IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

65
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ALAT MUSIK UKULELE UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SD MA’ARIF PONOROGO TAHUN AJARAN 2018/2019 SKRIPSI Diajukan Kepada InstitutAgama Islam Negeri Ponorogo Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Pengajuan Skripsi OLEH RIZAL RAHMADANI NIM : 210615009 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO (IAIN PONOROGO)

Transcript of IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

Page 1: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN

MENGGUNAKAN MEDIA ALAT MUSIK UKULELE UNTUK

MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI

SD MA’ARIF PONOROGO TAHUN AJARAN 2018/2019

SKRIPSI

Diajukan Kepada

InstitutAgama Islam Negeri Ponorogo

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Pengajuan Skripsi

OLEH

RIZAL RAHMADANI

NIM : 210615009

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO

(IAIN PONOROGO)

Page 2: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

vii

ABSTRAK

Rizal , Rahmadani 2019. Implementasi Pembelajaran Group Discussion Dengan Menggunakan Media Alat Musik Ukulele Untuk Meningkatkan Kecerdasan Emosional Siswa Di SD Ma’arif Ponorogo Tahun Ajaran 2018/2019 . Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Kegururuan Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Institut Agama Islam Negeri Ponorogo. Pembimbing Ali Baul Chusna M.S.I

Kata Kunci: Group Discusion, Kecerdasan Emosional, AlatMusik Ukulele

Rendahnya keccerdasan emosional siswa di SD Ma’arif Ponorogo dikarenakan adanya beberapa faktor. Salah satu faktor tersebut yaitu guru belum memaksimlakan penggunaan strategi dalam pembelajaran dan media pembelajaran serta pengaruh perkembangan teknologi yang sangat kuat yang kurang terkontrol. Hal tersebut membuat siswa menjadi sulit untuk diatur dan lebih memilih ramai sendiri. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dapat diupayakan dengan pemilihan metode pembelajaran yang tepat. Berdasarkan asumsi di atas maka penulis melakukan peneltian tindakan kelas (PTK) menggunakan Strategi Pembelajaran Group Discussion dengan batuan media alat musik ukulele.

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui pengaruh Pembelajaran group Discussion dengan menggunakan media alat musik ukulele terhadap tingkat kecerdasan emosional siswa pada siswa kelas IV di SD Ma’arif Ponorogo tahun pelajaran 2018/2019 (2) Mengetahui tingkat kecerdasan emosional siswa pada siswa kelas IV Di SD Ma’arif Ponorogo tahun pelajaran 2018/2019.

Penelitian menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dengan dua siklus, setiap siklusnya terdiri dari dua pertemuan yang meliputi tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data diperoleh dari subyek penelitian yaitu semua siswa kelas IV yang berjumlah 30 siswa. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi langsung dan menggunkan catatan lapangan untuk mencatat data, lembar observasi terstruktur.

Hasil dari penelitian pada mata pelajaran tematik materi berhemat energi adanya peningkatan ranah kecerdasan emosioanal siswa . Terlihat pada siklus I yang semula untuk kategori sangat baik hanya 0 % pada siklus II menjadi 43% dan pada kategori baik 57% pada kategori kurang baik pada siklus I sebanyak 10% namun pada siklus II sudah berkurang seluruhnya dan meningkat ketingkat selanjutnya.

Berdasarkan analisis data tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan Pembelajaran Group Discussion dengan menggunkan media alat musik ukulele dapat meningkatkan kecerdasan emosional siswa kelas IV di SD Ma’arif Ponorogo tahun pelajaran 2018/2019.

Page 3: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...
Page 4: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...
Page 5: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...
Page 6: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...
Page 7: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sebagian orang menyatakan bahwa guru dibebani dengan tugas yang

sangat banyak ,mereka menyatakan Bahwa guru tidak memiliki waktu untuk

memberikan materi tambahan guna mengembangkan EQ siswa. Kita tidak

membutuhkan materi baru yang khusus ditunjukan untuk mengembangkan EQ.

Namun, kita bisa menggabungkan unsur pendidikan EQ dalam materi pelajaran

yang sudah ada, sehingga tidak diperlukan waktu ekstra.1

Sekolah yang ideal adalah sekolah yang beruapaya mengembangkan

secara berimbang kecerdasan emosi (EQ) dan kecerdasan intelektual (IQ) yang

mencakup antara lain geografi, matematika, dan baca tulis. Sekolah dapat

mengembangkan EQ siswa melalui banyak aktivitas dan pengarahan yang

mendidik siswa dengan nilai-nilai luhur, seperti mengajar siswa agar menjadi

orang penyayang dan lembut.

Kelembutan adalah sifat manusia yang usianya sama dengan usia

manusia itu sendiri. Hal baru yang berkaitan dengan kelembutan adalah bahwa

ia bisa dimanfaatkan dalam proses pembelajaran, pedidikan dan pelatihan

sesuai denagn potensi EQ. Siswa sekolah dasar bisa melakukan permainan

bersama. Setiap siswa membisik telinga teman yang duduk di depannya. Hal

yang dibisikan harus bsesuatu yang baik dan positif. Misalnya ,“ Tulisanmu

bagus”, “ Daya hafalanmu luar biasa “,” Kamu menendang bola dengan baik

sekali dal am pelajaran olaharaga tadi”.

Guru pasti menuntun siswanya untuk berperilaku terpuji dan bermain

bersama temannya dengan cara yang benar. Perilaku terpuji dapat diajarkan

dengan cara disinergikan dalam kurikulum pendidikan. metode ini ditunjukan

untuk mengajarkan pada anak bagaimana cara mengenali perasaan mereka

sendiri, perasaan dan emosi orang lain, dan berusaha menjaga emosi ini.

1 Makmum Mubayidh, Kecerdasan Dan Kesehatan Emosional Anak,(Jakarta: PUSTAKA

AL-KAUTSAR,2006),Hal 127

1

Page 8: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

2

Di masa lalu, siswa dianggap menjadi “ biang kerok “.Biang kerok adalah

penyebab timbulnya masalah , diminta menghadap kepala sekolah untuk

mendapat hukuman. Sekrang kita menggunakan cara lain. Dengan mengikuti

metode pengembangan EQ, siswa dianjurkan untuk memikirkan faktor-faktor

yang menyebabkan peristiwa gaduh di dalam kelas.

Setelah mengetahui faktor tersebut, siswa dimotivasi untuk memikirkan

solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Dengan cara ini murid lebih

mampu menganalisa perilakunya, dan belajar dari kesalahan dan pengalaman.

Cara ini jauh lebih baik daripada jika kita memberikan hukuman atau

mengeluarkannya dari sekolah 2

Daniel Goleman mendifinisikan kecerdasan emosional dengan

kemampuan mengenali perasaan diri kita sendiri dan perasaan orang lain,

kemampuan memotivasi diri sendiri, dan kemampuan mengelola emosi dengan

baik pada diri sendiri dan dalam hubungannya dengan orang lain. Cooper dan

Sawaf mendefinisikan kecerdasan emosional adalah kemampuan merasakan,

memahami. Dan secara efektif mengaplikasikan kekuatan serta kecerdasan

emosi sebagai sebuah energi manusia, informasi, hubungan, dan pengaruh3

Menurut hasil observasi yang peneliti lakukan di SD Ma’arif Ponorogo

khususnya kelas IV, pada saat proses pembelajaran tematik banyak siswa yang

kurang memperhatikan dan ramai. Mereka juga kurang menghormati guru.

Banyak peserta didik yang melakukan aktivitas lain saat proses pembelajaran

seperti berbicara sendiri, ramai, bahkan ada yang bermain dikelas. Kondisi ini

sudah tentunya disebabkan oleh kurangnya motivasi belajar siswa sehingga

pembelajaran tidak efektif dan efisien.

Pada saat pembelajaaran, sepatu guru disembunyikan , dan kadang antar

teman saling mengolok antar teman dan ketika berbeda lawan jenis ada yang

saling berseteru soal masalah kecil seperti salah menjawab pertanyaan yang

diberikan oleh guru.

2 Makmum Mubayidh, Kecerdasan Dan Kesehatan Emosional Anak,(Jakarta: PUSTAKA

AL-KAUTSAR,2006),Hal 133-134 3 Agus Efendi, Revolusi Kecerdasan Abad 21, (Bandung:Alfabeta,2005) Hal 82

Page 9: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

3

Hal ini menunjukan masih kurangnya kecerdasan emosional siswa.

Kecerdasan bukan hanya di bidang pengetahuannya saja, akan tetapi mayoritas

anak zaman sekarang kurang memiliki kecerdasan emosional karena pengaruh

berbagai hal, seperti lingkungan, diperkembangan teknologi. Penggunaan

teknologi yang berlebihan dan tidak adanya pengawasan dari orang tua akan

mempengaruhi kecerdasan emosional siswa. 4

Pada penelitian terdahulu telah terdapat penelitian mengenai kecerdesan

emosional yang dilakukan Sri Puji Hastuti, yang berjudul Korelasi

Kecerdasan Emosional dengan Kemampuan Penyelesaian Soal Cerita

Matematika kelas V SDN Sukorejo Kebonsari Madiun. Dalam penelitian

tersebut Puji Hastuti membahas tentang hubungan kecerdasan emosional

dengan kemampuan penyelesaian soal cerita pada pelajaran matematika

ternyata keberhasilan belajar siswa ternyata di pengaruhi dengan kecerdasan

emosional siswa.

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan Sri Puji Hastuti, penelitian ini

bermaksud mengkaji peningkatan kecerdasan emosional siswa melalui

implementasi pembelajaran group discussion dengan menggunakan media alat

musik ukulele.Dalam hal ini saya menggunakan strategi pembelajaran

kelompok diskusi di gabungkan dengan media alat musik ukulele,pemilihan

alat musik ukulele dimaksudkan untuk menarik perhatian siswa sehingga

menarik perhatian siswa agar mau fokus memperhatikan materi serta esien dan

mudah dalam memainkannya. Dengan menggunakan strategi diskusi akan

melatih kerjasama dan kebersamaan siswa serta mampu mengesampingkan ego

masing masing agar masalah pada suatu diskusi dapat segera diselesaikan.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti merasa tertarik dan semangat

untuk meneliti tentang tingkat kecerdasan emosional siswa. Dan hal ini oleh

peniliti dituangkan dalam skripsi dengan judul” IMPLEMENTASI

PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN MENGGUNAKAN

MEDIA ALAT MUSIK UKULELE UNTUK MENINGKATKAN

4 Hasil Observasi Di SD MA’ARIF Ponorogo Pada Tanggal 03 Oktober 2018

Page 10: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

4

KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SD MA’ARIF PONOROGO

TAHNUN AJARAN 2018/2019”

B. Identifikasi dan Pembatasan masalah

1. Dari permasalahan yang ditemukan diatas, maka permasalahan dapat di

identifikasikan sebagai berikut :

a. Tingkat kecerdasan emosional siswa kelas IV D Al-Hafidz SD

MA’ARIF Ponorogo masih di rasa kurang

b. Kurangnya minat belajar dan siswa kurang memperhatikan saat

pembelajaran berlangsung, Antar teman saling mengejek atau

mengolok- olok, menyembunyikan sepatu guru.

2. Batasan masalah

Untuk memperjelas masalah yang akan dibahas dan dianalisis dalam

skripsi ini, penulis akan memberikan gambaran tentang batasan-batasan

masalahnya. Adapun batasan-batasannya adalah sebagai beriut:

Penelitian ini membahas upaya meningkatkan ranah kecerdasan

emosional melalui metode group discussion dengan menggunakan

media alat musik ukulele dalam mata pelajaran tematik tema 2 selalu

berhemat energi pada siswa kelas IV di SD Ma’arif ponorogo.

Untuk menghindari terjadinya penyimpangan terhadap pembahasan

objek penelitian sebagaimana tujuan awal peneliti ini, maka perlu diadakan

pembahasan terhadap ruang lingkup penelitian.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka peneliti

merumuskan berbagai masalah yang diantara sebagai berikut:

1. Bagaimanakah pembelajaran group discussion dengan menggunakan

media alat musik ukulele untuk meningkatkan kecerdasan emosional siswa

di SD Ma’arif ponorogo tahun ajaran 2018/2019 ?

Page 11: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

5

2. Apakah Pembelajaran Group Discussion menggunkan media alat musik

ukulele dapat meningkatkan kecerdasan emosional siswa di SD Ma’arif

ponorogo tahun ajaran 2018/2019?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam hal ini, peneliti mempunyai beberapa tujuan yaitu:

1. Untuk mendeskripsikan Pembelajaran Group Discussion dengan

menggunakan media alat musik ukulele dapat mempengaruhi tingkat

kecerdasan emosional siswa kelas IV D Al- Hafidz

2. Untuk menjelaskan apakah strategi pembelajaran Group Discussion

dengan menggunakan media alat musik ukulele dapat menigkatkan

kecerdasan emosional siswa.

E. Kontibusi Hasil Penelitian

Dari penelitian yang dilakukan di SD Ma’arif ponorogo, tentunya akan

membawa manfaat baik teoritis ataupun praktis, yang diantaranya sebagai

berikut :

1. Manfaat teoritis

Setelah melalui penelitian ternyata strategi Group Discussion dengan

menggunakan media alat musik ukulele dapat meningkatkan kecerdasan

emosional siswa kelas IV SD Ma’arif ponorogo tahun ajaran 2018/2019.

2. Manfaat Praktis

Dengan diadakannya penelitian ini, sangat diharapkan mampu

memberikan manfaat, antara lain :

a) Bagi peneliti

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah dan

memperluas wawasan pengetahuan serta mendapat pengalaman dalam

mengadakan penelitian. Dan juga diharapkan dapat dijadikan kajian dan

penunjang dalam pengembangan pengetahuan penelitian yang berkaitan

dengan topik tersebut.

Page 12: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

6

b) Bagi siswa

Untuk siswa dapat meningkatkan kecerdasan emosional serta

memberi semangat untuk belajar, memberi motivasi agar belajar lebih

rajin, motivasi agar menjadi anak yang baik

c) Bagi guru

Sedangkan untuk guru diharapkan dapat meningkatkan kreativitas

dan inovasi dalam proses pembelajaran.Serta dapat menambah

wawasan guru akan pentingnya strategi dan penggunaan media yang

efisien dalam proses pembelajaran

d) Bagi lembaga

Dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

bahan pertimbangan bagi sekolah teresebut mengambil langkah

baik,sikap maupun tindakan untuk meningkatkan kecerdasan emosional

pada mata pelajaran tematik. Serta sebagai landsan bagi sekolah dalam

menentukan kebijakan untuk meningkatkan mutu pendidikan.

F. Sistematika Pembahasan

Sistematika penulisan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah

sebagai berikut:

BAB I. Pendahuluan. Dalam bab ini berisi latar belakang masalah,

identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika

pembahasan. Bab pertama ini dimaksudkan untuk memudahkan

dalam memaparkan data.

BAB II. Landasan teori. Dalam bab ini membahas tentang penelitian

tindakan kelas (PTK), metode pembelajaran, metode group

discussion,kecerdasan emosional Teori musik, alat musik

ukulele,media pembelajaran. Telaah penelitiaan terdahulu

kerangka berfikir dan pengajuan hipotesis tindakan. Bab ini

dimaksudkan untuk memudahkan penelitian dalam menjawab

hipotesis.

Page 13: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

7

BAB III. Metode penelitian, yang meliputi objek PTK, setting PTK,

variabel yang diamati, prosedur PTK (Perencanaan, pelaksanaan,

observasi, refleksi)

BAB IV. Hasil penelitian tindakan kelas yang meliputi: gambaran singkat

lokasi penelitian, penjelasan per-siklus, proses analisis dan data

per-siklus, pembahasan.

BAB V. Penutup. Bab ini merupakan kesimpulan secara umum mengenai

permasalahan yang dibahas pada bab-bab sebelumnya. pada bab

ini penulis berusaha memberikan saran-saran yang diperoleh dari

hasil penelitian.

Page 14: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

8

BAB II

LANDSAN TEORITIK, TELAAH HASIL PENELITIAN TERDAHULU,

KERANGKA BERFIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Landasan Teori

1. Kajian Tentang PTK

a. Pengertian PTK

Penelitian tindakan kelas mempunyai fokus terapan, di mana

peneliti mengumpulkan data berdasarkan pada metode kauntitatif

ataupun metode kualitatif atau bahkan kedua- duanya. Bagaimanpun

juga, apa yang dituju atau yangdilakukan peneliti terutama yang

berkaitan dengan isu-isu khusus, praktis tak lain adalah beruasaha

mencapai dan menemukan suatu solusi terhadapa problema yang

berkaitan denganpelaksanaan pembelajaran didalam kelas. Para guru

yang bertugas di dalam kelass dituntut untuk selalu memperbaiki

proses pelaksanaan pembelajaran dengan cara mengkaji isu-isu, atau

problem yangdihadapi dalam pembelajaran. Para guru, merenungkan

problem tersebut mengumpulkan informasi keterangan terkait dengan

isu-isudimaksud serta menganalisanya, dan mengimpllementasikan

dalam bentuk perubahan berdasarkan temuan hasil pemecahahasn

masalah.

Oleh sebab itu, peneliti merupakan alat pemroses ilmu

pengetahuan, dan alat tersebut haruslah berjalan dengan cepat dan

berkelanjutan supaya dapat menghasilkan hasil yangcukup banyak

serta berkesinambungan untuk di masyarakat kan dengan kata lain,

peneliti pada hakikatnya merupakan suatu usaha untuk menjebatani

dunia koseptual dengan dunia empiris.

Pandangan para ahli tentang penelitian tindakan berbeda beda,

walaupun secara paradigmatik memiliki kesamaan. Kesamaan terletak

pada perbedaannya deangan penelitian yangdikategorikan sebagai

8

Page 15: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

9

“psycho-statisticalparadigm and teacher based reseach approaches”.

Kurt Lewin mengemukakakn adanya empat frasedalam melaksankan

penelitian tindakan yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan

refleksi.Keempat tindakan ini didasarkan pada prinsip bahwa tindakan

–tindakan tersebut mampu menimbulkan kebebasaan, kesamaan, dan

kooperasi antarobyek penelitian kombinasi antara action dan reseach

tersebut menarik perhatian para guru-dosen. 5

Pengertian penelitian tindakan kelas (PTK) dapat dipahami

sebagai penelitian tentang, unntukdan oleh guru-dosen, mahasiswa-

masyarakat/kelompok sasaran, dengan memanfaatkan interaksi,

partsipasi dan kolaborasi anatara peneliti dan kelompok sasaran.

Dengan kata lain, penelitian tindakan kelas(PTK) merupakan

suatu proses dimana guru-dosen dan siswa –mahasiswa menginginkan

terjadinya perbaikan, peningkatan, dan perubahan pembelajaran yang

lebih baik agar tujuan pembelajaran dikelas dapat tercapai secara

optimal6.

Dengan demikian PTK dapat dikatakan sebagai sebuah metode

penelitian yang dapat digunakan untuk memperbaiki kekurangan yang

terjadi dalam proses belajar mengajar dan mengetahui perubahan itu

terjadi atau tidak. Selain itu PTK juga dapat dijadikan sebuah

pertimbangan untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya yang

dalam proses pembelajaran.

b. Tujuan PTK

Borg menyebutkan bahwa tugas utama dalam PTK adalah

pengembangan keterampilan guru yang berangkat dari adanya

kebutuhan untuk menanggulangi berbagai permasalahan

pembelajaran yang bersifat aktual di dalam kelasnya atau di

sekolahnya sendiri dengan atau tanpa adanya program latihan

secara khusus. Pendapat tersebut mengisyaratkan bahwa PTK

5 Djunaidy Ghony, Penelitian Tindakan Kelas (Malang: UIN-Malang Press, 2008), 5-7 6 Djunaidy Ghony, Penelitian Tindakan Kelas (Malang: UIN-Malang Press, 2008), 7-8

Page 16: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

10

tumbuh dari keinginan guru, bukan karena paksaan atau tugas dari

atasannya yaitu unttuk menyelesaikan masalah praktis dalam

proses pembelajaran.7

Sesuai dengan tujuan PTK di atas, maka PTK memiliki

karakteristik sebagai berikut:8

1) Tujuan utama PTK adalah peningkatan kualitas proses dan hasil

belajar. PTK berbeda dengan penelitian terapan lainnya. Pada

umumnya penelitian formal dilakukan sesuai dengan kaidah-

kaidah penelitian ilmiah yang ketat sehingga hasilnya lebih

bersifat konseptual yang kadang-kadang tidak berkonstribusi

terhadap pemecahan masalah yang bersifat praktis dan

langsung dihadapi oleh guru. Lain halnya dengan PTK, yang

bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran secara

praktis, sehingga kadang-kadang pelaksanannya sangat

situasional dan kondisional yang kadang-kadang kurang

memperhatikan kaidah-kaidah ilmiah.

2) Masalah yang dikaji dalam PTK adalah masalah yang bersifat

praktis, PTK berangkat dari keresahan yang dialami guru dalam

pengolahan proses pembelajaran.

3) Fokus utama penelitian adalah proses pembelajaran. PTK

dilaksanakan untuk memperbaiki proses pembelajaran dalam

rangka pencapaian tujuan pembelajaran yang maksimal.

4) Tanggung jawab pelaksanaan dan hasil PTK ada pada guru

sebagai praktisi.

c. Model-model PTK

1) Model Kurt Lewin

Model Kurt Lewin menjadi acuan pokok atau dasar

adanya berbagai model penelitian tindakan yang lain,

7 Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan (Jenis, Metode Dan Prosedur) Penelitian

Tindakan Kelas, 152-153. 8 Ibid 153-154.

Page 17: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

11

khususnya penelitian tindakan kelas. Dikatakan demikian,

karena dialah yang pertama kali memperkenalkan action,

research atau penelitian tindakan.

Konsep pokok penelitian tidakan Kurt Lewin terdiri

dari empat komponen, yaitu a) perencanaan (planning), b)

tindakan (acting), c) pengamatan (observing), dan d) refleksi

(reflecting).9

.Oleh karena itu, pengertian siklus pada kesempataan

ini ialah suatu putaran kegiatan uang terdiri dari perencanaan,

tindakan, observasi, dan refleksi10

d. Kajian Tentang Kecerdasan Emosional

Para pakar memberikan definisi beragam pada EQ,(Emotional

Question ) di antaranya adalah “Kemampuan untuk menyikapi

pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima,

memahami, dan mengelolanya” Menurut definisi ini,EQ(Kecerdasan

Emosional) mempunyai empat dimensi berikut, Mengenali, menerima,

dan mengekspresikan emosi(kefasihan emosional).11

Daniel Goleman mendifinisikan kecerdasan emosional dengan

kemampuan mengenali perasaan diri kita sendiri dan perasaan orang

lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, dan kemampuan mengelola

emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalamhubungannya dengan

orang lain.12 Cooper dan Sawaf mendefinisikan kecerdasan emosional

adalah kemampuan merasakan, memahami. Dan secara efektif

9 Djunaidy Ghony, Penelitian Tindakan Kelas, 64.

10 Ibid, 65 11 Makmum Mubayidh, Kecerdasan Dan Kesehatan Emosional Anak,(Jakarta:

PUSTAKA AL-KAUTSAR,2006),Hal 7 12 Agus Efendi, Revolusi Kecerdasan Abad 21, (Bandung:Alfabeta,2005) Hal 82

Page 18: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

12

mengaplikasikan kekuatan serta kecerdasan emosi sebagai sbuah

energi mansia, informasi, hubungan, dan pengaruh.13

Kecerdasan emosional merupakan suatu bagian dari daya

manusia yang mulai diyakini dengan menggunakan istilah EQ. Emosi

dan pikiran adalah dua bagian dari suatu keseluruhan.Itulah sebabnya,

istilah yang baru-baru ini diciptakan untuk menggambarkan

kecerdasan hati adalah EQ.14

Segel Mengemukakan, Emosi dan pikiran adalah dua bagian

satu keseluruhan . Oleh karena itu, istilah yang baru-baru ini dicptakan

untuk menggambarkan kecerdasan hati adalah EQ. EQ bertujuan

meningkatkan ukuran standar kekuatan otak yaitu IQ. IQ dan EQ

adalah sumber sinergis. Tanpa salah satu unsur –unsur yang lain

menjadi tidak lengkap dan tidak efektif. IQ tanpa EQ bisa saja

mencentak nilai A pada ujian, tetapi tidak akan membuat seseorang

dapat maju dalam hidup. Wewenang EQ adalah hubungan pribadi dan

dengan orang lain. EQ bertanggung jawab untuk penghargaan diri,

kesadaran diri, kepekaan sosial, dan adaptasi sosial. 15

Macam-macam emosi manusia yang dalam kehidupan sehari-

hari muncul dan dikenal oleh masyarkat luas dapat diidentifikasikan di

antaranya sebagai berikut:

1) Amarah: beringas, mengamuk, benci, marah besar, jengkel, kesal

hati, terganggu, rasa pahit, berang tersinggung, bermusuhan, dan

barangkali yang paling hebat tindak kekrasan dan kebncian

patologis

2) Kesedihan: pedih, sedih, muram, suram, melankolis,

mengasihi,diri,kesepian, putus asa, dan jika menjadi patologis.

13 Ibid, 82. 14 Rohiat,Kecerdasan Emosional Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Bandung: PT

Refikaaditama,2008) ,Hal 31 15 Rohiat,Kecerdasan Emosional, (Bandung: PT Refikaaditama,2008) ,Hal 30

Page 19: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

13

3) Ketakutan: cemas, takut, gugup, khawatir,was-was, waspada, sedih,

tidak senang, takut sekali, kecut, dan sebagpatologi, fobia dan

panik.

4) Kenikmatan : bahagia, gembira, ringan, puas, riang,senang,

terhibur, bangga, kenikmatan, kegairahan luar biasa, senang sekali,

dan batas ujungnya, mania

5) Cinta : penerimaan, pershabtan, kepercyaan, kebaikan hati, rasa

dekat, bakti, hormat, kasmaran, dan kasih.

6) Terkejurt : terkejut, terksiap, takjub, terpana.

7) Jengkel : hina, muak, mual, benci, tidak suka, mau muntah.

8) Malu: rasa salah, malu hati, kesal hati, sesal, hina, aib, dan hati

hancur lebur, 16

Goeleman berpendapat bahwa terdapat lima komponen

kecakapan emosi dan sosial yang merupakan hasil adaptasi dari

Salovey dan mayer, Komponen itu ia sebut lima dasar kecakapan

emosi, antara lain 5 (lima) komponen sebagai berikut :

1) Kesadaran diri, yaitu mengetahui apa yang kita rasakan pada saat

dan menggunkannya untuk memandu pengambilan keputusan diri

sendiri, memiliki tolak ukur yang realistis, atas kemampuan diri

sendiri dan kepercayaan diri yang kuat .

2) Pengaturan diri, yaitu menangani emosi sehingga berdampak

positif terhadpa pelaksanaan tugas, peka terhadapa kata hati dan

sanggup menunda kenikmatan sebelum tercpainya suatu sasaran

dan mampu puih kembali dari tekanan emosi

3) Motivasi, yaitu menggunakan hasrat yang paling dalam untuk

menggerakan dan menuntun kita menuju sasaran, membantu

kitamengambil inisiatif, bertindak efektif dan untukbertahan

menghadapi kegagalan dan frustasi.

4) Empati, yaitu merasakanapa yang dirasakan oleh orang lain,

mampu memahami perspektif mereka, menumbuhkan hubungan,

16 Ibid,31.

Page 20: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

14

saling percaya, dan menyelaraskan diri dengan bermacammacam

orang.

5) Ketrampilan sosial, yaitu menangani emosi dengan baik

ketikaberhubungan dengan oranglain dan dengan cermat membaca

situasi jaringan sosial, berinteraksi dengan lancar17.

e. Kajian Tentang Strategi Group Discussion ( Diskusi Kelompok)

1. Pengertian Strategi

Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-

garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran

yang telah ditentukan18. Strategi pembelajaran dapat diartikan

sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang

didesain unutuk mencapai tujuan pendidikan tertentu19.

2. Pengertian Group Discussion

Diskusi adalah suatu percakapan ilmiah oleh beberapa yang

tergabung dalam satu kelompok untuk saling bertukar pendapat

tentang sesuatu masalah atau bersama-sama mencari pemecahan

mendapatkan jawaban dan kebenaran suatu masalah.

Metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran

di mana guru memeberi kesempatan kepada para siswa(kelompok-

kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna

mengumpulkan pendapat,membuat kesimpulan atau penyusunan

berbagai alternatif pemecahan atas suatu masalah.20

Metode Diskusi merupakan interaksi antar siswa atau

interaksi siswa dengan guru, untuk menganalisis, memecahkan

17 Daniel Goleman ). Kecerdasan emosi untuk mencapai puncak prestasi, (Jakarta

:PT Gramedia pustaka utama,2001)hal 42-43 18 Syaiful Bahri Djamarah Dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta:PT

RINEKA CIPTA,2010),Hal 5 19 Wina Sanjaya,Strategi Pembelajaran,(Jakarta: Prenada Media,2008),Hal 126 20 Suryosubroto B, Proses Belajar Mengajar dii Sekolah,(Jakarta: Rineka Cipta, 2009),

Hal ,167

Page 21: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

15

masalah, menggali, atau memperdebatkan topik atau permasalahan.

Jika metode diskusi ini digunakan, guru harus:

a. Menyediakan bahan, topik, atau masalah yang akan di

diskusikan

b. Menyebutkan pokok-pokok masalah yang akan dibahas atau

memeberikan penugasan studi khusus kepada siswa sebelum

menyelenggarakan diskusi.

c. Menugaskan siswa untuk menjelaskan, menganalisis, dan

meringkas

d. Membimbing diskusi, tidak memberi ceramah

e. Sabar terhadap kelompok yang lamban dalam

mendiskusikannya.21

f. Kajian Tentang Musik

1. Pengertian Musik

Musik adalah cabang seni yang membahas dan

menetapkanberbag suara kedalam pola-pola yang dapat dimengerti

dan dipahami manusia. Menurut Jamalus musik adalah suatu

hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik,

yangmengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui

unsur-unsurmusik, yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk/struktur

lagu dan ekspresisebagai satu kesatuan. Senada dengan Jamalus,

menurut Soeharto.

Seni musik adalah “pengungkapan gagasan melalui bunyi

yang unsur dasarnya berupa melodi, irama, dan harmoni dengan

unsurpendukung berupa bentuk, sifat, dan warna bunyi”.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia menyatakan musik

adalah nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga

mengandung irama, lagu dan keharmonisan,(terutama yang

menggunakan alat-alat yang menghasilkan bunyi). Menurut

21 Hamdani,Strategi Belajar Mengajar,(Bandung:CV PUSTAKA SETIA,2011)Hal,159

Page 22: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

16

Hardjana Musik adalah permainan waktu dengan mengadopsi

bunyi sebagai materinya. Musik adalah waktu dalam bunyi. Dalam

musik, waktu adalah ruang – bunyi adalah substansinya. Didalam

ruang waktu itulahbunyi-bunyi bergerak.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

musikmerupakan cabang seni yang timbul dari pikiran dan

perasaan manusiayang dapat dimengerti dan dipahami berupa nada

atau suara yang disusunsedemikian rupa sehingga mengandung

irama lagu dan keharmonisan sebagai suatu ekspresi diri.22

2. Pengaruh musik

Musik sangat berpengaruh dalam kehidupan apalagi selain

dapat didengarkan, dimainkan,dan dipentaskan juga dapat

dipelajari secara ilmiah .Phthagoras, pada abad ke-6 SM telah

mengupas suatu gejala dalam musik. Yakni, bila seutas tali

direnggangkan lima puluh persen akan menyebabkan nada

yangdihasilkan menjadi satu oktaf lebih tingg. Sekarang yang

dipelajari bukan hanya analisis nada dan perbandingan getaran dua

nada yang matematis tetapi juga pengaruhnya terhadap manusia.

Penelitian yang memperdengarkan baik musik secara lengkap atau

hanya irama tertentu saja.Respons yang terjadi adalah perubahan

denyut nadi, kecepatan pernafasan, tahanan listrik pada kulit, dan

sirkulasi darah si pendengar. Bahkan terbukti bahwa denyut

jantung secara otomatis akan menyesuaikan diri dengan irama yang

didengarnya23.

Terdapat tiga konsep utama mengenai pengaruh musik:

1. Musik pentimg sebab merupakan sesuatu hal yang baik.

22 Jurnal Penelitian Etik Ernawati, eprints.uny.ac.id 23 Djihan,Psikologi Musik,(Yogyakarta:PERCETAKAN GALANPRESS,2009),164

Page 23: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

17

2. Musik merupakan bagian dari kehidupan serta salah satu

keindahan budaya manusia, selain terdapat nilai-

nilaipositifyangsangat berguna.

3. Dengan mengembangkan kemampuan musik maka akan

memiliki keunggulan yang menyertainya. Kegiatan latihan

,mendengarkan, dan menghargai musik akan meningkatkan

perkembangan kognitif,fisik,emosi, dan sosial.24

Penelitian yang mengaitkan musik dengan aspek-aspek

psikologis misalnya oleh Sloboda, yang secara eksplisir

mengungkapkan bahwa musik memiliki fungsi untuk

meningkatkan, mengubah dan aspek spiritual, atau membawa

seseorang pada kondisi “transenden “.Sloboda

mencontohkan,musik banyak digunakan ketika seseorang

melakukan perjaan dirumah, beljar,mngendarai mobil atau

beristirahat. Musik juga dikaitkan dengan aktivitas dan membawa

efek psikologi, misalnya, ada ungkapan”mendengarkan musik

setelah pulang dari kantor dapat menghilangkan stres pekerjaan”.

Terlebih saat ini musik juga mulai diakui memiliki efek

penyembuhan yangsignifikan.

Beberapa penelitian yang mengkaji peran musik dalam

kehidupan seahari-hari antara lain dilakukan oleh DeNora terhadap

sekelompok perempuan Amerika dan Inggris, Untuk melihat

bagaimana musik dapat difungsikan dalam mengolah,

mempertahankan , dan meningkatkan kualitas emosi .Hasilnya

menunujukan , bahwa secara rill musik diakui memiliki sarana

untuk menata dan meningkatkan kualitas diri, baik pada aspek

kognitif,emosi maupun fisik.

Demikian pula hasil penelitian Sloboda di atas yang

menemukan, bahwa musik berkaitan erat dengan perubahan

susasana hati yang diwarnai kejenuhan dan kebosanan,

24 Ibid 169

Page 24: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

18

meningkatkan kosentrasi, memperkuat daya ingat, menggugah

semangat dan bahkan terkait pula dengan perasaan-perasaaan

terdalam seperti kesepian dan kesepian.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa musik berkaitan

erat dan berperan penting terhadapa emosi dalam kehidupan sehari-

hari. Beberapa penelitian yang dikemukakan di atas sekaligus

menguatkan hasil-hasil penelitian sebelumnya, seperti yang pernah

dilakukan oleh meriam tentang fungsi musik dalam kehidupan

sehari-hari, atau penelitian lainnya yang menemukan bahwa

serumit, sesederhana atau sefamiliar ini apapun sebuah komposisi

musik, puisi memberikan kontribusi terhadapat respon emosi.25

3. Musik dan manfaatnya

Dari aspek psikologi, seni memiliki arti luas, yaitu

menunjukan setiap carayang sesuai untuk mengekpresikan diri,

berupa tindakan atau sikap yang disampaikan secara lengkapdan

jernih.dari baklik mental,ie dan emosi.Seni dapat membantu

mengidentifikasi’siapa kita” dan ‘apa potensi kita”. Seni dapatg

dimanfaatkan sebagai media untuk mewujudkan perasaan perasaan

dan memperoleh pengalaman tanpa perlu khawatir dengan aturan

aturannya.Seni juga memberikan kesempatan untuk berekpresi

tanpa kata-kata saat tidak dapat diungkapkan secara verbal,

Menurut padndangan psikologi, kreativitas mencakup kemampuan

berfikir divergen ,pemecahan masalah , menemukan solusi baru,

dan membuat langkah –langkah yang imajinatif pandangan bahwa

komposisi musik merupakan salah satu proses pemecahan masalah

adalah benar.Dalam membuat komposisi musik, terdapat proses

dan menyeleksi dan menolak suara tertentu dan akhirnya

menggabungkannya ke dalamsuatu harmoni.

25 DJOHAN ,Respons Emosi Musikal,(Bandung:CV LUBUK AGUNG,2010),4-5

Page 25: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

19

Di indonesia, manfaat musik masih belum bnanyak

dikembangkan apa lagi yang langsung terkait dengan kehidupan

sehari hari.Di negara-negara maju selain kepentingan untuk seni,

musik telah dimanfaatkan juga untuk kepentingan umum.

Bank,dokter gigi, agen asuransi, rumah sakit, dan tempat –tempat

sosial yang berhubungan dengan orang banyak telah

memanfaatkan efek musik. Musik masih difungsikan untuk sekedar

hiburan sesuai tradisi kuno, kalau boleh dikatakan tertingga. Tetapi

bila sampai sekarang hnaya sebatas itu pemanfaatannya berarti

musik menjadi sangat sempit dan ini akan tercermin dari orang

orang yang menggelutinya.26

4. Musik dan emosi

Aspek emosi dan musik

Pembahasan tentang emosi dalam konteks musik dapat

memiliki arti ganda, karena proses interpretasi musik di bidang

musikologi juga mengenal istilah “emosi”. Sedikit berbeda dengan

arti kata emosi dalam bidang psikologi,di kalangan musikologi ,

emosi dimaknai cepat lambat (elemen tempo)atau keras dan

lembutnya (elemen dinamika )sebuah komposisi musik. Meski

dimaksud pengungkapannya sebenarnya tidak jauh berbeda ,

artinya bahwa emosi menggambarkan hal-hal yang berkaitan

dengan perasaan atau hal-hal yang dapat dirasakan dari penyajian

sebuah karya musik, namun penggunaannya perlu dilakukan dalam

konteks yang singkron.

Dari sejarah perkembangan musik terlihat bahwa di masa lalu

musik terkait dengan dua fungsi pokok, yaitu sebagai sarana

nemesis(dari bahasa yunani yang artinya transformasi dan imitasi

dari luar ke dalam diri manusia) dan katarsis yang mengandung arti

pemurnian jiwa melalui pengalaman emosional. Pada perannya

26 Djihan,psikologi musik,(Yogyakarta:PERCETAKAN GALANPRESS,2009),169-172

Page 26: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

20

sebagai sarana nemesis, musik dituangkan melalui bentuk-bentuk

pertunjukan opera yang sangatpopuler, sekitar abad 16 seorang

penyanyi opera tidak saja dituntut untuk menguasai tehnik vocal

dengan sempurna, tetapi juga menjiwaitokohyang diperankannya.

Fungsi musik dalam opera di masa itu adalah untuk

merfleksikan emosi melalui kata-kata dan gerakan . Namun sejajar

dengan perkembangan kesusastraan di abad abad pertengahan ,

peran musik sebagai wahana ekpresi emosi seolah-olah rancu

dengan peran syairnya.

Mereka yang beranggapan bahwa musik berfungsi sebagai

sarana katarsis meyakini bahwa musik juga dapat menjadi sarana

pengekpresian diri. Muik diakui mempunyai kekuaatan untuk

mengantar dan menggugah emosi. Baik dituangkan melalui

penjiwaan terhadap alurcerita, musik dan watak tokoh yang

diperankan, maupun sebagai sarana untuk mengekpresikan diri,

maka musik tidak dapat dipisahkan dari emosi.27

g. Kajian Tentang Alat Musik Ukulele

Ukulele merupakan alat musik yang berasal dari Hawaii, namun

keberadaannya sudah dikenal di berbagai penjuru dunia termasuk di

Indonesia. Ukulele di Indonesia dikenal sebagai salah satu instrumen

utama untuk pengiring musik keroncong Selain untuk musik

keroncong, ukulele juga dapat mengiringi berbagai genre musik

lainnya seperti pop, rock, jazz, dan lain sebagainya.

Ukulele adalah alat musik petik sejenis gitar berukuran kecil,

sekitar 20 inci, dan merupakan alat musik asli Hawaii ditemukan

sekitar tahun 1879, Alat musik 'Ukulele' dalam bahasa hawaii artinya

'kutu loncat'. Lihat pada Ukulele History , dan A little History of

Ukulele.

27 Djihan,Psikologi Musik,(Yogyakarta:PERCETAKAN GALANPRESS,2009),86-87

Page 27: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

21

Konon Ukulele ditemukan di Hawaii tahun 1879, pada waktu itu

suatu perjalanan imigran Portugis dari Madeira (Azores) dan Portugal

melakukan perjalanan melalui Afrika Selatan ke Hawaii antara tahun

1878 hingga 1913 sebanyak 20.000 orang, salah seorang membawa

gitar kecil yang disebut Braginho di Braga (Portugal) dan menjadi alat

musik populer di Hawaii dengan ukuran yang lebih kecil, mudah

dibawa dengan 4 senar saja, kemudian disebut Ukulele. 28

h. Kajian Tentang Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah

berarti ’tengah’, ’perantara’, atau ’pengantar’. Secara lebih khusus,

pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan

sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronik untuk menangkap,

memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.

AECT (Association of Education and Communication Technology)

memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran

yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi.

Disamping sebagai sistem penyampai atau pengantar, media yang

sering diganti dengan kata mediator, dengan istilah mediator media

menunjukkan fungsi atau perannya, yaitu mengatur hubungan yang

efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar, yaitu siswa dan isi

pelajaran. Ringkasnya, media adalah alat yang menyampaikan atau

mengantarkan pesan-pesan pengajaran 29

Sadiman mengemukakan, bahwa media adalah perantara atau

pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Gagne menyatakan

bahwa media adalah berbagai jenis komponen dan lingkungannya.

Dijelaskan pula oleh raharjo bahwa media adalah wadah dari pesan

tersebut. Materi yang diterima adalah pesan intruksional, sedangkan

tujuan yang dicapai adalah tercapainya proses belajar.

28 Https://Id.M.Wikipedia.Org/Wiki/Ukulele 29 Http://Eprints.Uny.Ac.Id

Page 28: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

22

Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar

pesan. Gerlach dan Ely mengatkan, apabila dipahami secara gratis

besar, maka media adalah manusia, materi, atau kejadian yang

membangun suatu kondisi atau membuat siswa mampu memperoleh

pengetahuan, ketrampilan, atau sikap dalam pengertian ii, guru, bukiu

teks, dan lingkungan sekolah merupakan media.

Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar

mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis,fotografis, atau

elektronika untuk menangkap memproses dan menyusun kembali

informasi visual atau verbal

Media pembelajaran adalah sarana untuk meningkatkan kegiatan

proses belajar mengajar. Mengingat banyaknya bentuk-bentuk media

tersebu, maka guru harus dapat memilihnya.dengan cermat, sehingga

dapat digunkaan dengan tepat. Dalam kegiatan belajar mengajar,

sering pula pemakaian kata media pembelajaran digantikan dengan

istilah-istilah, seperti: bahan pembelajaran (instructional material)

komunakasi pandang-dengar(audio-visual communication), alat peraga

pandang(visual ducation), alat peraga dan media penjelas.30

Secara umum, kedudukan media dalam sistem pembelajaran

adalah sebagai:

a. Alat bantu

b. Alat penyalur pesan

c. Alat penguatan

d. Dan wakil dalam menyampaikan informasi secara lebihteliti, jelas

dan menarik.31

Fungsi Media Pembelajaran

Levie dan lentz mengemukakan empat fungsi media

pembelajaran, khususnya media visual, yaitu fungsi atensi,fungsi

30 Cecep Kustandi,Bambang Sutjipto,Media Pembelajaran, (Bogor:Ghalia

Indonesia,2013), 7-8 31 Ibid....19

Page 29: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

23

afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris.Berikut ini

dijelaskan satu per satu secara rinci.

Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan

mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi

pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau

menyertai teks materi pelajaran. Sering kali pad awal pelajaran, siswa

tidak tertarik dengan materipelajaran atau materi pelajaran itu

merupakan salah satu pelajaran yang tidak disenangi oleh mereka

sehingga mereka tidak memperhatikan.

Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan

siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar- gambar

atau lambung visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa,misalnya

informasi yang menyangkut masalah sosial.

Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan peneliti

yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar

memperlancar pencpaian tujuan untuk memahami dan mengingat

informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.

Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari

hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk

memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk

mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.

Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi untuk

mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat mnerima searta

memahami isi pelajaran yang disajikan denganteks atau disajikan

secara verbal.32

Kempt dan dayton mengemukkan beberapa hasil penelitian yang

menunjukan dampak positif dan penggunaan media sebagai bagian

integral pembelajaran di kelas, atau sebagai cara utama pembelajaran

langsung.yaitu sebagai berikut:

32 Cecep Kustandi,Bambang Sutjipto, Media Pembelajaran, (Bogor:Ghalia Indonesia, 2013),

19-20

Page 30: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

24

a. Penyampaianpelajarantidak kaku.

b. Pembelajran bisa lebih menarik.

c. Pembelajaran menajdi lebih interaktif dengan diterapkannya teori

belajar dan prinsip –prinsip psikologis yang diterima dalam hal

partisipasi siswa umpan balik dan penguatan.

d. Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat

karean kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat untuk

mengantarkan pesan-pesan dan isi pelajaran dalam jumlah yang

cukup banyak, dan kemungkinan dapat diserap oleh siswa lebih

besar.

e. Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bila integrasi kata dan

gambar sebagai media pembelajaran dapat mengkomunikasikan

elemen-elemen pengetahuan dengan cara yang terorganisasi

dengan baik, spesifik dan jelas.

f. Pembelajran dpat diberikan kapan dan di mana saja diinginkan atau

diperlukan, terutama jika media pemeblajaran diranncang untuk

penggunaan individu.

g. Sikap posituif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan

terhadap proses belajar dapat ditingkatkan.

h. Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif.33

B. Telaah Hasil Penelitian Terdahulu

Dari penelitian terdahulu telah terdapat penelitian mengenai kecerdesan

emosional yang dilakukan Sri Puji Hastuti, yang berjudul Korelasi

Kecerdasan Emosional dengan Kemampuan Penyelesaian Soal Cerita

Matematika kelas V SDN Sukorejo Kebonsari Madiun. Dalam penelitian

tersebut Puji Hastuti membahas tentang hubungan kecerdasan emosional

dengan kemampuan penyelesaian soal cerita pada pelajaran matematika

33CecepKustandi,Bambang Sutjipto,Media Pembelajaran, (Bogor:Ghalia Indonesia,2013),20-

21

Page 31: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

25

ternyata keberhasilan belajar siswa ternyata di pengaruhi dengan kecerdasan

emosional siswa.

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan Sri Puji Hastuti, penelitian

yang dilakukan sekarang bermaksud mengkaji peningkatan kecerdasan

emosional siswa melalui implementasi pembelajaran Group Discussion

Dengan Menggunakan Media Alat Musik ukulele. Dalam hal ini saya

menggunakan strategi pembelajaran kelompok diskusi di gabungkan dengan

media alat musik ukulele,pemilihan alat musik ukulele dimaksudkan untuk

menarik perhatian siswa sehingga menarik perhatian siswa agar mau fokus

memperhatikan materi.

C. Kerangka Berfikir

Berdasarkan landasan teori dan telaah pustaka diatas, sehingga

diajukan kerangka berfikir sebagai berikut : Jika strategi pembelajaran Group

Discussion dengan media alat musik ukulele digunakan dengan baik maka

akan meningkatkan kecerdasan emosional siswa kelas IV SD MA’ARIF

Ponorogo tahun ajaran 2018-2019

D. Pengajuan Hipotesis Tindakan

Bertitik tolak dari permasalahan dan juga tujuan penelitian yang ingin

dicapai, maka dapat ditemukan hipotesis penelitian sebagai berikut:

“Implementasi strategi pembelajaran Group Discussion dengan media alat

musik ukulele digunakan dengan baik, maka akan meningkatkan kecerdasan

emosional siswa kelas IV SD MA’ARIF Ponorogo tahun ajaran 2018-2019

Page 32: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Objek Penelitian

Obyek yang dipilih pada penelitian adalah siswa-siswi SD MA’ARIF

Ponorogo kelas IV dengan jumlah 30 siswa, yang terdidri dari 15 Siswa

perempuan dan 15 siswa laki-laki. Adapun yang diteliti adalah sebagai

berikut: “Penerapan Pembelajran group discussion dengan menggunakan

media alat musik ukulele untuk meningkatkan kecerdasan emosional siswa di

SD MA’ARIF PONOROGO tahun ajaran 2018/2019.

”.

B. Setting Subjek Tindakan Kelas

Penelitian ini berupa pebelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan

mahasiswa ngkatan 2015 dan dibantu oleh teman serta guru SD MA’ARIF

Ponorogo.

C. Variabal yang diamati

Dalam penelitian ini yang menjadi focus utama untuk diamati adalah:

1. Variabael proses : meningkatakan kecerdasan emosional pada diri siswa

dengan menggunakan strategi pembelajaran group discussion dengan

menggunakan media alat musik ukulele.

2. Variable output : meningkatkan kecerdasan emosional pada anak dengan

strategi pembelajaran group discussion dengan .menggunakan media alat

musik ukulele.

D. Prosedur pelaksanaan tindakan kelas persiklus

Penelitian ini menggunakan penelitan tindakan kelas (PTK). PTK

(penelitian tindakan kelas) adalah proses pengkajian masalah pembelajaran di

dalam kelas melalui refleksi diri dan upaya untuk memecahkannya dengan

28

Page 33: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

27

cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta

menganalisis setiap pengaruh dan tindakan tersebut34

Penelitian tindaan kelas (PTK) dapat dilaksanakan dengan berbagai

desain. Salah satunya adalah desain penelitian tindakan kelas (PTK) model

Kemmis dan McTaggart. Model Kemmis dan McTaggart merupakan

pengembangan dari konsep dasar yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin.

Kurt Lewin sendiri menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas terdiri

dari empat komponen, yaitu a)perencanaan (planning), b) tindakan (acting),

c) pengamatan (observing), dan d) refleksi (reflecting). Hanya saja pada

pengembangan yang dilakukan oleh Kemmis dan McTaggart. Komponen

acting (tindakan) dengan observing (pengamatan) dijadikan sebagai satu

kesatuan. Disatukan kedua komponen tersebut disebabkan oleh adanya

kenyataan bahwa antara implementasi acting dan observing merupakan dua

kegiatan yang tidak terpisahkan, maksudnya kedua kegiatan haruslah

dilakukan dalam satu kesatuan waktu, begitu berlangsung satu tindakan

begitu pula observasi harus dilaksanakan35

Apabila dicermati, model yang dikembangkan oleh Kemmis dan

McTaggart pada hakikatnya berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian

dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan yang

berupa untaian tersebut dipandang sebagai satu siklus. Oleh karena itu,

pengertian siklus pada kesempataan ini ialah suatu putaran kegiatan uang

terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi36

Pada siklus PTK pada umumnya ada empat tahap yang meliputi

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan reflksi. Sebeleum menuju ke

empat siklus tersebut perlu adanya perencanaan yang baik supaya tujuan

pembelajaran tercapai. Siklus dalam PTK dapat digambarkan sebagai berikut:

34 Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Prananda Media, 2014) Hal 149 35 Djunaidy Ghony, Penelitian Tindakan Kelas 63-64

36 Ibid 64

Page 34: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

28

Secara umum model Kemmis dan Taggart yang dikembangkan dari

konsep dasar kurt lewin dapat digambarkan sebagai berikut:37

Gambar 1. 1 Alur PTK Kemmis dan Taggart

Gambar 1.2 Proses alur PTK

SIKLUS I

1. Penyusunan Perencanaan

Penyusunan perencanaan didasarkan pada hasil penjajagan refleksi

awal. Secara rinci perencanaan mencakup tindakan yang akan dilakukan

untuk memperbaiki, meningkatkan atau mengubah perilaku dan sikap

yang diinginkan sebagai solusi dari permasalahan-permasalahan. Perlu

disadari bahwa perencanaan ini bersifat fleksibel dalam arti dapat berubah

sesuai dengan kondisi nyata yang ada.

37 Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Ed Revisi VI (Jakarta: Rineka

Cipta, 2006), 97

Page 35: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

29

2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan menyangkut apa yang dilakukan peneliti

sebagai upaya perbaikan, peningkatn atau perubahan yang dilaksanakan

berpedoman pada rencana tindakan. Jenis tindakan yang dilakukan dalam

PTK hendaknya selalu didasarkan pada pertimbangan teoritik dan empirik

agar hasil yang diperoleh berupa peningkatan kinerja dan hasil program

yang optimal.

3. Observasi (Pengamatan)

Kegiatan observasi dalam PTK dapat disejajarkan dengan kegiatan

pengumpulan data dalam penelitian formal. Dalam kegiatan ini peneliti

mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau

dikenakan terhadap siswa. Istilah observasi digunakan karena data yang

dikumpulkan melalui teknik observasi.

4. Refleksi

Pada dasarnya kegiatan refleksi merupakan kegiatan analisis,

sintesis, interpretasi terhadap semua informasi yang diperoleh saat

kegiatan tindakan. Dalam kegiatan ini peneliti mengkaji, melihat, dan

mempertimbangkan hasil-hasil atau dampak dari tindakan. Setiap

informasi yang terkumpul perlu dipelajari kaitan yang satu dengan lainnya

dan kaitannya dengan teori atau hasil penelitian yang telah ada dan

relevan. Melalui refleksi yang mendalam dapat ditarik kesimpulan yang

mantap dan tajam.Refleksi merupakan bagian yang sangat penting dari

PTK yaitu untuk memahami terhadap proses dan hasil yang terjadi, yaitu

berupa perubahan sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan.

Pada hakekatnya model Kemmis dan Taggart berupa perangkat-

perangkat atau untaian dengan setiap perangkat terdiri dari empat

komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi yang

dipandang sebagai suatu siklus. Banyaknya siklus dalam PTK tergantung

dari permasalahan-permasalahan yang perlu dipecahkan, yang pada

umumnya lebih dari satu siklus. PTK yang dikembangkan dan

Page 36: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

30

dilaksanakan oleh para guru di sekolah pada umumnya berdasar pada

model ini yaitu merupakan siklus-siklus yang berulang

Melakukan tindakan putaran kedua sesuai dengan rencana tahap

kedua, seperti yang dilakukan pada tindakan tahap satu.38

E. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Instrumen penelitian merupakan sebuah alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data atau informasi yang bermanfaat untuk menjawab

permasalahan penelitian.

Dalam penelitian ini menggunakan Instrumen Pengukuran yaitu

dengan observasi, wawancara dan dokumentasi.

Jadwal pelaksanaan penelitian tindakan kelas

Tabel 1.1

No. Jenis Kegiatan Waktu Minggu ke-

1 2 3 4 5 6

1. Perencanaan

2. Persiapan

Menyusun konsep pelaksanaan

Menyusun instrument

3. Pelaksanaan

Melaksanakan tindakan kelas siklus I

Melaksanakan tindakan kelas siklus II

4. Penyusunan laporan

Menyusun proposal

Menyusun konsep laporan

Menyempurnakan draft laporan

38 Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Prananda Media, 2014) Hal 149

Page 37: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

31

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Tempat Penelitian

1. Kondisi Sekolah

SD Ma’arif Ponorogo didirikan pada tahun 1939 M, terletak ± 1

KM sebelah timur Ibu Kota Kabupaten Ponorogo, tepatnya di Jl. Sultan

Agung No. 83 A. Pada tahun ajaran 2017/2018 ini SD Ma’arif memiliki

siswa sejumlah 837 anak yang terbagi dalam 28 kelas. Secara kuantitatif

ini merupakan capaian yang prestisius bagi sebuah lembaga pendidikan

Dasar swasta yang berada di sebuah kota kecil. Namun juga merupakan

tantangan bagi SD Ma’arif untuk meningkatkan kualitasnya sehingga

menjadi salah satu lembaga pendidikan yang mampu bersaing untuk terus

eksis dalam mencetak generasi yang berprestasi, terampil, berkepribadian

berlandaskan Imtaq (iman dan taqwa), dan sekaligus menjawab tantangan

dan tuntutan zaman yang terus berkembang. Untuk itu, sampai sekarang

SD Ma’arif terus berbenah diri agar dapat shālih luklli zamān wa makān.

SD Ma’arif merupakan salah satu Lembaga Pendidikan Dasar

swasta di Ponorogo yang memadukan kurikulum pendidikan umum dan

agama. Kedua kurikulum ini diaplikasikan secara bersama-sama, sehingga

dengan demikian siswa diharapkan mampu memperoleh pengetahuan

umum dan agama secara seimbang. Pendidikan umum mengikuti

kurikulum serta materi pelajaran yang telah ditetapkan oleh Dinas

Pendidikan seperti Sains, Matematika, PKn, IPS, Bhs. Inggris, Bhs.

Indonesia, Bhs. Jawa, Penjaskes dll. sedangkan pendidikan agama

mengikuti kurikulum dari Lembaga Pendidikan Ma’arif sebagai lembaga

pengelola serta pengembangan pendidikan di kalangan Nahdlatul Ulama.

Adapun materi pelajaran agama yang disampaikan adalah Fiqh, Aqidah

Akhlak, Qur’an Hadits, Sejarah Kebudayaan Islam, Bahasa Arab serta

34

Page 38: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

32

Aswaja (Ahlussunnah wal jamā’ah), yang menjadi salah satu ciri khas

lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan NU.

Adapun untuk mengembangakan keilmuan serta meningkatkan

kreatifitas siswa di bidang science maka disediakan sarana dan prasarana

seperti APE baik out door maupun in door, laboratorium MIPA, Lab.

Komputer. Untuk memperdalam serta memperkaya pengetahuan siswa

maka diadakan les yang dikelola oleh sekolah. Selain itu juga diadakan

kegiatan ekstra yang mewadahi bakat serta minat siswa. Di antaranya

kepramukaan dan olah raga. Di bidang seni dan budaya SD Ma’arif

memiliki Drumband, group hadroh Ansyadana. Di bidang keagamaan

kegiatan yang dilakukan adalah pelaksanaan Shalat Dluhur secara

berjama’ah, Shalat Dluha, bimbingan tartīlul qur’ān serta qirōatul qur’ān.

Dari kesemuanya itu menunjukkan komitment SD Ma’arif untuk mencetak

intelek yang agamis dan agamawan yang intelek.

Namun demikian, masih ditemukan kendala yang dirasa perlu

untuk segera ditangani yaitu belum terwujudnya ruangan kelas ideal dan

proporsional antara jumlah siswa dengan ruangan kelas yang ada.

Diharapkan dengan terrealisasikannya program tersebut, SD Ma’arif

mampu menjadi sekolah unggulan yang berkualitas serta dapat

mengadakan lingkungan belajar yang kondusif, dan menyelenggarakan

kegiatan belajar mengajar yang berkualitas.

Nama : SD MA'ARIF PONOROGO

Alamat : Jl. Sultan Agung 83 A Telp. 0352 483359

Kelurahan : Bangunsari

Kecamatan : Ponorogo

Kabupaten : Ponorogo

NIS : 10 03 90

NSS : 102051117039

Status : Swasta

Akreditasi : A

Page 39: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

33

Visi dan Misi

a. Visi:

Berprestrasi, terampil, berkepribadian berlandaskan Iman dan Taqwa

b. Misi

1) Melaksanakan pembelajaran yang aktif, kreatif, produktif,

inovatif dan menyenangkan

2) Mencetak generasi yang b.erprestasi dalam bidang akademik

3) Maupun non-akademik yang berguna bagi agama, nusa dan

bangsa.

4) Mengembangkan sumber daya manusia yang memiliki

kepribadian yang tinggi dan keimanan serta ketaqwaan kepada

Tuhan Yang Maha Esa

2. Kondisi Guru

SD MA,ARIF Ponorogo dipimpin oleh 1 kepala sekolah, yaitu Bapak

Fajar Sambudi M.Pd.I, . yang sudah bertugas sejak tahun 2009 di SD

MA’ARIF Ponorogo . Guru di SD MA’ARIF Ponorogo sangat baik sekali

dan terbuka pada saat berkomunikasi. Guru-guru di SD MA,ARIF

Ponorogo juga sangat baik dengan masyarakat sekitar sekolah. Sering

sekali berbaur dengan masyarakat di saat jam istirahat. Karena guru-guru

SD MA’ARIF Ponorogo berasal tidak begitu jauh dari sekolah. Selain itu

guru SDMA’ARIF Ponorogo juga mempunyai kelebihan di bidang seni.

Seingga sangat mendukung sekali kegiatan ekstrakurikuler yang ada di

sekolah.Berikut jumlah guru dan karyawan di SD MA’ARIF Ponorogo :

a. Jenis kelamin

Laki-laki : 24 orang

Perempuan : 22 orang

b. Jumlah Guru dan Karyawan

1) Guru Negeri : 4 orang

2) Guru Bantu : -

3) Guru Yayasan : 34 orang

4) Tenaga Administrasi : 3 orang

Page 40: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

34

5) Tenaga Keuangan : 1 orang

6) Penjaga Koperasi : 1 orang

7) Penjaga UKS : 1 orang

8) Penjaga sekolah : 2 orang

Jumlah Keseluruhan : 46 orang

c. Ijasah Tertinggi

S2 : 2 orang

S1 : 42 orang

D2 : -

SMA : 1 orang

SD : 1 orang

3. Kondisi Siswa

SD MA’ARIF Ponorogo sangat memperhatikan perkembangan

siswanya. Mulai dari Visi, Misi, tujuan sekolah yang direncanakan untuk

mencapai standar kompetensi lulusan (SKL). Sehingga dirumuskanlah

profil siswa SD MA,ARIF Ponorogo yang dirumuskan berdasaan Visi,

Misi, tujuan sekolah dan standar kompetensi lulusan SKL sekolah dasar

yang dibakukan secara nasional. Kemudian diperinci menjadi profil siswa

SD MA,ARIF Ponorogo. Berikut ini profil siswa SD MA,ARIF Ponorogo

yang disusun berdasarkan pertimbangan yang dilakukan

Visi dan Misi

a. Visi:

Berprestrasi, terampil, berkepribadian berlandaskan Iman dan Taqwa

b. Misi

1. Melaksanakan pembelajaran yang aktif, kreatif, produktif, inovatif

dan menyenangkan

2. Mencetak generasi yang b.erprestasi dalam bidang akademik

3. Maupun non-akademik yang berguna bagi agama, nusa dan

bangsa.

Page 41: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

35

4. Mengembangkan sumber daya manusia yang memiliki kepribadian

yang tinggi dan keimanan serta ketaqwaan kepada Tuhan Yang

Maha Esa.

Dengan dicetusannya profil siswa SD MA’ARIF Ponorogo berarti

sangat jelas bahwa SD MA’ARIF Ponorogo benar-benar menjadi sekolah

yang berkualitas dengan tujuan yang telah disusun secara baik. Sehingga

dalam pelaksanaannya akan terarah dan mencapai keinginan yang

diharapkan.

Siswa di SD MA’ARIF Ponorogo mayoritas berasal dari keluarga

pegawai negeri dan wiraswasta . Siswa SDM’AARIF Ponorogo berasal

dari lingkungan sekitar rumah. Mereka setiap hari berangkat dengan

bersepeda. Akan tetapi ada pula yang diantarkan oleh orang tuanya atau

saudaranya. Siswa di SD MA’ARIF Ponorogi bisa dikatakan banyak.

Berikut ini data siswa di SD MA’ARIF Ponorogo :

Tabel 1.2

Data siswa SD MA’ARIF Ponorogo

Kelas Jumlah

L P Jumlah Rombel

I 5 96 82 178

II 5 84 92 176

III 5 87 78 152

IV 4 88 72 160

V 4 58 64 122

VI 4 63 64 127

Jumlah 28 473 442 902

Page 42: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

36

B. Penjelasan Data Per-siklus

Penelitian tindakan kelas mengambil setting di SD MA’ARIF Ponorogo

yaitu dikelas IV, dalam pelaksanaan ini mengikuti alur PTK model Kemmis

dan Mc Taggard dengan kosep dasar Kurt lewin yang meliputi perencanaan,

tindakan, observasi dan refleksi serta dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Siklus I

a. Perencanaan (Planning)

Berdasarkan hasil dan rumusan masalah pada bab sebelumnya,

penelitian tindakan kelas ini dilakukan sebagai upaya guru

meningkatkan kecerdasan emosional siswa dalam mata pelajaran

Tematik pada pokok bahasan Tema 2 selalu berhemat energi melalui

pembelajaran Group Discussion dengan menggunkan media alat musik

ukulele. Perencanaan dilakukan dengan cara menyusun instrumen-

instrumen pembelajaran mulai dari RPP, lembar observasi

terstruktur,dan media alat music ukulele.

b. Tindakan (Acting)

Setelah menyusun perencanaan, tahap selanjutnya adalah

melaksanakan tindakan. Adapun langkah-langkah kegiatan

pembelajaran penelitian tindakan kelas pada siklus I ini adalah:

1) Kegiatan awal

a) Guru memasuki kelas dan mengucapkan salam

b) Guru membuka pembelajaran dengan bacaan “basmallah”

c) Guru melakukan absensi dan menanyakan keadaan siswa

d) Mengajak berdinamika dengan tepuk kompak dan menyanyikan

lagu yang relevan menggunakan alat musik ukulele

e) Jawab dengan semangat “SEMANGAT PAGI!!”

f) Siswa duduk secara berkelompok

g) Satu kelompok terdiri dari 5 siswa

h) Guru memulai menyampaikan materi dengan memancing

pengetahuan awal siswa. “anak anak kalian tahukah apa manfaat

matahari? Coba kalian sebutkan manfaatnya !Kemudian siswa

Page 43: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

37

mulai menyebutkan manfaat matahari. Guru “Pembelajaran

kali ini kita akan mempelajari bab tentang sumber energi”

2) Kegiatan inti

a) Guru meminta siswa untuk membuka buku paketnya.

b) Langkah 1 Strategi Pembelajaran Group Discusion (Mengatur

siswa dalam kelompok ) Guru meminta siswa untuk mengamati

teks visual yang ada di buku siswa. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Guru meminta kepada siswa untuk membuat 6 kelompok

belajar . Kelompok dibuat dengan pendampingan guru, Guru

menginstruksikan siswa berkumpul sesuai kelompok masing.

c) Setelah itu setiap kelompok mendiskusikan pertanyaaan pada

gambar berikut:

1. Apa yang diceritakan gambar tersebut ?

2. Sebutkan peristiwa pada gambar yang mendukung

alasanmu?

d) Setiap kelompok akan menyampaikan jawaban di depan kelas

diwakili satu anggota kelompoknya.

e) Guru akan membahas satu persatu gambar di depan kelas. Guru

bisa menunjuk siswa untuk menyampaikan jawabannya

Page 44: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

38

f) Secara individu siswa akan menuliskan gagasan pokok dari

gambar yang tealah diamatinya

g) kemudian guru memberi gambar pohon kepada siswa dan

meminta siswa mengamati gambarpohon tersebut.

h) Siswa juga diminta mengamati terangnya cuaca dipagi?siang

hari dari kaca jendela.

i) Guru mengajukan pertanyaan.

j) Siswa yang mengangkat tangan diminta untuk menjawab

pertanyaan yang diajukan

k) Siswa mendiskusikan jawaban bersama guru secara klasikal.

l) Guru memberikan penguatan.

3) Kegiatan Akhir

Guru mengulas kembali kegiatan yang sudah dilakukan dan

meminta siswa melakukan refleksi dari kegiatan yang baru saja

mereka lakukan dengan menjawab pertanyaan:

a. Apa saja yang kamu pelajari hari ini?

b. Bagian mana yang sudah kamu pahami dengan baik?

c. Bagian mana yang belum kamu pahami?

d. Apa rencanamu agar kamu lebih paham?

e. Sikap apa yang dapat kamu terapkan dalam kehidupan sehari-

hari.

Guru memberikan penguatan dan kesimpulan tentang

pembelajaran hari ini.

Page 45: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

39

c. Observasi Siklus I

Observasi dan evaluasi dilakukan untuk meningkatkan kecerdasan

emosional siswa pada mata pelajaran Tematik tema2 pokok

bahasan sealalu berhema tenergi melalui Strategi Pembelajaran

Discussion. dengan menggunakan media alat musik ukulele. Adapun

data hasil penelitian tindakan kelas pada siklus I tentang tingkat

kecerdasan emosional dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

INSTRUMEN OBSERVASI TERSTRUKTUR KECERDASAN

EMOSIONAL SISWA

Judul Penelitian : IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP

DISCUSSION DENGAN MENGGUNAKAN

MEDIA ALAT MUSIK UKULELE UNTUK

MENINGKATKAN KECERDASAN

EMOSIONAL SISWA DI SD MA’ARIF

PONOROGO TAHUN AJARAN 2018/2019

Tempat Penelitian : SD MA’ARIF Ponorogo

Hari/Tanggal : 27 -28 Agustus 2019

Siklus : I

Tabel

1.3

Data tingkat kecerdasan emosional siswa siklus I

NO

Nama Siswa

Variabel yang

diamati Jumlah Skor Keterangan

A B C D E

1 Alifia Zalwa

Bani Putri

3 3 2 2 3 13 2,6 baik

2 Aliviona

Meynisa

Hardiana

Serlita

3 3 3 3 2 14 2,8 baik

3 Alvin

Ghathfan

Saputra

3 2 2 3 2 12 2,4 Baik

4 Ameira Zia Al-

Haq

3 3 3 2 3 14 2,8 Baik

Page 46: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

40

NO

Nama Siswa

Variabel yang

diamati Jumlah Skor Keterangan

A B C D E

5 Amira Aufa

Dzakiyya

3 3 3 2 3 14 2,8 Baik

6 Anjalu Azka

Javire

2 3 2 2 3 12 2,4 Baik

7 Arka Candra

Nalendra Putra

2 3 3 2 3 13 2,6 Baik

8 Aselofa

Belinda

Asfahany

3 3 3 3 2 14 2,8 Baik

9 Daffa Ainur

Ridlo

2 2 3 2 3 12 2,4 Baik

10 Davina

Brilllian

Kamilin

3 3 2 2 3 13 2,6 Baik

11 Farrel

Airlangga

2 2 3 2 1 10 2 Kurang

Baik

12 Febrian

Giovanni

Rosyadi

2 3 2 2 1 10 2 Kurang

Baik

13 Hana Sri

Puspita

3 3 3 3 3 15 3 Baik

14 Ivander

Basunjaya

Rifai

3 3 3 3 2 14 2,8 Baik

15 Kayla Ayu

Kusuma

Wardani

3 3 3 2 3 14 2,8 Baik

16 Khanza Rania

Is'ad Hantoro

3 3 3 3 2 14 2,8 Baik

17 Muhammad

Attaya

Arkazora

3 3 2 3 2 13 2,6 Baik

18 Muhammad

Celvyn

Marvellyno

3 3 2 2 2 12 2,4 Baik

19 M. Ihsan

Kamil

Kaffabilah

3 3 2 2 2 12 2,4 Baik

20 M. Syarwani

Abdan

2 3 2 3 2 12 2,4 baik

21 M. Wildan As- 2 3 3 2 3 13 2,6 Baik

Page 47: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

41

NO

Nama Siswa

Variabel yang

diamati Jumlah Skor Keterangan

A B C D E

Sakhi

22 Rafa Kayla

Nafeeza

3 3 3 2 2 13 2,6 Baik

23 Rofina

Nirmala

Chusna

3 3 3 3 2 14 2,8 Baik

24 Salwa Quena

Maulida

3 3 3 2 3 14 2,8 Baik

25 Syifa Raras

Kartika

3 3 3 3 3 15 3 Baik

26 Vicka

Aramitha

Meyna Nur

Usman

3 3 3 2 3 14 2,8 Baik

27 Zahrotul Syifa 3 3 3 2 3 14 2,8 Baik

28 Zulfikar Nabiil

Irfani

3 3 2 2 3 13 2,6 Baik

29 Nadia Zafira

Mahrin

3 3 3 3 3 15 3 Baik

30 Alfian

Alfarizqi

2 3 2 2 2 10 2 Kurang

Baik

Keterangan :

A. Bekerjasama dalam mendiskusikan permasalahan yang diberikan

oleh guru dengan kelompoknya masing- masing

B. Saling menghormati antar siswa baik laki laki maupun perempuan

C. Rasa Percaya diri dari siswa dalam menyelesaikan permasalahan

yang diberikan oleh guru dan dalam menjawab pertanyaan dari guru

maupun teman.

D. Motivasi dalam belajar dan menjawab pertanyaan dari guru

E. Memperhatikan penjelasan guru tidak ramai sendiri.

Page 48: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

42

Tabel 1.4

Keterangan Penilaian:

KRITERIA Baik Sekali Baik Cukup Kurang

4 3 2 1

Bekerjasama Selalu

bekerja

samai dengan

lingkungan

sekitar dan

temannya

Selalu

bekerja

sama

dengan

lingkungan

sekitar dan

temannya

Kadang-

kadang

bekerjasama

dengan

lingkungan

sekitar dan

temannya

Belum

bekerjasama

dengan

lingkungan

sekitar dan

temannya

Saling

menghormati

Mampu

saling

menghormati

dengan guru

dan

temannya

Mampu

saling

menghorma

ti dengan

guru dan

temannya

Kurang

mampu

saling

menghormati

dengan guru

dan temannya

Belum mampu

saling

menghormati

dengan guru

dan temannya

Rasa Percaya

diri dalam

pembelajaran

Tidak terlihat

ragu-ragu

atau yakin

Tindakan

kadang-

kadang

sesuai

dengan

ucapan

Terlihat ragu-

ragu dan

tidak yakin

Tindakan

kurang sesuai

dengan

ucapan

Belum

menunjukkan

kepercayaan

diri Tindakan

tidak sesuai

dengan ucapan

Motivasi

belajar

Terlihat

kesuguhan

dalam

mseengikuti

pelajaran

Terlihat

kesuguhan

dalam

mengikuti

pelajaran.

Kadang

kadang

Terlihat

kesuguhan

dalam

mengikuti

pelajaran

Belum Terlihat

kesuguhan

dalam

mengikuti

pelajaran

Memperhatik

an pelajaran

Terlihat

memperhatik

an dengan

baik

penjelasan

guru

Terlihat

memperhati

kan dengan

baik

penjelasan

guru

Kadang-

kadang

Terlihat

memperhatik

an dengan

baik

penjelasan

guru

Belum Terlihat

memperhatika

n dengan baik

penjelasan

guru

Page 49: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

43

Kriteria peniliaan:

Jumlah skor maksimal: 20

Nilai = x 4

Keterangan Penilaian :

Skor Akhir Predikat

3,1 – 4,00 SB (Sangat Baik)

2,1 - 3,00 B (Baik)

1,1 - 2,00 KB (Kurang Baik)

≤ 1,00 TB (Tidak Baik)

Berdasarkan nilai rata-rata hasil nilai ranah kecerdasan emosional

peserta didik dapat disimpulkan hasil keseluruhan ranah kecerdaasan

emosional peserta didik dengan presentase yang ditunjukkan sebagai

berikut:

Presentase = x 100%

Tabel 1.5

Presentase hasil nilai ranah kecerdasan emosional

Katagori Jumlah siswa Presentase

Sangat baik 0 0%

Baik 27 90 %

Kurang baik 3 10 %

Tidak baik 0 0 %

Jumlah 30 100 %

d. Refleksi Siklus I

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian tindakan

kelas di kelas IV mata pelajaran Tematik 2 tentang berhemat energi

dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Group Discusion dengan

menggunakan media alat musik ukulele, peneliti menyimpulkan

kegiatan pembelajaran siklus I belum mencapai hasil yang

memuaskan/maksimal. Masih ada siswa yang nilai kecerdasan

emosionalnya rendah. . Dapat dilihat dari hasil ranah Kecerdasan

Page 50: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

44

emosional siswa dari kategori Kurang baik 10 %, katagori baik 90 %,

dari kategori sangat baik 0 %. Dari data diatas dapat dikatakan bahwa

hasil dari siklus I masih belum maksimal. Karena masih ada siswa yang

belum maksimal dalam menjalankan tugas dan hasil nilai kecerdassan

emosional . Maka peneliti akan mengadakan perbaikan pada siklus II

agar hasil lebih meningkat dan maksimal.

2. Siklus II

a. Perencanaan (Planing)

Berdasarkan kekurangan-kekurangan pada siklus 1, guru

membuat perencanaan kembali untuk memperbaiki pembelajaran

siklus 2 pada materi tematik tema 2 berhemat energi dengan

menggunakan Strategi Pembelajaran Group Discussion dengan

menggunakan media alat musik ukulele.. Perencanaan dimulai dengan

menyusun RPP, membuat lembar kerja siswa (LKS), lembar Observasi

Terstruktur (Kecerdasan emosional ) menyiapkan media alat musik

ukulele agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.

Membangkitkan semangat siswa dengan memberikan game di awal

pembelajaran.

b. Tindakan (acting)

Setelah menyusun perencanaan, tahap selanjutnya adalah

melaksanakan tindakan. Adapun langkah-langkah kegiatan

pembelajaran penelitian tindakan kelas pada siklus I ini adalah:

c. Kegiatan awal

a) Guru memasuki kelas dan mengucapkan salam

b) Guru membuka pembelajaran dengan bacaan “basmallah”

c) Guru melakukan absensi dan menanyakan keadaan siswa

d) Mengajak berdinamika dengan tepuk kompak dan menyanyikan

lagu yang relevan menggunakan alat musik ukulele

e) Jawab dengan semangat “SEMANGAT PAGI!!”

f) Siswa duduk secara berkelompok

g) Satu kelompok terdiri dari 5 siswa

Page 51: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

45

h) Sebelum masuk materi siswa diberi game balonku ada 5 yaitu

siswa menyanyikan lagu balonku ada 5 dan memegang bola lalu di

salurkan ke teman sebelahnya setelah itu pada saat sampai ke lirik

dor maka siswa yang dapat bola terakhir menjawab pertanyaan

tentang materi yang kemarin tentang pemanfaatan matahari.

i) Selanjutnya siswa diantar untuk masuk materi selanjutnya yaitu

sumber energi di bumi .

j) Guru menunjukkan gambar sumber energi di bumi

k) Guru kemudian menjelaskan tujuan pembelajaran tentang manfaat

energi

l) Guru memotivasi siswa dengan mengajak berdiskusi dengan

mengajukan pertanyaan. “ Apakah, anak – anak pernah mendengar

istilah energi alternatif? “

d. Kegiatan inti

a. Siswa diingatkan kembali materi tentang berbagai sumber energi

pada pembelajaran sebelumnya.

b. Sebagai kegiatan pembuka, siswa secara berpasangan diminta

untuk menceritakan kembali pemahaman mereka tentang beberapa

jenis sumber energi yang telah dipelajari.

c. Guru menginstruksikan siswa untuk saling menginformasikan

pemahaman tentang materi sumber energi.

d. Siswa diminta untuk menuliskan beragam benda elektronik di

rumah yang menggunakan energi listrik dan seberapa sering

menggunakan benda-benda tersebut.

e. Siswa secara berpasangan saling mendiskusikan jawaban

f. Siswa membuat kipas kertas berdasarkan teks petunjuk tulis dan

petunjuk gambar/visual yang tersedia

g. Siswa mendemontrasikan/ mempraktikan cara pembuatan kipas

dari bahan kertas yang dibawanya dari rumah beragam jenis

kertas bekas: koran ,majalah, kotak bekas kemasan, buku tulis

bekas, kalender bekas, dan sebagainya).

Page 52: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

46

h. Siapkan kertas berbentuk persegi segala ukuran (Kertas

kado, majalah bekas) Ambil lem kertas, Lipat kertas pada satu

bagian ujung sekitar 2 cm. Balikan kertas dan lipat lagi ke arah

yang berbeda. Lakukan hal yang sama sampai seluruh bagian

kertas terlipat.Lipat lagi lipatan kertas menjadi dua bagian yang

sama besar.Lem di sisi kertas yang saling berhadapan.kipas siap

dipakai

i. Siswa saling membandingkan kipas buatan mereka untuk

mengidentifikasi perbedaannya.

j. Siswa menuliskan cara pembuatan satu jenis kipas yang berbeda

dengan miliknya.

k. Siswa mengamati gambar beragam aktifitas, dan mengidentifikasi

sumber energi dan perubahan bentuk energi yang terjadi.

l. Siswa menuliskan dalam tabel yang tersedia.

Page 53: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

47

m. Siswa melakukan percobaan berdasarkan teks petunjuk yang

tersedia.

n. Siswa menganalisis kondisi yang terjadi dan mengidentifikasi

penyebabnya

o. Siswa menuliskan hasil analisis berdasarkan fakta.

p. Siswa menuliskan laporan berdasarkan hasil percobaan

q. Siswa membaca senyap teks tentang beberapa jenis tanaman obat

sebagai bagian dari sumber daya alam yang dimiliki bangsa

Indonesia

r. Siswa menemukan informasi tentang beberapa jenis sumber daya

alam, manfaat, dan tempat pemasarannya.

s. Siswa menuliskan informasi dalam tabel yang tersedia

t. Siswa melakukan perenungan dengan menjawab pertanyaan yang

terdapat dalam buku siswa.

u. Guru menambahkan pertanyaan perenungan berdasarkan panduan

yang terdapat pada lampiran pertama buku guru

Page 54: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

48

e. Kegiatan akhir

1. Guru mengulas kembali legiatan yang sudah dilakukan dan

meminta siswa melakuan refleksi dari kegiatan yang baru saja

mereka lakukan dengan menawab pertanyaaan

a. Apa saja yang kamu pelajari hari ini?

b. Bagian mana yang sudah kamu pahami dengan baik?

c. Bagian mana yang belum kamu pahami.

d. Apa rencanamu agar kamu lebih paham?

e. Sikap apa yang dapat kamu terapkan dalam kehidupan sehari –

hari.

2. Guru memberikan penguatan dan kesimpulan tentang pembelajaran

hari ini.

3. Guru bersama siswa menutup pembelajaran dengan membaca

“hamdalah”, do’a, dan guru mengucapkan salam.

f. Observasi Siklus II

Observasi dan evaluasi dilakukan untuk meningkatkan

Kecerdasan emosional , siswa pada mata pelajaran Tematik tema 2

tentang berhemat energi melalui Strategi Pembelajaran Group

Discusion . Adapun data hasil penelitian tindakan kelas pada siklus II

tentang Kecrdasan emosional.

Ranah Kecerdasan Emosional dapat dilihat pada tabel dibawah

ini

INSTRUMEN OBSERVASI TERSTRUKTUR KECERDASAN

EMOSIONAL SISWA

Judul Penelitian : IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP

DISCUSSION DENGAN MENGGUNAKAN

MEDIA ALAT MUSIK UKULELE UNTUK

MENINGKATKAN KECERDASAN

EMOSIONAL SISWA DI SD MA’ARIF

PONOROGO TAHUN AJARAN 2018/2019

Tempat Penelitian : SD MA’ARIF Ponorogo

Page 55: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

49

Hari/Tanggal : : 29 Agustus 2019

Siklus : II

Tabel

1.6

Data tingkat kecerdasan emosional siswa siklus II

NO

NAMA SISWA

Variabel yang

diamati

Jumlah

Skor

Keterangan

A B C D E

1 Alifia Zalwa

Bani Putri

3 3 3 3 3 15 3 baik

2 Aliviona

Meynisa

Hardiana Serlita

4 4 4 3 3 18 3,6 Sangat

baik

3 Alvin Ghathfan

Saputra

4 4 3 4 3 18 3,6 Sangat

baik

4 Ameira Zia Al-

Haq

4 3 3 4 4 18 3,6 Sangat

baik

5 Amira Aufa

Dzakiyya

2 3 3 3 2 13 2,6 Baik

6 Anjalu Azka

Javire

3 4 3 3 2 15 3 baik

7 Arka Candra

Nalendra Putra

3 3 3 3 3 15 3 baik

8 Aselofa Belinda

Asfahany

3 4 3 4 3 17 3,4 Sangat

baik

9 Daffa Ainur

Ridlo

4 4 3 4 3 18 3,6 Sangat

baik

10 Davina Brilllian

Kamilin

4 3 3 4 3 17 3,4 Sangat

baik

11 Farrel Airlangga 3 4 3 3 2 15 3 baik

12 Febrian

Giovanni

Rosyadi

3 4 3 2 3 15 3 baik

13 Hana Sri Puspita 4 3 4 4 3 18 3,6 Sangat

baik

14 Ivander

Basunjaya Rifai

2 3 3 3 3 14 2,8 baik

15 Kayla Ayu

Kusuma

Wardani

4 4 3 4 3 18 3,6 Sangat

baik

16 Khanza Rania 3 3 3 3 3 15 3 baik

Page 56: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

50

NO

NAMA SISWA

Variabel yang

diamati

Jumlah

Skor

Keterangan

A B C D E

Is'ad Hantoro

17 Muhammad

Attaya Arkazora

3 3 2 3 3 14 2,6 Baik

18 Muhammad

Celvyn

Marvellyno

2 3 3 4 3 15 3 Baik

19 M. Ihsan Kamil

Kaffabilah

2 3 3 4 3 15 3 Baik

20 M. Syarwani

Abdan

4 3 3 3 2 15 3 baik

21 M. Wildan As-

Sakhi

3 4 4 3 3 17 3,4 Sangat

baik

22 Rafa Kayla

Nafeeza

3 4 3 4 3 17 3,4 Sangat

baik

23 Rofina Nirmala

Chusna

4 4 3 4 3 18 3,6 Sangat

baik

24 Salwa Quena

Maulida

4 3 4 4 3 18 3,6 Sangat

baik

25 Syifa Raras

Kartika

3 3 4 3 4 17 3,4 Sangat

baik

26 Vicka Aramitha

Meyna Nur

Usman

3 3 4 2 2 14 2,8 baik

27 Zahrotul Syifa 2 3 3 4 3 15 3 Baik

28 Zulfikar Nabiil

Irfani

2 3 3 3 3 14 2,8 Baik

29 Nadia Zafira

Mahrin

4 4 3 3 3 17 3,4 Sangat

baik

30 Alfian Alfarizqi 3 3 4 2 2 14 2,8 baik

A. Bekerjasama dalam mendiskusikan permasalahan yang diberikan

oleh guru dengan kelompoknya masing- masing

B. Saling menghormati antar siswa baik laki laki maupun perempuan

C. Rasa Percaya diri dari siswa dalam menyelesaikan permasalahan

yang diberikan oleh guru dan dalam menjawab pertanyaan dari

guru maupun teman.

D. Motivasi dalam belajar dan menjawab pertanyaan dari guru

E. Memperhatikan penjelasan guru tidak ramai sendiri.

Page 57: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

51

Tabel 1.7

Keterangan Penilaian:

KRITERIA Baik Sekali Baik Cukup Kurang

4 3 2 1

Bekerjasama Selalu

bekerja

samai dengan

lingkungan

sekitar dan

temannya

Selalu

bekerja

sama

dengan

lingkungan

sekitar dan

temannya

Kadang-

kadang

bekerjasama

dengan

lingkungan

sekitar dan

temannya

Belum

bekerjasama

dengan

lingkungan

sekitar dan

temannya

Saling

menghormati

Mampu

saling

menghormati

dengan guru

dan

temannya

Mampu

saling

menghorma

ti dengan

guru dan

temannya

Kurang

mampu

saling

menghormati

dengan guru

dan temannya

Belum mampu

saling

menghormati

dengan guru

dan temannya

Rasa Percaya

diri dalam

pembelajaran

Tidak terlihat

ragu-ragu

atau yakin

Tindakan

kadang-

kadang

sesuai

dengan

ucapan

Terlihat ragu-

ragu dan

tidak yakin

Tindakan

kurang sesuai

dengan

ucapan

Belum

menunjukkan

kepercayaan

diri Tindakan

tidak sesuai

dengan ucapan

Motivasi

belajar

Terlihat

kesuguhan

dalam

mseengikuti

pelajaran

Terlihat

kesuguhan

dalam

mengikuti

pelajaran.

Kadang

kadang

Terlihat

kesuguhan

dalam

mengikuti

pelajaran

Belum Terlihat

kesuguhan

dalam

mengikuti

pelajaran

Memperhatik

an pelajaran

Terlihat

memperhatik

an dengan

baik

penjelasan

guru

Terlihat

memperhati

kan dengan

baik

penjelasan

guru

Kadang-

kadang

Terlihat

memperhatik

an dengan

baik

penjelasan

guru

Belum Terlihat

memperhatika

n dengan baik

penjelasan

guru

Page 58: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

52

Kriteria peniliaan:

Jumlah skor maksimal: 20

Nilai = x 4

Keterangan Penilaian :

Skor Akhir Predikat

3,1 – 4,00 SB (Sangat Baik)

2,1 - 3,00 B (Baik)

1,1 - 2,00 KB (Kurang Baik)

≤ 1,00 TB (Tidak Baik)

Berdasarkan nilai rata-rata hasil nilai ranah kecerdasan

emosional peserta didik dapat disimpulkan hasil keseluruhan ranah

kecerdaasan emosional peserta didik dengan presentase yang

ditunjukkan sebagai berikut:

Presentase = x 100%

Tabe1.8

Presentase hasil kecerdasan emosional siswa

Katagori Jumlah

siswa Presentase

Sangat baik 13 43%

Baik 17 57%

Kurang baik 0 0 %

Tidak baik 0 0 %

Jumlah 30 101

g. Refleksi siklus II

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian tindakan

kelas tentang tematik tema 2 tentang selalu berhemat energi dengan

menggunakan Strategi pembelajaran Group Discusion , peneliti

menyimpulkan kegiatan pembelajaran siklus II sangat memuaskan

dibandingkan dengan siklus I. Dapat dilihat dari hasil ranah

kecerdasan emosional menunjukkan siswa yang berprilaku sangat

Page 59: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

53

baik sebesar 43 %, siswa yang berperilakuan baik sebesar 57 %. Pada

hasil penilaian Dari data perolehan diatas, maka peneliti

menyimpulkan bahwa Strategi Pembelajaran Group Discussion

dengan menggunakan media alat musik ukulele dapat meningkatkan

Kecerdasan emosional siswa di SD MA’ARIF Ponorogo

B. Analisis Data Per-Siklus

1. Siklus I

Pada siklus satu peneliti merencanakan dua pertemuan. Pertemuan

pertama merupakan pengenalan dan penerapan strategi pembelajaran

group discusion dengan menggunkan media alatmusik ukulele secara

langsung. Pertemuan kedua kembali menerapkan Strategi Pembelajaran

Group Discusion dengan menggunkan media alat musik ukulele dengan

peningkatan pemahaman siswa agar aktif melaksanakan tugas. Masing-

masing kegiatan pembelajaran pada siklus pertama, kegiatan pembelajaran

yang dilakukan adalah perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan

refleksi. Berdasarkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan,

diperoleh diperoleh satu jenis data yaitu hasil observasi terstruktur

kecerdasan emosional ,. Dapat dilihat dari hasil observasi terstruktur

siswa dari dari kategori “kurang baik 10 % atau 3 siswa, katagori “baik

90 % atau 27 siswa, dari kategori “sangat baik 0 % atau 0 siswa. . Dari

hasil diatas maka peneliti akan mengadakan perbaikan dan peningkatan

hasil ramah Kecerdasan emosional pada siklus yang ke dua.

2. Siklus 2

Pada kegiatan pembelajaran siklus kedua, kegiatan pembelajaran

juga dilakukan sama dengan siklus pertama yaitu perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Bedanya pada siklus II siswa lebih

faham dan mengerti. Pembelajaran dilakukan dengan lebih seru dengan di

selingi bernyanyi dan juga bermain game serta yel yel di dalam kelas.

Siswa lebih berani dan aktif tidak malu-malu lagi. Dari hasil pengamatan

siklus II terjadi peningkatan dan hasil yang sangat memuaskan. Dapat

dilihat dari hasil ranah Kecerdasan menunjukkan siswa yang berperilaku

Page 60: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

54

“Sangat Baik sebesar 43% atau 13 siswa dan siswa yang berperilaku

“Baik sebesar 57% atau 17 siswa. Dari hasil penelitian yang dilakukan

pada siklus II menunjukan peningkatan secara keseluruhan ranah

kecerdasan emosional dari siklus sebelumnya. Dikarenakan hasil ranah

kecerdasan emosional siswa sudah baik, maka peneliti tidak melanjutkan

pada siklus selanjutnya

C. Pembahasan

Penelitian tindakan kelas ini diawali dengan observasi ketika magang 2

disekolah SD Ma’arif ponorogo pada saat itu saya melihat anak-anak saat

belajar dengan menggunakan strategi ceramah dan tak menggunakan media

alat bantu kelas menjadi saat gaduh dan tak kondusif, setelah itu akhirnnya

saya berinisiatif menggunakan strategi group discusion di bantu dengan media

alat musik ukulele, saya memilih ukulele karena praktis dan juga efektif untuk

di bawa serta mudah memainkannya. Akhirnya berawal dari magang tadi

sebagai tindak lanjutnya saya terapkan di penelitian tindakan kelas untuk tugas

skripsi.

Penelitian tindakan kelas pada siklus I dilakukan pada pagi hari mulai

jam 07 30. WIB dan berakhir jam 09 45 WIB. Pada pertemuan pertama siklus

I sebelum pembelajaran dimulai guru dan siswa melaksanakan perkenalan

terlebih dahulu karena baru berjumpa. Jadi belum bisa langsung memulai

pembelajaran. Setelah selesai perkenalan kegiatan pembelajaran dimulai. Guru

mulai masukmemberi penjelasan , pada BAB atau materi yang akan di

ajarkan yaituTematik Tema 2 selalu berhemat energi . Bersama-sama dengan

siswa guru memahami materi dan menulis pokok-pokok bahasan yang

dijadikan bahan untuk melaksanakan diskusi.

Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan kelompok. Dikarenakan

siswa jarang sekali berdiskusi dan belum pernah belajar dengan Strategi

Pembelajaran Group Discusion (GD) siswa sangat penasaran . Sambil

berjalan guru terus mengarahkan siswa supaya kegiatan bisa berjalan dan

siswa memahaminya. Guru juga memberikan penilaian secara individu pada

Page 61: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

55

saat kegitan pembelajaran berlangsung. Serta di bantu oleh seorang observer

yang membantu menilai siswa

Setelah proses pembelajaran selesai tibalah dilakukan evaluasi. Siswa

diminta untuk mengumpulkan kertas hasil diskusi kelompok mereka untuk

dilihat apakah mereka punya inisiatif untuk menulis hasil diskusi mereka

ataupun hasil penyampaian yang telah dilaksanakan. Setelah itu siswa

diberikan pertanyaan untuk mengetahui siswa dalam memahami materi yang

telah dipelajari. Karena ini pertama dari hasil yang di peroleh pada siklus I

masih kurang maksimal.

Perbaikan dilakukan pada siklus II, siswa mulai mengerti dan paham

tentang pembelajaran dengan penerapan Strategi pembelajaran group

discusion. Siswa mulai melaksanakan prosedur dengan baik, memaksimalkan

waktu yang ada, saling menghormati dan bekerjasama dalam melaksankan

tugas dari guru, berinisiatif mencatat hasil diskusinya dan aktif dalam

melaksanakan tugas dari guru . Dengan demikian guru tidak perlu lagi begitu

mengarahkan tetapi tetap memberikan arahan seperlunya dan melakukan

pengamatan serta penilaian kerja siswa.

Untuk melihat hasilnya apakah ada perkembangan pada siklus II maka

guru memberikan pertanyaan dan meminta kepada siswa untuk

mengumpulkan kertas catatannya. Dari kertas catatan dapat dilihat bahwa

siswa sudah mulai menulis hasil diskusinya dengan baik. Sementara itu hasil.

Dari hasil di atas maka penerapan metode group discussion Menggunakan

media alat musik ukulele dapat digunakan untuk meningkatkan ranah

Kecerdasan Emosional siswa. Dengan begitu penelitian ini sesuai dengan yang

diharapkan. Data perbandingan dalam dua siklus ini sebagai berikut:

Tabel 1.9

Perbandingan Hasil Penelitian Ranah Kecerdasan Emosional

Kategori Siklus I Siklus II

Frekuwensi Presentase Frekuensi Presentase

Sangat Baik 0 0% 13 43 %

Baik 27 90 % 17 57%

Kurang Baik 3 10 % 0 0 %

Page 62: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

56

Tidak Baik 0 0 % 0 0 %

Dapat dilihat tabel. di atas, ranah Kecerdasan emosional siswa dengan

menggunakan Strategi Pembelajaran Group Discussion ada peningkatan dari

silkus I sampai siklus II. Hasil penelitian kelas ini dapat diketahui dari jumlah

30 siswa diperoleh hasil yang memuaskan. Pada siklus II untuk ranah

Kecerdasan emosional siswa kategori sangat baik dari 0 % menjadi 43 %, dan

katagori baik yaitu 57%. Terdapat peningkatan ranah kecerdasan emosional

yang tadinya ada siswa yang berada dikatagori kurang baik yaitu sejumlah 3

siswa atau 10% pada siklus II sudah meningkat ke tingkat baik. Maka dapat

dikatakan bahwa bahwa penerapan metode group discusion dapat

meningkatkan ranah kecerdasan emosional siswa.

Page 63: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

57

BAB V

KESIMPULAN

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di kelas IV SD Ma’arif

Ponorogo dengan menggunakan strategi pembelajaran group discussion

dengan menggunkan media alat musik ukulele untuk meningkatkan ranah

kecerdasan emosional siswa pada mata pelajaran tematik diperoleh

kesimpulan sebagai berikut:

Pembelajaran group Discussion dengan menggunkan alat musik

ukulele memberikan dampak terhadap tingkat kecerdasan emosional siswa,

siswa menjadi lebih antusias dalam belajar dan lebih semangat untuk

mengikuti pembelajaran .

Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan kecerdasan emosional siswa

dapat dilihat dari siklus 1 dan 2 , dapat diketahui dari jumlah 30 siswa yang

tadinya ada yang kurang baik menjadi baik. Pada siklus II untuk ranah

Kecerdasan Emosional siswa katagori “sangat baik” dari 0 siwa atau 0%

menjadi 13 siswa atau 43 %, dan katagori “baik” yaitu 17 siswa atau 57 %,

sementara katagori “kurang Baik” pada siklus II sudah tidak ada lagi.

Terdapat peningkatan kecerdasan emosional yaitu 33 %. Itu menunjukkan

bahwa ranah Kecerdasan emosional siswa mulai mengalami peningkatan.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian maka peneliti mempunyai beberapa saran

sebagai berikut:

1. Bagi lembaga atau sekolah bisa memberikan sarana prasarana yang

lengkap agar tercapainya suatu kualitas pembelajaran dengan

menggunakan active learning.

2. Bagi guru agar tebih telaten dan terampil dalam mengelola pembelajaran

agar tidak membosankan bagi peserta didik. Karena peran guru dalam

60

Page 64: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

58

pembelajaran sangat penting bagi peserta didik untuk mencapai tujuan dari

pembelajaran.

3. Bagi peneliti dibidang yang sama, dengan segala kendala dan

keterbatasannya, semoga hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi

untuk penelitian selanjutnya. Oleh karena itu, diharapkan peneliti menguji

aspek yang lain sehingga dapat melengkapi keilmuan khususnya di bidang

Penelitian Tindakan Kelas

Page 65: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GROUP DISCUSSION DENGAN ...

59

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto.2006.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Ed Revisi VI

.Jakarta: Rineka Cipta,

Cecep Kustandi.2013.Bambang Sutjipto,Media Pembelajaran.Bogor:Ghalia

Indonesia.

Daniel Goleman. 2001.Kecerdasan emosi untuk mencapai puncak prestasi, Jakarta

:PT Gramedia pustaka utama

DJOHAN.,2010.Respons Emosi Musikal.Bandung:CV LUBUK AGUNG

Djohan.2009.Psikologi Musik,Yogyakarta:PERCETAKAN GALANPRESS,

Djunaidy Ghony, Penelitian Tindakan Kelas

Djunaidy Ghony, Penelitian Tindakan Kelas,

Efendi Agus. 2005. Revolusi Kecerdasan Abad 21, Bandung:Alfabeta,

Ghony Djunaidy. 2008.Penelitian Tindakan Kelas Malang: UIN-Malang Press,

Hamdani. 2011.Strategi Belajar Mengajar.Bandung:CV PUSTAKA SETIA.

Hasil Observasi Di SD MA’ARIF Ponorogo Pada Tanggal 03 Oktober 2018

Http://Eprints.Uny.Ac.Id

Https://Id.M.Wikipedia.Org/Wiki/Ukulele

Jurnal Penelitian Etik Ernawati, eprints.uny.ac.id Mubayidh, Makmum. 2006. Kecerdasan Dan Kesehatan Emosional Anak.

Jakarta: PUSTAKA AL-KAUTSAR.

Rohiat.2008.Kecerdasan Emosional Kepemimpinan Kepala Sekolah.Bandung: PT

Refikaaditama.

Sanjaya Wina, Penelitian Pendidikan (Jenis, Metode Dan Prosedur) Penelitian

Tindakan Kelas,

Sanjaya Wina. 2008 Strategi Pembelajara.,Jakarta: Prenada Media,

Suryosubroto B, Proses Belajar Mengajar Di Sekolah,(Jakarta: Rineka Cipta, 2009

Syaiful Bahri Djamarah Dan Aswan Zain .2010. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta:PT

RINEKA CIPTA

Wina Sanjaya. 2014.Penelitian Pendidikan.Jakarta: Prananda Media,

Wina Sanjaya.2014.Penelitian Pendidikan.Jakarta: Prananda Media,