PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT...

184
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT MELALUI PENERAPAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VIII B SMP JOANNES BOSCO TAHUN AJARAN 2017/2018 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Oleh : Maria Yosefina Elsi Jehaduk Nim : 141224091 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT...

Page 1: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN

PENDAPAT MELALUI PENERAPAN NUMBERED HEADS

TOGETHER (NHT) MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

KELAS VIII B SMP JOANNES BOSCO

TAHUN AJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh :

Maria Yosefina Elsi Jehaduk

Nim : 141224091

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

i

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN

PENDAPAT MELALUI PENERAPAN NUMBERED HEADS

TOGETHER (NHT) MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

KELAS VIII B SMP JOANNES BOSCO

TAHUN AJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh :

Maria Yosefina Elsi Jehaduk

Nim : 141224091

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

i

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN

PENDAPAT MELALUI PENERAPAN NUMBERED HEADS

TOGETHER (NHT) MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

KELAS VIII B SMP JOANNES BOSCO

TAHUN AJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh :

Maria Yosefina Elsi Jehaduk

Nim : 141224091

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan untuk:

Kedua orang tua, Bapa Damianus Jehaduk dan Mama Gorita Setia, yang selalu

mendoakan dan mendukung setiap proses dalam penulisan skripsi ini.

Kakak Oktaviani Ija Jehaduk, Adik Kristina Veriyanti Jehaduk, Apri Nain

Wanam Demetrius Jehaduk, Melita Greis Jehaduk, dan Febriano Alvian

Jehaduk.

Tidak lupa pula saya persembahkan skripsi ini untuk semua orang yang selalu

bertanya, kapan wisuda? Bagi mereka, saya ucapkan terima kasih karena

dengan pertanyaan-pertanyaan itu saya semakin bersemangat dan termotivasi

untuk mengerjakan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

v

MOTTO

Bertekun dan berdoalah demi suatu tujuan yang mulia

Maria Yosefina Elsi Jehaduk

Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit

kembali setiap kali kita jatuh

Confusius

Jangan pernah menyerah jika kamu masih ingin mencoba. Jangan biarkan

penyesalan datang karena kamu selangkah lagi untuk menang

Raden Ajeng Kartini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

viii

ABSTRAK

Jehaduk, Maria Yosefina Elsi, 2018. Peningkatan Keterampilan Mengemukakan

Pendapat melalui Tipe Numbered Heads Together (NHT) Mata Pelajaran

Bahasa Indonesia Kelas VIII B SMP Joannes Bosco Tahun Ajaran 2017/2018.

Skripsi, PBSI, JPBS, FKIP, USD, Pembimbing Dr. B. Widharyanto, M.Pd.

Penelitian ini mengkaji tentang keterampilan mengemukakan pendapat siswa

SMP Joannes Bosco kelas VIII B tahun ajaran 2017/2018. Tujuan penelitian ini

adalah mendeskripsikan peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat siswa

kelas VIII B SMP Joannes Bosco tahun ajaran 2017/2018, melalui penerapan model

pembelajaran Kooperatif tipe NHT.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subyek penelitian ini

siswa kelas VIII B SMP Joannes Bosco yang terdiri dari 21 orang. Teknik analisis

data dilakukan melalui teknik kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif dilakukan

dengan penyajian data berupa (1) tabel distribusi frekuensi tunggal, (2) perhitungan

nilai rata-rata dari data frekuensi tunggal, (3) diagram persentase ketuntasan belajar

siswa. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara sebelum dan sesudah

dilakukan tindakan dengan menggunakan pendekatan Kooperatif tipe NHT dilakukan

test menggunakan uji paired test sample t-test. Teknik kualitatif berupa deskripsi

kalimat-kalimat yang mendeskripsikan penyajian data kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan mengemukakan pendapat

siswa pada prasiklus sejumlah 38,10% atau 8 siswa-siswi yang tuntas, siswa-siswi

yang tidak tuntas sejumlah 61,90% atau 13orang. Siklus I siswa-siswi yang tuntas

meningkat menjadi 66,67% atau 14 orang dan ketidaktuntasan siswa mengalami

pengurangan menjadi 33,33% atau 7 siswa-siswi. Ketuntasan nilai siswa-siswi dari

siklus I menuju siklus II mengalami peningkatan menjadi 90,48% atau 19 orangtuntas

dan 9,52% atau 2 orang tidak tuntas. Ketuntasan nilai Siswa dilihat dari nilai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) Bahasa Indonesia yakni ≥ 75. Hasil uji paired test

sample t-test menunjukkan perbedaan itu dapat dilihat t hitung lebih besar dari pada t

tabel (2,042) dan lebih kecil dari Asymp.Sig. (2-tailed) (0,05). T hitung pra siklus dan

siklus I (-7,129), t hitung siklus I dan siklus II (-3,990). Asymp.Sig. (2-tailed) pra

siklus dan siklus I (,000), siklus I dan siklus II (,001), Asymp.Sig. (2-tailed) setiap

siklus lebih kecil dari (0,05). Hasil yang diperoleh dari perhitungan paired test

sample t-test menunjukkan t hitung setiap siklus lebih besar dari pada t tabel (2,042)

dan Asymp.Sig. (2-tailed) setiap siklus lebih kecil dari (0,05). Dengan demikian

dapat disimpulkan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat

meningkatkan keterampilan mengemukakan pendapat siswa-siswi kelas VIII B SMP

Joannes Bosco tahun ajaran 2017/2018.

Kata kunci: Model kooperatif, tipe numbered heads together (NHT), keterampilan,

mengemukakan pendapat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

ix

ABSTRACT

Jehaduk, Maria Yosefina Elsi,2018. The Enhancement Of Giving Opinion Skill

Through Numbered Heads Together Type (NHT) In Indonesian Language

Subject For VIII B Class Of Joannes Bosco In Academic Year 2017/2018.

Thesis. PBSI, JPBS, FKIP,USD, adviser Dr. B. Widharyanto, M.Pd.

This research observes about giving opinion skill of class VIII B of SMP

Joannes Bosco in academic year 2017/2018. This research aims to describe the

enhancement of giving opinion skill of class VIII B of SMP Joannes Bosco in

academic year 2017/2018, through the application of cooperative learning model

NHT type.

Type of this research is classroom action rsearch. The subject of this research

is class VIII B of SMP Joanns Bosco consists of 21 students. Data analysis technique

is use quantitative and qualitative techniques. Quantitative analysis is conducted by

presenting data in the form of (1) single frequency distribution table, (2) calculation

of the average value of single frequency, (3) percentage diagram of students’

learning completeness. In order to know whether there is the difference between

before and after an action is taken using paired test sample t-test is conducted.

Qualitative technique is sentences description that describes the presentation of

quantitative data.

The result of the research shows that students’ giving opinion skill in pre-

cycle is 38,10 % or 8 students are pass, the students who are not pass are 61,90% or

13 students. The first cycle students who completed increased to 66.67% or 14

students and students did not complete the reduction to 33.33% or 7 students. The

completeness of students’ grade from the first cycle to the second cycle is increased

become 90,48% or 19 students have completed and 9.52% or 2 people have not

completed. Students' mastery of grades is seen from the value of Indonesian

Language Minimum Passing Criteria (KKM), which is ≥ 75. The paired test sample t-

test results show that the difference can be seen t count greater than t table (2.042)

and smaller than Asymp.Sig. (2-tailed) (0.05). T count pre cycle and cycle I (-7,129),

t count cycle I and cycle II (-3,990). Asymp.Sig. (2-tailed) pre cycle and cycle I (000),

cycle I and cycle II (.001), Asymp. Sig. (2-tailed) each cycle is smaller than (0.05).

The results obtained from the calculation of paired test sample t-test showed that t

count for each cycle was greater than t table (2.042) and Asymp.Sig. (2-tailed) each

cycle is smaller than (0.05). The action hypothesis shows that Ho is rejected and Ha

is accepted. Thus it can be concluded that the application of the NHT type

cooperative learning model can improve the skills of expressing opinions of class VIII

B of SMP Joannes Bosco in academic year 2017/2018.

Key words: Cooperative model, numbered heads together (NHT) type, giving

opinion skill.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas

berkat dan rahmat-Nya skripsi dengan judul “Peningkatan Keterampilan

Mengemukakan Pendapat Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Numbered Heads Together (NHT) Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VIII B

SMP Joannes Bosco Tahun Ajaran 2017/2018”dapat diselesaikan dengan baik.

Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat menyelesaikan studi yang tercantum

dalam kurikulum program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI),

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni (JPBS), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

(FKIP), Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa skripsi ini

diselesaikan tidak terlepas dari dukungan banyak pihak. Oleh karena itu, penulis ingin

mengucapkanterima kasih kepada:

1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Rishe Purnama Dewi, S.Pd, M.Hum., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Bahasa Sastra dan Indonesia.

3. Dr. B. Widharyanto, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah memberikan

arahan yang sangat bermanfaat demi terselesainya skripsi ini.

4. Dr. Yuliana Setyaningsih, M.Pd., selaku dosen Expert Judgment yang telah

membantu peneliti memvalidasi instrumen penelitian yang dibuat peneliti.

5. Ibu Theresia Rusmiyati, selaku sekretaris prodi PBSI yang sangat membantu

admistrasi selama perkuliahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

xi

6. Asterina Saptiani, S.Pd., selaku kepala sekolah SMP Joannes Bosco yang

telah memberi izin peneliti untuk melakukan penelitian.

7. Angela Reny Suryoresmi, S.Pd., selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia

yang telah banyak membantu peneliti mengambil data dalam proses

pembelajaran.

8. Guru dan karyawan SMP Joannes Bosco yang telah menerima peneliti dengan

suasana kekeluargaan selama melaksanakan penelitian.

9. Siswa-siswi SMP Joannes Bosco kelas VIII B tahun ajaran 2017/2018 yang

telah meluangkan waktu, dan peran sertanya ketika penelitian berlangsung.

10. Keluarga penulis, bapa dan mama tercinta, Damianus Jehaduk dan Gorita

Setia yang sudah memberikan dukungan baik spritual maupun finansial.

Kakak Oktaviani Ija Jehaduk, yang selalu mendengarkan keluh kesah peneliti

dan selalu memberi solusi terbaik untuk segala permasalahan terkait penelitian

peneliti. Adik Margaretha Kurnia Tanu, adik Kristina Veriyanti Jehaduk, adik

Aprinain Wanam Demetrius Jehaduk, adik Melita Grace Jehaduk, adik

Febriano Alvian Jehaduk, yang slalu mendukung dan memberi semangat

kepada peneliti.

11. Kakak Yohanes Paulus Atarona Kadus yang selalu mengingatkan untuk

bimbingan, selalu memberi motivasi dan telah membantu penulis mengoreksi

kesalahan penulisan dalam skripsi ini.

12. Teman-teman penulis, kakak Merlinanda Mirawati Sai, kakak Seravina

Ratnasari Mbon, Margaretha Novera, Ermellinda Oktaviani Jehamin, nara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

xii

Eugenius Besli, Nara Yuventus Primadun, teman Kristina Natalia Kadus,

Euvenia Martini, adik Adriana Kadus, adik Yoviana Nevi Turut, adik

Emilinda Paskalin Luntar, yang selalu mendukung, memberi semangat dan

selalu mengingatkan penulis untuk mengerjakan skripsi ini.

13. Teman-teman bimbingan Bapak B. Widharyanto, M.Pd, Margaretha Novera,

dan Friska Ranindika yang selalu mengingatkan bimbingan, membantu dan

selalu bersama-sama dalam melewati masa sulit saat skripsi.

14. Teman-teman kelas B 2014, yang sudah berjuang bersama.

15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari yang diharapkan. Namun,

penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang menggunakanny

Yogyakarta, 21Oktober 2018

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ........................ ii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ...................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv

MOTTO ......................................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... vi

LEMBARAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............... vii

ABSTRAK ..................................................................................................... viii

ABSTRACT .................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvii

DAFTAR DIAGRAM DAN GAMBAR ...................................................... xix

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xx

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

1.2Identifikasi Masalah ............................................................................ 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

xiv

1.3Batasan Masalah ................................................................................. 5

1.4Rumusan Masalah ............................................................................... 6

1.5Tujuan Penelitian ................................................................................ 6

1.6Manfaat Penelitian ..................................................................... 6

1.6.1Manfaat Teoretis ..................................................................... 6

1.6.2Manfaat Praktis ....................................................................... 7

1.7Batasan Istilah ................................................................................

1.8Sistematika Penulisan ......................................................................... 9

BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................... 11

2.1Penelitian yang Relevan ...................................................................... 11

2.2Tinjauan Pustaka ................................................................................. 14

2.2.1Mengemukakan Pendapat ....................................................... 14

2.2.2Pengertian Penilaian Autentik ................................................ 16

2.2.3Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ........................... 17

2.2.4Ciri-ciri Model Pembelajaran Kooperatif ............................... 18

2.2.5Unsur Penting Model Pembelajaran Kooperatif ..................... 20

2.2.6Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif ................................ 23

2.2.7Tipe-tipe Pembelajaran Kooperatif ........................................ 24

2.2.8Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Humbered Head

Together (NHT) .............................................................................. 29

2.2.9Tujuan Model Pembelajaran Humbered Head Together (NHT) 29

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

xv

2.2.10Tahap Pelaksanaan Model Pembelajaran Numbered Head

Together (NHT) .............................................................................. 30

2.3Kerangka Berpikir ............................................................................... 32

2.4Hipotesis Tindakan ............................................................................. 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 35

3.1Jenis Penelitian .................................................................................... 35

3.1Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 36

3.3Subjek Penelitian ................................................................................ 36

3.4Prosedur Penelitian ............................................................................. 36

3.4.1Prasiklus ................................................................................. 38

3.4.2Siklus I .................................................................................... 38

3.4.3Siklus II .................................................................................. 42

3.5Indikator Keberhasilan ........................................................................ 42

3.6Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 44

3.6.1Tes .......................................................................................... 44

3.6.2Wawancara ............................................................................. 44

3.6.3Observasi ................................................................................ 44

3.6.4Dokumentasi ........................................................................... 45

3.7Instrumen/Perangkat Penelitian .......................................................... 45

3.8Teknik Analisis Data ........................................................................... 46

3.8.1Data Kuantitatif ...................................................................... 46

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

xvi

3.8.2Analisis Kualitatif ................................................................... 50

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 51

4.1Pelaksanaan Penelitian ........................................................................ 51

4.1.1Prasiklus ................................................................................. 51

4.1.2Siklus I .................................................................................... 55

4.3.3Siklus II .................................................................................. 60

4.2Hasil Penelitian ................................................................................... 64

4.2.1Penyajian Data Prasiklus dan Siklus I .................................... 65

4.2.2Analisis Data Siklus I dan Siklus II ........................................ 71

4.3Pengujian Hipotesis Tindakan ............................................................ 76

4.4Pembahasan ......................................................................................... 78

4.4.1Siklus I .................................................................................... 78

4.4.2Siklus II .................................................................................. 80

BAB V: KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ............................... 83

5.1Kesimpulan ......................................................................................... 83

5.2Implikasi ............................................................................................. 85

5.3Saran ................................................................................................... 85

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 87

LAMPIRAN ................................................................................................... 88

BIOGRAFI PENULIS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

xvii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 : Tabel Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ............... 1

Tabel 3.1 : Indikator Keberhasilan Mengemukakan Pendapat Siswa-siswi

................................................................................................ 43

Tabel 4.1 : Distribusi Frekuensi Tunggal Nilai Akhir Pra Siklus dan Siklus I 66

Tabel 4.2 : Perbedaan Rata-rata Prasiklus dan Siklus I ........................... 67

Tabel 4.3 : Target dan Capaian Keterampilan Mengemukakan Pendapat

Siswa Prasiklus

dan Siklus I ............................................................................ 69

Tabel 4.4 : Hasil Uji Normalitas Keterampilan Mengemukakan Pendapat

Siswa Prasiklus dan Siklus I .................................................... 66

Tabel 4.5 : Paired Samples Test Prasiklus dan Siklus I .......................... 71

Tabel 4.6 : Distribusi Frekuensi Tunggal Siklus I dan Siklus II .............. 72

Tabel 4.7 : Peningkatan Rata-rata Nilai Akhir Siswa Siklus I dan Siklus II 73

Tabel 4.8 : Target dan Capaian Keterampilan Mengemukakan Pendapat

Siswa Siklus I dan Siklus II ..................................................... 74

Tabel 4.9 : Hasil Uji Normalitas Keterampilan Mengemukakan Pendapat

Siswa Prasiklus dan Siklus I .................................................... 75

Tabel 4.10 : Perbedaan Uji Rata-rata Siklus I dan Siklus II Paired Samples

Test .......................................................................................... 76

Tabel 4.11 : Perolehan T Hitung dan Asymp.Sig. (2-Tailed) Prasiklus dan

Siklus I, Siklus I dan Siklus II ................................................. 77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

xviii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 : Kerangka Berpikir Keterampilan Mengemukakan Pendapat 33

Gambar 3.1 : Model Kemmis dan Mc Taggart ........................................... 37

Gambar 4.1 : Suasana Diskusi Kelompok 1 Saat Prasiklus ........................ 53

Gambar 4.2 : Suasana Diskusi Kelompok Saat Siklus I .............................. 57

Gambar 4.3 : Suasana Akhir Pembelajaran ................................................. 62

Gambar 4.4 : Grafik Perbedaan Persentase Kelulusan Prasiklus dan Siklus I 68

Gambar 4.5 : Perbedaan Persentase Ketuntasan Belajar Siklus I dan Siklus II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ........................ 88

Lampiran 2 : Daftar Nilai Mentah Prasiklus Keterampilan Mengemukakan

Pendapat .................................................................................. 94

Lampiran 3 : Rubrik Penilaian .................................................................... 96

Lampiran 4 : RPP Siklus I ........................................................................... 99

Lampiran 5 : Materi Siklus I ....................................................................... 106

Lampiran 6 : Perintah Tugas dan Bahan Bacaan Siklus I ........................... 108

Lampiran 7 : Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Siswa di Kelas Siklus I 113

Lampiran 8 : Daftar Nilai Mentah Siklus I ................................................ 119

Lampiran 9 : Tabel Perbandingan Rata-Rata Frekuensi Nilai Tunggal Prasiklus

dan Siklus I .............................................................................. 122

Lampiran 10 : Hasil Uji Normalitas Data Prasiklus dan Siklus I ................. 123

Lampiran 11 : Hasil Uji Paired Sampel T-test Prasiklus dan Siklus I .......... 126

Lampiran 12 : RPP Siklus II ......................................................................... 128

Lampiran 13 : Bahan Pelajaran Siklus II ...................................................... 134

Lampiran 14 : Perintah Tugas dan Bahan Bacaan Siklus II ......................... 137

Lampiran 15 : Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Siswa di Kelas Siklus I 143

Lampiran 16 : Daftar Nilai Mentah Siklus II Keterampilan Mengemukakan

Pendapat .................................................................................. 149

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

xx

Lampiran 17 : Nilai Akhir Prasiklus, Siklus I dan Siklus II ......................... 152

Lampiran 18 : Tabel Perbandingan Rata-Rata Frekuensi Nilai Tunggal Siklus I

dan Siklus II ............................................................................. 154

Lampiran 19 : Hasil Uji Normalitas Data Siklus I dan Siklus I .................... 155

Lampiran 20 : Hasil Uji Paired Sampel T-test Siklus I dan Siklus I ............ 158

Lampiran 21 : Surat Izin Penelitian .............................................................. 160

Lampiran 22 : Keterangan Izin Penelitian dari Pihak Sekolah ...................... 161

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada kelas VIII

SMP Joannes Bosco menuntut siswa-siswi untuk lebih aktif dan banyak

berdiskusi serta mempresentasikan hasil diskusi. Dalam proses ini siswa-siswi

dituntut untuk mempunyai keterampilan mengemukakan pendapat. Materi

pembelajaran yang menuntut siswa-siswi kelas VIII untuk mengemukakan

pendapat adalah pada standar kompetensi nomor 10. Berikut adalah tabel standar

kompetensi dan kompetensi dasar nomor 10.

Tabel 1.1: Tabel Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

10. Mengemukakan pikiran,

perasaan, dan informasi

melalui kegiatan diskusi dan

protokoler.

10.1 Menyampaikan persetujuan,

sanggahan, dan

penolakan pendapat dalam

diskusi disertai dengan bukti

atau alasan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

2

Berdasarkan hasil observasi peneliti saat proses pembelajaran berlangsung,

terlihat bahwa (1) penerapan model pembelajaran kurang menarik sehingga siswa-

siswi kurang memperhatikan pembelajaran, (2) siswa-siswi kurang aktif dalam

mengutarakan pendapat saat pembelajaran berlangsung, (3) siswa-siswi masih

terlihat malu, (4) hanya beberapa siswa-siswi saja yang berani mengemukakan

pendapat tanpa harus dipersilakan oleh guru.

Berdasarkan wawancara penulis dengan Ibu Angela Reny Suryoresmi, S.Pd.,

selaku guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia pada Kamis, 8 Februari 2018,

dijelaskan bahwa dari 21 siswa-siswi, hanya 50% siswa-siswi di kelas VIII B

yang memperoleh nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Bahasa

Indonesia ≥75 sedangkan 50% sisanya belum mencapai nilai KKM berbicara.

Artinya, dari 21 siswa-siswi, terdapat 10-11 siswa-siswi yang aktif, kritis, dan

berani mengemukakan pendapat, sisanya kurang aktif, kritis dan berani

mengemukakan pendapat. Beberapa hal yang menyebabkan siswa-siswi masih

terlihat ragu dalam mengemukakan pendapat ialah adanya perasan minder dan

kurangnya pengetahuan terkait pembelajaran. Guna mengatasi hal ini, guru harus

menunjuk dan menunggu agar siswa-siswi mau mengemukakan pendapat.

Kurangnya keaktifan siswa-siswi di kelas masih rendah. Jika siswa-siswi aktif

berkomunikasi maka pembelajaran akan terasa menyenangkan dan prestasi belajar

siswa-siswi akan terus meningkat. Melalui penerapan kurikulum KTSP pada kelas

VIII SMP Joannes Bosco, siswa-siswi dituntut untuk lebih aktif dan guru juga

harus bijaksana dalam menentukan suatu model pembelajaran yang dapat

menciptakan situasi dan kondisi kelas yang kondusif, agar proses belajar mengajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

3

dapat berlangsung sesuai dengan tujuan yang diharapkan. “Model pembelajaran

merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dan

terencana dalam mengorganisasikan proses pembelajaran peserta didik sehingga

tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif” (Priansa, 2017: 188). Model

pembelajaran terdiri dari beberapa bagian, yakni (1) model pembelajaran berbasis

proyek, (2) model pembelajaran pemecahan masalah, (3) model pembelajaran

sosiodrama, (4) model pembelajaran penemuan, (5) model pembelajaran

kontekstual, dan (6) model pembelajaran kooperatif.

Guna mengatasi masalah berkaitan dengan peningkatan keterampilan

mengemukakan pendapat maka digunakan salah satu model pembelajaran, yakni

model pembelajaran kooperatif. “Model pembelajaran kooperatif adalah konsep

yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk

yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru” (Suprijono, 2009: 54).

Melalui pembelajaran kooperatif ini, siswa-siswi dituntut untuk lebih bertanggung

jawab atas tugas yang diberikan guru dan berusaha menemukan informasi untuk

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dihadapkan kepada mereka. Pembelajaran

kooperatif ini bertujuan untuk menciptakan situasi di mana keberhasilan individu

ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya.

Model pembelajaran koperatif terbagi menjadi beberapa bagian, antara lain:

(1) jigsaw, (2) think-pair-share (TPS), (3) numbered heads together (NHT), (4)

group investigation, (5) two stay two stray, (6) make a match, (7) listening team,

inside-outside, bamboo dancing, (8) point-counter-point, (9) the power of two,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

4

dan (10) listening team. Tipe pembelajaran yang digunakan peneliti dalam

penelitian ini adalah tipe numbered heads together (NHT) .

“NHT adalah suatu pendekatan yang dikembangkan oleh Spencer Kagen

(1993) untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang

tercakup dalam suatu pembelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap

isi pelajaran tersebut” (Majid, 2013:192). Pembelajaran kooperatif tipe NHT

menuntut siswa-siswi lebih bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.

Dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT, siswa-siswi dalam kelompok diberi

nomor yang berbeda. Setiap siswa-siswi dibebankan untuk menyelesaikan soal

yang sesuai dengan nomor anggota mereka. Namun, pada umumnya, mereka

harus mampu mengetahui dan menyelesaikan semua soal yang diberikan oleh

guru. Pembelajaran kooperatif tipe NHT juga dinilai lebih memudahkan siswa-

siswi berinteraksi dengan teman-teman dalam kelas dibandingkan dengan model

pembelajaran langsung yang selama ini diterapkan oleh guru. Model pembelajaran

kooperatif tipe NHT, menuntut siswa-siswi perlu berkomunikasi satu sama lain,

sedangkan pada model pembelajaran langsung siswa-siswi duduk berhadap-

hadapan dengan guru dan terus memperhatikan gurunya.

Adapun alasan penulis memilih model pembelajaran ini adalah, (1) model

pembelajaran ini lebih menarik karena siswa-siswi dituntut untuk bekerja sama

dalam kelompok dan bertanggung jawab menjawab pertanyaan yang telah

diberikan sesuai dengan nomor kepala, (2) model pembelajaran NHT telah

terbukti dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa-siswi, sehingga peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

5

ingin meningkatkan keterampilan berbicara lebih khusus keterampilan

mengemukakan pendapat siswa-siswi.

Berdasarkan permasalahan dan data-data yang diuraikan di atas, peneliti

tertarik melaksanakan penelitian tentang “Peningkatan Keterampilan

Mengemukakan Pendapat melalui Penerapan Numbered Heads Together (NHT)

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VIII B SMP Joannes Bosco Tahun Ajaran

2017/2018”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, terdapat

beberapa masalah yang dapat diidentifikasi. Masalah-masalah tersebut sebagai

berikut ini.

1.2.1 Hanya beberapa siswa-siswi yang aktif, kritis dan berani mengemukakan

pendapat saat proses pembelajaran berlangsung.

1.2.2 Adanya perasan minder dan kurangnya pengetahuan terkait pembelajaran.

1.2.3 Proses pembelajaran kurang menarik sehingga siswa-siswi tidak terlalu

memperhatikan pembelajaran.

1.2.4 Penerapan model pembelajaran yang digunakan di kelas VIII B SMP

Joannes Bosco kurang variatif.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, perlu dibatasi masalah yang akan

diteliti agar peneliti fokus dalam menggali dan mengatasi masalah yang ada. Salah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

6

satu masalah yang menjadi penyebab rendahnya keterampilan mengemukakan

pendapat siswa-siswi adalah model pembelajaran yang diterapkan guru. Model

pembelajaran yang diterapkan guru masih menggunakan metode ceramah.

Merujuk pada masalah tersebut, maka penulis berinisiatif untuk meningkatkan

keterampilan mengemukakan pendapat siswa-siswi melalui penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe NHT.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah di atas, masalah yang

akan diteliti dirumuskan sebagai berikut ini.

Apakah penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads

Together dapat meningkatkan keterampilan mengemukakan pendapat siswa-

siswi SMP Joannes Bosco kelas VIII B tahun ajaran 2017/2018?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan di atas, tujuan penelitian ini

adalah untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan mengemukakan

pendapat siswa-siswi kelas VIII B SMP Joannes Bosco tahun ajaran 2017/2018,

melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini, yakni manfaat

teoretis dan manfaat praktis. Berikut adalah uraian manfaat penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

7

1.6.1 Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran

pada tingkatan penelitian lebih lanjut khususnya yang berkaitan dengan

penelitian ini dan pada pembelajaran Bahasa Indonesia umumnya guna

memperbaiki mutu pendidikan terutama dalam hal mengemukakan pendapat

melalui model pembelajaran koopertif tipe NHT.

1.6.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktis penelitian ini dibagi kembali menjadi tiga bagian, yakni

(1) bagi guru, (2) bagi siswa-siswi dan (3) bagi sekolah. Berikut ini uraian

manfaat praktis.

1. Bagi Guru

Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi salah satu referensi guru

untuk meningkatkan keterampilan mengemukakan pendapat siswa- siswi

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.

2. Bagi Siswa-siswi

Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi salah satu cara untuk

meningkatkan keterampilan mengemukakan pendapat siswa-siswi melalui

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.

3. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu model

pembelajaran yang dapat meningkatakan keterampilan mengemukakan

pendapat siswa-siswi di tingkat SMP.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

8

1.7 Batasan Istilah

Batasan istilah yang digunakan dalam penelitian ini tentu saja tidak lepas dari

teori keterampilan mengemukakan pendapat, model pembelajaran kooperatif dan

teori lainnya yang mendukung dalam penelitian ini. Adapun batasan-batasan

istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.7.1 Mengemukakan Pendapat

Dalam KBBI (2005: 760, 236) kata mengemukakan berarti mengajuhkan,

mengatakan, mengutarakan, dan mengetengahkan. Pendapat berarti, pikiran,

anggapan, buah pemikiran tentang suatu hal. Jadi, dapat disimpulkan bahwa

pengertian mengemukakan pendapat menurut KBBI adalah kemampuan

mengutarakan buah pikiran tentang suatu hal

1.7.2 Model Pembelajaran

Suprijino (2009: 46) mengatakan “ Model pembelajaran merupakan pola

yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas

maupun tutorial”. Selain itu menurut Armi (2015:4) mendefinisikan “Model

pembelajaran adalah sebagai suatu desain yang menggambarkan proses rinci dan

peniptaan situasi lingkungan yang memungkinkan siswa berinteraksi sehingga

terjadi perubahan atau perkembangan pada diri siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

9

1.7.3 Kooperatif

Suprijono (2009: 54)mendefinisikan “ Pembelajaran kooperatif adalah

“Konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-

bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru”.Rusman (2010:

202) mendefinisikan “Pembelajaran kooperatif (cooperative learning)

merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam

kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4-6

orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen”.

1.7.4 Numbered Heads Together (NHT)

Majid (2013: 192) mendefinisikan Numbered head together (NHT)

adalah “Suatu pendekatan yang dikembangkan oleh Spencer Kagen (1993)

untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup

dalam suatu pemlajaran, dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi

pelajaran tersebut”.

1.8 Sistematika Penulisan

Penelitian ini dijabarkan menjadi 5 bab. Setiap bab diuraikan secara

sistematis sebagai berikut ini.

Bab I tentang pendahuluan. Bab Pendahuluan berisi latar belakang masalah,

identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II tentang kajian teori.

Kajian teori berisi tentang penelitian yang relevan, tinjauan pustaka, kerangka

berpikir dan hipotesis tindakan. Bab III tentang metodologi penelitian.

Metodologi penelitian ini menjabarkan jenis Penelitian, tempat dan waktu

penelitian, subjek penelitian, prosedur penelitian, indikator keberhasilan, teknik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

10

pengumpulan data, instrumen/perangkat penelitian, teknik analisis data. Bab IV

berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian dan

pembahasan ini berisi tentang pelaksanaan penelitian, hasil penelitian,

jawaban hipotesis tindakan pembahasan. Bab V berisi kesimpulan, implikasi,

dan saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

11

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Penelitian yang Relevan

Berdasarkan studi kepustakaan terdapat dua macam model penelitian yang

relevan, antara lain pertama penelitian yang dilakukan oleh Karina, Widya Utami

2009 dengan judul skripsi “Peningkatan Kemampuan Menyatakan Pendapat

melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Heads Together) Pada

Siswa Kelas X.1 SMA Negeri Arjasa Kabupaten Jember”. Tujuan penelitian

tersebut adalah mengetahui proses dan hasil peningkatan kemampuan menyatakan

pendapat siswa kelas X.1 SMA Negeri Arjasa pada aspek menyampaikan hasil

diskusi, mengemukakan tanggapan, dan mengajukan saran dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe NHT.

Berdasarkan analisis data kuantitatif, diketahui kemampuan siswa-siswi

dalam menyatakan pendapat pada (1) aspek menyampaikan hasil diskusi pada

siklus II, dari 39 siswa-siswi, sebanyak 38 siswa-siswi mencapai ketuntasan

belajar (prates 20 siswa-siswi, siklus I 29 siswa-siswi); 13 siswa-siswi dengan

kualifikasi baik sekali, 25 siswa-siswi dengan kualifikasi baik, dan 1 siswa dengan

kualifikasi cukup. (2) aspek mengemukakan tanggapan pada siklus II, seluruh

siswa-siswi mencapai ketuntasan belajar (prates 19 siswa-siswi, siklus I 24 siswa-

siswi) 13 siswa-siswi dengan kualifikasi baik sekali dan 26 siswa-siswi dengan

kualifikasi baik. (3) aspek mengajukan saran pada siklus II, seluruh siswa-siswi

mencapai ketuntasan belajar (pra tes 21 siswa-siswi, siklus I 31 siswa-siswi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

12

belajar 13 siswa-siswi dengan kualifikasi baik sekali dan 26 siswa dengan

kualifikasi baik.

Persamaan penelitian yang dilakukan peneliti dengan penelitian yang

dilakukan oleh Karina, Widya Utami adalah (1) jenis penelitian yang digunakan

sama-sama menggunakan penelitian tindakan kelas (2) sama-sama bertujuan

untuk meningkatkan keterampilan atau kemampuan menggemukakan pendapat

siswa-siswi (3) model pembelajaran yang digunakan menggunakan model

koperatif tipe NHT. Perbedaan penelitian yang dilakukan peneliti dengan

penelitian yang dilakukan oleh Karina, Widia Utami adalah (1) tempat dan subyek

penelitian yang digunakan peneliti berbeda dengan tempat dan subyek penelitian

yang dilakukan Karina, Widia Utami (2) penelitian yang dilakukan oleh Karina,

Widia Utami berfokus pada tiga aspek pertama aspek menyampaikan hasil

diskusi, kedua aspek mengemukakan tanggapan, ketiga aspek mengajukan saran.

Sedangkan penelitian ini berfokus pada keterampilan mengemukakan pendapat

siswa ketika berdiskusi dalam kelompok.

Kedua penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen yang dilakukan oleh

Riska Emelda, Rahayu Fitri dan Ria Satini yang berjudul “Pengaruh Penggunaan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together (NHT) Terhadap

Keterampilan Berbicara Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Gunung Talang

Kabupaten Solok”. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode

eksperimen. Penelitian dilakukan sebelum dan sesudah menggunakan model

pembelajaran kooperatif Tipe NHT. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

siswa kelas VII SMP Negeri 4 Gunung Talang Kabupaten Solok tahun ajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

13

2016/2017. Jumlah siswa 151 orang tersebar pada 5 kelas. Sampel penelitian ini

berjumlah 30 orang siswa-siswi, dengan teknik penarikan sampel purposive

sampling. Penelitian dilakukan sebelum dan sesudah penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe NHT.

Hasil penelitian antara lain sebelum menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe NHT adalah 54,25% berada pada rentangan 46-55% dengan

kualifikasi Hampir Cukup (HC). Hasil penelitian setelah menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe NHT rata-rata hitung keterampilan berbicara siswa-

siswi kelas VII SMP Negeri 4 Gunung Talang Kabupaten Solok sebelum

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT)

adalah 76,48 berada pada rentangan 76-85% dengan kualifikasi Baik (B).

Kesimpulan penelitian ini adalah keterampilan berbicara siswa-siswi kelas VII

SMP Negeri 4 Gunung Talang Kabupaten Solok dapat meningkat dengan

menggunakan model kooperatif tipe NHT.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian relevan yang kedua adalah kelas

(1) sama-sama bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa-siswi

(2) model pembelajaran yang digunakan menggunakan model koperatif tipe NHT.

Perbedaan penelitian relevan yang kedua (1) tempat dan subyek berbeda dengan

penelitian ini (2) jenis penelitian yang digunakan Riska Emelda, Rahayu Fitri dan

Ria Satini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

14

2.2 Tinjauan Pustaka

Berikut ini diuraikan tinjauan pustaka yang digunakan dalam penelitian ini

(1) mengemukakan pendapat, (2) pengertian penilaian autentik, (3) pengertian

model pembelajaran kooperatif, (4) ciri-ciri model pembelajaran kooperatif, (5)

unsur penting model pembelajaran kooperatif, (6) tujuan model pembelajaran

kooperatif, (7) tipe-tipe pembelajaran kooperatif, (8) pengertian model

pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT), (9) tujuan model

pembelajaran numbered head together (NHT), (10) tahap pelaksanaan model

pembelajaran numbered head together (NHT). Adapun penjabaran teori tersebut

sebagai berikut ini.

2.2.1 Mengemukakan Pendapat

Dalam KBBI (2005: 760, 236) kata mengemukakan berarti mengajuhkan,

mengatakan, mengutarakan, dan mengetengahkan. Pendapat berarti, pikiran,

anggapan, buah pemikiran tentang suatu hal. Jadi, dapat disimpulkan bahwa

pengertian mengemukakan pendapat menurut KBBI adalah kemampuan

mengutarakan buah pikiran tentang suatu hal. Menurut Arsjad dan Mukti (1988:

17) “Menyampaikan pikiran dan gagasan merupakan aspek dari kemampuan

berbicara”. Ketika berbicara, pembicara harus memahami bagaimana cara

mengemukakan pendapat yang ingin disampaikan. Bagaimana

mengemukakannya, hal ini menyangkut masalah bahasa dan pengucapan bunyi-

bunyi bahasa tersebut. Untuk menyampaikan pendapat pembicara harus

memiliki keberanian dan kegairahan dalam mengemukakan pendapat tersebut.

Selain itu pembicara harus berbicara dengan jelas dan tepat. Artinya, berapa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

15

faktor yang harus diperhatikan oleh pembicara untuk keefektifan

mengemukakan pendapat, yaitu faktor kebahasaan dan nonkebahasaan.

Faktor kebahasaan mencakup beberapa bagian, antara lain (1) ketepatan

ucapan, (2) penempatan tekanan, nada, sendi, dan durasi yang sesuai, (3) pilihan

kata (diksi), (4) ketepatan dan sasaran pembicaraan. Sementara itu, faktor

nonkebahasaan mencakup: (1) sikap yang wajar, tenang, dan tidak kaku, (2)

pandangan harus diarahkan ke lawan bicara, (3) kesediaan menghargai pendapat

orang lain, (4) gerak-gerik dan mimik yang tepat, (5) kenyaringan suara juga

sangat menentukan, (6) kelancaran, (7) relevansi/ penalaran, dan (8) penguasaan

topik.

Menurut Parera (1987: 185) ada beberapa tuntutan kemampuan dan

keterampilan dalam mengutarakan pendapat, yakni:

1. Kemampuan mengutaran pendapat dengan bahasa.

Kemampuan ini menyangkut kemampuan mempergunakan bahasa dengan

baik, tepat, dan seksama.

2. Kemampuan mengutarakan pendapat secara analitik, logis, dan kreatif.

Mengemukakan pendapat secara analitik berarti, dapat mengemukakan

pendapat secara sistematis dan teratur. Untuk mengutarakan pendapat secara

analitik diperlukan pendalaman masalah, diperlukan kebiasaan untuk

mengemukakan pendapat secara langsung, dan tidak berbelit-belit, akan tetapi

setiap masalah dianalisis secara terperinci satu per satu. Mengutarakan pendapat

secara logis berarti mengemukakan pendapat secara masuk akal. Selain berpikir

secara analitis dan logis diperlukan pula berpikir secara kreatif. Berpikir kreatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

16

ini ada berbagai macam bentuknya yakni: (1) hasil pikiran adalah suatu yang

baru, (2) pikiran tidak konfensional, (3) mengandung motivasi yang tinggi, nilai

karya yang tahan lama, dan mempunyai intensitas yang tahan lama pula.

2.2.2 Pengertian Penilaian Autentik

Menurut Kunandar (2013: 35) “Penilaian autentik adalah kegiatan menilai

peserta didik yang menekankan pada apa yang seharusnya dinilai, baik proses

maupun hasil dengan berbagai instrumen penilaian yang disesuaikan dengan

tuntutan kompetensi yang ada di standar kompetensi (SK) atau kompetensi inti

(KI) dan kompetensi dasar (KD)”. Menurut Nurgiantoro (2011: 24) “Penilaian

autentik merupakan penekankan pada penilaian kinerja, doing something,

melakukan sesuatu yang dikuasai secara teoretis”.

Penilaian autentik mementingkan penilaian proses dan penilaian hasil

sekaligus. Dengan demikian, seluruh tampilan peserta didik dalam rangkaian

kegiatan pembelajaran dapat dinilai secara objektif, apa adanya, dan tidak

semata-mata hanya berdasarkan hasil akhir (produk) saja. Dari pengertian 2

pakar di atas disimpulkan bahwa penilaian autentik merupakan kegiatan menilai

peserta didik yang menekankan pada kinerja di dunia nyata secara bermakna

yang merupakan penerapan esensi pengetahuan dan keterampilan dan dinilai

melalui berbagai instrumen penilaian yang disesuaikan dengan tuntutan

kompetensi yang ada di standar kompetensi (SK) atau kompetensi inti (KI) dan

kompetensi dasar (KD).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

17

2.2.3 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Menurut Rusman (2010: 202) “Pembelajaran kooperatif (cooperative

learning) merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja

dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari

4-6 orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen”. Menurut Sanjaya

(2006: 239) “Pembelajaran kooperatif merupakan kegiatan belajar siswa yang

dilakukan dengan cara berkelompok”. Pembelajaran kooperatif adalah “Konsep

yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk

yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru” (Suprijono, 2009: 54).

Menurut Majid (2013: 174) “Pembelajaran koooperatif adalah model

pembelajaran yang mengutamakan kerja sama untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Pembelajaran kooperatif (coperative learning) merupakan bentuk

pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok

kecil secara kolaboratif, yang anggotanya terdiri dari 4 sampai dengan 6 orang.,

dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen”. Menurut Isjoni (2009: 8)

secara sederhana kata kooperatif berarti mengerjakan sesuatu secara bersama-

sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu tim.

Dari pendapat pakar di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

kooperatif merupakan pembelajaran yang berbentuk kelompok yang terdiri dari

4-6 orang secara heterogen melalui pembentukan kelompok ini, pembelajar

dituntut untuk belajar bersama-sama, saling membantu antara satu dengan yang

lain sehingga dapat mencapai tujuan tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

18

2.2.4 Ciri-ciri Model Pembelajaran Kooperatif

Menurut Rusman (2010: 207) karakteristik atau ciri-ciri model

pembelajaran kooperatif terdiri dari 4 yakni, (1) pembelajaran secara tim (2)

didasarkan pada menejemen kooperatif (3) kemauan untuk bekerja sama (4)

keterampilan bekerja sama. Berikut penjelasan terperinci dari keempat ciri-ciri

model pembelajaran kooperatif.

1. Pembelajaran Secara Tim

Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dilakukan oleh tim. Tim

merupakan tempat untuk mencapai tujuan. Pembentukan tim dilakukan

dengan membentuk kelompok secara hetetogen yang beranggotakan 4-6

orang, dalam tim yang telah dibentuk siswa dituntut untuk bekerja sama

untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Oleh karena itu, tim harus

mampu membuat setiap siswa belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.

2. Didasarkan pada Manejemen Kooperatif

Manejemen kooperatif merupakan proses untuk mengatur dan menjalankan

pembelajaran kooperatif yang dilakukan oleh sekelompok orang. Tiga

fungsi menajemen: (1) fungsi menajemen sebagai perencanaan pelaksanaan

menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif dilaksanakan sesuai dengan

perencanaan, dan langkah-langkah pembelajaran yang sudah ditentukan.

Misalnya tujuan apa yang harus dicapai, bagaimana cara pencapaiannya, apa

yang harus digunakan untuk pencapaian tujuan dan lain sebagainya.

Pelaksanaan menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif harus

dilaksanakan sesuai dengan perencanaan melalui langkah-langkah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

19

pembelajaran yang sudah ditentukan termasuk ketentuan-ketentuan yang

sudah disepakati bersama. (2) fungsi manejemen sebagai organisasi,

menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah pekerjaan bersama

antar setiap kelompok maka pembelajaran kooperatif memerlukan

perencanaan yang matang agar proses pembelajaran berjalan secara efektif.

Dalam setiap kelompok perlu diatur tugas dan tanggung jawab setiap

anggota kelompok. (3) fungsi manejemen sebagai kontrol, menunjukkan

bahwa dalam pembelajaran kooperatif perlu ditentukan kriteria keberhasilan

baik melalui tes maupun nontes.

3. Kemauan untuk Bekerja Sama

Keberhasilan pembelajaran kooperatif ditentukan oleh keberhasilan secara

kelompok, oleh karenanya prinsip kebersamaan atau kerja sama perlu

ditekankan dalam pembelajaran kooperatif. Tanpa kerja sama yang baik,

pembelajaran kooperatif tidak akan mencapai hasil yang optimal. Setiap

anggota kelompok bukan saja harus diatur tugas dan tanggung jawab

masing-masing, akan tetapi juga ditanamkan perlunya saling

membantu,misalnya siswa yang pintar membantu siswa yang kurang pintar.

4. Keterampilan Bekerja Sama

Kemampuan bekerja sama itu dipraktikkan melalui aktivitas dalam kegiatan

pembelajaran secara berkelompok. Dengan demikian, siswa perlu didorong

untuk mau dan sungguh berinteraksi dan berkomunikasi dengan anggota

lain dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

Siswa perlu dibantu mengatasi berbagai hambatan dalam berinteraksi dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

20

berkomunikasi, sehingga setiap siswa dapat menyampaikan ide,

mengemukakan pendapat dan memberi kontribusi kepada keberhasilan

kelompok.

Menurut Ibrahim dkk (2000: 6) Pembelajaran kooperatif mempunyai ciri-

ciri atau karakteristik yakni (1) Siswa bekerja dalam kelompok untuk

menuntaskan materi belajar (2) Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki

keterampilan tinggi, sedang, dan rendah (heterogen) (3) Penghargaan lebih

berorientasi pada kelompok dari pada individu. Pembelajaran kooperatif

mencerminkan pandangan bahwa manusia belajar dari pengalaman mereka dan

partisipasi aktif dalam kelompok kecil membantu siswa belajar keterampilan

sosial, sementara itu secara bersamaan mengembangkan sikap demokrasi dan

keterampilan berpikir logis.

2.2.5 Unsur Penting Model Pembelajaran Kooperatif

Menurut Priansa (2017: 294) model pembelajaran kooperatif terdiri dari 4

unsur yakni (1) saling ketergantungan positif (2) interaksi tatap muka (3)

akuntabilitas individual (4) keterampilan menjalin hubungan antarpribadi.

Berikut uraian keempat unsur tersebu.

1. Saling Ketergantungan Positif

Suatu bentuk kerja sama antara anggota kelompok agar dapat mencapai

tujuan pembelajaran. Siswa benar-benar mengerti bahwa kesuksesan

kelompok tergantung pada kesuksesan anggotanya. Peran guru menciptakan

suasana yang mendorong peserta didik untuk merasa saling membutuhkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

21

antarsesama. Dengan cara ini, mereka saling bergantung satu sama lain.

Saling ketergantungan tersebut dapat dicapai meliputi: (1) Saling

ketergantungan pencapaian tujuan, untuk mencapai tujuan pembelajaran

siswa-siswi dalam setiap kelompok dituntut untuk bekerja sama dan saling

membantu agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar sesuai

dengan tujuan yang ingin dicapai (2) Saling ketergantungan dalam

menyelesaikan pekerjaan, siswa-siswi dibagi dalam kelompok secara

heterogen artinya masing-masing kelompok terdiri dari berbagai suku,

tingkat akademi, perbedaan kulit, dsb.untuk menyelesaikan pekerjaan yang

akan diselesaikan kelompok, masing-masing siswa saling bekerja sama

menyelesaikan tugas kelompok. (3) Ketergantungan bahan dan sumber

untuk menyelesaikan pekerjaan, setiap siswa dalam kelompok diwajibkan

mempelajari bahan yang ditugaskan dalam kelompok dan menjamin semua

anggota kelompoknya mempelajari bahan yang ditugaskan tersebut (4)

Saling ketergantungan peran, dalam kelompok setiap anggota mempunyai

tugas yang berlainan untuk menyelesaikan tugas dari guru, setelah

menyelesaikan tugas setiap siswa berkumpul dan bertukar pikiran atau

informasi.

2. Interaksi tatap muka

Interaksi tatap muka menuntut peserta didik yang ada di dalam kelompok

untuk saling bertatap muka sehingga mereka dapat melakukan dialog, tidak

hanya dengan guru, tetapi juga dengan sesama peserta didik. Interaksi tatap

muka memungkinkan para peserta didik untuk saling menjadi sumber

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

22

belajar sehingga menjadi lebih variasi. Interaksi ini diharapkan akan

memudahkan dan membantu peserta didik dalam mempelajari suatu materi

atau konsep. Kegiatan interaksi ini akan memberikan para pembelajar untuk

membentuk sinergi yang menguntungkan semua anggota. Hasil pemikiran

beberapa anggota akan lebih baik dari pada hasil pemikiran dari individu

saja.

3. Akuntabilitasi Individual

Meskipun pembelajaran kooperatif menampilkan wujudnya dalam belajar

kelompok, penilaian dalam rangka mengetahui tingkat penguasaan peserta

didik terhadap suatu materi pelajaran dilakukan secara individual. Hasil

penilaian secara individual tersebut selanjutnya disampaikan oleh guru

kepada kelompok yang dapat memberikan bantuan. Nilai kelompok

didasarkan atas rata-rata hasil belajar semua anggotanya. Oleh karena itu,

setiap anggota kelompok harus memberikan kontribusi atau ikut terlibat

dalam proses diskusi demi keberhasilan kelompok. Penilaian kelompok

yang didasarkan atas rata-rata penguasaan semua anggota kelompok secara

individual inilah yang dimaksud dengan akuntabilitas individu.

4. Keterampilan Menjalin Hubungan Antarpribadi

Pembelajaran kooperatif akan menumbuhkan keterampilan menjalin

hubungan antarpribadi. Hal ini disebabkan pembelajaran kooperatif

menekankan aspek-aspek, tenggang rasa, sikap sopan terhadap teman,

mengkritik ide dan bukan mengkritik orangnya, dan berbagai sikap positif

lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

23

2.2.6 Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif

Majid (2013: 175) mengemukakan bahwa Pembelajaran kooperatif

mempunyai beberapa tujuan, diantaranya sebagai berikut ini. Pertama,

meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. Model kooperatif ini

memiliki keunggulan dalam membantu siswa untuk memahami konsep-konsep

yang sulit. Kedua, agar siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai

berbagai perbedaan latar belakang. Ketiga, mengembangkan keterampilan sosial

siswa, seperti berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain,

memancing teman untuk

bertanya, mau menjelaskan ide atau pendapat, dan bekerja dalam kelompok.

Isjoni (2009: 7) menyatakan bahwa tujuan utama dalam penerapan model

pembelajaran kooperatif, adalah sebagai berikut ini.

Agar peserta didik dapat belajar secara berkelompok bersama teman-

temannya dengan cara saling menghargai pendapat dan memberikan

kesempatan kepada orang lain untuk mengemukakan gagasannya dengan

menyampaikan pendapat mereka secara berkelompok, pembelajaran kooperatif

siswa diajarkan keterampilan kerjasama dan kolaborasi.

Keterampilan ini sangat penting untuk dimiliki siswa sebagai warga

masyarakat, bangsa dan negara, mengingat kenyataan yang dihadapi bangsa ini dalam

mengatasi masalah-masalah sosial semakin kompleks. Apalagi tantangan bagi peserta

didik supaya mampu dalam menghadapi persaingan global untuk memenangkan

persaingan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

24

2.2.7 Tipe-tipe Pembelajaran Kooperatif

Menurut Lie (2008) (dalam Priansa, 2017: 299) tipe-tipe pembelajaran

kooperatif adalah sebagai berikut ini..

1. Kontekstual (Contextual Teaching and Learning / CTL)

Pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang dimulai dengan sajian

atau tanya jawab lisan (ramah, terbuka, negoisasi) yang berkaitan dengan

dunia nyata kehidupan peserta didik (daily life modeling) sehingga akan

terasa manfaat dari materi yang akan disajikan, motivasi belajar muncul,

dunia pikiran peserta didik menjadi konkret, dan suasana menjadi kondusif,

nyaman dan menyenangkan. Prinsip pembelajaran kontekstual adalah

aktivitas peserta didik, yaitu peserta didik melakukan dan mengalami tidak

hanya menonton dan mencatat dan pengembangan kemampuan sosialisasi.

Model pembelajaran kontekstual mendorong pembelajaran yang

menyenangkan dan tidak membosankan sehingga peserta didik mampu

melaksanakan kerja sama, belajar secara aktif, berbagai sumber

pengetahuan, mendorong pemikiran kritis, dan kreatif.

2. Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning / PBL)

Kehidupan identik dengan menghadapi masalah. Model pembelajaran ini melatih

dan mengembangkan kemampuan untuk menyelasaikan masalah yang

berorientasi pada masalah autentik. Dari kehidupan aktual peserta didik, untuk

merangsang kemampuan berpikir tingkat tinggi. Kondisi yang tetap harus

dipelihara adalah suasana kondusif, terbuka, negoisasi, demokratis, suasana

nyaman dan menyenangkan agar peserta didik dapat berpikir optimal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

25

3. Permainan Tim (Team Games Tournament/ TGT)

Model pembelajaran TGT merupakan pembelajaran kooperatif yang

mengandung unsur formasi, instruksi, dan lembar tugas. Penerapan model ini

dengan cara mengelompokkan peserta didik secara heterogen, tugas setiap

kelompok bisa sama bisa berbeda. Setelah memperoleh tugas, setiap kelompok

bekerja sama dalam bentuk kerja individual dan diskusi. Usahakan dinamika

kelompok kohesif dan kompak serta tumbuh rasa kompetisi antarkelompok,

suasana diskusi nyaman dan menyenangkan, seperti dalam kondisi permainan

(games), yaitu dengan cara guru bersikap terbuka, ramah, lembut, dan santun.

Setelah selesai kerja kelompok, sajikan hasil kelompok sehingga terjadi diskusi

kelas.

4. Student Team Achievement (STAD)

STAD adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang paling mudah

dilaksanakan karena sifatnya sederhana dan memungkinkan para guru pemula

untuk mengimplementasikannya di ruang kelas dengan baik. langkah-langkah

penerapan model STAD antara lain: pengarahan, penentuan kelompok

heterogen, (4-5 orang), pendiskusian bahan belajar–LKS-Modul secara

kolaborator, penyajian presentasi kelompok sehingga terjadi diskusi kelas,

pemberian kuis individual dan penentuan skor perkembangan setiap peserta didik

atau kelompok, pengumuman rekor tim dan individual, dan pemberian reward.

Tujuan utama penggunaan model pembelajaran kooperatif STAD adalah untuk

memotivasi peserta didik agar saling mendukung dan membantu satu sama lain

dalam menguasai pengetahuan yang diajarkan oleh guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

26

5. Numbered Head Together (NHT)

NHT adalah salah satu tipe dari pembelajaran kooperatif dengan sintaks:

pengarahan, penentuan kelompok heterogen, dan setiap peserta didik memiliki

nomor tertentu, pemberian persoalan, materi bahan ajar (untuk setiap kelompok

sama, tetapi untuk setiap peserta didik tidak sama sesuai dengan nomor peserta

didik. Setiap peserta didik dengan nomor yang sama mendapat tugas yang sama),

pelaksanaan kerja kelompok, presentasi kelompok dengan nomor peserta didik

yang sama sesuai dengan tugas masing-masing sehingga terjadi diskusi kelas,

kuis individual dan penentuan skor perkembangan setiap peserta didik,

pengumuman hasil kuis dan pemberian reward.

6. JIGSAW

Model pembelajaran ini termasuk pembelajaran kooperatif dengan sintaks:

pengarahan, informasi bahan ajar; penentuan kelompok heterogen; pemberian

bahan ajar (LKS) yang terdiri atas beberapa bagian sesuai dengan banyak peserta

didik dalam kelompok; setiap anggota kelompok bertugas membahas bagian

tertentu, setiap kelompok mempelajari bahan belajar yang sama, penentuan

kelompok ahli sesuai dengan bagian bahan ajar yang sama sehingga terjadi kerja

sama dan diskusi; setiap anggota kembali ke kelompok asal; pelaksanaan

tutorialpada kelompok asal oleh anggota kelompok ahli, penyimpulan dan

evaluasi, refleksi.

7. Think Pairs Shere (TPS)

Model pembelajaran ini tergolong tipe kooperatif dengan sintaks: guru

menyajikan materi klasikal, memberikan persoalan kepada peserta didik; peserta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

27

didik bekerja kelompok dengan cara berpasangan sebanguku-sebangku (think-

pairs), presentasi kelompok (share), kuis individual, penentuan skor

perkembangan setiap peserta didik, pengumuman hasil diskusi dan pemberian

reward.

8. Group Investigation (GI)

Model kooperatif tipe GI dengan sintaks: pengarahan, membuat kelompok

heterogen dengan orientasi tugas, perencanaan pelaksanaan investigasi. Setiap

kelompok menginvestigasi proyek tertentu bisa di luar kelas, contohnya

mengukur tinggi pohon, mendata jumlah dan jenis kendaraan di dalam sekolah,

jumlah guru dan staf sekolah); penolahan data penyajian data hasil investigasi,

presentasi, kuis individu; pemberian skor perkembangan peserta didik,

pengumuman hasil kuis dan pemberian hadiah.

9. Cooperative, Integrated, Reading, and Composition (CIRC)

Terjemahan bebas dari CIRC adalah komposisi terpadu membaca dan

menulis secara kooperatif-kelompok. Sintaksnya adalah membentuk kelompok

heterogen empat orang; guru memberikan wacana bahan bacaan sesuai dengan

materi ajar; peserta didik bekerja sama (membaca bergantian, menemukan kata

kunci, memberikan tanggapan) terhadap wacana, kemudian menulisakan hasil

kolaboratifnya, presentasi hasil kelompok, refleksi.

10. Talking Stick

Sintaks pembelajaran ini adalah guru menyiapkan tongkat, sajian materi pokok;

peserta didik membaca materi lengkap pada wacana. Guru mengambil tongkat

dan memberikan tongkat kepada peserta didik dan peserta didik yang menerima

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

28

tongkat menjawab pertanyaan dari guru; tongkat yang diberikan kepada peserta

didik lain dan guru memberikan pertanyaan lagi. Demikian seterusnya. Guru

membimbing kesimpulan-refleksi-evaluasi.

11. Make-A Match

Guru menyiapkan kartu yang berisi persoalan-permasalahan dan kartu yang

berisi jawabannya. Kemudian, setiap peserta didik mencari dan mendapatkan

sebuah kartu soal dan berusaha menjawabnya. Setiap peserta didik mencari kartu

jawaban yang cocok dengan persoalannya. Peserta didik yang benar mendapat

nilai-reward, kartu dikumpulkan kembali dan dikocok. Untuk babak berikutnya,

pembelajaran dilakukan seperti babak pertama, penyimpulan dan evaluasi,

refleksi.

Dari 12 Tipe-tipe model pembelajaran kooperatif peneliti tertarik

meningkatkan keterampilan mengemukakan pendapat siswa-siswi dengan

menerapkan model pembelajaran tipe NHT. Alasan peneliti ingin meningkatakan

keterampilan mengemukakan pendapat dengan tipe NHT, yakni: (1) model

pembelajaran ini lebih menarik karena siswa-siswi dituntut untuk bekerja sama

dalam kelompok dan bertanggung jawab menjawab pertanyaan yang telah

diberikan sesuai dengan nomor kepala, (2) model pembelajaran NHT telah

terbukti dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa-siswi, sehingga

peneliti ingin meningkatkan keterampilan berbicara lebih khusus keterampilan

mengemukakan pendapat siswa-siswi. Selain itu menurut Priansa (2017: 338)

keunggulan NHT adalah (1) setiap peserta didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

29

2.2.8 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head

Together (NHT)

Numbered head together (NHT) atau penomoran berpikir bersama adalah

jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola

interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional.

Numbered head together (NHT) pertama kali dikembangkan oleh Spenser

Kagen (1993) untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi

yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka

terhadap isi pembelajaran tersebut (Trianto, 2009: 82). Numbered head

together (NHT) adalah “Suatu pendekatan yang dikembangkan oleh Spencer

Kagen (1993) untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi

yang tercakup dalam suatu pemlajaran, dan mengecek pemahaman mereka

terhadap isi pelajaran tersebut” (Majid, 2013: 192).

2.2.9 Tujuan Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT)

Menurut Priansa (2017: 335) “Tujuan model pembelajaran Numbered

head together (NHT) adalah memperkuat kerja sama antarpeserta didik dan

memastikan bahwa semua peserta didik mampu untuk menyelesaikan tugasnya

secara mandiri”. NHT sangat tepat digunakan untuk mengetahui akuntabilitas

individu dalam diskusi kelompok. NHT memberikan kesempatan yang sama

kepada peserta didik untuk menyampaikan dan berbagi ide di antara peserta

didik sehingga berbagi ide tersebut semakin berkembang di dalam kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

30

Selain tujuan tersebut, tiga tujuan dari model pembelajaran kooperatif tipe NHT

adalah sebagai berikut ini.

1. Hasil belajar akademik struktural, bertujuan untuk meningkatkan kinerja

peserta didik dalam tugas-tugas akademik.

2. Pengakuan adanya keragaman, bertujuan agar peserta didik dapat menerima

teman-temannya yang mempunyai berbagai latar belakang.

3. Pengembangan keterampilan sosial, bertujuan untuk mengembangkan

keterampilan sosial peserta didik. Keterampilan yang dimaksud, yaitu

berbagi tugas, aktif bertanya, mengahargai pendapat orang lain, mau

menjelaskan ide atau pendapat, bekerja dalam kelompok dan sebagainya.

2.2.10 Tahap Pelaksanaan Model Pembelajaran Numbered Head Together

(NHT)

Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered head together

(NHT) terdiri atas sejumlah kegiatan. Menurut Ibrahim (2000) (dalam Priansa,

2017: 336) NHT merujuk pada konsep yang dikembangkan oleh Kagen yang

menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe NHT terdiri atas tiga

langkah, yaitu pembentukan kelompok, diskusi masalah, dan tukar jawaban

antar kelompok. Langkah-langkah tersebut kemudian dikembangkan oleh

Ibrahim (2000) menjadi enam langkah berikut ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

31

1. Langkah 1: Persiapan

Pada tahap ini guru mempersiapkan rancangan pelajaran dengan membuat

Skenario Pembelajaran (SP), Lembar Kerja Siswa (LKS) yang sesuai

dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.

2. Langkah 2: Pembentukan Kelompok

Pembentukan kelompok diseduaikan dengan model pembelajaran kooperatif

tipe NHT. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok yang

beranggotakan 3-5 orang. Guru memberikan nomor kepada setiap peserta

didik dalam kelompok dan nama kelompok yang berbeda. Kelompok yang

dibentuk merupakan pencampuran yang ditinjau dari latar belakang sosial,

ras, suku, jenis kelamin, dan kemampuan belajar. Selain itu dalam

pembemtukan kelompok digunakan nilai tes awal (pre-test) sebagai dasar

dalam menentukan tiap-tiap kelompok.

3. Langkah 3: Setiap Kelompok Harus Memiliki Buku Paket/ Panduan

Dalam pembentukan kelompok, setiap kelompok harus memiliki buku

paket atau buku panduan agar memudahkan peserta didik dalam

menyelesaikan LKS atau masalah yang diberikan oleh guru.

4. Langkah 4: Diskusi Masalah

Dalam kerja kelompok, guru membagikan LKS kepada setiap peserta didik

sebagai ahan yang akan dipelajari. Dalam kerja kelompok setiap peserta

didik berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa

setiap orang mengetahui jawaban dari pertanyaan yang telah ada dalam LKS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

32

atau pertanyaan yang telah diberikan oleh guru. Pertanyaan dapat bervariasi,

dari yang bersifat spesifik sampai yang bersifat umum.

5. Langkah 5: Memangil Nomor Anggota atau Pemberian Jawaban

Pada tahap ini, guru menyebut satu nomor dan para peserta didik dari setiap

kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan

jawaban kepada siswa di kelas.

6. Langkah 6: Memberikan Simpulan

Guru bersama peserta didik menyimpulkan jawaban akhir dari semua

pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang disajikan.

2.3 Kerangka Berpikir

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi guru mata pelajaran Bahasa

Indonesia keterampilan mengemukakan pendapat siswa kelas VIII B masih belum

maksimal. Penyebabnya (1) Beberapa siswa-siswi saja yang aktif, kritis dan

berani mengemukakan pendapat saat proses pembelajaran berlangsung, (2)

Adanya perasan minder dan kurangnya pengetahuan terkait pembelajaran, (3)

Proses pembelajaran masih menerapkan pembelajaran tradisional, yakni melalui

metode ceramah, (4) Penerapan model pembelajaran yang digunakan di kelas VIII

SMP Joannes Bosco kurang variatif.

Permasalahan-permasalahan yang dihadapi guru perlu dilakukan perbaikan

untuk memecahkan masalah tersebut. Salah satu tidakan perbaikan untuk

mengatasi masalah tersebut melalui penerapan model pembelajaran kooperatif

tipe numbered heads together (NHT). Pembelajaran kooperatif tipe NHT

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

33

merupakan model yang menuntut siswa untuk bekerja sama dan bertanggung

jawab atas tugas yang diberikan guru. Pelaksanaan penelitian ini melalui 2 siklus,

dengan empat tahap, perencanaan (plan), kedua, tindakan (act) ketiga, observasi

(observe), keempat refleksi (reflect). Sebelum melaksanakan penelitian dilakukan

prasiklus, untuk mengetahui keterampilan mengemukakan pendapat siswa-siswi

sebelum menggunkakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Penerapan

model pembelajaran ini diharapkan mampu meningkatkan keterampilan

mengemukakan pendapat siswa sehingga hasil belajar siswa-siswi dapat

meningkat pula.

Untuk memudahkan pembaca memahami alur penelitian yang dilakukan

dalam penelitian ini, maka peneliti membuat kerangka berpikir berupa skema

kerangka berpikir.

Gambar 2.1: Kerangka Berpikir Keterampilan Mengemukakan Pendapat

Prasiklus

Siklus I

Siklus II

Rendahnya

keterampilan

mengemukakan

pendapat siswa SMP

Joannes Bosco kelas

VIII B tahun

ajaran2017/2018.

Tipe numberred

head

together(NHT)

Meningkatkan

keterampilan

mengemukakan

pendapat siswa SMP

Joannes Bosco kelas

VIII B tahun ajaran

2017/2018

Model pembelajaran

kooperatif

Masalah yang

dihadapi guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

34

2.4 Hipotesis Tindakan

Berdasarkan rumusan di atas hipotesis tindakan yang akan diajuhkan dalam

penelitian ini adalah:

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan

keterampilan mengemukakan pendapat siswa SMP Joannes Bosco kelas VIII B

tahun ajaran 2017/2018.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

35

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas atau classroom action

researct. Menurut Kunandar (2008: 46) penelitian tindakan kelas merupakan

Sebuah bentuk kegiatan refleksi diri yang dilakukan oleh para pelaku

pendidikan dalam suatu situasi kependidikan untuk memperbaiki rasionalitas

dan keadilan tentang: pertama, praktik-praktik kependidikan mereka, kedua

pemahaman mereka tentang praktik-prktik tersebut, dan ketiga situasi di mana

praktik-praktik tersebut dilaksanakan.

Sejalan dengan itu Arikunto dkk (2015: 124) mengatakan penelitian tindakan

kelas yang dilakukan oleh guru dengan tujuan “Memperbaiki mutu praktik

pembelajaran di kelasnya”. Berdasarkan definisi penentian tindakan kelas di atas,

maka dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu kegiatan

refleksi diri yang dilakukan oleh para pelaku pendidikan atau guru yang bertujuan

untuk memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas. Penelitian tindakan kelas

sebagai suatu bentuk investigasi yang bersifat reflektif partisipatif, kolaboratif dan

spiral, yang memiliki untuk penerapan tindakan (observation and evaluation), dan

melakukan refleksi (reflecting), dan seterusnya, sampai dengan perbaikan atau

peningkatan yang diharapkan tercapai (kriteria keberhasilan). Penelitian ini

beranjak dari hasil observasi selama melakukan PPL di SMP Joannes Bosco, dari

hasil observasi peneliti, bahwa keterampilan mengemukakan pendapat, siswa-

siswi kelas VIII B SMP Joannes Bosco masih belum maksimal. Maka dari itu

peneliti ingin melakukan suatu penelitian yang berkaitan dengan cara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

36

meningkatkan keterampilan mengemukakan pendapat siswa melalui model

pembelajaran koperatif tipe Numbered head together (NHT).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Joannes Bosco, jalan

Melati Wetan 51 Yogyakarta 55225. Penelitian ini dilaksanakan pada awal semester

genap yaitu bulan Mei 2018. Penentuan waktu penelitian mengacu pada

terselesainya instrumen dan validasi instrumen.

3.3 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII B SMP Joannes

Bosco, tahun ajaran 2017/2018. Jumlah kelas VIII SMP Joannes Bosco terdiri

dari 5 kelas. Setiap kelas terdiri dari 20-22 siswa. Kelas VIII B berjumlah 21

orang, yang terdiri dari 10 siswa dan 11 siswi.

3.4 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah yang dilalui peneliti dalam

melakukan penelitian. Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang harus

dilaksanakan secara terstruktur. Agar penelitian tindakan kelas dapat berjalan sesuai

dengan tujuan yang ingin dicapai, maka peneliti harus melewati 4 langkah yang

saling berkaitan, yakni pertama, perencanaan (plan), kedua, tindakan (act) ketiga,

observasi (observe), keempat refleksi (reflect). Keempat langkah tersebut disebut

dengan siklus. Penelitian ini menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart. Model

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

37

Kemmis dan Mc Taggart pada hakikatnya berupa perangkat atau untaian-

untaian dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan,

tindakan, pengamatan dan refleksi yang keempatnya merupakan satu siklus

(Depdiknas, 1999:21). Adapun alur pelaksanaan PTK digambar sebagai berikut

ini.

Gambar 3.1: Model Kemmis dan Mc Taggart

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan melalui 2 siklus, sebelum masuk ke siklus

I peneliti melaksanakan prasiklus untuk mengetahui sejauh mana keterampilan

mengemukakan pendapat siswa SMP Joannes Bosco tanpa menggunakan model

penelitian kooperatif tipe NHT. Prosedur penelitian ini yakni, (1) prasiklus, (2)

siklus I dan (3) siklus II. Berikut uraian ini uraian setiap siklus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

38

3.4.1 Prasiklus

Sebelum masuk ke siklus I dilaksanakan prasiklus, untuk mengetahui sejauh

mana kemampuan mengemukakan pendapat siswa-siswi, instrumen yang

dipersiapkan dalam melaksanakan prasiklus yakni rubrik penilaian. Ketika

pembelajaran berlangsung siswa diminta berdiskusi dalam kelompok, siswa-siswi

diminta untuk mengemukakan pendapat dalam kelompok dan diamati oleh

peneliti dan guru mata pelajaran.

Setelah memperoleh data dari kegiatan ini, diketahui berapa orang siswa-

siswi yang berani mengemukakan pendapat dihadapan guru dan berapa orang

yang masih terlihat ragu-ragu bahkan belum berani mengemukakan pendapat

dihadapan guru dan teman-teman. Jika terdapat banyak siswa-siswi yang masih

ragu-ragu bahkan tidak percaya diri dalam mengemukakan pendapat dilakukan

perbaikan melalui siklus I yakni melalui penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe NHT.

3.4.2 Siklus I

Perencanaan adalah “Persiapan yang dilakukan untuk pelaksanaan PTK”

(Kunandar, 2008: 129). Perencanaan ini dilakukan berdasarkan hasil refleksi dan

hasil pembelajaran yang dilakukan saat pra siklus dilaksanakan. Jika diperoleh

hasil yang belum maksimal, dilakukan perbaikan melalui sikus satu, dengan

menerapkan model kooperatif tipe NHT. Ada beberapa persiapan yang dilakukan

peneliti sebelum melaksanakan pengajaran di kelas, antara lain, (1) Membuat

rubrik penilaian, (2) Menyiapkan kamera sebagai alat dokumentasi saat proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

39

pembelajaran. Peneliti tidak membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP),

RPP yang digunakan saat pelaksanaan pra siklus adalah, RPP yang digunakan di

SMP Joannes Bosco.

1. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan yaitu “Deskripsi tindakan yang akan dilakukan,

skenario kerja tindakan perbaikan yang akan dikerjakan dan prosedur tindakan

yang akan diterapkan” (Kunandar, 2008: 129). Pada tahapan pelaksanaan ini,

rencana tindakan yang diwujudkan dalam bentuk RPP dilaksanakan pada

situasi sesungguhnya melalui proses kegiatan belajar mengajar di kelas.

Kegiatan tersebut terdiri dari, membuka pembelajaran, kegiatan inti, dan

kegiatan penutup. Berikut rincian kegiatan tersebut.

a. Kegiatan Membuka Pembelajaran

Kegiatan membuka pembelajaran terdiri dari beberapa kegiatan antara

lain, (1) doa sebelum pembelajaran, (2) memeriksa kesiapan ruang, alat

pembelajaran, dan media, (3) memeriksa kesiapan siswa, (4) melakukan

kegiatan apresiasi, (5) menyampaikan kompentensi dasar dan rencana

kegiatan.

b. Kegiatan Inti

Secara garis besar rincian kegiatan inti pembelajaran dilakukan

berdasarkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah sebagai berikut

ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

40

1) Siswa-siswi dikelompokkan menjadi 4-5 kelompok, yang terdiri dari 4-5

siswa-siswi dengan kemampuan heterogen, kemudian dibagikan nomor

NHT kepada siswa-siswi.

2) Siswa-siswi diberi lembar perintah tugas dan lembar kerja siswa (LKS)

sesuai dengan kelompok NHT kemudian disampaikan tata cara siswa-siswi

melakukan kegiatan dalam pembelajaran tersebut.

3) Peneliti menyampaikan materi pembelajaran.

4) Peneliti memberikan tugas kelompok kepada siswa-siswi. Setiap kelompok

diberi kesempatan mendiskusikan permasalahan tersebut.

5) Siswa-siswi dengan anggota kelompoknya bekerja sama sesuai dengan

aturan pembelajaran kooperatif tipe NHT, setiap siswa-siswi dinilai aktivitas

belajarnya. Peneliti selalu mengingatkan jika setiap anggota kelompoknya

harus memahami pekerjaan kelompoknya, karena pemanggilan nomor NHT

secara acak mengharuskan siswa-siswi mempersentasikan pekerjaan

kelompoknya.

6) Persentasi kelompok dilaksanakan dengan cara peneliti memanggil nomor

NHT.

7) Siswa-siswi yang dipanggil nomor NHTnya diberi kesempatan menjawab

pertanyaan. Kegiatan ini dilakukan sampai semua nomor NHT telah

dipanggil.

c. Kegiatan Penutup

1) Peneliti menyimpulkan hasil persentasi dan memberikan kesempatan bagi

siswa-siswi untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

41

2) Peneliti melakukan evaluasi pembelajaran dengan siswa-siswi melalui

tanya jawab mengenai materi pembelajaran yang telah dipelajari.

3) Peneliti menyimpulkan hasil pembelajaran.

4) Peneliti menutup pelajaran dengan memberi motivasi kepada siswa-siswi

agar lebih giat belajar sehingga tugas belajar berikutnya dapat dikerjakan

dengan baik.

2. Pengamatan atau Observasi

Pengamatan atau observasi, yaitu “Prosedur perekaman data mengenai

proses dan produk dari implementasi tindakan yang dirancang” (Kunandar,

2008: 129). Proses observasi ini dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan

tindakan. Aktivitas observasinya yang dilakukan saat kegiatan diskusi dimulai.

peneliti, guru mata pelajaran dan kedua kerabat peneliti, melakukan

pengamatan terhadap aktivitas siswa-siswi selama kegiatan diskusi

berlangsung. Pengamatan ini dilakukan berdasarkan rubrik penilaian yang telah

dibuat peneliti.

3. Refleksi

Refleksi dilakukan oleh peneliti, untuk melihat apakah penelitian yang

dilakukan sesuai dengan harapan peneliti, apakah penelitian ini membawa

dampak perbaikan yang dilaksanakan, serta kriteria dan rencana bagi tindakan

siklus II.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

42

3.4.3 Siklus II

Apabila siklus I belum terlihat adanya peningkatan hasil belajar yang

diharapkan maka akan dilakukan siklus II. Pada siklus II, tahap pelaksanaan

pembelajaran dilakukan seperti pada siklus I, yakni dari tahap perencanaan

sampai pada tahap refleksi. hanya saja yang berbeda adalah RPP dan materi

yang diajarkan. Siklus berhenti dilaksanakan jika pembelajaran yang dilakukan

sudah sesuai dengan rencana dan telah mampu meningkatkan kemampuan

mengemukakan pendapat siswa-siswi, dimana 90% siswa-siswi telah mampu

mengemukakan pendapat di hadapan guru dan sesama murid lain sehingga

mampu meningkatkan hasil belajar siswa-siswi.

3.5 Indikator Keberhasilan

Sasaran penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan

mengemukakan pendapat siswa kelas VIII B SMP Joannes Bosco tahun ajaran

2017/2018 melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Adapun

indikator keberhasilan pembelajaran diharapkan peningkatan keterampilan

mengemukakan pendapat siswa-siswi dari prasiklus, siklus I, sampai pada siklus

II mencapai peningkatan sebesar 20% pada setiap siklus.

Sebelum penerapan siklus I, diterapkan prasiklus untuk mengetahui

keterampilan mengemukakan pendapat siswa-siswi sebelum menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe NHT, saat melaksanakan prasiklus peneliti,

memprediksi keterampilan mengemukakan pendapat siswa-siswi dapat mencapai

kelulusan 50%, alasan mengapa peneliti memprediksi kelulusan prasiklus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

43

mencapai target 50%, dikarenakan berdasarkan hasil wawancara dengan guru

mata pelajaran bahwa, 10 siswa-siswi dari 21 siswa-siswi belum mencapai

ketuntasan KKM bahasa indonesia ≥75 artinya sebagian siswa-siswi dalam satu

kelas belum memperoleh nilai 75 ke atas (skala 100). Maka dari itu peneliti

berpikir bahwa hal-hal serupa ini akan terjadi saat dilaksanakan prasiklus. Setelah

penerapan siklus I dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT

Diharapkan terjadinya peningkatan 20%, dari jumlah siswa-siswi yang lulus

KKM sebanyak 10 siswa-siswi (50%) menjadi 14 siswa (70%) dalam

keterampilan mengemukakan pendapat pada siklus I. Pada penerapan siklus II

dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT, diharapkan terjadi

peningkatan 20% dari jumlah siswa-siswi yang lulus KKM sebanyak 14 siswa-

siswi (70%) menjadi 18 siswa-siswi (90 %) dalam keterampilan mengemukakan

pendapat siswa-siswi.

Tabel: 3.1 Indikator Keberhasilan Mengemukakan Pendapat Siswa-siswi

Siklus Jumlah siswa yang lulus Persentase

Prasiklus 10 orang 50%

Siklus I 14 orang 70%

Siklus II 18 orang 90%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

44

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti dalam

mengumpulkan data terkait penelitian. Dalam penelitian ini digunakan teknik tes

dan non tes. Tes berupa tes hasil belajar, non tes berupa (1) wawancara, (2)

observasi, (3) dokumentasi. Berikut ini uraian pengumpulan data.

3.6.1 Tes

Tes hasil belajar digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar

siswa-siswi dalam jangka waktu tertentu. Tes digunakan dalam penelitian adalah

tes yang dibuat oleh peneliti berupa tes performa yakni keterampilan

mengemukakan pendapat siswa ketika berdiskusi.

3.6.2 Wawancara

Wawancara digunakan untuk mewawancarai guru mata pelajaran terkait

keterampilan mengemukakan pendapat siswa-siswi sebelum menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe NHT.

3.6.3 Observasi

Observasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang situasi dan

aktifvitas belajar mengajar dan implementasi model pembelajaran kooperatif

tipe NHT. Observasi yang dilakukan peneliti yaitu observasi terbuka. Observasi

terbuka adalah apabila sang pengamat atau obsever melakukan pengamatan

dengan mengambil kertas dan pensil, kemudian mencatat segala sesuatu yang

terjadi di kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

45

3.6.4 Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data mengenai jumlah siswa-

siswi sebagai dasar untuk menentukan jumlah serta anggota-anggota kelompok

dalam model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Dokumentasi yang dilakukan

dalam penelitian ini berupa Foto-foto yang menggambarkan pelaksanaan

pembelajaran ataupun aktivitas belajar siswa pada saat proses pembelajaran.

3.7 Instrumen/ Perangkat Penelitian

Instrumen PTK adalah, “Semua alat yang digunakan untuk mengumpulkan

data tentang semua proses pembelajaran, jadi bukan hanya proses tindakan saja”

(Arikunto dkk, 2015: 85). Alat yang digunakan peneliti untuk menggumpulkan

data berupa Lembar observasi aktivitas guru dan siswa di kelas dan rubrik

penilaian. Pedoman observasi aktivitas guru dan siswa di kelas berisi sejumlah

daftar kegiatan yang disusun berdasarkan RPP. Melalui lembar observasi ini

peneliti atau guru melihat apakah aktivitas dalam kelas dilaksanakan berdasarkan

urutan RPP atau tidak.

Rubrik penilaian memuat aspek-aspek yang menjadi bahan penilaan penulis

terkait keterampilan mengemukakan pendapat siswa-siswi. Pengambilan data

menggunakan rubrik penilaian dilakukan saat siswa-siswi melakukan diskusi

kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

46

3.8 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah “Tahap sesudah pengumpulan data” (Kunandar, 2008:

127). Untuk menganalisis data diperlukan suatu cara atau metode analisis data

hasil penelitian agar dapat diinterpretasikan sehingga laporan yang dihasilkan

lebih mudah dipahami. Analisis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini

dilakukan dengan cara, analisis kuantintatif dan analisis kualitatif.

3.8.1 Data Kuantitatif

Menurut Kunandar (2008: 127) “Analisis kuantitatif, dapat dianalisis

secara deskriptif. Dalam hal ini peneliti menggunakan analisis statistik

deskriptif. Misalnya, mencari nilai rerata, persentase keberhasilan belajar, dan

lain-lain”. Hasil angka-angka disajikan dalam bentuk angka-angka yang

kemudian dijelaskan dan diinterpretasikan dalam suatu uraian. Dalam penelitian

ini penulis mengolah data dengan cara sebagai berikut ini.

1. Tabel Distribusi Frekuensi Tunggal

Tabel distribusi frekuensi tunggal yaitu “Tabel yang frekuensi data

(variabel)-nya tidak digolong-golongkan (tidak dikelompokkan) tetapi disajikan

satu persatu. Baik saat frekuensi data (variabel)-nya muncul satu kali atau lebih

dari satu kali” (Mundir, 2013: 37).

Tujuan penyajian data menggunakan tabel distribusi frekuensi tunggal

adalah, agar lebih mudah membaca daftar nilai siswa-siswi. Tabel berisi nilai

siswa-siswi (X) dan jumlah siswa-siswi yang memperoleh nilai tersebut (f).

Menyusun nilai mentah menjadi nilai jadi dengan rumus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

47

Rumus menentukan nilai akhir siswa

Nilai akhir = Jumlah skor yang diperoleh siswa X 100

Skor tertinggi

2. Tabel Perhitungan Nilai Rata-Rata dari Data Distribusi Frekuensi Tunggal

Peneliti menggunakan perhitungan mean dari data distribusi frekuensi

tunggal yang seluruh atau sebagian skornya memiliki frekuensi lebih dari satu,

perhitungan rata-rata menggunakan rumus dari (Mundir 2013:51) sebagai

berikut:

¯x= Σ fX

N

Keterangan:

¯x : Mean atau rata-rata hitung yang dicari

Σ fX : Jumlah skor individu setelah dikalikan frekuensi

N : Jumlah subyek

3. Diagram Persentase Ketuntasan Belajar Siswa-siswi

Diagram Batang Perhitungan persentase ketuntasan belajar berdasarkan

nilai KKM bahasa indonesia ≥ 75. Siswa dinyatakan lulus apabila mencapai

nilai 75 ke atas. Penyajian persentase ketuntasan belajar disajikan dengan

diagram batang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

48

Rumus perhitungan persentase:

Jumlah siswa-siswi yang mendapatkan nilai di atas KKM X 100

Jumlah siswa-siswi yang mengikuti pelajaran

4. Uji Paired Samples T-test

Uji paired samples T-test digunakan untuk mengetahui perbedaan pada

setiap siklus. Sebelum melaksanakan uji paired samples T-test dilakukan Uji

normalitas sebagai prasyarat dala melakukan uji t sampel berpasangan. Apabila

model dalam suatu penelitian memiliki data yang berdistribusi normal maka

akan dilakukan uji paired samples T-test. Untuk menguji normalitas data,

peneliti menggunakan uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Langkah-

langkah uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test menggunakan SPSS

adalah: (1) Membuka SPSS kemudian klik pada bagian variabel view bada

kolom name, ketik lambang tertentu pada baris pertama dan kedua, misalnya

baris pertama X dan baris kedua Y, (2) pada bagian kolom label baris pertama

ketik salah satu yang akan dibandingkan, misalnya pra siklus begitu juga

dengan baris kedua misalnya siklus I, (3) klik data view, copy data nilai akhir

siswa, paste nilai akhir siswa pada kolom pertama dan kedua data view, (4)

lakukan uji distribusi normal dengan cara klik analyze klik nonparametric tests

klik legacy dialog klik 1-simple k-s, (5) Memindahkan data pada tabel satu

persatu ke ruas sebelah kanan, lalu klik Ok, (6) untuk mengetahui data

berdistribusi normal atau tidak pada Asymp.Sig (2-tailed), jika nilai signifikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

49

> 0,05, maka nilai residu berdistribusi normal dan sebaliknya jika nilai

signifikan < 0,05 maka nilai residu tidak berdistribusi normal.

Setelah diketahui data berdistribusi normal dilakukan Uji paired samples

T-test. Langkah-langkah Uji paired samples T-test adalah: (1) Membuka SPSS

kemudian klik pada bagian variabel view pada kolom name, ketik lambang

tertentu pada baris pertama dan kedua, misalnya baris pertama X dan baris

kedua Y, (2) pada bagian kolom label baris pertama ketik salah satu yang akan

dibandingkan, misalnya pra siklus begitu juga dengan baris kedua misalnya

siklus I, (3) klik data view, copy data nilai akhir siswa-siswi, paste nilai akhir

siswa-siswi pada kolom pertama dan kedua data view, (4) klik analyze klik

compare means lalu pilih paired sample t-test, (5) memindahkan data pada ruas

kanan, posttest pada variabel 1 dan pretest pada variabel 2, lalu klik ok maka

akan muncul pada jendela output, (6) lihat pada tabel df untuk menentukan t

tabel, (7) untuk mengetahui perbedaan dapat dilihat pada Asymp.Sig (2-tailed).

Dengan demikian dalam uji ini ketentuan yang digunakan adalah sebagai

berikut ini.

1. Taraf signifikan α ˂ 0,05

2. T tabel 2,042, terjadi perbedaan apabila t hitung lebih besar dari pada t

tabel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

50

3.8.2 Data Kualitatif

Kunandar (2008: 127) mengemukakan data kualitatif merupakan:

Data yang berupa informasi berupa kalimat yang memberi gambaran

tentang ekspresi siswa berkaitan dengan tingkat pemahaman terhadap suatu

pembelajaran (kognitif) pandangan atau sikap siswa terhadap metode belajar

yang baru (afektif) aktifitas siswa menggikuti pembelajaran, perhatian,

antusias dalam belajar, kepercayaan diri, motivasi belajar, dan sejenisnya

dapat dianalisis secara kualitatif.

Analisis kualitatif yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah

dengan model interaktif. Analisis ini tediri dari tiga komponen kegiatan yang

saling terkait satu sama lain, kegiatan tersebut yakni: (1) memilih data (reduksi

data), (2) mendeskripsikan data hasil temuan (memaparkan data), (3) menarik

kesimpulan hasil deskripsi.

1. Memilih Data (Reduksi Data)

Proses menyeleksi, menentukan fokus, menyederhanakan, meringkas, dan

mengubah bentuk data mentah yang ada dalam catatan lapangan. Dalam

proses ini peneliti melakukan penajaman, pemfokusan, penyisihan data yang

kurang bermakna dan menatanya sedemikian rupa sehingga kesimpulan

akhir dapat ditarik dan diverifikasi.

2. Mendeskripsikan Data Hasil Temuan (Memaparkan Data)

Proses sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adalnya

penarikan kesimpulan. Setelah mereduksi data, peneliti melakukan

pemaparan hasil reduksi dengan kalimat dan grafik dan tabel.

3. Menarik Kesimpulan Hasil Deskripsi

Setelah mendeskripsikan data, peneliti menyimpulkan hasil penelitian

tentang peningkatan atau perubahan secara bertahap dari setiap siklus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

51

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilaksanakan menggunakan 2 siklus. Sebelum

melaksanakan kedua siklus tersebut, dilaksanakan prasiklus. Berikut rincian

kegiatan saat pelaksanaan penelitian ini.

4.1.1 Prasiklus

Pelaksanaan prasiklus dilaksanakan sebelum masuk pada siklus I dan II.

Prasiklus bertujuan agar diketahui keterampilan mengemukakan pendapat siswa-

siswi sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT, melalui

pelaksanaan prasiklus diperoleh data awal keterampilan mengemukakan

pendapat siswa-siswi tanpa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

NHT.

Beberapa hal yang dilakukan sebelum pelaksanaan prasiklus yakni

pertama, merancang Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (lihat

lampiran 1) RPP yang digunakan terkait dengan keterampilan berbicara KD 10.1

Menyampaikan persetujuan, sanggahan, dan penolakan pendapat dalam diskusi

disertai dengan bukti atau alasan secara lisan. RPP yang digunakan saat

pelaksanaan prasiklus adalah RPP yang dibuat guru mata pelajaran SMP Joannes

Bosco. Tujuan menggunakan RPP SMP Joannes Bosco adalah untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

52

mengetahui proses pembelajaran yang terjadi di SMP Joannes Bosco. Kedua,

mempersiapkan sarana dan fasilitas sebagai penunjang pembelajaran seperti

menentukan ruangan kelas yang digunakan saat proses pembelajaran

berlangsung, menyediakan kamera untuk mendokumentasikan proses

pembelajaran. Ketiga, membuat rubrik penilaian untuk menilai keterampilan

siswa ketika mengemukakan pendapat (lihat lampiran 3).

Pelaksanaan prasiklus dilaksanakan pada hari Selasa, 8 Mei 2018.

Kegiatan ini dilaksanakan di ruangan Bahasa Indonesia VIII SMP Joannes

Bosco pada jam pelajaran pertama dan kedua pada pukul (07.25-08.55 WIB).

Proses pembelajaran berlangsung selama 80 menit. Dalam penelitian ini peneliti

berkolaborasi dengan guru mata pelajaran. Guru mata pelajaran berperan sebagai

pengajar sekaligus membantu mengamati aktivitas siswa-siswi dalam kelompok

dan peneliti berperan sebagai pengamat. Ada tiga kegiatan yang dilalui saat

proses pembelajaran yakni, (1) kegiatan pendahuluan yang meliputi guru

memberi salam, berdoa dan memberi motivasi kepada siswa-siswi, (2) kegiatan

inti menjelaskan materi pembelajaran, membagi siswa ke dalam dua kelompok

yang beranggotakan 10-11 orang. Dalam kelompok tersebut siswa-siswi diminta

mendiskusikan pertanyaan yang diajuhkan guru. Guru dan peneliti melakukan

penilaian ketika siswa-siswi melakukan diskusi dalam kelompok, pengamatan

dilakukan menggunakan rubrik penilaian yang telah disiapkan. Pengamatan

dilaksanakan saat berlangsungnya diskusi dalam kelompok, Guru mata pelajaran

mengamati aktivitas siswa-siswi kelompok 1 sedangkan peneliti mengamati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

53

aktivitas siswa-siswi kelompok 2. Pengamatan ini untuk mengetahui secara

langsung keterampilan mengemukakan pendapat siswa-siswi dalam kelompok.

Setelah selesai berdiskusi, siswa-siswi diminta melaporkan hasil diskusi

kelompok dihadapan guru dan teman-teman, (3) penutup memberikan umpan

balik terhadap proses dan hasil belajar siswa dan doa penutup.

Gambar 4.1: Suasana Diskusi Kelompok 1 Saat Prasiklus

Setelah pembelajaran selesai dilaksanakan peneliti melakukan refleksi,

Sebelum merefleksikan proses pembelajraran prasiklus, peneliti melakukan

beberapa hal yakni, (1) menyimpulkan hasil observasi yang dilakukan peneliti

dan guru mata pelajaran saat siswa-siswi berdiskusi dalam kelompok, (2)

menghitung perolehan nilai siswa-siswi (3) melakukan diskusi dengan guru

mata pelajaran. Dari ketiga cara tersebut, peneliti dan guru mata pelajaran

menyimpulkan keterampilan mengemukakan pendapat siswa-siswi belum

maksimal. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal yakni, (1) pembagian

kelompok, (2) kurangnya kepercayaan diri siswa-siswi dalam mengemukakan

pendapat, (3) waktu pembelajaran yang disediakan kurang mencukupi untuk

melaporkan semua hasil pekerjaan kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

54

1. Pembagian Kelompok

Guru membagi kelompok ke dalam dua kelompok, yang beranggotakan 10-

11 orang dalam satu kelompok. Pembagian kelompok dalam jumlah yang

sangat besar ini mengakibatkan beberapa siswi saja yang aktif dalam

mengerjakan tugas kelompok. Sementara itu beberapa siswa terlihat sibuk

bercerita dengan teman lainnya.

2. Kurangnya Kepercayaan Diri Siswa-siswi dalam Mengemukakan Pendapat

Siswa-siswi tertentu saja yang berani mengemukakan pendapat dihadapan

teman-teman kelompok, sedangkan beberapa siswa-siswi masih kurang

percaya diri dalam mengemukakan pendapat dihadapan teman-teman

kelompok. Begitu pula saat melaporkan hasil pekerjaan, siswa-siswi tertentu

saja dalam satu kelompok yang berani melaporkan hasil pekerjaan

kelompok sedangkan sebagian besar anggota kelompok terlihat gugup saat

diberi kesempatan untuk melaporkan hasil pekerjaan kelompok sehingga

siswa-siswi tertentu saja yang berperan aktif ketika melaporkan hasil

pekerjaan kelompok.

3. Waktu Pembelajaran yang Disediakan Kurang Mencukupi untuk

Melaporkan Semua Hasil Pekerjaan Kelompok

Hanya beberapa jawaban dari pertanyaan yang diajuhkan siswa-siswi yang

terjawab. Hal ini dikarenakan waktu pembelajaran yang dirasa kurang

cukup untuk menjawab semua pertanyaan yang diajuhkan guru. Untuk

memperbaiki pembelajaran terkait keterampilan mengemukakan pendapat

siswa-siswi dilakukan perbaikan melalui penerapan siklus I.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

55

4.1.2 Siklus I

Siklus I dilaksanakan agar dapat meningkatkan keterampilan

mengemukakan pendapat siswa-siswi melalui penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe NHT. Siklus I dilaksanakan dalam 4 tahap, yakni (1)

perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, (4) refleksi. Berikut akan

diuraikan tahapan siklus I.

1. Tahap Perencanaan

Pada tahapan ini ada beberapa hal yang dilakukan penulis, yakni (1)

merancang RPP (lihat lampiran 4), RPP yang digunakan berkaitan dengan

materi berbicara yakni RPP KD 10.1 menyampaikan persetujuan, sanggahan

dan penolakan pendapat dalam diskusi disertai dengan bukti atau alasan secara

lisan, membuat materi pembelajaran (lihat lampiran 5) perintah tugas dan

bahan bacaan (lihat lampiran 6), membuat daftar pembagian kelompok, (2)

mempersiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi aktivitas guru

dan siswa di kelas dan rubrik penilaian (lihat lampiran 3), (3) mempersiapkan

sarana dan fasilitas sebagai penunjang pembelajaran seperti menentukan

ruangan kelas yang digunakan saat proses pembelajaran berlangsung,

menyediakan kamera untuk mendokumentasikan proses pembelajaran.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Siklus I dilaksanakan pada hari Selasa, 15 Mei 2018 kegiatan ini

dilaksanakan di ruangan Bahasa Inggris VII SMP Joannes Bosco pada jam

pelajaran pertama dan kedua pukul (07.25-08.55 WIB). Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

56

berlangsung selama 80 menit. Pelaksanaan siklus I ini dilakukan berkolaborasi

dengan guru mata pelajaran dan 2 mahasiswa. Peneliti berperan sebagai

pengajar sekaligus pengamat dan guru mata pelajaran bersama dua orang

mahasiswa berperan sebagai pengamat.

Ada 3 kegiatan yang dilalui saat proses pembelajaran, yakni (1)

pendahuluan yang terdiri dari beberapa kegiatan yakni, guru memberi salam,

berdoa, presentasi, tanya jawab tentang keadaan siswa, guru menyampaikan

fungsi pembelajaran, Kompetensi Dasar (KD), indikator, tujuan pembelajaran,

dan langkah-langkah NHT, (2) kegiatan inti yang meliputi penjelasan materi,

pembagian kelompok menjadi 4 kelompok yang beranggotakan 5 orang setiap

kelompok, pembagian nomor NHT kepada masing-masing anggota kelompok,

siswa-siswi mendiskusikan jawaban yang tepat dari pertanyaan yang diberikan

guru, guru memanggil nomor tertentu secara acak, semua siswa-siswi yang

mendapatkan nomor urut yang dipanggil guru mengacungkan jari kemudian

menjawab pertanyaan, guru memanggil nomor secara acak sampai semua

jawaban telah terjawab oleh siswa-siswi, (3) penutup kegiatan ini terdiri dari

kesimpulan dan refleksi pembelajaran.

Gambar 4.2: Suasana Diskusi Kelompok Saat Siklus I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

57

3. Tahap Pengamatan

Tahap pengamatan dilakukan saat siswa-siswi melakukan diskusi

kelompok, pengamatan ini di lakukan oleh peneliti, guru mata pelajaran dan

dua orang kerabat peneliti. Pengamatan ini bertujuan untuk menilai siswa

ketika mengemukakan pendapat saat berdiskusi dalam kelompok dengan

menggunakan rubrik penilaan yang dibuat oleh peneliti. Masing-masing

pengamat bertugas mengamati 1 kelompok.

Sebelum melakukan observasi peneliti, guru mata pelajaran dan 2 orang

kerabat peneliti sepakat bahwa proses diskusi di kelompok 1 akan di amati

oleh (Emelinda Oktaviani Jehamin), kelompok 2 akan diamati oleh guru

mata pelajaran (Ibu Angela Suryoresmi S.Pd.) kelompok 3 akan diamati

oleh peneliti dan kelompok 4 diamati oleh mahasiswa 2 (Oktaviani Reinha

L. Wangge). Sasaran pengamatan yang diamati adalah masing-masing

siswa-siswi dalam kelompok. Pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui

keterampilan mengemukakan pendapat dari setiap siswa-siswi. Pengamat

langsung menilai keterampilan mengemukakan pendapat siswa-siswi

dengan menggunakan rubrik penilaian.

Selain itu, dilakukan pengamatan aktivitas guru dan siswa-siswi dalam

kelas selama proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan ini dibuat untuk

melihat apakah pembelajaran sudah sesuai dengan rencana pelaksanaan

pembelajaran atau tidak, (lihat lampiran 7). Kondisi pembelajaran saat guru

melaksanakan kegiatan pembelajaran diuraikan berikut ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

58

a. Saat kegiatan pendahuluan beberapa siswa-siswi masih sibuk sendiri, dan

berbicara dengan teman sebangku, hanya beberapa siswa-siswi yang

menangapi pertanyaan guru, memperhatikan guru ketika menyampaikan

tujuan pembelajaran dan uraian kegiatan yang dilalui siswa-siswi.

b. Saat kegiatan inti, beberapa siswa-siswi masih sibuk sendiri, hanya

beberapa siswa-siswi yang menyimak penjelasan. Semua siswa-siswi

terlibat aktif dalam pelaksanaan diskusi, beberapa siswa-siswi masih

bingung dengan uraian kegiatan NHT.

c. Saat kegiatan penutup, beberapa siswa-siswi mendengarkan kesimpulan

pembelajaran.

4. Tahap Refleksi

Tahap refleksi dilaksanakan setelah proses pembelajaran selesai

dilaksanakan. Ada beberapa hal yang dilakukan peneliti untuk melakukan

refleksi, yakni (1) mengelola nilai mentah menjadi nilai akhir siswa-siswi

dengan membuat tabel, (lihat lampiran 8), (2) melihat hasil observasi aktivitas

siswa-siswi di kelas (lihat lampiran 7), (3) melakukan diskusi bersama guru

mata pelajaran terkait pelaksanaan siklus I.

Dengan demikian, diperoleh tiga data yaitu (1) data nilai keterampilan

mengemukakan pendapat siswa-siswi, (2) kesimpulan dari lembar observasi

siswa-siswi dan guru, (3) hasil diskusi dengan guru mata pelajaran. Dari ketiga

proses refleksi yang dilakukan peneliti, diperoleh beberapa kelemahan dari

pelaksanaan siklus I. Kelemahan tersebut antara lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

59

a. Siswa-siswi masih terlihat malu-malu ketika melaporkan hasil diskusi

Setelah diskusi kelompok, guru meminta siswa-siswi melaporkan hasil

diskusi kelompok dengan memanggil nomor NHT. Beberapa siswa-siswi

masih kurang percaya diri, hal ini dapat terlihat dari tingkah siswa-siswi

yang meminta teman kelompoknya untuk menjawab pertanyaan dari guru

yang seharusnya menjadi tanggung jawab siswa-siswi tersebut untuk

menjawab pertanyaan.

b. Kurang memanejemenkan waktu dengan sebaik mungkin

Waktu pembelajaran yang kurang banyak sehingga guru dan siswa-siswi

tidak dapat menyimpulkan secara detail hasil diskusi yang telah

dilakukan.

c. Beberapa siswa-siswi masih kurang serius mengikuti pembelajaran

Saat proses pembelajaran di mulai beberapa siswa-siswi masih sibuk

tertawa dengan teman sebangkunya dan tidak mendengarkan pelajaran.

d. Beberapa kelompok masih binggung dengan perintah tugas yang diberikan

guru.

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I dijadikan bahan perbaikan pada

pelaksanaan siklus II. Tindakan yang harus dilakukan peneliti untuk dapat

meningkatkan keterampilan mengemukakan pendapat siswa pada siklus II

yakni:

a. Memberikan motivasi kepada siswa-siswi pada awal pembelajaran dan

pada saat pelaporan hasil diskusi kelompok agar siswa-siswi lebih percaya

diri ketika mengemukakan pendapat dihadapan guru dan teman-teman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

60

b. Memenejemenkan waktu sebaik mungkin sehingga dapat menyimpulkan

hasil pembelajaran.

c. Menegur dengan santun siswa-siswi yang masih sibuk dengan hal-hal yang

tidak berkaitan dengan pembelajaran.

d. Menjelaskan kembali kepada kelompok yang masih bingung dengan

perintah tugas yang diberikan dengan bantuan guru dan 2 kerabat penulis.

4.1.3 Siklus II

Siklus II dilaksanakan agar dapat meningkatkan keterampilan

mengemukakan pendapat siswa-siswi, Beberapa tahapan yang dilalui dalam

siklus I, yakni (1) tahap perencanaan, (2) tahap pelaksanaan tindakan, (3) tahap

observasi, (4) tahap refleksi. Berikut akan diuraikan secara terperinci.

1. Tahap Perencanaan

Perencanaan kegiatan pada siklus II ini beranjak dari hasil refleksi yang

dilakukan pada siklus I. Ada beberapa hal yang dilakukan untuk memperbaiki

kelemahan pada siklus I antara lain, (1) menyusun RPP, (lihat lampiran 12)

RPP yang digunakan pada siklus II berbeda dengan RPP siklus I, RPP yang

digunakan pada siklus II yakni KD 14.1 Mengomentari kutipan novel remaja

(asli atau terjemahan). Tujuan menggunakan RPP yang berbeda agar materi

pembelajaran yang diajarkan pada pertemuan sebelumnya tidak diulang lagi

sehingga tidak membuat siswa-siswi bosan, perintah tugas dan teks bacaan,

menyusun materi pembelajaran (lihat lampiran 13), membuat perintah tugas

(lihat lampiran 14), (2) mempersiapkan instrumen penelitian berupa lembar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

61

observasi aktivitas guru dan siswa-siswi di kelas dan rubrik penilaian (lihat

lampiran 3), (3) mempersiapkan sarana dan fasilitas sebagai penunjang

pembelajaran seperti menentukan ruangan kelas yang digunakan saat proses

pembelajaran berlangsung, menyediakan kamera untuk mendokumentasikan

proses pembelajaran.

Hal yang membedakan siklus I dan II adalah RPP yang digunakan saat

pembelajaran siklus II menggunakan RPP yang berbeda dengan RPP yang

digunakan pada siklus I. Selain itu bahan bacaan siklus II lebih panjang, dan

untuk mengatasi masalah terkait waktu pembacaan teks, maka diakhir

pembelajaran siklus I dibagikan teks bacaan kepada siswa-siswi dan meminta

siswa-siswi untuk membaca teks tersebut.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Siklus I dilaksanakan pada hari Kamis, 17 Mei 2018 kegiatan ini

dilaksanakan di ruangan Biologi VII SMP Joannes Bosco pada jam pelajaran

ketujuh dan kedelapan pukul (11.45-13.05 WIB). Berdasarkan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), ada tiga kegiatan yang dilalui siswa yakni:

(1) pendahuluan, pada kegiatan ini ada beberapa hal yang dilakukan guru

yakni, guru membuka pembelajaran dengan memberikan salam, berdoa,

presensi, guru bertanya tentang pengetahuan siswa-siswi terkait pembelajaran

yang akan dipelajari, siswa-siswi menjawab pertanyaan guru, guru

menyampaikan informasi terkait fungsi, kompetensi dasar, indikator, tujuan,

dan langkah-langkah NHT, (2) kegiatan inti, pada kegiatan ini guru membagi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

62

siswa ke dalam kelompok 4 kelompok secara heterogen yang beranggotakan 5

orang seperti pembagian kelompok pada siklus I. Guru membagikan nomor

NHT kepada masing-masing siswa-siswi, kemudian siswa-siswi diberi

kesempatan untuk berdiskusi dalam kelompok berdasarkan perintah tugas

yang telah diberikan guru, setelah selesai berdiskusi, guru memberikan

penguatan agar siswa-siswi lebih percaya diri untuk mengemukakan pendapat

dihadapan guru dan teman-teman, guru memanggil nomor NHT secara acak,

masing-masing siswa-siswi yang dipanggil nomor NHT-nya angkat tangan dan

segera menjawab pertanyaan, kegiatan ini dilakukan sampai semua pertanyaan

dijawab siswa-siswi, (3) kegiatan penutup, guru bersama siswa-siswi

menyimpulkan hasil pembelajaran dan berdoa penutup.

Gambar 4.3: Suasana Akhir Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

63

3. Tahap Pengamatan

Kegiatan pengamatan dilakukan pada saat kegiatan inti, yakni saat siswa-

siswi mengemukakan pendapat dalam kelompok dan pengamatan aktivitas

siswa-siswi dan guru di dalam kelas. Penilaian saat mengemukakan pendapat

dalam kelompok dilakukan dengan melihat kemampuan mengemukakan

pendapat setiap siswa-siswi. Kemampuan mengemukakan pendapat siswa-

siswi dinilai menggunakan rubrik penilaan. Sebelum mengemukakan pendapat

peneliti, guru mata pelajaran dan 2 orang kerabat peneliti, sepakat bahwa

pembagian kelompok yang diamati seperti pengamatan yang dilakukan saat

pelaksanaan siklus I.

Selain pengamatan menggunakan rubrik penilaan peneliti melakukan

pengamatan dengan lembar observasi aktivitas siswa-siswi dan guru di kelas

pengamatan aktivitas siswa-siswi selama proses pembelajaran di dalam kelas:

a. Saat kegiatan pendahuluan dimulai beberapa siswa-siswi masih sibuk

sendiri dan berbicara dengan teman sebangku, beberapa siswa-siswi

menyiapkan buku pelajaran.

b. Saat kegiatan inti, beberapa siswa-siswi mendengarkan penjelasan guru,

beberapa siswa-siswi aktif dalam diskusi, semua siswa-siswi antusias saat

melaporkan hasil pekerjaan kelompok.

c. Saat kegiatan penutup, siswa-siswi besemangat menyampaikan

kesimpulan pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

64

4. Tahap Refleksi

Tahap refleksi dilakukan setelah pelaksanaan tahap tindakan dan

pengamatan. Hasil dari pelaksanaan siklus II ini, keterampilan mengemukakan

pendapat siswa semakin meningkat, antara lain (1) siswa-siswi semakin

percaya diri mengemukakan pendapat dalam kelompok dan saat melaporkan

hasil diskusi kelompok dihadapan teman-teman kelas, guru dan peneliti hal ini

dikarenakan siswa-siswi diberi motivasi untuk berani mengemukakan

pendapat, selain itu siswa-siswi diberi tanggung jawab untuk mengerjakan

tugas tersebut secara bersama, (2) siswa-siswi terlihat serius mengikuti proses

pembelajaran, hal ini dikarenakan peneliti, guru dan 2 kerabat peneliti menegur

dengan santun siswa-siswi yang kurang serius mengikuti pembelajaran, (3)

siswa-siswi sudah memahami perintah tugas yang diberikan, hal ini

dikarenakan peneliti mendatangi kelompok dan menerangkan perintah tugas

kepada kelompok yang belum memahami perintah tugas.

Pelaksanaan siklus II mengalami peningkatan 21%, namun ini tidak

terlepas dari beberapa kendala yang terjadi di dalam kelas, kendala tersebut

adalah pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan pada jam pertama dan

kedelapan yang mengakibatkan beberapa siswa kurang semangat untuk

mendengarkan penjelasan guru.

4.2 Hasil Penelitian

Setelah proses pembelajaran selesai dilakukan, pengelompokan dan

pengaturan data dengan cara mengumpulkan dan mengolah data. Pengolahan data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

65

tersebut dilakukan dengan cara penyajian data dalam bentuk tabel dan grafik dan

uji paired sampel T-test. Berikut uraian terperinci penyajian data dan uji paired

sample T-test.

4.2.1 Penyajian data Prasiklus dan Siklus I

Penyajian data penelitian dilakukan dengan menghitung jumlah skor nilai

mentah, jumlah dari skor nilai mentah ini diolah lebih lanjut dan disajikan dalam

bentuk tabel dan grafik.

1. Tabel Distribusi Frekuensi Tunggal

Setelah pelaksanaan pembelajaran selesai dilaksanakan, dilakukan olah

data. Data terkumpul dari hasil diskusi siswa-siswi saat mengemukakan

pendapat dalam kelompok, data yang terkumpul merupakan data mentah (dapat

dilihat pada lampiran 8). Setelah memperoleh data mentah selanjutnya

dijumlahkan nilai akhir siswa-siswi. nilai akhir prasiklus dan siklus I dibuat

dalam bentuk tabel (lihat lampiran 18 ). Nilai akhir siswa-siswi diperoleh

dengan rumus :

Nilai akhir = Jumlah skor yang diperoleh siswa X 100

Skor tertinggi

Untuk memudahkan pembaca membaca daftar nilai siswa-siswi,

disajikan data daftar nilai akhir siswa-siswi dengan menggunakan tabel

distribusi frekuensi tunggal, tabel tersebut seperti berikut ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

66

Tabel 4.1: Distribusi Frekuensi Tunggal Nilai Akhir Prasiklus dan Siklus I

No. Nilai (X) Frekuensi (f)

Prasiklus Siklus I

1. 88 _ 2

2. 84 1 3

3. 80 4 3

4. 76 3 6

5. 72 4 6

6. 68 2 1

7. 64 2 _

8. 60 4 _

9. 56 1 _

Jumlah 21 21

Dari tabel di atas dapat diketahui nilai tertinggi prasiklus sejumlah 84

sedangkan nilai terendah sejumlah 56. Nilai siswa-siswi mengalami

peningkatan pada siklus I, nilai tertinggi sejumlah 88 sedangkan nilai terendah

sejumlah 66.

2. Tabel Perhitungan Nilai Rata-Rata dari Data Distribusi Frekuensi Tunggal

Setelah membuat tabel distribusi frekuensi tunggal, dihitung rata-rata

nilai akhir dengan menggunakan tabel nilai rata-rata dari data distribusi

frekuensi tunggal nilai rata (dilihat di lampiran 10).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

67

Menghitung nilai rata-rata siswa-siswi digunakan rumus:

¯x = Σ fX

N

Keterangan:

¯x : Mean atau rata-rata hitung yang dicari

Σ fX : Jumlah skor individu setelah dikalikan frekuensi

N : Jumlah subyek

Untuk memudahkan pembaca mengetahui perbedaan rata-rata prasiklus dan

siklus I disajikan tabel perbedaan rata-rata prasiklus dan siklus I.

Tabel 4.2: Perbedaan Rata-rata Prasiklus dan Siklus I

Data Jumlah Siswa Mean Peningkatan

Prasiklus 21 70,47619

6,85714 Siklus I 21 77,33333

Dari tabel di atas diketahui rerata keterampilan mengemukakan

pendapat siswa-siswi tahap prasiklus sebesar 70,47619 dan sesudah dilakukan

penelitian tindakan siklus I, keterampilan mengemukakan pendapat mengalami

peningkatan 6,85714, meningkat menjadi 77,33333.

3. Diagram Persentase Ketuntasan Belajar Siswa-siswi

Setelah menghitung nilai akhir dan nilai rata-rata siswa-siswi

selanjutnya peneliti menghitung persentase ketuntasan hasil belajar siswa-siswi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

68

berdasarkan nilai KKM. Nilai KKM Bahasa Indonesia ≥75. Perhitungan

ketuntasan belajar siswa dapat dihitung dengan rumus:

jumlah siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM X 100

jumlah siswa yang mengikuti pelajaran

Dengan demikian berdasarkan Tabel 4.1 distribusi frekuensi tunggal nilai

akhir prasiklus dan siklus I dapat diketahui pada pra siklus, 8 siswa-siswi

mencapai nilai KKM sedangkan 13 siswa-siswi belum mencapai nilai KKM.

Pada siklus I 14 siswa-siswi mencapai nilai KKM sedangkan 7 siswa-siswi

belum mencapai nilai KKM. persentase ketuntasan belajar siswa-siswi yang

tuntas KKM dapat disajikan di grafik berikut ini.

Gambar 4.4: Grafik Perbedaan Persentase Kelulusan Prasiklus dan Siklus I

Dari gambar di atas terlihat bahwa pada prasiklus, persentase

ketuntasan siswa-siswi mencapai 38,10 % (8) siswa-siswi dinyatakan tuntas

KKM, siklus I meningkat menjadi 66,67% (14) siswa tuntas KKM. Sementara

itu persentase ketidaktuntasan belajar siswa-siswi pada pra siklus 61,90% (13)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

69

siswa-siswi dinyatakan tidak tuntas KKM, Siklus I berkurang menjadi 33,33%

(7) siswa-siswi dinyatakan tidak tuntas KKM.

Berdasarkan data hasil penelitian prasiklus dan siklus I tingkat target dan

capaian keterampilan mengemukakan pendapat dapat disajikan dalam tabel di

bawah ini.

Tabel 4.3: Target dan Capaian Keterampilan Mengemukakan Pendapat Siswa-

siswi Prasiklus dan Siklus I

Siklus Target Capaian

Prasiklus 50% siswa-siswi lulus nilai

KKM Bahasa Indonesia.

38,10% siswa-siswi lulus nilai

KKM Bahasa Indonesia.

Siklus I 70% siswa-siswi lulus nilai

KKM Bahasa Indonesia.

66,67% siswa-siswi lulus nilai

KKM Bahasa Indonesia.

Dari tabel 4.3 diketahui target ketuntasan belajar siswa tahap prasiklus

mencapai (50%), penargetan ini berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan

guru mata pelajaran, penerapan pra siklus mencapai 38,10% (8) siswa-siswi

mencapai ketuntasan belajar. Pencapaian yang tidak sesuai target ini

dikarenakan pembagian kelompok yang anggotanya mencapai 10-11 orang,

kurangnya kepercayaan diri siswa-siswi ketika mengemukakan pendapat,

siswa-siswi lebih banyak sibuk sendiri dan berbicara hal yang tidak berkaitan

dengan pembelajaran.

Target pencapaian siklus I mencapai 70% sedangkan pada penerapan

siklus I ketuntasan nilai siswa mencapai 66,67% (14) siswa mencapai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

70

ketuntasan, Pencapaian ini hampir mencapai target pencapaian ketuntasan hasil

belajar.

4. Uji Paired Test Sample T-test

Uji paired test sample T-test, dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya

perbedaan antara sebelum dan sesudah dilakukan tindakan dengan

menggunakan pendakatan kooperatif tipe NHT. Sebelum mengolah data

dengan menggunakan uji paired sample t-test dilakukan uji kolmogorov-

smirnov. Untuk mengetahui akapah data yang diujikan normal atau tidak.

Berikut akan disajikan tabel uji kolmogorov-smirnov prasiklus dan siklus I.

Tabel 4.4: Hasil Uji Normalitas Keterampilan Mengemukakan

Pendapat Siswa-siswi Prasiklus dan Siklus I

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Prasiklus Siklus I

N 21 21

Normal Parametersa,b

Mean 70,4762 77,3333

Std. Deviation 8,34038 5,70380

Most Extreme Differences Absolute ,144 ,211

Positive ,134 ,211

Negative -,144 -,127

Test Statistic ,144 ,211

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

,015c

Dari tabel di atas terlihat bahwa Asymp.Sig. (2-tailed) prasiklus ,200c,d

sedangkan Asymp.Sig. (2-tailed) siklus I ,015c.

Asymp.Sig. (2-tailed) pra

siklus dan siklus I lebih besar dari 0,05. Dengan demikian data prasiklus dan

siklus I berdistribusi normal. Langkah kedua yakni melakukan uji daya beda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

71

dengan menggunakan uji t berpasangan (uji paired test sample T-test). Berikut

akan disajikan hasil analisis uji paired test sample T-test prasiklus dan siklus I.

Tabel 4.5: Paired Samples T-Test Prasiklus dan Siklus I

Paired Differences

T Df

Sig.

(2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

Pra

Siklus -

Siklus I

-

6,85714 4,40779 ,96186

-

8,86354

-

4,85074

-

7,129 20 ,000

Dari tabel di atas diketahui t hitung lebih besar dari t tabel yakni (-7,129)

dan Sig. (2-tailed) lebih kecil dari 0,05. Sig. (2-tailed) pada tabel (,000) maka

terdapat perbedaan antara prasiklus dan siklus I.

4.2.2 Analisis Data Siklus I dan Siklus II

Analisis data siklus I dan II dilakukan agar dapat melihat perolehan data

setelah melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe NHT. Peroleh data disajikan dalam bentuk (1) tabel distribusi

frekuensi tunggal, (2) tabel perhitungan nilai rata-rata dari data distribusi

frekuensi tunggal, (3) diagram persentase ketuntasan belajar siswa-siswi. Berikut

ini uraian tabel dan diagram di atas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

72

1. Tabel Distribusi Frekuensi Tunggal

Tabel 4.6: Distribusi Frekuensi Tunggal Siklus I dan Siklus II.

No. Nilai (X) Frekuensi (f)

Siklus I Siklus II

1. 92 - 1

2. 84 2 3

3. 80 3 1

4. 76 3 6

5. 72 6 8

6. 68 6 1

7. 64 1 1

8. 60 _ _

9. 56 _ _

Jumlah 21

Dari tabel di atas dapat dilihat dari tabel di atas nilai tertinggi siklus I

sejumlah 88 sedangkan nilai terendah 68, nilai tertinggi siklus II sejumlah 92

nilai sedangkan nilai terendah 68.

2. Tabel Perhitungan Nilai Rata-Rata dari Data Distribusi Frekuensi Tunggal

Tabel nilai rata-rata dari data distribusi frekuensi tunggal (tabel dapat

dilihat di lampiran 18). Untuk mengetahui peningkatan rata-rata keterampilan

mengemukakan pendapat siswa-siswi dibuat tabel peningkatan rata-rata nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

73

akhir siswa-siswi. Berikut disajikan tabel peningkatan nilai rata-rata

keterampilan mengemukakan pendapat siswa-siswi.

Tabel 4.7: Peningkatan Rata-rata Nilai Akhir Siswa Siklus I dan Siklus II.

Data Jumlah Siswa Mean Peningkatan

Siklus I 21 77,33333

2,09524 Siklus II 21 79,42857

Rerata nilai akhir siswa-siswi siklus I 77,33333 atau 77 mengalami

peningkatan pada siklus II menjadi 79,428537 atau 79. Perbedaan rerata antara

siklus I dan siklus II adalah 2,09524.

3. Diagram Persentase Ketuntasan Belajar Siswa-siswi

Siswa dinyatakan lulus apabila mencapai nilai KKM ≥75. Berdasarkan

Tabel 4.7 distribusi frekuensi tunggalsiklus I dan siklus II, diketahui pada

siklus I siswa yang belum mencapai nilai KKM ≥75 sejumlah 7 siswa-siswi,

sedangkan 14 siswa-siswi mencapai nilai KKM. Pada siklus II 2 siswa-siswi

belum mencapai nilai KKM, sedangkan 19 siswa-siswi mencapai nilai KKM.

Berikut disajikan tabel persentase ketuntasan belajar siklus I dan siklus II.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

74

Gambar 4.5: Perbedaan Persentase Ketuntasan Belajar Siklus I dan Siklus II

Gambar di atas menunjukkan bahwa persentase ketuntasan keterampilan

mengemukakan pendapat dari siklus I menuju siklus II mengalami peningkatan

yakni dari 66,67% (14) siswa-siswi naik menjadi 90,48% atau 19 siswa-siswi

tuntas nilai KKM. Sementara itu, ketidaktuntasan KKM mengalami

pegurangan yakni siklus I 33,33 % (7) siswa-siswi, siklus II berkurang menjadi

9,52% (2) siswa-siswi dinyatakan tidak tuntas KKM.

Tabel 4.8: Target dan Capaian Keterampilan Mengemukakan Pendapat Siswa-

siswi Siklus I dan Siklus II

Siklus Target Capaian

Siklus I (70%) siswa-siswi tuntas

nilai KKM Bahasa Indonesia.

66,67% siswa-siswi tuntas

nilai KKM Bahasa

Indonesia.

Siklus II 90% siswa-siswi tuntas nilai

KKM Bahasa Indonesia

90,48% siswa-siswi tuntas

KKM Bahasa Indonesia.

Tabel 4.8 diketahui target ketuntasan siklus I mencapai 70% sedangkan

pencapaian siklus I mencapai 66,67% (14) siswa-siswi tuntas nilai KKM,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

75

pencapaian ini hampir mencapai target ketuntasan belajar siswa-siswi. Target

pencapaian siklus II 90%, capaian hasil belajar pada siklus II melebihi target

pencapaian, 90,48% (19) siswa tuntas KKM.

4. Uji Paired Test Sample T-test

Sebelum mengetahui perbedaan rata-rata siklus I dan siklus II dilakukan

uji kolmogorov-smirnov siklus I dan siklus II. Uji kolmogorov-smirnov untuk

mengetahui normalitas data. Data dikatakan berdistribusi normal apabila

Asymp.Sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05. Berikut akan disajikan tabel uji

kolmogorov-smirnov.

Tabel 4.9: Hasil Uji Normalitas Keterampilan Mengemukakan Pendapat

siklus I dan Siklus II

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Siklus I Siklus II

N 21 21

Normal Parametersa,b

Mean 77,3333 79,4286

Std. Deviation 5,70380 5,83585

Most Extreme Differences Absolute ,211 ,223

Positive ,211 ,223

Negative -,127 -,183

Test Statistic ,211 ,223

Asymp. Sig. (2-tailed) ,015c ,008

c

Dari tabel di atas terlihat bahwa Asymp.Sig. (2-tailed) pada siklus I dan

siklus II lebih besar dari 0,05. Pada siklus I diketahui Asymp.Sig. (2-tailed)

0,015 sedangkan pada siklus II Asymp.Sig. (2-tailed) 0,008. Dengan demikian

data siklus I dan siklus II berdistribusi normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

76

Langkah kedua dengan melakukan perhitungan dengan uji paired sample

t-test. Hal ini dilakukan setelah mengetahui data siklus I dan data siklus II

berdistribusi normal. Berikut akan disajikan tabel uji paired sample t-test

adalah sebagai berikut.

Tabel 4.10: Perbedaan Uji Rata-rata Siklus I dan Siklus II

Paired Samples Test

Paired Differences

t Df

Sig.

(2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

95%

Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

Siklus I

- Siklus

II

-

2,09524 2,40634 ,52511

-

3,19059

-

,99988

-

3,990 20 ,001

Dari data di atas dapat diketahui t hitung (-3990) lebih besar dari t tabel

(-2,042) dan Sig. (2-tailed) lebih kecil dari 0,05, Sig. (2-tailed) siklus I dan

siklus II ,001. Jadi terdapat perbedaan yang signifikan antara siklus Idan siklus

II.

4.3 Pengujian Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan merupakan jawaban sementara atau suatu dugaan peneliti

tentang tindakan yang dipandang terbaik untuk mengatasi masalah. Namun

demikian, sifatnya masih praduga atau jawaban sementara atas permasalahan

sehingga perlu diuji kebenarannya secara empiris. Hipotesis tindakan dalam

penelitian ini adalah, Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

77

meningkatkan keterampilan mengemukakan pendapat siswa-siswi SMP Joannes

Bosco kelas VIII B tahun ajaran 2017/2018. Pengujian hipotesis dalam penelitian

ini dilakukan dengan menggunakan uji paired test sample T-test, dengan

membandingkan t hitung dengan t tabel dan hasil taraf Asymp.Sig. (2-tailed).

Apabila t hitung lebih besar dari t tabel (-2042) dan Sig. (2-tailed) lebih kecil

dari (0,05), maka terdapat pengaruh yang signifikan dan sebaliknya, jika t hitung

lebih kecil dari t tabel (-2042) dan Asymp.Sig. (2-tailed) lebih besar dari (0,05)

maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan. Rumusan hipotesis adalah sebagai

berikut ini.

Ho: tidak ada perbedaan peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat

siswa-siswi sebelum dan sesedah pelaksanaan siklus II.

Ha : ada perbedaan peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat siswa-

siswi sebelum dan sesedah pelaksanaan siklus II.

Berikut disajikan tabel uji paired sample T-test t tabel, t hitung dan

Asymp.Sig. (2-tailed) prasiklus dan siklus I, siklus I dan siklus II.

Tabel 4.11: Perolehan, T Hitung dan Asymp.Sig. (2-Tailed) Prasiklus dan Siklus

I, Siklus I dan Siklus II

T hitung Asymp.Sig. (2-tailed)

Prasiklus dan siklus I -7,129

,000

Siklus I dan siklus II -3990 0,01

Tabel 4.11 diatas menunjukkan bahwa t hitung (-2,042) lebih besar dari

pada t tabel dan Asymp.Sig. (2-tailed) lebih kecil dari (0,05). Tabel 4.10 tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

78

memperlihatkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat

disimpulkan ada perbedaan sebelum dan sesudah siklus II.

4.4 Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan mengemukakan

pendapat siswa-siswi melalui model pembelajaran kooperatif tipe NHT.

Berdasarkan hasil penelitian terdapat peningkatan pada setiap siklus. Peningkatan

tersebut akan dibahas secara rinci sebagai berikut ini.

4.4.1 Prasiklus dan Siklus I

Dari data yang diperoleh, penelitian mengalami peningkatan yakni dari pra

siklus menuju siklus I. Nilai tertinggi pra siklus sejumlah 84 dan nilai terendah

sejumlah 64, nilai tertinggi siklus I sejumlah 88, nilai terendah siklus I sejumlah

68. Hasil nilai akhir pra siklus adalah 1.480 mengalami peningkatan menjadi

1.624. Hasil nilai akhir ini diperoleh nilai rata-rata dari setiap siklus, rerata hasil

nilai akir ini mengalami peningkatan yakni rata-rata nilai pra siklus 71 dan rata-

rata siklus I 77. Peningkatan rata-rata ini meningkat sebesar 6,85714.

Peningkatan tersebut diperoleh dari rata-rata siklus I dikurangi rata-rata pra

siklus. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui siswa-siswi dinyatakan tuntas

KKM apabila nilai siswa mencapai ≥75.

Sesuai dengan ketentuan tersebut terlihat bahwa data pra siklus persentase

ketuntasan belajar siswa-siswi adalah 38,10% (8) sedangkan 61,90% (18) siswa-

siswi dinyatakan belum tuntas KKM. Siklus I persentase ketuntasan 33% (7)

siswa-siswi dinyatakan belum tuntas. belajar siswa mencapai 66,67% (14),

sedangkan ketidaktuntasan belajar siklus I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

79

Uji Paired Test Sample T-test digunakan untuk membedakan perbedaan

antara pra siklus dan siklus I. Sebelum melakukan Uji Paired Test Sample T-test

dilakukan uji normalitas dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test.

Pengujian dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test bertujuan agar

mengetahui data yang diuji berdistribusi normal atau tidak, setelah diketahui

data yang akan diujikan berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan Uji

Paired Test Sample T-test. Data dinyatakan berdistribusi normal apabila

Asymp.Sig. (2-tailed) lebih besar dari pada taraf signifikan yang ditetapkan

yakni 0,05.

Hasil dari Kolmogorov-Smirnov Test adalah data pra siklus dan siklus I

berdistribusi normal karena Asymp.Sig. (2-tailed) lebih besar dari pada taraf

signifikan, Asymp.Sig. (2-tailed) pra siklus ,200c,d

, Asymp.Sig. (2-tailed) siklus

I, 015c

. Data tersebut menunjukkan bahwa Asymp.Sig. (2-tailed) pra siklus dan

siklus I lebih besar dari pada 0,05. Hasil yang diperoleh menunjukkan data

berdistribusi normal.

Setelah mengetahui data pra siklus dan siklus I berdistribusi normal maka,

selanjutnya peneliti melakukan Uji Paired Test Sample T-test, hasil analisis

dikatakan ada perbedaan antara prasiklus dan siklus I apabila t hitung lebih besar

dari t tabel (2,042) dan Asymp.Sig. (2-tailed) lebih kecil dari (0,05). Dari tabel

Uji Paired Test Sample T-test, t hitung lebih besar dari t tabel, t hitung adalah -

7,129, Asymp.Sig. (2-tailed) lebih kecil dari 0,05 Asymp.Sig. (2-tailed) adalah

0,000. Hipotesis hasil uji test paired sample T-test menunjukkan bahwa Ho

ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa adanya perbedaan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

80

signifikan antara pra siklus dan siklus I. Perbedaan yang dimaksud adalah

terjadinya peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat siswa-siswi.

4.4.2 Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan perolehan nilai siswa pada siklus I dan II. Penelitian

mengalami peningkatan. Hasil nilai akhir siklus I yakni 1.628, siklus II

meningkat menjadi 1.668. Rerata dari hasil nilai akhir siklus I adalah 77,33333

atau 77 dan pada siklus II meningkat menjadi 79,42857 atau 79. Peningkatan

rata-rata ini meningkat sebesar 2,09524. Peningkatan tersebut diperoleh dari

rata-rata siklus II dikurangi rata-rata siklus I. Berdasarkan tabel, 4.6, yakni tabel

distribusi frekuensi tunggal siklus Idan siklus II, nilai tertinggi siklus I 88, nilai

tertinggi siklus II 92 sedangkan nilai terendah siklus I dan siklus II adalah 68.

Peningkatan ini juga dapat dilihat pada hasil persentase ketuntasan nilai

siswa-siswi, nilai ketuntasan berdasarkan nilai KKM bahasa indonesia. nilai

KKM bahasa indonesia ≥75. Siswa-siswi dinyatakan tuntas, apabila memperoleh

nilai 75 ke atas. Pada siklus I ketuntasan belajar siswa mencapai 66,67% (14)

siswa tuntas, dan 33,33% (7) siswa belum tuntas. Persentase ketuntasan belajar

siswa-siswi mengalami peningkatan pada siklus II, yakni 90,48% (19) siswa-

siswi tuntas KKM, ketidaktuntasan siklus II 9,52% (2) siswa-siswi belum

mencapai nilai KKM.

Dengan demikian tindakan pra siklus ke siklus I terjadi peningkatan

setelah dilakukan penerapan tindakan dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe NHT. Selanjutnya peneliti melakukan uji beda rata-rata dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

81

menggunakan uji paired test sample t-test, pengujian ini digunakan untuk

membedakan perbedaan antara siklus I dan siklus II. Sebelum melakukan uji

paired test sample t-test dilakukan uji normalitas dengan menggunakan

kolmogorov-smirnov test. Pengujian dengan menggunakan kolmogorov-smirnov

test bertujuan agar mengetahui data yang diuji berdistribusi normal atau tidak,

setelah diketahui data yang diperoleh berdistribusi normal, maka peneliti

melanjutkan melakukan uji paired test sample t-test.

Hasil dari kolmogorov-smirnov test adalah data siklus I dan siklus II

berdistribusi normal karena Asymp.Sig. (2-tailed) lebih besar dari pada taraf

signifikan yang ditetapkan yakni 0,05. Asymp.Sig. (2-tailed) siklus I ,015c,d

lebih besar dari pada taraf signifikasi sedangkan, Asymp.Sig. (2-tailed) siklus II

,008c .

Setelah mengetahui data siklus I dan siklus I berdistribusi normal maka,

selanjutnya peneliti melakukan Uji Paired Test Sample T-test, hasil analisis

dikatakan ada perbedaan antara siklus I dan siklus II apabila t hitung lebih besar

dari t tabel (2,042) dan Asymp.Sig. (2-tailed) lebih kecil dari (0,05). Dari tabel

Uji Paired Test Sample T-test, t hitung lebih besar dari t tabel, t hitung adalah -

3,990, Asymp.Sig. (2-tailed) lebih kecil dari 0,05 Asymp.Sig. (2-tailed) adalah

0,001. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis tindakan ho ditolak dan ha

diterima. Hal ini menunjukkan bahwa adanya perbedaan yang signifikan antara

pra siklus dan siklus I. Perbedaan yang dimaksud adalah terjadinya peningkatan

keterampilan mengemukakan pendapat siswa-siswi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

82

Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan

oleh Karina,Widya Utami (2009) yang menunjukkan bahwa terdapat

peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat siswa-siswi. Pada aspek

mengemukakan pendapat siswa-siswi diperoleh hasil seluruh siswa-siswi

mencapai ketuntasan belajar. Hasil perolehan pra test dari 39 siswa-siswi, 19

siswa-siswi tuntas KKM sedangkan siklus I 24 siswa-siswi dinyatakan tuntas

KKM.

Model NHT memberi kesempatan yang sama kepada peserta didik untuk

menyampaikan dan berbagi ide di antara peserta didik sehingga ide tersebut

semakin berkembang di dalam kelompok. Menurut Priansa (2017: 335), salah

satu tujuan dari model pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah, Pengembangan

keterampilan sosial, yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sosial

peserta didik. Keterampilan yang dimaksud, yaitu berbagi tugas, aktif bertanya,

mengahargai pendapat orang lain, mau menjelaskan ide atau pendapat, bekerja

dalam kelompok dan sebagainya. Melalui pengembangan keterampilan sosial

sikap menghargai pendapat orang lain dan berani menjelaskan ide atau pendapat

dapat dimiliki dalam diri siswa, maka dari itu dapat disimpulkan model

pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan keterampilan

mengemukakan pendapat siswa-siswi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

83

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan deskripsi data Bab IV, keterampilan mengemukakan pendapat

siswa-siswi SMP Joannes Bosco Tahun Ajaran 2017/2018 dapat ditingkatkan

melalui model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Peningkatan ini dapat dilihat

dari hasil perolehan nilai siswa-siswi, rata-rata nilai siswa-siswi, nilai tertinggi

siswa-siswi, dan persentase ketuntasan siswa-siswi pada pra siklus menunju siklus

I dan dari siklus I ke siklus II. Perolehan nilai siswa-siswi dari prasiklus adalah

1.480 siklus I 1.624, dan siklus II 1.668. Dengan jumlah rata-rata yang juga

mengalami peningkatan, rata-rata pra siklus 70,47619 siklus I 77,33333, dan

siklus II 79,42857. Selain itu Nilai tertinggi prasiklus sejumlah 84 nilai terendah

sejumlah 56, nilai tertinggi siklus I 88, sedangkan nilai tertinggi siklus II 92 nilai

terendah siklus I dan siklus II 68.

Dari perolehan nilai siswa-siswi, rata-rata nilai siswa-siswi dan jumlah nilai

tertinggi dan nilai terendah diperoleh Persentase ketuntasan nilai siswa-siswi

berdasarkan nilai KKM bahasa Indonesia yakni ≥75. Persentase ketuntasan pra

siklus 38% atau 8 siswa-siswi yang tuntas, siswa yang tidak tuntas 62% atau 13

siswa-siswi. Persentase ketuntasan siswa-siswi mengalami peningkatan pada

siklus I menjadi 67% atau 14 siswa-siswi yang tuntas dan ketidaktuntasan siswa-

siswi mengalami pengurangan menjadi 33% atau 7 siswa-siswi yang tidak tuntas

KKM. Persentase ketuntasan nilai siswa dari siklus I menuju siklus II meningkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

84

menjadi 91% atau 19 orang tuntas KKM dan 9% atau 2 orang tidak tuntas

KKM.

Uji Paired Test Sample T-test dilakukan untuk mengetahui perbedaan rata-

rata setiap siklus. Sebelum mengetahui perbedaan setiap siklus dengan

menggunakan Uji Paired Test Sample T-test, dilakukan uji normalitas data dengan

mengunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Dari data yang diujikan

diperoleh hasil data prasiklus, siklus I, dan siklus II berdistribusi normal. Setelah

dilakukan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test dilakukan uji Uji Paired Test

Sample T-test. Hasil uji parametrik menunjukkan ada perbedaaan yang signifikan

pra siklus menuju siklus I dan siklus I menuju siklus II. Perbedaan itu dapat

dilihat t hitung lebih besar dari pada t tabel (2,042) dan lebih kecil dari

Asymp.Sig. (2-tailed) (0,05), t hitung pra siklus dan siklus I (-7,129), t hitung

siklus I dan siklus II (-3,990) t hitung lebih besar dari t tabel (-2,042). Asymp.Sig.

(2-tailed) pra siklus dan siklus I (,000), siklus I dan siklus II (,001), Asymp.Sig.

(2-tailed) setiap siklus lebih kecil dari (0,05). Hipotesis tindakan memperlihatkan

bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkn ada

perbedaan sebelum dan sesudah siklus II. Jadi, dari data yang diperoleh dapat

disimpulkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan

keterampilan mengemukakan pendapat siswa SMP Joannes Bosco kelas VII B

Tahun Ajaran 2017/2018.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

85

5.2 Implikasi

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi guru di kelas, diketahui bahwa

keterampilan mengemukakan pendapat siswa-siswi belum maksimal, hal ini

dikarenakan siswa-siswi masih kurang percaya diri dalam mengemukakan

pendapat, adanya perasaan takut, dan tidak terbiasa berbicara dihadapan orang

banyak. Hal ini berdasarkan hasil observasi sebelum melakukan penelitian dan

wawancara terhadap guru mata pelajaran. Dari permasalahan yang dihadapi guru,

penulis menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.

Hasil penelitian ini memberikan beberapa implikasi, antara lain: (1)

meningkatkan keterampilan mengemukakan pendapat siswa, (2) meningkatkan

kepercayaan diri siswa-siswi dalam berbicara (3) meningkatkan ketuntasan belajar

siswa-siswi.

5.3 Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, saran peneliti adalah sebagai

berikut ini.

1. Bagi Guru

Pembelajaran Bahasa Indonesia hendaknya diterapkan dengan

menggunakan model pembelajran yang bervariasi dan lebih menarik, agar

dapat meningkatkan minat belajar siswa. Salah satu model pembelajaran

adalah model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif dapat NHT

meningkatkan keterampilan mengemukakan pendapat siswa. Oleh karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

86

itu, guru diharapkan mampu menerapkan model pembelajaran kooperatif

tipe NHT, untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan membangkitkan

minat belajar siswa.

2. Bagi Pihak Sekolah

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu contoh, untuk

meningkatkan keterampilan mengemukakan pendapat siswa, sehingga dapat

meningkatkan mutu pendidikan sekolah.

3. Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi untuk penelitian

sejenis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

87

DAFTAR PUSTAKA

Amri, Sofan. 2013. Pengembangan dan Model Pembelajaran Dalam Kurikulum.

Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya.

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2015. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi

Aksara.

Arsjad, Maigar G dan Mukti U.S. 1988. Pembinaan Kemampuan Berbicara

Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Huda, Miftahul. Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktural dan Model

Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hasan, Iqbal. 2004. Analisis Data Penelitian dengan Statistika. Jakarta: Bumi

Aksara.

Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai

Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Kunandar. 2013. Penilaian Autentik (Penilaan Hasil Belajar Peserta Didik

Berdasarkan Kurikulum 2013 ).Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Mainudin, Yurmaini. Metode Diskusi. Jakarta: Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan.

Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mundir, 2013. Statistik Pendidikan Pengantar Analisis Data untuk Penulisan

Skripsi dan Tesis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nurgiantoro, Burhan. 2011. Penilaian Autentik Dalam Pembelajaran Bahasa.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Anggota Ikapi.

Pusat Bahasa Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi ketiga).

Jakarta: Balai Pustaka.

Parera, Jos Daniel. 1988. Belajar Mengemukakan Pendapat. Jakarta: Erlangga.

Priansa, Donni Juni. 2017. Pengembangan Strategi dan Model Pembelajaran

Inovatif, Kreatif, dan Prestatif dalam Memahami Peserta Didik. Bandung:

CV Pustaka Setia.

Rusman. 2010. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisma

Guru. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Sanjaya, Wina. 2008. Stratrtegi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Tarigan, Hendri Guntur. 1985: Berbicara: Sebagai Suatu Keterampilan

Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta :

Kencana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

88

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Prasiklus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

94

Lampiran 2

Daftar Nilai Mentah Prasiklus Keterampilan Mengemukakan Pendapat

Siswa Kelas VIII B SMP Joannes Bosco Tahun Ajaran 2017/2018

Nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM ) ≥75

NO. NAMA SISWA Aspek yang Dinilai

Tot

al

Sko

r

Nilai

Akhir

Suara

(lafal

intona

si dan

tempo)

Isi

pend

apat

atau

gaga

san

Penal

aran

pend

apat

atau

gagas

an

Gest

ure

dan

mimi

k

Sikap

mengh

argai

dan

bekerj

a sama

dalam

kelom

pok

1 Agnes Suci Merpati 3 4 3 3 5 18 72

2 Aloysius Andrew Dwi

Pramana

3 4 2 4 5 18 72

3 Aulia Swastika Santoso 3 4 3 4 4 18 72

4 Bacillius Agung

Eriyanto Putra

3 3 3 3 2 14 56

5 Bella Olivia Sunandar 4 4 3 4 4 19 76

6 Cresensia Andisa

Mayang Nadindra

4 4 2 2 4 16 64

7 Cristina Reza Arista

Susena

4 4 3 4 5 20 80

8 Fellisa Angelia 5 5 2 3 4 19 76

9 Fransiskus Alderino

Angga Nugraha

3 3 3 3 3 15 60

10 Gregorius Agung

Saputra

3 3 3 3 3 15 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

95

11 Ignasia Gemma Sandi

Elvareta

5 5 3 3 5 21 84

12 Nabila Mienerve

Chairunissa Adhitya

Putri

5 5 2 3 5 20 80

13 Rafael Ananda Aldy

Mahendra

3 4 3 3 3 16 64

14 Sabina Lintang Kemala 4 5 2 4 5 20 80

15 Samuel Lease Molucass

Christ Tahitu

3 3 3 3 3 15 60

16 Theresia Adeline Dina

Criska

4 4 2 3 5 18 72

17 Valentinus Mahendra

Pradana

3 4 2 3 5 17 68

18 Vincentio Rexel

Sultandhani

3 4 2 3 5 17 68

19 Yemima Naomi Wiranta 3 5 3 4 5 20 80

20 Jenifer Renata Angelia 3 5 3 5 3 19 76

21 Ryan Sachio Heuw 3 4 2 3 3 15 60

Jumlah Nilai Akhir Siswa 1.480

Nilai Tertinggi 84

Nilai Terendah 56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

96

Lampiran 3

Instrumen Penilaian Unjuk Kerja dan Rubrik Penskoran Keterampilan

Mengemukakan Pendapat Melalui Penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Mata Pelajaran Bahasa

Indonesia Kelas VIII B dan D SMP Joannes Bosco Tahun Ajaran

2017/2018

Instrumen Penilaian Unjuk Kerja

No. Aspek yang dinilai Skor hasil penilaian Skor

butir 5 4 3 2 1

1. Suara (lafal, Intonasi,tempo,

tekanan)

2. Isi pendapat atau gagasan

3. Penalaran pendapat atau gagasan

4. Gesture dan mimik

5. Sikap menghargai dan bekerja

sama dalam kelompok

Jumlah

Rubrik Penskoran

N

o.

Aspek yang

dinilai

Hasil Penilaian

5 4 3 2 1

1. Suara (lafal,

Intonasi,tem

po)

Jika memenuhi 5

kriteria:

1. Penyebutan lafal

jelas

2. Intonasi sesuai

dengan tanda baca

3. Tempo tidak terlalu

cepat dan tidak

terlalu lambat

4. Nada suara tenang

Jika

hanya 4

kriteria

yang

dilakuk

an

secara

benar.

Jika

hanya 3

kriteria

yang

dilakuk

an

secara

benar.

Jika

hanya 2

kriteria

yang

dilakuk

an

secara

benar.

Jika

hanya 1

kriteria

yang

dilakuk

an

secara

benar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

97

dan perlahan

5. Volume suara

dapat didengar oleh

semua peserta.

2. Isi pendapat

atau

gagasan

Jika memenuhi 5

kriteria:

1. Pendapat sesuai

dengan topik

2. Pendapat didukung

fakta

3. Pendapat didukung

dengan alasan yang

logis

4. Pendapat disertai

contoh

5. Pendapat disertai

dengan sumber

referensi.

Jika

hanya 4

kriteria

yang

dilakuk

an

secara

benar.

Jika

hanya 3

kriteria

yang

dilakuk

an

secara

benar.

Jika

hanya 2

kriteria

yang

dilakuk

an

secara

benar.

Jika

hanya 1

kriteria

yang

dilakuk

an

secara

benar.

3. Penalaran

pendapat

atau

gagasan

Jika memenuhi 5

kriteria:

1. Pendapat yang

dikemukakan

terdiri dari latar

belakang

2. Pendapat yang

dikemukakan

terdiri dari isi

3. Pendapat yang

dikemukakan

terdiri dari penutup

4. Pendapat yang

dikemukakan berisi

kesimpulan yang

logis.

5. Pendapat

disampaikan

dengan sangat jelas

dan teratur.

Jika

hanya 4

kriteria

yang

dilakuk

an

secara

benar.

Jika

hanya 3

kriteria

yang

dilakuk

an

secara

benar.

Jika

hanya 2

kriteria

yang

dilakuk

an

secara

benar.

Jika

hanya 1

kriteria

yang

dilakuk

an

secara

benar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

98

4. Gesture dan

mimik

Jika memenuhi 4

kriteria:

1. Menggunakan

gerak tubuh

secukupnya.

2. Menggunakan

gerak tubuh yang

pantas dan sopan.

3. Gerak tubuh yang

digunakan dapat

diterima baik oleh

peserta

4. Tidak kaku

5. Mimik kadang

senyum dan

kadang serius.

Jika

hanya 4

kriteria

yang

dilakuk

an

secara

benar.

Jika

hanya 3

kriteria

yang

dilakuk

an

secara

benar.

.Jika

hanya 2

kriteria

yang

dilakuk

an

secara

benar.

Jika

hanya 1

kriteria

yang

dilakuk

an

secara

benar.

5. Sikap

(menghargai

dan bekerja

sama dalam

kelompok)

Jika memenuhi 5

kriteria:

1. Mengahargai

pendapat teman

2. Mendengarkan

pendapat teman

3. Mendukungpenda

pat teman

4. Menerima

pendapat teman

5. Bekerja sama

dengan semua

anggota

kelompok.

Jika

hanya

3-4

kriteria

yang

dilakuk

an

secara

benar.

Jika

hanya 2

kriteria

yang

dilakuk

an

secara

benar.

Jika

hanya 1

kriteria

yang

dilakuk

an

secara

benar.

Bekerja

secara

individ

u.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

99

Lampiran 4

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

102

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

104

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

105

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

106

Lampiran 5

Materi Pembelajaran Menyampaikan Persetujuan, Sanggahan, Dan

Penolakan Pendapat Dalam Diskusi

Pengertian diskusi : proses bertukar pikiran mengenai suatu topik atau

pokok permasalahan yang dimelibatkan dua orang atau sekelompok orang yang

bertujuan untuk memecahkan suatu pokok permasalahan atau suatu topik. Dalam

diskusi ada beberapa hal yang sering terjadi, yakni menyetujui pendapat teman

kelompok, menyanggah pendapat teman kelompok dan menolah pendapat teman

hingga akhirnya mencapai keputusan dan kesimpulan bersama

1. Cara Menyampaikan Persetujuan

Persetujuan dalam diskusi, artinya peserta yang satu memiliki pendapat yang

sama dengan peserta yang lain. Persamaan pendapat diperbolehkan sepanjang

disertai dengan bukti atau alasan. Bukti atau alasan itulah yang menguatkan

pendapat sebelumnya sehingga peserta yang lain akan semakin setuju.

Persetujuan terhadap pendapat orang lain di antaranya dapat dikemukakan

dengan cara sebagai berikut.

1) Saya sependapat dengan Saudara karena pada dasarnya ....

2) Saya setuju dengan pendapat ... sebab ....

3) Menurut saya pendapat Saudara benar sebab ....

2. Cara Menyampaikan Sanggahan

Sanggahan dalam diskusi, artinya peserta yang satu memiliki pendapat yang

berbeda dengan peserta yang lain (pemrasaran). Perbedaan pendapat ini sangat

diharapkan dalam kegiatan diskusi karena adanya tinjauan dari sudut pandang

lain. Namun, yang harus diperhatikan adalah harus adanya bukti (alasan). Bukti

(alasan) inilah yang menjadi bahan pertimbangan utama saat merumuskan

simpulan diskusi. Sanggahan harus disampaikan dengan cara yang baik dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

107

bahasa yang santun agar pemrasaran tidak tersinggung dengan adanya

perbedaan pendapat yang disampaikan.

Sanggahan di antaranya dapat dikemukakan dengan cara sebagai berikut.

1) Pendapatmu sebenarnya baik, tetapi ….

2) Saya sangat memahami pendapat Saudara, tetapi ….

3) Saya setuju dengan pendapat Saudara dengan catatan ….

3. Cara Menyampaikan Penolakan Pendapat

Penolakan dalam diskusi, artinya menolak pendapat yang disampaikan orang

lain (pemrasaran). Menolak pendapat boleh dilakukan, sepanjang pendapat

yang diajukan orang lain itu memang dirasakan tidak rasional dan sukar

diterima oleh akal. Yang harus diingat adalah penolakan terhadap pendapat

orang lain harus mempertimbangkan perasaan orang yang mengajukan

pendapat. Penolakan pendapat juga harus disertai dengan alasan yang masuk

akal. Penolakan di antaranya dapat dikemukakan dengan cara sebagai berikut.

1) Maaf, saya punya pendapat yang berbeda dengan Saudara.Menurut saya ….

2) Maaf, saya tidak setuju dengan pendapat Saudara. Menurut saya.....

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

108

Lampiran 6

Perintah Tugas dan Bahan Bacaan Siklus I

Standar kompetensi VIII/ 2 : 10.Mengemukakan pikiran, perasaan dan

informasi melalui kegiatan diskusi dan

protokoler.

Kompetensi dasar :10.2 Menyampaikan persetujuan,

sanggahan, dan penolakan pendapat dalam

diskusi disertai dengan bukti atau alasan

secara lisan.

Indikator :

1. Mampu memberikan contoh cara

menyampaikan persetujuan, sanggahan,

dan penolakan pendapat.

2. Mampu menyatakan persetujuan,

sanggahan, dan penolakan pendapat

dalam diskusi disertai bukti atau alasan

secara lisan.

Tugas Otentik berupa :

1. Indikator pertama:

Siswa diminta memberikan contoh

cara menyampaikan persetujuan,

sanggahan, dan penolakan pendapat

secara lisan.

Siswa diberi tugas untuk berdiskusi

dalam kelompok yang telah dibagikan

guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

109

Siswa diminta menjawab pertanyaan

terkait dengan teks yang telah

diberikan guru.

2. Indikator kedua:

Siswa diminta untuk

mempresentasikan hasil diskusi

berisi persetujuan, sangahan, dan

penolakan pendapat disertai bukti

atau alasan secara lisan.

Perintah tugas peserta didik untuk indikator pertama dan kedua!

Lakukan diskusi kelompok untuk menjawab pertanyaan terkait bacaan berjudul

“E-book vs Buku Cetak”. Kemukakan pendapatmu dalam kelompok yang

telah dibagikan, diskusikanlah mengenai bacaan tersebut, simak pembagian

nomor NHT yang akan dibagikan guru. Setelah selesai berdiskusi setiap siswa

yang mendapat nomor NHT yang sama dipersilakan menjawab pertanyaan

yang diajuhkan guru sesuai dengan nomor pertanyaan. Lakukan kegiatan ini

sampai semua pertanyaan telah terjawab!

E-book Vs Buku Cetak

E-book adalah evolusi dari buku cetak yang biasa kita baca sehari-hari.

Dibandingkan dengan pendahulunya, e-book menawarkan berbagai manfaat

yang memudahkan kita menimba ilmu dan menambah wawasan. E-book

adalah buku elektronik yang bisa disimpan dengan mudah di perangkat

elektronik kita. Kapasitas memori sebesar 1 GB sekalipun bisa memuat ratusan

e-book. Jika kita punya ratusan buku cetak, sudah pasti kita butuh rak buku

yang cukup besar untuk menyimpannya.Ada banyak kelebihan e-book yang

tidak dimiliki buku cetak. Buku elektronik adalah bagian dari gaya hidup

modern yang didukung perangkat elektronik. Di Amerika Serikat, kehadiran e-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

110

book semakin menggeser buku cetak. Berikut ini adalah berbagai kemudahan

yang bisa kita nikmati.

1. E-book Praktis dan Mudah Dibawa

Jika Anda ingin membaca buku dimanapun Anda berada, Anda cukup

menyalakan perangkat elektronik Anda (entah itu smartphone, tablet, atau e-

book reader). Selama Anda memegang perangkat elektronik itu, Anda bisa

membawa ratusan bahkan ribuan buku elektronik dengan mudah. E-book

adalah buku digital sehingga tidak memerlukan wadah penyimpanan dalam

bentuk fisik.

2. E-book Lebih Murah

Jika Anda ingin memiliki koleksi e-book, cukup kunjungi Google.com dan

carilah e-book apapun yang Anda sukai. Kebanyakan e-book di internet adalah

gratis sehingga Anda bisa mengunduhnya sesuka hati. Jika e-book tersebut

tidak gratis, harganya masih lebih murah daripada versi cetaknya. Meskipun

ada e-book berbayar di internet, e-book gratis sudah lebih dari cukup untuk

menimba ilmu. Sebaliknya, semua buku cetak yang ada di toko buku pasti

berbayar.

3. E-book Ramah Lingkungan

Buku cetak bisa menghabiskan banyak sekali pohon yang kita perlukan untuk

menjaga keseimbangan kehidupan di bumi ini. Jika semua pohon habis

ditebang untuk membuat buku cetak, tentunya kita sendiri akan merugi.

Sebaliknya, e-book tidak memerlukan pohon karena bentukya digital. E-book

bisa disalin sebanyak yang Anda suka hanya dengan mengklik tombol

“copy”di perangkat elektronik. Sementara itu, pencetak buku membutuhkan

ratusan lembar kertas hanya untuk membuat satu salinan buku. Meskipun buku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

111

cetak tidak secanggih e-book, masih banyak manfaat yang bisa kita nikmati.

Faktanya, buku cetak juga masih diminati banyak orang. Toko buku yang

menawarkan buku cetak juga masih sering dikunjungi. Mungkin, kita masih

belum siap untuk menerima kehadiran e-book sebagai solusi baru yang lebih

ramah lingkungan.

1. Buku Cetak Tidak Membutuhkan Perangkat Elektronik

Tidak semua orang mempunyai perangkat elektronik canggih yang bisa mereka

gunakan untuk membaca buku elektronik. Selain itu, harganya juga relatif

mahal bagi mayoritas warga Indonesia dengan penghasilan pas-pasan. Selain

itu, harga e-book reader juga masih cukup mahal bagi mereka yang tidak

terlalu gemar membaca. Ketidakmampuan untuk membeli perangkat tersebut

membuat orang lebih memilih menggunakan buku cetak untuk belajar atau

mendapatkan ilmu baru.

2. Buku Cetak Tidak Membaut Mata Cepat Lelah

Jika Anda menatap layar perangkat elektronik Anda, mata Anda bisa cepat

lelah. Ketika membaca e-book, Anda harus menatap layar tersebut selama

berjam-jam. Cara ini bisa membuat mata lelah dan konsentrasi membaca pun

berkurang. Buku cetak masih nyaman untuk dibaca, dan kita juga masih

terbiasa membaca dengan cara seperti ini.Jadi, buku manakah yang akan Anda

pilih? Setiap pilihan mempunyai keuntungan dan kerugian tersendiri. Namun,

kemungkinan besar e-book akan menyingkirkan buku cetak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

112

Jawablah Pertanyaan Berikut !!

1. Apakah kamu setuju, jika buku di perpustakaan sekolah hanya

menggunakan E-book, dan tidak menggunakan buku cetak? Jelaskan

pendapatmu, disertai bukti dan alasan!

2. Apakah kamu setuju jika proses pembelajaran di dalam kelas bersumber

dari E-book, dan tidak lagi menggunakan buku cetak? Jelaskan

pendapatmu, disertai dengan alasan!

3. Belajar dengan menggunakan buku cetak dapat menjamin kesehatan mata

dan lebih lengkap dibandingkan belajar dengan menggunakan e-book.

Apakah Anda setuju atau tidak setuju dengan pernyataan ini? Jelaskan

alasannya!

4. Kehadiran E-book dapat membuat penerbit buku memperoleh kerugian

karena tidak ada yang akan membeli buku tersebut dan memilih untuk

mendownload buku tersebut melalui internet! Apakah kamu setuju dengan

pendapat demikian?

5. Apakah kamu setuju jika seluruh perpustakaan di Indonesia bersumber

dari buku cetak dan dilengkapi oleh e-book? Jelaskan alasanmu!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

113

Lampiran 7

Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Siswa di Kelas Siklus I

Mata pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/semester : VIII/ B

Jumlah siswa : 21

Tanggal : Selasa, 15 Mei 2018

A. Kegiatan yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas

No. Aspek yang diamati 0 1 2

A. Pra Pembelajaran

1. Memeriksa kesiapan ruangan, alat pembelajaran dan

media

2. Memeriksa kesiapan siswa √

B. Kegiatan pendahuluan

1. Guru memberi salam kepada peserta didik dilanjutkan

dengan berdoa bersama.

2. Guru melakukan kegiatan appersepsi (mengajikan

pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan

sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari).

3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi

dasar yang akan dicapai

4. Guru menyampaikan uraian kegiatan pembelajaran

yang dilalui siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

114

C. Kegiatan inti

Eksplorasi

1. Guru menjelaskan mata pembelajaran sesuai dengan

sumber pembelajaran.

2. Guru menggunakan beragam pendekatan NHT √

3. Guru menfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta

didik serta antara peserta didik dengan guru,

lingkungan, dan sumber belajar lainnya.

4. Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap

kegiatan pembelajaran.

5. Guru menfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta

didik serta antara peserta didik dengan guru,

lingkungan, dan sumber belajar lainnya.

Elaborasi

1. Guru membagi siswa ke dalam kelompok kecil secara

heterogen (jenis kelamin dan kemampuan akademik).

2. Guru memfasilitasi peserta didik melalui pemberian

tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan

gagasan baru, baik secara lisan maupun tertulis.

3. Guru memberikan kesempatan untuk berpikir,

menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak

tanpa rasa takut.

Komfirmasi

1. Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

115

Catatan tambahan :

Guru belum menggunakan waktu sesuai dengan yang ditentukan di RPP, sehingga

guru tidak sempat menyimpulkan hasil pembelajaran.

dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, terhadap

keberhasilan peserta didik.

2. Guru berfungsi sebagai nara sumber dan fasilitator

dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang

menghadapi kesulitan dengan menggunakan bahasa

yang baku dan benar.

3. Guru memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi

untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah

dilakukan.

D. Penutup

1. Guru bersama-sama dengan peserta didik dan/atau

sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran.

2. Guru mengakiri pembelajaran dengan salam. √

Kegiatan secara umum √

1. Sajitataan isi materi pembelajaran terorganisasi dengan

tepat (mudah ke sulit, sederhana ke kompleks, dsb)

2. Guru menerapkan kegiatan NHT secara terstruktur

sesuai dengan RPP.

3. Penggunaan waktu sesuai yang direncanakan √

4. Menggunakan bahasa yang santun, komunikatif, baik

dan benar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

116

B. Kegiatan yang dilakukan siswa di dalam kelas

No. Aspek yang diamati 0 1 2

A. Pra Pembelajaran

1. Siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti

pembelajaran

B. Kegiatan pendahuluan

1. Siswa yang menanggapi salam dari guru dan berdoa

Bersama

2. Siswa yang memperhatikan apersepsi dan termotivasi

untuk mulai belajar

3. Siswa yang menanggapi pertanyaan guru √

4.

Siswa memperhatikan guru dalam menyampaikan

tujuan pembelajaran

5 Siswa memperhatikan guru dalam menyampaikan

uraian kegiatan yang akan dilalui siswa.

C. Kegiatan inti

Eksplorasi

1. Siswa menyimak penjelasan dari guru √

2. Siswa memperhatikan contoh dari materi yang

dijelaskan guru

3. Siswa ikut terlibat dalam menjawab pertanyaan √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

117

berkaitan dengan contoh materi yang diberikan guru.

Elaborasi

1. Siswa yang mengikuti perintah guru saat pembagian

kelompok dengan teratur.

2. Siswa menyimak nomor NHT yang dibagikan guru

kepada masing-masing anggota kelompok.

3. Siswa bekerja kelompok mendiskusikan/berpikir

bersama dan menyatukan pendapat yang paling tepat,

4. Siswa yang berdikusi sesuai dengan lembar diskusi

siswa yang diberikan guru.

5. Siswa dalam kelompoknya haruslah beranggapan

bahwa mereka “sehidup sepenanggungan bersama”

(bekerja bersama, ikut menjawab, mengerjakan

bersama-sama)

6. Siswa mengacungkan jari saat guru memangil nomor

NHT pada masing-masing kelompok.

6. Siswa yang mengemukakan pendapatnya saat kelompok

lain menyampaikan hasil diskusinya

Komfirmasi

1. Siswa menanyakan materi yang belum dipahami kepada

guru

2. Siswa menulis refleksi pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

118

D. Penutup

1. Guru bersama-sama dengan peserta didik dan/atau

sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran.

Kegiatan secara umum

1. Siswa memperhatikan pembelajaran dengan saksama √

2. Siswa memahami prosedur diskusi dan melaksanakan

proses kegiatan pembelajaran NHT sesuai dengan

prosedur.

3. Menggunakan bahasa yang santun, komunikatif, baik

dan benar saat mengemukakan pendapat.

Catatan tambahan : Beberapa siswa masih sibuk sendiri, dan berbicara dengan

teman sebangku, hanya beberapa siswa yang menangapi pertanyaan guru,

memperhatikan guru ketika menyampaikan tujuan pembelajaran dan uraian

kegiatan yang dilalui siswa. Saat kegiatan inti, beberapa siswa laki-laki masih

sibuk sendiri, hanya beberapa siswa yang menyimak penjelasan. Semua siswa

terlibat aktif dalam pelaksanaan diskusi, beberapa siswa masih bingung dengan

uraian kegiatan NHT. Saat kegiatan penutup, beberapa siswa mendengarkan

kesimpulan pembelajaran.

Keterangan :

0 : Tidak dilakukan.

1 : Melakukan tetapi tidak maksimal.

2 : Melakukan dengan maksimal seperti ketentuan yang diharapkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

119

Lampiran 8

Daftar Nilai Mentah Siklus I Keterampilan Mengemukakan Pendapat

Siswa Kelas VIII B SMP Joannes Bosco Tahun Ajaran 2017/2018

Nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM ) ≥75

No. Nama Siswa

Aspek yang dinilai

Total

Skor

Nilai

Akhir

Suara (lafal,

intonasidan

tempo)

Isi

pen

dapa

t

atau

gaga

san

Pena

laran

pend

apat

atau

gaga

san

Ges

ture

dan

mi

mik

Sikap

meng

harga

i dan

beker

ja

sama

dalam

kelo

mpok

1 Agnes Suci Merpati 4 4 3 3 5 19 76

2 Aloysius Andrew

Dwi Pramana 4 4 2 4 5 19 76

3 Aulia Swastika

Santoso 4 4 3 4 5 20 80

4 Bacillius Agung

Eriyanto Putra 3 4 3 3 5 18 72

5 Bella Olivia

Sunandar 5 4 3 4 4 20 80

6 Cresensia Andisa

Mayang Nadindra 4 4 3 3 4 18 72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

120

7 Cristina Reza

Arista Susena 4 4 3 5 5 21 84

8 Fellisa Angelia 5 5 3 3 5 21 84

9

Fransiskus

Alderino Angga

Nugraha

4 3 3 4 5 19 76

10 Gregorius Agung

Saputra 4 4 3 3 4 18 72

11 Ignasia Gemma

Sandi Elvareta 5 5 3 4 5 22 88

12 Nabila Mienerve

Chairunissa

Adhitya Putri

5 5 3 4 5 22 88

13 Rafael Ananda

Aldy Mahendra

3 4 3 3 5 18 72

14 Sabina Lintang

Kemala

4 5 3 4 5 21 84

15 Samuel Lease

Molucass Christ

Tahitu

4 3 3 3 5 18 72

16 Theresia Adeline

Dina Criska

4 4 2 4 5 19 76

17 Valentinus

Mahendra Pradana

3 4 3 3 5 18 72

18 Vincentio Rexel

Sultandhani

4 4 3 3 5 19 76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

121

19 Yemima Naomi

Wiranta

3 5 3 4 5 20 80

20 Jenifer Renata

Angelia

3 5 3 5 3 19 76

21 Ryan Sachio Heuw 3 4 3 3 4 15 68

Jumlah Nilai Akhir siswa 1.624

Nilai Tertinggi 88

Nilai Terendah 68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

122

Lampiran 9

Tabel Perbandingan Rata-Rata Frekuensi Nilai Tunggal Pra Siklus dan

Siklus I

No. Nilai (X) Frekuensi (f)

Pra Siklus

fX Frekuensi (f)

Siklus I

fX

1. 88 _ - 2 176

2. 84 1 84 3 252

3. 80 4 320 3 240

4. 76 3 228 6 456

5. 72 4 288 6 432

6. 68 2 136 1 68

7. 64 2 128 _ _

8. 60 4 240 _ _

9. 56 1 56 _ _

Jumlah 21 1.480 21 1.624

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

123

Lampiran 10

Hasil Uji Normalitas Data Prasiklus dan Siklus I

Regression

Notes

Output Created 21-JUL-2018 19:23:56

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data

File 21

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are

treated as missing.

Cases Used Statistics are based on cases with no

missing values for any variable used.

Syntax REGRESSION

/MISSING LISTWISE

/STATISTICS COEFF OUTS R

ANOVA

/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)

/NOORIGIN

/DEPENDENT y

/METHOD=ENTER x

/SAVE RESID.

Resources Processor Time 00:00:00,03

Elapsed Time 00:00:00,02

Memory Required 2400 bytes

Additional Memory

Required for Residual Plots 0 bytes

Variables Created or

Modified

RES_1 Unstandardized Residual

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

124

Variables Entered/Removeda

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 Pra Siklusb . Enter

a. Dependent Variable: Siklus I

b. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,869a ,755 ,742 2,89705

a. Predictors: (Constant), Pra Siklus

b. Dependent Variable: Siklus I

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 491,201 1 491,201 58,526 ,000b

Residual 159,465 19 8,393

Total 650,667 20

a. Dependent Variable: Siklus I

b. Predictors: (Constant), Pra Siklus

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 35,457 5,510 6,435 ,000

Pra Siklus ,594 ,078 ,869 7,650 ,000

a. Dependent Variable: Siklus I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

125

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 68,7317 85,3691 77,3333 4,95581 21

Residual -4,61555 5,00767 ,00000 2,82370 21

Std. Predicted Value -1,736 1,621 ,000 1,000 21

Std. Residual -1,593 1,729 ,000 ,975 21

a. Dependent Variable: Siklus I

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

VAR00001

N 21

Normal Parametersa,b

Mean 70,4762

Std. Deviation 8,34038

Most Extreme Differences Absolute ,144

Positive ,134

Negative -,144

Test Statistic ,144

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Pra Siklus Siklus I

N 21 21

Normal Parametersa,b

Mean 70,4762 77,3333

Std. Deviation 8,34038 5,70380

Most Extreme Differences Absolute ,144 ,211

Positive ,134 ,211

Negative -,144 -,127

Test Statistic ,144 ,211

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

,015c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

126

Lampiran 11

Hasil Uji Paired Sampel T-test Prasiklus dan Siklus I

T-Test

Notes

Output Created 21-JUL-2018 23:53:24

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data

File 21

Missing Value Handling Definition of Missing User defined missing values are

treated as missing.

Cases Used Statistics for each analysis are based

on the cases with no missing or out-of-

range data for any variable in the

analysis.

Syntax T-TEST PAIRS=Pra WITH Siklus

(PAIRED)

/CRITERIA=CI(.9500)

/MISSING=ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:00,00

Elapsed Time 00:00:00,05

[DataSet0]

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Pra Siklus 70,4762 21 8,34038 1,82002

Siklus I 77,3333 21 5,70380 1,24467

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

127

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Pra Siklus & Siklus I 21 ,869 ,000

Paired Samples Test

Paired Differences

T df

Sig. (2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

Pra Siklus -

Siklus I

-

6,85714 4,40779 ,96186 -8,86354 -4,85074

-

7,129 20 ,000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

128

Lampiran 12

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

129

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

130

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

131

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

132

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

133

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

134

Lampiran 13

Bahan Pelajaran Siklus II

Materi Pembelajaran Mengomentari Kutipan Novel Remaja

Pengertian novel: novel merupakan karya fiksi yang dibangun oleh unsur-

unsur pembangun, yakni unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Novel juga diartikan

sebagai suatu karangan berbentuk prosa yang mengandung rangkaian cerita

kehidupan seseorang dengan orang lain di sekelilingnya dengan menonjolkan

watak dan sifat pelaku. Novel terdiri dari 2 unsur penbangun yakni, unsur

instrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur instrinsik merupakan unsur-unsur yang

membangun karya sastra itu sendiri. Unsur ekstrinsik merupakan unsur-unsur

yang ada di luar karya sastra yang secara tidak langsung mempengaruhi bangunan

atau sistem organisme karyasastra.

Pengertian dari mengomentari adalah memberikan komentar atau

tanggapan . Mengomentari kutipan novel berarti memberikan komentar terhadap

kutipan novel yang disajikan.

Masalah yang perlu dikomentari dalam sebuah novel meliputi, Unsur intrinsik dan

unsur ekstrinsik.

Unsur instrinsik tersebut antara lain.

1. Tema

Tema merupakan gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya sastra dan

yang terkandung di dalam teks sebagai struktur semantik dan yang menyangkut

persamaan-persamaan atau perbedaan-perbedaan. (Hartoko & Rahmanto, 1986:

142) dalam Nurgiyantoro (2010: 68).

2. Alur (Plot)

Menurut pendapat Stanton (1965: 14) dalam Nurgiyantoro (2010 : 113) alur

adalah cerita yang berisi urutan kejadian, namun tiap kejadian itu hanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

135

dihubungkan secara sebab-akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau

menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain.

3. Sudut pandang

sudut pandang di sini adalah kedudukan atau posisi pengarang dalam cerita

tersebut. Dengan kata lain posisi pengarang menempatkan dirinya dalam cerita

tersebut. Apakah ia ikut terlibat langsung dalam cerita itu atau hanya sebagai

pengamat yang berdiri di luar cerita

4. Tokoh

Abrams (1981: 20) dalam Nurgiyantoro (2010: 165) mengemukakan tokoh cerita

(character) adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau

drama, yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan

kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang

dilakukan dalam tindakan.

5. Latar

Menurut Abrams (1981: 175) dalam Nurgiyantoro (2010: 214), Latar atau

setting yang disebut juga sebagai landas tumpu, menyaran pada pengertian

tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-

peristiwa yang diceritakan.

6. Gaya bahasa

Gaya bahasa adalah alat atau sarana utama pengarang untuk melukiskan,

menggambarkan, dan menghidupkan cerita secara estetika. Gaya bahasa juga

dapat diartikan sebagai cara pengarang mengungkapkan ceritanya melalui

bahasa yang digunakan dalam cerita untuk memunculkan nilai keindahan.

Contohnya gaya bahasa personifikasi yang digunakan untuk mendeskripsikan

benda-benda mati dengan cara memberikan sifat-sifat seperti manusia atau

mengubah benda mati menjadi benda yang seolah-olah hidup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

136

7. Amanat

Amanat adalah pesan moral yang disampaikan seorang pengarang melalui cerita.

Amanat juga disebut sebagai pesan yang mendasari cerita yang ingin

disampaikan pengarang kepada para pembaca.

Unsur ekstrinsik tersebut meliputi :

1. Biografi pengarang: bahwa karya seorang pengarang tidak akan lepas dari

pengarangnya. Karya-karya tersebut dapat ditelusuri melalui biografinya.

2. Psikologis (proses kreatif) adalah aktivitas psikologis pengarang pada waktu

menciptakan karyanya terutama dalam penciptaan tokoh dan wataknya.

3. Sosiologis (kemasyarakatan) sosial budaya masyarakat diasumsikan bahwa

cerita rekaan adalah potret atau cermin kehidupan masyarakat yaitu, profesi

atau intuisi, problem hubungan sosial, adat istiadat antarhubungan manusia

satu dengan lainnya, dan sebagainya.

Kemudian yang dimaksud mengomentari novel dengan alasan yang logis

adalah , Memberikan komentar terhadap kutipan novel dengan alasan yang

masuk akal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

137

Lampiran 14

Perintah Tugas dan Bahan Bacaan Siklus II

Standar kompetensi VIII/2: 14. Mengapresiasi kutipan novel remaja (asli

atau terjemahan) melalui kegiatan

diskusi.

Kompetensi dasar : 14.2 Mengomentari kutipan novel remaja (asli

atau terjemahan).

Indikator :

1. Mampu mendata masalah-masalah yang

perlu dikomentari.

2. Mampu mengomentari novel dengan

alasan yang logis.

Tugas Otentik berupa :

Indikator pertama:

Siswa diminta membaca resensi novel

remaja yang diberikan guru dalam

kelompok yang telah dibagi.

Siswa diminta menentukan unsur intrinsik

dan ekstrinsik dari resensi novel yang

telah dibaca.

Siswa diminta menulis kelebihan dan

kekurangan serta bahasa yang digunakan

dalam novel yang telah dibaca.

Indikator kedua:

Siswa diminta untuk memberikan

komentar terkait novel yang telah dibaca

(masukan atau saran ) dengan alasan yang

logis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

138

Siswa diminta untuk mempresentasikan

hasil diskusi kelompok dihadapan guru

dan teman-teman.

Perintah tugas peserta didik untuk indikator pertama dan kedua !

Lakukan diskusi kelompok untuk menjawab pertanyaan terkait sinopsis

novel berjudul “Pulang” karangan Tere Liye. Kemukakan pendapatmu di dalam

kelompok tersebut tentang sinopsis novel tersebut, simak pembagian nomor NHT

yang akan dibagikan guru. Setelah selesai berdiskusi setiap siswa yang mendapat

nomor NHT yang sama dipersilakan menjawab pertanyaan yang diajuhkan guru

sesuai dengan nomor pertanyaan. Lakukan kegiatan ini sampai semua pertanyaan

telah terjawab!

Pulang

Karya Tere Liye

Sejauh apapun kaki melangkah, sepanjang apapun jalanan yang

terlampaui, maka satu hal yang akan menjadi tujuan terakhir, satu hal yang amat

dirindukan, yakni pulang. Karena segala lelah, pedih dan bahkan rasa sakit bisa

terpulihkan dengan pulang. Bujang adalah, anak Samad dan Midah. Seorang

bocah berusia lima belas tahun yang tumbuh di pedalaman Sumatera. Tak

bersekolah, namun sang ibu kerap mengajarinya membaca, berhitung, dan belajar

agama. Meskipun khusus belajar agama, semua dilakukan dengan sembunyi-

sembunyi tanpa sepengatahuan Samad, bapaknya yang telah lama menjauh dari

ajaran agama akibat kejadian pedih dimasa lalu.

Suatu hari, Bujang dibawa oleh seseorang yang dipanggil oleh Samad

dengan panggilan Tauke Muda untuk kemudian dijadikannya sebagai anak

angkat. Tauke Muda adalah pimpinan keluarga Tong, penguasa shadow

economy, anak dari Tauke Besar yang setelah Tauke Besar, ayah nya meninggal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

139

maka dialah yang kemudian bergelar sebagai Tauke Besar. Saat cinta Samad dan

Midah tak direstui keluarga Midah, Samad memutuskan untuk menjadi bagian

dari keluarga Tong, menjadi tukang pukul kepercayaan keluarga yang menguasai

hampir seluruh wilayah kota provinsi, dan saat Samad memutuskan untuk

berhenti sebagai Tukang pukul dikeluarga tersebut lantaran merasa telah gagal

melindungi keluarga Tong saat penyerbuan yang hanya menyisakan Tauke Besar

dan anaknya Tauke Muda, maka Samad pun berjanji akan mengirimkan anak laki-

lakinya untuk menggantikannya menjadi bagian dari keluarga Tong. Meski

dengan restu Midah yang amat sulit didapat, namun akhirnya Midah mengizinkan.

“Mamak akan mengizinkan kau pergi, Bujang. Meski itu sama saja

dengan merobek separuh hati Mamak. Pergilah, anakku, temukan masa

depanmu. Sungguh, besok lusa kau akan pulang. Jika tidak ke pangkuan

Mamak, kau akan pulang pada hakikat sejati yang ada di dalam dirimu.

Pulang....

Maka hari itu, ikutlah Bujang ke kota provinsi bersama Tauke Besar

setelah malam sebelumnya Bujang telah membuktikan bahwa dia adalah bocah

lima belas tahun yang sama sekali tidak memiliki perasaan takut terhadap apapun,

termasuk terhadap babi raksasa yang berhasil dia lumpuhkan saat berburu di hutan

bersama Tauke Besar dan rombongan. Semenjak saat itu, dia mendapat julukna Si

Babi Hutan.

Kini tibalah Bujang disebuah rumah besar nan mewah disertai banyak

bangunan dan ratusan orang didalamnya, yang kebanyakan adalah para tukang

pukul dan pelayan. Adalah Basyir, yang usianya lebih tua satu tahu

dari Bujang yang menjadi teman pertamanya, yang banyak bercerita kepada

Bujang tentang keluarga Tong. Ada dua orang kepercayaan Tauke Besar di rumah

itu yaitu Kopong si kepala Tukang Pukul dan Mansur si kepala keuangan yang

kemudian digantikan oleh Parwez setelah dia meninggal.

Suatu hari Bujang dikenalkan dengan Frans si Amerika yang kemudian

menjadi gurunya di sekolah, home schooling tepatnya. Meski Bujang mati-matian

membujuk Tauke untuk menjadikannya tukang pukul seperti yang lain, namun

Tauke tak pernah mengizinkan. Bujang dipaksa untuk tetap sekolah dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

140

memukuli banyak buku bersama Frans, bukan memukuli orang. Akhirnya Kopong

berinisiatif meminta izin kepada Tauke untuk membiarkan Bujang berlatih fisik

dengannya. Setelah cukup lama berfikir akhirnya Tauke setuju. Maka sejak saat

itu bertambahlah kesibukan Bujang selain belajar dengan Frans si Amerika, yakni

latihan berkelahi dengan Kopong, berlatih jurus ninja dengan Guru Bushi dan

bahkan berlatih bersama penembak jitu Salonga. Hingga akhirnya dia lulus dari

universitas ternama di luar negeri dengan dua gelar master sekaligus. Bujang

benar-benar tumbuh menjadi pemuda yang sangat cerdas dan tangguh. Tentu saja

harus seperti itu, karena kelak dia akan menjadi penerus Tauke Besar, pemimpin

keluarga penguasa shadow economy yang kini telah sukses melebarkan sayapnya

di Ibu Kota.

Tauke Besar amat bangga dengan seluruh prestasi dan kemampuan yang

dimiliki anak angkatnya itu. Kini si Babi Hutan telah menjadi orang berpengaruh

yang kerap menyelesaikan masalah tingkat tinggi yang dihadapi keluarga Tong,

termasuk saat keluarga Tong harus bermasalah dengan keluarga Lin,

penguasa shadow economy di Makau yang telah mencuri salah satu penemuan

tercanggih dibidang kesehatan milik keluarga Tong. Melalui keputusan Master

Dragon, pimpinan seluruh penguasa shadow economy akhirnya terjadilah

pertemuan antara si Babi Hutan sebagai

perwakilan dari keluarga Tong dengan keluarga Lin. Dengan tangan dinginnya,

serta dengan bantuan cucu kembar kake Bushi Yuki dan Kiko, serta anak dari

Frans si Amerika yaitu White akhirnya si Babi Hutan berhasil melumpuhkan

pimpinan keluarga Lin untuk kemudian merebut kembali apa yang seharusnya

menjadi milik keluarga Tong.

Penyerbuan demi penyerbuan, serangan demi serangan, telah dihadapi oleh

keluarga Tong. Begitu banyak keluarga Tong yang gugur demi mempertahankan

harga diri dan kehormatan keluarga. Serangan datang dari berbagai pihak,

termasuk dari keluarga sendiri yang selama ini kerap dikhawatirkan.

Saat usia Tauke Besar semakin senja, saat dia hanya bisa duduk dan

berbaring ditempat tidur. Adalah Basyir si Kepala tukang pukul yang

menggantikan Kopong setelah kematiannya, yang menjadi salah satu orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

141

kepercayaan dikeluarga Tong akhirnya menusuk dari belakang. Sebuah

pengkhianatan besar akibat dendam dimasa lalu yang selama bertahun-tahun

disembunyikan. Pertempuran sengitpun pecah, tak bisa dihindari. Terlebih yang

melakukannya berasal dari dalam keluarga sendiri. Dengan segenap

kemampuannya si Babi Hutan berusaha melawan namun akhirnya terdesak.

Beruntung, pertahanan di rumah tauke begitu ketat. Hingga saat terdesak , secara

otomatis, hanya dengan sebuah tombol, tempat tidur yang diatasnya terdapat

Tauke Besar, Bujang dan Parwez, menghilang menuju lorong yang amat jauh,

hingga akhirnya bermuara di sebuah pekarang rumah seseoeang, halaman

pesantern milik Tuanku Imam, kakak dari Midah. Namun sayang, akibat serangan

itu, nyawa Tauke tak tertolong. Kini si Babi Hutan telah kehilangan semua orang

yang dikasihinya, Mamak dan Bapaknya beberapa tahun silam dan kini Tauke.

Jika selama ini si Babi Hutan sama sekali tidak memiliki rasa takut, maka

kematian tiga orang yang sangat dia cintai dalam hidupnya telah menjadi

ketakutan yang amat besar baginya.

Kini hanya Agam, nama asli dari Bujang si Babi Hutan dan Parwezlah

yang tersisa. Sementara waktu mereka tinggal disana sembari Bujang menyusun

rencana. Meski awalnya Bujang hampir menyerah namun berkat nasehat dari

Tuanku Imam, Bujang bangkit kembali. Dan berkat Tuanku Imam juga lah

Bujang akhirnya kembali pulang, kembali percaya pada Tuhan.

"Sungguh, sejauh apapun kehidupan menyesatkan, segelap apapun hitamnya

jalan yang kutempuh, Tuhan selalu memanggil kami untuk pulang."

Berkat kepercayaan itulah Bujang memutuskan untuk melawan Basyir.

Dia menghubungi White, Yuki, Kiko serta Salonga. Dan pada akhirnya hanya

kesetiaanlah yang bisa memanggil mereka kembali.

"Hanya kesetiaan pada prinsiplah yang akan memanggil kesetiaan-

kesetiaan terbaik lainnya."

Akhirnya setelah melalui pertempuran yang amat sengit, akhirnya Bujang

bisa merebut kembali kekuasaannya dan berhasil mengalahkan Basyir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

142

Setelah pertempuran itu, dia pulang ke kampung halaman halaman, dia

pulang menemui Bapak dan Mamaknya yang telah terkubur bersama dengan

kenangan di pedalaman Sumatera.

"Hidup ini adalah perjalanan panjang dan tidak selalu mulus. Pada

hari ke berapa dan pada jam ke berapa, kita tidak pernah tau, rasa sakit apa

yang harus kita lalui. Kita tidak tau, kapan hidup akan mebanting kita dalam

sekali, membuat terduduk, untuk kemudian memaksa kita mengambil

keputusan. Satu - dua keputusan itu membuat bangga, sedangkan sisanya lebih

banyak menghasilkan penyesalan..."

Jawablah Pertanyaan Berikut !!

1. Sebut dan jelaskan tema dan tokoh dalam novel tersebut!

2. Jelaskan kelebihan, dalam novel tersebut!

3. Jelaskan kelemahan dalam novel tersebut!

4. Berikan saran yang mendukung bagi pengarang untuk mempermaiki

kekurangan dalam novel tersebut!

5. Apa pesan moral dari novel tersebut?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

143

Lampiran 15

Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Siswa di Kelas Siklus I

Mata pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/semester : VIII/ B

Jumlah siswa : 21

Tanggal : Kamis 17 Mei 2018

A. Kegiatan yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas

No. Aspek yang diamati 0 1 2

A. Pra Pembelajaran

1. Memeriksa kesiapan ruangan, alat pembelajaran dan

media

2. Memeriksa kesiapan siswa √

B. Kegiatan pendahuluan

1. Guru memberi salam kepada peserta didik dilanjutkan

dengan berdoa bersama.

2. Guru melakukan kegiatan appersepsi (mengajikan

pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan

sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari).

3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi

dasar yang akan dicapai.

4. Guru menyampaikan uraian kegiatan pembelajaran √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

144

yang dilalui siswa.

C. Kegiatan inti

Eksplorasi

1. Guru menjelaskan mata pembelajaran sesuai dengan

sumber pembelajaran.

2. Guru menggunakan beragam pendekatan NHT √

3. Guru menfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta

didik serta antara peserta didik dengan guru,

lingkungan, dan sumber belajar lainnya.

4. Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap

kegiatan pembelajaran.

5. Guru menfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta

didik serta antara peserta didik dengan guru,

lingkungan, dan sumber belajar lainnya.

Elaborasi

1. Guru membagi siswa ke dalam kelompok kecil secara

heterogen (jenis kelamin dan kemampuan akademik).

2. Guru memfasilitasi peserta didik melalui pemberian

tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan

gagasan baru, baik secara lisan maupun tertulis.

3. Guru memberikan kesempatan untuk berpikir,

menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak

tanpa rasa takut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

145

Komfirmasi

1. Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan

dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, terhadap

keberhasilan peserta didik.

2. Guru berfungsi sebagai nara sumber dan fasilitator

dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang

menghadapi kesulitan dengan menggunakan bahasa

yang baku dan benar.

3. Guru memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi

untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah

dilakukan.

D. Penutup

1. Guru bersama-sama dengan peserta didik dan/atau

sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran.

2. Guru mengakiri pembelajaran dengan salam. √

Kegiatan secara umum √

1. Sajitataan isi materi pembelajaran terorganisasi dengan

tepat (mudah ke sulit, sederhana ke kompleks, dsb)

2. Guru menerapkan kegiatan NHT secara terstruktur

sesuai dengan RPP.

3. Penggunaan waktu sesuai yang direncanakan √

4. Menggunakan bahasa yang santun, komunikatif, baik

dan benar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

146

Catatan tambahan :

Hampir semua kegiata telah dilakukan guru dengan sangat baik.

B. Kegiatan yang dilakukan siswa di dalam kelas

No. Aspek yang diamati 0 1 2

A. Pra Pembelajaran

1. Siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti

pembelajaran

B. Kegiatan pendahuluan

1. Siswa yang menanggapi salam dari guru dan berdoa

bersama

2. Siswa yang memperhatikan apersepsi dan termotivasi

untuk mulai belajar

3. Siswa yang menanggapi pertanyaan guru √

4. Siswa yang memperhatikan guru dalam menyampaikan

tujuan pembelajaran

5 Siswa memperhatikan guru dalam menyampaikan

uraian kegiatan yang akan dilalui siswa.

C. Kegiatan inti

Eksplorasi

1. Siswa menyimak penjelasan dari guru √

2. Siswa memperhatikan contoh dari materi yang √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

147

dijelaskan guru

3. Siswa ikut terlibat dalam menjawab pertanyaan

berkaitan dengan contoh materi yang diberikan guru.

Elaborasi

1. Siswa yang mengikuti perintah guru saat pembagian

kelompok dengan teratur.

2. Siswa menyimak nomor NHT yang dibagikan guru

kepada masing-masing anggota kelompok.

3. Siswa bekerja kelompok mendiskusikan/berpikir

bersama dan menyatukan pendapat yang paling tepat,

4. Siswa yang berdikusi sesuai dengan lembar diskusi

siswa yang diberikan guru.

5. Siswa dalam kelompoknya haruslah beranggapan bahwa

mereka “sehidup sepenanggungan bersama” (bekerja

bersama, ikut menjawab, mengerjakan bersama-sama)

6. Siswa mengacungkan jari saat guru memangil nomor

NHT pada masing-masing kelompok.

6. Siswa yang mengemukakan pendapatnya saat kelompok

lain menyampaikan hasil diskusinya

Komfirmasi

1. Siswa menanyakan materi yang belum dipahami kepada

guru

2. Siswa menulis refleksi pembelajaran √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

148

D. Penutup

1. Guru bersama-sama dengan peserta didik dan/atau

sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran.

Kegiatan secara umum

1. Siswa memperhatikan pembelajaran dengan saksama √

2. Siswa memahami prosedur diskusi dan melaksanakan

proses kegiatan pembelajaran NHT sesuai dengan

prosedur.

3. Menggunakan bahasa yang santun, komunikatif, baik

dan benar saat mengemukakan pendapat.

Catatan tambahan : Beberapa siswa masih sibuk sendiri dan berbicara dengan

teman sebangku, beberapa siswa menyiapkan buku pelajaran.Saat kegiatan inti,

beberapa siswa mendengarkan penjelasan guru, beberapa siswa aktif dalam

diskusi, semua siswa antusias saat melaporkan hasil pekerjaan kelompok,siswa

besemangat menyampaikan kesimpulan pembelajaran.

Keterangan :

0 : Tidak dilakukan.

1 : Melakukan tetapi tidak maksimal.

2 : Melakukan dengan maksimal seperti ketentuan yang diharapkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

149

Lampiran 16

Daftar Nilai Mentah Siklus II Keterampilan Mengemukakan Pendapat

Siswa Kelas VIII B SMP Joannes Bosco Tahun Ajaran 2017/2018

Nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM ) ≥75

NO. NAMA SISWA

Aspek yang Dinilai

Total

Skor

Nilai

Akhir

Suara

(lafal intonasi

dan tempo)

Isi

pend

apat

atau

gaga

san

Penal

aran

pend

apat

atau

gaga

san

Ges

ture

dan

mi

mik

Sikap

meng

hargai

dan

bekerj

a

sama

dalam

kelom

pok

1 Agnes Suci Merpati 4 4 3 4 5 20 80

2 Aloysius Andrew

Dwi Pramana

4 4 2 4 5 19 76

3 Aulia Swastika

Santoso

3 4 3 4 5 19 76

4 Bacillius Agung

Eriyanto Putra

4 4 3 3 5 19 76

5 Bella Olivia

Sunandar

5 4 3 4 4 20 80

6 Cresensia Andisa 4 4 3 3 5 19 76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

150

Mayang Nadindra

7 Cristina Reza Arista

Susena

4 4 3 5 5 21 84

8 Fellisa Angelia 5 5 4 3 5 22 88

9 Fransiskus Alderino

Angga Nugraha

4 3 3 4 4 18 72

10 Gregorius Agung

Saputra

4 4 3 3 5 19 76

11 Ignasia Gemma

Sandi Elvareta

5 5 3 4 5 22 88

12 Nabila Mienerve

Chairunissa Adhitya

Putri

5 5 3 4 5 22 88

13 Rafael Ananda Aldy

Mahendra

3 4 3 3 5 18 72

14 Sabina Lintang

Kemala

4 5 4 5 5 23 92

15 Samuel Lease

Molucass Christ

Tahitu

4 4 3 3 5 19 76

16 Theresia Adeline

Dina Criska

4 4 2 4 5 19 76

17 Valentinus Mahendra

Pradana

4 4 3 3 5 19 76

18 Vincentio Rexel

Sultandhani

4 4 3 3 5 19 76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

151

19 Yemima Naomi

Wiranta

3 5 3 4 5 20 80

20 Jenifer Renata

Angelia

4 5 3 5 3 20 80

21 Ryan Sachio Heuw 3 4 3 3 4 15 68

Jumlah Nilai Akhir Siswa 1.656

Nilai Tertinggi 92

Nilai Terendah 68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

152

Lampiran 17

Daftar Nilai Akhir Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

NO. NAMA SISWA Pra siklus Siklus I Siklus II

1 Agnes Suci Merpati 72 76 80

2 Aloysius Andrew Dwi Pramana 72 76 76

3 Aulia Swastika Santoso 72 80 80

4 Bacillius Agung Eriyanto Putra 56 72 76

5 Bella Olivia Sunandar 76 80 80

6 Cresensia Andisa Mayang Nadindra 64 72 76

7 Cristina Reza Arista Susena 80 84 84

8 Fellisa Angelia 76 84 88

9 Fransiskus Alderino Angga Nugraha 60 76 76

10 Gregorius Agung Saputra 60 72 76

11 Ignasia Gemma Sandi Elvareta 84 88 88

12 Nabila Mienerve Chairunissa Adhitya Putri 80 88 88

13 Rafael Ananda Aldy Mahendra 64 72 72

14 Sabina Lintang Kemala 80 84 92

15 Samuel Lease Molucass Christ Tahitu 60 72 76

16 Theresia Adeline Dina Criska 72 76 80

17 Valentinus Mahendra Pradana 68 72 76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

153

18 Vincentio Rexel Sultandhani 68 76 76

19 Yemima Naomi Wiranta 80 80 80

20 Jenifer Renata Angelia 76 76 80

21 Ryan Sachio Heuw 60 68 68

Jumlah Nilai Akhir 1.480 1.624 1.668

Jumlah siswa yang belum tuntas 13 Siswa 7 Siswa 2 Siswa

Jumlah siswa yang tuntas 8 14 19

Nilai tertinggi 84 88 92

Nilai terendah 56 68 68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

154

Lampiran 18

Tabel Perbandingan Rata-Rata Frekuensi Nilai Tunggal Siklus I dan

Siklus II

No. Nilai (X) Frekuensi (f)

siklus I

fX Frekuensi (f)

Siklus II

fX

1. 88 2 176 1 88

2. 84 3 252 3 252

3. 80 3 240 1 80

4. 76 6 456 6 456

5. 72 6 432 8 576

6. 68 1 68 1 68

7. 64 _ _ 1 64

8. 60 _ _ _

9. 56 _ _ _

Jumlah 21 1.624 21 1.656

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

155

Lampiran 19

Hasil Uji Normalitas Data Siklus I dan Siklus I

Notes

Output Created 04-NOV-2018 21:09:37

Comments

Input Active Dataset DataSet3

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data

File 21

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are

treated as missing.

Cases Used Statistics are based on cases with no

missing values for any variable used.

Syntax REGRESSION

/MISSING LISTWISE

/STATISTICS COEFF OUTS R

ANOVA

/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)

/NOORIGIN

/DEPENDENT y

/METHOD=ENTER x

/METHOD=ENTER x

/SAVE RESID.

Resources Processor Time 00:00:00,05

Elapsed Time 00:00:01,99

Memory Required 2640 bytes

Additional Memory

Required for Residual Plots 0 bytes

Variables Created or

Modified

RES_1 Unstandardized Residual

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

156

Variables Entered/Removeda

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 Siklus Ib . Enter

a. Dependent Variable: Siklus II

b. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,913a ,834 ,825 2,43885

a. Predictors: (Constant), Siklus I

b. Dependent Variable: Siklus II

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 568,131 1 568,131 95,517 ,000b

Residual 113,012 19 5,948

Total 681,143 20

a. Dependent Variable: Siklus II

b. Predictors: (Constant), Siklus I

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 7,166 7,413 ,967 ,346

Siklus I ,934 ,096 ,913 9,773 ,000

a. Dependent Variable: Siklus II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

157

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 70,7073 89,3958 79,4286 5,32978 21

Residual -2,70726 6,34192 ,00000 2,37710 21

Std. Predicted Value -1,636 1,870 ,000 1,000 21

Std. Residual -1,110 2,600 ,000 ,975 21

a. Dependent Variable: Siklus II

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Siklus I Siklus II

N 21 21

Normal Parametersa,b

Mean 77,3333 79,4286

Std. Deviation 5,70380 5,83585

Most Extreme Differences Absolute ,211 ,223

Positive ,211 ,223

Negative -,127 -,183

Test Statistic ,211 ,223

Asymp. Sig. (2-tailed) ,015c ,008

c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

158

Lampiran 20

Hasil Uji Paired Sampel T-test Siklus I dan Siklus I

T-Test

Notes

Output Created 02-AUG-2018 17:31:57

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data

File 21

Missing Value Handling Definition of Missing User defined missing values are

treated as missing.

Cases Used Statistics for each analysis are based

on the cases with no missing or out-of-

range data for any variable in the

analysis.

Syntax T-TEST PAIRS=SiklusI WITH SiklusII

(PAIRED)

/CRITERIA=CI(.9500)

/MISSING=ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:00,03

Elapsed Time 00:00:00,06

[DataSet0]

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Siklus I 77,3333 21 5,70380 1,24467

Siklus II 79,4286 21 5,83585 1,27349

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

159

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Siklus I & Siklus II 21 ,913 ,000

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

Siklus I -

Siklus II

-

2,09524 2,40634 ,52511 -3,19059 -,99988

-

3,990 20 ,001

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

160

Lampiran 21

Surat Izin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

161

Lampiran 22

Keterangan Izin Penelitian dari Pihak Sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT …repository.usd.ac.id/32875/2/141224091_full.pdf · 2019-01-21 · peningkatan keterampilan mengemukakan pendapat melalui penerapan

BIOGRAFI PENULIS

Maria Yosefina Elsi Jehaduk, lahir di Wamena, Papua

22 Desember 1996. Mengenyam pendidikan di SDK

Waemedu Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur pada

tahun 2002-2008, kemudian ia melanjutkan studinya di

SMP ST. Klaus Kuwu Curu Ruteng Nusa Tenggara

Timur pada tahun 2008-2011. Sekolah Menengah Atas

ditempuhnya pada tahun 2011-2014 di SMAK ST.

Ignatius Loyola Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur dan

melanjutkan studinya pada Program S1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia di

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta pada tahun 2014 dan menamatkan

studinya pada tahun 2018 dengan menyelesaikan tugas akhirnya berjudul

“Peningkatan Keterampilan Mengemukakan Pendapat Melalui Penerapan

Numbered Heads Together (NHT) Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VIII

B SMP Joannes Bosco Tahun Ajaran 2017/2018”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI