BAB IV IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN ...repository.ump.ac.id/1893/5/ANIDA...

19
BAB IV IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN KEAGAMAAN A. Profil Sekolah 1. Sejarah Berdirinya MTs Muhammadiyah Purwokerto Pada awal berdirinya MTs Muhammadiyah Purwokerto ini bertempat di Jalan Overste Isdiman III, No. 20 Purwokerto yang sekarang ini sudah dari tahun 1968- sekarang. Dari tahun 1968- tahun 2010 fasilitas sekolah belum begitu memadai. Terlihat dari jumlah kelas yang pada waktu itu berjumlah 3 kelas. Masing- masing kelas hanya berisi 15-17 siswa sehingga belum memenuhi standar minimal adalah berjumlah 20 siswa dalam satu kelas. MTs Muhammadiyah Purwokerto untuk saat ini merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam yang berdiri di tengah-tengah kota Purwokerto dengan jumlah siswa yang cukup banyak. Di bawah pembinaan Ketua majlis Dikdasmen (Drs. H. Warmanto, M.Pd) dan dikelola oleh Ibu kepala Madrasah (Dra. Rasiwen). MTs Muhammadiyah Purwokerto mengutamakan sikap taqwa dan berakhlakul karimah. 2. Letak Geografis MTs Muhammadiyah Purwokerto adalah Lembaga Pendidikan Islam terletak di dataran rendah pada titik koordinat Latitude (Lintang) : - 41 IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER, ANIDA ISTIQOMAH AL MUNAWAROH, FAI UMP 2017

Transcript of BAB IV IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN ...repository.ump.ac.id/1893/5/ANIDA...

Page 1: BAB IV IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN ...repository.ump.ac.id/1893/5/ANIDA ISTIQOMAH - BAB IV.pdf · Proses pelaksanaan kegiatan keagamaan di MTs Muhammadiyah Purwokerto

41

BAB IV

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN

KEAGAMAAN

A. Profil Sekolah

1. Sejarah Berdirinya MTs Muhammadiyah Purwokerto

Pada awal berdirinya MTs Muhammadiyah Purwokerto ini bertempat

di Jalan Overste Isdiman III, No. 20 Purwokerto yang sekarang ini sudah

dari tahun 1968- sekarang.

Dari tahun 1968- tahun 2010 fasilitas sekolah belum begitu memadai.

Terlihat dari jumlah kelas yang pada waktu itu berjumlah 3 kelas. Masing-

masing kelas hanya berisi 15-17 siswa sehingga belum memenuhi standar

minimal adalah berjumlah 20 siswa dalam satu kelas.

MTs Muhammadiyah Purwokerto untuk saat ini merupakan salah satu

lembaga pendidikan Islam yang berdiri di tengah-tengah kota Purwokerto

dengan jumlah siswa yang cukup banyak.

Di bawah pembinaan Ketua majlis Dikdasmen (Drs. H. Warmanto,

M.Pd) dan dikelola oleh Ibu kepala Madrasah (Dra. Rasiwen). MTs

Muhammadiyah Purwokerto mengutamakan sikap taqwa dan berakhlakul

karimah.

2. Letak Geografis

MTs Muhammadiyah Purwokerto adalah Lembaga Pendidikan Islam

terletak di dataran rendah pada titik koordinat Latitude (Lintang) : -

41

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER, ANIDA ISTIQOMAH AL MUNAWAROH, FAI UMP 2017

Page 2: BAB IV IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN ...repository.ump.ac.id/1893/5/ANIDA ISTIQOMAH - BAB IV.pdf · Proses pelaksanaan kegiatan keagamaan di MTs Muhammadiyah Purwokerto

42

7,420218 dan Longitude (Bujur) : 109,243243. yang beralamat di Jalan

Raya Overste Isdiman III, No. 20 TELP. (02816574775) Kode Pos 53114

Kecamatan Purwokerto Timur Kabupaten Banyumas Provinsi Jawa Tengah.

3. Visi Misi MTs Muhammadiyah Purwokerto

Visi : Taqwa, Cerdas, Unggul, Terampil, Dan Berakhlakul Karimah

Misi :

a. Membentuk peserta didik yang bertaqwa kepada Allah, tuhan yang maha

esa dengan dasar-dasar pengetahuan ajaran agama islam sesuai dengan

Al-Qur‟an dan hadis.

b. Mewujudkan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan kreatif dan

inovatif

c. Mempersiapkan peserta didik yang kompetitif untuk melanjutkan ke

jenjang yang lebih tinggi.

d. Melatih bicara dalam bahasa arab dan inggris secara tematik.

e. Mencetak peserta didik yang terampil, berwirausaha dan berakhlakul

karimah.

4. Maksud dan Tujuan Pendidikan Muhammadiyah

a. Terwujudnya manusia muslim yang bertaqwa berakhlak mulia, cakap,

percaya pada diri sendiri, cinta tanah air, berguna bagi masyarakat, dan

negara, beramal menuju terwujudnya masyarakat utama, adil dan

makmur yang diridhoi Allah SWT.

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER, ANIDA ISTIQOMAH AL MUNAWAROH, FAI UMP 2017

Page 3: BAB IV IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN ...repository.ump.ac.id/1893/5/ANIDA ISTIQOMAH - BAB IV.pdf · Proses pelaksanaan kegiatan keagamaan di MTs Muhammadiyah Purwokerto

43

b. Memajukan, memngembangkan ilmu pengetahuan, dan keterampilan

untuk kemajuan umat dalam pembangunan masyarakat bangsa dan

negara.

c. Bersama pemerintah memajukan penyelenggaraan pendidikan

kebudayaan sesuai dengan UUD 1945 psal 31 yaitu :

1) Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran

2) Pemerintah mengusahakan da menyelenggarakan satu sistem

pengajaran nasional yang diatur dengan Undang-undang.

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER, ANIDA ISTIQOMAH AL MUNAWAROH, FAI UMP 2017

Page 4: BAB IV IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN ...repository.ump.ac.id/1893/5/ANIDA ISTIQOMAH - BAB IV.pdf · Proses pelaksanaan kegiatan keagamaan di MTs Muhammadiyah Purwokerto

44

5. Struktur Organisasi MTs Muhammadiyah Purwokerto Tahun Pelajan 2016-

2017

Struktur Organisasi MTs Muhammadiyah Purwokerto Tahun

Pelajaran 2016-2017

Waka Humas

Rifki Subekti, S.Pd

Laboran Bahasa

Fitroh Tohiroh, S.Ag

Waka Ismuba

Harjanto, S.Pd

Guru Mapel

Kesiswaan

Wali Kelas

Laboran IPA

Sri Rahayu

Waka Kurikulum

Suhartini, S.Pd

Pustakawan

Hera Septriana, M.Pd

Urusan Sarpras

Sudarso S.Pd

Urusan Kesiswaan

Titis Novitasari S.E

Kepala TU

Sekhun

Wakil Kepala Madrasah

Drs. Faiz

Kepala Madrasah

Dra. Rasiwen

Ketua Majlis Dikdasmen

Drs. H. Warmanto, M.Pd

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER, ANIDA ISTIQOMAH AL MUNAWAROH, FAI UMP 2017

Page 5: BAB IV IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN ...repository.ump.ac.id/1893/5/ANIDA ISTIQOMAH - BAB IV.pdf · Proses pelaksanaan kegiatan keagamaan di MTs Muhammadiyah Purwokerto

45

6. Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Secara keseluruhan, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di MTs

Muhammadiyah Purwokerto berjumlah 22 orang.

Tabel 4.1.

Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

No. Nama Jabatan

1. Dra. Rasiwen Kepala Madrasah dan Guru Bahasa

Indonesia

2. Drs. Faiz Wakil Kepala madrasah dan Guru

Sejarah Kebudayaan Islam dan Fiqh

3. Wahab Isroni, S.Pd Guru IPA dan TIK

4. Ernawati Purworini Guru IPS Terpadu

5. Harjanto, S.Pd Guru Penjasorkes, Bahasa Jawa, dan

TIK

6. Suhartini, S.Pd Guru IPA Terpadu

7. Neny martiningsih, M.Pd Guru Bahasa Inggris

8. Titis Novitasari, SE Guru Seni Budaya dan Bahasa Jawa

9. Sudarso, S.Pd Guru Bahasa Inggris dan Guru

Kemuhammadiyahan

10. Fitroh Tohiroh, S.Ag Guru Bahasa Arab dan BTA

11. Wiko Sari, S.Pd Guru Matematika

12. Hera Septriana, M.Pd Guru Bahasa Indonesia

13. Dani Laksana, S.Pd Guru Pkn

14. Laelatul Maghfiroh, S.Pd.I Guru Akidah akhlak, Fiqih, dan BTA

15. Aida Nur Aini, S.Pd Guru Akidah Akhlak

16. Rifqi Subekti, S.Pd Guru Matematika dan TIK

17. Puspita H, S.Psi Guru BK

18. Ahmad Fauzan Ma‟ruf Guru Qur‟an Hadis dan Fiqih

19. Sekhun Kepala Tata Usaha

20. Wiji Satrianingrum Staff TU

21. Yayuk Mujiati Bendahara Madrasah

22. Sulami Penjaga Madrasah

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER, ANIDA ISTIQOMAH AL MUNAWAROH, FAI UMP 2017

Page 6: BAB IV IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN ...repository.ump.ac.id/1893/5/ANIDA ISTIQOMAH - BAB IV.pdf · Proses pelaksanaan kegiatan keagamaan di MTs Muhammadiyah Purwokerto

46

7. Data Siswa

Jumlah siswa di MTs Muhammadiyah Purwokerto pada tahun ajaran

2016-2017 terdiri dari :

Kelas VII = 80 Orang

Kelas VIII = 75 Orang

Kelas IX = 96 Orang

Jumlah = 251 Orang

8. Sarana Prasarana

Di MTs Muhammadiyah Purwokerto mempunyai sarana prasarana

yang memadai, yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.2

Sarana Prasarana MTs Muhammadiyah Purwokerto

No. Fasilitas Jumlah

1. Ruang Kepala Sekolah 1 Ruang

2. Ruang Guru 1 Ruang

3. Ruang TU 1 Ruang

4. Ruang BK 1 Ruang

5. Perpustakaan 1 Ruang

6. Lab. Komputer 1 Ruang

7. Lab. IPA 1 Ruang

8. Lapangan Upacara 1 Lapangan

9. Kantin 1 Ruang

10. Hotspot Area Area Sekolah

11. Ruang kelas 10 Ruang

(Dokumentasi MTs Muhammadiyah Purwokerto pada tanggal Januari 2016)

B. Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Keagamaan

Proses pelaksanaan kegiatan keagamaan di MTs Muhammadiyah

Purwokerto ini berbasis pembiasaan, setiap harinya siswa dibiasakan

melakukan kegiatan-kegiatan rutin. Kegiatan-kegiatan rutin tersebut sudah

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER, ANIDA ISTIQOMAH AL MUNAWAROH, FAI UMP 2017

Page 7: BAB IV IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN ...repository.ump.ac.id/1893/5/ANIDA ISTIQOMAH - BAB IV.pdf · Proses pelaksanaan kegiatan keagamaan di MTs Muhammadiyah Purwokerto

47

dilakukan oleh MTs Muhammadiyah Purwokerto sejak tahun 2010. Kegiatan

rutin tersebut adalah :

1. Sholat Dhuha

Sholat Dhuha adalah shalat sunnat yang dikerjakan pada saat matahari

sudah naik kira-kira sepenggal (setinggi tonggak) dan berakhir saat

tergelincirnya matahari di waktu Dzuhur. Jumlah rakaat shalat Dhuha yang

umumnya dikerjakan adalah 2 rakaat. ( Jamaluddin, 2013 : 146)

Sholat Dhuha merupakan kegiatan keagamaan yang rutin

dilaksanakan di MTs Muhammadiyah Purwokerto. Berdasarkan wawancara

dengan Ibu Rasiwen selaku Kepala Madrasah MTs Muhammadiyah

Purwokerto pada tanggal 21 Januari 2017 mengungkapkan :

“Pelaksanaan sholat Dhuha di MTs Muhammadiyah Purwokerto

dilaksanakan secara berjama‟ah pada pukul 07.00 WIB sebelum jam

pertama proses pembelajaran di mulai. Kegiatan sholat Dhuha

dilaksanakan mulai tahun 2010 sejak saya di sini. Kegiatan tersebut

wajib diikuti oleh semua siswa dan guru. Terkecuali yang sedang

berhalangan. Setelah bel berbunyi siswa langsung menuju ke masjid,

sedangkan guru bertugas untuk memantau semua kelas setelah kosong

semua guru berangkat ke masjid”.

“Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan sholat Dhuha banyak anak

yang belum memahami tata cara sholat dan do‟a sholat yang sesuai

dengan Al-Qur‟an dan As-Sunnah, sehingga sekolah harus melatih

siswa untuk menghafal do‟a-do‟a sholat dari nol dan beserta tata cara

sholat. Banyak siswa yang beranggapan bahwa sholat Dhuha

merupakan amalan sunnah tidak penting”.

Senada dengan pendapat Ibu Rasiwen, Bapak Faiz selaku Wakil

Madrasah juga mengungkapkan :

“Pelaksanaannya dilaksanakan mulai pukul 07.00 WIB. Setelah bel

berbunyi para siswa dengan antusias bergegas berjalan ke masjid

dengan membawa peralatan sholat, sebagian besar siswa sudah

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER, ANIDA ISTIQOMAH AL MUNAWAROH, FAI UMP 2017

Page 8: BAB IV IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN ...repository.ump.ac.id/1893/5/ANIDA ISTIQOMAH - BAB IV.pdf · Proses pelaksanaan kegiatan keagamaan di MTs Muhammadiyah Purwokerto

48

berwudhu di rumah jadi dalam pelaksanaan sholat Dhuha tidak

membutuhkan waktu lama hanya dikarenakan menunggu siswa

berwudhu”.

“Sholat Dhuha dilakukan secara berjamaah di masjid dengan imam

saya sendiri. Setelah sholat Dhuha para siswa tidak langsung pulang

dari masjid ada kegiatan berdzikir bersama-sama dan berdo‟a bersama

terlebih dahulu. Dalam kegiatan berdo‟a bersama juga tersirat sikap

toleransi. Toleransi tersebut adalah bagaimana siswa dapat

menghargai antara satu dengan yang lain. Diketahui bahwa dalam

sekolah terdapat beragam siswa yang berbeda status sosial,

karakternya, tingkah lakunya, tingkat pengetahuannya, tingkat

ekonominya dan semacamnya. Perbedaan-perbedaan tersebut tentunya

bisa saja menjadi pemicu konflik antar siswa jika tidak dikokohkan

dengan sikap toleransi, sikap saling menghargai antara satu siswa

dengan yang lain”.

Tujuan dari kegiatan sholat Dhuha adalah agar para siswa taat

menjalankan perintah agama Islam sesuai dengan Al-Qur‟an dan As-Sunnah,

membentuk siswa yang berakhlakul karimah sesuai dengan visi dan misi

MTs Muhammadiyah Purwokerto. Keterangan Ibu Rasiwen pada saat

diwawancarai di ruang Kepala Madrasah mengungkapkan:

“Tujuan dilaksanakannya sholat Dhuha yaitu agar para siswa taat

menjalankan perintah agama Islam sesuai dengan Al-Qur‟an dan As-

Sunnah. Setelah siswa melaksanakan shalat Dhuha maka hati dan

pikirannya lebih tenang untuk menerima pelajaran nantinya. Dengan

dilaksanakannya sholat Dhuha diharapkan mereka juga lebih dekat

atau akrab sesama teman dan lebih menjaga sopan santun terhadap

para guru. Tujuan selanjutnya yaitu untuk membentuk akhlakul

karimah sesuai dengan visi dan misi MTs Muhammadiyah Purwokerto

yaitu membentuk peserta didik yang bertaqwa kepada Allah, Tuhan

Yang Maha Esa dengan dasar-dasar pengetahuan ajaran agama islam

sesuai dengan Al-Qur‟an dan Hadits”.

Diantara manfaat dilaksanakannya sholat Dhuha adalah terbentuknya

karakter religius, disiplin, dan bersahabat sebagaimana dijelaskan oleh Ibu

Laelatul Maghfiroh selaku guru Aqidah Akhlak berikut ini:

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER, ANIDA ISTIQOMAH AL MUNAWAROH, FAI UMP 2017

Page 9: BAB IV IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN ...repository.ump.ac.id/1893/5/ANIDA ISTIQOMAH - BAB IV.pdf · Proses pelaksanaan kegiatan keagamaan di MTs Muhammadiyah Purwokerto

49

“Sekolah mengadakan kegiatan sholat Dhuha adalah sebagai bentuk

penanaman karakter terhadap siswa. Karena kegiatan sholat Dhuha

dapat membentuk karakter siswa. Karakter tersebut adalah religius,

disiplin, kebersamaan dan bersahabat. Karakter religius tercermin

dengan adanya sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan

ajaran agama Islam. Dengan adanya sholat Dhuha para siswa menjadi

berangkat lebih awal ke sekolah. Sholat Dhuha dilaksanakan

berjamaah dalam satu masjid, jadi secara tidak langsung mereka saling

menjaga hubungan baik dan memiliki rasa bersahabat dengan sesama

dan tidak saling mengganggu sesama teman, serta lebih menjaga

sopan santun terhadap guru”.

Kesimpulan dari beberapa hasil wawancara di atas adalah

a. Pelaksanaan sholat Dhuha semenjak tahun 2010, sejak Kepala

Madrasahnya Ibu Rasiwen.

b. Waktu pelaksanaan sholat Dhuha setiap hari, dilaksanakan pukul 07.00

WIB sampai dengan pukul 07.20 WIB.

c. Sholat Dhuha dilaksanakan setiap hari

d. Para siswa sudah berwudhu di rumah sehingga sholat Dhuha tidak

membutuhkan waktu lama

e. Peran guru ikut mempelopori pelaksanaan sholat Dhuha

f. Guru ikut melaksanakan sholat Dhuha dan sekaligus memantau

pelaksanaan sholat Dhuha sehingga tidak ada satupun siswa yang tidak

mengikuti sholat Dhuha

g. Sholat Dhuha dilaksanakan secara berjamaah, dengan imam Bapak Faiz.

h. Tujuan dari sholat Dhuha yaitu agar para siswa taat menjalankan perintah

agama Islam sesuai dengan Al-Qur‟an dan As-Sunnah.

i. Respon siswa antusias untuk melaksanakan sholat Dhuha.

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER, ANIDA ISTIQOMAH AL MUNAWAROH, FAI UMP 2017

Page 10: BAB IV IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN ...repository.ump.ac.id/1893/5/ANIDA ISTIQOMAH - BAB IV.pdf · Proses pelaksanaan kegiatan keagamaan di MTs Muhammadiyah Purwokerto

50

2. Shalat Dhuhur Berjama‟ah

Shalat berjama‟ah merupakan shalat yang dilakukan di secara

bersama-sama minimal dua orang, maksimal tidak terbatas (lebih banyak

lebih baik). Orang yang memimpin dinamakan imam, sedangkan yang

mengikuti di belakang dinamakan makmum. Shalat berjama‟ah merupakan

amaliyah dari orang yang bertakwa, setiap adzan yang berkumandang maka

ia akan segera mengambil air wudhu dan memenuhi panggilan Allah SWT

untuk segera menegakkan shalat berjama‟ah.

Pelaksanaan Shalat Dzuhur Berjama‟ah di MTs Muhammadiyah

Purwokerto setelah bel istirahat kedua, para siswa langsung keluar menuju

masjid. Seperti yang dikatakan Bapak Faiz selaku Wakil Kepala Madrasah

yaitu:

“Pelaksanaan sholat Dhuhur setelah bel istirahat kedua, siswa

langsung keluar menuju masjid membawa peralatan sholat bagi putri

yaitu mukena dan mengambil air wudhu. Tidak ada siswa yang jajan

terlebih dahulu jadi semua siswa sholat Dhuhur berjamaah terlebih

dahulu baru jajan. Waktu istrahat kedua waktunya juga cukup panjang

yaitu 30 menit. Sholat Dzuhur berjamaah dilaksanakan setiap hari di

sekolah. Tujuan kegiatan shalat Dzuhur berjama‟ah adalah untuk

meningkatkan kedisiplinan siswa dalam melakukan segala

aktivitasnya terutama shalat di awal waktu. Selain itu siswa

diharapkan menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada

tuhan Yang Maha Esa”.

Di antara manfaat dilaksanakannya sholat Dhuhur adalah

terbentuknya sikap religius, kerja keras, dan disiplin sebagaimana dijelaskan

oleh Ibu Rasiwen selaku Kepala Madrasah berikut ini:

“Karakter yang terbentuk dalam kegiatan shalat Dzuhur berjamaah

adalah religius, kebersamaan dan disiplin. Sikap religius terlihat dari

siswa yang melaksanakan kewajiban sholat Dzuhur secara berjamaah.

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER, ANIDA ISTIQOMAH AL MUNAWAROH, FAI UMP 2017

Page 11: BAB IV IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN ...repository.ump.ac.id/1893/5/ANIDA ISTIQOMAH - BAB IV.pdf · Proses pelaksanaan kegiatan keagamaan di MTs Muhammadiyah Purwokerto

51

Kedisiplinan dalam sholat berjamaah terlihat pada keterkaitannya

dengan waktu. Setiap sholat memiliki waktunya sendiri, dan sholat

Dhuhur tidak boleh dilaksanakan pada lain waktu. Kerja keras dalam

sholat Dzuhur berjamaah terlihat dari para siswa yang bekerja keras

untuk bisa melakukan sholat Dzuhur secara berjamaah dan tepat

waktu”.

Kegiatan shalat dzuhur berjama‟ah di MTs Muhammadiyah

Purwokerto berjalan sejak tujuh tahun silam. Kegiatan shalat dzuhur

berjama‟ah pencetusnya adalah Kepala Madrasah MTs Muhammadiyah

Purwokerto yang kemudian dirundingkan oleh semua guru untuk diadakan

kegiatan shalat dzuhur di MTs Muhammadiyah Purwokerto.

Kegiatan shalat Dzuhur berjama‟ah sudah berjalan kurang lebih tujuh

tahun. Dan masih tetap terjaga konsistensinya sampai sekarang.

Kesimpulan dari beberapa hasil wawancara di atas adalah

a. Pelaksanaan sholat dhuhur setelah bel istirahat kedua

b. Siswa langsung keluar menuju masjid membawa peralatan sholat bagi

putri yaitu mukena dan mengambil air wudhu

c. Tidak ada siswa yang jajan terlebih dahulu, semua siswa sholat Dhuhur

berjamaah terlebih dahulu baru jajan.

d. Sholat Dhuhur berjamaah dilaksanakan setiap hari

e. Tujuan kegiatan shalat dzuhur berjama‟ah adalah untuk meningkatkan

kedisiplinan siswa dalam melakukan segala aktivitasnya terutama shalat

di awal waktu

f. Siswa diharapkan menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa.

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER, ANIDA ISTIQOMAH AL MUNAWAROH, FAI UMP 2017

Page 12: BAB IV IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN ...repository.ump.ac.id/1893/5/ANIDA ISTIQOMAH - BAB IV.pdf · Proses pelaksanaan kegiatan keagamaan di MTs Muhammadiyah Purwokerto

52

3. Hafalan Suratan Juz 30

Pelaksanaan hafalan suratan juz 30 sudah berjalan cukup lama yaitu

sekitar kurang lebih tujuh tahun. Dilaksanakan setelah sholat Dhuha selesai.

Seperti yang diungkapkan Ibu Rasiwen selaku Kepala Madrasah :

“Hafalan suratan juz 30 untuk siswa kelas 8 baik semester gasal

maupun semester genap. Setelah sholat Dhuha selesai siswa langsung

masuk ke kelas masing-masing dan dipantau oleh guru yang bertugas

pada kelas masing-masing. Setiap kelas ada jadwal hafalan suratan

sudah terpampang di depan kelas misal hari senin menghafalkan surat

Al-Fajr dan al-ghosyiyah. Alhamdulillah semuanya sudah terjadwal

secara rapi dan berjalan dengan lancar. Dengan adanya kegiatan

hafalan suratan juz 30 para siswa mempunyai sikap kerja keras, dan

pantang menyerah. Sikap kerja keras tercemin dari para siswa yang

menghafal secara terus menerus setiap paginya tanpa lelah walaupun

mereka sudah hafal. Sikap pantang menyerah tercermin dengan

adanya siswa yang belum hafal maka siswa tersebut tidak pantang

menyerah untuk menghafalkan karena teman-teman sudah hafal

semuanya”.

Kegiatan hafalan suratan juz 30 dilaksanakan setiap hari, dengan

dipantau oleh para guru yang bertugas. Para siswa membaca bersama-sama

dengan teman sekelasnya sesuai dengan jadwal yang telah terpampang

setelah selesai membaca dilanjutkan dengan kegiatan berikutnya yaitu baca

tulis Al-Qur‟an. Hafalan suratan juz 30 merupakan kegiatan rutin yang

setiap hari dilaksanakan di MTs Muhammadiyah Purwokerto.

Kesimpulan dari wawancara di atas adalah sebagai berikut :

a. Kegiatan hafalan suratan juz 30 dilaksanakan setiap hari

b. Hafalan suratan juz 30 untuk siswa kelas 8 baik semester gasal maupun

semester genap

c. Setiap kelas ada jadwal hafalan suratan sudah terpampang di depan kelas

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER, ANIDA ISTIQOMAH AL MUNAWAROH, FAI UMP 2017

Page 13: BAB IV IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN ...repository.ump.ac.id/1893/5/ANIDA ISTIQOMAH - BAB IV.pdf · Proses pelaksanaan kegiatan keagamaan di MTs Muhammadiyah Purwokerto

53

d. Para siswa membaca bersama-sama dengan teman sekelasnya dengan

dipantau oleh para guru yang bertugas.

4. Baca Tulis Al-Qur‟an (BTA)

Pelaksanaan Baca Tulis Al-Qur‟an adalah setelah hafalan suratan juz

30 yaitu bagi kelas 8. Keterangan Ibu Rasiwen pada saat diwawancarai di

ruang Kepala Madrasah mengungkapkan:

“Pelaksanaan baca tulis Al-Qur‟an setelah hafalan suratan juz 30

dibimbing oleh wali kelas masing-masing. Kegiatan Baca Tulis Al-

Qur‟an dilaksanakan pada akhir pembelajaran, tetapi sekarang

dilaksanakan sekitar jam 07.35. Alasan dilaksanakan pada waktu pagi

hari karena pada waktu siang hari kurang efektif karena siswa sudah

merasa lelah dan ada yang ingin segera pulang, kalau dilaksanakan

pada jam pertama siswa masih segar dan tidak banyak waktu yang

terbuang. Tujuan dilaksanakannya Baca Tulis Al-Qur‟an agar para

siswa dapat lancar membaca Al-Qur‟an”.

Sependapat dengan pendapat di atas adalah apa yang diungkapkan

oleh Bapak Ahmad Fauzan selaku guru Qur‟an Hadits saat di wawancarai di

ruang kelas :

“Pada saat awal dilaksanakan Baca Tulis Al-Qur‟an waktunya sekitar

pukul 13.30 WIB. Hal itu sangat tidak efektif karena banyak siswa

yang minta pulang, bermain ke kelas sebelah atau keluar ruangan

tanpa izin. Setelah saya diamanahi untuk menjadi penanggung jawab

saya ganti menjadi pagi hari agar para siswa tidak berlarian di depan

kelas, dan lebih bisa dikondisikan. Setiap siswa mempunyai kartu

BTA sendiri-sendiri. Setiap siswa yang mau maju BTA dilihat hari ini

surat apa, dilihat juga hari kemarin sudah lanjut atau masih diulang.

Untuk setiap harinya seluruh siswa dapat mengaji semuanya. Guru

meminta bantuan siswa yang sudah lancar membaca Al-Qur‟an untuk

ikut membantu dalam proses pelaksanaan membaca Al-Qur‟an. Tetapi,

semua tidak lepas dari pengawasan guru. Siswa yang sudah lancar

nantinya akan belajar membaca dengan guru”.

Pada hari yang berbeda, saat diwawancarai di ruang guru, Ibu Laelatul

Maghfiroh selaku guru Aqidah Akhlaq menjelaskan sebagai berikut :

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER, ANIDA ISTIQOMAH AL MUNAWAROH, FAI UMP 2017

Page 14: BAB IV IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN ...repository.ump.ac.id/1893/5/ANIDA ISTIQOMAH - BAB IV.pdf · Proses pelaksanaan kegiatan keagamaan di MTs Muhammadiyah Purwokerto

54

“Baca Tulis Al-Qur‟an dilaksanakan setelah menghafal suratan juz 30.

Para siswa membawa iqra‟ yang masih iqra‟ dan bagi yang sudah Al-

Qur‟an membawa Al-Qur‟an. Para siswa maju satu persatu untuk

membaca dan masing-masing anak mempunyai kartu kontrolnya

sendiri-sendiri di samping guru juga mempunyai buku sendiri. Siswa

sendiri senang dan semangat dengan adanya kegiatan baca tulis Al-

Qur‟an. Tujuan dilaksanakan baca tulis Al-Qur‟an agar para siswa

lebih lancar dalam membaca Al-Qur‟an. Dengan adanya kegiatan baca

tulis Al-Qur‟an siswa secara mandiri membawa Al-Qur‟an dan iqra‟

dari rumah. Dengan kegiatan baca tulis Al-Qur‟an siswa setiap

harinya menjadi gemar membaca Al-Qur‟an dan iqra‟. Para siswa juga

mempunyai sikap peduli yaitu membantu teman yang belum bisa

lancar membaca Al-Qur‟an”.

Kesimpulan dari hasil wawancara di atas adalah sebagai berikut :

a. Pelaksanaan baca tulis Al-Qur‟an setelah siswa membaca suaratan juz 30

selesai.

b. Baca tulis Al-Qur‟an dilaksanakan setiap hari.

c. Kegiatannya jam 07.30 sampai dengan jam 08.00 WIB.

d. Para siswa maju satu persatu dengan membawa Al-Qur‟an bagi yang Al-

Qur‟an. Bagi yang masih iqra‟ membawa iqra‟.

e. Guru melihat sudah sampai mana siswa tersebut membaca Al-Qur‟an

dengan melihat buku kontrol.

f. Setelah membaca selesai guru menulis di buku kontrol siswa maupun

guru apakah lanjut atau diulang.

g. Respon siswa senang dan semangat dengan dilaksankannya kegiatan

baca tulis Al-Qur‟an.

h. Tujuan dilaksanakan baca tulis Al-Qur‟an adalah agar para siswa lancar

dalam membaca Al-Qur‟an.

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER, ANIDA ISTIQOMAH AL MUNAWAROH, FAI UMP 2017

Page 15: BAB IV IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN ...repository.ump.ac.id/1893/5/ANIDA ISTIQOMAH - BAB IV.pdf · Proses pelaksanaan kegiatan keagamaan di MTs Muhammadiyah Purwokerto

55

C. Karakter yang Terbentuk Dalam Kegiatan Keagamaan

Adapun karakter yang terbentuk dalam kegiatan keagamaan di MTs

Muhammadiyah Purwokerto adalah sebagai berikut :

1. Sholat Dhuha

Pelaksanaan sholat Dhuha di MTs Muhammadiyah Purwokerto sudah

berjalan kurang lebih tujuh tahun. Melalui sholat Dhuha para siswa menjadi

terbentuk karakternya seperti karakter religius, disiplin, bersahabat dan

toleransi. Karakter religius merupakan sikap dan perilaku yang patuh dalam

ajaran agama yang dianutnya.

Religius adalah proses mengikat kembali atau bisa dikatakan dengan

tradisi, sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan

kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan

dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.( Listyarti,

2012 :5)

Karakter disiplin merupakan tindakan yang menunjukan perilaku tertib

dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.(Zubaedi, 2013: 75).

Berdasarkan pengamatan dari peneliti, dengan adanya sholat Dhuha para

siswa berangkat lebih awal ke sekolah. Dengan datang lebih awal ke sekolah

menyebabkan siswa tidak melanggar tata tertib sekolah. (Hasil Observasi,

tanggal 23 Januari 2017)

Karakter bersahabat merupakan tindakan yang memperlihatkan rasa

senang berbicara, bergaul dan bekerja sama dengan orang lain. Karakter

bersahabat terbentuk karena sholat Dhuha ini dilaksanakan dengan bersama-

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER, ANIDA ISTIQOMAH AL MUNAWAROH, FAI UMP 2017

Page 16: BAB IV IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN ...repository.ump.ac.id/1893/5/ANIDA ISTIQOMAH - BAB IV.pdf · Proses pelaksanaan kegiatan keagamaan di MTs Muhammadiyah Purwokerto

56

sama dalam satu masjid, jadi secara tidak langsung mereka saling menjaga

hubungan baik, berkomunikasi dengan baik, tidak bermusuhan dan rasa

bersahabat dengan sesama dan tidak saling mengganggu sesama teman,

serta lebih menjaga sopan santun terhadap guru. (Hasil Observasi, tanggal

23 Januari 2017)

Kegiatan berdzikir dan berdo‟a bersama-sama merupakan rangkaian dari

kegiatan sholat Dhuha. Dalam kegiatan berdo‟a bersama juga tersirat

pembentukan karakter untuk toleransi. Toleransi tersebut adalah bagaimana

siswa dapat menghargai antara satu dengan yang lain yang diwujudkan

melalui kehidupan sehari-hari dengan berbicara sopan dengan sesama teman

dan tidak menyinggung perasaan teman dalam berbicara. (Hasil Observasi,

tanggal 24 Januari 2017)

Diketahui bahwa dalam sekolah terdapat beragam siswa yang berbeda

status sosial, karakternya, tingkah lakunya, tingkat pengetahuannya, tingkat

ekonominya dan semacamnya. Perbedaan-perbedaan tersebut tentunya bisa

saja menjadi pemicu konflik antar siswa jika tidak dikokohkan dengan sikap

toleransi, sikap saling menghargai antara satu siswa dengan yang lain.

2. Shalat Dzuhur Berjamaah

Shalat Dzuhur berjamaah menjadi kegiatan rutin yang dilaksanakan

setiap hari di MTs Muhammadiyah Purwokerto. Karakter yang terbentuk

melalui shalat Dhuhur berjamaah adalah karakter religius, kerja keras, jujur

dan disiplin. Shalat Dhuhur berjamaah melahirkan karakter religius karena

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER, ANIDA ISTIQOMAH AL MUNAWAROH, FAI UMP 2017

Page 17: BAB IV IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN ...repository.ump.ac.id/1893/5/ANIDA ISTIQOMAH - BAB IV.pdf · Proses pelaksanaan kegiatan keagamaan di MTs Muhammadiyah Purwokerto

57

dengan shalat Dhuhur akan memupuk kepatuhan para siswa terhadap ajaran

agamanya. (Hasil Observasi, tanggal 25 Januari 2017)

Karakter kerja keras terbentuk dari para siswa yang berupaya sungguh-

sungguh untuk melaksanakan sholat Dhuhur secara berjamaah dan setelah

melaksanakan shalat Dhuhur berjamaah mereka menjadi lebih bersemangat

dalam belajar. (Hasil Observasi, tanggal 25 Januari 2017)

Berdasarkan pengamatan dari peneliti, karakter disiplin terbentuk dari

para siswa yang melaksanakan sholat Dhuhur tepat waktu. Sehingga di

dalam kehidupan di sekolah mereka berusaha tidak terlambat masuk ke

kelas setelah melaksanakan shalat Dhuhur. (Hasil Observasi, tanggal 25

Januari 2017)

Siswa yang terbiasa menjaga sholat menjadi anak yang jujur. Suatu

karakter yang tertanam dalam jiwa anak bahwa Allah lah yang akan

mengawasi setiap gerak dan aktivitas dirinya. Maka tidak akan ada siswa

yang mencontek ketika ulangan. Tidak ada siswa yang mengambil barang

siswa lain, karena kejujuran telah tertanam di dalam hatinya bahwa Allah

selalu mengawasi. (Hasil Observasi, tanggal 25 Januari 2017)

3. Hafalan suratan juz 30

Pelaksanaan hafalan suratan juz 30 sudah berjalan cukup lama yaitu

sekitar kurang lebih tujuh tahun. Dan masih tetap terjaga konsistensinya

sampai sekarang. Karakter yang terbentuk adalah karakter kerja keras, dan

pantang menyerah. Kerja keras adalah perilaku yang menunjukan upaya

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER, ANIDA ISTIQOMAH AL MUNAWAROH, FAI UMP 2017

Page 18: BAB IV IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN ...repository.ump.ac.id/1893/5/ANIDA ISTIQOMAH - BAB IV.pdf · Proses pelaksanaan kegiatan keagamaan di MTs Muhammadiyah Purwokerto

58

sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas,

serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. (Zubaedi, 2013: 75).

Karakter kerja keras tercemin dari para siswa yang menghafal secara

terus menerus setiap paginya tanpa lelah walaupun mereka sudah hafal.

Karakter pantang menyerah tercermin dengan adanya siswa yang belum

hafal maka siswa tersebut tidak putus asa untuk menghafalkan.

4. Baca Tulis Al-Qur‟an

Pelaksanaan Baca Tulis Al-Qur‟an adalah setelah hafalan suratan juz 30

yaitu bagi kelas 8. Baca tulis Al-Qur‟an dilaksanakan setiap hari jam 07.30

sampai dengan jam 08.00 WIB. Dengan adanya kegiatan baca tulis Al-

Qur‟an karakter siswa yang terbentuk adalah karakter mandiri, gemar

membaca, kerja keras dan peduli sosial. Karakter mandiri tercermin dari

para siswa yang secara mandiri membawa Al-Qur‟an dan iqra‟ dari rumah

dan dalam kegiatan pembelajaran para siswa juga secara mandiri membawa

perlengkapan seperti alat tulis ke sekolah tanpa meminjam teman. (Hasil

Observasi, tanggal 26 Januari 2017)

Karakter gemar membaca tercermin dari para siswa yang setiap harinya

membaca Al-Qur‟an dan iqra‟. Beradasarkan pengamatan dari peneliti pada

saat pembelajaran, guru juga mewajibkan siswanya untuk meminjam buku

di perpustakaan sehingga para siswa pada saat pembelajaran diwajibkan

untuk membaca terlebih dahulu. (Hasil Observasi, tanggal 28 Januari 2017).

Karakter peduli sosial tercermin dari para siswa yang membantu teman

yang belum bisa lancar membaca Al-Qur‟an. Dalam kehidupan sehari-hari

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER, ANIDA ISTIQOMAH AL MUNAWAROH, FAI UMP 2017

Page 19: BAB IV IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN ...repository.ump.ac.id/1893/5/ANIDA ISTIQOMAH - BAB IV.pdf · Proses pelaksanaan kegiatan keagamaan di MTs Muhammadiyah Purwokerto

59

di sekolah juga terlihat para siswa yang membantu teman yang sedang

kesulitan dalam mengerjakan tugas. (Hasil Observasi, 28 Januari 2017)

D. Kendala Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Kegiatan Keagamaan

Dalam proses pelaksanaan kegiatan MTs Muhammadiyah Purwokerto

mempunyai kendala-kendala atau hambatan dari beberapa hal diantaranya :

1. Banyak anak yang belum memahami tata cara sholat dan do‟a sholat yang

sesuai dengan Al-Qur‟an dan As-Sunnah, sehingga sekolah harus melatih

siswa untuk menghafal do‟a-do‟a sholat dari nol dan beserta tata cara sholat.

2. Banyak siswa yang beranggapan bahwa sholat Dhuha merupakan amalan

sunnah tidak penting.

3. Ada beberapa anak sengaja datangnya terlambat, sehingga guru harus

memanggil siswa yang datang terlambat untuk cepat ke masjid.

4. Masalah waktu karena Baca Tulis Al-Qur‟an hanya diberikan waktu

maksimal 30 menit sehingga waktu yang hanya 30 menit terkadang ada

siswa yang membacanya hanya beberapa ayat sehingga tidak maksimal

hanya membaca sedapatnya saja.

Untuk mengatasi kendala implementasi pendidikan karakter melalui

kegiatan keagamaan di MTs Muhammadiyah Purwokerto, solusi yang

diberikan pihak sekolah adalah siswa yang tidak mengikuti shalat Dhuha akan

diberikan sanksi yaitu shalat Dhuha di lapangan. Menggunakan waktu dengan

sebaik-baiknya dalam kegiatan baca tulis Al-Qur‟an.

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER, ANIDA ISTIQOMAH AL MUNAWAROH, FAI UMP 2017