IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KELOMPOK USAHA BERSAMA...

23
1 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) (Studi pada Kecamatan Palmatak Kabupaten Kepulauan Anambas) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Bidang Ilmu Administrasi Negara pada Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang Oleh HANAFI NIM : 110563201004 PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2015

Transcript of IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KELOMPOK USAHA BERSAMA...

1

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE)

(Studi pada Kecamatan Palmatak Kabupaten Kepulauan Anambas)

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Sebagai Syarat Untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Bidang Ilmu Administrasi Negara pada

Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang

Oleh

HANAFI

NIM : 110563201004

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2015

2

ABSTRAK

Peraturan Bupati Kepulauan Anambas Nomor 11 Tahun 2013 tentang

petunjuk pelaksanaan pemberian bantuan sosial bagi kelompok usaha bersama

(KUBE) dalam rangka penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Kepulauan

Anambas. Menimbang : pelaksanaan pemberian bantuan Sosial bagi Kelompok

Usuha Bersama (KUBE) dalam rangka penanggulangan kemiskinan di Kabupaten

Kepulauan Anambas.

Kecamatan Palmatak terletak dalam gugusan Kepulauan Anambas dan

merupakan salah satu kecamatan yang termasuk dalam wilayah Pemerintahan

Kabupaten Kepulauan Anambas. Palmatak berada pada kawasan yang merupakan

salah satu wilayah yang ada dikawasan Kabupaten Kepulauan Anambas,

Kecamatan Palmatak memilik 15 desa yang dimana tiap-tiap 1 desa memiliki

Kelompok Usaha Bersama (KUBE) di Kecamatan Palmatak Kabupaten

Kepulauan Anambas. Melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) di harapkan

juga kelompok sasaran harus menjadi pelaku utama dalam pembangunan yang

berpusat pada rakyat lebih menekankan pada pemberdayaan masyarakat

memandang inisiatif kreatif rakyat sebagai sumber daya pembangunan yang

paling utama dan memandang kesejahteraan rakyat sebagai tujuan yang harus

dicapai oleh proses pembangunan

Teori penelitian ini adalah Meter dan Horn (subarsono:2006:99)

mengemukakan bahwa terdapat enam variabel yang mempengaruhi kinerja

implementasi yaitu : a. Standar dan Sasaran Kebijakan b. Sumberdaya c.

Hubungan antar Organisasi d. Karakteristik agen Pelaksan e. Kondisi Sosial,

Politik dan Ekonomi f. Disposisi Implementor.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik analisis deskriptif

kualitatif, menurut bogdan dan biklen (moleong,2011:248) teknik analisis data

merupakan upaya yang dilakukan dengan jalan berkerja dengan data,

mengorganisasikan data, dalam satuan yang dapat dikelola, mencari dan

menemukan pola, menemukan apa apa yang dapat menceritakan dengan orang

lain.

Berdasarkan keenam variabe tersebut, bahwa setiap kegiatan yang

diberikan oleh pemerintah untuk membantu masyarakat, masih belum

terlaksanakan, masih ada beberapa kekurangan penyediaan lahan untuk hasil dari

Kelompok-Kelompok (KUBE) tersebut, dari hasil temuan dilapangan ada

beberapa keluhan Kelompok-Kelompok (KUBE) setiap kegiatan yang

dilaksanakan jangan Ketua (KUBE) saja yang mendapatkan pelatihan dasar

seharusnya beberapa dari anggota harus diberikan juga pelatihan dasar.

Kata Kunci : Implementasi, Kebijakan, Kinerja.

3

ABSTRAK

Anambas Regent Regulation No. 11 of 2013 concerning the provision of

social assistance the implementation guidelines for joint enterprise group (KUBE)

in the context of poverty reduction in Anambas Island.Considering: the

implementation of the provision of social support for the Business Group (KUBE)

in the context of poverty reduction in Anambas Island.

Palmatak sub-district is located in the constellation Anambas and is one of

the districts were included in the Government of Anambas Island. Palmatak are in

the area which is one of the areas that are region Anambas Island, District

Palmatak pick the 15 villages where each one village has a Business Group

(KUBE) in District Palmatak of Anambas Island. Through the Business Group

(KUBE) is expected also the target group should be the main actors in the

development of people-centred emphasis on community empowerment looking at

creative initiative of the people as a development resource most important and

considered the welfare of the people as a goal to be achieved by the development

process ,

This research is the theory Meter and Horn (Subarsono: 2006: 99) argues

that there are six variables that affect the performance of implementation,

namely: a. Standards and Policy Targets b. Resource c. Relations between the

Organization d. Characteristics Implementing agency e. Social conditions,

Politics and Economics f. DispositionImplementer.

In this study the authors used a technique qualitative descriptive analysis,

according Bogdan and Biklen(Moleong, 2011: 248) data analysis techniques is

the effort made by way of working with the data, organize data, sort it out in units

that can be managed, synthesizing, searching and find the pattern, find anything

that can be told by others.

Based on six variables, that every activity is given by the government to

help the public, are still not fulfilled properly there are still some shortcomings

provision of land for the results of Groups (KUBE) that, from the findings of the

field there are some complaints of Groups (KUBE) on any activity carried out not

only Chairman (KUBE) who receive basic training, should have some of the

members should be given basic training as well.

Keywords: Implementation, Policy, performance.

4

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

HALAMAN TANDA TANGAN TIM PENGUJU ............................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN ................................................................................. v

HALAMAN MOTTO ............................................................................................ vi

ABSTRAK ............................................................................................................. ix

ABSTRACK ............................................................................................................ x

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................. 1

B. Perumusan Masalah ......................................................................... 9

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ..................................................... 9

D. Kerangka Teoritis ........................................................................... 10

E. Konsep Operasional ....................................................................... 22

F. Metode Penelitian........................................................................... 24

1. Jenis Penelitian ................................................................... 24

2. Lokasi Penelitian ................................................................ 24

3. Informan ............................................................................. 24

5

4. Sumber dan Jenis Data ....................................................... 26

5. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 26

6. Teknik Analisis Data .......................................................... 27

BAB II LANDASAN TEORI

A. Administrasi ............................................................................. 27

B. Implementasi ............................................................................ 28

C. Kebijakan ................................................................................. 28

D. Implementasi Kebijakan........................................................... 31

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Gambaran Kecamatan Palmatak .............................................. 39

B. Visi dan Misi Kecamatan Palmatak ......................................... 40

C. Susunan Organisasi Kecamatan Palmatak ............................... 41

D. Jumlah Penduduk Kecamatan Palmatak .................................. 42

BAB IV Implementasi Kebijakan Kelompok Usaha Bersama (KUBE)(studi

pada Kecamatan Palmatak Kabupaten Kepulauan Anambas)

A. Karakteristik Responden .......................................................... 44

a. Karakteristik Bedasarkan Umur ......................................... 45

b. Karakteristik Berdasarkan Tingkat Pendidikan ................. 46

c. Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamain ........................ 47

d. Karakteristik Berdasarkan Pekerjaan ................................. 47

B. Implementasi Kebijakan Kelompok Usaha Bersama (KUBE)

(studi pada Kecamatan Palmatak Kabupaten Kepulauan

Anambas ................................................................................... 49

C. Faktor-Faktor Penghambat dalam Implementasi Kebijakan

Kelompok Usaha Bersama (KUBE)(studi pada Kecamatan

Palmatak Kabupaten Kepulauan Anambas .............................. 76

BAB V PENUTUP

a. Kesimpulan ........................................................................ 79

b. Saran ................................................................................... 81

DAFTAR PUSTAKA

6

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DAFTAR TABEL

Tabel. III. 1 1. Kelompok Yang Menerima Bantuan (KUBE) ........................... 42

Tabel. IV. 1 2. Karakteristik Informan Berdasarkan Umur ................................ 44

Tabel. IV. 2 3. Karakteristik Berdasarkan Pendidikan ....................................... 45

Tabel. IV. 3 4. Karakteristik Berdasarkan Kelamin ........................................... 46

Tabel. IV. 4 5. Karakteristik Berdasarkan Pekerjaan ......................................... 46

DAFTAR GAMBAR

Gambar.I.1 1. Faktor Penentu Implementasi ..................................................... 21

Gambar.II.1 2.Model Implementasi Kebijakan ................................................. 34

Gambar.II.2 3.Faktor Penentu Implementasi Menurut Edward III ................... 38

Gambar.III.1 4. Organisasi Kecamatan Palmatak ............................................... 41

Gambar.IV.1 5. Hubungan Antar Pertumbuhan Ekonomi .................................. 57

Gambar.IV.2 6. Struktur Oganisasi Dinas Sosial ................................................ 62

Gambar.IV.2 7. Struktur Organisasi KUBE ......................................................... 67

7

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pembangunan melalui Kelompok usaha bersama (KUBE) kelompok

sasaran mampu menggali dan memanfaatkan sumberdaya yang ada di

Kecamatan Palmatak Kabupaten Kepulauan Anambas dari kelompok sasaran

yang berada didesa-desa terpencil diharapkan agar bisa menggali potensi

yang ada didaerah mansing-mansing dari kelompok sasaran yang ada di

Kecamatan Palmatak Kabupaten Kepulauan Anambas. Sebelum melakukan

kegiatan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) masyarakat diberi pelatihan

terlebih dahulu agar seuatu kegiatan berjalan dengan baik pemerintah

Kabupaten Kepulauan Anambas memberikan pelatihan manajemen

Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dan Usaha Peningkatan Pendapatan

Keluarga (UP2K) kepada 70 peserta se-anambas dalam pelatihan ini peserta

harus benar-benar serius dalam mengikuti pelatihan yang diberikan oleh

(BPMD) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. (Sumber

www.anambaspost.com).

Kegiatan pemberdayaan dan pembinaan Kelompok Usaha Bersama

(KUBE) bertujuan untuk meningkatkan evektifitas dari bantuan sosial bagi

Kelompok Usaha Bersama (KUBE) agar bisa mencapai tujuan dan

mewujudkan kemampuan yang handal untuk menghasilkan kemajuan dan

kesejahteraan masyarakat. Kecamatan Palmatak Kabupaten Kepulauan

Anambas memilki 15 desa yang tersebar luas dikawasan Kecamatan Palmatak

8

setiap desa memiliki jarak tempuh yang luar biasa jauh keterjangkauan

tempat untuk mencapai tiap-tiap desa memerlukan waktu yang cukup lama

untuk mencapai tujuan kedesa yang lain seperti piasan ke anambas

membutuhkan waktu 45 menit untuk sampai ketujuan. Menurut data dari

Dinas Sosial Kecamatan Palmatak Memiliki usaha kue basah dan kue kering

dan usaha peternakan dan ada juga usaha lainnya dari 15 Kelompok Usaha

Bersama (KUBE) dari kelompok-kelompok yang ada tersebar luas dikawasan

Kecamatan Palmatak, kelompok-kelompok tersebut banyak memiliki kendala

dalam melaksanankan Kegiatan Kelompok Usaha Bersama (KUBE)

Kelompok Usaha Bersama (KUBE) adalah himpunan yang dibentuk,

tumbuh dan berkembang atas dasar prakarsanya sendiri, saling berinteraksi

antara satu anggota dengan anggota lainnya, dan tinggal dalam satuan

wilayah tertentu dengan tujuan untuk meningkatkan relasi sosial yang

harmonis, memenuhi kebutuhan anggota, memecahkan masalah sosial yang

dialaminya dan menjadi wadah pengembangan usaha bersama. Kecamatan

Palmatak memiliki 15 desa yang memiliki Kelompok Usaha Bersama

(KUBE) yang dimana desa-desa tersebut memiliki jarak tempuh yang sangat

jauh dari Kecamatan Palmatak.

Berbagai gejala yang di temukan beberapa permasalahan 1. Kurangnya

pengawasan dinas sosial. 2. Kurangnya pemahaman dalam menentukan usaha

3. Kurangnya pengetahuan 4. Kurangnya motivasi antar kelompok. Berbagai

upaya yang dibuat oleh pemerintah untuk menggerakan sektor perekonomian

daerah agar bisa membantu masyarakat yang tidak mempunyai pekerjaan

9

contohnya untuk mengerakan nilai kewirausahaan masyarakat dan untuk

membantu masyarakat yang kurang mampu disetiap kegiatan yang diberikan

oleh pemerintah banyak kelompok-kelompok Kube tersebut memiliki kendala

dalam melakukan usaha yang dijalankannya agar setiap kegiatan yang

diberikan pemerintah itu agar bisa berjalan dengan baik maka dibutuhkan

dengan suatu penelitian tentang Kelompok usaha bersama (KUBE)

Berdasarkan gejala di atas, maka penulis tertarik untuk memilih judul

“IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KELOMPOK USAHA BERSAMA

(KUBE) (Studi pada Kecamatan Palmatak Kabupaten Kepulauan Anambas)

Perumusan Masalah

Implementasi Kebijakan terdiri dari tujuan atau sasaran kebijakan,

aktivitas atau kegiatan pencapaian tujuan. di samping itu, kebijakan

pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

belum tercapai dengan baik masih banyak menemui kendala terutama pada

tataran implementasinya.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis berusaha merumuskan masalah

yang ingin diteliti agar tidak menyulitkan dalam pengumpulan data yang di

perlukan, oleh karna itu penulis merumuskan sebagai berikut : “Bagaimana

implementasi kebijakan kelompok usaha (KUBE) di Kecamatan Palmatak

Kabupaten Kepulauan Anambas” ?

Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

10

a. Untuk mengetahui implementasi kebijakan kelompok usaha bersama

(KUBE) di Kecamatan Palmatak Kabupaten Kepulauan Anambas

b. Untuk mengetahui hambatan dalam Implemetasi Kebijakan kelompok

usaha bersama (KUBE) di Kecamatan Palmatak Kabupaten Kepulauan

Anambas.

Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian di antaranya :

a. Sebagai bahan masukan bagi institusi terkait yaitu di Kecamatan Palmatak

Kabupaten Kepulauan Anambas maupun di dinas-dinas terkait

b. Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya ingin mendalami kajian

terhadap implementasi kebijakan kelompok usaha bersama (KUBE).

c. Sebagai bahan untuk memperluaskan pengetahuan tentang Ilmu

Adminstrasi Negara khususnya bagi penulis sendiri.

Kerangka Teori

Implementasi kebijakan terdiri dari tujuan atau sasaran kebijakan,

aktivitas, atau kegiatan pencapaian tujuan, dari hasil kegiatan. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa implementasi merupakan suatu proses yang dinamis,

dimana pelaksana kebijakan melakukan suatu aktivitas atau kegiatan,

sehingga pada akhirnya akan mendapatkan suatu hasil yang sesuai dengan

tujuan atau sasaran kebijakan itu sendiri. Keberhasilan suatu implementasi

kebijakan dapat diukur atau dilihat dari proses dan pencapaian tujuan hasil

akhir (output), yaitu : tercapai atau tidaknya tujuan-tujuan yang ingin diraih.

11

Meter dan Horn (Subarsono:2006:99) mengemukakan bahwa terdapat

enam variabel yang mempengaruhi kinerja implementasi, yakni;

a) Standar dan sasaran kebijakan, di mana standar dan sasaran kebijakan

harus jelas dan terukur sehingga dapat direalisir apabila standar dan

sasaran kebijakan kabur.

b) Sumberdaya, dimana implementasi kebijakan perlu dukungan sumberdaya,

baik sumber daya manusia maupun sumber daya non manusia.

c) Hubungan antar organisasi, yaitu dalam banyak program, implementor

sebuah program perlu dukungan dan koordinasi dengan instansi lain,

sehingga diperlukan koordinasi dan kerja sama antar instansi bagi

keberhasilan suatu program.

d) Karakteristik agen pelaksana yaitu mencakup struktur birokrasi, norma-

norma dan pola-pola hubungan yang terjadi dalam birokrasi yang

semuanya itu akan mempengaruhi implementasi suatu program.

e) Kondisi sosial, politik, dan ekonomi. Variable ini mencakup ekonomi

lingkungan yang dapat mendukung keberhasilan implementasi kebijakan,

sejauh mana kelompok-kelompok kepentingan memberikan dukungan bagi

implementasi kebijakan, karakteristik para partisipan, yakni mendukung

atau menolak, bagaimana sifat opini public yang ada di lingkungan, serta

apakah elite politik mendukung implementasi kebijakan.

f) Disposisi implementor yang mencakup tiga hal yang penting, yaitu respon

implementor terhadap kebijakan, yang akan mempengaruhi kemauannya

untuk melaksanakan kebijakan, kognisi yaitu pemahaman terhadap

kebijakan, intensitas disposisi implementor, yaitu preferensi nilai yang

dimiliki oleh implementor.

12

Konsep Operasional

Standar dan sasaran kebijakan:

a. Sasaran kebijakan

Sumberdaya:

b. Potensi sumberdaya

Hubungan antar organisasi:

c. Potensi hubungan

Karakteristik agen pelaksana:

d. Pola hubungan

Kondisi sosial, politik, dan ekonomi:

e. Potensi dukungan

Disposisi implementor:

f. Pemahaman

Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitan yang dilakukan ini adalah bersifat penelitian kualitatif

mengunakan metode kualitatif menurut Moleong (2011:9) yaitu pengamatan

wawancara atau penelaahan dokumen. Sedangkan deskriptif merupakan

berupa kata-kata dan gambar. Hal itu disebabkan oleh adanya penerapan

metode kualitatif, selain itu semua yang dikumpulkan berkemungkinan

menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti.

2. Lokasi Penelitian

13

Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Palmatak Kabupaten Kepulauan

Anambas.

3. Informan

Penentuan informan kunci dalam penelitian ini adalah 15 kelompok

KUBE yang berada di Kecamatan Palmatak Kabupaten Kepulauan Anambas.

dan ditambah degan pengawasan (KUBE) Kecamatan Palmatak 1(orang)

kemudian sebagai Pengawasan (KUBE) Kabupaten Kepulauan Anambas

1(orang) jumlah Informan 17 (orang).

4. Sumber Data

a. Data Primer

b. Data sekunder

5. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

b. Wawancara

c. Studi dokumentasi

6. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik analisis deskriptif

kualitatif, Menurut Bogdan dan Biklen (Moleong,2011:248) teknik

analisis data merupakan upaya yang dilakukan dengan jalan berkerja

dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya dalam satuan

yang dapat dikelola, mensistensiskanya, mencari dan menemukan pola,

menemukan apa apa yang dapat diceritkan dengan orang lain

14

LANDASAN TEORI

1. Administrasi

Administrasi pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua pengertian.

a. Administrasi dalama arti sempit, yaitu berasal dari kata Adminis-tratie

(bahasa belanda), yang meliputi kegiatan : catat-mencatat, surat

menyurat, pembukuan ringan, ketik-mengetik, kegiatan menyusun

keterangan keterangan-keterangan secara sistematik, dan pencatatan-

pencatatanya secara tertulis untuk didokumentasikan, agar mudah

menemukannya bilamana akan di pergunakan lagi, baik secara

terpisah-pisahmaupun sebagai keseluruhan yang tidak terpisahkan, dan

segala sesuatu yang bersipat teknis ketatausahaan (clerical work). Jadi

pengertian administrasi negara sebagai ketatausahahaan (clerical work)

merupakan sebagaian kecil dari administrasi. (Soewarno : 1994) dalam

(Afiffuddin,2010:3).

b. Administrasi dalam arti luas berasal dari kata Administration (Bahasa

Inggris). Dibawah ini akan dikemukakan beberapa pedapat, arti atau

Definisi Administrasi dalam arti luas, yaitu.

Menurut Leonard D. White dalam (Afiffuddin 2010:4) Administrasi

adalah suatau proses yang pada umumnya terdapat pada semua usaha

kelompok, negara atau swasta, sipil atau meliter, usaha yang besar atau yang

kecil dan sebagainya.

15

Menurut H.A Simon dalam (Afiffuddin 2010:4) Administrasi adalah

kegiatan kelompok yang mengadakan kerja sama untuk menyelesaikan

tujuana bersama.

Menurut William H. Newman dalam (Afiffudin 2010:4) Administrasi

didefinisikan sebagai bimbingan, kepemimpinan dan pengawasan dari

usaha-usaha kelompok individu-individu terhaapa pencapaian tujuan

bersama.

Tata Usaha pada dasarnya tidak lebih merupakan kegiatan perkantoran,

sering terjadi pada seseorang yang bermaksut mengatakan tempat kegiatan

tata usaha suatu organisasi kerja, dengan menyebut “ Kantor Administrasi “

dengan demikian Tata Usaha pada dasarnya berarti Kegiatan menyusun

keterangan-keterangan secara sistematik, dan pencatatan-pencatatanya

secara tertulis untuk didokumentasikan agar mudah ditemukan bilamana

akan digunanakan lagi, baik secara terpisah-pisah maupun masih ada

hubungan antara satu dengan yang lain atau sebagai keseluruhan yang tidak

terpisahakan, Administrasi Negara kegiatan yang dilakukan mengelola

mendaya gunakan Sumberdaya Negara (Organisasi, Personalia Pegawai

Negara, dana dan lain-lainya) untuk dapat mengimplementasikan kebijakan

atau untuk mencapai tujuan negara.

2. Implementasi

Implementasi diartikan oleh Webster dalam (Widodo 2007:86)

menyediakan sarana untuk melaksanakan sesuatu, menimbulkan dampak

akibat terhadap sesuatu, implementasi berarti menyediakan sarana untuk

16

melaksanakan suatu kebijakan dan dapat menimbulkana dampak akibat

terhadap sesuatu tertentu. Jones mengartikan implementasi sebagai getting

the job done “and” doing it. Pengertian tersebut merupakan pengertian

yang sangat sederhana, akan tetapi dengan kesederhanaan rumusan seperti

itu tidak berarti implementasi kebijaksanaan merupakan suatu proses

kebijakan yang dapat dilakukan dengan mudah

3. Kebijakan

Kebijakan yang mempunyai potensi untuk menimbulkan masalah, terdapat

enam tipe kebijakan tersebut adalah kebijakan baru, kebijakan

didesentralisasikan, kebijakan kontroversial, kebijakan yang kompleks,

kebijakan yang berhubungan dengan krisis dan kebijakan yang ditetapkan

oleh pengadilan. Tipe-tipe kebijakan ini didasarkan pada karakteristik

masing-masing kebijakan.

a. Kebijakan-kebijakan baru, sesuai dengan istilah yang dipakai kebijakan

baru merupakan tipe kebijakan yang sama sekali baru sifat kebaruan dari

tipe kebijakan ini yang membuat kebijakan baru cendrung sukar

dilaksanakan.

b. Kebijakan yang didesentralisasikan, kebijakan yang membutuhkan usaha-

usaha implementasi yang sangat didesentralisasikan seringkali menghadapi

masalah-masalah implementasi

c. Kebijakan kontroversial, suatu kebijakan yang berasal dari hasil

perdebatan seringkali membutukan ketentuan-ketentuan yang kabur,

17

kebijakan seperti ini harus mengkompromikan banyak kepentingan yang

saling berseberangan.

d. Kebijakan-kebijakan yang kompleks, kebijakan yang kompleks

mempunyai unsur-unsur yang sama dengan kebijakan-kebijakan yang

kontroversial.

e. Kebijakan yang berhubungan dengan krisis, krisis-krisis terutama yang

melibatkan negara-negara lain, menimbulkan beban khusus dalam

pelaksanaan kebijakan.

f. Kebijakan yang ditetapkan oleh pengadilan, keputusan-keputusan

pengadilan nampaknya cendrung untuk keliru dalam pelaksanaanya.

4. Implementasi Kebijakan

Implementasi Menurut Mazmanian dan Sabatier dalam buku

(Widodo,2007:87) mengatakan bahwa, “implementasi adalah memahami apa

yang senyatanya terjadi sesudah program dinyatakan berlaku atau dirumuskan

merupakan fokus perhatian implementasi kebijaksanaan yakni kejadian-

kejadian dan kegiatan-kegiatan yang timbul sesudah disahkannya pedoman-

pedoman kebijaksanaan Negara yang mencakup baik usaha-usaha untuk

mengadministrasikannya maupun untuk menimbulkan akibat, dampak nyata

pada masyarakat atau kejadian-kejadian”

18

Kesimpulan

Setelah melakukan pembahasan dan menganalis data responden pada

bab IV yang dilakukan di Kecamatan Palmatak Kabupaten Kepulauan

Anambas, maka penulis dapat menarik kesimpulan dari wawancara anggota

kelompok (KUBE) maupun pengawasan (KUBE) di Kecamatan dengan

judul penelitian Implementasi Kebijakan Kelompok Usaha Bersama

(KUBE) (studi pada Kecamatan Palmatak Kabupaten Kepulauan Anambas),

kemudian penulis menyimpulkan sebagai berikut :

1. Standar dan Sasaran Kebijakan, Standar dan sasaran ini harus jelas dalam

menjalankan suatu kegiatan yang berkaitan dengan Implementasi, seperti

Kelompok Usaha Bersama (KUBE) pada Kecamatan Palmatak Kabupaten

Kepulauan Anambas

a. Dalam pemasaran hasil olahan memiliki hambatan.

b. Pengwasan dari pihak terkait juga memiliki hambatan.

2. Sumberdaya, Sumberdaya dapat kita ketahui sangat penting bagi setiap

daerah agar bisa mengetahui dimana potensi yang bisa digali dan di

manfaatkan.

a. Pengatahuan tentang Kelompok Usaha Bersama (KUBE) memiliki

hambatan dalam pemahaman tentang (KUBE)

b. Dalam menentukan usaha juga memiliki hambatan, banyak Kelompo-

Kelompok (KUBE) tidak aktif lagi.

3. Hubungan antar Organisasi, Hubungan antar Organisasi dalam banyak

program implementasi sebuah program perlu dukungan dari setiap intansi

19

lain agar suatu program tersebut agar bisa berjalan dengan baik dan

hubungan antar sesama sangat mendukung dalam kegiatan implementasi

agar keberhasilan suatu program.

a. Kesalah pahan diantara anggota dengan ketua.

b. Permasalah terjadi dikarnakan kurangnya hubungan Kekeluargaan

4. Karakteristik agen Pelaksana, Mencangkup struktur birokrasi dan pola

hubungan yang terjadi pada pemerintah mau pun masyarakat yang

bersangkutan suatu program yang dilaksanakan dapat mempengaruhi

kinerja implementasi.

a. Tidak adanya lahan yang menyediakan hasil olahan dari kelompok

Usaha Bersama (KUBE)

b. Kepedulian masyarakat terhadap Kelompok Usaha Bersama (KUBE)

kurang

5. Kondisi sosial, politik dan ekonomi, Mencangup sumberdaya ekonomi

lingkungan apakah masyarakat dapat mendukung keberhasilan

implementasi kebijakan dalam melaksanakan kelompok-kelompok

kegiatan agar bisa memberikan dukungan bagi implementasi kebijakan

dalam pencapaian tujuan

a. Adanya dukungan pemerintah terhadap Kelompok Usaha Bersama

(KUBE)

b. Lingkungan masyarakat setempat tidak memperdulikan Tentang

Bantuan Yang di Berikan Pemerintah.

20

6. Disposisi, Sebagai pemahaman bagi kelompok sasaran dalam menjalankan

kegiatan tersebut dan nilai-nilai yang didapatkan dalam kegiatan tersebut,

hal ini dapat mempengaruhi implementor dalam melaksanakan suatu

kegiatan

a. Kemauan masyarakat untuk daya saing dengan (KUBE) yang lain

tidak ada.

b. Rendahnya komitmen masyarakat untuk menjalakan Kelompok Usaha

Bersama (KUBE)

Saran

Saran yang perlu diberikan kepada dinas sosial harus benar-benar

melihat kondisi yang ada dilapangan dan harapan kedepan setiap penerima

bantuan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) harus benar-benar masyarakat

yang kurang mampu, pemerintah harus mengontrol setiap kegiatan yang

dilaksanakan oleh kelompok-kelompok sasaran dan harus benar-benar

sesuai dengan tugas mansing-mansing, dalam hal ini untuk mencapai tujuan

dari kegiatan (KUBE) tersebut seharusnya mengikuti langkah-langkah yang

menjadi panduan agar setiap kegiatan yang dilakasanakan akan berjalan

dengan baik, dan setiap program kegiatan yang dikeluarkan pemerintah

untuk masyarakat harus sesuai dengan implementasi kebijakan agar tidak

ada lagi hambatan-hambatan yang ada dilapangan.

1. Perlunya pengawasan dilapangan agar setiap kegiatan yang dibuat bisa

mencapai hasil.

21

2. Setiap kegiatan pemerintah harus menentukan usaha apa yang bagus

dilaksanakan didesa-desa tersebut agar tidak ada hambatan.

3. Dalam kegiatan tersebut Pemerintah harus menjaga komunikasi antar

Kelompok Sasaran dengan Pemerintah.

4. Untuk kedepanya pemerintah harus menyediakan rumah khas oleh-oleh

Anambas, agar setiap Kelompok Usaha Bersama (KUBE) bisa

memasarkan hasil usahanya.

5. Perlunya dukungan pemerintah untuk membenah perekonomian rumah

tangga, dan membantu masyarakat.

6. Penerimaan bantuan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) untuk kedepan

harus benar-benar yang kurang mampu.

22

DAFTAR PUSTAKA

Afiffudin 2010, Pengantar Administrasi Pembangunan, Konsep, teori, dan

Implikasinya di Era Reformasi

Bandung : Alfabeta, cv

Dale, Cypri J.P, 2013, Kuasa, Pembangunan, dan Pemiskinan Sistemik Labuan

bajo : Sunspirit Books

Dilp, Triguno, 2003, Budaya Kerja, Menciptakan Lingkungan yang Kondusive

untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja

Bandung : PT Refika Aditama

Hikmat, H, 2010, Strategi Pemberdayaan Masyarakat bandung : Anggota Ikapi

Kuncoro, M, 2004, Otonomi & Pembangunan Daerah: Peformasi, Perencanaan

strategi ,dan, peluang Jakarta : Erlangga

Moleong J, Lexy, 2011, Metode Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi Bandung : PT

Remaja Rosdakarya

Mulyana, deddy, 2006, Metodelogi Penelitian Kualitatif Bandung : PT Remaja

Rosdakarya Offset

Soetomo , 2009, Pembangunan Masyarakat, Merangkai Sebuah Kerangka

Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Siagian, P. 2003, Administrasi Pembangunan: Konsep,Dimensi,dan Strateginya

Jakarta : PT Bumi Aksara

Sugiyono, 2012, Metode Penelitian Administrasi Negara Bandung : Alfabeta

Subarsono, 2005, Analisis Kebijakan Publik, Konsep, Teori dan Aplikasi

Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Sedarmayanti, 2009, Reformasi Administrasi Publik, Reformasi Birokrasi dan

Kepemimpinan Masa Depan, Mewujudkan Pelayanan Prima dan

Kepemimpinan yang Baik

Widodo J, 2007, Analisis Kebijakan Publik, Konsep dan Aplikasi, Analisis Proses

Kebijakan Publik Malang : Bayumedia Publishing

Winarno , budi, 2012, Kebijakan Publik Teori, Proses, dan Studi Kasus

Yogyakarta : PT Buku Seru

23

Dokumen :

Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan Anambas

Tahun 2013

Peraturan Bupati Kepulauan Anambas

Nomor 11 Tahun 2013

Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang percepatan Penanggulangan

Kemiskinan

Pedoman Teknik Penulisan Usulan Penelitian Dan Skripsi Serta Ujian Sarjana

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji

Tanjungpinang 2011

Sumber Internet

http://www.anambaspost.com (diakases 24 feberuari 2015,20.15).