Implementasi Corporate Social Responsibility Yang Berlandasan Nilai

3
IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY YANG BERLANDASKAN NILAI-NILAI PANCASILA SEBAGAI SOLUSI PERMASALAHAN BANGSA Latar Belakang Pelaksanaan Pancasila pada masa reformasi cenderung meredup dan tidak adanya istilah penggunaan Pancasila sebagai propaganda praktik penyelenggaraan pemerintahan. Hal ini terjadi lebih dikarenakan oleh adanya globalisasi yang melanda Indonesia dewasa ini. Masyarakat terbius akan kenikmatan hedonisme yang dibawa oleh paham baru yang masuk sehingga lupa dari mana, di mana, dan untuk siapa sebenarnya mereka hidup. Seakan-akan mereka melupakan bangsanya sendiri yang dibangun dengan semangat juang yang gigih dan tanpa memandang perbedaan. Dalam perkembangan masyarakat yang secara kultur, masyarakat lebih cenderung menggunakan Pancasila sebagai dasar pembentukan dan penggunaan setiap kegiatan yang mereka lakukan. Peran Pancasila dalam hal ini sebenarnya untuk menciptakan masyarakat “kerakyatan” artinya masyarakat Indonesia sebagai warga negara dan warga masyarakat mempunyai kedudukan dan hak yang sama. Pemerintah telah mengambil inisiatif untuk mendorong peran pihak swasta dengan diterbitkannya UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UU No 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal yang mewajibkan perusahaan khususnya perusahaan yang mengeksploitasi sumber daya alam untuk mengeluarkan dana tanggung jawab sosial perusahaan. Dengan

description

Implementasi CSR

Transcript of Implementasi Corporate Social Responsibility Yang Berlandasan Nilai

Page 1: Implementasi Corporate Social Responsibility Yang Berlandasan Nilai

IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY YANG BERLANDASKAN NILAI-NILAI PANCASILA SEBAGAI SOLUSI PERMASALAHAN BANGSA

Latar Belakang

Pelaksanaan Pancasila pada masa reformasi cenderung meredup dan tidak adanya

istilah penggunaan Pancasila sebagai propaganda praktik penyelenggaraan pemerintahan. Hal

ini terjadi lebih dikarenakan oleh adanya globalisasi yang melanda Indonesia dewasa ini.

Masyarakat terbius akan kenikmatan hedonisme yang dibawa oleh paham baru yang masuk

sehingga lupa dari mana, di mana, dan untuk siapa sebenarnya mereka hidup. Seakan-akan

mereka melupakan bangsanya sendiri yang dibangun dengan semangat juang yang gigih dan

tanpa memandang perbedaan. Dalam perkembangan masyarakat yang secara kultur,

masyarakat lebih cenderung menggunakan Pancasila sebagai dasar pembentukan dan

penggunaan setiap kegiatan yang mereka lakukan. Peran Pancasila dalam hal ini sebenarnya

untuk menciptakan masyarakat “kerakyatan” artinya masyarakat Indonesia sebagai warga

negara dan warga masyarakat mempunyai kedudukan dan hak yang sama.

Pemerintah telah mengambil inisiatif untuk mendorong peran pihak swasta dengan

diterbitkannya UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UU No 25 tahun 2007

tentang Penanaman Modal yang mewajibkan perusahaan khususnya perusahaan yang

mengeksploitasi sumber daya alam untuk mengeluarkan dana tanggung jawab sosial

perusahaan. Dengan peraturan ini, diharapkan sektor swasta terutama sektor industri yang

menggunakan sumber daya alam dalam menjalankan usahanya agar dapat lebih

meningkatkan perannya dalam mengatasi permasalahan sosial seperti kemiskinan dan

pengangguran melalui kebijakan dana tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate

Social Responsibility (CSR).

Sebenarnya tanggung jawab perusahaan tidak hanya berupa tanggung jawab ekonomi

saja, akan tetapi juga mempunyai tanggung jawab sosial (Corporate social responsibility/

CSR) yang berkaitan dengan segala aspek yang menunjang berhasilnya perusahaan tersebut.

Tanggung jawab sosial dunia usaha telah menjadi suatu kebutuhan yang dirasakan bersama

antara pemerintah, masyarakat dan dunia usaha sendiri berdasarkan prinsip-prinsip saling

menguntungkan (kemitraan). Tanggung jawab sosial perusahaan memberikan implikasi

Page 2: Implementasi Corporate Social Responsibility Yang Berlandasan Nilai

positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, meringankan beban pembiayaan,

pembangunan pemerintah, memperkuat investasi dunia usaha, serta semakin kuatnya jaringan

kemitraan, antara masyarakat , pemerintah, dengan dunia usaha.

Konsep awal CSR secara akademisi diperkenalkan oleh Howard R. Bowen melalui

karyanya yang berjudul “Social Responsibilities of the Businessmen” Bowen telah

memberikan landasan awal bagi pengenalan kewajiban pelaku bisnis untuk menetapkan

tujuan bisnis yang selaras dengan tujuan dan nilai-nilai masyarakat. Bowen mengacu kepada

kewajiban pelaku bisnis untuk membuat dan melaksanakan kebijakan, keputusan dan

berbagai tindakan yang harus mengikuti tujuan dan nilai

CSR merupakan komitmen perusahaan untuk bertanggung jawab secara social dan

lingkungan terhadap dampak yang timbul akibat beroperasinya perusahaan di suatu daerah.

Bila sebelumnya perusahaan hanya memperhatikan Keuntungan (Profit), kedepan

perusahaan juga harus memperhatikan masyarakat (People) dan Lingkungan (Planet).

Kombinasi ketiga hal tersebut dikenal dengan istilah 3P ataupun Triangle P. Salah satu

implementasi konsep CSR adalah dengan menjalankan program Community Development

(pengembangan masyarakat). Program Community development merupakan kegiatan

pengembangan masyarakat yang dilakukan secara sistematis, terencana dan diarahkan

untuk memperbesar akses masyarakat guna mencapai kondisisi social ekonomi dan

kehidupan yang lebih baik. Namun fakta yang terjadi dilapangan tidak sesuai dengan tujuan-

tujuan pembentukan Undang-undang CSR sebagai contoh adalah masih terdapatnya

kesenjangan sosial antara masyarakat yang wilayahnya digunakan untuk operasi perusahaan

tetapi tingkat kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut sangat

memprihatinkan, oleh karena itu dibutuhkan landasan yang jelas bagi perusahaan untuk

menjalankan kegiatan CSR agar sesuai dengan konsep hidup masyarakat Indonesia yaitu

pancasila.