IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

114
i IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP PENGETAHUAN SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh : Nama : Serli Nurjanah T. A NIM : 2014820075 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 2018

Transcript of IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

Page 1: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

i

IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP PENGETAHUAN SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU

PENGETAHUAN ALAM

SKRIPSI

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh :

Nama : Serli Nurjanah T. A

NIM : 2014820075

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2018

Page 2: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

i

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Skripsi, Juli 2018

Serli Nurjanah T. A

2014820075

IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP PENGETAHUAN PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

xv + 84 hal., 4 Tabel, 11 Gambar, 14 Lampiran

ABSTRAK

Adanya implementasi ekstrakurikuler sains terhadap pengetahuan siswa pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam dikarenakan kurangnya kegiatan praktek lapangan, sehingga dalam pemahaman materi ilmu pengetahuan alam siswa kurang memahami materi tersebut, maka dari itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Implementasi Ekstrakurikuler Sains terhadap Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar Negeri Bojonggenteng dengan menggunakan jenis kualitatif. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan ekstrakurikuler sains yang menjadikan pengetahuan siswa tentang materi Ilmu Pengetahuan Alam meningkat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan ekstrakurikuler sains di SDN Bojonggenteng menjadikan perkembangan pengetahuan siswa bertambah, hal ini dibuktikan dengan jawaban wawancara guru dan siswa. Maka dapat disimpulkan bahwa guru ekstrakurikuler dapat memanfaatkan adanya ekstrakurikuler sains sebagai wadah untuk mengetahui sejauh mana siswa dalam pemahaman materi ilmu pengetahuan alam. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat kepada pihak-pihak terkait seperti kepala sekolah, guru, dan siswa serta peneliti selanjutnya.

Kata Kunci: Ekstrakurikuler Sains, Siswa, Ilmu Pengetahuan Alam

Daftar Pustaka: 20 (2002-2016)

Page 3: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

ii

.

Page 4: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

iii

Page 5: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

iv

Page 6: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

v

Page 7: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

vi

Page 8: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

vii

PERSEMBAHAN

Yang utama dari segalanya

Rasa syukur kepada Allah Subhanahu WaTa’ala. Taburan cinta

dan kasih sayang-Mu telah memberikan kekuaatan,

membekaliku dengan ilmu serta memperkenalkanku dengan

cinta. Atas karunia serta kemudahan yang engkau berikan,

akhirmya skripsi yang sederhana ini dapat terselasaikan dan

salam selalu terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad

SAW.

Bapak dan Mamah ku Tercinta

Sebagai tanda bakti, hormat, dan rasa terima kasih yang tiada

terhingga kupersembahkan karya kecil ini kepada Bapak dan

Mamahku Tercinta serta kakakku Ari Hermawan, S.Pd yang

telah memberikan kasih sayang, segala dukungan baik

motivasi, materil, dan tak lupa doa yang tiada henti dan cinta

kasih yang tiada terhingga yang tiada mungkin ku balas dengan

selembar kertas sekalipun. Semoga ini menjadi awal untuk

membuat bapak dan mamah bangga terhadapku.

My best friends

Buat sahabatku Anisa Dianti, Novi Aryanti dan tak lupa teman

seperjuangan Damayanti Celara, Indy Kartikasari,

Chairunnipah, Lisa Hastuti, Siti Sulastri, Fauziah, dan masih

banyak lagi mohon maaf tidak bisa menyebutkan satu persatu,

terima kasih motivasi, doa dan yang selalu menyemangati dan

memotivasi agar selesai nya karya kecil ini terima kasih

Serta kepada semua pihak yang sudah membantu selama

penyelesaian tugas akhir ini, semoga Allah membalas kebaikan

kalian semua.

Page 9: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

viii

MOTTO

ه لينإن الل ك ( يحب المتهوه )

"Sehingga Allah mencintai orang

orang yang bertawakkal."

Page 10: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

ix

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmannirrahim

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, penulis panjatkan ke hadirat Allah

SWT segala limpahan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua. Shalawat

serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW,

keluarga, sahabat, serta kepada ummatnya yang selalu

melaksanakan ajarannya.

Skripsi ini sengaja penulis ajukan sebagai salah satu syarat dalam

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Jakarta. Dalam penulisan skripsi ini tentu masih

banyak kekurangan dan kelemahannya, untuk itu penulis ingin menyampaikan

permohonan kritik dan saran dalam rangka penyempurnaan skripsi ini.

Penyusunan skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan tanpa menyampaikan

ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam

penyelesaian skripsi ini, terutama kepada :

1. Bapak Dr. Iswan, M. Si., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Jakarta, yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk mengikuti studi di fakultas ini.

2. Bapak Azmi Al Bahij, M.Si., Ketua Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Jakarta yang telah memberikan dorongan dan

arahan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini dengan

tepat waktu.

3. Ibu Dr. Zulfitria, M.Pd.,pembimbing skripsi yang telah mengarahkan

dan meluruskan jalan pikiran penulis dalam penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Rosyana, S.Pd, Kepala Sekolah SD Negeri Bojonggenteng

Sukabumi yang telah memberikan izin peneliti untuk melakukan

penelitian skripsi di sekolah tersebut.

Page 11: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

x

5. Bapak dan Mamah, orang tua penulis, yang telah memberikan

semangat baik moril maupun materil dalam melanjutkan studi di

Universitas ini.

6. Teman-teman PGSD 2014, khususnya kelas BSD, terimakasih

untuk kebersamaan selama kurang lebih 4 tahun ini. Selamat

berjuang teman, selamat menempuh pintu gerbang yang

sesungguhnya telah menanti kalian di depan. Semoga kalian

semua selalu berada dalam lindungan Allah SWT. Aamiin

7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang

telah memberikan bantuan dan dukungan serta semangat kepada

penulis dalam rangka penyelesaian studi dan penyusunan skripsi

ini.

Akhirnya dengan segala ketulusan hati yang bersih dan ikhlas,

penulis berdoa semoga segala amal baik yang telah mereka berikan

mendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Aamiin.

Jakarta, Juli 2018

Penulis

Page 12: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

xi

DAFTAR ISI

ABSTRAK......................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN PANITIA UJIAN SKRIPSI..................... iii

LEMBAR PENGESAHAN................................................................ iv

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI........................................... v

FAKTA INTEGRITAS....................................................................... vi

PERSEMBAHAN.............................................................................. vii

MOTTO............................................................................................. viii

KATA PENGANTAR........................................................................ ix

DAFTAR ISI...................................................................................... xi

DAFTAR TABEL.............................................................................. Xiii

DAFTAR GAMBAR.......................................................................... Xiv

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................... Xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah........................................................ 1

B. Fokus Masalah....................................................................... 4

C. Rumusan Masalah................................................................ 4

D. Tujuan Penelitian................................................................... 4

E. Manfaat Penelitian................................................................. 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Hakikat Ekstrakurikuler…………………………………….. 7

a. Pengertian Ekstrakurikuler………............................... 7

b. Tujuan dan Fungsi Ekstrakurikuler …......................... 8

c. Prinsip Ekstrakurikuler................................................ 10

Page 13: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

xii

2. Hakikat Pengetahuan………………………………………. 11

a. Pengertian Pengetahuan…......................................... 11

b. Jenis – jenis Pengetahuan……………………………… 12

c. Hakikat dan Sumber Pengetahuan……………………. 16

3. Pembelajaran IPA…………………………………………... 20

a. Pengertian IPA…………………………………………… 20

b. Karakteristik Pembelajaran IPA................................... 22

c. Tujuan Pembelajaran IPA………………………………. 23

d. Cakupan Materi IPA di Sekolah Dasar……………...... 24

e. Keterampilan IPA……………………..………………… 26

f. Materi Pembelajaran IPA…......................................... 27

B. Kerangka Berpikir................................................................... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian................................................ 33

B. Metode Penelitian.................................................................. 34

C. Desain Penelitian................................................................... 35

D. Subjek Data............................................................................ 38

E. Teknik Pengumpulan Data..................................................... 38

F. Teknik Analisis Data............................................................... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

1. Identitas Sekolah…………………..................................... 45

2. Visi dan Misi Sekolah……………………………………….. 45

3. Identitas Guru dan Siswa…………………………………… 46

B. Hasil Analisis Data 46

Page 14: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

xiii

C. Interpretasi Hasil Data............................................................ 78

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................ 81

B. Saran.................................................................................... 82

DAFTAR PUSTAKA......................................................................... 84

LAMPIRAN....................................................................................... 84

Page 15: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian................................................... 33

Tabel 3.2 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Guru ………………………. 39

Tabel 3.3 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Siswa………………………. 41

Tabel 4.1 Daftar informan yang di Wawancarai................................... 46

Page 16: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir.......................................................... 29

Gambar 4.1 Pelaksanaan ekstrakurikuler sains................................ 50

Gambar 4.2 Kesiapan siswa sebelum pelaksanaan ekstrakurikuler Sains

di mulai…………………………………………….

53

Gambar 4.3 Silabus dan proses Siswa mengajukan pertanyaan pada

saat pelaksanaan eksperimen……………………

57

Gambar 4.4 Contoh bahan dan alat yang digunakan untuk

eksperimen pada materi gerak benda…………………

59

Gambar 4.5 Siswa melakukan percobaan / eksperimen yang telah

dicontohkan guru ekstrakurikuler……………………….

62

Gambar 4.6 Siswa melakukan percobaan / eksperimen yang telah

dicontohkan guru ekstrakurikuler………………………

63

Gambar 4.7 Guru melakukan contoh sebuah simulasi gerak benda 66

Gambar 4.8 Siswa melakukan percobaan yang sudah dicontohkan 88

Gambar 4.9 Siswa antusias ingin mencoba percobaan yang

dicontohkan guru…………………………………………

70

Gambar 4.10 Lembar pengamatan siswa……………………………. 74

Gambar 4.11 Komunikasi Siswa dengan guru ekstrakurikuler sains 77

Page 17: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Berita Acara Penulisan Skripsi......................................... 86

Lampiran 2 Surat Bimbingan Skripsi................................................... 87

Lampiran 3 Kartu Menyaksikan Sidang.............................................. 88

Lampiran 4 Kartu Bimbingan Skripsi................................................... 89

Lampiran 5 Pedoman Wawancara Guru dan Siswa........................... 90

Lampiran 6 Surat Keterangan Validasi................................................ 92

Lampiran 7 Surat penelitian dari FIP................................................... 92

Lampiran 8 Surat Balasan Penelitian dari Sekolah............................. 94

Lampiran 9 Dokumentasi................................................................... 95

Lampiran 10 Profil Sekolah………………………................................. 97

Lampiran 11 Surat keterangan ujian komprehensif............................. 98

Lampiran 12 Surat bebas pinjaman perpustakaan.............................. 100

Lampiran 13 Surat keterangan bebas tunggakan............................... 101

Lampiran 14 Riwayat Hidup Penulis................................................... 102

Page 18: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan pada tingkat Sekolah Dasar merupakan fondasi

bagi pendidikan pada jenjang selanjutnya sehingga para pendidik di

Sekolah Dasar memiliki tanggung jawab yang sangat besar bagi

terlaksananya pembelajaran yang bermakna agar para siswa dapat

mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Ilmu

Pengetahuan Alam diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk

memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah

yang dapat diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara

bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Di tingkat

SD/MI diharapkan ada penekanan pembelajaran saling berkaitan

(Sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat) yang diarahkan pada

pengalaman pembelajaran untuk merancang dan membuat suatu

karya melalui penerapan konsep IPA dalam kompetensi berkerja

ilmiah secara bijaksana.

Di sekolah menyampaikan materi ajar pada mata pelajaran

IPA berupa teori-teori saja tanpa ada kegiatan eksperimen (praktik

lapangan), disebabkan terbatasnya waktu dan tempat yang ada di

sekolah sehingga pemahaman peserta didik hanya sebatas teori.

Page 19: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

2

Pada bidang akademik yang bertujuan menambah pengetahuan

peserta didik, namun tak sedikit peserta didik yang belum memahami

dengan jelas tentang tujuan pembelajaran tersebut. Banyaknya materi

ajar yang disampaikan secara teori saja dan sedikitnya pengadaan

praktik eksperimen tentang materi tersebut.

Menurut F. James Rutherford dalam Gibasa (2012: 1) Sains

atau IPA bukan daftar fakta dan prinsip yang harus dipelajari dengan

cara dihafal. Sains adalah cara melihat dunia dan mengajukan

pertanyaan. Pada saat ini disetiap sekolah sudah banyak di sediakan

ektrakurikuler yang beragam yang dapat di pilih oleh setiap pelajar.

Banyaknya ekstrakurikuler yang ada dapat menjadi pilihan para siswa

untuk mengikutinya sesuai minat dan kemampuan yang

ada pada dirinya.

Menurut Djojosoediro (2006: 66) bahwa Ilmu Pengetahuan

Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam

secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan

pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-

prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.

Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk

mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, secara prospek

pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam

kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan

Page 20: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

3

pada kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar

secara ilmiah.

Sekolah Dasar Negeri Bojonggenteng Sukabumi merupakan

salah satu contoh Sekolah Dasar yang peduli akan pentingnya

penerapan pembelajaran IPA secara langsung. Penerapan

pembelajaran tersebut didasarkan pada minat siswa utamanya dalam

bidang IPA yaitu dengan mengadakan kegiatan penunjang berupa

ektrakurikuler sains yang dilaksanakan sekali dalam seminggu.

Hal yang melatar belakangi tercetusnya gagasan tersebut

adalah kendala waktu yang terbatas dan banyaknya materi yang

harus diselesaikan dalam pembelajaran kurikuler, menjadikan siswa

hanya memahami suatu konsep secara singkat dan kurang

mendalam. Selain itu, padatnya aktivitas pembelajaran dalam kelas

kurikuler yang menjadikan siswa merasa jenuh juga melatar belakangi

terbentuknya kegiatan ekstrakurikuler sains sebagai sarana rekreasi.

Mengacu pada kondisi yang demikian, untuk itulah

ektrakurikuler sains dibentuk sebagai wadah bagi siswa yang memiliki

minat belajar, bermain dan berkarya dengan sains. Ekstrakurikuler

sains terbentuk dengan maksud agar siswa tidak hanya mendapatkan

pengetahuan berupa materi IPA secara teori saja, tetapi dapat berpikir

lebih kritis dan lebih obyetik dalam menanggapi eksperimen yang

dilakukan di kegiatan ekstrakurikuler sains tersebut.

Page 21: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

4

Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini menjadi hal yang

penting untuk dilakukan, dimana peneliti mencoba mengungkap

bagaimana pelaksanaan kegiatan ektrakurikuler sains kaitannya

dengan pengembangan pengetahuan siswa pada matapelajaran IPA

di SD Negeri Bojonggenteng. Oleh karena itu, dengan

mempertimbangkan hal di atas maka peneliti membuat judul

Implementasi Ekstrakurikuler Sains Terhadap Pengetahuan

Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

B. Fokus Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penelitian ini

difokuskan pada masalah Implementasi ektrakurikuler sains terhadap

pengetahuan siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

materi gerak benda.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan fokus penelitian di atas, maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana pelaksanaan kegiatan ektrakurikuler sains di SD Negeri

Bojonggenteng Sukabumi?

2. Bagaimana perkembangan pengetahuan dan sikap ilmiah siswa

terhadap proses sains melalui kegiatan ektrakurikuler sains?

Page 22: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

5

3. Bagaimana implementasi ektrakurikuler sains terhadap

pengetahuan siswa dalam mata pelajaran IPA?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan

sebagai berikut :

1. Tujuan Umum

a. Untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan ektrakurikuler sains

di SD Negeri Bojonggenteng Sukabumi.

b. Mengetahui proses praktik lapangan pada mata pelajaran IPA.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui perkembangan pengetahuan dan sikap ilmiah

siswa terhadap proses sains melalui kegiatan ektrakurikuler

sains.

b. Mengetahui implementasi ektrakurikuler sains terhadap

pengetahuan siswa dalam matapelajaran IPA.

E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan diatas, maka penelitian ini diharapkan dapat

memberikan manfaat diantaranya sebagai berikut:

Page 23: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

6

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini mempunyai arti penting akan informasi tentang

upaya yang dilakukan dalam mengatasi keterbatasannya

pengetahuan eksperimen siswa.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Pembaca

Membuka wawasan baru untuk mengetahui upaya yang

dilakukan guru untuk mengatasi keterbatasannya pengetahuan

eksperimen peserta didik. Serta menambah wawasan dalam

memahami materi ajar yang telah disampaikan guru melalui adanya

kegiatan ekstrakurikuler sains.

b. Bagi Penulis

Menambah wawasan baru dan dapat menyampaikan

suatu informasi tentang upaya menyeimbangi antara

pengetahuan teori dengan diadakannya praktik yang ada di

kegiatan ekstrakurikuler sains.

Page 24: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Hakikat Ekstrakurikuler

a. Pengertian Ekstrakurikuler

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia Nomor 81A tahun 2013 tentang implementasi

kurikulum pedoman kegiatan ekstrakurikuler (2013: 122),

Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh

siswa di luar jam belajar kurikulum dan dilakukan di bawah

bimbingan sekolah dengan tujuan untuk mengembangkan

kepribadian, bakat, minat, dan kemampuan siswa yang lebih luas

atau di luar minat yang dikembangkan oleh kurikulum. Berdasarkan

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor

39 tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan (2008: 4), kegiatan

ekstrakurikuler merupakan salah satu jalur pembinaan kesiswaan.

Kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti dan dilaksanakan oleh siswa

baik di sekolah maupun di luar sekolah.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

Ektrakurikuler adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan diluar

jam kurikuler, sebagai wadah untuk mengembangkan kepribadian,

bakat, minat dan kemampuan siswa.

Page 25: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

8

Mengacu pada pengertian ekstrakurikuler di atas, dapat

disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler sains merupakan

kegiatan pembelajaran di luar jam kurikuler yang

memfokuskan mengkaji hal yang berkaitan dengan ilmu

pengetahuan alam.

Tujuan diadakannya kegiatan ekstrakurikuler sains

adalah menanamkan konsep pengetahuan sains terhadap

siswa yang berorientasi pada peningkatan kemampuan

kognitif, afektif, dan psikomotorik.

b. Tujuan dan Fungsi Ekstrakurikuler

Tujuan dan fungsi kegiatan dalam ekstrakurikuler dijelaskan

oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (2013: 123), yaitu

sebagai berikut :

1) Fungsi

Kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan

memiliki fungsi pengembangan, social, rekreatif, dan

persiapan karir.

a) Fungsi pengembangan, yakni bahwa kegiatan

ekstrakurikuler berfungsi untuk mendudkung

perkembangan personal siswa melalui perluasan minat,

pengembangan potensi, dan pemberian kesempatan

untuk pembentukan karakter dan pelatihan

kepemimpian.

Page 26: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

9

b) Fungsi social, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler

berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan

rasa tanggung jawab social siswa. Kompetensi social

dikembangkan dengan memberikan kesempatan

kepada peserta didik untuk memperluas pengalaman

social, praktek keterampilan social, dan internalisasi

nilai moral dan nilai social.

c) Fungsi rekreatif, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler

dilakukan dalam suasana rileks, menggembirakan, dan

menyenangkan sehingga menunjang proses

perkembangan siswa. Kegiatan ekstrakurikuler harus

dapat menjadikan kehidupan atau atmosfer sekolah

lebih menantang dan lebih menarik bagi siswa.

d) Fungsi persiapan karir, yakni bahwa kegiatan

ekstrakurikuler berfungsi untuk mengembangkan

kesiapan karir siswa melalui pengembangan kapasitas.

2) Tujuan

Tujuan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pada

satuan pendidikan adalah:

a) Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan

kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa.

Page 27: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

10

b) Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat mengembangkan

bakat dan minat siswa dalam upaya pembinaan pribadi

menuju pembinaan manusia seutuhnya.

c. Prinsip Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan

dikembangkan dengan prinsip sebagai berikut:

1) Bersifat individual, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler

dikembangkan sesuai dengan potensi, bakat, dan minat

siswa masing – masing.

2) Bersifat pilihan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler

dikembangkan sesuai dengan minat dan diikuti oleh siswa

secara sukarela.

3) Keterlibatan aktif, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler

menuntut keikutsertaan siswa secara penuh sesuai

dengan minat dan pilihan masing – masing.

4) Menyenangkan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler

dilaksanakan dalam suasana yang menggembirakan bagi

siswa.

5) Membangun etos kerja, yakni bahwa kegiatan

ekstrakurikuler dikembangkan dan dilaksanakan dengan

prinsip membangun semangat siswa untuk berusaha dan

bekerja dengan baik dan giat.

Page 28: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

11

6) Kemanfaatan social, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler

dikembangkan dan dilaksanakan dengan tidak melupakan

kepentingan masyarakat.

2. Hakikat Pengetahuan

a. Pengertian Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo dalam Taufik (2010: 3) bahwa

pengetahuan adalah hasil dari “tahu” dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yaitu :

indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.

Sebagaian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui

pendidikan, pengalaman orang lain, media massa maupun

lingkungan.

Sedangkan Popper dalam Gregory (2002: 8) bahwa

pengetahuan adalah suatu langkah yang lebih jauh lagi dari

teknologi sedikitnya mensyaratkan adanya suatu upaya untuk

menjelaskan dan memahami. Ilmu pengetahuan berurusan

dengan dunia alamiah maka kita mencari kesadaran untuk

membedakan antara alamiah dengan supranatural, dan hasrat

untuk memberi penjelasannya hanya menggunakan faktor –

faktor alamiah dan tidak menganggap adanya campur tangan

dari para dewa, misalnya : ilmu pengetahuan diekspresikan

Page 29: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

12

dalam teori ; ilmu pengetahuan juga dicirikan dengan

pemanfaatan matematika, percobaan, dan pengamatan.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan

bahwa pengetahuan adalah suatu istilah yang dipergunakan

untuk menuturkan apabila seseorang mengenal sesuatu.

Suatu hal yang menjadi pengetahuannya adalah selalu terdiri

atas unsur yang mengetahui dan yang diketahui serta

kesadaran mengenai hal yang ingin diketahuinya itu. Oleh

karena itu, pengetahuan selalu menuntut adanya subjek yang

mempunyai kesadaran untuk mengetahui tentang sesuatu dan

objek yang merupakan sesuatu yang dihadapinya sebagai hal

yang diketahuinya. Jadi bisa dikatakan pengetahuan adalah

hasil pengetahuan manusia terhadap sesuatu, atau segala

perbuatan manusia untuk memahami suatu objek yang

dihadapinya,atau hasil usaha manusia untuk memahami suatu

objek tertentu.

b. Jenis-Jenis Pengetahuan

Plato dalam Burhanudin (2013: 4) bahwa jenis

pengetahuan itu dibagi menurut tingkatan-tingkatan

pengetahuan sesuai dengan karakteristik objeknya.

Pembagiannya adalah sebagai berikut:

1. Pengetahuan Eikasia (Khayalan)

Page 30: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

13

Pengetahuan yang objeknya berupa bayangan atau

gambaran. Pengetahuan ini isinya adalah hal-hal yang

berhubungan dengan kesenangan atau kesukaan serta

kenikmatan manusia. Pengetahuan dalam tingkatan ini

misalnya seseorang yang mengkhayal bahwa dirinya pada

saat tertentu mempunyai rumah yang mewah,besar dan

indah,serta dilengkapi dengankendaraan dan lain-

lainsehingga khayalannya itu terbawa mimpi. Di dalam

mimpinya, ia betul-betul merasa mempunyai dan

menempati rumah itu. Apabila seseorang dalam keadaan

sadar dan menganggap bahwa khayal dan mimpinya betul-

betul berupa fakta yang ada dalam dunia kenyataan.

2. Pengetahuan Pistis (Substansial)

Pengetahuan mengenai hal-hal yang tampak dalam

dunia kenyataan atau hal-hal yang dapat diindrai langsung.

Objek pengetahuan pistis biasanya disebut zooya karena

isi pengetahuan semacam ini mendekati suatu keyakinan

(kepastian yang bersifat sangat pribadi atau kepastian

subjektif) dan pengetahuan ini mengandung nilai

kebenaran apabila mempunyai syarat-syarat yang cukup

bagi suatu tindakan mengetahui, misalnya mempunyai

pendengaran yang baik,penglihatan yang normal, serta

indra yang normal.

Page 31: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

14

3. Pengetahuan Dianoya (matematik)

Pengetahuan ini ialah tingkatan yang ada didalamnya

sesuatu tidak hanya terletak pada bagaimana cara

berfikirnya. Contoh yang dituturkan oleh plato tentang

pengetahuan ini ialah para ahli matematika atau

geometri,dimana objeknya adalah matematik yakni

sesuatu yang harus diselidiki dengan akal budi dengan

melalui gambar-gambar,diagram kemudian ditarik

hipotesis. Hipotesis ini diolah terus hingga sampai pada

kepastian. Dengan demikian dapat dituturkan bahwa

bentuk pengetahuan tingkat dianoya ini adalah

pengetahuan yang banyak berhubungan dengan masalah

matematik atau kuantitas entah luas,isi,jumlah,berat

yang semata-mata merupakan kesimpulan dari hipotesis

yang diolah oleh akal pikir karenanya pengetahuan ini

disebut pengetahuan pikir.

4. Pengetahuan Noesis (filsafat)

Plato menerangkan tentang pengetahuan ini adalah

hampir sama dengan pengetahuan pikir, tetapi tidak lagi

menggunakan pertolongan gambar,diagram melainkan

dengan pikiran yang sungguh-sungguh abstrak. Tujuannya

adalah untuk mencapai prinsip-prinsip utama yang isinya

hal-hal yang berupa kebaikan, kebenaran, dan keadilan.

Page 32: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

15

Jenis - jenis pengetahuan menurut Burhanuddin (2013: 2)

pengetahuan yang dimiliki manusia itu ada empat yaitu:

1. Pengetahuan Biasa adalah pengetahuan yang dalam filsafat

dikatakan dengan istilahcommon sense, dan sering diartikan

dengan good sense, karena seseorang memiliki sesuatu di

mana ia menerima secara baik.

2. Pengetahuan Ilmu adalah ilmu sebagai terjemahan

dari science. Dalam pengertian yang

sempit science diartikan untuk menunjukkan ilmu

pengetahuan alam.

3. Pengetahuan Filsafat, pengetahuan manusia itu ada tiga

yaitu pengetahuan sains,pengetahuan filsafat dan

pengetahuan mistik.Pengetahuan filsafat ialah pengetahuan

yang berdasarkan logika. Pengetahuan yang diperoleh dari

pemikiran yang bersifat kontemplatif dan spekulatif.

Pengetahuan filsafat lebih menekankan pada universalitas

dan kedalaman kajian tentang sesuatu. kalau ilmu hanya

pada satu bidang pengetahuan yang sempit ,filsafat

membahas hal yang lebih luas dan mendalam. Filsafat

biasanya memberikan pengetahuan yang reflektif dan kritis,

sehingga ilmu yang tadinya kaku dan cenderung tertutup

menjadi longgar kembali.

Page 33: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

16

4. Pengetahuan Agama adalah pengetahuan yang hanya

diperoleh dari Tuhan lewat para utusan-Nya. Pengetahuan

agama bersifat mutlak dan wajib diyakini oleh para pemeluk

agama. Pengetahuan mengandung beebrapa hal yang

pokok, yaitu ajaran tentang cara berhubungan dengan tuhan,

yang sering juga disebut dengan hubungan vertical dan cara

berhubungan dengan sesame manusia, yang sering juga

disebut dengan hubungan horizontal.

c. Hakikat Dan Sumber Pengetahuan

1) Hakikat Pengetahuan

Pengetahuan pada dasarnya adalah keadaan mental

(mental state). Mengetahui sesuatu adalah menyusun

pendapat tentang suatu objek, dengan kata lain menyusun

gambaran tentang fakta yang ada di luar akal. Ada dua teori

untuk mengetahui hakikat pengetahuan, yaitu:

a. Realisme

Teori ini mempunyai pandangan realistis terhadap

alam. Pengetahuan menurut realisme adalah gambaran

yang sebenarnya dari apa yang ada di alam nyata (dari

fakta atau hakikat). Pengetahuan atau gambaran yang

ada dalam akal adalah dari yang asli yang ada diluar akal.

Hal ini tidak ubahnya seperti gambaran yang terdapat

Page 34: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

17

dalam sebuah foto. Dengan demikian, relisme

berpendapat bahwa pengetahuan adalah benar dan

tepat bila sesuai dengan kenyataan.

b. Idealisme

Ajaran idealisme menegaskan bahwa untuk

mendapatkan pengetahuan yang benar-benar sesuai

dengan kenyataan adalah mustahil. Pengetahuan

adalah proses psikologis yang bersifat subjektif. Oleh

karena itu, pengetahuan bagi seorang idealis hanya

merupakan gambaran subjektif bukan gambaran

objektif tentang realitas. Subjektif dipandang sebagai

suatu yang mengetahui, yaitu dari orang yang

membuat gambaran tersebut. Karena itu,

pengetahuan menurut teori ini tidak menggambarkan

hakikat kebenaran. Yang diberikan hanyalah

gambaran menurut pendapat atau pengelihatan

orang yang mengetahui.

2) Sumber Pengetahuan

Dalam hal ini ada beberapa pendapat tentang sumber

pengetahuan antara lain:

a. Empirisme

Page 35: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

18

Empirisme adalah aliran filsafat yang berpendapat

bahwa pengetahuan bersumber dari pengalaman,

sehingga pengenalan indrawi merupakan pengenalan

yang paling jelas dan sempurna.

b. Rasionalisme

Aliran ini menyatakan bahwa akal adalah dasar

kepastian pengetahuan. Pengetahuan diukur dengan

akal. Manusia memperoleh pengetahuan melalui

kegiatan merangkap objek.

Para penganut rasionalisme yakin bahwa

kebenaran dan kesesatan terletak dalam ide dan

bukunya di dalam diri barang sesuatu. Jika kebenaran

mengandung makna mempunyai ide yang sesuai

dengan yang menunjuk kepada kenyataan, kebenaran

hanya dapat ada di dalam pikiran kita dan hanya dapat

diperoleh dengan akal budi saja.

c. Intuisi

Intuisi adalah hasil dari revolusi pemahaman yang

tertinggi. Kemampuan ini mirip dengan insting, tetapi

berbeda dengan kesadaran dan kebebasannya.

Pengembangan kemampuan ini (intuisi) memerlukan

suatu usaha. Ia juga mengatakan bahwa intuisi adalah

Page 36: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

19

suatu pengetahuan yang langsung, yang mutlak dan

bukan pengetahuan yang nisbi.

Intuisi bersifat personal dan tidak bisa diramalkan.

Sebagai dasar untuk menyusun pengetahuan secara intuisi

tidak dapat diandalkan. Pengetahuan intuisi dipergunakan

sebagai hipotesa bagi analisis selanjutnya dalam

menentukan benar tidaknya pernyataan yang dikemukakan.

Kegiatan intuisi dan analisis bisa bekerja saling membantu

dalam menemukan kebenaran. Bagi Nietzchen intuisi

merupakan “inteligensi yang paling tinggi” dan bagi Maslow

intuisi merupakan “pengalaman puncak” (peak experience).

d. Wahyu

Wahyu adalah pengetahuan yang disampaikan oleh

Allah kepada manusia lewat perantaraan para nabi. Para

nabi memperoleh pengetahuan dari Tuhan tanpa upaya,

tanpa bersusah payah, tanpa memerlukan waktu untuk

memperolehnya.

Wahyu Allah (agama) berisikan pengetahuan, baik

mengenai kehidupan seseorang yang terjangkau oleh

pengalaman, seperti latar belakang dan tujuan penciptaan

manusia, dunia, dan segenap isinya serta kehidupan di

akhirat nanti.

Page 37: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

20

3. Pembelajaran IPA

a. Pengertian IPA

IPA merupakan pengetahuan tentang alam semesta dengan

segala isinya yang membahas gejala-gejala alam berdasarkan hasil

percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia. Hal ini

sebagaimana dikemukakan oleh Gibasa (2012: 4) bahwa IPA

merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala-gejala alam dan

kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku

umum yang berupa kumpulan dari hasil observasi dan eksperimen.

Poin – poin eksakta dalam IPA merangsang rasa ingin tahu, logika,

berpikir kritis, dan kreativitas sehingga sangat baik bagi

perkembangan anak.

Menurut Depdiknas (2006: 484) “IPA berhubungan dengan

cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA

bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa

fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga

merupakan suatu proses penemuan”.

Hal senada di ungkapkan oleh Harianti (2010: 4) bahwa IPA

berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara

sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan

pengertian yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-

prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan dan

harus diingat proses terjadinya.

Page 38: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

21

Sedangkan Powler dalam Samatowa (2016: 3)

mengungkapkan bahwa IPA membahas tentang gejala – gejala

alam yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil

percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia.

Sebagaimana ungkapannya bahwa IPA merupakan ilmu yang

tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari

hasil observasi dan eksperimen/sistematis (teratur) artinya

pengetahuan itu tersusun dalam suatu sistem, tidak berdiri sendiri,

satu dengan yang lainnya saling berkaitan, saling menjelaskan

sehingga seluruhnya merupakan suatu kesatuan yang utuh,

sedangkan berlaku umum artinya pengetahuan itu tidak hanya

berlaku atau oleh seseorang atau beberapa orang dengan cara

eksperimentasi yang sama akan memperoleh hasil yang sama atau

konsisten. Jadi sains adalah ilmu pengetahuan yang mempunyai

objek dan menggunakan metode ilmiah.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa IPA

adalah cara berpikir untuk memperoleh pemahaman tentang alam

dan sifat-sifatnya, cara menyelidiki bagaimana fenomena alam

dapat dijelaskan, sebagai batang tubuh pengetahuan yang

dihasilkan dari keingintahuan manusia.

b. Karakteristik Pembelajaran IPA

Menurut Djojosoediro (2006: 67) menyatakan bahwa

karakteristik IPA yaitu:

Page 39: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

22

1) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan cara mencari

tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan

hanya penguasaan kumpulan pengetahuan berupa fakta-

fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga

merupakan proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan

dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk

mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek

pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di

dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya

menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk

mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan

memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA

diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat

membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman

yang lebih mendalam tentang alam sekitar.

2) IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk

memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan

masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan

IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak

berdampak buruk terhadap lingkungan. Di tingkat SD/MI

diharapkan ada penekanan pembelajaran Salingtemas

(Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat) yang

diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan

Page 40: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

23

membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan

kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana.

3) Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri

ilmiah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan

berpikir, bekerja, dan bersikap ilmiah serta

mengkomunikasikannya sebagai aspek penting

kecakapan.

c. Tujuan Pembelajaran IPA

Tujuan utama dari pengajaran IPA pada lingkungan SD

adalah agar siswa memahami pengertian IPA yang saling berkaitan

dengan kehidupan sehari-hari serta memahami lingkungan alam,

lingkungan fisik, dan mampu menerapkan metode ilmiah yang

sederhana dan bersikap ilmiah dalam memecahkan masalah yang

dihadapi dengan menyadari kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan

pembelajaran IPA di sekolah dasar adalah untuk menumbuhkan

kesadaran sejak dini akan pentingnya menjaga, memelihara, dan

melestarikan lingkungan alam, dapat meningkatkan keyakinannya

akan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, mengembangkan konsep IPA

yang bermanfaat dalam kehidupannya sehari-hari, serta sebagai

pengetahuan dasar untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang

lebih tinggi.

Page 41: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

24

d. Cakupan materi IPA di Sekolah Dasar

Menurut Tiarani (2015: 1) bahwa ruang lingkup mata

pelajaran Sains meliputi dua aspek: Kerja ilmiah dan

Pemahaman Konsep dan Penerapannya. Kerja ilmiah

mencakup: penyelidikan/penelitian, berkomunikasi ilmiah,

pengembangan kreativitas dan pemecahan masalah, sikap

dan nilai ilmiah; sedangkan Pemahaman Konsep dan

Penerapannya. mencakup: Makhluk hidup dan proses

kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya

dengan lingkungan, serta kesehatan; Benda/materi, sifat-sifat

dan kegunaannya meliputi: cair, padat, dan gas; Energi dan

perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik,

cahaya dan pesawat sederhana; Bumi dan alam semesta

meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit

lainnya; serta Sains, Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat

(salingtemas) yang merupakan penerapan konsep sains dan

saling keterkaitannya dengan lingkungan, teknologi dan

masyarakat melalui pembuatan suatu karya teknologi

sederhana termasuk merancang dan membuat. Kelimanya

merupakan dasar bidang fisika, kimia, dan biologi.

Meskipun area tersebut merupakan materi pembelajaran

IPA, belajar tidak hanya melibatkan masalah pengetahuan.

Pembelajaran IPA terutama lebih menekankan aspek proses

Page 42: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

25

bagaimana siswa belajar dan efek dari proses belajar tersebut

bagi perkembangan siswa itu sendiri. Pembelajaran IPA

melibatkan keaktifan siswa, baik aktivitas fisik maupun

aktivitas mental, dan berfokus pada siswa, yang berdasar

pada pengalaman keseharian siswa dan minat siswa.

Pembelajaran IPA di SD mempunyai tiga tujuan utama :

mengembangkan keterampilan ilmiah, memahami konsep

IPA, dan mengembangkan sikap yang berdasar pada nilainilai

yang terkandung dalam pembelajarannya.

e. Keterampilan IPA

Menurut Mabrur (2013: 11) bahwa Keterampilan proses

IPA yang diberikan kepada anak usia SD harus dimodifikasi

dan disederhanakan sesuai tahap perkembangan kognitifnya.

Struktur kognitif anak berbeda dengan struktur kognitif

ilmuwan. Proses dan perkembangan belajar anak Sekolah

Dasar memiliki kecenderungan belajar dari hal-hal konkrit,

memandang sesuatu yang dipelajari sebagai satu kesatuan

yang utuh, terpadu dan melalui proses manipulatif. Oleh

karena itu, keterampilan proses IPA yang diberikan kepada

anak usia SD harus dimodifikasi dan disederhanakan sesuai

tahap perkembangan kognitifnya. Keterampilan proses IPA

yang harus dikembangkan meliputi: (1) observasi, (2)

klasifikasi, (3) interpretasi, (4) prediksi, (5) hipotesis, (6)

Page 43: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

26

mengendalikan variabel, (7) merencanakan dan

melaksanakan penelitian, (8) inferensi, (9) aplikasi, dan (10)

komunikasi (Hendro Darmodjo dan Kaligis, 2006: 11). Menurut

Rezba et.al 1995 (dalam Patta Bundu, 2006: 12) keterampilan

dasar proses sains untuk tingkat sekolah dasar meliputi

keterampilan mengamati (observing), mengelompokkan

(clasifying), mengukur (measuring), mengkomunikasikan

(communicating), meramalkan (predicting), dan menyimpulkan

(inferring).

f. Materi Pembelajaran IPA

1) Gerak Benda

Menurut Priyono (2008: 105) menjelaskan gerak benda

sebagai berikut:

Gerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Benda tak

hidup pun dapat bergerak jika ada yang menggerakkannya.

Contohnya, anak berlari, burung terbang, katak melompat, bola

menggelinding karena ditendang, air mengalir dari tempat yang

tinggi ke tempat yang lebih rendah, dan sebagainya. Mengapa

benda dapat bergerak? Benda dapat bergerak karena ada

tenaga yang menggerakkannya.

a) Gerak Benda Dipengaruhi oleh Bentuk Benda

Bentuk benda mempengaruhi gerak benda? Oleh karena

bentuk bulat, bola plastik bergerak menggelinding. Adapun

Page 44: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

27

bolak kayu bergerak meluncul karena berbentuk balok. Pada

bidang miring, bola plastik bergerak lebih cepat dibandingkan

balok kayu. Dengan demikian, bentuk benda berpengaruh

terhadap gerak benda.

b) Gerak Benda Dipengaruhi oleh Ukuran Benda

Mengapa suatu benda dapat bergerak? Meskipun diberi

tenaga yang sama, setiap benda memiliki gerak yang berbeda.

Ada benda yang bergerak cepat, ada pula yang bergerak

lambat. Contohnya balok A meluncur lebih cepat dari pada

balok B. Hal itu disebabkan luas permukaan setuhan balok A

dengan bidang miring lebih kecil dibanding balok B. Jika luas

permukaan sentuhan balok lebih kecil, maka hanbatan oleh

papan landasan lebih kecil pula. Dengan demikian, ukuran

memengaruhi gerak benda.

4. Sikap Ilmiah

a. Pengertian Sikap Ilmiah

Sikap Ilmiah Sebagai Sebuah Karakter Ilmuwan Sains.

Sikap menurut Wiinkel dalam (Hendracipta, 2016: 111)

merupakan suatu kecenderungan untuk menerima atau

menolak suatu obyek tersebut sebagai obyek yang berharga

atau baik dan obyek yang tidak berharga atau tidak baik.

Berdasarkan pada pengertian di atas pada dasarnya sikap

Page 45: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

28

bukan merupakan suatu perilaku, tetapi merupakan suatau

kecenderungan atau prediposisi dari perilaku.

Menurut Rumanta (2007: 1) Praktikum IPA di SD ini

terdiri dari topik – topik praktikum makhluk hidup, makanan,

mekanika, kalor, gelombang, optic, listrik, magnet, serta bumi

dan alam semesta.

Menurut Ayat Al-Quran Surat Yunus : 101 Ayat ke 101

انظروا ماذا في السماوات والرض وما تغني اليات

والنذر عن قوم ل يؤمنون

Artinya:

Katakanlah: "Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi.

Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang

memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman". (10:

101)

Berdasarkan pendapat dari Rumanta, dapat

disimpulkan bahwa di SD melakukan praktikum mengenai

materi makhluk hidup. Demikian juga dari ayat Al-Quran surat

Page 46: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

29

Yunus, menjelaskan bahwa apa yang ada dilangit dan ada

dibumi semua bermanfaat, jika manusia memperhatikannya

dengan baik. Jika tidak, maka manusia sungguh tidak

memnfaatkannya. Sehingga, dengan adanya ilmu

pengetahuan alam, manusia bisa memahami dari setiap

aspeknya.

B. Kerangka Berpikir

Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan tambahan diluar

jam pelajaran yang dilakukan di sekolah maupun di luar sekolah

untuk menampung serta mengembangkan bakat dan minat yang

dimiliki peserta didik dalam berbagai bidang sehingga dapat

menambah pengalaman belajar, membentuk kepribadian yang

mampu menghadapi permasalahan di masyarakat dan

perkembangan zaman.

Page 47: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

30

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Rendahnya pengetahuan siswa

kelas 3 pada Mata Pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam

Keterbatasan waktu, tempat dan

metode yang digunakan guru

pada mata pelajaran IPA

Pembelajaran eksperimen pada

ekstrakurikuler sains

Kegiatan Pembelajaran

ekstrakurikuler sains:

• Menarik perhatian dan

motivasi siswa

• Siswa aktif

• Pengalaman langsung

Perkembangan pengetahuan siswa

pada mata pelajaran IPA dan

terbentuknya sikap ilmiiah.

Page 48: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

31

Dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler, dapat menjadi

wadah untuk pengembangan potensi siswa dalam bidang

akademik maupun non akademik. Jadi, dalam hal ini pembelajaran

IPA yang ada di Sekolah Dasar cukup memicu untuk dijadikannya

ekstrakurikuler yaitu ekstrakurikuler Sains, yang dimana kegiatan

ini berfungsi sebagai wadah eksperimen siswa dalam mewujudkan

keingin tahuan siswa terhadap materi-materi IPA.

Ekstrakurikuler sains bertujuan agar siswa mengetahui

materi IPA (gerak benda) dengan nyata, karena adanya praktik

lapangan yang dilakukan. Sikap ilmiah dalam diri siswa pun

tumbuh seiring berjalannya praktik dan eksperimen.

Page 49: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

32

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Bojonggenteng

Sukabumi, pada tahun ajaran 2017 - 2018 untuk mata pelajaran

Ilmu Pengetahuan Alam. Penelitian ini dilakukan pada saat jam

belajar mengajar selesai yaitu pada jam non akademik

(ekstrakurikuler).

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini di laksanakan sejak bulan Desember 2017 sampai

April 2018. Jadwal pelaksanaan penelitian di sajikan pada tabel berikut:

Page 50: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

33

Tabel 3.1

Jadwal Kegiatan Penelitian

No

Jenis

kegiatan

Bulan

Nov Des Jan Feb-

April

jul Agust

us

1 Penyusunan

proposal

2 Penyusunan

instrument

3 Uji coba

instrument

4 Pengumpulan

data

5 Analisis data

6 Penyusunan

laporan

7 Sidang skripsi

8 Revisi skripsi

Page 51: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

34

B. Metode Penelitian

Permasalah dalam penelitian ini yang telah dikaji merupakan

masalah yang bersifat sosial. Sehingga peneliti memilih menggunakan

metode penelitian kualitatif untuk mencari, memperoleh, dan

menganalisis data hasil dari observasi yang dilakukan penelitian.

Menurut Sugiyono (2011: 8) bahwa metode penelitian kualitatif

yaitu metode penelitian naturalistic karena penelitiannya dilakukan pada

kondisi yang alamiah (natural setting); disebut juga sebagai metode

etnographi, karena pada awalnya metode ini lebih banyak digunakan

untuk penelitian bidang antropologi budaya. Serta didukung oleh hasil

wawancara peneliti dan narasumber atau pihak terkait penelitian.

Menurut Moleong (2013: 186) bahwa wawancara adalah

percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua

pihak, yaitu wawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan

terwawancara (interview) yang memberikan jawaban atas pertanyaan

ini. Penelitian ini menggunakan wawancara terstruktur antara peneliti

dengan yang diteliti. Wawancara dalam penelitian ini ditujukan kepada

guru dan siswa.

Selain wawancara untuk dapat mengumpulkan data peneliti

melakukan observasi, seperti observasi tempat, suasana, informan,

aktifitas, perasaan, benda, waktu dan tujuan. Penelitian ini juga

menggunakan metode dokumentasi, untuk mengumpulkan data yang

sesungguhnya. Sehingga obyek penelitian dalam penelitian kualitatif

yang diobservasi menurut Spradley dalam Sugiyono (2015: 229)

Page 52: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

35

dinamakan situasi social, yang terdiri atas tiga komponen yaitu place

(tempat), actor (pelaku), dan activities (aktifitas).

C. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Dalam hal ini

menurut Moleong (2013: 280) bahwa suatu penelitian kualitatif yang

dilakukan perlu adanya tahapan-tahapan penelitian yang disusun

secara sistematis, agar proses terlaksananya penelitian berjalan

dengan sistematis pula. Adapun tahapn-tahapannya yaitu :

a. Tahap Pra-lapangan

Pada tahapan ini peneliti melakukan beberapa langkah,

diantaranya :

1) Menyusun rancangan penelitian

Pada tahap ini, peneliti membuat usulan proposal

yang telah didiskusikan dengan dosen pembimbing dan

mahasiswa. Pembuatan proposal ini berlangsung sekitar

satu bulan dengan berjalannya diskusi yang terus-

menerus bersama dosen pembimbing dan mahasiswa.

2) Memilih lapangan penelitian

Peneliti memilih SD Negeri Bojonggenteng karena

peneliti membantu dalam proses kegiatan ekstrakurikuler

Sains sebagai Guru Pendamping.

3) Menjajaki dan Menilai Tempat Kejadian Peristiwa (TKP)

Page 53: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

36

Pada tahap ini peneliti memperoleh gambaran

umum tentang situasi atau proses kegiatan ektrakurikuler

Sains dan pengaruh terhadap proses bertambahnya

wawasan peserta didik.

4) Memilih dan Memanfaatkan Informan

Pada tahap ini peneliti memilih seorang informan

yang merupakan guru kelas dan guru ektrakurikuler

Sains, dengan begitu peneliti mengumpulkan data

tentang karakteristik hasil belajar dari informan tersebut.

5) Menyiapkan Perlengkapan Penelitian

Tahap ini peneliti mempersiapkan segala sesuatu

atau kebutuhan yang akan dipergunakan dalam

penelitian ini.

6) Tahap Lapangan

Pada tahap lapangan ini, peneliti langsung

mengamati dan mengumpulkan data. Dengan cara

menjalin hubungan yang akrab dengan subyek yang

diteliti. Pada teknik pengumpulan data, peneliti

melakukan wawancara, observasi, pengamatan atau

menyaksikan sendiri proses kegiatan tersebut.

7) Tahap Analisis Data

Setelah data terkumpul, peneliti menganalisis data

untuk disusun dalam laporan. Analisa data merupakan

Page 54: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

37

suatu tahap mengorganisasikan dan mengurutkan data

ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar agar

dapat memudahkan dalam menentukan tema yang

sesuai dengan data. Pada tahap ini data yang diperoleh

dari berbagai sumber, dikumpulkan, diklasifikasikan dan

analisa dengan komparasi konstan.

8) Tahap Penulisan Laporan

Penulisan laporan merupakan hasil akhir dari suatu

penelitian, sehingga dalam tahap akhir ini peneliti

mempunyai pengaruh terhadap hasil penulisan laporan.

Penulisan laporan yang sesuai dengan prosedur

penulisan yang baik karena menghasilkan kualitas yang

baik pula terhadap hasil penelitian.

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah subjek yang dituju untuk diteliti oleh

peneliti. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian

adalah siswa – siswa kelas 3 dan guru ekstrakurikuler Sains di SD

Negeri Bojonggenteng Sukabumi.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan

peneliti untuk mendapatkan data dalam suatu penelitian. Pada

Page 55: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

38

penelitian kali ini peneliti memilih jenis penelitian kualitatif maka

data yang diperoleh haruslah mendalam, jelas dan spesifik.

Seperti yang dijelaskan oleh Sugiyono (2012: 225) bahwa

pengumpulan data dapat diperoleh dari hasil observasi,

wawancara, dan dokumentasi.

a. Observasi

Observasi ini dilakukan dengan mengamati dan

mencatat langsung terhadap objek penelitian, yaitu dengan

mengamati kegiatan-kegiatan pada eksperimen dilakukan

oleh guru ekstrakurikuler dan peserta didik.

b. Wawancara dan Dokumentasi

Wawancara yang dilakukan anatara peneliti dan

peserta didik serta peneliti dengan guru ektrakurikuler.

Dengan menanyakan bagaimana pengaruh adanya

ekstrakurikuler di SDIT pada perkembangan wawasan

peserta didik tersebut. Serta melakukan penggambilan

gambar, dengan memfoto keadaan peserta didik ketika

kegiatan ektrakurikuler berlangsung.

c. Kisi – kisi Instrumen Penelitian

Page 56: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

39

Tabel 3.2 Kisi – Kisi Instrumen Pedoman Wawancara Guru

Variabel Aspek Indikator Pertanyaan

Ektrakurikuler Sains

Pengetahuan Ekstrakurikul

er Sains

1. Siswa mengetahui tentang informasi data pelaksanaan ekstrakurikuler sains

1. Menurut Ibu guru apakah yang dimaksud dengan Ekstrakurikuler Sains?

2. Sudah berapa alama ekstrakurikuler sains ini diadakan di Sekolah?

3. Apa tujuan diadakan ekstrakurikuler sains?

4. Apakah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sains penting bagi siswa?

2. Ketertarikan Siswa terhadap Ekstrakurikuler sains

5. Bagaimana ketertarikan siswa dalam mengikuti ekstrakurikuler sains?

6. Apakah ada perbedaan antara siswa yang mengikuti ekstrakurikuler sains dengan yang tidak mengikutinya?

2. Langkah - langkah

pelaksanaan Ekstrakurikul

er Sains

3. Persiapan guru tentang ekstrakurikuler sains

7. Bagaimana persiapan Ibu guru dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler sains?

4. Teknik atau metode yang dilakukan ketika ekstrakurikuler sains

8. Apa saja teknik atau metode yang dilakukan Ibu guru dalam melakukan contoh eksperimen?

9. Apakah ada kesulitan dalam memberikan contoh eksperimen kepada siswa?

5. Keberhasilan siswa dalam pelaksanaan ekstrakurikuler sains

10. Bagaimana keberhasilan siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sains?

Page 57: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

40

6. Keaktifan dan pemahaman siswa pada saat ekstrakurikuler sains berlangsung

11. Apakah siswa bersungguh - sungguh dalam pelaksanaan eksperimen?

Pengetahuan

3. Materi IPA tentang "Gerak Benda"

7. Siswa menguasai materi gerak benda yang dilakukan eksperimen pada ekstrakurikuler sains

12. Apakah siswa menguasai materi yang sudah dilakukan eksperimen?

4. Sikap siswa

terhadap materi IPA

tentang "Gerak Benda"

8. Sikap ilmiah siswa setelah melakukan eksperimen

13. Apakah setelah melakukan eksperimen siswa mengajukan pertanyaan?

9. Keaktifan siswa pada pelaksanaan ekstrakurikuler sains berlangsung

14. Apakah siswa aktif ketika pelaksanaan ekstrakurikuler sain?

15. Apa saja hasil yang siswa ungkapkan ketika selesai melakukan eksperimen?

5. Kreativitas siswa

terhadap Ekstrakurikul

er sains

10. Siswa mengerjakan tugas yang diarahkan guru

16. Bagaimana kreativitas siswa ketika diarahkan mengerjakan tugas?

17. Apakah siswa percaya diri ketika mengungkapkan hasil dari eksperimen yang telah dilakukan?

11. komunikasi siswa dengan guru pada saat pelaksanaan ekstrakurikuler sains berlangsung

18. Bagaimana komunikasi siswa dengan guru dalam pelaksanaan ekstrakurikuler sains?

19. Apakah ada pengulangan materi pada saat ekstrakurikuler sains?

20. Apakah hasil belajar siswa meningkat setelah mengikuti ekstrakurikuler sains pada mata pelajaran IPA?

Page 58: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

41

Tabel 3.3

Kisi - Kisi Pedoman Wawancara Siswa

Variabel Aspek Indikator Pertanyaan

Ekstrakuri

kuler

Sains

1. Pengetahuan

Ekstrakurikuler

Sains

1. Sisiwa

mengetahui

tentang

ekstrakurikuler

sains

1. Menurut Kamu apakah yang

dimaksud dengan

Ekstrakurikuler sains?

2. Sudah berapa lama kamu

mengikuti ekstrakurikuler

sains?

3. Bagaimana perasaan kamu

dengan adanya ekstrakurikuler

sains?

2. Ketertarikan

Siswa terhadap

ekstrakurikuler

Sains

4. Apakah kamu berminat

mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler sains?

5. Apakah kamu merasakan

perbedaan antara belajar pada

saat KBM dengan kegiatan

ekstrakurikuler sains?

2. Langkah -

langkah

pelaksanaan

ekstrakurikuler sains

3. Persiapan

guru terhadap

eksperimen

yang dilakukan

6. Bagaimana penjelasan guru

terhadap materi yang

dilakukan eksperimen di

ekstrakurikuler sains?

7. Bagaimana persiapan kamu

dalam pelaksanaan kegiatan

ekstrakurikuler sains?

Page 59: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

42

8. Apakah pada saat memulai

eksperimen kamu mengajukan

pertanyaan?

4. Sikap ilmiah

siswa pada pra

eksperimen

9. Apa saja materi yang sudah

dilakukan pada percobaan

(eksperimen) ?

10. Apakah ada kesulitan

dalam mengikuti contoh guru

dalam melakukan

eksperimen?

5. Keaktifan dan

pemahaman

siswa pada saat

ekstrakurikuler

sain

berlangsung

11. Apakah kamu mengerti

dengan eksperimen yang

sudah dilakukan?

6. Sikap ilmiah

siswa setelah

melakukan

eksperimen

12. Apakah kamu menjelaskan

data sesuai dengan hasil

eksperimen?

Pengetahu

an

3. Materi IPA

tentang "Gerak

Benda"

7. Siswa

menguasai

materi Gerak

Benda yang

dilakukan

eksperimen

pada

ekstrakurikuler

sains

13. Apakah kamu bersungguh

- sungguh dalam pelaksanaan

eksperimen?

14. Apakah setelah melakukan

eksperimen kamu mengajukan

pertanyaan?

15. Apakah kamu menguasai

materi yang dilakukan

eskperimen?

Page 60: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

43

4. Sikap siswa

terhadap materi IPA

"Gerak Benda"

8. Sikap siswa

dan

pengetahuan

siswa terhadap

informasi

ekstrakurikuler

sains

16. Apa saja hasil yang kamu

ungkapkan ketika selesai

melakukan eksperimen?

5. Kreativitas Siswa

terhadap

ekstrakurikuler sains

9. Siswa

mengerjakan

tugas yang

diarahkan guru

17. Bagaimana sikap kamu

ketika diarahkan mengerjakan

tugas dan mengungkapkan

pendapat tentang proses

eksperimen?

10. Keaktifan

siswa pada

pelaksanaan

ekstrakurikuler

sains

18. Apakah kamu percaya diri

ketika mengungkapkan hasil

dari eksperimen yang telah

dilakukan?

11. Komunikasi

siswa dengan

guru pada saat

pelaksanaan

ekstrakurikuler

sains

berlangsung

19. Bagaimana komunikasi

kamu dengan guru dalam

pelaksanaan ekstrakurikuler

sains?

20. Apakah hasil belajar kamu

meningkat setelah mengikuti

ekstrakurikuler sains terhadap

mata pelajaran IPA?

F. Teknik Analisis Data

Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi

pengamatan dari pelaksaan siklus penelitian dianalisis secara

Page 61: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

44

deskriptif dengan menggunakan teknik presentase untuk melihat

kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran IPA.

Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan

menggunakan model analisis data kualitatif. Model analisis data kualitatif

menurut Moleong (2013: 78) yaitu “analisis data yang dimulai dengan

menelaah data sejak pengumpulan data sampai seluruh data

terkumpul”.

Tahap analisis tersebut diuraikan sebagai berikut :

1. Menelaah data yang terkumpul.

2. Reduksi data, meliputi pengkategorian dan pengklasifikasian.

3. Menyajikan data, dilakukan dengan cara mengorganisasikan data

yang telah direduksi.

Analisis data dilakukan terhadap data yang telah direduksi

baik data perencanaan, pelaksanaan, maupun data evaluasi.

Analisis data dilakukan dengan cara terpisah-pisah. Hal ini

dimaksudkan agar dapat ditemukan berbagai informasi yang

spesifik dan terfokus pada berbagai informasi yang mendukung

pembelajaran dan yang menghambat pembelajaran. Dengan

demikian pengembangan dan perbaikan atas berbagai

kekurangan dapat dilakukan tepat pada aspek yang bersangkutan.

Page 62: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Identitas Sekolah

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Bojonggenteng

Tengah yang beralamat di Kp. Bojonggenteng Rt 07/03 Desa

Bojonggenteng Kecamatan Bojonggenteng Kabupaten Sukabumi.

Telp. (0266) 6622500. Sekolah ini didirikan pada tahun 1981,

memiliki luas tanah + 1500 m2 , terdiri dari 2 gedung yaitu gedung

sekolah dan gedung kantor. Gedung sekolah terdiri dari 6 ruang

kelas, 1 ruang perpustakaan, dan 2 toilet siswa. gedung kantor

terdiri dari ruang kepala sekolah, ruang tamu, ruang guru, dapur

dan WC guru.

2. Visi dan Misi Sekolah

a. Visi

Terwujudnya hasil pendidikan dan lulusan yang berkualitas,

mandiri, kompetitif, sehat lahir bathin dan berakhlak mulia.

b. Misi

Penyelenggaraan pendidikan dengan mengacu pada standar

pelayanan minimal (SPM).

Page 63: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

46

didik hanya sebatas teori. Pada bidang akademik yang

bertujuan menambah pengetahuan peserta didik, namun tak

sedikit peserta didik yang belum memahami dengan jelas

tentang tujuan Penyelenggaraan pendidikan dengan memberi

kesempatan dengan seluas – luasnya pada peserta didik dalam

hal pengembangan kemampuan, keterampilan, serta minat.

3. Identitas Guru dan Siswa

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Bojonggenteng

Tengah Sukabumi, melibatkan beberapa orang yang diantaranya

berjumlah 1 orang guru dan 5 orang siswa kelas 3 SD.

Tabel 4.1

Daftar Informan yang di Wawancara

No Nama Sebagai

1. SH Guru Ekstrakurikuler Sains

2. HS Siswa Kelas 3A

3. JL Siswa Kelas 3B

4. FJ Siswa Kelas 3A

5. DA Siswi Kelas 3B

6. AY Siswi Kelas 3B

Page 64: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

47

B. Hasil Analisis Data

1. Pengetahuan ekstrakurikuler sains

a. Pelaksanaan Ekstrakurikuler

1) Observasi

Observasi di laksanakan pada tanggal 23 dan 25

November 2017 jam 07.00 - selesai di SD Negeri

Bojonggenteng. Dan mendapatkan izin dari kepala Sekolah

Dasar Negeri Bojonggenteng untuk melakukan penelitian

kegiatan ekstrakurikuler sains dikelas 3. Peneliti melakukan

penelitian ke semua sudut sekolah dengan cukup baik.

Mengamati kegiatan ekstrakurikuler sains dari awal sampai

akhir. Sebelum penelitian dilakukan, peneliti melakukan

observasi ke seluruh sudut gedung SD Negeri

Bojonggenteng dan menemui kelas yang akan dilaksanakan

kegiatan ekstrakurikuler yaitu kelas 3. Kegiatan

ekstrakurikuler sains sudah diadakan dua tahun yang lalu.

Fokus utama peneliti tertuju pada ruang kegiatan

ekstrakurikuler sains di ruang kelas 3 tertata dengan cukup

rapih, mulai dari penempatan meja dan bangku, penempelan

hasil kreasi anak - anak ditempel rapi didinding dan hasil

beberapa eksperimen sains yang sudah dilakukan

sebelumnya. Ekstrakurikuler sains dilaksanakan di ruangan

kelas 3 atau pun di ruangan lainnya. Tetapi dalam penelitian

Page 65: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

48

pelaksanaan ekstrakurikuler juga sering dilaksanakan di luar

ruangan seperti dilapangan upacara atau lapangan serba

guna.

2) Wawancara

Kegiatan selanjutnya setelah peneliti melakukan

kunjungan langsung dan melakukan pengamatan, peneliti

sebelum melakukan wawancara, peneliti meminta izin

terlebih dahulu kepada kepala sekolah untuk memberikan

kesempatan kepada guru maupun siswa. Wawancara

dilakukan pada hari Kamis tanggal 25 Januari 2018 di

Sekolah Dasar Negeri Bojonggenteng, setelah peneliti

meminta izin terlebih dahulu kepada kepala sekolah untuk

melakukan penelitian. Sehingga peneliti di berikan izin untuk

melakukan penelitian dan mewawancarai guru

ekstrakurikuler sains yang bernama Ibu SH. di Sekolah

Dasar Negeri Bojonggenteng. Hasil wawancara yang di

lakukan peneliti, adalah sebagai berikut:

Wawancara Guru (SH)

1. Pewawancara : Menurut Ibu guru/siswa apakah yang dimaksud

dengan Ekstrakurikuler Sains?

Responden SH : Ekstrakurikuler sains adalah kegiatan

Page 66: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

49

pembelajaran IPA yang dilakukan diluar jadwal KBM.

2. Pewawancara : Sudah berapa lama ekstrakurikuler sains ini

diadakan di sekolah?

Responden SH : Sudah 2 tahun

3. Pewawancara : Apa tujuan diadakan ekstrakurikuler sains ?

Responden SH : Untuk mengetahui sampai dimana

kemampuan siswa tentang mata pelajaran IPA, karena

waktu KBM siswa kebanyakan diberikan teori daripada

praktiknya.

4. Pewawancara : Apakah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler

sains sangat penting bagi siswa?

Responden SH : Penting, mengingat kebutuhan

pengetahuan siswa terhadap mata pelajaran ilmu

pengetahuan alam.

Wawancara Siswa (HS, JL, FJ, DA dan AY)

1. Pewawancara : Menurut Kamu apakah yang dimaksud

dengan Ekstrakurikuler sains?

Responden HS, JL, FJ : Pelajaran IPA yang dilaksanakan

setelah pulang sekolah, yang ada eksperimennya.

Page 67: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

50

3) D

o

k

u

m

e

n

t

a

s

i

Responden DA dan AY : Kegiatan ekstrakurikuler yang

belajar eksperimen IPA

2. Pewawancara: Sudah berapa lama kamu mengikuti

ekstrakurikuler sains?

Responden HS, JL, FJ, DA dan AY : ikut dari awal naik ke kelas

3

3. Pewawancara : Bagaimana perasaan kamu dengan

adanya ekstrakurikuler sains?

Responden HS, DA dan AY : Seru banget, setiap minggu

selalu menantikan eksperimen yang baru.

Responden JL dan FJ : Seru, menarik, jadi saya bisa suka

sama pelajaran IPA

Page 68: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

51

Gambar 4.1 Pelaksanaan ekstrakurikuler sains

Pembahasan :

Berdasarkan hasil observasi, wawancara (guru dan siswa) dan

dokumentasi Peneliti menyimpulkan bahwa ekstrakurikuler sains adalah

kegiatan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang dilaksanakan diluar

jam belajar, yaitu sesudah jam belajar selesai. SD Negeri Bojonggenteng

mengadakan ekstrakurikuler sains selama 2 tahun. Itu artinya sudah

banyak eksperimen yang dilaksanakan oleh guru ekstrakurikuler dan siswa

– siswa. Tujuan diadakannya ekstrakurikuler sains yaitu untuk mengetahui

kemampuan siswa dalam hal bereksperimen khususnya materi IPA.

Sehingga siswa sangat dianjurkan untuk mengikutin kegiatan

ekstrakurikuler sains.

Kegiatan ekstrakurikuler sains sangat memberikan

ketertarikan siswa untuk mengikutinya, karena pada setiap

percobaan nya siswa di berikan kesempatan untuk melakukan

percobaannya dengan mandiri. Tidak hanya itu, setelah selesai

Page 69: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

52

melaksanakan percobaan siswa boleh membawa pulang hasil

percobaan tersebut. Sehingga siswa mengalami perasaan senang.

b. Ketertarikan siswa terhadap ekstrakurikuler sains

1) Observasi

Pelaksanaan ekstrakurikuler sains diadakan di sekolah SD

Negeri Bojonggenteng membuat siswa tertarik untuk

mengikutinya. Di dalam pelaksanaannya ada eksperimen

tentang berbagai teori Ilmu Pengetahuan alam dengan

menggunakan bahan – bahan atau alat – alat yang mudah dicari.

Dalam kegiatan ekstrakurikuler sains yang dilaksanakan di luar

jam pelajaran dengan menggunakan metode eksperimen, anak-

anak sangat menikmati contoh eksperimen yang di berikan oleh

guru, siswa merasa senang, lebih semangat belajar dan aktif

saat menggunakan alat atau bahan eksperimen.

2) Wawancara

Wawancara Guru (SH)

1. Pewawancara : Bagaimana ketertarikan siswa dalam

mengikuti ekstrakurikuler sains?

Responden SH : Sangat antusias mengikutinya.

2. Pewawancara : Apakah ada perkembangan pada siswa

sebelum dan sesudah mengikuti ekstrakurikuler sains?

Responden SH : Tentu ada perkembangan, siswa yang

sudah mengikuti ekstrakurikuler sains setidaknya tahu tentang

Page 70: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

53

wujud asli dari setiap materi yang diajarkan ketika KBM.

Contohnya, pada materi gerak benda. Siswa yang sudah

mengikuti ekstrakurikuler sains jadi faham bagaimana

terjadinya gerak pada suatu benda. Sedangkan siswa

sebelum mengikuti ekstrakurikuler sains, tidak terlalu faham

dengan proses terjadinya gerak pada benda.

Wawancara Siswa (HS, JL, FJ, DA dan AY)

1. Pewawancara : Apakah kamu berminat mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler sains?

Responden HS, JL, FJ, DA dan AY : Iya minat banget

2. Pewawancara : Apakah kamu merasakan perbedaan antara

belajar pada saat KBM dengan kegiatan ekstrakurikuler sains?

Responden HS dan JL: Iya merasakan, kalau saat belajar dikelas

hanya menjelaskan materi saja. Pratek eksperimennya sedikit

Responden FJ dan AY: Iya beda, kalau di kelas pada jam

pelajaran IPA itu sedikit jenuh soalnya tidak belajar eksperimen

Responden DA: iya, kalau belajar biasa itu materi aja tapi kalau di

ekskul sains itu ada eksperimennya

Page 71: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

54

3) Dokumentasi

Gambar 4.2 Kesiapan siswa sebelum pelaksanaan ekstrakurikuler sains dimulai

Pembahasan :

Berdasarkan hasil observasi, wawancara (guru dan siswa) dan

dokumentasi Peneliti menyimpulkan bahwa siswa sangat tertarik

untuk mengikuti ekstrakurikuler sains. Setelah mengikuti

ekstrakurikuler sains, siswa menjadi tahu tentang eksperimen,

sedangkan siswa sebelum mengikuti ekstrakurikuler sains terkadang

sulit untuk memahami materi IPA, sehingga terdapat perbedaan

pada keduanya.

Siswa sangat berminat untuk mengikuti ekstrakurikuler sains.

Sehingga belajar pada saat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di

kelas dan belajar pada pelaksanaan ekstrakurikuler sains memiliki

perbedaan, salah satunya yaitu adanya suatu percobaan yang

dilakukan terhadap materi IPA. Dengan begitu pada KBM, siswa

tidak dipertemukan dengan metode eksperimen, hanya

dipertemukan di ekstrakurikuler sains.

Page 72: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

55

2. Langkah – langkah pelaksanaan ekstrakurikuler sains

a. Persiapan guru ekstrakurikuler sains terhadap proses

eksperimen

1) Observasi

Pada saat peneliti tiba di sekolah pukul 07:00 WIB.

Saat itu seluruh siswa masuk ke dalam kelas dan

melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Kebetulan

pada saat melakukan penelitian yaitu pada jadwal pelajaran

tematik, yang memuat materi IPA nya. Sambil menunggu

jadwal pelaksanaan ekstrakurikuler yaitu pada jam setelah

jam pulang sekolah. Peneliti mengamati proses KBM

tersebut, dimana peneliti menemukan permasalahan yang

diangkat sebagai judul penelitian ini. Yaitu proses

pembelajaran yang membuat sebagian siswa merasa jenuh

dengan penjelasan guru tentang teori saja. Sedangkan pada

jam ekstrakurikuler sains dimulai, siswa seperti ada motivasi

untuk belajar teori tersebut dengan metode eksperimen.

Terlihat siswa sangat menikmati proses pelaksanaan

eksperimen yang di contohkan guru dan siswa mulai

mengikuti eksperimen tersebut.

Untuk mengetahui sejauh mana siswa mengetahui

maksud diadakan ekstrakurikuler sains, peneliti melanjutkan

Page 73: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

56

mewawancarai beberapa siswa kelas menggunakan strategi

tanya jawab dan mewawancarai guru ekstrakurikuler sains.

Alat dan bahan yang digunakan saat pelaksanaan

eksperimen IPA seperti dari bahan plastik dan kayu.

Sementara benda yang dipakai ketika peneliti melakukan

penelitian yaitu bola yang kecil dan besar serta kayu sebagai

penopangnya.

2) Wawancara

Wawancara Guru (SH)

1. Pewawancara : Bagaimana persiapan Ibu guru dalam

pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler sains?

Responden SH : Mempersiapkan materi, alat – alat

atau bahan yang akan digunakan untuk melaksanakan

ekstrakurikuler sains, serta memilih dan

mempersiapkan tempatnya yang strategis.

Tapi, sering dilaksanakan di kelas ketika jam KBM

selesai.

Wawancara Siswa (HS, JL, FJ, DA dan AY)

1. Pewawancara : Bagaimana penjelasan guru terhadap

materi yang dilakukan eksperimen di ekstrakurikuler

sains?

Page 74: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

57

Responden JL dan AY : iya guru menjelaskan dulu,

sebelum eksperimen dimulai

Responden HS, FJ dan DA : iya mengerti, penjelasan

gurunya ngerti soalnya guru ngejelasin dulu.

2. Pewawancara : Bagaimana persiapan kamu dalam

pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler sains?

Responden HS dan AY : Baca materi yang akan

dilakukan percobaan

Responden FJ, JL dan DA : bantu guru siapin bahan

– bahan eksperimen

3. Pewawancara : Apakah pada saat memulai

eksperimen kamu mengajukan pertanyaan?

Responden HS, FJ dan AY : kadang – kadang sih

Responden DA dan JL : iya sering nanya.

Page 75: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

58

3) Dokumentasi

Gambar 4.3 Silabus dan proses Siswa mengajukan pertanyaan pada saat pelaksanaan eksperimen

Pembahasan :

Berdasarkan hasil observasi, wawancara (guru dan siswa)

dan dokumentasi peneliti menyimpulkan bahwa sebelum

pelaksanaan ekstrakurikuler sains dimulai, guru menyiapkan alat

dan bahan untuk eksperimen yang akan dilaksanakan.

Penjelasan guru cukup dimengerti oleh siswa, dilihat dari hasil

ungkapan siswa tentang suatu percobaan yang sudah dilakukan.

Sebelum pelaksanaan ekstrakurikuler sains dimulai, sebagian

siswa ada yang membaca materi, ada yang membantu guru

menyiapkan bahan atau alat untuk eksperimen, dan ada juga

yang tidak mempersiapkan apapun. siswa mengajukan

pertanyaan ketika pelaksanaan eksperimen dimulai, baik

menanyakan tentang tema, tujuan, dan bahan – bahan apa saja

yang digunakan eksperimen tersebut.

Page 76: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

59

b. Teknik atau metode yang dilakukan ketika ekstrakurikuler

sains

1) Observasi

Metode yang digunakan guru ekstrakurikuler sains

yaitu ceramah, eksperimen dan demonstrasi. Guru

memberikan contoh percobaan kemudian siswa mengikuti

apa yang dicontohkan oleh guru. Metode eksperimen

merupakan metode yang sering dilakukan oleh guru

ekstrakurikuler sains.

2) Wawancara

Wawancara Guru

1. Pewawancara: Apa saja teknik atau metode yang

dilakukan ibu guru dalam melakukan contoh eksperimen?

Responden SH : Menggunakan metode ceramah,

eksperimen, dan demonstrasi.

2. Pewawancara : Apakah ada kesulitan dalam memberikan

contoh eksperimen kepada siswa?

Responden SH : Tidak, karena sebelum memberikan

contoh kepada siswa, saya lakukan percobaan itu dirumah

terlebih dahulu. Jadi, saya sudah faham dengan

Page 77: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

60

percobaan yang akan dilaksanakan ketika jam

ekstrakurikuler tersebut.

Wawancara Siswa (HS, JL, FJ, DA dan AY)

1. Pewawancara : Apa saja materi yang sudah dilakukan

pada percobaan/eksperimen?

Responden HS, FJ, JL,, DA dan AY : Banyak, seperti

gerak benda, listrik, elastisitas karet

2. Pewawancara : Apakah ada kesulitan dalam mengikuti

contoh guru dalam melakukan eksperimen?

Responden HS, JL, dan AY : Kadang – kadang, tapi pas

udah nanya diajarin lagi sama ibunya jadi nggak sulit lagi

Responden FJ dan DA : Ada. Kalau materinya susah

sama bahannya yang rusak.

Page 78: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

61

3) Dokumentasi

Gambar 4.4 Contoh bahan dan alat yang digunakan untuk eksperimen pada materi gerak benda

Pembahasan :

Berdasarkan hasil observasi, wawancara (guru dan siswa)

dan dokumentasi peneliti menyimpulkan bahwa teknik atau

metode yang dilakukan guru dalam percobaan yaitu metode ceramah,

metode eksperimen dan demonstrasi. Sebelum pelaksanaan

ekstrakurikuler sains dimulai, guru melakukan percobaan di

rumah terlebih dahulu. Materi IPA yang sudah dilakukan

percobaan sudah banyak, Siswa mayoritas menjawab materi

gerak benda, listrik, dan bunyi. Dengan begitu, materi tersebutlah

yang mereka senangi, karena yang paling diingat diantara materi

IPA lainnya. yang menjawab ada kesulitan hanya sebagian

siswa, karena pada saat siswa merasa kesulitan, siswa langsung

meminta bantuan atau bertanya kepada guru ekstrakurikuler

Page 79: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

62

sains. Sehingga kesulitan dalam pelaksanaan eksperimen

sangat jarng ditemui oleh siswa.

c. Keberhasilan dan keaktifan siswa dalam pelaksanaan

ekstrakurikuler sains

1) Observasi

Pada pelaksanaan ekstrakurikuler sains, keaktifan

siswa menjadi salah satu yang dilihat guru untuk

menentukan keberhasilan dari pelaksanaan eksperimen

pada ekstrakurikuler sains. Keaktifan siswa ditunjukan oleh

beberapa siswa yang sering bertanya kepada guru

ekstrakurikuler sains saat pelaksanaan eksperimen. Siswa

yang kurang mengerti langsung mengajukan pertanyaan

kepada guru ekstrakurikuler sains. Proses pelaksanaan

ekstrakurikuler sains siswa mengikutinya dengan baik,

dimulai dari demonstrasi guru hingga pengerjaan tugas

siswa.

Page 80: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

63

2) Wawancara

Wawancara Guru

1. Pewawancara : Bagaimana keberhasilan dan siswa

dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sains?

Responden SH : Siswa dapat mengikuti ekstrakurikuler

sains dengan baik, dan siswa bisa memahami dari materi

yang dilakukan eksperimen tersebut.

Wawancara Siswa (HS, JL, FJ, DA dan AY)

1. Pewawancara : Apakah kamu mengerti dengan

eksperimen yang sudah dilakukan?

Responden HS, FJ, dan DA : Iya ngerti

Responden JL dan AY : Kadang – kadang

Page 81: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

64

3) Dokumentasi

Gambar 4.5 Siswa melakukan percobaan / eksperimen yang telah dicontohkan guru ekstrakurikuler

Pembahasan :

Berdasarkan hasil observasi, wawancara (guru dan siswa) dan

dokumentasi peneliti menyimpulkan bahwa kesuksesan ekstrakurikuler

sains dapat dilihat dari pemahaman siswa terhadap suatu percobaan

yang telah dilakukan. Sehingga bisa mengungkapkan kembali materi

IPA yang sudah dilakukan percobaan. Siswa mengerti dengan proses

atau hasil dari suatu eksperimen yang dilakukan. Sekalipun siswa

pernah tidak mengerti.

d. Keaktifan dan pemahaman siswa pada saat ekstrakurikuler

sains berlangsung

1) Observasi

Pelaksanaan eksperimen dimulai, siswa

mendengarkan dengan baik apa yang dijelaskan guru

ekstrakurikuler sains. Setelah itu, siswa diarahkan guru

untuk menirukan apa yang dicontohkan guru di depan kelas.

Pemahaman siswa dilihat dari keberhasilan siswa dalam

Page 82: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

65

mencoba eksperimen atau percobaan yang ditugaskan guru

ekstrakurikuler sains.

2) Wawancara

Wawancara Guru

1. Pewawancara : Apakah siswa bersungguh - sungguh

dalam pelaksanaan eksperimen?

Responden SH : Ya, bersungguh – sungguh

Wawancara Siswa (HS, JL, FJ, DA dan AY)

1. Pewawancara : Apakah kamu menjelaskan data sesuai

dengan hasil eksperimen?

Responden HS, AY, FJ, dan JL : Sesuai eksperimen

Responden DA :Iya sesuai apa yang dijelaskan ibu

Page 83: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

66

3) Dokumentasi

Gambar 4.6 Siswa melakukan percobaan / eksperimen yang telah dicontohkan guru ekstrakurikuler

Pembahasan :

Berdasarkan hasil observasi, wawancara (guru dan siswa)

dan dokumentasi peneliti menyimpulkan bahwa siswa dapat

mengikuti ekstrakurikuler sains dengan bersungguh – sungguh.

siswa mengungkapkan hasil ekperimen sesuai dengan kejadian

yang terjadi pada proses eksperimen tersebut. Dengan begitu

siswa sudah menerapkan sikap ilmiah yaitu bersikap jujur.

3. Materi IPA tentang Gerak Benda

a. Siswa menguasai materi gerak benda yang dilakukan

eksperimen pada ekstrakurikuler sains

1) Observasi

Peneliti meneliti proses pelaksanaan ekstrakurikuler

sains pada materi gerak benda. Guru ekstrakurikuler

menjelaskan materi gerak benda. Setelah itu guru

mencontohkan dengan menggunakan alat (Kayu) sebagai

Page 84: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

67

penopang, bola besar dan bola kecil. Dimana materi

tersebut menentukan gerak pada bola besar dan kecil jika

diluncurkan secara bersamaan untuk menentukan bola

manakah yang akan sampai ke permukaan. Materi gerak

benda kelas tiga merupakan materi yang harus dilakukan

eksperimen, agar siswa tidak berpikir secara abstrak.

2) Wawancara

Wawancara Guru

1. Pewawancara : Apakah siswa menguasai materi yang

sudah dilakukan eksperimen?

Responden SH : Sebagian siswa sudah memahami

materi yang dilakukan percobaan, sehingga ketika

eksperimen dilakukan siswa dengan mudah memahami

percobaan tersebut.

Wawancara Siswa (HS, JL, FJ, DA dan AY)

1. Pewawancara : Apakah kamu bersungguh - sungguh

dalam pelaksanaan eksperimen?

Responden HS, JL, FJ, DA dan AY : Iya sungguh –

sungguh

Page 85: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

68

2. Pewawancara : Apakah setelah melakukan eksperimen

kamu mengajukan pertanyaan?

Responden HS dan Ay : Kadang – kadang

Responden JL, FJ, dan DA : Kalau tidak mengerti aku

bertanya

3. Pewawancara : Apakah kamu menguasai materi yang

dilakukan eskperimen?

Responden HS, FJ dan DA : Sebagian mengerti

Responden JL dan AY : Ada yang tidak mengerti, tapi

pas udah dijelaskan di eksperimen, jadi ngerti

Page 86: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

69

3) Dokumentasi

Gambar 4.7 Guru melakukan contoh sebuah simulasi gerak benda

Pembahasan :

Berdasarkan hasil observasi, wawancara (guru dan siswa)

dan dokumentasi peneliti menyimpulkan bahwa sebagian siswa

ada yang sudah memahami materi dan ada yang belum

memahami materinya. Siswa bersungguh – sunggih dalam

pelaksanaan eksperimen. Sehingga siswa dapat memahami setiap

kejadian yang terjadi dalam proses eksperimen. Siswa jika tidak

mengerti ketika proses ekperimen selesai siswa akan

mengajukan pertanyaan. Tetapi ada juga siswa yang aktif

bertanya meskipun dia sudah memehami materi tersebut. Ada

siswa yang menjawab mengerti pada materi yang dilakukan

eksperimen, ada juga yang menjawab pemahaman materinya

hanya sebagian, dan ada yang mengerti jika di jelaskan lagi oleh

guru ekstrakurikuler nya.

Page 87: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

70

4. Sikap siswa terhadap materi IPA tentang gerak benda

a. Sikap ilmiah siswa setelah melakukan eskperimen

1) Observasi

Peneliti meneliti sikap siswa pada pelaksanaan

ekstrakurikuler sains yaitu baik, dimana siswa bertanggung jawab

terhadap tugas yang diberikan guru ekstrakurikuler sains. Jika ada

materi gerak benda yang belum dipahami siswa mencoba untuk

mengajukan pertanyaan kepada guru ekstrakurikuler sains. Saling

menghargai pendapat setiap siswa.

2) Wawancara

Wawancara Guru

1. Pewawancara : Apakah setelah melakukan eksperimen

siswa mengajukan pertanyaan?

Responden SH : Beberapa siswa mengajukan

pertanyaan.

Wawancara Siswa (HS, JL, FJ, DA dan AY)

1. Pewawancara : Apa saja hasil yang kamu ungkapkan

ketika selesai melakukan eksperimen?

Responden HS : Menjelaskan apa yang terjadi ketika

eksperimen dilakukan

Page 88: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

71

Responden JL : Perubahan benda ketika dilakukan

eksperimen

Responden FJ : Pengetahuan tentang IPA

Responden DA : Materi IPA yang dilakukan percobaan

Responden AY : Materi IPA, contohnya menjelaskan

hasil dari suatu percobaan yang telah dilakukan.

3) Dokumentasi

Gambar 4.8 Siswa melakukan percobaan yang sudah dicontohkan guru, siswa yang lain memperhatikannya

Pembahasan:

Berdasarkan hasil observasi, wawancara (guru dan siswa)

dan dokumentasi peneliti menyimpulkan bahwa setelah

melakukan eksperimen, Hasil yang siswa ungkapkan ketika

selesai eksperimen dilakakukan yaitu mengungkapkan materi

IPA yang dilakukan eksperimen tersebut. Materi IPA yang

Page 89: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

72

dilakukan eksperimen pada saat peneliti melakukan penelitian

adalah materi gerak benda. Dimana guru ekstrakurikuler sains

melakukan contoh percobaan terhadap benda (bola) kecil dan

besar yang di gelindingkan secara bersamaan, dan siswa

diarahkan untuk mengamati perbedaan gerak pada kedua bola

tersebut.

b. Keaktifan siswa pada pelaksanaan ekstrakurikuler sains

berlangsung

1) Observasi

Setelah siswa melakukan percobaan, namun ada

proses yang tidak siswa pahami. Siswa langsung mengajukan

pertanyaan kepada guru ekstrakurikuler sains. Selain itu,

siswa yang sudah memahami dan mengerti membantu

temannya yang belum memahami dengan cara

mengungkapkan pendapatnya di depan kelas. Hasil dari

pengamatan siswa di ungkapkan di depan kelas dengan

diperhatikan oleh guru ekstrakurikuler sains dan teman –

temannya.

Page 90: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

73

2) Wawancara

Wawancara Guru

1. Pewawancara : Apakah siswa aktif ketika pelaksanaan

ekstrakurikuler sains?

Responden SH : Siswa sangat antusias

2. Pewawancara : Apa saja hasil yang siswa ungkapkan

ketika selesai melakukan eksperimen?

Responden SH : Siswa dapat menarik kesimpulan dari

percobaan yang dilakukan dan merasa senang karena

menambah pengalaman dan pengetahuan tentang

pembelajaran IPA.

Wawancara Siswa (HS, JL, FJ, DA dan AY)

1. Pewawancara : Apa saja hasil yang kamu ungkapkan ketika

selesai melakukan eksperimen?

Responden HS, DA dan AY: Materi IPA yang dilakukan

percobaan

Responden JL dan FJ: Perubahan benda ketika

dilakukan eksperimen

Page 91: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

74

3) Dokumentasi

Gambar 4.9 Siswa antusias ingin mencoba percobaan yang dicontohkan guru ekstrakurikuler sains

Pembahasan :

Berdasarkan hasil observasi, wawancara (guru dan siswa)

dan dokumentasi peneliti menyimpulkan bahwa beberapa siswa

mengajukan pertanyaan. Artinya, siswa aktif di dalam

pelaksanaan ekstrakurikuler sains. Siswa sangat antusias

terhadap pelaksanaan ekstrakurikuler sains yang diadakan di

sekolah. Setelah selesai eksperimen siswa dapat menyampaikan

kesimpulan dari suatu percobaan yang telah dilaksanakan, serta

siswa merasakan senang terlebih ketika siswa telah berhasil

menyelesaikan tugasnya dengan baik dan mendapatkan

pengalaman atau pengetahuan tentang materi IPA yang sudah

dilakukan eksperimen.

Hasil yang siswa ungkapkan ketika selesai eksperimen

dilakakukan yaitu mengungkapkan materi IPA yang dilakukan

Page 92: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

75

eksperimen tersebut. Materi IPA yang dilakukan eksperimen

pada saat peneliti melakukan penelitian adalah materi gerak

benda. Dimana guru ekstrakurikuler sains melakukan contoh

percobaan terhadap benda (bola) kecil dan besar yang di

gelindingkan secara bersamaan, dan siswa diarahkan untuk

mengamati perbedaan gerak pada kedua bola tersebut.

5. Kreativitas siswa terhadap ekstrakurikuler sains

a. Siswa mengerjakan tugas yang diarahkan guru

1) Observasi

Setelah guru memberikan contoh suatu percobaan, guru

memberikan tugas kepada siswa untuk melakukan

percobaan secara mandiri. Siswa melakukan percobaan

dengan sangat senang. Siswa mengerjakan tugas dengan

materi gerak benda. Yaitu dengan mengamati bola besar

dan kecil yang diluncurkan secara bersamaan diatas

permukaan bidang miring.

Page 93: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

76

2) Wawancara

Wawancara Guru

1. Pewawancara : Bagaimana kreativitas siswa ketika

diarahkan mengerjakan tugas?

Responden SH : Siswa dapat mengikuti percobaan yang

sudah dicontohkan oleh saya.

2. Pewawancara : Apakah siswa percaya diri ketika

mengungkapkan hasil dari eksperimen yang telah

dilakukan?

Responden SH : Siswa merasa percaya diri

Wawancara Siswa (HS, JL, FJ, DA dan AY)

1. Pewawancara : Bagaimana sikap kamu ketika diarahkan

mengerjakan tugas dan mengungkapkan pendapat tentang

proses eksperimen?

Responden HS, DA dan AY: Mengerjakan tugas yang

diberikan oleh guru, trus udah itu dijelaskan lagi sama aku apa

yang terjadi ketika eksperimen tersebut.

Responden JL dan FJ: Mengerjakan percobaan yang

sudah dicontohkan guru

Page 94: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

77

3) Dokumentasi

Gambar 4.10 Lembar pengamatan siswa

Pembahasan :

Berdasarkan hasil observasi, wawancara (guru dan siswa)

dan dokumentasi peneliti menyimpulkan bahwa siswa dapat

mengikuti percobaan yang telah dicontohkan guru sebelumnya dengan

Page 95: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

78

berbagai macam kreativitas yang dimiliki siswa. Siswa

mengungkapkan hasil eksperimen yang telah dilakukan dengan

lancar dan percaya diri. Sikap siswa ketika diarahkan

mengerjakan tugas dan mengungkapkan pendapat tentang

proses eksperimen oleh guru eksperimen yaitu siwa langsung

mengerjakan tugas yang di arahkan guru. Sikap demikian

merupakan salah satu sikap ilmiah, yang dimana siswa bersikap

responsible.

b. Komunikasi siswa dengan guru pada saat pelaksanaan

ekstrakurikuler sains berlangsung

1) Observasi

Implementasi ekstrakurikuler sains sangat penting diikuti

oleh siswa, guna mengembangkan pengetahuan siswa

tentang materi mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

Dengan begitu, siswa akan belajar eksperimen dan bisa

meningkatkan hasil belajar khususnya pada mata pelajaran

ilmu pengetahuan alam. Siswa yang mengikuti ekstrakurikuler

sains sangat menyukai setiap kali percobaan atau eksperimen

yang di lakukan. Dengan adanya eksperimen, siswa dengan

mudah memahami materi IPA, dan daya tangkap siswa pun

sangat tanggap setiap kali guru ekstrakurikuler sains

memberikan pertanyaan kepada siswa.

Page 96: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

79

2) Wawancara

Wawancara Guru

1. Pewawancara : Bagaimana komunikasi siswa dengan

guru dalam pelaksanaan ekstrakurikuler sains?

Responden SH : Sangat baik sekali komunikasi antara

siswa dengan guru.

2. Pewawancara : Apakah ada pengulangan materi pada

saat ekstrakurikuler sains?

Responden SH : Iya ada, ketika ekstrakurikuler sains

dimulai, saya selalu menanyakan kepada siswa materi

yang sudah diajarkan ketika pertemuan sebelumnya,

tujuannya agar kita tau pemahaman siswa terhadap

materi atau percobaan yang sudah dilakukan sebelumnya.

3. Pewawancara : Apakah hasil belajar siswa meningkat

setelah mengikuti ekstrakurikuler sains pada mata

pelajaran ilmu pengetahuan alam?

Responden SH : Iya, ada peningkatan.

Wawancara Siswa (HS, JL, FJ, DA dan AY)

1. Pewawancara : Apakah kamu percaya diri ketika

mengungkapkan hasil dari eksperimen yang telah

Page 97: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

80

dilakukan?

Responden HS, DA dan AY: Iya percaya diri

Responden JL dan FJ: Kadang – kadang

2. Pewawancara : Bagaimana komunikasi kamu dengan

guru dalam pelaksanaan ekstrakurikuler sains?

Responden JL : Suka malu buat bertanya

Responden HS, DA, AY dan FJ : iya baik banget

3. Pewawancara : Apakah hasil belajar kamu meningkat

setelah mengikuti ekstrakurikuler sains terhadap mata

pelajaran ilmu pengetahuan alam?

Responden AY : Ada perubahan

Responden HS, DA, AY, dan FJ : Iya ada perkembangan

Page 98: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

81

3) Dokumentasi

Gambar 4.11 Komunikasi Siswa dengan guru ekstrakurikuler sains

Pembahasan :

Berdasarkan hasil observasi, wawancara (guru dan siswa)

dan dokumentasi peneliti menyimpulkan bahwa komunikasi

siswa dengan guru dalam pelaksanaan ekstrakurikuler sains

sangatlah baik, karena guru sering memberikan kesempatan

siswa untuk mengungkapkan apa yang siswa rasakan, baik

ketika pelaksanaan dimulai atau ketika telah selesai

dilaksanakan. Guru melakukan pengulangan materi pertemuan

sebelumnya, dengan tujuan agar guru dapat mengetahui memori

pemahaman siswa setelah melakukan percobaan pada

pertemuan sebelumnya. Secara tidak langsung guru

memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengingatkan

materinya. Setelah mengikuti ekstrakurikuler sains siswa

Page 99: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

82

mempunyai peningkatan hasil belajar, khususnya pada mata

pelajaran ilmu pengetahuan alam.

Siswa mengungkapkan hasil eksperimen dengan jujur,

namun ada beberapa yang menjawab kurang percaya diri.

Komunikasi siswa dengan guru terjalin dengan baik. Karena

komunikasi sangat penting dalam suatu kegiatan belajar

mengajar. Jika komunikasi yang terjalin antara pengajar dan

siswa baik maka proses transfer ilmu berjalan baik pula.

Sedangkan jika komunika yang terjalin kurang baik, maka proses

transfer ilmu sudah dipastikan kurang maksimal. hasil belajar

siswa khususnya pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam

meningkat setelah mengikuti ekstrakurikuler sains. Dilihat dari

pengetahuan siswa ketika menjawab soal latihan atau ujian

kenaikan kelas. Dari informan semua menjawab adanya

peningkatan pada hasil belajar khususnya mata pelajaran ilmu

pengetahuan alam. Bisa dipastikan hampir semua siswa yang

mengikuti ekstrakurikuler sains mengalami peningkatan hasil

belajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

C. Interpretasi Penelitian

Interpretasi hasil penelitian yang dimaksud peneliti adalah

hasil akhir dari analisis data yang telah dilakukan, yang kemudian akan

ditafsirkan secara menyeluruh. Dimana hasilnya bahwa Implementasi

Page 100: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

83

ekstrakurikuler sains terhadap pengetahuan siswa pada mata

pelajaran ilmu pengetahuan alam di SD Negeri Bojonggenteng

berjalan dengan cukup baik. Oleh karena itu, peneliti menafsirkan dari

beberapa teknik pengambilan data yang telah peneliti lakukan,

diantaranya yaitu teknik observasi. Adapun hasil observasi yang

peneliti lakukan di Sekolah Dasar Negeri Bojonggenteng Sukabumi

dengan mengikuti proses kegiatan pelaksanaan eksperimen pada

ekstrakurikuler sains. Peneliti mengobservasi tempat, waktu, suasana

dan proses rangkaian pelaksanaan eksperimen.

Dari hasil wawancara guru tentang implementasi

ekstrakurikuler sains terhadap pengetahuan siswa pada mata

pelajaran ilmu pengetahuan alam bahwa guru ekstrakurikuler sains

menjawab pertanyaan wawancara sesuai dengan apa yang dijalani

guru selama pelaksanaan ekstrakurikuler sains dan peneliti pun ikut

menjalani prosesnya. Sehingga peneliti yakin dengan jawaban

wawancara tersebut. Dimana secara jelas guru ekstrakurikuler sains

menjelaskan dan menggambarkan sesuai dengan para ahli yaitu

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam menekankan pengalaman

langsung untuk mendapatan pembelajaran yang lebih bermakna.

Kompetensi agar peserta didik mampu memahami materi ilmu

pengetahuan alam melalui proses “mencari tahu” dan “berbuat” pada

suatu eksperimen atau percobaan.

Page 101: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

84

Keterampilan mengajar Ilmu Pengetahuan Alam pada kelas 3

SD lebih menekankan pada keterampilan proses yaitu keterampilan

observasi, keterampilan mengklasifikasi, mengukur dan mengkait.

Kegiatan belajar yang dilakukan dalam proses kegiatan belajar dimana

guru menjadi fasilitator untuk memberikan dorongan pengalaman

langsung memberikan materi yang akan disampaikan melalui kegiatan

yang menyenangkan dan suatu eksperimen atau percobaan. Memberi

penekanan kuat pada pemecahan masalah sebagai suatu usaha

kolaboratif serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja

secara mandiri menghasilkan output yang baik melalui suatu

eksperimen atau percobaan.

Dengan demikian dalam implementasi ekstrakurikuler sains terhadap

pengetahuan siswa pada mata pelajaran sangat memberikan peningkatan

kepada siswa khususnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran ilmu

pengetahuan siswa. Selain dibuktikan dengan hasil belajar siswa, sikap

ilmiah siswa pun bisa terbentuk seiring berjalannya proses eksperimen yang

dilakukan pada pelaksanaan ekstrakurikuler sains.

Page 102: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

85

BAB V

PENUTUP

A. kesimpulan

Berdasarkan data yang telah di kumpulkan dan dianalisis mengenai

implementasi ekstrakurikuler sains di sekolah dasar negeri Bojonggenteng,

dapat disimpulkan bahwa implementasi ekstrakurikuler sains terhadap

pengetahuan siswa pada mata pelajaran IPA pada kelas 3 (tiga) SD Negeri

Bojonggenteng Tengah dengan menggunakan metode eksperimen

membantu dalam pengembangan pengetahuan siswa. Hal tersebut dapat

dilihat dari proses pelaksanaan ekstrakurikuler sains yang dimana di

dalamnya terdapat eksperimen dari salah satu materi ajar yaitu tentang

gerak benda. Perkembangan pemahaman konsep dan sikap menghargai

siswa pada setiap tindakan dapat diakui berhasil oleh guru ekstrakurikuler

dan siswa itu sendiri. Siswa sudah bisa melakukan tugas masing-masing di

setiap eksperimen yang telah diarahkan oleh guru ekstrakurikuler sains.

Perkembangan pengetahuan siswa juga dapat dilihat dari setiap

pengulangan materi sebelumnya atau pada saat penutup kegiatan

eksperimen. Sikap saling menghargai antara siswa saat kerja kelompok

maupun kerja mandiri. Sehingga penerapan ekstrakurikuler sains membantu

proses perkembangan pengetahuan siswa pada mata pelajaran ilmu

pengetahuan alam.

B. Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka peneliti

mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

a. Bagi Sekolah

Untuk sekolah agar lebih memperbanyak kegiatan yang

dapat merangsang rasa ingin tahu siswa dalam pemecahan

masalah.

Page 103: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

86

b. Bagi Guru

Untuk Guru agar memperluas ide dan inovasi dalam

menggunakan metode pembelajaran eksperimen khususnya pada

mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi teman-teman yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut

ataupun menerapkan media ini saat mengajar agar lebih menarik.

d. Bagi Pembaca

Bagi para pembaca apabila memiliki minat untuk menulis

atau meneliti tentang penelitian ini, penulis harapkan dapat meneliti

lebih dalam dan lebih baik lagi mengenai penelitian ini.

e. Bagi Orang Tua

Bagi orang tua agar mengenalkan metode eksperimen

khususnya pada pelajaran IPA dalam kehidupan sehari – hari agar

siswa masih bisa mengulang lagi materi yang telah diajarkan guru

ekstrakurikuler sains di sekolah, sehingga orang tua bisa

memantau kegiatan eksperimen di rumah.

Page 104: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

87

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an dan terjemahannya. 2008. Departemen Agama RI. Bandung: Diponegoro.

Burhanuddin, Afid. 21 Mei 2013. Filsafat Ilmu. (Online)

(afidburhanuddin.wordpress.com, diakses 21 Mei 2013). Djojosoediro, Wasih.2006.Kurikulum IPA SD (KTSP). Jakarta: Modul KTSP. Gibasa. 2012. Membuat Anak Gemar dan Pintar IPA. Jakarta :Transmedia

Pustaka.

Gregory, Andrew. 2002. Eureka Lahirnya Ilmu Pengetahuan. Yogyakarta. Jendela.

Harianti, Deasi. 2010. Cara Ampuh Memahami Pelajaran IPA SD kelas 4,

5,6 dengan metode Memory Power. Jakarta : PT Tangga Pustaka. Hendracipta, Nana. 2016. Menumbuhkan Sikap Ilmiah Siswa Sekolah Dasar

Melalui Pembelajaran IPA Berbasis Inkuiri. Journal of Education Volume 2 Nomber 1, (Nana Hendracipta.wordpress.com, diakses Maret 2016)

Hidayati, Umi. 2011. Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Kelompok Ilmiah

Remaja (KIR) Terhadap Keterampilan Proses Sains dan Sikap Ilmiah Siswa MAN Brebes 1. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Isti, Tiarani Rakhmatika. 2015. Pengaruh Aktivitas Belajar dan Kreativitas Belajar

Terhadap Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Juwangi Boyolali Tahun Ajaran 2014/2015.Skripsi. Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Diakses 18 Desember 2016.

Mabrur.2013. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Surabaya: UIN Surabaya. Moleong, Lexy. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya Bandung. Mukhlish. 2008. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 39 Tahun

2008. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Nuh, Mohammad. 2014. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI

Nomor 63 Tahun 2014. Jakarta: Kemendikbud. Umam, Khairul. 2013. Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Prestasi

Sains dan Prilaku Sosial Pelajar. Kuala: UNK.

Page 105: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

88

Priyono, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 3 untuk SD dan MI Kelas III. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Rumanta, Maman. 2007.Praktikum IPA di SD. Jakarta. Universitas Terbuka Saka, Ambo. 2008. Ilmu Pengetahuan Dasar Pendidikan Disiplin Ilmu. Jakarta.

Ganeca Exact. Samatowa Usman, 2016. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar, Jakarta : Indeks Sugiyono.2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta. Taufik, Mohamad. 2010. Asal – usul Pengetahuan dan Hakekat Pengetahuan.

Bogor: MB-IPB

Page 106: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

89

Page 107: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

90

Page 108: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

91

Page 109: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

92

DOKUMENTASI

Guru ekstrakurikuler melakukan simulasi eksperimen materi gerak benda

Siswa melakukan eksperimen materi gerak benda

Page 110: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

93

Peneliti melakukan wawancara bersama guru ekstrakurikuler sains

Peneliti meminta izin kepada Kepala Sekolah SD Negeri Bojonggenteng untuk melakukan Observasi dan Penelitian

Page 111: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

94

Peneliti melakukan wawancara bersama Siswa

Page 112: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

95

Page 113: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

96

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama : Serli Nurjanah T. A

Tempat, Tanggal Lahir : Sukabumi, 06 September 1996

Agama : Islam

Asal :Kp. Pamatutan RT 20/RW 08. Desa Bojonggenteng

Kecamatan Bojonggenteng Kabupaten Sukabumi

Provinsi Jawa Barat

No Hp : 085720789719

Riwayat Keluarga

Orang Tua : a. Ayah : Unang

b. Ibu : Sri Hartini, S.Pd

Saudara Kandung : a. Kakak : Yuli Herawati, S.Pd

Ari Hermawan, S.Pd

Riwayat Pendidikan

1. SD Negeri Bojong genteng Tengah, Sukabumi, tamat

tahun 2008

Page 114: IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SAINS TERHADAP …

97

2. MTs. AL-Mashuriyyah Sukabumi, tamat tahun 2011

3. SMA Negeri 1 Parungkuda Sukabumi, tamat tahun 2014

4. Diterima di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Jakarta, tahun 2014

Riwayat Pekerjaan

1. Guru Pendamping Ekstrakurikuler Di SD IT Al-Azkar

2. Guru Bidang Studi Bahasa Inggris di SD Negeri

Bojonggenteng

3. Guru Privat Bahasa Inggris di HALIMA

4. Guru Bimbel di HIAMA

Riwayat Organisasi

1. OSIS menjabat Ketua bidang Kesenian

2. PASKIBRA menjabat Bendahara

3. PMR menjabat Sekretaris

4. Pencak Silat sebagai anggota

5. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah menjabat Ketua

bidang Media dan Komunikasi

6. UKM Dakwah Kampus Ulil Albab Universitas

Muhammadiyah Jakarta menjabat Sekretaris Umum dan Wakil Ketua

bidang Humas

7. Resimen Mahasiswa UMJ sebagai anggota

Riwayat Pelatihan

1. Darul Arqam Dasar IMM

2. Latihan Instruktur Dasar IMM

3. Latihan Kepemimpinan Dasar UKM

Lembaga Dakwah Kampus