IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE,...

121
IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM KAUMAN SUKOREJO KENDAL TAHUN 2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Oleh: Nita Idmeiawati Setyaningsih NIM: 073911019 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

Transcript of IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE,...

Page 1: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, ENVIRONMENT,

TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS

KELAS IV DI MI Al-ISLAM KAUMAN SUKOREJO KENDAL

TAHUN 2011

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana

dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Disusun Oleh :

Oleh:

Nita Idmeiawati Setyaningsih

NIM: 073911019

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2011

Page 2: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nita Idmeiawati Setyaningsih

NIM : 073911019

Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya

sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.

Semarang, 19 Desember 2011

Saya yang menyatakan,

Nita Idmeiawati Setyaningsih

NIM : 073911019

Page 3: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

iii

Page 4: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

iv

NOTA PEMBIMBING Semarang,19 Desember 2011

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

di Semarang

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : Implementasi Pendekatan SETS (Science, Environment,

Technology, and Society) pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV di MI

Al-Islam Kauman Sukorejo Kendal Tahun 2011

Nama : Nita Idmeiawati Setyaningsih

NIM : 073911019

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam sidang munaqasah.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Pembimbing I,

Dr. Hj. Sukasih, M.Pd.

NIP. 19570202 199203 200

Page 5: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

v

NOTA PEMBIMBING Semarang, 19 Desember 2011

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

di Semarang

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : Implementasi Pendekatan SETS (Science, Environment,

Technology, and Society) pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV di MI

Al-Islam Kauman Sukorejo Kendal Tahun 2011

Nama : Nita Idmeiawati Setyaningsih

NIM : 073911019

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam sidang munaqasah.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Pembimbing II,

H. Fakhrur Rozi, M.Ag

NIP. 19691220 199503 1 001

Page 6: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

vi

ABSTRAK

Judul : Implementasi Pendekatan SETS (Science, Environment, Technology,

and Society) pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV di MI Al-Islam

Kauman Sukorejo Kendal Tahun 2011

Penulis : Nita Idmeiawati Setyaningsih

NIM : 073911019

Skripsi ini membahas tentang pelaksanaan penerapan pendekatan SETS

(Science, Environment,Technology, and Society) pada mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) di kelas IV MI Al-Islam Kauman Sukorejo Kendal.

Kajiannya dilatarbelakangi oleh keinginan meningkatkan kualitas pendidikan dengan

mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran. Dengan cara pendidik

melakukan eksplorasi mengenai pendekatan, strategi, maupun metode baru. Dalam

pemilihan mengenai semua itu harus disesuaikan dengan setiap komponen-

komponen pembelajarannya, agar tujuan yang hendak dicapai berhasil dengan baik.

Pendekatan yang dibahas dalam penelitian ini adalah pendekatan SETS

(Science, Environment,Technology, and Society). Pendekatan ini bisa digunakan

dalam materi ilmu pengetahuan, akan tetapi dalam kenyataannya pendidik tertarik

untuk menerapkan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), karena mata

pelajaran tersebut selain mencakup materi yang terlalu global pembahasannya, juga

dirasa membosankan dan materinya relatif cenderung memusatkan pada penghafalan.

Dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan pendekatan salingtemas ini,

pendidik menggunakan metode diskusi untuk memacu (merangsang) dan memicu

(menumbuhkan) semangat belajar karena di dalamnya terdapat proses interaksi

yang akan menumbuhkan pengetahuan baru setelah adanya pertukaran ide ataupun

pengalaman peserta didik mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Tidak hanya itu

saja pada pertemuan berikutnya pendidik mengajak peserta didik untuk memperkuat

pemahaman mereka melalui pengamatan langsung ke objek-objek yang berhubungan

dengan materi pokok yang dipelajari. Dari semangat belajar dan penguatan mengenai

pemahaman peserta didik tersebut diharapkan hasil dari pembelajaran akan

meningkat.

Di dalam skripsi ini hanya dibatasi pada pembelajaran mata pelajaran ilmu

pengetahuan sosial (IPS) kelas IV dalam bab yang berjudul “Teknologi Produksi,

Komunikasi, dan Transportasi”. Dalam pembelajarannya pendidik memulai dari

konsep-konsep yang sederhana yang terdapat di lingkungan sekitar kehidupan sehari-

hari peserta didik, karena mengingat subjek kegiatan belajar masih pada jenjang

pendidikan dasar, agar mereka lebih mudah memahami keterkaitan antar unsur yang

ada di dalam konsep SETS dan juga metode observasi (pengamatan langsung).

Page 7: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

vii

TRANSLITERASI ARAB LATIN

Penulisan transliterasi huruf-huruf Arab Latin dalam skripsi ini berpedoman pada SKB

Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I Nomor: 158/1987 dan Nomor:

0543b/Untuk1987. Penyimpangan penulisan kata sandang (al-) disengaja secara konsisten

agar sesuai teks Arabnya.

{t ط a ا

{z ظ b ب

‘ ع t ت

gh غ |s ث

f ف j ج

q ق {h ح

k ك kh خ

l ل d د

m م |z ذ

n ن r ر

w و z ز

h ه s س

’ ء sy ش

y ي {s ص

{d ض

Bacaan madd: Bacaan diftong:

a> = a panjang َاْو = au

i> = I panjang َاْي = a

u> = u panjang

Page 8: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT, yang telah menganugerahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga menjadikan

kita lebih bermakna dalam menjalani hidup ini. Terlebih lagi kepada penulis

sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad

SAW, yang telah membawa cahaya Illahi kepada umat manusia sehingga dapat

mengambil manfaatnya dalam memenuhi tugasnya sebagai khalifah di muka bumi.

Ucapan terimakasih yang sedalam-dalamnya penulis sampaikan kepada

semua pihak yang telah memberikan pengarahan, bimbingan, dengan moral dan

bantuan apapun yang sangat besar artinya bagi penulis. Ucapan terima kasih

terutama penulis sampaikan kepada:

1. Dr. Suja’i, M.Ag selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo.

2. H. Fakhrur Rozi, M.Ag dan Amin Farih, M.Ag selaku Ketua Jurusan dan

Sekretaris Jurusan yang telah merestui pembahasan skripsi ini.

3. Drs. Mahfud Junaidi, M.Ag, selaku dosen wali studi yang telah banyak berjasa

memberikan motivasi, bimbingan untuk penulis selama masa studi.

4. Dr. Hj. Sukasih, M.Pd dan Fakhrur Rozi, M.Ag, selaku pembimbing yang telah

bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan

dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Segenap Bapak dan Ibu Dosen beserta karyawan di lingkungan fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo Semarang yang telah membekali berbagai pengetahuan,

sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

6. Muhammad Taftazani selaku Kepala Sekolah dan Ahmad Mabrur, S.Ag selaku

guru kelas IV MI Al- Islam Kauman Sukorejo Kendal yang telah memberikan

ijin dan bantuan terhadap pelaksanaan penelitian ini.

7. Bapak dan Ibu tercinta yang rela ikhlas mendo’akan dan merestui penulis selama

menuntut ilmu sehingga memudahkan dalam menjalaninya, serta telah

memberikan materi yang tiada henti tanpa mengharap balasan.

Page 9: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

ix

8. Adik-adikku (Andik Susianto dan Shofi Yuddien) yang saya sayangi kalianlah

yang selalu memberikan banyak inspirasi dan membuat saya terus tanpa henti

untuk berusaha menjadi uswah kalian, kalianlah yang saya banggakan, semoga

kalian menjadi anak yang sholeh sehingga kelak mampu menjadi generasi bangsa

yang berguna bagi keluarga, agama, negara dan bangsa.

9. Mas Haqi yang selalu memberikan semangat, motivasi dan kesediaanya untuk

selalu menemani penulis selama menyelesaikan skripsi ini.

10. Teman-temanku PGMI angkatan 2007 yang selalu memberi motivasi, membantu

serta berjuang bersama dalam menyelesaikan skripsi.

11. Semua pihak yang secara langsung dan tidak langsung telah membantu dalam

proses penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.

Dengan iringan do’a, semoga segala bantuannya menjadi amal shaleh dan

mendapat balasan yang lebih baik dari Allah SWT.

Pada akhirnya penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa penulisan

skripsi ini belum mencapai kesempurnaan dalam arti yang sebenarnya. Namun

penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan

pembaca pada umumnya. Amin.

Semarang, 19 Desember 2011

Penulis

Nita Idmeiawati S.

NIM: 073911019

Page 10: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................................ ii

PENGESAHAN ...................................................................................................... iii

NOTA PEMBIMBING .......................................................................................... iv

ABSTRAK ............................................................................................................. vi

TRANSLITERASI .................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... viii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... x

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................... 6

BAB II : PENGETAHUAN SETS (SCIENCE, ENVIRONMENT,

TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS

A. Kajian Pustaka ................................................................................ 9

B. Kerangka Teoritik .......................................................................... 12

1. Ilmu Pengetahuan (Science) ...................................................... 12

a. Pengertian Ilmu Pengetahuan ............................................... 12

b. Ciri-ciri Ilmu Pengetahuan .................................................. 15

c. Jenis-jenis Ilmu Pengetahuan .............................................. 18

2. Ilmu Pengetahuan Sosial ........................................................... 20

a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ........................... 20

b. Ruang Lingkup Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) .................. 23

c. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ................................ 24

Page 11: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

xi

3. Pendekatan SETS (Science, Environment, Technology, and Society) 26

a. Pengertian SETS (Science, Environment, Technology, and

Society) .................................................................................. 26

b. Ciri atau Karakteristik Pendekatan SETS (Science,

Environment, Technology, and Society) .................................... 30

c. Hakikat dan Tujuan Pendekatan SETS (Science, Environment,

Technology, and Society) ........................................................ 32

4. Tinjauan Materi .......................................................................... 32

a. Pengertian Teknologi ........................................................... 33

b. Perkembangan Teknologi Produksi ..................................... 33

c. Perkembangan Teknologi Komunikasi ................................ 34

d. Perkembangan Teknologi Transportasi ............................... 36

5. Penerapan Pendekatan SETS (Science, Environment, Technology,

and Society) dalam pembelajaran .............................................. 37

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ................................................................................. 41

B. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 41

C. Sumber Penelitian ............................................................................ 42

D. Fokus Penelitian ............................................................................... 42

E. Metode Pengumpulan Data .............................................................. 43

F. Teknik Analisis Data ........................................................................ 45

BAB IV: ANALISIS HASIL PENELITIAN TENTANG IMPLEMENTASI

PENDEKATAN SETS (SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY,

AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI

AL-ISLAM KAUMAN SUKOREJO KENDAL TAHUN 2011

A. Tinjauan Umum MI Al-Islam Kauman Sukorejo Kendal ................ 46

1. Sejarah singkat MI Al-Islam Kauman Sukorejo Kendal .......... 46

2. Keadaan Pendidik MI Al-Islam Kauman Sukorejo Kendal ..... 47

3. Keadaan Peserta Didik MI Al-Islam Kauman Sukorejo Kendal 49

Page 12: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

xii

4. Keadaan Sarana dan Prasarana MI Al-Islam Kauman Sukorejo

Kendal ...................................................................................... 50

5. Struktur Organisasi MI Al-Islam Kauman Sukorejo Kendal ... 51

6. Kegiatan Sekolah MI Al-Islam Kauman Sukorejo Kendal ...... 51

B. Implementasi Pendekatan SETS (Science, Environment,

Technology, and Society) pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV di MI

Al-Islam Kauman Sukorejo Kendal ................................................. 52

1. Persiapan ................................................................................... 52

2. Materi dan Pelaksanaan ............................................................. 54

3. Materi ...................................................................................... 54

4. Pelaksanaan ............................................................................... 56

5. Alat dan Bahan Pembelajaran .................................................. 77

6. Evaluasi .................................................................................... 77

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................... 80

B. Saran ................................................................................................. 81

C. Penutup ............................................................................................. 81

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 13: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Saat ini Indonesia menggunakan kurikulum KTSP. “KTSP merupakan

singkatan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, yang dikembangkan sesuai

dengan satuan pendidikan, potensi sekolah/daerah, karakteristik sekolah/daerah,

sosial budaya masyarakat setempat dan karakteristik peserta didik”.1 Pencanangan

KTSP ini yaitu sebagai pemenuhan amanat yang tertuang dalam Undang-Undang RI

Nomor 20 tahun 2003 tentang Standar Nasional Pendidikan dan Peraturan

Pemerintah RI No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, melalui

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22, 23, dan 24 tahun 2006.2 Kurikulum

ini menuntut perubahan paradigma dalam pendidikan dan pembelajaran, khususnya

pada jenis dan jenjang pendidikan formal (persekolahan). Perubahan tersebut harus

pula diikuti oleh guru yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan pembelajaran di

sekolah (di dalam kelas maupun di luar kelas).3 Prinsip dari kurikulum ini antara lain

adalah berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta

didik dan lingkungan, beragam dan terpadu, tanggap terhadap perkembangan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan seni.

Pada kenyataannya pelaksanaan pembelajaran belum sesuai dengan KTSP.

Salah satu faktornya adalah metode ceramah masih dioptimalisasikan dalam proses

pembelajaran. Keadaan tersebut akan berdampak negatif bagi kedua pihak baik

pendidik maupun peserta didik, yaitu selain menjadi beban bagi pendidik karena ia

berkedudukan sebagai sumber dan pemasok ilmu pengetahuan, pendidik juga tidak

akan kreatif melakukan inovasi dalam menggunakan metode pembelajaran.

Sedangkan dampak bagi peserta didik antara lain adalah mereka bersifat pasif,

1E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Suatu Panduan Praktis, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2008), hlm. 8.

2Khaeruddin, et. al., Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan; Konsep dan Implementasinya di

Madrasah, (Jogjakarta: Nuansa Aksara, 2007), hlm. 5

3Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik, (Jakarta: Prestasi

Pustaka, 2007), hlm. 2.

Page 14: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

2

karena mereka beraktifitas hanya mendengarkan saja akibatnya adalah dalam

kegiatan pembelajaran akan terasa jenuh dan membosankan. Sehingga dengan

keadaan tersebut keberhasilan pendidik dalam mentransfer ilmu pengetahuan tidak

akan optimal.

Sisi lain kemajuan sains dan teknologi semakin berkembang yang

menimbulkan dampak kepada lingkungan serta masyarakat. Dengan keadaan ini

pendidik tidak sadar dituntut untuk mengubah cara pembelajaran yang pasif

tersebut ke pembelajaran yang aktif, tanggap dan bermakna bagi diri peserta didik

maupun lingkungan masyarakat di sekelilingnya. Maka perlu pendekatan untuk

mengubah keadaan tersebut, salah satunya adalah dengan menggunakan pendekatan

SETS (Science, Environment, Technology, and Society).

Kata SETS (Science, Environment, Technology, and Society) dapat

dimaknakan sebagai sains, lingkungan, teknologi, dan masayarakat,

merupakan satu kesatuan yang dalam konsep pendidikan mempunyai

implementasi agar peserta didik mempunyai kemampuan berfikir tingkat

tinggi (higher order thinking). Pendidikan SETS dapat diawali dengan

konsep-konsep yang sederhana yang terdapat di lingkungan sekitar kehidupan

sehari-hari peserta didik atau konsep-konsep rumit sains ataupun non sains.4

Program SETS ini sekurang-kurangnya dapat membuka wawasan peserta

didik untuk memahami hakikat pendidikan sains, lingkungan, teknologi, masyarakat

secara utuh. Adapun hakikat dari pendekatan ini dalam pendidikan adalah

merefleksikan bagaimana harus melakukan dan apa saja yang bisa dijangkau oleh

pendidikan SETS. Pendidikan SETS harus mampu membuat peserta didik yang

mempelajarinya benar-benar mengerti hubungan tiap-tiap elemen dalam SETS.

Mengenai hal tersebut pendidikan SETS ditujukan untuk membantu siswa

mengetahui sains, perkembangannya dan bagaimana perkembangan sains dapat

mempengaruhi lingkungan, teknologi dan masyarakat secara timbal balik. Selain itu

pendekatan ini juga bertujuan agar siswa mengetahui cara menyelesaikan masalah-

masalah yang timbul akibat berkembangnya masalah yang berkaitan dengan

4Pristiadi Utomo, “Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan SETS”, dalam http://

ilmuwanmuda.wordpress.com/pembelajaran-fisika-dengan-pendekatan-sets/, diakses14 Juni 2011

Page 15: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

3

masyarakat.5 Jadi fokus pengajaran SETS haruslah mengenai bagaimana cara

membuat peserta didik agar dapat melakukan penyelidikan, berarti memberi

kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan lebih jauh pengetahuan

yang telah mereka peroleh agar mereka dapat menyelesaikan masalah-masalah yang

diperkirakan akan timbul di sekitar kehidupannya baik mengenai kekayaan bumi

maupun isu-isu sosial serta isu-isu global.

Pendekatan ini bisa digunakan dalam materi ilmu pengetahuan, akan tetapi

Berdasarkan hasil wawancara dengan pendidik mata pelajaran IPS kelas IV di MI

Al-Islam Kauman Sukorejo Kendal, diketahui bahwa pendidik lebih tertarik

menerapkan pendekatan SETS dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS),

karena mata pelajaran tersebut selain mencakup materi yang terlalu global

pembahasannya, juga dirasa membosankan dan materinya relatif cenderung

memusatkan pada penghafalan. Akan tetapi dalam penerapannya disesuaikan dengan

materi ajar yang akan disampaikan agar peserta didik memahami penggunaan

pendekatan SETS dan pembelajarannya serta materi yang diajarkan.6

Sedangkan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) bukanlah mata pelajaran yang

berdiri sendiri, tapi terdiri dari beberapa disiplin ilmu, yaitu sejarah, geografi,

ekonomi, sosiologi, antropologi, dan tata negara.7 Akan tetapi pada jenjang

pendidikan dasar, ruang lingkup mata pelajaran ini dibatasi sampai pada gejala dan

masalah sosial yang dapat dijangkau pada geografi dan sejarah. Terutama gejala dan

masalah sosial kehidupan sehari-hari yang ada lingkungan sekitar peserta didik

MI/SD.8

Ilmu Pengetahuan Sosial ini adalah sebagai disiplin operasional yang efektif

dan memperhatikan studi tentang manusia di masyarakat, dalam situasi global saat

ini dapat memainkan peranan yang sangat penting. Namun demikian berdasarkan

5Nono Sutarno, Materi Pokok dan Pembelajaran IPA SD, (Jakarta: Universitas Terbuka),

2008, hlm. 9.24.

6Hasil wawancara dengan Bapak Ahmad Mabrur S.Ag, selaku pendidik mata pelajaran IPS

Kelas IV MI Al-Islam Kauman Sukorejo Kendal, pada hari Selasa tanggal 29 Maret 2011 di kantor

7Syafruddin Nurdin, Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman Individu Siswa

dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Jakarta: PT. Ciputat Press), hlm. 27.

8IrfanTamwifi, et.al.,Ilmu Pengetahuan Sosial 1, (Surabaya: Amanah Pustaka, 2009),hlm. 11.

Page 16: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

4

data keberadaanya, dalam mengajarkan ilmu-ilmu pendidikan sosial didominasi oleh

proses belajar mengajar dengan buku teks. Tidaklah salah jika dikatakan bahwa

pelajaran yang diberikan sepintas, dengan sedikit atau tidak ada signifikan sama

sekali dengan apa yang dihadapi peserta didik dalam kehidupannya di masyarakat.9

Setelah kita memahami secara mendalam ternyata pendidikan di Indonesia ini

cenderung pasif. Dengan adanya keadaan tersebut pendidik sebenarnya tidak sadar

dituntut untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan melakukan eksplorasi dan

terobosan-terobosan mengenai pendekatan maupun metode baru. Berbagai

pendekatan banyak ditawarkan untuk meningkatkan hasil belajar diantaranya adalah

pendekatan SETS tersebut. Penerapan pendekatan ini di kota-kota besar cukup

berjalan dengan baik, maka para pendidik di MI Kauman Sukorejo Kendal ingin

meningkatkan kualitas peserta didik dengan ikut aktif menerapkan pembelajaran

dengan menggunakan pendekatan ini khususnya dalam mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS). Adanya latar belakang di atas peneliti tertarik untuk

mengadakan penelitian tentang penerapan mengenai pendekatan SETS, untuk

mengkaji lebih lanjut melalui skripsi yang berjudul : “Implementasi Pendekatan

SETS (Science, Environment, Technology, and Society) pada Mata Pelajaran

IPS Kelas IV di MI Al-Islam Kauman Sukorejo Kendal Tahun 2011”

Untuk memudahkan pemahaman serta menghindari kesalahpahaman tentang

judul penelitian ini, maka peneliti perlu menegaskan berbagai istilah, yaitu sebagai

berikut:

1. Implementasi

Implementasi berarti pelaksanaan atau penerapan10

, sedangkan penerapan

sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah salah satu proses menerapkan

(hal mempraktikkan).11

Hal ini merupakan suatu tindakan untuk mempengaruhi

kegiatan pembelajaran di kelas. Adapun pengertian lain dari kata penerapan ini

9Arnie Fajar, Portofolio dalam Pembelajaran IPS, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya), hlm.

32.

10Adi Gunawan, Kamus Praktis; Ilmiah Populer, (Surabaya: Kartika), hlm. 178.

11Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT. Balai

Pustaka, 2005), hlm. 1180.

Page 17: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

5

adalah kemampuan untuk menggunakan atau menerapkan suatu ide, teori, konsep,

prinsip, atau informasi ke dalam situasi yang baru.

Jadi pengertian implementasi di sini merupakan suatu proses penerapan ide,

konsep, kebijakan, atau inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan

dampak, baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan maupun nilai dan

sikap.12

Dalam pengertian ini penulis memfokuskan istilah penerapan pada pendekatan

pembelajaran yaitu pendekatan SETS (Science, Environment, Technology, and

Society).

2. Pendekatan SETS (Science, Environment, Technology, and Society)

Istilah pendekatan (approach) dalam pembelajaran menurut Sanjaya (2007)

memiliki kemiripan dengan strategi. Sebenarnya pendekatan berbeda baik

dengan strategi dan metode. Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau

sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk

pada pandangan tentang terjadinya proses yang sifatnya masih sangat umum.

Oleh karenanya, strategi dan metode pembelajaran yang digunakan dapat

bersumber dari pendekatan tertentu.13

Pendekatan dalam penelitian ini difokuskan pada suatu pendekatan

pembelajaran yaitu pendekatan SETS (Science, Environment, Technology,and

Society). Sebagaimana sudah dijelaskan di atas pendekatan ini adalah suatu

pendekatan yang melibatkan unsur sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat.

Pendekatan SETS didefinisikan sebagai belajar dan mengajar mengenai sains dan

teknologi dalam konteks pengalaman manusia.

3. IPS

Pengertian IPS telah banyak dikemukakan oleh para ahli IPS atau social

studies. Di sekolah-sekolah Amerika pengajaran IPS dikenal dengan social studies.

Jadi, istilah IPS merupakan terjemahan social studies. Dengan demikian IPS dapat

diartikan dengan “menelaah atau mengkaji tentang masyarakat”. Dalam mengkaji

masyarakat, pendidik dapat melakukan kajian dari berbagai perspektif sosial seperti

12

E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik, dan Implementasi,

(Bandung: PT.Remaja Rosdakarya,2005), hlm. 93.

13Hamruni, Strategi dan Model-Model Pembelajaran Aktif Menyenangkan, (Yogyakarta:

Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2009), hlm. 6.

Page 18: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

6

kajian melalui pengajaran sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, politik

pemerintah, dan aspek psikologi sosial yang disederhanakan untuk mencapai tujuan

pembelajaran.14

Menurut Moeljono Cokrodikardjo, IPS adalah perwujudan dari suatu

pendekatan interdispliner dari ilmu sosial. Ia merupakan integrasi dari berbagai

cabang ilmu sosial yakni sosiologi, antropologi budaya, psikologi, sejarah, geografi,

ekonomi,, ilmu politik, dan ekologi manusia yang diformulasikan untuk tujuan

intruksional dengan materi dan tujuan yang disederhanakan agar mudah dipelajari.

Sedangkan menurut pendapat S. Nasution yang juga dikutip oleh Irfan

Tamwili, dkk. mendefinisikan IPS sebagai pelajaran yang merupakan fusi atau

paduan sejumlah mata pelajaran sosial. Dinyatakan bahwa IPS merupakan bagian

kurikulum sekolah yang berhubungan dengan peran manusia dalam masyarakat yang

terdiri atas berbagai subjek sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, dan

psikologi sosial.15

Di dalam pembelajaran IPS Sekolah Dasar (SD/MI), materi yang dibahas

adalah semua cabang dari ilmu sosial tersebut akan tetapi dikemas dalam lingkup

yang sederhana mengingat penyesuaian dengan jenjang pendidikan dasar.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi inti permasalahan

dalam penelitian ini adalah

1. Bagaimana pelaksanaan pendekatan SETS (Science, Environment, Technology,

and Society) pada mata pelajaran IPS kelas IV di MI Al-Islam Kauman Sukorejo

Kendal tahun 2011?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui pelaksanaan penerapan pendekatan SETS (Science, Environment,

14

Irfan Tamwifi, et.al., Ilmu Pengetahuan Sosial 1, (Surabaya: Amanah Pustaka, 2009), hlm. 9.

15Irfan Tamwifi,et.al., Ilmu Pengetahuan Sosial 1, hlm. 10.

Page 19: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

7

Technology, and Society) pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di

kelas IV MI Al-Islam Kauman Sukorejo Kendal tahun 2011.

Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Secara Teoritis

Dapat memberikan masukan dan informasi secara teori sesuai dengan judul dan

tema skripsi, utamanya masalah penerapan pendekatan SETS (Science,

Environment, Technology, and Society) pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

(IPS) di kelas IV MI Al-Islam Kauman Sukorejo Kendal Tahun 2011.

2. Secara Praktis

a. Bagi pendidik

1) Meningkatkan kemampuan pendidik untuk memecahkan permasalahan yang

muncul dari peserta didik.

2) Membantu memberikan informasi untuk meningkatkan kemampuan serta

pemahaman peserta didik mengenai pelajaran yang sedang dipelajari.

3) Dapat meningkatkan pemahaman pendidik terhadap pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan SETS (Science, Environment, Technology, and

Society).

4) Dapat meningkatkan minat pendidik untuk menggunakan pendekatan

maupun metode yang sesuai dengan keadaan peserta didik, mata pelajaran

dan materi yang akan dipelajari.

b. Bagi peserta didik

1) Adanya peningkatan dalam pemahaman serta hasil belajar peserta didik pada

mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

2) Motivasi dan minat peserta didik terhadap pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

(IPS) dapat meningkat.

c. Bagi sekolah

1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang

bermanfaat bagi sekolah, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan kajian

bersama untuk rujukan pembelajaran di MI Al-Islam Kauman Sukorejo.

Page 20: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

8

2) Mendapatkan panduan tentang pelaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan SETS (Science, Environment, Technology, and

Society).

d. Bagi peneliti

1) Memberikan wawasan baru kepada peneliti tentang pendekatan salingtemas.

2) Mendapatkan pengalaman langsung pelaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan SETS (Science, Environment, Technology, and

Society), sekaligus sebagai contoh yang dapat dilaksanakan dan

dikembangkan kelak di lapangan.

3) Memberi bekal bagi peneliti sebagai calon guru Madrasah Ibtidaiyah (MI)

yang siap melaksanakan berbagai pendekatan serta model pembelajaran di

lapangan.

Page 21: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

9

BAB II

PENDEKATAN SETS (SCIENCE, ENVIRONMENT,

TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS

A. Kajian Pustaka

Kajian pustaka merupakan informasi dasar rujukan yang digunakan dalam

penelitian ini, hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi plagiat dan pengulangan dalam

penelitian. Berdasarkan survei yang dilakukan ada beberapa penelitian yang

mempunyai relevansi dengan penelitian yang berjudul “Implementasi Pendekatan

SETS (Science, Environment, Technology, and Society) pada Mata Pelajaran IPS”

tersebut adalah:

1. Efektivitas Pendekatan SETS (Science, Environment, Technology, Society)

terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI pada Materi Pokok Sistem Koloid di MA

NU Limpung Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2008/2009, oleh Mariyana

(03104191), Jurusan Kimia, Fakultas Tarbiyah, IAIN Walisongo.

Dalam skripsi ini menjelaskan bahwasanya ada perbedaan hasil belajar

antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada pembelajaran kimia

materi pokok sistem koloid. Perbedaan tersebut terbukti bahwa kelompok

eksperimen yang mendapat pembelajaran dengan pendekatan SETS lebih baik

dari pada kelompok kontrol yang memperoleh pembelajaran tanpa pendekatan

SETS. Hal ini terbukti dari nilai akhir rata-rata pada kelas eksperimen sebesar

7,28 sedangkan akhir rata-rata kelas pada kelas kontrol sebesar 6,33. Ini berarti

bahwa pembelajaran dengan pendekatan SETS (Science, Environment,

Technology, Society) pada materi pokok sistem koloid efektif bagi siswa kelas

XI IPA di MA NU Limpung Kabupaten Batang. 1

2. Pendekatan SETS (Science, Environment, Technology, Society)dalam

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Biologi Materi Pokok Sistem

1Mariyana, “Efektifitas Pendekatan SETS (Science, Environment, Technologi, Society) terhadap

Hasil Belajar Siswa Kelas XI pada Materi Pokok Sistem Koloid di MA NU Limpung Kabupaten

Batang Tahun Pelajaran 2008/2009”, Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo. (Semarang:

Perpustakaan IAIN Walisongo, 2009)

Page 22: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

10

Ekskresi pada Manusia Kelas XI di SMA Nasima Semarang Tahun Ajaran

2009/2010, oleh Jamal Saputra (053811283), Jurusan Biologi, Fakultas Tarbiyah,

IAIN Walisongo.

Penelitian ini membahas adanya peningkatan hasil belajar pada materi

pelajaran biologi materi pokok ekskresi pada manusia ini dengan pendekatan

SETS, di dalamnya berisi tentang hasil penelitian yang menyebutkan signifikan

terhadap hasil belajar siswa. Persentase keberhasilan penerapan pendekatan

SETS sebagai pendekatan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik di

SMA Nasima Semarang ditunjukkan dengan adanya perubahan kemampuan hasil

belajar peserta didik dalam proses pembelajaran yaitu kesiapan dan keaktifan

pada saat proses pembelajaran, juga ditunjukkan adanya peningkatan nilai skor

tes akhir dari masing-masing siklus.

Hal ini dapat dilihat dari perolehan skor yang dipresentasikan. Persentase

peningkatan ketuntasan hasil belajar dari siklus I dan II yaitu dari 60 ke 92 di

atas rata-rata yang ditentukan yaitu 65. Dan nilai individu tertinggi pada siklus

I dari 80 meningkat menjadi 95, dan terendah dari siklus I dari 60 naik menjadi

70 pada siklus II. Sedangkan peningkatan tes akhir dari siklus I ke siklus II dapat

dilihat dari nilai rata-rata yaitu 72,4 meningkat menjadi 80,2. Siswa yang tuntas

belajar pada siklus I sebanyak 13 orang dan pada siklus II meningkat menjadi 23

orang. Peningkatan tersebut sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

yaitu 74.2

Peneliti menggunakan beberapa skripsi tersebut sebagai rujukan untuk

penelitian ini, walaupun sebenarnya mata pelajaran dan jenis penelitian yang dipakai

tidak relevan dengan judul peneliti, akan tetapi dalam pembahasan skripsi tersebut

memberikan gambaran tentang hal-hal yang berkaitan dengan pendekatan SETS

(Science, Environment, Technology, and Society) yaitu mengenai teorinya.

2Jamal Saputra, “Pendekatan SETS (Science, Environment, Technologi, Society) dalam

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Biologi Materi Pokok Sistem Ekskresi pada Manusia

Kelas XI di SMA Nasima Semarang Tahun Ajaran 2009/2010”, Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo. (Semarang: Perpustakaan IAIN Walisongo, 2010)

Page 23: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

11

Sedangkan buku-buku yang dijadikan referensi untuk penelitian ini, antara

lain adalah sebagai berikut:

1. Filsafat Ilmu Pengetahuan; Persoalan Eksistensi dan Hakikat Ilmu Pengetahuan,

yang ditulis oleh Suparlan Suhartono.

Pendekatan SETS adalah pendekatan yang melibatkan unsur sains,

lingkungan, teknologi dan masyarakat. Dalam pengertian yang sempit sains

diartikan untuk menunjukkan ilmu pengetahuan alam, yang sifatnya kuantitatif

dan objektif. Dan seiring dengan perkembangan jaman maka akan berkembang

pula dan bersifat global karena ilmu-ilmu yang berhubungan dengannya, salah

satunya adalah sosial.

Peneliti menggunakan referensi ini karena di dalamnya menjelaskan

mengenai ilmu pengetahuan, yang pada akhirnya memberi pandangan yang

mendukung bahwasanya pendekatan yang peneliti angkat tidak hanya relevan

untuk mata pelajaran IPA akan tetapi juga relevan untuk mata pelajaran IPS.

2. Ilmu dalam Perspektif Sebuah Kumpulan Karangan tentang Hakikat Ilmu, yang

ditulis oleh Jujun S. Suriasumantri.

Dalam buku ini menjelaskan tentang pengertian Ilmu Pengetahuan Alam

(IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) serta perbedaan antara keduanya.

Sehingga dengan penjelasan tersebut peneliti bisa memaparkan khususnya

tentang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

3. Buku mengenai materi SETS, adalah sebagai berikut:

a. Dalam buku Nono Sutarno yang berjudul Materi Pokok Materi dan

Pembelajaran IPA SD memang menjelaskan tentang model-model

pembelajaran IPA, akan tetapi bisa dijadikan sebagai salah satu rujukan

dalam penelitian ini. Karena di dalamnya juga menjelaskan tentang

pendekatan yang peneliti angkat, yaitu pendekatan SETS (Science,

Environment, Technology, and Society). Pembahasan yang dipaparkan dalam

buku ini adalah mengenai pendekatan tersebut seperti mengenai karakteristik

dan penerapannya dalam pembelajaran.

Page 24: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

12

b. Pembelajaran Bahasa Indonesia, yang ditulis oleh Isah Cahyani.

Peneliti menggunakan buku ini menjadi salah satu referensi dari

skripsi, karena di dalamnya menjelaskan tentang teori yang berhubungan

dengan pendekatan salingtemas, yaitu mengenai pengertian dan ruang lingkup

pembelajaran salingtemas.

B. Kerangka Teoritik

1. Ilmu Pengetahuan (Science)

a. Pengertian ilmu pengetahuan

Istilah ilmu pengetahuan diambil dari kata bahasa Inggris science, yang

berasal dari bahasa Latin scientia dari bentuk kata kerja scire yang berarti

mempelajari, mengetahui.3 Sedangkan dalam Webster’s New Collegiate

Dictionary yang dikutip oleh Suparlan Suhartono menjelaskan istilah

science, berarti (1) possession of knowledge as distinguished from

ignorance or misunderstanding; knowledge attain through study or

practice, (2) a department of systematized knowledge as an object of study

(the science of theology), (3) knowledge covering general truths or the

operation of general laws esp. As obtained and tested through scientific

method; such knowledge concerned with the physical world and its

phenomena (natural science); (4) a system or method based or purporting

to be based on scientific principle.4

Ilmu pengetahuan, berarti (1) penyimpangan ilmu pengetahuan terletak

pada ketidakpedulian atau ketidaktahuan; ilmu pengetahuan itu didapatkan dari

studi atau praktik yang dilakukan secara terus-menerus, (2) bagian dari sistem

pengetahuan sebagai sebuah objek studi (teologi ilmu pengetahuan), (3)

pengetahuan yang mencakup kebenaran umum atau pengambilan hukum umum

sebagai perolehan dan percobaan yang terus-menerus dengan menggunakan

metode ilmu pengetahuan seperti pengetahuan mengenai fisis dan fenomena

(ilmu pengetahuan alam), (4) sebuah sistem atau metode dasar atau yang berarti

dasar pada prinsip ilmu pengetahuan ilmiah.

3A. Fuad Hisan, Filsafat Ilmu, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010), hlm. 108.

4Suparlan Suhartono, Filsafat Ilmu Pengetahuan: Persoalan Eksisten dan Hakikat Ilmu

Pengetahuan, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2005), hlm. 84.

Page 25: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

13

Dari penjelasan Webster tersebut, dapat ditarik simpulan bahwasanya

science, di dalamnya terkandung adanya pengetahuan yang pasti, lebih praktis,

sistematik, metodik, ilmiah dan mencakup kebenaran umum mengenai objek

studi yang lebih bersifat fisis (natural). Dan dapat dipahami bahwa ilmu

pengetahuan adalah sebagai ilmu yang mempunyai cakupan sempit dan khusus

dalam arti metodis, sistematis, dan ilmiah.5

Adapun menurut Bahm definisi ilmu pengetahuan melibatkan paling

tidak enam macam komponen, yaitu masalah (problem), sikap (attitude), metode

(method), aktivitas (activity), kesimpulan (conclusion), dan pengaruh (effects).

1) Masalah (Problem)

Masalah bisa diartikan dengan kesenjangan antara harapan dan

kenyataan. Ada tiga karakteristik yang harus dipenuhi untuk menunjukkan

bahwa suatu masalah bersifat scientific, yaitu communicability, the scientific

attitude, dan the scientific method.

a) Communicability berarti masalah adalah sesuatu yang dikomunikasikan.

b) The scientific attitude paling tidak memenuhi karakteristik curiosity (rasa

ingin tahu), speculativeness (yang penuh arti/memiliki keberanian untuk

mengungkapkan pendapat), willing to be objective (kemauan untuk

objektif), willingness to suspend judgment, dan tentatively.

c) The scientific method berarti masalah harus dapat diuji (testable).

2) Sikap (Attitude)

Karakteristik yang harus dipenuhi antara lain:

a) Curiosity berarti adanya rasa ingin tahu tentang bagaimana sesuatu itu ada,

bagaimana sifatnya, fungsinya, dan bagaimana sesuatu dihubungkan dengan

sesuatu yang lain.

b) Speculativeness, scientist harus mempunyai usaha dan hasrat untuk

mencoba memecahkan masalah, melalui hipotesis-hipotesis yang diusulkan.

5Suparlan Suhartono, Filsafat Ilmu Pengetahuan: Persoalan Eksisten dan Hakikat Ilmu

Pengetahuan, hlm. 84-85.

Page 26: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

14

c) Willingness to be objective, hasrat dan usaha untuk bersikap dan bertindak

objektif (sesuai dengan fakta), merupakan hal yang penting bagi seorang

scientist.6

Yang dimaksud dengan kemauan untuk bersikap objektif, yaitu

kemauan untuk mengikuti keingintahuan ilmiah kemanapun arahnya,

kemauan untuk dipandu oleh pengalaman dan nalar, kemauan untuk dirubah

oleh objek, kemauan untuk salah (tidak takut salah), dan kemauan untuk

konsisten/istiqomah.7

d) Willingness to suspend judgment, ini berarti bahwa seseorang scientist

dituntut untuk bertindak sabar dalam mengadakan observasi, dan bersikap

bijaksana dalam menemukan kebijakan berdasarkan bukti-bukti yang telah

dikumpulkan karena apa yang diketemukan masih serba tentatif. 8

e) Keterbukaan.9 Artinya mau menerima masukan baik positif maupun

negatif.

3) Metode (Method)10

Kata metode berasal dari kata Yunani: “Meta” = jalan; “hodos” =

melalui; “meta+hodos” = sepanjang jalan. Jadi metode adalah jalan yang harus

ditempuh untuk mencapai tujuan atau “cara bekerja” menurut aturan-aturan

atas dasar objeknya.11

Menurut S. Suhartono, metode ini berarti cara

bagaimana proses mengetahui.12

Dan menurut Senn yang dikutip oleh Jujun,

6A. Fuad Hisan, Filsafat Ilmu, hlm. 110-111.

7Mahfud Junaedi, Fundamental Structure of Scientific Knowledge (Struktur Fundamental Ilmu

Pengetahuan), Makalah disajikan dalam Perkuliahan Filsafat Ilmu, Semarang, 2010, hlm. 3.

8A. Fuad Ihsan, Filsafat Ilmu, hlm. 111.

9Mahfud Junaedi, Fundamental Structure of Scientific Knowledge (Struktur Fundamental Ilmu

Pengetahuan), Makalah disajikan dalam Perkuliahan Filsafat Ilmu, Semarang, 2010, hlm. 3.

10A. Fuad Ihsan, Filsafat Ilmu, hlm. 111.

11A. Fuad Ihsan, Filsafat Ilmu, hlm. 97.

12Suparlan Suhartono,Filsafat Ilmu Pengetahuan: Persoalan Eksisten dan Hakikat Ilmu

Pengetahuan, hlm. 51.

Page 27: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

15

metode merupakan suatu prosedur atau cara mengetahui sesuatu, yang

mempunyai langkah-langkah yang sistematis.13

Jadi ilmu pengetahuan ini akan muncul karena diawali dengan adanya

masalah, proses berfikir yang selanjutnya diikuti dengan tindakan untuk

memecahkan masalah tersebut. Sedangkan berkenaan dengan sifat metode

scientific, para scientist tidak selalu memiliki ide yang (pasti) yang dapat

ditunjukkan sebagai sesuatu yang absolut atau mutlak, karena penggunaan

metode tersebut disesuaikan dengan masalah yang ada.

4) Aktivitas (Activity)

Science adalah aktivitas, yang dilakukan oleh seseorang. Ilmu

pengetahuan tidak hanya satu aktivitas tunggal saja, melainkan suatu rangkaian

aktivitas sehingga merupakan sebuah proses. Rangkaian aktivitas itu bersifat

rasional, kognitif, dan teleologis.

5) Kesimpulan (Conclusions)

Kesimpulan yang merupakan pemahaman yang dicapai sebagai hasil

pemecahan masalah adalah tujuan dari science, yang diakhiri dengan

pembenaran dari sikap, metode, dan aktivitas.

6) Beberapa Pengaruh (Effect)

Sebagian dari apa yang dihasilkan melalui science pada gilirannya

memberi berbagai pengaruh. Pertimbangannya dibatasi oleh dua penekanan,

yaitu pertama, pengaruh ilmu terhadap teknologi dan industri, melalui apa yang

disebut dengan applied science (ilmu terapan), dan kedua, pengaruh ilmu

terhadap alam, masyarakat serta membudayakannya menjadi berbagai macam

nilai. 14

b. Ciri-ciri ilmu pengetahuan

Ciri pengetahuan ilmiah antara lain adalah persoalan dalam ilmu itu

penting untuk segera dipecahkan dengan maksud untuk memperoleh jawaban.

13

Jujun S. Suriasumantri, Filsafat Ilmu; Sebuah Pengantar Populer, (Jakarta: CV. Muliasari,

1996), hlm.119

14A. Fuad Ihsan, Filsafat Ilmu, hlm. 112.

Page 28: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

16

Dalam hal ini memang ilmu muncul dari adanya problema dan harus dari

problema, tetapi masalah itu telah diketahuinya sebagai suatu persoalan yang

tidak terselesaikan dalam pengetahuan sehari-harinya.

Di samping itu, setiap ilmu dapat memecahkan masalah sehingga

mencapai suatu kejelasan dan kebenaran, walaupun bukan kebenaran akhir yang

abadi dan mutlak. Kemudian bahwa setiap jawaban dalam masalah ilmu telah

berupa kebenaran harus dapat diuji oleh orang lain. Pengujiannya baik dengan

pembenaran atau penyangkalan. Hal lain juga bahwa setiap masalah dalam ilmu

pengetahuan harus dapat dijawab dengan cara penelaahan atau penelitian

keilmuan yang seksama, sehingga dapat dijelaskan dan didefinisikan.

Dengan menilik persoalan keilmuan pada dasarnya masalah yang

terkandung dalam ilmu adalah selalu harus merupakan suatu problema yang telah

diketahuinya atau ingin diketahuinya, kemudian agar dapat diperoleh kejelasan

tentunya dengan mempergunakan metode yang relevan untuk mencapai

kebenaran yang cocok dengan keadaan yang sesungguhnya.

Menurut Van Melsen ada delapan ciri yang menandai ilmu, yaitu sebagai

berikut:

1) Ilmu pengetahuan secara metodis harus mencapai suatu keseluruhan

yang secara logis koheren. Itu berarti adanya sistem dalam penelitian

(metode) maupun harus susunan logis.

2) Ilmu pengetahuan tanpa pamrih, karena hal itu erat kaitannya dengan

tanggung jawab ilmuwan.

3) Universalitas ilmu pengetahuan.

4) Objektivitas, artinya setiap ilmu terpimpin oleh objek dan tidak

didistorsi oleh prasangka-prasangka subjektif.

5) Ilmu pengetahuan harus dapat diverifikasi oleh semua peneliti ilmiah

yang bersangkutan, karena itu ilmu pengetahuan harus dapat

dikomunikasikan.

6) Progresivitas, artinya suatu jawaban ilmiah baru bersifat ilmiah

sungguh-sungguh, bila mengandung pertanyaan baru dan

menimbulkan problem baru lagi.

7) Kritis, artinya tidak ada teori yang definitif, setiap teori terbuka bagi

setiap peninjauan kritis yang memanfaatkan data-data baru.

8) Ilmu pengetahuan harus dapat digunakan sebagai perwujudan

kebertautan antara teori dan praktik.15

15

A. Fuad Ihsan, Filsafat Ilmu, hlm. 114-115.

Page 29: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

17

Sedangkan menurut Ralph Ross dan Ernest Van Den Haag yang dikutip

oleh Burhanudin Salam, mengemukakan ciri-ciri ilmu, yaitu:

1) Bahwa ilmu itu rasional

2) Bahwa ilmu itu bersifat empiris

3) Bahwa ilmu itu bersifat umum.

4) Bahwa ilmu itu bersifat komulatif.16

Ilmu dikatakan rasional, karena ilmu merupakan hasil dari proses

berpikir dengan menggunakan akal, atau hasil berpikir secara rasional.

Ilmu bersifat empiris, artinya pernyataan dari ilmu harus bisa dibuktikan

kebenarannya. Jadi hal ini ilmu bukan merupakan sesuatu yang direkayasa

dengan kemauan manusia tanpa melihat objek yang diteliti dan metode untuk

memperolehnya.

Ilmu itu bersifat umum, berarti bahwasanya ilmu itu masih mengandung

hal yang bersifat luas, maka perlu diadakan pembagian ilmu menurut objek yang

diteliti agar lebih spesifik.

Dan ilmu itu bersifat akumulatif, artinya bahwa hasil daripada ilmu yang

telah lalu dapat dipergunakan untuk penyelidikan dan penemuan hal-hal yang

baru. Jadi dengan ini perkembangan ilmu akan berjalan seiring dengan kemajuan

cara berpikir manusia, jaman dan teknologi yang mendukung untuk proses

pengembangan tersebut.

Di sisi lain demi objektivitas ilmu, ilmuwan harus bekerja dengan cara

yang ilmiah. Sifat ilmiah dalam ilmu dapat diwujudkan, apabila dipenuhi syarat-

syarat yang intinya adalah:

1) Ilmu harus mempunyai objek, ini berarti bahwa kebenaran yang hendak

diungkapkan dan dicapai adalah persesuaian antara pengetahuan dan

objeknya.

2) Ilmu harus mempunyai metode, ini berarti bahwa untuk mencapai kebenaran

yang objektif, ilmu tidak dapat bekerja tanpa metode yang rapi.

16

Burhanuddin Salam, Pengantar Filsafat, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hlm. 24.

Page 30: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

18

3) Ilmu harus sistematik, ini berarti bahwa dalam memberikan pengalaman.

Objeknya dipadukan secara harmonis sebagai suatu kesatuan yang teratur.

4) Ilmu harus bersifat universal, ini berarti bahwa kebenaran yang diungkapkan

oleh ilmu tidak mengenai sesuatu yang bersifat khusus, melainkan itu berlaku

umum.

Disamping itu yang perlu disadari bahwasanya ilmu itu bukan hal yang

statis, melainkan bergerak secara dinamis sesuai dengan pengembangan yang

diusahakan oleh manusia dalam mengungkap dalam tabir alam semesta ini.

Usaha pengembangan tersebut mempunyai arti juga bahwa kebenaran yang telah

diungkap oleh ilmu tertentu adalah kebenaran yang masih terbuka untuk diuji. 17

Sedangkan menurut The Liang Gie yang dikutip oleh A. Fuad Ihsan,

ilmu pengetahuan atau pengetahuan ilmiah mempunyai 5 ciri pokok yaitu:

1) Empiris. Ciri ini menekankan bahwa setiap pernyataan harus dapat

dibuktikan, artinya bahwa pengetahuan itu diperoleh berdasarkan

pengamatan dan percobaan.

2) Sistematis, berbagai keterangan dan data yang tersusun sebagai kumpulan

pengetahuan itu mempunyai hubungan ketergantungan dan teratur.

3) Objektif, berarti bahwasanya pengetahuan itu bebas dari prasangka

perseorangan dan kesukaan pribadi.18

Maksudnya adalah mengesampingkan

unsur pribadi yaitu dengan mengutamakan pemikiran logika, netral dalam

arti tidak dipengaruhi oleh sesuatu yang bersifat kedirian.19

4) Analitis, pengetahuan ilmiah berusaha membeda-bedakan pokok soalnya ke

dalam bagian yang terperinci untuk memahami berbagai sifat, hubungan, dan

peranan dari bagian-bagian itu.

5) Verifikatif, dapat diperiksa kebenarannya oleh siapapun juga.20

17

A. Fuad Ihsan, Filsafat Ilmu, hlm. 115-116.

18A. Fuad Hisan, Filsafat Ilmu, hlm. 113

19Burhanuddin Salam, Pengantar Filsafat, hlm. 11.

20A. Fuad Ihsan, Filsafat Ilmu, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010) , hlm. 113.

Page 31: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

19

c. Jenis-jenis ilmu pengetahuan

Menurut Randall yang dikutip oleh Burhanuddin S. , mengemukakan

bahwa ada dua jenis ilmu (science) yang mencakup:

1) Formal science, yang meliputi matematika dan logika formal.

2) Empirical science (ilmu pengetahuan empiris), yang mencakup dua cabang

ilmu, yaitu:

a) Physical science, lebih dikenal dengan ilmu pengetahuan alam, seperti:

kimia, biologi dan fisika.

b) Social science, sering disebut dengan ilmu pengetahuan sosial, seperti:

sosiologi, psikologi, antropologi, psikologi sosial, dan sebagainya. 21

Formal science adalah ilmu pengetahuan yang tidak tergantung pada

pengalaman dan tidak berhubungan dengan gejala-gejala alam. Dan pengertian

formal menunjukkan, bahwa para ahli di bidang formal science, menitikberatkan

pada kerangka atau bentuk-bentuk pernyataan atau pemikiran, atau pada materi

apa yang dibicarakan. Formal science tidak menaruh perhatian pada pengalaman

empiris, juga tidak pada intuisi, melainkan pada hubungan-hubungan logis

matematis. Karakteristik ilmu pengetahuan ini adalah deduktif hipotesis,

maksudnya adalah ilmu tersebut berasal dugaan sementara (hipotesis) yang

berawal dari teori yang bersifat umum ditarik fakta-fakta tertentu yang bersifat

khusus.

Dari penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwasanya objek ilmu

formal bersifat abstrak, dapat berupa angka-angka, konsep, ide, yang berada

dalam pemikiran manusia.

Sebaliknya, bahwasanya empiris science merupakan ilmu pengetahuan

yang berhubungan dengan aspek-aspek pengalaman namun pengalaman ini

bukan hanya sekedar pengalaman biasa akan tetapi pengalaman yang

metodologis (melalui proses dan cara-cara tertentu). Selain itu ilmu empiris

berhubungan dengan hal-hal atau sifat-sifat yang abstrak. Sifat-sifat abstrak ini

21

Burhanuddin Salam, Pengantar Filsafat, hlm. 6.

Page 32: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

20

diperlukan dalam rangka merumuskan hipotesis, membuat sesuatu generalisasi

atau hukum-hukum.22

Cakupan ilmu ini adalah physical science dan social science, akan tetapi

dalam pembahasan skripsi penulis membatasi hanya tentang social science (Ilmu

Pengetahuan Sosial).

Memang mengenai materi ajar IPS sudah disesuaikan dengan tingkat

jenjang pendidikan. Dalam kaitan ini pendidikan dasar seperti MI/SD materi ajar

dipelajari adalah materi dasar. Walaupun sudah disederhanakan pembahasannya,

peserta didik khususnya masih mengalami kesulitan. Maka dengan adanya sebab

tersebut, pendidik dituntut untuk menggunakan pendekatan maupun metode

pembelajaran yang disesuaikan dengan materi yang akan dipelajari, agar peserta

didik mudah memahaminya.

2. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Dalam kajian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) terdapat beberapa istilah

yang kadang-kadang sering diartikan secara tumpang-tindih antara yang satu

dengan yang lain. Istilah-istilah tersebut adalah ilmu-ilmu sosial, studi sosial dan

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Meskipun pada masing-masing istilah itu sama-

sama terdapat kata-kata “sosial” tetapi dalam pengertian dan maknanya ada

perbedaan.

Sesuai dengan sebutannya sebagai ilmu, ilmu sosial itu tekanannya

kepada keilmuan yang berkenaan dengan kehidupan masyarakat atau kehidupan

sosial. Tentang ilmu sosial, sebagaimana yang dikutip Safruddin Nurdin yaitu

mengenai penjelasan Achmad Sanusi “ilmu sosial terdiri atas disiplin-disiplin

ilmu pengetahuan sosial yang bertaraf akademis dan biasanya dipelajari pada

tingkat perguruan tinggi”.23

22

Burhanuddin Salam, Pengantar Filsafat, hlm. 6-7.

23Syafruddin Nurdin, Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman Individu Siswa

dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Jakarta: PT. Ciputat Press,2005), hlm. 21.

Page 33: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

21

Dari penjelasan tersebut maka dapat dipahami bahwasanya ilmu sosial

secara khusus dipelajari dan dikembangkan di tingkat pendidikan tinggi.

Garapan dari ilmu sosial sebenarnya sangat luas dan bersifat akademis-teoritis,

sehingga untuk mendalaminya memerlukan perhatian yang sungguh. Selain

daripada itu pembinaan perhatian tersebut harus dilakukan bersinambungan

mulai dari tingkat terendah yaitu mulai dari sekolah dasar bahkan mungkin

sebelumnya sampai pada tingkat yang lebih tinggi.24

Mengenai studi sosial (social studies), istilah ini mulai dikenal di

Amerika Serikat sekitar tahun 1913. Studi sosial merupakan suatu studi yang

mengkaji dan menelaah gejala-gejala serta masalah-masalah sosial yang

berhubungan dengan perkembangan dan struktur kehidupan manusia.25

Jadi

studi sosial ini lebih bersifat praktis, yang memberikan kemampuan kepada

peserta didik dalam mengelola dan memanfaatkan kekuatan-kekuatan fisik dan

sosial dalam menciptakan kehidupan yang serasi. Studi sosial ini juga

mempersiapkan peserta didik untuk mampu memecahkan masalah sosial dan

memiliki keyakinan akan kehidupan yang akan datang. Dan sudah menjadi

gejala umum bahwasanya social studies adalah program studi yang dirumuskan

dan dikemas untuk disajikan di tingkat sekolah dasar dan menengah bukan untuk

perguruan tinggi.26

Maka dapat dipahami bahwa antara ilmu sosial dan studi sosial

mempunyai perbedaan yaitu jika ilmu sosial hanya diajarkan di Perguruan

Tinggi, dan lebih menitikberatkan kepada teori dan konsep keilmuanya.

Sedangkan studi sosial diajarkan dan dipelajari sejak dari pendidikan dasar, serta

lebih menitikberatkan pada masalah-masalah yang dapat dibahas dengan

meninjau berbagai sudut yang ada hubungannya satu sama lain.

24

Sardjiyo, et.al., Pendidikan IPS di SD, (Jakarta: Universitas terbuka, 2008), hlm.1. 22-1.23.

25Syafruddin Nurdin, Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman Individu Siswa

dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, hlm. 19.

26Sapriya, et.al., Konsep Dasar IPS, (Bandung: Upi Press, 2006), hlm. 4.

Page 34: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

22

Sedangkan mengenai Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), istilah ini secara

resmi mulai dipergunakan di Indonesia sejak tahun 1975 adalah istilah Indonesia

untuk pengertian studi sosial (social studies), seperti di Amerika Serikat.27

IPS seperti halnya IPA, matematika, Bahasa Indonesia merupakan

bidang studi. Dengan demikian, IPS sebagai bidang studi memiliki garapan yang

dipelajari cukup luas. Bidang garapannya itu meliputi gejala-gejala dan masalah

kehidupan masyarakat bukan pada teori dan keilmuannya, melainkan pada

kenyataan kehidupan kemasyarakatan. Dari gejala dan masalah sosial tadi

ditelaah, dianalisis faktor-faktornya sehingga dapat dirumuskan jalan

pemecahannya.

Disamping itu rumusan tentang pengertian telah banyak dikemukakan

oleh para ahli IPS. Telah dipaparkan sedikit di atas, bahwasanya di sekolah-

sekolah Amerika pengajaran IPS lebih dikenal dengan social studies. Jadi, istilah

IPS merupakan terjemahan social studies. Dengan demikian IPS dapat diartikan

dengan “penelaahan atau kajian tentang masyarakat”, dan mengkaji tentang

masyarakat”. Dalam mengkaji masyarakat, guru dapat melakukan kajian dari

berbagai perspektif sosial, seperti sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi,

antropologi, politik-pemerintahan, dan aspek psikologi sosial yang

disederhanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.28

Menurut pendapat S. Nasution yang juga dikutip oleh Irfan Tamwili,

dkk. : IPS sebagai pelajaran yang merupakan fusi atau paduan sejumlah mata

pelajaran sosial. Dinyatakan bahwa IPS merupakan bagian kurikulum sekolah

yang berhubungan dengan peran manusia dalam masyarakat yang terdiri atas

berbagai subjek sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, dan psikolog

sosial.29

Di sini maksudnya adalah IPS dan pembelajarannya yang dilaksanakan

baik pada pendidikan dasar maupun pada pendidikan tinggi tidak menekankan

pada aspek teoritis keilmuannya, tetapi aspek praktis dalam mempelajari,

27

Sardjiyo, Pendidikan IPS di SD, hlm. 1.21.

28Irfan Tamwifi, et.al., Ilmu Pengetahuan Sosial 1, (Surabaya: Amanah Pustaka, 2009), hlm. 9.

29Irfan Tamwifi, et.al., Ilmu Pengetahuan Sosial 1, hlm. 10.

Page 35: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

23

menelaah, mengkaji gejala, dan masalah sosial masyarakat, yang bobot dan

keluasannya disesuaikan dengan jenjang pendidikan masing-masing.

Di dalam pembelajaran IPS Sekolah Dasar (SD/MI), materi yang dibahas

adalah semua cabang dari ilmu sosial tersebut akan tetapi dikemas dalam

lingkup yang sederhana mengingat penyesuaian dengan jenjang pendidikan

dasar.

Dalam penyempurnaan/penyesuaian kurikulum 1994 (suplemen GBPP)

mata pelajaran IPS untuk Sekolah Dasar/MI (1999) dijelaskan bahwa “Ilmu

pengetahuan sosial(IPS) adalah mata pelajaran yang mengkaji kehidupan sosial

yang bahannya didasarkan pada kajian sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi,

antropologi, dan tata negara ”. Khusus untuk IPS yang diajarkan di SD (1999)

terdiri atas dua bahan kajian pokok yaitu pengetahuan sosial dan sejarah. Bahan

kajian pengetahuan sosial mencakup antropologi, sosiologi, geografi, ekonomi,

dan tata negara. Dan sejarah, yang bahan kajiannya meliputi perkembangan

masyarakat Indonesia sejak masa lampau hingga masa kini.30

b. Ruang lingkup Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

Secara mendasar, pembelajaran IPS berkenaan dengan kehidupan

manusia yang melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhannya. IPS berkenaan

dengan cara manusia memenuhi kebutuhannya, baik untuk memenuhi materi,

budaya, dan kejiwaannya, memanfaatkan sumber daya yang ada dipermukaan

bumi, mengatur kesejahteraan dan pemerintahannya maupun kebutuhan lainnya

dalam rangka mempertahankan kebutuhan masyarakat manusia. Singkatnya, IPS

mempelajari, menelaah, dan mengkaji sistem, kehidupan manusia di permukaan

bumi ini dalam konteks sosialnya atau manusia sebagai anggota masyarakat.

Dengan pertimbangan bahwa manusia dalam konteks sosial demikian

luas, pengajaran IPS pada jenjang pendidikan harus dibatasi sesuai dengan

kemampuan peserta didik tiap jenjang, sehingga ruang lingkup pengajaran IPS

pada jenjang pendidikan dasar berbeda dengan jenjang pendidikan menengah dan

perguruan tinggi.

30

Syafruddin Nurdin, Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman Individu Siswa

dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, hlm. 23.

Page 36: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

24

Pada jenjang pendidikan dasar, ruang lingkup pengajaran IPS dibatasi

sampai pada gejala dan masalah sosial yang dapat dijangkau pada geografi dan

sejarah. Terutama gejala dan masalah sosial kehidupan sehari-hari yang ada di

lingkungan sekitar peserta didik MI/SD.31

Sedangkan dalam buku yang ditulis oleh Sardjiyo dkk. menyebutkan

bahwasanya ruang lingkup mata pelajaran IPS SD/MI meliputi aspek-aspek

sebagai berikut:

1) Manusia, tempat dan lingkungan.

2) Waktu, keberlanjutan dan perubahan.

3) Sistem sosial dan budaya.

4) Perilaku ekonomi dan sosial.32

c. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Tujuan IPS biasanya terlalu umum dan kurang memberi arah bagi proses

belajar dan mengajar. Jadi, karena tujuan itu sangat umum, maka ada jurang

antara tujuan dan isi pelajaran sehingga keeratan hubungan antara isi, proses

belajar, dan tujuan sukar untuk dikembangkan. Akibat penyajian pelajaran yang

kurang mendapat bimbingan dari tujuan, maka proses belajarnya sangat

ditentukan oleh buku. Hal ini dapat mengakibatkan tujuan pengajaran kurang

mengenai sasarannya. Dilihat dari perencanaan kurikulum, apabila tujuan tidak

jelas, maka sulitlah bagi pendidik untuk mengembangkan suatu program

pendidikan. Karena itu, perlu adanya suatu cara bagaimana menjabarkan tujuan

yang sifatnya umum itu menjadi tujuan operasional. Maksudnya ialah agar setiap

rumusan itu bisa diikuti maksud dari setiap rumusan tersebut, sehingga

memudahkan bagi penyusunan teknik mengajar dan evaluasinya.33

Sama halnya dalam bidang-bidang yang lain, tujuan pembelajaran IPS

bertumpu pada tujuan yang lebih tinggi. Secara hirarki, tujuan pendidikan

nasional pada tataran operasional dijabarkan dalam tujuan institusional tiap jenis

31

Irfan Tamwifi, et.al., Ilmu Pengetahuan Sosial 1, hlm. 1.11.

32Sardjiyo et.al., Pendidikan IPS di SD , hlm.1.29.

33Muhammad Numan Sumantri, Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2001), hlm. 259-262.

Page 37: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

25

dan jenjang pendidikan. Selanjutnya pencapaian tujuan institusional ini secara

praktis dijabarkan dalam tujuan kurikuler atau tujuan mata pelajaran pada setiap

setiap studi dalam kurikulum, termasuk bidang studi IPS. Akhirnya tujuan

kurikuler secara praktis operasional dijabarkan dalam tujuan instruksional atau

tujuan pembelajaran. Adapun tujuan dari pembelajaran IPS sekurang-kurangnya

meliputi hal-hal berikut:

1) Membekali peserta didik dengan pengetahuan sosial yang berguna dalam

kehidupan masyarakat;

2) Membekali peserta didik dengan kemampuan mengidentifikasi,

menganalisa dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang

terjadi dalam kehidupan bermasyarakat;

3) Membekali peserta didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan

sesama warga masyarakat dan dengan berbagai bidang keilmuan serta

berbagai keahlian;

4) Membekali peserta didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif,

dan keterampilan dalam lingkungan hidup yang menjadi bagian

kehidupannya yang tidak terpisahkan; dan

5) Membekali peserta didik dengan kemampuan mengembangkan

pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan kehidupan,

perkembangan masyarakat, dan perkembangan ilmu dan teknologi.34

Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwasanya pembelajaran IPS

bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir, sikap dan nilai peserta

didik sebagai individu, anggota masyarakat, makhluk sosial dan budaya, agar

nantinya mampu hidup di tengah-tengah masyarakat dengan baik.

Kelima tujuan di atas harus dicapai dalam pelaksanaan kurikulum IPS di

berbagai lembaga pendidikan dengan keluasan, kedalaman, dan bobot yang

disesuaikan dengan jenis dan jenjang pendidikan yang dilaksanakan.

Kemudian dalam berbagai buku social studies, sering dijumpai bahwa

para ahli merumuskan tujuan IPS dengan mengaitkannya pada usaha

mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang baik.35

Tanpa disadari bahwasanya mata pelajaran IPS ini juga dapat

mengcounter berbagai masalah sosial yang timbul oleh perkembangan sains dan

34

Irfan Tamwifi, et.al., Ilmu Pengetahuan Sosial 1, hlm. 12.

35Syafruddin Nurdin, Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman Individu Siswa

dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, hlm. 24.

Page 38: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

26

teknologi. IPS dapat dijadikan sebagai media dalam memberikan pemahaman

tentang sains dan teknologi dalam kehidupan manusia. Peran IPS di sini

bukanlah untuk mencetak para ilmuwan atau penghasil teknologi, melainkan

lebih menitikberatkan pada berfikir bagaimana menghadapi dampak sosial dari

perkembangan dan penerapan sains dan teknologi. Hal ini diperlukan agar

masyarakat khususnya pada tingkat persekolahan dapat menerima berbagai hasil

sains dan teknologi dengan disertai pemahaman yang cukup, sehingga pada

akhirnya dapat menerima hasil teknologi tanpa disertai gejolak-gejolak sosial

bahkan dapat digunakan untuk kemajuan masyarakat sendiri.

3. Pendekatan SETS (Science, Environment, Technology, and Society).

a. Pengertian SETS (Science, Environment, Technology, and Society)

Pendekatan SETS memiliki kepanjangan sains, lingkungan, teknologi,

dan masyarakat. Secara mendasar dapat dikatakan bahwa setelah menggunakan

pendekatan ini siswa akan memiliki kemampuan memandang suatu cara

terintegrasi dengan memperhatikan keempat unsur salingtemas, sehingga dapat

diperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang pengetahuan yang dimiliki.

Urutan ringkasan pendekatan ini membawa pesan bahwa untuk menggunakan

sains (S-pertama) ke bentuk teknologi (T) dalam memenuhi kebutuhan

masyarakat (S-kedua) diperlukan pemikiran tentang berbagai implikasinya pada

lingkungan (E) secara fisik maupun mental. Secara tidak langsung, hal ini

menggambarkan arah pendekatan SETS yang relatif memiliki kepedulian

terhadap lingkungan kehidupan atau sistem kehidupan (manusia).36

Jadi, pendidikan SETS ini bukan pendidikan di angan-angan atau di atas

kertas saja, melainkan pendidikan SETS benar-benar membahas sesuatu yang

nyata yaitu, bisa dipahami, dapat dilihat dan dibahas dan bisa dipecahkan jalan

keluarnya. Dengan kata lain pendekatan ini didefinisikan sebagai belajar dan

mengajar mengenai sains dan teknologi dalam konteks pengalaman manusia. Ini

36

Nono Sutarno, Materi Pokok dan Pembelajaran IPA SD, (Jakarta: Universitas Terbuka,

2008), hlm. 9.24.

Page 39: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

27

berarti bahwa peserta didik dalam pembelajarannya selain mempelajari teori

tentang sains (ilmu pengetahuan) mereka juga menengok kehidupan nyata

mereka yang berhubungan dengan teori yang dipelajari, sehingga akan

berdampak positif dalam pemahaman peserta didik.

Maka dari penjelasan di atas, hasil pembelajaran ini diharapkan mampu

memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa dalam mengembangkan

kehidupan sebagai manusia pribadi, anggota masyarakat, warga negara, sehingga

siap untuk mengikuti pendidikan selanjutnya.37

“Adapun teori belajar yang digunakan dalam pendekatan SETS adalah

konstruktivisme, behaviorisme, cognitive development, dan social cognitive”.38

Belajar berdasarkan konstruktivisme adalah “mengonstruk”

pengetahuan.39

Di sini berarti belajar akan bermakna apabila peserta didik belajar

mengkonstruksikan (membangun) pengetahuan, sikap, atau ketrampilannya

sendiri.

Sebagaimana di dalam buku yang ditulis oleh Baharuddin dan Esa Nur

Wahyuni bahwa “konstruktivisme itu memahami hakikat belajar sebagai kegiatan

manusia membangun atau menciptakan pengetahuan dengan cara mencoba

memberi makna pada pengetahuan sesuai pengalamannya”.40

Menurut teori konstruktivisme pengetahuan bukan merupakan kumpulan

fakta dari suatu kenyataan yang sedang dipelajari, melainkan sebagai konstruksi

kognitif seseorang terhadap objek, pengalaman, maupun lingkungannya. Oleh

karena itu, dalam belajar harus diciptakan lingkungan yang mengundang atau

merangsang perkembangan otak/kognitif peserta didik. Jadi Teori

konstruktivisme yang landasan dasarnya schema. Teori schema memandang

bahwa proses pembelajaran sebagai perolehan pengetahuan baru dalam diri

37

Isah Cahyani, Pembelajaran Bahasa Indonesia, (Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan

Islam Departemen Agama RI, 2009), hlm.100.

38Nono Sutarno, Materi Pokok dan Pembelajaran IPA SD, hlm. 9.35.

39Agus Suprijono, Cooperative Learning; Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2010), hlm. 85.

40Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori belajar dan pembelajaran , (Jogjakarta: Ar-Ruzz

Media, 2010), hlm. 115-116.

Page 40: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

28

peserta didik dengan cara mengaitkannya dengan struktur kognitif yang sudah

ada. Hasil belajar merupakan hasil dari pengorganisasian struktur kognitif yang

baru, yaitu integrasi antara pengetahuan lama dengan pengetahuan baru. Jadi,

struktur kognitif yang baru nantinya menjadi dasar pada kegiatan belajar

berikutnya. Belajar menurut teori konstruktivisme adalah suatu proses

pembentukan pengetahuan. Pembentukan ini harus dilakukan oleh peserta didik

sendiri. Maka peserta didik harus aktif melakukan kegiatan, aktif berpikir,

menyusun konsep dan memberi makna sesuatu yang dipelajarinya.41

Kegiatan ini

terlihat dalam pembelajaran dengan menggunakan SETS, peserta didik dituntut

untuk bisa menghubungkaitkan antara unsur-unsur SETS. Ini bisa diawali dengan

menggunakan contoh yang mereka alami sendiri atau yang mereka pahami

mengenai kehidupan sehari-hari mereka.

Dengan adanya pemahaman itu mereka bisa mengkonstruk (membangun)

pengetahuan yang baru, salah satunya adalah melalui interaksi, baik dengan

pendidik maupun antar peserta didik. Sebagaimana pendapat Slavin yang dikutip

oleh Trianto, konstruktivisme adalah suatu pendapat yang menyatakan bahwa

perkembangan kognitif merupakan suatu proses di mana anak secara aktif

membangun sistem arti dan pemahaman terhadap realita melalui pemahaman dan

interaksi mereka.42

Maka dengan penjelasan tersebut tidak salah apabila teori

social cognitive ini juga berperan dalam penerapan pendekatan SETS (Science,

Environment, Technology,and Society).

Teori ini menjelaskan bahwasanya keterlibatan dengan orang lain

membuka kesempatan bagi mereka mengevaluasi dan memperbaiki pemahaman.

Dengan cara ini, pengalaman dalam konteks sosial memberikan mekanisme

penting untuk pengembangan pemikiran peserta didik.43

Jadi dukungan teori social cognitive adalah interaksi sosial dalam diskusi

kelompok sehingga peserta didik saling bekerjasama. Dari kegiatan ini mereka

41

Bambang Warsito, Teknologi Pembelajaran; Landasan & Aplikasinya, (Jakarta: PT. Rineka

Cipta), hlm. 77-78.

42Trianto, Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), hlm. 74.

43Agus Suprijono, Cooperative Learning; Teori & Aplikasi PAIKEM,, hlm. 55.

Page 41: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

29

akan menciptakan lingkungan belajar yang positif serta melakukan keterampilan

berfikir sehingga terjadinya perkembangan berpikir.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwasanya banyak manfaat

bagi peserta didik setelah melakukan kerjasama. Sesungguhnya sikap tersebut

telah dianjurkan oleh Allah SWT, karena kerja sama merupakan kebutuhan yang

sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup, yaitu dalam Surat al-Maidah

ayat 2:

.... ....

“...dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan

takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan

pelanggaran...” (Q.S. al-Maidah/5: 2).44

Selain itu teori yang menjadi landasan pendekatan SETS adalah cognitive

development, atau sering diartikan dengan perkembangan kognitif.

Perkembangan kognitif merupakan suatu proses genetika yaitu proses yang

didasarkan atas mekanisme biologis yaitu perkembangan sistem syaraf. Dengan

bertambahnya umur maka susunan syaraf seseorang akan semakin kompleks dan

ini memungkinkan kemampuannya meningkat.45

Oleh karena itu, proses belajar

peserta didik akan mengikuti perkembangan tertentu sesuai dengan umurnya.

Dalam kenyataannya perkembangan kognitif tersebut juga perlu adanya

dukungan dari lingkungan yang berupa pengalaman ataupun interaksi sosial agar

perkembangan tersebut menjadi maksimal. Sebagaimana pendapat Vygotsky,

bahwasanya ia percaya interaksi sosial dengan orang lain memacu

pengonstruksian ide-ide baru dan meningkatkan perkembangan intelektual

pelajar.46

44

Menteri Agama RI, Al-quran dan Terjemahnya, (Semarang: PT. Karya Toha Putra, 1995),

hlm. 156.

45Bambang Warsito, Teknologi Pembelajaran; Landasan & Aplikasinya, (Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 2008), hlm. 69.

46Sugianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif, (Surakarta: Yuma Pustaka, 2010), hlm. 154.

Page 42: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

30

Teori yang terakhir yang digunakan dalam pendekatan SETS adalah teori

behaviorisme. Menurut teori behaviorisme, manusia sangat dipengaruhi oleh

kejadian-kejadian di dalam lingkungannya yang akan memberikan pengalaman-

pengalaman belajar. Belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang terjadi

karena adanya stimulan dan respons yang dapat diamati. Seseorang dianggap

telah belajar apabila mampu menunjukkan perubahan tingkah laku.

Behaviorisme menekankan pada tingkah laku yang objektif, empiris (nyata),

konkret dan dapat diamati (observable). Maka teori ini tidak heran kalau lebih

menekankan hasil belajar.

Dalam menerapkan teori behaviorisme ini yang terpenting adalah para

guru, perancang pembelajaran, dan pengembang program-program pembelajaran

harus memahami karakteristik peserta didik dan karakteristik lingkungan belajar

agar tingkat keberhasilan peserta didik selama kegiatan pembelajaran dapat

diketahui. Tuntutan dari teori ini adalah pentingnya merumuskan tujuan

pembelajaran secara jelas dan spesifik supaya mudah dicapai dan diukur.47

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwasanya pembelajaran

dengan menggunakan pendekatan SETS (Science, Environment, Technology, and

Society) menggunakan beberapa teori yang saling mendukung, sehingga terjadi

keberhasilan dalam proses maupun hasil pembelajarannya.

Dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan pendekatan SETS

(Science, Environment, Technology, and Society) ini, maka pendidik

menggunakan metode diskusi untuk memacu (merangsang) dan memicu

(menumbuhkan) semangat belajar karena di dalamnya terdapat proses interaksi

yang akan menumbuhkan pengetahuan baru setelah adanya pertukaran ide

ataupun pengalaman peserta didik mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Dari

semangat belajar tersebut diharapkan hasil dari pembelajaran akan meningkat.

Dan untuk menambah pemahaman peserta didik, pada pertemuan kedua

pendidik menggunakan metode pengamatan langsung mengenai objek-objek

47

Bambang Warsito, Teknologi Pembelajaran; Landasan & Aplikasinya, (Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 2008), hlm. 66-67.

Page 43: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

31

yang berhubungan dengan materi pokok, seperti di pabrik, pasar, WarNet, Bank

BRI, dan sebagainya.

b. Ciri atau karakteristik dari pendekatan SETS (Science, Environment, Technology,

and Society)

Sejumlah ciri atau karakteristik dari pendekatan salingtemas adalah

sebagai berikut:

1) Tetap memberi pengajaran sains.

2) Murid dibawa ke situasi untuk memanfaatkan konsep sains ke bentuk

teknologi untuk kepentingan masyarakat.

3) Murid dibawa untuk berpikir tentang berbagai kemungkinan akibat

yang terjadi dalam proses pentransferan sains tersebut ke bentuk

teknologi.

4) Murid diminta untuk menjelaskan keterhubungkaitan antara unsur sains

yang dibincangkan dengan unsur-unsur lain dalam SETS yang

mempengaruhi berbagai keterkaitan antara unsur tersebut.

5) Murid dibawa untuk mempertimbangkan manfaat atau kerugian dari

pada menggunakan konsep sains tersebut bila diubah dalam bentuk

teknologi.

6) Dalam konteks konstruktivisme, murid dapat diajak berbincang tentang

SETS dari berbagai macam arah dan dari berbagai macam titik awal

tergantung pengetahuan dasar yang dimiliki oleh siswa yang

bersangkutan.48

Jadi dari ciri dan karakteristik di atas menjelaskan bahwasanya, pendidikan

SETS harus dapat membuat peserta didik memahami hakekat dari “Sains-

Lingkungan-Teknologi-Masyarakat” sebagai satu kesatuan. Maksudnya adalah

peserta didik harus selalu memperhitungkan saling keterkaitan antara elemen-elemen

dalam SETS. Pendidikan SETS tidak hanya memperhatikan sains, teknologi,

masyarakat tetapi juga dampak positif/negatif yang diakibatkan oleh sains dan

teknologi yang dipakai oleh masyarakat pada lingkungan dan masyarakat itu sendiri.

Untuk lebih jelasnya, keterkaitan keempat unsur SETS dapat dilihat pada gambar

berikut:

48

Nono Sutarno, Materi Pokok dan Pembelajaran IPA SD, hlm. 9.29-9.30.

Page 44: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

32

Society

Gambar 1. Hubungan timbal balik unsur-unsur pendidikan SETS49

Dari gambar di atas terlihat bahwa keseluruhan keempat unsur SETS

tersebut akan selalu menyatu dan tak terpisahkan dalam pembelajaran. Dan

kurang pada tempatnya jika pembahasan SETS hanya sebatas elemen per elemen

yang terpisah satu sama lain. Apabila hal itu dilakukan sama artinya dengan

memfokuskan pada salah satu unsur dari pendekatan ini.

c. Hakikat dan tujuan pendekatan Pendekatan SETS (Science, Environment,

Technology, and Society)

Hakikat dan tujuan pembelajaran SETS adalah agar melalui pembelajaran

ini dapat membuat siswa mengerti unsur-unsur utama SETS serta keterkaitan

antar unsur-unsur tersebut pada saat mempelajari sains. Dengan kata lain,

diperlukan pemikiran yang kritis untuk belajar setiap elemen dari pendekatan ini

dengan memperhatikan berbagai keterhubungan antara unsur-unsurnya.

Pendekatan ini juga bertujuan untuk membantu siswa mengetahui sains,

perkembangannya dan bagaimana perkembangan sains dapat mempengaruhi

lingkungan, teknologi, dan masyarakat secara timbal balik. Selain itu pendekatan

ini juga bertujuan agar siswa mengetahui cara menyelesaikan masalah-masalah

yang timbul akibat berkembangnya masalah yang berkaitan dengan masyarakat.50

49

Pristiadi Utomo, “Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan SETS”, dalam http://

ilmuwanmuda.wordpress.com/pembelajaran-fisika-dengan-pendekatan-sets/, diakses 14 Juni 2011

50Nono Sutarno, Materi Pokok dan Pembelajaran IPA SD, hlm. 9.24.

Science

Environment Tecnology

Page 45: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

33

Jadi, agar peserta didik lebih memahami unsur-unsur yang dimaksud

dalam pembelajaran SETS mereka harus dibimbing oleh pendidik dengan diawali

konsep-konsep yang sederhana yang terdapat di lingkungan sekitar kehidupan

sehari-hari peserta didik. Dengan demikian peserta didik akan lebih mudah

menangkap apa yang dijelaskan oleh pendidik, dan tujuan dari pembelajaran

SETS ini akan tercapai.

4. Tinjauan Materi

Adapun materi ajar yang dijadikan sebagai objek penelitian kelas IV semester

II adalah sebagaimana dalam Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)

sebagai berikut:

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

2. Mengenal sumber daya alam,

kegiatan ekonomi dan kemajuan

teknologi di lingkungan kabupaten/

kota dan provinsi

2.3 Mengenal perkembangan

teknologi, produksi, komunikasi,

dan transportasi serta

pengalaman menggunakannya.51

Materi ini dijelaskan dalam Bab yang berjudul “Teknologi Produksi,

Komunikasi, dan Transportasi”, adapun penjabaran materinya adalah sebagai

berikut:

a. Pengertian Teknologi

Teknologi ada hubungannya dengan kata “teknik”. Kata teknik artinya

cara atau metode. Teknologi di sini berarti keseluruhan sarana atau alat yang

digunakan manusia untuk menghasilkan barang dan jasa yang diperlukan

manusia.52

Pengertian lain dari teknologi adalah kemampuan teknik yang

berlandaskan ilmu pengetahuan untuk membuat dan menggunakan sesuatu.

Teknologi diciptakan manusia dengan tujuan untuk mempermudah dan

51

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang

Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah: Standar Kompetensi Dasar Tingkat SD,

MI dan SDLB, (Jakarta, 2006), hlm. 583.

52Tantya Hisnu P. dan Winardi, Ilmu Pengetahuan Sosial 4 untuk SD/MI kelas 4, (Jakarta:

Pusat Perbukuan, 2008), hlm. 170.

Page 46: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

34

membantu manusia.53

Ada bermacam-macam teknologi yang diciptakan oleh

manusia, diantaranya adalah teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi.

b. Perkembangan Teknologi Produksi

Kegiatan produksi adalah kegiatan yang menghasilkan suatu barang atau

jasa.54

Kegiatan ini dilakukan untuk membuat barang-barang yang dikonsumsi

oleh manusia, yaitu dari bahan baku yang diolah melalui proses sehingga

dihasilkan barang jadi yang siap untuk dikonsumsi. Tidak hanya itu saja, ada juga

produksi yang menghasilkan jasa yang dibutuhkan oleh manusia.

Seiring dengan bertambahnya kemajuan jaman dan ilmu pengetahuan,

teknologi pun muncul sehingga mempermudahkan manusia dalam melakukan

proses produksi. Dalam kaitannya dengan hal ini manusia berusaha untuk selalu

mengembangkan peralatan untuk membuat barang. Oleh karena itu, kita

mengenal ada dua macam teknologi produksi, yaitu:

1) Teknologi produksi sederhana

Pemanfaatan sumber daya alam untuk menghasilkan barang-barang

kebutuhan sudah dilaksanakan oleh masyarakat sejak zaman dahulu. Namun

masyarakat tradisional menggunakan teknologi produksi yang sangat

sederhana. Pada zaman dahulu masyarakat hanya menggunakan peralatan

sederhana yang didukung oleh tenaga otot. Contohnya adalah para petani

pada zaman dahulu mengolah tanah dengan menggunakan bajak yang ditarik

oleh kerbau atau sapi dan juga didukung oleh tenaga manusia sendiri.

2) Teknologi produksi modern.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mendorong manusia

untuk menciptakan alat-alat produksi yang menggunakan mesin modern,

misalnya: traktor untuk membajak sawah.55

53

Sigit P., et.al., Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI, (Solo: CV. Sindunata), hlm. 59.

54Ahmad Zuber dan Lukman Hakim, Aktif Belajar IPS 4; untuk Kelas IV SD dan MI, (Solo:

PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2009), hlm. 157.

55Muh. Arif, Ilmu Pengetahuan Sosial, (Jakarta Pusat: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam

Depag RI, 2009), hlm. 242-243.

Page 47: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

35

c. Perkembangan Teknologi Komunikasi

Dalam topik ini yang dimaksud adalah komunikasi antar manusia.

Komunikasi bisa diartikan sebagai kegiatan berinteraksi untuk mendapatkan

informasi, berita, pesan, kemauan atau ide tertentu.

Berdasarkan bentuknya, komunikasi dibedakan menjadi 3 macam, yaitu

komunikasi lisan, komunikasi tulisan, dan isyarat. Komunikasi lisan adalah

komunikasi yang umum dilakukan manusia. Komunikasi lisan dilakukan tanpa

peralatan kecuali alat ucap manusia itu sendiri. Bentuk komunikasi lisan antara

lain bercakap-cakap, ceramah, menelepon, bertanya, dan diskusi.

Komunikasi tulisan adalah komunikasi yang dilakukan secara tidak

langsung, namun melalui alat perantara, yaitu tulisan. Komunikasi tulisan

dilakukan apabila kita hendak berhubungan dengan orang lain di tempat yang

berlainan dan tidak memungkinkan untuk bertatap muka secara langsung.

Sedangkan komunikasi isyarat adalah komunikasi dengan menggunakan bahasa

isyarat dalam bentuk gerakan tubuh atau kebiasaan-kebiasaan tertentu.56

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi manusia

berusaha untuk menciptakan alat yang bisa untuk memudahkan mereka untuk

melakukan komunikasi. Kedudukan teknologi komunikasi ini erat kaitannya

dengan alat dan media komunikasi. Dalam perkembangannya, teknologi

komunikasi semakin menunjukkan peranan yang sangat penting dalam kehidupan

manusia. Berdasarkan sifatnya dikenal dua macam teknologi komunikasi, yaitu:

1) Teknologi komunikasi tradisional adalah teknologi komunikasi pada masa

lalu yang bersifat sederhana, baik bentuk maupun wujudnya. Cara

penggunaannya pun sederhana dan mudah dilakukan, misalnya kentungan

dan bedug dengan cara dipukul.57

Adapun contoh yang lain adalah telik sandi,

kurir, dan tali pohon.58

56

Dwi Tyas Utami et.al., Pengetahuan Sosial SD untuk Kelas IV, (Jakarta: Erlangga, 2004),

hlm. 45-46.

57Ahmad Zuber dan Lukman Hakim, Aktif Belajar IPS 4; untuk Kelas IV SD dan MI, hlm. 162-

163.

58Tantya Hisnu P. dan Winardi, Ilmu Pengetahuan Sosial 4 untuk SD/MI kelas 4, hlm. 176-177.

Page 48: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

36

2) Teknologi komunikasi modern, dengan bentuk dan fungsi yang beragam.

Untuk memperlancar hubungan antara dua pihak atau lebih, maka diperlukan

suatu alat atau sarana yang disebut dengan media komunikasi. Media

komunikasi pada masa kini dapat dibedakan menjadi media cetak dan media

elektronik.

Media cetak merupakan sarana media massa yang dicetak dan

diterbitkan secara berkala. Berbagai contoh media cetak yang sering dijumpai

dalam kehidupan sehari-hari antara lain surat kabar, majalah, buku, pamflet,

brosur, poster, spanduk, serta alat cetak jarak jauh seperti telegraf dan

faksimile. Sedangkan yang dimaksud dengan media elektronik adalah sarana

media massa yang mempergunakan elektronik modern. Media elektronik

menampilkan bentuk komunikasi melalui tulisan, gambar, dan suara (audio

visual). Beberapa contoh media elektronik antara lain adalah telepon, televisi,

radio, dll.59

d. Perkembangan Teknologi Transportasi.

Transportasi adalah pengangkutan barang atau orang dari satu tempat ke

tempat yang lain. Untuk memenuhi kebutuhannya, manusia memerlukan alat

angkutan untuk membawa barang dan orang. Sedangkan teknologi transportasi

adalah teknologi yang berkaitan dengan kendaraan. Seperti halnya teknologi

produksi dan teknologi komunikasi, teknologi transportasi juga mengalami

perkembangan, yaitu:

1) Teknologi transportasi pada masyarakat tradisional.

Masyarakat tradisional membuat alat transportasi yang sederhana

untuk mengangkut penumpang atau barang dari suatu tempat menuju tempat

menuju tempat yang lain. Mereka belum bisa membuat mesin modern. Oleh

karena itu alat transportasi yang dibuat hanya menggunakan tenaga otot atau

dengan bantuan tenaga angin saja. Itulah sebabnya masyarakat tradisional

belum mengenal alat transportasi udara. Yang dikenal hanyalah alat

transportasi darat dan air. Itupun hanya menggunakan teknologi seadanya.

59

Ahmad Zuber dan Lukman Hakim, Aktif Belajar IPS 4; untuk Kelas IV SD dan MI, hlm. 163-

164.

Page 49: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

37

Alat-alat transportasi darat yang dikenal adalah tandu, kuda, dokar, gerobak,

dan kereta. Sedangkan alat transportasi air yang dikenal adalah rakit dan

perahu.

2) Teknologi transportasi pada masyarakat modern.

Penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan

teknologi telah mendukung pembuatan transportasi dengan menerapkan

teknologi modern. Dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi itu

pula masyarakat berhasil menciptakan berbagai macam alat transportasi.

Alat-alat tersebut digerakkan dengan tenaga mesin. Alat transportasi darat

yang berhasil diciptakan untuk membantu manusia untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya adalah bis, truk, kereta api, mobil, dan kendaraan motor

lainnya. Untuk mendukung alat transportasi darat pemerintah membangun

jalan-jalan raya, jembatan, dan terminal. Sedangkan contoh dari transportasi

air adalah kapal ferry dan kapal-kapal besar yang dapat mengangkut barang

ratusan ton. Untuk mendukung transportasi laut pemerintah membangun

pelabuhan-pelabuhan.

Untuk keperluan transportasi udara masyarakat modern telah berhasil

menciptakan, antara lain adalah pesawat terbang, helikopter, dll.

Pengangkutan dengan menggunakan transportasi udara jauh lebih cepat

dibandingkan dengan menggunakan alat transportasi darat dan air jenis

apapun. Untuk mendukung transportasi udara pemerintah membangun bandar

udara.60

C. Penerapan Pendekatan SETS (Science, Environment, Technology, and

Society) dalam Pembelajaran

Di dalam pembelajaran menggunakan pendekatan SETS murid diminta

menghubungkan antara unsur-unsurnya. Yang dimaksud adalah murid

menghubungkaitkan antara konsep sains yang dipelajari dengan benda-benda yang

berkenaan dengan konsep tersebut pada unsur lain di dalamnya, sehingga

60

Muh. Arif, Ilmu Pengetahuan Sosial, hlm. 252-253.

Page 50: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

38

kemungkinan murid memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang keterkaitan

konsep tersebut dengan unsur lain di dalam SETS, baik dalam bentuk kelebihan atau

kekurangannya.61

Dengan meletakkan sains sebagai fokus perhatian, maka pendidik sains serta

peserta didik yang menghadapi pelajaran sains dapat dibawa melihat bentuk

keterkaitan sebenarnya dari ilmu yang dipelajarinya dikaitkan dengan unsur lain

dalam SETS. Oleh karena seperti yang diungkapkan di atas, bahwa masing-masing

unsur itu saling terkait, maka dalam pembelajaran sains seharusnya pendidik dan

peserta didik dapat mengambil berbagai contoh serta fakta yang ada atau

kemungkinan fakta yang dapat dikaitkan secara terpadu dalam pengenalan atau

pembelajaran konsep sains yang dihadapi sesuai dengan tujuan pengajaran dan pada

saat memungkinkan peserta didik mengembangkan diri (mengenai pengetahuannya

tersebut) berdasarkan pengetahuan yang dipelajari.

Jangan hanya memberi perhatian lebih terhadap sains tanpa memperhatikan

konteks SETS. Tidak menutup kemungkinan bahwa arah kegiatan sains yang mereka

lakukan itu sepenuhnya memfokuskan pada entitas sains itu sendiri (dengan

kemungkinan gerak ke arah teknologi) tanpa memikirkan dampaknya pada

masyarakat ataupun lingkungan. Akan tetapi apabila ketekunan mereka di bidang

sains tersebut selalu dikaitkan dengan unsur lain dalam SETS secara terintegratif dan

bertanggung jawab, maka kesejahteraan kehidupan di muka bumi itulah yang dapat

kita diperoleh.

Secara umum dapat dikatakan bahwa pembelajaran ini memiliki makna

pengajaran sains dikaitkan dengan unsur lain dalam SETS, yakni lingkungan,

teknologi, dan masyarakat. Sains tidak berdiri sendiri di masyarakat karena

keterkaitan dan ketergantungannya pada unsur-unsur tersebut. Demikian pula

kepentingan masyarakat sendiri juga dibatasi oleh kemampuan sains serta teknologi

dan sumber daya yang ada di lingkungan. Yang terpenting, kondisi lingkungan

sangat ditentukan oleh kesadaran masyarakat akan kepentingannya, adanya teknologi

61

Nono Sutarno, Materi Pokok dan Pembelajaran IPA SD, hlm. 9.30.

Page 51: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

39

yang akan menjaga atau menghancurkannya, serta keberadaan sains yang

memerlukan eksistensinya.

Di dalam pembelajaran SETS, tidak hanya memperhatikan isu yang ada di

masyarakat dan lingkungan yang telah ada dan mengkaitkannya dengan unsur lain,

akan tetapi juga pada cara melakukan sesuatu untuk kepentingan masyarakat dan

lingkungan itu yang memungkinkan kehidupan masyarakat serta kelestarian

lingkungan terjaga sementara kepentingan lain terpenuhi.

Maka di dalam kegiatan pengajaran topik yang merupakan pokok bahasan

yang paling aktual dan sesuai dengan subjek yang dipelajari haruslah merupakan

pilihan utama bagi pendidik. Topik-topik terpilih dapat merupakan bahasan konsep

sains yang berkaitan dengan teknologi dan lingkungan sesuai dengan topik sains

yang perlu diajarkan.

Dengan adanya latar belakang tersebut, di dalam skripsi ini peneliti hanya

membatasi pada pembelajaran mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS) kelas

IV dalam Bab yang berjudul “Teknologi Produksi, Komunikasi, dan Transportasi”.

Oleh karena itu untuk mencapai tujuan pengajaran dengan menggunakan pendekatan

SETS (Science, Environment, Technology, and Society) ini pendidik dapat memulai

dari konsep-konsep yang sederhana yang terdapat di lingkungan sekitar kehidupan

sehari-hari peserta didik, mengingat subjek kegiatan belajar masih pada jenjang

pendidikan dasar, agar mereka lebih mudah memahami keterkaitan antar unsur yang

ada di dalam konsep SETS.

Dalam penerapannya pendidik menggunakan beberapa metode pembelajaran,

seperti metode ceramah, diskusi, pengamatan langsung, tanya jawab, dan penugasan.

Pelaksanaannya dilakukan dalam dua kali pertemuan. Pertemuan pertama, pendidik

menggunakan metode ceramah, dengan maksud menjelaskan konsep SETS dengan

mengaitkan dengan contoh-contoh yang ada di sekitar kehidupan peserta didik. Ini

bertujuan agar peserta didik lebih mudah memahami keterkaitan antar elemen dari

konsep SETS tersebut.

Setelah metode ceramah digunakan pendidik menggunakan metode diskusi,

dengan membagi peserta didik menjadi 5 kelompok, yang masing-masing kelompok

terdiri dari 8 anggota. Dalam kegiatan diskusi ini peserta didik harus dengan senang

Page 52: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

40

hati menerima penetapan yang telah ditentukan oleh pendidik mengenai pembagian

kelompok. Mereka tidak boleh membeda-bedakan teman dengan kata lain bahwa

harus menganggap setiap dari mereka adalah teman. Dengan tujuan agar kegiatan

diskusi dapat berjalan dengan baik tanpa adanya rasa diskriminasi. Dan apabila

masih merasa bingung dengan pembagian kelompok yang telah dijelaskan oleh

pendidik, maka peserta didik jangan merasa segan untuk bertanya. Sebagaimana

telah dikemukakan oleh Muhammad Syakir bahwa:

Duduklah di tempat yang telah ditentukan oleh gurumu, jangan duduk di

tempat lain. Bila salah seorang teman kamu hendak menempati tempat

dudukmu, janganlah kamu bertengkar atau mengganggunya, tetapi

kemukakanlah kepada gurumu agar beliau memberi tempat duduk tertentu62

.

Pada kegiatan diskusi yang akan dilakukan setiap kelompok diberi tema diskusi

yang berbeda dengan tugas mengaitkan konsep SETS dengan contoh di sekitar

kehidupan peserta didik yang disesuaikan dengan tema masing-masing. Dalam

pelaksanaannya pendidik menggunakan media kertas HVS, yang digunakan untuk

mencatat hasil diskusi dan sumber materi tambahan untuk memperlancar proses

diskusi. Setelah kegiatan diskusi selesai, perwakilan dari setiap kelompok

mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Apabila hasil dari diskusinya

kurang baik, maka kelompok lain diperbolehkan untuk menyempurkan dengan

memberi masukan yang bersifat membangun.

Pada pertemuan kedua, pendidik menggunakan metode observasi (pengamatan

langsung). Ini dimaksudkan agar peserta didik lebih memahami materi yang telah

dilakukan pada pertemuan sebelumnya. Yaitu dengan cara pendidik mengajak

peserta didik untuk observasi ke tempat-tempat yang terdapat berbagai teknologi

62

Muhammad Syakir, Pelajaran Dasar tentang akhlak: Washaya Al-Abaa’ Lil Abnaa’,

(Surabaya: Al-Miftah, 2001), hlm. 29.

Page 53: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

41

yang sesuai dengan materi pokok. Tempat-tempat tersebut seperti pasar, pabrik,

Bank BRI, dan sebagainya. Dalam proses pengamatan tersebut pendidik memberi

penjelasan dengan mengaitkan fakta dengan konsep yang terdapat dalam SETS.

Page 54: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

41

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Nana Syaodih

Sukmadinata, penelitian kualitatif (qualitative research) adalah suatu penelitian yang

ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas

sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun

kelompok.1 Dalam kaitannya dengan hal ini maka penelitian kualitatif ini

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari perilaku yang

diamati tersebut. Dan beberapa deskripsi tersebut digunakan untuk menemukan

prinsip-prinsip dan penjelasan yang mengarah pada simpulan.

Sedangkan metode yang digunakan adalah deskriptif, di mana penelitian ini

berusaha memberikan gambaran secara sistematis dan cermat fakta-fakta aktual dan

sifat-sifat populasi tertentu.2 Dalam hal ini mengenai ruang lingkup pembelajaran

dengan menggunakan pendekatan SETS (Science, Environment, Technology, and

Society) pada mata pelajaran IPS yang ada di MI Al-Islam Kauman Sukorejo.

Dalam pendekatan kualitatif di sini peneliti mencoba mendeskripsikan

mengenai pelaksanaan pendekatan tersebut dengan memaparkan keadaan objek yang

diteliti sebagaimana adanya.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Proses penelitian ini dilaksanakan di MI Al-Islam Kauman Sukorejo Kendal

yang beralamat di Jln. Kauman 01 Sukorejo Kendal. Peneliti memilih tempat di

sekolah ini karena sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah terbaik di Kendal.

1Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya), hlm. 60.

2Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,

2006), hlm.14.

Page 55: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

42

2. Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini berlangsung kira-kira selama dua bulan mulai dari

tanggal 21 Maret – 1 Juni 2011.

C. Sumber Penelitian

Adapun data yang digunakan sebagai sumber penelitian ini adalah:

1. Primer, yaitu data yang dikumpulkan langsung dari individu-individu yang

diselidiki.3 Berarti di sini yang dimaksud adalah sumber-sumber data yang

secara langsung didapatkan di lokasi atau objek penelitian. Data primer tersebut

meliputi: sejarah tentang berdiri MI Al-Islam Kauman Sukorejo Kendal, data

pendidik, peserta didik, serta penerapan pendekatan SETS (Science,

Environment, Technology, and Society) pada mata pelajaran IPS kelas IV.

2. Sekunder, yaitu data yang ada dalam pustaka-pustaka.4 sumber data ini diperoleh

dari kegiatan mengumpulkan data melalui penelusuran terhadap buku-buku dan

lain-lain yang berkaitan dengan penelitian, yaitu mengenai teori tentang

pendekatan SETS (Science, Environment, Technology, and Society) dan

penerapannya dalam pembelajaran.

D. Fokus Penelitian

Fokus penelitian menyatakan pokok persoalan apa yang menjadi pusat

perhatian dalam penelitian. Penetapan fokus penelitian merupakan tahap yang sangat

menentukan dalam penelitian kualitatif. Hal ini karena “suatu penelitian kualitatif

tidak dimulai dari sesuatu yang kosong tetapi dilakukan berdasarkan persepsi

seseorang terhadap masalah”,5

Jadi fokus dari penelitian itu pada dasarnya adalah sumber pokok dari masalah

penelitian itu sendiri.6

3Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2009), hlm.23.

4Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, hlm.23.

5Lexy J. Moloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2009), hlm. 92.

6Lexy J. Moloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, hlm. 386.

Page 56: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

43

Yang menjadi fokus penelitian dalam penelitian ini adalah pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SETS (Science, Environment,

Technology, and Society) pada mata pelajaran IPS yang ada di MI Al-Islam Kauman

Sukorejo.

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Metode pengamatan Langsung/Observasi

“Metode observasi adalah metode atau cara-cara menganalisis dan mengadakan

pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati

individu atau kelompok secara langsung”.7

Jenis observasi yang peneliti gunakan adalah observasi berperan serta

(participant observation), yaitu sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut

melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data. Sehingga dengan melakukan

observasi partisipan ini, maka yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai

mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak.8

Dalam penelitian ini metode observasi dilakukan dengan cara mengamati

secara langsung mengenai proses pembelajaran pada mata pelajaran IPS dan hal-hal

yang berkaitan dengannya yaitu mengenai pendidik, peserta didik, materi yang

diajarkan, alokasi waktu yang dibutuhkan, metode yang digunakan, media serta alat

pembelajarannya. Maka dengan kegiatan observasi ini akan diperoleh data yang

dapat mendukung dalam penelitian.

2. Metode Wawancara/Interview

Metode wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara

langsung, berupa interview secara mendalam terhadap informan. Wawancara adalah

percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu

7Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Jakarta: Remaja

Rosdakarya, 2009), hlm. 149.

8Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2010),

hlm. 204.

Page 57: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

44

pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara

(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.9

Dalam wawancara diharapkan terjadi hubungan yang baik antara pewawancara

dengan responden sehingga tidak timbul kecurigaan dan dapat menghasilkan data

yang lebih lengkap. Dalam penelitian ini peneliti juga menggunakan alat

pengumpulan data yang berupa pedoman wawancara, yaitu instrument yang

berbentuk pertanyaan yang diajukan secara langsung kepada informan dan responden

di tempat penelitian. Dalam hal ini yang diwawancarai adalah:

a. Kepala Sekolah MI Al-Islam Kauman Sukorejo.

b. Waka Kurikulum MI Al-Islam Kauman Sukorejo

c. Pendidik mata pelajaran IPS kelas IV MI Al-Islam Kauman Sukorejo

Metode ini dilakukan dengan tujuan agar peneliti mengetahui apakah

pendekatan SETS (Science, Environment, Technology,and Society) memang

diterapkan dalam pembelajaran di MI Al-Islam Kauman Sukorejo Kendal, khususnya

pada mata pelajaran IPS kelas IV.

3. Metode Dokumentasi

“Dokumentasi, dari asal kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Di

dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis

seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan

harian, dan sebagainya”.10

Metode ini digunakan untuk melengkapi data-data dalam penelitian. Metode ini

digunakan untuk mencari dan mengumpulkan data dan informasi tertulis dari

informan yang berhubungan dengan penelitian. Data yang didapatkan tersebut dapat

pula untuk memperkuat dalam lapangan saat wawancara dan observasi.

Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk daftar nama peserta

didik, guru, dan arsip-arsip lain yang berhubungan dengan penelitian, serta foto yang

menggambarkan tentang proses pembelajaran di kelas IV pada pembahasan mata

9Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, hlm. 186.

10Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. Asdi

Mahasatya, 2006), hlm. 158.

Page 58: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

45

pelajaran IPS dengan menggunakan pendekatan SETS (Science, Environment,

Technology, and Society).

F. Teknik Analisis Data

Berdasarkan pada tujuan penelitian yang akan dicapai, maka peneliti memulai

dengan menelaah seluruh data yang sudah tersedia dari berbagai macam sumber

yaitu melalui pengamatan, wawancara, dan dokumentasi dengan melakukan reduksi

data. Reduksi data di sini adalah proses penyederhanaan yang dilakukan melalui

seleksi, pemfokusan dan pengabstraksian data mentah menjadi informasi yang

bermakna.

Analisis data ini bertujuan untuk menyederhanakan data ke dalam yang lebih

mudah dibaca dan diinterpretasi. Dalam memberikan interpretasi data yang

diperoleh, peneliti menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu

metode penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian

yang terjadi pada saat sekarang.11

“Metode ini bertujuan membuat deskriptif,

gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta

serta hubungan antara fenomena yang diselidiki”.12

11

Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, ( Bandung: Sinar Baru,

1989), hlm. 64.

12Moh. Nazir, Metodologi Penelitian, ( Jakarta: Ghalia Indonesia, 1999), hlm. 54.

Page 59: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

46

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN TENTANG IMPLEMENTASI

PENDEKATAN SETS (SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND

SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI AL-ISLAM

KAUMAN SUKOREJO KENDAL TAHUN 2011

A. Tinjauan Umum MI Al-Islam Kauman Sukorejo Kendal

1. Sejarah Singkat MI Al-Islam Kauman Sukorejo Kendal

MI Al-Islam merupakan sekolah dasar yang bernuansa Islam yang didirikan

oleh yayasan MASUMI yang awalnya dinamai Madrasah Wajib Belajar (MWB)

yaitu sekolah setingkat Sekolah Rakyat (SR) dan peresmian berdirinya sekolah ini

berdasarkan hasil keputusan bersama antara masyarakat sekitar dan pengurus pada

tahun 1963. Dan seiring dengan perkembangan pendidikan maka sekolah yang

awalnya bernama Madrasah Wajib Belajar ini berubah menjadi Madrasah Ibtidaiyah

(MI) Al-Islam sebagaimana disesuaikan dengan lembaga yang mengelolanya yaitu

berbasis Islam. Perubahan nama sekolah ini di bawah naungan Yayasan Islam (Solo)

pada tahun 1964, saat itu Madrasah ini telah berstatus terdaftar sampai tahun 1995.

Dengan adanya bertambahnya zaman dan kerja keras pengelola, pendidik serta

dukungan dari masyarakat Madrasah Ibtidaiyah Al-Islam ini mengalami perubahan

status yang semakin baik sebagaimana faktanya dari tahun 1995-2001 dari awalnya

berstatus terdaftar menjadi berstatus diakui, kemudian mendapatkan status

disamakan dari tahun 2001-2006 dan akhirnya dari tahun 2006 sampai sekarang telah

berstatus terakreditasi B.1

Adapun letak geografis MI Al-Islam Kauman Sukorejo Kendal adalah berada

di tengah kecamatan Sukorejo yang merupakan tempat strategis dengan alamat yaitu

Jln. Kauman 01, kode pos 51363, Tlp. (0294) 451358.2 Sedangkan keberadaan MI Al

1Hasil wawancara dengan Bapak Muhammad Taftazani selaku kepala sekolah MI Al-Islam

Kauman Sukorejo Kendal, pada hari Rabu tanggal 1 Juni 2011 di ruang Kepala Sekolah.

2Data dokumentasi MI Al Islam Kauman Sukorejo Kendal yang didapat pada hari Jumat

tanggal 1 April 2011.

Page 60: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

47

Islam Kauman Sukorejo Kendal ini dipisah oleh Masjid Besar Sukorejo dengan

batas-batas sebagai berikut:

a. Sebelah Barat : permukiman penduduk lebih tepatnya

adalah desa Kauman

b. Sebelah Timur : pertokoan

c. Sebelah Selatan : pertokoan dan pasar Sukorejo

d. Sebelah Utara : bunderan Sukorejo

2. Keadaan Pendidik MI Al-Islam Kauman Sukorejo Kendal

Keberhasilan tujuan pendidikan di MI Al-Islam tidak terlepas dari dukungan

dari para pendidik. Karena pendidik merupakan salah satu komponen pembelajaran

yang sangat penting. Di jenjang pendidikan dasar ini kedudukan pendidik tidak lain

juga sebagai wali kelas khususnya kelas bawah pada sekolah dasar, yaitu kelas 1, 2,

dan 3. Adapun tugas dari wali kelas dan pendidik adalah sebagai berikut:

a. Wali kelas membantu kepala sekolah dalam kegiatan sebagai berikut:

1) Pengelolaan kelas

2) Menyelenggarakan administrasi kelas, meliputi:

a) Denah tempat duduk peserta didik

b) Papan absensi kelas

c) Daftar pelajaran kelas

d) Buku absensi siswa

e) Daftar piket kelas

f) Tata tertib kelas

3) Penyusunan pembuatan struktur bulanan peserta didik

4) Pengisian daftar kumpulan nilai peserta didik

5) Pembuatan catatan khusus tentang peserta didik

6) Pencatatan mutasi peserta didik

7) Pengisian buku laporan penilaian hasil belajar

8) Pembagian buku laporan penilaian hasil belajar.3

3Data dokumentasi MI Al Islam Sukorejo Kendal yang didapat pada hari Jumat 8 April 2011.

Page 61: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

48

b. Pendidik bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan mempunyai tugas

melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar secar efektif dan efisien.

Tugas dan tanggung jawab seorang pendidik, meliputi:

1) Membuat perangkat program pengajaran

2) Melaksanakan program pembelajaran

3) Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan harian, ulangan

umum, ujian akhir.

4) Melaksanakan analisis hasil ulangan harian

5) Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan

6) Mengisi daftar nilai peserta didik

7) Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar peserta didik

8) Melaksanakan tugas tertentu di sekolah.4

Sebagaimana telah dijelaskan sekilas di atas bahwasanya di jenjang pendidikan

dasar baik SD maupun MI sebagaimana halnya di MI Al-Islam mempunyai ciri khas

tersendiri dibandingkan dengan jenjang pendidikan yang lain yaitu adanya wali kelas

atau sering disebut dengan guru kelas khususnya kelas bawah pada sekolah dasar

yaitu kelas 1, 2, dan 3, yang mempunyai tugas mengajarkan semua mata pelajaran di

kelas yang ia tanggungjawabi. Jadi Guru kelas mempunyai dua tugas yaitu selain

menjadi wali kelas juga menjadi pendidik semua mata pelajaran.

Adapun penjelasan mengenai pendidik MI Al-Islam Kauman Sukorejo dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

4Data dokumentasi MI Al Islam Sukorejo Kendal yang didapat pada hari Jumat 8 April 2011.

Page 62: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

49

Tabel 4.1

Tenaga Pendidik MI Al-Islam Tahun 2011-20125

No Nama L/P Jabatan Pendidikan

Terakhir

Tahun

Bekerja

1 M. Taftazani L Kepala

Sekolah

D2 27-12-85

2 Siti Sudarini P Guru PGA 30-7-84

3 Tarmuji L Guru SI 21-7-97

4 Ahmad Mabrur L Guru SI 1-3-01

5 Kholida Fitriani P Guru SI 23-9-02

6 Imam Badrudin L Guru SI 5-10-02

7 Ahmad Nawawi L Guru S1 1-8-03

8 Susapto L Guru SI 19-7-04

9 Nur Hidayah P Guru D2 5-4-06

10 Nazula Arifani P Guru SMA 1-7-06

11 Ani Faizah P Guru D2 17-7-06

12 Dwi Anggoro P. L Guru Sm3 30-8-07

13 Sri Rahayu P Guru D2 1-8-08

14 Bakhrudin L Guru D2 1-1-10

15 Kirno ,S.Ag L Guru SI 1-7-00

3. Keadaan Peserta Didik MI Al-Islam Kauman Sukorejo Kendal

Peserta didik merupakan komponen yang melakukan kegiatan belajar untuk

mengembangkan potensi kemampuan untuk mencapai tujuan belajar. Mengenai

jumlah peserta didik, di MI Al-Islam Kauman Sukorejo Kendal ini dari awal berdiri

hingga sekarang mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan karena MI Al-Islam

senantiasa berusaha meningkatkan kualitas anak didiknya. MI Al-Islam bertekad

untuk memberikan pelayanan maksimal melalui tenaga pendidik yang profesional

dalam mendidik anak didiknya dengan penuh kesabaran, ramah, lugas, berwibawa,

menguasai materi, dan memiliki kesiapan dalam menyampaikan materi serta

didukung dengan kurikulum yang dipersiapkan dengan baik. Selain itu MI Al-Islam

juga dilengkapi sarana dan prasarana yang sangat menunjang kegiatan belajar

mengajar, sehingga menjadi tempat proses belajar mengajar yang baik, kondusif dan

menyenangkan bagi anak didiknya.6

5Data dokumentasi MI Al Islam Sukorejo Kendal yang didapat pada hari Rabu 1 Juni 2011.

6Hasil wawancara dengan Bapak Kirno selaku kepala Waka kurikulum MI Al-Islam Kauman

Sukorejo Kendal, pada hari Senin tanggal 21 Maret 2011 di kantor.

Page 63: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

50

Berdasarkan dokumentasi data peserta didik yang melakukan pendidikan di MI

Al-Islam ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2

Jumlah peserta didik tahun 2011-20127

No Kelas Jumlah

1 I 54

2 II 62

3 III 56

4 IV 60

5 V 65

6 VI 54

Jumlah 351

4. Keadaan Sarana dan Prasarana MI Al-Islam Kauman Sukorejo Kendal

Sarana dan prasarana dalam penyelenggaraan pendidikan di MI Al-Islam

merupakan salah satu aspek yang mempunyai peran yang sangat penting untuk

melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Dalam perkembangannya, MI Al-Islam

mempunyai beberapa sarana dan prasarana yang selalu diusahakan dengan baik.

MI Al-Islam sendiri berada di antara masjid agung Sukorejo, yang mana kelas

rendah (I, II, III) berada di sebelah kanan masjid agung Sukorejo dan kelas tinggi

(IV, V, VI) berada di sebelah kiri masjid agung Sukorejo. Dan mengenai

bangunan/ruang dan perlengkapan MI dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.3

Keadaan Bangunan MI Al-Islam Kauman Sukorejo Kendal8

No. Keterangan Jumlah Keadaan

1 Unit/Gedung 2 buah Cukup baik

2 Ruang kelas 11 Buah Cukup Baik

3 Ruang KS 1 Buah Baik

4 Ruang Guru 1 Buah Baik

5 Ruang Administrasi 1 Buah Cukup Baik

6 Kamar Mandi/WC 4 Buah Baik

7 Halaman Bermain 1 Buah Cukup Baik

8 Tempat Parkir 1 Buah Cukup Baik

7Data dokumentasi MI Al Islam Sukorejo Kendal yang didapat pada hari Rabu 1 Juni 2011.

8Data dokumentasi MI Al Islam Sukorejo Kendal yang didapat pada hari Rabu 1 Juni 2011.

Page 64: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

51

Tabel 4.4

Keadaan Perlengkapan MI Al-Islam Kauman Sukorejo Kendal9

No. Keterangan Jumlah Keadaan

1 Meja Murid 1 Anak 60 Buah Cukup Baik

2 Meja Murid 2 Anak 149 Buah Cukup Baik

3 Bangku Murid 1 Anak 257 Buah Cukup Baik

4 Bangku Murid 2 Anak 40 Buah Cukup Baik

5 Meja/Kursi Tamu 1 Set Baik

Sedangkan mengenai alat peraga pembelajaran diletakkan di ruang guru, agar

perawatan dan keamanan lebih terjamin.

5. Struktur Organisasi Sekolah

Untuk menciptakan ketertiban dan kelancaran dalam mengelola sekolah, maka

perlu dibentuk organisasi sekolah. Pembentukan organisasi tersebut adalah langkah

awal dalam pencapaian tujuan yang mengenai visi dari sekolah. Sebagaimana halnya

di sekolah MI Al-Islam Kauman Sukorejo Kendal ini untuk mencapai tujuan yang

diharapkan juga membentuk suatu organisasi, adapun susunannya dapat dilihat pada

lampiran 4.

6. Kegiatan Sekolah

Sekolah MI Al-Islam Kauman Sukorejo Kendal menyelenggarakan

pembelajaran seperti halnya di sekolah dasar yang lain, akan tetapi di sini ada

penambahan pendidikan keagamaan yang lebih mendalam. Ini terbukti bahwa

sebelum memulai pelajaran peserta didik diberi waktu untuk bertadarus bersama, dan

juga seringnya diajarkan bagaimana tata cara melakukan shalat dhuha bersama-sama,

selain itu juga keteraturan mengikuti shalat dzuhur secara berjamaah. Adanya

dukungan fasilitas masjid yang berada di antara sekolah MI Al-Islam ini kegiatan ini

bisa lancar dilaksanakan. Kegiatan sekolah yang di berikan kepada peserta didik

selain pada jam pelajaran adalah kegiatan ekstra kurikuler.

Kegiatan ekstrakurikuler dimaksudkan untuk mengembangkan salah satu

bidang pelajaran yang diminati oleh sekelompok peserta didik. Pelaksanaan kegiatan

ekstrakurikuler antara satu sekolah dengan sekolah yang lain bisa saling berbeda,

9Data dokumentasi MI Al Islam Sukorejo Kendal yang didapat pada hari Rabu 1 Juni 2011.

Page 65: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

52

yaitu karena variasinya sangat ditentukan oleh kemampuan pendidik, peserta didik,

dan kemampuan sekolah. Adapun kegiatan sekolah yang diselenggarakan di MI Al-

Islam Kauman Sukorejo Kendal adalah Baca Tulis al-Quran (BTQ), bahasa Inggris,

bahasa daerah, marching band &drum band, lukis, qiro’ati, dan karate.10

B. Implementasi Pendekatan Salingtemas pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV di

MI Al-Islam Kauman Sukorejo Kendal

1. Persiapan

Pada hakikatnya bila suatu kegiatan direncanakan terlebih dahulu maka tujuan

dari kegiatan tersebut akan lebih terarah dan lebih berhasil. Demikian pula dalam

melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan salingtemas di kelas

IV MI Al-Islam Kauman Sukorejo Kendal, pendidik di sana melakukan beberapa

persiapan. Diantaranya yaitu persiapan pribadi dan persiapan teknis. Hal ini penting,

karena tanpa persiapan pembelajaran dengan pendekatan salingtemas ataupun

pendekatan-pendekatan lainnya tidak dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan.

Dengan kata lain tujuan pembelajaran tidak akan tercapai dengan maksimal. Itulah

sebabnya seorang pendidik harus memiliki kemampuan dalam merencanakan

pengajaran.

Persiapan pribadi ini berkaitan dengan persiapan yang mutlak dimiliki oleh

pendidik. Persiapan ini meliputi persiapan fisik, mental dan penguasaan dalam materi

yang akan diajarkan serta penguasaan dalam teori pendekatan salingtemas yang

kemudian pendidik harus mampu mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan

konsep salingtemas agar peserta didik bisa paham dengan penjelasan pendidik

tersebut.

Persiapan teknis yang dilakukan pendidik MI Al-Islam kauman Sukorejo

Kendal khususnya kelas IV seperti keadministrasian (administrasi program tahunan,

program semester, silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), absen kelas,

daftar perkembangan peserta didik mengenai hasil belajar (raport)) merupakan

keharusan jika dihadapkan pada target pencapaian tujuan pembelajaran.

10

Hasil wawancara dengan Bapak Muhammad Taftazani selaku kepala sekolah MI Al-Islam

Kauman Sukorejo Kendal, pada hari Senin tanggal 21 Maret 2011 di kantor MI Al-Islam..

Page 66: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

53

Sebelum pendidik melakukan persiapan teknis tersebut ia melakukan analisis

materi pelajaran. Karena tidak lain fungsi dari analisis materi pelajaran itu adalah

acuan untuk menyusun program pengajaran, yaitu program tahunan, program

semester, silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Kegiatan

menganalisis ini pendidik meneliti isi dari Standar Isi (SI) yang meliputi Standar

Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) kemudian mengkaji materi dan

menjabarkannya serta mempertimbangkan penyajiannya. Analisis materi pelajaran

ini merupakan salah satu bagian dari rencana kegiatan belajar-mengajar yang

berhubungan erat dengan materi pelajaran dan strategi penyajiannya.

Kegiatan penyusunan analisis materi pelajaran ini berupa penjabaran dan

penyesuaian isi dari Standar Isi (SI). langkah-langkahnya adalah menjabarkan

kurikulum dan menyesuaikan kurikulum, adapun penjelasannya yaitu sebagai

berikut:

a. Menjabarkan kurikulum

Yaitu menguraikan bahan pelajaran, menguraikan tema/konsep pokok bahasan

yang mengacu pada tujuan pembelajaran.

b. Menyesuaikan kurikulum

Yaitu menyesuaikan pembelajaran dalam kurikulum nasional dengan keadaan

setempat agar proses belajar dan hasil belajar dapat dicapai secara efektif dan

efisien, sesuai dengan tujuan. Kegiatan penyesuaian kurikulum mencakup

pemilihan pendekatan maupun metode, pemilihan sarana pembelajaran dan

pendistribusian waktu belajar-mengajar.11

Mengenai program tahunan, di dalamnya memuat alokasi waktu untuk setiap

pokok bahasan dalam satu tahun pelajaran. Dalam penyusunan program semester

pendidik menyesuaikan dari program tahunan yang telah ada. Program semester ini

memuat alokasi waktu setiap bahasan setiap semester.12

Dalam menyusun program

semester dapat ditempuh langkah-langkah sebagai berikut:

11

Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah; Wawasan Baru, Beberapa Metode

Pendukung, dan Beberapa Komponen Layanan Khusus, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009), hlm. 24-25

12Hasil wawancara dengan Bapak Kirno selaku waka kurikulum MI Al-Islam Kauman

Sukorejo Kendal pada hari Senin tanggal 21 Maret 2011.

Page 67: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

54

a. Menghitung hari dan jam efektif selama satu semester.

b. Mencatat mata pelajaran yang akan diajarkan selama satu semester.

c. Membagi alokasi waktu yang tersedia selama satu semester.13

Sedangkan yang dimaksud dengan silabus adalah salah satu bagian dari

program pembelajaran yang memuat satuan bahasan untuk disajikan dalam beberapa

kali pertemuan. Sehubungan dengan penyusunan silabus, hal-hal yang perlu

diperhatikan adalah karakteristik dan kemampuan awal peserta didik, Tujuan

Instruksional Khusus (TIK), bahan pelajaran, metode mengajar, sarana/alat

pendidikan, dan strategi evaluasi.14

Sedangkan mengenai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah

penjabaran secara detail dari silabus yang telah ditentukan sebelumya. Dengan

adanya RPP ini pendidik memiliki pedoman dan sebagai acuan untuk melaksanakan

KBM agar terarah dan berjalan efisien dan efektif.

2. Materi dan Pelaksanaan Pembelajaran Kelas IV

a. Materi

Berdasarkan data dalam bab sebelumnya, pelaksanaan pembelajaran dengan

pendekatan salingtemas ini digunakan pada sub bab 3 yaitu lebih tepatnya adalah

materi pokok yang berjudul “perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan

transportasi”

Di dalam materi pokok ini terdapat penjelasan yang dijabarkan melalui

beberapa judul, seperti:

1) Perkembangan teknologi produksi

2) Perkembangan teknologi komunikasi

3) Perkembangan teknologi transportasi

Setiap judul di atas masing-masing menjelaskan tentang perkembangannya

sejak zaman dahulu atau sering disebut dengan teknologi sederhana dan

13

Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah; Wawasan Baru, Beberapa Metode

Pendukung, dan Beberapa Komponen Layanan Khusus, hlm. 25.

14Hasil wawancara dengan Bapak Kirno selaku waka kurikulum MI Al-Islam Kauman

Sukorejo Kendal pada hari Senin tanggal 21 Maret 2011.

Page 68: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

55

perkembangannya pada zaman sekarang atau bisa disebut dengan teknologi

modern serta contoh-contoh dari teknologi tersebut.

Untuk menyampaikan materi tersebut pendidik dituntut untuk menyesuaikan

dengan kenyataan dalam lingkungan yang ada di sekitar peserta didik agar

pemahaman mereka bisa optimal. Tujuan ini akan terwujud apabila pendidik tepat

dalam memilih pendekatan maupun metode pembelajarannya.

Salah satu pendekatan yang sesuai untuk menjelaskan materi tentang

teknologi dan perkembangannya adalah dengan pendekatan SETS. Akan tetapi

karena peserta didik masih dalam taraf pendidikan dasar maka pendidik dalam

menjelaskan materi tersebut diharuskan dengan menggunakan bahasa yang

sederhana serta dihubungkan dengan konsep SETS. Tidak hanya itu saja, pendidik

juga harus memperhatikan mengenai kesesuaian antara materi ajarnya mengenai

teknologi, perkembangan serta penggunaannya dalam kehidupan bermasyarakat

dan dampak yang didapat dari pemakaian teknologi tersebut. Berarti tidak heran

apabila penyampaian materi dengan menggunakan pendekatan SETS merupakan

pilihan yang tepat oleh pendidik, karena dalam konsep SETS terdapat unsur sains,

teknologi, masyarakat dan lingkungan.

Di dalam pembahasannya tema yang berisi teori disebut dengan konsep

sains, macam-macam dari teknologi adalah bentuk aplikasi dari konsep

perkembangan sains, sedangkan manfaat dari teknologi bagi kehidupan manusia

dapat dijelaskan melalui konsep SETS yaitu unsur masyarakat, sedangkan unsur

dari lingkungan yang terdapat pada konsep SETS pendidik dapat dijabarkan

khususnya melalui dampak negatif yang bersifat sosial maupun alami dari

penggunaan teknologi tersebut. Dengan penjelasan melalui pendekatan SETS,

serta metode yang digunakan adalah diskusi kelompok, maka banyak manfaat

yang didapat, yaitu sebagai berikut:

1) Untuk pendidik yang tidak terlalu menguasai metode ceramah, ia bisa

menjelaskan melalui point-point yang sederhana sehingga walaupun

penjelasannya sedikit akan tetapi pemahaman siswa bisa optimal. Pemberian

contoh ini juga harus disesuaikan dengan kehidupan yang ada di sekitar

peserta didik. Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan

Page 69: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

56

pendekatan SETS bisa melalui metode diskusi kelompok, sehingga dengan

keadaan itu juga bisa memberikan titik aman bagi pendidik yang tidak begitu

memiliki ketrampilan berceramah.

2) Dengan adanya penggunaan pendekatan melalui konsep SETS ini, efisien

waktu yang dibutuhkan untuk menjelaskan pokok materi “perkembangan

teknologi produksi, komunikasi dan transportasi” akan didapat. Karena

penjelasan cenderung menyebutkan point-pointnya saja. Pendalamannya bisa

terlaksana ketika pemahaman peserta didik menyebutkan contoh dari masing-

masing unsur SETS yang dihubungkan dengan materi yang sedang dipelajari.

3) Kerjasama dan keakraban akan terjalin karena adanya diskusi kelompok.

Seperti dalam bab sebelumnya telah dijelaskan bahwasanya hasil

pembelajaran SETS ini diharapkan peserta didik mampu memberikan bekal

kemampuan dasar dalam mengembangkan kehidupan sebagai manusia pribadi,

anggota masyarakat, warga negara, sehingga siap untuk mengikuti pendidikan

selanjutnya.

b. Pelaksanaan Pembelajaran IPS dengan Menggunakan Pendekatan SETS (Science,

Environment, Technology, and Society) Kelas IV.

Pelaksanaan ini dilakukan dalam dua kali pertemuan. Adapun penjelasannya

adalah sebagai berikut:

1) Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama

Tujuan dari pembelajaran ini adalah peserta didik dapat menjelaskan

makna teknologi serta perkembangannya dalam produksi, komunikasi, dan

transportasi. Serta siswa mampu menyebutkan macam-macam dari teknologi

tersebut dan menjelaskan dampak positif maupun negatifnya bagi masyarakat.

Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut maka pendidik harus

merencanakan pelaksanaan dari pembelajaran tersebut. Dalam menggambarkan

tahap-tahap yang dilakukan oleh pendidik pada saat menjelaskan materi pokok

yang berjudul ”perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan

transportasi”, peneliti memaparkan melalui Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) sebagai berikut:

Page 70: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

57

No. Langkah-langkah Pengorganisasian

Siswa Waktu

1 Kegiatan awal (12 menit)

a. Pendidik memulai proses

pembelajaran dengan salam dan

berdo’a bersama serta presensi

b. Pendidik mengkondisikan peserta

didik untuk mengikuti pembelajaran

c. Menyampaikan tujuan pembelajaran

dan kompetensi yang diharapkan

d. Pemberian motivasi dengan

menyanyikan lagu “kereta api” secara

bersama-sama

k

k

k

k

5 menit

2 menit

2 menit

3 menit

2 Kegiatan inti (50 menit)

a. Eksplorasi

1) Pendidik menggali pengetahuan

awal yang dimiliki oleh peserta

didik

2) Peserta didik menjawab pertanyaan

yang diberikan oleh pendidik

b. Elaborasi

1) Pendidik menjelaskan secara

singkat tentang konsep SETS

dengan menggunakan salah satu

contoh yang terdapat dalam sub

materi pokok

2) Pendidik membagi peserta didik

menjadi 5 kelompok yang masing-

masing terdiri dari 6 anggota, dan

membagikan bahan materi

tambahan serta kertas HVS pada

tiap-tiap kelompok

3) Memberikan tema bagi tiap-tiap

kelompok untuk didiskusikan, dan

memberikan waktu untuk

berdiskusi

4) Menyuruh perwakilan dari tiap

kelompok untuk

mempresentasikan hasil diskusi di

depan kelas secara bergantian

c. Konfirmasi

1) Pembahasan hasil diskusi

2) Pendidik memberikan kesempatan

kepada peserta didik untuk

bertanya mengenai materi

pembahasan yang belum dipahami

k

k

k

k

g

i

k

k

3 menit

2 menit

6 menit

5 menit

20 menit

5 menit

5 menit

3 menit

Page 71: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

58

3) memberikan motivasi kepada

peserta didik untuk rajin belajar

k 1 menit

3 Kegiatan akhir (8 menit)

a. Pendidik menyimpulkan materi yang

telah dipelajari

b. Pemberian tugas di rumah

c. Mengakhiri pelajaran dengan

membaca do’a bersama kemudian

guru memberikan salam penutup

k

i

k

5 menit

1 menit

2 menit

Keterangan : i ; individual, g ; group, k ; klasikal15

Dari pemaparan sekilas tentang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) tersebut di atas peneliti akan menjelaskan secara mendalam tentang

proses pembelajarannya melalui beberapa tahap yaitu:

a) Pendahuluan

Setiap pendidik ketika memasuki ke kelas. Maka pada saat itu pula ia

menghadapi dua masalah pokok, yaitu masalah pengajaran dan masalah

manajemen. Masalah pengajaran adalah usaha membantu peserta didik

dalam mencapai tujuan khusus pengajaran secara langsung. Ini berarti

bahwa pendidik mempunyai harus kemampuan menyusun rencana kegiatan

dalam proses pembelajaran dengan baik. Yang termasuk di dalam nya

adalah ketepatan ia memilih pendekatan ataupun metode pengajaran, media

yang akan digunakan untuk membantu proses pembelajaran, ketepatan

dalam menentukan evaluasi sebagai alat pengukur tingkat keberhasilan

kegiatan belajar peserta didik, dsb..

Sedangkan masalah manajemen adalah usaha untuk menciptakan dan

mempertahankan kondisi sedemikian rupa, sehingga proses interaksi

edukatif dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Dalam hal ini adalah

identik dengan usaha pengkondisian kelas.

Dengan adanya permasalahan yang telah dijabarkan di atas maka

pendidik berusaha untuk menyelesaikannya dengan cara yang sebagaimana

seharusnya dilakukan. Dalam kegiatan pembelajaran di kelas IV pendidik

15

Hasil observasi mengenai pelaksanaan pembelajaran materi pokok Perkembangan Teknologi

Produksi, Komunikasi dan Transportasi kelas IV, pada hari Jumat tanggal 1 April 2011

Page 72: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

59

telah merancang pembelajaran dengan sebaik-baiknya agar tujuan dari

pendidikan ini dapat tercapai sebagaimana tertulis pada Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di atas. Tahap pertama dari pelaksanaan

pembelajaran adalah tahap pendahuluan, adapun runtutan dari

pelaksanaannya adalah sebagai berikut:

Sebelum pendidik menjelaskan tentang materi pokok “perkembangan

teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi”, ia mengkondisikan kelas

sehingga nantinya proses belajar mengajar bisa nyaman. Telah dijelaskan

diatas bahwa pengkondisian kelas merupakan masalah yang kompleks.

Pengkondisian kelas adalah ketrampilan gru menciptakan dan memelihara

kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan

dalam proses interaksi edukatif.16

Maka pendidik harus memperhatikan

masalah ini, agar pengajaran bisa berjalan secara efektif serta tujuan dari

pembelajaran akan tercapai dengan baik.

Kemudian kegiatan selanjutnya yaitu berdoa. Berdo’a adalah adat

yang merupakan suatu yang diwajibkan dalam memulai kegiatan. Kegiatan

dalam hal ini adalah pembelajaran, maka kegiatan ini dilakukan setiap ingin

memulai pelajaran. Sebelum pendidik memulai menjelaskan inti materi ajar,

ia menjelaskan sekilas tentang tujuan pembelajaran yang hendak dicapai

disertai menyebutkan materi pokok yang akan dipelajari. Selain itu

motivasi juga hal yang penting bagi peserta didik. Motivasi adalah keadaan

internal yang mendorong seseorang untuk berbuat sesuatu. Mengenai

motivasi belajar telah kita ketahui bahwasanya terdapat 2 macam, yaitu

motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari diri siswa

sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar, sedangkan

motivasi ekstrinsik adalah motivasi hal dan keadaan yang datang dari luar

16

Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif; Suatu Pendekatan

Teoritis Psikologis, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005), hlm. 144.

Page 73: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

60

individu siswa yang juga mendorongnya untuk melakukan kegiatan

belajar.17

Mengenai motivasi yang berasal dari luar maka pendidik berusaha

memberikan dengan cara peserta didik menyanyikan lagu “naik kereta api”

yang mana lagu ini selain sebagai alat menumbuhkan motivasi peserta didik

juga sesuai dengan materi yang akan dipelajari yaitu teknologi, lebih

tepatnya adalah contoh dari teknologi transportasi darat. Adapun lirik lagu

kereta api adalah sebagai berikut:

Naik kereta api, tut tut tuuuuut...

Siapa hendak turut...?

Ke Bandung, Surabaya...

Bolehkah naik dengan percuma...?

Ayo temanku lekas naik! Kretaku tak berhenti lama...

Sebelum menyanyikan lagu ini pendidik menyuruh peserta didik

berdiri di tempat masing-masing dengan menampakkan wajah ceria dan

tangan siap untuk ditepuk. Kemudian dengan panduan pendidik lagu

tersebut dinyanyikan dengan penuh keceriaan sambil menepuk tangan.

Untuk menambah suasana ceria pendidik menyuruh tiap-tiap baris tempat

duduk untuk bernyanyi secara bergantian.

Melalui tahap pembelajaran pemberian motivasi ini dengan otomatis

motivasi intrinsik pada diri peserta didik akan muncul. Memang dalam

kenyataannya pada jenjang pendidikan dasar pemberian motivasi oleh

pendidik perlu dilakukan karena dapat merangsang motivasi pada diri

peserta didik. Setelah pemberian motivasi melalui menyanyi bersama seperti

di atas peserta didik akhirnya mempunyai motivasi sehingga terlihat suasana

belajar di kelas IV ini menjadi penuh keakraban dan keceriaan.

17

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2000), hlm. 136.

Page 74: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

61

b) Kegiatan inti

Tahap selanjutnya adalah kegiatan inti. Kegiatan ini terdiri atas 3

tahap yaitu eksplorasi, Elaborasi, dan konfirmasi. Adapun penjelasannya

adalah sebagai berikut:

Pada tahap eksplorasi pendidik memulai dengan memberi gambaran

tentang materi yang akan dijelaskan pendidik, yaitu dengan cara

memberikan scaffolding tentang contoh-contoh teknologi yang ada di

sekitar kehidupan peserta didik. Kegiatan yang dilakukan oleh pendidik

bermanfaat bagi peserta didik untuk merangsang pemikiran (kognitif)

peserta didik sehingga pemahaman untuk mempelajari materi yang

selanjutnya bisa optimal dan juga dijadikan sebagai alat evaluasi untuk

mengetahui pengetahuan awal peserta didik.18

Tahap yang kedua adalah Elaborasi. Pada tahap ini pendidik memulai

dengan menjelaskan secara singkat tentang konsep SETS dengan

menggambarkannya di papan tulis, seperti gambar sebagai berikut:

Masyarakat (society)

Dari gambar di atas pendidik menjelaskan keterkaitannya, untuk

mempermudah pemahaman peserta didik, ia menggunakan contoh dari

kegiatan produksi, sebagaimana berikut:

18

Hasil observasi mengenai pelaksanaan pembelajaran materi pokok Perkembangan Teknologi

Produksi, Komunikasi dan Transportasi kelas IV, pada hari Jumat tanggal 1 April 2011

Sains (science)

Lingkungan

(environment)

Teknologi

(technologi)

Page 75: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

62

Produksi tekstil di masyarakat

Sains : produksi tekstil

Teknologi : pabrik

Masyarakat : memenuhi kebutuhan primer masyarakat yaitu berkenaan

dengan sandang, memajukan kesejahteraan masyarakat, dan

pertambahan pendapatan masyarakat

Lingkungan : dampak bagi kehidupan sosial adalah adanya kesenjangan

yang merugikan pihak yang hanya mampu membuat barang-

barang dengan sederhana dan juga banyaknya pengangguran,

sedangkan dampak bagi lingkungan alam adalah asap

(pencemaran udara yang bisa menimbulkan lapisan ozon

semakin menipis), limbah air (pencemaran air yang

menyebabkan ikan/hewan air mati)

Dari point-point di atas bisa dijelaskan bahwa tema yang diajarkan

adalah tentang produksi tekstil, jadi konsep sains itu adalah produksi tekstil,

dari adanya konsep itu maka manusia berusaha untuk menciptakan alat atau

tempat yang bertujuan memperlancar kegiatan produksi, yaitu salah satunya

adalah menciptakan pabrik. Pabrik mempunyai peran penting dalam

memenuhi kebutuhan masyarakat salah satunya adalah dengan adanya

pabrik maka bisa mempercepat proses membuat barang, serta menghemat

pekerja karena sudah tersedianya mesin-mesin pengganti tenaga manusia.

Semakin lancar proses produksi maka semakin banyak barang yang

Produksi tekstil (konsep

sains)

Produksi tekstil

di

lingkungan

Produksi tekstil

dalam teknologi

Page 76: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

63

dihasilkan, maka dengan keadaan tersebut pendapatan pemilik pabrik akan

bertambah. Dengan adanya barang yang dihasilkan maka kebutuhan

sandang masyarakat pada umumnya akan terpenuhi, sehingga kesejahteraan

masyarakat akan terwujud.

Dari pemanfaatan pabrik ini pasti ada dampak bagi kehidupan

bermasyarakat (sosial) dan lingkungan alam sekitar. Adapun dampak bagi

kehidupan sosial adalah banyaknya pengangguran, ini dikarenakan adanya

minimnya penggunaan tenaga pekerja yang mana semua kegiatan produksi

sebagian besar telah diganti dengan tenaga mesin-mesin yang canggih.

Dampak yang lain adalah adanya kesenjangan sosial antara pemilik pabrik

dengan penduduk rata-rata yang tidak mempunyai modal untuk

meningkatkan produksinya, ini bisa terlihat dari perbedaan tingkat

pendapatan masyarakat.

Sedangkan dampak bagi lingkungan alam adalah dari proses produksi

menggunakan tenaga mesin pada faktanya memberi dampak negatif bagi

alam seperti, pencemaran udara yaitu disebabkan oleh asap yang dihasilkan

sehingga adanya asap yang tanpa menggunakan filter akan mengganggu

keadaan ozon mengakibatkan menipisnya lapisan ini. Selain itu limbah air

yang dihasilkan menyebabkan pencemaran air yang berdampak negatif bagi

kebersihan air yang ada di sekitar pabrik bahkan ikan atau hewan yang

hidup di dalamnya akan mati dan punah.

Setelah penjelasan mengenai konsep melalui tema produksi langkah

selanjutnya adalah pendidik menggunakan metode diskusi. Dalam kegiatan

ini pendidik membagi peserta didik menjadi 5 kelompok, yang masing-

masing terdiri dari 8 orang anggota. Pembagian ini dilakukan dengan cara

berhitung. Yang mana peserta didik yang mendapatkan nomor yang sama

berarti sekelompok. Dalam penempatan duduk setiap kelompok diatur oleh

pendidik. Setelah masing-masing mendapatkan posisi, mereka disuruh

menata kursi mereka saling berhadapan dengan teman sekelompok, dengan

meja di tengah-tengah mereka yang berfungsi sebagai alas untuk menulis

dan agar diskusi dapat berjalan lebih efektif.

Page 77: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

64

Ketika masing-masing kelompok sudah tertata rapi mengenai tempat

duduknya, mereka disuruh oleh pendidik mempersiapkan alat tulis serta

buku atau referensi yang telah mereka miliki. Kemudian pendidik

membagikan tambahan bahan materi yang berupa fotokopi buku panduan

belajar mengenai materi pokok yang sedang dipelajari serta kertas HVS

untuk menulis hasil diskusi nantinya.

Kegiatan selanjutnya adalah memberikan tema untuk berdiskusi

kepada tiap-tiap kelompok. Pembagiannya adalah sebagai berikut:

a) Kelompok I mendapatkan tema diskusi yang berjudul “jual beli”

b) Kelompok II mendapatkan tema diskusi yang berjudul “komunikasi”

c) Kelompok III mendapatkan tema diskusi yang berjudul “transportasi

darat”

d) Kelompok IV mendapatkan tema diskusi yang berjudul “transportasi

laut”

e) Kelompok V mendapatkan tema diskusi yang berjudul “transportasi

udara”

Adapun anggota setiap kelompok dapat dilihat pada lampiran 7.

Setelah pembagian telah selesai, pendidik menyuruh masing-masing

kelompok menunjuk salah satu dari anggota peserta diskusi menjadi wakil

dari kelompok mereka. Perwakilan dari tiap-tiap kelompok ini nantinya

yang bertugas untuk menjelaskan hasil diskusi.

Dengan adanya pembagian tema tersebut, maka masing-masing

kelompok disuruh untuk berdiskusi, dengan mengerjakan seperti apa yang

dikerjakan oleh pendidik di papan tulis yaitu hanya menulis point-pointnya

saja, sedangkan penjelasan lebih lanjut nanti pada penjelasan di depan kelas.

Pemberian waktu untuk berdiskusi adalah 30 menit.

Pada saat peserta didik melakukan langkah pembelajaran ini mereka

untuk mendapatkan ide tentang contoh dari tiap-tiap konsep salingtemas ini

adalah dengan cara berdiskusi antar anggota sekelompok, dan membuka

buku pegangan, LKS, atau bahan materi yang telah diberikan oleh mereka.

Page 78: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

65

Kegiatan berdiskusi ini tergolong sudah baik, karena mereka saling

menuangkan ide untuk menyelesaikan tugas berdiskusi mereka.

Tahap yang terakhir dari kegiatan inti adalah konfirmasi. Setelah

waktu yang disediakan habis, maka langkah selanjutnya adalah pendidik

menyusuh perwakilan dari tiap-tiap kelompok untuk membacakan serta

menjelaskan hasil diskusi mereka di depan kelas secara bergantian. Dalam

kegiatan ini bagi peserta didik yang malu menjelaskan hasil diskusinya

sendirian pendidik memperbolehkan anak tersebut mengajak salah satu

teman diskusinya untuk menemaninya di depan kelas.19

Adapun hasil diskusi dari tiap-tipa kelompok adalah sebagai berikut:

(a) Kelompok I

Kelompok ini sesuai pembagian tadi adalah mendapat tema yang

berjudul jual beli, hasil diskusinya adalah sebagai berikut:

Jual beli di masyarakat

Sains : jual beli

Teknolog : dahulu (uang), sekarang (ATM, rekening bank),

kendaraan

Masyarakat : mempermudah proses jual beli, tidak membutuhkan

waktu yang lama.

19

Hasil observasi mengenai pelaksanaan pembelajaran pada materi pokok Perkembangan

Teknologi Produksi, Komunikasi dan Transportasi kelas IV, pada hari Jumat tanggal 1 April 2011

Jual beli (konsep sains)

Jual beli di

lingkungan

Jual beli dalam

Teknologi

Page 79: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

66

Lingkungan : dalam bidang sosial yaitu rawanya tindak kejahatan

(pembobolan ATM), kurangnya jalinan silaturahmi

antara penjual dan pembeli.20

Dari hasil diskusi tersebut di atas, temannya adalah jual beli. Jadi

jual beli di sini adalah sebagai konsep sains. Dari konsep sains tersebut,

manusia menciptakan berbagai teknologi yang dapat membantu dan

memperlancar proses jual beli, pada jaman dahulu jual beli lebih

dikenal dengan barter atau bisa diartikan kegiatan tukar-menukar

barang. Kegiatan ini lamban laun seiring dengan perkembangan

teknologi mengalami perkembangan maka diciptakan uang. Sebagai

pengganti kegiatan pertukaran barang. Kegiatan jual beli dengan

menggunakan uang lebih mudah dari pada kegiatan barter. Jaman

sekarang dalam sekeliling kehidupan manusia banyak didirikan bank-

bank, yang menyediakan fasilitas rekening ataupun ATM.

Dengan perkembangan teknologi ini maka memberi manfaat bagi

masyarakat, antara lain adalah lebih mempermudah kegiatan jual-beli.

Dengan adanya jasa yang diberikan oleh bank, maka dapat

dimanfaatkan oleh penjual maupun pembeli sehingga kegiatan jual beli

mereka tidak perlu membutuhkan waktu yang lama. Manfaat lain dari

jasa bank adalah dapat mengurangi/meminimalisir biaya ongkos

mengenai transportnya.

Dampak dari perkembangan teknologi dalam kegiatan jual beli ini

identik dengan dampak bagi kehidupan sosial. Adapun dampaknya

adalah rawannya tindak kejahatan. Banyak orang ingin mendapatkan

sesuatu melalui jalan pintas yang menyebabkan hasrat untuk mengambil

uang dengan cara membobol. Dampak yang lain adalah dari mudahnya

kegiatan jual beli yang dilakukan secara tidak langsung akan terjadi

kurangnya jalinan silaturahmi antara penjual dan pembeli.

20

Hasil observasi mengenai penjelasan hasil diskusi oleh perwakilan kelompok I kelas IV MI

Al-Islam Kauman Sukorejo Kendal, pada hari Jumat tanggal 1 April 2011.

Page 80: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

67

(b) Kelompok II

Komunikasi di masyarakat

1)

Sains : Komunikasi

Teknologi : Teknologi komunikasi sederhana seperti kentongan,

teknik sandi (mata-mata), kurir, tali pohon, dll.

Sedangkan teknologi komunikasi modern seperti

surat, telegram, telepon, HT (Handy Talkie), pager

(radio panggil), radio, televisi, media cetak, internet.

Masyarakat : Mempermudah cara berkomunikasi, menciptakan

lahan pekerjaan, bertambahnya pendapatan bagi

masyarakat.

Lingkungan : Dampak bagi lingkungan sosial, yaitu prestasi belajar

siswa menurun, terjadinya kesenjangan sosial,

pengaruh negatif bagi siapa saja. Sedangkan dampak

bagi lingkungan alam yaitu keterbatasan barang- barang

tambang.21

Hasil diskusi di atas dapat dijelaskan bahwa konsep dari sains itu

adalah komunikasi, sedangkan bentuk dari hasil pemikiran manusia

mempermudah kegiatan komunikasi adalah penciptaan alat-alat

teknologi seperti kentongan, telik sandi (mata-mata), kurir, tali pohon

21

Hasil observasi mengenai penjelasan hasil diskusi oleh perwakilan kelompok II kelas IV MI

Al-Islam Kauman Sukorejo Kendal, pada hari Jumat tanggal 1 April 2011.

Komunikasi (konsep

sains)

Komunikasi di

lingkungan

Komunikasi

dalamTeknologi

Page 81: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

68

dan lain-lain. Pemakaian yang sederhana dan juga cara pembuatannya

sehingga alat-alat tersebut disebut dengan teknologi sederhana. Seiring

dengan perkembangan pemikiran, teknologi dan jaman, manusia

menciptakan alat-alat komunikasi yang lebih modern atau sering

disebut dengan teknologi komunikasi modern, contohnya adalah surat,

telegram, telepon, HT (Handy Talkie), pager (radio panggil), televisi,

media cetak, internet, dan lain-lain.

Dengan adanya alat-alat komunikasi tersebut, maka masyarakat

akan terpenuhi kebutuhannya dalam hal komunikasi. Manfaat bagi

masyarakat antara lain mempermudah cara berkomunikasi. Dengan

adanya perkembangan pemikiran tersebut maka manusia berusaha

menciptakan yang lebih sehingga banyak pabrik-pabrik yang didirikan

untuk membuat alat-alat tersebut. Dengan adanya keadaan ini maka

menciptakan lahan pekerjaan bagi yang membutuhkan. Dari usaha

tersebut pemilik pabrik alat komunikasi ini akan mendapatkan

penambahan pendapatan. Dengan merebaknya penggunaan alat-alat

komunikasi modern seperti di atas maka penggunaan alat komunikasi

yang telah dicontohkan dapat mengikuti perkembangan teknologi dan

ilmu pengetahuan serta berita-berita yang sedang aktual.

Adapun dampak dari terciptanya alat-alat teknologi modern ini

bagi lingkungan sosial adalah prestasi belajar peserta didik akan

menurun, ini diakibatkan banyaknya peserta didik lebih suka menonton

TV, dan melakukan permainan di internet, tidak hanya itu saja pengaruh

negatif terjadi pada semua golongan ini disebabkan karena penyajian di

dunia internet terlalu merusak moral. Sedangkan dampak bagi

lingkungan alam adalah apabila permintaan alat-lat komunikasi yang

terbuat dari barang-barang tambang semakin meningkat, maka

menyebabkan naiknya pengkonsumsian barang-barang tambang sebagai

bahan baku alat-alat tersebut, seperti aluminium, tembaga, besi, dan

lain-lain. Dengan keadaan tersebut akhirnya menyebabkan keterbatasan

bahan-bahan tersebut di alam, semakin meningkat.

Page 82: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

69

(c) Kelompok III

Transportasi darat di masyarakat

2)

Sains : Transportasi darat

Teknolog : Teknologi transportasi darat sederhana yaitu gerobak,

kereta kuda, sedangkan teknologi modernnya yaitu

sepeda motor, bajaj, mobil, truk, kereta api

Masyarakat : mempermudah proses transportasi, menghemat waktu

dan biaya transportasi

Lingkungan : Dampak bagi lingkungan sosial yaitu kemacetan lalu

lintas semakin meningkat, sedangkan dampak bagi

lingkungan alam adalah polusi udara, alat pernapasan

terganggu.22

Dari hasil diskusi kelompok III ini dapat dijelaskan bahwa konsep

sains adalah transportasi darat. Manusia dalam kehidupannya

melakukan kegiatan untuk memenuhi kebutuhannya. Dan untuk

mencapai tempat yang diinginkan ia melakukan perjalanan. Agar

kegiatan tersebut tidak merasa kelelahan maka manusia membutuhkan

alat transportasi untuk memudahkan pencapaian tempat yang dituju.

Melalui perkembangan pemikiran manusia menciptakan alat-alat

transportasi seperti yang disebutkan di atas. Ada alat teknologi

22

Hasil observasi mengenai penjelasan hasil diskusi oleh perwakilan kelompok III kelas IV MI

Al-Islam Kauman Sukorejo Kendal, pada hari Jumat tanggal 1 April 2011.

Transportasi darat

(konsep sains)

Tranportasi darat

di lingkungan

Transportasi

darat dalam

Teknologi

Page 83: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

70

transportasi sederhana seperti gerobak kereta kuda sedangkan teknologi

transportasi darat modern adalah sepeda motor, bajaj, mobil, truk, dan

kereta api.

Semua alat-alat tersebut memberikan manfaat bagi kehidupan

bermasyarakat karena dengan bantuan transportasi darat mempercepat

pencapaian tempat yang ingin dituju atau dengan kata lain

mempermudah proses transportasi, dan juga menghemat waktu.

Manfaat lain adalah memotivasi anggota masyarakat untuk berusaha

menciptakan teknologi yang lebih canggih.

Adapun dampak bagi kehidupan sosial adalah kemacetan lalu

lintas semakin meningkat. Sedangkan dampak bagi lingkungan alam

adalah asap yang dihasilkan dari kendaraan tersebut menyebabkan

polusi udara, alat pernapasan terganggu. Dan juga dengan adanya

peningkatan masyarakat yang menggunakan kendaraan maka akan

terjadi juga peningkatan konsumsi bahan bakar, sehingga keterbatasan

bahan mentah minyak semakin meningkat pula.

(d) Kelompok IV

Transportasi air di masyarakat

3)

4)

Sains : Transportasi air

Teknologi : Teknologi sederhana seperti rakit, gethek, sedangkan

teknologi modern seperti kapal barang, kapal

Transportasi air

(konsep sains)

Tranportasi air di

lingkungan

Transportasi air

dalamTeknologi

Page 84: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

71

penumpang, kapal tanker, kapal perang, kapal tunda,

kapal ikan, kapal riset dll.

Masyarakat : Mempermudah menjangkau satu pulau ke pulau yang

lainnya, menghemat waktu.

Lingkungan : Dampak bagi lingkungan sosial adalah rawannya

tindakan asusila dan kejahatan, sedangkan dampak

bagi lingkungan alam yaitu keterbatasan bahan mentah

minyak akan meningkat, pencemaran air.23

Kelompok IV berdiskusi tentang transportasi air, jadi konsep

sainsnya adalah tema tersebut yaitu transportasi air. Telah kita ketahui

bahwa Indonesia adalah negara yang terdiri dari pulau-pulau yang mana

antara daratan yang satu dengan yang lain ada yang terpisah karena

digenangi air.

Dengan keadaan tersebut manusia berusaha untuk memecahkan

permasalahan ini dengan cara berusaha menciptakan alat transportasi di

air. Maka pada awalnya manusia dahulu menciptakan alat transportasi

air dengan menggunakan bahan baku bambu, yaitu rakit dan gethek.

Alat-alat tersebut hanya sepintas dapat digunakan di sungai atau danau,

akan tetapi untuk mengarungi laut atau samudra alat tersebut tidak

layak dipakai, karena adanya resiko yang sangat berat apabila

memakainya. Semakin lama kebutuhan manusia semakin berkembang

maka mereka perlu alat taransportasi air yang bisa digunakan untk

membantu manusia mencapai pulau yang lain. Maka dengan adanya

pemikiran, masyarakat mampu menciptakan alat-alat transportasi di air

yang lebih canggih yaitu seperti kapal penumpang, kapal barang, kapal

tangker, kapal perang, kapal tunda, kapal ikan, kapal riset dll.

Dengan penjelasan tersebut dapat diketahui bahwasanya alat-alat

tersebut membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya.

Manfaat lain yang didapat selain mempermudah masyarakat

23

Hasil observasi mengenai penjelasan hasil diskusi oleh perwakilan kelompok IV kelas IV MI

Al-Islam Kauman Sukorejo Kendal, pada hari Jumat tanggal 1 April 2011.

Page 85: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

72

menjangkau satu pulau ke pulau yang lain adalah dengan adanya

transportasi tersebut dapat menghemat waktu, memberi keamanan

kepada penumpang dan barang-barang yang dibawa. Dan memberi

peluang kepada masyarakat untuk menciptakan pendidikan yang

berhubungan dengan teknisi kelautan.

(e) Kelompok V

Transportasi udara di masyarakat

5)

6)

Sains : Transportasi udara

Teknologi : Balon udara, kapal udara, helikopter, pesawat udara

Masyarakat : Mempercepat perpindahan tempat yang satu ke tempat

yang lain

Lingkungan : Dampak bagi lingkungan alam adalah bahan mentah

minyak semakin habis.24

Dari hasil diskusi kelompok V di atas maka dapat di jelaskan

bahwa yang menjadi konsep sains adalah transportasi udara. Telah

diketahui bahwa masyarakat dahulu belum bisa membuat transportasi

udara dikarenakan pemikiran mereka masih sangat sederhana. Melihat

kenyataan mengenai transportasi darat maupun air yang mereka buat

adalah menggunakan alat yang sederhana. Dengan adanya pertambahan

pemikiran manusia berusaha untuk memecahkan permasalahan ini

24

Hasil observasi mengenai penjelasan hasil diskusi oleh perwakilan kelompok V kelas IV MI

Al-Islam Kauman Sukorejo Kendal, pada hari Jumat tanggal 1 April 2011.

Transportasi udara

(konsep sains)

Tranportasi udara

di lingkungan

Transportasi

udara dalam

teknologi

Page 86: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

73

dengan berbagai percobaan ilmiah. Dengan berbagai tahap mereka

lakukan sehingga mereka berhasil menciptakan berbagai penemuan

canggih diantaranya adalah balon udara, kapal udara, helikopter,

pesawat udara, roket dan lain-lain. Yang semuanya itu dapat digunakan

oleh masyarakat sebagai alat transportasi udara. Adapun manfaat alat-

alat tersebut bagi kehidupan masyarakat selain mempercepat

perpindahan tempat yang satu ke tempat yang lain adalah memberikan

pengalaman perjalanan yang baru. Perpindahan dengan menggunakan

alat transportasi udara lebih cepat daripada menggunakan alat

transportasi darat maupun air. Transportasi udara ini sangat bermanfaat

untuk mencapai tempat-tempat yang tidak mungkin atau sulit dicapai

dengan menggunakan transportasi darat maupun air.

Setelah pembahasan hasil diskusi selesai maka selanjutnya pendidik

pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya

mengenai materi pembahasan yang belum mereka mengerti. Pendidik

memberikan kesempatan ini agar pemahaman peserta didik akan lebih

berhasil. Dan juga berfungsi sebagai alat ukur apakah pelaksanaan yang

telah dilakukan berhasil atau tidak. Yang kemudian dilanjutkan dengan

pemberian motivasi agar peserta didik lebih aktif dalam kegiatan

pembelajaran

c) Kegiatan akhir

Setelah peserta didik maupun pendidik telah melalui tahap

pelaksanaan maka tahap yang terakhir adalah kegiatan penutup. Kegiatan

penutup adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengakhiri

pelajaran atau kegiatan belajar mengajar. Dalam kegiatan ini terdiri atas

beberapa tahap kegiatan yaitu pendidik menyimpulkan materi yang baru

dipelajari. Ini dilakukan agar peserta didik mengerti bahwa pokok

pembahasan atau intisari dari apa yang telah dipelajari. Dalam tahap

pelaksanaan kegiatan penutup pendidik juga memberikan evaluasi yaitu

dengan memberikan beberapa soal. Karena waktu yang tersedia masih

Page 87: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

74

sedikit maka soal-soal tersebut dilanjutkan untuk dikerjakan di rumah

sebagai tugas rumah agar peserta didik termotivasi untuk belajar di rumah.

Biasanya peserta didik pada jenjang pendidikan dasar, mereka cenderung

lebih suka bermain dari pada belajar. Dengan adanya pemberian soal atau

sering dikenal dengan sebutan pekerjaan rumah ini mereka termotivasi untuk

belajar dan mengerjakannya. Sebagai pendidik yang baik maka akan selalu

memberi motivasi kepada anak didiknya agar hasil belajar yang didapatkan

mereka baik. Kegiatan yang terakhir adalah menutup pelajaran dengan berdoa

bersama kemudian pendidik memberikan salam penutup sebagai tanda

berakhirnya tatap muka pada mata pelajaran ini.

2) Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan kedua

a) Pendahuluan

Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan yang kedua ini hampir

sama dengan dengan pembelajaran yang dilakukan pada pertemuan

pertama. Ini dikarenakan tujuan dari pembelajaran yang ingin dicapai

adalah sama. Yang membedakan adalah metode yang digunakan dalam

pembelajarannya. Pada pertemuan pertama metode yang digunakan adalah

diskusi kelompok, dan presentasi. Akan tetapi pada pertemuan kedua

adalah metode observasi. Ini dilakukan agar peserta didik lebih memahami

materi pokok yang diajarkan yang dikaitkan dengan konsep SETS.

Sebelum pendidik memulai pelajaran, ia memberi salam. Yang

kemudian dilakukan pengkondisian kelas sebelum melakukan kegiatan

berdo’a. Serta dilakukan kegiatan presentasi untuk mengetahui kehadiran

peserta didik.

Kegiatan selanjutnya adalah pendidik menjelaskan tujuan

pembelajaran yang hendak dicapai. Dan pemberian motivasi kepada peserta

didik untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran.

b) Kegiatan inti

Kegaiatan inti ini terdiri dari beberapa tahap pelaksanaan yaitu sebagai

berikut:

Page 88: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

75

Yang pertama adalah tahap eksplorasi. Pada tahap kegiatan ini

pendidik memberi beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang

telah diajarkan yaitu mengenai materi pokok “perkembangan Teknologi,

Komunikasi, dan Transportasi”. Ini bertujuan agar pendidik mengetahui

hal-hal yang belum dipahami oleh peserta didik pada pertemuan yang lalu.

Tahap yang kedua adalah elaburasi. Kegiatan ini pendidik memulai

dengan menjelaskan kembali secara singkat tentang konsep SETS yang

dihubungkan dengan contoh “jual beli” dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagaimana yang pernah dijadikan bahan diskusi pada pertemuan yang

lalu. Ini dilakukan agar peserta didik mendapat perhatian kembali dan lebih

memahami konsep dari pembelajaran dengan menggunakan pendekatan

SETS.

Kegiatan selanjutnya adalah pendidik menjelaskan pembelajaran yang

akan dilakukan. Yaitu pendidik menjelaskan bahwa kegiatan yang akan

dilakukan adalah observasi (pengamatan langsung) ke tempat-tempat yang

berhubungan dengan materi pokok. Sebelum kegiatan observasi dilakukan

pendidik menyuruh peserta didik menyiapkan peralatan yang diperlukan.

Karena jenjang pendidikan masih dalam tingkatan dasar maka pendidik

tidak membagi peserta didik dalam beberapa kelompok dengan tugas

kelompok yang berbeda, karena mereka masih perlu panduan dari pendidik.

Setelah mereka siap untuk melakukan kegiatan selanjutnya, pendidik

Kemudian menyuruh peserta didik mengikuti pendidik dalam proses

pengamatan secara langsung.

Dalam kegiatan pengamatan ini, pendidik didukung dengan letak

geografis sekolah yang dekat dengan tempat-tempat yang berhubungan

dengan materi pokok yang dipelajari. Ini memberikan kemudahan bagi

proses pembelajaran. Pendidik memulai dengan memimpin peserta didik

menuju ke pasar dan terminal. Letak kedua tempat ini berdekatan dan tidak

jauh dengan sekolah. Pendidik memilih kedua tempat tersebut karena di

sana terdapat kegiatan jual-beli, dan peserta didik bisa mengamati alat

komunikasi seperti hand phone yang digunakan sebagai pemelancar

Page 89: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

76

kegiatan jual beli dan macam-macam alat transportasi darat yang ada.

Dalam kegiatan pengamatan pendidik harus bisa mengkondisikan dan

memperhatikan peserta didik agar mereka memahami penjelasan yang

diberikan. Dalam kegiatan menjelaskan pendidik harus mampu mengaitkan

konsep SETS dengan kenyataan yang dapat diamati, sehingga mereka lebih

memahami pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SETS.

Tempat yang selanjutnya dijadikan sebagai objek pengamatan adalah

WarNet dan Bank BRI ini. Tempat-tempat ini adalah berkaitan dengan alat

komunikasi dan jual beli sebagaiman yang telah dijadikan sebagai bahan

diskusi pada pertemuan yang lalu.

Karena waktu yang tersedia untuk pelaksanaan pengamatan telah

habis maka pendidik menyuruh peserta didik kembali ke ruang kelas untuk

melakukan kegiatan pembelajaran selanjutnya.

Kegiatan selanjutnya adalah tahap konfirmasi. Yaitu diawali dengan

pembahasan hasil pengamatan oleh pendidik. Ini merupakan kegiatan

memberi penguatan tentang teori dan kenyataan yang ada di sekitar

kehidupan peserta didik. Untuk sub materi yang belum ditemukan di objek-

objek yang telah diamati seperti produksi, transportasi laut dan darat.

Pendidik menggunakan buku yang terdapat gambar mengenai contoh-

contoh dari sub materi tersebut. Dengan gambar-gambar tersebut peserta

didik dapat memahami walaupun tidak dapat melihat secara langsung.

Kemudian pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik

untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum dipahami atau kurang

dipahami. Dan memberkan motivasi kembali agar peserta didik rajin

belajar dan aktif dalam pembelajaran.

c) Kegiatan akhir

Kegiatan akhir ini pendidik menyimpulkan materi yang telah

dipelajari yang dilanjutkan dengan memberikan tugas, dengan memberikan

beberapa pertanyaan sebagaimana yang ada di LKS halaman 80, yang

terdiri dari 10 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian. Peserta didik dalam

kegiatan evaluasi ini dikondisikan agar pelaksanaannya lancar.

Page 90: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

77

Setelah peserta didik selesai mengerjakan soal-soal yang telah

diberikan mereka disuruh mengumpulkan hasil pekerjaannya di meja

pendidik. Kegiatan yang selanjutnya adalah mengakhiri pelajaran dengan

membaca do’a bersama kemudian pendidik memberikan salam penutup.25

3. Alat dan Bahan Pembelajaran.

Alat pembelajaran adalah alat yang digunakan untuk mencapai tujuan

pendidikan. Alat atau media yang digunakan dalam pembelajaran menggunakan

pendekatan SETS pada materi pokok perkembangan teknologi produksi, komunikasi

dan transportasi pada pertemuan pertama adalah kertas HVS (digunakan untuk

menulis hasil diskusi kelompok), kapur tulis, dan papan tulis. Sedangkan pada

pembelajaran yang kedua tidak ada alat khusus yang digunakan karena metode yang

digunakan adalah observasi. Akan tetapi peserta didik disuruh untuk membawa

perlengkapan yang diperlukan oleh masing-masing dari mereka. Sedangkan bahan

atau sumber pembelajaran pada pertemuan pertama dan kedua didapat dari buku

paket IPS untuk SD/MI kelas IV, buku-buku yang relevan untuk pembelajaran ini

dan Lembar Kerja Siswa (LKS) kelas IV. Yang kesemuanya itu adalah alat yang

menunjang dalam proses pembelajaran pada materi pokok ini.

4. Evaluasi

Untuk dapat menentukan tercapai tidaknya tujuan pendidikan dan pengajaran

perlu dilakukan usaha, tindakan atau kegiatan untuk menilai hasil belajar. Penilaian

hasil belajar bertujuan untuk melihat kemajuan belajar peserta didik dalam hal

penguasaan materi yang telah dipelajari. Dalam hal kegiatan mengevaluasi ini

pendidik ingin mengetahui tingkat pemahaman peserta didik tentang materi yang

baru saja dipelajari. Adapun penilaian yang dilakukan adalah melalui beberapa tahap,

yaitu

a. Tes awal, yaitu dilakukan pada saat pendidik hendak memasuki materi yang akan

dipelajari. Evaluasi ini berisi tentang pertanyaan mengenai pengetahuan awal

25

Hasil observasi mengenai penjelasan hasil diskusi oleh perwakilan kelompok V kelas IV MI

Al-Islam Kauman Sukorejo Kendal, pada hari Jumat tanggal 8 April 2011.

Page 91: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

78

peserta didik sebelum mereka mempelajari materi pokok perkembangan teknologi

produksi, komunikasi dan transportasi.

b. Tes akhir yaitu meliputi 2 tahap yaitu melalui 2 kegiatan evaluasi, seperti sebagai

berikut:

1) Evaluasi formatif, yaitu penilaian yang dilakukan pendidik setelah satu pokok

bahasan selesai dipelajari oleh peserta didik. Penilaian formatif disebut

dengan istilah penilaian pada akhir satuan pelajaran. Penilaian ini berfungsi

untuk mengetahui sejauh mana ketercapaian SKKD yang telah ditentukan

dalam setiap satuan pelajaran.

Dalam kegiatan mengevaluasi hasil belajar peserta didik pada materi

pokok perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi sama

dengan kegiatan mengevaluasi tentang materi pokok yang lain. Dalam

pemberian soal-soal pendidik menggunakan soal-soal yang ada di Lembar

Kerja Siswa (LKS) yang telah dimiliki oleh masing-masing peserta didik.

Soal-soal tersebut dikerjakan setelah materi pokok selesai dipelajari oleh

peserta didik.

Contoh instrumen yang diberikan kepada peserta didik adalah:

1. Teknologi yang digunakan dalam proses produksi disebut ...

a. teknologi produksi

b. teknologi komunikasi

c. teknologi konsumsi

d. teknologi transportasi

2. Berikut ini ciri usaha produksi yang menggunakan teknologi modern,

yaitu ....

a. memakai peralatan sederhana

b. menggunakan peralatan mesin

c. banyak menggunakan tenaga manusia

d. tidak menimbulkan polusi

3. Teknologi yang tidak menimbulkan polusi disebut ...

a. teknologi ramah lingkungan

b. teknologi tepat guna

Page 92: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

79

c. teknologi nuklir

d. teknologi lingkungan hidup

4. Berikut ini industri yang masih menggunakan teknologi tradisional, yaitu .

a. pabrik tekstil

b. usaha pembuatan genteng

c. pabrik pembuatan kertas

d. pabrik pembuatan minuman kaleng

5. Perkembangan teknologi sejalan dengan perkembangan ...

a. Iptek

b. mistik

c. takhayul

d. mitos masyarakat

2) Evaluasi sumatif

Evaluasi sumatif, adalah penilaian yang diselenggarakan oleh pendidik

setelah jangka waktu tertentu. Evaluasi ini dilakukan pada akhir semester,

penilaian ini berguna untuk memperoleh informasi tentang keberhasilan

peserta didik yang dipakai sebagai masukan utama untuk menentukan nilai

rapor atau nilai semester.

Pemberian soal-soal materi pokok perkembangan teknologi produksi,

komunikasi dan transportasi ini digabung dengan materi pokok lain. Jadi

dalam melakukan evaluasi ini peserta didik tidak hanya mengerjakan soal-

soal yang berhubungan dengan materi pokok perkembangan teknologi

produksi, komunikasi dan transportasi saja akan tetapi soal-soal mengenai

materi pokok yang lain.

Page 93: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

80

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan dari pelaksanaan

penerapan pendekatan SETS (Science, Environment, Technology, and Society) pada

Mata Pelajaran IPS Kelas IV di MI Al-Islam Kauman Sukorejo Kendal Tahun 2011,

yaitu:

Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SETS (Science,

Environment, Technology, and Society) pada materi pokok perkembangan teknologi

produksi, komunikasi, dan transportasi di kelas IV MI Al-Islam Kauman Sukorejo

Kendal ini berjalan dengan cukup baik dari kegiatan pendahuluan sampai dengan

kegiatan penutup. Metode yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah metode

ceramah, diskusi, observasi (pengamatan secara langsung), tanya jawab, serta

penugasan. Di mana metode ceramah digunakan pendidik untuk menjelaskan konsep

SETS (Science, Environment, Technology, and Society) dan penjabarannya melalui

salah satu tema dari materi ajar. Sedangkan metode diskusi digunakan agar peserta

didik lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran, mereka mencoba untuk belajar

mengungkapkan pendapat mereka dan menyelesaikan pekerjaan yang telah

diamanatkan. Jadi peserta didik tidak hanya pasif mendengarkan penjelasan

pendidik. Dan pada pertemuan kedua pendidik menggunakan metode observasi

(pengamatan langsung) mengenai tempat-tempat yang berhubungan dengan materi

pokok yang dipelajari agar memperkuat pemahaman peserta didik. Adapun alat atau

bahan pembelajaranya seperti halnya pendidik mengajarkan materi yang lain yaitu

dengan buku panduan dan LKS, serta HVS yang digunakan sebagai alat mencatat

hasil dari kegiatan berdiskusi. Dalam hal kegiatan mengevaluasi hasil belajar

pendidik menggunakan beberapa tahap penilaian, yaitu tes awal, yang bertujuan

untuk mengetahui pengetahuan awal sebelum materi diajarkan, dan tes akhir yang

terdiri dari dua tahap evaluasi yaitu evaluasi formatif, adalah penilaian yang

dilakukan pendidik setelah satu pokok bahasan selesai dipelajari oleh peserta didik.

Page 94: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

81

Dan evaluasi sumatif, yaitu penilaian yang diselenggarakan oleh pendidik setelah

jangka waktu tertentu.

B. Kritik dan Saran

Setelah meneliti tentang pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan

SETS (Science, Environment, Technology, and Society)pada materi pokok

perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi, maka peneliti

mencoba memberikan saran-saran yang dapat dijadikan masukan bagi pendidik mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) khususnya:

1. Pendidik agar selalu menggunakan pendekatan, strategi, model atau metode

pembelajaran yang sesuai dengan materi yang dipelajari, karakteristik peserta

didik, kemampuan mereka, dll.

2. Kepada pendidik di MI Al-Islam khususnya pendidik mata pelajaran IPS, dalam

menjelaskan materi dengan menggunakan konsep SETS (Science, Environment,

Technology, and Society) agar lebih mendalam lagi agar pemahaman peserta

didik mengenai konsep tersebut menjadi lebih baik, yaitu dengan bahasa yang

lebih dimengerti oleh peserta didik.

3. Pendidik perlu memberikan contoh yang bervariasi dalam menjelaskan konsep

SETS (Science, Environment, Technology, and Society).

4. Pendidik perlu melakukan pendekatan kepada peserta didik agar lebih aktif

mengungkapkan pendapat sehingga mereka mampu melakukan komunikasi.

5. Pendidik perlu memberikan waktu yang cukup untuk berdiskusi agar ketuntasan

hasil diskusi akan menjadi optimal.

C. Penutup

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena

dengan rahmat, taufiq, hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Penulis menyadari bahwasanya dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis

Page 95: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

82

miliki. Oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan dari pembaca demi

kesempurnaan skripsi ini sehingga menjadi lebih sempurna dan bermanfaat.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi

penulis pada khususnya. Amin.

Page 96: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

DAFTAR KEPUSTAKAAN

.

Arif, Muh. , Ilmu Pengetahuan Sosial, Jakarta Pusat: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam

Depag RI, 2009.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta,

2006.

Bahri Djamarah, Sayiful, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif; Suatu Pendekatan

Teoritis Psikologis, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005.

Depag RI, Al-quran dan Terjemahnya, Bandung: CV. Penerbit Diponegoro, 2005

Fajar, Arnie, Portofolio dalam Pembelajaran IPS, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Guanawan, Adi, Kamus Praktis; Ilmiah Populer, Surabaya: Kartika.

Gunefendi, Sahri, Metodologi Penelitian, Jakarta: Gramedia Pustaka Umum, 1997.

Hamruni, Strategi dan Model-Model Pembelajaran Aktif Menyenangkan, Yogyakarta:

Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2009.

Hisnu P. , Tantya dan Winardi, Ilmu Pengetahuan Sosial 4 untuk SD/MI kelas 4,Jakarta:

Pusat Perbukuan, 2008.

Ihsan, A. Fuad, Filsafat Ilmu, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010.

Junaedi, Mahfud, Fundamental Structure of Scientific Knowledge (Struktur Fundamental

Ilmu Pengetahuan), Makalah Disajikan dalam Perkuliahan Filsafat Ilmu, Semarang,

2010.

Maleong, Lexy J. , metodologi penelitian kualitatif, Bandung: PT. Rosda Karya, 2002.

Mudhofir, Teknologi Instruksional, Bandung: Remaja Rosdakarya,1999.

Mulyasa, E.,Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik, dan Implementasi,

Bandung: PT.Remaja Rosdakarya,2005.

__________,Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung: Rosdakarya, 2006

.

Nazir, Moh., Metodologi Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1999.

Numan Sumantri, Muhammad, Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS, Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2001.

Nurdin, Syafruddin, Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman Individu Siswa

dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta: PT. Ciputat Press,2005.

Page 97: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

Purwanto, Ngalim,Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Jakarta: Remaja

Rosdakarya,1984.

Rachman, Maman, Strategi dan Langkah-Langkah Penelitian, Semarang: IKIP Semarang

Press, 1999.

Syakir, Muhammad, Pelajaran Dasar tentang Akhlak: Washaya Al-Abnaa’, Surabaya: Al-

Miftah

S. Suriasumantri, Jujun, Filsafat Ilmu; Sebuah Pengantar populer, Jakarta: CV. Muliasari,

1996.

Salam, Burhanuddin, Pengantar Filsafat, Jakarta: Bumi Aksara, 2003.

Sapriya, dkk., Konsep Dasar IPS, Bandung: Upi Press, 2006.

Sardjiyo, dkk., Pendidikan IPS di SD, Jakarta: Universitas terbuka, 2008.

Sigit P. Dkk., Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI, Solo: CV. Sindunata.

Sudjana, Nana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung: Sinar Baru,

1989.

Sugianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif, Surakarta: Yuma Pustaka, 2010.

Suhartono, Suparlan, Filsafat Ilmu Pengetahuan: Persoalan Eksisten dan Hakikat Ilmu

Pengetahuan, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2005.

Suprijono, Agus, Cooperative Learning; Teori & Aplikasi PAIKEM, Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah; Wawasan Baru, Beberapa Metode

Pendukung, dan Beberapa Komponen Layanan Khusus, Jakarta: PT Rineka Cipta,

2009.

Sutarno, Nono, Materi Pokok dan Pembelajaran IPA SD, Jakarta: Universitas Terbuka

Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2000.

Syaodih Sukmadinata, Nana, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Tamwifi, Irfan, dkk., Ilmu Pengetahuan Sosial 1, Surabaya: Amanah Pustaka, 2009.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT. Balai

Pustaka, 2005.

Trianto, Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta: Bumi Aksara, 2010.

Page 98: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

Trianto,Model-modelpembelajaran inovatif berorientasi kontruktivistik, Jakarta: Prestasi

Pustaka, 2007.

Utomo, Pristiadi, “Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan SETS”, dalam

http://ilmuwanmuda.wordpress.com/pembelajaran-fisika-dengan-pendekatan-sets/,

diakses 14 Juni 2011

Warsito, Bambang, Teknologi Pembelajaran; Landasan & Aplikasinya, Jakarta: PT. Rineka

Cipta.

Wijono, Djono, Filsafat dan Etika Penelitian Sosial dan Kesehatan; Pengantar Penelitian,

Surabaya: CV. Duta Prima Airlangga.

Zuber, Ahmad dan Lukman Hakim, Aktif Belajar IPS 4; untuk Kelas IV SD dan MI, Solo: PT.

Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2009.

Zuriah, Nurul, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, Jakarta: PT. Bumi Aksara,

2006.

Page 99: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Hubungan Timbal Balik Unsur-unsur Pendidikan SETS, 31

Page 100: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Wawancara (Interview)

Lampiran 2 Pedoman Wawancara (Interview)

Lampiran 3 Struktur Organisasi Sekolah MI Al-Islam Kauman Sukorejo

Kendal

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada Pertemuan

Pertama

Lampiran 5 Pedoman Observasi untuk Pendidik

Lampiran 6 Pedomann Observasi untuk Peneliti

Lampiran 7 Pembagian Kelompok Rencana

Lampiran 8 Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada Pertemuan Kedua

Lampiran 9 Pedoman Observasi untuk Pendidik

Lamoiran 10 Pedomann Observasi untuk Peneliti

Page 101: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Tenaga Pendidik MI Al-Islam Kauman Sukorejo Kendal Tahun

2011-2012, .49

Tabel 4.2 Jumlah Peserta Didik MI Al-Islam Kauman Sukorejo Kendal

Tahun 2011-2012, 50

Tabel 4.3 Keadaan Bangunan MI Al-Islam Kauman Sukorejo Kendal, 50

Tabel 4.4 Keadaan Perlengkapan MI Al-Islam Kauman Sukorejo Kendal, 51

Page 102: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

Lampiran 1

DAFTAR WAWANCARA (INTERVIEW)

No. Hari/Tanggal Instrument Materi Wawancara Tempat

1. Rabu,

1 Desember

2010

Wawancara pra-riset Kepala Sekolah

- sekilas tentang

psikolog peserta

didik MI Al-Islam

Kauman Sukorejo

Kendal

Rumah

Bapak Zani

(kepala

sekolah MI

Al-Islam

Kauman

Sukorejo

Kendal)

2. Jumat,

17 Desember

2010

Wawancara pra-riset Kepala Sekolah

- sekilas tentang

pembelajaran di

MI Al-Islam

Kauman Sukorejo

Kendal

Kantor MI

Al-Islam

Kauman

Sukorejo

Kendal

3. Senin,

21 Maret 2011

Wawancara riset Kepala sekolah

dan Waka

Kurikulum

- kegiatan

pembelajaran di

MI Al-Islam

Kauman Sukorejo

Kendal

Kantor MI

Al-Islam

Kauman

Sukorejo

Kendal

4. Selasa,

29 Maret 2011

Wawancara Riset Pendidik yang

mengampu mata

pelajaran IPS kelas

IV

Kantor MI

Al-Islam

Kauman

Sukorejo

Page 103: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

- pembelajaran mata

pelajaran IPS kelas

IV MI Al-Islam

Kauman Sukorejo

Kendal

Kendal

5. Rabu,

1 Juni 2011

Wawancara riset Kepala Sekolah

- sejarah berdirinya

sekolah dan

keadaan sekolah

MI Al-Islam

Kauman Sukorejo

Kendal

Ruang

kepala

sekolah MI

Al-Islam

Kauman

Sukorejo

Kendal

Page 104: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

Lampiran 2

PEDOMAN WAWANCARA (INTERVIEW)

Instrumen pengumpulan data melalui wawancara (interview) tentang

“Implementasi Pendekatan SETS (Science, Environment, Technology, and

Society) pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV di MI Al-Islam Kauman

Sukorejo Kendal Tahun 2011”

A. Pokok wawancara dengan kepala sekolah MI Al-Islam Kauman Sukorejo

Kendal

1. Wawancara pra-riset

a. Bagaimana keadaan psikolog peserta didik pada saat kegiatan belajar di

sekolah?

b. Faktor apa saja yang mempengaruhi psikolog peserta didik?

c. Bagaimana cara pendidik mengatasi keadaan psikolog yang beraneka

ragam pada diri peserta didik?

d. Bagaimana pembelajaran di MI Al-Islam Kauman?

2. Wawancara riset

a. Bagaimana pengajaran di MI Al-Islam Kauman?

b. Apa kurikulum yang dipakai di MI Al-Islam Kauman?

c. Bagaimana keadaan pendidik dan peserta didik yang ada di MI Al-

Islam Kauman?

d. Bagaimana sejarah berdirinya MI Al-Islam Kauman?

B. Pokok wawancara dengan waka kurikulum MI Al-Islam Kauman Sukorejo

Kendal

1. Bagaimana pembelajaran yang ada di MI Al-Islam, khususnya kelas IV?

2. Media apa saja yang sering digunakan untuk memperlancar proses

pembelajaran di MI Al-Islam Kauman?

3. Apa saja pendekatan, strategi, model dan metode yang digunakan dalam

proses pembelajaran di MI Al-Islam Kauman?

Page 105: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

C. Pokok wawancara dengan pendidik mata pelajaran IPS kelas IV MI Al-Islam

Kauman Sukorejo Kendal

1. Pembelajaran mata pelajaran IPS

a. Materi apa yang dapat diterapkan dengan menggunakan pendekatan

SETS (Science, Environment, Technology, and Society), khususnya

pada mata pelajaran IPS?

b. Apa saja metode yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan SETS (Science, Environment, Technology,

and Society), khususnya pada mata pelajaran IPS?

c. Dalam setiap pembelajaran IPS, media apa saja yang dimanfaatkan

untuk alat penunjang dalam proses belajar mengajarnya?

d. Bagaimana alokasi waktu pelajaran di MI Al-Islam, khususnya untuk

mata pelajaran IPS?

e. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan SETS (Science, Environment, Technology, and Society)

pada mata pelajaran IPS kelas IV ?

2. Efektivitas Pendekatan SETS (Science, Environment, Technology, and

Society) dalam pembelajaran IPS di kelas IV MI Al-Islam Kauman

Sukorejo Kendal

a. Bagaimana persiapan dalam menerapkan pendekatan SETS (Science,

Environment, Technology, and Society) pada mata pelajaran IPS di

kelas IV?

b. Bagaimana proses pembelajaran mata pelajaran IPS dengan

menggunakan pendekatan SETS (Science, Environment, Technology,

and Society) di kelas IV?

c. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan SETS (Science, Environment, Technology, and Society)

pada mata pelajaran IPS kelas IV ?

Page 106: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

Lampiran 3

STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH

MI AL-ISLAM KAUMAN SUKOREJO KENDAL

Kepala Sekolah

Muhammad Taftazani Nara Sumber Komite

Guru Kelas I

Kholida F.

Nur HIdayah

Guru Kelas III

Imam B.

Ani Faiyah

Guru Kelas II

Sri Wahyuni

Siti Sundarini

Guru Kelas IV

Nazula Arifani

Susapto

Guru Kelas VI

Ahmad Hanafi

Tarmudi

Guru Kelas V

Ahmad Mabrur

Kirno, S.Ag

Kurikulum

Kirno, S.Ag

Sapras

Ahmad Mabrur

Kesiswaan

Kholida

Fitriyani

Humas

Susapto

Perpustakaan

Siti Sundarini

TU/Bendahara

Tarmuji

Siswa / Siswi

Masyarakat

Penjaskes

Dwi Anggoro P.

Keterangan:

: Garis Koordinasi

: Garis Komando

Page 107: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

Lampiran 4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : MI Al-Islam Kauman Sukorejo Kendal

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Kelas : IV/ II

Alokasi Waktu : 2X35 menit

Pertemuan : Pertama

Standar Kompetensi : 2.1 Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan

kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota,

dan provinsi

Kompetensi Dasar : 2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi,

transportasi serta pengalaman menggunakannya

Indikator :2.3.1 Siswa dapat menjelaskan pengertian teknologi

2.3.2 Siswa dapat menyebutkan contoh-contoh dari

teknologi yang ada di lingkungan sekitar

2.3.3 Siswa dapat menjelaskan perkembangan teknologi

produksi

2.3.4 Siswa dapat menjelaskan perkembangan teknologi

komunikasi

2.3.5 Siswa dapat menjelaskan perkembangan teknologi

transportasi

A. Tujuan Pembelajaran :

Setelah mempelajari materi ini diharapkan peserta didik dapat menjelaskan

makna teknologi serta perkembangannya dalam produksi, komunikasi, dan

transportasi. Serta siswa mampu menyebutkan macam-macam dari teknologi

tersebut dan menjelaskan dampak positif maupun negatifnya bagi masyarakat.

Page 108: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

B. Materi Ajar

Teknologi Produksi, Komunikasi, dan Transportasi

C. Metode Pembelajaran

Ceramah, diskusi kelompok, presentasi, dan tanya jawab.

D. Langkah-langkah Pembelajaran

No. Langkah-langkah Pengorganisasian

Siswa Waktu

1 Kegiatan awal (12 menit)

a. Guru memulai proses pembelajaran dengan

salam dan berdo’a bersama serta presensi

b. Guru mengkondisikan siswa untuk

mengikuti pembelajaran

c. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan

kompetensi yang diharapkan

d. Pemberian motivasi dengan menyanyikan

lagu“kereta api” secara bersama-sama

k

k

k

k

5 menit

2 menit

2 menit

3 menit

2 Kegiatan inti (50 menit)

a. Eksplorasi

1) Guru menggali pengetahuan awal yang

dimiliki oleh siswa

2) Siswa menjawab pertanyaan yang

diberikan oleh guru

b. Elaburasi

1) Guru menjelaskan secara singkat tentang

konsep SETS dengan menggunakan

salah satu contoh yang terdapat dalam

sub materi pokok

2) Guru membagi siswa menjadi 5

kelompok yang masing-masing terdiri

dari 8 anggota, dan membagikan bahan

k

k

k

k

3 menit

2 menit

6 menit

5 menit

Page 109: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

materi tambahan serta kertas HVS pada

tiap-tiap kelompok

3) Memberikan tema bagi tiap-tiap

kelompok untuk didiskusikan, dan

memberikan waktu untuk berdiskusi

4) Menyuruh perwakilan dari tiap kelompok

untuk mempresentasikan hasil diskusi di

depan kelas secara bergantian

c. Konfirmasi

1) Pembahasan hasil diskusi

2) Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya mengenai materi

pembahasan yang belum dipahami

3) Guru memberikan motivasi kepada siswa

untuk rajin belajar

g

i

k

k

k

20 menit

5 menit

5 menit

3 menit

1 menit

3 Kegiatan akhir (8 menit)

a. Guru menyimpulkan materi yang telah

dipelajari

b. Pemberian tugas

c. Mengakhiri pelajaran dengan membaca do’a

bersama kemudian guru memberikan salam

penutup

k

i

k

5 menit

1 menit

2 menit

Keterangan : i ; individual, p ; berpasangan, g ; group, k ; klasikal

E. Sumber/Media Pembelajaran

- Buku paket IPS untuk SD/ MI kelas IV

- Lembar Kerja Siswa (LKS) kelas IV

- HVS

F. Penilaian

1. Prosedur tes

a. Tes awal

Page 110: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

b. Tes akhir

2. Jenis tes

a. Tes awal : Lisan

b. Tes akhir : Tertulis

3. Alat tes

a. Tes awal

1. Apa yang kalian ketahui tentang teknologi ?

2. Sebutkan contoh-contoh dari teknologi ?

3. Apa yang kalian tahu mengenai kegiatan produksi?

4. Sebutkan contoh-contoh dari teknologi produksi?

5. Sebutkan contoh-contoh dari teknologi transportasi darat?

b. Tes akhir

- Tugas rumah (LKS halaman 74-75)

Sukorejo, 1 April 2011

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Kelas

(Muhammad Taftazani) (Ahmad Mabrur, S.Ag)

Page 111: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

Lampiran 5

PEDOMAN OBSERVASI UNTUK PENDIDIK

Nama Sekolah : MI Al-Islam Kauman Sukorejo Kendal

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Kelas/Semester : IV/II

Pertemuan : Pertama

Nama Pendidik : Ahmad Mabrur S.Ag

No. Yang Diamati Keterangan

Ya Tidak

1. Persiapan pendidik dalam pembelajaran IPS dengan

menggunakan pendekatan SETS

a. Pendidik membuat rencana pengajaran sebagai pedoman

pelaksanaan pembelajaran

b. Pendidik mempersiapkan kertas HVS dan materi ajar

c. Pendidik mengkondisikan peserta didik untuk berdo’a

d. Pendidik melakukan presensi

e. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi

yang diharapkan

f. Pendidik memberikan motivasi

2. Pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan

pendekatan SETS

a. Pendidik menjelaskan konsep SETS yang dihubungkan

dengan contoh dari salah satu sub bab materi ajar

b. Pendidik membagi peserta didik menjadi beberapa

kelompok

c. Pendidik membagikan kertas HVS dan bahan ajar kepada

tiap-tiap kelompok

d. Pendidik memberikan tema diskusi pada tiap-tiap

kelompok

e. Pendidik memberikan waktu kepada peserta didik untuk

berdiskusi

f. Pendidik menyuruh perwakilan kelompok untuk

berpresentasi hasil diskusinya

g. Pembahasan hasil diskusi

h. Pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik

untuk bertanya

i. Memberikan motivasi

3. Kegiatan penutup

a. Pendidik menyimpulkan materi yang baru saja dipelajari

b. Pendidik memberikan tugas di rumah

c. Berdoa bersama

Page 112: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

Lampiran 6

PEDOMAN OBSERVASI UNTUK PENELITI

Nama Sekolah : MI Al-Islam Kauman Sukorejo Kendal

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Kelas/Semester : IV/II

Pertemuan : Pertama

Nama Peneliti : Nita Idmeiawati Setyaningsih

No. Yang Diamati Keterangan

Ya Tidak

1. Persiapan pendidik dalam pembelajaran IPS dengan

menggunakan pendekatan SETS

a. Pendidik membuat rencana pengajaran sebagai pedoman

pelaksanaan pembelajaran

b. Pendidik mempersiapkan kertas HVS dan materi ajar

c. Pendidik mengkondisikan peserta didik untuk berdo’a

d. Pendidik melakukan presensi

e. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi

yang diharapkan

f. Pendidik memberikan motivasi

2. Pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan

pendekatan SETS

a. Pendidik menjelaskan konsep SETS yang dihubungkan

dengan contoh dari salah satu sub bab materi ajar

b. Pendidik membagi peserta didik menjadi beberapa

kelompok

c. Pendidik membagikan kertas HVS dan bahan ajar kepada

tiap-tiap kelompok

d. Pendidik memberikan tema diskusi pada tiap-tiap

kelompok

e. Pendidik memberikan waktu kepada peserta didik untuk

berdiskusi

f. Pendidik menyuruh perwakilan kelompok untuk

berpresentasi hasil diskusinya

g. Pembahasan hasil diskusi

h. Pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik

untuk bertanya

i. Memberikan motivasi

3. Kegiatan penutup

a. Pendidik menyimpulkan materi yang baru saja dipelajari

b. Pendidik memberikan tugas di rumah

c. Berdoa bersama

Page 113: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

Lampiran 7

Pembagian Kelompok

Kelompok Nama Siswa

1 1. Faqih Rosyid Ridho

2. Isna Ade Salsabila

3. Azizatul karimah

4. Putri Iga FN

5. Alfin Firmansyah

6. Baharudin

7. Putri Windy Velana

8. Afrian Frizky Alanda

2 1. Fitri Aisyah

2. Intan Sari Saputri

3. Ericco Irfanda

4. Afifudin Candra K

5. Annisa Mei Danty

6. Nabila Juni Arti

7. Fahrur Rozy

8. Ahmad Hanif Wildan

3 1. Aufa Abdullah A.

2. Kharisma Maulida W.

3. Aprilia Devi Safitri

4. Mega Oktaviani

5. Sandy Dwi Aksara

6. Triwidiastuti

7. Afandi Wijayanto

8. Novan Arifudin

4 1. Deden Iqbal Widodo

2. Agus Prasetyo

3. Luthfiya Ardywati

4. Rian Firmansyah

5. Lahtifa Ardywati

6. Nur Rizky Mukti U.

7. Arina Ardiani

8. Miftahul Fikri Aditya

5 1. Pandu Atisar R.

2. Alma rosiyani

3. SalMA Ramadhani S

4. Zufar Abdillah A

5. Nazla Aidha BZ.

6. Dwiki Agung D

7. Bagustri M.

8. Alif Rachman Hakim

Page 114: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM
Page 115: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

Lampiran 8

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : MI Al-Islam Kauman Sukorejo Kendal

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Kelas : IV/ II

Alokasi Waktu : 2 X 35 menit

Pertemuan : Kedua

Standar Kompetensi : 2.1 Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan

kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota,

dan provinsi

Kompetensi Dasar : 2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi,

komunikasi, transportasi serta pengalaman

menggunakannya

Indikator : 2.3.1 Siswa dapat menjelaskan pengertian teknologi

2.3.2 Siswa dapat menyebutkan contoh-contoh dari

teknologi yang ada di lingkungan sekitar

2.3.3 Siswa dapat menjelaskan perkembangan teknologi

produksi

2.3.4 Siswa dapat menjelaskan perkembangan teknologi

komunikasi

2.3.5 Siswa dapat menjelaskan perkembangan teknologi

transportasi

A. Tujuan Pembelajaran :

Setelah mempelajari materi ini diharapkan peserta didik dapat menjelaskan

makna teknologi serta perkembangannya dalam produksi, komunikasi, dan

transportasi. Serta siswa mampu menyebutkan macam-macam dari teknologi

tersebut dan menjelaskan dampak positif maupun negatifnya bagi masyarakat.

Page 116: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

B. Materi Ajar

Teknologi Produksi, Komunikasi, dan Transportasi

C. Metode Pembelajaran

Metode observasi (pengamatan secara langsung), tanya jawab, penugasan.

D. Langkah-langkah Pembelajaran

No. Langkah-langkah Pengorganisasian

Siswa Waktu

1 Kegiatan awal (10 menit)

a. Guru memulai proses pembelajaran dengan

salam dan berdo’a bersama serta presensi

b. Guru mengkondisikan siswa untuk

mengikuti pembelajaran

c. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan

kompetensi yang diharapkan

d. Pemberian motivasi untuk bersemangat

dalam mengikuti pembelajaran

k

k

k

k

5 menit

2 menit

1 menit

2 menit

2 Kegiatan inti (50 menit)

a. Eksplorasi

1) Guru menggali pengetahuan yang telah

dimiliki oleh siswa

2) Siswa menjawab pertanyaan yang

diberikan oleh guru

b. Elaburasi

1) Guru menjelaskan secara singkat tentang

materi tentang materi pokok “Teknologi

Produksi, Komunikasi, dan Transportasi”

2) Guru menjelaskan proses pelaksanaan

pembelajaran yang akan dilakukan

kepada siswa

3) Guru menyuruh siswa untuk menyiapkan

k

k

k

k

k

2 menit

2 menit

5 menit

2 menit

1 menit

Page 117: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

alat tulis yang diperlukan dalam kegiatan

pengamatan yang akan dilaksanakan

4) Siswa diajak ke tempat-tempat yang

berhubungan dengan materi pokok yang

sedang dipelajari

5) Ketika pengamatan berlangsung guru

memberikan pengarahan dan penjelasan

yang cukup agar siswa lebih memahami

tentang konsep SETS

6) Guru menyuruh siswa untuk kembali ke

kelas untuk mengikuti pembelajaran

selanjutnya

c. Konfirmasi

1) Pembahasan hasil observasi

2) Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya mengenai materi

pembahasan yang belum dipahami

3) Guru memberikan motivasi kepada siswa

untuk rajin belajar

k

k

k

k

k

30 menit

3 menit

2 menit

2 menit

1 menit

3 Kegiatan akhir (10 menit)

a. Guru menyimpulkan materi yang telah

dipelajari

b. Pemberian evaluasi

c. Mengakhiri pelajaran dengan membaca do’a

bersama kemudian guru memberikan salam

penutup

k

i

k

1 menit

7 menit

2 menit

Keterangan : i ; individual, k ; klasikal

E. Sumber/Media Pembelajaran

- Buku paket IPS untuk SD/ MI kelas IV

- Lembar Kerja Siswa (LKS) kelas IV

Page 118: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

F. Penilaian

1. Prosedur tes

a. Tes awal

b. Tes akhir

2. Jenis tes

a. Tes awal : Lisan

b. Tes akhir : Tertulis

3. Alat tes

a. Tes awal

1. Apa yang kalian ketahui tentang teknologi ?

2. Sebutkan contoh-contoh dari teknologi ?

3. Apa yang kalian tahu mengenai kegiatan produksi?

4. Sebutkan contoh-contoh dari teknologi produksi?

5. Sebutkan contoh-contoh dari teknologi transportasi darat?

b. Tes akhir

- (LKS halaman 80)

Sukorejo, 8 April 2011

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Kelas

(Muhammad Taftazani) (Ahmad Mabrur, S.Ag)

Page 119: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

Lampiran 9

PEDOMAN OBSERVASI UNTUK PENDIDIK

Nama Sekolah : MI Al-Islam Kauman Sukorejo Kendal

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Kelas/Semester : IV/II

Pertemuan : Kedua

Nama Pendidik : Ahmad Mabrur, S.Ag

No. Yang Diamati Keterangan

Ya Tidak

1. Persiapan pendidik dalam pembelajaran IPS dengan

menggunakan pendekatan SETS

a. Pendidik membuat rencana pengajaran sebagai pedoman

pelaksanaan pembelajaran

b. Pendidik mempersiapkan materi ajar

c. Pendidik mengkondisikan peserta didik untuk berdo’a

d. Pendidik melakukan presensi

e. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi

yang diharapkan

f. Pendidik memberikan motivasi

2. Pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan

pendekatan SETS

a. Pendidik menjelaskan secara singkat tentang materi

pokok “Teknologi Produksi, Komunikasi, dan

Transportasi”

b. Pendidik menjelaskan proses pembelajaran yang akan

dilakukan kepada peserta didik

c. Pendidik menyuruh peserta didik untuk menyiapkan alat

tulis yang diperlukan dalam kegiatan pengamatan yang

akan dilaksanakan

d. Peserta didik diajak ke tempat-tempat yang berhubungan

dengan materi pokok yang sedang dipelajari

e. Ketika pengamatan berlangsung pendidik memberikan

pengarahan dan penjelasan yang cukup agar peserta didik

lebih memahami tentang konsep SETS

f. Pembahasan hasil pengamatan

g. Pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik

untuk bertanya

h. Memberikan motivasi

3. Kegiatan penutup

a. Pendidik menyimpulkan materi yang baru saja dipelajari

b. Pendidik memberikan evaluasi

c. Berdoa bersama

Page 120: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

Lampiran 10

PEDOMAN OBSERVASI UNTUK PENELITI

Nama Sekolah : MI Al-Islam Kauman Sukorejo Kendal

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Kelas/Semester : IV/II

Pertemuan : Kedua

Nama Peneliti : Nita Idmeiawati Setyaningsih

No. Yang Diamati Keterangan

Ya Tidak

1. Persiapan pendidik dalam pembelajaran IPS dengan

menggunakan pendekatan SETS

a. Pendidik membuat rencana pengajaran sebagai pedoman

pelaksanaan pembelajaran

b. Pendidik mempersiapkan materi ajar

c. Pendidik mengkondisikan peserta didik untuk berdo’a

d. Pendidik melakukan presensi

e. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi

yang diharapkan

f. Pendidik memberikan motivasi

2. Pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan

pendekatan SETS

a. Pendidik menjelaskan secara singkat tentang materi

pokok “Teknologi Produksi, Komunikasi, dan

Transportasi”

b. Pendidik menjelaskan proses pembelajaran yang akan

dilakukan kepada peserta didik

c. Pendidik menyuruh peserta didik untuk menyiapkan alat

tulis yang diperlukan dalam kegiatan pengamatan yang

akan dilaksanakan

d. Peserta didik diajak ke tempat-tempat yang berhubungan

dengan materi pokok yang sedang dipelajari

e. Ketika pengamatan berlangsung pendidik memberikan

pengarahan dan penjelasan yang cukup agar peserta didik

lebih memahami tentang konsep SETS

f. Pembahasan hasil pengamatan

g. Pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik

untuk bertanya

h. Memberikan motivasi

3. Kegiatan penutup

a. Pendidik menyimpulkan materi yang baru saja dipelajari

b. Pendidik memberikan evaluasi

c. Berdoa bersama

Page 121: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS (SCIENCE, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl... · TECHNOLOGY, AND SOCIETY) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI Al-ISLAM

RIWAYAT HIDUP

A. Identitas diri

1. Nama Lengkap : Nita Idmeiawati Setyaningsih

2. Tempat dan Tgl. Lahir : Temanggung, 15 Mei 1988

3. NIM : 073911019

4. Alamat Rumah : Ds. Pagersari RT 04 RW 01 Kec. Patean Kab.

Kendal, kode pos 51364.

HP : 081901906939

B. Riwayat Pendidikan

1. Pendidikan Formal

a. TK ABA Pagersari, lulus tahun 1994

b. MIM Pagersari, lulus tahun 2000

c. MTs 02 Patean, lulus tahun 2003

d. SMA MIPHA Parakan, lulus tahun 2007

e. Mahasiswa IAIN Walisongo Semarang, Fakultas Tarbiyah, Prodi PGMI

2. Pendidikan Non-Formal

a. Kursus Komputer

b. Pondok Modern Assalaam

c. KMD

3. Prestasi Akademik

-

4. Karya Ilmiah

-

Semarang, 19 Desember 2011

Nita Idmeiawati S.

NIM : 073911019