BUPATIMEMPAWAH PROVINSI KALIMANTAN...

9
B UPATI MEM P A WA H P R O VINS I KAL I MA N T A N B AR A T PE R ATURA N B UP ATI ME MPAW A H NOMOR H T AH UN 2 015 T E NT A NG F ORU M KE WAS P A DAA N DI N I M ASYARAK AT KA B U PAT E N MEMPAWAH DE NGAN RA HMAT T UH A N YANG M A H A E S A Me n i mb an g : a . BU P ATI ME MPAWAH, Me n i mb a n g : a . b ah w a u n tu k me w u j u d k an k e t e n t e r ama n , k e t e rt i b a n d an p e rl i n du n g an ma sy ar ak a t , p e r l u d i l akuk an up a y a- up a ya k e wa s p a d a an d i n i o l e h m a sy a x a ka t ; b . b ah w a u nt uk m e la k s an a kan k e t e nt u an Pe r a t u r a n Me n t e ri Dal am N e ge ri No m o r 12 Ta h un 200 6 t e n t an g K e w a s p a d a a n Din i Ma s y a r ak a t di Da e r ah d a n P e r a t ur an G ub e r nur K al i m a ntan Bar a t No mo r 22 T ahu n 2010 t e n t a n g F o ru m Kew a sp a d a an Dini Ma sy a r ak at ; c. b a hwa b e r d a s ark a n p e r r i m b an gan s e ba g aim a n a d im ak s u d p ad a hu ruf a d an huru f b, p e rl u m e n e tap k an P e r atur a n B up a ti Me m p a w a h ; Me n gin g at : 1. Un d a n g-Un d ang No m o r 27 T a hun 1959 t e nt an g Pen e tap a n Un d an g- U n d a n g Da rura t No mo r 3 Tahun 1953 t e nta n g P e r p a n j an g an P e mb e nt uk an D aera h T i ng k a t II d i Ka l i ma n t a n (Lem b a ra n Ne g a r a R e p ubl i k I n d o n e s i a T ah u n 1953 No m o r 9, Tam b a h a n Le mb ar an Ne gar a R ep ub l i k I n d o n e s i a N o m o r 352 ) s e b a g a i U n d an g - U n d an g (Le mb ar an Ne gar a R e p ubl i k I n d o n e s i a Tahu n 195 9 No m o r 7 2, T amb a h an Le m bar an Ne g a r a R e p ub lik I n d o n e s i a No mo r 18 20 ); 2. U n d a ng - U n d a ng No m o r 2 Tahu n 20 02 t e n t an g K ep o li s i an Ne g ar a R ep u b li k I nd o n e s i a ( L e mb ar an Ne g ar a Re p ub li k I n d o n e s i a Tahun 200 2 N o m o r 2, Tam b a h an Le mb a r a n Ne g a r a R e p ub li k I n d o n e s i a N o mo r 41 6 8 ); 3. U n d an g - U n d a n g No m o r 3 Tahun 20 02 t e nt an g P ertah an an Nega ra (L e m b a r an N eg a r a Rep u b lik I n d o n e s i a T ahun 200 2 N o m o r 3, T a m b ah a n L e mb ar a n Ne gar a Re p ub li k I n d o n e s i a No m o r 4- 16 9 ) ;

Transcript of BUPATIMEMPAWAH PROVINSI KALIMANTAN...

BUPATIMEMPAWAHPROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERATURAN BUPATI MEMPAWAHNOMOR H TAHUN2015

TENTANG

FORUM KEWASPADAAN DINI MASYARAKATKABUPATEN MEMPAWAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Menimbang : a.

BUPATI MEMPAWAH,

Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan ketenteraman,ketertiban dan perlindungan masyarakat, perludilakukan upaya-upaya kewaspadaan dini olehmasyaxakat;

b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan PeraturanMenteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2006tentang Kewaspadaan Dini Masyarakat di Daerahdan Peraturan Gubernur Kalimantan BaratNomor 22 Tahun 2010 tentang ForumKewaspadaan Dini Masyarakat;

c. bahwa berdasarkan perrimbangan sebagaimanadimaksud pada huruf a dan huruf b, perlumenetapkan Peraturan Bupati Mempawah;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentangPenetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3Tahun 1953 tentang Perpanjangan Pembentukan

Daerah Tingkat II di Kalimantan (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 352) sebagai Undang-Undang (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 1820);

2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentangKepolisian Negara Republik Indonesia (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4168);

3. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentangPertahanan Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2002 Nomor 3, TambahanLembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4-169);

4. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentangKejaksaan Republik Indonesia (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2004 Nomor 67,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4401);

5. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentangTentara Nasional Indonesia (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4439);

6. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentangPenanggulangan Bencana (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4723);

("^ 7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan(Lembaran Negara Repxiblik IndonesiaTahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentangOrganisasi Kemasyarakatan (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2013 Nomor 116,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5430);

9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan

f. Lembaran Negara Republik Indonesia

: _ Nomor 5587);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal diDaerah (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 1988 Nomor 10, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 3375);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antaraPemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi danPemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4737);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2014

tentang Perubahan Nama Kabupaten Pontianakmenjadi Kabupaten Mempawah di ProvinsiKalimantan Barat (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2014 Nomor 166, TambahanLembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5556);

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun2006 tentang Kewaspadaan Dini Masyarakat diDaerah;

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1Tahun 2014 tentang Pembentukan ProdukHukum Daerah (Berita Negara Republik IndonesiaTahun 2014 Nomor 32);

15. Kepiitusan Menteri Dalam. Negeri Nomor 131Tahun 2003 tentang Pedoman PenanggulanganBencana dan Penanganan Pengungsi di Daerah;

16. Peraturan Daerah Kabupaten Pontianak Nomor 1Tahun 2010 tentang Pembentukan dan SusunanOrganisasi Perangkat Daerah KabupatenPontianak (Lembaran Daerah Tahun 2010

Nomor 1);

17. Peraturan Daerah Kabupaten Mempawah Nomor 7Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan danBelanja Daerah Kabupaten Mempawah TahunAnggaran 2015 (Lembaran Daerah Tahun 2014Nomor 7);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan . PERATURAN BUPATI MEMPAWAH TENTANGFORUM KEWASPADAAN DINI MASYARAKAT(FKDM) KABUPATEN MEMPAWAH

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :

1. Kabupaten adalah Kabupaten Mempawah.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Mempawah.

3. Bupati adalah Bupati Mempawah.

4. Camat adalah Camat dalam Kabupaten Mempawah.

5. Sekretarts Kecamatan adalah Sekretaris Kecamatan dalamKabupaten Mempawah.

6. Kewaspadaan dini masyarakat adalah kondlsi kepekaan, kesiagaandan antisipasi masyarakat dalam menghadapi potensi dan indikasitimbulnya bencana, baik bencana perang, bencana alam, maupunbencana karena ulah manusia.

7. Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat yang selanjutnya disingkatFKDM adalah wadah bagi elemen masyarakat yang dibentuk dalamrangka menjaga dan memelihara kewaspadaan dini masyarakat.

8. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yangdisebabkan oleh perang, alam, ulah manusia, dan penyebabIainnya yang dapat mengakibatkan korban dan penderitaanmanusia, kerugian harta benda, kerusakan lingkungan, kerusakansarana-prasarana, dan fasilitas umum, serta menimbulkangangguan terhadap tata kehidupan dan penghidupan masyarakat.

9. Organisasi Kemasyarakatan yang selanjutnya disebut ormasadalah organisasi non pemerintah bervisi kebangsaan yangdibentuk oleh warga negara Republik Indonesia secara sukarela,berbadan hukum dan telah terdaftar serta bukan organisasi sayappartai politik.

10.Satuan Perlindungan Masyarakat yang selanjutnya disebutSatlinmas adalah bentuk pengorganisasian masyarakat yangdisiapkan dan disusun serta dibekali pengetahuan danketerampilan di bidang perlindungan masyarakat yang difasilitasioleh pemerintah atau pemerintah daerah.

11.Perpolisian Masyarakat yang selanjutnya disebut Polmas adalahmodel perpolisian yang menekankan kemitraan yang sejajardengan masyarakat lokal dalam menyelesaikan dan mengatasisetiap permasalahan sosial yang mengancam keamanan danketertiban masyarakat serta ketentraman kehidupan masyarakatsetempat.

BAB IIPENYELENGGARAAN KEWASPADAAN DINI MASYARAKAT

Pasal2

Penyelenggaraan kewaspadaan dini masyarakat di Kabupaten menjaditanggung jawab dan dilaksanakan oleh masyarakat, yang difasilitasidan dibina oleh Pemerintah Kabupaten.

Pasal3

Fasilitasi dan pembinaan kewaspadaan dini masyarakat sebagaimanaditnaksud dalam Pasal 2 menjadi tugas dan kewajiban Bupati.

Pasal4

(1) Tugas dan kewajiban Bupati sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3meliputi:

a. membina dan memelihara ketentraman, ketertiban danperlindungan masyarakat dalam menghadapi kemungkinanterjadinya bencana, baik bencana perang, bencana alammaupun bencana karena ulah manusia di Kabupaten;

b. mengkoordinasikan Camat dalam penyelenggaraan kewaspadaandim masyarakat; dan

c. mengkoordinasikan kegiatan instansi vertikal di Kabupatendalam penyelenggaraan kewaspadaan dini masyarakat.

(2) Pelaksanaan tugas dan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat(1) huruf b, dan huruf c didelegasikan kepada WaML Bupati.

Pasal 5

(1)Penyelenggaraan kewaspadaan dini masyarakat di wilayahKecamatan dilimpahkan kepada Camat.

(2)Penyelenggaraan kewaspadaan dini masyarakat di wilayah.Desa/Kelurahan dilimpahkan kepada Kepala Desa/Lurah melaluiCamat.

Pasal 6

(1)Tugas dan kewajiban Camat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5

ayat (1) meliputi:

a. membina dan memelihara ketenteraman, ketertiban danperlindungan masyarakat dalam menghadapi kemungkinanterjadinya bencana, baik bencana perang, bencana alammaupun bencana karena ulah manusia di Kecamatan;

b. mengkoordinasikan Kepala Desa/Lurah dalam penyelenggaraankewaspadaan dini masyarakat;

c. mengkoordinasikan kegiatan instansi di tingkat Kecamatandalam penyelenggaraan kewaspadaan dini masyarakat; dan

d. mengkoordinasikan tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama,tokoh pemuda, anggota Satlinmas, anggota Polmas dan elemenmasyarakat lainnya dalam kegiatan di bidang ketenteraman,ketertiban dan perlindungan masyarakat, dengan meningkatkankewaspadaan dini masyarakat di wilayah Kecamatan.

(2)Tugas dan kewajiban Kepala Desa/Lurah sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 5 ayat (2) meliputi:

a. membina dan memelihara ketenteraman, ketertiban danperlindungan masyarakat dalam menghadapi kemungkinanterjadinya bencana, baik bencana perang, bencana alammaupun bencana karena ulah manusia di Desa/Kelurahan; dan

b. mengkoordinasikan tokoh masyarakat, tokoh adat, tokohagama, tokoh pemuda, anggota Satlinmas, anggota Polmas danelemen masyarakat lainnya dalam kegiatan di bidangketenteraman, ketertiban dan perlindungan masyarakat, denganmeningkatkan kewaspadaan dini masyarakat diDesa/Kelurahan.

BAB IIIFORUM KEWASPADAAN DINI MASYARAKAT

Pasal7

(1)FKDM dibentuk di Kabupaten, Kecamatan, dan Desa/Kelurahan.(2)Pembentukan FKDM sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan oleh masyarakat dan difasilitasi oleh Pemerintah Daerah.(3)FKDM sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memiliki hubungan

yang bersifat konsultatif.

Pasal8

(1)Keanggotaan FKDM Kabupaten terdiri atas wakil-wakil ormas,perguruan tinggi, lembaga pendidikan lain, tokoh masyarakat,tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda, dan elemen masyarakatlainnya.

(2)Keanggotaan FKDM Kecamatan terdiri atas wakil-wakil ormas,lembaga pendidikan, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama,tokoh pemuda, dan elemen masyarakat lainnya.

(3)Keanggotaan FKDM Desa/Kelurahan terdiri atas wakil-wakil ormas,pemuka-pemuka masyarakat dan pemuda, anggota Satlinmas dananggota Polmas, serta elemen masyarakat lainnya.

Pasal9

(1)FKDM Kabupaten sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1)mempunyai tugas :a. menjaring, menampung, mengkoordinasikan, dan

mengkomunikasikan data dan informasi dari masyarakatmengenal potensi ancaman keamanan, gejala atau peristiwabencana dalam rangka upaya pencegahan danpenanggulangannya secara dini;

b. memberikan rekomendasi sebagai bahan pertimbangan bagiBupati mengenai kebijakan yang berkaitan dengan kewaspadaan

dini masyarakat;c. Menyampaikan laporan secara berkala 6 (enam) bulan sekali

yaitu pada bulan Januari dan Juli, dan sewaktu-waktu bila

dipandang perlu; dand. Dalam keadaan mendesak, mekanisme pelaporan dapat

disampaikan secara lisan serta dapat melampaui hirarki yangada, dengan ketentuan tetap segera menyampaikan laporantertulis secara hirarki.

(2)FKDM Kecamatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1)mempunyai tugas :a. menjaring, menampung, mengkoordinasikan, dan

mengkomunikasikan data dan informasi dari masyarakatmengenal potensi ancaman keamanan, gejala atau peristiwabencana dalam rangka upaya pencegahan danpenanggulangannya secara dini;

b. memberikan rekomendasi sebagai bahan pertimbangan bagiCamat mengenai kebijakan yang berkaitan dengan kewaspadaandini masyarakat.

c. Menyampaikan laporan secara berkala 6 (enam) bulan sekaliyaitu pada bulan Jairuari dan Juli, dan sewaktu-waktu bila

dipandang perlu; dand. Dalaru keadaan mendesak, mekanisme pelaporan dapat

disampaikan secara lisan serta dapat melarapaui hirarki yangada, dengan ketentuan tetap segera Tnenyampaikan laporantertulis secara hirarki. . @

(3) FKDM Desa/Kelurahan sebagaitnana dimaksud dalam Pasal 7 ayat

(1) mempunyai tugas :a. menjaring, menampung, rnengkoordinasikan, dan

mengkomunikasikan data dan informasi dari masyarakatmengenai potensi ancaman keamanan, gejala atau peristiwabencana dalam rangka upaya pencegahan danpenanggulangannya secara dini;

b. memberikan rekomendasi sebagai bahan pertimbangan bagiKepala Desa/Lurah dalam penyelenggaraan kewaspadaan dinimasyarakat.

c. Menyampaikan laporan secara berkala 6 (enam) bulan sekaliyaitu pada bulan Januari dan Juli, dan sewaktu-waktu bila

dipandang perlu; dand. Dalam keadaan mendesak, mekanisme pelaporan dapat

disampaikan @ secara lisan serta dapat melampaui hirarki yangada, dengan ketentuan tetap segera menyampaikan laporantertulis secara hirarki.

Pasal 10

(1)Dalam rangka pembinaan FKDM dibentuk Dewan Penasehat ForumKewaspadaan Dini Masyarakat di Kabupaten, Kecamatan dan

Desa/Kelurahan.

(2)Dewan Penasehat FKDM sebagaimana dimaksud pada ayat (1)mempunyai tugas :a. membantu kepala daerah merumuskan kebijakan dalam

memelihara kewasdaan dini masyarakat.b. memfasilitasi hubungan kerja antara FKDM dengan Pemerintah

Daerah dalam memelihara kewaspadaan dini masyarakat.

(3)Keanggotaan Dewan Penasehat FKDM Kabupaten sebagaimanadimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Bupati dengan susunan

keanggotaan :a. Ketua : Wakil Bupati;

b. Sekretaris : Kepala Bagian Pemerintahan Sekretariat DaerahKabupaten Mempawah;

c. Anggota : Instansi terkait termasuk unsur PolresMempawah, Kodim 1201 Mempawah, KejaksaanNegeri Mempawah, Pos Wilayah Badan IntelijenNegara, Badan Lingkungan Hidup danPenanggulangan Bencana Daerah Kabupaten,Kantor Wilayah Imigrasi dan Dinas Kependudukandan Catatan Sipil Kabupaten.

(4)Keanggotaan Dewan Penasehat FKDM Kecamatan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Camat dengan susunankeanggotaan :a. Ketua : Camat;

b. Sekretaris : Sekretaris Kecamatan;

c. Anggota : Pejabat terkait di tingkat Kecamatan termasukKapolsek, Danramil, Kepala UPT DinasPendidikan, dan Kepala UPT. DinasKesehatan/Pimpinan Puskesmas Rawat Jalan.

(5)Keanggotaan Dewan Penasehat FKDM Desa/Kelurahansebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Camat dengansusunan keanggotaan :a. Ketua : Kepala Desa/Lurah;

b. Sekretaris : Sekretaris Desa/Kelurahan;

c. Anggota : Pejabat terkait di Desa/Kelurahan.

Pasal 11

(1)Ketentuan lebih lanjut mengenai FKDM dan Dewan PenasehatFKDM Kabupaten diatur dengan Keputusan Bupati.

(2)Ketentuan lebih lanjut mengenai FKDM dan Dewan PenasehatFKDM Kecamatan, dan Desa/Kelurahan diatur dengan KeputusanCamat.

BAB IVPENGAWASAN DAN PELAPORAN

Pasal 12

Bupati melakukan pengawasan terhadap Camat dan KepalaDesa/Lurah serta instansi terkait di daerah.

Pasal 13

(1)Pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan kewaspadaan dini danpembentukan FKDM di Kabupaten dilaporkan oleh Bupati kepadagubernur dengan tembusan kepada Menteri Koordinator Politik,Hukum dan Keamanan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Pertahanan,Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Kepala BadanIntelijen Negara.

(2)Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secaraberkala setiap 6 (enam) bulan pada bulan Januari dan Juli, dansewaktu-waktu jika dipandang perlu.

(3)Dalam keadaan mendesak, mekanisme pelaporan sebagaimanadimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dapat disampaikan secara lisanserta dapat melampaui hirarkhi yang ada, dengan ketentuan tetapsegera menyampaikan laporan dan tembusan tertulis secarahirarkhi.

r^

BAB VSEKRETARIAT

Pasal 14

Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan ForumKewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kabupaten Mempawah dibantu Tim Sekretariat dari staf Bagian Pemerintahan SekretariatDaerah Kabupaten Mempawah.

BAB VIPENDANAAN

Pasal 15

Pendanaan bagi penyelenggaraan kewaspadaan dini masyarakat diKabupaten didanai dari dan atas beban Anggaran Pendapatan danBelanja Daerah Kabupaten.

BAB VIIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 16

Hal-hal yang belum diatur atau beluxa cukup diatur dalam PeraturanBupati ini sepanjang mengenai pelaksanaannya diatur lebih lanjutdengan Keputusan Bupati.

Pasal 17

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundanganPeraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita DaerahKabupaten Mempawah. ^

Bhjndangkan di Mempawahp\ \ anJbal . .:3.-...'??.lf

seVrh*4RI| oaerah kabupaten mempawah

DitetapkanJpada tangg;

Mempawah.0-3' 2015

BUPATI MEMPAWAH,

VMOCHRIZALBERITA DAERAH KABUPATEN MEMPAWAH

TAHUN ._2?.l .... NOMOR -\L

RIA NQRSAN