Imperialisme Tingkat Tinggi Kapitalisme - gelora45.com · kapitalis dijadikan musuh yang harus...
Transcript of Imperialisme Tingkat Tinggi Kapitalisme - gelora45.com · kapitalis dijadikan musuh yang harus...
“Imperialisme Tingkat Tinggi Kapitalisme”
Setelah teori diadu dengan teori, menurut saya benar-tidak TEORI itu tetap harus di
BUKTIKAN dalam PRAKTEK! Tidak hanya karena apa yang dijalankan Deng dan RRT
sekarang ini berbeda dengan yang ditunjukkan Marx, Lenin, lalu boleh saja dinyatakan
sudah menempuh jalan KAPITALISME bahkan IMPERIALISME! TIDAK! Saya kembali
pada beberapa PERTANYAAN yang pernah saya ajukan sebelumnya dan menurut saya
patut dicermati lebih lanjut. Karena apa yang diajukan Bung Sie Tik, dalam catatan
dibawah, sepenuhnya juga BENAR disaat revolusi Sosialisme dijalankan, dimana klas
kapitalis dijadikan musuh yang harus dimusnahkan! Sedang sekarang, tingkat perjuangan
yang sedang dihadapi klas proletariat sedunia sekarang ini, belum sampai ketingkat
revolusi sosialisme, BELUM TIBA saatnya melancarkan revolusi sosialisme dan bisa
menjadikan klas kapitalis menjadi musuh yang HARUS DIBASMI! TIDAK ADA satu
NEGARA pun didunia ini yang sudah bisa dan mempunyai syarat melancarkan revolusi
sosialisme itu! Mengapa?
1. Sebagaimana juga Marx menyatakan bahwa masyarakat sosialisme adalah kelanjutan
masyarakat kapitalisme tingkat tinggi, ... saya sependapat dengan sementara orang yang
meyakini, revolusi sosialisme untuk memasuki masyarakat sosialisme itu tidak mungkin
dilaksanakan dimana masyarakat masih miskin, dimana kapitalis baru tumbuh
berkembang, dimana kapitalis-industri belum ada didalam masyarakat itu! Artinya, klas
BURUH INDUSTRI juga masih sangat lemah dan sangat sedikitnya, bagaimana bisa
menjadi kekuatan pokok revolusi, bagaimana bisa menjadi klas yang memimpin revolusi?
Hanya setelah masyarakat itu ada pada tingkat KEMAKMURAN tertentu, dimana klas
BURUH-INDUSTRI juga sudah mencapai jumlah cukup banyak dan KUAT berkemampuan
memimpin revolusi sosialisme baru bisa dilancarkan untuk MERATAKAN kemakmuran, ...
Disinilah perbedaan sudut PANDANG antara Lenin yang kebetulan “BERHASIL”
mendobrak kekuasaan Tsar Rusia yg bobrok itu, dan katanya bisa mendapatkan dukungan
kuat dari Kaisar Jerman ketika itu dengan langsung melancarkan revolusi sosialisme dan
membeentuk Sovyet! Dan begitu pula TUNTUTAN Komintern, Stalin ketika itu pada PKT
sehingga diawal mula daerah-basis yang dibentuk setelah Mao menyelesaikan Long Marsh
tiba di Yen An, yang dibentuk adalah kekuasaan Sovyet-Sovyet. Baru setelah Ketua Mao
berhasil memenangkan ide Revolusi Demokrasi Baru ditahun 1945 itulah daerah basis
yang dibentuk dan kekuasaan Tiongkok yang ditegakkan 1 Oktober 1949, adalah Republik
Rakyat Tiongkok, bukan Sovyet yang menyatakan diri Diktatur Proletariat. Kekuasaan
Rakyat yang dibentuk tetap memperkenankan klas kapitalis hidup dan
tumbuh-berkembang. Karena Ketua Mao berhasil dan dengan TEPAT melihat kemiskinan
masyarakat di Tiongkok ketika itu, masih harus memperkenankan kapitalis tumbuh
berkembang dahulu, ...! Hanya saja sayang, tidak ada kesimpulan konkrit diambil dari
pengalaman dibentuknya Pemerintah Sovyet di daerah basis, dimana kekurangan akibat
kapitalis tidak diikut sertakan. Dipikirkan saja sendiri dengan gunakan logika akal sehat
kita, pada saat kekuatan RAKYAT masih lemah, bagaimanapun juga harus memperbesar
FRONT dan memperkecil musuh, menggempur musuh satu demi satu! Disaat-saat itulah
Mao berani dengan lantang menyatakan “Revolusi tidak akan bisa menang tanpa bantuan
kapitalis!” Karena kenyataan tidak sedikit kapitalis yang bisa simpati dan mendukung
Revolusi Demokrasi barunya Mao, ... kenapa harus dihajar dan dibasmi secara
serampangan.
2. Mengapa perubahan dari masyarakat kapitalisme ke masyarakat sosialisme harus klas
BURUH yang menggulingkan dan membasmi klas KAPITALISME? Kenapa tidak lebih
dahulu muncul dan terjadi hubungan produksi baru yang bisa dinamakan hubungan
produksi sosialis ditengah-tengah masyarakat kapitalisme itu, seperti halnya yang
terjadi dalam peralihat masyarakat feodalisme ke masyarakat kapitalisme. Jelas bukan
karena klas tani menggulingkan dan membasmi klas tuantanah lalu menjadi masyarakat
kapitalisme. Tapi, karena muncul hubungan produksi kapitalisme ditengah-tengah
masyarakat feodalisme, setelah dominan terjadi perebutan kekuasaan antara klas
kapitalisme yg baru tumbuh itu menggulingkan klas feodalisme yg mempertahankan
kekuasaan. Begitu juga masyarakat perbudakan beralih ke masyarakat feodalisme, jelas
bukan klas BUDAK yang berevolusi menggulingkan klas tuan-budak lalu masyarakat itu
menjadi masyarakat feodal!
Bisakah dikatakan karena hubungan produksi sosialisme tidak mungkin lahir dan tumbuh
didalam masyarakat kapitalisme, masyarakat berklas dimana manusia menghisap manusia
dengan kejamnya itu? Tentu saja tidak! Saya yakin, tidak ada perkecualian itu! Kekecuali
terjadi hanyalah terdorong oleh keinginan subjektive kita sendiri yang hendak buru-buru
memasuki dan mencapai masyarakat sosialisme yang dianggap sangat ideal, adil dan
makmur! Jadi, bagaimanapun juga kita harus mengikuti HUKUM perkeembangan
masyarakat yang wajar, tidak berusaha melompat-lompat memaksakan kehendaknya
sendiri saja. Mengapa?
3. Kita TIDAK BISA lepas atau melampaui kesadaran RAKYAT yang ada. Pada saat
masyarakat masih besar pengaruh kesadaran feodal, yang hanya NURUT saja tanpa bisa
gunakan otaknya untuk menyatakan TIDAK dan berani menegakkan kepala
memperjuangkan tuntutannya, tidaklah mungkin kita berteriak gulingkan
pemerintah-kapitalis reaksioner yang sedang berkuasa itu. Yang akan terjadi hanyalah
perjuangan reformasi, mengajukan tuntutan-tuntutan perbaikan nasib yang mendesak
dihadapi rakyat setempat, ...
Sedang dibawah pengaruh masyarakat kapitalisme maju yang terjadi didunia dengan
mendorong orang berkesadaran DEMOKRASI, berprikemanusiaan, ... perjuangan rakyat
juga harus bisa menggunakan demokrasi yang diberikan penguasa untuk memperjuangkan
tuntutannya, kearah sini lah perjuangan yang harus diikuti. Menggunakan DEMOKRASI,
menggunakan PRIKEMANUSIAAN yang ada berusaha keras menegakkan kekuasaan yang
lebih baik dan menguntungkan RAKYAT banyak dahulu! Berusaha meningkatkan
kemakmuran rakyat banyak lebih baik, inilah kita meningkatkan KESADARAN RAKYAT, ...
dengan berangsur-angsur menegakkan HUKUM lebih baik.
Begitu juga yang terjadi dengan Tiongkok, dimana Partai Komunis yang berkuasa, harus
berangsur-angsur lebih dahulu meningkatkan KESADARAN RAKYAT lebih baik, lebih
banyak menciptakan manusia-manusia yang berjiwa sosial. Tidak gampang dan tidak
mungkin diselesaikan dalam satu dua tahun, atau puluhan tahun saja, bahkan mungkin
entah berapa ratus tahun baru bisa beres! Karena jiwa manusia normal yang egoistis,
selfis itu, disaat ada kesempatan tumbuh-berkeembang tanpa terkendali, manusia itu
menunjukkan jiwa iblis sesungguhnya! Jadi untuk merubah watak manusia normal yang
egoistis, selfis itu menjadi manusia-manusia baru, manusia-manusia yang berjiwa sosial,
tidak lagi mementingkan diri sendiri dan bisa menjadikan KESADARAN RAKYAT itu, ...
yang pasti TIDAK MUNGKIN dengan paksaan dan kekerasan. Jangan lanjutkan terus
cara-cara kekerasan menindas orang-orang beda pendapat seperti yang TERJADI
dimasa Stalin dan Mao, dengan memenjarakan, mepekerja-paksakan orang-orang yang
dituduh kanan, ... Lalu membatasi informasi, pemberitaan terhadap RAKYAT banyak, ...
TIDAK BISA cara begitu diteruskan! Sekalipun di Tiongkok setelah Reformasi dan
Keterbukaan sudah ada kemajuan dan membaik, tapi masih juga belum bisa memberikan
DEMOKRASI lebih luas, lebih BEBAS sampai sekarang ini. Sekalipun bisa dikatakan
masih memberikan kesempatan suara sumbang bicara, tapi tetap saja masih menjurus
pada “SUARA TUNGGAL”, dengan melarang publikasi suara sumbang .
Saya perhatikan bagaimana grup pimpinan PKT, Xi-Li sekarang, disamping ketegasan
menindas koruptor, membersihkan Partai dari unsur-unsur tidak beres, mereka kembali
menggencarkan pendidikan dan membenahi Sekolah Partai. Dengan kesadaran 80 juta
anggota PKT nya itulah yang dijadikan tulang-punggung membenahi masyarakat,
meningkatkan KESADARAN RAKYAT banyak. Yaa, kita lihat saja sampai dimana dan
bagaimana hasil perjuangan mereka itu. Tidak bisa buru-buru mengambil kesimpulan.
Yang jauh lebih penting, RAKYAT TIongkok yang 1,4 milyar itu jangan sampai kekurangan
makan, terjadi lagi sebagian rakyat mati kelaparan seperti masa 3 tahun berturut-turut
menghadapi bencana-alam berat ditahun 1959-1961, dan terjadi kekacauan saja, ...
Syukurlah dan tentunya sudah sangat baik kalau target mereka dalam 5 tahun kedepan,
tahun 2020 ini mencapai masyarakat sedikit makmur, dengan menyelesaikan sisa 70 juta
rakyat miskin, jadi tidak ada lagi rakyat miskin! Jalan langkah menuju Tiongkok
sosialisme berciri khas Tiongkok bisa terus maju lebih makmur dan lebih jaya, ...!
Salam,
ChanCT
From: mailto:[email protected]
On Tuesday, April 5, 2016 12:13 PM, 'Sie Tik Tan' via forumdiskusi <[email protected]> wrote:
Dalam usaha memahami tulisan2 Lenin, maka artikel Bp.S.Suroso tentang
100 tahun karya Lenin 'Imperialisme,tingkat tertinggi kapitalisme"
telah menggugah hasrat untuk membaca lebih baik tulisan Lenin tsb. Dari
sini timbul beberapa catatan yg disisipkan diantara artikel tsb.
Van: "'Chan CT' [email protected] [URECA_SGT]
Datum: 6 maart 2016 02:19:23 CET
Aan: "GELORA_In" <[email protected]>
Onderwerp: {URECA_SGT} Fw: Suar Suroso: “IMPERIALISME, TINGKAT TERTINGGI KAPITALISME”
Suar Suroso
SATU ABAD KARYA KLASIK LENIN
“IMPERIALISME, TINGKAT TERTINGGI KAPITALISME”.
“Oom, Tiongkok itu bukan lagi sahabat. Sudah jadi imperialis, karena sudah
melakukan ekspor kapital”. Demikianlah dengan jelas kedengaran suara tilpon
jarak jauh, dari seorang sahabat. muda. Saya tersentak mendengarnya. Ini
menyangkut pemahaman tentang imperialisme, tentang penghisapan mahakejam
yang pernah melanda bangsa Indonesia di bawah imperialisme
Belanda .Imperialisme adalah musuh utama revolusi Indonesia Maka segera
teringat akan .ajaran Lenin, tentang imperialisme, yang terbit satu abad yang lalu.
Ini adalah karya klasik Lenin yang melanjutkan dan mengembangkan karya Marx
Kapital, mengenai hukum perkembangan kapitalisme..Karya Lenin ini adalah
senjata teori bagi klas buruh sedunia, mempersiapkan diri menghadapi revolusi
sosialis dunia dengan tak terhindarkannya kebangkrutan kapitalisme.
Catatan :
Mengenai socialisme , baik Marx dan juga Lenin, selalu jelas dan menegaskan watak klas
sosialisme yg dimaksud, yaitu sosialisme proletar. Karenanya dlm Manifest Partai Komunis
sengaja dicantumkan bab khusus yg membahas watak klas dari segala macam gagasan
sosialisme. Bahwa Marxisme-Leninisme merupakan senjata teori bagi klas buruh sedunia
untuk mencapai sosialisme proletar dimana perjuangan klas sebagaimana yg dikatakan
Engles dng gamblan dlm kata pengantarnya pada Manifesto Partai Komunis edisi Inggris
1888, adalah DALIL perkembangan masyarakat . Sebagaimana juga inti dari Leninisme
menurut Stalin adalah kekuasaan Diktatur Proletariat untuk menindas musuh2 idiologi klas
buruh dlm membangun sosialisme proletar serta menangkal restorasi kapitalis. Bahwa
perjuangan klas buruh disatu tempat tidak bisa dipisahkan dari perjuangan buruh dinegeri2
lainnya , juga merupakan tugas dari DP untuk melakukan solidaritet klas buruh. Saat ini
justru seruan Lenin " kaum buruh dan rakyat2 tertindas lainnya bersatulah" sudah
digantikan oleh pragmatisme borjuasi yg ditutupnya slogan indah menang bersama dll.
Tiongkok yang dinyatakan imperialis itu, kini sedang. melaksanakan ajaran
Deng Xiaoping, pembangunan sosialisme berciri Tiongkok.
Catatan:
Jelas bahwa Deng mengawali pembangunan sosialisme berciri Tiongkok ( dan yg jelas
bukan sosialisme proletar seperti yg dimaksud Marx dan Lenin ) dng cara membuka pintu
dan memberi fasilitas dng keringanan sepenuhnya pada kapitalis sedunia untuk investasi di
Zona Ekonomi Khusus, dari bentuk taxs holiday, pembebasan pajak import yg dilakukan
investor2 asing untuk berproduksi di RRT, wewenang mereka untuk memecat kaum buruh
yg dianggap tidak cukup memadai untuk mendongkak produsi atau yg rewel menuntut
hak2-nya (karena SB2 resmi berpihak pada majikan).
”Pembebasan tenaga produktif”, dlm hal ini tenaga kerja agraria dari keterikatan struktur
pertanian sosialis, telah menyiapkan tenaga buruh murah, buruh migrant untuk dihisap
tenaganya oleh klas kapitalis yg juga terbebaskan untuk investasi modalnya (juga tenaga
produktif). Sehingga sistim hubungan produksi kapitalis diberlakukan kembali di Tiongkok
baik dalam bentuk Penanaman modal asing, tapi juga dng munculnya kabir2 yg kemudian
berkembang menjadi kapitalis2 nasional Tiongkok selain juga memang ada selfmade
kapitalis dari kalangan rakyat biasa. Dimana konglomerat Grup Wanda yg dibangun oleh
mantan perwira TPRT , Wang Jianlin , orang terkaya di RRT anggauta PKT, anak Veteran
TPRT jaman Mao, duduk diurutan yg ke 17 orang terkaya dunia dari daftar Forbes 2016 dan
malahan telah melampaui orang terkaya Hongkong Le Ka Shing ( ke 19 didunia menurut
Forbes) yg sudah terkenal kaya sejak pendudukan Ingris. Typis kabir, bukan? Anak2-nya
Suharto saja kalah jauh. Lalu Grup Poly , perusahaan TPRT yg awalnya dipimpin Jeneral
He Ping, mantunya Deng XP, yg kemudian digeser, mungkin karena terlalu mencolok
penyalah-gunakan kedudukannya. Ada lagi Xinmao perusahaan yg pernah mencoba
membeli perusahaan kabel Belanda Draka ternyata 90% sahamnya dimiliki bekas opsir AU
Du Kerong ; Alibaba Grup dll berperan penting dlm perekonomian dan investasi . Tampak
jelas sudah terjadi restorasi kapitalis dimana klas buruh diserahkan kepada kaum kapitalis
tanpa perlindungan terhadapnya hak2 perburuhannya. Sedangkan kaum kapitalis mendapat
keringanan sebagaimana yg ditegaskan PM tiongkok baru2ini dlm reformasi perpajakan,
bahwa walaupun pajak pendapatan pemerintah menurun tapi aturan baru ini bermaksud
untuk mendongkrak keuntungan perusahaan ( CRI 5-4-2016).
Halmana jelas bertentangan dng Marxisme - Leninisme yg merupakan idiologi perjuangan
klas buruh untuk melawan kapitalisme.
Hasilnya adalah: dari negeri miskin dan terbelakang di pertengahan abad
ke-XX, Tiongkok melejit jadi negara kedua terbesar dunia di bidang ekonomi di awal
abad ke-21.
Catatan:
Bahwa suatu negeri yg terbelakang bisa mencapai tingkat ekonomi yg berkembang dlm
masyarakat dng hubungan produksi kapitalis , adalah bukti dari kebenaran yg telah
diungkapkan Marx, bahwa perkembangan kapitalisme tidak merata dan tidak ada
keserasian kecepatannya. Singapore yg desa nelayan, juga Jepang yg terpuruk kalah dlm
PDII dan kemudian pasifis , Korea Selatan yg perkembangan ekonominya lamban karena
kudeta2 militer dan korupsi, ternyata bisa berkembang pesat sehingga pernah disebut
Macan Asia pada tahun 70-80an. Halmana menyebabkan Deng mengangkat seorang
tangan kanannya Lee Kwan Yeu, Goh Keng Swee menjadi penasihat ekonomi Dewan
Negara RRT, maka berkembanglah kapitalisme di RRT sebagaimana berkembangnya
kapitalisme Singapore, yg sebelumnya negeri tanpa industri dan SDA berhasil menempati
jajaran negara kapitalis penting didunia. Termasek ,BUMN Singapore, suatu bentuk
kapitalisme negara , yg sama sekali bukan didasari gagasan sosialisme proletar telah
merupakan konglomerat yg menguasai sektor2 penting di Asia . Sedangkan awalnya
kapitalisme Singapore sendiri dibangun atas nasihat seorang tokoh ekonom Belanda Albert
Winsemius ( ayah dari Pieterk Winsemius tokoh partai liberal Belanda , juga mantan
menteri ) yg berhasil melakukan pembangunan ekonomi Belanda pasca PD ll dan
mensukseskan pelaksanaan Plan Marshall dan kemudian menjadi penasihat ekonomi PBB
dan pada 1961 jadi penasihat Regim Lee K Y untuk membuka pintu investasi modal asing
dan menjembatani investasi Shell & Esso , kemudian Philips, mengingat letak trategis
Singapura.
Ternyata, ada yang menilai, bahwa Tiongkok bukanlah lagi negara sosialis,
telah jadi imperialis, menempuh jalan imperialisme. Alasannya adalah, Tiongkok
kini melakukan ekspor kapital. Yang dimaksud dengan ekspor kapital itu adalah
melakukan banyak investasi dalam pembangunan ekonomi di luarnegeri.
Catatan:
Adakah suatu investasi modal asing tanpa ditamannya modal/ kapital melalui suatu badan
finansial, baik perusahaan negara maupun swasta? Lenin dlm bukunya yg dibahas dlm
artikel ini pada bab ke III, menunjukkan dng jelas bagaimana terbentuknya
simbiosis-mutualistis antara kapitalis industri dng kapitalis perbankan sehingga
terbentuk kapitalis finansial, dimana jelas mengungkapkan bahwa investasi oleh kapitalis
industri. ( tentunya juga kapitalis industri jasa) hanya bisa diilakukan dng melalui kapitalis
finansial. Tujuannya juga jelas untuk mendapatkan keuntungan dng melakukan pengurasan
SDA dan SDM yg murah negeri2 sasarannya. Perkembangan saat ini juga menunjukkan
betapa kuat dan canggihnya kapitalis finansial mencari cela2 hukum yg bisa digunakan
untuk para nasabahnya bisa terrahasia identitetnya, selain itu bagaimana kecanggihan
mereka untuk menghindari pajak melalui apa yg dikenal sebagai negeri2 sorga pajak.
Kemarin ini tersiar “ Panama Papers “, suatu hasil penyelidikan media tentang masalah
demikian dimana nama2 seperti Putin, Poroshenko , pentolan FIFA dll terungkap. Juga
dikabarkan bahwa anak perempuan mantan PM RRT, Li Peng, mempunyai perusahaan di
Virgins Island yg menfasilitasi perdaganan mesin2 berat dari luar ke RRT, walaupun
mungkin bukan merupakan usaha ilegal selama pemerintah mengetahui pembukuannya,
tapi jelas bahwa adanya negeri2 sorga pajak demikian selalu digunakan oleh orang2 berduit
untuk mmenghindari pajak, atau menyelamatkan sebagaian pajaknya dari perpajakan yg
lebih tinggi dinegerinya. Patriotisme?…ah…urusan belakang. Sebenarnya beberapa tahun
yl juga ada hal serupa dimana banyak nama2keluarga pejabat RRT/PKT juga disebutkan,
tentu saja disanggah oleh yg bersangkutan dng alasan sebagai usaha yg sengaja
mendiskridit RRT. Tapi kalau dikalangan rakyat RRT sendiri bisa mencetuskan istilah
“pejabat telanjang “, yg mengirim uang pada keluarganya yg ditempatkan di LN, mungkin
tidak aneh kalau elit2 penting dng bantuan kapitalis finansial yg canggih, juga bisa
menyimpan kapitalnya ( offshorebanking) di negeri2 sorga pajak. Tapi semoga saja
gebrakan anti-korupsi yg digalakkan saat ini, betul2 mengenai sasaran dan bukan tebang
pilih berdasarkan kepentingan kelompok.
Juga dng jelas Lenin dlm bab ini mengutip Simens ( Siemens ?Tik ) seorang industrialis dan
juga “raja finansial” Jerman yg mengungkapkan bahwa basis dari imperialisme Inggris
adalah juga penguasaan saham dng batas nilai yg rendah oleh perorang walau nilainya
hanya 1 sterling, tapi bisa memusatkan modal/ kapital yg kolosal bagi kapitalis
finansial. Hal ini juga oleh pendukung sosialisme berciri Tiongkok dianggap sebagai
pengalihan kepemilikan perorangan karena kapital sudah menjadi milik kolektif, karenanya
tidak aneh dng anjuran oleh PM Li untuk mengobarkan liberalisasi agar tiap orang membeli
saham. Hal inbi tak lain suatu anjuran untuk berjudi mengingat rekayasa saham dipasaran
kapitalis dng osilasi nilainya tiap detik.
Jadi jelas alasan untuk memisahkan investasi dari export kapital seperti yg dikemukakan
penulis artikel ini sangat merancukan dan merupakan upaya untuk menutupi adanya
penghisapan yg dilakukan kapitalis agar dimana saja yg bisa mendatangkan keuntungan
dng semboyannya menang bersama.
Dalam karyanya Imperialisme, Tingkat Tertinggi Kapitalisme Lenin
merumuskan lima ciri dari imperialisme:
1. konsentrasi produksi dan kapital telah mencapai tingkat demikian
tingginya hingga membangun monopoli, yang memainkan peranan menentukan
dalam kehidupan perekonomian negara kapitalis;
2. berlangsung penggabungan monopoli kapital bank dengan monopoli
kapital industri, atas dasar ini terbentuk kapital finans, oligarki finans;
3. mempunyai arti yang istimewa pentingnya adalah ekspor kapital
yang berbeda dengan ekspor barang dagangan;
Catatan:
Disinilah juga pentingnya penekanan Lenin tentang bedanya eksport barang dagangan yg
diproduksi dinegeri- negeri kapitalis yg biaya produksinya jauh lebih mahal
dibanding kalau kapital dieksport dlm bentuk investasi. Dimana dng penanaman kapital/
modal dinegeri2 yg sedang berkembang , maka pengurasan , pengolahan dan transportasi
SDA menjadi lebih mudah dan murah. Ditambah lagi dng keringanan2 investasi yg
disebabkan persekutuan kapitalis asing dng penguasa setempat/ komprador2, serta adanya
SDM yg jauh lebih murah dari pada pekerja2 dinegeri kapitalis itu sendiri. Belum lagi
perjuangan buruh di negeri2 kapitalis yg sudah berkembang untuk hak2 perburuhannya
menyebabkan pembatasan kese-wenang2-an kapitalis, sedangkan dinegeri-negeri yg
sedang berkembang penguasa setempat bisa se-wenang2 menghadapi aksi2 buruh baik
dng per-undang2-an maupun dng kekerasan aparat negara. Juga investasi dinegeri yg
sedang berkembang bisa menyebabkan terpangkasnya biaya2 untuk limbah
industri karena lemahnya pelaksanaan hukum atau juga memang hukumnya sendiri yg
lemah. Kalaupun terjadi bencana seperti kasus Union Carbid di Bhopal-India, atau
pencemaran oleh Shell di Delta Niger diNigeria, setelah proses hukum yg berliku serta
seret/lambat (diperlambat) maka setelah puluhan tahun baru bisa diputuskan adanya ganti
rugi. Padahal korban sudah banyak yg mati selama menunggu hasil pengadilan.
4. proses monopolisasi sudah mencapai taraf terbentuknya monopoli
internasional yang perkasa hingga di antara mereka terjadi pembagian daerah
perekonomian dunia;
5. telah berakhir pembagian daerah antara para penguasa kapitalis yang
kuat. (V.I.Lenin: Imperializm, Kak Visyaya Stadiya Kapitalizma, Popularnii Ocyerk,
Polnoye Sobraniye Socinyenii, izdaniye pyatoye, tom 27, Moskva, 1962, hal 299-426,
-- Imperialisme, Tingkat Tertinggi Kapitalisme, Risalah Populer, Kumpulan Karya
Lengkap, cetakan kelima, jilid 27, Moskow.)
Dengan menggunakan 148 buku dan 232 artikel, Lenin menulis karyanya ini,
melanjutkan dan mengembangkan karya Marx Kapital mengenai hukum
perkembangan kapitalisme. (Filosofskaya Entsiklopediya, Nauchnii Sovyet
Izdatyelstva ‘Sovyetkaya Entsiklopediya’ Institut Filosofii Akademii Nauk SSSR,
jilid 2, Moskwa 1962, hal. 253, -- Ensiklopedi Filsafat, Balai Penerbitan Ilmu
Pengetahuan Sovyet ‘Ensiklopedi Sovyet’, Institut Filsafat Akademi Ilmu
Pengetahuan URSS, Moskow.) Dipaparkannya bahwa berlangsung konsentrasi
produksi dan konsentrasi kapital. Dengan menggunakan dialektika, Lenin
memaparkan bahwa dalam perkembangannya, persaingan bebas ekonomi pasar
kapitalisme melahirkan monopoli. Monopoli adalah dasar ekonomi yang paling
dalam dari imperialisme. Dan kapitalisme melahirkan pemaduan kapital industri
dengan kapital bank. Muncullah kapital finans yang menguasai perekonomian..
Lenin menulis: “Khas bagi kapitalisme lama, di waktu persaingan bebas
berkuasa penuh, yalah ekspor barang dagangan. Khas bagi tingkat terbaru
kapitalisme, di waktu monopoli-monopoli berkuasa, ialah ekspor kapital”.
“Kapitalisme adalah produksi barang-dagangan. Pada tingkat tertinggi
perkembangannya, tenaga kerja itu sendiri menjadi barangdagangan. Tumbuhnya
pertukaran dalamnegeri, dan teristimewa pertukaran internasional, adalah ciri
utama karakteristik dari kapitalisme. Perkembangan tidak rata dan secara
meloncat-loncat dari perusahaan-perusahaan individuil, cabang-cabang individuil
industri dan negeri-negeri individuil tidaklah dapat dihindari lagi di dalam sistim
kapitalis” ....”Terjadilah secara besar-besaran melimpah ruahnya kapital yang
hebat di negeri-negeri yang sudah maju”.
Catatan:
Bukankah kemampuan finansial Tiongkok juga sudah berlimpah ruah, kerenanya
sebagai juga hukum kapitalis maka kapital ini perlu di investasikan kemana saja yg
mendatangkan keuntungan sebagaimana yg digagas Keyness, ekonom kapitalis
kenamaan?
,
Persaingan bebas adalah kontradiksi yang pemenangnya menjadi memegang
monopoli.. Monopoli adalah dasar ekonomi yang paling dalam dari imperialisme. Ini
adalah monopoli kapitalis, yaitu monopoli yang tumbuh dari kapitalisme dan
terdapat dalam lingkungan umum kapitalisme, produksi barang dagangan dan
persaingan, yang terus menerus dengan kontradiksi-kontradiksi terhadap
lingkungannya yang tak terpecahkan. Walaupun demikian, sebagaimana pada
semua monopoli, adalah tak terhindarkan munculnya kecenderungan stagnasi
(kemacetan) dan pembusukan. Ini berlangsung terus sebagai ciri dari monopoli.
Sang pemegang monopoli sangat luas, kaya raya dan berkedudukan baik. Lebih
lanjut, imperialisme adalah penumpukan kapital uang yang melimpah ruah.
Pertumbuhannya yang luar biasa menjadi kreditor, menjadi kapital finans yang
bergabung dengan kapital industri, menjadi oligarki finans pemberi pinjaman uang,
tukang rente yang mendapat laba dengan cara “menggunting kupon saja”, yang tak
ambil bagian dalam kegiatan perusahaan, yang kerjanya hanya bermalas-malas.
Kapital yang melimpah itu perlu diekspor. Maka ekspor kapital adalah salah satu
dasar ekonomi yang pokok dari imperialisme. Para pemungut rente, rentenir itu
sepenuhnya terisolasi dari produksi, jadi menjalankan parasitisme, kebenaluan,
penghisap atas seluruh negeri jajahan, yang hidup dari penghisapan kerja rakyat
sejumlah negeri seberang laut yaitu koloni-koloninya.
“Pengiriman ke luar negeri kapital yang kelebihan, ekspor
kapital digunakan untuk tujuan menaikkan laba, tidak untuk tujuan
meningkatkan taraf hidup massa di sesuatu negeri, karena hal ini akan berarti
memerosotkan laba bagi kaum kapitalis”.
Catatan:
Kapitalisme dng industri barang dagangannya baik yg berbentuk material sebagai barang
produksi pabrik, maupun yg berbentuk perdagangan jasa, baik sebagai investasi didalam
negerinya ( terutama dibidang research ) , maupun dlm bentuk investasi keluar negeri
sebagai eksport kapital selamanya merupakan usaha untuk mencari keuntungan dirinya dan
tidak untuk kesejahteraan rakyat.
Karya teori Lenin Imperialisme, Tingkat Tertinggi Kapitalisme yang ditulis dalam
musim semi tahun 1916 di masa perang ini mempunyai arti sangat penting bagi
klas buruh sedunia. Dalam buku ini Lenin menunjukkan bahwa imperialisme
adalah tingkat tertinggi kapitalisme, ketika kapitalisme sudah berubah dari
kapitalisme yang “progresif” menjadi kapitalisme yang bersifat benalu, menjadi
kapitalisme yang sedang sekarat. Ini tentu tidak berarti bahwa kapitalisme akan
lenyap sendiri, tanpa revolusi proletariat, bahwa ia akan membusuk sendiri sampai
ke akar-akarnya. Lenin selalu mengajarkan bahwa tanpa revolusi klas buruh,
kapitalisme tidak mungkin digulingkan. Oleh karena itu, ketika mendefinisikan
imperialisme sebagai kapitalisme yang sedang sekarat, bersamaan dengan itu
Lenin dalam buku ini menunjukkan bahwa “imperialisme adalah saat menjelang
revolusi sosial proletariat”
Lenin menunjukkan bahwa penindasan kapitalisme menjadi semakin hebat,
bahwa dalam syarat imperialisme, bertambah besar semangat berontak proletariat
terhadap dasar-dasar kapitalisme, meningkat unsur-unsur peledakan revolusioner
di negeri-negeri kapitalis
Lenin menunjukkan bahwa dalam zaman imperialisme krisis revolusioner di
negeri-negeri jajahan dan negeri-negeri tergantung menajam, unsur memberontak
terhadap imperialisme meningkat, unsur-unsur perang pembebasan terhadap
imperialisme meningkat.
Ditunjukkannya bahwa dalam syarat-syarat imperialisme, ketidaksamaan
perkembangan dan kontradiksi-kontradiksi kapitalisme luar biasa menajamnya,
bahwa pergulatan untuk mendapat pasar guna penjualan barang dagangan dan
ekspor kapital, pergulatan untuk mendapat jajahan, untuk memperoleh sumber
bahan mentah, menyebabkan tak terelakkannya perang imperialis yang periodik
untuk pembagian kembali dunia.
Justru karena ketidaksamaan perkembangan kapitalisme itulah terjadi perang
imperialis, yang melemahkan kekuatan imperialisme dan memungkinkan
penjebolan front imperialisme dimana ia ternyata paling lemah.
Berdasarkan semuanya itu, Lenin sampai pada kesimpulan bahwa
“sepenuhnya mungkin dijebolnya front imperialis oleh proletariat di satu tempat
atau di beberapa tempat, bahwa mungkin kemenangan sosialisme mula-mula di
beberapa negeri atau bahkan di satu negeri, secara tersendiri, bahwa kemenangan
serentak sosialisme di semua negeri tidak mungkin karena ketidaksamaan
perkembangan kapitalisme di negeri-negeri itu, bahwa sosialisme menang
mula-mula di satu negeri atau di beberapa negeri, sedang negeri-negeri lainnya
selama beberapa waktu tetap merupakan negeri-negeri burjuis”
Teori ini secara fundamental bertentangan dengan pandangan yang berlaku di
kalangan kaum Marxis dalam periode kapitalisme pra-imperialis, ketika kaum
Marxis berpendapat bahwa kemenangan sosialisme di satu negeri mana pun tidak
mungkin, bahwa kemenangan sosialisme akan terjadi serentak di semua negeri
beradab.
Catatan:
Jelas bahwa apa yg disebut kaum Marxis pra-imperialis diatas sebenarnya , seperti yg
dijuluki oleh Lenin adalah kaum renegatnya Marxisme , sosialis chouvinis . Anggapan yg
ditulis diatas adalah anggapan kaum Renegat internasional II yg oleh Lenin diblejeti dlm
karyanya tentang revisionisme antara lain : Marxisme dan Revisionisme yg ditulis pada
1908 dlm karyanya " Apa yg harus di kerjakan" dengan pemblejetannya terhadap
Plekhanov ( 1908) dan juga kemudian karyanya Revolusi Proletar dan Renegat Kautski
( 1918) serta Bagaimana kaum Borjuis mempergunakan kaum Renegat ( 1919) .Hal mana
juga menyebabkan kaum sosialis chouvinis ini menyabot rev. Proletar . Kaum sosialis
chouvinis dng demikian telah menyabot gagasan Marx untuk mengubah perang imperialis
menjadi perang revolusioner proletar guna mengambil kekuasaan negara. Hal inilah
menyebabkan gagalnya Pemerintahan2 Sovjet di Jerman, Austria, Honggaria dan
dibunuhnya Karl Liebnek serta Rosa Luxemburg . Bahkan Marx & Engels dalam kata
pengantaranya untuk terbitnya Manifest Komunis bahasa Jerman 1890, 27 tahun sebelum
Rev. October 1917 menulis kemungkinan Rusia yg merupakan kapitalis terkebelakang serta
feodal monarkis, bisa melangkah ke komunisme dlm kalimat dialinea terakhir: "
Satu-satunya jawaban yang sekarang ini mungkin yalah: Jika revolusi Rusia menjadi
isyarat bagi revolusi proletar di Barat, sehingga keduanya saling melengkapi , maka
memiliki bersama atas tanah di Rusia Yang sekarang ini dapat menjadi titik tolak bagi
perkembangan secara komunis."
Lenin, berdasarkan fakta-fakta mengenai kapitalisme imperialis yang
dibentangkan dalam buku Imperialisme, Tingkat Tertinggi Kapitalisme, menjungkir
balikkan pandangan ini sebagai sudah menjadi usang.
Catatan:
Jadi Lenin dlm hal ini melakukan kritiek terhadap pandangan kaum Sos-Dem internasional ll ,
kaum sosialis chouvinis yg mengabdi pada burjuasi nasionalnya sebagaimana yg dikatakan
Lenin bahwa mereka2 ini berbicara dan berslogan Marxis tapi kelakuannya berpihak pada
kepentinga borjuasi nasionalnya masing2 . Maka dengan demikian pemblejetan Lenin
terhadap sos-dem dan kemudian membentuk Internasional ke III, telah memperkuat
gagasan Marx diatas tentang revolusi proletar.
Di samping itu, arti yang tak ternilai dari teori Lenin tentang revolusi sosialis
Itu terletak tidak hanya dalam hal bahwa ia telah memperkaya Marxisme dengan
teori baru dan mendorong maju Marxisme.. Artinya terletak juga dalam hal bahwa
ia memberikan perspektif revolusioner kepada kaum proletar di satu-satu negeri,
supaya ia mengembangkan inisiatif mereka dalam usaha serangan terhadap
burjuasi nasional mereka sendiri, mengajar mereka menggunakan situasi untuk
mengorganisasi serangan itu dan memperteguh kepercayaan mereka akan
kemenangan revolusi proletar.
Berbeda dengan pandangan Lenin, Trotski dan pendukungnya Preobrazyanski
berpendapat bahwa hanya dengan adanya revolusi proletar di Barat baru dapat
membimbing Russia ke sosialisme.
Catatan:
Lenin tidak saja menunjukkan peranan kaum buruh dibawah pimpinan Partai Komunis dlm
perjuangannya melawan klas burjuasi nasional kapitalis negerinya masing2, tapi dng
gagasan Imperialime Tingkat tertinggi Kapitalisme beliau juga menunjukkan saling
kaitannya antara kapitalis2 monopoli multinasional yg sudah membentuk suatu bentuk
kepentingan bersama kapitalis internasional dlm menghadapi perjuangan klas buruh ,
walaupun ada kontradiksi diantara kapitalis dlm pembagian kembali pasaran dan daerah
pengaruhnya.
Bentuk kerja sama internasional kaum kapitalis monopoli ini tidak bisa tidak harus dihadapi
dng perjuangan klas buruh dlm skala internasional juga. Karenanya seruan Lenin: Klas
buruh dan rakyat2 tertindas seluruh dunia bersatulah. Disini tertermin solidaritas klas buruh
dan rakyat2 tertindas melawan kaum kapitalis imperialis serta borjuasi nasional kapitalis/
komprador.
Globalisme neo- liberal merupakan perkembangan lebih lanjut daripada imperialisme untuk
membobol segala batas negara dan halangan pemasaran barang dagangan mereka dng
gagasan pasaran bebas internasional, setelah menyedari bahwa cara militerismenya lebih
banyak menyebabkan perlawanan rakyat sedunia. Dan tampak RRT yg dng gairah
menggabungkan diri dng globalisme dan segala bentuk institusi intimidasi dunianya seperti
WTA , Bank Dunia , IMF dll serta mengutamakan kerjasama dng borjuasi nasional dng
menghapuskan solidaritet klas buruh. Bahkan giat menggalang pertemuan2 internasional
PKT dng partai2 Borjuis yg berkuasa tentu untuk saling pengertian diantara mereka dan
bukan untuk menggalang solidaritet internasional klas buruh.
Jelas globalisasi dng segala institusi finansialnya sebenarnya adalah suatu penjajahan
model baru .
Kenyataan sejarah menunjukkan, bahwa seusai Perang Dunia kedua
perjuangan anti imperialisme, untuk kemerdekaan nasional bergelora di seluruh
Asia, Afrika dan Amerika Latin. Di mata rantainya yang lemah, kekuasaan
imperialisme rontok satu demi satu. URSS kian terkonsolidasi dan lahir sejumlah
negara sosislis di Eropa Tengah dan Timur serta di Tiongkok, Korea dan Vietnam.
Ketika Lenin menulis karyanya ini, di dunia terdapat negara-negara imperialis:
Inggeris, Perancis, Jerman, Belanda, Sepanyol, Portugal, Itali, Belgia, Jepang, dan
Amerika Serikat. Sejarah Indonesia menunjukkan, betapa proses perdagangan
yang dilakukan VOC Belanda berkembang menjadi penguasaan atas
kerajaan-kerajaan di Indonesia Semua negara imperialis tersebut di atas memiliki
daerah jajahan, koloni yang dikuasainya secara ekonomi dan politik. Hubungan
nya adalah antara si penjajah dan dan si terjajah. Si terjajah, secara ekonomi dan
politik dikuasai oleh si penjajah. Si terjajah, adalah negeri jajahan tidak
mempunyai kedaulatan.
Catatan:
Setelah timbulnya negeri2 merdeka dari bekas negeri2 jajahan tsb, juga tidak berarti bahwa
negeri2 tsb secara politik-ekonomi betul2 bebas merdeka, kekuasaan imperialis melalui
komprodor2 menjadikan negari2 tsb sebagai negeri jajahan model baru, dimana investasi
kapital multinasional menentukan kehidupan ekonomi dan politik negeri2 itu.
Ini secara kwalitatif berbeda dengan keadaan hubungan kerjasama ekonomi
Tiongkok dengan negeri-negeri tempat Tiongkok melakukan investasi. Tidak satu
pun negeri itu kehilangan kedaulatan. Mereka adalah negeri-negeri yang berdaulat,
sederajat dengan Tiongkok yang melakukan investasi.
Catatan:
Bahwa elit dari negeri2 ini banyak yg korup bukanlah rahasia , dan nasionalisme sempit yg
ada dikalangan elit yg juga ingin tampak seakan melakukan pembangunan yg mencolok,
merupakan suatu kesempatan buat mengalirnya baja dan semen dari negeri investor untuk
infrastruktur dng imbalan juga masuknya kapitalis Tiongkok yg menyaingi industri kecil dan
menengah negeri2 tsb, dng akibat atau bangkrut atau melakukan join dng perusahanan2
kapitalis Tiongkok. Suatu kebijakan soft-power yg memang berhasil. Karena memang
kedaulatan para elit borjuasi penguasa dalam melakukan penindasan terhadap rakyatnya
tidak terusik dng adanya investasi RRT yg sudah mendapatkan ke-ringanan2 dari penguasa
setempat.
Menyatakan Tiongkok adalah imperialis karena melakukan investasi di
luarnegeri adalah menyesatkan. Investasi yang dilakukan Tiongkok atau
perusahaan swasta Tiongkok di banyak negeri di dunia, tidaklah sama dengan
ekspor kapital yang dilakukan oleh negeri-negeri kapitalis di negeri jajahannya.
Negeri-negeri imperialis melakukan ekspor kapital adalah melakukan penjajahan,
menduduki dan menguasai negeri yang dijajah. Sedangkan Tiongkok melakukan
hubungan ekonomi antar negara berdaulat, bukan dalam hubungan penjajahan.
Sama sekali tidak mengurangi kedaulatan negeri yang diajak kerjasama ekonomi.
Catatan:
Sistim penjajahan type baru yg di lakukan neger2 kapitalis-imperialis lama
melalui globalisasi dan badan2 internasional yg dikontrol mereka ternyata juga
menyemangati elit penguasa RRT untuk aktif ambil bagaian didalamnya. Kebijakan
soft-power RRT dng memenuhi ambisi elit2 yg berkuasa di negeri2 yg sedang berkembang
tanpa pertimbangan apakah ada perlawanan buruh dan tani terhadap kekerasan borjuasi
kapitalis serta sisa feodal yg masih ada dlm hubungannya dng proyekt2 yg bersangkutan.
Maupun perlawanan penduduk terhadap pencemaran lingkungan, menyebabkan " kerja
sama yg saling menguntungkan " antara regim elit yg berkuasa dng RRT, yg memerlukan
SDA dan pasar barang dagangannya.
Dengan gagasan Xi Jinping Satu Jalur dan Satu Jalan, Jalan Sutera Abad
ke 21, kerjasama ekonomi Tiongkok dengan banyak negeri akan berkembang pesat.
Yang ditempuh Tiongkok bukanlah jalan oligarki finans, jalan imperialisme, jalan
menguasai negara-negara jajahan, tapi jalan hidup berdampingan secara damai,
kerjasama saling menguntungkan. Sosialisme akan dapat mengungguli
kapitalisme dalam kerjasama dan persaingan secara damai. Oligarki finans
kapitalis yang menguasai perekonomian dunia seusai Perang Dunia kedua kijni
tidak mendominasi dunia lagi. Di bidang moneter, monopoli dollar yang
mendominasi dunia semenjak Persetujuan Brettonwoods 1946 kini telah berobah.
Mata uang Tiongkok, Yuan Ren Min Bi pun sudah tampil jadi salah satu mata uang
internasional; di samping, dollar AS, Poundsterling, Euro dan Yen Jepang.
Catatan:
Kenyataan adalah negeri2 sosialis dulu dan juga negeri2 yg menentang hegemoni
kapitalis-imperialis Barat mengalami kesulitan ekonomi, baik melalui perlombaan senjata
dan embargo ekonomi dan juga negeri2 sosialis dikarenakan penghianatan remo sejak
Chruschov dng jalan damainya serta runtuhnya pemerintahan dinegeri2 A-A-A yg
menentang imperialisme Barat merupakan bukti bahwa sejak adanya teori 3 dunia dan
naiknya Deng pada tampak kekuasaan, RRT telah menjadi sekutu kaum kapitalis imperialis.
Negeri2 lain di boikot imperialis AS &co tapi RRT " sosialis" bisa jadi anggauta WTO dan
Bank Dunia. Selain itu Re Mi Bi dinobatkan IMF menjadi mata uang penting peredaran
kapital didunia. Entah, apakah dng gagasan Jalan Sutera seperti yg ditulis diatas ini berarti
pembangunan infrastuktur dinegeri2 yg sedang berkembang yg jelas dikuasai oleh rejim
bor-nas, bahkan banyak yg anti-rakyat, maka perkembangan dinegeri-negeri itu akan
menuju sosialisme?Sehingga bisa meruakan perwujutan persaingan sosialisme
><kapitalisme? Tampaknya justru kapitalis internasiaonal dan nasional yg lebih banyak
diuntungkan dng adanya jaringan infrastruktu/transportasi demikian.
Lenin dlm kata pengantarnya pada edisi Jerman karyanya Imperiaalisme, bentuk tertinggi
kapitalisme menulis pd bagaian II: Pembanguan jalur K.A tampak sebagai suatu usaha
sederhana, wajar, demokratis, berbudaya dan civilisasi: demikianlah dlm pandangan
profesor2 borjuis, yg dibayar untuk memperindah perbudakan kapitalis, dan demikian juga
dimata kaum borjuis kecil yg cupet pandangannya. Sebenarnya, tali-temali kapitalis, yg
menghubungakan perusahaan2 dng ribuan jaringan kepemilian pribadi atas alat2 produksi
pada umumnya, telah membangun suatu alat untuk melakukan penindasan ber-milyard
manusia ( di-negeri2 kolonial dan ½ kolonial), jadi lebih dari separuh penduduk dunia
dinegeri2 yg tergantung dan juga budak2 upahan kapitalis dinegeri2 yg maju ( sudah
ber-civilisasi)[ Kutipan dr. Bhs. Albania].
Tiongkok yang memiliki valuta asing lebih dari tiga trilyun dollar AS tidak
menempuh jalan oligarki finans, tidak dengan kekayaan uang menguasai
negeri-negeri lain sebagai jajahan.
Catatan:
Suatu hal yg perlu di ingat adalah bahwa uang pada hubungan produksi yg didasari
pemerasan manusia oleh manusia , tidaklah lagi sebagai alat tukar se-mata2. Tapi sebagai
sarana untuk memproduksi dirinya sendiri sebagai kapital yg menghisap nilai lebih kaum
pekerja baik dlm bentuk rente ataupun saham serta rekayasa perbankan lainnya. Demikian
juga kenyataan bagaimana dng membeli dollar AS, dukungan RRT terhadap ekonomi AS
dng menunjang dollar agar tidak merosot nilainya. Walaupun dollar tsb dicetaknya seperti
produksi kertas toilet saja . Juga pemberian olbligasi USA , telah membantu pembiayaannya
agressie AS dimana saja untuk menjatuhkan regim2 yg tidak tunduk padanya. Selain itu dng
mencegah keruntuhan ekonomi imperialis AS, RRT juga menbantu kapitalisnya sendiri agar
export ke AS tidak terganggu dng turunnya daya beli disana bila terjadi resesi. Dalam bab IV
karyanya ini di alinea ke 3, Lenin juga mengupas, bahwa keterbelakangan perkembangan
disektor pertanian dibanding dng perkembangan industri. Tapi kaum kapitalis tidak merasa
berkepentingan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yg ½ kelaparan dan hidup
dlm kemiskinan ini, karena dng demikian keuntungan kapitalis akan berkurang.
Tiongkok memanfaatkan kekayaan moneter itu, berinisiatf mendirikan Bank
Investasi Infrastruktur Asia, Development Bank of BRIGS dan memberi pinjaman
bagi banyak negeri yang membutuhkan untuk pembangunan dari Asia, Afirika dan
Amerika Latin.. Hubungan dagang dan perekonomian Tiongkok dengan sekian
banyak negeri di dunia tidak ada yang bercirikan tindakan oligarki finans
kapitalisme. Oleh karena itu, menyatakan Tiongkok sebagai negeri imperialis
adalah menyesatkan, adalah fitnah semata-mata.
Dalam membangun sosialisme berciri Tiongkok, kemajuan Tiongkok di bidang
moneter internasional telah menunjukkan satu langkah keunggulan sosialisme di
bidang ekonomi. Inilah kenyataan yang menunjukkan, bahwa sosialisme mampu
bersaing secara damai dengan kapitalisme.
Catatan:
Bahwa usaha negeri sosialis proletar untuk bersaing secara damai dng sistim kapitalis hal
ini sudah digagas sejak awal oleh Lenin, tapi Lenin tidak pernah mengorbankan solidaritet
internasional proletarnya demi kepentingan kapitalis-imperialis. Karena itu selama
sosialisme proletar dianggap membahayakan kapitalisme, kaum kapitalis -imperialis tidak
akan menerima gagasan ini.
Entah, apakah kapitralis2 Eropah dll negeri tsb naif , sehingga mereka berlomba
menggabungkan diri pada BIIA, walau AS dan Jepang tidak ikut? Tentu bisa dikatakan
sebagai kemenangan diplomasi RRT, tapi yg pasti negeri2 kapitalis yg ikut di BIIA sudah
mengendus adanya laba dng keikut sertaannya.
Ternyata hal ini bisa terjadi pada gagasan sosialisme berdiri Tiongkok, maka jelas sejak
Nixon menginjakkan kaki di Peking, sosialisme Tiongkok dlm pengertian kaum kapitalis
imperialis tidak lain dari pada sosialisme borjuasi , ujung2-nya adalah kapitalisme. Jusuf dan
Sofjan Wanandi anak didik Pater Beek gembong CSIS bersama Murtopo, sejak munculnya
kembali Deng dng segara mengerti kemana arah perkembangan RRT dan berhasil "
menyedarkan " Suharto , seorang elit pimpinan negeri2 yg sedang berkembang untuk
membuka hubungan dng RRT.
Tidaklah sia2 usaha mereka , sehingga pendidikan kader2 partai2 mainstream
Indonesia-pun dilakukan dng kerja sama dng Sekolah2 Partai PKT.
Karya klasik Lenin Imperialisme, Tingkat Tertinggi Kapitalisme yang
ditulis satu abad yang lalu, tetap cemerlang memaparkan hukum kebangkrutan
kapitalisme dan menunjukkan jalan bagi klas buruh sedunia menyongsong
kemenangan revolusi untuk sosialisme dunia.
Catatan:
Tentu karya Lenini ini merupakan suatu khasana penting M-L dimana telah merupakan
dasar dari Leninisme yaitu dihapuskannya penindasan manusia oleh manusia dng
ditegakkannya kekuasaan Diktatur Proletariat. Dimana tugasnya anatara lain
mengkonsolidasi kemenangan rev. Proletar. Melakukan pembangunan sosialisme proletar,
melawan dan menghancurkan tiap usaha untuk restorasi kapitalis, menggalang solidaritet
proletar dng klas proletar sedunia.
Adalah kenyataan bahwa di RRT dng adanya zona2 ekonomi khusus , maka kaum kapitalis
dunia disilahkan melakukan pemerasan terhadap klas buruh Tiongkok. Selain itu
dipecahkan belahnya klas buruh RRT melalui bentuk2 diskriminasi seperti hukuo antara
pekerja urban dan pekerja migran, telah sangat merusak solidaritet klas.
Itu saja, Tik
3 Maret 2016.
*****