mining industry and will be directed toward projects with

strong orientation to the mining industry.

Investment in mineral laboratory equipment was incurred in

2010 with the objective of developing the existing Laboratory

as the Main Laboratory used for mineral processing.










2009

286.630,2

2010

313.706,7350.000,0

300.000,0

150.000,0

200.000,0

250.000,0

100.000,0

50.000,0

0,0

350.000,0

300.000,0

150.000,0

200.000,0

250.000,0

100.000,0

50.000,0

0,0



2009

224.409,2

2010

193.268,3


SBU Minyak & GasOil & Gas SBU

SBU Minyak dan Gas (SBU Migas) menyediakan jasa pemeriksaan kuantitas dan kualitas produk minyak, gas dan petrokimia, serta jasa teknis yang berkaitan dengan oil loss control dan oil blending. SBU Migas bekerja secara independen, bebas dari hubungan kepentingan dengan produsen, pembeli dan pedagang minyak, petrokimia dan gas, pemilik kapal, maupun pihak-pihak lainnya.

Jasa-jasa utama SBU Migas terdiri dari jasa pemeriksaan, pengawasan dan analisa selama proses produksi, transportasi dan penyimpanan komoditi minyak mentah dan kondensat, gas cair, hasil kilang minyak serta kimia dan petrokimia. SBU Migas juga menyediakan jasa kalibrasi untuk berbagai alat ukur statis maupun dinamis.

The Oil and Gas SBU (SBU Migas) provides inspection

services related to the quantity and quality of oil, gas and

petrochemical products, and technical services related

to oil loss control and oil blending. SBU Migas works

independently without conflict of interest with oil, gas and

petrochemical producers, buyers and traders, carriers, or

other such parties.

The primary services of SBU Migas consist of inspection,

supervision and analytical testing during the production,

transportation and storage of crude oil, condensat, liquid

gas, oil refinery products, chemicals and petrochemicals.

SBU Migas also provides calibration services for a variety

of static and dynamic measurement tools.




Jasa-jasa lain yang tersedia di SBU Migas diantaranya adalah loss study, audit dan kontrol transportasi serta cargo handling, dan penyelidikan untuk keperluan asuransi. Selain itu, SBU Migas memberikan jasa pelatihan terkait pengukuran maupun transportasi minyak dan gas, teknologi minyak dan gas, kualitas hidrokarbon, serta penyediaan automatic sampler dan sample management (dispatch samples of dangerous goods).

Pertumbuhan Realisasi Laba (Rugi) Sebelum Pajak Tahun 2010 mencapai sebesar Rp 1.993,8 juta atau 16,2%.

Terlampauinya anggaran Laba (Rugi) Sebelum Pajak Tahun 2010 karena kontribusi yang signifikan dari order-order pada jasa industri migas serta minyak bumi & pengolahannya, order-order tersebut bersumber dari pelanggan-pelanggan Oil Company di Indonesia.

Other services available at SBU Migas include loss study,

transportation and cargo handling audit and control, as well

as investigation for insurance claim purposes. In addition,

SBU Migas also provides various training related to oil

and gas measurement and transportation, oil technology,

hydrocarbon quality, as well as the provision of automatic

sampler and sample management (dispatch samples of

dangerous goods).

The growth in Realized Profit (Loss) Before Taxes for 2010

totaled Rp 1,993.8 million or 16.2%.

The budgeted Profit (Loss) Before Taxes for 2010 was

successfully achieved due to a significant contribution

from demand for services in the oil & gas industry as well

as petroleum & processing sector. These orders originated

from Oil Company customers throughout Indonesia.










80.000,0 80.000,0

2009

57.209,0

2010

64.503,3

60.000,0 60.000,0

40.000,0 40.000,0

20.000,0 20.000,0

0,0 0,0



2009

44.899,8

2010

50.200,4


SBU SUCOFINDO International Certification ServicesSUCOFINDO International Certification Services SBU

Melalui SBU SUCOFINDO International Certification Services (SBU SICS), SUCOFINDO berperan sebagai lembaga sertifikasi dan badan audit untuk berbagai jenis standar internasional maupun nasional. Layanan sertifikasi oleh SBU SICS diantaranya terkait dengan standar internasional di bidang sistem manajemen mutu, lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja, serta keamanan pangan. Sebagai badan audit, SUCOFINDO juga dipercaya oleh Pemerintah RI untuk melakukan audit atas penerapan standar nasional Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di berbagai industri di Indonesia.

Through the SUCOFINDO International Certification

Services SBU (SBU SICS), SUCOFINDO performs the

function of a certifying body or audit agency for a variety

of international as well as national standards. Certification

services provided by SBU SICS include those related to

international standards in management systems for quality,

environmental, occupational safety and health, and food

safety. As an audit agency, SUCOFINDO is also entrusted

by the Government of RI to audit the implementation of

the national standard for occupational safety and health

management system (SMK3) in various industries in

Indonesia.




Selain sebagai lembaga sertifikasi sistem manajemen seperti standar ISO 9000, ISO 14000, ISO 22000, HACCP, OHSAS 18001 dan SMK3, SBU SICS juga merupakan Lembaga Sertifikasi Produk yang terpercaya untuk melakukan sertifikasi terhadap Standar Nasional Indonesia (SNI). SUCOFINDO terakreditasi untuk melakukan sertifikasi berbagai standar produk yang meliputi antara lain kelompok produk listrik dan elektronika, pupuk, pakan ternak, makanan dan minuman, kimia organik dan anorganik, produk logam, plastik dan karet, serta konstruksi dan bangunan.

Pencapaian realisasi laba (rugi) sebelum Pajak mengalami peningkatan sebesar Rp 1.978,3 juta atau 48,9% dibandingkan tahun 2009, karena adanya peningkatan kinerja pada Jasa Sertifikasi dan Jasa Audit yaitu terdiri dari aktivitas renewal, surveillance dan sertifikasi untuk pelanggan baru baik untuk ISO 9000 series, 14001, 18001 dan SMK-3 maupun sertifikasi yang terintregasi.

In addition to acting as certifying body for management

systems such as ISO 9000, ISO 14000, ISO 22000,

HACCP, OHSAS 18001 and SMK3 standards, SBU SICS

also performs as a trusted Product Certifying Body to

conduct certification services for the Indonesia National

Standard (SNI). SUCOFINDO is fully accredited to perform

standard certification of a variety of products, which

comprise among other things electrical and electronics

products, fertilizers, livestock fodder, food and beverage,

organic and inorganic chemicals, metals, plastic and

rubber products, as well as building and construction.

Total realized Profit (Loss) Before Taxes rose by

Rp 1,978.3 million or 48.9% relative to 2009, in light of

better performance in the Certification Services and Audit

Services, consisting of activities in renewal, surveillance

and certification for new clients related to ISO 9000

series, 14001, 18001 and SMK-3 as well as integrated

certification.










25.000,0

2009

16.688,7

2010

22.366,0

20.000,0

15.000,0

10.000,0

5.000,0

0,0

25.000,0

20.000,0

15.000,0

10.000,0

5.000,0

0,0



2009

12.641,5

2010

16.340,5



SBU Jasa Pendukung Bisnis FinansialFinancial Business Support Services SBU

SUCOFINDO, melalui SBU Jasa Pendukung Bisnis Finansial (SBU FINS), berperan menjembatani kepentingan penjual dan pembeli dalam transaksi perdagangan maupun kreditur dan debitur dalam transaksi pendanaan modal usaha atau investasi, baik dalam skala domestik maupun internasional. Sebagai pihak ketiga yang independen, SBU FINS antara lain menyediakan jasa:

1. Verifikasi atau pemeriksaan persediaan, untuk menentukan kualitas dan kuantitas suatu persediaan dengan metode/teknik yang sesuai dengan jenis persediaan.

2. Pemantauan persediaan atau agunan, untuk memantau mutasi barang, pengecekan kuantitas dan kondisi fisik barang selama jam kerja dengan sistem kunci ganda guna menjamin keamanan.

Through the Financial Business Support Services

SBU (SBU FINS), SUCOFINDO functions to bridge the

interests of the buyer-seller in a trading transaction and

the creditor-debtor in a financing transaction for working

capital or investment loan, both at the domestic as well

as international levels. As an independent third-party, SBU

FINS services include:

1. Stock verification and inspection, to determine stock

quality and quantity using the appropriate method/

technique for a particular type of stock.

2. Stock or collateral monitoring, to monitor the transfer

of goods, checking the quantity and physical condition

of goods during work hours using a double lock

system to ensure security.




3. Manajemen persediaan atau agunan, jasa terpadu yang dilaksanakan pada tempat penyimpanan (gudang, stockyard, tangki darat maupun silo) meliputi survei kelayakan gudang, draught survey, pengawasan bongkar/muat dan penimbangan barang baik di pelabuhan maupun di tempat penyimpanan.

4. Pemantauan Proyek, pemeriksaan berkala terhadap kemajuan suatu proyek investasi.

5. Sistem Resi Gudang, pengelolaan inventory atau komoditas yang berada dalam pengawasan SUCOFINDO sebagai Pengelola Gudang dan penerbitan Resi Gudang sebagai atas-hak yang dapat dialihkan kepada pihak ketiga.

6. Jasa lainnya, pemantauan atas komoditas atau proyek yang dikemas sesuai kebutuhan pelanggan, umumnya terkait dengan persyaratan pendanaan oleh lembaga keuangan maupun non-keuangan.

Dalam menjalankan usahanya, SBU FINS dilengkapi dengan perangkat pendukung yaitu Professional Indemnity & Fidelity Guarantee Insurance dan keanggotaan dalam International Federation of Inspection Agencies (IFIA).

Realisasi Laba (Rugi) Sebelum Pajak Tahun 2010 meningkat sebesar Rp 1.535,4 juta atau 61,9% dibandingkan tahun 2009.

Kegiatan ke depan, akan dilaksanakan pengembangan terkait dengan jasa manajemen agunan pada komoditi tambang, dan komoditi lainnya yang dianggap memiliki nilai tinggi dalam suatu perdagangan.

Pengembangan lajutan adalah Proyek SRG (Sistem Resi Gudang) dimana Perusahaan saat ini sedang melakukan pendekatan kepada pihak-pihak terkait dengan kegiatan ini.

3. Stock or collateral management, integrated services

carried out at stock location (warehouses, stockyard,

onshore tanks or silos), comprising warehouse

worthiness survey, draught survey, supervision of

goods loading/unloading and weighing at ports or at

the warehouse and stockyard.

4. Project monitoring, periodical inspections on the

progress of a particular investment project.

5. Warehouse receipt system, inventory management

of goods or commodities under the supervision

of SUCOFINDO as Warehouse Manager and the

issuance of a Warehouse Receipt document that is

transferable to a third-party.

6. Other services, the monitoring of commodities or

projects that is customized to the client’s requirements,

usually related to terms of financing by financial or

non-financial institutions.

In conducting its business activities, SBU FINS is

supported by the necessary tools such as Professional

Indemnity & Fidelity Guarantee Insurance and membership

in International Federation of Inspection Agencies (IFIA).

Realized Profit (Loss) Before Taxes for 2010 grew by

Rp 1,535.4 million or 61.9% in comparison to 2009.

Going forward, the Company will pursue expansion related to

collateral management services/jasa manajemen agunan for

mining commodities as well as other commodities that are

considered to carry considerable value for trading activities.

Future development lies on the SRG (Sistem Resi Gudang

– Warehouse Receipt System) Project, for which the

Company is currently soliciting potential clients for these

particular services.










2009

34.138,6

2010

35.673,340.000,0

30.000,0

20.000,0

10.000,0

0,0

40.000,0

30.000,0

20.000,0

10.000,0

0,0



2009

31.656,5

2010

31.655,9


SBU Pemerintah & Institusi InternasionalGovernment & International Institution SBU

SBU Pemerintah dan Institusi Internasional (SBU PII) memberikan layanan kepada berbagai institusi pemerintah antara lain melalui jasa Monitoring Ekspor melalui otomasi penerbitan Surat Keterangan Asal dan Penelusuran Asal Barang (ME-SKAP), jasa Pemeriksaan dan Pendataan Realisasi Investasi (PPRI), serta jasa verifikasi capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

The Government & International Institution SBU (SBU

PII) serves various government institutions through the

provision of services such as Export Monitoring by means

of automated issuance of Goods Origin and Tracking

Certification (ME-KAP), Inspection and Identification of

Realized Investments (PRRI), and verification of the Local

Component Achievement Level (TKDN).




SBU PII juga melayani jasa kajian aspek kelembagaan, insentif, kebijakan/peraturan dan infrastruktur yang terkait dengan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus. Jasa lainnya adalah kajian perencanaan dan pembangunan sarana dalam rangka membantu Pemerintah Daerah merealisasikan dan mempercepat program pembangunan daerah meliputi Jasa Survei, Pemetaan dan SIG serta jasa Kajian Potensi Daerah, Konsultan Monitoring dan Manajemen, serta layanan di bidang Teknologi Informasi dan Pengembangan Sistem Informasi.

Penurunan pendapatan disebabkan inisiatif proyek pekerjaan terkait dengan monitoring investasi dan perubahan iklim dilakukan penundaan kegiatan oleh Pemerintah Pusat/Daerah serta Lembaga Internasional yang tekait.

Pengembangan ke depan, proyek diarahkan kepada program prioritas yang dikembangkan oleh Pemerintah pada wilayah ekonomi khusus dan daerah yang memiliki potensi tinggi bagi pengembangan.

SBU PII also provides services in the study of institutional,

incentive, policy/regulation and infrastructure aspects

related to the development of Special Economic Bonded

Zones. Other services provided include studies on

the facility planning and development to assist Local

Government in realizing and facilitating local development

programs. These include Survey, Mapping and SIG

services, local potential study, monitoring and management

consultation, and services in Information Technology and

the development of Information Systems.

Lower earnings were brought about by adjustments in

project execution/timeline with respect to monitoring of

investment and climate changes and with postponement

of activities as determined by the Central/Regional

Government as well as relevant International Agencies.

For future progress, projects will be directed towards

priority programs developed by the Government which

address special economic areas/regions and areas with

high development potentials/prospects.




Pertumbuhan Growth (%) (16,03) -






80.000,0 80.000,0

2009

69.131,3

2010

58.052,460.000,0 60.000,0

40.000,0 40.000,0

20.000,0 20.000,0

0,0 0,0



2009

64.983,2

2010

56.831,7


SBU Jasa-Jasa UmumGeneral Services SBU

SBU Jasa-jasa Umum (SBU JUM) menyediakan Jasa Laboratorium, Jasa Sanitasi dan Pengendalian Hama, Jasa Pengelolaan Properti, Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Jasa Sistem Manajemen Pengamanan.

Jasa LaboratoriumLaboratorium SUCOFINDO di Cibitung, Jawa Barat merupakan salah satu laboratorium terbesar di Indonesia dengan fasilitas terlengkap yang mampu menangani berbagai kegiatan pengujian yang berkaitan dengan mutu dalam hubungannya dengan keselamatan, keandalan dan kinerja produk atau kualitas material. Laboratorium SUCOFINDO didukung oleh sumber daya manusia yang terlatih, peralatan yang mutakhir dan jaringan kerja yang luas.

The General Services SBU (SBU JUM) provides Laboratory

Service, Sanitation and Pest Control Service, Property

Management Service, Occupational Safety and Health

Service, and Security Management System Service.

Laboratory Service The SUCOFINDO laboratory in Cibitung, West Java, is one

of the largest laboratory of its kind in Indonesia that is fully

equipped and capable of performing a variety of quality

testing related to the safety, reliability and performance

of products or the quality of materials. The laboratory

is supported by highly skilled personnel, sophisticated

equipment and an extensive working network.




Laboratorium SUCOFINDO terdiri dari: 1. Laboratorium Penguji yang meliputi Laboratorium

Lingkungan, Laboratorium Hasil Industri dan Pertanian (LAB HIP), Laboratorium Minyak, Gas dan Kimia (LAB-MGK), Laboratorium Mineral (LAB-MIN).

2. Laboratorium Kalibrasi yang melayani jasa kalibrasi berbagai instrumen pengujian dan pengukuran.

3. Laboratorium Listrik dan Teknik yang memiliki kemampuan melayani kebutuhan industri baik untuk tujuan Internal Quality Control, Pembuktian Mutu Kepada Pelanggan, maupun Sertifikasi untuk produk-produk listrik dan elektronika. Laboratorium Listrik dan Teknik juga dilengkapi kemampuan untuk melakukan pengujian-pengujian produk-produk mekanik, sipil dan teknik lainnya.

Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) diwajibkan oleh UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, dan merupakan implementasi dari Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No. PER.05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Tenaga Kerja. SBU JUM menyediakan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang sangat dibutuhkan oleh dunia usaha dan instansi pemerintah/swasta dalam rangka meminimalkan terjadinya risiko, mengurangi tingkat kecelakaan kerja, memaksimalkan efisiensi, yang pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas khususnya bagi dunia usaha yang sedang menyiapkan diri menghadapi tuntutan dan persaingan bisnis global.

Jasa Manajemen PropertiMelalui SBU JUM, SUCOFINDO juga menyediakan jasa Manajemen Properti meliputi pemasaran properti, riset dan analisa pasar, pemeliharaan pelayanan pelanggan, manajemen gedung (pengoperasian, pemeliharaan, keamanan dan kesehatan kerja), jasa manajemen proyek, konsultan properti, manajemen audit bangunan, pemakaian dan studi kelayakan properti.

Jasa Sanitasi dan Pengendalian HamaHama menjadi masalah di lingkungan perumahan, perkantoran, perhotelan, restoran bahkan objek-objek wisata, pesawat, kapal, bus, kereta api, industri pertambangan, pabrik dan lain-lain. Pelayanan Sanitasi SUCOFINDO yang terprogram melalui penyemprotan beresidu untuk serangga yang merayap (indoor &

SUCOFINDO laboratory services comprise of:

1. Laboratory test services that consists of the

Environmental Lab, the Industrial and Agricultural

Product Lab (LAB HIP), the Oil, Gas and Chemical

Lab (LAB-MGK), and the Minerals Lab (LAB-MIN)

2. Laboratory calibration services that performs calibration

of various testing and measuring instruments

3. Electrical and technical laboratory that serve the needs

of various industries related to Internal Quality Control,

product quality tests for customers, and certification

of various electricity and electronic products. The

Electrical and Technical laboratory is also capable

of performing a variety of tests on mechanical

engineering, civil engineering and other engineering

products.

Occupational Safety and Health ServicesThe implementation of Occupational Safety and Health

Management System (SMK3) has been made mandatory

by Law No. 1 Year 1970 on Occupational Safety, as

implemented by Regulation of the Ministry of Labour

No. PER.05/MEN/1996 on Employee Safety and Health

Management System. The SBU JUM provides services

in occupational safety and health needed by industries

and government/private institutions in order to minimize

risks, reduce the level of occupational accidents and

maximize work efficiency. Ultimately, these will serve to

improve productivity level, which is particularly important

for industries and businesses in preparing to meet the

demands and business competition on a global level.

Property Management Services Through the SBU JUM, SUCOFINDO provides

property management services comprising of property

marketing, market research and analysis, customer

service maintenance, building management (operation,

maintenance, security and occupational health), project

management, property consultancy, building management

audit, property utilization and property feasibility studies.

Sanitation and Pest Control Services Pests can be a problem in houses, office buildings, hotels,

restaurants, as well as tourism destinations, airplanes,

ships, buses, trains, mines, manufacturing plants, and other

locations. SUCOFINDO provides scheduled sanitation and

pest control services through residual spraying (indoor and

outdoor), fogging (outdoor), pest baiting systems (pellets,



2009

133.255,3

2010

137.897,2150.000,0

125.000,0

100.000,0

75.000,0

50.000,0

25.000,0

0,0

150.000,0

125.000,0

100.000,0

75.000,0

50.000,0

25.000,0

0,0



2009

121.824,6

2010

121.813,3


outdoor), pengasapan untuk serangga terbang (outdoor), sistem pengumpanan (pellet, lem, gel, dan lain-lain) atau fumigasi, memungkinkan kondisi bebas gangguan hama dalam periode waktu yang lama.

Jasa Sistem Manajemen PengamananPeraturan Kapolri No. 24/2007 tentang Sistem Manajemen Pengamanan bagi Organisasi, Perusahaan, dan/atau Lembaga/Instansi/Pemerintah bertujuan mencegah kerugian dengan pendekatan manajemen risiko untuk pengendalian ancaman bahaya keamanan dan keselamatan baik dari dalam maupun dari luar organisasi (perusahaan/instansi pemerintah).

Implementasi Peraturan Kapolri tentang Sistem Manajemen Pengamanan tentunya akan bergantung kepada komitmen manajemen dan penilaian yang dilakukan oleh auditor independen. SUCOFINDO memiliki unit layanan khusus audit Sistem Manajemen Pengamanan dengan dukungan auditor-auditor handal yang telah mengikuti sertifikasi ISO 27000, ISO 28000 dan lulus uji dari ASIS (American

Society for Industrial Security) serta berbagai pembekalan lainnya termasuk pelatihan Kepolisian Terbatas.

Dengan menjalankan audit Sistem Manajemen Pengamanan, organisasi atau perusahaan akan memperoleh gambaran yang jelas status mutu pengelolaan keamanan organisasinya. Sertifikat Sistem Manajemen Pengamanan merupakan bukti akuntabilitas sistem keamanan yang diterapkan, sehingga akan meningkatkan citra perusahaan.

Realisasi Laba (Rugi) Sebelum Pajak mengalami peningkatan sebesar Rp 4.653,2 juta atau 40,7% dibandingkan tahun 2009.

Pengembangan bisnis ditahun selanjutnya adalah melakukan peningkatan kapasitas dan kapabilitas laboratorium dalam mendukung secara agresif ekspansi pasar yang dilakukan perusahaan.

adhesive, gel, etc) or fumigation, designed to enable long-

lasting pest-free condition for clients.

Security System Management Services The Chief of the National Police (Kapolri) has issued

Regulation No. 24/2007 on Security Management

System for Organizations, Companies and/or Institutions/

Government, which aimed at preventing losses by using

a risk management approach to mitigate internal as well

as external security and safety threats in organizations

(companies/government institutions).

Implementation of the above regulation on Security

Management System will depend on the commitment of

the respective Management as well as on assessment by

independent auditors. In this regards, SUCOFINDO offers the

services of a dedicated unit on security management system

audit supported by expert auditors with ISO 27000 and ISO

28000 certifications, have passed the exams from American

Society fro Industrial Security (ASIS), and equipped with other

training including for Limited Police Work.

Through a Security Management System audit, an

organization or company will have a clear picture on the

quality of its security management system. The Security

Management System Certification serves as proof of the

accountability of the security system currently implemented,

enhancing the image of the company or organization.

Realized Profit (Loss) Before Taxes recorded an increase of

Rp 4,653.2 million or 40.7% compared to 2009.

Business expansion in the coming years is projected

through improvement in capacity and capabilities of the

laboratory in order to provide solid/aggressive support for

the Company’s market expansion strategy.










Implementasi praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik yang terus-menerus ditingkatkan telah berujung pada meningkatnya kepercayaan dari seluruh stakeholder SUCOFINDO.

Strengthening



SUCOFINDO continued to strengthen the implementation of Good Corporate Governance

practices, leading to increasing trust and confidence of its various stakeholders.

tata kelola perusahaangood corporate governance


tata kelola perusahaangood corporate governance

1. PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) sebagaimana yang dikenal dewasa ini sesungguhnya telah dianut oleh SUCOFINDO sejak perusahaan ini didirikan pada tahun 1956. Hal ini tercermin dari ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam akta pendiriannya.

Prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang dimaksud meliputi:

a) Transparansi, yaitu prinsip keterbukaan yang tercerminkan dalam proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiil yang relevan mengenai Perusahaan.

b) Akuntabilitas, yaitu prinsip kejelasan tanggung-gugat sebagaimana yang dijabarkan dalam tugas pokok, fungsi, peran dan kewenangan dari setiap organ atau unit kerja yang terdapat di dalam Perusahaan dalam rangka mewujudkan secara efektif pengelolaan perusahaan sebagai suatu organisasi.

c) Pertanggungjawaban, yaitu prinsip pertanggung-jawaban dalam pengelolaan Perusahaan terutama menyangkut kesesuaiannya terhadap etika usaha maupun hukum yang berlaku serta prinsip-prinsip pengelolaan perusahaan yang sehat.

1. IMPLEMENTATION OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE PRINCIPLES

Good Corporate Governance (GCG) principles, as

we know today, have been consistently exercised by

SUCOFINDO since the Company’s initial establishment

in the year 1956. This is reflected in the stipulations

found within its Articles of Association.

These good corporate governance principles

encompass the following:

a) Transparency refers to the principle of openness

as reflected in decision-making processes as

well as in the disclosure of material information

regarding the Company.

b) Accountability refers to the principle of clarity

of organizational responsibility as provided in

core duties, function and authority assigned to

respective organs or working units within the

Company that enable effective management of

the Company as an organization.

c) Responsibility, which refers to the principle of

compliance of the management of the Company

with business ethics, prevailing laws and

regulations and sound corporate principles.


tata kelola perusahaan good corporate governance

d) Kemandirian, yaitu prinsip pengelolaan Perusahaan yang dilakukan secara mandiri dan profesional dengan menghindari benturan kepentingan serta pengaruh maupun tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan etika usaha, hukum yang berlaku atau prinsip-prinsip pengelolaan perusahaan yang sehat.

e) Kewajaran, yaitu prinsip perlakuan yang wajar dan proporsional dalam memenuhi hak-hak shareholders maupun stakeholders berdasarkan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sebagai acuan dan panduan dalam menerapkan GCG, SUCOFINDO menuangkannya dalam Peraturan Perusahaan (PP) sebagaimana yang paling akhir diperbarui dan diterbitkan dalam Peraturan Perusahaan No. 1/PP/2009 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik/Good Corporate Governance (GCG) Di Lingkungan SUCOFINDO. Di dalam PP tersebut dimuat 4 (empat) buku, yakni:

1. Buku I: Pedoman Good Corporate Governance (GCG)

2. Buku II: Board Manual untuk Direksi dan Dewan Komisaris

3. Buku III: Pedoman Self-Assessment untuk pengukuran dan evaluasi penerapan GCG

4. Buku IV: Pedoman Kerangka Kerja Implementasi GCG

Dalam Pedoman GCG (Buku I) pada pokoknya memuat tentang prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) sebagaimana yang diterapkan oleh SUCOFINDO. Visi, Misi, Nilai-nilai Perusahaan maupun Maksud dan Tujuan didirikannya Perusahaan juga dimuat dalam Pedoman GCG tersebut. Latar belakang maupun penjabaran penerapan GCG dituangkan lebih rinci dalam Pedoman GCG itu.

Mengenai peran, tugas pokok dan kewajiban serta kewenangan Dewan Komisaris maupun Direksi dalam rangka penerapan GCG dituangkan dalam Buku II. Sementara itu, panduan (internal) self-assessment untuk melakukan pengukuran maupun evaluasi penerapan GCG dimuat dalam Buku III.

Dalam Buku IV tentang Pedoman Kerangka Kerja Implementasi GCG berisi mengenai tindak lanjut yang dilaksanakan untuk meningkatkan efektivitas penerapan GCG dengan mengacu pada hasil audit GCG paling akhir yang dilakukan oleh auditor eksternal independen.

d) Independency, which refers to the principle of

managing the Company in an independent and

professional manner without conflict of interest or

influence/pressure from any party that are contrary

to business ethics, prevailing laws and regulations

as well as sound corporate principles.

e) Fairness, which refers to the principle of fair

and equal treatment in the fulfillment of rights

of shareholders and stakeholders based on

prevailing laws and regulations.

As reference and guideline in the implementation of

GCG, SUCOFINDO has issued a Company Regulation

(PP) as was last revised and updated by Company

Regulation No. 1/PP/2009 regarding Implementation

of Good Corporate Governance (GCG) within

SUCOFINDO. The Company Regulation contains 4

(four) sets of books, as follows:

1. Book I: Good Corporate Governance (GCG)

Manual

2. Book II: Board Manual for the Board of Directors

and the Board of Commissioners

3. Book III: Self-Assessment Manual for the

measurement and evaluation of GCG

implementation

4. Book IV: GCG Framework and Implementation

Manual

The GCG Manual (Book I) principally states the

principles of Good Corporate Governance (GCG)

as applied by SUCOFINDO. The Company’s Vision,

Mission, Values as well as Purpose and Objective

of incorporation are also described within the GCG

Manual. The historical background and details on

GCG application is also comprehensively outlined in

the GCG Manual.

Details on the role, main duties and responsibilities as

well as authority of the Board of Commissioners and the

Board of Directors with respect to GCG implementation

are described in Book II. In addition, guidelines for

(internal) self-assessment to measure and evaluate

GCG implementation are contained in Book III.

Book IV titled GCG Framework and Implementation

Manual provides details on follow-up actions to

be taken in order to enhance the effectiveness of

GCG implementation with reference to the results

on the latest GCG audit performed by an external

(independent) auditor.



Dalam kerangka penerapan GCG, selain PP Nomor 1/PP/2009, SUCOFINDO juga memiliki PP yang mengatur tentang Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct) sebagaimana yang paling akhir diperbarui dan dituangkan dalam PP Nomor 2/PP/2009 tentang Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku Di Lingkungan SUCOFINDO. PP tersebut memuat pernyataan bersama Komisaris Utama dan Direktur Utama yang masing-masing mewakili Dewan Komisaris dan Direksi mengenai komitmen dan penerapanan Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku yang berlaku bagi segenap insan SUCOFINDO.

A. Etika Usaha Etika Usaha yang diterapkan SUCOFINDO intinya

menetapkan bahwa anggota Dewan Komisaris, Direksi maupun karyawan SUCOFINDO dilarang memberi atau menawarkan, baik secara langsung ataupun tidak langsung, sesuatu yang berharga kepada pelanggan atau pejabat Pemerintah yang dimaksudkan untuk mempengaruhi atau sebagai imbalan atas apa yang telah dilakukannya dan tindakan lainnya sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Ketentuan dalam Pedoman Etika Usaha menyatakan dengan jelas dan rinci perihal etika usaha dalam hubungannya dengan pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders), yakni:

1. Etika perusahaan dengan pegawai 2. Etika perusahaan dengan pelanggan 3. Etika perusahaan dengan pesaing 4. Etika perusahaan dengan pemasok 5. Etika perusahaan dengan mitra kerja 6. Etika perusahaan dengan kreditor/investor 7. Etika perusahaan dengan pemerintah 8. Etika perusahaan dengan masyarakat 9. Etika perusahaan dengan media massa 10. Etika perusahaan dengan organisasi profesi

B. Tata Perilaku Selain Etika Usaha, SUCOFINDO juga

menerapkan tata perilaku yang harus dipatuhi dan dijalankan seluruh insan SUCOFINDO tanpa kecuali, termasuk anggota Dewan Komisaris maupun anggota Direksi.

Within the framework of GCG implementation, in

addition to PP No. 1/PP/2009, SUCOFINDO has also

issued Company Regulation on Business Ethics and

Code of Conduct as was last revised and updated by

PP No. 2/PP/2009 regarding Guidelines for Business

Ethics and Code of Conduct within SUCOFINDO.

Included within is a joint declaration of the President

Commissioner and the President Director, on behalf

of the Board of Commissioners and the Board of

Directors respectively, with respect to commitment

and enforcement of the Guidelines for Business

Ethics and Code of Conduct that are applicable to all

employees at SUCOFINDO.

A. Business Ethics The Business Ethics of SUCOFINDO essentially

established that members of the Board of

Commissioners and Board of Directors as well as

employees of SUCOFINDO are prohibited from

giving or offering, whether directly or indirectly,

anything of value to a client or Government official,

with the intention to influence or as a reward for

services rendered and any other such actions, in

compliance with prevailing laws and regulations.

The Code of Ethics clearly and thoroughly

stipulates principles of business ethics in carrying

out relationships with various stakeholders, which

comprise:

1. Company ethics towards employees

2. Company ethics towards clients

3. Company ethics towards competitors

4. Company ethics towards suppliers

5. Company ethics towards business partners

6. Company ethics towards creditors/investors

7. Company ethics towards the Government

8. Company ethics towards the general public

9. Company ethics towards the mass media

10. Company ethics towards professional

organizations

B. Code of Conduct In addition to Business Ethics, SUCOFINDO also

implements a Code of Conduct that must be

obeyed and implemented in the performance of

duties by all employees of SUCOFINDO without

exception, including by members the Board of

Commissioners and the Board of Directors.



Tata Perilaku mengatur:

1. Etika kerja sesama insan SUCOFINDO 2. Menjaga kerahasiaan data dan informasi

Perusahan 3. Menjaga harta Perusahaan 4. Menjaga keamanan, keselamatan, dan

kesehatan kerja & lingkungan 5. Mencatat data dan pelaporan 6. Menghindari benturan kepentingan dan

penyalahgunaan jabatan 7. Menerima hadiah/cinderamata dan entertaiment

8. Memberi hadiah/cinderamata dan entertaiment

9. Penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang (narkoba) serta minuman keras

10. Melakukan aktivitas politik kepartaian

C. Penerapan dan Penegakan Etika Usaha dan Tata Perilaku

Penerapan dan penegakan Standar Etika Usaha dan Tata Perilaku di SUCOFINDO dijalankan dengan cara sebagai berikut:

1. Pengorganisasian a) Dewan Komisaris bertanggung jawab

untuk turut mengawasi kepatuhan atas penerapan Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct) di lingkungan Perusahaan.

b) Direksi dibantu dengan Satuan Pengawas Intern (SPI) dan Divisi Sekretariat Perusahaan bertanggung jawab atas penerapan Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct) di lingkungan Perusahaan.

c) Pemangku posisi pekerjaan manajerial bertanggung jawab atas penerapan Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code

of Conduct) di lingkungan unit kerja masing-masing.

d) Direksi menunjuk Chief Compliance

Officer (CCO) yang secara ex-officio dijalankan oleh Vice President SPI beserta perangkatnya yang bertanggung jawab untuk melaporkan pelaksanaan Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of

Conduct).

The Code of Conduct governs:

1. Work ethics among SUCOFINDO personnel

2. Confidentiality of Company data and

information

3. Safeguarding Company assets

4. Maintaining security, safety and occupational

health & environment

5. Recording of data and reporting

6. Avoiding conflict of interest and abuse of

power

7. Accepting gifts/souvenir and entertainment

8. Giving gifts/souvenir and entertainment

9. Abuse of narcotics and illegal drugs as well

as alcoholic beverages

10. Engaging in political activities

C. Implementation and Enforcement of Business Ethics and Code of Conduct

Implementation and enforcement of Business

Ethics and Code of Conduct at SUCOFINDO is

as follows:

1. Organization

a) The Board of Commissioners is

responsible for supervising compliance

of the implementation of Business

Ethics and Code of Conduct within the

Company.

b) The Board of Directors, assisted by

the Internal Control Unit (SPI) and

the Corporate Secretary Division, is

responsible for the implementation of

Business Ethics and Code of Conduct

within the Company.

c) Personnel in managerial positions are

responsible for the implementation of

Business Ethics and Code of Conduct at

their respective work units.

d) The Board of Directors appoints the

Chief Compliance Officer (CCO), yang

secara ex-officio carried out by the Vice

President of SPI with the necessary

staff, who is responsible for reporting the

details on implementation of Business

Ethics and Code of Conduct.



e) Direksi membentuk Komite Etika Usaha dan Tata Perilaku yang dipimpin oleh salah seorang Direktur dengan keanggotaan dari beberapa Vice

President dengan tugas dan tanggung jawab mengkaji, meninjau ulang maupun mengevaluasi penerapan Etika Usaha dan Tata Perilaku untuk kemudian melaporkan hasilnya kepada Direksi cq Direktur Utama.

f) Setiap insan SUCOFINDO menerima satu salinan Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct) dan menandatangani formulir pernyataan bahwa yang bersangkutan telah menerima, memahami dan setuju untuk melaksanakan serta mematuhi Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code

of Conduct). Pelaksanaan hal ini yang didokumentasikan oleh fungsi Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) atau fungsi lain yang ditunjuk.

g) Formulir pernyataan harus diperbarui dan ditandatangani ulang setiap tahun oleh setiap insan SUCOFINDO.

2. Penegakan Etika Usaha dan Tata perilaku (Code of Conduct)

a) Setiap insan SUCOFINDO harus melaporkan kepada Chief Compliance

Officer setiap fakta apabila ditemui adanya penyimpangan Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct). Identitas pelapor dilindungi oleh Perusahaan sesuai dengan peraturan Perusahaan yang berlaku.

b) Chief Compliance Officer menindaklanjuti setiap laporan dan menyampaikan hasil kajiannya kepada Direksi atau Dewan Komisaris sesuai dengan lingkup tugas dan tanggung jawabnya.

c) Direksi memutuskan pemberian tindakan pembinaan, sanksi disiplin dan/atau tindakan perbaikan serta pencegahan yang harus dilaksanakan oleh atasan langsung di lingkungan masing-masing apabila telah dibuktikan adanya tindakan atau perilaku yang tidak sesuai atau melanggar Etika Usaha atau Tata Perilaku. Bentuk tindak pembinaan atau sanksi yang diberikan diatur secara tersendiri.

e) The Board of Directors establishes the


Committee, consisting of several Vice

Presidents and led by a Director as

Chairman, which undertakes duties and

responsibilities to assess, review and

evaluate implementation of the Business

Ethics and Code of Conduct and provide

subsequent reports to the Board of

Directors cq President Director.

f) Each employee of SUCOFINDO shall

receive a copy of the Business Ethics

and Code of Conduct and shall sign

a commitment letter to the effect that

he/she has received, understood and

agreed to implement and abide by the

Business Ethics and Code of Conduct,

whereby such commitment letter is to be

documented by the Human Resources

Development (PSDM) unit or other

assigned unit or function.

g) The commitment letter shall be updated

and signed every year by each employee

of SUCOFINDO.

2. Enforcement of Business Ethics and Code of

Conduct

a) Employees of SUCOFINDO shall report

on every act of deviation from the

Business Ethics and Code of Conduct to

the Chief Compliance Officer. The identity

of the whistle blower shall be protected

in accordance with the Company’s rules

and regulations.

b) The Chief Compliance Officer shall do

a follow up on each report and submit

findings to the respective Director or

Commissioner according to his/her

scope of responsibility.

c) The Board of Directors decides on

the appropriate coaching method,

disciplinary sanction and/or corrective

and preventive measures to be

administered by the direct superior at

the respective work unit in the event

that such act of deviation has been

adequately proven. The form of coaching

or sanction is separately governed.



d) Insan SUCOFINDO yang terbukti melakukan penyimpangan Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct) memiliki hak untuk menyatakan dan didengar penjelasan atau pembelaannya hadapan Atasan Langsung sebelum kepada yang bersangkutan dikenai tindakan pembinaan atau hukuman disiplin.

e) Pelaksanaan tindakan pembinaan, peng-hukuman/sanksi disiplin dan/atau tindakan perbaikan atau tindak pencegahan dilakukan oleh Atasan Langsung.

3. Sosialisasi dan Internalisasi a) Chief Compliance Officer atau fungsi yang

ditunjuk bertugas untuk melaksanakan sosialisasi dan internalisasi Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct) kepada seluruh insan SUCOFINDO.

b) Setiap insan SUCOFINDO dapat meminta penjelasan atau mengajukan pertanyaan terkait dengan Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct) kepada atasan langsung atau kepada Chief Compliance Officer.

d) An employee of SUCOFINDO who has

been proven to commit a violation of


has the right to defend his/her conduct

to his/her direct superior before a

corresponding coaching method or

disciplinary sanction is imposed.

e) Such coaching method, disciplinary

sanction and/or corrective and

preventive measures shall be carried out

by the respective direct superior.

3. Communication and Internalization

a) The Chief Compliance Officer or other

assigned function has the duty of

communicating and internalizing the

Business Ethics and Code of Conduct to

all personnel of SUCOFINDO.

b) An employee of SUCOFINDO may ask

for an explanation or submit any question

related to the Business Ethics and Code

of Conduct to a direct superior or to the

Chief Compliance Officer.



4. Pembaruan/Perubahan Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct)

a) Setiap insan SUCOFINDO dapat memberi masukan untuk penyempurnaan Code

Of Conduct melalui Chief Compliance

Officer. b) Chief Compliance Officer mengusulkan

pembaruan/perubahan Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct) kepada Komite Etika Usaha dan Tata Perilaku.

c) Komite Etika Usaha dan Tata Perilaku mengajukan pembaruan/revisi Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of

Conduct) untuk ditetapkan Direksi. d) Etika Usaha dan Tata Perilaku yang

telah diperbarui/diubah selanjutnya disampaikan kepada setiap insan SUCOFINDO dan dilaporkan kepada Dewan Komisaris.

5. Pernyataan Komitmen a) Komitmen pejabat yang bertanggung

jawab atas penerapan Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct) di lingkungan unit kerjanya masing-masing didokumentasikan dalam bentuk formulir pernyataan pada setiap akhir tahun.

b) Komitmen setiap insan SUCOFINDO untuk melaksanakan Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct) didokumentasikan dalam bentuk formulir pernyataan pada setiap awal tahun.

D. Assessment dan Audit Penerapan Good Corporate Governance

Setiap tahun, selain dilakukan self-assessment secara internal, penerapan GCG di SUCOFINDO juga diaudit oleh lembaga eksternal independen. Audit tersebut dilaksanakan dengan menggunakan kriteria dan metodologi yang dikembangkan oleh Kantor Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (KBUMN) untuk menilai 4 (empat) aspek pokok implementasi GCG di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang meliputi:

a) Hak dan Tanggung jawab Shareholders

b) Kebijakan Corporate Governance

c) Pelaksanaan Corporate Governance

d) Keterbukaan Peraturan Perundang-undangan dan Penerapannya

4. Revision/Updates of Business Ethics and

Code of Conduct

a) An employee of SUCOFINDO may submit

suggestions to the Chief Compliance

Officer for the improvement of the Code

of Conduct.

b) The Chief Compliance Officer shall

recommend revision/update to the


to the Business Ethics and Code of

Conduct Committee.

c) The Business Ethics and Code of

Conduct Committee will forward such

revision/update to the Business Ethics

and Code of Conduct to be endorsed by

the Board of Directors.

d) A copy of the revised/updated Business

Ethics and Code of Conduct is provided

to each employee of SUCOFINDO and

a report is submitted to the Board of

Commissioners.

5. Commitment Letter

a) The commitment of officers responsible

for the implementation of Business

Ethics and Code of Conduct at the

respective work units is documented in

a commitment letter signed at the end of

each year.

b) The commitment of each and every

employee of SUCOFINDO to abide by the


is documented in a commitment letter

signed at the beginning of each year.

D. Assessment and Audit on the Implementation of Good Corporate Governance

In addition to self assessment, the overall

process/mechanism of GCG implementation

at SUCOFINDO is also audited annually by an

independent institution. The audit is conducted

using criteria and methodology that have been

developed by the State Ministry for State-Owned

Enterprises to evaluate 4 (four) key aspects of

GCG implementation at State-Owned Enterprises

(SOE), covering the following:

a) Shareholders’ Rights and Responsibilities

b) Corporate Governance Policies

c) Implementation of Corporate Governance

d) Transparency of Governing Law and its

Enforcement



Dari keempat aspek pokok tersebut, total nilai yang diperoleh SUCOFINDO berdasarkan hasil audit tahun 2010 adalah 86,7 dari total nilai maksimal sebesar 100, atau naik 1,7% dibandingkan skor tahun sebelumnya (2009), yakni 85,2.

Pencapaian nilai tersebut adalah sebagai berikut:

Aspek Pengujian GCG Assessment

Nilai Maksimal Maximum Value

Capaian Achievements

Angka (%) Score (%)

Reviewed Aspects for GCG Assessment

Hak & Tanggung Jawab Pemegang Saham

9 6.065 67,39%Rights & Responsibilities of

Shareholders

Kebijakan Good Corporate Governance

8 7.800 97,50%Good Corporate

Governance Policy

Penerapan Good Corporate Governance

66 59.388 90,02%Implementation of Good Corporate Governance

Pengungkapan Keterbukaan Informasi (Disclosure)

7 5.205 74,36% Information Disclosure

Komitmen 10 8.220 82,20% Commitment

Jumlah 100 86.700 86,70% Total

Dari hasil audit/assessment yang telah dilaksanakan terdapat sejumlah pencapaian yang mendukung penerapan prinsip-prinsip GCG yang telah dilakukan oleh SUCOFINDO sampai dengan tahun 2010, yakni:

a) Pembayaran dividen kepada pemegang saham secara konsisten dan berkesinambungan dalam setiap tahunnya.

b) Memberikan jasa produksi sebagai bentuk penghargaan atas kinerja kepada karyawan sesuai dengan ketentuan Sistem Pengelolaan Kinerja (SPK) yang berlaku di Perusahaan.

c) Transparansi informasi melalui situs Perusahaan www.sucofindo.co.id yang diarahkan kembali (redirected) ke www.sucofindo.biz serta Portal Kementerian BUMN www.bumn.go.id

d) Adanya Komite Audit yang independen. e) Nilai-nilai Perusahaan (corporate values) yang

terdiri dari Customer Focus, Competence,

Integrity dan Teamwork terus disosialisasikan kepada seluruh pegawai dan diukur tingkat pemahamannya yang berdasarkan survei tahun 2010 mencapai prosentase pemahaman sebesar 74,30%.

f) Audit keuangan dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik yang independen.

g) Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dengan Serikat Pekerja SUCOFINDO terus diperbarui secara berkala.

Based on the audit completed for 2010,

SUCOFINDO obtained a total score of 86.7 in

the four key aspects, from a maximum score of

100.000, or improving by 1.7% from its score of

85.2 in the previous year (2009).

The breakdown of the scoring is as follows:

Based on the results of the audit/assessment,

there were a number of achievements that have

been identified in support of the implementation

of GCG principles by SUCOFINDO up to 2010,

namely:

a) Consistent and continuous dividend

distribution to shareholders every year.

b) Gratification provided to employees in

accordance with applicable stipulations in

the Performance Management System (SPK)

at SUCOFINDO.

c) Transparency of information through the

website at www.sucofindo.co.id which is

redirected to www.sucofindo.biz and through

the BUMN Online website at www.bumn.

go.id

d) Company’s independent Audit Committee.

e) Corporate Values that comprise of Customer

Focus, Competence, Integrity and Teamwork,

which are consistently socialized to all

employees and its general understanding

is duly measured, for which in a survey

conducted in 2010 this particular aspect

achieved a score of 74.30%.

f) Financial audit by an independent Public

Accountant Firm (KAP).

g) Regular updates on the Collective Labour

Agreement (PKB) with SUCOFINDO

Employee Union.



h) Penggunaan sarana komunikasi antara Perusahaan dan karyawan melalui media elektronik (“Buletin Lensa,” e-mail, intranet via “Public Folder forum-forum kepegawaian”) dan komunikasi Perusahaan dan pelanggan/klien yang dilakukan dengan menggunakan media cetak (“Infocus”).

i) Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) sebagai organ tertinggi dalam Perusahaan yang diselenggarakan sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam setiap tahun, yang dalam tahun 2010 telah diadakan 2 (dua) RUPS, yaitu:

- Pada tanggal 15 Januari 2010: Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2010.

- Pada tanggal 29 Juni 2010: Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Perhitungan Tahunan Tahun Buku 2009.

Sebagaimana yang telah dikemukakan sebelumnya, seluruh hasil audit tersebut kemudian dituangkan ke dalam Kerangka Kerja dan Implementasi (Buku IV) Pedoman GCG, sehingga di dalam Buku IV itu berisi bukan hanya hasil audit tetapi juga peluang perbaikan (opportunity for improvement) dari hasil audit GCG yang dilaksanakan sebelumnya.

h) Opening a communication channel between

the Company and employees through

electronic media (Buletin Lensa, e-mail, and

intranet through employee forum folders) as

well as between the Company and clients

through print media (‘Infocus’).

i) The General Meeting of Shareholders (GMS)

as the highest corporate organ, which is

held at least 2 (two) times a year, as was

conducted 2 (two) such GMS in 2010 as

follows:

- On January 15, 2010: Endorsement

of Company’s Work Plan and Budget

(RKAP) for the year 2010.

- On June 29, 2010: Approval of Annual

Report and Endorsement of the Financial

Statements for the Fiscal Year of 2009.

As previously mentioned, the results of the GCG

audit are incorporated in the GCG Framework

and Implementation Manual (Book IV), such that

Book IV contains not only the results of the audit

but also opportunities for improvement from the

previous GCG audit.



2. DEWAN KOMISARIS Dewan Komisaris, sebagaimana yang didefinisikan

dalam Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, adalah organ perusahaan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta member nasihat kepada Direksi. Dewan Komisaris diangkat melalui RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) untuk jangka waktu tertentu dan dapat diangkat kembali.

A. Susunan Dewan Komisaris

Sampai dengan 16 Desember 2010

Komisaris Utama Hatanto Reksodipoetro President Commissioner

Komisaris Marwanto Harjowiryono Commissioner

Komisaris Maurin Sitorus Commissioner

Komisaris Pontas Tambunan Commissioner

Sejak 17 Desember 2010

Komisaris Utama Gusmardi Bustami President Commissioner

Komisaris Pontas Tambunan Commissioner

Komisaris Sambas Mulyana Commissioner

Komisaris Andjang Kusumah Commissioner

B. Tugas, Wewenang dan Kewajiban Dewan Komisaris

Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya baik mengenai Perusahaan maupun usaha Perusahaan yang dilakukan Direksi serta memberi nasihat kepada Direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan Anggaran Dasar dan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham, Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), serta peraturan perundang-undangan yang berlaku, untuk kepentingan perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan.

1. Melakukan tugas, wewenang, dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar Perusahaan dan keputusan RUPS.

2. Meneliti dan menelaah laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani laporan tersebut.

3. Melaksanakan kepentingan Perusahaan dengan memperhatikan kepentingan pemegang saham dan bertanggung jawab kepada RUPS

2. BOARD OF COMMISSIONERS The Board of Commissioners, as defined in Law No.

40 year 2007 regarding Limited Liability Company

(Company Law), is a corporate organ charged to

undertake general and / or special supervision in

accordance with the Company’s Articles of Association

and provide advice to the Board of Directors. The

Board of Commissioners is appointed by a General

Meeting of Shareholders (GMS) for a particular term

and may be reappointed.

A. Composition of the Board of Commissioners

Up to December 16, 2010

As at December 17, 2010

B. Duties, Authority and Responsibilities of the Board of Commissioners

To provide supervision and advice to the Board

of Directors over management policies and the

management of the Company and its business in

general as conducted by the Board of Directors,

including supervising the implementation of

the provisions of the Articles of Association,

the resolutions of the General Meeting of

Shareholders, Long Term Plan (RJPP), Work

Plan and Budget (RKAP), and prevailing laws and

regulations, for the interest of the Company and

in accordance with the Company’s goals and

objectives.

1. To perform the duties, authority and

responsibilities in accordance with the

provisions of the Articles of Association and

the resolutions of the General Meeting of

Shareholders.

2. To review the annual report as prepared by the

Board of Directors and to sign such report.

3. To maintain the interests of the Company with

consideration of the interests of shareholders

and being responsible to the General Meeting

of Shareholders



4. Apabila dianggap perlu dapat membentuk komite-komite lain yang bertugas untuk membantu peran atau fungsi Dewan Komisaris, namun dengan memperhatikan kemampuan Perusahaan.

Dewan Komisaris SUCOFINDO dalam menjalankan tugasnya saat ini dibantu oleh Komite Audit, yaitu suatu komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris sesuai dengan amanat dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara. Sementara itu, Peraturan Menteri Negara BUMN No: PER-05/MBU/2006 tentang Komite Audit Bagi BUMN menyatakan bahwa Komite Audit berfungsi untuk membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya. Komite Audit bersifat mandiri baik dalam pelaksanaan tugasnya maupun dalam pelaporan, dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris.

C. Frekuensi Rapat Dewan Komisaris Secara teratur dalam setiap bulan Dewan

Komisaris mengadakan rapat internal sekurang-kurangnya 1 (satu) kali. Adapun frekuensi dan jadwal rapat tersebut adalah sebagaimana diuraikan di bawah ini:

No.NamaName

BulanMonth

Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des

Dewan Komisaris: Board of Commissioners:

1.Hatanto Reksodipoetro Komisaris Utama President Commissioner

--- 1 X --- 1 X 1 X 1 X 1 X 1 X --- 1 X 1 X 1 X

2.Marwanto Harjowiryono KomisarisCommissioner

--- --- --- --- 1 X --- 1 X 1 X --- --- --- ---

3.Maurin Sitorus Komisaris Commissioner

--- 1 X --- 1 X 1 X 1 X 1 X 1 X --- 1 X 1 X 1 X

4.Pontas Tambunan Komisaris Commissioner

--- 1 X --- 1 X 2 X 1 X 1 X --- --- 1 X 1 X 1 X

Sekretaris Dewan Komisaris Secretary of the Board of Commissioners

1. Drs. Jantiar Sitorus, MM --- 1 X --- 1 X 1 X 2 X 1 X 1 X --- 1 X 1 X 1 X

4. To establish, if deemed necessary, other

committees with duties to assist the role and

functions of the Board of Commissioners,

with due consideration to the (financial) ability

of the Company.

In performing its duties, the Board of

Commissioners of SUCOFINDO is assisted by the

Audit Committee, which is a body established by

the Board of Commissioners under Law No. 19

Year 2003 on State-Owned Enterprises. The latest

regulation on Audit Committee at State-Owned

Enterprises (SOE) is governed in Regulation of

Minister of SOE No. PER-05/MBU/2006 on Audit

Committee for SOE, which states that the function

of the Audit Committee is to assist the Board of

Commissioners in performing its duties. The Audit

Committee is independent in conducting its duties

and in its reporting, and responsible directly to the

Board of Commissioners.

C. Meetings of the Board of Commissioners On a regular basis every month, the Board of

Commissioners holds an internal meeting at least

1 (one) time. The following table provides details

on the frequency and schedule of meetings:



D. Rekomendasi Dewan Komisaris Sebagai bagian dari peran, tugas dan tanggung-

jawabnya, selama tahun 2010 Dewan Komisaris member sejumlah rekomendasi yang perlu dilakukan atau ditindaklanjuti Direksi maupun manajemen SUCOFINDO, yaitu antara lain:

1. Meningkatkan efisiensi di setiap pos pengeluaran/beban usaha guna mengoptimalkan perolehan pendapatan operasi dari masing-masing SBU maupun cabang dengan menerapkan Budget Control

System guna mengendalikan biaya per program kegiatan.

2. Melakukan perbaikan-perbaikan yang berarti dalam tahun 2010 dengan menindaklanjuti hasil pengkajian Tim Prioritas yang dibentuk pada tahun 2009, termasuk melakukan perbaikan sistem dan prosedur administrasi perpajakan dengan menyusun Tax Planning untuk dapat mengefisienkan beban biaya pajak pendapatan yang harus dibayar oleh Perusahaan serta memperbaiki sistem pencatatan dan pelaporan keuangan.

3. Mendorong dilakukannya pengembanganan organisasi Perusahaan dalam rangka menyesuaikan proses bisnis dengan kebutuhan dan tuntutan perkembangan usaha guna memacu produktivitas karyawan dan meningkatkan kinerja Perusahaan.

4. Mendorong dilakukannya peningkatan efektivitas pemasaran dan penjualan di seluruh unit kerja operasi (SBU) dan cabang dengan mengaktifkan fungsi pemasaran dan penjualan.

5. Menyusun dan menerapkan reward &

punishment system secara konsisten dan konsekuen.

6. Mendorong diterapkannya standardisasi biaya maupun penerapan project cost

control.

D. Board of Commissioners’ Recommendations

As implementation of its role, duties and

responsibilities, the Board of Commissioners

provided recommendations for immediate action

and follow up by to the Board of Directors and the

management team at SUCOFINDO during 2010,

which includes the following:

1. Improve cost-efficiency for all expense

components in order to optimize operational

revenue generated by each SBU or branch

with the implementation of a Budget Control

System designed to control costs in each

activity program.

2. Implement major improvement measures in

2010, by conducting follow up on reviews

completed by Priority Teams that were

formed in 2009, including improvement to tax

administration system and procedures with

the development of Tax Planning in order to

reduce income tax expenses payable by the

Company as well as enhancement to the

financial reporting and recording system.

3. Drive organizational development towards

the realignment of various business

processes with current business needs

and demands in order to drive employee

productivity and improve the Company’s

overall performance.

4. Promote the effectiveness of marketing and

sales at all operational units (SBU) and branch

offices with a more aggressive marketing and

sales function.

5. Establish and implement a consistent reward

and punishment system.

6. Implement cost standardization and cost

control projects.



3. DIREKSI Direksi, sebagaimana yang didefiniskan dalam Undang-

Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, adalah organ perusahaan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perusahaan untuk kepentingan perusahaan, sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan, serta mewakili Perusahaan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar. Anggota Direksi diangkat melalui RUPS untuk jangka waktu tertentu dan dapat diangkat kembali.

A. Susunan Direksi

Direktur Utama Arief Safari President Director

Direktur Komersial 1 Ganis Ramadhani Director of Commercial 1

Direktur Komersial 2 Hidayat Hardian Director of Commercial 2

Direktur Keuangan dan Adminsitrasi Hendi Kariawan Director of Finance & Administration

Direktur Pengembangan Hadrian Sjah Razad Director of Developments

B. Tanggung Jawab Direksi Dalam melaksanakan tugasnya untuk mencapai

maksud dan tujuan Perusahaan, Direksi bertanggung jawab penuh kepada Pemegang Saham.

Sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam Anggaran Dasar Perusahaan yang terakhir diubah melalui Akta Notaris Nomor 10, tanggal 8 Agustus 2008 oleh Notaris Indah Prastiti Extensia, SH yang berkedudukan di Jakarta, dan telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI nomor AHU-80823.AH.01.02.Tahun 2008, tanggal 31 Oktober 2008, pokok-pokok tugas, wewenang dan kewajiban Direksi SUCOFINDO antara lain:

1. Menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Perusahaan untuk kepentingan perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan serta mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan.

2. Direksi berwenang: a) Menetapkan kebijakan kepengurusan

Perusahaan b) Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi

kepada seseorang atau beberapa orang anggota Direksi untuk mengambil keputusan atas nama Direksi atau mewakili Perusahaan di dalam maupun di luar pengadilan

c) Mengatur tentang ketenagakerjaan

3. THE BOARD OF DIRECTORS The Board of Directors, as defined in Law No. 40

Year 2007 regarding Limited Liability Company

(Company Law), is the executive organ authorized

and responsible for managing the Company and its

interests, in accordance with the corporate purpose

and objectives and serving to represent the the

Company in and out of the court of law, in accordance

with the Company’s Articles of Association. Directors

are appointed by a General Meeting of Shareholders

(GMS) for a particular term and may be reappointed.

A. Composition of the Board of Directors

B. Responsibilities of the Board of Directors The Board of Directors is fully accountable to the

Shareholders in performing duties pursuant to the

Company’s purpose and objectives.

In accordance with the stipulations of the

Company’s Articles of Association, lastly amended

by Notarial Deed No. 10 dated 8 August 2008 of

Indah Prastiti Extensia, SH, Notary in Jakarta, as

subsequently approved by Letter of the Minister

of Legal Affairs and Human Rights No. AHU-

80823.AH.01.02 Year 2008 dated 31 October

2008, the duties, authority and responsibilities of

the Board of Directors of SUCOFINDO include:

1. To perform such actions as related to the

management of the Company for the interest

of the Company and in accordance with the

Company’s purpose and objectives, and to

represent the Company in or out of the the

court of law.

2. The Board of Directors is authorized:

a) Establish policies in the management of

the Company

b) Arrange for the transfer of power to one

or several members of the Board of

Directors to make decisions on behalf

of the Board of Directors or to represent

the Company in or out of the court of

law

c) Manage personnel issues



d) Mengangkat dan memberhentikan pekerja Perusahaan

e) Mengangkat dan memberhentikan Sekretaris Perusahaan

f) Melakukan segala tindakan dan perbuatan lainnya mengenai pengurusan maupun pemilikan kekayaan Perusahaan, mengikat Perusahaan dengan pihak lain.

3. Direksi berkewajiban untuk: a) Mengusahakan dan menjamin

terlaksananya usaha dan kegiatan Perusahaan

b) Menyiapkan RJPP dan RKAP serta perubahannya

c) Memberikan penjelasan kepada RUPS mengenai RJPP dan RKAP

d) Membuat Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah RUPS dan Risalah Rapat Direksi

e) Membuat Laporan Tahunan f) Membuat Laporan Keuangan

berdasarkan SAK dan menyerahkan kepada Akuntan Publik untuk diaudit

g) Menyampaikan Neraca dan Laporan Laba Rugi yang telah disahkan RUPS kepada Menteri Hukum dan HAM

d) Appoint and dismiss employees of the

Company

e) Appoint and dismiss the Corporate

Secretary

f) Conduct other such actions and

measures regarding the management

and ownership of Company’s assets and

to bind the Company with other parties.

3. The Board of Directors is responsible for:

a) Pursuing and ensuring the operation

of the Company’s businesses and

activities

b) Preparing the Long Term Plan (RJPP)

and Work Plan and Budget (RKAP),

including revisions

c) Providing explanation to the GMS

regarding the RJPP and RKAP

d) Preparing the Register of Shareholders,

Special Register, minutes of GMS and

minutes of Directors’ meetings

e) Preparing the Annual Report

f) Preparing the Financial Statements in

accordance with Financial Accounting

Standards (SAK), to be audited by a

Public Accountant

g) Submitting the Balance Sheets and

Income Statements as endorsed by the

GMS to the Minister for Legal Affairs and

Human Rights



h) Menyampaikan laporan perubahan susunan Pemegang Saham, Direksi dan Dewan Komisaris kepada Menteri Hukum dan HAM

i) Dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab, setiap anggota Direksi menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha Perusahaan dengan mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.

C. Frekuensi Rapat Direksi Secara teratur dalam setiap bulan Direksi

mengadakan rapat internal sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dan begitu pula bersama dengan Dewan Komisaris. Adapun frekuensi dan jadwal rapat tersebut adalah sebagaimana diuraikan di bawah ini:

No.NamaName

BulanMonth

Jan Peb Mrt Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des

Dewan Komisaris Board of Commissioners

1.Hatanto Reksodipoetro Komisaris Utama President Commissioner

--- 1X --- 1 X 1X 1 X 1 X 1 X --- 1 X 1 X 1 X

2.Marwanto Harjowiryono Komisaris Commissioner

--- --- --- --- 1X --- 1 X 1 X --- --- --- ---

3.Maurin Sitorus Komisaris Commissioner

--- 1 X --- 1 X 1X 1 X 1 X 1 X --- 1 X 1 X 1 X

4.Pontas Tambunan Komisaris Commissioner

--- 1 X --- 1 X 2X 1 X 1 X --- --- 1 X 1 X 1 X

Sekretaris Komisaris Secretary Commissioner

Jantiar Sitorus --- 1X --- 1 X 2 X 1 X --- --- --- --- --- ---

Direksi Board of Directors

1.Arief Safari Direktur Utama President Director

--- 1 X ---- 1 X 1 X 1 X 1 X 1 X --- 1 X 1 X 1 X

2.Ganis Ramadhani Direktur Komersial 1 Director of Commercial 1

--- 1 X ---- 1 X 1 X 1 X 1 X 1 X --- 1 X 1 X 1 X

4.Hidayat Hardian Direktur Komersial 2 Director of Commercial 2

--- --- ---- 1X 1X 1X 1X 1X --- 1 X 1 X 1X

3.Hadrian Sjah Razad Direktur Pengembangan Director of Developments

--- 1 X --- 1 X 1 X 1 X --- 1 X --- 1 X 1 X 1 X

5.

Hendi Kariawan Direktur Keuangan & Administrasi Director of Finance & Administration

--- 1X --- 1 X 1 X 1 X 1X 1 X --- 1 X 1 X 1X

h) Submitting a report on changes to the

composition of Shareholders, Board of

Directors and Board of Commissioners

to the Minister for Legal Affairs and

Human Rights.

i) Each member of the Board of Directors

shall, in good faith and in a responsible

manner, perform his/her duties for the

interest of the Company in compliance

with prevailing laws and regulations.

C. Meetings of the Board of Directors On a regular basis every month, the Board of

Directors holds an internal meeting at least 1

(one) time as well as meetings with the Board

of Commissioners. The following table provides

details on the frequency and schedule of

meetings:



D. Kompensasi Kompensasi untuk Dewan Komisaris dan Direksi

ditetapkan melalui putusan RUPS dengan rincian sebagai berikut:

No.JabatanPosition

Rumus Gaji Formula of

Salary

GajiSalary

Tunjangan Perumahan

Housing

Tunjangan Transport Transport Allowance

Gaji per bulan Salary per

Month

Total per Tahun

Total per Year

1.Direktur Utama President Director

100% 43.260.000 12.978.000 56.238.000 843.570.000

2.Direktur Komersial 1 Commercial Director 1

90% dari Gaji Dirut

90% of the salary of President Director

38.934.000 11.680.200 50.614.000 759.213.000

3.Direktur Komersial 2 Commercial Director 2

90% dari Gaji Dirut


38.934.000 11.680.200 50.614.000 759.213.000

4.

Direktur Keuangan & AdministrasiFinancial & Administration Director

90% dari Gaji Dirut


38.934.000 11.680.200 50.614.000 759.213.000

5.Direktur PengembanganDevelopment Director

90% dari Gaji Dirut


38.934.000 11.680.200 50.614.000 759.213.000

Total DireksiTotal for Director

258.694.000 3.796.065.000

1.Komisaris UtamaPresident Commissioners

40% dari Gaji Dirut


17.304.000 4.326.000 21.630.000 302.820.000

2.Komisaris 1Commissioner 1

36% dari Gaji Dirut


15.573.600 3.893.400 19.467.000 272.538.000


36% dari Gaji Dirut


15.573.600 3.893.400 19.467.000 272.538.000


36% dari Gaji Dirut


15.573.600 3.893.400 19.467.000 272.538.000

5.Sekretaris KomisarisSecretary of Commissioner

15% dari Gaji Dirut


6.480.000 1.620.000 8.100.000 113.400.000

Total KomisarisTotal for Commissioners

88.131.000 1.233.834.000

TOTAL 346.825.000 5.029.899.000

D. Remuneration Remuneration for the Board of Commissioners and

Board of Directors is established by a resolution of

the General Meeting of Shareholder as follows:



4. PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO Pelaksanaan Manajemen Risiko (Enterprise Risk

Management/ERM) merupakan salah satu upaya dalam menerapkan GCG yang sejalan dengan amanat Kementerian Badan Usaha Milik Negara melalui Keputusan Menteri Negara BUMN no. 117/2003 tentang penerapan Good Corporate Governance. Filosofi Manajemen Risiko yang dianut SUCOFINDO menyatakan bahwa ”Risiko adalah fakta yang harus dihadapi dengan sigap dan dikelola sebaik-baiknya dalam proses penciptaan nilai bagi para pemangku kepentingan perusahaan.”

Secara umum, misi SUCOFINDO adalah menjalankan peran untuk memitigasi risiko dari pihak-pihak yang melakukan transaksi perdagangan (buyer-

seller, eksportir-importir, pemilik proyek-kontraktor) dengan memastikan kesesuaian transaksi dengan kesepakatan/perjanjian yang dibuat oleh para pihak serta standar, hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Misi tersebut tentu saja akan efektif apabila dimulai dengan menerapkan manajemen risiko di dalam Perusahaan.

Berdasarkan hal tersebut, Perusahaan telah memulainya dengan menetapkan suatu kebijakan dan pedoman Manajemen Risiko yang disusun dengan tujuan untuk memastikan risiko-risiko yang timbul dalam kegiatan usaha dapat diidentifikasi, diukur, dikelola dan dievaluasi, sehingga yang pada akhirnya dapat memberi manfaat berupa peningkatan kepercayaan para pengambil keputusan, pelaksana operasional maupun pemangku kepentingan internal lainnya.

Dengan penerapan Manajemen Risiko diharapkan juga dapat diperoleh gambaran lebih komprehensif mengenai perencanaan kinerja di masa mendatang termasuk di antaranya antisipasi terhadap kemungkinan kerugian yang akan timbul, perbaikan metode serta proses pengambilan keputusan dan penilaian risiko dengan adanya ketersediaan informasi terkini, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja serta daya saing Perusahaan.

SUCOFINDO menerapkan Manajemen Risiko yang komprehensif sebagai pendekatan dalam pengelolaan risikonya. Kebijakan, prinsip dan prosedur manajemen risiko senantiasa diuji dan disempurnakan sejalan dengan perkembangan bisnis yang semakin kompleks, terutama di tengah kondisi ekonomi global dan domestik yang penuh tantangan di sepanjang tahun 2010.

4. IMPLEMENTATION OF RISK MANAGEMENT The implementation of Enterprise Risk Management

(ERM) represents an effort in the implementation of

Good Corporate Governance in line with the directive

from the State Ministry for SOE through Decision

Letter of the State Minister for SOE No. 117/2003

on GCG Implementation. The Company believes in

the philosophy that “Risk is a fact that must be dealt

with promptly and be properly managed within the

process of creating value for the stakeholders of the

Company”.

In general, the corporate mission of SUCOFINDO can

be regarded as a form of risk mitigation on the part

of parties engaged in buyer-seller, exporter-importer,

or project owner-contractor transactions, in order to

ensure the agreed specifications of such transactions

with regard to established agreements as well as

standards, legal aspects and applicable rules and

regulations. Such mission becomes effective if the

process itself is initiated with proper risk management

enforcement within the Company.

Accordingly, SUCOFINDO has established Risk

Management policies and guidelines in order to ensure

that various risks arising from its business activities

have been properly identified, measured, mitigated

and reported, which will eventually lead to increased

trust from decision-makers, operational personnel and

other internal stakeholders of the Company.

Risk management activities are also expected to

provide a more comprehensive picture on future

performance planning including the possibility of

losses in the future, and to improve the methods and

process for decision making as well as risk assessment

through the availability of up to date information, which

in turn will lead to improvement in the Company’s

performance level and competitiveness.

SUCOFINDO has implemented a comprehensive Risk

Management approach in managing its business risks.

Risk management policies, principles and procedures

are continually tested and enhanced to reflect the

growing complexity of the business environment,

especially amidst the challenging global and domestic

economic conditions that prevail throughout 2010.



Penerapan Manajemen Risiko dilakukan melalui pembentukan Satuan Tugas (Satgas) di tingkat korporat dan unit kerja untuk memastikan pelaksanaan proses Manajemen Risiko berjalan lancar dan berhasil memperoleh gambaran profil risiko yang kemudian dilaporkan kepada manajemen setempat maupun Direksi.

Tugas dari Satuan Tugas Manajemen Risiko adalah sebagai berikut:

- Mengukur (assessment) risiko-risiko yang terjadi di unit kerja

- Membuat rencana mitigasi untuk mengurangi tingkat risiko

- Memantau posisi risiko secara keseluruhan maupun per jenis risiko.

- Menyusun dan menyampaikan laporan profil risiko kepada Direksi

Selama tahun 2010, Satgas tersebut yang telah melaksanakan tugasnya dalam rangka penerapan Manajemen Risiko, yakni melanjutkan kegiatan sosialisasi di setiap unit kerja mengenai Manajemen Risiko, membuat peta risiko unit kerja yang menjadi pilot project (SBU FINS, SBU MIN dan SBU RKT) serta mengadakan aplikasi ERM sebagai alat bantu pengukuran. Di samping itu, Direksi telah menetapkan fungsi pengelola ERM yang ditempatkan menjadi salah satu bagian dari unit kerja SPI (Satuan pengawasan Intern).

5. PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN Penerapan GCG di SUCOFINDO tidak lepas dari itikad

sejak awal untuk menjadikan penerapan GCG sebagai sebuah sistem. Untuk itu, Perusahaan menetapkan sistem manajemen melalui Peraturan Perusahaan Nomor 1/PP/2004 tentang Sistem Manajemen SUCOFINDO (SMS).

Penerapan SMS yang konsisten berlandaskan people

excellence diyakini akan mendukung terciptanya budaya kerja kondusif dan memudahkan dalam pengembangan organisasi, sehingga Perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya serta kesinambungan posisi kompetitifnya berdasarkan core competence yang dimiliki.

Dalam penjabarannya, SMS diwujudkan dengan mewajibkan kepada setiap unit kerja operasional (SBU dan cabang) untuk memperoleh sertifikasi atau akreditasi atas proses bisnis maupun prosedur kerja yang dijalankannya. Selain itu, efektivitas pelaksanaan SMS diukur dengan menggunakan kriteria Malcolm

Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCfPE).

Risk management is implemented through the

establishment of the Risk Management Task Force at

the corporate and work unit level in order to ensure

the smooth functioning of risk management processes

and to provide a mapping of the Company’s risk profile

for reporting to the area managers and the Board of

Directors.

The duties of the Risk Management Task Force are as

follows:

- To assess the various risks at the work units

- To develop mitigation plans that reduces the level

of risk

- To monitor both the aggregate as well as specific

risk positions

- To prepare and submit a risk profile report to the

Board of Directors.

During 2010, the Task Force has carried out its

duties in Risk Management implementation, which

consist of continuing socialization/ communication

activities related to Risk Management in all working

units, completing risk mapping in working units that

constitute pilot projects (FINS SBU, MIN SBU and

RKT SBU) as well as promoting the ERM application

as a measurement device. Additionally, the Board of

Directors has placed the ERM management function

under the authority of the SPI unit.

5. IMPLEMENTATION OF THE MANAGEMENT SYSTEM

GCG implementation within SUCOFINDO is

integrated within the implementation of the overall

GCG principles as a comprehensive system. For this

purpose, the Company endorsed its management

system by Company Regulation No. 1/PP/2004 on

the SUCOFINDO Management System (SMS).

The consistent implementation of SMS based

on people excellence will support the creation

of a working culture that is conducive as well as

facilitate organizational development, thus enabling

SUCOFINDO to sustain its competitive position

in the market by making effective use of its core

competences.

In application, SMS is exercised by obliging all

operational working units (SBUs and branches)

to obtain certification or accreditation of business

processes and operational procedures performed.

Furthermore, the effectiveness of SMS is measured

using the Malcolm Baldrige Criteria for Performance

Excellence (MBCfPE).



Dalam tahun 2010 terdapat 5 (lima) SBU dan 12 (dua belas) cabang yang disertifikasi ISO 9001. Akreditasi ISO 17020 dan ISO 17025 telah dilakukan terhadap 4 (empat) SBU, yakni SBU INCO, SBU RKT, SBU Migas dan SBU Mineral; sedangkan Akreditasi 17025 telah diperoleh untuk 11 (sebelas) Laboratorium penguji dan 1 laboratorium kalibrasi. Sementara itu, setelah pada tahun sebelumnya terdapat 13 (tiga belas) Cabang dan Gedung Kantor Pusat yang mendapat sertifikat SMK3, dengan rincian 11 mendapat penghargaan bendera emas dan sisanya bendera perak, ada tahun 2010 pada akhirnya semua cabang telah memperoleh sertifikasi SMK3.

Di sisi lain, masih sebagai pendukung penerapan SMS, Perusahaan juga menjalankan Program 5S di seluruh unit kerja (pusat dan cabang). Penilaian atas pelaksanaan Program 5S di Cabang Jakarta, Cabang Bandung, Cabang Cirebon dan Cabang Cilegon dilakukan oleh Divisi PBK, sedangkan cabang lainnya melakukan penilaian sendiri (self-audit) dengan pelaksanaan audit yang dipantau oleh Divisi PBK.

Seluruh prosedur yang bersifat korporat dalam setiap tahun dilakukan peninjauan ulang (review) yang dimaksudkan untuk meningkatkan proses produksi dan layanan Perusahaan dengan tujuan dan harapan bahwa pada gilirannya dapat diperoleh peningkatan/perbaikan terhadap efektivitas dan efisiensi proses kerja.

6. TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUCOFINDO menyadari bahwa kendati merupakan

entitas bisnis yang berorientasi pada keuntungan (profit oriented), keberadaannya sebagai suatu perusahaan tidak dapat dilepaskan dari perannya untuk sekaligus pula memberi kontribusi kepada masyarakat di sekelilingnya maupun stakeholders lainnya dalam bentuk tanggung jawab sosial. SUCOFINDO menjadikan tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility/CSR) ini sebagai bagian dari upaya untuk menerapkan GCG.

Sekurang-kurangnya terdapat 3 (tiga) prakarsa yang dilakukan untuk mewujudkan tanggung jawab sosial tersebut, yakni:

A. Perlindungan KonsumenDalam memberikan layanan jasa kepada pelanggan/klien, SUCOFINDO berkomitmen untuk memberi kepastian terhadap standar dan kualitas dengan menerapkan sistem menajamen mutu ISO 9001, ISO 17020 dan ISO 17025. Penyampaian (delivery) jasa mengacu kepada standar yang diminta/ditentukan serta General

During 2010, a total of 5 (five) SBUs and 12 (twelve)

branches have gained ISO 9001 certification.

Accreditation for ISO 17020 and ISO 17025 have

also been achieved for 4 (four) SBUs, which are

INCO, RKT, Migas and Mineral SBUs; whereas 17025

accreditation has been obtained for 11 (eleven) testing

laboratories and 1 calibration laboratory. Meanwhile,

relative to the previous year in which there were 13

(thirteen) branches and the Head Office with SMK3

certification, comprising 11 earning gold flags and

the remaining receiving silver flags, for 2010 all

branches have ultimately been equipped with SMK3

certification.

In other aspects that are still related to supporting

SMS implementation, the Company also exercises

the 5S Program at all working units (head office

and branches). Assessment for 5S Program

implementation throughout the branches in Jakarta,

Bandung, Cirebon and Cilegon is carried out by the

PBK Division, whereas other branches conduct self-

audit under monitoring by the PBK Division.

All corporate procedures are subject to annual review

that is designed to promote the Company’s production

entire processes and service delivery with the ultimate

objective of generating improvements/enhancements

in the overall effectiveness and efficiency of work

processes.

6. CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY SUCOFINDO realizes that despite operating as a

business entity with orientation to profit, its existence

as a company is not independent of its role to

simultaneously provide contribution to the communities

in its surrounding as well as other stakeholders as

part of its corporate social responsibility initiatives.

SUCOFINDO assigns Corporate Social Responsibility

(CSR) programs as an integral element to GCG

implementation efforts.

There are at least 3 (three) programs initiated for

actualization of the Company’s corporate social

responsibility, namely:

A. Consumer Protection In providing services to clients, SUCOFINDO is

committed to ensure the highest standard and

quality of such services with the application of

ISO 9001, ISO 17020 and ISO 17025 quality

management systems. Services are delivered

according to requested/required standards

and the General Terms and Conditions easily



Terms & Conditions yang lebih dahulu wajib dipahami dan disepakati oleh pelanggan/klien. Layanan jasa Perusahaan juga didukung oleh laboratorium pengujian yang terakreditasi.

B. Pengakuan dan Persamaan Hak Karyawan

SUCOFINDO memperlakukan karyawan secara setara dan dengan tidak membedakan gender, suku, agama, dan ras dalam segala aspek. Perusahaan menyadari bahwa karyawan mempunyai peranan dan kedudukan yang sangat penting sebagai pelaku dalam pencapaian tujuan Perusahaan. Oleh karena itu, karyawan dituntut dapat berpartisipasi dan berperan aktif dengan berkontribusi dalam meningkatkan produksi dan produktivitas kerja melalui hubungan yang dinamik, harmonis, selaras, serasi dan seimbang antara Perusahaan dan karyawan.

Persyaratan maupun ketentuan-ketentuan mengenai kesejahteraan karyawan/pegawai, kompetisi yang sehat, penyediaan sarana dan prasarana kerja yang diterapkan mengacu pada Perjanjian Kerja Berasama (PKB) yang berlaku.

Direksi sebagai bagian dari pengertian pengusaha melaksanakan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) secara konsisten dengan memastikan bahwa setiap karyawan/pegawai telah memiliki buku PKB, melindungi hak karyawan/pegawai untuk memilih atau tidak memilih menjadi anggota Serikat Pekerja, serta menempatkan Serikat Pekerja sebagai mitra Perusahaan dengan mengikutsertakan Serikat Pekerja dalam setiap pengambilan keputusan terkait dengan aspek-aspek hubungan industrial.

C. Pengembangan Masyarakat (Community Development)

Berdasarkan kebijakan Pemerintah melalui Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor Kep-236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003 sebagaimana yang telah diubah dengan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor Per-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan melalui Pemanfaatan Dana dari Bagian Laba BUMN, maka BUMN diwajibkan untuk menyisihkan 1% sampai dengan 3% dari laba bersihnya untuk Program Kemitraan, yaitu program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi layak kredit dan mandiri, serta Program Bina Lingkungan, yaitu program pemberdayaan kondisi soasial masyarakat oleh BUMN di wilayah usaha BUMN melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN.

understandable by clients. The services of

SUCOFINDO are also supported by accredited

testing laboratory facilities.

B. Recognition and Equal Rights of Employees

SUCOFINDO believes in equal treatment of

employees without discrimination by gender,

ethnicity, religion and race at all aspects.

SUCOFINDO recognizes that employees play a

vital role as participants towards the achievement

of Company’s objectives. Therefore, employees

are expected to take an active role and

participation by striving for increased production

and productivity through the existence of a

dynamic, harmonious and fair relationship

between the Company and its employees.

The Company refers to the Collective Labour

Agreement (PKB) for issues on employee welfare,

fair competition, and provision of work facilities.

The Board of Directors on behalf of SUCOFINDO

as a corporate entity implements the provisions

of the PKB in a consistent manner, ensuring that

each employee has a copy of the PKB, as well

as upholding the rights of individual employee

to join or not to join the Employee Union, and

positioning the Employee Union as a partner of

the Company with involvement of the Employee

Union in every management decisions related to

industrial relationship issues.

C. Community Development Subject to government policies, specifically the

Decree of the Minister of State-Owned Enterprises

No. Kep-236/MBU/2003 dated June 17, 2003 as

revised by Regulation of the State Minister of SOE

No. Per-05/MBU/2007 regarding the Partnership

Program (PK) between state-owned enterprises

and small-scale businesses and the Community

Development Program using funds derived

from profits, all SOEs are obliged to appropriate

between 1% and up to 3% of net profit to fund

the Partnership Program that targets capability

improvement of micro businesses to become

more credit worthy and independent, as well as

the Community Development Program which

strives to empower the community to build better

social welfare, as supported by SOEs acting

within their respective operating areas using

internally-generated profit.



Program Kemitraan dilaksanakan melalui penyaluran dana pinjaman dan hibah kepada usaha kecil pada sektor industri kecil, perdagangan, peternakan, pertanian, perikanan, perkebunan dan jasa di 16 (enam belas) Provinsi, yaitu Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara. Dalam Program Kemitraan itu SUCOFINDO sudah sejak tahun 1991 tidak melaksanakannya sendiri, melainkan bekerja sama dengan lembaga/instansi terkait yang kompeten di bidangnya.

Pada tahun 2010 penyaluran pinjaman yang terealisir adalah sebesar Rp 14.071.000.000,00 yang diberikan kepada 277 (duaratus tujuhpuluh tujuh) unit usaha kecil atau sebesar 109,69% dibandingkan dengan penyaluran pada tahun sebelumnya (2009), yakni Rp 12.827.500.000,00, atau 106,41% dibandingkan dengan rencana penyaluran pada tahun 2010 sebesar Rp 13.222.800,00. Sedangkan penggunaan dana hibah untuk pembinaan/peningkatan kapasitas mitra binaan terealisir sebesar Rp 1.243.888.382,00 atau sebesar 140,78% jika dibandingkan dengan realisasi dana hibah pada tahun 2009 sebesar Rp 883.594.732,00, atau sebesar 103,64% dibandingkan dengan rencana anggaran tahun 2010.

Dengan mengacu pada Keputusan Menteri BUMN nomor KEP-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002, efektivitas penyaluran pinjaman program kemitraan dan hibah Program Kemitraan pada tahun 2010 adalah 93,20% atau dengan skor 3 (tiga); sedangkan untuk tingkat kolektibilitas pengembalian pinjaman tahun buku 2010 adalah 66,86% atau dengan skor 2 (dua), sehingga total pencapaian skor pelaksanaan Program Kemmitraan Tahun 2010 mencapai skor 5 (lima) dari skor maksimal 6 (enam).

The Partnership Program is carried out through

distribution of loans and grants to small businesses

in sectors including micro industry, trade, animal

husbandry, agriculture, fisheries, plantation and

services found in 16 (sixteen) Provinces, namely

North Sumatera, West Sumatera, Riau, South

Sumatera, Lampung, DKI Jakarta, West Java,

Central Java, DI Yogyakarta, East Java, Bali, East

Kalimantan, West Kalimantan, South Kalimantan,

South Sulawesi and North Sulawesi. For the

Partnership Program, SUCOFINDO has not acted

independently since 1991 and instead established

cooperation with numerous competent institutions

and agencies in their respective fields.

In 2010, loan disbursement realized was

Rp 14,071,000,000.00 with a total of 277

(two hundred seventy seven) micro business

recipients or approximately 109.69% relative

to the total amount of loans provided in the

previous year (2009) of Rp 12,827,500,000.00 or

106.41% from planned disbursement for 2010 of

Rp 13,222,800.00. Meanwhile, total grants

realized for use in coaching / capacity building

of partners was Rp 1,243,888,382.00 or about

140.78% if compared to realization of grants

during 2009 of Rp 883,594,732.00, or 103.64%

when compared to the initial budget estimate for

2010.

With reference to the Decree of the Minister of

SOE no. KEP-100/MBU/2002 dated June 4,

2002, the effectiveness of loan disbursement

in the partnership program and grants for the

Partnership Program during 2010 was 93.20%

or attaining a score of 3 (three); as for loan

collectibility, the Company recorded 66.86% for

the year 2010 or generating a score of 2 (two),

such that the total score for the implementation

of the Partnership Program for 2010 was 5 (five)

from a maximum score of 6 (six).



Sementara itu untuk program bina lingkungan BUMN Pembina tahun 2010 telah disalurkan bantuan sebesar Rp 458.818.437,00. Selain itu, dalam rangka program Bina Lingkungan BUMN Peduli, Perusahaan telah menyalurkan Program BUMN Peduli sebesar Rp 200.000.000,00 atau 73,39% dari yang dianggarkan sebesar Rp 272.500.000,00, yakni:

a) Untuk bantuan korban banjir bandang di Wasior, Papua Barat sebesar Rp 100.000.000,00;

b) Untuk bantuan korban bencana alam gempa bumi di Mentawai, Sumatera Barat sebesar Rp 50.000.000,00 dan untuk bantuan korban bencana korban bencana alam Gunung Merapi di Jawa Tengah sebesar Rp 50.000.000,00.

Untuk Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan tahun 2010, Perusahaan telah mengalokasikan dana masing-masing sebesar Rp 840.077.986,00 untuk Program Kemitraan dan Rp 840.077.0986,00 untuk Program Bina Lingkungan dari bagian laba tahun buku 2009.

Di sisi lain, masih dalam kerangka pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR), SUCOFINDO pada tahun 2010 juga menganggarkan Rp 145 juta untuk kegiatan-kegiatan sumbangan amal, bantuan sosial, donor darah, khitanan massal dalam rangka CSR yang terealisasi sebesar Rp 110.907.000,00 atau 76,5% dari anggarannya.

Dari 302 proposal yang diterima Perusahaan, dan setelah dievaluasi berdasarkan kriteria yang ditentukan, sampai dengan Desember 2010 telah disalurkan Rp 31.697.325,00 sebagai bantuan sosial dan sumbangan amal untuk sejumlah yayasan, sarana peribadahan khususnya yang berada di lingkungan sekitar kantor.

Perusahaan dan karyawan juga turut memberi bantuan kemanusiaan bagi korban bencana Gunung Merapi di Provinsi Jawa Tengah dan Yogjakarta pada tanggal 27 Oktober 2010 dan Bencana Tsunami di kepulauan Mentawai Sumatera Barat serta Banjir Bandang Wasior Provinsi Papua Barat yang terjadi pada 4 Oktober 2010, dengan total nilai yang disalurkan sebesar Rp 133.028.000,00.

As for community development under the SOE

Partnership program, the Company disbursed

total aid amounting to Rp 458.818.437,00

throughout 2010. Also, related to the SOE Cares

for Community Development program, the

Company has provided for the Program a total

of Rp 200,000,000.00 or 73.39% of the annual

budget of Rp 272,500,000.00, comprising:

a) Relief for the victims of flashfloods in

Wasior, West Papua in the amount of

Rp 100,000,000.00;

b) Relief for the victims of earthquake in

Mentawai, West Sumatera in the amount of

Rp 50,000,000.00 and relief for the victims

of Gunung Merapi disaster in Central Java in

the amount of Rp 50,000,000.00.

For the Partnership and Community Development

Programs (PKBL) in 2010, the Company allocated

total funds of Rp 840,077,986.00 for the

Partnership Program and Rp 840,077,0986.00

for the Community Development Program

respectively from profit in the fiscal year of 2009.

Further within the framework of Corporate Social

Responsibility (CSR) program, SUCOFINDO has

also allocated a budget for 2010 of Rp 145 million

for purposes of social charity and donations,

blood donation, mass circumcision related to

CSR activities, which was realized for a total

amount of Rp 110,907,000.00 or 76.5% of the

total budget.

From 302 proposals received by the Company

and after evaluation based on pre-determined

criteria, the Company distributed a total of

Rp 31,697,325.00 up to December 2010 in social

charity and donations to a number of foundations

and places of worship, particularly those located

within the vicinity of the Company’s offices.

The Company and its employees also took active

part in the efforts for providing relief for the victims

of Gunung Merapi disaster in Central Java and

Yogjakarta on October 27, 2010 as well as the

tsunami tragedy in the Mentawai Islands, West

Sumatera as well as the flashfloods in Wasior,

in the province of West Papua which occurred

on October 4, 2010, with total aid distributed of

Rp 133,028,000.00.



Dalam tahun 2010, sebanyak 3 (tiga) kali kegiatan donor darah triwulanan yang telah dilaksanakan. Dalam kegiatan tersebut total darah yang disumbangkan adalah sebanyak 246.000 cc dari 585 orang pendonor yang berasal dari pegawai SUCOFINDO dan masyarakat di sekitar lingkungan Perusahaan. Biaya yang dikeluarkan kegiatan Donor Darah adalah sebesar Rp 40.522.351,00.

Pelaksanaan kegiatan khitanan massal tahunan yang diperuntukkan bagi anggota keluarga karyawan maupun kalangan masyarakat dari keluarga kurang di sekitar Kantor Pusat diikuti oleh 35 anak khitan.

Sementara itu, program pemagangan bagi mahasiswa dan pelajar selama tahun 2010 telah diikuti oleh 240 orang dari pelbagai jurusan di sekolah menengah atas maupun perguruan tinggi.

7. PENERAPAN AUDIT INTERNAL Perusahaan memandang bahwa kegiatan audit

internal merupakan bagian dari pengawasan dan pengendalian yang perlu dilaksanakan dalam rangka penerapan GCG. Di SUCOFINDO kegiatan audit internal itu dilaksanakan oleh unit kerja Satuan Pengawasan Intern (SPI).

Secara umum ruang lingkup kegiatan audit internal meliputi:

1. Penilaian kecukupan struktur pengendalian internal untuk menentukan sejauh mana sistem yang telah ditetapkan efektif dan dapat diandalkan, untuk memberikan kepastian bahwa tujuan dan sasaran Perusahaan dapat dicapai secara efisien dan ekonomis.

2. Penilaian aktivitas struktur pengendalian internal untuk menentukan sampai sejauh mana struktur sudah berfungsi sebagaimana yang diinginkan.

3. Memperkuat Good Corporate Governance melalui pengefektifan pelaksanaan audit.

In 2010, the Company conducted 3 (three)

quarterly blood donation events. From these

activities, the total amount of blood donated was

246,000 cc from 585 blood donors who represent

SUCOFINDO employees and the community in

the surrounding area. The Company incurred

costs of Rp 40,522,351.00 for the Blood Donor

program.

The Company’s annual mass circumcision

program designed to help family members of

employees and other economically disadvantaged

families in the surrounding community had a total

of 35 children participants.

Furthermore, the apprenticeship program that

is dedicated to students of high school and

university levels accepted about 240 students

from a variety of study disciplines in 2010.

7. INTERNAL AUDIT IMPLEMENTATION The Company views internal audit as an integral part

of the monitoring and control systems incorporated

within the overall process for GCG implementation. At

SUCOFINDO, internal audit activities are undertaken

by the Internal Audit Unit (SPI).

In general, the scope of internal audit activities

covers:

1. Assessment on the adequacy of internal control

structure to determine the effectiveness and

reliability of the system, in order to ensure the

achievement of the Company’s objectives and

goals in an efficient and cost-effective manner.

2. Assessment on the activities of the internal control

structure to determine whether the structure has

functioned as intended.

3. Strengthening Good Corporate Governance

through effective audit activities.



Dalam tahun 2010, ruang lingkup pelaksanaan kegiatan audit internal terfokus kepada hal-hal sebagai berikut:

1. Penilaian efisiensi dan efektivitas internal kontrol di Kantor Pusat dan Cabang melalui pelaksanaan audit rutin.

2. Penilaian efektivitas implementasi Good Corporate

Governance di Kantor Pusat. 3. Pemeriksaan kasus yang terjadi guna

menurunkan/meminimalisir terulangnya kejadian yang sama.

Selain audit internal, selama tahun 2010 Satuan Pengawas Intern (SPI) juga membantu Direksi melaksanakan pemantauan dan pengendalian operasi untuk kegiatan-kegiatan yang berlangsung di cabang, khususnya terkait pelaksanaan program pemberdayaan dan pemanfaatan Sumber Daya Bersama (Common Resources).

In 2010, the scope of internal audit activities was

focused on the following:

1. Assessment on the efficiency and effectiveness of

internal control at theHead Office and Branches

through routine audit reviews.

2. Assessment on the effectiveness of Good

Corporate Governance implementation at the

Head Office.

3. Investigation of identified cases to minimize the

chance for recurrences in the future.

Other than internal audit activities, during 2010 SPI also

provides assistance to the Board of Directors in performing

operational control and monitoring of business activities in

branch offices, particularly related to the implementation of

the program for empowerment and utilization of Common

Resources.


SUCOFINDO berhasil membukukan peningkatan kinerja keuangan melalui upaya-upaya konsisten dalam meningkatkan kompetensi serta memperluas layanan jasa dan area operasional.

Rising



tinjauan keuanganfinancial review

Consistent efforts by SUCOFINDO at improving competences, expanding

services and enlarging operational areas have resulted in higher level of growth in

terms of financial achievements.


KONDISI EKONOMIPemulihan ekonomi dunia yang mulai berlangsung diberbagai negara baik negara maju maupun berkembang, telah membawa optimisme terhadap perkembangan ekonomi Indonesia pada tahun 2010 yang bisa tumbuh lebih pesat. Namun demikian untuk bisa merealisasikan harapan tersebut masih banyak tantangan yang akan dihadapi pada tahun 2010 yang apabila tidak ditangani dengan benar akan menyebabkan tersendatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia seperti yang diharapkan.

Perkembangan semakin baik bagi perekonomian Indonesia ditahun 2010 dengan ditandai adanya prediksi pertumbuhan ekonomi pada kisaran 5,5% - 6%. Perkiraan tersebut lebih disebabkan pada pertumbuhan konsumsi yang relatif stabil serta adanya pemulihan iklim investasi.

SUCOFINDO ditahun 2010 menyikapi perkembangan perekonomian secara positif, dimana Perusahaan telah mencoba melakukan ekspansi pasar regional baik di Timor Leste dan Kamboja. Namun demikian pada sektor industri sumber daya alam, faktor perubahan cuaca menjadi sangat signifikan berpengaruh pada komoditas batubara yang membawa dampak penurunan kegiatan inspeksi dan testing dari sektor unggulan ini.

ECONOMIC CONDITIONSRecovery of the global economies, which began to

emerge across both developed and developing countries,

has brought much optimism for the economic outlook in

Indonesia for 2010, which is estimated to expand at a higher

rate. Nonetheless, in order to realize such prospects, there

remained significant challenges to overcome in 2010, and

should they not be properly managed, there could be a

setback in the development of the Indonesian economy

contrary to expectations.

More favorable development of the Indonesian economy

in 2010 was marked by its growth forecast, which was set

at around 5.5% - 6%. This estimate was based on both

relatively stable growth in consumption and the recovery

of the investment climate.

In 2010, SUCOFINDO responded positively to the

developments in the economy, as the Company

launched regional market expansion into Timor Leste and

Cambodia. However, specifically in the natural resources

industries, climate changes posed a significant influence

on the performance of coal commodities, hence resulting

in slowdown of inspection and testing activities from this

prime sector.

diskusi manajemen dan analisismanagement discussion and analysis


diskusi manajemen dan analisis management discussion and analysis

Faktor utama lainnya yang sangat mempengaruhi kinerja adalah nilai tukar mata uang asing yang dijadikan patokan dalam penyusunan anggaran di tahun 2010, dimana nilai tukar rupiah sampai dengan triwulan keempat tahun 2010 semakin menguat mendekati Rp 9.000.

KINERJA USAHAMempertimbangkan kondisi cuaca yang mempengaruhi secara langsung perolehan kegiatan inspeksi dan pengujian unggulan pada komoditas batubara, serta adanya pengaruh nilai tukar mata uang rupiah yang semakin kuat dan, maka pada semester II tahun 2010, manajemen melakukan revisi target yang awalnya ditetapkan Rp 77,2 miliar menjadi Rp 63,3 miliar.

Laporan Laba/Rugi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, dapat disampaikan sebagai berikut:

1. Pendapatan operasi tumbuh sebesar 4,2% dibandingkan dengan tahun 2009 karena adanya peningkatan pendapatan KSO dan beberapa penugasan pemerintah untuk pekerjaan yang terkait dengan sektor industri pertanian;

2. Biaya operasi meningkat sekitar 7,1% dibandingkan dengan tahun 2009 karena adanya peningkatan atas kegiatan mobilisasi dan demobilisasi petugas lapangan;

3. Biaya usaha meningkat 9,5% dibandingkan dengan tahun 2009 karena adanya kewajiban Perusahaan dalam bidang kepegawaian

4. Laba setelah pajak menurun 4,7% dibandingkan tahun 2009 karena perolehan pendapatan beberapa SBU dan anak perusahaan yang tidak mencapai anggarannya.

Another major element affecting the Company’s financial

performance was the foreign exchange factor, which was

used as the basis for the corporate budget in 2010, as

the value of the Rupiah gradually appreciated toward

Rp 9,000 (per US Dollar) by the fourth quarter of 2010.

BUSINESS PERFORMANCEIn consideration of weather conditions that directly affected

earnings from inspection and testing activities in the coal

sector coupled with gradually stronger impact from the

appreciation of the Rupiah, Management decided to revise

(performance?) targets in the second semester of 2010,

from Rp 77.2 billion to Rp 63.3 billion.

Profit / Loss for the year ended December 31, 2010 is as

detailed below:

1. Operational income grew by 4.2% compared to

2009 due to an increase in KSO revenue and several

assignments from the government for work related to

the agricultural sector;

2. Operating expenses went up by approximately 7.1%

from those incurred during 2009 on the back of rising

mobilization and demobilization activities of field

officers;

3. Business costs(?) rose 9.5% compared to the amount

expensed in 2009, mostly from the Company’s

liabilities related to employees.

4. Profit after tax decreased 4.7% relative to 2009

because income generated by several SBUs and

subsidiaries did not reach the specified budget.


INDIKATOR HASIL USAHA DAN RASIO KEUANGAN

Indikator 2006 2007 2008 2009 2010

Laba UsahaOperational Income

9,0% 9,5% 5,9% 8,9% 7,9%

Rasio LancarCurrent Ratio

177,5% 195,1% 175,8% 174,2% 214,3%

Rasio KasCash Ratio

56,9% 45,3% 54,8% 50,9% 41,9%

Hutang terhadap Jumlah AsetDebt to Total Asset

41,5% 41,0% 44,7% 44,2% 36,9%

Rasio Hutang terhadap ModalDebt to Equity Ratio

71,1% 69,5% 81,1% 79,4% 58,7%

Return on EquityReturn on Equity

5,4% 13,7% 5,4% 10,5% 9,2%

Return on InvestmentReturn on Investment

9,6% 15,6% 11,1% 13,7% 15,4%

Umur Piutang (per hari)Collection Periods (days)

63 49 57 53 57

1. Laba Usaha Laba Usaha di tahun 2010 sebesar Rp 90.344 Juta

atau menurun 8,1% dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp 98.290 Juta.

BUSINESS PERFORMANCE INDICATORS AND FINANCIAL RATIOS


1. Operational Income Operational income in 2010 amounted to Rp 90,344

Million or down by 8.1% compared to the year 2009,

which was Rp 98,290 Million.

Laba UsahaOperational Income

120.000,0

2006

74.692,3

2008

63.567,4

2010

90.344,6

2007

96.361,9

2009

98.290,0100.000,0

80.000,0

60.000,0

40.000,0

20.000,0

0,0


2. Rasio Lancar Rasio Lancar sebesar 214% ditahun 2010, meningkat

dibandingkan tahun 2009.

2. Current Ratio Current Ratio for 2010 was recorded at 214%, or

increasing from 2009.

3. Rasio Kas Rasio Kas ditahun 2010 sebesar 42%, menurun


3. Cash Ratio Cash Ratio was 42% in 2010, lower in comparison to

2009.

4. Umur Piutang Umur piutang 57 hari ditahun 2010, meningkat


4. Collection Periods Collection period for 2010 was 57 days, improving

from 2009.


Rasio KasCash Ratio

Umur PiutangCollection Periods

60%

70

2006

2006

57%

63

2008

2008

55%

57

2010

2010

42%

57

2007

2007

45%

49

2009

2009

51%

53

50%

40%

40

60

50

30%

30

20%

20

10%

10

0%

0

Rasio LancarCurrent Ratio

250%

2006

177%

2008

176%

2010

214%

2007

195%

2009

174%200%

150%

100%

50%

0%


5. Rasio Hutang terhadap Modal Rasio Hutang terhadap modal sebesar 59% ditahun

2010, menurun dibandingkan tahun 2009.

5. Debt to Equity Ratio Debt to Equity Ratio in 2010 was 59%, dropping from

the level recorded for 2009.

6. Return on Investment ROI ditahun 2010 sebesar 15%, meningkat


6. Return on Investment In 2010, ROI was recorded at 15%, or higher relative

to 2009.

7. Return on Equity ROE tahun 2010 sebesar 9%, menurun dibandingkan

tahun 2009.

7. Return on Equity ROE in 2010 was 9%, dropping compared to 2009.

Rasio Hutang terhadap ModalDebt to Equity Ratio

Return on InvestmentReturn on Investment

Return on EquityReturn on Equity

100%

20%

16%

2006

2006

2006

71%

10%

5%

2008

2008

2008

81%

11%

5%

2010

2010

2010

59%

15%

9%

2007

2007

2007

69%

16%

14%

2009

2009

2009

79%

14%

10%

80%

8%

12%

14%

10%

60%

15%

6%

40%

10%

4%

20%

5%

2%

0%

0%

0%


laporan auditor independenindependent auditor’s report


Surat Pernyataan Direksi PT SUCOFINDO (PERSERO) 87Statement of Director PT SUCOFINDO (PERSERO)

Laporan Auditor Independen 88Independent Auditor’s Report

Neraca 91Balance Sheets

Laporan Laba Rugi 93Statement of Income

Laporan Perubahan Ekuitas 94Statements of Changes in Equity

Laporan Arus Kas 95Statements of Cash Flow

Catatan atas Laporan Keuangan 97Notes to the Financial Statements

Laporan Keuangan Konsolidasian beserta Laporan Auditor Independen PT SUCOFINDO (PERSERO) dan Anak Perusahaan

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

Consolidated Financial Statements with Independent Auditor’s Report PT SUCOFINDO (PERSERO) and Subsidiaries

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

Member of IFIA

AN INSPECTION, SUPERVISIONASSESSMENT & TESTING COMPANY

HEAD OFFICEGRAHA SUCOFINDOJl. Raya Pasar Minggu Kav 34Jakarta 12780PO. Box. 2377, JKT 10001Phone : (62-21) 798 3666Fax : (62-21) 798 3888Telex : 66056, 66057 66058 SOCOF IACable : SUCOFINDOE-mail : [email protected] AND SERVICE OFFICESALL OVER INDONESIAwww.sucofindo.co.id

Ref. No.: 0221/DRU-III/KAK/2011Jakarta, 15 Maret 2011

Surat Pernyataan Direksi Tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Keuangan Konsolidasian untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 PT SUCOFINDO (Persero) dan Anak Perusahaan.

Kami yang bertanda tangan dibawah ini:1. Nama : Arief Safari Alamat Kantor : Jl. Raya Pasar Minggu Kav. 34 Jakarta 12780 Alamat domisili : Jl. Taman Kemala IX Blok XV/6 sesuai KTP atau RT/RW. 007/013 kartu identitas lain Jakasampurna - Bekasi Barat Nomor Telepon : (021) 7986860 Jabatan : Direktur Utama

2. Nama : Hadrian Sjah Razad Alamat Kantor : Jl. Raya Pasar Minggu Kav. 34 Jakarta 12780 Alamat domisili : Jl. Melati Mas Residence sesuai KTP atau Blok Vista I No. 23, Kel. Jelupang kartu identitas lain Serpong, Tangerang 15322 Nomor Telepon : (021) 7986890 Jabatan : Pgs. Direktur Keuangan & Administrasi

Menyatakan bahwa:1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian

Laporan Keuangan Konsolidasian;2. Laporan Keuangan Konsolidasian telah disusun dan

disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum;

3. a. Semua informasi dalam Laporan Keuangan Konsolidasian telah dimuat secara lengkap dan benar;

b. Laporan Keuangan Konsolidasian tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material;

4. Bertanggung jawab atas Sistem Pengendalian Intern dalam perusahaan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Arief SafariDirektur UtamaPresident Director

Hadrian Sjah RazadPgs. Direktur Keuangan & AdministrasiPgs. Finance & Administration Director

Ref. No.: 0221/DRU-III/KAK/2011Jakarta, March 15th 2011

Statement letter regarding the Board of Directors liability upon the Consolidated Financial Statements for the years ended December 31th, 2010 and 2009 PT SUCOFINDO (Persero) and its subsidiaries.

The undersigned:1. Name : Arief Safari Office address : Jl. Raya Pasar Minggu Kav. 34 Jakarta 12780 Domicile address : Jl. Taman Kemala IX Blok XV/6 pursuant to ID Card RT/RW. 007/013 or other ID Card Jakasampurna - Bekasi Barat Phone Number : (021) 7986860 Position : President Director

2. Name : Hadrian Sjah Razad Alamat Kantor : Jl. Raya Pasar Minggu Kav. 34 Jakarta 12780 Alamat domisili : Jl. Melati Mas Residence pursuant to ID Card Blok Vista I No. 23, Kel. Jelupang or other ID Card Serpong, Tangerang 15322 Phone Number : (021) 7986890 Position : Pgs. Finance & Administration Director

Stated that:1. Responsible for the preparation and presentation of

Consolidated Financial Statements;2. Consolidated Financial Statements have been prepared

and presented in accordance with accounting principles generally accepted;

3. a. All the informations in the Consolidated Financial Statements are full disclosured;

b. Consolidated Financial Statements do not contain information or material facts that are not true and does not remove any information or material facts.

4. Responsible for internal control in the company.

This statement letter is made good.

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT SUPERINTENDING COMPANY OF INDONESIA


PT SUCOFINDO (Persero) DAN ANAK PERUSAHAAN PT SUCOFINDO (Persero) AND SUBSIDIARIESNERACA KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED BALANCE SHEETSPER 31 DESEMBER DAN 2010 dan 2009 AS OF DECEMBER 31, 2010 AND 2009(Dalam Rupiah) (In Rupiah)

2010 Catatan 2009

ASET ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETSKas dan setara kas 90.942.342.236 2f,3 154.874.326.051 Cash and cash equivalentPiutang usaha - bersih Account receivable - netto

(setelah dikurangi penyisihan piutang (net off allowance for doubtful per 31 Desember 2010 dan 2009 account as of December 31, 2010 masing-masing sebesar and 2009 amounting to sebesar Rp.34.094.847.737 Rp.34.094.847.737 anddan Rp 31.018.477.868 ) 180.435.510.168 2g,4 159.453.692.198 Rp. 31.018.477.868)

Pendapatan akan diterima 74.421.988.481 2c,2n,5 97.069.201.469 Accrued IncomePiutang lainnya : 2g,6 Other receivables

Pihak ketiga 3.284.774.401 1.771.036.905 Third partiesPihak yang mempunyai

hubungan istimewa 17.714.455.842 21.601.147.935 Related partiesUang muka kerja dan Advanced payments for operation

perjalanan dinas 11.081.609.666 7 5.543.700.163 and business travelPersediaan 18.577.788.605 2h,8 16.353.252.477 InventoriesBiaya dibayar dimuka 11.814.940.526 9 9.515.927.940 Prepaid expensesUang muka pajak 56.438.407.142 2o,10a 63.514.970.826 Prepaid taxes

Jumlah Aset Lancar 464.711.817.067 529.697.255.964 Total Current AssetsASET TIDAK LANCAR

NON CURRENT ASSETSPenyertaan dan KSO 2.072.192.224 2i,11 7.722.192.225 Investments and joint operationsAset tetap Fixed assets

(setelah dikurangi akumulasipenyusutan per 31 Desember 2010 (net of accumulated depreciationdan 2009 masing-masing as of December 31, 2010 and 2009 sebesar Rp.339.970.173.367 dan amounting to Rp.339.970.173.367 Rp 309.253.090.506 ) 220.279.198.409 2j,12 207.895.021.903 and Rp. 309.253.090.506)

Aset pajak tangguhan 23.742.617.059 2o,10c 24.447.952.986 Deferred tax assetsAset lain-lain 50.653.326.287 13 32.724.108.196 Other assets

Jumlah Aset Tidak Lancar 296.747.333.979 272.789.275.310 Total Non-Current Assets

JUMLAH ASET 761.459.151.046 802.486.531.274 TOTAL ASSETS

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan The accompanying notes to the consolidated financial bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan - 1 - statements form an integral part konsolidasian secara keseluruhan of these consolidated financial statement


PT SUCOFINDO (Persero) DAN ANAK PERUSAHAAN PT SUCOFINDO (Persero) AND SUBSIDIARIESNERACA KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED BALANCE SHEETSPER 31 DESEMBER DAN 2010 dan 2009 AS OF DECEMBER 31, 2010 AND 2009(Dalam Rupiah) (In Rupiah)

2010 Catatan 2009

KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

KEWAJIBAN LANCAR CURRENT LIABILITIESHutang usaha 14 Account payables

Pihak ketiga 55.207.118.319 71.819.088.257 Third partiesPihak yang mempunyai hubungan

istimewa - 453.899.973 Related partiesPinjaman bank jangka pendek 43.682.097.177 15 95.277.137.927 Short term bank loansUang muka penjualan 21.119.837.837 16 14.443.122.245 Sales advancedsPendapatan diterima dimuka 5.967.095.007 17 6.811.271.496 Unearned revenuesBiaya yang masih harus dibayar 63.123.319.600 18 75.877.112.638 Accrued expensesHutang pajak 10.822.424.745 2o,10b 15.419.651.592 Tax payablesPremi asuransi THT/JHT

yang masih harus dibayar 15.035.535.130 20 18.090.888.370 Post retirement benefit obligationsHutang lancar lainnya 1.937.327.682 19 5.906.719.798 Other current payables

Jumlah Kewajiban Lancar 216.894.755.497 304.098.892.296 Total Current Liabilities

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR NON CURRENT LIABILITIESImbalan pasca kerja 60.793.068.537 2m,20 47.165.129.846 Employee benefit obligationHutang jangka panjang lainnya 3.634.445.392 21 3.346.729.975 Other non current payables

Jumlah Kewajiban Jangka Panjang 64.427.513.929 50.511.859.821 Total Non Current Liabilities

HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH 765.154.429 22 1.079.386.156 MINORITY INTEREST OF NET ASSETS

EKUITAS EQUITYModal saham - dengan nilai nominal Capital share - with par value

sebesar Rp.1.000.000 per saham. Rp.1.000.000 per shareModal dasar - 1.200.000 saham pada Authorized capital - 1.200.000 shares 31 Desember 2010 dan 2009. December 31,2010 and 2009Modal ditempatkan dan disetor penuh Issued and fully paid in capital -sebanyak 300.000 saham per amounting to 300.000 shares31 Desember 2010 dan 2009. 300.000.000.000 23 300.000.000.000 as on 31 December 2010 and 2009.

Difference arising from transaction Selisih transaksi perubahan ekuitas resulting in changes in the equity

anak perusahaan 369.028.789 24 - of a subsidiaryCadangan 138.815.652.128 25 104.792.493.686 ReserveLaba tahun berjalan 40.187.046.274 42.003.899.315 Current year profit

Jumlah Ekuitas 479.371.727.191 446.796.393.001 Total Equity

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 761.459.151.046 802.486.531.274 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY0,2 -

0 -

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan The accompanying notes to the consolidated financial bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan statements form an integral part konsolidasian secara keseluruhan - 2 - of these consolidated financial statement


PT SUCOFINDO (Persero) DAN ANAK PERUSAHAAN PT SUCOFINDO (Persero) AND SUBSIDIARIESLAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF INCOMEUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009(Dalam Rupiah) (In Rupiah)

2010 Catatan 2009

PENDAPATAN OPERASI 1.148.206.808.984 2c,2n,26 1.101.423.711.255 OPERATING INCOME

BEBAN OPERASI OPERATING COSTSBeban operasi langsung 764.894.362.440 27 715.358.229.119 Direct operating costsBeban operasi tidak langsung 116.416.728.965 28 107.568.238.491 Indirect operating costs

Jumlah Beban Operasi 881.311.091.405 822.926.467.610 Total Operating Costs

LABA KOTOR OPERASI 266.895.717.579 278.497.243.645 GROSS OPERATING PROFIT

LABA DARI KEGIATAN KERJASAMA OPERASI 53.815.018.532 29 30.153.692.225 PROFIT FROM JOINT OPERATIONS

LABA KOTOR SETELAH KEGIATAN GROSS PROFIT AFTER JOINTKERJASAMA OPERASI 320.710.736.111 308.650.935.870 OPERTIONS

BEBAN USAHA 30 NON OPERATING EXPENSESPemasaran 15.606.890.081 10.784.572.064 MarketingsUmum dan administrasi 205.124.356.145 191.888.336.965 General and administrativesPengembangan 9.634.923.114 7.688.108.494 Developments

Jumlah Beban Usaha 230.366.169.340 210.361.017.523 Total Non Operating Expenses

LABA USAHA 90.344.566.771 98.289.918.347 NET OPERATING PROFIT

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN (19.464.870.266) 31 (23.381.440.398) OTHER INCOME/(EXPENSES)

KERUGIAN LUAR BIASA (354.241.968) 32 - LOSS FROM EXTRAORDINARY ITEM

LABA SEBELUM BEBAN BUNGA INCOME BEFORE INTERESTDAN PAJAK 70.525.454.537 74.908.477.949 EXPENSES AND TAXES

BEBAN BUNGA PINJAMAN (8.479.106.054) 33 (8.057.467.057) INTEREST EXPENSES

LABA BERSIH SEBELUM PAJAK INCOME BEFORE INCOME TAXESDAN HAK MINORITAS 62.046.348.483 66.851.010.892 AND MINORITY INTEREST

PAJAK PENGHASILAN : PROVISION FOR INCOME TAXESBeban Pajak Kini (21.034.304.846) 2o,10c (24.325.893.200) Current taxesManfaat (Beban) Pajak Tangguhan (678.721.101) (185.539.496) Deferred taxes

Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan (21.713.025.947) (24.511.432.696) Taxes Expenses

LABA SEBELUM HAK MINORITAS 40.333.322.536 42.339.578.196 PROFIT BEFORE MINORITY INTEREST

HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH MINORITY INTEREST IN NET INCOME OFANAK PERUSAHAAN (146.276.266) 2a,2b,22 (335.678.881) SUBSIDIARIES

LABA BERSIH 40.187.046.270 42.003.899.315 NET INCOME

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan The accompanying notes to the consolidated financial bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan statements form an integral part konsolidasian secara keseluruhan - 3 - of these consolidated financial statement


PT S

UC

OFI

ND

O (P

erse

ro) D

AN

AN

AK

PER

USA

HA

AN

PT S

UC

OFI

ND

O (P

erse

ro) A

ND

SU

BSI

DIA

RIE

SLA

POR

AN

PER

UB

AH

AN

EK

UIT

AS

KO

NSO

LID

ASI

AN

CO

NSO

LID

ATE

D S

TATE

MEN

TS O

F C

HA

NG

ES IN

EQ

UIT

YU

NTU

K TA

HU

N-T

AHU

N Y

ANG

BER

AKH

IR 3

1 D

ESEM

BER

201

0 D

AN 2

009

FOR

TH

E YE

AR E

ND

ED D

ECEM

BER

31,

201

0 AN

D 2

009

(Dal

am R

upia

h)(In

Rup

iah)

Selis

ih T

rans

aksi

Peru

baha

nEk

uita

s A

nak

Mod

alPe

rusa

haan

/D

item

patk

an d

anD

iffer

ence

aris

ing

Sald

o La

baD

iset

or P

enuh

/fro

m tr

ansa

ctio

n B

elum

Dite

ntuk

anC

atat

an/

Auth

oriz

ed a

ndre

sulti

ng in

cha

nges

C

adan

gan/

Res

erve

dPe

nggu

naan

nya/

Not

esFu

lly P

aid

inin

the

equi

ty o

fB

ertu

juan

/U

mum

/U

napp

ropr

iate

dJu

mla

h Ek

uita

s/C

apita

la

subs

idia

ryAp

prop

riate

dG

ener

alR

etai

ned

Earn

ing

Tota

l Equ

ityR

pR

pR

pR

pR

pR

p

SALD

O P

ER 1

JA

NU

AR

I 200

930

0.00

0.00

0.00

0

-

-88

.402

.140

.543

20.5

12.4

11.1

4340

8.91

4.55

1.68

6B

ALA

NC

E A

S A

T JA

NU

AR

Y 1,

200

9

Pem

baya

ran

divi

den

--

--

(3.0

76.8

62.0

00)

(3.0

76.8

62.0

00)

Div

iden

cas

hPe

mba

yara

n ta

ntie

m d

an g

ratif

ikas

i-

--

-

(2

44.6

00.0

00)

(244

.600

.000

)Ta

ntie

m a

nd b

onus

es

Peny

isih

an s

aldo

laba

unt

uk c

adan

gan

umum

--

-16

.390

.353

.143

(16.

390.

353.

143)

-Ap

prop

riatio

n fo

r gen

eral

rese

rves

Bina

ling

kung

an-

--

-

(8

00.5

96.0

00)

(800

.596

.000

)Pr

ogra

m fo

r env

ironm

enta

l dev

elop

men

tLa

ba b

ersi

h ta

hun

berja

lan

--

--

42.0

03.8

99.3

1542

.003

.899

.315

Net

inco

me

for t

he y

ear

SALD

O P

ER 3

1 D

ESEM

BER

200

930

0.00

0.00

0.00

0

-

-10

4.79

2.49

3.68

642

.003

.899

.315

446.

796.

393.

001

BA

LAN

CE

AS

AT

DEC

EMB

ER 3

1, 2

009

Diff

eren

ce a

risin

g fro

m tr

ansa

ctio

n re

sulti

ng in

Se

lisih

per

ubah

an e

kuita

s an

ak p

erus

ahaa

n24

-36

9.02

8.78

9-

-

-

369.

028.

789

chan

ges

in th

e eq

uity

of a

sub

sidi

ary

Pem

baya

ran

divi

den

25-

--

-

(6

.300

.584

.897

)(6

.300

.584

.897

)D

ivid

en c

ash

Peny

isih

an s

aldo

laba

unt

uk c

adan

gan

umum

25-

--

34.0

23.1

58.4

42(3

4.02

3.15

8.44

2)-

Appr

opria

tion

for g

ener

al re

serv

esBi

na li

ngku

ngan

25-

--

-

(1

.680

.155

.972

)(1

.680

.155

.972

)Pr

ogra

m fo

r env

ironm

enta

l dev

elop

men

tLa

ba b

ersi

h ta

hun

berja

lan

--

--

40.1

87.0

46.2

7040

.187

.046

.270

Net

inco

me

for t

he y

ear

SALD

O P

ER 3

1 D

ESEM

BER

201

030

0.00

0.00

0.00

0

36

9.02

8.78

9-

138.

815.

652.

128

40.1

87.0

46.2

7447

9.37

1.72

7.19

1B

ALA

NC

E A

S A

T D

ECEM

BER

31,

201

0

Cat

atan

ata

s La

pora

n Ke

uang

an K

onso

lidas

ian

mer

upak

an b

agia

n tid

ak te

rpis

ahka

n Th

e ac

com

pany

ing

note

s to

the

cons

olid

ated

fina

ncia

l sta

tem

ents

form

an

inte

gral

par

t da

ri la

pora

n ke

uang

an k

onso

lidas

ian

seca

ra k

esel

uruh

an- 4

-of

thes

e co

nsol

idat

ed fi

nanc

ial s

tate

men

t


PT SUCOFINDO (Persero) DAN ANAK PERUSAHAAN PT SUCOFINDO (Persero) AND SUBSIDIARIESLAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009(Dalam Rupiah) (In Rupiah)

Catatan 2010 2009

ARUS KAS DARI (UNTUK) AKTIVITAS OPERASI CASH FLOW FROM (USED TO) OPERATING ACTIVITIESLaba Bersih Sebelum Pajak 62,046,348,480 66,851,010,892 Income before corporate taxDitambah (dikurangi) pos-pos yang tidak mempengaruhi Added (deducted) items whose do not effect

Kas dan setara kas to cash and cash equivalents :Hak minoritas atas laba anak Perusahaan (146,276,266) (335,678,881) Minority interest in Net Income of SubsidiariesPenyusutan aset tetap 12 46,454,091,655 34,889,629,673 Depreciation of fixed assetsPenyisihan/ penghapusan piutang usaha 4 3,076,369,869 4,170,350,671 Allowance/write off account receivablesHak pemilik saham minoritas dalam Perusahaan (314,231,727) 739,681,983 Minority interest in consolidated subsidiaresLaba penjualan aset tetap 12 (266,822,122) (180,197,672) Gains of fixed assets disposalPenyesuaian penyusutan aset tetap 540,811,029 277,550,761 Adjusment of depreciation fixed assetsKoreksi/ penghapusbukuan aset tetap 7,762,603,944 570,951,917 Correction/fixed asset written offKewajiban lain-lain 4,002,553,878 (532,220,893) Other liabilitiesKewajiban kontingensi - (657,469,323) Contingent liabilitiesKewajiban manfaat pasca kerja 13,627,938,691 11,206,504,236 Employee benefit ObligationLaba (rugi) tahun lalu (34,023,238,446) (16,390,353,143) Income (loss) last yearPerubahan ekuitas 369,028,789 - Changes in equityAset lain-lain (17,929,218,091) (14,270,117,203) Other assetsCadangan 34,023,158,442 16,390,353,143 Reserve

Jumlah Dari Aktivitas Operasi Sebelum Total Amount From Operating Activities BeforePerubahan Modal Kerja 119,223,118,125 102,729,996,161 Changes in Working CapitalPenurunan (kenaikan) pos-pos sebagai berikut : Decrease (increase) items as follows :Piutang usaha (24,058,187,840) 5,094,928,280 Account receivablesPendapatan akan diterima 22,647,212,988 (14,937,854,064) Accrued IncomesPiutang lain-lain (2,165,435,255) (7,449,597,001) Other receivablesUang muka (5,537,909,503) 2,616,793,291 PrepaymentUang muka pajak 7,076,563,684 (26,037,034,383) Prepaid TaxesPersediaan (2,224,536,128) (2,461,556,434) InventoriesBiaya dibayar dimuka (2,299,012,586) (629,309,421) Prepaid expensesHutang usaha (17,065,869,911) 15,246,954,426 Accounts payablesUang muka penjualan 6,676,715,592 1,165,455,473 Advanced SalesHutang lancar lainnya (3,969,392,116) 3,159,905,776 Others current payablesPendapatan diterima dimuka (844,176,489) 257,705,190 Unearned RevenueBiaya yang masih harus dibayar (12,753,793,038) 5,939,286,549 Accrued expensesBiaya asuransi JHT/ THT yang masih harus dibayar (3,055,353,240) (2,750,248,161) Insurance premium due for THT/JHT planHutang pajak (4,597,226,847) 19,835,426,893 Tax payablesPajak penghasilan (21,034,304,846) (24,325,893,200) Corporate income tax payable

Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi 56,018,412,591 77,454,959,374 Net Cash Flows Used to Operating Activities

ARUS KAS DARI (UNTUK) AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOW FROM (USED TO) FINANCING ACTIVITIESPenyertaan 5,650,000,001 (4,868,988,365) Investment in associated companiesPembelian aset tetap 12 (66,296,937,561) (60,920,372,517) Purchase of fixed assetsPenjualan aset tetap 272,322,773 180,197,672 Disposal of fixed assets

Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi (60,374,614,787) (65,609,163,210) Net Cash Flows Used to Investing Activities

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan The accompanying notes to the consolidated financial bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan statements form an integral part konsolidasian secara keseluruhan of these consolidated financial statement

- 5 -


PT SUCOFINDO (Persero) DAN ANAK PERUSAHAAN PT SUCOFINDO (Persero) AND SUBSIDIARIESLAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOW (continued)UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009(Dalam Rupiah) (In Rupiah)

Catatan 2010 2009

ARUS KAS DARI (UNTUK) AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOW FROM (USED TO) FINANCING ACTIVITIESDividen (6,300,584,897) (3,076,862,000) DividendsGratifikasi - (244,600,000) BonusBina lingkungan (1,680,155,972) (800,596,000) Community developmentPinjaman jangka pendek (51,595,040,750) (12,722,862,073) Short Term Liabilities

Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi (59,575,781,619) (16,844,920,073) Net Cash Flows Used to Financing Activities

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH NET INCREASE (DECREASE) INKAS DAN SETARA KAS (63,931,983,816) (4,999,123,909) CASH AND CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS BEGINNING BALANCE OFPADA AWALTAHUN 154,874,326,051 159,873,449,960 CASH AND CASH EQUIVALENT

KAS DAN SETARA KAS ENDING BALANCE OFPADA AKHIRTAHUN 90,942,342,236 154,874,326,051 CASH AND CASH EQUIVALENT

Kas dan Setara Kas Pada Akhir Tahun terdiri dari: Cash and cash equivalent consist of :Kas 2f,3 2,061,406,487 3,686,356,791 CashBank 2f,3 77,470,935,749 146,177,969,260 BankDeposito 2f,3 11,410,000,000 5,010,000,000 Time Deposit

Jumlah 90,942,342,236 154,874,326,051 Total

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan The accompanying notes to the consolidated financial bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan statements form an integral part konsolidasian secara keseluruhan of these consolidated financial statement

- 6 -


PT SUCOFINDO (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun –tahun yang Berakhir Pada Tanggal

31 Desember 2010 dan 2009

PT SUCOFINDO (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Years Ended

December 31, 2010 and 2009

1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information

PT Superintending Company of Indonesia

(Persero) yang disebut pula dengan nama

PT+Sucofindo (Persero), selanjutnya disebut

“Perusahaan” didirikan dengan Akta No. 42 tanggal

22 Oktober 1956 yang dibuat dihadapan Notaris

Johan Arifin Lumban Tobing Sutan Arifin, S.H.,

yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman

berdasarkan Surat Penetapan No. J.A.5/100/8

tanggal 12+Desember 1957 dan telah diumumkan

dalam Berita Negara tanggal 18 April 1958 Nomor

31 serta tambahan Berita Negara No. 293 tahun

1958. Dalam perkembangannya telah terjadi

beberapa kali perubahan atas akta pendirian

Perusahaan dan terakhir diubah dengan Akta

No.10 tanggal 8 Agustus 2008 yang dibuat

dihadapan Notaris Indah Prastiti Extensia, S.H., di

Jakarta, Nomor 10 tanggal 8 Agustus 2008 yang

telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dengan

surat Nomor AHU-80823.A.H.01.02 tanggal

31+Oktober 2008. Pengumuman atas perubahan

Anggaran Dasar Perusahaan yang tercantum

dalam Berita Negara Republik Indonesia telah

ditetapkan di Jakarta pada tanggal 31 Oktober

2008.

PT Superintending Company of Indonesia

(Persero) which is also called by the name of

PT+Sucofindo (Persero), hereinafter called

"the+Company" was established by Deed No. 42

dated October 22, 1956 made by Notary Johan

Arifin Lumban Tobing Sutan Arifin, S.H., which was

approved by the Minister of Justice by virtue of

Decision No. JA5/100/8 December 12, 1957 and

was published in State Gazette dated 18 April 1958

No. 31 as well as additional State Gazette No. 293

in 1958. In its development has occurred several

times over the deed of the Company, and lastly by

Deed No. 10 dated August 8, 2008 the Notary

Indah Prastiti Extensia, S.H., in Jakarta, Number

10, dated August 8, 2008 which was approved by

the Minister of Justice with a letter No.

AHU-80823.AH01.02 October 31, 2008. The

announcement of the changes in the Articles of

Association contained in the State Gazette of the

Republic of Indonesia has been established in

Jakarta on October 31, 2008.

Perusahaan merupakan Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) dan berkedudukan di Jakarta dan dalam

kegiatan usahanya mempunyai unit-unit yang

tersebar di seluruh Indonesia.

The Company is a State Owned Enterprise, having

its head office in Jakarta, with branches and

representative office across the country.

Lingkup usaha pokok Perusahaan adalah

sebagai berikut:

1) Pemeriksaan, pengawasan, pemantauan,

pengujian, penilaian, penaksiran, dan

pemeliharaan yang berkenaan dan

berkaitan dengan perbankan, industri,

teknologi, komoditas dan perdagangan.

The Company provides services in the following

fields:

1) Inspection, supervision, monitoring, testing,

evaluation, assessment, and maintenance in

respect of and relating to banking, industry,

technology, commodities and trade.








For the Years Ended


1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

a. Pendirian dan Informasi Umum (lanjutan) a. Establishment and General Information

(continued)

2) Sertifikasi dan audit yang berkenaan dengan

sistem manajemen mutu, lingkungan,

keselamatan dan kesehatan kerja.

3) Manajemen yang berkaitan dan berkenaan

dengan logistik, pergudangan, property dan

sistem informasi.

2) Certification and audit in relation to the quality

management system, environmental, safety and

occupational health.

3) Management-related and related to logistics,

warehousing, property and information systems.

Sedangkan sektor usaha yang dicakup dalam

lingkup usaha diatas meliputi 10 (sepuluh) sektor

usaha sebagai berikut:

1) Sektor Pertanian (Agriculture) atau disingkat

AGRI.

Meliputi kelompok jasa komoditi umum hasil

pertanian.

While the business sector who are covered within

the scope of business covers over 10 (ten)

business sectors as follows:

1) Agriculture Sector (Agriculture) or abbreviated

as AGRI.

Includes general services of agricultural

commodities

2) Sektor Industri dan Produk Konsumen

(Industrial and Consumer Product) atau

disingkat INCO.

Meliputi kelompok Jasa Komoditi Umum (hasil

industri, produk konsumen dan produk

makanan) serta jasa Comprehensive Import

Supervision Scheme (CISS).

2) Industrial Sector and Consumer Products or

abbreviated as INCO.

Includes General Commodity Services

(industrial products, consumer products and

food products) and services Comprehensive

Import Supervision Scheme (CISS).

3) Sektor Rekayasa dan Transportasi

(Engineering and Transportation) atau

disingkat RKT.

Meliputi kelompok Jasa Pemeriksaan Sarana

Perdagangan (sebagai besar jasa Marine

Insurance/Kelautan), Jasa Teknis (Uji tanpa

rusak, Industri dan Rekayasa) Jasa Supervisi

dan sebagian Jasa Otomotif.

3) Engineering and Transportation Sector. or

abbreviated as RKT

Includes Trade Facility Inspection Service (as

major services Marine Insurance / Marine),

Technical Services (Test without damage,

Industrial and Engineering) Services

Automotive Services Supervision and partly.








For the Years Ended




(continued)

4) Sektor Mineral atau disingkat MIN.

Meliputi kelompok Jasa Komoditi Umum (hasil

tambang), Jasa Pemeriksaan Sarana

Perdagangan (Draft Survey Batubara) dan

Jasa Laboratorium (Batubara dan Gold Assay).

4) Mineral Service Sector or abbreviated as MIN.

Includes General Commodity Services (mining),

Services Trade Inspection Facility (Draft Survey

Coal) and Laboratory Services (Coal and Gold

Assay).

5) Sektor Minyak dan Gas (Oil and Gas) atau

disingkat MIGAS.

Meliputi kelompok Jasa Teknik (Migas dan

Petrokimia) dan Jasa Laboraturium yang

terkait..

5) Oil and Gas Sector or abbreviated as MIGAS.

Includes Technical Services (Gas and

Petrochemicals) and related laboratory

services.

6) Sektor Jasa Sertifikasi Internasional (Sucofindo

International Certification Services) atau

disingkat SICS.

Meliputi kelompok Jasa Sertifikasi, Jasa

Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja (K3)

(audit, konsultasi dan diklat) dan Jasa Otomotif

(sertifikasi bengkel dan produk).

6) International Certification Services Sector or

abbreviated as SICS.

Includes Certification Services, Service

Occupational Safety and Health (K3) (audit,

consulting and training) and Automotive Service

(workshop and product certification)

7) Sektor Jasa Pendukung Bisnis Finansial

(Financial Business Support Services) atau

disingkat FINS.

Meliputi kelompok Jasa Investment Advisory

Services (IAI), Jasa Evaluasi Pemantauan

Proyek Investasi (EPPI) dan Jasa Pemeriksaan

Sarana Perdagangan (Manajemen Agunan).

7) Financial Business Support Services Sector or

abbreviated as FINS

Includes Services Investment Advisory Services

(IAI), Service Evaluation Monitoring Project

Investment (EPPI) and Inspection Service

Trade Facility (Collateral Management).

8) Sektor Kehutanan, Kelautan Perikanan dan

Lingkungan (Forestry, Marine, Fisheries and

Environment) atau disingkat KKL.

Meliputi kelompok Jasa Bidang Kelautan

Perikanan, Jasa Laboratorium (Lingkungan)

dan Jasa Bidang Kehutanan.

8) Forestry, Marine Fisheries and Environment

Sector or abbreviated as KKL.

Includes Division of Marine Fisheries Services,

Laboratory Services (Environmental) and the

Forestry Services Division.








For the Years Ended




(continued)

9) Sektor Pemerintahan dan Institusi Internasional

(Government and International Institution) atau

disingkat PII.

Meliputi kelompok Jasa Verifikasi Fasilitas

Ekspor (VFE), Jasa Verifikasi Masterlist (VML),

Jasa Verifikasi Pemeriksaan Otomotif (VPO),

Jasa Monitoring Kuota Tekstil (MKT), Jasa

Verifikasi Kemampuan Industri (VKI) dan Jasa

Lainnya yang berkaitan dengan Pemerintah

Pusat dan Daerah serta Institusi Internasional.

9) Governance and International Institutions

Sector or abbreviated as PII.

Includes Verification Services Export Facility

(VFE), Masterlist Verification Service (VML),

Automotive Inspection Service Verification

(VPO), Service Monitoring of Textile Quotas

(MKT), Service Capability Verification Industry

(VKI) and Other Services relating to Central and

Local Government and International Institutions.

10) Sektor Jasa-jasa Umum (General Services)

atau disingkat JUM.

Meliputi kelompok Jasa Komoditi Umum

(Lainnya), Jasa Pemeriksaan Sarana

Perdagangan (Pengendalian Hama), Jasa

Property, Jasa Keselamatan dan Kesehatan

Kerja (penyaluran tenaga dan sertifikasi alat

pelindung perorangan), Jasa Rancangan

Teknik (PES), Jasa Pengembangan Rekayasa

Teknik (PRT), Jasa Logistik, Jasa

Laboratorium, Jasa Appraisal dan Jasa lainnya.

10)General Services Sector or abbreviated as

JUM.

Includes General Commodity Services (Other),

Service Trade Facility Inspection (Pest Control),

Property Services, Safety and Occupational

Health Services (power distribution and

certification of personal protective equipment),

Engineering Design Services (PES),

Engineering Development Services (PRT),

Logistics Services, Laboratory Services,

Appraisal Services and Other Services.

Maksud dan tujuan Perusahaan adalah “Turut

melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan

program Pemerintah di bidang ekonomi dan

pembangunan nasional pada umumnya, serta

pembangunan di bidang jasa Superintendence,

mutu dan teknologi pada khususnya dengan

menerapkan prinsip-prinsip Perusahaan Terbatas”.

The Company’s purpose and objective is to

"Participate in implementing and supporting

government policies and programs in economic

and national development in general, and the

Superintendence of development in the field of

service, quality and technology in particular by

applying the principles of Limited Liability

Company"








For the Years Ended



b. Susunan Direksi, Komisaris, dan Karyawan b. Composition of the Board, Commissioners and

employees

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi

Perusahaan per 31 Desember 2010 dan 2009

adalah sebagai berikut:

The composition of the Board of Commissioners

and Directors of the Company as of

December 31, 2010 and 2009 are as follows:

2010


Komisaris Utama : Gusmardi Bustami : President Commissioner

Komisaris : Pontas Tambunan : Commissioner

Komisaris : Sambas Mulyana : Commissioner

Komisaris : Andjang Kusumah : Commissioner

Dewan Direksi Board of Directors

Direktur Utama : Arief Safari : President Director

Direktur Komersial 1 : Ganis Ramadhani : Director Commercial 1

Direktur Komersial 2 : Hadrian Sjah Razad : Director Commercial 2

Direktur Keuangan dan

Administrasi

:

Hendi Kariawan

: Director of Finance and

Administration

Direktur Pengembangan : Hidayat Hardian : Director of Development

2009


Komisaris Utama : Hatanto Reksodipoetro : President Commissioner

Komisaris : Marwanto Harjowiryono : Commissioner

Komisaris : Maurin Sitorus : Commissioner

Komisaris : Pontas Tambunan : Commissioner

Dewan Direksi Board of Directors

Direktur Utama : Arief Safari : President Director

Direktur Komersial 1 : Ganis Ramadhani : Director Commercial 1

Direktur Komersial 2 : Hadrian Sjah Razad : Director Commercial 2

Direktur Keuangan dan

Administrasi

:

Hendi Kariawan

: Director of Finance and

Administration

Direktur Pengembangan : Hidayat Hardian : Director of Development








For the Years Ended



b. Susunan Direksi, Komisaris, dan Karyawan

(lanjutan)

b. Composition of the Board, Commissioners and

employees (continued)

Perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi

per 31 Desember 2010 tersebut berdasarkan

Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar

Biasa (RUPSLB) tertanggal 17 Desember 2010

dan berdasarkan surat pengunduran diri

No. 0143/DKM-VIII/2010, Komisaris PT Sucofindo

(Persero) Bapak Marwanto Harjowiryono per

tanggal 16 Agustus 2010 efektif telah

mengundurkan diri dari jabatan Komisaris

PT Sucofindo (Persero).

Changes in the composition of the Board of

Commissioners and Directors as of

December 31, 2010 is based on the General

Meeting of Shareholders (RUPSLB) dated

17 December 2010 and based on the letter of

resignation No. 0143/ DKM-VIII/ 2010,

Commissioner of PT Sucofindo (Persero)

Mr. Marwanto Harjowiryono asdate August 16,

2010 effectively has resigned from the office of

Commissioner PT Sucofindo (Persero).

Gaji dan tunjangan Direksi dan Komisaris

PT Sucofindo (Persero) pada tahun 2010 dan 2009

masing-masing sebesar Rp 7.078.586.651 dan

Rp 4.812.489.125. Gaji anggota direksi ditetapkan

sebesar 90% dari gaji direktur utama. Gaji

komisaris utama ditetapkan 40% dari gaji direktur

utama dan anggota komisaris ditetapkan 36% dari

gaji direktur utama.

Salaries and allowances of the Board of Directors

and Commissioners of PT Sucofindo (Persero) in

2010 and 2009 amounted to Rp 7.078.586.651 and

Rp 4.812.489.125. Salaries of the directors is set at

90% of the salary of the president director. Salary

commissioner assigned 40% of the salary of the

president director and members of the

commissioners assigned 36% of the salary of the

president director.

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

Perusahaan mempunyai Sumber Daya Manusia

(SDM) masing-masing sejumlah 2.707 orang

(2009: 2.676 orang) yang terdiri dari pegawai tetap

sejumlah 2.246 orang (2009: 2.295 orang) dan

pegawai tidak tetap sejumlah 461 orang (2009:

399 orang).

On December 31, 2010 and 2009 the Company

has a Human Resources (HR) of each of 2707

people (2009: 2676 people) consisting of

permanent staff of 2246 people (2009: 2295

people) and temporary employees of 461 people

(2009 : 399 people).








For the Years Ended



c. Anak Perusahaan c. Subsidiaries Company

Perusahaan melakukan investasi dalam bentuk

penyertaan saham kepada beberapa Perusahaan

dengan komposisi kepemilikan sebagai berikut:

The Company invest in the from of share to the

several companies with composition of the

ownership as follow:

Anak Perusahaan

Persentase Kepemilikan/

Percentage of Ownership

Subsidiaries

Anak Perusahaan yang

Dikonsolidasikan

Subsidiaries Which Are

Consolidated

PT Sucofindo Advisory Utama 91,43% PT Sucofindo Advisory Utama

PT Sucofindo Episi 95,00% PT Sucofindo Episi

PT Sucofindo Logistics 80,00% PT Sucofindo Logistics

Metode Ekuitas Equity method

PT Qualitech Perdana 40,00% PT Qualitech Perdana

Metode Biaya Cost Method

PT SPRINT Konsultan 19,00% PT SPRINT Konsultan

PT Surveyor Indonesia 4,48% PT Surveyor Indonesia

1. PT Sucofindo Advisory Utama 1. PT Sucofindo Advisory Utama

PT Sucofindo Advisory Utama semula

bernama PT Sucofindo Appraisal Utama

(selanjutnya disebut “Perusahaan”) didirikan

dengan nama PT Sucofindo Nissesa

Appraisal berdasarkan Akta Notaris Sovyedi

Andasasmita, S.H., nomor 19 tanggal

31 Januari 2000. Akta tersebut telah

mendapat pengesahan dari Departemen

Kehakiman dengan Keputusan Menteri

Hukum dan Perundang-undangan Republik

Indonesia Nomor C-14684HT.01.01.Th 2000

tanggal 20 Juli 2000.

PT Sucofindo Advisory Utama formerly named

PT Sucofindo Appraisal Utama (hereinafter

called "Company") established under the

name PT Sucofindo Nissesa Appraisal based

on Notarial Sovyedi Andasasmita, S.H.,

number 19 dated January 31, 2000. This deed

was approved by the Department of Justice

with the Minister of Law and Legislation of the

Republic of Indonesia No. C-14 684

HT.01.01.Th 2000 dated July 20, 2000.








For the Years Ended



c. Anak Perusahaan (lanjutan) c. Subsidiaries Company (continued)

1. PT Sucofindo Advisory Utama (lanjutan) 1. PT Sucofindo Advisory Utama (continued)

Anggaran dasar perusahaan telah beberapa

kali mengalami perubahan, terakhir

berdasarkan akta Pernyataan Keputusan

Rapat Perseroan Terbatas Perusahaan

Nomor 11 tanggal 21 Oktober 2010 yang

dibuat dihadapan notaris Indah Prastiti

Extensia, S.H. Perusahaan telah merubah

anggaran dasar yaitu mengenai

penyesuaian anggaran dasar perseroan

sesuai dengan Undang-undang No. 40

tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Akta tersebut berisi perubahan modal dasar

perusahaan dari semula 10.000.000 lembar

saham atau sebesar Rp 10.000.000.000

menjadi 14.000.000 lembar saham atau

sebesar Rp 14.000.000.000 serta berisi

perubahan nama yang semula PT Sucofindo

Appraisal Utama menjadi PT Sucofindo

Advisory Utama. Akta perubahan ini telah

disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak

Asasi Manusia Republik Indonesia dalam

surat keputusan No. AHU-00949.AH.01.02

Tahun 2011 tanggal 7 Januari 2011.

Articles of association have been amended

several times, most recently based on Deed of

Statement of Limited Liability Company

Meeting No. 11 dated October 21, 2010,

prepared by a notary Beautiful Prastiti

Extensia, S.H. The company has changed its

articles of association of the company base

budget adjustments in accordance with Law

no. 40 of 2007 regarding Limited Liability

Company. The deed contains a change in the

authorized capital of the original 10.000.000

shares or Rp 10.000.000.000 to 14.000.000

shares or Rp 14.000.000.000, and also

contains changes to the original name of

PT Sucofindo Appraisal Utama become

PT Sucofindo Advisory Utama. This

amendment was approved by the Ministry of

Justice and Human Rights Republic of

Indonesia in his Decree No..

AHU-00949.AH.01.02 Year 2011 dated

January 7, 2011.

Jumlah komposisi kepemilikan dari masing-

masing penyertaan saham sebesar 91,43%

untuk Perusahaan dan sebesar 8,57% untuk

Koperasi Pegawai Sucofindo.

Total composition of their respective

ownership shares of stock amounting to

91.43% for the company and amounted to

8.57%, to Cooperative Employee Sucofindo.








For the Years Ended



c. Anak Perusahaan (lanjutan) c. Subsidiaries (continued)

1. PT Sucofindo Episi 1. PT Sucofindo Episi

PT Sucofindo Episi didirikan dengan Akta

No. 4 tanggal 12 Maret 2002 yang dibuat

dihadapan Notaris Sovyedi Andasasmita,

S.H. Akta perubahan terakhir adalah Akta

Nomor 14 tanggal 18 Juni 2002 dengan

notaris yang sama, dan perubahan akta

tersebut telah mendapat pengesahan dari

Departemen Kehakiman dan Hak Asasi

Manusia dengan keputusan Menteri

Kehakiman dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia Nomor C-13175

HT.01.01.TH.2002 tanggal 17 Juli 2002.

Episi bergerak dalam bidang pembangunan,

perdagangan, perindustrian dan jasa yang

berkedudukan di Jakarta. Modal dasar

Perusahaan sebesar Rp 4.000.000.000 dan

telah ditempatkan sebesar

Rp 2.000.000.000, yang telah disetor penuh

sebesar Rp 1.975.000.000, dimana sebesar

Rp 25.000.000 yang menjadi kewajiban

Koperasi Pegawai Sucofindo atas tambahan

modal disetor belum dilakukan penyetoran

oleh Koperasi Pegawai Sucofindo. Jumlah

komposisi kepemilikan dari masing-masing

penyertaan saham sebesar 95% untuk

Perusahaan dan sebesar 5% untuk Koperasi

Pegawai Sucofindo.

PT Sucofindo Episi was established by Deed.

No 4 dated March 12, 2002, prepared by

Notary Sovyedi Andasasmita, S.H. Last

amendment is the Deed No. 14 dated

June 18, 2002 with the same notary, and the

deed has been approved by the Department

of Justice and Human Rights by decision of

the Minister of Justice and Human Rights

Republic of Indonesia No. C-13 175

HT.01.01.TH. 2002 dated July 17, 2002. Episi

is engaged in construction, trade, industry and

service based in Jakarta. The authorized

capital of the Company amounting to

Rp 4.000.000.000 and Rp 2.000.000.000

issued, which are fully paid by

Rp 1.975.000.000, which amounted to

Rp 25.000.000 which becomes the obligation

of Employee Cooperative Sucofindo additional

paid-in capital has not been carried out by

depositing Employees Cooperative Sucofindo.

Total composition of ownership of their

respective ownership interest of 95% to 5% of

the Company and to Employee Cooperative

Sucofindo..








For the Years Ended




3. PT Sucofindo Logistics 3. PT Sucofindo Logistics

PT Sucofindo Logistics didirikan

berdasarkan Akta Notaris Raden Ayu Tri

Wahyuniati Subali Andi Firman, S.H., M.H.,

No. 01 tanggal 25 Nopember 2002. Akta

tersebut telah mendapat pengesahaan dari

Departemen Kehakiman dan Hak Asasi

Manusia dengan keputusan Menteri

Kehakiman dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia Nomor C-14684

HT.01.01.TH.2000. Anggaran dasar telah

mengalami perubahan, perubahan terakhir

yaitu berdasarkan akta pernyataan

keputusan Nomor 15 tanggal

11 Agustus 2008 yang dibuat oleh Indah

Prastiti Extensia, S.H., notaris di Jakarta

mengenai penyesuaian anggaran dasar

Perseroan sesuai dengan Undang-Undang

Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan

Terbatas. Akta tersebut telah disahkan oleh

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia dengan surat keputusan

Nomor AHU-05446.AH.01.02 tanggal

27 Februari 2009. Logistics berkedudukan

dan berkantor pusat di Jakarta.

PT Sucofindo Logistics was established

based on Notarial Raden Ayu Tri Wahyuniati

Subali Andi Firman, S.H., M.H., No. 01 dated

25 November 2002. Pengesahaan deed was

received from the Department of Justice and

Human Rights by decision of the Minister of


Indonesia No. C-14 684 HT.01.01.TH.2000.

The articles of association have been

amended, the last change that is based on

the deed a statement the decision No. 15

dated August 11, 2008, prepared Indah

Prastiti Extensia, S.H., notary in Jakarta on

the basis of budget adjustments the

Company in accordance with Law No. 40 of

2007 regarding Limited Liability Company.

This deed was approved by the Minister of


Indonesia in his Decree No.

AHU-05446.AH.01.02 dated February 27,

2009. Logistics is domiciled and

headquartered in Jakarta..

Sehubungan dengan kondisi operasional

Perusahaan, Direktur Utama PT. Sucofindo

(Persero), selaku pemegang saham

perseroan berdasarkan surat Nomor: 1452/

DRU-XI/ SP/ 2010 tertanggal

30 November 2010 Perihal : Rencana

Pembubaran PT Sucofindo Logistics,

merencanakan untuk membubarkan

Perseroan terhitung sejak tanggal

31 Desember 2010 apabila sampai dengan

tanggal 30 Desember 2010 PT Sucofindo

In connection with the operational condition

of the Company, President Director of

PT. Sucofindo (Persero), as a shareholder

company, based on letters number: 1452/

DRU-XI/ SP/ 2010 dated 30 November 2010

Subject: Plan of Dissolution PT Sucofindo

Logistics, plans to liquidate the Company

effective as of December 31, 2010 if up to

date December 30, 2010 PT Sucofindo

Logistics obviously failed to obtain significant

revenue enabled the Company to revitalize








For the Years Ended




3. PT Sucofindo Logistics (lanjutan) 3. PT Sucofindo Logistics (continued)

Logistics tidak berhasil secara nyata

memperoleh pendapatan yang secara

signifikan membuat Perseroan dapat

melakukan revitalisasi dan menjaga

kelangsungan hidupnya.

and maintain its survival.

Menanggapi hal tersebut Direktur

PT Sucofindo Logistics menyampaikan surat

Nomor: 042/SciLog-0XII/DIR/2010 tertanggal

23 Desember 2010 perihal: Laporan Progres

Kegiatan PT. Sucofindo Logisitics, bahwa

tidak ada kemungkinan akan diperolehnya

pendapatan operasi dalam kurun waktu

1+Desember sampai dengan

30 Desember 2010 dikarenakan rencana

Kerjasama Operasi (KSO) dengan

PT Selindo Pratama, ASEI Bina Pte Ltd,

PT Pos Indonesia dan Puskud Jabar tidak

terealisir disebabkan belum adanya

kepastian kegiatan pekerjaan dimasing-

masing calon partner tersebut, dan surat

Komisaris PT Sucofindo Logistics Nomor:

14/ SciLog-XII/ DKM/ 2010 tanggal

27 Desember 2010 perihal Rencana

Pembubaran PT Sucofindo Logistics, bahwa

mengingat sampai batas waktu tanggal

30 Desember 2010 tidak dimungkinkan

diperolehnya pendapatan yang signifikan,

maka Komisaris PT Sucofindo Logistics

sependapat dengan Pemegang Saham

untuk dilakukannya pembubaran perseroan

dan mengusulkan dilaksanakannya RUPSLB

mengenai Pembubaran dan pemberhentian

Pengurus PT. Sucofindo Logistics.

Responding to the Director of Logistics

submits Sucofindo Number: 042/SciLog-

0XII/DIR/2010 dated December 23, 2010

subject: Report on Progress of Activity of

PT. Sucofindo Logisitics, that there is no

possibility to obtain the operating income in

the period December 1 through December

30, 2010 due to the planned Joint Operation

(KSO) with PT Selindo Pratt, ASEI

Development Pte Ltd, PT Pos Indonesia and

Puskud Jabar is not realized due to the lack

of certainty respective work activities of

potential partners, and the letter of

Commissioner of PT Sucofindo Logistics

Number: 14/SciLog-XII/DKM/2010 dated

December 27, 2010 regarding the Plan of

Dissolution PT Sucofindo Logistics, that the

recall until the deadline date of December

30, 2010 is not possible to obtain revenue

significant, then the Commissioner of

Sucofindo Logistics concurred with the

Shareholders to do the dissolution of the

company and the proposed implementation

of the EGM on the dissolution and dismissal

of Board of PT. Sucofindo Logistics.








For the Years Ended




4. PT Qualitech Perdana 4. PT Qualitech Perdana

Penyertaan pada PT Qualitech Perdana

merupakan penyertaan modal saham

sebesar Rp 195.400.000 atau 40% dari

modal saham disetor. Perusahaan tersebut

sejak tahun 1997 telah menghentikan

kegiatan operasionalnya dan pada saat ini

sedang dalam proses likuidasi. Karena

kerugian perusahaan tersebut telah

melampaui jumlah modal disetor, maka atas

penyertaan saham tersebut telah dibentuk

penyisihan sebesar 100%.

PT Qualitech Perdana is an investment in

equity shares amounting to

Rp+195.4.000.000 or 40% of the paid up

share capital. Since 1997, the company has

suspended its operations and is currently in

the process of liquidation. Because the

losses the company had exceeded the

amount paid up capital, the investment

shares were established allowance equal to

100%.

5. PT SPRINT Konsultan 5. PT SPRINT Konsultan

Penyertaan pada SPRINT pada tahun 1997

merupakan penyertaan modal sebesar

Rp 47.500.000 atau 19% dari seluruh modal

saham yang disetor Perusahaan.

Perusahaan didirikan dengan Akta Notaris

Agus Hashim Ahmad, S.H., No. 9 tanggal

9 Februari 1997, dan mulai beroperasi tahun

1997.

Investments in SPRINT in 1997 represents a

capital investment amounting to

Rp 47.500.000 or 19% of the total paid up

share capital of the Company. The company

was established by Deed Agus Hashim

Ahmad, S.H., No. 9 dated February 9, 1997,

and became operational in 1997.

2. KEBIJAKAN AKUTANSI 2. ACCOUNTING POLICIES

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Konsolidasian

a. Presentation of Consolidated Financial

Statements

1. Laporan keuangan konsolidasian

Perusahaan disusun sesuai dengan prinsip

akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Laporan keuangan konsolidasian

Perusahaan disusun berdasarkan harga

perolehan.

1. The consolidated financial statements have

been prepared in accordance with generally

accepted accounting principles in Indonesia.

The consolidated financial statements are

prepared based the historical cost concept.








For the Years Ended


2. KEBIJAKAN AKUTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Konsolidasian (lanjutan)

a. Presentation of Consolidated Financial

Statements (continued)

2. Laporan keuangan konsolidasian disajikan

sesuai klasifikasi untuk neraca dan multiple

step untuk laporan laba rugi setelah

mempertimbangkan jenis usaha Perusahaan

dan Anak Perusahaan secara terkonsolidasi.

Laporan arus kas disusun dengan

menggunakan metode tidak langsung

(indirect method) dengan mengklasifikasikan

arus kas menurut aktivitas operasi, investasi

dan pendanaan.

2. The consolidated financial statements

prepared in accordance to the balance sheet

classification and multiple step income

statement after considering the nature of the

Company and its Subsidiaries' as

consolidation. Statements of cash flows

prepared using the indirect method (indirect

method) by classifying cash flows from

operating, investing and financing activities.

3. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam

penyusunan laporan keuangan

konsolidasian adalah mata uang Rupiah.

3. The reporting currency used in the preparation

of the consolidated financial statements is

Rupiah.

4. Penyusunan laporan keuangan

konsolidasian sesuai dengan prinsip

akuntansi yang berlaku umum,

mengharuskan manajemen untuk membuat

estimasi dan asumsi yang mempengaruhi

jumlah aset dan kewajiban dan

pengungkapan aset dan kewajiban kontijen

pada tanggal laporan keuangan

konsolidasian serta jumlah pendapatan dan

beban selama periode pelaporan. Hasil yang

sebenarnya dapat berbeda dari jumlah yang

diestimasi.

4. The preparation of consolidated financial

statements in conformity with generally

accepted accounting principles, requires

management to make estimates and

assumptions that affect the reported amounts

of assets and liabilities and disclosure of

contingent assets and liabilities at the date of

the consolidated financial statements and the

reported amounts of revenues and expenses

during the reporting period. Actual results

could differ from those estimates.

b. Prinsip – prinsip Konsolidasian b. The Principles of Consolidation

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan

keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan

dengan pemilikan lebih dari 50%, baik langsung

maupun tidak langsung. Penyertaan saham

Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan

pemilikan kurang dari 20% dicatat dengan metode

biaya perolehan. Saldo dan transaksi, termasuk

The consolidated financial statements include the

financial statements of the Company and its

Subsidiaries with more than 50% ownership

interest, directly or indirectly. Investments in shares

of the Company and its Subsidiaries with the

ownership of less than 20% are recorded at cost.

Balances and transactions, including








For the Years Ended



b. Prinsip – prinsip Konsolidasian (lanjutan) b. The Principles of Consolidation (continued)

keuntungan/kerugian yang belum direalisasi, atas

transaksi antar Perusahaan terkonsolidasi

dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan

dan hasil usaha Perusahaan dan Anak

Perusahaan sebagai satu kesatuan usaha. Apabila

diperlukan, laporan keuangan Anak Perusahaan

disesuaikan agar sesuai dengan kebijakan

akuntansi Perusahaan dan Anak Perusahaan. Hak

minoritas atas laba (rugi) bersih dan ekuitas Anak

Perusahaan dinyatakan sebesar proporsi

pemegang saham minoritas atas laba (rugi) bersih

dan ekuitas Anak Perusahaan tersebut

gains/ losses, arising from inter-company

transactions are eliminated to reflect the financial

position and results of operations of the Company

and its Subsidiaries as a single entity. Where

appropriate, the financial statements of subsidiaries

are adjusted to conform with the accounting

policies of the Company and its Subsidiaries.

Minority interest in earnings (loss) and equity of

subsidiaries are stated at the proportion of minority

shareholders in net income (loss) and equity of

these subsidiaries

c. Penggunaan Estimasi c. Estimation

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian

mengharuskan manajemen untuk membuat

estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah

aset dan kewajiban, pengungkapan aset dan

kewajiban kontijensi pada tanggal laporan

keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan

dan beban yang dilaporkan selama periode

pelaporan. Hasil yang sebenarnya (aktual)

mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi

tersebut.

The preparation of consolidated financial

statements requires management to make

estimates and assumptions that affect the reported

amounts of assets and liabilities, disclosure of

contingent assets and liabilities at the date of the

consolidated financial statements and the reported

amounts of revenues and expenses during the

reporting period. Actual results (actual) may differ

from those estimates.

d. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing d. Foreign Currency Transactions and Balances

1. Pembukuan Perusahaan diselenggarakan

dalam satuan Rupiah. Transaksi dalam mata

uang asing dicatat berdasarkan kurs standar

yang berlaku pada periode mingguan

berdasarkan kurs yang berlaku untuk

pembayaran pajak yang ditetapkan oleh

Menteri Keuangan.

1. The books of account maintained in Rupiah.

Transactions in foreign currencies are

recorded at the standard rates of exchange

prevailing at the weekly period based on

prevailing rates for tax payment set by the

Minister of Finance..








For the Years Ended



d. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

(lanjutan)

d. Foreign Currency Transactions and Balances

(continued)

2. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban

moneter dalam mata uang asing dijabarkan

dengan kurs yang berlaku pada tanggal

tersebut, yang didasarkan pada kurs tengah

mata uang asing yang diumumkan oleh Bank

Indonesia. Keuntungan atau kerugian yang

timbul, dikreditkan atau dibebankan dalam

laporan laba (rugi) periode berjalan..

2. At balance sheet date, assets and liabilities

denominated in foreign currencies are

translated at the exchange rates prevailing at

that date, which is based on the middle rate of

exchange published by Bank Indonesia. Gains

or losses are credited or charged to the

consolidated net income (loss) for the period.

3. Kurs mata uang asing utama yang digunakan

pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009


3. The main foreign exchange rate wich is used

at December 31, 2010 and 2009 are as follow

:

2010 2009

1 Dollar Amerika Serikat 8.991 9.400 United State Dollar 1

1 Dollar Singapura 6.980,61 6.698,52 Singapore Dollar 1

1 Euro 11.955,79 13.509,69 Euro 1

e. Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai

Hubungan Istimewa

e. Transactions with Related Parties

Sesuai Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

Indonesia Nomor 7, yang dimaksudkan dengan

Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

adalah:

According to Indonesian Statement of Financial

Accounting Standard No. 7, the Related Parties are

defined as follows:

1. Perusahaan baik langsung maupun melalui

satu atau lebih perantara (intermediaries),

mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau

berada dibawah pengendalian bersama,

dengan Perusahaan (termasuk holding

companies, subsidiaries dan fellow

subsidiaries);

1. Company either directly or indirectly through

one or more intermediaries (intermediaries),

controlling, or controlled by, or are under

common control with, the Company (including

holding companies, subsidiaries and fellow

subsidiaries);

2. Perusahaan asosiasi (associated company); 2. Associated Company;








For the Years Ended




Hubungan Istimewa (lanjutan)

e. Transactions with Related Parties (continued)

3. Perorangan yang memiliki, baik secara

langsung maupun tidak langsung, suatu

kepentingan hak suara di perusahaan yang

berpengaruh secara signifikan, dan anggota

keluarga dekat dari perorangan tersebut

(yang dimaksudkan dengan anggota

keluarga dekat adalah mereka yang dapat

diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi

perorangan tersebut dalam transaksinya

dengan Perusahaan);

3. A person who owns, either directly or

indirectly, a voting rights in a company that

has significant influence, and close family

members (persons who intended to close

family members are those who can be

influenced by individuals in their transactions

with the Company);

4. Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang

mempunyai wewenang dan tanggung jawab

untuk merencanakan, memimpin dan

mengendalikan kegiatan Perusahaan, yang

meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan

manajer dari Perusahaan serta anggota

keluarga dekat orang -orang tersebut; dan

4. Key management persons having authority

and responsibility for planning, directing and

controlling the activities of the Company,

including commissioners, directors and

managers of the Company and close family

members of such individuals; and

5. Perusahaan, di mana suatu kepentingan

substansial dalam hak suara dimiliki baik

secara langsung maupun tidak langsung oleh

setiap orang yang diuraikan dalam (3) atau

(4), atau setiap orang tersebut mempunyai

pengaruh signifikan atas perusahaan

tersebut. Ini mencakup perusahaan-

perusahaan yang dimiliki oleh anggota dewan

komisaris, direksi atau pemegang saham

utama dari Perusahaan dan perusahaan-

perusahaan yang mempunyai anggota

manajemen kunci yang sama dengan

Perusahaan..

5. The company, in which a substantial interest

in voting power is owned, directly or indirectly

by any person described in (3) or (4), or the

individuals have significant influence over

these companies. This includes companies

owned by members of the board of

commissioners, directors or major

shareholders of the Company and the

companies that have a member of key

management in common with the Company.

Pihak-pihak yang berafiliasi dengan Perusahaan

adalah:

The affiliated companies are:








For the Years Ended




Hubungan Istimewa (lanjutan)

e. Transactions with Related Parties (continued)

1. Societe General De Surveillance (SGS)

Holding S.A., Geneva sebagai pemegang 5%

saham Perusahaan.

1. Societe General De Surveillance (SGS)

Holding S.A., Geneva as a shareholder of the

Company with 5% ownership.

2. Perusahaan asosiasi dimana Perusahaan

menanamkan sahamnya meliputi:

PT Sucofindo Advisory Utama,

PT Sucofindo Episi, PT Sucofindo Logistics,

PT SPRINT Konsultan dan PT Surveyor

Indonesia.

2. Associates company in which the Company

has share investment, such as: PT Sucofindo

Advisory Utama, PT Sucofindo Episi,

PT Sucofindo Logistics, PT SPRINT

Consultants and PT Surveyor Indonesia.

Sifat dan besarnya transaksi dengan pihak-pihak

yang mana Perusahaan mempunyai kemampuan

untuk mengendalikan, atau dengan pihak yang

mana Perusahaan mempunyai pengaturan khusus

atau transaksi yang signifikan dan juga apakah

transaksi telah dilakukan atau dengan kondisi dan

syarat sebagaimana dilakukan dengan pihak yang

tidak mempunyai hubungan istimewa telah

diuraikan dalam laporan keuangan.

The nature and magnitude of transactions with

related parties which the Company has the ability

to control, or with which the Company has special

arrangements or transactions that are significant

and also whether the transaction was conducted or

with the conditions and terms as those given to

parties who had no special relationship has

described in the financial statements.

f. Kas dan Setara Kas f. Cash and Cash Equivalents

Kas adalah saldo kas (cash on hand) dan atau

rekening bank yang dimiliki untuk memenuhi

komitmen jangka pendek bukan untuk investasi

atau tujuan lain.

Cash is the cash balance (cash on hand) and bank

accounts owned or to fulfill short-term commitments

rather than for investment or other purposes.

Setara kas adalah deposito dan atau investasi

yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek,

yang dapat segera diubah dan jatuh tempo dalam

waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal

perolehan dan dapat menjadi kas dalam jumlah

yang telah diketahui tanpa menghadapi resiko

perubahan nilai yang signifikan.

Cash equivalents and time deposits or investments

are highly liquid, short term, which can be changed

and a maturity of three months or less from the date

of purchase and can be cash in the amount that has

been known without facing the risk of a significant

change in value








For the Years Ended



g. Piutang Usaha dan Piutang Lain-lain g. Accounts Receivable and Other Receivables

Piutang usaha dan piutang lain-lain disajikan

dalam jumlah bersih setelah dikurangi dengan

penyisihan piutang tak tertagih yang ditentukan

berdasarkan penelaahan terhadap tingkat

ketertagihan saldo piutang pada akhir tahun.

Piutang tak tertagih dihapuskan dalam periode

ketika piutang tersebut dipastikan tidak dapat

ditagih.

Accounts receivable and other receivables are

recorded net of an allowance for doubtful accounts

is determined based on a review of the level of

collection experience accounts receivable balance

at year end. Bad debts written off in the period

when they are determined to not be billed.

Piutang usaha adalah tagihan Perusahaan kepada

para pelanggan yang timbul melalui transaksi

penjualan jasa. Piutang usaha diakui setelah jasa

selesai diberikan dan telah diterbitkan invoice.

Trade receivables are claims of the Company to its

customers arising through sales transaction

services. Trade receivables are recognized when

the service provided is complete and has been

issued invoices.

Penyisihan piutang tak tertagih dibentuk pada

akhir tahun berdasarkan penelaahan terhadap

tingkat ketertagihan saldo piutang yang

kemungkinan tidak tertagih dengan perhitungan

sebagai berikut:

Allowance for doubtful accounts is established at

the end of the year based on review of the level of

outstanding receivables collection experience

doubtful calculated as follows:

Umur Piutang

Tarif Penyisihan/

Percentage of Allowance

Aging

90 hari – 180 hari 10% 90 days – 180 days

180 hari – 1 tahun 30% 180 days – 1 year

1 tahun – 2 tahun 60% 1 year – 2 year

> 2 tahun 100% > 2 year

Terhadap piutang macet (yang sudah jelas tidak

dapat ditagih) walaupun umurnya kurang dari satu

tahun yang disebabkan alamat debitur tidak jelas,

meninggal dunia, pailit dan sebagainya langsung

disisihkan sebesar 100% dari nilai piutang yang

bersangkutan.

Against bad debt (which is clearly not recoverable),

although its age is less than one year due to

address the debtor is not clear, death, bankruptcy

and so immediately set aside for 100% of the value

of the related receivables.








For the Years Ended



h. Persediaan h. Inventories

Persediaan meliputi semua barang/bahan

perlengkapan yang dibutuhkan untuk

melaksanakan jasa operasi dan administrasi

Perusahaan, yang terdiri dari bahan operasi dan

barang cetakan.

Inventory includes all material and equipment

necessary to carry out operations and corporate

administration services, which consist of operating

materials and printed products.

Penilaian persediaan dilakukan berdasarkan

metode harga perolehan rata-rata. Khusus untuk

bahan operasi laboratorium dicatat terlebih

dahulu dalam “biaya bahan operasi” (supplies

expense), dan pada akhir periode untuk

kepentingan pelaporan dilakukan penyesuaian

untuk barang-barang yang sisa ke dalam akun

“Persediaan Bahan Operasi”.

Inventory valuation method is based on average

cost. Special material for laboratory operations are

recorded in advance in the "cost of operation"

(supplies expense), and at the end of the period for

reporting purposes to be an adjustment for the

remaining items into account "Material Inventory

Operations".

i. Penyertaan dan Kerja Sama Operasi i. Investments and Joint Operation

Deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari

tiga bulan disajikan sebagai pernyataan

sementara. Deposito yang dimaksud adalah

deposito yang jatuh tempo diatas waktu tiga bulan

dari tanggal perolehan/penempatan awal suatu

perpanjangan waktu.

Time deposits with maturities of more than three

months are classified as temporary statement.

Deposits in question are deposits with maturities

over three months from the date of acquisition/

placement of the beginning of an extension of time.

Penyertaan Perusahaan pada saham yang

diterbitkan perusahaan lain (perusahaan asosiasi)

dicatat berdasarkan besarnya kepemilikan saham

dan signifikannya pengaruh yang dimiliki

Perusahaan. Besaran penyertaan akan

menentukan penggunaan metode yang digunakan

oleh Perusahaan, dimana metode tersebut terdiri

dari:

Company's investment in shares issued by other

companies (associates) are recorded based on the

amount of shares and the significant influence that

the Company. The amount of investment will

determine the use of the method used by the

Company, whereby the method consists of:








For the Years Ended



i. Penyertaan dan Kerja Sama Operasi (lanjutan) i. Investments and Joint Operation (continued)

1. Metode ekuitas (equity method) diterapkan

untuk penyertaan pada perusahaan asosiasi

dimana Perusahaan memiliki penyertaan

sebesar 20% atau lebih atas modal

ditempatkan dan Perusahaan memiliki

pengaruh yang signifikan. Penyertaan

dinyatakan berdasarkan harga perolehan

yang disesuaikan setiap tahun dengan bagian

laba (rugi) perusahaan asosiasi sesuai

dengan persentase kepemilikan. Deviden

tunai (kas) dicatat sebagai pengurangan atas

nilai penyertaan. Bagian atas laba (rugi) tiap

tahun disesuaikan dengan amortisasi atas

selisih antara harga perolehan dan bagian

Perusahaan atas nilai wajar netto yang dapat

diidentifikasi.

1. Equity method (equity method) is applied to

investments in associates where the Company

holds an interest of 20% or more of the issued

share capital and the Company has significant

influence. Investments are stated at cost

adjusted each year by the net income (loss) of

associated companies in accordance with the

percentage of ownership. Cash dividends

(cash) is recorded as a reduction in the value

of investments. Equity in earnings (loss) per

year adjusted for the amortization of the

difference between the cost of acquisition over

the fair value of the identifiable net.

2. Metode harga perolehan (cost method)

diterapkan pada Perusahaan dimana

Perusahaan memiliki penyertaan kurang dari

20% dari modal ditempatkan atau pada

penyertaan yang bersifat sementara, dan

Perusahaan tidak mempunyai pengaruh yang

signifikan. Harga perolehan mencakup biaya

yang dikeluarkan untuk jasa profesional

lainnya. Apabila menurut pendapat

manajemen terdapat penurunan yang

permanen atas nilai penyertaan maka

penyisihan atas penurunan nilai saham akan

dibentuk Pendapatan deviden dicatat dalam

laporan laba (rugi) periode berjalan pada saat

deviden diterima.

2. Cost method (cost method) applied to the

Company which the Company holds an

interest of less than 20% of the issued or on

temporary investments, and the Company has

no significant effect. The acquisition costs

include costs incurred for other professional

services. If management believes there is a

permanent decline in the value of investments

in the provision for decline in value of shares

will be established dividend income is

recorded in the income (loss) for the period

when the dividend is received.

Perusahaan melakukan Kerja Sama Operasi

(KSO) dengan beberapa pihak dan perlakuan

akuntansinya sebagai berikut:

Company conducted a joint operation (KSO)

with several parties and their accounting

treatment as follows:








For the Years Ended



i. Penyertaan dan Kerja Sama Operasi (lanjutan) i. Investments and Joint Operation (continued)

Bagian partisipasi PT Sucofindo (Persero) dalam

pengendalian bersama operasi dan aset dicatat

menggunakan metode ekuitas, yaitu metode

akuntansi dan pelaporan keuangan dimana bagian

partisipasi (interest) pada suatu KSO pada

awalnya dibukukan sebesar biaya perolehan (cost)

dan selanjutnya disesuaikan terhadap perubahan

dalam bagian Perusahaan atas aset bersih (net

asset) dari KSO yang terjadi setelah perolehan

(post acquisition). Laporan laba rugi

mencerminkan bagian Perusahaan atas hasil

usaha KSO dan disajikan pada baris antara laba

kotor operasi dan beban usaha.

The participation of PT Sucofindo (Persero) in the

joint control of operations and assets are

accounted using the equity method, the method of

accounting and financial reporting in which the

participation (interest) in a joint operation initially

recorded at cost (cost) and then adjusted to

changes in the Company net assets (net assets) of

the KSO that occurred after the acquisition (post

acquisition). The income statement reflects the

interest in the joint operation and results of

operations presented on the line between gross

profit and operating expenses.

Metode ini diterapkan untuk KSO SCI-SI,

kerjasama operasi antara PT Sucofindo (Persero)

dan PT Surveyor Indonesia (Persero), dimana

penyertaan kedua belah pihak masing-masing

50%, untuk melakukan pemeriksaan/ verifikasi

dalam lingkup fasilitas Industri dan perdagangan

serta kegiatan lain yang terkait dengan jasa

pemeriksaan/ verifikasi dalam lingkup fasilitas

Industri dan perdagangan.

This method is applied to KSO SCI-SI, joint

operation between PT Sucofindo (Persero) and

PT Surveyor Indonesia (Persero), where the

inclusion of both parties respectively 50%, to

conduct inspection / verification within the scope of

industry and trade facilities as well as other

activities associated with service inspection/

verification within the scope of manufacturing and

trading facilities.

j. Aset Tetap j. Fixed asset

Aset tetap ditanyakan sebesar biaya perolehan

setelah dikurangi akumulasi penyusutannya.

Asked at the cost of fixed assets, less accumulated

depreciation.

Batas minimum kapitalisasi untuk pengadaan aset

tetap sebesar Rp 4.000.000 untuk aset tetap yang

bermasa guna lebih dari satu tahun, sedangkan

pengadaan barang bermasa guna kurang dari satu

tahun dibebankan sebagai biaya.

The minimum capitalization for the procurement of

fixed assets amounting to Rp 4.000.000 for the

mass of fixed assets to more than one year, while

the mass procurement for less than one year are

charged as expenses.








For the Years Ended



j. Aset Tetap (lanjutan) j. Fixed asset (continued)

Kecuali hak atas tanah yang tidak disusutkan, aset

tetap disusutkan secara bulanan dimukai sejak

awal bulan berikutnya setelah dicatat. Penyusutan

aset tetap dilakukan berdasarkan metode garis

lurus (straight line method) dengan tarif

penyusutan yang sesuai dengan taksiran masa

manfaat ekonomis tanpa nilai sisa sejak tanggal

aset tersebut siap digunakan dengan penjelasan

sebagai berikut:

Except for land rights are not amortized, fixed

assets are depreciated on a monthly basis since

the beginning of next month dimukai after note.

Depreciation of fixed assets is based on straight

line method (straight line method) with depreciation

rates based on the estimated useful lives with no

salvage value from the date the asset is ready for

use with the following explanation:

Jenis Aset

Metode/

Method

Masa Manfaat/

Useful life (years)

Bangunan/ Building Garis Lurus / Straight line 20 Tahun / Years

Perlengkapan/Mesin/ Equipment / Machinery Garis Lurus / Straight line 8 Tahun / Years

Peralatan Operasi / Operating Tools Garis Lurus / Straight line 4 Tahun / Years

Peralatan Operasi Laboratorium Tertentu/Particular

Laboratory Operating Tools

Garis Lurus / Straight line

4 - 6 Tahun /

Years

Kendaraan Bermotor/Vehicle Garis Lurus / Straight line 4 Tahun / Years

Peralatan /Perabot Kantor/Furniture and Office Exquipment Garis Lurus / Straight line 4 Tahun / Years

Peralatan Sistem Informasi/Information System Hardware Garis Lurus / Straight line 3 Tahun / Years

Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau

yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap

berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan

atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut

dibukukan dalam laporan laba rugi pada tahun

yang bersangkutan.

Property and equipment are retired or sold are

removed from the assets accumulated

depreciation. Gains or losses from sales of fixed

assets is recorded in the income statement for the

year.

Perusahaan mengakui kerugian penurunan Aset

jika nilai tercatatnya melebihi nilai yang dapat

diperoleh kembali. Pada tanggal neraca,

Perusahaan melakukan penelaahan untuk

menentukan apakah terdapat indikasi pemulihan

atas penurunan nilai Aset yang telah diakui

sebelumnya.

The Company recognized impairment losses on

assets if its carrying value exceeds the recoverable

value. At balance sheet date, the Company

conducts a review to determine whether there is

any indication of impairment of asset recovery that

has been recognized previously.








For the Years Ended



k. Beban Ditangguhkan k. Deferred Cost

Beban ditangguhkan merupakan pengeluaran

biaya yang memberi manfaat lebih dari satu tahun.

Deferred charges are expenditures that benefit

more than one year.

Beban ditangguhkan diamortisasi dengan metode

garis lurus berdasarkan masa manfaatnya.

Deferred charges are amortized using the straight-

line method based on useful life.

l. Penurunan Nilai Aset l. Impairment Asset

Apabila terdapat indikasi adanya penurunan

potensial atas nilai aset yang disebabkan oleh

penurunan estimasi nilai ekonomis yang

manfaatnya untuk masa depan, maka Perusahaan

akan melakukan penelaahan atas terjadinya

penurunan nilai aset. Bila hasil penelaahan

tersebut menyimpulkan adanya penurunan nilai

aset, maka kerugian yang timbul akan diakui pada

periode berjalan.

If there is indication of a potential decline in the

value of assets caused by the decrease in

estimated economic value of benefits for the future,

the Company will conduct a review of impairment

of assets. When the review is concluded that an

impairment of assets, the losses will be recognized

during the period.

m. Kewajiban Imbalan Pasca Kerja m. Employee Benefit Obligation

Perusahaan mempunyai program imbalan pasca

kerja berupa program Tunjangan Hari Tua (THT)

dan Jaminan Hari Tua (JHT). THT adalah

jaminan kesejahteraan pensiun dan atau

keluarganya dalam bentuk pembayaran sekaligus,

sedangkan JHT adalah jaminan kesejahteraan

pensiun dan atau keluarganya dalam bentuk

pembayaran berkala.

The Company has a defined benefit post-

employment benefits program (THT) and Old Age

Security (JHT). THT is a guaranteed pension and

welfare or family in the form of lump sum payment,

while the JHT is a guaranteed pension and welfare

or family in the form of periodic payments

Perusahaan membukukan kewajiban atas program

manfaat kesejahteraan karyawan sesuai dengan

Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003

sejak tahun 2003. Sesuai dengan PSAK No. 24

(Revisi 2004) mengenai Imbalan Kerja, kewajiban

atas masa kerja lalu diestimasi dengan

menggunakan metode Project Unit Credit Method.

Penerapan pernyataan tersebut telah

menyebabkan perubahan dalam kebijakan

akuntansi Perusahaan. Tidak terdapat pendanaan

yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan

dengan estimasi kewajiban tersebut.

The Company recorded a liability for employee

benefits program in accordance with the

Employment Act No. 13/2003 since 2003. In

accordance with SFAS No. 24 (Revised 2004) on

Employee Benefits, of past service liabilities are

estimated using the Project Unit Credit Method.

The implementation has led to changes in

accounting policies. No funding set aside by the

Company in connection with the estimated liability.








For the Years Ended



m. Kewajiban Imbalan Pasca Kerja (lanjutan) m. Employee Benefit Obligation (continued)

Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), beban

manfaat karyawan diakui langsung, kecuali

keuntungan (kerugian) aktuaria dan biaya jasa lalu

(non vested).

Under PSAK No. 24 (Revised 2004), employee

benefit costs are recognized immediately, except

for gains (losses) actuarial and past service costs

(non-vested).

n. Pengakuan Pendapatan dan Beban n. Revenue and Expense Recognition

Pendapatan dicatat berdasarkan invoice atau

Debet Nota/ Kredit Nota Intern yang telah

diterbitkan.

Revenues are recorded based on the invoice or

Debit Note/ Credit Note of Intern that have been

published.

Pada akhir periode pembukuan (bulanan/ triwulan/

tahunan) terhadap tingkat penyelesaian pekerjaan

yang telah diselesaikan sampai dengan akhir

periode pembukuan, pendapatannya dicatat

berdasarkan Daftar Perhitungan Pendapatan yang

dibuat berdasarkan Laporan Lapangan.

At the end of accounting period (monthly / quarterly

/ yearly) on the level of completion of work

completed by the end of accounting period,

revenues recorded pursuant to Revenue

Calculation made based on Field Report.

Pendapatan yang belum dibuat invoice pada akhir

periode dibukukan dalam rekening Pendapatan

Akan Diterima. Pendapatan untuk pekerjaan

jangka panjang yang diikat dengan surat

perjanjian/kontrak, diakui berdasarkan metode

tingkat/persentase penyelesaian (percentage of

completion method). Pada akhir periode akuntansi,

untuk pekerjaan yang masih dalam pelaksanaan

dibuat perhitungan persentase tingkat

penyelesaian pekerjaan untuk menentukan

pendapatan operasi yang diakui dan beban

operasi yang harus diakui sampai dengan

penutupan buku. Sedangkan untuk pendapatan

yang tidak diikat dengan kontrak atau bersifat spot

order, pengakuan pendapatan melalui invoice

yang sudah terbit.

Revenue that has not made an invoice at the end

of the period recorded in the income account will

be Accepted. Revenues for the long-term jobs are

tied with the agreement / contract, are recognized

based on the method level / percentage of

completion (percentage of completion method). At

the end of the accounting period, to work still in

progress was made in calculating the percentage

of completion of work to determine the level of

operating income recognized and operating

expenses which shall accrue until the closing of

books. As for the revenue that is not bound by the

contract or the nature spot orders, recognition of

revenue through the invoices that have been

published.

Beban diakui pada periode dimana beban tersebut

memberikan manfaat.

Expenses are recognized in the period in which the

cost provide benefits.








For the Years Ended



n. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan) n. Revenue and Expense Recognition (continued)

Pendapatan dan beban rutin yang bukan

berkenaan dengan usaha pokok Perusahaan

ditampung dalam rekening “Pendapatan dan Biaya

Lain-lain Diluar Usaha”.

Income and expenses not related to the routine

business of the Company subject accommodated

in the account "Income and Other Costs Business

Beyond".

o. Perpajakan o. Taxation

Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat

aset dan kewajiban dengan dasar pengenaan

pajaknya telah diakui sebagai pajak tangguhan

dengan metode kewajiban (liability). Pajak

tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku

saat ini.

All temporary differences between the carrying

amounts of assets and liabilities and their tax

bases has been recognized as deferred tax liability

method (liability). Deferred tax is calculated at tax

rates prevailing at this time.

Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui

sebagai aset pajak tangguhan apabila besar

kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa

mendatang akan memadai untuk dikompensasi.

Retained loss carryforward are recognized as

deferred tax assets if it is probable that taxable

profit in future will be available against.

Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat

surat ketetapan pajak diterima atau jika

mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas

keberatan tersebut telah ditetapkan.

Amendments to tax obligations are recorded when

an assessment is received or, if appealed against,

when the decision of the appeal is determined.

Jumlah tambahan pokok dan denda pajak yang

ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak (SKP)

dibebankan sebagai pendapatan atau beban lain-

lain pada Laporan Laba Rugi periode berjalan,

kecuali apabila diajukan keberatan dan atau

banding.

Principal amount of additional tax and penalties

determined by the Tax Assessment Letter (SKP) is

charged as income or other expenses on the

Statement of Income for the period, except if

objection or appeal.

p. Aset dan Kewajiban Keuangan p. Assets and Financial Liabilities

Aset keuangan adalah setiap aset yang berbentuk: Financial assets are any assets that form

a. Instrumen keuangan yang diterbitkan oleh

entitas lain;

a. Financial instruments issued by other entities








For the Years Ended



p. Aset dan Kewajiban Keuangan (lanjutan) p. Assets and Financial Liabilities (continued)

b. Hak kontraktural, (i) untuk menerima kas atau

aset keuangan lainnya dari entitas lain

(ii) untuk mempertukarkan aset keuangan

atau kewajiban keuangan dengan entitas lain

dengan kondisi yang berpotensi

menguntungkan entitas tersebut;

b. Contraktural rights, (i) to receive cash or

another financial asset from another entity

(ii) to exchange financial assets or financial

liabilities with another entity with a potentially

favorable conditions such entities;

c. Kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan

dengan menggunakan instrumen ekuitas yang

diterbitkan oleh entitas dan merupakan:

(i) non-derivatif dimana entitas harus atau

mungkin diwajibkan untuk menerima suatu

jumlah yang bervariasi dari instrumen ekuitas

yang diterbitkan oleh entitas, atau (ii) derivatif

yang akan atau mungkin diselesaikan selain

dengan mempertukarkan sejumlah tertentu

kas atau aset keuangan lain dengan sejumlah

tertentu instrumen ekuitas yang diterbitkan

entitas.

c. Contract that will or may be resolved by using

the equity instruments issued by entities and

are: (i) non-derivative in which the entity must

or may be required to receive an amount that

varies from equity instruments issued by

entities, or (ii) derivatives that will or may be

settled other than by exchanging a certain

amount of cash or other financial assets with a

certain amount of equity instruments issued by

entities.

Aset keuangan dikelompokkan menjadi empat

kategori berikut:

Financial assets are grouped into four categories:

a. Aset keuangan dan kewajiban keuangan yang

diukur pada nilai wajar melalui laporan laba

rugi, yaitu aset keuangan atau kewajiban

keuangan yang memenuhi salah satu kondisi

berikut:

1) Diklasifikasikan dalam kelompok

diperdagangkan.

2) Pada saat pengakuan awal telah

ditetapkan oleh perusahaan untuk diukur

pada nilai wajar melalui laporan laporan

laba rugi.

Financial assets and financial liabilities

measured at fair value through profit and loss,

ie financial assets or financial liabilities that

meet one of the following conditions:

1) Classified as trading.

2) At the time of initial recognition has been

established by the company to be measured

at fair value through profit or loss.

b. Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh

tempo, yaitu aset keuangan non-derivatif

dengan pembayaran tetap atau telah

ditentukan dan jumlah jatuh temponya telah

ditetapkan serta perusahaan mempunyai

intensi positif dan kemampuan untuk memiliki

aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo;

Investments held to maturity, ie non-derivative

financial assets with fixed payments or have

been determined and the amount of maturity

has been established and the company has

the positive intention and ability to hold these

financial assets to maturity;








For the Years Ended




c. Pinjaman yang diberikan dan piutang, yaitu

aset keuangan non-derivatif dengan

pembayaran tetap atau telah ditentukan dan

tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif;

Loans and receivables, ie non-derivative

financial assets with fixed payments or have

been determined and has no quotation in an

active market;

d. Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam

kelompok tersedia untuk dijual.

Financial assets classified as available for

sale.

Perusahaan menetapkan ketentuan sebagai

berikut:

The Company provides the following provisions:

a. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan

diukur pada nilai wajarnya. Untuk kelompok

aset keuangan yang tidak diukur pada nilai

wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar

tersebut ditambah biaya transaksi yang dapat

diatribusikan secara langsung dengan

perolehan atau penerbitan aset keuangan

tersebut;

At the time of initial recognition, financial

assets are measured at fair value. For the

group of financial assets that are not

measured at fair value through profit and loss,

fair value is plus transaction costs that are

directly attributable to the acquisition or

issuance of such financial assets;

b. Setelah pengakuan awal, perusahaan akan

mengukur aset keuangan pada nilai wajarnya,

tanpa harus dikurangi biaya transaksi yang

mungkin timbul pada saat penjualan atau

pelepasan lainnya, kecuali;

After initial recognition, the company will

measure financial assets at fair value, without

deducting the transaction costs that may arise

upon the sale or other disposition, except;

1) Pinjaman yang diberikan atau piutang

diukur pada biaya perolehan diamortisasi

dengan menggunakan suku bunga efektif;

1) Loans or receivables are measured at

amortized cost using the effective interest

rate;

2) Investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur

dengan biaya perolehan diamortisasi

dengan menggunakan suku bunga efektif

dan;

2) Investments held to maturity are measured

at acquisition cost is amortized using the

effective interest rate and;

3) Investasi dalam instrumen ekuitas yang

tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif

dan nilai wajarnya tidak dapat diukur

secara andal, diukur pada biaya

perolehan.

3) Investments in equity instruments that do

not have quoted prices in active market

and their fair value can not be measured

reliably, are measured at cost.








For the Years Ended




c. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari

perubahan nilai wajar aset keuangan diakui

sebagai berikut:

c. Gains or losses arising from changes in fair value

of financial assets are recognized as follows:

1. Keuntungan atau kerugian atas aset

keuangan yang diklasifikasikan sebagai

instrumen yang diukur pada nilai wajar melalui

laporan laba rugi diakui pada laba rugi;

1. Gains or losses on financial assets are

classified as instruments measured at fair

value through profit and loss recognized in

earnings;

2. Keuntungan atau kerugian atas aset

keuangan yang diklasifikasikan sebagai

kelompok tersedia untuk dijual diakui secara

langsung dalam ekuitas. Deviden atas

instrumen ekuitas yang diklasifikasikan dalam

kelompok tersedia untuk dijual diakui pada

laporan laba rugi ketika hak entitas untuk

memperoleh pembayaran atas deviden

tersebut sudah ditetapkan;

2. Gains or losses on financial assets classified

as available for sale are recognized directly in

equity. Dividends on equity instruments

classified as available for sale are recognized

in the income statement when the entity's right

to obtain payment of the dividend was already

established;

3. Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya

perolehan yang diamortisasi, keuntungan atau

kerugian diakui pada laporan laba rugi ketika

aset keuangan dihentikan pengakuannya atau

mengalami penurunan nilai dan melalui

proses amortisasi. Jumlah kerugian tersebut

diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset

dengan nilai kini estimasi arus kas masa

depan yang didiskonto dengan menggunakan

suku bunga efektif dari aset tersebut. Nilai

tercatat tersebut dikurangi, secara langsung

maupun menggunakan pos cadangan. Jumlah

kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba

rugi. Jika pada periode berikutnya, terjadi

pemulihan nilai maka kerugian tadi dapat

diakui sebagai keuntungan pada laporan laba

rugi, tapi pemulihan tersebut tidak boleh

mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan

melebihi biaya perolehan diamortisasi

sebelum adanya pengakuan penurunan nilai;

3. For financial assets carried at cost which is

amortized, gains or losses are recognized in

earnings when the financial asset is

derecognized or impaired, and through the

amortization process. Total loss is measured

as the difference between the carrying value

of assets with a present value of estimated

future cash flows discounted using the

effective interest rate of the asset. The

carrying amount is reduced, either directly or

by post backup. Total loss is recognized in

earnings. If the next period, there was

recovery of the value of the loss can be

recognized as gain in earnings, but the

recovery may not result in the carrying value

of financial assets exceeds the cost or

amortized prior to the recognition of

impairment;








For the Years Ended




4. Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya

perolehan, yaitu instrumen ekuitas yang tidak

memiliki kuotasi dan tidak diukur pada nilai

wajar maka kerugian penurunan nilai diukur

berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset

keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus

kas masa depan yang didiskontokan pada

tingkat pengembalian yang berlaku di pasar

untuk aset keuangan yang serupa. Kerugian

penurunan nilai tersebut tidak dapat

dipulihkan.

4. For financial assets carried at cost, ie equity

instruments that do not have the quotation and

not measured at fair value, the impairment

loss is measured as the difference between

the carrying value of financial assets with the

present value of estimated future cash flows

discounted at the prevailing rate of return in

the market for a similar financial asset. The

impairment loss is not recoverable.

3. KAS DAN SETARA KAS 3. CASH AND CASH EQUIVALENTS

Rincian dari kas dan setara kas sebagai berikut : Details of cash and cash equivalents as follows:

2010 2009

Kas : In Cash :

Kas Rupiah 1.600.604.521 3.241.281.172 Cash Rupiah

Kas US Dollar 460.801.966 445.075.618 Cash in US Dollar

2.061.406.487 3.686.356.790

Bank Rupiah: Bank in Rupiah:

PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk. 15.241.467.613 37.103.274.689


(Persero) Tbk.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 25.919.148.124 13.339.675.200 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk. 2.538.721.425 555.881.614


(Persero) Tbk.

Citibank 1.982.090.527 2.444.427.497 Citibank

PT Bank Niaga Tbk. 32.146.625 116.533.512 PT Bank Niaga Tbk.

Bank Pembangunan Daerah 1.987.235.400 1.849.528.159 Bank Pembangunan Daerah

Bank Lainnya 2.825.816.192 2.007.337.718 Other Bank

50.526.625.906 57.416.658.389








For the Years Ended


3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 3. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)

2010 2009

Bank Dollar: Bank in Dollar


(Persero) Tbk. 2.061.537.293 5.764.074.293


(Persero) Tbk.

PT Bank Mandiri (Persero)

Tbk.

18.097.704.908

23.310.354 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Citibank 5.407.763.543 11.388.471.112 Citibank

PT Bank Niaga Tbk. 383.608.837 371.958 PT Bank Niaga Tbk.

25.950.614.581 17.176.227.717

Transfer Bank Droping 200.000.000 5.153.828.210 Transfer Bank Droping

Transfer dalam Perjalanan 793.695.262 66.431.254.945 Deposit in transit

993.695.262 71.585.083.155

Deposito Rupiah Time Deposit in Rupiah


(Persero) Tbk 2.000.000.000 5.000.000.000


(Persero) Tbk.


(Persero), Tbk. 3.900.000.000 -


(Persero), Tbk.

PT Bank Mandiri (Persero),

Tbk. 5.500.000.000 - PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.

PT Bank Bukopin Tbk 10.000.000 10.000.000 PT Bank Bukopin Tbk.

11.410.000.000 5.010.000.000

Jumlah 90.942.342.236 154.874.326.051 Total

Bunga Deposito 6% 7% Interest Rate

Jangka Waktu 1- 3 Bulan 1-3 bulan Tenor

Deposito sebesar Rp 11.410.000.000 terdiri dari

deposito milik PT Sucofindo (Persero) sebesar

Rp+7.400.000.000 yang ditempatkan pada Bank

Mandiri sebesar Rp 3.500.000.000 dan pada Bank BRI

sebesar Rp 3.900.000.000 serta deposito milik

PT+Sucofindo Advisory Utama sebesar

Rp+4.010.000.000 yang ditempatkan pada Bank BNI,

Bank Mandiri dan Bank Bukopin yang masing-masing

senilai Rp 2.000.000.000, Rp 2.000.000.000 dan

Rp+10.000.000.

A deposit of Rp 11.410.000.000 consists of deposit

owned by PT Sucofindo (Persero) amounting to

Rp+7.400.000.000 placed in Bank Mandiri amounting to

Rp 3.500.000.000 and the Bank BRI by

Rp+3.900.000.000 and deposits belonging to

PT+Sucofindo Advisory in the amount of

Rp+4.010.000.000 placed at Bank BNI, Bank Mandiri

and Bank Bukopin that each - each amounting to

Rp+2.000.000.000, Rp 2.000.000.000 and

Rp+10.000.000.








For the Years Ended


3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 3. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)

Saldo Transfer Bank Dropping disebabkan adanya

perbedaan periode yaitu pada saat penerbitan BPUK

diaplikasi AP pada akhir bulan dan telah membentuk

jurnal diaplikasi GL sedangkan proses dropping dari

Kantor Pusat dilakukan pada periode berikutnya. Saldo

Transfer Dalam Proses disebabkan karena perbedaan

waktu kontribusi Cabang oleh Kantor Pusat.

Balance Transfer Bank Dropping due to different periods

between the time of printing through the AP application

at the end of the month which is already formed and the

entry journal in GL application while the process of

dropping from the Head Office was made in the

following period. The Balance Transfer Process was

caused by the time differences contribution of the Head

Office Branch.

Transfer dalam perjalanan sebesar Rp 793.695.262

merupakan kontribusi dari Cabang ke Kantor Pusat

yang diterima awal bulan Januari 2011.

Transfers in transit amounting to Rp 793.695.262 is

contributed by the Branch to Head Office which is

received in the early of January 2011.

4. PIUTANG USAHA 4. TRADE RECEIVABLES

a. Menurut Sektor a. Business Sector

2010 2009

Sektor AGRI 11.190.772.268 7.537.084.672 AGRl Sector

Sektor INCO 12.250.385.197 10.357.730.852 INCO Sector

Sektor MIN 65.369.028.683 51.721.301.359 MIN Sector

Sektor MIGAS 14.301.132.881 19.458.537.686 MIGAS Sector

Sektor FINS 9.509.147.306 9.664.004.587 FINS Sector

Sektor RKT 47.961.275.211 38.923.944.705 RKT Sector

Sektor KKL 6.235.022.719 4.434.926.709 KKL Sector

Sektor SICS 6.140.012.811 3.436.238.911 SICS Sector

Sektor PII 1.748.105.742 3.679.979.466 PII Sector

Sektor JUM 34.893.062.659 32.781.627.693 JUM Sector

PT Sucofindo Advisory

Utama

4.105.278.020

4.432.829.600 PT. Sucofindo Advisory Utama

PT Sucofindo Logistics 773.118.218 953.879.623 PT. Sucofindo Logistics

PT Sucofindo Episi 2.489.723.459 3.090.084.203 PT. Sucofindo Episi

Pos Silang Virtual Account (2.435.707.269) - Cross Post Virtual Account

Jumlah Piutang Usaha

Kotor 214.530.357.905 190.472.170.066 Gross Total

Penyisihan Piutang Usaha (34.094.847.737) (31.018.477.868) Allowance for doubtful accounts

Jumlah Bersih 180.435.510.168 159.453.692.198 Net Total








For the Years Ended


4. PIUTANG USAHA (lanjutan) 4. TRADE RECEIVABLES (continued)

b. Menurut Umur Piutang b. Presented as per Age

2010 2009

0 – 180 hari 169.426.395.163 146.572.165.495 0 – 180 days

180 hari - 1 tahun 12.268.747.856 13.864.881.538 180 days – 1 year

1 tahun - 2 tahun 10.707.971.353 12.100.455.403 1 year - 2 years

Lebih dari 2 tahun 22.127.243.533 17.934.876.630 More than 2 years

Sub Jumlah 214.530.357.905 190.472.170.066 Sub Total

Dikurangi : Penyisihan

Piutang Tak Tertagih (34.094.847.737) (31.018.477.868)

Less: Allowance for Doubtful

Accounts

Jumlah Bersih 180.435.510.168 159.453.692.198 Net Total

Pada tahun 2010 tidak ada penghapusbukuan

piutang usaha.

In the year 2010 there is no write off accounts

receivable.

2010 2009

Saldo Awal 1 Januari 31.018.477.868 26.848.127.197 Beginning balance January 1

Penambahan/

Penyesuaian:

Addition/ adjustment:

Perusahaan 2.995.963.230 4.242.748.207 Company

Anak Perusahaan 80.406.639 264.627.381 Subsidiaries Company

Pengurangan/

Penyesuaian:

Deduction/ Adjustment:

Induk Perusahaan: Parent company:

Penyesuaian - - Adjustment

Penghapusan

piutang tak tertagih

- (337.024.917) Write off

Jumlah 34.094.847.737 31.018.477.868 Total

Piutang usaha ini dipergunakan sebagai jaminan

atas fasilitas pinjaman diterima Perseroan dari

Bank Mandiri dan Bank Rakyat Indonesia (Catatan

15). Manajemen berpendapat bahwa penyisihan

piutang tak tertagih kepada pihak ketiga adalah

cukup untuk menutup kerugian yang mungkin

timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut.

Trade receivables are used as collateral for loans

received by the Company from Bank Mandiri and

Bank Rakyat Indonesia (Note 15). Management

believes that the allowance for doubtful accounts to

third parties is adequate to cover possible losses

from uncollectible accounts.








For the Years Ended


5. PENDAPATAN AKAN DITERIMA 5. ACCRUED INCOME

Rincian pendapatan akan diterima berdasarkan sektor


Details of the revenue will be accepted by Sector were

as follows:

2010 2009

Sektor AGRI 309.039.335 15.913.273.539 Agriculture Sector

Sektor INCO 2.012.866.255 2.886.150.330 Industry and Consumer Sector

Sektor MIN 13.172.573.450 13.744.355.642 Mineral Sector

Sektor MIGAS 4.133.685.144 3.471.843.998 Oil and Gas Sector

Sektor FINS 33.145.302 3.218.778.411 Finance Sector

Sektor RKT 33.212.528.662 44.534.691.662 Transportation Sector

Sektor KKL 1.254.742.357 4.678.271.670

Foresty, Marine Fisheries and

Environtment Sector

Sektor SICS 1.005.782.969 853.245.800

International Certification Services

Sector

Sektor PII 7.851.076.665 3.163.966.594

Government Intitusi and

International Sector

Sektor JUM 4.288.155.755 4.546.626.603 General services Sector

PT Sucofindo Logistics - 49.558.862 PT Sucofindo Logistics

PAD lainnya 7.148.392.587 8.438.358 Other Accrued Income

Jumlah 74.421.988.481 97.069.201.469 Total

Pendapatan akan diterima dari operasi Sektor RKT per

31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar

Rp 33.212.528.662 dan Rp 44.534.691.662 yang

sebagian pendapatan berasal dari PT Conoco Philips

Inc, BP Berau, CNOOC Ltd, PT Pertamina Hulu Energy.

Pendapatan akan diterima yang diterima dari sektor

Mineral per 31 Desember 2010 dan 2009 masing-

masing sebesar Rp 13.172.573.450 dan

Rp+13.744.355.642 yang sebagian besar pendapatan

berasal dari PT Kaltim Prima Coal atas pekerjaan

Borecore Analysis senilai Rp 2.643.624.688.

Pendapatan akan diterima yang diterima dari Sektor PII

per 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing

sebesar Rp 7.851.076.665 dan Rp 3.163.966.594 yang

sebagian besar pendapatan berasal dari PT PLN

(Persero) sebesar Rp 2.360.076.903 dan PT Inpex

Masela, Ltd. sebesar Rp 2.000.000.000 atas kegiatan

pemeriksaan Tingkat Kandungan lokal Dalam Negeri

(TKDN).

Accrue Income from RKT Sector operations per

December 31, 2010 and 2009 respectively

Rp 33.212.528.662 and Rp 44.534.691.662 that part of

revenue derived from PT Conoco Philips Inc., BP Berau,

CNOOC Ltd., PT Pertamina Hulu Energy. Accrue

Income from the sector Minerals per

December 31, 2010 and 2009 respectively and

Rp 13.172.573.450 and Rp 13.744.355.642 income

comes mostly from PT Kaltim Prima Coal for Analysis

Borecore job worth Rp 2.643.624.688. Accrue Income

will be accepted from Sector PII per December 31, 2010

and 2009 respectively by Rp 7.851.076.665 and

Rp 3.163.966.594, mostly derived from the income of

PT PLN (Persero) amounting to Rp 2.360.076.903 and

PT Inpex Masela, Ltd.. amounting to Rp 2.000.000.000

for activities of Domestic Local Content Inspection

(TKDN).








For the Years Ended


5. PENDAPATAN AKAN DITERIMA (lanjutan) 5. ACCRUED INCOME (continued)

Pendapatan akan diterima lainnya sebesar

Rp 7.148.392.587 merupakan bagi hasil yang

belum dibayarkan atas kerjasama antara

Perusahaan dan PT Surveyor Indonesia dalam

kegiatan verifikasi atau Penelusuran Teknis Import

(PTI).

Other accrued income by Rp 7.148.392.587 is for the

results that have not been paid for the cooperation

between the Company and PT Surveyor Indonesia in

verification activities or Search Technical Import (PTI).

6. PIUTANG LAINNYA 6. OTHER RECEIVABLES

2010 2009

Piutang Afiliasi: Receivable to Related Parties:

Piutang SGS Geneva 9.186.034.210 8.300.146.326 Receivable of SGS Geneva

Piutang SGS Singapore 2.057.267.573 1.840.180.378 Receivable of SGS Singapore

Piutang PT Qualitech Perdana 1.999.860.864 1.999.860.864 Receivable of PT Qualitech Perdana

Penyisihan Piutang

PT+Qualitech Perdana (1.999.860.864) (1.999.860.864) Allowance of PT Qualitech Perdana

Piutang PT SPRINT Konsultan 5.687.727.642 5.631.230.994 Receivable of PT SPRINT Konsultan

Piutang Koperasi pegawai 1.402.887.536 2.821.163.931 Employee Cooperatative

Piutang KSO 50.395.760 1.954.476.360 Receivable of Joint Operation

Pemegang Saham - 1.053.949.946 Shareholder

Piutang afiliasi lainnya 24.280.382 - Others Related Parties

Penyisihan piutang afiliasi (694.137.261) - Allowance


Piutang Non Afiliasi: Receivable Non Affiliation:

Piutang pegawai 447.398.387 472.184.144 Officer receivable

Piutang pihak ketiga lainnya 2.837.376.014 1.298.852.761 Other third parties receivable


Jumlah 20.999.230.243 23.372.184.840 Total

Piutang SGS Geneva pada 31 Desember 2010 dan

2009 masing-masing sebesar Rp 9.186.034.210 dan

Rp 8.300.146.326 adalah piutang melalui hubungan

Rekening Koran.

Receivables of SGS Geneva as per December 31, 2010

and 2009 respectively amounting to Rp 9.186.034.210

and Rp 8.300.146.326 is receivable from bank account

transaction of related parties.








For the Years Ended


6. PIUTANG LAINNYA (lanjutan) 6. OTHER RECEIVABLES (continued)

Piutang SGS Singapore pada 31 Desember 2010 dan

2009 masing-masing sebesar Rp 2.057.267.573 dan

Rp 1.840.180.378 adalah piutang melalui hubungan

Rekening Koran .

Receivable of SGS Singapore as of December 31, 2010

and 2009 respectively amounting to Rp 2.057.267.573

and Rp 1.840.180.378 are receivable from bank account

transaction of related parties.

Piutang PT Qualitech Perdana (Perusahaan Afiliasi)

pada 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing

sebesar Rp 1.999.860.864 dan Rp 1.999.860.864 pada

tahun 1997 telah disisihkan 100 % karena Perusahaan

telah menghentikan kegiatan operasinya dan pada saat

ini sedang dalam proses likuidasi.

Receivables PT Qualitech Prime (Affiliated Company) at

December 31, 2010 and 2009 amounted to

Rp 1.999.860.864 and Rp 1.999.860.864 in 1997 has

set aside 100% since the Company has suspended its

operations and is currently in the process of liquidation.

Piutang PT SPRINT pada 31 Desember 2010 dan 2009

masing-masing sebesar Rp 5.687.727.642 dan

Rp 5.631.230.994 dan adalah piutang yang timbul

dengan PT SPRINT (Perusahaan Afiliasi) dari hubungan

kegiatan, diantaranya adalah tagihan biaya pegawai

perbantuan, tagihan biaya pemakaian aset tetap dan

sebagainya.

PT SPRINT receivable on December 31, 2010 and 2009

respectively and Rp Rp 5.687.727.642 5.631.230.994

and are receivables arising with PT SPRINT (Affiliated

Company) of the relationship of activities, such as billing

Additional employee costs, billing charges of fixed

assets and so forth.

7. UANG MUKA 7. ADVANCE PAYMENT

Saldo uang muka yang akan dipertanggungjawabkan/

diperhitungkan setelah selesainya pekerjaan

bersangkutan per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri

atas :

The balance of advances that will be accounted/

calculated after the completion of the work in question

as of December 31, 2010 and 2009 consisted of:

2010 2009

Uang muka kerja operasi 9.170.074.984 4.286.116.371 Advance payment for operational

Uang muka perjalanan dinas 1.006.573.766 839.161.071

Advance payment for business

travel

Uang muka pembelian 902.710.916 98.700.000 Advance payment for purchasing

Uang muka asuransi 2.250.000 319.722.721 Advance payment for insurance

Jumlah 11.081.609.666 5.543.700.163 Total








For the Years Ended


8. PERSEDIAAN 8. INVENTORIES

Saldo persediaan bahan operasi dan barang cetakan

per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri atas:

The balance of inventories and printed good as of

31 Decembe 2010 and 2009 are consist of:

2010 2009

a. Bahan Operasi a. Operational Materials

Sektor AGRI 57.129.418 40.767.232 Agriculture Sector

Sektor INCO 311.064.610 94.737.370 Industrial and Consumer Sector


Sektor MIGAS 186.816.323 113.432.690 Oil and Gas Sector

Sektor FINS 400.250 17.814.103 Finance Sector

Sektor RKT 1.203.141.036 1.121.163.876

Engineering and Transportation

Sector

Sektor KKL 46.616.059 1.132.500

Forestry, Marine Fisheries and

Environmental Sector

Sektor JUM 6.250.415.175 6.856.683.052 General Sector

Jasa lainnya 26.592.058 Other services


b. ATK dan Cetakan 1.557.559.690 1.596.061.062 b. Stationaries

c. Barang Dalam Perjalanan 4.037.435.581 1.563.842.492 c. Goods in Transit

Jumlah 18.577.788.605 16.353.252.477 Total

Persediaan tersebut berada pada lokasi-lokasi kerja

Perusahaan di seluruh Indonesia. Berdasarkan

penelaahan terhadap kondisi persediaan pada akhir

tahun, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa nilai

tercatat persediaan tidak melebihi nilai realisasi

bersihnya.

Inventories are located at company work sites

throughout Indonesia. Based on a review of the

condition of inventories at the end of the year,

management believes that the carrying value of

inventories does not exceed their net realizable value.

9. BIAYA DIBAYAR DIMUKA 9. PREPAID EXPENSES

Saldo biaya dibayar dimuka merupakan biaya-biaya

yang telah dibayar pada periode berjalan dan akan

menjadi beban periode berikutnya. Saldo per

31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

The balance of prepaid expenses represent costs that

have been paid in the current period and will be due

next period. Balance as of December 31, 2010 and

2009 are as follows:








For the Years Ended


9. BIAYA DIBAYAR DIMUKA (lanjutan) 9. PREPAID EXPENSES (continued)

2010 2009

Biaya Pegawai: Labor:

Tunjangan kendaraan 159.798.439 - Vehicle allowance

Tunjangan hari raya 48.206.362 48.206.362 Day allowance

Tunjangan cuti 27.542.304 27.542.304 Leave allowance

Asuransi pegawai 16.565.771 - Insurance employees

Biaya Operasional: Direct Operating:

Biaya bahan operasi 166.969.040 84.097.763 Operating supplies

Biaya sub kontraktor 264.128.053 256.147.141 Operating contact

Biaya operasi lainnya 3.058.160.272 723.342.755 Other Operating expense

Biaya penunjang operasi 3.254.366.194 3.042.951.072 Operating support

Biaya fasilitas: Facilities expenses:

Biaya asuransi 180.272.416 239.039.220 Insurance

Biaya perawatan 1.201.818.388 340.906.468 Maintenance

Biaya sewa 2.541.912.818 2.621.758.541 Rent

Biaya Lainnya: Others Expenses:

PT Sucofindo Advisory Utama 88.290.745 69.116.780 PT Sucofindo Advisory Utama

PT Sucofindo Episi - 1.205.985.610 PT Sucofindo Episi

Lainnya 806.909.724 856.833.924 Others

Jumlah 11.814.940.526 9.515.927.940 Total

Biaya dibayar dimuka atas biaya fasilitas (biaya sewa)

pada 31 Desember 2010 dan 2009 sebesar

Rp 2.541.912.818 dan Rp 2.621.758.541 adalah biaya

sewa fasilitas yang akan dibebankan sesuai masa sewa.

Prepaid expenses above the cost of facilities (rental costs)

at December 31, 2010 and 2009 amounting to

Rp 2.541.912.818 and Rp 2.621.758.541, is the facility

rental fee will be charged according to the lease term.

10. PERPAJAKAN 10. TAXATION

a. Uang Muka Pajak a. Prepaid Taxes

2010 2009

Uang Muka Pajak: Prepaid Taxes:

Induk Perusahaan Parent Company

PPh Pasal 23 3.457.835.278 31.521.955.780 Income Tax Article 23

PPN Masukan 29.471.427.684 30.837.896.058 VAT Input

PPh 21 - 1.107.822.180 Income Tax Article 21

PPh Pasal 28A (PPh Badan

Tahun 2010) 17.016.422.741 -

Income Tax Article 28A (Corporate

Income Tax Year 2010)

PPh Pasal 28A (PPh Badan

Tahun 2006 – 2007) 6.230.502.592 -

Income Tax Article 28A (Corporate

Income Tax Year 2006 - 2007)

56.176.188.295 63.467.674.018








For the Years Ended


10. PERPAJAKAN (lanjutan) 10. TAXATION (continued)

a. Uang Muka (lanjutan) a. Prepaid Taxes (continued)

2010 2009

Anak Perusahaan: Subsidiaries Company:

PPN Masukan 71.175.425 45.289.631 VAT Input

PPh Pasal 23 191.043.422 2.007.177 Income Tax Article 23

262.218.847 47.296.808

Jumlah 56.438.407.142 63.514.970.826 Total

Saldo uang muka pajak Induk Perusahaan terdiri

dari uang muka PPh pasal 23 per tanggal

31 Desember 2010 sebesar Rp 3.457.835.278

yang merupakan kredit pajak atas PPh 23 yang

sudah dibayar namun belum dapat diperhitungkan

dalam kredit pajak badan dikarenakan bukti

potong belum diterima Perusahaan. Sedangkan

saldo untuk PPh Pasal 28A (saldo lebih bayar

PPh Badan) sebesar Rp 17.016.422.741

merupakan saldo lebih bayar PPh Badan tahun

2010 sedangkan saldo PPh Badan sebesar

Rp 6.230.502.592 merupakan saldo lebih bayar

PPh Badan tahun 2006 – 2007.

The balance of tax advances consist of the Parent

Company advances article 23 as at

31 December 2010 amounted to Rp 3.457.835.278

which is a tax credit for income tax 23 which has

been paid but not yet taken into account in

corporate tax credits cut because the evidence has

not been received by the Company. While the

balance to income tax of Article 28A (the balance

of overpayment of corporate income tax)

amounting to Rp 17.016.422.741 represents the

balance of income tax overpayments in 2010 while

the balance of income tax amounting to

Rp 6.230.502.592 represents outstanding

overpayment of income tax year from 2006 to

2007.

b. Hutang Pajak b. Tax Payables

2010 2009

Hutang Pajak: Tax Payables

Induk Perusahaan Parent Company:

PPh Pasal 21 3.101.926.886 5.581.061.761 Income Tax Article 21

PPh Pasal 23 660.033.892 1.910.038.487 Income Tax Article 23


PPh Pasal 29 - 3.371.709.996 Income Tax Article 29

PPN Keppres 56 Wapu 56.959.991 465.638.586 VAT Keppres 56 Wapu

Pajak Lainnya 3.417.982.409 11.307.439 Others Tax

7.347.885.320 11.442.091.775








For the Years Ended



b. Hutang Pajak (lanjutan) b. Tax Payables (continued)

2010 2009

Anak Perusahaan Subsidiaries Company:



PPh Badan 259.645.119 415.622.544 Corporate Income Tax

PPh Pasal 25 - 6.854.595 Income Tax Article 25

PPh Pasal 4 ayat 2 - 230.505.976 Income Tax Article 4 sentence 2

PPN Keluaran 1.597.333.451 2.800.693.942 VAT Output

3.474.539.425 3.977.559.817

Jumlah 10.822.424.745 15.419.651.592 Total

c. Beban Pajak Kini c. Current Tax Expense

2010 2009


Pajak Kini 20.378.238.000 23.113.781.320 Current Tax

Beban (Manfaat) Pajak

Tangguhan 557.608.318 245.585.867 Deferred Tax Expense

20.935.846.318 23.359.367.187

Anak Perusahaan Subsidiaries Company:

Pajak Kini 656.066.846 1.212.111.880 Current Tax

Beban (Manfaat) Pajak

Tangguhan 121.112.783 (60.046.371) Deferred Tax Expense (Income)

777.179.629 1.152.065.509

Jumlah 21.713.025.947 24.511.432.696 Total








For the Years Ended



d. Rekonsiliasi antara Laba sebelum PPh dan

Taksiran Penghasilan Kena Pajak

d. The reconciliation between income before Tax

and Taxable Income Estimation

2010 2009


Laba Induk Sebelum Pajak 60.762.430.672 64.841.409.846 Parent Income before tax

Perbedaan Waktu: Temporary Difference:

Penyusutan aset tetap (7.730.190.550) 3.498.489.701 Depreciation of fixed assets

Penyisihan piutang tak

tertagih 2.087.819.542 4.565.691.124 Allowance for doubtful account

Pencadangan beban

manfaat pasca kerja 19.867.535.582 17.348.949.489 Allowance for post retirement Benefit

Piutang yang dihapuskan - (322.942.917) Receivable written off

Pembayaran manfaat pasca

kerja (6.739.115.646) (6.240.734.219) Post Retirement Benefit Payment

Jumlah Perbedaan Waktu 7.486.048.928 18.849.453.178 Total Time Difference

Perbedaan Permanen: Permanent Different:

Pendapatan jasa property (24.172.598.076) (22.707.870.978) Income of service property

Bunga deposito dan jasa

giro

646.036.631

(803.524.358) Deposit Interest and giro service

Biaya operasi dan usaha

property 17.178.567.066 7.007.573.984

Operation expenses and

property

Biaya rekreasi dan olah

raga

2.842.743.017

3.133.201.575 Expense of recreation and sport

Biaya sanksi administrasi 10.718.016 - Administration finalty

Biaya entertainment 2.300.782.273 4.780.051.957 Entertainment expenses

Biaya penyerahan 2.333.349.759 1.579.346.099 Expense delivery

Biaya dana sosial/

sumbangan

1.790.659.469

379.851.746 Expense donasi

Biaya canvassing 3.847.612.954 1.154.461.730 Canvassing expenses

Biaya penghargaan dan

uang duka 998.640.722 56.903.099 Appreciation and compassionate

Biaya perayaan 823.937.134 1.112.716.373 Expense of celebration

Biaya pajak final 1.816.905.572 1.638.799.992 Final tax expense

Biaya perawatan dan

kendaraan direksi 837.634.684 634.409.565

Expense of treatment and board of

directors vehicle

Biaya sewa dan perawatan

rumah dinas 52.280.459 194.387.170

Rent expenses and treatment of

house on duty

Biaya representasi 777.939.506 205.724.891 Expense of representation

Biaya relasi 840.775.348 303.200.312 Expense of relationship

Biaya bangunan lainnya - 37.808.432 Expense of other building

Biaya poliklinik 272.018.602 76.312.877 Expense of polyclinic

Biaya gaji direksi terkait

penghasilan sewa final 66.469.410 75.001.857

Related board of directors salary

expense of final rental income

Jumlah perbedaan tetap 13.264.472.546 (1.141.643.677) Number of permanent differences

Penghasilan Kena Pajak 81.512.952.146 82.549.219.347 Taxable income

Penghasilan Kena Pajak

(dibulatkan) 81.512.952.000 82.549.219.000 Taxable income (rounded up)








For the Years Ended



d. Rekonsiliasi antara Laba sebelum PPh dan

Taksiran Penghasilan Kena Pajak (lanjutan)

d. The reconciliation between income before Tax

and Taxable Income Estimation (continued)

Perhitungan beban pajak, hutang pajak, dan pajak

dibayar dimuka adalah sebagai berikut:

The calculation of expenses, tax payables and

prepaid tax is as follows

2010 2009

Tarif PPh tahun pajak 2010 Income Tax rate for 2010

25% x Rp 81.512.952.000 20.378.238.000 - 25% x Rp 81.512.952.000

Tarif PPh tahun pajak 2009 Income Tax rate for 2009

28% X Rp 82.549.219.000 - 23.113.781.320 28% X IDR 82.549.219.000

Beban Pajak Kini 20.378.238.000 23.113.781.320 Current Tax Expense

Dikurangi pajak penghasilan

dibayar di muka: Less prepaid income taxes :

Pasal 23 23.803.159.409 19.742.071.324 Article 23

Pasal 25 13.591.501.332 - Article 25

Jumlah 37.394.660.741 19.742.071.324 Total

Pajak penghasilan kurang

(lebih) bayar (17.016.422.741) 3.371.709.996

Underpayment (overpayment) of

income tax

e. Aset Pajak Tangguhan e. Deferred taxes Asset

Saldo aset pajak tangguhan per

31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

Spring deferred taxes asset balance

December 31, 2010 is as follows:

Keterangan/ Description

Saldo Akhir

2009/ Ending

Balance 2009

Dibebankan Di

Laporan Laba

Rugi/ Benefit

(Expense)

deferred taxes

in year runs

Penyesuaian

Tarif/

Adjustment

Saldo akhir

2010/ Ending

Balance 2010 Keterangan/ Description

Induk Perusahaan:

Penyisihan piutang

8.442.425.390 584.589.472 (967.180.164) 8.059.834.698

Allowance for doubtful

account

Imbalan pasca kerja 13.016.540.301 3.675.957.582 (1.788.481.916) 14.904.015.967 Post Retirement Benefit

Selisih penyusutan 1.212.826.113 (2.164.453.354) 101.960.062 (849.667.179) Depreciation difference

Jumlah

22.671.791.804 2.096.093.700 (2.653.702.018) 22.114.183.486 Total








For the Years Ended



e. Aset Pajak Tangguhan (lanjutan) e. Deferred taxes Asset (continued)


Saldo Akhir

2009/ Ending

Balance 2009

Dibebankan Di

Laporan Laba

Rugi/ Benefit

(Expense)

deferred taxes

in year runs

Penyesuaian

Tarif/

Adjustment

Saldo akhir

2010/ Ending

Balance 2010 Keterangan/ Description

Anak Perusahaan :

Penyisihan piutang 161.813.754 34.045.679 (20.984.939) 174.874.494


account

Imbalan pasca kerja 483.368.839 44.034.218 (56.507.470) 470.895.587 Post Retirement Benefit

Selisih penyusutan 63.945.434 7.533.455 (7.658.452) 63.820.437 Depreciation difference

Penyusutan sewa guna

usaha 361.089 24.603.269 (2.674.753) 22.289.605 Depreciation leasing

Pembayaran aset sewa guna

usaha - (32.845.513) 3.519.162 (29.326.351) Leasing payment

Rugi fiskal 1.066.550.149 - (114.273.230) 952.276.919 Loss fiscal

Amortisasi aset lain-lain 121.917 121.917 (26.125) 217.709 Amortization of other asset

Lain-lain - - - (26.614.826) Others

Jumlah 1.776.161.182 77.493.025 (198.605.807) 1.628.433.574 Total

Konsolidasi :

Penyisihan piutang 8.604.239.144 618.635.151 (988.165.103) 8.234.709.192 Consolidated

Imbalan pasca kerja 13.499.909.141 3.719.991.800 (1.844.989.387) 15.374.911.554


account

Selisih penyusutan 1.276.771.547 (2.156.919.899) 94.301.609 (785.846.743) Depreciation difference

Selisih amortisasi aset

lain-lain 121.917 121.917 (26.125) 217.709 Amortization of other asset


usaha 361.089 24.603.269 (2.674.753) 22.289.605 Depreciation leasing

Pembayaran sewa guna

usaha - (32.845.513) 3.519.162 (29.326.351) Leasing payment

Rugi fiskal 1.066.550.149 - (114.273.230) 952.276.919 Loss fiscal

Lain-lain - - - (26.614.826) Others

Jumlah 24.447.952.986 2.173.586.726 (2.852.307.826) 23.742.617.059 Total

Saldo aset pajak tangguhan per

31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:

Spring deferred taxes asset balance

December 31, 2009 is as follows:








For the Years Ended



e. Aset Pajak Tangguhan (lanjutan) e. Deferred taxes Asset (continued)


Saldo akhir 2008/

Ending Balance 2008

Dibebankan di laporan

laba rugi 2009/ Benefit

(Expense) deferred

taxes in year runs

Saldo akhir 2009/

Ending Balance 2009 Keterangan/ Description

Induk perusahaan :

Penyisihan piutang 6.257.945.428 2.184.479.962 8.442.425.390


account

Imbalan pasca kerja 9.681.702.572 3.334.837.731 13.016.540.301 Post Retirement Benefit

Selisih penyusutan 6.977.729.671 (5.764.903.559) 1.212.826.113 Depreciation difference

Jumlah 22.917.377.671 (245.585.867) 22.671.791.804 Total

Anak Perusahaan :

Penyisihan piutang 369.722.793 (207.909.039) 161.813.754


account

Imbalan pasca kerja 230.257.852 253.110.987 483.368.839 Post Retirement Benefit

Selisih penyusutan 49.584.017 14.361.417 63.945.434 Depreciation difference


usaha - 361.089 361.089

Depreciation leasing

Rugi fiskal 1.066.550.149 - 1.066.550.149 Loss fiscal

Amortisasi aset tetap - 121.917 121.917 Amortization of other asset

Jumlah 1.716.114.811 60.046.371 1.776.161.182 Total

Konsolidasi

Penyisihan piutang

6.627.668.221 1.976.570.923 8.604.239.144 Allowance for doubtful

account

Imbalan pasca kerja 9.911.960.424 3.587.948.717 13.499.909.141 Post Retirement Benefit

Selisih penyusutan 7.027.313.688 (5.750.542.142) 1.276.771.546 Depreciation difference


usaha - 361.089 361.089 Depreciation leasing

Rugi fiskal 1.066.550.149 - 1.066.550.149 Loss fiscal

Amortisasi aset tetap - 121.917 121.917 Amortization of other asset

Jumlah 24.633.492.482 (185.539.496) 24.447.952.986 Total








For the Years Ended



f. Surat Ketetapan Pajak (SKP) dan Surat

Tagihan Pajak (STP)

f. Tax Assessment Letter (SKP) and Letter of Tax

Collection (STP)

Induk Perusahaan : Parent Company

Pada tanggal 22 Juni 2010, Perusahaan

menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar

(SKPKB) No. 00015/206/07/051/10 atas PPh

Badan tahun pajak 2007 sebesar Rp

2.798.095.020. Atas surat ketetapan kurang

bayar tersebut Perusahaan telah mengajukan

keberatan melalui surat No. 1041/DRU-

VIII/KAK/2010 tanggal 22 Juni 2010 tentang

permohonan Keberatan atas Surat Ketetapan

Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan

Badan Tahun 2007 No. 00015/206/07/051/10.

On June 22, 2010, the Company received an

Underpayment Tax Assessment Letter (SKPKB)

No.+00015/206/07/051/10 for Corporate Income

Tax year 2007 amounting to Rp 2.798.095.020.

Regarding to the tax underpayment letter, the

Company has filed an objection through the letter

No. 1041/DRU-VIII/KAK/2010 June 22, 2010

concerning to the Application of Objection of

Underpayment+Tax Assessment Letter (SKPKB)

for Corporate Income Tax Year 2007

No.+00015/206/07/051/10.

Kemudian pada tanggal 19 Oktober 2010,

Perusahaan menerima beberapa Surat Ketetapan

Pajak yang merupakan hasil dari pemeriksaan

pajak atas Tahun Pajak 2008 dengan rincian

sebagai berikut:

Then on October 19, 2010, the company received

several Tax Assessments Letter that result from tax

examinations for Taxation Year 2008 with details

as follows:

No. Keterangan/ Description Nomor Surat/ Letter Number Jumlah/ Total

1 SKPLB PPh Badan/ SLPLB Corporate Tax 00080/406/08/051/10 9.333.438.712

2 SKPKB PPh Pasal 21/ SKPKB Income Tax Art. 21 00052/201/08/051/10 (815.064.892)

3 SKPKB PPh Pasal 23/ SKPKB Income Tax Art. 23 00060/203/08/051/10 (563.839.734)

4 SKPN PPh Pasal 4 ayat (2)/ SKPKB Tax Art. 4 (2) 00070/540/08/051/10 -

5 SKPKB PPh Pasal 26/ SKPKB Income Tax Art. 26 00021/204/08/051/10 (3.422.955.918)

6 SKPKB PPN Januari 2008/ SKPKB VAT January 2008 00472/207/08/051/10 (291.443.780)

7 SKPKB PPN Pebruari 2008/ SKPKB VAT February 2008 00464/207/08/051/10 (357.771.258)

8 SKPKB PPN Maret 2008/ SKPKB VAT March 2008 00465/207/08/051/10 (366.498.062)

9 SKPKB PPN April 2008/ SKPKB VAT April 2008 00466/207/08/051/10 (535.981.590)

10 SKPKB PPN Mei 2008/ SKPKB VAT May 2008 00467/207/08/051/10 (1.600.000)

11 SKPN PPN Juni 2008/ SKPKB VAT June 2008 00107/507/08/051/10 -

12 SKPKB PPN Juli 2008/ SKPKB VAT July 2008 00468/207/08/051/10 (1.237.112)

13 SKPN PPN Agustus 2008/ SKPKB VAT August 2008 00108/507/08/051/10 -

14 SKPKB PPN September 2008/ SKPKB VAT September 2008 00469/207/08/051/10 (5.018.182)

15 SKPKB PPN Oktober 2008/ SKPKB VAT October 2008 00470/207/08/051/10 (567.684.414)








For the Years Ended




Tagihan Pajak (STP) (lanjutan)


Collection (STP) (continued)

No. Keterangan/ Description Nomor Surat/ Letter Number Jumlah/ Total

16 SKPKB PPN Nopember 2008/ SKPKB VAT November 2008 00471/207/08/051/10 (641.991.342)

17 SKPKB PPN Desember 2008/ SKPKB VAT December 2008 00472/207/08/051/10 (656.109.662)

18 SKPKB PPN atas Pemanfaatan JKP dari LN/ SKPKB VAT on

Taxable Services from Utilization of Foreign Affairs

00015/277/08/051/10 (84.752.433)

19 STP PPN atas Pemanfaatan JKP dari LN/ STP VAT on


00002/177/08/051/10 (11.771.171)

Selain SKPKB tahun pajak 2008, Perusahaan

juga telah menerima Surat Ketetapan Pajak

Kurang Bayar (SKPKB) PPN Masa Maret 2010

No. 00030/10710/051/10 tanggal 19 Oktober

2010 sebesar Rp 77.399.440.

In addition to tax assessments for fiscal year 2008,

the Company has received an Underpayment Tax

Assessment Letter (SKPKB) for Value Added Tax

period of March 2010 No. 00030/10710/051/10

October 19, 2010 amounted to Rp 77.399.440.

Perusahaan telah menerima pembayaran kembali

kelebihan pembayaran pajak sebesar Rp

4.437.881.201 yang merupakan sisa hasil

pemindahbukuan kelebihan pembayaran pajak

berdasarkan SKPLB PPh Badan No.

00080/406/08/051/10 sebesar Rp+9.333.438.712

ke beberapa SKPKB sebagai berikut:

The Company has received repayment of the

overpayment amounted to Rp 4.437.881.201 which

is the remainder of the transfer of the overpayment

based on the Overpayment Tax Assessment Letter

(SKPLB) for Corporate Income Tax No.

00080/406/08/051/10 amounting to

Rp 9.333.438.712 to several Underpayment Tax

Assessment Letter (SKPKB) as follows:

Keterangan/ Description Nomor Surat/ Letter Number Jumlah/ Total

SKPLB PPh Badan/ SKPLB Corporate Income Tax 00080/406/08/051/10 9.333.438.712

Pemindahbukuan :

SKPKB PPh Pasal 21/ SKPKB Income Tax Art. 21 00052/201/08/051/10 (815.064.892)

SKPKB PPh Pasal 23/ SKPKB Income Tax Art. 23 00060/203/08/051/10 (563.839.734)

SKPKB PPh Pasal 26/ SKPKB Income Tax Art. 26 00021/204/08/051/10 (3.422.955.918)

SKPKB PPN Desember 2008/ SKPKB VAT December 2008 00472/207/08/051/10 (4.526.356)

STP PPN atas Pemanfaatan JKP dari LN/ STP VAT on


00002/177/08/051/10 (11.771.171)

SKPKB PPN Maret 2010/ SKPKB VAT march 2010 00030/107/10/051/10 (77.399.440)

Jumlah Pemindahbukuan/ Number Transfer (4.895.557.511)

Jumlah kas yang diterima Perusahaan/ Total cash

received by the Company

4.437.881.201








For the Years Ended







Pemindahbukuan tersebut dilakukan atas saldo

SKPKB yang telah disepakati oleh Perusahaan,

kecuali atas saldo SKPKB PPh pasal 26 yang

masih dalam proses keberatan pajak. Sedangkan

untuk saldo SKPKB yang tidak disetujui oleh

Perusahaan masih dalam proses keberatan

pajak. Adapun rincian atas surat keberatan yang

diajukan oleh Perusahaan adalah sebagai

berikut:

Transfer the balance of the tax assessment made

as agreed by the Company, unless the balance of

individual income tax assessment article 26 which

is still in the process of tax objections. As for the

balance of tax assessments which are not

approved by the Company is still in the process of

tax objections. The details of the letter of objection

filed by the Company are as follows:

No. Keterangan/ Description

Nomor Surat/

Letter Number

Tanggal Surat/

Date

1. Permohonan Keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) Pajak

Penghasilan Badan Tahun 2008 No. 00080/406/08/051/10 tanggal 19 Oktober 2010./

Application of Objection of Overpayment Tax Assessment Letter (SKPLB) for

Corporate Income Tax Year 2008 No. 00080/406/08/051/10 dated October 19, 2010.

0229/DRK-

XII/KAK/2010

29 Desember 2010/

December 29, 2010

2. Permohonan Keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) Pajak

Penghasilan Badan Tahun 2008 No. 00021/204/08/051/10 tanggal 19 Oktober 2010./

Application of Objection of Overpayment Tax Assessment Letter (SKPLB) for

Corporate Income Tax Year 2008 No. 00021/204/08/051/10 dated Oktober 19, 2010.

0230/DRK-

XII/KAK/2010

29 Desember 2010/

December 29, 2010

3. Permohonan Keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak

Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Bulan Januari Tahun 2008

No. 00463/207/08/051/10 tanggal 19 Oktober 2010./ Application of Objection of

Underpayment Tax Assessment Letter (SKPKB) for Value Added Tax on Goods and

Services of January 2008 No. 00463/207/08/051/10 dated October 19, 2010

0231/DRK-

XII/KAK/2010

29 Desember 2010/

December 29, 2010


Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Bulan Februari Tahun 2008



Services of February 2008 No. 00464/207/08/051/10 dated October 19, 2010.

0232/DRK-

XII/KAK/2010

29 Desember 2010/

December 29, 2010


Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Bulan Maret Tahun 2008



Services of March 2008 No. 00465/207/08/051/10 dated October 19, 2010.

0233/DRK-

XII/KAK/2010

29 Desember 2010/

December 29, 2010


Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Bulan April Tahun 2008



Services of April 2008 No. 00466/207/08/051/10 dated October 19, 2010.

0234/DRK-

XII/KAK/2010

29 Desember 2010/

December 29, 2010








For the Years Ended







No. Keterangan/ Description

Nomor Surat/

Letter Number

Tanggal Surat/

Date


Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Bulan Mei Tahun 2008



Services of May 2008 No. 00467/207/08/051/10 dated October 19, 2010.

0235/DRK-

XII/KAK/2010

29 Desember 2010/

December 29, 2010

8. Permohonan Keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN) Pajak Pertambahan

Nilai Barang dan Jasa Bulan Juni Tahun 2008 No. 00107/507/08/051/10 tanggal 19

Oktober 2010./ Application of Objection of Nil Tax Assessment Letter (SKPN) for

Value Added Tax on Goods and Services of June 2008 No. 00107/507/08/051/10

dated October 19, 2010.

0236/DRK-

XII/KAK/2010

29 Desember 2010/

December 29, 2010


Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Bulan Juli Tahun 2008



Services of July 2008 No. 00468/207/08/051/10 dated October 19, 2010.

0237/DRK-

XII/KAK/2010

29 Desember 2010/

December 29, 2010

10. Permohonan Keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN) Pajak Pertambahan

Nilai Barang dan Jasa Bulan Agustus Tahun 2008 No. 00108/507/08/051/10 tanggal

19 Oktober 2010./ Application of Objection of Nil Tax Assessment Letter (SKPN) for

Value Added Tax on Goods and Services of August 2008 No. 00108/507/08/051/10

dated October 19, 2010.

0238/DRK-

XII/KAK/2010

29 Desember 2010/

December 29, 2010


Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Bulan September Tahun 2008



Services of September 2008 No. 00469/207/08/051/10 dated October 19, 2010.

0239/DRK-

XII/KAK/2010

29 Desember 2010/

December 29, 2010


Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Bulan Oktober Tahun 2008



Services of October 2008 No. 00470/207/08/051/10 dated October 19, 2010.

0240/DRK-

XII/KAK/2010

29 Desember 2010/

December 29, 2010


Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Bulan November Tahun 2008

No.+00471/207/08/051/10 tanggal 19 Oktober 2010./ Application of Objection of


Services of November 2008 No. 00471/207/08/051/10 dated October 19, 2010.

0241/DRK-

XII/KAK/2010

29 Desember 2010/

December 29, 2010


Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Bulan Desember Tahun 2008

No.+00472/207/08/051/10 tanggal 19 Oktober 2010./ Application of Objection of


Services of December 2008 No. 00472/207/08/051/10 dated October 19, 2010.

0242/DRK-

XII/KAK/2010

29 Desember 2010/

December 29, 2010








For the Years Ended







Anak Perusahaan Subsidiaries Company

Pada tahun 2009, PT Sucofindo Logistics

menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar,

Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar dan Surat

Tagihan Pajak untuk tahun pajak 2007, 2006 dan

2005 dengan rincian sebagai berikut:

In 2009, PT Sucofindo Logistics received a tax

assessment, overpayment of tax assessment and a

tax for tax years 2007, 2006 and 2005 are as

follows:

Tahun pajak 2007 Taxation year 2007

Jenis Pajak

Tahun/

Year

Surat Ketetapan/

Decision Letter

Lebih/ (kurang)

bayar/

Over or under

payment

Bunga/

Denda/ Interest/

Penalty

Jumlah Lebih/

(kurang) bayar/

Total over or under

payment Taxation Type

Nomor

Number

Tanggal

Date

PPh Badan 2007 00023/406/07/

061/09

14-Apr-09

- - 47.844.909 Corporate Income Tax

PPh Pasal 21 Jan – Des

2007

00021/201/07/

061/09

14-Apr-09

(44.723.686) (14.311.580) (59.035.266) Income Tax Article 21

PPh Pasal 23 Jan – Des

2007

00019/203/07/

061/09

14-Apr-09


PPN Jan – Des

2007

00023/207/07/

061/09

14-Apr-09

(89.311.458) (30.307.413) (119.618.871) VAT

Total (136.266.195) (60.643.300) (196.909.495) Total

Jenis Pajak

Tahun/

Year

Surat Tagihan Pajak/

Tax Invoice

Denda/

Penalty

Bunga/

Interest

Jumlah Lebih/

(kurang)

bayar/

Total over or

under payment Taxation Type

Nomor/

Number

Tanggal/

Date

PPN Jan – Des

2007

00057/107/07/

061/09

14-Apr-09

15.286.509 - 15.286.509 VAT

Total 15.286.509 - 15.286.509 Total








For the Years Ended








Jenis Pajak

Tahun/

Year

Surat Ketetapan/

Decision Letter

Lebih/

(kurang) bayar/

over or under

payment

Bunga/

Denda/

Interest/

Penalty

Jumlah Lebih/

(kurang) bayar/

Total over or under


Nomor/

Number

Tanggal/

Date

PPh pasal 21 Jan – Des

2006

00057/201/06/

061/09

17-Feb-09


PPN Jan – Des

2006

00086/207/06/

061/09

17-Feb-09

(151.592.930) (72.764.606) (224.357.536) VAT

PPh psl 4 (2)

Final

Jan – Des

2006

00027/240/06/

061/09

17-Feb-09

(65.032.650) (31.215.672) (96.248.322)

Income Tax Article 4 (2)

Final

Total (272.018.585) (130.568.920) (402.587.505) Total

Jenis Pajak

Tahun/

Year


Tax Invoice

Denda/

Penalty

Bunga/

Interest

Jumlah Lebih/

(kurang)

bayar/

Total over or


Nomor/

Number

Tanggal/

Date

PPN Jan – Des

2006

00017/107/06/

061/09

17-Feb-09

26.343.295 - 26.343.295 VAT

Total 26.343.295 - 26.343.295 Total


Jenis Pajak

Tahun/

Year

Surat Ketetapan/

Decision Letter

Lebih/

(kurang) bayar/

over or under

payment

Bunga/

Denda/

Interest/

Penalty

Jumlah Lebih/

(kurang) bayar/

Total over or under


Nomor/

Number

Tanggal/

Date


2005

00075/201/05/

061/09

17-Feb-09



2005

00087/203/05/

061/09

17-Feb-09


PPN Jan – Des

2005

00237/207/05/

061/09

17-Feb-09

(307.682.356) (147.687.531) (455.369.887) VAT

PPh psl 4 (2)

Final

Jan – Des

2005

00038/240/05/

061/09

17-Feb-09

(82.117.541) (39.416.420) (121.533.961)

Income Tax Article 4 (2)

Final

Total (488.405.437) (234.434.611) (722.840.048) Total








For the Years Ended







Jenis Pajak

Tahun/

Year


Tax Invoice

Denda/

Penalty

Bunga/

Interest

Jumlah Lebih/

(kurang)

bayar/

Total over or


Nomor/

Number

Tanggal/

Date

PPN Jan – Des

2005

00002/107/05/

061/09

17-Feb-09

25.622.931 - 25.622.931 VAT

Total 25.622.931 - 25.622.931 Total

Pada tahun 2010, PT Sucofindo Episi menerima

beberapa Surat Tagihan Pajak dari Direktorat

Jenderal Pajak dengan rincian sebagai berikut:

In 2010, PT Sucofindo Episi received some Tax

Collection Letters from the Directorate General of

Taxation with the details as follows:

No. Surat/ Letter Number

Tanggal

Surat/

Letter date Jenis Pajak/ Tax Type

Tahun Pajak/

Tax Year Jumlah/ Total

Tanggal Bayar/

Payment Date

00759/107/03/061/04 13-Jan-10 STP PPN/ STP VAT Des-03/ Dec 03 50.000 05-Feb-10

00218/101/08/061/09 13-Jan-10

STP PPh 21/ STP Income

Tax Art.21 2008 693.119 01-Feb-10

00454/107/08/061/09 13-Jan-10 STP PPN/ STP VAT 2008 1.364.135 09-Feb-10

00462/107/08/061/09 13-Jan-10 STP PPN/ STP VAT 2008 555.836 09-Feb-10




01305/106/02/061/09 13-Jan-10

STP PPH Badan/ STP

Corporate Income Tax Mar - Des 2002 500.000 09-Feb-10




00620/107/07/061/07 13-Jan-10 STP PPN/ STP VAT Mar-06 50.000 09-Feb-10

00316/107/06/061/06 13-Jan-10 STP PPN/ STP VAT Feb-06 503.944 09-Feb-10

00210/101/08/061/09 13-Jan-10


Tax Art.21 2008 214.918 05-Feb-10

00209/101/08/061/09 13-Jan-10


Tax Art.21 2008 444.754 05-Feb-10

00211/101/08/061/09 13-Jan-10


Tax Art.21 2008 215.701 05-Feb-10

00217/101/08/061/09 13-Jan-10


Tax Art.21 2008 423.122 05-Feb-10

00432/107/04/061/04 13-Jan-10


Tax Art.21 2005 100.000 05-Feb-10

05824/101/03/061/04 13-Jan-10


Tax Art.21 2003 100.000 05-Feb-10








For the Years Ended







No. Surat/ Letter Number

Tanggal Surat/

Letter Date Jenis Pajak/ Taxation Type

Tahun Pajak/

Taxation Year Jumlah/ Total

Tanggal Bayar/

Payment Date

00759/107/03/061/04 13-Jan-10 STP PPN/ STP VAT Des-03/ Dec 03 50.000 05-Feb-10

00218/101/08/061/09 13-Jan-10 STP PPh 21/ STP Income Tax Art.21 2008 693.119 01-Feb-10






01305/106/02/061/09 13-Jan-10 STP PPH Badan/ STP Corporate Income Tax Mar - Des 2002 500.000 09-Feb-10




00620/107/07/061/07 13-Jan-10 STP PPN/ STP VAT Mar-06 50.000 09-Feb-10

00316/107/06/061/06 13-Jan-10 STP PPN/ STP VAT Feb-06 503.944 09-Feb-10







10205/106/03/061/04 13-Jan-10 STP PPH Badan/ STP Corporate Income Tax 2003 100.000 05-Feb-10





04385/101/05/061/05 13-Jan-10 STP PPN/ STP VAT Sep - Okt 2004 100.000 08-Feb-10


00136/107/04/061/04 13-Jan-10 STP PPN/ STP VAT Jan - Mar 2004 150.000 08-Feb-10



00635/101/06/061/08 13-Jan-10 STP PPh 21/ STP Income Tax Art.21 Jan - Jun 2006 184.702 08-Feb-10





00194/107/04/061/04 13-Jan-10 STP PPN/ STP VAT Apr-04 50.000 05-Feb-10

13.885.852








For the Years Ended


11. PENYERTAAN DAN KSO 11. INVESTMENT AND KSO (JOINT OPERATION)

2010 2009

Metode Ekuitas : Equity Method:

PT Qualitech Perdana

(lihat catatan 1.c) 195.400.000 195.400.000

PT Qualitech Perdana

(See Note 1.c)

Penyisihan (195.400.000) (195.400.000) Allowance

- -

11. PENYERTAAN DAN KSO (lanjutan) 11. INVESTMENT AND KSO (JOINT OPERATION)

(continued)

2010 2009

Metode Biaya: Cost Method

PT SPRINT Konsultan (lihat

catatan 1.c) 47.500.000 47.500.000

PT SPRINT Konsultan (See

Note1.c)

PT Surveyor Indonesia (lihat

catatan 1.c) 1.120.000.000 1.120.000.000 PT Surveyor Indonesia (See Note 1.c)

1.167.500.000 1.167.500.000

KSO (lihat catatan 2.i) 904.692.224 6.554.692.225 Joint Operation (See Note 2.i)

Jumlah 2.072.192.224 7.722.192.225 Total

Penyertaan pada PT Surveyor Indonesia merupakan

penyertaan perusahaan sebesar 4,48% dari modal

disetor PT Surveyor Indonesia.

Investment in PT Surveyor Indonesia is a Company’s

investment in share amounted to 4.48% of paid up capital

of PT Surveyor Indonesia.

Penyertaan pada PT Qualitech Perdana merupakan

penyertaan modal saham sebesar 40 % dari seluruh

modal yang disetor. PT Qualitech Perdana sejak tahun

1997 telah menghentikan kegiatan operasionalnya dan

pada saat ini sedang dalam proses likuidasi. Karena

kerugian PT. Qualitech Perdana telah melampaui jumlah

modal PT Qualitech Perdana, atas penyertaan tersebut

telah dibentuk penyisihan sebesar 100% dari jumlah

Penyertaan.

Investment in PT Qualitech Perdana represents a

investment in share of 40% of the total paid up capital.

PT Qualitech Perdana since 1997 has suspended its

operations and currently under liquidation process.

Because the loss of PT. Qualitech Perdana has

exceeded the total capital of PT Qualitech Perdana, the

Company already established an allowance amounting to

100% of the total investment.

Penyertaan pada PT SPRINT Konsultan pada tahun

1997 merupakan penyertaan modal saham sebesar

19,0% dari seluruh modal yang disetor. Perusahaan ini

didirikan dengan Akta Notaris Agus Hashim Ahmad,

S.H., Nomor 9 tanggal 9 Pebruari 1997 dan beroperasi

mulai tahun 1997.

The investment in PT SPRINT Consultants in 1997

represents a capital investment by 19.0% share of the

total paid-in capital. The company was established by

Notary Deed Agus Hashim Ahmad, SH, No. 9 dated

February 9, 1997 and operated since 1997.








For the Years Ended


11. PENYERTAAN DAN KSO (lanjutan) 11. INVESTMENT AND KSO (JOINT OPERATION)

(continued)

KSO Sucofindo dan PT Surveyor Indonesia (KSO

SCI-SI)

The KSO Sucofindo and PT Surveyor Indonesia (KSO

SCI-SI)

KSO SCI-SI adalah kegiatan yang dilaksanakan secara

kerjasama antara Perusahaan dan PT Surveyor

Indonesia dalam kegiatan Verifikasi atau Penelusuran

Teknis Impor (VPTI). Kegiatan tersebut terdiri dari 8

(delapan) jenis program, antara lain besi, tekstil dan

produk tekstil, bus dan bukan bus, beras, garam dan

lain-lain. Jangka waktu kerjasama untuk semua program

adalah tidak dibatasi, sesuai dengan Surat Keputusan

(SK) Menteri Perindustrian dan Perdagangan. Jangka

waktu berakhir apabila SK tersebut dicabut. Sesuai

dengan Akta Perjanjian Kerjasama Operasi bahwa

pembagian keuntungan untuk semua program tersebut

ditetapkan 50:50.

The KSO SCI-SI represents business actives held by the

Company and PT Surveyor Indonesia in the Verification

and Technical Import search (VTIS). The SCI-SI consist

of 8 (eight) Kinds of programs, i.e: steel, textiles and

textile products, bus and non-bus, rice, salt, etc. The SCI-

SI has no definite time base as stated in decision letter

from the Minister of Industry and Trade. It will terminated

if the decision letter is cancelled. According to

agreement, profit distribution between the parties is 50:50

for all programs.

12. ASET TETAP 12. FIXED ASSETS

Saldo aset tetap merupakan nilai buku aset tetap per

31+Desember 2010 dan 2009 dapat dirinci sebagai

berikut:

The balance of fixed assets represents the net book

value of fixed assets as of December 31, 2010 and 2009

can be detailed as follows:

2010

Saldo Awal/

Beginning Balance

Penambahan/

Additions

Pengurangan/

Deductions

Saldo Akhir/

Ending Balance

Harga perolehan Acquistion Cost

Tanah 54.878.820.149 769.604.481 - 55.648.424.630 Land

Bangunan 170.771.296.930 500.795.783 11.124.824.501 160.147.268.212 Building

Perlengkapan/Mesin 14.485.031.961 3.204.575.900 - 17.689.607.861 Equipment and machinery

Peralatan Operasi 179.547.596.148 52.589.413.349 4.769.536.891 227.351.622.606 Operation Tools

Kendaraan 8.052.721.511 889.934.774 1.574.305.232 7.367.351.053 Vehicles

Peralatan/Perabot Kantor 26.383.023.365 3.412.245.408 1.317.302.076 28.477.966.697

Furniture and Office

Equipment

Peralatan Sistem

Informasi 63.045.472.345 4.931.367.866 4.409.709.494 63.567.130.717

Information System

Hardware

Jumlah 517.148.112.409 66.296.937.561 23.195.678.194 560.249.371.776 Total








For the Years Ended


12. ASET TETAP (lanjutan) 12. FIXED ASSETS (continued)

2010

Saldo Awal/

Beginning Balance

Penambahan/

Additions

Pengurangan/

Deductions

Saldo Akhir/

Ending Balance

Akumulasi Penyusutan

Accumulatted

Depreciation

Bangunan 99.493.775.414 8.692.393.300 7.354.703.696 100.831.465.018 Land

Perlengkapan/ Mesin 12.140.033.788 724.234.478 333.522.176 12.530.746.090 Building

Peralatan Operasi 116.260.653.355 26.777.428.756 1.245.113.436 141.792.968.675 Equipment and machinery

Kendaraan 5.383.137.052 1.338.995.453 654.726.813 6.067.405.692 Operation Tools

Peralatan/Perabot Kantor 23.134.506.733 1.957.403.011 1.134.101.182 23.597.808.562 Vehicles

Peralatan Sistem Informasi 52.840.984.164 6.963.636.656 5.014.841.490 54.789.779.330


Equipment

Jumlah 309.253.090.506 46.454.091.654 15.737.008.793 339.970.173.367 Total

Nilai Buku 207.895.021.903 220.279.198.409 Book Value

2009

Saldo Awal/

Beginning Balance

Penambahan/

Additions

Pengurangan/

Deductions

Saldo Akhir/

Ending Balance

Harga Perolehan Acquistion Cost

Tanah 46.347.649.725 8.531.170.424 - 54.878.820.149 Land

Bangunan 169.771.288.142 1.210.079.730 210.070.942 170.771.296.930 Building

Perlengkapan dan mesin 12.713.040.970 1.780.710.991 8.720.000 14.485.031.961 Equipment and machinery

Peralatan operasi 141.482.970.956 40.436.920.611 2.372.295.419 179.531.746.148 Operation Tools

Kendaraan 7.339.574.046 960.000.000 246.852.535 8.052.721.511 Vehicles

Peralatan dan perabot

kantor 25.257.612.949 1.387.423.038 262.012.622 26.383.023.365


Equipment

Peralatan sistem informasi 58.548.285.408 6.614.067.723 2.116.880.786 63.045.472.345

Information System

Hardware

Jumlah 461.460.422.196 60.920.372.517 5.232.682.304 517.148.112.409 Total

Akumulasi Penyusutan

Accumulatted

Depreciation

Bangunan 91.492.869.124 8.018.454.350 17.548.060 99.493.775.414 Building

Perlengkapan dan mesin 11.817.712.576 322.321.212 - 12.140.033.788 Equipment and machinery

Peralatan operasi 100.066.740.436 17.983.200.238 1.789.287.319 116.260.653.355 Operation Tools

Kendaraan 4.517.910.492 1.112.079.072 246.852.512 5.383.137.052 Vehicles

Peralatan dan perabot

kantor 21.937.685.929 1.582.542.676 385.721.872 23.134.506.733


Equipment

Peralatan sistem informasi 48.914.721.904 5.871.032.125 1.944.769.865 52.840.984.164

Information System

Hardware

Jumlah 278.747.640.461 34.889.629.673 4.384.179.628 309.253.090.506 Total

Nilai Buku 182.712.781.735 207.895.021.903 Book Value








For the Years Ended



Sehubungan dengan diterapkannya PSAK 16 (Revisi

2007) tentang Aset Tetap yang berlaku efektif sejak

tanggal 1 Januari 2008. Perusahaan sudah melakukan

telaah ulang terhadap umur manfaat ekonomis akibat

dari penerapan PSAK tersebut terdapat penyesuaian

atas beban penyusutan sebesar Rp 617.396.851 dan

Rp 20.330.982.

In connection with the implementation of SFAS 16

(Revised 2007) on Fixed Assets which are effective on

January 1, 2008, the Company has made continuous

review of the age of economic benefits, as a result of the

adoption of SFAS as there is an adjustment to

depreciation expense for the years 2010 and 2009

amounted to Rp 617.396.851 and Rp 20.330.982.

Beban penyusutan untuk tahun-tahun yang berakhir

pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-

masing sebesar Rp 46.454.091.654 dan

Rp+34.889.629.673.

Depreciation expense for the years ended

December 31, 2009 and 2008 respectively

Rp 46.454.091.654 and Rp+34.889.629.673.

Perusahaan mengasuransikan Aset tetap tertentu

kecuali tanah terhadap berbagai resiko. Berdasarkan

suatu paket polis tertentu beserta peralatan dan isinya

serta jasa yang diberikan oleh PT Sucofindo (Persero)

masing-masing pada tahun 2010 dan 2009 sebesar

Rp+505.194.524.905 dan Rp 520.784.240.686.

Companies insuring certain fixed assets, excluding land,

to various risks, based on a policy package including

equipment and contents as well as services provided by

PT Sucofindo (Persero) respectively in 2010 and 2009

amounting to Rp 505.194.524.905 and

Rp+520.789.240.686.

Terdapat aset tetap tanah dan bangunan dijaminkan

kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sehubungan

dengan fasilitas kredit yang diberikan kepada

Perusahaan dengan rincian sebagai berikut :

There are fixed assets of land and buildings pledged to

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk and PT Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk in connection with credit

facilities granted to the Company with the following

details:

I. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk : I. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk:

Tanah dan bangunan Laboratorium Cibitung

dengan bukti kepemilikan SHGB No. 66 yang

terletak di Cibitung a/n PT Sucofindo (Persero) dan

Gedung Sucofindo Cabang Surabaya dengan

sertifikat SHGB No. 248 dan SHGB No. 249 yang

diikat dengan Hak Tanggungan I.

The land and buildings with proof of ownership

Cibitung Laboratory SHGB No. 66 which is located

in Cibitung a/n PT Sucofindo (Persero), and

Building Branch of Surabaya by a certificate

Sucofindo SHGB No. 248 And HGB No. 249, which

tied with Encumbrance I.

II. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk : II. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk:

Tanah dan bangunan Graha Sucofindo dengan

bukti kepemilikan SHGB No. 596 dengan kondisi

bangunan 16 lantai a/n PT Sucofindo (Persero).

Land and buildings with proof of ownership Graha

Sucofindo SHGB No.596 with a condition of the

building 16 floors of a/n PT Sucofindo (Persero).








For the Years Ended



Pada tahun 2010 terdapat pelepasan aset dan aset

tidak aktif sebesar Rp 4.842.120.109 yang nilai

bukunya sebesar Rp 651 dan dijual dengan harga

Rp+272.322.773 sehingga perusahaan memperoleh

keuntungan bersih sebesar Rp 266.822.122 dengan

rincian sebagai berikut:

In the year 2010, there were disposals of assets and

inactive assets amounting to Rp 4.842.120.109 which

their book value amounting to Rp 651 and

sold at a price of Rp 272.322.773 that the company

obtained a net profit amounted to Rp 266.822.122 with

the following details:

Nama Barang

NilaiPerolehan

Provision value

Akumulasi

Penyusutan/

Provision value

Nilai Buku/

Book value

Harga Penjualan

Lelang/

The Price Of Auction

Sale

Laba/Rugi Bruto/

Gain/Loss

Biaya

Lelang/

Expense Of

Auction

Laba/

Rugi Netto

Type of Assets

Peralatan operasi 364.077.094 364.077.037 57 155.000 154.943 - 154.943

Operation

Equipments

Kendaran 676.091.095 676.091.081 14 160.805.000 160.804.986 5.500.000 155.304.986 Vehicle

Peralatan perabot

kantor 868.153.549 868.153.257 292 42.202.482 42.202.190 - 42.202.190

Equipments of

office furniture

Peralatan system

informasi 2.933.798.371 2.933.798.083 288 41.375.791 41.375.503 - 41.375.503

Information

system

equipments

Penjualan aktiva - - - 13.784.500 13.784.500 - 13.784.500

Borongan - - - 14.000.000 14.000.000 -

Jumlah 4.842.120.109 4.842.119.458 651 272.322.773 272.322.122 5.500.000 266.822.122 Total

Pada tahun 2010, Perusahaan mengalami kejadian luar

biasa yaitu terjadinya musibah kebakaran pada Cabang

Cilegon yang mengakibatkan kerugian sebesar

Rp+1.354.241.968. (lihat catatan 32)

In 2010, the Company experienced unusual conditions

of the occurrence of fire accident at Cilegon Branch that

resulted in losses amounting to Rp 1.354.241.968. (see

note 32)

13. ASET TIDAK LANCAR LAIN-LAIN 13. OTHERS ASSET

2010 2009

Biaya ditangguhkan – bersih 28.001.964.026 17.001.076.371 Deferred expenses-net

Aset dalam proses 19.110.097.153 9.491.034.971 Construction in process

Aset tidak Aktif 9.245.910.236 8.628.513.385 In-active assets

Penyisihan aset tidak aktif (9.241.358.110) (8.623.961.366) Provision inactive assets

Hak atas tanah dan bangunan 942.028.593 1.081.563.913 Land and bulding rights

Uang jaminan 860.046.350 25.625.500 Deposits

Bank garansi 398.750.828 253.018.014 Performance bond

Sewa jangka panjang 390.354.966 277.060.629 Long term rents

Jaminan jangka panjang 244.031.400 718.199.275 Long term guarrantee

Aset program JHT/THT - 3.871.977.504 Assets program JHT/THT

Lainnya 701.500.845 - Others

Jumlah 50.653.326.287 32.724.108.196 Total








For the Years Ended


13. ASET TIDAK LANCAR LAIN-LAIN (lanjutan) 13. OTHERS ASSET (continued)

Biaya ditangguhkan pada 31 Desember 2010 dan 2009

dapat dijelaskan sebagai berikut :

Deferred costs at December 31, 2010 and 2009 can be

explained as follows:

2010 2009

Keberatan kurang bayar pajak 24.123.996.215 12.083.692.831 Objection on tax underpaid year

Tanah dan bangunan Belawan 2.669.243.747 2.669.243.747 Land and building Belawan

Instalasi system Cclas - 1.015.867.420 Installation system Cclas

Lain-lain 5.171.168.987 5.294.440.950 Others


Amortisasi (3.962.444.923) (4.062.168.577) Amortization

Jumlah 28.001.964.026 17.001.076.371 Total

Instalasi System Cclas di Timika, SBU Mineral dan

Samarinda pada 31 Desember 2010 dan 2009 masing-

masing sebesar Rp 0 dan Rp 1.015.867.420 termasuk

kategori Aset Tetap Tidak Berwujud dimana diatur

dalam Pedoman Akuntansi Keuangan pada halaman

223 yang menjelaskan bahwa Nilai Aset Tetap Tidak

Berwujud diamortisasi selama taksiran masa manfaat

yang ditentukan (tidak lebih dari 20 tahun) dan

dibebankan pada biaya operasi atau usaha. Amortisasi

dilakukan dengan Metode Garis Lurus (Straight Line

Method).

Cclas System Installation in TMK, SBU Min, and SMD

on December 31, 2010 and 2009 respectively

amounting to Rp 0 and Rp 1.015.867.420, including

categories of Intangible Fixed Assets which is set in a

Financial Accounting Guidelines on page 223 that

explains that the Asset Value Intangible fixed amortized

over their estimated useful lives determined (not more

than 20 years) and charged to operating expense or

effort. Amortization is calculated with the Straight Line

Method (Straight Line Method).

System Cclas yang ada di Timika umur manfaatnya

ditetapkan 3 tahun diasumsikan bahwa System Cclas

masuk dalam kelompok Peralatan Sistem Informasi,

sedangkan System Cclas yang ada di Samarinda umur

manfaatnya ditetapkan selama 5 tahun disesuaikan

dengan masa kontrak kerja dengan pihak ke 3 (KPC).

The use full life ofSystem Cclas in Timika is set 3-years,

it assumed that the System Cclas is calsified as

Information Systems, while the system is in Samarinda

Cclas useful lives assigned during the 5-year contract

period, adjusted for working with the parties to

the 3 (KPC).

Aset dalam proses sebesar pada 31 Desember 2010

dan 2009 masing-masing sebesar Rp 19.110.097.153

dan Rp. 9.491.034.971 dapat dijelaskan sebagai

berikut:

Assets in the process of registration on

December 31, 2010 and 2009 respectively amounting to

Rp 19.110.097.153 and Rp 9.491.034.971 can be

explained as follows:








For the Years Ended


13. ASET TIDAK LANCAR LAIN-LAIN (lanjutan) 13. OTHERS ASSET (continued)

2010 2009

Pembelian Tanah dan Renovasi

di Cabang Samarinda

12.901.164.300 2.697.643.073

Purchasing of Land and

Renovation in Samarinda

Branch

Peralatan Pysycomentric Room

di Cibitung 404.476.923 -

Pysycomentric Room Equipment at

Cibitung

Peralatan Operasi di Cabang

Jakarta - 6.586.818.600

Operating Equipments in

Jakarta Branch

Pembuatan Lab. di Cabang

Bontang dan Padang 2.398.134.151 -

Preparation Lab. in Bontang and

Padang Branch

Renovasi di Cabang Cilegon 2.563.344.979 - Renovation in Cilegon Branch

Lain-lain 842.976.800 206.573.298 Other

Jumlah 19.110.097.153 9.491.034.971 Total

Hak atas tanah sebesar Rp. 942.028.593 dapat

dijelaskan sebagai berikut :

Land right equal to Rp 942.028.593 explainable as

follows :

2010 2009

Nilai buku awal tahun 1.081.563.913 1.216.493.524 Book value at beginning of year

Amortisasi tahun berjalan (139.535.320) (134.929.611) Amortization of current year

942.030.603 1.081.563.913

Sewa jangka panjang pada 31 Desember 2010 dan

2009 masing-masing sebesar Rp 390.354.966 dan

Rp 277.060.629 adalah sewa bangunan yang

mempunyai masa sewa lebih dari satu tahun dan akan

dibebankan pada periode masa sewanya.

Long-term leases at December 31, 2010 and 2009

respectively amounted to Rp 390.354.966 and

Rp 277.060.629 is a lease-rental buildings that have a

lease period of more than one year and will be

expensed in the period of the lease term.

Jaminan jangka panjang pada 31 Desember 2010 dan

2009 masing-masing sebesar Rp 244.031.400 dan

Rp 718.199.275 merupakan uang jaminan atas

penambahan daya listrik, sambungan telepon dan

sebagainya.

Long-term warranties on December 31, 2010 and 2009

respectively amounting to Rp 244.031.400 and

Rp 718.199.275 represents cash collateral for the

addition of electric power, telephone lines and so forth.

14. HUTANG USAHA 14. TRADE PAYABLES

Saldo hutang usaha yang berasal dari kegiatan usaha

pokok Perusahaan per 31 Desember 2010 dan

2009 terdiri atas:

Account payable balance coming from fundamental

business activity Perusahaan spring

Decembe 31, 2010 and 2009 consisted:








For the Years Ended


14. HUTANG USAHA (lanjutan) 14. TRADE PAYABLES (continued)

2010 2009

Pihak ketiga: Third parties:

Hutang usaha invoice 50.431.936.146 53.285.608.985 Invoiced trade payables

Hutang bahan operasional dan

supplies 6.504.133.746

Operational materials and

supplies payable

Hutang aset tetap non-invoice 4.775.182.173 12.029.345.526

Non-invoiced fixed assets

payable

55.207.118.319 71.819.088.257

Pihak yang mempunyai hubungan

istimewa: Related party:

PT SPRINT Konsultan - 162.905.000 PT SPRINT Konsultan

Kopkar PT Sucofindo - 290.994.973 Kopkar PT Sucofindo

- 453.899.973

Jumlah 55.207.118.319 72.272.988.230 Total

Hutang usaha invoice per 31 Desember 2010 sebesar

Rp 50.431.936.146 merupakan hutang usaha atas

tagihan-tagihan yang sudah diterima invoice-nya oleh

Perusahaan atas jasa/ barang yang telah diterima oleh

Perusahaan.

Trade payables invoices as of December 31, 2010

amounting to Rp 50.431.936.146 is payable on the bills

that have been accepted by the Company of his invoice

for services/ goods which have been accepted by the

Company.

15. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK 15. SHORT TERM BANK LOANS

Akun ini terdiri dari: This account consisted of:

2010 2009

Jangka Pendek : Short Term:

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 18.682.097.177 29.953.000.000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk


(Persero) Tbk 25.000.000.000 65.324.137.927 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Jumlah 43.682.097.177 95.277.137.927 Total








For the Years Ended


15. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 15. SHORT TERM BANK LOANS (continued)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Fasilitas pinjaman yang diberikan PT Bank Mandiri

(Persero), Tbk. kepada Perusahaan terdiri dari Fasilitas

Kredit Modal Kerja Revolving dan telah mengalami

beberapa kali perpanjangan terakhir dengan surat dari

PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.

No. CBG.ONE/SPPK.RD1.01/2007 yang berakhir pada

tanggal 13 Juni 2008.

Credit facility from PT Bank Mandiri (Persero), Tbk

consists of Revolving Working Capital Credit Facility and

has been extended several times, most recently with a

letter from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk,

No.+CBG.ONE/SPPK.RD1.01/2007 and ended in

June+13, 2008.

Pada bulan Agustus 2008 Perusahaan mengajukan

kembali Permohonan Kredit Modal Kerja kepada

PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. dan telah

mendapatkan persetujuan pada bulan September

dengan Surat No. CBG.ONE/SPPK.RD1.103/2008

tanggal 22 September 2008. Pada Addendum I

mengenai Perjanjian Kredit Modal Kerja yang dibuat di

Jakarta pada tanggal 6 Oktober 2009 dimana

Perusahaan mendapatkan jangka waktu fasilitas kredit

dalam perjanjian ditetapkan untuk diperpanjang selama

1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal 9 Oktober 2009

sampai dengan tanggal 8 Oktober 2010.

In August 2008, the Company already filed an

Application for Working Capital Credit Facility to

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, and was approved in

September by Letter

No. CBG. ONE/ SPPK. RD1. 103/ 2008

September 22, 2008. In Addendum I of Working Capital

Credit Agreement made in Jakarta on October 6, 2009

established that credit facility is extended for 1 (one)

year starting from October+9, 2009 until

October 8, 2010.

Pada bulan Oktober 2010 Perusahaan mengajukan

kembali Permohonan Kredit Modal Kerja kepada

PT+Bank Mandiri (Persero), Tbk. dan telah

mendapatkan persetujuan pada bulan Oktober dengan

Surat No. KP.CRO/046/PK-KMK/2008, Akta Nomor 1

tanggal 8 Oktober 2008 Fasilitas Treasury Line pada

PT+Bank Mandiri (Persero), Tbk. sesuai Addendum II

No. KP.CRO/004/PGB/2008 Akta Nomor 3 tanggal

In October 2010 the Company filed back to the Working

Capital Loan Application PT Bank Mandiri (Persero)

Tbk. and was approved in October by Letter

No.+KP.CRO/046/PK-KMK/2008, Deed No. 1 dated

October 8, 2008 Treasury Facility Line on PT Bank

Mandiri (Persero) Tbk. based on Addendum II

No.+KP.CRO/004/PGB/2008 Deed No. 3 dated

8+Oktober 2008 yang ditandatangani tanggal 7 Oktober

2010. Fasilitas Bank Garansi pada PT Bank Mandiri

(Persero), Tbk. sesuai Addendum II

No.+KP.CRO/004/PGB/2008, Akta Nomor 3 tanggal

8+Oktober 2008 yang ditandatangani tanggal 7 Oktober

2010. Fasilitas pinjaman yang diberikan terdiri dari:

October+8, 2008 which was signed on October 7, 2010.

Bank Guarantee Facility in PT Bank Mandiri (Persero)

Tbk. based on Addendum II

No.+KP.CRO/004/PGB/2008, Act No. 3 dated

October+8, 2008 which was signed on October 7, 2010.

Loan facility consists of:








For the Years Ended



(i) Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) (i) Working Capital Credit Facility ( KMK)

Pokok pinjaman Rp 50.000.000.000 Loan

Masa pinjaman 1 (satu) tahun/ 1 (one) year Tenor

Sifat kredit Revolving Credit character

Tingkat bunga 10,5% Interest rate

Jaminan Collateral

Fasilitas Jaminan KMK dijamin dengan jaminan

sebagai berikut:

The collateral of the credit facility is as follows:

a. Tanah dan bangunan Laboratorium Cibitung

dengan bukti kepemilikan SHGB No. 66

yang terletak di Cibitung a/n PT Sucofindo

(Persero), dan Gedung Sucofindo cabang

Surabaya dengan sertifikat SHGB No. 248

dan SHGB No. 249, yang diikat dengan Hak

Tanggungan I.

a. Land and building of Cibitung Laboratory

with certificate of ownership of SHGB No.

66 which located in Cibitung under the

name of PT Sucofindo (Persero), and the

Building of Sucofindo branch Surabaya

with certificate SHGB No. 248 and SHGB

No. 249, it was bounded under first degree

hypothecation.

b. Piutang usaha yang diikat secara fiducia. b. Trade receivables are bound by fiduciary.

(ii) Fasilitas Forex Line (ii) Forex Line Facility

Pokok pinjaman: USD 2.000.000 Loan

Masa pinjaman 1 (satu/ one) tahun/ year Tenor

Sifat kredit Advised & Uncommitted Credit character

Tenor per transaksi

Maksimal 2 (dua) bulan/ Maximum

of 2 ( two) months Tenor per transaction

Underlying Transaction

Tagihan/piutang dalam US Dollar/

Receivable in US Dollar Underlying transaction

Jaminan: Collateral

Terkait dengan agunan Fasilitas KMK Revolving Related to the collateral of revolving working

capital credit facility

(iii) Fasilitas Bank Garansi (iii) Bank Guarantee Facility

Pokok pinjaman Rp 10.000.000.000 Loan

Masa pinjaman 1 (satu/ one) tahun/ year Tenor

Tujuan penggunaan: The usage of loan:

Penerbitan Tender Bond, Advance Payment Bond,

Performance Bond dan Retensi Bond.

Issuing Tender Bond, Advance Payment Bond,

Performance Bond and Retension Bond.

Jaminan: Collateral:

Terkait dengan Jaminan Fasilitas KMK. Related to the collateral of revolving working

capital credit facility








For the Years Ended



PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Pada tanggal 12 Juni 2008, Perusahaan mendapat

persetujuan fasilitas pinjaman dari PT Bank Rakyat

Indonesia (Persero), Tbk. sesuai dengan Akta

Perjanjian Kredit dari Notaris Yualita Widyadhari. SH.,

No. 25 tanggal 12 Juni 2008, kemudian pada tanggal

11 September 2009 PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero), Tbk. setuju untuk perpanjangan fasilitas

kredit KMK dan terdapat penawaran perpanjangan

kredit dengan Surat No. R.II.315-ADK/DKR/08/2010,

tanggal 24 Agustus 2010. Untuk fasilitas Bank Garansi

terdapat penawaran kredit dengan Surat No. R.II.315-

ADK/DKR/08/2010, tanggal 24 Agustus 2010 perihal

dengan penjelasan sebagai berikut:

On June 12, 2008, the Company approved a loan facility

from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Credit

Agreement in accordance with the Deed of Notary

Yualita Widyadhari. SH., No. 25 dated June 12, 2008,

then on September 11, 2009 PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk. agreed to the extension of working

capital credit facilities and there are bidding credit

extension by Letter No. R.II.315-ADK/DKR/08/2010,

August 24, 2010. For Bank Guarantee facilities are

offering loans with Letter No.

R.II.315-ADK/DKR/08/2010, dated August 24, 2010

subject to the following explanation:

(i) Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) (i) Working Capital Credit Facility ( KMK)

Pokok pinjaman: Rp 80.000.000.000 Loan

Masa pinjaman

1 (satu) tahun sejak tanggal 12

Juni 2009/ 1 ( one) year

commencing from the date of

Junes 12, 2009

Tenor

Tingkat bunga 13% Interest rate

Jaminan: Collateral

Fasilitas Jaminan KMK dijamin dengan jaminan

sebagai berikut:

The collateral of the credit facility is as follows:

a. Tanah seluas 23.390 m2 berikut bangunan

Graha Sucofindo yang digunakan untuk

perkantoran terdiri dari 16 lantai dengan

luas bangunan 28.601 m2 yang terletak di

Jalan Raya Pasar Minggu Kavling 34,

Kelurahan Pancoran, Kecamatan Mampang

Prapatan, Kotamadya Jakarta Selatan

dengan bukti kepemilikan SHGB Nomor

596/Pancoran.

a. Land with total area of 23,390 m2,

including 16 floors office building of Graha

Sucofindo with total area of building

28,601 m2 which located in Jalan Raya

Pasar Minggu Kavling 34, Kelurahan

Pancoran, Kecamatan Mampang

Prapatan, Kotamadya Jakarta Selatan with

certificate of ownership (SHGB) Number

596/Pancoran.

b. Piutang usaha yang diikat secara fiducia. b. Trade receivables are bound by fiduciary.








For the Years Ended


16. UANG MUKA PENJUALAN 16. SALES ADVANCE PAYABLES

Uang Muka Penjualan adalah penerimaan uang muka

atas penjualan jasa yang akan diberikan oleh

PT+Sucofindo (Persero) yang nantinya akan

diperhitungkan dengan tagihan/invoice. Saldo per

31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

Sales advance payable are advance received from

sales of services to be provided by PT Sucofindo

(Persero) which will be taken into account with the

invoice / invoices. Balance as of December 31, 2010

and 2009 are as follows:

2010 2009

Sektor AGRI 373.930.366 493.378.681 Agriculture Sector

Sektor INCO 1.282.934.225 867.409.657 Industrial and Consumer Sector


Sektor MIGAS 135.272.349 41.072.567 Oil and Gas Sector

Sektor FINS 141.497.654 169.990.625 Finance Sector

Sektor RKT 1.596.646.678

1.408.983.477


Sector

Sektor KKL 299.328.301

168.057.479

Forestry, Marine-Fisheries and

Environtmental Sector

Sektor PII 19.614.500

2.497.000

Goventmental, Institusion and

International Sector

Sektor SICS 928.049.579

329.933.307

Sucofindo International

Certification Sector

Sektor JUM 5.395.723.635 4.999.387.684 General Sector

Lainnya 4.099.120.715 2.756.537.479 Other

Jumlah 21.119.839.847 14.443.122.245 Total

17. PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA 17. UNEARNED REVENUES

Pendapatan diterima dimuka adalah penerimaan

pendapatan atas jasa yang belum diberikan dan baru

akan diberikan oleh Perusahaan pada periode

berikutnya. Saldo per 31 Desember 2010 dan 2009


Unearned revenues are the revenue that receipt in

advance which is the service has not been given and

will be given by Company in previous period. The

balance of unearned revenue as of Decembe 31, 2010

and 2009 is as follows:

2010 2009

Sewa/ service charge diterima 5.474.893.007 6.811.271.496 Rent/ accepted service charge

Lainnya 492.202.000 - Others

Jumlah 5.967.097.017 6.811.273.505 Total

Sewa/ service charge diterima dimuka per 31 Desember

2010 sebesar Rp 5.474.893.007 merupakan

pendapatan yang telah diterima atas sewa ruang kerja

atau area di atas gedung untuk pendirian tower

komunikasi dan atas service charge oleh Perusahaan.

Rent / service charges received in advance as of

December 31, 2010 amounting to Rp 5.474.893.007

represents income received from rental of space or the

area above the building for the establishment of

communication towers and on service charges by the

Company.








For the Years Ended


18. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 18. ACCRUED EXPENSES

Saldo biaya tahun berjalan yang masih harus dibayar

pada tahun berikutnya per 31 Desember 2010 dan

2009 adalah sebagai berikut:

The balance of accrued expenses as of

December 31, 2010 and 2009 are as follows:

2010 2009

Biaya pegawai 20.258.487.629 40.086.467.506 Employee expenses

Biaya operasional 33.368.568.758 30.421.090.796 Operating expenses

Biaya fasilitas 5.854.510.507 5.023.926.285 Facility expenses

Biaya umum 2.091.268.078 1.227.235.210 General expenses

Biaya kantor 1.205.586.367 3.059.919.036 Office expenses

Biaya perjalanan dinas 258.600.413 636.158.357 Business trip expenses

Biaya diklat 63.797.848 52.230.500 Education and training expenses

Biaya promosi 22.500.000 33.934.180 Promotion expenses

Jumlah 63.123.319.600 75.877.112.638 Total

Biaya pegawai sebagian besar merupakan biaya

cadangan insentif karyawan yang dihitung dari jumlah

persentase laba usaha yang tersedia pada akhir tahun

berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham

Pengesahan Rencana Anggaran.

The employee expenses most consists of allowances for

employee incentive that is calculated from certain

percentage of available operating income at the end of

the year based on General Meeting of Shareholders

Ratification of Budget Plan.

Biaya operasional antara lain adalah biaya bahan

operasi, sub kontrak, analisa laboratorium dan operasi

lainnya dalam rangka menunjang kegiatan operasional

Perusahaan.

Operating expenses are operation material expenses,

sub-contracts, laboratory analysis and other operation

expenses in order to support operational activities of the

Company.

Biaya lainnya yang masih harus dibayar antara lain

adalah biaya bangunan/gudang untuk penyimpanan file,

biaya transportasi, survey dan lain-lain.

Other accrued expenses are expenses of building for file

storage, expenses of transportation, surveys and others.

19. HUTANG LANCAR LAINNYA 19. OTHER CURRENT LIABILITIES

2010 2009

Hutang lancar lainnya ke pihak

yang memiliki hubungan

istimewa:

Other related parties current

payables:

Hutang koperasi pegawai 389.376.208 155.087.992 Employee cooperation payables

Hutang KSO - 451.831.605 KSO payables

389.376.208 606.919.597








For the Years Ended


19. HUTANG LANCAR LAINNYA (lanjutan) 19. OTHER CURRENT LIABILITIES (continued)

2010 2009

Hutang lancar lainnya ke pihak

ketiga:

Other third parties current

payables:

Asuransi JHT/THT 661.670.273 4.297.966.605 Insurance JHT/THT

Jamsostek 380.977.805 416.345.504 Jamsostek

Hutang Gratifikasi /Tantiem 144.954.526 - Gratifikasi /Tantiem

Hutang Serikat Pekerja Sucofindo 7.939.500 1.554.500 Sucofindo Union Labor

Hutang jaminan 137.901.453 121.312.515 Guarantee debt

Hutang deviden 59.771.999 254.845.465 Dividend

Hutang lainnya 154.735.918 207.775.612 Other

1.547.951.474 5.299.800.201

Jumlah 1.937.327.682 5.906.719.798 Total

Asuransi THT/ JHT per 31 Desember 2010 dan 2009

masing-masing sebesar Rp 661.670.273 dan

Rp+4.297.966.605 yang merupakan biaya tambahan

program THT/JHT tahun 2010 dan 2009 berdasarkan

hasil rekonsiliasi data dengan PT Asuransi Jiwasraya

(Persero) mengenai kenaikan gaji dasar pensiunan dan

penghargaan pegawai yang telah pensiun atau

meninggal.

Insurance THT/JHT as of December 31, 2010 and 2009


Rp+4.297.966.605 is an additional expenses of

THT/JHT program for the year 2010 and 2009 based on

data reconsiliation of with PT Insurance Jiwasraya

(Persero) regarding the increase of retired base salary

and appreciation to the retired employee.

Hutang gratifikasi Rp 144.954.526 per 31 Desember

2010 merupakan hutang gratifikasi dan tantiem milik

anak perusahaan yaitu PT Sucofindo Episi yang belum

dibayarkan.

Gratuity payable of Rp 144.954.526 as of

December 31, 2010 is the gratuities and bonus payables

owned by the Subsidiaries, which is PT Sucofindo Episi,

unpaid.

Hutang deviden sebesar Rp 59.771.999 dan

Rp+254.845.465 per 31 Desember 2010 dan 2009

merupakan hutang deviden yang belum dibayarkan milik

Anak Perusahaan yang merupakan bagian dari

pemegang saham minoritas.

Dividends payable amounting to Rp 59.771.999 and

Rp+254.845.465 as of December 31, 2010 and 2009 is

an unpaid dividends payables that owned by the

Subsidiaries as a part of the minority shareholders.








For the Years Ended


20. IMBALAN PASCA KERJA 20. EMPLOYEE BENEFIT OBLIGATION

2010 2009

Premi Asuransi THT/JHT yang

Masih Harus Dibayar 15.035.535.130 18.090.888.370

Accrued Premium THT/JHT

Jumlah 15.035.537.140 18.090.888.370 Total

a. Premi THT/JHT Jatuh Tempo a. Maturity of Premium THT / JHT

Premi asuransi THT/JHT yang masih harus dibayar

merupakan premi asuransi berdasarkan Perjanjian

Pengelolaan Kesejahteraan Karyawan antara

Perusahaan dengan PT Asuransi Jiwasraya

(Persero) Nomor 0194/DRU-X/PSDM/2002 dan

Nomor 060.S.J.U.102002 tanggal 22 Oktober 2002

yang telah jatuh tempo tetapi belum sepenuhnya

dibayar sebesar Rp 69.842.660.852.

Insurance Premium for THT/JHT which still must

be paid is insurance premium based on Agreement

of Management of Prosperity of Employee between

Company with PT ( Persero) Insurance Jiwasraya

Number 0194/DRU-X/PSDM/2002 and Number

060.S.J.U.102002 date of October 22, 2002 which

has matured but not yet fully paid amounted to

Rp+69.842.660.852.

Pada tanggal 15 Agustus 2008 Perusahaan

mengadakan Amandemen terhadap Perjanjian

Pengelolaan Kesejahteraan Karyawan antara

Perusahaan dengan PT Asuransi Jiwasraya

(Persero) Nomor 114/DRU-VI/PSDM/2008 dan

Nomor 083a.SJ.U.0808. Dalam perjanjian

dijelaskan jumlah kewajiban yang masih harus

dibayar atas tunggakan premi sekaligus per 31 Mei

2008 yang terdiri dari hutang pokok premi dan

hutang denda sebesar Rp 72.890.054.569. Mulai

bulan Juni 2008 Perusahaan harus membayar

tunggakan premi sekaligus setiap 3 (tiga) bulan

In Augusts 15, 2008 the Company performs

amendment to the Agreement of Management of

Employee Prosperity between Company with

PT(Persero) Insurance Jiwasraya Nomor

114/DRU-VI/PSDM/2008 and Nomor

083a.SJ.U.0808. In this agreement is explained

regarding company’s liabilities on unpaid premium

as of Mays 31, 2008 which consist of premium

principal and penalty that amounting to

Rp+72.890.054.569. Starting June 2008, the

Company must pay in advance for 3 months of

sebesar Rp+4.000.000.000 dan akan berakhir pada

tanggal 1 September 2014. Jumlah kewajiban yang

telah jatuh tempo tetapi belum sepenuhnya dibayar

sebesar Rp 58.333.416.059 dengan rincian sebagai

berikut:

unpaid premium amounting to Rp 4.000.000.000

and finish on September 1, 2014. Total liabilities

which have matured but not yet fully paid

amounted to Rp+58.333.416.059 with details as

follows:

2010 2009

Hutang premi: Premium debt:

Hutang premi awal 39.818.522.638 44.124.322.361 Beginning premium debt

Penambahan - - Addition

Pembayaran sampai dengan

tahun berjalan (8.081.730.796) (4.305.799.723) Payment over the year

31.736.791.842 39.818.522.638








For the Years Ended


20. IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan) 20. EMPLOYEE BENEFIT OBLIGATION

a. Premi THT/JHT Jatuh Tempo (lanjutan) a. Maturity of Premium THT / JHT (continued)

Hutang denda: Penalty liability:

Hutang denda awal 18.807.388.361 20.841.136.531 Beginning penalty liability




14.990.163.621 18.807.388.361

Hutang bunga awal: Interest payable:

Hutang bunga awal 19.707.505.060 25.367.957.167 Beginning nterest payable




11.606.460.596 19.707.505.060

Jumlah 58.333.416.059 78.333.416.069 Total

Jumlah kewajiban yang harus dibayar tersebut

dicatat ke dalam rekening extracomptable

Perusahaan.

Total liabilities that must be paid by the Company is

recorded into Company’s extracomptable account.

Perhitungan aktuaria dilakukan oleh PT Jasa

Aktuaria Praptasentosa Gunajasa Aktuaris

Independen sesuai Pernyataan Aktuaria

Perhitungan Biaya untuk Program Tunjangan Hari

Tua dan Jaminan Hari Tua Pegawai masing-masing

per 31 Desember 2010 dan 2009 berdasarkan

laporannya Nomor 127/TEK-AI/II/2011 tanggal

7+Januari 2011 dan 071/LV/PSGJ/II/2009 tanggal

2+Februari 2009. Perhitungan aktuaris tersebut

menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut :

The actuarial valuation was carried out by PT Jasa

Independent Actuaries Actuarial Praptasentosa

Gunajasa in accordance with Statement of

Actuarial Cost Calculations for Retirement Benefits

Scheme and Old Age Officer Security respectively

as of December 31, 2010 and 2009 based on the

report Number 127/TEK-AI/II/2011 dated

January 7, 2011 and 071/LV/PSGJ/II/2009 dated

February 2, 2009. The actuarial calculations used

the following assumptions:

2010 2009

Asumsi Aktuaria Assumption Aktuaria:

Tingkat diskonto 10.50% 10,75% Discount rate

Kenaikan gaji 5% 5% Increase of salary

Basis tabel CSO-80 CSO-80 Tables basis

Peluang cacat 0 0 Defect opportunity

Peluang keluar dan meninggal

dunia double decrement double decrement

Exit opportunity and passaway

Tingkat pengembalian aset

program yang diharapkan 10.50% 10,75%

Program asset rate of return

expected ( Expected Return)

Metode perhitungan Projected Unit

Credit

Projected Unit

Credit Calculation method








For the Years Ended


20. IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan) 20. EMPLOYEE BENEFIT OBLIGATION

a. Premi THT/JHT Jatuh Tempo (lanjutan) a. Maturity of Premium THT / JHT (continued)

Perhitungan beban imbalan kerja karyawan yang

diakui di laporan laba rugi adalah sebagai berikut :

The calculation of employee benefit expense

recognized in the income statement is as follows:

2010 2009

Biaya jasa kini 9.617.704.219 9.541.007.478 Current service expenses

Biaya bunga 19.906.990.188 15.720.345.888 Interest expenses

Pengembalian aset program

yang diharapkan (10.438.386.850) (11.798.334.957) Expected return of asset program

Keuntungan/kerugian aktuaria

yang belum diakui 5.127.923.642 3.068.936.600 Unrecognized gain/ loss of actuarial

Jumlah 24.214.231.199 16.531.955.009 Total

Mutasi aset program manfaat THT/JHT yang diakui

di neraca adalah sebagai berikut:

Movements in benefit plan assets THT / JHT

recognized in the balance sheet are as follows:

2010 2009

Nilai sekarang kewajiban akhir

periode (195.011.679.905) 185.181.304.071

Present value of obligation at the end

Year

Nilai wajar aset program 132.377.492.129 (130.479.835.623) Fair value of asset program

Status pendanaan (62.634.187.776) 54.701.468.448 Financing status


yang belum diakui 62.291.934.082 (58.573.445.952) Unrecognized gain/loss of actuarial

Jumlah (342.253.694) (3.871.977.504) Total

Perubahan estimasi aset program THT/ JHT yang

diakui di neraca adalah sebagai berikut :

Changes in the estimated plan assets THT / JHT

recognized in the balance sheet are as follows:

2010 2009

Kewajiban pada awal periode 3.871.977.504 (415.694.836) Balance at the beginning of the year

Beban manfaat karyawan yang

diakui pada tahun berjalan (24.214.231.199) 16.531.955.010

Estimated employee benefit

during the year

Pembayaran Pasca Kerja 20.000.000.000 (19.988.237.678) Payment of employee benefit

Jumlah Kewajiban (Aset)

Akhir Periode (342.253.695) (3.871.977.504)

Total Liabilities (Asset) at The End

of Period








For the Years Ended


20. IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan) 20. EMPLOYEE BENEFIT OBLIGATION (continued)

b. Imbalan Pasca Kerja yang Tidak Didanai b. Unfunded Employment Benefits

Imbalan pasca kerja yang tidak didanai terdiri dari: Unfunded post-employment benefitare as follows:

2010 2009

Induk perusahaan : Parent company:

Kewajiban pensiun berdasarkan

UU Ketenagakerjaan 59.616.063.870 46.487.643.934

Pension obligations under the Labor

Law

Kewajiban imbalan THT/ JHT 342.253.694 - Benefit obligation of THT/JHT

Anak Perusahaan 834.750.973 677.485.912 Subsidiaries company

Jumlah 60.793.068.537 47.165.129.846 Total

Induk Perusahaan Parent Company

Perhitungan aktuaria dilakukan oleh PT Jasa

Aktuaria Praptasentosa Gunajasa aktuaris

Independen sesuai Pernyataan Aktuaria

Perhitungan Biaya untuk Uang Pesangon, Uang

Penghargaan Masa Kerja dan Uang Penggantian

masing-masing per 31 Desember 2010 dan 2009

berdasarkan laporannya Nomor: 127/TEK-AI/II/2011

tanggal 7 Januari 2011 dan 071/LV/PSGJ/II/2009

tanggal 2 Februari 2009. Perhitungan aktuaris

tersebut menggunakan asumsi-asumsi sebagai

berikut:

The actuarial valuation was carried out by PT Jasa

Independent Actuaries Actuarial Praptasentosa

Gunajasa in accordance with Statement of

Actuarial Cost Calculations for Retirement Benefits

Scheme and Old Age Officer Security respectively

as of December 31, 2010 and 2009 based on the

report Number: 127/TEK-AI/II/2011 dated

January 7, 2011 and 071/LV/PSGJ/II/2009 dated

February 2, 2009. The actuarial calculations used

the following assumptions:

2010 2009

Nilai kini kewajiban imbalan

pasti 99.014.335.397 86.300.219.508

Current value of Post Service Benefit

Obligation

Beban tahun berjalan 19.867.535.582 17.348.949.489 Current Year Expenses

Asumsi aktuaria: Actuarial Assumption:

Bunga aktuaria 10.5% 10,75% Discount rate per Annum

Kenaikan gaji 7% 7% Incremental rate of salary

Basis tabel CSO-80 CSO-80 Tables basis

Decrement (mengundurkan diri,

cacat, meninggal dunia) telah dihitung telah dihitung Decrement ( resignment, disability,death)

Metode perhitungan Projected Unit Credit Projected Unit Credit Calculation method








For the Years Ended



b. Imbalan Pasca Kerja Yang Tidak Didanai

(lanjutan)

b. Unfunded Past Service (continued)

Induk Perusahaan (lanjutan) Parent Company (continued)

Perhitungan beban imbalan kerja sesuai dengan

undang-undang ketenagakerjan yang diakui di

laporan laba rugi adalah sebagai berikut :

Calculation of employee job activity reward burden

confessed in balance report is as follows :

2010 2009

Biaya jasa kini 5.853.137.092 5.349.123.783 Current service cost

Biaya bunga 9.277.273.597 6.441.590.333 Interest expenses

Amortisasi biaya jasa lalu non

vested yang belum diakui 1.952.393.215

1.952.393.215

Amortization of past service cost-

Unvested


yang diakui 2.784.731.678 3.605.842.158 Unrecognized/gain loss of actuarial

Jumlah beban yang diakui di

laba/ rugi 19.867.537.592 17.348.949.489

Total expense recognized in the profit /

Loss

Mutasi kewajiban atas imbalan kerja yang diakui di

neraca adalah sebagai berikut :

The movement in employee benefit obligation is as

follows:

2010 2009

Nilai kini kewajiban imbalan

pasti 99.014.335.397 86.300.219.508

Present value of employee benefit

obligation

Keuntungan (kerugian)

aktuaria yang belum diakui (25.823.680.936) (24.285.591.768) Unrecognized gain (loss) of actuarial

Biaya jasa lalu non vested

yang belum diakui (13.574.590.591) (15.526.983.806) Unrecognized past service cost unvested

Jumlah kewajiban yang

diakui di neraca 59.616.065.880 46.487.643.934

Total liabilities recognized in the

balance sheet

Perubahan estimasi kewajiban atas imbalan kerja

yang diakui di neraca adalah sebagai berikut :

Changes in the estimated liability for employee

benefits recognized in the balance sheet are as

follows:

2010 2009

Kewajiban pada awal periode 46.487.643.934 35.379.428.664 Beginning balance of liability

Beban yang diakui laba/rugi 19.867.535.582 17.348.949.489 Current expense period

Pembayaran pasca kerja aktual (6.739.115.646) (6.240.734.219) Actual employee benefit payment

Jumlah Kewajiban (Aset)

yang diakui di neraca 59.616.065.880 46.487.643.934

Total Liabilities (Assets) recognized in

the balance sheet








For the Years Ended



b. Imbalan Pasca Kerja Yang Tidak Didanai

(lanjutan)

b. Unfunded Past Service (continued)

Anak Perusahaan Subsidiaries Company

2010 2009

Nilai sekarang kewajiban akhir

periode 728.471.696 599.959.134

Present value of employee benefit

obligation


yang belum diakui 205.063.001 84.664.127 Unrecognized gain (loss) of actuarial

Amortisasi biaya jasa lalu non

vested (98.783.725) (7.137.349)

Amortization of past service cost

Unvested

Jumlah 834.752.982 677.485.912 Total

Perubahan estimasi kewajiban atas imbalan kerja

yang diakui di neraca adalah sebagai berikut :

Changes in the estimated liability for employee

benefits recognized in the balance sheet are as

follows:

2010 2009

Kewajiban pada awal periode 677.485.906 567.917.777 Beginning balance of liability

Beban yang diakui di laba/rugi 157.265.066 109.568.135 Current expense period

Jumlah 834.752.982 677.485.912 Total

21. HUTANG JANGKA PANJANG LAINNYA 21. OTHER LONG TERM LIABILITIES

Saldo hutang jangka panjang lainnya per 31 Desember

2010 dan 31 Desember 2009 terdiri atas:

The balance of other long-term debt as of December 31,

2010 and December 31, 2009 consists of:

2010 2009

Hutang Jaminan/Deposit 3.036.215.357 2.772.334.538 Surety/ deposit payable

Dana Pesangon Direksi /

Komisaris 504.600.000

467.850.000

Retirement allowance for

Directors/Commissary

Lainnya 93.630.035 106.545.437 Others

Jumlah 3.634.447.402 3.346.729.975 Total

Saldo hutang jaminan/deposito jangka panjang adalah

penerimaan uang jaminan dari para tenant atas kegiatan

jasa properti.

Long term loan guarantee/deposit payable represents

deposit receipt from tenants relates to property service.








For the Years Ended


21. HUTANG JANGKA PANJANG LAINNYA 21. OTHER LONG TERM LIABILITIES

Cadangan pesangon Direksi dan Komisaris dihitung

sebesar 25% dari gaji atau honorarium dalam 1 tahun

berdasarkan Pedoman Pendapatan Penghasilan Direksi

dan Komisaris / Dewan Pengawas Badan Usaha Milik

Negara No. S-326/S.MBU/2002 Tanggal 3 Mei 2002.

Severance reserves of Directors and Commissioners

calculated at 25% from their salaries or honorariums

within 1 year based on Income Revenue Guidelines of

Board of Directors and Commissioners / Board of

Trustees of State Owned Enterprises

No. S-326/S.MBU/2002 Date May 3, 2002.

22. HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK

PERUSAHAAN

22. MINORITY INTEREST TO SUBSIDIARIES COMPANY

NET ASSETS

Hak minoritas per 31 Desember 2010 dan 2009 masing-

masing sebesar Rp 765.154.429 dan Rp 1.079.386.156

merupakan bagian modal, laba tahun berjalan dan

cadangan umum Anak Perusahaan dengan rincian

sebagai berikut:

Minority interest as of December 31, 2010 and 2009


Rp 1.079.386.156 are part of capital, current profit and

general reserve of subsidiary which details are as

follows:

2010

Persentase Penyertaan/

Investment Percentage

Bagian Pemilikan

Saham Minoritas/

Minority Portion of Share

Hak Minoritas Atas Laba

Bersih Anak

Perusahaan/

Minority Interest To

Subsidiaries Company

Net Income

Hak Minoritas Atas Aset

Bersih/

Minority Interest To Net

Assets

Koperasi Pegawai

Sucofindo/

Sucofindo Employee

Cooperation

8,57% di PT Sucofindo

Advisory Utama/ 8,57% in


Utama 300.000.000 187.312.702 688.655.723

Koperasi Pegawai

Sucofindo/

Sucofindo Employee

Cooperation

5% di PT Sucofindo Episi/

5% in PT Sucofindo Episi 100.000.000 (41.036.436) 76.498.706

Koperasi Pegawai

Sucofindo/

Sucofindo Employee

Cooperation

20% di PT Sucofindo

Logistics/ 20% in PT

Sucofindo Logistics - - -

400.000.000 146.276.266 765.154.429








For the Years Ended


22. HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK

PERUSAHAAN (lanjutan)

22. MINORITY INTEREST TO SUBSIDIARIES COMPANY

NET ASSETS (continued)

2009

Persentase Penyertaan/

Investment Percentage

Bagian Pemilikan

Saham Minoritas/

Minority Portion of Share

Hak Minoritas Atas Laba

Bersih Anak

Perusahaan/

Minority Interest To

Subsidiaries Company

Net Income

Hak Minoritas Atas Aset

Bersih/

Minority Interest To Net

Assets

Koperasi Pegawai

Sucofindo/

Sucofindo Employee

Cooperation

20% di PT Sucofindo

Advisory Utama/ 20% in


Utama 300.000.000 306.335.860 945.800.382

Koperasi Pegawai

Sucofindo/

Sucofindo Employee

Cooperation

5% di PT Sucofindo Episi/

5% in PT Sucofindo Episi 100.000.000 29.343.021 133.585.774

Koperasi Pegawai

Sucofindo/

Sucofindo Employee

Cooperation

20% di PT Sucofindo

Logistics/ 20% in PT

Sucofindo Logistics - - -

400.000.000 335.678.881 1.079.386.156

23. MODAL SAHAM 23. CAPITAL STOCK

Berdasarkan Salinan Akta Pernyataan Keputusan

Pemegang Saham Perusahaan No 10 tanggal

8+Agustus 2008 dari Notaris Indah Prastiti Extensia,

S.H., Notaris di Jakarta. Modal Dasar Perusahaan yang

semula sejumlah 200.000 lembar saham menjadi

sejumlah 1.200.000 lembar saham dengan nilai nominal

masing-masing sebesar Rp 1.000.000 per lembar

saham sehingga komposisi modal saham Perusahaan

tahun 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

Based on the deed of Company’s Stockholder

Decissions No. 10 date of August 8, 2008 of Notary

Indah Prastiti Extensia, S.H., notary in Jakarta. The

Company’s authorized capital that initialy amounting to

200.000 shares, was increased into 1.200.000 shares

with nominal value Rp 1.000.000 per share, so the

composition of the shareholder of the company are as

follows:








For the Years Ended


23. MODAL SAHAM (lanjutan) 23. CAPITAL STOCK (continued)

2010 dan/ and 2009

Pemegang Saham/

Stockholders

Jumlah Modal

Saham/

Autorized Capital

Modal Saham

Yang Belum

Ditempatkan/

Unissued Capital

Modal Saham Yang

Telah Ditempatkan dan

disetor/

Issued and Fully Paid In

Capital

Negara Republik Indonesia/

Republic of Indonesia 1.140.000.000.000 855.000.000.000 285.000.000.000

Societe Generale De Surveillance Holding S.A,Geneva 60.000.000.000 45.000.000.000 15.000.000.000

Jumlah/ Total 1.200.000.000.000 900.000.000.000 300.000.000.000

24. SELISIH TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS ANAK

PERUSAHAAN

24. DIFFERENCES DUE TO CHANGES IN EQUITY OF

SUBSIDIARIES

Saldo sebesar Rp 369.028.789 per 31 Desember 2010

berasal dari adanya perubahan struktur permodalan

pada anak Perusahaan yaitu PT Sucofindo Advisory

Utama. Pada mulanya kepemilikan saham Perusahaan

di PT Sucofindo Advisory Utama sebesar 80% akan

tetapi ditahun 2010 kepemilikan Perusahaan bertambah

menjadi 91,43% disebabkan karena adanya

penambahan modal disetor sebesar Rp 2.000.000.000.

The balance amounting to Rp 369.028.789 as of

December 31, 2010 derived from the change in capital

structure of subsidiaries namely PT Sucofindo Advisory

Utama. At first, the ownership of its shares in

PT+Sucofindo Advisory Utama by 80% but in 2010 the

Company's ownership increased to 91.43% due to the

addition of paid up capital amounting to

Rp+2.000.000.000.

25. PENGGUNAAN LABA DAN CADANGAN 25. THE USAGE OF PROFIT AND RESERVE

Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham

(RUPS) tentang Persetujuan Laporan Keuangan

Tahunan dan Pengesahan Perhitungan Tahunan Tahun

Buku 2009 dan 2008 masing-masing pada tanggal

29+Juni 2010 dan 29 Juni 2009 dengan penjelasan

sebagai berikut:

Based on the General Meeting of Shareholders

regarding Approval on Annual Report and Ratification of

Annual Calculation for the period of 2009 and 2008, on

June 29, 2010 and June 29, 2009, it is explained as

follows:








For the Years Ended


25. PENGGUNAAN LABA DAN CADANGAN (lanjutan) 25. THE USAGE OF PROFIT AND RESERVE (continued)

2010 2009

Laba Setelah Pajak 42.003.899.315 20.512.411.143 Profit After Tax

Laba Penjualan Asset (180.197.672) (497.502.400) Profit on Asset Sale

Laba Dibagi 41.823.703.653 20.014.908.743 Profit is Divided

Penggunaan laba : The usage of profit:

Dividen (6.300.584.898) (3.076.862.000) Dividen

Tantiem - (244.600.000) Tantiem

Cadangan (34.023.158.445) (15.892.850.743) Reserve

Bina lingkungan (840.077.986) (400.298.000) Community development

Pemberdayaan usaha kecil

koperasi (840.077.986) (400.298.000)

Development of small business

and cooperative

Saldo Sisa dari Alokasi Laba - - Balance

Alokasi dari penggunaan laba telah direalisasikan

masing-masing pada tahun buku 2010 dan 2009 untuk

laba tahun buku 2009 dan 2008 sesuai dengan

penjelasan atas risalah rapat tersebut.

The allocation of profits usage has been realized from

the fiscal year of 2010 and 2009 for income year 2009

and 2008 according to the explanation of the minutes of

the meeting.

26. PENDAPATAN OPERASI 26. OPERATING REVENUE

2010 2009

Sektor AGRI 107.543.756.866 76.266.119.847 Agriculture Sector

Sektor INCO 73.380.740.651 66.758.670.155 Industrial and Consumer Sector



Sektor FINS 35.977.050.821 35.946.215.825 Finance Sector

Sektor RKT 240.242.196.145 254.418.007.699


Sector

Sektor KKL 70.746.905.101 64.199.162.999

Forestry, Marine-Fishery and


Sektor SICS 22.273.433.359

16.746.495.129


Certification Service Sector

Sektor PII 58.023.361.941

69.259.411.571

Government and International

Institution Sector

Sektor JUM 137.872.470.443 133.320.844.544 General Service Sector

Sucofindo Advisory Utama 14.090.459.804 34.864.042.849 Sucofindo Advisory Utama

Sucofindo Logistics 59.558.863 1.107.183.890 Sucofindo Logistics

Sucofindo EPISI 9.543.352.638 4.137.910.634 Sucofindo EPISI

Jumlah 1.148.206.810.994 1.101.423.711.255 Total








For the Years Ended


27. BEBAN OPERASI LANGSUNG 27. DIRECT OPERATING EXPENSES

Beban operasi langsung adalah biaya-biaya yang dapat

diidentifikasikan langsung pada masing-masing dari

jenis sektor usaha dengan penjelasan sebagai berikut:

Direct operating expenses are the expenses that directly

indentified to each type of service sector as follows:

2010 2009






Sektor RKT 183.900.786.722 188.621.478.459


Sector

Sektor KKL 52.128.739.701 47.676.243.542



Sektor SICS 11.765.914.210 8.459.725.450

Sucofindo International Certification

Service Sector

Sektor PII 42.804.487.977 50.584.184.163


Institution Sector


Sucofindo Advisory Utama 8.357.561.669 28.461.495.163 Sucofindo Advisory Utama

Sucofindo Logistics 50.903.815 874.937.748 Sucofindo Logistics

Sucofindo EPISI 7.513.598.345 5.853.710.726 Sucofindo EPISI

Jumlah 764.894.364.450 715.358.229.119 Total

Beban operasi langsung menurut sifat bebannya adalah

sebagai berikut:

Direct operating expenses according to nature of the

expenses are as follows:

2010 2009

Beban operasional 229.653.173.961 222.769.139.753 Operational expenses

Beban gaji dan tunjangan

pegawai 233.041.586.877 216.654.940.700 Salary and benefit expenses

Beban perjalanan dinas 66.592.620.314 59.403.075.319 Business travel expenses

Beban fasilitas 82.209.023.139 78.159.027.202 Facility expenses

Beban kantor 118.248.982.163 111.785.346.000 Office expenses

Beban penyusutan 35.148.975.986 26.586.700.145 Depreciation expenses

Jumlah 764.894.364.450 715.358.229.119 Total








For the Years Ended


28. BEBAN OPERASI TIDAK LANGSUNG 28. INDIRECT OPERATING EXPENSES

Beban operasi tidak langsung adalah biaya-biaya yang

terjadi pada bagian operasional (biaya operasi) yang

tidak diidentifikasikan secara langsung pada masing-

masing jenis jasa pada sektor usaha:

Indirect operating expenses are the operating expenses

which can not be identified directly to the respective type

of service or respective business sector, which consists

of:

2010 2009






Sektor RKT 21.678.500.917 18.171.664.812


Sector

Sektor KKL 6.938.642.699 6.212.829.814



Sektor SICS 2.454.349.381 2.323.464.750


Certification Service Sector

Sektor PII 6.717.712.950 7.419.303.452


Institution Sector


Sucofindo EPISI 76.989.880 207.549.071 Sucofindo EPISI

Jumlah 116.416.730.975 107.568.238.491 Total

Beban operasi tidak langsung menurut sifat bebannya


Indirect operation expenses according to the nature of

the expenses are as follows:

2010 2009

Beban gaji dan tunjangan 63.533.875.135 59.063.875.564 Salary and allowance expenses



Biaya penyusutan / amortisasi 6.173.023.486 4.446.830.028 Depreciation / amortization expenses


Beban pendidikan/ latihan 4.727.446.840 4.384.360.721 Education/ training expenses

Beban umum 10.922.072.476 10.641.218.907 General expenses

Jumlah 116.416.730.975 107.568.238.491 Total








For the Years Ended


29. LABA DARI KERJASAMA OPERASI 28. JOINT OPERATIONS PROFIT

2010 2009

Pendapatan 143.542.984.942 98.902.791.260 Revenue

Beban operasi (84.117.241.096) (62.754.276.869) Operation expenses

Beban usaha (5.232.850.455) (3.812.952.918) Non operation expenses

Pendapatan (beban) di luar

usaha (377.874.860) (2.181.869.248) Other revenue (expenses)

Jumlah 53.815.020.541 30.153.692.225 Total

Laporan keuangan atas akun laba rugi KSO SCI-SI

untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal

31+Desember 2010 dan 2009 disajikan sesuai dengan

proporsi kepemilikian PT Sucofindo (Persero) yaitu

sebesar 50% (lihat Catatan 11). Laporan keuangan KSO

SCI-SI tersebut telah diaudit oleh auditor independen

lain dengan laporannya Nomor LA.KSS-MA/280211

tanggal 28 Febuari 2011 dengan pendapat wajar tanpa

pengecualian.

The income statement of the KSO SCI-SI for the years

ended December 31, 2010 and 2009 is presented in the

ownership proposition of PT Sucofindo ( Persero), which

is 50% (see Notes 11). The financial Statement of KSO

SCI-SI has been audited by other independent auditor,

with report Number LA.KSS-MA/0120210 dated

February 18, 2010 with unqualified opinion.

30. BEBAN USAHA 30. OPERATING EXPENSES

2010 2009

Beban pemasaran 15.606.890.081 10.784.572.064 Marketing expenses

Beban umum dan administrasi 205.124.356.145 191.888.336.965 General and administrative expenses

Beban pengembangan 9.634.923.114 7.688.108.494 Development expenses

Jumlah 230.366.171.350 210.361.017.523

Total

Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: Detail of operating cost is as follows:

2010 2009

Beban Pemasaran: Marketing Expenses:

Beban pegawai 6.820.305.219 3.899.477.685 Employee expenses

Beban perjalanan dinas 888.840.105 514.507.383 Business travel expenses

Beban fasilitas 563.172.842 458.065.659 Facility expenses

Beban penyusutan 96.076.912 55.584.592 Depreciation expenses


Beban pendidikan/ latihan 142.188.456 64.860.476 Education/ training expenses

Beban promosi 4.234.138.198 2.834.359.681 Promotion expenses

Beban umum 926.947.291 559.749.108 General expenses

Jumlah 15.606.890.081 10.784.572.064 Total








For the Years Ended


30. BEBAN USAHA (lanjutan) 30. OPERATING EXPENSES (continued)

2010 2009

Beban Umum dan

Administrasi:

General and Administration

Expenses:




Beban penyusutan 5.036.015.271 3.800.514.918 Depreciation expenses


Beban pendidikan / pelatihan 4.439.084.524 4.440.644.092 Education & training expenses

Beban umum 6.865.386.256 9.156.083.374 Promotion expenses

Jumlah 205.124.356.145 191.888.336.965 Total

Beban Pengembangan : Development Expenses:


Beban perjalanan dinas 886.954.056 928.220.037 Business travel expenses

Beban fasilitas 90.086.955 145.724.825 Facility expenses

Beban penyusutan - - Depreciation expenses


Beban diklat 466.645.365 182.682.504 Education/ training expenses

Beban umum 232.316.737 79.367.542 Promotion expenses

Jumlah 9.634.923.114 7.688.108.494 Total

Jumlah Beban Usaha 230.366.169.340 210.361.017.523 Total Operating Expenses

31. PENDAPATAN (BEBAN) DILUAR USAHA 31. OTHER INCOME (EXPENSES)

2010 2009

Laba (rugi) selisih kurs (7.134.505.590) (15.093.660.150) Gain(Loss)from foreign exchange

Jasa giro 573.565.798 668.631.722 Current account interest

Bunga deposito 194.976.229 184.098.459 Time deposit interest

Laba penjualan aset tetap 256.462.485 180.197.672 Gain on sale of fixed assets

Biaya pesangon (55.544.422) (4.492.413.846) Severance payment

Selisih lebih (kurang) kas (42.502.503) (10.772.817) Cash surplus(shortage)discrepancy

Deviden 204.184.960 123.944.320 Dividend

Pendapatan lain-lain 4.503.206.246 4.997.126.942 Others earnings

Beban lain-lain (18.050.792.584) (9.659.121.408) Others burden

Laba selisih kurs (forward) 730.523.697 654.250.000 Profit of rate Difference ( Forward)

Klaim asuransi 49.200.000 2.400.000 Insurance claim

Biaya pinjaman (693.644.582) (936.121.292) Loan expense

Jumlah (19.464.870.266) (23.381.440.398) Total








For the Years Ended


31. PENDAPATAN (BEBAN) DILUAR USAHA (lanjutan) 31. OTHER INCOME (EXPENSES) (continued)

Beban lain-lain untuk tahun 2010 sebesar

Rp+17.868.718.299 diantaranya sebesar

Rp+6.342.267.134 merupakan biaya bunga

penundaan/reschedule pembayaran premi JHT & THT

dan Rp 5.731.317.379 merupakan pembebanan biaya

atas hasil pemeriksaan pajak kurang bayar tahun 2008.

Other expenses for the year 2010 amounted to

Rp+17.868.718.299 includes of amounting to

Rp+6.342.267.134 represents interest expense

postponement / rescheduling payment of premiums JHT

& THT and Rp 5.731.317.379 represent expenditures on

assessments of tax underpayment in 2008.

32. KERUGIAN LUAR BIASA 32. EXTRAORDINARY LOSS

Kerugian luar biasa timbul dari selisih antara uang muka

klaim asuransi kebakaran gedung Sucofindo Cabang

Cilegon yang diterima dengan biaya atas percepatan

penyusutan gedung Sucofindo Cabang Cilegon yang

sudah dikeluarkan dengan rincian sebagai berikut :

Extraordinary loss arising from the difference between

Sucofindo Cilegon Branch building fire insurance claim

received with Sucofindo Cilegon Branch cost of

accelerated depreciation building that has been issued

with details as follows:

2010 2009

Pendapatan luar biasa 1.000.000.000 - Extraordinary income

Beban luar biasa (1.354.241.968) - Extraordinary expenses

Jumlah (354.241.968) - Total

2010 2009

Beban luar biasa : Extraordinary expenses:

Harga perolehan bangunan 11.124.824.501 - The acquisition costs of buildings

Akumulasi penyusutan bangunan 8.561.479.522 -

Accumulated depreciation of

buildings

Nilai buku 3.708.274.835 - Book value

Dapat digunakan (70%) 2.563.344.979 - Can be used (70%)

Terbakar (30%) 1.098.576.420 - Burned (30%)

Pengeluaran biaya pasca

kebakaran 255.665.548 -

Expenditure on post-fire

Jumlah 1.354.241.968 - Total

33. BEBAN BUNGA PINJAMAN 33. INTERESTS EXPENSES

2010 2009

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 4.463.219.999 3.211.999.765 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk


(Persero) Tbk 4.015.886.055 4.845.467.292

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)

Tbk

Jumlah 8.479.108.064 8.057.467.057 Total








For the Years Ended


33. BEBAN BUNGA PINJAMAN (lanjutan) 33. INTERESTS EXPENSES (continued)

Beban bunga pinjaman untuk tahun-tahun yang berakhir

pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 merupakan

beban bunga atas kredit yang diberikan. (lihat Catatan

15)

Interest loan expense for the years ended

December 31, 2010 and 2009 represents interest

charges on loans. (see Note 15)

34. IKHTISAR TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK

YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

34. SUMMARY OF RELATED PARTIES TRANSACTION

Rincian sifat dan jenis transaksi dengan pihak-pihak

yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai

berikut:

The nature and types of transactions whith related

parties are as follows:

Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa/

Related Parties

Sifat Hubungan Istimewa/

Nature of Relation

PT SPRINT Konsultan/ PTSPRINT Consultant Pihak Afiliasi/Affiliated

PT Surveyor Indonesia (Persero)/ PT Surveyor Indonesia

(Persero)

Pihak Afiliasi/Affiliated

SGS Singapore/ SGS Singapore Pihak Afiliasi/Affiliated

SGS Jeneva/ SGS Geneva Pihak Afiliasi/Affiliated

Koperasi Pegawai/ Employee Cooperation Pihak Afiliasi/Affiliated

H 2010 2009

Aset Asset

Piutang Lainnya (lihat Catatan 6) 18.408.593.103 20.547.197.989 Other Receivables( see Note 6)

Kewajiban Liabilities

Hutang Usaha (lihat Catatan 14) - (453.899.973) Account Payables (see Note 14)

Jumlah 18.408.593.103 20.093.298.016 Total

Hutang piutang yang timbul dari transaksi dengan

perusahaan afiliasi diperlakukan sebagaimana transaksi

kepada pihak ketiga secara normal.

Receivables and payables arising from related parties

transaction are treated as arms length or normal

transaction with third parties.








For the Years Ended


35. IKHTISAR ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA

UANG ASING

34. SUMMARY OF ASSETS AND LIABILITIES IN

FOREIGN CURRENCY DENOMINATION

H 2010

SGD EURO USD

Aktiva/ Assets

Kas / Cash - - 51,251.47

Bank / Cash in Bank - - 2,876,096.43

Piutang Usaha/ Trade Receivables 51,153 8,850.00 8,417,819.79

51,153 8,850.00 11,345,167.69

Kewajiban/ Liabilities

Uang Muka Penjualan/ Trade Payables - - 96,415.23

Hutang Usaha/ Account Payables 1,204.80 - 923,645.31

1,204.80 - 1,020,060.54

Jumlah/ Total 49,948.20 8,850.00 11,608,636.04

H 2009

SGD EURO USD

Aktiva/ Assets

Kas / Cash - - 47.348,47

Bank / Cash in Bank - - 2.538.382,51

Piutang Usaha/ Trade Receivables 65.813,17 - 7.540.254,71

65.813,71 - 10.125.985,69

Kewajiban/ Liabilities

Uang Muka Penjualan/ Trade Payables - - 170.901,93

Hutang Usaha/ Account Payables - 7.816,80 2.664.117,00

- 7.816,80 2.835.018,93

Jumlah/ Total 65.813,71 (7.816,80) 7.290.966,76

36. PERIKATAN DAN PERJANJIAN PENTING 34. AGREEMENTS

Induk Perusahaan: Parent Company:

Perusahaan mengadakan Perjanjian Pelaksanaan

Transaksi Valuta Asing dengan PT Danareksa

(Persero). Perjanjian tersebut telah mengalami

beberapa kali perpanjangan terakhir dengan perjanjian

No. PJ32/328/LC dan 431/KAK-VI/2008 tanggal 25 Juni

2008 terhitung sejak tanggal 12 April 2008 sampai

The Company made an Foreign Exchange Transaction

Implementation Agreement with PT Danareksa

(Persero). The agreement has been extended several

times recently by agreement No. PJ32/328/LC and

431/KAK-VI/2008 dated June 25, 2008 commencing

from April 12, 2008 to April 12, 2009. This agreement








For the Years Ended


36. PERIKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan) 34. AGREEMENTS (continued)

Induk Perusahaan: (lanjutan) Parent Company (continued):

dengan tanggal 12 April 2009. Perjanjian ini mengalami

perpanjangan lagi pada tahun 2010 dengan No. PJ-

34/88-A/LG dan 299A/KAK-IV/TREA/10. Perjanjian

tersebut dipandang perlu untuk Perusahaan dengan

penjelasan sebagai berikut:

has been extended again in 2010 with No. PJ-34/88-

A/LG and 299A/KAK-IV/TREA/10. The agreement was

deemed necessary for the Company with the following

explanation:

a Terdapat sejumlah pendapatan dari Perusahaan

yang diperoleh dalam bentuk valuta asing;

a. There are a number of revenue from the Company

acquired in the form of foreign exchange;

b Untuk mencegah dan/ atau mengurangi kerugian

Perusahaan yang disebabkan oleh terjadinya

fluktuasi nilai tukar valuta asing untuk melakukan

lindung nilai (hedging) atas pendapatan yang

diperoleh dalam valuta asing.

b. To prevent and / or reduce company losses caused

by fluctuations foreign exchange to hedge on

income earned in foreign exchange.

Fasilitas transaksi yang diberikan kepada Perusahaan

dengan jumlah keseluruhan tidak melebihi

USD 5,000,000 dengan persyaratan bahwa maksimum

batas settlement dalam satu hari sebesar

USD+2,500,000 atau jumlah lain sebagaimana diminta

oleh Perusahaan dan disetujui oleh Danareksa

sebagaimana tercantum dalam surat konfirmasi yang

merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak

terpisahkan dari perjanjian.

Transaction facilities provided to the Company with an

aggregate amount not exceeds than USD 5,000,000,

with the requirement that the maximum limit for

settlement within one day is USD 2,500,000 or other

amounts as requested by the Company and approved

by the Danareksa, as stated in the letter of confirmation

which is an integral part of the agreement.

Anak Perusahaan (PT Sucofindo Advisory Utama): Subsidiaries Company (PT Sucofindo Advisory

Utama) :

Perjanjian antara Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Perhubungan Laut – Kementerian Perhubungan dan

PT+PPA Consultant in joint venture dan PT Sucofindo

Advisory Utama dan Matsushita Gobel Foundation

dengan No. IP-507 tanggal 10 Juni 2010 mengenai Jasa

Konsultasi untuk Pendidikan dan Pelatihan

Kemaritiman. Total biaya atas jasa konsultasi tersebut

sebesar ¥ 263.943.900 dan Rp 13.198.990.000. Jangka

waktu pelaksanaan adalah 12 bulan yaitu sejak

diterimanya Surat Perintah Mulai Kerja tanggal

23 Juli 2010.

Agreement between Education and Training Center of

Sea Transport - Ministry of Communications and

PT+PPA Consultants in joint venture and PT Sucofindo

Advisory Utama and Matsushita Gobel Foundation

No.+IP-507 dated June 10, 2010 regarding Consulting

Services for Maritime Education and Training. The total

cost of consultancy services amounting ¥ 263,943,900

and Rp 13.198.990.000. Exercise period is 12 months of

receipt of Work Order Starting July 23, 2010.








For the Years Ended


37. KONTIJENSI 37. CONTINGENCIES

1. Pelaksanaan Perjanjian Collateral Management

Agreement ("CMA")

1. Implementation of Collateral Management

Agreement (“CMA”)

PT Sucofindo (Persero) (“SCI”) bersama dengan

Deutsche Bank AG Jakarta (“DB”) dan PT Cideng

Makmur Pratama (“CMP”) mengadakan Perjanjian

Manajemen Agunan (“CMA”) untuk komoditi kopi.

PT SUCOFINDO (Persero) ("SCI") along with

Deutsche Bank AG Jakarta ("DB") and PT Cideng

Makmur Pratama ("CMP"), made an Collateral

Management Agreement ("CMA") for commodity

of coffee.

Pada tanggal 26 Juni 2009 DB melalui suratnya

mengajukan klaim secara resmi kepada SCI dengan

nilai klaim senilai USD 5,470,815 (lima juta empat

ratus tujuh puluh ribu delapan ratus lima belas dolar

Amerika) sebagai akibat dari dugaan kekurangan

jumlah kopi yang terdapat di gudang yang diawasi

oleh SCI.

In June 26, 2009, DB through its letter, raise claim

officially to SCI with claim value amounting to USD

5,470,815 (five millions four hundred seventy

thousand eight hundred fifteen American dollars),

as consequence of suspect lacking of coffee

amounts contained in the warehouse that observed

by SCI.

Pada tanggal 24 Juli 2009 SCI menjawab surat

klaim dari DB tersebut dan isinya meminta DB untuk

terlebih dahulu mengajukan klaim kepada CMP

karena berdasarkan CMA dan perjanjian-perjanjian

lainnya bahwa kekurangan biji kopi menjadi

tanggung jawab dari pihak lainnya dalam CMA yaitu

CMP untuk melengkapinya.

On July 24,2009, SCI answers claim letter from DB

and its content is to asks DB for previousely

submits claim to CMP, because based on CMA

and the other agreements, that lacking of the

coffee bean becomes responsibility from other

parties in CMA which is CMP to complement it.

Pada tanggal 8 Oktober 2009 BT Partnership Law

Firm (“BTP”) (sebagai kuasa DB) mengajukan klaim

kepada SCI melalui surat No. BTP/DB4002/F12-

C11-DI8/2068/X/09.

On October 8, 2009, BT Partnership Law Firm

("BTP") (as legal counsel of DB) submits claim to

SCI through letter No. BTP/DB4002/F12-C11-

DI8/2068/X/09.

Terhadap klaim tersebut SCI melalui Kuasa

Hukumnya Karim Syah Law Firm (“KS”) membalas

surat tersebut pada tanggal 6 November 2009

melalui surat No. 0061HN09. Pada intinya surat dari

KS tersebut tetap berpendapat sama sebagaimana

tersebut pada paragraf 2 diatas.

Against the claim, SCI through Its Legal Consel,

Karim Syah Law Firm ("KS"), replies the letter on

November 6, 2009 through the letter

No.+0061HN09. Essentially the letter from KS is

still think the same as mentioned in paragraph 2

above.

Pada tanggal 28 Desember 2009 BTP mengajukan

surat terakhir kepada SCI melalui KS dengan surat

No. BTP/DB4002/F12-CI1-NI12/2092/XII/09.

On December 28, 2009, BTP submit its last letter

to SCI through KS by letter No. BTP/DB4002/F12-

CI1-NI12/2092/XII/09.








For the Years Ended


37. KONTIJENSI (lanjutan) 37. CONTINGENCIES (continued)

Surat tersebut kemudian dibalas KS pada tanggal

11 Januari 2010 dengan surat No. 0002WHY10

yang pada intinya menyatakan KS atas nama SCI

tetap berpendirian sama sebagaimana disampaikan

dalam surat sebelumnya.

The letter then replied by KS on

January 11, 2010 with letter No.0002WHY10 which

at the point express that KS on behalf of SCI still

have the same opinion as the letter submitted

before.

Sampai dengan tanggal pemeriksaan belum ada

kelanjutan dari klaim yang diajukan oleh DB

maupun kuasa hukumnya dari BTP.

Until the investigation date, there are no further

claims from DB or its legal cousel from BTP.

2. Pelaksanaan PMA No. 5289/FINS-VII/2005 2. Execution of PMA No. 5289/FINS-VII/200

PT Sucofindo (Persero) (”SCI”) bersama PT Surya

Hutama Sawit (’SHS”) dan Bank Mandiri sepakat

untuk melakukan Perjanjian Manajemen Agunan

(”CMA”) No. 5289/FINS-VII/2005 tertanggal 5 Juli

2005.

PT Sucofindo (Persero) ("SCI") and PT Surya

Hutama Sawit ("SHS") and Bank Mandiri agreed to

do the Collateral Management Agreement ("CMA")

No. 5289/FINS-VII/2005 dated July 5, 2005.

Melalui Surat Panggilan dari Pengadilan Negeri

Medan tertanggal 4 Juli 2006 SCI menerima

Gugatan dari SHS (Penggugat) dimana SCI selaku

Tergugat 2 dan Bank Mandiri sebagai Tergugat 1.

Through the Call Letter from the District Court of

Medan, dated July 4, 2006, the SCI received a

Lawsuit from SHS (Litigant), where the SCI as

Defendants 2 and Bank Mandiri as a Defendant 1.

Gugatan yang diajukan oleh SHS dengan perkara

No. 198/Pdt.G/2006/PN.Mdn adalah menyatakan

Tergugat 1 (Bank Mandiri), Tergugat 2 (Sucofindo)

dan Tergugat 3 (Noni Paimin sebagai salah satu

Direksi dari SHS) telah melakukan perbuatan

melawan hukum dan wajib mengganti kerugian SHS

sebesar Rp 10.000.000.000 secara tanggung

renteng dan melakukan sita jaminan terhadap tanah

dan bangunan Tergugat 1 (Bank Mandiri) di Jl.

Imam Bonjol No.7 Medan.

The lawsuit filed by the SHS with the case

No.198/Pdt.G/2006/PN.Mdn stated that Defendant

1 (Bank Mandiri), Defendant 2 (SUCOFINDO) and

Defendants 3 (Noni Paimin as one of the Directors

of the SHS) has perform unlawful act and shall

replace losses to SHS amounting to

Rp 10.000.000.000 jointly and severally and

conduct confiscation of land and buildings of

Defendant 1 (Bank Mandiri) locates in Jl Imam

Bonjol No.7, Medan.

Berdasarkan hasil seluruh pemeriksaan dalam

persidangan maka pada tanggal 12 Desember 2006

Majelis Hakim memutuskan bahwa Pengadilan

Negeri Medan tidak berwenang mengadili perkara

No. 198/Pdt.G/2006/PN.Mdn mengingat sesuai

dengan CMA maka yang berwenang memeriksa

Based on the results of all examinations in the trial,

on December 12, 2006, the Panel of Judges ruled

that the District Court of Medan has no jurisdiction

to adjudicate cases No.198/Pdt.G/2006/PN.Mdn,

because according to CMA, the authorized body to

examine and adjudicate disputes between parties








For the Years Ended


37. KONTIJENSI (lanjutan) 37. CONTINGENCIES (continued)

dan mengadili sengketa antara pihak-pihak dalam

CMA adalah Badan Arbitrase Nasional Indonesia

(BANI) dan menyatakan gugatan dari SHS tidak

dapat diterima.

to the CMA is the Indonesian National Arbitration

Board (BANI) and stating a claim of SHS can not

be accepted.

Terhadap putusan dari Majelis Hakim tersebut pada

tanggal 12 Desember 2006 SHS mengajukan

banding dengan Akta Banding No. 195/2006 dan

menyerahkan Memori Banding pada tanggal

12 Juni 2007. Terhadap Memori Banding tersebut

SCI juga telah menyerahkan Kontra Memori

Banding pada tanggal 3 September 2007.

Against the decision of the Panel of Judges, on

December 12, 2006 SHS filed an appeal with the

Appeal Act No.195/2006 and submitted a

Memorandum of Appeal on June 12, 2007. Against

the Memorandum of Appeal, the SCI has also

submitted a Counter Memorandum of Appeal on

September 3, 2007.

Sampai dengan tanggal pemeriksaan proses

banding masih berlangsung dan belum diketahui

hasil akhir dari proses banding.

Until the date of examination is ended,the apeal

process is still take place and has not been known

the result from apeal process.

38. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA 38. SUBSEQUENT EVENTS

Anak Perusahaan (PT Sucofindo Episi) : Subsidiaries Company (PT Sucofindo Episi) :

Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham

Luar Biasa (RUPSLB) yang dibuat oleh Notaris Indah

Prastiti Extensia, S.H., tanggal 21 Januari 2011 No. 09,

susunan pengurus PT Sucofindo Episi adalah sebagai

berikut:

Under the Minutes Meeting of the Extraordinary General

Shareholders (RUPSLB) made by Notary Indah Prastiti

Extensia, SH, dated January 21, 2011 No. 09, PT

Sucofindo Episi management board are as follows:

2010

Komisaris Utama : Ir. HB Susilotomo : President Commissioner

Direktur : Ir. Rafik Djunaedi : Director

Anak Perusahaan (PT Sucofindo Advisory Utama ): Subsidiaries Company (PT Sucofindo Advisory

Utama ):

Berdasarkan akta Pernyataan Keputusan Rapat

Perusahaan Terbatas PT Sucofindo Advisory Utama

Nomor 1 tanggal 7 Januari 2011 yang dibuat dihadapan

Notaris Indah Prastiti Extensia, S.H., memutuskan

mengangkat saudara Atantya Harpindi Mulyanto, S.E.,

M.Si., sebagai Direktur Perusahaan melalui surat

Based on Deed of Statement of Limited Liability

Company Meeting of PT Sucofindo Advisory Utama

Number 1 dated January 7, 2011 made by Notary Indah

Prastiti Extensia, SH, decided to appoint Mr. Atantya

Harpindi Mulyanto, SE, M. Si, as Director of the

Company through a letter of approval from the Ministry








For the Years Ended


38. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA 38. SUBSEQUENT EVENTS

Anak Perusahaan (PT Sucofindo Advisory Utama )

(lanjutan):

Subsidiaries Company (PT Sucofindo Advisory

Utama)(continued):

persetujuan dari Kementerian Badan Usaha Milik

Negara (BUMN) Nomor S.728/MBU/2010 tanggal

24 Nopember 2010 atas usulan pengangkatan saudara

Atantya Harpindi Mulyanto, S.E., M.Si., sebagai Direktur

Perusahaan.

Agency State-Owned Enterprises (BUMN) Number

S.728/MBU/2010 dated November 24, 2010 on the

proposed appointment of Mr. Atantya Harpindi

Mulyanto, SE, M. Si, as Director of the Company.

39. ASET DAN KEWAJIBAN KEUANGAN 39. ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES

Manajemen Resiko Keuangan Financial Risk Management

Aktifitas Perusahaan mengandung berbagai macam

resiko-resiko keuangan yaitu: resiko pasar (termasuk

resiko nilai tukar mata uang asing dan resiko tingkat

suku bunga), resiko kredit dan resiko likuditas. Secara

keseluruhan program manajemen resiko keuangan

Perusahaan berfokus pada ketidakpastian pasar

keuangan dan untuk meminimalisasi potensi kerugian

yang berdampak buruk pada kinerja keuangan

Perusahaan. Perusahaan menggunakan instrumen

keuangan derivatif seperti kontrak berjangka, kontrak

forward valuta asing untuk mengantisipasi resiko-resiko

yang mungkin terjadi yang digunakan untuk aktivitas

lindung nilai (hedging) dan tidak sebagai instrumen yang

diperdagangkan atau untuk spekulasi.

Company Activities contains a variety of financial risks

such as: market risk (including risks of foreign currency

exchange rates and interest rate risk), credit risk and

liquidity risk. Overall financial risk management program

focuses on the uncertainty of financial markets and to

minimize the potential loss that adversely affects the

financial performance of the Company. The Company

uses derivative financial instruments such as futures

contracts, foreign exchange forward contracts to

anticipate the risks that might occur that are used for

hedging and not as instruments for trading or

speculation.

Fungsi manajemen resiko keuangan dijalankan oleh

Divisi Keuangan dan Akuntansi di bawah kebijakan-

kebijakan yang disetujui oleh Direksi.

Financial risk management function is run by the

Division of Finance and Accounting under policies

approved by the Board of Directors.

Resiko nilai tukar mata uang asing Risk of foreign currency exchange rates

Perubahan nilai tukar telah dan diperkirakan akan terus

memberikan pengaruh terhadap hasil usaha dan arus

kas Perusahaan. Beberapa kewajiban dan belanja

modal Perusahaan diperkirakan akan terus

didenominasi dengan mata uang Dolar Amerika.

Sebagian besar pendapatan Perusahaan adalah dalam

mata uang Rupiah.

Changes in exchange rates has been and is expected to

continue to give effect to the results of operations and

cash flows. Some of the liabilities and capital

expenditure is expected to hold accounts denominated

in U.S. Dollars. Most of the Company’s revenues are

denominated in Indonesian Rupiah.








For the Years Ended


39. ASET DAN KEWAJIBAN KEUANGAN (lanjutan) 39. ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES (continued)

Pada saat ini Perusahaan melakukan aktivitas lindung

nilai terhadap sebagian dari eksposur atas mata uang

asing dikarenakan pendapatan usaha tahunan dalam

mata uang Dolar Amerika lebih sedikit dibandingkan

dengan jumlah belanja modal. Sebagai bagian dari

usaha Perusahaan untuk mengelola eksposur atas mata

uang asing. Perusahaan memasuki kontrak berjangka

dan kontrak forward nilai tukar mata uang asing dengan

lembaga-lembaga keuangan. Perusahaan yakin bahwa

Perusahaan telah mengurangi beberapa resiko nilai

tukar mata uang asing meskipun aktivitas lindung nilai

yang dilakukan oleh Perusahaan tidak mencakup

seluruh eksposur mata uang asing dan terdapat

kemungkinan bahwa perjanjian atas aktivitas lindung

nilai tersebut tidak tersedia pada saat kontrak lindung

nilai tersebut telah selesai.

At this time the Company made of hedge of a portion of

its exposure to foreign currency due to annual operating

revenues are denominated in U.S. Dollars less than the

amount of capital expenditure. As part of its continuing

efforts to manage its exposure to foreign currency. The

Company entered forward contracts futures and foreign

currency exchange rates with financial institutions. The

Company believes that the Company has reduced some

of the risk of foreign currency exchange rates despite

hedging activities undertaken by the Company does not

include all foreign currency exposures and there is a

possibility that the agreement on the activities of the

hedge is not available at the time of the hedge contracts

have been completed.

Risiko tingkat suku bunga Interest rate risk

Perusahaan melakukan pengawasan terhadap eksposur

tingkat suku bunga untuk meminimalisasi dampak

negatif terhadap Perusahaan. Pinjaman diberikan dalam

berbagai tingkat suku bunga sehingga Perusahaan

rentan terhadap resiko tingkat bunga arus kas.

The Company makes a supervision of the exposure rate

to minimize the negative impact for the Company. Loans

given in various levels of interest rates, thus, vulnerable

to cash flow interest rate risk.

Untuk mengukur resiko pasar atas pergerakan suku

bunga, Perusahaan melakukan analisa pada

pergerakan marjin suku bunga dan pada profil jatuh

tempo aset dan kewajiban berdasarkan jadwal

perubahan suku bunga. Perusahaan juga melakukan

transaksi kontrak forward valuta asing dan kontrak swap

tingkat bunga untuk melindungi kewajiban bunga dalam

mata uang asing atas ketidakpastian suku bunga.

To measure the market risk of interest rate movements,

the Company conducted an analysis on the movement

of interest rates and margins on the maturity profile of

assets and liabilities based on the schedule of interest

rate changes. The Company is also engaged in

transactions of foreign exchange forward contracts and

interest rate swap contracts to protect the interest

liabilities denominated in foreign currencies on the

uncertainty of interest rate.








For the Years Ended


40. STANDAR AKUNTANSI BARU DI INDONESIA 40. DECLARATION OF NEW ACCOUNTING

STANDARDS IN INDONESIA

Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa

standar akuntansi keuangan revisi yang akan berlaku

efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 dan 2012 dan

mungkin berdampak pada laporan keuangan

konsolidasian Perseroan sebagai berikut:

The Indonesian Institute of Accountants has issued the

revised financial accounting standards which will be

effective on January 1, 2011 and 2012 and and may

have an impact the consolidated financial statements of

the Company and its Subsidiaries as follows:

No PSAK/ISAK Keterangan/ Description

1. PSAK No.1 Penyajian Laporan Keuangan/ Presentation of Financial Statements

2. PSAK No. 2 Laporan Arus Kas/ Cash Flow Statements

3. PSAK No. 3 Laporan Keuangan Interim/ Interim Financial Report

4. PSAK No. 4 Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri/ Consolidated

Financial Statements and Parent Financial Statements

5. PSAK No. 7 Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi/ Disclosure of the Related Parties

6. PSAK No. 8 Peristiwa Setelah Periode Pelaporan/ Events after the Reporting Period

7. PSAK No. 10 Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing/ Effect of Changes in Foreign Exchange Rates

8. PSAK No. 12 Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama/ Section Participation in Joint Venture

9. PSAK No. 15 Investasi pada Entitas Asosiasi/ Investments in Associated Entities

10. PSAK No. 18 Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya/ Accounting and Benefits

Program Full Work Reporting

11. PSAK No. 19 Aset Tak Berwujud/ Intangible Assets

12. PSAK No. 22 Kombinasi Bisnis/ Business Combinations

13. PSAK No. 23 Pendapatan/ Revenues

14. PSAK No. 24 Imbalan Kerja/ Employee Benefits

15. PSAK No. 25 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan/ Accounting Policies,

Changes in Accounting Estimates, and Errors

16. PSAK No. 34 Kontrak Konstruksi/ Construction Contracts

17. PSAK No. 46 Pajak Penghasilan/ Income Tax

18. PSAK No. 48 Penurunan Nilai Aset/ Impairment of Assets

19. PSAK No. 50 Instrumen Keuangan: Penyajian/ Financial Instruments: Presentation

20. PSAK No. 53 Pembayaran Berbasis Saham/ Stock-Based Payments

21. PSAK No. 57 Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi/ Provisions, Contingent Liabilities and

Contingent Assets

22. PSAK No. 58 Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan/ Held for Sale

Non-current Assets and Discontinued Operations

23. PSAK No. 60 Instrumen Keuangan: Pengungkapan/ Financial Instruments: Disclosure

24. PSAK No. 61 Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah/ Accounting for

Government Grants and Disclosure of Government Assistance







For the Years Ended







































Contingent Assets












For the Years Ended







































Contingent Assets













For the Years Ended


40. STANDAR AKUNTANSI BARU DI INDONESIA

(lanjutan)

40. DECLARATION OF NEW ACCOUNTING

STANDARDS IN INDONESIA (continued)


25. PSAK No. 63 Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi/ Financial Reporting in Hyperinflation

Economy

26. ISAK No. 7 Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus/ Consolidation of Special Purpose Entities

27. ISAK No. 9 Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi dan Liabilitas Serupa/

Changes in the Full Operation Liability Activities, Restoration and Similar Liabilities

28. ISAK No. 10 Program Loyalitas Pelanggan/ Customer Loyalty Program

29. ISAK No. 11 Distribusi Aset Nonkas kepada Pemilik/ Distribution of Non-cash Assets to Owners

30. ISAK No. 12 Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer/ Jointly Controlled

Entities: Non-monetary Contributions by Venturers

31. ISAK No. 13 Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri/ Hedging Net Investment

in Foreign Operations

32. ISAK No. 14 Aset Tak Berwujud - Biaya Situs Web/ Intangible Assets - Website Costs

33. ISAK No. 15 Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya/ Asset Limit

Certain Rewards, Minimum Funding Requirements and interactions

34. ISAK No. 16 Perjanjian Konsesi Jasa/ Service Concession Agreement

35. ISAK No. 17 Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai/ Interim Financial Statements and

Impairment

Perusahaan masih mempelajari dampak yang mungkin

timbul atas penerbitan beberapa standar akuntansi

keuangan dan interpretasi tersebut.

The company is still evaluating the possible impact of

publishing some of the financial accounting standards

and interpretation.

41. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN 41. COMPLETION OF FINANCIAL STATEMENTS

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas

penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang telah

diuraikan dimuka dan diselesaikan pada tanggal

15+Maret 2011.

Management of the Company is responsible for the

preparation of consolidated financial statements that

have been described above and completed on

March+15, 2011.


data perusahaancorporate data


profil dewan komisarisboard of commissioners profile

Gusmardi BustamiKomisaris UtamaPresident Commissioner

Lahir di Medan, Sumatera Utara, pada tanggal 1 Agustus 1953. Lulus dari Fakultas Hukum, Universitas Indonesia, pada tahun 1979 dan menempuh sejumlah kursus internasional di bidang ekonomi dan perdagangan, manajemen, pertukaran komoditas dan penyelesaian sengketa. Berkarir di Kementerian Perdagangan dan memiliki pengalaman yang luas di bidang perdagangan internasional. Beberapa jabatan penting pernah dijalaninya, antara lain sebagai Duta Besar Republik Indonesia untuk WTO (World Trade Organization) dan Deputi Perwakilan Tetap Republik Indonesia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Organisasi Internasional Lainnya di Jenewa, Swiss (2002-2008). Sebelumnya juga pernah menjabat sebagai Pembantu Khusus Menteri Perdagangan dan Perindustrian (1995-1996), Kepala Badan Pengembangan Ekspor Nasional (1998-2002), Kepala Badan Pengawas Perdagangan Komoditas Berjangka, dan selama hampir 10 (sepuluh) tahun sejak tahun 1986 menjadi Atase Perdagangan di beberapa Kedutaan Besar Republik Indonesia di Copenhagen (Denmark), London (Inggris) dan Washington DC (Amerika Serikat). Sejak Juli 2008 menjabat sebagai Direktur Jenderal Kerjasama Perdagangan Internasional, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.

Born in Medan, North Sumatera on August 1, 1953. Graduated from the Faculty of Law, Universitas Indonesia in 1979 and attended numerous international courses in various areas such as economy and trade, management, commodity exchange and dispute settlement. Built his career in the Ministry of Trade and has extensive experience in international trade. Several prominent positions previously held included Ambassador for the Republic of Indonesia for the World Trade Organization (WTO) and Deputy Permanent Representative/Deputi Perwakilan Tetap for the Republic of Indonesia to the United Nations (UN) and other International Organizations in Geneva, Switzerland (2002-2008). In prior, was also appointed as Special Assistant to the Minister of Trade and Industry (1995-1996), Head of National Agency for Export Development (1998-2002), Chairman of the Commodity Futures Trading Regulatory Agency, and for nearly 10 (ten) years from 1986 held position as Trade Attache in numerous Embassies of the Republic of Indonesia, including Copenhagen (Denmark), London (United Kingdom) and Washington DC (United States). Since July 2008 was appointed as Director General of Cooperation for Board of International Trade, the Ministry of Trade of the Republic of Indonesia.

Pontas TambunanKomisarisCommissioner

Lahir di Balige, 21 Januari 1957. Komisaris SUCOFINDO sejak 2008. Pejabat karir di Departemen Keuangan serta di Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), pada tahun 2008 menjabat Asdep Urusan Usaha Prasarana Angkutan, Kementerian Negara BUMN. Sarjana Hukum lulusan Universitas Tarumanegara (1986) dan memperoleh gelar S2 di bidang Keuangan di Universitas Gadjah Mada (2006).

Born in Balige, January 21, 1957. Commissioner of SUCOFINDO since 2008. A career officer in the Ministry of Finance as well as in the State Ministry of State-Owned Enterprises, in 2008 appointed as Assistant Deputy for Transportation Infrastructure, the State Ministry of SOEs. Graduated as Bachelor of Law from Universitas Tarumanegara (1986) and obtained his Master’s degree in Finance from Universitas Gadjah Mada (2006).


profil dewan komisaris board of commissioners profile

Sambas MulyanaKomisarisCommissioner

Lahir di Garut, Jawa Barat, pada tanggal 4 November 1953. Lulus dari Fakultas Ekonomi, Universitas Padjadjaran, pada tahun 1980. Berkarir di Kementerian Keuangan Republik Indonesia sejak tahun 1982. Jabatan penting yang pernah diduduki adalah Kepala Sub Direktorat Anggaran III/d pada Direktorat Anggaran II, Direktorat Jenderal Anggaran dan Perimbangan Keuangan, Kementerian Keuangan. Sejak November 2006 menjabat sebagai Direktur Anggaran III pada Direktorat Jenderal Anggaran, Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

Born in Garut, West Java on November 4, 1953. Graduated from the Faculty of Economics, Universitas Padjadjaran in 1980. Built his career in the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia since 1982. Numerous important positions held include Head of Sub Directorate of Budget III/d in the Directorate of Budget II, Directorate General of Budget and Financial Balance, the Ministry of Finance. Since November 2006 was appointed as Director of Budget III in the Directorate General of Budget, the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia.

Andjang KusumahKomisarisCommissioner

Lahir di Cianjur, Jawa Barat, pada tanggal 8 Agustus 1953. Lulus dari Fakultas Ekonomi, Universitas Padjadjaran, pada tahun 1979 dan pendidikan pasca sarjana jurusan Manajemen Keuangan, Universitas Bhayangkara, pada tahun 2002. Berkarir di Kementerian Keuangan sejak tahun 1980. Jabatan penting yang pernah diduduki adalah Asisten Deputi Urusan Usaha Telekomunikasi, Kementerian Badan Usaha Milik Negara. Berpengalaman menjadi anggota Dewan Komisaris di sejumlah BUMN. Sejak September 2010 menjabat sebagai Asisten Deputi Bidang Usaha Industri Strategis dan Manufaktur I, Deputi Bidang Usaha Industri Strategis dan Manufaktur, Kementerian BUMN.

Born in Cianjur, West Java on August 8, 1953. Graduated from the Faculty of Economics, Universitas Padjadjaran in 1979 and graduate school majoring in Financial Management, Universitas Bhayangkara, in 2002. Established his career in the Ministry of Finance since 1980. Significant posts held include Assistant Deputy for Telecommunications/Asisten Deputi Urusan Usaha Telekomunikasi, the Ministry of State-Owned Enterprises. Has experience as member of Board of Commissioners in numerous SOEs. Since September 2010 was appointed as Assistant Deputy for Strategic Industries and Manufacturing I/Asisten Deputi Bidang Usaha Industri Strategis dan Manufaktur I, Deputy in Strategic Industries and Manufacturing/Deputi Bidang Usaha Industri Strategis dan Manufaktur, the Ministry of SOE.


profil direksiboard of directors profile

Arief SafariDirektur UtamaPresident Director

Lahir di Cirebon, 26 Juni 1963. Direktur Utama SUCOFINDO sejak April 2008. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Operasi 2, SUCOFINDO; Vice President Divisi Sekretariat Perusahaan & Manajemen Mutu, SUCOFINDO; dan sebagai Direktur Utama PT Prima Inti Mutu Andalan, anak perusahaan SUCOFINDO di bidang konsultasi dan pelatihan. Sarjana lulusan Institut Pertanian Bogor dan memperoleh gelar Master of Business Administration dari Tennessee State University, AS.

Born in Cirebon, June 26, 1963. President Director of SUCOFINDO since April 2008. In prior was Director of Operations 2, SUCOFINDO; Vice President of the Corporate Secretary & Quality Management Division, SUCOFINDO; and President Director of PT Prima Inti Mutu Andalan, a subsidiary of SUCOFINDO engaged in consulting and training services. Obtained his Bachelor’s degree from Institut Pertanian Bogor and his Master of Business Administration degree from Tennessee State University, US.

Hendi KariawanDirektur Keuangan & AdministrasiDirector of Finance & Administration

Direktur Keuangan & AdministrasiLahir di Jakarta, 16 Pebruari 1960. Direktur Keuangan dan Administrasi SUCOFINDO sejak April 2008. Sebelum bergabung di Direksi SUCOFINDO tahun 2008, pernah menjabat sebagai Komisaris PT Pembangkitan Jawa-Bali, anak perusahaan PLN dan Managing Director, PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia. Sarjana Ekonomi lulusan Universitas Indonesia (1986), mengikuti Summer Course in Mathematical Finance di Stanford University, California, AS (1989) dan meraih gelar Master di bidang Regional Economic Planning dan khususnya Corporate and Municipal Finance dari Massachusetts Institute of Technology, Boston, AS.

Born in Jakarta, February 16, 1960. Director of Finance & Administration of SUCOFINDO since April 2008. Prior to joining SUCOFINDO’s Board of Directors in 2008, served as Commissioner of PT Pembangkitan Jawa-Bali, a subsidiary of state electricity company PLN and as Managing Director of PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia. Received his Bachelor’s degree from Universitas Indonesia (1986), and attended Summer Courses in Mathematical Finance at Stanford University, California, US (1989) and obtained his Master’s degree in Regional Economic Planning with concentration in Corporate and Municipal Finance from Massachusetts Institute of Technology, Boston, US.


profil direksi board of directors profile

Ganis RamadhaniDirektur Komersial 1Director of Commercial 1

Lahir di Surabaya, 11 Oktober 1957. Direktur Komersial 1 SUCOFINDO sejak April 2008. Meniti karir di SUCOFINDO sejak Oktober 1989, dan antara lain pernah menjabat sebagai General Manager SBU Jasa Penilaian & Pemantauan Investasi dan Direktur Utama SUCOFINDO Appraisal Utama, anak perusahaan SUCOFINDO di bidang jasa appraisal. Sarjana Teknik Sipil lulusan Institut Teknologi Bandung (1987) dan meraih gelar S2 di Universitas Teknologi Malaysia jurusan Management Property & Valuation (2003).

Born in Surabaya, October 11, 1957. Director of Commercial 1 of SUCOFINDO since April 2008. Built his career in SUCOFINDO since October 1989, and previously served as General Manager of Investment Assessment & Monitoring Services SBU and President Director of SUCOFINDO Appraisal Utama, a subsidiary of SUCOFINDO in appraisal services. Holds a Bachelor’s degree in Civil Engineering from Institut Teknologi Bandung (1987) and a Master’s degree from Universitas Teknologi Malaysia with a major in Management Property & Valuation (2003).

Hidayat HardianDirektur Komersial 1Director of Commercial 1

Lahir di Bandung, 10 Januari 1968. Direktur Pengembangan SUCOFINDO sejak April 2008 dan Direktur Komersial 2 SUCOFINDO sejak Maret 2009. Meniti karir di SUCOFINDO sejak tahun 1992 dan sebelum diangkat menjadi Direktur menjabat sebagai Vice President di SBU Jasa Pendukung Bisnis Finansial. Sarjana Pertanian lulusan Institut Pertanian Bogor (1991) dan meraih gelar S2 di IPMI Jakarta (2003).

Born in Bandung, January 10, 1968. Director of Development of SUCOFINDO since April 2008 and Director of Commercial 2 of SUCOFINDO since March 2009. Pursued a career in SUCOFINDO since 1992 and prior to his appointment as Director, served as Vice President of the Financial Business Support Services SBU. Holds a Bachelor’s degree in Agriculture from Institut Pertanian Bogor (1991) and a Master’s degree from IPMI Jakarta (2003).

Hadrian Sjah RazadDirektur PengembanganDirector of Development

Lahir di Jakarta, 3 Juli 1955. Direktur Komersial 2 SUCOFINDO sejak April 2008 dan Direktur Pengembangan SUCOFINDO sejak Maret 2009. Meniti karir di SUCOFINDO sejak Maret 1993 dan sebelum diangkat sebagai Direktur menjabat sebagai Vice President, SBU Pemerintahan dan Institusi Internasional. Sarjana Kimia lulusan FMIPA Universitas Padjadjaran, Bandung (1984), dan S2 dari IPMI Jakarta (1992) serta S2 dari Universitas Indonesia.

Born in Jakarta, July 3, 1955. Director of Commercial 2 of SUCOFINDO since April 2008 and Director of Development of SUCOFINDO since March 2009. Built his career in SUCOFINDO since March 1993 and prior to serving as Director, held the position of Vice President of Government and International Institution SBU. Holds a Bachelor’s degree in Chemistry from FMIPA Universitas Padjadjaran, Bandung (1984) as well as a Master’s degree from IPMI Jakarta (1992) and from Universitas Indonesia.


struktur organisasiorganization structure

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

Direktur UtamaPresident Director

Direktur Komersial 1Director of Commercial 1

SBU Jasa Pendukung Bisnis Finansial

Financial Business Support Services SBU

SBU Kehutanan, Kelautan-Perikanan & Lingkungan

Forestry, Marine-Fisheries & Environmental SBU

Satuan Pengawasan InternInternal Audit Unit

Divisi Pengembangan Bisnis Korporat

Corporate Business Development Division

Divisi Keuangan & Akuntansi

Finance & Accounting Division

Divisi UmumGeneral Affairs Division

Program Kemitraan & Bina Lingkungan

Partnership & Community Development Program

Divisi Pengembangan SDM

Human Resources Development Division

Divisi Sistem InformasiInformation System

Division

Divisi Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary

Division

Cabang, Cabang TertentuBranch, Specific Branch

SBU Jasa-jasa UmumGeneral Services SBU

SBU Pemerintah & Institusi Internasional

Government & International Institution SBU

SBU PertanianAgricultural SBU

SBU Jasa Sertifikasi Internasional SUCOFINDOSUCOFINDO International Certification Services SBU

SBU Produk Industri & Konsumen

Industrial & Consumer Product SBU

SBU MineralMinerals SBU

SBU Minyak & GasOil & Gas SBU

SBU Rekayasa & Transportasi

Engineering & Transportation SBU

Direktur Komersial 2Director of Commercial 2

Direktur PengembanganDirector of Development

Direktur Keuangan & Administrasi

Director of Finance & Administration


alamat-alamataddresses

HEAD OFFICE

CUSTOMER SERVICE

Graha SUCOFINDO 1st floorJl. Raya Pasar Minggu Kav. 34, Jakarta 12780Phone (+62-21) 7983666 Ext. 1116Facs (+62-21) 7986473, 7983888Email [email protected] www.sucofindo.co.id

STRATEGIC BUSINESS UNITS

SBU SUCOFINDO INTERNASIONALCERTIFICATION SERVICESGraha SUCOFINDO B1 floorJl. Raya Pasar Minggu Kav. 34, Jakarta 12780Phone (+62-21) 7983666 Ext. 1022Facs (+62-21) 7987015Email [email protected]

SBU GOVERNMENT &INTERNATIONAL INSTITUTIONGraha SUCOFINDO 13rd, 14th, 15th floorJl. Raya Pasar Minggu Kav. 34, Jakarta 12780Phone (+62-21) 7983666 Ext. 2331Facs (+62-21) 7986786Email [email protected]

SBU FINANCIAL BUSINESS SUPPORTGraha SUCOFINDO B1 floorJl. Raya Pasar Minggu Kav. 34, Jakarta 12780Phone (+62-21) 7983666 Ext. 2032Facs (+62-21) 7986752Email [email protected]

SBU INDUSTRIAL &CONSUMER PRODUCTSGraha SUCOFINDO 4th floorJl. Raya Pasar Minggu Kav. 34, Jakarta 12780Phone (+62-21) 7983666 Ext. 1210Facs (+62-21) 7987008Email [email protected]

SBU GENERAL SERVICESGraha SUCOFINDO B1 floorJl. Raya Pasar Minggu Kav. 34, Jakarta 12780Phone (+62-21) 7983666 Ext. 2061Facs (+62-21) 7987029

SBU OIL & GASGraha SUCOFINDO 5th floorJl. Raya Pasar Minggu Kav. 34, Jakarta 12780Phone (+62-21) 7983666 Ext. 1560Facs (+62-21) 7987003Email [email protected]

SBU MINERALSGraha SUCOFINDO 6th floorJl. Raya Pasar Minggu Kav. 34, Jakarta 12780Phone (+62-21) 7983666 Ext. 1661Facs (+62-21) 7986878Email [email protected]

SBU ENGINEERING & TRANSPORTATIONGraha SUCOFINDO 4th floorJl. Raya Pasar Minggu Kav. 34, Jakarta 12780Phone (+62-21) 7983666 Ext. 1437Facs (+62-21) 7987002Email [email protected]

SBU AGRICULTURALGraha SUCOFINDO 6th floorJl. Raya Pasar Minggu Kav. 34, Jakarta 12780Phone (+62-21) 7983666 Ext. 1616Facs (+62-21) 7987006Email [email protected]

SBU FORESTRY, MARINE-FISHERIES &ENVIRONMENTGraha SUCOFINDO 6th floorJl. Raya Pasar Minggu Kav. 34, Jakarta 12780Phone (+62-21) 7983666 Ext. 1649Facs (+62-21) 7986554Email [email protected]

DIVISIONS

CORPORATE SECRETARYGraha SUCOFINDO 7th floorJl. Raya Pasar Minggu Kav. 34, Jakarta 12780Phone (+62-21) 7983666 Ext. 1051Facs (+62-21) 7986895Email [email protected]

CORPORATE BUSINESS DEVELOPMENTGraha SUCOFINDO 5th floorJl. Raya Pasar Minggu Kav. 34, Jakarta 12780Phone (+62-21) 7983666 Ext. 1001Facs (+62-21) 7983888Email [email protected]

HUMAN RESOURCES DEVELOPMENTGraha SUCOFINDO 9th floorJl. Raya Pasar Minggu Kav. 34, Jakarta 12780Phone (+62-21) 7983666 Ext. 1910Facs (+62-21) 7986587Email [email protected]

INFORMATION SYSTEMGraha SUCOFINDO 5th floorJl. Raya Pasar Minggu Kav. 34, Jakarta 12780Phone (+62-21) 7983666 Ext. 1510Facs (+62-21) 7987020

FINANCE & ACCOUNTINGGraha SUCOFINDO 7th floorJl. Raya Pasar Minggu Kav. 34, Jakarta 12780Phone (+62-21) 7983666 Ext. 1710Facs (+62-21) 7987017, 7986975Email [email protected]


GENERAL AFFAIRGraha SUCOFINDO 6th floorJl. Raya Pasar Minggu Kav. 34, Jakarta 12780Phone (+62-21) 7983666 Ext. 1101Facs (+62-21) 7987018Email [email protected]

INTERNAL AUDIT UNITGraha SUCOFINDO 5th floorJl. Raya Pasar Minggu Kav. 34, Jakarta 12780Phone (+62-21) 7983666 Ext. 1533Facs (+62-21) 7986889Email [email protected]

BRANCH OFFICES

BANDAR LAMPUNGJl. Gatot Subroto No. 161Pecohraya Bandar Lampung 35228Phone (+62-721) 474660 (hunting) 474225 (direct)Facs (+62-721) 474661, 474224 (ops) 474955 (lab)Email [email protected]

BANDUNGJl. Soekarno Hatta No. 217Bandung 40233, West JavaPhone (+62-22) 6030262 (hunting)Facs (+62-22) 6034549Email [email protected]

BALIKPAPANGraha SUCOFINDOJl. Jend. A. Yani No. 1 Gunung Sari UluBalikpapan 76122, East KalimantanPhone (+62-542) 732188, 732186 (h)Facs (+62-542) 420537Email [email protected]

BANJARMASINJl. Jend. A. Yani Km. 7,8 No. 21ABanjarmasin 70654, South KalimantanPhone (+62-511) 3271080 - 83 (hunting) 3271301 (direct)Facs (+62-511) 3258111, 3264355, 3272082Email [email protected]

BATAMSUCOFINDO BuildingJl. Raden Patah No. 61Baloi Batam Island 29432Phone (+62-778) 456575 (Hunting)Facs (+62-778) 456292Email [email protected]

BEKASIJl. Arteri Tol Cibitung No. 1Cibitung, Bekasi 17520Phone (+62-21) 88321176Facs (+62-21) 88321166Email [email protected]

BONTANGJl. Jend. Sudirman No. 22 Rt 25Tj. Laut, Bontang SelatanBontang 75321 East KalimantanPhone (+62-548) 26281 (hunting)Facs (+62-548) 26283Email [email protected]

CILEGONJl. Jend. Achmad Yani No. 106Kota Cilegon Banten – 42421Phone (+62-254) 386444 (hunting)Facs (+62-254) 386450, 386440, 374216Email [email protected]

CIREBONJl. Dr. Sudarsono No. 46, Cirebon 45134Phone (+62-231) 242284, 242285, 230808Facs (+62-231) 205018Email [email protected]

JAKARTAJl. Cumi No. 33-35Tanjung Priok, Jakarta 14310Phone (+62-21) 4304444 (hunting)Facs (+62-21) 4300616Email [email protected]

LHOKSEUMAWEJl. Panglateh No. 3 Lhokseumawe, NADPhone (+62-645) 48091 (direct), 40089, 41038Facs (+62-645) 42269Email [email protected]

MAKASSARJl. Urip Sumoharjo No. 90 AMakasar 90232, South SulawesiPhone (+62-411) 451890, 451891 451893 (h), 430102 (d)Facs (+62-411) 451796 (h), 436651 (lab), 421156 (S&PS)Email [email protected]

MEDANGraha SUCOFINDO MedanJl. Jend. Gatot Subroto Km. 5,5 No. 105,Medan 20122 North SumateraPhone (+62-61) 8451880 (hunting)Facs (+62-61) 8452568, 8475054, 8459809Email [email protected]

PADANGJl. Batang Agam No. 7 Raden SalehPadang 25115, West SumateraPhone (+62-751) 443100, 442920 443509, 444732Facs (+62-751) 444730Email [email protected]


PALEMBANGJl. Jend. Sudirman No. 774Palembang 30129, South SumateraPhone (+62-711) 312990 (hunting) 322051, 322052, 321634Facs (+62-711) 311978Email [email protected]

PEKANBARUGraha SUCOFINDO Jl. Jend. A. Yani No. 79Pekanbaru 28115 - RiauPhone (+62-761) 36042, 37759, 35681Facs (+62-761) 848709Email [email protected]

PONTIANAKJl. Imam Bonjol No. 9-APontianak, West KalimantanPhone (+62-561) 733334, 748748 738820, 746255, Direct 765511Facs (+62-561) 736319, 749906Email [email protected]

SAMARINDAJl. Letjen MT Haryono No. 199Samarinda 75126, East KalimantanPhone (+62-541) 733995, 733996 737191 (hunting)Facs (+62-541) 205865Email [email protected]

SEMARANGJl. Pemuda No. 171, Semarang 50132Phone (+62-24) 3516616 (hunting)Facs (+62-24) 3540085Email [email protected]

SURABAYAJl. Kalibutuh No. 215Surabaya 60173, East JavaPhone (+62-31) 5469123 (hunting)Facs (+62-31) 5469130, 5469140, 5469144Email [email protected]

SUCOFINDO PARTICULAR BRANCH

SANGATA (MIN)SUCOFINDO SangataPT KPC Mine Site JKA BuildingTanjung Bara, Sangata, East KalimantanPhone (+62-549) 525213Facs (+62-549) 525214Email [email protected] [email protected]

TIMIKALight Industrial Park Kav. D-1Jl. Kuala Kuningan, Kuala Kencana, TimikaPapua 99920Phone (+62-901) 301222, 301951 301953 Ext. 110Facs (+62-901) 301949Email [email protected]

SURABAYAJl. Jend. A. Yani. No. 315Surabaya 60234, East JavaPhone (+62-31) 8470547-49, 4870550-51Facs (+62-31) 8470635, 8470563Email [email protected]

SUB BRANCHES

BENGKULU (SITE MIN)Jl. Pangeran Natadirja No. 41 Bengkulu 38227Phone (+62-736) 22719, 22649 (d)Facs (+62-736) 24911Email [email protected]

CILACAPJl. Gatot Subroto No. 35, Cilacap, Central JavaPhone (+62-282) 520555, 520666 520777, 5253273Facs (+62-282) 534296Email [email protected]

DENPASARJl. Raya Puputan III No. 55, Renon - DenpasarPhone (+62-361) 241847Facs (+62-361) 230046Email [email protected]

DUMAIJl. Yos Sudarso No. 150, Dumai 28814, RiauPhone (+62-765) 31157 (h), 38404 (d), 31346Facs (+62-765) 33684Email [email protected]

JAMBI(SITE KKL, MIN, RKT, AGRI)Jl. HM Yusuf Singadekane No. 12 Rt. 16Kel. Sei Putri, Kec. Telanaipura, Jambi 36122Phone (+62-741) 60097, 7050737 (KKL)Facs (+62-741) 669821Email [email protected]

MANADOJl. Tikala I No. 12 B, Manado 95124North SulawesiPhone (+62-431) 853877, 868034, 865885Facs (+62-431) 851153Email [email protected]

PALU (AGRI/KKL/S&PS)Jl. RA. Kartini No. 51 A, PaluPhone (+62-451) 411243Facs (+62-451) 422858Email [email protected]

SURAKARTAJl. Slamet Riyadi No. 493, SurakartaPhone (+62-271) 725279, 725280Facs (+62-271) 710759Email [email protected]


SUCOFINDO SERVICE UNIT

AMPAHJl. Raya Pahlawan RT. 08 RW. 03, Kec. AmpahKab. Barito Timur, Kalimantan TengahPhone (+62-0522) 31904Email [email protected]

BATU LICIN (MIN)Jl. Raya Batu Licin (depan terminal induk)Desa Kersik Putih, Tanah Bumbu, Batu Licin,South KalimantanPhone (+62-518) 7705608Facs (+62-518) 71782Email [email protected] [email protected] [email protected]

BELAWANGraha SUCOFINDO BelawanJl. Anggada No. 1 Belawan 20411, North SumateraPhone (+62-61) 6944984 - 86 (hunting)Facs (+62-61) 6944983Email [email protected] - 061 69614700SBU AGRI - 0813 5154 0988Email [email protected] JUM S&PS - 0811 6025 997Email [email protected]

BERAU (SITE MIN)PT Berau Coal-Lati Mine Sited/a PT Berau Coal-Tj. RedebJl. Pemuda No. 40Tj. Redeb, Berau, East KalimantanPhone (+62-554) 23478, 23401 Ext. 3990, 3991Facs (+62-554) 23478, 23401 Ext. 3991Email [email protected] [email protected] [email protected]

DONDANGJl. Sudirman No. 19, RT. 05, Kel. DondangKec. Muara Jawa, Kab. Kutai Kertanegara 75265Email [email protected]

GRESIK(Site INCO)Jl. DR. Wahid Sudiro Husudo No. 154Gresik 61221, East JavaPhone (+62-31) 3983195, 3975603Facs (+62-31) 3984402Email [email protected]

INDONESIA BULK TERMINAL

KELANIS (MIN)PT Adaro Indonesia-Kelanis Base CampKelanis, South KalimantanPhone (+62-526) 2091254Facs (+62-526) 2091404Email [email protected] [email protected]

KUALA TANJUNG (AGRI)Jl. Besar Inalum-Simpang Sono Dusun IIPematang Sijago - Asahan, North SumateraPhone (+62-622) 620225Facs (+62-622) 620225Email [email protected]

KUDUS (JUM + FINS)Jl. Kyai Telingsing No. 24Kudus 59317, Central JavaPhone (+62-291) 438211, 430122Facs (+62-291) 430122Email [email protected] [email protected]

PANGKAL PINANG (MIN)Jl. Linggar Jati No. 22Pangkal Pinang, Prov. Bangka BelitungPhone (+62-717) 431551Facs (+62-717) 424139Email [email protected]

PANGKALAN BUN (AGRI)Jl. Pasanah Rt. 24, Kotawaringin BaratPangkalan Bun 74112, Central KalimantanPhone (+62-532) 6707025Facs (+62-532) 2030364Email [email protected]

RENGATd/a PT Riau Bara Harum, Mumpa Port SiteDesa Sei Gambang, Kec. KempasIndragiri Hilir 29261 - RiauPhone (+62-768) 325584 Ext. 502Facs (+62-768) 325584Email [email protected]

SAMPITJl. Antang Barat No. 09Sampit 74322, Central KalimantanPhone (+62-531) 31324Facs (+62-531) 31324Email [email protected]

SUNGAI DANAU (MIN/BJM)Jl. Karya Bersama RT. 13 No. 259Sei Danau, South KalimantanPhone (+62-512) 61193Facs (+62-512) 61193Email [email protected]

SUNGAI PUTING (MIN/BJM)PT Kalimantan Prima PersadaPelabuhan Khusus Batubara Sungai PuttingRantau, Kab. Tapin, South KalimantanPhone (+62-511) 7334992Email [email protected] [email protected]


TANAH GROGOT (MIN)TMCT Site Project - PT Kideco Jaya AgungJl. Senaken No. 25 Samping Gg.TerataiTanah Grogot Kab. Pasir 76211, East KalimantanPhone (+62-543) 23377Facs (+62-543) 23377Email [email protected] [email protected]

TANJUNG ENIM (Site MIN)Komplek BTN Air PakuJl. Asoka Blok T No. 10Tj. Enim, South SumateraPhone (+62-734) 451982Facs (+62-734) 451982Email [email protected]

TARAKAN (MIN)Jl. Cahaya Baru RT. 02 No. 104Kel. Karang Harapan, Tarakan 7718East KalimantanPhone (+62-551) 2026645Facs (+62-551) 2026638Email [email protected] [email protected]

YOGYAKARTA (S&PS, PII)Jl. Kusuma Negara No. 133 Yogyakarta(Deperindag Yogyakarta)Phone (+62-274) 561825Facs (+62-274) 554041Email [email protected]

TJ. BALAI KARIMUN (MIN)Jl. Ahmad Manaf, Kp. Tengah, Kel. Lubuk SemutRt. 02/03, Tj. Balai Karimun 29661, Kepulauan RiauPhone (+62-777) 327375Facs (+62-777) 327273Email [email protected]

TANJUNG PINANG (MIN,RKT,S&PS)Jl. Raja Ali Haji Kel. Desa Dompak Dusun VIIIRT/RW 1/2 No. 30/100, Tj. Pinang, Kepulauan RiauPhone (+62-771) 23265Facs (+62-771) 23265Email [email protected]

TANGERANG (JUM S&PS)Ruko Pusat Niaga Cibodas D-8Jl. Gatot Subroto Km. 4 Tangerang, BantenPhone (+62-21) 5531914 (hunting)Facs (+62-21) 5585667, 5585668Email [email protected]

TAKENGON (MIN)Jl. Lembaga No. 156 Lingkungan AmalKel. Blangkolak 1, Kec. BebesanKab. Takengon, Nangro Aceh Darussalam (NAD)Phone (+62-643) 21980Email [email protected]

PULAU LAUT (MIN)Indonesia Bulk TerminalPulau Laut Barat - Mekar PutihKab. Kota Baru, South KalimantanPhone (+62-518) 38810 (Direct SCI) 38800 Ext. 218 (Operator IBT)Facs (+62-518) 38810Email [email protected] [email protected]

RIAU BARA HARUM (RBH)RBH Mumpa Port Site LaboratoryDesa Sei Gantang, Kec. KempasKab. Indragiri Hilir, RiauPhone (+62-768) 325584 Ext. 501Facs (+62-768) 325584Email [email protected] [email protected]

LABORATORIES

BANDAR LAMPUNG (MIN)Jl. Gatot Subroto No.161Pecohraya Bandar Lampung 35228Phone (+62-721) 474660Facs (+62-721) 474661, 474224Email [email protected]

BANDUNG (FME/KKL)Jl. Soekarno Hatta No. 217Bandung 40233, West JavaPhone (+62-22) 6030262, 6034550Facs (+62-22) 6034549Email [email protected]

BANJARMASIN (MIN)Jl. Jend. A. Yani Km. 7,8 No. 21ABanjarmasin 70654, South KalimantanPhone (+62-511) 3271080 - 83 (hunting)Facs (+62-511) 3258111, 3264355, 3272082Email [email protected]

BATAM (FME/KKL)SUCOFINDO BuildingJl. Raden Patah No. 61Baloi Batam Island 29432Phone (+62-778) 456575Facs (+62-778) 456292Email [email protected]

BENGKULUJl. Pangeran Natadiraja No. 41, Bengkulu 38227Phone (+62-736) 22719, 22649Facs (+62-736) 24911Email [email protected]

CIBITUNGJl. Arteri Tol Cibitung No. 1Cibitung Bekasi 17520Phone (+62-21) 88321176Facs (+62-21) 88321166Email [email protected]


CILEGON (OIL&GAS)Graha SUCOFINDO CilegonJl. Raya Serang No.106, Cilegon 42421Phone (+62-254) 386444Facs (+62-254) 386450, 386440, 386449Email [email protected]

DUMAIJl. Yos Sudarso No. 150, Dumai 28114, RiauPhone (+62-765) 38404, 31346, 31157Facs (+62-765) 33684Email [email protected]

MAKASSARJl. Urip Sumoharjo No. 90Makasar 90232 South SulawesiPhone (+62-411) 451890, 451891Facs (+62-411) 421156Email [email protected]

MANADOJl. Tikala I No. 12 B, Manado 95124, North SulawesiPhone (+62-431) 853877, 868034, 865885Facs (+62-431) 851153Email [email protected]

MEDANJl. Jend. Gatot Subroto Km. 5.5 No. 105Medan 20122 North SumateraPhone (+62-61) 8451880Facs (+62-61) 8452568Email [email protected]

PADANGJl. Jend. Gatot Subroto Km. 5.5 No. 105Medan 20122 North SumateraPhone (+62-751) 7056 001, 447241Facs (+62-751) 447240Email marnis [email protected]

Jl. Raya Pagang No. 16, Padang, West SumateraPhone (+62-751) 61675Facs (+62-751) 765403Email [email protected]

Sungai Tambang Kanagarian, Unangan Parit RantangKec. Kamangbar, Kab. Sawah LuntoSijunjung, Padang West SumateraPhone (+62-754) 40320Facs (+62-754) 40321Email [email protected]

PALEMBANGJl. Jend. Sudirman No. 774Palembang 30129 South SumateraPhone (+62-711) 312990Facs (+62-711) 311978Email [email protected]

PEKANBARU (KKL)Graha SUCOFINDO PekanbaruJl. Jend. A. Yani No. 79, Pekanbaru 28115, RiauPhone (+62-761) 35681Facs (+62-761) 848709Email [email protected]

PONTIANAKJl. A.R. Saleh No. 89Pontianak 78115, West KalimantanPhone (+62-561) 733334, 735749Facs (+62-561) 736319Email [email protected]

SAMARINDAJl. Letjen M.T. Haryono No. 199Po Box 235 Samarinda 75126, East KalimantanPhone (+62-541) 733996Facs (+62-541) 205865HP 0813 4757 5117Email [email protected] [email protected]

SEMARANGJl. Sutan Syahrir (Kaligawe Km. 8) SemarangPhone (+62-24) 6590 547Facs (+62-24) 6590 550Email [email protected]

SURABAYAJl. Jend. A. Yani. No. 315Surabaya 60234, East JavaPhone (+62-31) 8470547-49, 4870550-51Facs (+62-31) 8470635, 8470563Email [email protected]

TIMIKALight Industrial Park Kav. D-1Jl. Kuala Kuningan, Kuala KencanaTimika, Irian Jaya 99920Phone (+62-901) 301222, 301951, 301953Facs (+62-901) 301949Email [email protected]

Customer Service:

Graha SUCOFINDO 1st Floor

Jl. Raya Pasar Minggu Kav. 34, Jakarta

12780 - Indonesia

PO BOX 2377 Jakarta 10001

Ph 62 21 798 3666, Fax 62 21 798 6473

[email protected]

ASSURE YOUR CONFIDENCE

laporan tahunan 2010annual report

Improving Competences, Expanding Services · Aktiva Dalam Proses 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 Pre-Operating...

Documents

Transcript of Improving Competences, Expanding Services · Aktiva Dalam Proses 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 Pre-Operating...