Implementasi Paradigma Baru Pendidikan Kedokteran Utk Bengkulu

34

description

implementasi

Transcript of Implementasi Paradigma Baru Pendidikan Kedokteran Utk Bengkulu

Situasi Lama (1)

1. Terdapat perbedaan di antara Fakultas Kedokteran di Indonesia. Sungguhpun sudah ada Kipdi, namun masih tetap ada perbedaan yang disebabkan antara lain dalam hal : * Infrastruktur * Kualitas dan kuantitas tenaga pengajar * Kualifikasi mahasiswa yang diterima * Fasilitas fisik * Jenis program studi

Sudah dicoba ditangani oleh badan akreditasi nasional.

Situasi Lama (2)

2. Dokter umum yang dihasilkan belum seragam khususnya dalam pelatihan mengenai kemampuan kerjasama dalam menangani masalah kesehatan di masyarakat.3. Seleksi calon mahasiswa belum ada yang baku untuk test masuk FK.4. Sistem kurikulum masih terkotak-kotak / departemental.

Situasi Lama (3)

5. Metode pembelajaran * Masih banyak yang “ teacher oriented “. * Mahasiswa kurang dilatih mandiri, berpikir kritis, dan berpikir berdasarkan penyelesaian masalah.6. Pelatihan klinik * Sebagian besar dilaksanakan di rumah sakit. * Pelatihan mahasiswa sebagai dokter umum yang berpikir komprehensif masih kurang.7. Manajemen program pendidikan S1 kedokteran di banyak FK masih belum dilakukan secara terpadu.

Sasaran Perubahan (1)

1. Terciptanya sistem pendidikan dokter berbasis kompetensi yang dibutuhkan pada pelayanan kesehatan primer.2. Merancang dan mengimplementasikan program “ internship “ untuk mempersiapkan dokter menjadi pelaksana mandiri.3. Strategi pembelajaran yang menghasilkan mahasiswa yang berpikir kritis dan mempunyai kemampuan klinik.

Sasaran Perubahan (2)

4. Menciptakan hubungan guru dan murid yang dapat memperbaiki iklim akademik. 5. Prosedur seleksi mahasiswa yang baik.6. Membangun sistem manajemen pendidikan di tingkat Fakultas dan Universitas.7. Menciptakan standar evaluasi kompetensi mahasiswa dan dokter umum.

Garis Besar Rencana Kurikulum

1. Pendidikan kedokteran dasar : ۰ Lama 5 - 6 tahun. ۰ Tanggung jawab FK masing-masing. ۰ Kurikulum berbasis kompetensi didasari oleh ۰ standar pendidikan profesi dokter. ۰ standar kompetensi. yang disahkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia. ۰ Sistem terintegrasi. ۰ Menggunakan metode yang menjamin mahasiswa aktif (student conference) misalnya PBL (Problem Basic Learning).

۰ Terdiri atas tahap I. Generic skill (semester I). II. Dasar kedokteran (semester II – VII). III. Keterampilan klinik (semester VIII – X). ۰ Diakhiri dengan ijazah dokter dari tempat pendidikan.

2. Internship ۰ Untuk pengakuan kemampuan menjalankan tugas sebagai dokter umum. ۰ Lama 1 tahun. ۰ Tanggung jawab profesi : Kolegium Dokter Indonesia. ۰ Pengesahan oleh Konsil Kedokteran atas rekomendasi Kolegium Dokter Indonesia.

Tujuan Akhir

۰ Dasar : dokter pelayanan primer dengan pendekatan keluarga.

۰ Kemampuan belajar sepanjang hayat.

۰ Konsil kedokteran melakukan resertivikasi yang lamanya, caranya, diserahkan pada organisasi profesi misalnya tiap 5 tahun dengan persyaratan mengikuti program pengembangan profesi berkelanjutan.

TUJUAN PENDIDIKAN DOKTERTUJUAN PENDIDIKAN DOKTER

Dokter yang mempunyai Dokter yang mempunyai

pengetahuan, keterampilan, dan sikap pengetahuan, keterampilan, dan sikap

perilaku dalam bidang keprofesiannya perilaku dalam bidang keprofesiannya

yang mampu memberikan pelayanan yang mampu memberikan pelayanan

kesehatan strata primer dengan kesehatan strata primer dengan

menerapkan prinsip-prinsip menerapkan prinsip-prinsip

kedokteran keluarga dalam sistem kedokteran keluarga dalam sistem

pelayanan kesehatan nasional dan pelayanan kesehatan nasional dan

dapat bersaing secara global.dapat bersaing secara global.

AREA KOMPETENSIAREA KOMPETENSIDalam KIPDI 3 ada 7 area kompetensiDalam KIPDI 3 ada 7 area kompetensi

1.1. Komunikasi efektifKomunikasi efektif

2.2. Keterampilan klinik dasarKeterampilan klinik dasar

3.3. Penerapan dasar biomedik, klinik, ilmu perilaku Penerapan dasar biomedik, klinik, ilmu perilaku dan epidemiologik dalam praktek kedokteran dan epidemiologik dalam praktek kedokteran keluargakeluarga

4.4. Pengelolaan masalah kesehatan pada individu, Pengelolaan masalah kesehatan pada individu, keluarga, dan masyarakat dalam konteks layanan keluarga, dan masyarakat dalam konteks layanan kesehatan primerkesehatan primer

5.5. Mengakses, menilai secara kritis kesahihan dan Mengakses, menilai secara kritis kesahihan dan mengelola informasimengelola informasi

6.6. Mawas diri dan belajar sepanjang hayatMawas diri dan belajar sepanjang hayat

7.7. Etika, moral dan profesionalisme dalam praktikEtika, moral dan profesionalisme dalam praktik

FKUI menambahkan 3 area kompetensiFKUI menambahkan 3 area kompetensi 1. Riset1. Riset

2. Pengelolaan kegawat-daruratan 2. Pengelolaan kegawat-daruratan kedokteran/ kesehatankedokteran/ kesehatan 3. Manajemen pelayanan kesehatan3. Manajemen pelayanan kesehatan

Kurfak 2005 hal 21-38Kurfak 2005 hal 21-38

AREA KOMPETENSIAREA KOMPETENSI

1. KOMUNIKASI EFEKTIF1. KOMUNIKASI EFEKTIF

Mampu mendengar aktif, berkomunikasi Mampu mendengar aktif, berkomunikasi efektif baik verbal maupun nonverbal efektif baik verbal maupun nonverbal secara santun untuk memfasilitasi secara santun untuk memfasilitasi pengelolaan pasien serta terciptanya pengelolaan pasien serta terciptanya kerja sama yang baik antara dokter - kerja sama yang baik antara dokter - pasien, keluarga, komunitas, teman pasien, keluarga, komunitas, teman sejawat dan tenaga profesional lainnya.sejawat dan tenaga profesional lainnya.

2. KETERAMPILAN KLINIK DASAR2. KETERAMPILAN KLINIK DASAR

• Memilih, melakukan berbagai prosedur Memilih, melakukan berbagai prosedur klinik, laboratorium dan pemeriksaan klinik, laboratorium dan pemeriksaan penunjang lain secara penunjang lain secara lege artislege artis dan dan mampu menafsirkan hasilnya.mampu menafsirkan hasilnya.

• Mampu memperoleh dan mencatat Mampu memperoleh dan mencatat riwayat penyakit secara lengkap dan riwayat penyakit secara lengkap dan kontekstual serta mampu melakukan kontekstual serta mampu melakukan pemeriksaan secara pemeriksaan secara lege artislege artis dan dan komprehensifkomprehensif

3. ILMU DASAR DALAM PRAKTEK 3. ILMU DASAR DALAM PRAKTEK KEDOKTERANKEDOKTERAN

• Mampu menyusun rencana intervensi Mampu menyusun rencana intervensi berdasarkan analisa ilmiah dan prinsip-berdasarkan analisa ilmiah dan prinsip-prinsip kedokteran prinsip kedokteran berbasis buktiberbasis bukti dalam praktik kedokteran.dalam praktik kedokteran.

• Mampu menjelaskan masalah Mampu menjelaskan masalah kedokteran dan kesehatan berdasarkan kedokteran dan kesehatan berdasarkan pemahaman tentang ilmu biomedik, pemahaman tentang ilmu biomedik, ilmu klinik, perilaku dan komunitas yang ilmu klinik, perilaku dan komunitas yang terkini yang dapat diterima secara terkini yang dapat diterima secara umum.umum.

4. PENGELOLAAN MASALAH 4. PENGELOLAAN MASALAH KEDOKTERAN DAN KESEHATANKEDOKTERAN DAN KESEHATAN

• Mampu mengelola masalah kesehatan Mampu mengelola masalah kesehatan individu sebagai bagian integral dari individu sebagai bagian integral dari keluarga, komunitas dan lingkungannya keluarga, komunitas dan lingkungannya secara komprehensif, terpadu, holistik, secara komprehensif, terpadu, holistik, dan bersinambungan dalam konteks dan bersinambungan dalam konteks pelayanan kesehatan primer.pelayanan kesehatan primer.

• Mampu mengidentifikasi dan Mampu mengidentifikasi dan mengembangkan perilaku dan lingkungan mengembangkan perilaku dan lingkungan yang sehat dalam rangka mencegah yang sehat dalam rangka mencegah berkembangnya penyakitberkembangnya penyakit

5. TEKNOLOGI INFORMASI5. TEKNOLOGI INFORMASI

• Mampu mengakses, menilai kesahihan Mampu mengakses, menilai kesahihan informasi yang didapat dan mampu informasi yang didapat dan mampu mengolah informasi tersebut untuk mengolah informasi tersebut untuk digunakan pada tahap pemecahan digunakan pada tahap pemecahan masalah atau tahap mengambil masalah atau tahap mengambil keputusan dalam kaitannya dengan keputusan dalam kaitannya dengan pelayan kesehatan strata primer.pelayan kesehatan strata primer.

6. MAWAS DIRI DAN BELAJAR 6. MAWAS DIRI DAN BELAJAR SEPANJANG HAYATSEPANJANG HAYAT

• Mampu melakukan praktik kedokteran Mampu melakukan praktik kedokteran atas dasar Iman dan Taqwa pada Tuhan atas dasar Iman dan Taqwa pada Tuhan YME, dengan penuh kesadaran atas YME, dengan penuh kesadaran atas kemampuan dan keterbatasan dirinya.kemampuan dan keterbatasan dirinya.

• Mampu mengatasi emosi, masalah Mampu mengatasi emosi, masalah pribadi, yang dapat mempengaruhi pribadi, yang dapat mempengaruhi kesehatan dan kemampuan profesinya.kesehatan dan kemampuan profesinya.

• Merasa terpanggil untuk belajar Merasa terpanggil untuk belajar sepanjang hayat.sepanjang hayat.

7. ETIKA, MORAL DAN 7. ETIKA, MORAL DAN PROFESIONALISME DALAM PRAKTIKPROFESIONALISME DALAM PRAKTIK

• Menjunjung tinggi moral dan etika serta Menjunjung tinggi moral dan etika serta profesionalisme dalam praktek profesionalisme dalam praktek kedokterankedokteran

• Mengutamakan etika dan tata nilai Mengutamakan etika dan tata nilai pasien dalam menentukan tindak pasien dalam menentukan tindak medismedis. .

8. R I S E T8. R I S E T

Mampu menyelesaikan masalah bidang Mampu menyelesaikan masalah bidang kedokteran / kesehatan dengan cara kedokteran / kesehatan dengan cara melakukan riset atau melakukan riset atau problem solvingproblem solving cyclecycle melalui tahap-tahap identifikasi melalui tahap-tahap identifikasi masalah, membuat rencana solusi, masalah, membuat rencana solusi, melaksanakan dan menilai hasil solusi.melaksanakan dan menilai hasil solusi.

9. PENGELOLAAN KEGAWAT- 9. PENGELOLAAN KEGAWAT- DARURATAN KEDOKTERAN DAN DARURATAN KEDOKTERAN DAN KESEHATANKESEHATAN

• Mampu melakukan stabilisasi dan Mampu melakukan stabilisasi dan resusitasi pasien yang mengalami resusitasi pasien yang mengalami kegawat daruratan medik maupun kegawat daruratan medik maupun bedah serta mampu melaksanakan bedah serta mampu melaksanakan tugas triase dengan menetapkan tugas triase dengan menetapkan tingkat kegawatan pasien baik di tingkat kegawatan pasien baik di tempat pelayanan kesehatan maupun tempat pelayanan kesehatan maupun di daerah bencana.di daerah bencana.

10. MANAJEMEN PELAYANAN 10. MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATANKESEHATAN

• Mampu berfungsi sebagai manajer Mampu berfungsi sebagai manajer kesehatan dengan menerapkan kesehatan dengan menerapkan perencanaan, pengorganisasian, perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan penilaian dengan pelaksanaan dan penilaian dengan memperhatikan berbagai faktor yang memperhatikan berbagai faktor yang mempengaruhi kesehatan individu dan mempengaruhi kesehatan individu dan masyarakat berdasarkan konsep dokter masyarakat berdasarkan konsep dokter keluarga.keluarga.

Sub Prog. 3B / Community HealthHoliday

Research / Elective5 weeks

Holiday

3 weeks5 weeks

Elective / Research

3 weeks

3 weeks3 weeks

Renal & Body FluidCardiovasculer6 weeks6 weeks

Musculosceletal6 weeks

Holiday3 weeks

Holiday3 weeks

SEMESTER 4

ResearchE & C

ResearchE & C

Neurosciences7 weeks

Molecular & Biology7 weeks

Growth & Development

BCS

12 weeks

SEMESTER 3Sub Programme 2 / Medical Sciences

Respiration6 weeks

Gastrointestinal6 weeks

Evaluation

ResearchMFRE & C

Skin & Integument

2 wks2 wks

SEMESTER 1 SEMESTER 2Sub Programme 1 / Foundation Medical Sciences Sub Programme 2 / Medical Sciences

Cell & Genetics7 weeks2 wks

PDPT

SEMESTER 5 SEMESTER 6

6 weeks 6 weeks

BCSResearch

PPD

BCSResearch

PPD

Holiday3 weeks

Infection & Immunology6 weeks

Community Medicine6 weeks

Evaluation3 weeks

Reproduction6 weeks

Hematology & Oncology6 weeks

Neurology & Psychiatry6 weeks

Spec. Sense System6 weeks

Child & Adolescent Health

Cardiology/ACLS

3 weeks

Clinical

Internal Medicine

3 weeks

Women Health

3 weeks

Anesthe-siology

SEMESTER 7 SEMESTER 8Sub Programme 3 / Clinical Practice

Aging Medicine3 weeks

Forensic

CURRICULUM PROGRAMME

ReasoningENTEye

ResearchE & C

Sub Programme 2 / Medical SciencesMetabolic & Endocrin

6 weeks

Research

10 weeks

3 weeks3 weeks3 weeks 3 weeks3 weeks3 weeks

SEMESTER 9

10 weeks 10 weeks

Elective

5 weeksMedic& ResearchMedicine

Surgery/ ATLS

2 weeks

Sub Programme 3A Clinical PracticeSEMESTER 10

Community

5 weeks10 weeks

PPD

BCSResearch

PPD

BCSResearchBioetik,

Humaniora

BCS

BCSResearch

PPD

BCSResearch

PPD

BCSResearch

PPD

BCSResearchBioetik,

Humaniora

ResearchBioetik,

Humaniora

BCSResearchBioetik,

Humaniora

BCSResearchBioetik,

Humaniora

BCSResearchBioetik,

Humaniora

BCSResearchBioetik,

Humaniora

EmergencyPed & Int

Dermato-logy

Neuro-atry

Psychi-logy

Pulmono-logy

Implementasi

Input

1. Keseragaman kemampuan lulusan SMU. Apakah dapat dianggap sama. 2. Apakah diperlukan test masuk khusus untuk Fakultas Kedokteran.

Kurikulum

۰ Standar kompetensi (tingkat nasional) 7 area kompetensi yang berisi kompetensi inti / utama. ۰ Kurikulum Fakultas 1. Kompetensi tambahan terserah masing-masing fakultas / institusi sesuai renstra. Dapat berupa : • Area kompetensi baru ۰ Kompetensi penunjang dalam satu area kompetensi ۰ Komponen kompetensi ۰ Sasaran penunjang penetapan dilandasi pemikiran yang baik.

2. Kurikulum dilaksanakan secara integrasi melalui modul-modul yang ditetapkan oleh masing-masing institusi.3. Tahapan “generic skill” di semester I penting untuk mengubah pola belajar dari SMU menjadi pola belajar di perguruan tinggi.4. Tahapan dasar kedokteran untuk menggali semua teori disertai keterampilan yang mendasari keterampilan klinik pada tahap selanjutnya.5. Tahapan klinik merupakan pelatihan menghadapi pasien sesungguhnya.

6. Pelatihan kemampuan-kemampuan khusus yang menjadi landasan kerja seorang dokter, harus dikenalkan sejak awal pendidikan seperti ۰ empati ۰ bioetika dan hukum kedokteran ۰ faktor sosial budaya dalam masalah kesehatan

Metode Pembelajaran

۰ Dapat digunakan berbagai metode pembelajaran yang dapat merangsang mekanisme untuk belajar kritis, aktif, mandiri, secara terus menerus, disesuaikan dengan kompetensi yang ingin dicapai.۰ Beberapa cara antara lain : - kuliah interaktif - problem base learning dan patient base learning - praktikum - praktek simulasi - kerja lapangan - kerja klinik - dll

Evaluasi Mahasiswa

۰ Pada dasarnya evaluasi meliputi evaluasi selama proses berlangsung dan evaluasi akhir.۰ Bisa terdapat evaluasi proses selama kegiatan berlangsung, evaluasi pada akhir kegiatan dalam bentuk ujian, evaluasi di akhir semester, dll.

Sumber Daya Manusia

۰ Memerlukan tenaga staf pengajar tetap dalam jumlah mencukupi.۰ Staf pengajar memahami betul fungsinya, kapan bertugas sebagai : - narasumber

- tutor - fasilitator

ditambah dengan tugas-tugas lain seperti pengelolaan program, pengelolaan modul, dll.

Infrastruktur dan Fasilitas

• Ruang ۰ untuk pleno ۰ untuk diskusi kelompok bergantung jumlah mahasiswa

• Perpustakaan ۰ Buku dan journal ۰ Internet - laboratorium komputer

• Laboratorium praktikum Laboratorium keterampilan diagnostik (skill’s lab)

• Klinik ۰ Rumah sakit pendidikan ۰ Pusat pelayanan primer

Manajemen Pendidikan

Unit pendidikan kedokteran (MEU)

Komisi ۰ Pengembangan kurikulum ۰ Pengembangan sarana dan prasarana pendidikan (termasuk SDM) ۰ Evaluasi pendidikan dan QA

Program studi dokter ۰ Ketua program studi ۰ Koordinator : - tahap I : pembinaan kemampuan generik - tahap II : ilmu dasar kedokteran - tahap III : kedokteran klinik ۰ Penanggung jawab modul