IMPLEMENTASI HAK ASASI MANUSIA DALAM LEMBAGA ...

24
IMPLEMENTASI HAK ASASI MANUSIA DALAM LEMBAGA PEMASYARAKATAN DAN RUMAH TAHANAN Dr. Mualimin Abdi, SH., MH Direktur Jenderal Hak Asasi Manusia Kementerian Hukum dan HAM RI Surabaya, 23 April 2018

Transcript of IMPLEMENTASI HAK ASASI MANUSIA DALAM LEMBAGA ...

Page 1: IMPLEMENTASI HAK ASASI MANUSIA DALAM LEMBAGA ...

IMPLEMENTASI HAK ASASI MANUSIA

DALAM

LEMBAGA PEMASYARAKATAN

DAN

RUMAH TAHANAN

Dr. Mualimin Abdi, SH., MHDirektur Jenderal Hak Asasi Manusia

Kementerian Hukum dan HAM RISurabaya, 23 April 2018

Page 2: IMPLEMENTASI HAK ASASI MANUSIA DALAM LEMBAGA ...

HAK ASASI MANUSIA

MENGHORMATI MELINDUNGI

MEMENUHI

MENGHORMATI

MEMAJUKANMENEGAKKAN

PEMANGKU

KEWAJIBAN

PEMANGKU

HAK

NEGARA/PEMERINTAHINDIVIDU/WARGA

(Orang dan Badan

Hukum)

Page 3: IMPLEMENTASI HAK ASASI MANUSIA DALAM LEMBAGA ...

Pasal 8

Pasal 71

Pasal 72

Perlindungan pemajuan, penegakan, dan

pemenuhan HAM terutama menjadi tanggung

jawab pemerintah

Pemerintah wajib & bertanggungjawab

melindungi, menegakan, & memajukan

HAM

Kewajiban dan tanggung jawab Pemerintah

meliputi langkah implementasi yg efektif dalam

bidang Hukum, politik, ekososbud, pertahanan

keamanan negara, dan bidang lainnya

UU NO 39 TAHUN 1999 TENTANG HAM

KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB NEGARA/PEMERINTAH

PASAL 28i ayat (4) UUD NRI Tahun 1945:Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia

adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah.3

Page 4: IMPLEMENTASI HAK ASASI MANUSIA DALAM LEMBAGA ...

NEGARA/PEMERINTAH

Pemerintahan, dalam arti luas, mencakup semua aparatur negara yang meliputi semua organ-organ, badan atau lembaga, alat kelengkapan negara yang menjalankan berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan negara.

NEGARA KESATUANREPUBLIK INDONESIA

4WARGA NEGARA/MASYARAKAT

Page 5: IMPLEMENTASI HAK ASASI MANUSIA DALAM LEMBAGA ...

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

Dasar hukum:1. Peraturan Presiden RI Nomor 7 Tahun 2015 tentang

Organisasi Kementerian Negara2. Peraturan Presiden No. 44 Tahun 2015 tentang

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

Tugas:• Kementerian hukum dan hak asasi manusia mempunyai

tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia untuk membantu presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara

Page 6: IMPLEMENTASI HAK ASASI MANUSIA DALAM LEMBAGA ...

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI

INSPEKTORAT JENDERAL SEKRETARIAT JENDERAL

STAF AHLI

KANTOR WILAYAH

KEMENTERIAN HUKUM DAN

HAK ASASI MANUSIA

DIREKTORAT

JENDERAL

HAK ASASI

MANUSIA

6

Page 7: IMPLEMENTASI HAK ASASI MANUSIA DALAM LEMBAGA ...

IMPLEMENTASI HAK ASASI MANUSIA

DALAM

LEMBAGA PEMASYARAKATAN DAN

RUMAH TAHANAN

Page 8: IMPLEMENTASI HAK ASASI MANUSIA DALAM LEMBAGA ...

PENGANTAR

1. Kebebasan individu adalah salah satu hak asasi manusia yang paling mendasar dan diakui dalam instrumen hukum hak asasi manusia internasional, dan konstitusi-konstitusi berbagai negara di seluruh dunia.

2. Negara dapat mencabut hak atas kebebasan untuk sementara waktu.

3. Negara/pemerintah berkewajiban untuk membenarkan, melalui aturan hukum, penggunaan pemenjaraan demi untuk mencapai tujuan masyarakat.

4. Hilangnya kebebasan yang disebabkan dijatuhkannya pidana penjara kepada seseorang tidak dapat dihindari sebagai akibat tindak pidana yang dilakukannya,

5. Tetapi, dalam praktiknya, pemenjaraan sering menjadi faktor yang berkontribusi terhadap pelanggaran hak asasi manusia lainnya.

6. Hukuman PENJARA hanya merupakan perampasan HAK DASAR ATAS KEBEBASAN. Tetapi tidak berarti hak asasi manusia lainnya dibatasi.

Page 9: IMPLEMENTASI HAK ASASI MANUSIA DALAM LEMBAGA ...

PENGKATEGORIAN EKSISTENSI HAM YANG UTAMA(core of existential human rights)

1. HAK SIPIL DAN KEBEBASAN:

Hak atas privasi, kebebasan bergerak, berpendapat, berhati nurani, beragama, berserikat dan

berkumpul, hak untuk hidup, integritas pribadi;

2. HAK KESETARAAN :

Persamaan di muka hukum, perlindungan terhadap diskriminasi atas dasar jenis kelamin, usia,

ras, warna kulit, agama, asal etnis dan sosial, atau karakteristik genetik, pendapat politik,

disabilitas, atau orientasi seksual;

3. HAK POLITIK :

Hak untuk memilih, akses yang sama atas pemerintahan, kebebasan partai politik;

4. HAK EKONOMI :

Hak atas kepemilikan, kebebasan untuk melakukan usaha, hak atas pekerjaan, hak untuk bebas

memilih pekerjaan dan kondisi kerja yang layak;

5. HAK SOSIAL DAN BUDAYA :

Hak atas standar hidup yang layak, makanan, air, perumahan, pakaian, kesehatan, pendidikan,

jaminan sosial

6. HAK-HAK KOLEKTIF :

Hak penentuan nasib sendiri, hak atas pembangunan dan lingkungan yang sehat;

7. HAK PROSEDURAL :

Hak akses yang sama terhadap keadilan dan pengadilan yang adil, terutama dalam proses pidana

8. HAK KHUSUS UNTUK KELOMPOK YANG KURANG BERUNTUNG DAN RENTAN:

Anak-anak, orang tua, penyandang disablitas, orang asing, pengungsi, kelompok minoritas,

masyarakat adat, dan kelompok yang kurang beruntung lainnya

Page 10: IMPLEMENTASI HAK ASASI MANUSIA DALAM LEMBAGA ...

NORMA HAK ASASI MANUSIA YANG BERKAITANDENGAN NARAPIDANA

Pasal 10 KOVENAN HAK-HAK SIPIL DAN POLITIK

1) Setiap orang yang dirampas kebebasannya wajib diperlakukan secara manusiawi dan dengan menghormati martabat yang melekat pada diri manusia;

2) Tersangka, kecuali dalam keadaan-keadaan yang sangat khusus, harus dipisahkan dari orang yang telah dipidana, dan diperlakukan secara berbeda sesuai dengan statusnya sebagai orang yang belum dipidana;

3) Terdakwa di bawah umur harus dipisahkan dari orang dewasa dan secepat mungkin segera dihadapkan ke sidang pengadilan.

4) Sistem pemasyarakatan harus memiliki tujuan utama memperbaiki dan melakukan rehabilitasi dalam memperlakukan narapidana. Terpidana di bawah umur harus dipisahkan dari orang dewasa dan diperlakukan sesuai dengan usia dan status hukum mereka.

Page 11: IMPLEMENTASI HAK ASASI MANUSIA DALAM LEMBAGA ...

PENYELIDIKAN DAN PENYIDIKAN PENUNTUTAN PENGADILAN

PELAKSANAN PIDANA/

PEMASYARAKATAN

POLISI DAN PPNS

JAKSA PENUNTUT

UMUMHAKIM

PETUGAS LEMBAGA PEMASYARAKATAN

OUTPUT

INPUT

ALUR PROSES SISTEM PERADILAN PIDANA DI INDONESIA

Page 12: IMPLEMENTASI HAK ASASI MANUSIA DALAM LEMBAGA ...

PERMASALAHAN DI LAPAS DAN RUTAN

PERISTIWA

• KERUSUHAN DALAM RUTAN DAN LAPAS

PERMASALAHAN

• Daya Tampung (kelebihan penghuni)

• Anggaran terbatas

• Profesionalisme Aparatur

DAMPAK

• Pelanggaran Hak Asasi Manusia Tahanan dan Narapidana

Page 13: IMPLEMENTASI HAK ASASI MANUSIA DALAM LEMBAGA ...

KONSEPSI RETRIBUTIF (PEMBALASAN) MASIH

DIANUT SEBAGAI FONDASI POLITIK

PEMIDANAAN

PRODUK PERUNDANG-UNDANGAN

MENETAPKAN HUKUMAN PENJARA

(PERAMPASAN KEMERDEKAAN) BAGI

PELAKU TINDAK PIDANA

RUTAN/LAPAS KELEBIHAN DAYA

TAMPUNG

Potensi untuk terjadinya

pelanggaran HAM bagi tahanan/

narapidana

KORELASI ANTARA POLITIK HUKUM PIDANA

DAN POTENSI TERJADINYA PELANGGARAN HAM

DI RUTAN/LAPAS

Page 14: IMPLEMENTASI HAK ASASI MANUSIA DALAM LEMBAGA ...

KELEBIHAN DAYA TAMPUNG PENGHUNI

LAPAS DAN RUTAN

POTENSI PELANGGARAN HAM

TAHANAN/NARA-PIDANA

HAK ATAS RASA AMAN

HAK ATAS KESEHATAN FISIK DAN MENTAL

HAK BEBAS DARI PENYIKSAAN DAN PERLAKUAN LAIN YANG KEJAM DAN TIDAK MANUSIAWI

HAK ATAS STANDAR KEHIDUPAN YANG LAYAK

HAK BEBAS DARI DISKRIMINASI

POTENSI PUNGUTAN LIAR DAN TINDAKAN NON PROSEDURAL

LAINNYA

MENGURANGI PENIKMATAN/PEMENUHAN HAM TAHANAN/NARAPIDANA

KORELASI ANTARA KONDISI RUTAN/LAPAS

DAN POTENSI TERJADINYA PELANGGARAN HAM

DI DALAM RUTAN/LAPAS

Page 15: IMPLEMENTASI HAK ASASI MANUSIA DALAM LEMBAGA ...

PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA

PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA

SENGAJA ATAU TIDAK SENGAJA, ATAU KELALAIAN SECARA MELAWAN

HUKUM

MENGURANGI, MENGHALANGI, MEMBATASI, ATAU MENCABUT HAM

SESEORANG ATAU KELOMPOK ORANG

TIDAK MENDAPATKAN ATAU DIKHAWATIRKAN TIDAK AKAN MEMPEROLEH PENYELESAIAN

HUKUM YANG ADIL DAN BENAR, BERDASARKAN MEKANISME HUKUM YANG

BERLAKU

SETIAP PERBUATAN SESEORANG ATAU KELOMPOK ORANG TERMASUK APARAT

NEGARA

DEFINISI:

Pelanggaran hak asasi manusia adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara, baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian yang secaramelawan hukum mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau mencabut hak asasimanusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh undang-undang ini dan tidakmendapatkan, atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adildan benar berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.

(Pasal 1 Angka 6 No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia)

ELEMEN:

Page 16: IMPLEMENTASI HAK ASASI MANUSIA DALAM LEMBAGA ...

Prinsip HAM

Universal dan Tidak

DapatDicabut

Tidak DapatDibagi

SalingBerkaitandan Salingbergantung

Kesetaraandan Non-

diskriminasi

Partisipatifdan Inklusif

AKUNTABILITAS DAN

BERDASARKAN PADA ATURAN

HUKUM

PRINSIP-PRINSIP PELAKSANAAN HAM YANG BERLAKU UNTUK SETIAP ORANG

Page 17: IMPLEMENTASI HAK ASASI MANUSIA DALAM LEMBAGA ...

PEMBATASAN PELAKSANAAN HAM

PEMBATASAN Hak Asasi Manusia berdasarkan pasal 29 ayat (2) DUHAM

Dilakukan berdasarkan

aturan hukum

Memenuhi syarat-syarat yang benar dari

kesusilaan dan demi ketertiban umum dalam suatu masyarakat yang

demokratis

Untuk menjamin pengakuan serta

penghormatan yang layak bagi hak-hak dan kebebasan orang lain

Page 18: IMPLEMENTASI HAK ASASI MANUSIA DALAM LEMBAGA ...

ATURAN HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN

TERKAIT

PENERAPAN STANDAR

STANDAR DAN NORMA HAK

ASASI MANUSIA

Pengelolaan RUTAN dan

LAPAS Berbasis Hak Asasi Manusia

AKAN MEMBERIKANPERLINDUNGAN DAN

PEMENUHAN HAK ASASI MANUSIA BAGI TAHANAN

DAN NARAPIDANA

Termasuk Narapidana dan

Tahanan yang memerlukan perlindungan

khusus

PENGELOLAAN RUTAN DAN LAPAS BERBASIS HAK ASASI MANUSIA

Page 19: IMPLEMENTASI HAK ASASI MANUSIA DALAM LEMBAGA ...

PRINSIP & NORMAHAK ASASI MANUSIA

UUD NRI TAHUN 1945• Pasal 29, Pasal 30, Pasal 31, dan Pasal 34

• Bab X A Pasal 28 A - J

Pasal 28i ayat (5) UUD NRI 1945:Untuk menegakan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan prinsip negara hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin, diatur, dan dituangkan dalam peraturan perundang-undangan.

1) International Covenant on Civil

and Political Rights 1966.

2) International Covenant on

Economic, Social and Cultural Rights)1966

1. Norma dasar HAM yang tertulis

dalam Kitab-kitab Suci Semua

Agama.

2. Piagam Hak dan Konvensi

Ketatanegaraan :

• Magna Charta 1625

• Habeas Corpus Act

• Bill of Rights 1689

• Declaration Of

Independence USA 1776

• Declaration des Droits de

L’homme et du Citoyen 1789

3. Universal Declaration of

Human Rights , 10 Desember

1948

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TERKAIT HAK ASASI MANUSIA

1. Ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998 tentang Hak-Hak Asasi Manusia

2. UU. No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan

3. UU No. 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan

4. UU No. 5 Tahun 1998 ratifikasi terhadap aturan anti Penyiksaan.

5. UU UU No. 9/1998 tentang Kebebasan Mengemukakan Pendapat di Muka Umum

6. UU No. 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia

7. UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

8. UU UU No. 19 Tahun 1999 tentang Ratifikasi Konvensi ILO No. 105 tentang

Penghapusan Pekerja secara Paksa.

9. UU No. 20 Tahun 1999 tentang Pengesahan Konvensi ILO No. 136 mengenai Usia

Minimum Untuk Diperbolehkan Bekerja

10.UU No. 21 Tahun 1999 tentang Pengesahan Konvensi ILO No.111 Diskriminasi

dalam Pekerjaan dan Jabatan

11.UU No. 39/1999 tentang Hak Asasi Manusia

12.UU No. 40 Tahun 1999, tentang Pers.

13.UU No. 23 tahun 2002 ttg Perlindungan Anak

14.UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

15.UU No 11 Tahun 2005 Tentang Pengesahan Kovenan Internasional Tentang Hak

EKOSOB

16.UU No 12 Tahun 2005 tentang Pengesahan Kovenan Internasional Tentang Hak

SIPOL

17.UU No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga

18.UU No. 26 TAhun 2006, tentang Pengadilan HAM.

19.UU No. 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis

20.UU No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

21.UU No. 8 Tahun 2016 tentang Disabilitas

22.UU No. 11 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik 19

Page 20: IMPLEMENTASI HAK ASASI MANUSIA DALAM LEMBAGA ...

INSTRUMEN INTERNASIONAL YANG RELEVAN SEBAGAI PEDOMAN DALAM PENGELOLAAN LAPAS DAN RUTAN

• Aturan Minimum PBB mengenai Tindakan Non Penahanan, 1990

(UN Minimum Rules for Non-Custodial Measures: The Tokyo Rules);

• Kode Bertindak PBB bagi Aparat Penegak Hukum, 1979

(UN Code of Conduct forLaw Enforcement Officials);

• Prinsip Dasar PBB mengenai Penggunaan Kekerasan dan Senjata Api oleh Aparat Penegak

Hukum, 1990

(UN Basic Principles on the Use of Force and Firearms by Law Enforcement Officials);

• Resolusi PBB 1997/30 mengenai Administrasi Peradilan Anak: Pedoman Wina, 1997

(UN Resolution 1997 / 30 – Administration of Juvenile Justice: the Vienna Guidelines);

• Pedoman PBB bagi Tindakan terhadap Anak dalam Sistem Peradilan Pidana Anak,1997

(UN Guidelines for Action on Children in the Criminal Justice System);

• Prinsip-Prinsip Dasar PBB mengenai Penggunaan Program Keadilan Restoratif dalam

Permasalahan Tindak Pidana

(UN Basic Principles on the Use of Restorative Justice Programmes in Criminal Matters);

• Pedoman PBB mengenai Keadilan dalam Permasalahan yang Menyertakan KorbanAnak

dan Saksi Kejahatan

(The United Nations Guidelines on Justice in Matters involving Child Victims and

Witnesses of Crime)

Page 21: IMPLEMENTASI HAK ASASI MANUSIA DALAM LEMBAGA ...

HAK YANG TIDAK DAPAT DIKURANGI (TERMASUK HAK NARAPIDANA/

TAHANAN)

HAK HIDUP

HAK PENCEGAHAN DAN PERLINDUNGAN TERHADAP PENYIKSAAN DAN PERLAKUAN ATAU PENGHUKUMAN LAIN YANG TIDAK MANUSIAWI ATAU MERENDAHKAN

MARTABAT MANUSIA

HAK BEBAS DARI SEGALA BENTUK PERBUDAKAN DAN PERHAMBAAN

HAK BEBAS DARI PENAHANAN KARENA GAGAL MEMENUHI PERJANJIAN UTANG-PIUTANG

HAK BEBAS DARI PEMIDANAAN YANG BERLAKU SURUT ATAU RETROAKTIF

HAK PENGAKUAN SEBAGAI SUBJEK HUKUM HAK ATAS KEBEBASAN BERPIKIR, KEYAKINAN DAN AGAMA

HAK ASASI MANUSIA YANG TIDAK DAPAT DIKURANGI

Page 22: IMPLEMENTASI HAK ASASI MANUSIA DALAM LEMBAGA ...

PERAN PETUGAS LAPAS DAN RUTAN

MEMPERLAKUKAN NARAPIDANA

(TAHANAN) SECARA LAYAK, MANUSIAWI

DAN ADIL

MEMASTIKAN BAHWA SEMUA PENGHUNI LAPAS DAN RUTAN

SELAMAT

MEMASTIKAN BAHWA TAHANAN YANG

BERBAHAYA TIDAK MELARIKAN DIRI

MEMASTIKAN BAHWA ADA KETERTIBAN DAN KONTROL YANG BAIK DI LAPAS DAN RUTAN

MEMBERI KESEMPATAN KEPADA PARA

NARAPIDANA DAN TAHANAN UNTUK MENGGUNAKAN

WAKTU MEREKA DI LAPAS DAN RUTAN

SECARA POSITIF

Page 23: IMPLEMENTASI HAK ASASI MANUSIA DALAM LEMBAGA ...

AKTIVITAS STANDAR PENGELOLAAN

LAPAS DAN RUTAN

PENERIMAAN DAN REGISTRASI

AKSES TERHADAP KEADILAN

KLASIFIKASI DAN PENEMPATAN

PENDISIPLINAN

REHABILITASI

REMUNERASI TERKAIT PEKERJAAN

KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN

KEPEMILIKAN PRIBADI DAN DAMPAKNYA

KONTAK DENGAN EKSTERNAL

INSPEKSI DAN KELUHAN

PERPINDAHAN DAN PEMBEBASAN

SESUAI DENGAN

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

DAN IMPLEMENTASI

PRINSIP-PRINSIP HAK

ASASI MANUSIA

DUKUNGAN SARANA DAN PRASARANA

LAPAS/RUTAN STANDAR

SUMBERDAYA MANUSIA

LAPAS/RUTAN

PENGELOLAAN

LAPAS DAN

RUTAN BERBASIS

HAK ASASI MANUSIA

Page 24: IMPLEMENTASI HAK ASASI MANUSIA DALAM LEMBAGA ...

TERIMAKASIH

UNTUK INFORMASI HAM DI INDONESIA

kunjungi website

Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia

Kementerian Hukum dan HAM RI

http://www.ham.go.id