Implementasi Polmas

19
1 IMPLEMENTASI POLMAS DI POLSEK SUKOHARJO (Implementasi Konsep Polmas di Wilayah Pedesaan) I. PENDAHULUAN Perpolisian masyarakat adalah sebuah strategi kolaborasi antara polisi dan masyarakat yang bertujuan untuk mengindentifikasi masalah kamtibmas yang ada di wilayah komunitasnya dan bersama-sama mencari solusi mengatasi permasalahan tersebut. Keuntungan timbal balik yang diperoleh dalam penerapan strategi tersebut dapat membangun kekuatan dalam menghadapi permasalahan yang sesulit apa pun yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi yang berkembang dalam wilayahnya. Konsepsi Polmas sebenarnya berangkat dari beberapa kesamaan anggapan yaitu : masyarakat dengan segala potensi / sumber daya dan kekuatannya dapat berkontribusi untuk tugas-tugas kepolisian, dalam mewujudkan kontribusi tersebut santa diperlukan terjalinnya hubungan polisi dan masyarakat yang bersifat kemitraan sederajad, intim dan saling membutuhkan, masyarakat membutuhkan fasilitas dan bimbingan dari polisi agar terwujud kontribusinya serta hubungan kemitraan sederajad dalam keadaan yang saling bersinergi dan saling melengkapi. Polsek Sukoharjo merupakan salah satu Polsek yang berada dalam wilayah hukum Polres Tanggamus. Wilayah Hukum Polsek Sukoharjo terdiri dari 3 kecamatan (Kecamatan Sukoharjo, Kecamatan Adiluwih IMPLEMENTASI POLMAS DI POLSEK SUKOHARJO

description

Implementasi Polmas di wilayah Pedesaan pad Polsek Sukoharjo Tanggamus Lampung

Transcript of Implementasi Polmas

Page 1: Implementasi Polmas

1

IMPLEMENTASI POLMAS DI POLSEK SUKOHARJO(Implementasi Konsep Polmas di Wilayah Pedesaan)

I. PENDAHULUAN

Perpolisian masyarakat adalah sebuah strategi kolaborasi antara polisi dan masyarakat yang

bertujuan untuk mengindentifikasi masalah kamtibmas yang ada di wilayah komunitasnya dan

bersama-sama mencari solusi mengatasi permasalahan tersebut. Keuntungan timbal balik yang

diperoleh dalam penerapan strategi tersebut dapat membangun kekuatan dalam menghadapi

permasalahan yang sesulit apa pun yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi yang berkembang

dalam wilayahnya.

Konsepsi Polmas sebenarnya berangkat dari beberapa kesamaan anggapan yaitu : masyarakat

dengan segala potensi / sumber daya dan kekuatannya dapat berkontribusi untuk tugas-tugas

kepolisian, dalam mewujudkan kontribusi tersebut santa diperlukan terjalinnya hubungan polisi dan

masyarakat yang bersifat kemitraan sederajad, intim dan saling membutuhkan, masyarakat

membutuhkan fasilitas dan bimbingan dari polisi agar terwujud kontribusinya serta hubungan

kemitraan sederajad dalam keadaan yang saling bersinergi dan saling melengkapi.

Polsek Sukoharjo merupakan salah satu Polsek yang berada dalam wilayah hukum Polres

Tanggamus. Wilayah Hukum Polsek Sukoharjo terdiri dari 3 kecamatan (Kecamatan Sukoharjo,

Kecamatan Adiluwih dan Kecamatan Banyumas ) dan 33 Desa. Dengan luas wilayah 305,76 KM2

dan jumlah penduduk + 35.103 jiwa serta berbatasan langsung dengan 2 Kabupaten lain.

Berdasarkan demografi penduduk wilyah hukum Polsek Sukoharjo pada umumnya tinggal di

wilayah pedesaan yang mata pencahariannya adalah petani yang bekerja di persawahan dan

perkebunan . Hal inilah yang menyebabkan wilayah hukum Polsek Sukoharjo sangat rentan

terjadinya gangguan kamtibmas.

Dengan melihat permasalahan yang disampaikan penulis diatas, penulis akan berusaha

menjabarkan sejauh mana implementasi Polmas telah dilakukan oleh Polsek Sukoharjo pasca

terbitnya Skep Kapolri No. Pol. : Skep/737/X/2005 tanggal 13 Oktober 2005 tentang

Kebijakan dan strategi penerapan model Polmas dalam penyelenggaraan Tugas Polri yang

IMPLEMENTASI POLMAS DI POLSEK SUKOHARJO

Page 2: Implementasi Polmas

2

wilayahnya terdiri komunitas penduduk yang tinggal di pedesaan dimana sebelum menjadi

mahasiswa PTIK penulis bertugas menjadi Kapolsek Sukoharjo.

II. PEMBAHASAN

Polsek merupakan organisasi Polri yang terdepan pada tingkat kecamatan yang tentunya

sangat bersentuhan dengan segala dinamika masyarakat yang berkembang di wilayah

kecamatan tersebut. Pelaksanaan implementasi konsep Pemolisian Masyarakat di tingkat

Polsek Sukoharjo dimulai pada Bulan Desember 2005 dengan ditandai dikeluarkan Perintah

Kapolres Tanggamus melalui Telegram Kapolres No. Pol. : TR/1144/XII/2005 tanggal 3

Desember 2005 tentang Pelaksanaan Implementasi Konsep Polmas di wilayah hukum Polres

Tanggamus. Setelah menerima Telegram Kapolres tersebut, Kapolsek menjalankan perintah

tersebut dengan membuat Konsep Rencana Implementasi Polmas di Wilayah Hukum

Polsek Sukoharjo kedalam tiga tahapan yaitu Tahap Persiapan, Tahap Pelaksanaan dan

Tahap Pemantapan.

Pentahapan tersebut diatas disesuaikan dengan kondisi dan situasi masyarakat serta

kebijaksanaan pimpinan Polri dimana pentahapan tersebut dibagi kedalam rentang waktu

tertentu. Hal ini dilakukan untuk menjamin kontinuitas pelaksanaan Implementasi Konsep

Polmas di Wilayah Hukum Polsek Sukoharjo walaupun pimpinan Polsek (Kapolsek) berganti.

1. Tahap Persiapan

Dalam tahap persiapan tersebut Kapolsek Sukoharjo merencanakan kegiatan tersebut

dilaksanakan pada rentang waktu satu tahun yaitu Th. 2005 – 2006. Adapun kegiatan yang

dilaksanakan antara lain :

a. Pengarahan dan Paparan Konsep Polmas di Internal Polsek dan Masyarakat

Pengarahan dan paparan ini dilaksanakan dengan mengambil materi dari Penjabaran

Konsep Polmas dari Skep Kapolri No. Pol. : Skep/737/X/2005 tanggal 13 Oktober

2005 tentang Kebijakan dan strategi penerapan model Polmas dalam penyelenggaraan

Tugas Polri. Pada awalnya pemaparan konsep tersebut dilakukan oleh Polres

Tanggamus ( Kapolres dan Kabag Binamitra ). Kemudian setelah menerima silabus

tersebut Kapolsek mensosialisasikan kepada seluruh anggota Polsek Sukoharjo secara

berkala dan pada setiap kesempatan APP Kapolsek kemudian setelah anggota

IMPLEMENTASI POLMAS DI POLSEK SUKOHARJO

Page 3: Implementasi Polmas

3

memahami konsep tersebut. Kapolsek merencanakan kegiatan sosialisasi konsep

Polmas yang ditujukan kepada Aparat Pemerintahan Kecamatan, Kepala Desa se-

wilayah hukum Polsek Sukoharjo dan perwakilan tokoh agama, tokoh masyarakat

masing-masing desa. Kemudian setelah melaksanakan sosialisasi Polmas dengan

metode mengundang mereka Kapolsek merencanakan kegiatan sosialisasi Konsep

Polmas dengan mengadakan kunjungan langsung / sambang ke desa-desa secara

terjadwal dengan pelaksana utama yaitu petugas Babinkamtibmas Polsek Sukoharjo

dan Pos Pol.

b. Mengukur dan mengidentifikasikan Antusiasme Tokoh Masyarakat

Setelah mengadakan sosialisasi sampai ke tingkat desa pada jangka waktu tertentu.

Kapolsek bersama Babinkamtibmas mengukur sejauh mana interpretasi para tokoh

masyarakat yang ada di masing-masing desa terhadap Konsep Polmas yang telah

disosialisasikan tersebut dengan cara menyebar kuisoner kepada Tomas yang telah

dikunjungi apakah mereka antusias mendukung program tersebut atau tidak.

Apabila masih ditemukan antusiasme yang tergolong rendah pada tokoh masyarakat

tersebut maka dilakukan sosialisasi kembali kepada mereka dan apabila tomas tersebut

antusias dengan program tersebut maka Babinkamtibmas merencanakan pemantapan

sosialisasi Polmas tersebut untuk merealisasikan kegiatan implementasi konsep Polmas

di desa tersebut.

c. Pemetaan Kekuatan Potmas dan Identifikasi masalah Kamtibmas Komunitas

Dengan mendasari tingkat pemahaman tokoh masyarakat terhadap Konsep Polmas

dinilai telah baik. Kapolsek bersama anggota Polsek melakukan pemetaan Potmas yang

sudah ada di desa tersebut. Hal ini penting dalam rangka mempersiapkan

pengorganisasian FKPM di desa-desa dengan dilandasi kekuatan Potmas yang sudah

ada di wilayah tersebut. Kegiatan yang dilakukan yaitu pendataan ulang Tokoh

Masyarakat, Tokoh Agama dan Tokoh Pemuda dengan menggolongkan sifat ketokohan

mereka dimasyarakatnya, pendataan Siskamling yang ada berdasarkan keaktifan

pelaksanaannya, pendataan para informan kepolisian yang ada di pedesaan dan

pendataan sumber daya yang ada di masing-masing desa.

IMPLEMENTASI POLMAS DI POLSEK SUKOHARJO

Page 4: Implementasi Polmas

4

Selain itu pula dirumuskan identifikasi permasalalahan yang sering timbul di masing-

masing desa dan kerawanan kamtibmas yang terjadi pada masa satu tahun kebelakang

dengan mendasari dari Laporan Polisi yang ada di Polsek Sukoharjo. Setelah dilakukan

pendataan di Laporan Polisi Polsek Sukoharjo ditemukan pada umumnya permasalahan

Kamtibmas yang sering muncul yaitu pencurian dan perkelahian antar pemuda

kampung serta penipuan/penggelapan. Kemudian pula Polsek Sukoharjo menyusun

SWOT dalam pengimplementasian Konsep Polmas .

d. Penyusunan Konsep Pelatihan dan Penyusunan Silabus Pelatihan Polmas

Konsep Polmas pada hakekatnya bagaimana masyarakat dan polisi menyelesaikan dan

mememcahkan permasalahan Kamtibmas yang ada di wilayahnya sehingga untuk dapat

menjalankan dan melaksanakannya personil Polri dan masyarakat yang tergabung

dalam FKPM perlu dibekali pengetahuan yang cukup tentang tugas yang akan

dijalankannya. Untuk itu Polsek Sukoharjo menyusun beberapa silabus untuk dapat

meningkatkan pengetahuan mereka dengan memberikan beberapa materi yang

berhubungan dengan tugas kepolisian. Beberapa instrument ajaran yang telah dibuat

Polsek sukoharjo di sesuaikan dengan tingkat pengetahuan masyarakat serta

kewenangan yang akan dijalankan kepada mereka dengan maksud agar materi tersebut

dapat dicerna dan dipahami.

Selain materi yang berhubungan dengan Konsep Polmas dan Operasionalisasi Polmas ,

Polsek Sukoarjo menyusun materi lain antara lain :

1) Pengetahuan tentang KUHAP ,KUHP, Perda Kabupaten Tanggamus dan UU No. 2

Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara RI .

2) Pengetahuan tentang Hak Asasi Manusia (HAM)

3) Pengetahuan tentang Tehnis Kepolisian dan Pencegahan Kejahatan.

4) Pengetahuan Tehnik Psikologi Massa, Cara Penyelesaian Masalah ( Problem

Solving ), Komunikasi Sosial.

5) Pengetahuan tentang Etika Kepribadian Pancasila.

6) Pengetahuan lokal lainnya yang berhubungan dengan kondisi sosial

kemasyarakatan di Kabupaten Tanggamus.

IMPLEMENTASI POLMAS DI POLSEK SUKOHARJO

Page 5: Implementasi Polmas

5

Pengetahuan-pengetahuan tersebut disusun dalam bentuk buku dan slide paparan.

Selain itu pula menyusun piranti keras dan piranti lunak dengan disesuaikan dengan

sumber daya dimiliki Polsek Sukoharjo dan Pemerintah Kecamatan Sukoharjo.

2. Tahap Pelaksanaan

Dalam tahap pelaksanaan Kapolsek Sukoharjo merencanakan kegiatan tersebut

dilaksanakan pada rentang waktu satu tahun yaitu Th. 2006 – 2007. Adapun kegiatan yang

dilaksanakan antara lain:

a. Pengorganisasian FKPM

Untuk dapat melaksanakan Konsep Polmas di wilayah hukum Polsek Sukoharjo

diperlukan pembentukan FKPM di masing-masing desa sehingga perencanaan yang

telah disusun sebelumnya dapat berjalan dengan sesuai alur yang telah disusun. Oleh

sebab itu dengan berdasarkan Telegram Kapolres Tanggamus No.Pol. :

TR/891/XI/2006 tanggal 23 November 2006 tentang Pembentukan FKPM di masing

Desa / Kelurahan di wilayah Hukum Polres Tanggamus maka Kapolsek Sukoharjo

menjalan perintah tersebut dengan cara sebagai berikut :

1) Koordinasi dengan Camat dan Kepala Desa di wilayah hukum Polsek Sukoharjo

Koordinasi yang dilakukan oleh Polsek Sukoharjo kepada mereka yaitu bertujuan

untuk menyusun orang-orang yang duduk dalam Forum Komunikasi Perpolisian

Masyarakat (FKPM) di masing-masing desa dan meminta masukan sehubungan

dengan profil para Tomas/Toga tersebut.

Bentuk Koordinasi lainnya yang dilakukan yaitu penentuan lokasi Balai FKPM di

masing-masing desa dan penyusunan Rencana Kebutuhan FKPM dalam bentuk

proposal kepada Polres Tanggamus , dimana dalam pertemuan tersebut diputuskan

bahwa sambil menunggu bantuan dari Pemda Tanggamus Balai FKPM disediakan

oleh masing-masing Kades di Kantor Desa dan mencari lokasi/ tanah yang akan

dijadikan sebagai Balai FKPM

2) Pembuatan Skep Penunjukan Anggota FKPM

Setelah mengkoordinasikan nama-nama masyarakat yang akan menjadi anggota

FKPM kepada para kepala desa, maka anggota masyarakat yang terpilih tersebut

didatangi Petugas Babinkamtibmas ke rumah masing-masing dan menanyakan

IMPLEMENTASI POLMAS DI POLSEK SUKOHARJO

Page 6: Implementasi Polmas

6

kesediaan mereka untuk menjadi anggota FKPM kemudian setelah mereka

menyatakan bersedia maka dibuatkan Skep Penunjukan oleh Kapolsek Sukoharjo

berdasarkan Skep Kapolri No. Pol. : Skep/433/VII/2006 tanggal 1 Juli 2006 tentang

Panduan Pembentukan dan Operasional Polmas yaitu Pelindung, Ketua, Sekertaris,

Bendahara dan Anggota FKPM

3) Pembuatan Administrasi FKPM

Agar dalam pelaksanaan Polmas oleh FKPM dapat berjalan dengan baik maka

diperlukan persiapan dan pembuatan Administrasi FKPM sebagaimana diatur

dalam Skep Kapolri No. Pol. : Skep/433/VII/2006. Administrasi FKPM yang dibuat

yaitu berupa :

a) Format Laporan Pengaduan Masyarakat

b) Format Laporan Informasi

c) Format Laporan Hasil Pelaksanaan Tugas FKPM

d) Format Surat Perjanjian Perdamaian.

e) Format Administrasi Perencanaan Kegiatan FKPM lainnya

Berhubung pembiayaan untuk operasional FKPM ini belum disediakan oleh

anggaran Polri maka pembiayaan pembuatan format tersebut dilakukan secara

swadaya dari Kepala Desa..

4) Pelantikan Pengurus FKPM Polsek Sukoharjo

Pada dasarnya pelantikan pengurus FKPM tidak diatur dalam Skep Kapolri tentang

operasionalisasi Polmas akan tetapi tujuan utama dari pelaksanaan Pelantikan

Pengurus FKPM yaitu untuk menumbuhkan kebanggaan dan kehormatan serta

menumbuhkan jiwa tanggung jawab sebagai pengurus FKPM. Aspek Psikologis

yang dapat timbul dari pelantikan tersebut dikarenakan masyarakat pedesaan

merasa terhormat dan bangga bila mereka diangkat menjadi anggota FKPM terlebih

lagi pada pelantikan tersebut dilakukan langsung oleh Kapolres Tanggamus.

b. Pelatihan Pengurus/Anggota FKPM

Untuk memiliki kemampuan / kompetensi sebagai petugas Polmas dan pengurus

FKPM, Polsek Sukoharjo mempersiapkan pelatihan bagi mereka dan untuk tahap awal

pelatihan dilakukan oleh Babinkamtibas yang juga merupakan Sekertaris FKPM di IMPLEMENTASI POLMAS DI POLSEK

SUKOHARJO

Page 7: Implementasi Polmas

7

SPN Kemiling Bandar Lampung. Selain itu pula Polsek dengan bekerja sama dengan

Polres melaksanakan pelatihan khusus bagi Ketua FKPM masing-masing desa. Adapun

Bahan yang diajarkan yaitu sesuai dengan materi pelatihan yang telah disusun

sebelumnya oleh Polsek dan pelaksanaannya dilaksanakan 2 kali seminggu di Aula

Kecamatan Sukoharjo.

c. Kegiatan Pembinaan Kamtibmas Bersama

Dengan terbentuknya FKPM maka Babinkamtibmas dan tokoh masyarakat yang

termasuk dalam FKPM dapat melaksanakan kegiatan secara bersama-sama. Beberapa

kegiatan yang dilakukan secara bersama antara lain :

1) Membuat Portal Pada Setiap Jalan Kampung Yang Rawan Kejahatan

Pada setiap Dusun di wilayah hukum Polsek Sukoharjo pada umumnya telah

membuat Pos Ronda dan pada umumnya terletak di perbatasan Kampung ( Dusun ).

Untuk itu berdasarkan pengamatan bersama (Babinkamtibmas dan FKPM ) dan

kesepakatan masyarakatnya maka begotong royong membuat Portal di depan Pos

Ronda. Kegunaan Portal tersebut yaitu membuat akses masuk ke kampung dapat

lbih mudah dipantau apalagi pada saat malam hari.

2) Melaksanakan Patroli Dialogis ke Rumah-Rumah Penduduk dan Pos Ronda

Pada saat tertentu ketika melaksanakan Patroli di kampung, Babinkamtibmas dan

FKPM melaksanakan patroli bersama. Dikarenakan kesibukan masyarakat yang

umumnya petani maka pelaksanaannya dilakukan pada malam hari. Tehnis

pelaksanaan patroli dialogis tersebut antara lain :

a) Dilaksanakan 2-3 orang pengurus FKPM termasuk juga Babinkamtibmas

Polsek. Pada saat tertentu bersama – sama petugas Poskamling

b) Menggunakan sepeda motor ataupun berjalan kaki bersama keliling kampung.

c) Mengunjungi rumah penduduk dan pos ronda. Kegiatan yang dilakukan yaitu

berbincang-bincang dengan mereka yang berhubungan dengan masalah

kambtibmas ( keluh kesah ) dan meminta saran kebutuhan mereka untuk

meningkatkan pola pengamanan kampung.

d) Sebelum membuka pembicaraan di rumah penduduk. Memperkenalkan

keberadaan FKPM dan siapa saja yang menjadi pengurus FKPM.

IMPLEMENTASI POLMAS DI POLSEK SUKOHARJO

Page 8: Implementasi Polmas

8

e) Babinkamtibmas mencatat masukan, keluh kesah dan saran/masukan di dalam

buku Patroli.

3) Penyelesaian Pertikaian Antar Warga Kampung

Pada umumnya laporan tentang pertikaian masyarakat yang berupa penganiayaan

yang bersifat ringan diadukan oleh pelapor kepada Polsek Sukoharjo. Untuk itu

sebelum dilakukan penyidikan oleh reskrim, Kapolsek menindak lanjuti laporan

tersebut dengan memanggil Babinkamtibmas yang wilayahnya terjadi pertikaian

tersebut dan menugaskannya bersama pengurus FKPM untuk mencoba

menyelesaikan permasalahan tersebut Kemudian Babinkamtibmas dan pengurus

FKPM lainnya mempertemukan kedua belah pihak yang bertikai dan dilakukan

perundingan. Apabila telah ditemukan kata sepakat maka FKPM membuat Surat

Perjanjian dan membuat Laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Polsek Sukoharjo

dan diteruskan ke Bagian Binamitra Polres Tanggamus. Untuk diketahui dalam

penyelesaian masalah oleh FKPM tersebut tidak dikenai biaya sedikitpun baik bagi

pelapor dan terlapor kecuali dalam hal si korban meminta ganti rugi kepada si

terlapor.

4) Ikut Serta Mengamankan Kegiatan Sosial Kemasyarakatan

Pada umumnya di bulan-bulan tertentu ketika masyarakat telah menikmati hasil

panen biasanya masyarakat menyelenggarakan pesta perkawinan untuk itu dengan

telah terbentuknya FKPM di masing-masing biasanya si pemilik acara tersebut

memasukkan pengurus FKPM sebagai panitia keamanan dalam pesta perkawinan

tersebut. Sehingga pelaksanaan pesta dapat berjalan dengan aman dan arus lalin

dapat berjalan dengan lancar dengan kehadiran FKPM dalam pengamanan itu. Pada

acara masyarakat yang bersifat besar seperti konser musik petugas Polsek

Sukoharjo bekerjasama dengan FKPM wilayah tersebut melaksanakan pengamanan

bersama pada tempat parkir begitu pula dalam hal pelaksanaan shalat jum’at.

FKPM berkoordinasi dengan Pemuda Mesjid ( RISMA ) untuk melaksanakan Pam

Parkir Ranmor pada Shalat Jumat.

5) Pelaksanaan Operasi Pekat secara bersama-sama

IMPLEMENTASI POLMAS DI POLSEK SUKOHARJO

Page 9: Implementasi Polmas

9

Untuk meminimalisir tingkat kejahatan yang terjadi yang disebabkan oleh semakin

maraknya peredaran miras, perjudian dan prostitusi. Polsek Sukoharjo pada waktu-

waktu tertentu melaksanakan Operasi Pekat dengan bekerja sama dengan FKPM.

Dimana FKPM dijadikan sebagai Informan bila ada penjual miras, permainan judi

dan prostitusi yang ada di wilayah kampungnya. Apabila terdapat informasi maka

FKPM menyampaikan langsung kepada Kapolsek untuk dilakukan tindakan

kepolisian.

3. Tahap Pemantapan

Pada tahapan ini dirancang agar FKPM yang sudah terbentuk dimasing-masing desa akan

sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat yang ada di masing-masing kampung dan

kehadirannya sangat dipercaya dan dibutuhkan oleh masyarakat komunitasnya. Rentang

waktu pelaksanaannya yaitu Th. 2007 s.d. 2009 disesuaikan dengan ketersediaan anggaran

bagi FKPM dari Polri dan Pemerintah Daerah. Beberapa kegiatan yang dilakukan antara

lain :

a. Pemenuhan sarana/prasarana, dana operasional FKPM dan Honor FKPM

Tokoh masyarakat yang tergabung dalam FKPM di Wilayah Hukum Polsek Sukoharjo

diharapkan dapat menyampaikan kepada Bupati dan Wakil Rakyat (anggota DPRD)

yang berasal dan tinggal di Kecamatan Sukoharjo, Banyumas dan Adiluwih agar

Pelaksanaan FKPM/Polmas dimasukkan dalam mata anggaran Pemerintahan Daerah

Tanggamus. Hal ini penting demi keterlangsungan program Polmas yang sudah

dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

b. Pembuatan Pamflet atau Berita Kamtibmas Komunitas pada masing-masing FKPM.

Untuk lebih memperluas pemahaman masyarakat tentang kamtibmas dan kesadaran

hukum masyarakat lebih baik, maka FKPM masing-masing desa bila telah mampu

secara financial maka membuat Pamflet/Berita kamtibmas dalam komunitasnya.

c. Pemberdayaan FKPM untuk ikut serta dalam Program Pembangunan Desa.

Program pemerintah yang dilaksanakan saat ini telah banyak dilakukan sampai

ditingkat pedesaan seperti Program Pendidikan, Program Pertanian dan Program

pengentasan kemiskinan. Dimana untuk lebih memaksimalkan pelaksanaannya

IMPLEMENTASI POLMAS DI POLSEK SUKOHARJO

Page 10: Implementasi Polmas

10

dilapangan diperlukan pengawasan oleh masyarakat itu sendiri. FKPM sebagai

kekuatan masyarakat di bidang kamtibmas dapat ikut serta dalam melakukan

pengawasan tersebut.

d. Ikut Serta Membantu Masyarakat Dalam Meningkatkan Pelayanan Kepolisian

Untuk memaksimalkan pelayanan kepolisian sampai ke pelosok desa, FKPM dapat

menjadi mitra polisi dalam membantu masyarakat dalam bentuk pelayanan SKCK,

Surat Keterangan Kepolisian dan Surat Ijin Keramiaan. Sehingga masyarakat yang

membutuhkan pelayanan kepolisian tidak perlu lagi mendatangi Polsek untuk mengurus

pelayanan surat-surat tersebut. Dengan cukup meminta bantuan FKPM yang ada di

masing-masing desa maka masyarakat tetap dapat menjalankan aktifitas ekonominya.

e. Memberikan Penghargaan Bagi FKPM Yang Terbaik

Pemberian apresiasi terhadap kinerja FKPM oleh Polri adalah sangat penting untuk

dapat lebih memberikan penghargaan terhadap hasil yang telah dilakukan oleh FKPM.

Harapan dari pemberian penghargaan ini adalah agar lebih memotivasi FKPM yang ada

untuk lebih meningkatkan kinerjanya kepada masyarakat.

f. Pengawasan dan Pengendalian Kinerja FKPM

Pengawasan dan Pengendalian Kinerja bagi implementasi Konsep Polmas yang

dilakukan oleh FKPM sangat penting untuk mengontrol kinerja dan moral anggota

masyarakat yang trgabung dala FKPM Desa. Untuk itu dalam masa pemantapan ini

Polsek Sukoharjo mengadakan Rapat Koordinasi/Anev setiap bulannya dan

melaksanakan Supervisi di FKPM setiap triwulan. Selain itu pula Polsek Sukoharjo

membuka layanan SMS interaktif untuk mengontrol kinerja FKPM di lapangan

sehingga menutup kesempatan penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh FKPM.

III. PENUTUP

IMPLEMENTASI POLMAS DI POLSEK SUKOHARJO

Page 11: Implementasi Polmas

11

Implementasi Konsep Polmas di tingkat Polsek Sukoharjo dengan mengedepankan petugas

Babinkamtibas telah dirancang dengan matang oleh Polsek Sukoharjo dengan menyesuaikan

kondisi masyarakat rural ( pedesaan ) yang ada wilayah hukum Polsek Sukoharjo. Melalui

pembagian pentahapan tersebut diharapkan Konsep Polmas ini akan lebih terasa di masyarakat

sehingga tujuan yang diharapkan yaitu menciptakan kemitraan yang seimbang dan selaras antara

Polri dan Masyarakat dalam membina Kamtibmas dapat terjalin dengan baik.

Hambatan-hambatan yang terjadi masih tetap ada dalam pelaksanaan Implementasi Konsep

Polmas di wilayah hukum Polsek Sukoharjo terutama dalam hal pembiayaan operasional sehingga

masih diakui pelaksanaannya masih belum maksimal, namun dengan segala keterbatasan yang ada

Polsek Sukoharjo bersama dengan seluruh elemen masyarakat tetap menjalankan kegiatan Polmas

tersebut secara Swadaya. Salah satu hal yang sangat positif dalam implementasi Konsep Polmas

ini adalah semakin menurunnya tingkat kriminalitas di wilayah hukum Polsek Sukoharjo.

Berdasarkan data yang pada Tahun 2004 ( sebelum pelaksanaan Konsep Polmas ) tingkat

kriminalitas di Polsek Sukoharjo adalah 134 Kasus dan pada Tahun 2005 – 2006 jumlah kejahatan

mengalami penurunan sekitar 15 % yaitu 113 Kasus dan Pada tahun 2006-2007 kejahatan

mengalami penurunan sekitar 6 % yaitu 107 Kasus. Hambatan lainnya yang cukup mengganggu

dalam pelaksanaan Konsep Polmas yaitu masih sulitnya perubahan kultur polisi dan masih adanya

image negatif masyarakat tentang polisi untuk itu peran kehumasan Polri untuk tetap memberikan

kesan positif di masyarakat sampai dengan tingkat desa dan peran Propam dan pengawasan

pimpinan untuk memperkecil ruang gerak anggota Polri untuk melakukan perbuatan menyimpang

dan penyalahgunaan wewenang.

Disarankan dalam kegiatan Implementasi Konsep Polmas yang dilakukan oleh petugas

Babinkamtibmas dilakukan dengan prinsip transparansi, partisipasi dan kesetaraan serta

otonomisasi sehingga implementasinya dapat lebih menyesuaikan dengan kondisi kemasyarakatan

yang ada di masing-masing wilayah Indonesia. Kemudian juga diharapkan program Polmas ini

tidak hanya menjadi Program Polri semata tetapi pula menjadi Program Pemerintah sehingga

pembiayaan Implementasi Polmas lebih dapat dialokasikan dalam anggaran pemerintah pusat

sampai dengan pemerintah daerah.

IMPLEMENTASI POLMAS DI POLSEK SUKOHARJO

Page 12: Implementasi Polmas

12

Demikian Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas yang dberikan oleh Dosen Mata Kuliah

Polmas, penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh dari sempurna maka penulis meminta koreksi,

saran dan kritik yang membangun dari para dosen dan pembaca demi lebih baiknya makalah ini

dikemudian hari.

IMPLEMENTASI POLMAS DI POLSEK SUKOHARJO

Jakarta, Juli 2008PENULIS

DOLLY GUMARANO. MHSW 6496