IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

77
IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER DISIPLIN SISWA MADRASAH TSANAWIYAH LABORATARIUM KOTA JAMBI SKRIPSI Oleh : Destya Melya Sari NIM . 201172226 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2021

Transcript of IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

Page 1: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN

DALAM PENINGKATAN KARAKTER DISIPLIN SISWA

MADRASAH TSANAWIYAH LABORATARIUM KOTA JAMBI

SKRIPSI

Oleh :

Destya Melya Sari

NIM . 201172226

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAMFAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERISULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI2021

Page 2: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

IMPLEMETASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER DISIPLIN SISWA MADRASAH

TSANAWIYAH LABORATARIUM KOTA JAMBI

SKRIPSI

Diajukan salah satu syarat guna memperoleh

Gelar Sarjana strata satu (S1) Pendidikan Agama Islam

DESTYA MELYA SARINIM : 201172226

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAMFAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI2021

Page 3: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

KEMENTERIAN AGAMA RIUIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBIFAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Jl. Lintas Jambi-Ma. Bulian. KM. 16 Simpang Sungai Duren Muara Jambi 36363Telp/Fax: (0741) 583183-584118 website : www.iainjambi.ac.id

ii

PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR

KodeDokumen KodeFormulir BerlakuTgl No. Revisi TglRevisi HalamanIn.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 April 2021 R-0 - 1-1

Nomor : -Lampiran : -Perihal : Nota Dinas

Kepada Yth.Bapak/Ibu Dekan Fakultas Tarbiyah dan KeguruanUIN Sulthan Thaha Saifuddin JambiDi _

Jambi

Assalamualaikum Wr. WbSetelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi saudara :

Nama : Destya Melya SariNIM : 201172226Judul Skripsi : Implementasi Kegiatan Keagamaan Dalam Peningkatan Karakter

Disiplin Siswa Madrasah Tsanawiyah Laboratarium

Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Strata Satu dalam Program Studi Pendidikan Agama Islam.

Dengan ini kmi berharap agar skripsi/ tugas akhir saudara tersebut di atas dapat segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapakan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jambi , Maret 2021Pembimbing I

Drs. H. Kasful Anwar, M.AgNIP.196403121992031001

Page 4: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

KEMENTERIAN AGAMA RIUIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBIFAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Jl. Lintas Jambi-Ma. Bulian. KM. 16 Simpang Sungai Duren Muara Jambi 36363Telp/Fax: (0741) 583183-584118 website : www.iainjambi.ac.id

iv

PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR

KodeDokumen KodeFormulir BerlakuTgl No. Revisi TglRevisi HalamanIn.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 April 2021 R-0 - 1-1

Nomor : -Lampiran : -Perihal : Nota Dinas

Kepada Yth.Bapak/Ibu Dekan Fakultas Tarbiyah dan KeguruanUIN Sulthan Thaha Saifuddin JambiDi _

Jambi

Assalamualaikum Wr. WbSetelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi saudara :

Nama : Destya Melya SariNIM : 201172226Judul Skripsi : Implementasi Kegiatan Keagamaan Dalam Peningkatan Karakter

Disiplin Siswa Madrasah Tsanawiyah Laboratarium

Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Strata Satu dalam Program Studi Pendidikan Agama Islam.

Dengan ini kami berharap agar skripsi/ tugas akhir saudara tersebut di atas dapat segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapakan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jambi, Maret 2021 Pembimbing II

Dr. Dailami Julis,M.Pd.INIP. 195708131991031001

Page 5: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Page 6: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

v

PERNYATAAN ORISINALITAS

Dengan ini, Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang

saya susun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Fakultas Tarbiyah

dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi seluruhnya merupakan hasil

karya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi yang saya kutip

dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan

norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.

Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian skripsi bukan

hasil karya saya sendiri atau terindikasi adanya unsur plagiat dalam bagian-bagian

tertentu, saya bersedia menerima sangsi sesuai dengan peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku.

Jambi, 14 Maret 2021Penulis

Destya Melya SariNIM. 201172226

Page 7: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

vi

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah Wasyukurillah, dengan Rahmat Allah yang Maha pengasih

lagi Maha penyayang, segala puji bagi Allah ucapan syukur tidak henti penulis

ucapkan Pada-Mu ya Rabb, atas segala nikmat, hidayah dan inayah yang Engkau

berikan kepada penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini saya persembahkan kepada: Kedua orang tua saya, Papa tercinta

(Sanusi) dan Mama tercinta (Linda Deswita) yang selalu mendoakan dan

mendampingi setiap langkah perjuangan saya dan tak lupa pula Adik-adikku

sekalian yang senantiasa menghibur dan memberikan semangat.

Terimakasih atas kasih sayang yang tiada henti-hentinya, memberikan

do’a dalam setiap langkah ku serta tetesan keringat perjuangan, mendidik dengan

penuh cinta tanpa mengenal lelah. Semoga dengan karya yang sederhana ini

menjadi langkah awal ku bisa membahagiakan ayah dan ibu hanya doa yang selalu

kuberikan untuk ibu dan ayah.Semoga allah SWT senantiasa mencurahkan rahmat

dan rahim-nya kepada kita semua. Aamiin

Page 8: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

vii

MOTTO

خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ» رواه البخاريArtinya: “Orang yang paling baik di antara kalian adalah seorang yang belajar Al

Qur`an dan mengajarkannya.” (HR. Al-Bukhari,2011).

Page 9: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

viii

KATA PENGANTAR

بِسْمِ اللّهِ الرحَّْمَنِ الرَّحِيْمِ

Alhamdulillah Dengan mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT.

yang telah mencurahkan rahmat serta hidayahnya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul: “Implementasi Kegiatan Keagamaan

Dalam Peningkatan Karakter Disiplin Siswa Madrasah Tsanawiyah

LaboratariumKota Jambi”

Shalawat serta salam tidak lupa penulis kirimkan kepada Nabi Besar

Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya kejalan Islam dan Ilmu

pengetahuan.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat

akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini banyak melibatkan

pihak yang telah memberikan motivasi baik moril maupun materil, untuk itu

melalui kolom ini penulis menyampaikan terimakasih dan penghargaan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari, MA., Ph. D. selaku Rektor UIN Sulthan

Thaha SaifuddinJambi.

2. Ibu Dr. Hj. Fadlilah, M. Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sulthan Thaha SaifuddinJambi.

3. Ibu Dr. Risnita, M.Pd selaku wakil Dekan I, Bapak Dr. Najmun Hayat, M.Pd.I

selaku wakil Dekan II, Ibu Dr. Yusria, M.Ag selaku wakil Dekan III Fakultas

Tarbiyah Dan Keguruan UIN Sulthan Thaha SaifuddinJambi.

4. Bapak Muklis, M. Pd. I. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Habib Muhammad, M.Ag. selaku Sekretaris Program Studi

Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha

SaifuddinJambi.

5. Bapak Drs.H. Kasful Anwar,M.Ag Selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak

Drs. Dailami Julis, M.Pd.I selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak

Page 10: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

ix

meluangkan waktu dan mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan

Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Tabroni S.Ag, M.Pd Selaku Kepala Sekolah Madrasah Tsanawiyah

Laboratarium Kota Jambi yang telah memberikan izin untuk melakukan

penelitian.

7. Bapak dan Ibu para Dosen dan Asisten Dosen di lingkungan Fakultas Tarbiyah

dan Keguruan UIN Sultan ThahaSaifuddin Jambi.

8. Guru-Guru serta Siswa Madrasah Tsanawiyah Laboatarium Kota Jambi yang

telah memberi informasi guna mempermudah penulis memperoleh data di

lapangan

9. Kepala Perpustakaan UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi beserta staf dan

karyawan.

10. Sahabat-sahabat seperjuangan angkatan 2017 terutama teman – teman kelas

mahasiswa PAI A angkatan 2017 yang telah berjuang bersama selama lebih

dari 3 tahun.

Semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dan amal semua

pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pengembangan

ilmu bagi penulis maupun pembaca.

Jambi, Maret 2021Penulis

Destya Melya sariNIM: 201172226

Page 11: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

x

ABSTRAK

Nama : Destya Melya Sari

NIM : 201172226

Jurusan/Prodi : Pendidikan Agama Islam

Judul : Implementasi Kegiatan Keagamaan Dalam Peningkatan Karakter

Disiplin Siswa Madrsah Tsanawiyah Laboratarium Kota Jambi

Kegiatan keagamaan dalam dunia pendidikan terutama di Indonesia lebih-lebih di

lingkungan sekolah bukan lah hal yang bersifat baru. Hal ini disebabkan budaya

untuk mengamalkan nilai-nilai agama dalam proses pendidikan di sekolah sudah

sangat mendarah daging, bahkan senagian besar latar belakang berdirinya sekolah

adalah untuk menggali dan mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung

dalam islam. Sekolah Menengah Pertama Madrasah Tsnawiyah Laboratarium Kota

Jambi merupakan sekolah swasta di bawah naungan Universitas Islam Jambi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan Impelemtasi Kegiatan Keagamaan

dalam peningkatan Karakter disiplin siswa Madrasah Tsnawiyah Laboratarium

Kota Jambi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan

pengumpulan data dilakukan dengan teknik analisis data meliputi reduksi data,

penyajian data, keikutsertaan peneliti. Teknik triangulasi dengan menggunakan

berbagai sumber, teori dan metode dan ketekunan pengamatan. Informasi peneliti

yaitu Kepala sekolah, Guru bidang kesiswaan dan siswa.

Sehingga dengan adanya penelitian ini dapat membantu guru atau pendidik untuk

menerapkan pendidikan karakter displin siswa khususnya menjadikan diri sebagai

suri tauladan yang baik bagi peserta didik.

Kata Kunci : Implemetasi, Kegiatan Keagamaan, Pendidikan Karakter

Page 12: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

xi

ABSTRACT

Name : Destya Melya Sari

Department : Islamic Education

Title : Implementation of Religious Activities in Improving

the Discipline Character of Students at Madrsah

Tsanawiyah Laboratarium Jambi City

Religious activities in the world of education, especially in Indonesia, especially in

the school environment are not something new. This is because the culture of

practicing religious values in the education process in schools is deeply ingrained,

in fact, most of the background of the establishment of schools is to explore and

implement the values contained in Islam. The Junior High School of Madrasah

Tsnawiyah Laboratarium Jambi City is a private school under the auspices of the

Jambi Islamic University.

This study aims to reveal the implementation of religious activities in improving

the disciplinary character of students at Madrasah Tsnawiyah Laboratarium Jambi

City. This study used a qualitative approach with data collection carried out by data

analysis techniques including data reduction, data presentation, and the

participation of researchers. Triangulation techniques using various sources,

theories and methods and persistence of observations. Research information is the

principal, student teachers and students.

So that this research can help teachers or educators to implement disciplinary

character education for students in particular to make themselves good role models

for students.

Keywords: Implementation, Religious Activities, Character Education

Page 13: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .................................................................................. i

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii

NOTA DINAS ................................................................................................. iii

PENGESAHAN .............................................................................................. v

PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................................ vi

PERSEMBAHAN .......................................................................................... vii

MOTTO ........................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ................................................................................... ix

ABSTRAK ....................................................................................................... xi

ABSTRACT .................................................................................................... xii

DAFTAR ISI .................................................................................................. xiii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Fokus Penelitian ................................................................................. 4

C. Rumusan Masalah ............................................................................... 4

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ........................................................ 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori ......................................................................................... 6

B. Studi Relavan....................................................................................... 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Desain Penelitian ...................................................... 27

B. Setting dan subjek Penelitian .............................................................. 28

C. Jenis dan Sumber Data ....................................................................... 29

D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 30

E. Teknik Analisis Data .......................................................................... 32

F. Uji Ketepercayaan Data ...................................................................... 33

Page 14: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

xiii

G. Jadwal Penelitian ................................................................................ 34

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum .................................................................................. 36

B. Temuan Khusus dan Pembahasan ..................................................... 46

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................ 55

B. Saran .................................................................................................. 55

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 56

LAMPIRAN

Page 15: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jadwal Penelitian .............................................................................35

Tabel 2. Keadaan Guru...................................................................................38

Tabel 3. Data Guru .........................................................................................40

Tabel 4. Data Siswa........................................................................................41

Tabel 5. Struktur Organisasi...........................................................................43

Tabel 6. Keadaan Inventaris ...........................................................................44

Page 16: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 01 ........................................................................................................60

Gambar 02.........................................................................................................60

Page 17: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan karakter selalu menjadi issue sentral dalam setiap rezim

pendidikan di Indonesia. Sistem pendidikan nasional menetapkan, mewujudkan

karakter anak didik harus di maknai upaya mengembalikan penyelenggaraan

pendidikan kepada potensi fitrah kemanusiaan dan esensi kepribadian bangsa.

Demi tercapainya pendidikan tersebut, diperlukan kerjasama yang baik dan

saling pengertian antara ketiga lingkungan pendidikan yaitu lingkungan

keluarga,lingkungan sekolah,dan lingkungan masyarakat Untuk tercapainya

pendidikan tersebut, diperlukan kerja sama yang baik dan salin pengertian

antara ke tiga lingkungan pendidikan yaitu lingkungan keluarga, lingkungan

sekolah dan lingkungan masyarakat. Karena ketiga lingkungan tersebut

menentukan bagaimana nantinya karakter anak didik.

Sekolah merupakan tempat kelanjutan pendidikan yang sudah di

laksanakan dalam lingkungan keluarga. Sekolah adalah lembaga yang

mempunyai tanggung jawab besar untuk mencapai pendidikan sesungguhnya.

Pendidikan karakter merupakan pondasi bangsa yang penting yang harus di

tanamkan sejak dini kepada anak-anak sebagai penerus bangsa. Jika anak-anak

tumbuh pada lingkungan yang berkarakter maka akan tumbuh menjadi pribadi

yang berkarakter. Disiplin merupakan salah satu karakter peserta didik yang

harus di praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga lebih di utamakan

dalam pendidikan akademik dan pendidikan karakter. Tujuan pendidikan

karakter sendiri ialah sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana serta proses pemberdayaan peserta didik guna membangun karakter

pribadi atau kelompok yang memiliki kesadaran diri untuk berilaku baik di

lingkungannya.

Disiplin merupakan sikap rela hati untuk patuh dan taat terhadap tata tertib

yang menjadi tanggung jawab. Karakter menurut kamus besar Bahasa

Page 18: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

2

Indonesia adalah sifat budi pekerti, akhlak, prilaku, sifat-sifat kejiwaan, yang

membedakan seseorang dari yang lain. Sedangkan Dharma Kesuma

mengatakan bahwa “Karakter sama dengan kepribadian”. Kepribadian

dianggap sebagai karakteristik atau ciri, gaya, atau sifat khas dari diri seseorang

yang bersumber dari bentukanbentukan yang diterima dari lingkungan

(Kesuma, 2011).Disiplin menurut Ngainun Naim adalah sikap untuk mentaati

peraturan dan ketentuan yang sudah diterapkan tanpa pamrih, Islam juga

mengajarkan agar manusia memperhatikan dan mengaplikasikan nilai- nilai

disiplin dengan benar dalam kehidupan sehari-hari agar kualitas masyarakat

dapat terbangun dengan baik (Naim, 2012).

Penerapan karakter disiplin melalui pembiasaan yang diterapkan oleh

sekolah akan mempunyai pengaruh yang positif bagi kehidupan peserta didik.

Sebab disiplin sekolah merupakan usaha untuk memelihara perilaku peserta

didik agar tidak menyimpang dan dapat mendorong siswa untuk berperilaku

sesuai dengan norma, peraturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah.

Adapun Ayat yang menjelaskan tentang Kedisiplinan dalam surah An-nisa

ayat 59 :

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman taatilah allah dan taatilah

rasul(Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan

pendapat tentangg sesuatu, maka kembalikan lah susuatu kepada allah dan hari

kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”

Guru Madrasah Tsanawiyah Laboratarium berusaha menamkan nilai-nilai

pendidikan karakter dan keislaman yang dijadikan sebagai tujuan dasar dalam

Page 19: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

3

membina akhlak kepribadian siswa di sekolah maupun di luar sekolah, di

sekolah madrasah tsnawiyah laboratarium ini sendiri ada beberapa program

pendidikan yang di lakukan dalam mengembangkan potensi kebaikan dan

kepribadian siswa diantaranya memberikan beberapa kegiatan yang di adakan

di sekolah setiap harinya, mengadakan bimbingan les bahasa arab,

memembentuk kelompok kompangan/ hadroh dalam menanamkan nilai-nilai

agamis dalam kepribadiannya yang setiap minggunya mereka mengikuti kajian

ilmu zikir dan sholawat di lapangan sekolah itu sendiri, melakukan sholat

berjamaah, melakukan tilawah dan membaca asmaul husna. Walau bagaimana

pun program yang diterpakan seperti itu akan tetapi masih ditemukan ketidak

seimbangan antara apa yang direncanakan dan apa yang di harapkan seperti

masih ditemukan anak yang terlambat, bolos sekolah, bicara kasar yang

menjadi penyebab akan terpengaruhnya anak yang lain mengikutinya

kemudian bolos saat jam sholat berjamaah, dan masih banyak siswa yang tidak

mengerjakan tugas dirumah.

Disiplin sangat penting bagi kehidupan dan perilaku siswa, akan tetapi

kenyataan di lapangan dijumpai masih banyak siswa yang tidak peduli dengan

peraturan disiplin di sekolah. Penerapan disiplin memang tidak bisa lepas dari

persoalan perilaku negatif peserta didik, baik itu pelanggaran tingkat ringan

hingga tingkat tinggi, seperti kasus siswa datang terlambat, membolos di jam

pelajaran, menyontek, tawuran, merokok dan penyimpangan perilaku lainya

Banyak sekali sekolah yang bermasalah dengan disiplin siswa. Salah satu nya

Madrasah Tsanawiyah Laboratarium Kota Jambi sekolah swasta yang masih

belum bisa mengendalikan kedisiplinan siswa. Berdasarkan permasalahan

diatas maka penulis ingin mengangkat penelitian tentang bagaimana kondisi

disiplin siswa dengan mengaitkan kegiatan keagamaan dan bagaimana proses

penerapan karakter disiplin pada siswa Madrasah Tsanawiyah Laboratarium

Kota Jambi.

Page 20: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

4

B. Fokus Penelitian

Mengingat keterbatasan kemampuan yang penulis miliki dan supaya

pembahasan lebih terfokus dan tidak menyimpang dari pokok masalah maka

peneliti perlu membatasi kajian penelitian ini yakni Implementasi Kegiatan

Keagamaan dalam Peningkatan Karakter Di Siplin Siswa Kelas VII diama ada

2 lokal yang penulis teliti yaitu lokal A dan B. lokasi penelitian penulis Di

Madrasah Tsanawiyah Laboratarium Kota Jambi.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di kemukakan diatas dapat dirincikan

rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana bentuk-bentuk kedisiplinan Implementasi Kegiatan Keagamaan

Dalam Peningkatan Karakter Disiplin Siswa di Madrasah Tsanawiyah

Laboratarium Kota Jambi?

2. Apa Impelentasi Kegiatan Keagamaan dalam Peningkatan Nilai Karakter

disiplin siswa di Madrasah Tsanawiyah Laboratarium Kota Jambi ?

3. Bagaimana kendala Implementasi Kegiatan Keagamaan dalam Peningkatan

Karakter siswa di Madrasah Tsanawiyah Laboratarium Kota Jambi ?

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran untuk

mengetahui peningkatan karakter disiplin siswa melalui kegiatan keagamaan

Madrasah Tsanawiyah Laboratarium Kota Jambi. Adapun tujuan secara secara

lebih khusus penelitian ini adalah

a) Mengetahui bantuk-bentuk kegiatan keagamaan sebagai peningkatan

karakter disiplin siswa di Madrasah Tsnawiyah Laboratarium Kota

jambi.

b) Mengetahui implementasi kegiatan keagamaan dalam peningkatan

karakter disiplin siswa di Madrasah Tsanawiyah Laboratarium Kota

Jambi

Page 21: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

5

c) Mengetahui kendala kegiatan keagamaan dalam peningkatan karakter

disiplin siswa di Madrasah Tsanawiyah Laboratarium Kota Jambi.

2. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak.

Baik secara teoritis maupun secara praktis. Adapun manfaat penelitian ini

adalah:

1. Secara teoritis

Penelitian ini di harapkan akan bermanfaat sebagai informasi yang akan

memperkaya khasanah ilmu pengetahuan khususnya tentang pembentukan

karakter, sehingga dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi para

pendidik dalam upaya pembentukan karakter siswa.

2. Mannfaat praktis

a. Sebagai acuan bagi penelitian-penelitian selanjutnya

b. Mendorong kepada pembaca, terutama tenaga pendidik dan pemerintah

untuk lebih mengintekgralkan pendidikan karakter dalam setiap

kegiatan yang di lakukan peserta didiknya.

c. Memberikan informasi kepada semua pihak yang mempunyai tanggung

jawab terhadap siswa, agar masing-masing pihak mengetahui fungsi dan

tanggung jawab nya dalam pembentukan karakter siswa.

d. Bagi penulis, dapat memberikan tambahan pengetahuan dan

pengalaman untuk kehidupan di masa depan dan sebagai salah satu

syarat guna untuk memperoleh gelar sarjana stara (S1) pendidikan

agama islam.

Page 22: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

Untuk memperkuat landasan dalam penelitian ini diperlukan teori-teori

yang berhubungan dengan tema pembahasan yang akan di teliti. Sehingga

dengan ini penulis memaparkan teori tersebut yang mendukung pembahasan

dan penelitian ini. Adapun teori-teori yang mendukung dalam penelitian ini

adalah :

1. Implementasi

Terdapat berbagai pendapat para ahli dan akademisi yang mengemukakan

tentang pengertian dari implementasi. Hal ini perlu dijelaskan agar pemahaman

tentang implementasi dapat disinkronisasikan dari konsep penelitian terhadap

suatu kebijakan atau peraturan perundangan-undangan yang menjadi fokus

utama dalam penelitian ini. Karena implementasi merupakan kegiatan yang

penting dari keseluruhan proses perencanaan kebijakan.

Implementasi berasal dari bahasa Inggris yaitu to implement yang berarti

mengimplementasikan. Implementasi merupakan penyediaan sarana untuk

melaksanakan sesuatu yang menimbulkan dampak atau akibat terhadap sesuatu.

Sesuatu tersebut dilakukan untuk menimbulkan dampak atau akibat itu dapat

berupa undang–undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Peradilan dan

Kebijakan yang dibuat oleh Lembaga–Lembaga Pemerintah dalam kehidupan

kenegaraan. Menurut Solichin Abdul Wahab dalam bukunya yang berjudul

Analisis Kebijakan Dari Formulasi ke Implementasi Kebijaksanaan Negara (

2001 ) dalam ( Wahab 2001:65 ) mengemukakan pendapatnya mengenai

Pelaksanaan atau implementasi sebagai berikut : Implementasi adalah

tindakan–tindakan yang dilakukan oleh individu atau pejabat–pejabat,

kelompok–kelompok pemerintah atau swasta yang diarahkan pada terciptanya

tujuan–tujuan yang telah digariskan dalam keputusan kebijakan.

Page 23: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

7

Menurut Mulyadi (2015:12), implementasi mengacu pada tindakan untuk

mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam suatu keputusan. Tindakan

ini berusaha untuk mengubah keputusan-keputusan tersebut menjadi pola-pola

operasional serta berusaha mencapai perubahanperubahan besar atau kecil

sebagaimana yang telah diputuskan sebelumnya. Implementasi pada hakikatnya

juga merupakan upaya pemahaman apa yang seharusnya terjadi setelah program

dilaksanakan.

Dalam tataran praktis, implementasi adalah proses pelaksanaan keputusan

dasar. Kemudian Gunn dan Hoogwood (Tahir, 2014:55),“mengemukakan

bahwa implementasi merupakan sesuatu yang sangat esensial dari suatu teknik

atau masalah manajerial”. Menurut Meter and Horn (Taufik dan Isril, 2013:136)

menekankan, “bahwa tahap implementasi tidak dimulai pada saat tujuan dan

sasaran ditetapkan oleh keputusan kebijaksanaan sebelumnya; tahap

implementasi baru terjadi setelah proses legislatif dilalui dan pengalokasian

sumber daya dan dana telah disepakati”.

Selanjutnya Pressman dan Wildavsky (Syahida, 2014:8-9) “Implementation

as to carry out, acoumplish, fulfill, produce, complete” maksudnya: membawa,

menyelesaikan, mengisi, menghasilkan, melengkapi. Jadi secara etimologis

implementasi itu dapat dimaksudkan sebagai suatu aktifitas yang bertalian

dengan penyelesaian suatu pekerjaan dengan penggunaan sarana (alat) untuk

memperoleh hasil”. Pada dasarnya implementasi menurut Syaukani dkk

(Pratama, 2015:229), “merupakan salah satu tahap dalam proses kebijaksanaan

publik dalam sebuah negara. Biasanya implementasi dilaksanakan setelah

sebuah kebijakan dirumuskan dengan tujuan yang jelas, termasuk tujuan jangka

pendek, menengah dan panjang”.

Selanjutnya menurut Lister (Taufik dan Isril, 2013:136), “sebagai sebuah

hasil, maka implementasi menyangkut tindakan seberapa jauh arah yang telah

diprogramkan itu benar-benar memuaskan”. Grindle (Mulyadi, 2015:47),

“menyatakan implementasi merupakan proses umum tindakan administratif

yang dapat diteliti pada tingkat program tertentu”. Sedangkan Horn (Tahir,

2014:55), “mengartikan implementasi sebagai tindakan-tindakan yang

Page 24: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

8

dilakukan oleh baik individu-individu/pejabat-pejabat atau kelompok-

kelompok pemerintah atau swasta yang diarahkan pada pencapaian tujuan-

tujuan yang telah digariskan dalam kebijakan”.

Ekawati (Taufik dan Isril, 2013:136) menyatakan, “bahwa definisi

implementasi secara eksplisit mencakup tindakan oleh individu/kelompok

privat (swasta) dan publik yang langsung pada pencapaian serangkaian tujuan

terus menerus dalam keputusan kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya”

Kemudian Gordon (Mulyadi, 2015:24) menyatakan, “implementasi berkenaan

dengan berbagai kegiatan yang diarahkan pada realisasi program.

”.Widodo (Syahida, 2014:10), “implementasi berarti menyediakan sarana

untuk melaksanakan suatu kebijakan dan dapat menimbulkan dampak/akibat

terhadap sesuatu”. implementasi merupakan studi untuk mengetahui proses

implementasi, tujuan utama proses implementasi itu sendiri untuk memberi

umpan balik pada pelaksanaan kebijakan dan juga untuk mengetahui apakah

proses pelaksanaan telah sesuai dengan rencana atau standar yang telah

ditetapkan, selanjutnya untuk mengetahui hambatan dan problem yang muncul

dalam proses implementasi.

Pengertian implementasi yang dikemukakan diatas, dapat dikatakan bahwa

implementasi adalah tindakan–tindakan yang dilakukan oleh pihak–pihak yang

berwenang dan berkepentingan, baik pemerintah maupun swasta yang

bertujuan untuk mewujudkan cita–cita serta tujuan yang telah ditetapkan.

Implementasi berkaitan dengan berbagai tindakan yang dilakukan untuk

melaksanakan dan merealisasikan program yang telah disusun demi tercapainya

tujuan dari program yang telah direncanakan, karena pada dasarnya setiap

rencana yang ditetapkan memiliki tujuan atau target yang hendak dicapai.

Badan–badan tersebut dalam melaksanakan pekerjaan–pekerjaan pemerintah

yang membawa dampak pada warga negaranya. Namun dalam prakteknya

badan–badan pemerintah sering menghadapi pekerjaan–pekerjaan di bawah

mandat dari undang–undang, sehingga membuat mereka menjadi tidak jelas

untuk memutuskan apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang seharusnya

tidak dilakukan.

Page 25: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

9

Maka Mazmanian dan Sebastiar (2001 ) dalam Wahab (2001:68) juga

mendefinisikan implementasi sebagai berikut : Implementasi adalah

pelaksanaan keputusan kebijakan dasar, biasanya dalam bentuk undang–

undang, namun dapat pula berbentuk perintah–perintah atau keputusan–

keputusan eksekutif yang penting atau keputusan badan peradilan.

2. Kegiatan Keagamaan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kegiatan adalah kekuatan atau

ketangkasan dalam berusaha (Indonesia, 1998, hal. 322).Sedangkan keagamaan

Menurut Wjs Poerwadarminta, keagamaan adalah sifat-sifat yang terdapat

dalam agama atau segala sesuatu mengenai agama. Keagamaan berasal dari kata

dasar “agama”.Agama berarti kepercayaan kepada Tuhan (Dewa,dan

sebagainya) dengan ajaran pengabdian kepada-Nya dan kewajiban-kewajiban

yang bertalian dengan kepercayaan itu.

Beragama berarti menganut atau memiliki agama, atau beribadah, taat

kepada agama, serta baik hidupnya menurut agama. Sedangkan, keagamaan

dimaksudkan sebagai suatu pola atau sikap hidup yang pelaksanaannya

berkaitan dengan nilai baik dan buruk berdasarkan agama. Dalam hal ini, gaya

atau pola hidup seseorang didasarkan segala sesuatunya menurut agama yang

dipeganginya itu. Karena agama menyangkut nilai baik dan buruk, maka dalam

segala aktivitas seseorang maka sesungguhnya berada dalam nilai-nilai

keagamaan itu (Imam Fu'adi, hal. 73)

Keagamaan atau religiusitas dapat diwujudkan dalam berbagai sisi

kehidupan manusia. Aktifitas agama tidak hanya terjadi ketika seseorang

melakukan ritual (beribadah), tetapi juga melakukan aktivitas lain yang

didorong oleh kekuatan sepiritual. Agama adalah sistem simbol, sistem

keyakinan, sistem nilai, dan sistem perilaku yang terlambangkan, yang

semuanyaitu berpusat pada persoalan-persoalan yang dihati sebagai yang paling

maknawi (ultimate meaning) (Muhaimin, 2012, hal. 293)

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwasanya kegiatan

keagamaan adalah bentuk usaha sadar yang dilakukan untuk mewujudkan atau

mengaplikasikan iman ke dalam suatu bentuk perilaku keagamaan dalam

kehidupan sehari-hari. Dalam implementasi kegiatan keagamaan di lembaga

Page 26: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

10

pendidikan, seorang guru tidak hanya terfokus pada kegiatan proses belajar

mengajar di kelas, tetapi juga harus mengarahkan kepada peserta didiknya

dalam bentuk implementasi keagamaan. Misalnya, para peserta didik diajak

untuk mau memperingati hari-hari besar keagamaan dan mengikuti

kegiatankegiatan keagamaan dalam sekolah yang sudah terselenggarakannya.

Kegiatan keagamaan terdiri dari dua kata yaitu kegiatan dan keagamaan.

Kegiatan memiliki arti kesibukan atau aktivitas. Secara lebih luas kegiatan

dapat diartikan sebagai perbuatan yang dilakukan oleh seseorang dalam

kehidupan sehari-hari baik itu berupa perkataan, perbuatan, atau kreatifitas di

tengah lingkungannya. Sedangkan keagamaan adalah sifat-sifat yang terdapat

dalam agama atau segala sesuatu mengenai agama.

kegiatan keagamaan adalah kegiatan yang berkaitan dengan bidang

keagamaan yang ada dalam kehidupan masyarakat sebagai bentuk pelaksanaan

ajaran agama islam dalam kehidupan sehari-hari (Jalaludin, 1993:53). Kegiatan

keagamaan adalah segala bentuk kegiatan yang terencana dan terkendali

sebagai usaha untuk menanamkan nilai-nilai keagamaan yang dapat di lakukan

oleh perorangan atau kelompok (Novearti, 2017:2) .

perilaku keagamaan yaitu segala tindakan, perbuatan ataupun ucapan yang

di lakukan sesorang sedangkan yang berkaitan dengan agama, semua nya di

lakukan karna ada nya kepercayaan pada tuhan , ajaran, kebaktian dan

kewajiban-kewajiban yang berhubunan dengan kepercayaan (Fauzi, 2016:150).

daripenjelasan di atas, penulis menyimpulkan bahwa kegiatan keagamaan

adalah segala aktivitas yang dilakukan secara indivindu maupun kelompok yang

berhubungan dengan religius atau spiritual sebagai bentuk ketaatan kepada

tuhan yang maha esa.

Kegiatan keagamaan sangat penting dalam kehidupan sehari hari, karena

dengan kegiatan keagamaan dapat menambah keimanan dan ketaqwaan kepada

Allah SWT. Selain itu dengan kegiatan keagamaan dapat pula menyatu kepada

masyarakat, berbangsa dan bernegara . Seorang guru yang kreatif, selalu

berupaya untuk mencari cara agar agenda kegiatan yang direncanakan dapat

berhasil sesuai yang diharapkan. Guru harus mampu mengatasi masalah atau

kendala yang dihadapi dan dapat menciptakan suasana sekolah sesuai yang

Page 27: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

11

diharapkan. Seperti dalam kegiatankegiatan keagamaan, perlu adanya solusi

dan penanaman pendidikan karakter dalam pembinaan kegiatan keagamaan

serta mengefektifkan semua siswa yang selalu tidak mau mengikuti kegiatan

tersebut.

Aktivitas beragama tidak hanya terjadi ketika seseorang melakukan perilaku

ritual (beribadah), tetapi juga ketika melakukan aktivitas lain yang didorong

oleh kekuatan supranatural. Tidak hanya berkaitan dengan aktivitas yang

tampak dan dapat dilihat dengan mata, akan tetapi juga aktivitas yang tidak

tampak dan terjadi di dalam hati seseorang. Dimensi keyakinan, pengetahuan,

dan pengalaman adalah dimensi agama yang tidak tampak dan terjadi di dalam

hati seseorang.

Dimensi praktek adalah dimensi yang tampak dan dapat dilihat dengan

mata. Kemudian dimensi pengamalan merupakan akibat dari adanya dimensi

keyakinan, pengetahuan, pengalaman, dan praktek yang secara terus menerus

berproses di dalam diri seseorang. Maka dari itu dimensi pengamalan

merupakan bagian dari sisi keagaamaan seseorang yang tampak secara jelas

dalam pandangan mata dan juga menunjukkan adanya suatu proses yang terjadi

di dalam diri seseorang.

Bentuk kegiatan keagamaan yaitu Nilai-nilai religius yang dapat diajarkan

kepada peserta didik di sekolah melalui beberapa kegiatan yang sifatnya

religius. Kegiatan religius akan membawa peserta didik di sekolah pada

pembiasaan berperilaku religius. Selanjutnya, perilaku religius akan menuntun

peserta didik di sekolah untuk bertindak sesuai moral dan etika (Frans Magnis

Suseno,Yogyakarta 2000:14)

Bentuk-bentuk kegiatan keagamaan begitu bervariasi dari sekolah yang satu

dengan yang lain, begitupun dengan pengembangan program kegiatan

keagamaan ini. Bentuk-bentuk kegiatan keagamaan harus dikembangkan

dengan mempertimbangkan tingkat pemahaman dan kemampuan peserta didik,

serta tuntutan lokal dimana madrasah atau sekolah umum berada, sehingga

melalui program kegiatan yang diikutinya, peserta didik mampu belajar untuk

memecahkan masalah-masalah yang berkembang dilingkungannya, dengan

Page 28: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

12

tetap tidak melupakan masalah-masalah global yang tentu saja harus diketahui

oleh peserta didik yang berkaitan dengan kegiatan keagamaan.

Adapun beberapa bentuk program kegiatan keagamaan, diantaranya adalah:

a. Pelatihan ibadah / Sholat berjamaah

Shalat Jama’ah mempunyai nilai yang lebih, sama nilainya dengan

shalat perorangan ditambah dua puluh tujuh derajat. Karena selain pahala

yang berlipat ganda, shalat berjamaah juga akan menumbuhkan rasa

kebersamaan yang kuat, seseorang tidak akan hidup tanpa adanya orang

lain. Sehari saja jika tidak keluar rumah, tidak bertemu teman terasa dunia

ini sepi. Begitu pula dengan shalat, shalatpun kalau dilakukan bersama

teman dan orang lain (berjamaah) akan lebih mengasikkan dibanding

dengan shalat sendirian, sehingga kita lebih semangat.

Di Madrasah Tsanawiyah Laboratarium Kota Jambi salah satunya

sekolah yang menerapkan sholat dzuhur berjamaah. Seluruh siswa-siswi

diwajibkan untuk mengikuti peraturan yang telah dibuat oleh sekolah,

dengan diadakannya kegiatan sholat dzuhur berjamaah diharapkan agar

peserta didik mempunyai budi pekerti yang luhur, untuk diterapkan dalam

kehidupan seharihari.

Sholat berjamaah di sekolah perlu dilatih sejak dini khususnya

institusi sekolah terutama sekolah menengah, sholat berjamaah memiliki

manfaat dan peranan yang sangat penting yakni sebagai pengontrol emosi

dalam diri yang sedang puberitas ataupun masuk awal masa remaja awal

dimana jiwanya masih labil karena sikap dan pendirian anak masih bersifat

khayal berupa angan-angan bukan kenyataan.

Dalam proses pendidikan terdiri dari beberapa unsur yang berkaitan

dengan pendidik atau guru, peserta didik, materi pelajaran, metode

pengajaran, strategi pengajaran, penguasaan kelas, dan evaluasi. Yang mana

setiap instansi atau lembaga mempunyai cara-cara tersendiri untuk

meningkatkan kecerdasan anak didiknya. Sebagaimana aktifitas yang

dilakukan di Madrasah Tsanawiyah Laboratarium Kota Jambi, semua

peserta didik diwajibkan untuk mengikuti sholat berjamaah secara rutin dan

tertib.

Page 29: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

13

Pelatihan ibadah bisa disebut dengan sholat berjamaah pada waktu

dzuhur, dimana semua siswa dan guru wajib menunaikan sholat secara

bersama-sama. Selain sholat berjamaah Ibadah yang dimaksudkan disini

meliputi aktifitas-aktifitas yang tercakup dalam rukun islam, yaitu membaca

dua kalimat syahadat, sholat, zakat, puasa dan haji serta ditambah dengan

bentuk-bentuk ibadah lainnya yang sifatnya sunnah. Seperti sholat dhuha

yang di lakukan pada pagi hari. Shalat dhuha adalah shalat yang dikerjakan

ketika matahari sedang naik, kurang lebih setinggi tujuh hasta (07.00 pagi)

sampai dengan kurang lebih pukul (11.00 siang).

Mengenai shalat tersebut, Abu Hurairah pernah berkata:

“diperintahkan kepadaku oleh kekasihku SAW untuk berpuasa tiga hari

pada tiap bulan, mengerjakan rekaat shalat sunnah dua rekaat shalat sunnah

dhuha dan supaya berwitir sebelum tidur.” Jumlah rekaat shalat dhuha

sendiri antara 2 sampai 12 rekaat sementara surat yang di baca setelah

alfatihah adalah direkaat pertama, Surat Asyams, dan direkaat kedua surat

Adh-Dhuha Sholat sunnah ini hanya di lakukan perindivindu secara

bergantian karna mengingat jam pelajaran yang di lakukan secara

bersamaan.

Pembiasaan Sholat Dhuha dapat menjadikan suatu kebiasaan itu

sebagai salah satu teknik atau metode pendidikan. Lalu ia mengubah seluruh

sifat-sifat baik menjadi kebiasaan, sehingga dapat menunaikan kebiasaan itu

tanpa kehilangan banyak tenaga dan tanpa menemukan banyak kesulitan.

Proses pembiasaan harus di mulai dan ditanamkan kepada anak sejak dini.

Potensi ruh yang di berikan oleh Allah harus senantiasa dipupuk dan

dipelihara dengan memberikan pelatihan-pelatihan dalam ibadah (Majid,

Jakarta, hal. 64)

Jika pembiasaan sudah di tanamkan, maka anak tidak akan merasa

berat lagi untuk beribadah, bahkan ibadah akan menjadi bingkai amal lagi

untuk beribadah sehingga menjadi bingkai amal dan sumber kenikmatan

dalam hidupnya, karena mereka bisa berkomunikasi langsung dengan Allah

dan sesama manusia. Agar anak dapat melaksanakan sholat secara benar

Page 30: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

14

dan rutin mereka perlu dibiasakan shalat masih sejak kecil, dari waktu ke

waktu

b. Tilawah dan Tahsin Al-Qur’an

Program kegiatan tilawah dan tahsin al-Qur‟an disini adalah

kegiatan atau program pelatihan baca al-Qur‟an dengan menekankan pada

metode baca yang benar, dan kefasihan bacaan, serta keindahan

(kemerduan) bacaan. Sudah di maklumi bahwa Al-Qur’an adalah kitab

Allah yang menjadi mukjizat, yang diturunkan kepada junjungan kita Nabi

Muhammad SAW., yang dengan membacanya dihitung ibadah. Sebagai

kitab suci terakhir, AlQur’an merupakan miniatur alam raya yang memuat

segala disiplin ilmu dan permasalahan sepanjang hidup manusia.

Al-Qur’an merupakan wahyu Allah yang agung dan Bacaan Mulia

serta dapat di tuntut kebenarannya oleh siapa saja, sekalipun akan

menghadapai tantangan kemajuan ilmu pengetahuan yang semakin canggih.

Membaca Al-Qur’an adalah ibadah. Dengan itu seorang hamba

mendekatkan diri kepada Allah. Bahkan, membaca Al-Qur’an terhitung

amal kepada Allah yang maha agung, meskipun bukan yang paling agung.

Membacanya di dalam shalat adalah ibadah. Dan membacanya di luar shalat

pun juga ibadah.

Bacaan Al-Qur’an, pemahaman, dan hafalannya di jadikan ukuran

keutamaan para syuhada dengan hafalan Al-Qur’an. Yang menghafal Al-

Qur’an lebih banyak di dahulukan penguburannya dari pada yang lebih

sedikit hafalan Al-Qur’annya. Kata lain dari membaca Al-Qur’an adalah

Tadarus. Tadarus menurut bahasa berarti belajar. Istilah ini diartikan dan

digunakan dengan pengertian khusus, yaitu membaca Al-Quran semata-

mata untuk ibadah kepada Allah dan memperoleh pemahaman terhadap

ajaran Al-Quran.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tadarus Al-Quran

adalah membaca dan mempelajari ayat-ayat Al-Quran yang dilakukan

bersamasama secara bergantian. Maksudnya ada salah seorang yang

membaca sedangkan yang lain menyimak begitu seterusnya secara

Page 31: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

15

bergantian. Dengan cara ini akan terjaga kebenaran dan ketartilan dalam

membaca ayat-ayat AlQuran.

c. Apresiasi seni dan kebudayaan islam

Apresiasi seni dan kebudayaan islam adalah kegiatan-kegiatan yang

diselenggarakan dalam rangka melestarikan, memperkenalkan, dan

menghayati tradisi, budaya dan kesenian keagamaan yang ada dalam

masyarakat islam. mencakup berbagai kegiatan seperti lomba kaligrafi,

lomba seni baca al-Qur‟an, lomba baca puisi islam, lomba atau pentas

musik marawis, gambus, kosidah, rebana dan lain sebagainya.

d. Peringatan hari-hari besar Islam

Peringatan hari-hari besar islam maksudnya adalah kegiatan-

kegiatan yang dilaksanakan untuk memperingati dan merayakan hari-hari

besar islam sebagaimana diselenggarakan oleh masyarakat islam di seluruh

dunia berkitan dengan peristiwa-peristiwa bersejarah seperti peringatan

maulid Nabi Muhamaad saw., peringatan isra‟ mi‟raj, peringatan 1

Muharram dan sebagainya.

3. Peningkatan

Menurut seorang ahli bernama Adi S, (2003: 67) peningkatan berasal dari

kata tingkat. Yang berarti lapis atau lapisan dari sesuatu yang kemudian

membentuk susunan. Tingkat juga dapat berarti pangkat, taraf, dan kelas.

Sedangkan peningkatan berarti kemajuan. Secara umum, peningkatan

merupakan upaya untuk menambah derajat, tingkat, dan kualitas maupun

kuantitas.

Peningkatan juga dapat berarti penambahan keterampilan dan kemampuan

agar menjadi lebih baik. Selain itu, peningkatan juga berarti pencapaian dalam

proses, ukuran, sifat, hubungan dan sebagainya. Contoh penggunaan katanya

adalah peningkatan mutu pendidikan, peningkatan kesehatan masyarakat, serta

peningkatan

keterampilan para penyandang cacat. Peningkatan dalam contoh diatas

memiliki arti yaitu usaha untuk membuat sesuatu menjadi lebih baik daripada

sebelumnya. Suatu usaha untuk tercapainya suatu peningkatan biasanya

Page 32: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

16

diperlukan perencanaan dan eksekusi yang baik. Perencanaan dan eksekusi ini

harus saling berhubungan dan tidak menyimpang dari tujuan yang telah

ditentukan. Kata peningkatan juga dapat menggambarkan perubahan dari

keadaan atau sifat yang negatif berubah menjadi positif. Sedangkan hasil dari

sebuah peningkatan dapat berupa kuantitas dan kualitas.

Pengertian peningkatan secara epistemologi adalah menaikkan derajat taraf

dan sebagainya mempertinggi memperhebat produksi dan sebagainya proses

cara perbuatan meningkatkan usaha kegiatan dan sebgainya kini telah diadakan

di bidang pendidikan menteri kesehatan menentukan perlunya pengawasan

terhadap usaha perdagangan eceran obat2 sedangkan Kamus Besar Bahasa

Indonesia menyatakan Mutu adalah ukuran baik buruk suatu benda taraf atau

derajat kepandaian, kecerdasan, dan sebagainya kualitas.

Dalam pandangan Zamroni dikatakan bahwa peningkatan mutu sekolah

adalah suatu proses yang sistematis yang terus menerus meningkatkan kualitas

proses belajar mengajar dan faktor-faktor yang berkaitan dengan itu, dengan

tujuan agar menjadi target sekolah dapat dicapai dengan lebih efektif dan efisien

(Zamroni, 2007). Peningkatan mutu berkaitan dengan target yang harus dicapai

proses untuk mencapai dan faktor-faktor yang terkait dalam peningkatan mutu

ada dua aspek yang perlu mendapat perhatian, yakni aspek kualitas hasil dan

aspek proses mencapai hasil tersebut teori manajemen mutu terpadu atau yang

lebih dikenal dengan Total Quality Management (TQM) akhir-akhir ini banyak

diadopsi dan digunakan oleh dunia pendidikan dan teori ini dianggap sangat

tepat dalam dunia pendidikan saat ini.

Kuantitas adalah jumlah hasil dari sebuah proses atau dengan tujuan

peningkatan. Sedangkan kualitas menggambarkan nilai dari suatu objek karena

terjadinya proses yang memiliki tujuan berupa peningkatan. Hasil dari suatu

peningkatan juga ditandai dengan tercapainya tujuan pada suatu titik tertentu.

Dimana saat suatu usaha atau proses telah sampai pada titik tersebut maka akan

timbul perasaan puas dan bangga atas pencapaian yang telah diharapkan.

4. Karakter

Page 33: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

17

Pendidikan karakter adalah pendidikan untuk “membentuk kepribadian

sesorang melalui pendidikan budi pekerti, yang hasilnya terlihat dalam tindakan

nyata seseorang , yaitu tingkah laku yang baik, jujur, bertanggung jawab,

menghormati hak orang lain, kerja keras dan sebagainya. (Thomas Lickona,

1991). Dunia pendidikan diharapkan sebaga motor penggerak untuk m

emfasilitasi pembangunan karakter, sebab apa-apa yang terjadi dimasyarakat

kita sebenarnya menyangkut masalah karakter, seperti kekerasan, korupsi,

manipulasi , kebohongankebohongan dan perilaku menyimpang lainnya

,berangkat dari pendidikan. Oleh sebab itu melalui pendidikan pula karakter

bangsa dapat diperbaiki dan dibentuk terutama Pembangunan karakter dan

pendidikan mulai dari usia dini.

Pembangunan karakter dan pendidikan karakter menjadi suatu keharusan

karena pendidikan tidak hanya menjadikan peserta didik cerdas, juga

mempunyai budi pekerti dan sopan santun sehingga keberadaannya sebagai

anggota masyarakat menjadi bermakna baik bagi dirinya maupun orang lain.

pendidikan karakter mengarahkan peserta didik untuk menjadi manusia ulul

albab yang tidak hanya memiliki kesadaran diri, tetapi juga kesadaran untuk

terus mengembangkan diri, memperhatikan masalah lingkungan, dan

memperbaiki kehidupan sesuai dengan pengetahuan dan karakter yang

dimilikinya. Manusia ulul albab adalah manusia yang dapat diandalkan dari

segala aspek , baik aspek intelektual , afektif, maupun spiritual.

Penddidikan karakter mulai ramai dibicarakan sejak tahun 1990 an . Thomas

Lickona dianggap sebagai pengusungnya melalui karyanya yaitu “ The Return

of Character Education” sebuah buku yang menyadarkan dunia Barat bahwa

pendidikan karakter adalah sebuah keharusan. Karakter sebagaimana

didefinisikan oleh Ryan dan Bohlin, mengandung tiga unsure pokok, yaitu

mengetahui kebaikan (Knowing the good),mencintai kebaikan ( loving the

good), dan melakukan kebaikan ( doing the good).

Dalam pendidikan karakter kebaikan sering kali dirangkum dalam sederet

sifat-sifat baik . Pendidikan karakter adalah sebuah upaya untuk membimbing

perilaku manusia menuju stndar-standar baku. Upaya ini juga memberi jalan

Page 34: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

18

untuk menghargai persepsi nilai–nilai pribadi yang ditampilkan

disekolah.Fokus pendidikan karakter adalah pada tujuan etika, tetapi

prakteknya meliputi penguatan kecakapan-kecaakapan yang penting yang

mencakup perkembangan sosial siswa. Pendidikan karakter bukan hanya

mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah, tetapi lebih dari itu

menanamkan kebiasaan (habituation) tentang yang baik sehingga siswa didik

menjadi faham, mampu merasakan , dan mau melakukannya. Kaarakter adalah

tabeat seseorang yang langsung di-drive oleh otak.

Pembentukan karakter merupakan salah satu tujuan pendidikan nasional.

Pasal I UU Sisdiknas tahun 2003 menyatakan bahwa di antara tujuan

pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik untuk

memiliki kecerdasan, kepribadian dan akhlak mulia. Ini berarti bahwa

pendidikan tidak hanya membentuk insan Indonesia yang cerdas, namun juga

berkepribadian atau berkarakter, dengan harapan agar nantinya akan lahir

generasi bangsa yang tumbuh dan berkembang dengan karakter yang bernafas

nilai-nilai luhur bangsa dan agama.

Para pendidik perlu menyadari betapa pentingnya pendidikan karakter

sebagai sarana pembentuk perilaku, pengayaan nilai individu dengan cara

menjadi figur keteladanan bagi anak didik serta mampu menciptakan

lingkungan yang kondusif bagi proses pertumbuhan berupa kenyamanan dan

keamanan yang dapat membantu suasana pengembangan diri individu secara

menyeluruh dari segi teknis, intelektual, psikologis, moral, sosial, estetis dan

religius. Pendidikan karakter tidak semata-mata bersifat individual, melainkan

juga memiliki dimensi sosial struktural. Meskipun pada gilirannya kriteria

penentu adalah nilai-nilai kebebasan individual yang bersifat personal.

Pendidikan karakter yang berkaitan dengan dimensi sosial struktural, lebih

melihat bagaimana menciptakan sebuah sistem sosial yang kondusif bagi

pertumbuhan individu.

Dalam konteks inilah, pendidikan moral dapat diletakkan dalam kerangka

pendidikan karakter. Pendidikan moral merupakan pondasi bagi sebuah

pendidikan karakter. Berdasarkan pemahaman di atas Jurusan Pendidikan

Page 35: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

19

Bahasa Perancis merasa bertanggungjawab untuk turut serta mendukung dalam

mengembangkan pendidikan berkarakter bagi para mahasiswa. Diharapkan

dengan pendidikan karakter para mahasiswa yang memiliki etika akan tetap ada,

sehingga tercipta generasi yang bermoral dan bertanggungjawab serta mampu

menunjukkan jati dirinya sebagai manusia yang berbudaya.

penulis mencoba melakukan tindakan pengelolaan kelas dengan metode

bermain peran (Jeu de role). Dalam pembelajaran bermain peran dikembangkan

diskusi dan komunikasi dengan tujuan agar siswa saling berbagi kemampuan,

belajar berpikir kritis, menyampaikan pendapat, memberi kesempatan

menyalurkan kemampuan, membantu belajar, dan saling menilai kemampuan

dan peranan diri sendiri maupun teman lain.

karakter adalah gerakan nasioanal menciptakan sekolah yang membina

etika, bertanggung jawab dan merawat orang-orang yang muda dengan

pemodelan dan mengajarkan karatkter baik melalui penekanan pada nilai-nilai

yang kita yakini dengan melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), dan

tindakan (action) (Damayanti,2014:11) Menurut Kamus Lengkap Bahasa

Indonesia, karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang

membedakan seseorang dari yang lain, tabiat, watak. Berkarakter artinya

mempunyai watak, mempunyai kepribadian (Kamisa,1997:281).

Selanjutnya dalam Dorland’s Pocket Medical Dictionary (1968:126)

dinyatakan bahwa karakter adalah sifat nyata dan berbeda yang ditunjukkan

oleh individu. Di dalam kamus psikologi dinyatkan bahwa karakter adalah

kepribadian ditinjau dari titik tolak etis atau moral, misalnya kejujuran

seseorang; biasanya mempunyai kaitan dengan sifat-sifat relatif tetap (Dali

Gulo,1982:29).

Pendapat lain tentang pendidikan karatkter adalah usaha yang di lakukan

secara indivindu dan sosial dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi

pertumbuhan kebebasan induvindu itu sendiri (Koeseoma,2010 :194).

Pendidikan karakter merupakan pemberian tuntunan kepada anak didik agar

menjadi manusiayang berkarakter dalam dimensi hati, pikir, raga, serta karsa

Page 36: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

20

dan karya sehingga anak didik memiliki karakter yang baik meliputi kejujuran,

tanggung jawab, cerdas, bersih, peduli, kreatif dan sehat (Zusyani.2012: 155).

Defenisi lain pendidikan karakter yaitu sebagai upaya yang sungguh-sungguh

untuk membantu seseorang memahami, kepedulian, dan bertindak dengan

landasan nilai-nilai etis dan luhur (Muclas & Hariyanto,2011 :44)

Nilai-nilai karakter( akhlak mulia) yang ditanamkan merupakan fondasi

yang sangat penting untuk terbentuknya masyarakat yang sejahtera. Nilai-nilai

yang perlu ditanamkan untuk membentuk karakter kepada anak-anak yaitu

nilai-nilai universal, ini harus bisa menjadi perekat seluruh anggota masyarakat

yang heterogen .seperti Indonesia, sehingga masyarakat dapat hidup

berdampingan secara tertib dan damai. (Megawangi, 2009) Menurut islam dasar

pembentukan karakter, pada dasarnya manusia memiliki dua potensi, yaitu baik

dan buruk. Firman Allah dalam surah AL- Syams 91: 8 dijelaskan dengan istilah

fujur atau celaka dan taqwa atau takut kepada Tuhan.

Pendidikan karakter merupakan misi utama para Nabi. Muhammad

Rasulullah sedari awal tugasnya memiliki suatu pernyataan yang unik, bahwa

dirinya diutus untuk menyempurnakan akhlak (karakter). Manifesto

Muhammad Rasulullah ini mengindikasikan bahwa pembentukan karakter

merupakan kebutuhan utama bagi setiap manusia lebih-lebih bagi peserta didik

di sekolah mulai dari usia dini. Pada sisi lain masing-masing manusia telah

memiliki karakter tertentu, namun perlu disempurnakan

Pentingnya pendidikan karakter di sekolah sebagai tempat mendidik

generasi penerus bangsa, hal ini berangkat dari kondisi objektif dalam

kehidupan masyarakat Indonesia saat ini telah terjadi penyimpangan-

penyimpangan seperti kekerasan, korupsi, manipulasi, kebohongan-

kebohongan, tidak adanya panutan dan keteladanan dikalangan para pemimpin,

kepalsuan, pelanggaran dan pemutar balikan hokum, dan sebagainya. Hal ini

mendorong dunia pendidikan untuk membentuk dari awal peserta didik sebagai

manusia yang masih bersih untuk diberikan pendidikan karakter, walaupun

sudah terlambat, tetapi lebih baik daripada tidak dimulai.

Page 37: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

21

Pendidikan karakter merupakan upaya yang dirancang dan dilaksanakan

secara sistematis untuk membantu peserta didik memahami nilai-nilai perilaku

manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama

manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap,

perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum,

tata krama, budaya, dan adat istiadat. Menurut Ari Ginanjar dalam Darmiyati

Zuhdi,dkk. (2009) ada tujuh karakter dasar manusia yang dapat diteladani dari

nama-nama Allah, yaitu:

a. Jujur

b. Tanggungjawab

c. disiplin,

d. visioner

e. adil

f. peduli,

g. kerjasama.

Penjelasan-penjelasan di atas dapat penulis simpulkan bahwa pendidikan

kararter adalah penanaman nilai-nilai karakter yang terpuji dimulai dari sejak

dini agar peserta didik menjadi pribadi yang siap menghadapi tantangan masa

depan. Selanjutnya pendidikan karakter di kelas yang menjadi fokus penelitian

ini adalah kepedulian dan kerjasama yang diimplementasikan dalam kerja

kelompok yang dilaksanakan oleh mahasiswa secara bersama-sama.

Kepedulian adalah Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah dan

memperbaiki penyimpangan dan kerusakan di sekitar dirinya.

5. Pengertian Disiplin dan Tujuan kedisiplinan

Kata disiplin itu sendiri berasal dari bahasa Latin discipline yang

berarti latihan atau pendidikan kesopanan dan kerohanian serta

pengembangan tabiat . Hal ini menekankan pada bantuan kepada pegawai

untuk mengembangkan sikap yang layak terhadap pekerjaannya dan

Page 38: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

22

merupakan cara pengawas dalam membuat peranannya dalam hubungannya

dengan disiplin. Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang

menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.

Kesadaran disini merupakan sikap seseorang yang secara sukarela menaati

semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Jadi, dia

akan mematuhi atau mengerjakan semua tugasnya dengan baik, bukan atas

paks aan. Sedangkan kesediaan adalah suatu sikap, tingkah laku, dan

perbuatan seseorang yang sesuai dengan peraturan perusahaan, baik yang

tertulis maupun tidak tertulis .

Selanjutnya pendidikan karakter di kelas yang menjadi fokus

penelitian ini adalah kepedulian dan kerjasama yang diimplementasikan

dalam kerja kelompok yang dilaksanakan oleh mahasiswa secara bersama-

sama. Kepedulian adalah Sikap dan tindakan yang selalu berupaya

mencegah dan memperbaiki penyimpangan dan kerusakan di sekitar

dirinya.

Kedisiplinan merupakan hal yang mutlak dalam kehidupan manusia,

karna seorang manusia tampa disiplin yang kuat akan merusak sendi-sendi

kehidupan nya yang akan membahayakan dirinya dan orang lainnya bahkan

alam sekitarnya (Hani, 2008:17)

Dalam Al-Qur’an di terangkan tentang disiplin dalam surat Al-Asr

ayat 1-3 yang berbunyi :

“artinya; Demi massa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam

kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shaleh dan

nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati

supaya menetapi kesabaran”

Surat ini menerangkan bahwa manusia yang tidak dapat

menggunakan massa nya dengan sebaik-baiknya termasuk dalam golongan

Page 39: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

23

merugi. Surat tersebut telah jelas menunjuk kan kepada kita bahwa allah

telat memerintahkan hambanya untuk selalu hidup disiplin. Karena dengan

kedisiplinan kita dapat hidup teratur, sedangkan bila hidup kita tidak disiplin

berarti kita tidak bisa hidup teratur dan hidup kita akan hancur berantakan

(Hani, 2008:17)

Disiplin memiliki pengertian yang berbeda-beda , untuk

mendaptlkan gambaran dan pengertian yang jelas tentang kedisiplinan,

beberapa ahli berpendapat. Pengertian disiplin secara konvesional

mengajarkan bahwa hadiah adalah dorongan terbaik dalam membantu

indivindu untuk melakukan sesuatu yang lebih baik. Dan salah satu prinsip

pembentuk disiplin adalah mangajari sesorang untuk melakukan hal yang

benar agar memperoleh perasaan tang nyaman yang hakiki saat melakukan

sesuatu dan memberikan kontribusi kepada masyarakat (Kenneth, 2015:12)

Kata disiplin berasal dari bahasa latin discerre yang artinya belajar.

Kata asal lainnya adalah disciplina yang artinya pengajaran atau pelatihan.

Seiring dengan berkembangnya waktu kata disciplina dimaknai sebagai

kepatuhan terhadap peraturan atau tunduk pada pengendalian atau

pengawasan. Makna disiplin diatas jelaslah bahwa seseorang

yangsepenuhnya patuh pada peraturan atau norma-norma yang sudah

disepakati bersama, baru bisa dikatakan berdisiplin, karena disiplin selalu

terkait dengan peraturan yang berlaku di lingkungan hidup seseorang.

Disiplin adalah sebagai proses belajar mengajar yang mengarah

kepada ketertiban dan pengendalian diri. Menurut Wyckoff yang dikutip

oleh Suryadi tahun (2007:75). Disiplin menurut Djamarah adalah “suatu tata

tertib yang dapat mengatur tatanan kehidupan pribadi dan kelompok”

(Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru (Surabaya: Usaha

Nasional, 2002:12). Kedisiplinan mempunyai peranan penting dalam

mencapai tujuan pendidikan.Berkualitas atau tidaknya belajar siswasangat

dipengaruhi oleh paktor yang paling pokok yaitu kedispilan, disamping

faktor lingkungan, baik keluarga, sekolah, kedisiplinan serta bakat siswa itu

sendiri.

Page 40: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

24

Menurut Kamus Bahasa Indonesia (2007:286), menyatakan bahwa

disiplin adalah:

A. Tata tertib (di sekolah, di kantor, kemiliteran, dan sebagainya).

B. Ketaatan (kepatuhan) pada peraturan tata tertib.

C. Bidang studi yang memiliki objek dan sistem tertentu

Kedisiplinan berfungsi mendukung terlaksananya proses dan kegiatan

pendidikan agar berjalan lancar dan memberi pengaruh bagi terciptanya

sekolah sebagai lingkungan pendidikan yang kondusif bagi kegiatan

pembelajaran Fungsi kedisiplinan menurut Tu’u (2004:38) sebagai berikut:

A. menata kehidupan bersama

B. membangun kepribadian,

C. melatih kepribadian,

D. pemaksaan,

E. hukuman, menciptakan lingkungan yang kondusif.

Komensky melihat ada beberapa tujuan yang berkaitan dengan

kedisiplinan yaitu

1. Kedisiplinan hanya diterapkan bagi mereka yang melanggar mereka

tidak mengulanginya kembali.

2. Materi bagi kedisiplinan berkaitan dengan kebiasaan- kebiasaan buruk

siswa.

3. Perlu dipakai cara-cara yang selaras dengan perkembangan dan

kebutuhan siswa.Di lihat dari tujuan kedisiplinan tersebut menunjukkan

bahwa kedisiplinan diterapkan kepada siswa yang melanggar tata tertib

agar siswa tersebut jera dan tidak mengulangi kesalahan lagi

4. Sikap mental (mental attitude) yang merupakan sikap taat dan tertib

sebagai hasil atau pengembangan dari latihan, pengendalian pikiran dan

pngendalian watak.

5. Pemahaman yang baik mengenai sistem peraturan perilaku, norma,

kriteria, dan standar yang demikian rupa, sehingga pamahaman tersebut

menumbuhkan pengertian yang mendalam atau kesadaran, bahwa

ketaatan akan aturan.

Page 41: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

25

6. Sikap kelakuan yang secara wajar menunjukkan kesungguhan hati,

e. Studi Relevan

Penelitian Implementasi Nilai-Nilai Pendidikan karakter Dalam

peningkatan karakter disiplim siswa Madrasah Tsanawiyah Laboratarium

Kelurahan Sipin, Telanai Pura Kota Jambi adalah dari hasil pemikiran

penulis langsung dengan cara melakukan penelitian langsung ke lapangan,

setelah itu barulah mendapatkan masalah dan jadilah sebuah skripsi.

Berdasarkan pengkajian terhadap penelitian-penelitian yang telah dilakukan

sebelumnya, ada penelitian yang memiliki relevansi dengan penelitian ini,

penelitian tersebut antara lain yaitu:

1. Penelitian Muhammad ali syahid, dengan Fakultas Tarbiyah Pendidikan

Agama Islam UIN Sunan Kalijaga Yogykarta,2008 dengan judul “Upaya

Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Membentuk Karakter Siswa Untuk

Mengatasi Kenakalan Siswa di MTs Negeri Kota Sleman” adapun hasil

penelitian menunjuk kan jenis kenakalan siswa ringan ( tidak masuk kelas

tampa izin dan membolos), upaya yang di lakukan guru PAI dalam

mengatasi kenakalan siswa yaitu pelaku dan kasus kenakalan bisa dikurangi

danbahkan ada pelaku dan kasus kenakalan yang tidak terulang lagi.

2. Penelitian Laili Nurochman Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama

Islam IAIN Walisongo Semarang dengan judul “Membentuk Akhlak

Remaja Melalui Pembelajaran Pada Kuliah Pagi di Medsjid Agung Jawa

Tengah” penelitian ini menghasilkan program kuliahpagi minggu dapat

membentuk akhlak remaja, metode yang digunakan ceramah dan diskusi .

3. Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Membina Kepribadian Anak

Usia 6 Tahun Sampai 12 Tahun di Desa Bakung Kecamatan Maro Sebo

Kabupaten Muaro Jambi. Penelitian ini dilakukan oleh Herman Antoni

mahasiswa jurusan pendidikan agama isl’am Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi tahun

2018. Penelitian ini menemukan bahwa pembinaan kepribadian anak yang

dilakukan orang tua secara terus menerus dan berbagai bermacam-macam

cara, dengan maksud dan tujuan agar supaya anak bisa terbiasa berprilaku

baik merupakan kebutuhan dirinya serta menjadi pribadi yang disiplin.

Page 42: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

26

Kendala dalam pelaksanaan membina kepribadian anak adalah anak sering

terpengaruh oleh lingkungan sekitar dan teknologi serta kurangnya waktu

orang tua bersama anak dikarenakan kesibukan aktivitas orang sehingga

dalam membina anak kurang optimal. Upaya yang dilakukan adalah

pertama, menanamkan nilai keagamaan terhadap anak, kedua, memberikan

jadwal waktu untuk semua aktivitas anak, ketiga, selalu memberikan

nasehat kepada anak.

Page 43: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

27

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Desain Penelitian

Berdasarkan dengan judul yang penulis ambil, jenis penelitian ini

termasuk dalam jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi

kasus.yaitu suatu penelitian yang di lakukan secara intensif ,terinci dan

mendalam. Ditinjau dan wilayahnya, maka penelitian kasus lebih mendalam

(Suharsimi Arikunto, 2002: 120).

Sejalan dengan defenisi tersebut, Kirk dan Miller dalam Moleong

mendefenisikan bahwa “penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dala

ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada

pengamatan pada manusia dalam kawasan nya sendiri danberhubungan

dengan orang-orang tersebut dalam bahasan nya dan dalam peristilahan nya

(Lexy J Moleong, 2011: 3) . metode deskriftif juga dapat didefenisikan

sebagai suatu metode dala meneliti status sekelompok manusia, suatu kelas

peristiwa pada masa sekarang.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, sebagai upaya

untuk memberikan jawaban atas permasalahan yang telah dibentangkan,

karnav sifatnya menggunakan pendekatan analisis deskriptif. Dengan kata

lain penelitian ini berupaya, menggambarkan , menguraikan suatu keadaan

yang sedang berlangsung berdasarkan fakta dan informasi yang di peroleh

dari lapangan dan kemudian di analisis berdasarkan variable yang satu

dengan yang lain nya sebagai upaya untuk memberikan solusi tentang

implementasi kegiatan keagamaan dalam pebingkatan karakter disiplin

siswa kelas VII di Madrasah Tsanawiyah Laboratarium Kota Jambi.

Pemilihan metode ini didasarkan atas beberapa pertimbangan

pertama,menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan

dengan kenyataan ganda: kedua metode ini menyajikan secara langsung

hakikat hubungan antara peneliti dengan responden; ketig, metode ini lebih

peka dan lebih bisa menyesuaikan diri dengan banyak penajaman

Page 44: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

28

pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang di hadapi. (Lexy J

Maleo ng, 2011: 5).

B. Setting dan Subjek Penelitian

1. Setting Penelitian Penelitian ini akan di lakukan di Madrasah

Tsanawiyah Laboratorium Simpang IV Sipin, Kec. Telanaipura, Kota

Jambi, atas berbagai pertimbangan; banyaknya fenomena-fenomena

yang terjadi pada siswa di kelas VII Madrasah Tsanawiyah

Laboratarium Kota Jambi dari latar belakang yang berbeda membuat

banyaknya muncul karakter yang bermacam ragam pula, terlambat

sekolah dan bolos pada saat jam pelajaran.

2. Subjek Penelitian

Atas berbagai pertimbangan sebagaimana dikemukakan di atas maka

yang akan dijadikan sebagai informan (Subjek penelitian) ini adalah:

a) Kepala Sekolah Madrasah Tsanawiyah Laboratarium Kecamatan

Simpang IV Sipin, Telanai Pura Kota Jambi

b) Guru bidang Kesiswaan Madrasah Tsanawiyah Laboratarium

Kecamatan Simpang IV Sipin, Telanai Pura Kota Jambi

c) Siswa Madrasah Tsanawiyah Laboratarium Kecamatan Simpang IV

Sipin, Telanai Pura Kota Jambi.

Penentuan subjek didasarkan dengan tekhnik purposive

sampling. Purposive sampling adalah pengambilan sampel secara

sengaja sesuai dengan persyaratan sampel yang di perlukan. Dalam

bahasa sederhana purposive sampling itu dapat dikatakan secara sengaja

mengambil sampel tertentu (jika orang maka berarti orang-orang

tertentu) sesuai persyaratan (sifat-sifat, karakteristik, ciri, kriteria)

sampel. (Lexy J Moleong, 2011: 5) Sebagai subjek utama yaitu Siswa

Madrasah Tsnawiyah Laboratarium Kota Jambi. Adapun sebagai

sumber informasi untuk memperoleh data yang realita.

Page 45: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

29

C. Jenis dan Sumber data

1. Jenis data

Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang di ambil

langsungdari peneliti kepada sumber nya, tampa ada nya perantara

(Mukhtar, 2010: 86) yakni data yang di peroleh secara langsung melalui

wawancara dan pengamatan (observasi) terhadap siswa mts laboratarium

kota jambi. Sedangkan data sekunder ialah data yang bukan diusahakan

sendiri pengumpulan nya oleh peneliti misal nya dari dokumentasi (profil

sekolah). Data sekunder adalah data yang di peroleh melalaui dokumentasi

yang meliputi profil sekolah madrasah tsanawiyah laboratarium kota jambi.

a. Data primer

Data primer adalah data yang diambil langsung dari peneliti kepada

sumbernya, tanpa adanya perantara. (Mukhtar, 2010: 86)Yakni data yang

diperoleh secara langsung melalui wawancara dan pengamatan (observasi)

terhadap perkembangan permasalahan di Madrasah Tsanawiyah

Laboratarium Kota Jambi..

b. Data Sekunder

Data sekunder ialah data yang bukan diusahakan sendiri

pengumpulannya oleh peneliti misalnya dari dokumentasi (profil sekolah

dan struktur organisasi) atau publikasi lainnya. (Mukhtar, 2010: 90) Data

sekunder adalah data yang diperoleh melalui dokumentasi yang meliputi

profil Madrasah Tsanawiyah Laboratarium Kota Jambi.

2. Sumber Data

Yang di maksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek

darimana data di peroleh. (SuharsimiArikunto, 2002: 207) sedangkan

menurut Suharsimi Aikunto, yang di maksud dengan sumber data adalah

subjek dari mana data-data di peroleh . sumber data yaitu benrbentuk

perkataan maupun tindakan, yang di dapat melalaui wawancara. Sumber

data peristiwa (situasi) yang di dapat melalui observasi. Dan sumber data

dari dokumen di dapat dari instasi terkait. “menurut Lofland sumber data

utama dalam penelitian kualitatif adalaj kata-kata dan tindakan, selebihnya

Page 46: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

30

adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. (Jam’an Satori,

2009:105)

Sumber data di sini merupakan subjek dari mana data dapat

diperoleh yaitu :

a. Sumber data berupa manusia, yakni Kepala sekolah Madrasah dan siswa-

siswi Madrasah Tsanawiyah Laboratarium

b. Sumber data berupa suasana, dan kondisi di Madrasah Tsanawiyah

Laboratarium

c. Sumber data berupa dokumentasi, berupa foto kegiatan, arsip dokumentasi

resmi yang berhubungan dengan siswa siswa kelas VII , baik jumlah siswa

siswi , Madrasah Tsanawiyah Laboratarium

D. Teknik Pengumpulam Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang ditempuh untuk mendapatkan

data/fakta yang terjadi pada subjek penelitian untuk memperoleh data yang

valid. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui metode

observasi, wawancara, dokumentasi.

1. Metode Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap

gejala-gejala yang di teliti. Menurut Sugiono obsevasi adalah teknik yang di

gunakan oleh peneliti untuk mengetahui aktivitas-aktivitas yang terjadi selama

penelitian dengan mengamati secara langsung. Cara ini juga efektif untuk

menggambarkan kondisi kelas, perilaku siswa, atau respon dan tanggapan dari

siswa tentang penelitian ini. Observasi ini di fokuskan pada implementasi

pendididikan karakter disiplin siswa melalui kegiatan keagamaan. Teknik

pengamatan ini didasarkan atas pengamatan secara langsung, (Lexy J Moleong,

2011: 125) Metode ini dilakukan dengan jalan terjun langsung kedalam

lingkungan dimana penelitian itu dilakukan disertai dengan pencatatan terhadap

hal-hal yang muncul terkait dengan informasi data yang dibutuhkan. Tehnik

observasi digunakan untuk melihat atau pengamatan perubahan sosial yang

tumbuh dan berkembang di lingkungan sekolah, kemudian dapat dilakukan

penelitian atas perubahan tersebut (Subagyo, 1997). Penulis menggunakan

Page 47: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

31

metode ini untuk mengamati secara langsung data yang ada dilapangan,

terutama tentang data yang ada di Madrasah Tsanawiyah Laboratarium Kota

Jambi. Metode ini digunakan untuk mengungkapkan data yang mana secara

langsung dapat mengamati hal-hal yang berhubungan dengan Kegiatan

Keagamaan dalam Peningkatan Karakter disiplin siswa kelas VII Madrasah

Tsanawiyah Laboratarium Kota Jambi. Langkah-langkah yang dilakukan:

a. Mengamati sistem pendidikan dalam Madrasah Tsanawiyah Laboratarium

Kota Jambi.

b. Mengamati bentuk pelaksanaan dan kegiatan dalam mengimplementasikan

pendidikan Karakter Disiplin siswa Madrasah Laboratarium Kota Jambi.

c. Memperhatikan metode-metode yang diterapkan kepala sekolah dan guru-

guru dalam mengatasi masalah siswa siswi Madrasah Tsanawiyah

Laboratarium Kota Jambi.

d. Memperhatikan tanggapan kepala sekolah madrasah tsnawiyah

laboratarium terhadap permasalahan permasalahan siswa siswi yang terjadi

di Madrasah Tsanawiyah Laboratarium Kota Jambi.

2. Wawancara

“Interview atau wawancara adalah suatu bentuk komunikasi verbal

semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi”(Nasution,

2006: 113)Metode wawancara ini penulis lakukan untuk mengambil data,

dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan responden dan

mendengarkan langsung serta mencatat dengan teliti apa yang diterangkan

oleh responden, Metode ini digunakan untuk memperoleh data atau

informasi dari beberapa sumber data yang bersangkutan yaitu, kepala

sekolah, guru bidang kesiswaan dan siswa. keagamaan dan siswa Madrasah

Tsanawiyah Kota Jambi. Wawancara yang di gunakan dalam penelitian ini

adalah wawancara terstruktur karena peneliti dalam melakukan kegaiatan

menggunakan panduan wawancara untuk mendapatkan data mengenai

Impelementasi pendidikan karekter. Sebelum penulis melalukan

wawancara, penulis sudah mempersiapkan seperangkat pertanyaan yang

berkaitan dengan penelitian.

Adapun data nya meliputi :

Page 48: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

32

a. Metode yang digunakan dalam bentuk pelaksanaan dan kegiatan

dalam mengimplementasikan pendidikan karakter disiplin dalam

membina siswa di Madrasah Laboratarium Kecamatan Simpang IV

Sipin, Telanai Pura Kota Jambi

b. Cara yang digunakan di dalam mengimplementasikan pendidikan

karakter disiplin dalam membina siswa Madrasah Tsanawiyah

Kecamatan Simpang IV Sipin, Telanai Pura Kota Jambi.

c. Upaya-upaya Guru dalam mengimplementasikan pendidikan

karakter disiplin siswa dalam membina siswa Madrasah Tsanawiyah

Kecamatan Simpang IV Sipin, Telanai Pura Kota Jambi

d. Sejauh mana pencapaian yang diperoleh dari bentuk metode yang

digunakan.

3. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi ialah pengambilan

data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen. Dokumentasi dalam

penelitian ini di antaranya adalah dokumentasi yang berupa jadwal kegiatan

keagamaan, bentuk disiplin siswa, daftar hadir dan foto-foto kegiatan untuk

membuktikan bahwa kegiatan implementasi karakter disiplin siswa benar-

benar dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Laboratium Kota Jambi

E. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini yang akan di analisis adalah melalui

pendekatan kualitatif dengan menggunakan cara deduktif. Deduktif adalah

suatu proses berfikir dengan mengemukakan permasalahan yang bersifat

umum kemudian dibahas kepada permasalahan yang bersifat khusus.

Analisis data meliputi:

1. Pengumpulan Data

Langkah pertama dalam teknik data adalah pengumpulan data.

Pegumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan

wawancara, observasi, dan dokumentasi.

2. Reduksi Data

Data yang di peroleh dari lapangan data nya cukup banya, untuk itu maka

perlu di catat secara teliti dan rinci. Merukdi data berarti merangum,

Page 49: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

33

memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal yang penting,

mecari pola yang tepat dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian

data yang di peroleh kemudian direduksi akan memberikan gambaran

yang jelas akan mempermudah peneliti untuk nelakukan pengumpulan

data selanjutnya. Pada proses reduksi data peneliti merangkum catatan-

catatan lapangan dengan memilih hal-hal yang pokok yang berhubungan

dengan permasalahan penelitian, rangkuman catatan-catatan lapangan iti

kemudian disusun secara sistematis.

3. Penyajian Data

Penyajian data (display data ) dimaksudkan agar lebih

mempermudah bagi peneliti untuk dapat melihat gambaran secara

keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari data penelitian. Dengan

display data maka akan mempermudah untuk melakukan pemahaman apa

yang terjadi, merencanakan penelitian kerja yang selanjutnya berdasrkan

apa yang telah di pahami. Dalam melakukan display data selain dengan

teks naratif juga dengan gambar bahkan grafik.

4. Penarikan kesimpulan

Langkah terakhir adalah penarikan kesimpulan berdasarkan analisis

data. Peneliti menjumlah dan mengklafikasi data yang telah didapatkan.

Verifikasi dilakukan untuk memeriksa kembali untuk menetapkan

kesimpulan.

F. Uji Keterpercayaan Data

Untuk menetapkan keterpercayaan data, maka diperlukan tehnik

pemeriksaan. Pelaksanaan pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria

tertentu, ada beberapa tehnik yang digunakan dalam pengecekan

keabsahan temuan, diantaranya :

1. Perpanjang keikutsertaan

Perpanjang keikutsertaan dalam artian memperpanjang waktu di

lapangan sehingga kejenuhan pengumpulan data tercapai. Jika hal ini

dilakukan maka membatasi membatasi gangguan dari dampak peneliti

pada konteks, membatasikekeliruan peneliti, dan mengkonpensasikan

pengaruh dari kejadian atau peristiwa yang memiliki pengaruh sesaat.

Page 50: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

34

Perpanjangan waktu di lapangan akan memungkinkan penungkatan

derajat kepercayaan data yang dikumpul. (Sugiono, 2012: 219)

2. Ketekunan pengamatan

Perpanjang keikutsertaan dalam artian memperpanjang waktu di

lapangan sehingga kejenuhan pengumpulan data tercapai. Jika hal ini

dilakukan maka membatasi membatasi gangguan dari dampak peneliti

pada konteks, membatasikekeliruan peneliti, dan mengkonpensasikan

pengaruh dari kejadian atau peristiwa yang memiliki pengaruh sesaat.

Perpanjangan waktu di lapangan akan memungkinkan penungkatan

derajat kepercayaan data yang dikumpul. (Sugiono, 2012: 219)

3. Triangulasi

Trianggulasi merupakan teknik pemerikasaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu diluar data pokok. Untuk keperluan pengecekan

atau sebagai pembanding terhadap data itu, terdapat empat macam

teknik pemerikasaan menggunakan sumber, metode, penyidik, dan

teori. (Lexy J Moleong, 2011: 178)

G. Jadwal Penelitian

Bulan, 2021

No Kegiatan Agust Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Juli

1 Pengajuan judul X

2 Pengajuan dosen

pembimbing

X

3 Bimbingan

Proposal

X

4 Seminar Proposal X

5 Perbaikan Proposal X

Page 51: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

35

6 Pengajuan izin riset x

7 Penelitian/

pengumpulan data

X

8 Pengelolaan dan

analisis data

X

9 Vibingan/konsultasi

dengan

pembimbing

X

10 Penulisan skripsi x

11 Daftar sidang

skripsi

x

12 Ujian skripsi x

Page 52: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

36

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum

1. Nama dan Kedudukan

Sekolah ini bernama Madrasah Tsamawiyah Swasta Laboratorium dan

terletak di Jalan Arif Rahman Hakim Telanai Pura Jambi. Merupakan daerah yang

strategis, karena lokasi ini berada dipusat kota Jambi dan tidak jauh dari sarana

pendidikan lainnya. Madrasah Tsanawiyah Laboratorium Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN STS Jambi letaknya juga bersebelahan dengan Madrasah Aliyah

Laboratorium Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi dan juga

merupakan bagian dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi, tapi

Madrasah Aliyah maupun Madrasah Tsanawiyah majemennya dikelola oleh kepala

dan staf masing-masing sekolah.

2. Latar Belakang

Pembangunan Madrasah Tsanawiyah Laboratorium Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN STS Jambi beriringan dengan Madrasah Aliyah Laboratorium

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi. Sekolah ini bercirikan agama

islam, namun pelajarannya sama dengan sekolah menengah pertama dan juga

mempunyai pelajaran tambahan seperti Aqidah Akhlak, Quran Hadis, Fiqh, Ilmu

Tafsir, Tasauf, SKI, Qowaid, dan Bahasa Arab.

Madrasah Tsanawiyah Laboratorium Fakultas Tarbiyah IAIN STS Jambi, telah

\berdiri sejak tahun 2005 mempunyai dua alasan. Pertama untuk membantu

Mahasiswa Fakultas Tarbiyah UIN STS Jambi untuk praktek mengajar. Kedua

setiap guru ingin siapapun yang tamat dari Madrasah Tsanawiyah Laboratorium

Fakultas Tarbiyah UIN STS Jambi mengetahui Bahasa Arab dan Bahasa Inggris.

Tujuan dari Madrasah Tsanawiyah Laboratorium Fakultas Tarbiyah ingin

menggabungkan antara iptek dan imtaq dengan Visi Misi yang menunjang

pendidikan. Sebagai berikut :

Page 53: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

1. Visi

Visi Madrasah adalah mencetak peserta didik yang terampil dan cerdas dalam ilmu

pengetahuan dan teknologi dan mencetak peserta didik yang memiliki iman dan

taqwa.

2. Misi

Mempersiapkan siswa untuk mengembang dirinya sendiri sesuai jalur dengan ilmu

pengetahuan dan teknologi sehingga siswa sebagai anggota masyarakat dapat

berinteraksi dengan sosial, lingkunga sosial, budaya dan alam berdasarkan ajaran

agama Islam. Madrasah dapat menyelenggarakan pendidikan secara professional,

inovatif dan selalu berupaya meningkatkan pelayanan dan kepuasan stake holder

dan untuk mewujudkan misi yang telah dirumuskan maka langkah-langkah nyata

yang harus dilakukan oleh Madrasah adalah :

a. Mendorong aktifitas dan kreatifitas secara optimal kepada

seluruh komponen Madrasah terutama para siswa

b. Mengoptimalkan pembelajaran dalam rangka meningkatkan

keterampilan siswa supaya mereka memiliki prestasi yang dapat

dibanggakan.

c. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif

sehingga kecerdasan siswa terus diasah agar terciptanya

kecerdasan intelektual dan emosional yang mantap.

Antusias terhadap perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Menanamkan cinta kebersihan dan keindahan kepada semua komponen Madrasah.

Menimbulkan penghayatan yang dalam dan pengalaman yang tinggi terhadap

ajaran agama Islam, sehingga tercipta kematangan dalam berfikir dan bertindak.

3. Tujuan Madrasah

Perolehan Nilai Ujian Nasional rata-rata naik memenuhi standar kelulusan

Memiliki kegiatan ekstra kurikuler yang maju dan berprestasi disegala bidang

Page 54: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

Terwujudnya disiplin yang tinggi dari seluruh warga Madrasah. Terwujudanya

suasana pergaulan sehari-hari yang berlandaskan keimanan dan ketaqwaan.

Terwujudnya manajemen Madrasah yang transparan dan partisipatif, melibatkan

seluruh warga Madrasah dan kelompok kepentingan yang terkait. Terwujudnya

lingkungan Madrasah yang bersih, indah, asri dan islami.

4. Keadaan Guru, Tata Usaha, Karyawan dan Siswa

Data Guru Madarasah Tsanawiyah Laboratorium Fakultas Tarbiyah UIN STS

Jambi tahun ajaran 2020/2021

TABEL 1.2

No Nama Pendidikan Jabatan Bidang Studi

1 Tabroni, S. Ag., M. Pd. I S2 IAIN

Kepala

Sekolah -

2 Hikmawati, S. Pd., M. Pd S2 UNJA Guru Matematika

3 Yunita Lestari, S.Pd S1 IAIN Guru IPA

4 Eni Magrani, S.Ag S1 IAN

Waka

Sarpras Fiqh

5 Dra. Hj. Salmiah S1 IAIN Guru Qur’an Hadits

6 Hj. Eni Gusniarni, S.Ag S1 IAIN Guru Bhs.Indonesia

7 Hj. Isma Dewi, S.Ag S1 IAIN Guru Aqidah Akhlak

8 Rozalina, S.Pd.I S1 IAIN Guru Fikih

9 Mutmainnah, S.Pd.I S1 IAIN Guru PKN

10 Hj. Jusni Feri, S.Pd S1 UNJA Guru Bhs. Inggris

11 Rahmanida, S. Ag S1 IAIN Guru Bahasa Arab

Page 55: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

12 Asnawiyah, S. Ag, M. Pd S2 IAIN Guru SKI

13 Dra. Nurhayati Sayuthi S1 IAIN Guru IPS Ekonomi

14 Ratna, S.Pd.I S1 IAIN Guru Akidah Akhlaq

15 Nafiah, S. Pd.I S1 IAIN Guru Matematika

16 M. Husni, S. Pd. I SI IAIN

Pembina

Osis BK

17 Yuliyah, S. Pd. I SI IAIN

Waka

Kurikulum IPA

18 M. Aris, S. Ag SI IAIN

Waka

Kesiswaan Qur’an Hadist

19 Iskaryadi,STh.I S1 IAIN

Waka

Humas Bhs. Arab

20 Dwi laksana pridatu, S.Sos.I S1 IAIN Guru IPS Sejarah

21 Budi Santoso, S.Pd S1 UAD Guru KTIK

22 Nenti Fitriyani, S. Pd S1 UNJA Guru Bhs.Indonesia

23 Refky Wardana, S.Pd S1 UNJA Guru Bhs.Inggris

24 Hariza Nazifah, S.Pd.I S1 IAIN Guru Kesenian

25 Ragayah, S.Pd S1 UNJA Guru Kesenian

26 Eny Darianti, S.Pd S1 IAIN Guru IPA

27 Holil Arahman, S. Pd. I S. IAIN Guru PKN

28 Juli Syaprianto, S. Pd S1 UNJA Guru Penjas

29 Helda Ningsih, S. Pd S1 IAIN Guru Bhs. Inggris

Page 56: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

30 Abu Bakar, S. Ag SI IAIN Guru Mulok

31 M. RintoAlanuari, S. Pd S1 IAIN Guru Matematika

32 Rika ErsyaPutri, S. Pd S1 UNJA Guru Matematika

33 FitriNauli, S. Pd S1 UNJA Guru IPS

34 Elisa, S. Pd. I S1 IAIN Guru PKn

35 LiyaWahyuni, S. Pd S1 UNJA Guru Bhs. Indonesia

36 Annajmi Ningsih, S.Pd S1 UNJA Guru BK

Jumlah Guru Negeri : 13 Orang

Jumlah Guru Honor : 23 Orang

Jumlah Keseluruhan : 36 Orang

1. Karyawan(Staf)

Data Karyawan Madarasah Tsanawiyah Laboratorium Fakultas Tarbiyah UIN STS

Jambi tahun ajaran 2020/2021.

TABEL 1.3

No Nama Pendidikan Jabatan

1 Tabroni, S. Ag., M. Pd. I S2 IAIN Kepala Sekolah

2 Yuliyah, S.Pd.I S1 IAIN Waka Kurikulum

3 Muhammad Aris, S.Ag S1 IAIN Waka Kesiswaan

4 Eni Magrani, S.Ag S1 IAIN Waka.Saran-prasarana

5 Iskaryadi, S.Th.I S1 IAIN Waka. Humas

Page 57: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

6 Holil Arahman. S. Pd. I S1 IAIN Kepala Tata Usaha

7 M. RintoAlanuari, S. Pd SI IAIN Staff TU

8 Aan Firnando Z SMA Komite

9 Abdul Sani, S. Ip SI UIN Staff Perpustakaan

10 Adios Samara SMA Scurity

2. Siswa

Data Siswa Madarasah Tsanawiyah Laboratorium Fakultas Tarbiyah UIN STS

Jambi tahun ajaran 2020/2021

TABEL 1.4

Jenis Kelamin

No Kelas Laki-

laki

Perempuan Jumlah

Kelas VII A 15 13 28

Kelas VII B 14 13 27

Kelas VII C 14 13 27

Kelas VII D 14 14 281

Kelas VII E 14 14 28

Kelas VIII A 23 10 33

Kelas VIII B 20 14 34

Kelas VIII C 19 14 332

Kelas VIII D 20 13 33

Page 58: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

Kelas VIII E 22 11 33

Kelas IX A 17 17 34

Kelas IX B 20 14 34

Kelas IX C 20 15 35

Kelas IX D 20 15 353

Kelas IX E 18 17 35

Jumlah Seluruh 270 207 477

5. Struktur Organisasi

Secara Organisasi Madrasah Tsanawiyah Laboratorium Swasta Merupakan bagian

dari organisasi lembaga pendidikan di bawah naungan UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi dengan susunan organisasi adalah sebagai berikut :

STUKTUR ORGANISASI MTs LABORATORIUM UIN STS JAMBITAHUN

PELAJARAN 2020/2021

TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Page 59: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

KEPALA TATA USAHA

Holil Arahman, S. Pd. I

WAKA KURIKULUM

Yuliyah, S.Pd.I

WAKA KESISWAAAN

Muhammad Aris, S.Ag

WAKA SARANA PRASARANA

Eni Magrani, S.Ag

WAKA HUMAS

Iskaryadi, S.Th.I

MAJELIS GURUPEMBINA PRAMUKA

Dwi Laksana

Pridatu, S.Sos.I

PEMBINA OSIS

M. Husni, S.Pd.I

SISWA

PENASIHAT

Rektor UIN STS Jambi

Prof.Dr.Mukh

PELINDUNG

Yayasan Lokomotif Literasi

KEPALA SEKOLAH

Tabroni, S.Ag, M.Pd

KOMITE

Aan Firnando Z

PEMBINA PMR

Helda Ningsih, S.Pd

Page 60: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

6. Data Umum Madrasah

1. Secara umum Madrasah Tsanawiyah Laboratarium sebagai

berikut :

Nama Madrasah : Madrasah Tsanawiyah Laboratorium

NSS : 1212157 10010

NPSN : 10508357

Status Akreditasi : AkreditasiB

Status Kepemilikan Bangunan Sekolah : Milik Negara

Alamat : Jl. Arif Rahman Hakim No. 111

Kelurahan : Simpang IV Sipin

Kecamatan : Telanaipura

Kabupaten/Kota : Kota Jambi

Tahun Berdiri : 2005

Status Lahan : Fakultas Tarbiyah

Luas Keseluruhan Tanah : 1000 M2

Luas Bangunan : 800 M2

JarakkePusatKecamatan : 3000 M

JarakkePusat Provinsi : 3500 M

JumlahKeanggotaanRayon : V (Lima)

OrganisasiPenyelenggara : Pendidikan

1. Batas Sekolah / Madrasah

Sebelah Utara : Jl. Arif Rahman Hakim

Page 61: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

Sebelah Selatan : Fakultas Adab

Sebelah Barat : Fakultas Tarbiyah

Sebelah Timur : Jln. Kaca Piring

2. Keadaan Peserta Didik

TABEL 1.5

JUMLAH PESERTA DIDIK

KELAS PRIA WANITA JUMLAH

ROMBEL

VII 71 67 138 5

VIII 104 62 166 5

IX 95 78 173 5

JUMLAH 270 207 477 15

3. Data Ruang

TABEL 1.6

KELAS RUANG RUANG

KEPALA

SEKOLAH

RUANG

MAJELIS

GURU

PERPUST

AKAAN

LAB

KOMPUTER

LAB

IPA

RUANG

UKS

JML

VII 5 163 1 1 1 1 0 10

VIII 5 176 5

IX 5 150 5

JUMLAH 19

4. Data Jumlah Kursi & Meja Siswa

TABEL 1.7

Page 62: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

KELASURAIAN

VII VIII IX JUMLAH

Kursi 175 163 176 514

Meja 175 163 176 514

5. Data Jumlah Lemari dan Komputer

TABEL 1.8

NO URAIAN BANYAKNYA

1 Lemari 3

2 Komputer 30

JUMLAH 33

B. Temuan Khusus

1. Karakter Disiplin Siswa di Madrasah Tsanawiyah Laboratarium

Kecamatan Telanai Pura Kota Jambi

Karakter siswa dalam masalahh disiplin di madrasah tsanawiyah

laboratarium kota jambi masih dalam proses peningkatan karna masih banyak siswa

yang kesulitan dalam masalah disiplin. Apa lagi di tengah kondisi wabah ini siswa

jam masuk nya sudah di potong tapi masih ada yang terlambat datang . dengan

demikian guru menerapkan peraturan-peraturan yang menuntut siswa harus datang

tepat waktu. Dan karakter yang dimiliki oleh siswa sekarang ini tentu melenceng

dari ajaran agama islam. Karakter dan perilaku siswa semesti nya adalah sesuai

dengan ajaran islam. Namun, berbeda dalam realita lingkungan siswa sekarang

banyak yang melenceng dari peraturan-peraturan yag di terapkan oleh sekolah.

Page 63: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

Pendidikan merupakan asas dasar yang penting sekali dimiliki oleh manusia

baik itu pendidikan umum maupun yang berkaitan dengan masalah keagamaan,

karena dengan pendidikan manusia dapat membedakan mana yang baik dan mana

yang tidak baik dan juga dengan pendidikan manusia dapat dibedakan dengan

makhluk lain. Secara alamiah, manusia dilahirkan sebagai makhluk sosial yang

beradab, atau dalam konsep Islam ditegaskan bahwa, manusia lahir dalam keadaan

fitrah. Untuk kelangsungan hidupnya manusia membutuhkan orang lain untuk

bertukar pikiran dan memperoleh manfaat dari orang tersebut. Mencintai,

menyayangi dan menjalin hubungan sosial merupakan ciri-ciri kehidupan manusia

bahkan menjadi kebutuhan hidup. Siswa adalah salah satu dari kelompok manusia

yang usianya masih relatif muda dan belum banyak memiliki pengalaman.

Kenyataan membuktikan bahwa, siswa adalah orang yang masih minim

pengalamannya, kejiwaanya masih belum stabil, serta rentan terhadap pengaruh

dari luar. Kadang seorang siswa mempunyai kemungkinan kemiripan karakter

dengan generasi sebelumnya. Bisa jadi mereka tidak memiliki kemiripan dengan

orang tuanya, namun mempunyai kesamaan karakter dengan kakek neneknya.

Kepribadian itu terdiri dari yang bawaan dan juga bentuk lingkungan.

Pelanggaran terhadap karakter yang kurang baik seperti masih ditemukan

siswa yang masih melanggar peraturan seperti terlambat, bolos jam pelajaran yang

menjadi penyebab akan terpengaruhnya anak yang lain mengikutinya kemudian

berbohong, terkadang ketika melakukan sholat jamaah zuhur banyak anak yang

bolos dan merokok di jam sholat, temperamental dan malas untuk belajar

mengerjakan tugas sekolah. Apabila hal ini terus berlangsung, maka mungkin akan

menghambat atau memperlambat sekolah tersebut dalam mencetak generasi masa

depan ke arah yang lebih baik, beriman, berilmu, cerdas, terampil, dan berakhlak

mulia. Pelaksanaan pendidikan bagi manusia bangsa Indonesia dalam era

pembangunan ini sangatlah penting karena melalui usaha pendidikan dapat

ditentukan keberhasilan dari semua pelaksanaan pembangunan yang dicita-citakan

baik berupa pembangunan fisik, maupun mental spiritual. Pendidikan juga

merupakan syarat mutlak untuk menuju masyarakat adil, makmur dan sejahtera.

Page 64: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

Bentuk-bentuk karakter yang tidak baik di Madrasah Tsanawiyah

Laboratarium ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh guru bidang kesiswaan

mengatakan sebagai berikut.

“Di Madrasah Tsanawiyah Laboratarium ini ada beberapa bentuk Karakter

yang kurang baik pada siswa , seperti siswa yang terlambat, bolos jam pada jam

pelajaran, merokok yang menjadi penyebab akan terpengaruhnya siswa yang lain

mengikutinya, kemudian berbohong, terkadang ketika melakukan sholat jamaah

zuhur banyak anak yang bolos dan merokok di jam sholat, , dan malas untuk belajar

mengerjakan tugas sekolah. (Wawancara, 29 maret 2021)

Setiap orang memiliki karakternya masing-masing sehingga tak heran lagi

kita lihat dalam sebuah kelompok begitu banyak perilaku yang berbeda seperti

dalam wawancara penulis berikut yang mengatakan:

Penulis mewawancarai seorang siswa kelas VII di Madrasah Tsanawiyah

Laboratarium ia mengatakan:

“ada banyak macam bentuk karakter siswa di sekolah ini seperti ada yang

membangkang, malas piket, malas sekolah, malas sholat, malas mengikuti kajian

rohis, ngelawan guru, cengeng, suka menyagil (resek), .” (Wawancara, 29 Maret

2021).

Dari pendapat di atas, dapat dipahami bahwa ada beberapa bentuk karakter

disiplin siswa yang kurang baik di Madrasah Tsanawiyah Laboratarium.

Perubahan gaya hidup seperti yang dipaparkan di atas, banyak diantaranya

terlambat masuk sekolah, bolos di jam pelajaran, merokok, berbohong dan malas.

Yang notabenenya sangat mempengaruhi pendidikan karakter disiplin siswa

Madrasah Tsanawiyah Laboratarium Kota Jambi. Perilaku hidup yang seperti ini

jika terlambat untuk di bina akan mengakar dalam kehidupan mereka.

Perubahan sosial yang begitu cepat yang diakibatkan oleh kemajuan

teknologi dalam era globalisasi sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat.

Aspek yang menjadi akibat kemajuan teknologi adalah peradaban dan gaya hidup

Page 65: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

yang berkembang di masyarakat. Dimanapun kita berada, disitu pula terdapat

teknologi.

Sikap utama dalam menanamkan Karakter Disiplin Siswa adalah

menerapkan peraturan dengan mengaitkan kegiatan keagamaan seperti membaca

asmaul husna di setiap pagi, membaca yasin di setiap hari jum’at, dan membaca

tilawah . Namun disini penulis temui masih ada siswa yang tidak mengikuti

peraturan yang sudah di buat. Seperti yang telah penulis kemukakan dari hasil

wawancara bersama guru bidang kesiswaan:

“ada pernah terjadi salah satu siswa yang sangat susah di bilangin (nakal),

pokoknya setiap pagi selalu terlambat datang kesekolah, memang susah di

nasehatin dan baju nya selalu kusut . Suatu ketika dia datang terlambat sudah 2 jam

pelajaran baru datang, dan sampe kelas malah siswa tersebut tidur, dan saat jam

sholat berjamaah zuhur dia nya malah bolos.” (Wawancara, 29 Maret 2021).

Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa karakter disiplin yang sangat buruk yang

ada pada siswa tersebut terjadi karena kurang ketat nya peraturan sekolah sehingga

membuat siswa tersebut merasa enteng dengan setiap permasalahan yang di

lakukan nya. sehingga suatu saat terjadi apa-apa membuat karakter tersebut muncul

lagi dalam tindakannya.

Berdasarkan dari pemahaman penulis terhadap hasil wawancara dan

pengamatan tersebut, menandai bahwa permasalahan karakter disiplin siswa di

Madrasah Tsanawiyah Laboratarium kurang bagus, apalagi sampai sudah berani

menganggap sepele sebuah peraturan dan tidak memperhatikan apa yang dikatakan

atau yang disampaikan guru kepada mereka.

Penjelasan tersebut faktor lingkungan dan keluarga sangat berperan dalam

memberikan pendidikan dan penanaman karakter bagi anaknya baik pendidikan

moral, sosial, agama dan budaya. Karena tidak dipungkiri selain faktor pendidikan

dalam keluarga, lingkungan dan kemajuan teknologi yang tidak tepat bagi anak

akan menyebabkan buruknya akhlak anak bagi anak. Merupakan kesalahan orang

tua bila moral anaknya tidak sesuai dengan nilai kebenaran yang berlaku dalam

masyarakat, kalau hal ini terjadi karena anak meniru hal yang tidak baik dari

Page 66: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

lingkungan dan teknologi seperti media massa. Karena pada dasarnya bila anak

sudah mempunyai bekal yang cukup dari pendidikan keluarga, ia akan mampu

mengolah nilai dan budaya baru yang muncul dari sekolah, lingkungan dan media

massa.

2. Implementasi Kegiatan Keagamaan dalam peningkatan Karakter

Disiplin Siswa di Madrasah Tsanawiyah Laboratarium Kecamatan

Telanai Pura Kota Jambi

Peran guru sangat tampak dalam hal menerapkan kedisiplinan siswa di

Madrasah Tsanawiyah Laboratarium Kecamatan Telanai Pura Kota Jambi ini.

Terbukti dari hasil observasi dan wawancara yang peneliti lakukan, dengan

mendengar, melihat, dan mengamati kegiatan tersebut berjalan dengan cukup baik.

Adapaun proses atau cara untuk menerapkan karakter disiplin di Madrasah

Tsanawiyah Laboratarium telah dilakukan beberapa upaya sebagai berikut:

Madrasah Tsanawiyah Laboratarium memiliki pembiasaan dan budaya

sekolah. Pembiasaan disini maksudnya adalah siswa dibiasakan melakukan sesuatu

dengan tertib,baik dan teratur, yaitu siswa diwajibkan mengikuti kegiatan mentaati

tata tertib dengan pembiasaan rutin sehari- hari. Di awal masuk, peserta didik

diwajibkan untuk membaca doa dan absen fingerprint. Mesin fingerprint ini sangat

efektif, karena langsung bisa menghubungkan ke orang tua siswa masing-masing.

Sehingga bisa mengurangi tingkat kebohongan untuk tidak hadir ke sekolah Orang

tuapun dapat dengan mudah memantau kehadiran anak-anaknya dengan mudah.

Kemudian di lanjutkan dengan Kemudian di lanjutkan dengan pembiasaa membaca

asmaul husna dengan para guru secara bersama-sama.

Guru yang mendapat piket harian selalu mengecek siswa siswi yang

terlambat datang ke sekolah. Bagi siswa yang terlambat sesuai batas waktu yang

sudah di tentukan oleh sekolah, maka siswa harus menulis alasan keterlambatannya

di kartu surat pernyataan. Bagi siswa yang terlambat masuk sekolah mendapat

hukuman untuk membersihkan wc, menyapu halaman sekolah dan berjemur di

lapangan dan sebelum siswa masukke kelas harus mendapat izin dulu dari guru

piket nya.

Page 67: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

Wawancara penulis dengan guru bidang kesiswaan di Madrasah

Tsanawiyah Laboratarium Kecamatan Telanai Pura Kota Jambi “biasa nya setiap

pagi Kegiatan pembiasaan tilawah sebelum jam pertama di mulai, juga termasuk

bagian dari aturan sekolah. Peraturan ini berlaku bagi semua siswa . Manfaat dari

kegiatan tilawah yaitu untuk membentuk karakter siswa sekaligus menjadi

konsumsi ruhani siswa, agar tenang di awal pembelajaran. Jadi setiap guru ketika

jam pertama mulai, selalu mendapat informasi dari pengurus kelas bahwa tilawah

hari ini melanjudkan ayat berikutnya. Jadi catatan lanjutan ayat berikutnya sudah

dikontrol oleh pengurus kelas dengan baik” (Wawancara, 29 Maret 2021)

Selanjutnya pembiasaan relegius yaitu shalat dhuhur berjamaah. Tujuannya

melatih siswa untuk disiplin sekaligus menjadikan siswa berkepribadian luhur.

Selesai shalat berjamaah dilanjutkan kegiatan rutin yaitu muhadharah ( latihan

bepidato) dalam tiga bahasa yaitu bahasa indonesia, bahasa arab dan bahasa inggris,

yang di isi oleh siswa secara bergantian. Adanya kegiatan tersebut hasilnya cukup

bagus dalam artian ada program yang bisa berjalan dalam satu waktu sekaligus dan

efektif. Program shalat dhuhur bagi siswi yang udzur adalah di adakan pembinaan

keputrian yang di pandu oleh ibu guru pendamping. Materi yang di sampaikan yaitu

yang berhubungan dengan seorang wanita. Siswa di ajak untuk diskusi dan sharing

seputar kewanitaan.Untuk kehadiran, gurulah yang mengabsen langsung siswi yang

lagi udzur, tujuannya yaitu untuk mengetahui masa perkembangan siswi. Kendala

yang di hadapi dari siswi yang udzur tersebut masih ada sebagian kecil yang

berbohong udzur, karena males untuk mengikuti shalat berjamaah. Tindakan yang

dilakukan guru pendamping adalah menegur dan berbicara secara khusus kepada

siswa, dan dibutuhkan adanya kerja sama antara guru dan wali murid untuk mencari

solusi bagi siswi yang berbohong udzur.

Pembiasaan kegiatan relegius yang lain yaitu siswa wajib mengikuti shalat

jum’at di Madrasah Tsanawiyah Laboratarium . Shalat jum’at adalah salah satu

bentuk ibadah yang di wajibkan untuk kaum laki- laki, maka peran guru sangat

dibutuhkan dalam hal pendisiplinan ketika shalat jum’at . Adapun tantangannya

masih ada sebagian kecil siswa yang suka sembunyi di kelas dan ngobrol ketika

khutbah berlangsung. Maka kewajiban guru di sini adalah selalu mengingatkan,

Page 68: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

membimbing, agar siswa tidak mengobrol ketika khutbah jum’at sedang

berlangsung. Karena mengobrol akan menggugurkan pahala. Sedangkan untuk

siswi putri ketika shalat jum’at berlangsung dikumpulkan di ruangan kelas atas,

sambil membaca surat kahfi dengan suara pelan. Di saat shalat jum’at sudah iqomah

maka siswi SMP Muhammadiyah segera melakukan shalat dhuhur berjamaah.

3. Kendala yang Dihadapi Guru Mengimplementasikan Kegiatan

Keagamaan dalam Peningkatan Karakter Disiplin Siswa di

Madrasah Tsanawiyah Laboratarium Kecamatan Telanai Pura

Kota Jambi

Guru sebagai pengganti orang tua, tak ubahnya seperti “iklan” berjalan setiap saat,

artinya tugas seorang guru berat amanah yang harus di emban, jadi sebagai guru tak

henti-hentnya selalu dan selalu mengingatkan,mengajak, membimbing siswa yang

masih malas untuk belajar disiplin. Berdasarkan penuturan bapak Tabroni, S.Ag,

M.Pd selaku kepala sekolah.

“pernah di jumpai di saat pergantian jam pelajaran di kelas ataupun ada adzan

dhuhur berkumandang masih ada siswa yang bersembunyi di kamar mandi dan di

kelas, untuk menghindari shalat berjamaah di Masjid, Dengan adanya CCTV di

sekolah, maka siswa mudah di kontrol. Sehingga guru atau wali kelas langsung

menjemput siswa tersebut dengan penuh kasih sayang dan tidak dengan paksaan.

Kasus siswa tersebut dapat disimpulkan bahwa guru sebagai pengganti orang tua,

siap menjadi “iklan” berjalan setiap saat. Tak bosan-bosan untuk menasehati siswa

yang membandel. Maka dari itu kesabaran dan keikhlasan guru dibutuhkan dalam

membimbing siswa agar menjadi lebih baik”(Wawancara, 30 Maret 2021)

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dapat penulis ketahui kendala-

kendala pengasuh dalam menerapkan nilai-nilai pendidikan karakter disiplin siswa

adalah sebagai berikut:

1. Bawaan anak

Pembawaan ini merupakan faktor gen tau keturunan yang dapat mempengaruhi

perbuatan anak yang di temurunkan dari watak orang tua dan dengan cara dia

Page 69: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

merangsang sesuatu. Seperti hasil wawancara penulis dengan Kepala Sekolah

beliau mengatakan :

“terkait dengan kendala, sebetulnya saya tidak menganggap itu kendala karena

apabila kita menganggap itu kendala maka selamanya itu akan menjadi kendala,

karena mindset kita telah berpikir bahwa itu adalah kendala. Hanya saja itu

merupakan sebuah keterbatasan saya didalam mengawasi, mengontrol,

perkembangan anak-anak karna tentu nya setiap anak-anak pasti mempunyai

karakter nya masing-masing” (Wawancara, 30 Maret 2021).

2. Faktor Lingkungan

Pergaulan manusia hidup selalu berhubungan dengan manusia lainnya atau juga

dengan alam sekitar. Itulah sebabnya manusia harus bergaul dan dalam pergaulan

itu saling mempengaruhi pikiran, sifat dan tingkah laku. Seorang yang hidup dalam

lingkungan yang baik secara langsung atau tidak langsung dapat membentuk

kepribadiannya menjadi baik, begitu pula sebaliknya seseorang yang hidup dalam

lingkungan kurang mendukung dalam pembentukan karakter nya maka setidaknya

dia akan terpengaruh lingkungan tersebut. Penulis pernah mewawancara salah

seorang siswa yakni Rizki dia berkata.

“Ada anak siswa yang suka berbicara kotor yang membuat anak-anak yang lainnya

mengiuti.” (Wawancara, 29Maret 2021).

Sebagaimana ketika wawancara bersama guru bidang kesiswaan beliau

mengatakan:

“Selain itu juga dalam didalam kesehariannya mereka sekolah. Dengan banyak

berjumpa dengan orang orang dan teman-temannya anak tersebebut sedikit banyak

akan terkena pengaruh dari orang terdekatnya apakah temannya itu baik ataupun

buruk.” (Wawancara, 29 Maret 2021).

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di atas, maka penulis dapat ketahui

bahwa pengaruh lingkungan sangat mempengaruhi sistem dan pola pendidikan

akhlak bagi anak, sehingga ini menjadi kendala bagi orang tua untuk menerapkan

pendidikan karakter.

Page 70: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

54

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari uraian pembahasan tentang implementasi

kegiatan keagamaan dalam peningkatan karakter disiplin siswa adalah :

1. Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti temukan di lapangan

tentang bagaimana karakter disiplin siswa di madrasah

tsanawiyah laboratarium yaitu karakter mengkhawatirkan untuk

generasi penerus, seperti masih ditemukan siswa yang masih

membangkang, malas ibadah, dan berbohong.

2. Penerapan pendidikan karakter disiplin siswa dengan cara tiga

macam yaitu: penerapan pendidikan karakter yang mengaitkan

dengan kegiatan keagamaan, penerapan pendidikan karakter

terhadap diri sendiri dan penerapan pendidikan karakter

terhadap lingkungan.

3. Kendala-kendala yang di hadapi guru dalam menerapkan

pendidikan karakter disiplin siswa di madrasah tsanawiyah

laboratarium yaitu bawakan anak dan pengaruh lingkungan.

B. Saran

1. Dalam menerapkan pendidikan karakter disiplin siswa guru lebih

khususnya harus menjadikan dirinya sebagai suri tauladan yang baik

agar peserta yang didik dan dibesarkannya bisa menjadi lebih baik dan

sesuai dengan yang di perintahkan oleh Allah Subhanahu wata’ala.

2. Kepada peserta didik hendaklah selalu menjunjung tinggi akhlak al-

kariamah, baik akhlak kepada Allah, diri sendiri maupun orang lain dan

melakukan kegiatan-kegiatan yang positif.

Page 71: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

55

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, Al-Bukhari,Abu Abdullah Muhammad bin Ismail, Ensiklopedia

Hadist; Shahih Al-Bukhari 1, Terj.Masyar dan Muhammad Suhadi,

Jakarta: Almahira,Cet,2011

Agus,2012. Reiventing Human Charakter, Pendidkan Karakter Berbasis

Nilai dan Etika di sekolah, Jogjakarta: Ar Ruzz Media

Amin Ahmad, 1975. Etika, Jakarta: Bulan Bintang

Arikunto Suharsimi, 2002. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek,

Jakarta: PT Rineka Putra

Charles Schifer .Yasin,2013:128

Dian Andayani dan Maijid abdul.2011. Pendidikan Karakter Perspektif

Islam, Bandung: PT Remaja Rodaskarya

Edward Sallis, Total Quality Management, alih bahasa Ahmad Ali

Riyadi,73

Kementrian Pendidikan Nasional, 2010 Pengembangan Pendidikan

Budaya dan Karatkter Bangsa. Jakarta ; Kemendiknas

Koesuma A doni,2010 Pendidikan Karakter Setrategi Mendidik Anak

Zaman Global, Jakarta: Grasindo

Kesuma Dharma , 2011. Pendidikan Karakter “Kajian Teori dan Praktik

di Sekolah” ,Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Margono, 2010 Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta

Megawangi Ratna,2014 Pendidikan Karakter, Jakarta Timur: Indonesia

Heritage Foundasion

Mulyadi,2015. Studi Kebijakan Publik dan Pelayanan Publik, Bandung;

Alfabeta

Page 72: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

56

Naim N gainum, 2012. Charakter Building, Optimalisasi Peran

Pendidikan dalam Pengembangan dan Pembentukan Karakter

Bangsa, Jogjakarta Ar Ruzz Media

Pendidikan Karakter “Kajian Teori dan Praktik di Sekolah” ,Bandung:

PT Remaja Rodaskarya

Rahmat Dede,2011. Psikolgi Kepribadian Dalam Konseling, Bogor,

Ghalia Indonesia

Stiyowati Punaji ,2012 Metode Penelitian dan Pengembangan Jakarta:

Preneda, Media Goup.

Sisdiknas, 2003. UU No.20. Pasal 1 ayat 1 dan 2

Sugiyono,(2017). Prspektif Metode Penelitian Kualitas dan Kuantitatif.

Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D.. Bandung: Alfabeta

Solichin Abdul Wahab, 2001. Analisis Kebijakan

Sebastian,2001 Webster Wahab

Subagyo,P.Joko , 1997 ,Metode Penelitia, Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Soegeng Prijodarminto,SH. Disiplin Kiat Mengutus Sukses 1994:2

Tahir, A 2014. Kebijakan Publik dan Transparasi Penyelenggaraan

Pemerintah Daerah: Alfabeta

Zamroni, Meningkatkan Mutu Sekolah, Jakarta: PSAP

Muhamadiyah,2007,2

Zainul Fitri Agus,2012.Reiventing Human Charakter,Pendidikan karakter

berbasis nilai dan Etika di Sekolah, Jogjakarta: Ar Ruzz Media

Page 73: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

IPD (Isntrumen Pengumpulan Data)

1. ObservasiLangkah-langkah yang di lakukan:a) Mengamati sistem Pendidikan Madrasah Tsanawiyah Laboratarium

Simpang IV sipin, Kecamatan Telanai Pura Kota Jambib) Mengamati bentuk pelaksana dan kegiatan dalam

mengimplementasikan Pendidikan Karakter di Siplin siswa Madrasah Tsanawiyah Laboratarium Simpang IV sipin, Kecamatan Telanai Pura Kota Jambi

c) Memperhatikan metode-metode yang di terapkan kepala sekolah dalam mengatasi masalah anak-anak Madrasah Tsanawiyah Laboratarium Simpang IV sipin, Kecamatan Telanai Pura Kota Jambi

d) Memperhatikan tanggapan kepala sekolah terhadap permasalahan-permasalahan anak-anak yang terjadi di Madrasah Tsanawiyah Laboratarium Kota Jambi

2. WawancaraKepala sekolah dan Guru bidang bimbingan konseling ( Bk )

a) bagaimana karakter siswa dalam masalah disiplin di Madrasah Tsnawiyah Laboratarium?

b) Bagaimana dan apa saja upaya guru disekolah untuk meningkatkan karakter disiplin siswa di Madrasah Tsanawiyah Laboratarium?

c) Jika ibuk melihat siswa yang bertingkah tidak baik atau sering melaggar peraturan apa yang ibuk lakukan?

d) Kegiatan keagamaaan apa saja yang rutin di lakukan di Madrasah Tsanawiyah Laboratarium ?

3. Siswa kelas IV Madrasah Tsanawiyah Laboratariuma) Bagaimana karakter siswa di Madrasah Tsanawiyah Laboratarium?b) Apakah ada siswa yang sudah melewati batas dalam maslah disiplin di

Madrasah Tsnawiyah Laboratarium?c) Apa hukuman yang di berikan guru sebagai sanksi dalam hal melanggar

disiplin di Madrasah Tsanawiyah Laboratarium?d) Apa saja kegiatan keagamaan yang banyak siswa minati?

4. Dokumentasia) Historis dan Geografisb) Keadaan Madrasah Tsanawiyah Laboratariumc) Keadaan sarana dan prasarana

Page 74: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

KEMENTERIAN AGAMA RIUIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBIFAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Jl. Lintas Jambi-Ma. Bulian. KM. 16 Simpang Sungai Duren Muara Jambi 36363Telp/Fax: (0741) 583183-584118 website : www.iainjambi.ac.id

KARTU KONSULTASI SKRIPSI

KodeDokumen KodeFormulir BerlakuTgl No. Revisi TglRevisi HalamanIn.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 April 2021 R-0 - 1-1

Nama : Destya Melya SariNim : 201172226Jurusan : Pendidikan Agama IslamSemester : VIII ( Delapan )Judul Skripsi : Implementasi Kegiatan Keagamaan dalam Peningkatan Karakter

Disiplin Siswa Madrasah Tsanawiyah Laboratarium Kota JambiPembimbing I: Drs.H. Kasful Anwar, M.Ag

No. Hari/Tanggal Materi/Bimbingan Tanda Tangan Pembimbing

1. Kamis, 03 Desember 2020 Perbaikan Proposal

2. Sabtu, 12 Desember 2020 Perbaikan Proposal

3. Minggu, 13 Desember 2020 Perbaikan Proposal

4. Senin, 14 Desember 2020 ACC Seminar Proposal

5. Rabu, 27 Januari 2021 Konsultasi Pedoaman Riset

6. Sabtu , 02 Januari 2021 ACC Pengesahan judul dan riset

7. Rabu, 05 April 2021 Perbaikan Skripsi

8. Kamis, 06 April 2021 Perbaikan Skripsi

9. Kamis, 20 April 2021 ACC Munaqosah

Jambi, April 2021 Pembimbing I

Drs. H. Kasful Anwar, M.AgNIP. 196403121992031001

Page 75: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

KEMENTERIAN AGAMA RIUIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBIFAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Jl. Lintas Jambi-Ma. Bulian. KM. 16 Simpang Sungai Duren Muara Jambi 36363Telp/Fax: (0741) 583183-584118 website : www.iainjambi.ac.id

KARTU KONSULTASI SKRIPSI

KodeDokumen KodeFormulir BerlakuTgl No. Revisi TglRevisi HalamanIn.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 April 2021 R-0 - 1-1

Nama : Destya Melya SariNim : 201172226Jurusan : Pendidikan Agama IslamSemester : VIII ( Delapan )Judul Skripsi : Implementasi Kegiatan Keagamaan dalam Peningkatan Karakter

Disiplin Siswa Madrasah Tsanawiyah Laboratarium Kota JambiPembimbing II: Dr. Dailami Julis. M.Pd.I

No. Hari/Tanggal Materi/Bimbingan Tanda Tangan Pembimbing

1. Kamis, 05 Desember 2020 Perbaikan Proposal

2. Sabtu, 14 Desember 2020 Perbaikan Proposal

3. Minggu, 16 Desember 2020 Perbaikan Proposal

4. Senin, 18 Desember 2020 ACC Seminar Proposal

5. Rabu, 30 Januari 2021 Konsultasi Pedoaman Riset

6. Sabtu , 02 Januari 2021 ACC Pengesahan judul dan riset

7. Rabu, 26 April 2021 Perbaikan Skripsi

8. Kamis, 27 April 2021 Perbaikan Skripsi

9. Kamis, 28 April 2021 ACC Munaqosah

Jambi, April 2021 Pembimbing II

Dr. Dailami Julis. M.Pd. INIP. 195708131991031001

Page 76: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

LAMPIRAN – LAMPIRANGambar 01

Gambar 02

Page 77: IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Destya Melya SariJenis Kelamin : PerempuanTTL : Jambi, 31 Desember 1998Alamat : Perumahan Kembar Lestari 01 blok f no 04Pekerjaan : -Email : [email protected]. Kontak : 0852-6844-80221

Pengalaman – Pengalaman Pendidikan Formal

1. SD NEGERI 66 KOTA JAMBI Tamatan Tahun : 2010

2. MTS AS’AD KOTA JAMBI Tamatan Tahun : 2014

3. SMA NEGERI 10 KOTA JAMBI Tamatan Tahun : 2017

Pengalaman Organisasi

1. PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA ( PMII )

Motto Hidup :

“MATI SATU TUMBUH SERIBU”

Jambi, 05 April 2021

Penulis

Destya Melya SariNIM.201172226