Implementasi Sosbud(Ida)

5
Implementasi Sosial Budaya Dalam Asuhan Keperawatan A. Teori Sosiologi Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, teman sedangkan Logo  s  berarti ilmu pengetahuan.Ungkapan ini dipublikasikan diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang berjudul " Cours De Philosophie Positive" karangan August Comte (1798-1857).Walaupun banyak  definisi tentang sosiologi namun umumnya sosiologi dikenal sebagai ilmu pengetahuan tentang  masyarakat. B. Teori Sosial Budaya Teori sosial budaya adalah sebuah teori yang muncul dalam psikologi yang terlihat pada kontribusi penting bahwa masyarakat membuat untuk perkembangan individu. Teori ini menekankan interaksi antara orang-orang mengembangkan dan budaya di mana mereka tinggal. Kebudayaan : suatu sistem gag asan, tindakan, hasil kary a manusia yang diperoleh dengan cara belajar dalam rangka kehidupan masyarakat (Koentjaran ingrat, 1986). a. Kebudayaan Rumah Sakit  Mempunyai premis budaya rumah sakit Kese hatan itu sangat penting, ny awa sangat  berharga, perlu berbag ai upaya yangharus d ilakukan oleh Rumah sakit untuk meny elamatkan nyawa pasien, contoh: rumah sakit berbau k arbol palkaian putih-putih bersih. b. Sub Kebudayaan Pasien: tidak enak menjadi pasien, harus bayar, tidak gratis sama sekali Etiologi penyakit - Naturalistik memerangi penyakit ke dokter ke rumah sakit - Personalistik, disebabkan oleh roh-roh jahat, ke dukun dulu Di Luar Negeri - Lebih enak menjadi pasien, sambil dirawat dapat makan teratur, tempat rekreasi, dibayar asuransi - Persepsi tentang sehat dan sakit - Public pain/menyatakan yang profesional, sekolah mahal c. Birokrat rumah sakit  Tuntutan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan pada abad ke-21, termasuk tuntutan terhadap asuhan kepera watan yang berkualitas akan sema kin besar. Dengan adanya globalisasi, dimana perpindahan penduduk antar negara (imigrasi ) dimungkinkan, menyebabkan adaya pergeseran terhadap tuntutan asuhan keperawatan. Keperawatan sebagai profesi memiliki landasan body of knowledge  yang kuat, yang dapat dikembangkan serta dapat diaplikasikan dalam praktek keperawatan Perkembangan teori keperawatan terbag i menjadi 4 level perkemban gan yaitu metha theory, grand theory, midle range theory dan practice theory.  d. Konsep dalam Trans cultur al Nursing   Nilai budaya adalah keinginan individu atau t indakan yang lebih di inginkan atau sesuat u tindakan yang dipertahankan pada suatu waktu tertentudan melandasi tindakan dan keputusan. Perbedaan budaya dalam asuhan keperawatan merupakan bentuk yang optimal dari  pemberian asuhan kepera watan, mengacu pada kemungk inan variasi pende katan keperawatan yang dibutuhkan untuk memberikan asuhan budaya yang menghargai nilai budaya individu,

Transcript of Implementasi Sosbud(Ida)

Implementasi Sosial Budaya Dalam Asuhan Keperawatan

A. TeoriSosiologiSosiologiberasal dari bahasa Latin yaituSociusyang berarti kawan, teman sedangkanLogosberartiilmu pengetahuan.Ungkapan ini dipublikasikan diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang berjudul "Cours De Philosophie Positive" karanganAugust Comte(1798-1857).Walaupun banyakdefinisi tentang sosiologinamun umumnya sosiologi dikenal sebagai ilmu pengetahuan tentangmasyarakat.B.Teori Sosial BudayaTeori sosial budaya adalah sebuah teori yang muncul dalam psikologi yang terlihat pada kontribusi penting bahwa masyarakat membuat untuk perkembangan individu. Teori ini menekankan interaksi antara orang-orang mengembangkan dan budaya di mana mereka tinggal.Kebudayaan : suatu sistem gagasan, tindakan, hasil karya manusiayang diperoleh dengancara belajar dalam rangka kehidupan masyarakat (Koentjaraningrat, 1986).a.Kebudayaan Rumah SakitMempunyai premisbudaya rumah sakitKesehatan itu sangat penting, nyawa sangat berharga, perlu berbagai upaya yangharus dilakukan oleh Rumah sakit untukmenyelamatkan nyawa pasien, contoh: rumah sakit berbau karbol palkaian putih-putih bersih.b.Sub KebudayaanPasien:tidak enak menjadi pasien, harus bayar, tidak gratis sama sekaliEtiologi penyakit-Naturalistik memerangi penyakit ke dokter ke rumah sakit-Personalistik, disebabkan oleh roh-roh jahat, ke dukun duluDi Luar Negeri-Lebih enak menjadi pasien, sambil dirawat dapat makan teratur, tempat rekreasi, dibayar asuransi-Persepsi tentang sehat dan sakit-Public pain/menyatakan yang profesional, sekolah mahalc.Birokrat rumah sakitTuntutan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan pada abad ke-21, termasuk tuntutan terhadap asuhan keperawatanyang berkualitas akan semakin besar. Dengan adanya globalisasi, dimana perpindahan penduduk antarnegara(imigrasi) dimungkinkan, menyebabkan adaya pergeseran terhadap tuntutanasuhan keperawatan.Keperawatan sebagai profesimemiliki landasanbody of knowledgeyang kuat, yang dapat dikembangkan serta dapat diaplikasikan dalam praktek keperawatanPerkembangan teori keperawatan terbagi menjadi 4 level perkemban gan yaitumetha theory, grand theory, midle range theory dan practice theory.d.Konsep dalamTranscultural Nursing

Nilai budaya adalahkeinginanindividu atau tindakanyang lebih diinginkanatau sesuatu tindakan yang dipertahankan pada suatu waktu tertentudanmelandasi tindakan dan keputusan.Perbedaan budaya dalam asuhan keperawatan merupakan bentuk yang optimal dari pemberian asuhan keperawatan, mengacu pada kemungkinan variasi pendekatan keperawatan yang dibutuhkan untuk memberikan asuhan budaya yang menghargai nilai budaya individu, kepercayaan dan tindakan termasuk kepekaan terhadap lingkungan dari individu yang datang danindividu yang mungkin kembali lagi.

Aspek social budaya yang mempengaruhi status kesehatan dan perilaku kesehatana.Perilaku sadar yang menguntungkan kesehatan.Mencakup perilaku perilaku yang secara sadar oleh seseorang yang berdampak menguntungkan kesehatanb.Perilaku sadar yang merugikan kesehatanPerilaku sadar yang dijalankan secara sadar atau diketahui tetapi tidak menguntungkan kesehatanc.Perilaku tidak sadar yang merugikan kesehatanGolongan masalah ini paling banyak dipelajari, terutama karena penanggulangannya merupakan salah satu tujuan utama berbagai program pembangunan kesehatan masyarakatd.Perilaku tidak tidak sadar yang menguntungkan kesehatan.

C.TeoriAsuhanKeperawatanAsuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktikkeperawatan yang diberikan kepada klien sesuai dengan latar belakangbudayanya. Asuhan keperawatan ditujukan memnadirikan individu sesuaidengan budaya klien.Strategi yang digunakan dalam asuhan keperawatanadalah perlindungan/mempertahankan budaya, mengakomodasi/negoasiasibudaya dan mengubah/mengganti budaya klien.a.CaraI:MempertahankanbudayaMempertahankan budaya dilakukan bila budaya pasien tidak bertentangandengan kesehatan. Perencanaan dan implementasi keperawatan diberikansesuai dengan nilai-nilai yang relevan yang telah dimiliki klien sehinggaklien dapat meningkatkan atau mempertahankan status kesehatannya,misalnya budaya berolahraga setiap pagi.b.CaraII:NegosiasibudayaIntervensi dan implementasi keperawatan pada tahap ini dilakukan untukmembantu klien beradaptasi terhadap budaya tertentu yang lebih menguntungkan kesehatan. Perawat membantu klien agar dapat memilih dan menentukan budaya lain yang lebih mendukung peningkatankesehatan, misalnya klien sedang hamil mempunyai pantang makanyangberbau amis, maka ikan dapat diganti dengan sumber protein hewaniyanglain.c.CaraIII:RestrukturisasibudayaRestrukturisasi budaya klien dilakukan bila budaya yang dimiliki merugikan status kesehatan. Perawat berupaya merestrukturisasi gaya hidup klien yang biasanya merokok menjadi tidak merokok. Model konseptual yang dikembangkan oleh Leininger dalam menjelaskanasuhan keperawatan dalam konteks budaya digambarkan dalam bentukmatahariterbit (Sunrise Model).Modelini menyatakanbahwaproses keperawatan ini digunakan oleh perawat sebagailandasan berfikir dan memberikan solusi terhadap masalah klien.Pengelolaan asuhan keperawatan dilaksanakan dari mulai tahappengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

1.PengkajianPengkajian adalah proses mengumpulkan data untuk mengidentifikasi masalah kesehatan klien sesuai dengan latar belakang budaya klien (Giger andDavidhizar, 1995). Pengkajian dirancang berdasarkan 7 komponen yang adapada "Sunrise Model" yaitu:

a. Faktor teknologi (tecnological factors)Perawat perlu mengkaji : persepsi sehat sakit, kebiasaan berobat atau mengatasi masalah kesehatan, alasan mencari bantuan kesehatan, alasan klien memilih pengobatan alternatif dan persepsi klien tentang penggunaan dan pemanfaatan teknologi untuk mengatasi permasalahan kesehatan saat ini.

b. Faktor agama dan falsafah hidup (religious and philosophical factors)Faktor agama yang harus dikaji oleh perawat adalah : agama yang dianut, status pernikahan, cara pandang klien terhadap penyebab penyakit, cara pengobatan dan kebiasaan agama yangberdampak positif terhadap kesehatan.

c. Faktor sosial dan keterikatan keluarga (kinship and social factors)Perawat pada tahap ini harus mengkaji faktor-faktor : nama lengkap, nama panggilan, umur dan tempat tanggal lahir, jenis kelamin, status, tipe keluarga, pengambilan keputusan dalam keluarga, dan hubungan klien dengan kepala keluarga.d. Nilai-nilai budaya dan gaya hidup (cultural value and life ways)Yang perlu dikaji pada faktor ini adalah : posisi dan jabatan yang dipegang oleh kepala keluarga, bahasa yang digunakan, kebiasaan makan, makanan yang dipantang dalam kondisisakit, persepsi sakit berkaitan dengan aktivitas sehari-hari dan kebiasaan membersihkan diri.

e. Faktor kebijakan dan peraturan yang berlaku (political and legal factors)Pada tahap inihal-hal yang dikaji meliputi: peraturan dan kebijakan yang berkaitan denganjam berkunjung, jumlah anggota keluarga yang boleh menunggu, cara pembayaran untuk klien yang dirawat.

f. Faktor ekonomi (economical factors)Faktor ekonomi yang harus dikaji oleh perawat diantaranya : pekerjaan klien, sumber biaya pengobatan, tabungan yang dimiliki oleh keluarga, biaya dari sumber lain misalnya asuransi, penggantian biaya dari kantor atau patungan antar anggota keluarga

g. Faktor pendidikan (educational factors)Hal yang perlu dikaji pada tahap ini adalah : tingkat pendidikan klien, jenis pendidikan serta kemampuannya untuk belajar secara aktif mandiri tentang pengalaman sakitnya sehingga tidak terulang kembali.

.

2. Diagnosa keperawatanDiagnosa keperawatan adalah respon klien sesuai latar belakang budayanya yang dapat dicegah, diubah atau dikurangi melalui intervensi keperawatan. (Giger and Davidhizar, 1995). Terdapat tiga diagnosa keperawatan yang sering ditegakkan dalam asuhan keperawatan transkulturalyaitu : gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan perbedaankultur,gangguan interaksi sosial berhubungan disorientasi sosiokultural danketidakpatuhan dalam pengobatan berhubungan dengan sistem nilai yangdiyakini

3.Intervensi dan ImplementasiPerencanaan dan pelaksanaan dalam keperawatan trnaskultural adalah suatu proses keperawatan yang tidak dapat dipisahkan.Perencanaan adalah suatu proses memilih strategi yang tepat dan pelaksanaan adalah melaksanakan tindakan yang sesuai denganlatar belakang budaya klien. Adatigapedomanyangditawarkandalamkeperawatan transkultural yaitu : mempertahankanbudaya yang dimiliki klien bila budaya klien tidak bertentangan dengankesehatan, mengakomodasi budaya klien bila budaya klien kurangmenguntungkan kesehatan dan merubah budaya klien bila budaya yangdimiliki klien bertentangan dengan kesehatan.a.Cultural care preservation/maintenance1) Identifikasi perbedaan konsep antara klien dan perawat tentangproses melahirkan dan perawatan bayi2) Bersikap tenang dan tidak terburu-buru saat berinterkasi dengan klien3) Mendiskusikan kesenjangan budaya yang dimiliki klien dan perawatb.Cultural careaccomodation/negotiation1)Gunakan bahasa yang mudah dipahami oleh klien2)Libatkan keluarga dalam perencanaan perawatan3)Apabila konflik tidak terselesaikan, lakukan negosiasi dimanakesepakatan berdasarkan pengetahuan biomedis, pandangan kliendan standar etikc. Cultual care repartening/reconstruction1) Beri kesempatan pada klien untuk memahami informasi yangdiberikan dan melaksanakannya2) Tentukan tingkat perbedaan pasien melihat dirinya dari budayakelompok3) Gunakan pihak ketiga bila perlu4) Terjemahkan terminologi gejala pasien ke dalam bahasa kesehatanyang dapat dipahami oleh klien dan orang tua5) Berikan informasi pada klien tentang sistem pelayanan kesehatan

4.EvaluasiEvaluasi asuhan keperawatan transkultural dilakukan terhadapkeberhasilan klien tentang mempertahankan budaya yang sesuai dengankesehatan, mengurangi budaya klien yang tidak sesuai dengan kesehatan atauberadaptasi dengan budaya baru yang mungkin sangat bertentangan denganbudaya yang dimiliki klien.Melalui evaluasi dapat diketahui asuhankeperawatan yang sesuai dengan latar belakang budaya klien.