Web viewPERANCANGAN SISTEM REPOSITORI PADA. ... pelayanannya dalam perpustakaan digital dengan...

28
PERANCANGAN SISTEM REPOSITORI PADA PERPUSTAKAAN ANALISIS KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN “Laporan” D I S U S U N Oleh: Herlinawati Gultom 120709064 JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS ILMU BUDAYA

Transcript of Web viewPERANCANGAN SISTEM REPOSITORI PADA. ... pelayanannya dalam perpustakaan digital dengan...

Page 1: Web viewPERANCANGAN SISTEM REPOSITORI PADA. ... pelayanannya dalam perpustakaan digital dengan dilengkapi pengelolaan perpustakaan melalui media sistem informasi

PERANCANGAN SISTEM REPOSITORI PADA

PERPUSTAKAAN ANALISIS KESEHATAN

POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN“Laporan”

D

I

S

U

S

U

N

Oleh: Herlinawati Gultom 120709064

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2015

Page 2: Web viewPERANCANGAN SISTEM REPOSITORI PADA. ... pelayanannya dalam perpustakaan digital dengan dilengkapi pengelolaan perpustakaan melalui media sistem informasi

BAB I

I.I Latar Belakang

Perkembangan dunia teknologi informasi menuntut penyedia informasi untuk

dapat menyalurkan informasi dengan lebih cepat dengan jangkauan yang luas.

Perpustakaan memiliki arti yang penting dalam keberadaannya sebagai salah satu sumber

penyedia informasi. Perkembangan teknologi juga menuntut perpustakaan untuk dapat

beradaptasi dalam rangka meningkatkan pelayanan perpustakaan. Untuk dapat mengikuti

perkembangaan teknologi tersebut, saat ini banyak perpustakaan yang telah

mengembangkan pelayanannya dalam perpustakaan digital dengan dilengkapi

pengelolaan perpustakaan melalui media sistem informasi. Perpustakaan digital

adalah perpustakaan yang menyimpan data perpustakaan berupa buku, gambar, suara

dalam bentuk berkas elektronik. Sistem manajemen perpustakaan adalah sistem yang

membantu menangani aktifitas pustakawan untuk mengelola perpustakaan seperti

contohnya sirkulasi koleksi, inventarisasi koleksi sampai kepada pelayanan langsung ke

pengguna.

Perpustakaan jurusan Analisis Kesehatan (POLTEKES MEDAN) sebagai pusat

sumber informasi bagi sivitas akademika. Perpustakaan ini belum memberikan pelayanan

maksimal dalam mengumpulkan, dan menyediakan bahan pustaka yang relevan untuk

digunakan oleh pengguna dengan akses cepat dan mudah. Perkembangan teknologi di zaman

yang serba modern juga memberikan dampak bagi perpustakaan untuk menggunakan buku

dalam format digital sebagai peningkatan pelayanan jasa perpustakaan di bidang bahan-bahan

informasi serta menggunakan internet untuk mengakses. Sebagai solusinya perlu dibuat suatu

penyimpanan untuk koleksi elektronik perpustakaan. Berdasarkan keluhan dan instruksi dari

pustakawan yang bersangkutan, pustakawan membutuhkan semacam media yang

menyediakan koleksi deposit perpustakaan berbentuk elektronik (Repositori). Sejauh ini

pekerjaan staf pengelola perpustakaan untuk memenuhi hal tersebut adalah dengan

melakukan kegiatan scan terhadap koleksi buku tercetak dan berdasarkan program tahun

2017 selain koleksi buku tercetak, perpustakaan juga ingin memuat karya ilmiah berupa tugas

akhir, dan/atau kertas karya yang dihasilkan oleh mahasiswa, dan karya ilmiah yang

dihasilkan dosen berupa artikel, laporan penelitian, dan karya lainnya tentang Politeknik

Kesehatan Medan ke dalam bentuk elektronik .

Page 3: Web viewPERANCANGAN SISTEM REPOSITORI PADA. ... pelayanannya dalam perpustakaan digital dengan dilengkapi pengelolaan perpustakaan melalui media sistem informasi

Melihat masalah yang terjadi pada sistem dan kebutuhan yang diinginkan pustakawan dan

pengguna perpustakaan saya tertarik untuk melakukan analisis dan perancangan sistem pada

Perpustakaan Analisis Kesehatan Politeknik Kesehatan Medan khususnya pada perancangan

sistem Repositori yang menjadi solusi juga berdasarkan instruksi dari pustakawan

perpustakaan Analisis Kesehatan Politeknik Kesehatan Medan.

II. Tujuan

Tujuan dari analisis dan perancangan sistem ini adalah untuk memberikan solusi atas

masalah yang terjadi dan untuk memenuhi kebutuhan pustakawan dan pengguna pada

Perpustakaan Analisis Kesehatan Politeknik Kesehatan Medan, meliputi:

1. Memenuhi kebutuhan pustakawan untuk menyediakan sumber informasi berbentuk

elektronik yang relevan dengan pengguna khususnya karya ilmiah berupa tugas akhir,

dan/atau kertas karya yang dihasilkan oleh mahasiswa, dan karya ilmiah yang

dihasilkan dosen berupa artikel, laporan penelitian, dan karya lainnya tentang

Politeknik Kesehatan Medan.

2. Memberikan kemudahan bagi pengguna untuk dapat menemukan sumber informasi

yang relevan dengan kebutuhannya dan sumber informasi tersebut dapat digunakan

oleh banyak pengguna (multi user) dalam waktu yang bersamaan dan dapat

dimanfaatkan dengan akses jarak jauh (remote access) tanpa harus datang ke

perpustakaan.

III. Deskripsi Perpustakaan Analisis Kesehatan Politeknik Kesehatan Medan

1. Perpustakaan Analisis Kesehatan Politeknik Kesehatan Medan berdiri pada Tahun

2000.

2. Visi dan Misi Perpustakaan Analisis Kesehatan Politeknik Kesehatan :

Visi:

Perpustakaan Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan sebagai pusat sumber informasi

bagi sivitas akademika dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk

menciptakan tenaga-tenaga kesehatan yang berkualitas dan profesional.

Misi:

1. Mengumpulkan, menyusun, melestarikan, dan menyediakan bahan pustaka yang

relevan untuk menunjang dan pengabdian kepada masyarakat.

Page 4: Web viewPERANCANGAN SISTEM REPOSITORI PADA. ... pelayanannya dalam perpustakaan digital dengan dilengkapi pengelolaan perpustakaan melalui media sistem informasi

2. Menyediakan pelayanan jasa perpustakaan berupa: layanan baca, penelusuran

informasi, peminjaman dan penggandaan (terbatas) bahan-bahan informasi serta

akses internet dengan prinsip/orientasi non profit.

3. Menyusun, menganalisis dan menginformasikan koleksi yang tersedia.

4. Melestarikan dan merawat bahan pustaka.

3. Jam Pelayanan

Senin - Jumat : 07.30 – 17.30

Sabtu – Minggu / Hari libur : Tutup

4. Jenis koleksi yang tersedia:

Buku

Jurnal

Karya tulis ilmiah

CD/DVD

Majalah

Terbitan berseri

5. Jumlah koleksi:

1565 eksemplar untuk koleksi tercetak

“Untuk koleksi karya tulis ilmiah pustakawan belum mendata, untuk itu dibutuhkan

suatu media yang dapat mengumpulkan dan mengelola karya tulis ilmiah dengan baik,

sehingga pekerjaan pustakawan menjadi efektif dan efesien.”

Page 5: Web viewPERANCANGAN SISTEM REPOSITORI PADA. ... pelayanannya dalam perpustakaan digital dengan dilengkapi pengelolaan perpustakaan melalui media sistem informasi

BAB 2

LANDASAN TEORI

Pengembangan sistem merupakan penyusunan suatu sistem yang baru untuk

menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.

Terdapat empat pendekatan yang dilakukan dalam pengembangan sistem:

1. Waterfall Model

Menurut Pressman ( 2010, p39 ), salah satu model pengembangan sistem adalah dengan

model waterfall. Waterfall model adalah model yang paling populer dan sering dianggap

sebagai pendekatan klasik dalam daur hidup pengembangan sistem. Adapun tahapannya

sebagai berikut :

• Communication

Pada tahap ini akan dilakukan inisiasi proyek, seperti menganalisis masalah yang ada

dan tujuan yang akan dicapai. Selain itu dilakukan juga requirements gathering, dimana akan

dikumpulkan requirement dari user melalui analisis kuisioner.

Planning

Tahap ini merupakan tahap dimana akan dilakukan estimasi mengenai kebutuhan-

kebutuhan yang diperlukan untuk membuat sebuah sistem. Selain itu, penjadwalan dalam

proses pengerjaan juga ditentukan pada tahap ini.

Modeling

Kemudian mulai masuk pada tahap perancangan dimana perancang menerjemahkan

kebutuhan sistem kedalam representasi untuk menilai kualitas sebelum tahap selanjutnya

dikerjakan. Tahap ini lebih difokuskan pada atribut program, seperti struktur data, arsitektur

perangkat lunak, dan detail prosedur.

Construction

Tahap ini merupakan tahap dimana perancangan diterjemahkan ke dalam bahasa yang

dimengerti oleh mesin. Setelah itu dilakukan pengetesan / pengujian terhadap sistem yang

telah dibuat.

Page 6: Web viewPERANCANGAN SISTEM REPOSITORI PADA. ... pelayanannya dalam perpustakaan digital dengan dilengkapi pengelolaan perpustakaan melalui media sistem informasi

Deployment

Setelah proses pengkodean dan pengujian selesai, dilakukan pengiriman yang artinya

implementasi kepada masyarakat luas. Pada tahap ini juga dilakukan pemeliharaan,

perbaikan, dan pengembangan agar sistem tersebut tetap dapat berjalan sebagaimana

fungsinya.

2. Prototype Model

Salah satu metode pengembangan perangkat lunak yang banyak digunakan. Dengan

Metode Prototyping ini pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses

pembuatan sistem. Sering terjadi seorang pelanggan hanya mendefinisikan secara umum apa

yang dibutuhkan, Pemrosesan dan data-data apa saja yang dibutuhkan. Sebaliknya disisi

pengembang Kurang memperhatikan efesiensi Algoritma. Kemampuan sistem operasi dan

interface yang menghubungkan manusia dengan computer.

Pada Prototyping model kadang –kadang klien hanya memberikan beberapa kebutuhan

umum software tanpa detile input, proses atau detail output dilain waktu mungkin tim

pembangun (developer) tidak yakin terhadap efesiensi dari algoritma yang digunakan, tingkat

adaptasi terhadap sistem operasi atau rancangan form user interface. Ketika situasi seperti ini

Tahapan-tahapan Prototype

Tahap-tahap pengembangan model Prototype menurut Roger S. Pressman, Ph.D. adalah :

1. Mendengarkan pelanggan. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan kebutuhan dari system

dengan cara mendengar keluhan dari pelanggan. Untuk membuat suatu system yang sesuai

kebutuhan, maka harus diketahui terlebih dahulu bagaimana system yang sedang berjalan

untuk kemudian mengetahui masalah yang terjadi.

2. Merancang dan Membuat Prototype . Pada tahap ini, dilakukan perancangan dan

pembuatan prototype system. Prototype yang dibuat disesuaikan dengan kebutuhan system

yang telah didefinisikan sebelumnya dari keluhan pelanggan atau pengguna.

3. Uji coba Pada tahap ini, Prototype dari system di uji coba oleh pelanggan atau pengguna.

Kemudian dilakukan evaluasi kekurangan-kekurangan dari kebutuhan pelanggan.

Pengembangan kemudian kembali mendengarkan keluhan dari pelanggan untuk

memperbaiki Prototype yang ada.

Page 7: Web viewPERANCANGAN SISTEM REPOSITORI PADA. ... pelayanannya dalam perpustakaan digital dengan dilengkapi pengelolaan perpustakaan melalui media sistem informasi

Kelebihan Metode Prototype

1. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan

2. Pengembangan dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan

3. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan system

4. Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya

5. Biaya analisis kebutuhan pelanggan meningkat, tetapi biaya-biaya lain seperti untuk

perancangan, pengujian, penulisan dokumen terperinci dan perawatan perangkat lunak

akan berkurang.

Kekurangan Metode Prototype

1. Resiko tinggi yaitu untuk masalah-masalah yang tidak terstruktur dengan baik, ada

perubahan yang besar dari waktu ke waktu, dan adanya persyaratan data yang tidak

menentu.

2. Interaksi pemakai penting. Sistem harus menyediakan dialog on-line antara pelanggan

dan komputer.

3. Hubungan pelanggan dengan komputer yang disediakan mungkin tidak

mencerminkan teknik perancangan yang baik.

3. Spiral Model

Pengembangan software terdapat cara-cara pengembangannya dengan menggunakan

model pengembangan, salah satunya Spiral Model (Model Spiral). Model pengembangan

software ini cukup baru dikenalkan oleh Barry Boehm di tahun 1988 didalam artikelnya yang

berjudul “A Spiral Model of Software Development and Enhancement“.

Spiral Model merupakan penggabungan ide pengembangan berulang (prototyping)

dengan, aspek sistematis terkendali model air terjun (waterfall). Model spiral juga secara

eksplisit meliputi manajemen resiko dalam pengembangan perangkat lunak. Mengidentifikasi

risiko utama, baik teknis maupun manajerial, dan menentukan bagaimana untuk mengurangi

risiko membantu menjaga proses pengembangan perangkat lunak di bawah kontrol.

Spiral model dibagi menjadi beberapa framework aktivitas, yang disebut dengan task

regions. Kebanyakan aktivitas-aktivitas tersebut dibagi antara 3 sampai 6 aktivitas. Berikut

adalah aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam spiral model:

Page 8: Web viewPERANCANGAN SISTEM REPOSITORI PADA. ... pelayanannya dalam perpustakaan digital dengan dilengkapi pengelolaan perpustakaan melalui media sistem informasi

1. Customer communication. Aktivitas yang dibutuhkan untuk membangun komunikasi

yang efektif antara developer dengan user / customer terutama mengenai kebutuhan

dari customer.

2. Planning. Aktivitas perencanaan ini dibutuhkan untuk menentukan sumberdaya,

perkiraan waktu pengerjaan, dan informasi lainnya yang dibutuhkan untuk

pengembangan software.

3. Analysis risk. Aktivitas analisis resiko ini dijalankan untuk menganalisis baik resiko

secara teknikal maupun secara manajerial. Tahap inilah yang mungkin tidak ada pada

model proses yang juga menggunakan metode iterasi, tetapi hanya dilakukan pada

spiral model.

4. Engineering. Aktivitas yang dibutuhkan untuk membangun 1 atau lebih representasi

dari aplikasi secara teknikal.

5. Construction & Release. Aktivitas yang dibutuhkan untuk develop software, testing,

instalasi dan penyediaan user / costumer support seperti training penggunaan software

serta dokumentasi seperti buku manual penggunaan software.

6. Customer evaluation. Aktivitas yang dibutuhkan untuk mendapatkan feedback dari

user / customer berdasarkan evaluasi mereka selama representasi software pada tahap

engineering maupun pada implementasi selama instalasi software pada tahap

construction and release.

Page 9: Web viewPERANCANGAN SISTEM REPOSITORI PADA. ... pelayanannya dalam perpustakaan digital dengan dilengkapi pengelolaan perpustakaan melalui media sistem informasi

Adapun kelebihan dan kekurangan dari model spiral sebagai berikut:

a. Kelebihan model Spiral :

1. Dapat disesuaikan agar perangkat lunak bisa dipakai selama hidup perangkat lunak

komputer.

2. Lebih cocok untuk pengembangan sistem dan perangkat lunak skala besar.

3. Pengembang dan pemakai dapat lebih mudah memahami dan bereaksi terhadap resiko

setiap tingkat evolusi karena perangkat lunak terus bekerja selama proses .

4. Menggunakan prototipe sebagai mekanisme pengurangan resiko dan pada setiap

keadaan di dalam evolusi produk.

5. Tetap mengikuti langkah-langkah dalam siklus kehidupan klasik dan memasukkannya

ke dalam kerangka kerja iteratif .

6. Membutuhkan pertimbangan langsung terhadp resiko teknis sehingga mengurangi

resiko sebelum menjadi permaslahan yang serius.

b. Kelemahan model Spiral :

1. Sulit untuk menyakinkan pelanggan bahwa pendekatan evolusioner ini bisa dikontrol.

2. Memerlukan penaksiran resiko yang masuk akal dan akan menjadi masalah yang

serius jika resiko mayor tidak ditemukan dan diatur.

3. Butuh waktu lama untuk menerapkan paradigma ini menuju kepastian yang absolut.

4. Model Fourth Generation Techniques (4GT).

4GT adalah sebuah model pengembangan perangkat lunak dengan menggunakan

perangkat lunak bantu yang akan membuat kode sumber secara otomatis berdasarkan

spesifikasi dari pengembang perangkat lunak. Hanya digunakan untuk mengembangkan

perangkat lunak yang menggunakan bentuk bahasa khusus atau notasi grafik yang

diselesaikan dengan syarat yang dimengerti pemakai. Proses-proses yang meliputi model ini

adalah requirement gathering, design strategy, implementation using 4GL, dan testing.

Page 10: Web viewPERANCANGAN SISTEM REPOSITORI PADA. ... pelayanannya dalam perpustakaan digital dengan dilengkapi pengelolaan perpustakaan melalui media sistem informasi

Cakupan aktifitas 4GT:

1. Pengumpulan kebutuhan.

2. Translasi kebutuhan menjadi prototype operasional, atau langsung melakukan

implementasi secara langsung dengan menggunakan bahasa generasi keempat (4GL)

jika aplikasi relatif kecil.

3. Untuk aplikasi yang cukup besar, dibutuhkan strategi perancangan sistem walaupun 4GL

akan digunakan.

4. Pengujian.

5. Membuat dokumentasi.

6. Melaksanakan seluruh aktifitas untuk mengintegrasikan solusi-solusi yang membutuhkan

paradigma rekayasa perangkat lunak lainnya.

Kelebihan dari 4GT diantaranya:

1. Pelanggan dapat menggambarkan kebutuhannya dalam suatu rancangan sistem dan secara

otomatis rancangan dapat diubah menjadi prototype operasional.

2. Penggunaan perangkat 4GT tidak membutuhkan pengetahuan bahasa pemrograman,

karena source code dapat dibangkitkan oleh sistem 4GT.

3. 4GT dapat mengurangi waktu pengembangan perangkat lunak dan meningkatkan

produktifitas manusia yang mengembangkannya.

Kekurangan 4GT adalah sebagai berikut:

1. Source code yang dihasilkan tidak efisien dan perawatan sistem perangkat lunak besar

yang dikembangkan menggunakan 4GT masih dipertanyakan.

2. Penggunaan 4GT masih terbatas pada aplikasi sistem informasi bisnis, khususnya analisis

informasi dan pelaporan yang mengacu pada database besar.

Page 11: Web viewPERANCANGAN SISTEM REPOSITORI PADA. ... pelayanannya dalam perpustakaan digital dengan dilengkapi pengelolaan perpustakaan melalui media sistem informasi

BAB 3

METODE PENELETIAN

Model pengembangan sistem yang dipilih penulis adalah Model Prototype. Setelah

memahami sistem yang ada pada saat observasi awal kemudian mengidentifikasi masalah

yang ada pada perpustakaan, alasan mengapa penulis menggunakan model prototype dalam

memecahkan masalah yang dihadapi perpustakaan Analisis Kesehatan Politeknik Kesehatan

Medan adalah:

1. Keinginan untuk bekerjasama dengan staff pengelola perpustakaan dan pemakai

dalam satu tim, untuk mendukung penerapan sistem yang diinginkan. Pengembang

dan pelanggan saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem.

2. Masalah yang timbul berpengaruh besar pada kegiatan pelayanan perpustakaan dan

membutuhkan perhatian khusus ditambah lagi jika solusi dari masalah yang ada

diperoleh dapat meningkatkan akreditas jurusan lewat perpustakaan sehingga

Pembuatan prototip dapat mempercepat proses pengembangan sistem selanjutnya

yaitu perancangan sistem repositori perpustakaan.

3. Pengembangan dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan

karena yang menjadi latar belakang perancangan sistem repository berdasarkan

instruksi staf pengelola perpustakaan.

4. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem mengingat target waktu yang

diperoleh dari staf pengelola perpustakaan.

Page 12: Web viewPERANCANGAN SISTEM REPOSITORI PADA. ... pelayanannya dalam perpustakaan digital dengan dilengkapi pengelolaan perpustakaan melalui media sistem informasi

BAB 4ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1 Tahap Analisis Kebutuhan

Mendengarkan staff pengelola perpustakaan. Pada tahap ini dilakukan

pengumpulan kebutuhan dari system dengan cara mendengar keluhan dari pengguna

perpustakaan dan staff pengelola perpustakaan. Kemudian mencari informasi bagaimana

system yang sedang berjalan untuk kemudian mengetahui masalah yang terjadi. Pada tahap

ini yang menjadi keluhan staff pengelola perpustakaan adalah cara mendigitalkan karya tulis

ilmiah dari mahasiswa dan dosen dan dari pengguna perpustakaan, mereka ingin

mendapatkan sumber informasi yang relevan yang mana dapat diakses dengan mudah dan

cepat.

4.2 Tahap Perancangan Repositori

Pada tahap ini yang dilakukan adalah Merancang dan Membuat Prototype. Pada

tahap ini, dilakukan perancangan dan pembuatan prototype system. Prototype yang dibuat

disesuaikan dengan kebutuhan system yang telah didefinisikan sebelumnya dari keluhan

pelanggan atau pengguna.

Repository merupakan Koleksi Deposit yang memiliki bentuk elektronik. Koleksi

Deposit meliputi karya ilmiah berupa tugas akhir, dan/atau kertas karya yang dihasilkan oleh

mahasiswa, dan karya ilmiah yang dihasilkan dosen berupa artikel, laporan penelitian, dan

karya lainnya tentang Politeknik Kesehatan Medan. Koleksi ini sifatnya adalah un-published

sehingga pemanfaatannya terbatas karena tidak dapat dipinjam ke luar dari perpustakaan dan

jumlahnya juga hanya satu eksemplar per judul.

Tujuan dari ketersediaan Repository ini bagi perpustakaan Analisis Kesehatan

Politeknik Kesehatan Medan adalah untuk perluasan pemanfaatan dan kemudahan akses

terhadap sumber daya informasi (Tugas akhir mahasiswa, karya ilmiah dosen berupa artikel

dan laporan penelitian) agar dapat digunakan oleh banyak pengguna (multi user) dalam waktu

yang bersamaan dan dapat dimanfaatkan dengan akses jarak jauh (remote access) tanpa

harus datang ke perpustakaan. Selain itu, Pemanfaatan sumber daya informasi elektronik

dapat dilakukan tidak hanya oleh pengguna dari internal institusi, akan tetapi dapat

dimanfaatkan oleh masyarakat luas dari manca negara apabila sumberdaya tersebut

dipublikasikan secara terbuka melalui Website perpustakaan.

Page 13: Web viewPERANCANGAN SISTEM REPOSITORI PADA. ... pelayanannya dalam perpustakaan digital dengan dilengkapi pengelolaan perpustakaan melalui media sistem informasi

4.2.1 Langkah kerja perancangan Repository

1. Dalam proses perancangan sebuah repositori perlu disiapkan: Prosedur

operasional (SOP) berkaitan dengan peraturan simpan karya ilmiah yang jelas,

Sarana dan Prasarana (hardware, software, jaringan, dll), Konten Repository, dan

SDM Pengelola Repository (pustakawan). Prosedur operasional : Sebelum

membangunnya diperlukan peraturan standar dan kebijakan dari pimpinan atau

stakeholderinstitusi, misalnya: peraturan simpan karya ilmiah. Hal ini bertujuan

untuk menghindari benturan kebijakan ketika proses penghimpunan koleksi

dilakukan. Dengan memiliki ijin dari pimpinan tinggi institusi maka para

pustakawan sudah mempunyai kewenangan penuh untuk melakukan kegiatannya

tanpa perlu ada kekuatiran munculnya hambatan secara personal atau organisasi.

Adanya prosedur operasional juga membantu permasalahan rawan tentang HAKI

(Hak Atas Kekayaan Intelektual). Sebagai contoh, pihak perpustakaan dapat

menerapkan sistem perjanjian hak atas publikasi karya ilmiah sivitas institusi.

Dengan sistem perjanjian yang jelas sewaktu proses serah terima dokumen karya

ilmiah, maka si pembuat karya atau pihak ketiga yang merasa dirugikan tidak

dapat menuntut pihak perpustakaan jika ada sesuatu yang melanggar aturan

HAKI atau flagiasi dalam suatu penerbitan karya ilmiah.

2. Menyediakan Komputer. Komputer merupakan alat utama untuk melakukan

segala aktifitas pemrosesan data. Dalam implementasi, di butuhkan sebuah

komputer utama yang bertindak sebagai server repositori. Didalam komputer

server inilah nantinya akan ditanam perangkat lunak sistem repositori. Komputer

yang akan digunakan sebagai server ini harus memiliki spesifikasi yang bagus

agar handal ketika diakses oleh banyak pemustaka (users).

3. Koneksi jaringan komputer.

Sebuah komputer server repositori harus terhubung dengan koneksi internet 24

jam yang stabil agar mudah diakses oleh pihak lain. Koneksi harus dilengkapi

dengan saringan keamanan agar tidak mudah diganggu dari pihak yang berniat

buruk. Kebutuhan bandwidth koneksi harus disesuaikan dengan jumlah

pengakses setiap harinya. Bentuk berkas digital yang rata-rata memiliki ukuran

besar dapat menghabiskan bandwidth jika jumlah pengunjungnya banyak. Untuk

Page 14: Web viewPERANCANGAN SISTEM REPOSITORI PADA. ... pelayanannya dalam perpustakaan digital dengan dilengkapi pengelolaan perpustakaan melalui media sistem informasi

masalah ini, pihak perpustakaan dapat berkoordinasi dengan unit teknologi

informasi di institusinya atau vendor telekomunikasi lain.

4. Alat bantu alih media:

Scanner digunakan sebagai alat pemindai media teks kedalam format digital.

Audio/Video Converter digunakan untuk mengkonversi data audio dari bentuk

kaset, audioCD, tape ke format multimedia masa kini seperti mp3,mp4, mpeg, dll.

MicroFilm Converter digunakan untuk menangkap gambar format microfilm

untuk diubah ke bentuk gambar/slide.

5. Memilih program aplikasi yang akan mengelola suatu sistem temu kembali

informasi. Disini, program aplikasi yang dipiih yaitu program aplikasi Dspace.

6. Instal beberapa progam atau aplikasi tambahan untuk menjalankan program

aplikasi Dspace. Progam tambahan itu adalah Oracle Java JDK (Java

Development Kit), Apache Maven 2.2.x (Java build tool), Apache Ant 1.7 or later

(Java build tool), Servlet Engine: (Apache Tomcat 5.5 or 6, Jetty, Caucho Resin

or equivalent) dan PostgreSQL / Oracle Database.

7. Menginstal program aplikasi Dspace.

Ekstrack source code DSpace yang telah di download (dspace-<version>-src-release.zip) ke drive "C:\" *langsung di root directory jangan di dalam folder lagi.

Buat sebuah folder kosong dengan nama "dspace" di drive "C:\"kemudian ada 2 folder dspace di drive C:\

"C:\dspace-5.0-src-release\" folder ini kita inisialkan sebagai [dspace-source] "C:\dspace" dan folder ini kita inisialkan sebagai [dpace] Selanjutnya buat dahulu database di postgreSQL

- Buka pgadmin dari postgresql (klik start => all program => postgresql => pgadmin).

- Seperti pada gambar diatas, klik kanan pada server "PostgreSQL 9.4" dan

pilih "connect"

Page 15: Web viewPERANCANGAN SISTEM REPOSITORI PADA. ... pelayanannya dalam perpustakaan digital dengan dilengkapi pengelolaan perpustakaan melalui media sistem informasi

- jika diminta password, masukan password user postgres sesuai saat install

postgresqlnya.

- Jika sudah terkoneksi, klik kanan pada "Login Roles" dan pilih "New

Login Roles"

- Pada tab "Properties" isikan Role Namenya "dspace" tanpa tanda petik.

- Pada tab "Definition" isikan passwordnya.

- Geser ke tab "Role privileges", centang semua opsi yang ada.

- Kalau sudah klik OK.

- Kemudian Klik kanan pada "Database" dan pilih "New Database"

- Pada tab "Properties" isikan Name-nya "dspace" (tanpa petik)

- pada owner pilih dspace.

- Geser ke tab "definition", pastikan encodingnya "UTF8". Setalah itu klik

OK.

Selanjutnya melakukan konfigurasi di source code dspace.

- Buka file [dspace-source]-build.properties dengan code editor

(sublime/komodo/notepad++)

- Lakukan konfigurasi pada tiap-tiap bagian. terutama pada konfigurasi

database, sesuaikan username dan password yang tadi dibuat pada pgadmin

postgresql.

- Jika internetnya memakai proxy, proxynya disetting juga.

Pastikan konfigurasi telah benar. selanjutnya adalah mem-build installation

package dspace.

- Pastikan drive C: masih memiliki ruang kosong minimal 4GB.

- Pastikan komputer terkoneksi internet dan lancar

- Pastikan juga data internet unlimited.

- Jika sudah beres semua, buka CMD dan "run as administrator"

- Kemudian masuk ke directory [dspace-source] dengan cara ketik "cd C:\

dspace-5.0-src-release" tanpa tanda petik kemudian tekan enter.

- Setelah masuk ketikan kode berikut "mvn package" dan tekan enter

- Tunggu proses builnya selesai.

Page 16: Web viewPERANCANGAN SISTEM REPOSITORI PADA. ... pelayanannya dalam perpustakaan digital dengan dilengkapi pengelolaan perpustakaan melalui media sistem informasi

Kalau sudah success ketikan kode berikut di CMD

- "cd dspace\target\dspace-installer" tanpa tanda petik dan tekan enter.

- "ant fresh_install" tanpa tanda petik dan tekan enter

Tunggu sampai proses ant installnya selesai.

Kalau sudah sukses build ant-nya, buka folder [dspace]/webapps atau C:\

dspace\webapps.

Copy paste folder xmlui ke dalam folder webapps dimana server tomcat.

- sebagai contoh saya pakai xampp, folder tomcat servernya ada di C:\xampp\

tomcat

- jadi saya copy paste folder xmlui yang ada di folder C:\dspace\webapps ke

folder C:\xampp\tomcat\webapps

kalau sudah, silahkan jalankan server tomcatnya

buka browser dan buka alamat dspacenya http://localhost:8080/xmlui

Page 17: Web viewPERANCANGAN SISTEM REPOSITORI PADA. ... pelayanannya dalam perpustakaan digital dengan dilengkapi pengelolaan perpustakaan melalui media sistem informasi

8. Untuk dapat mengakses Repositori melalui aplikasi Web Browser seperti Internet

Explorer, Mozilla Firefox, Opera, dan lain-lain, terlebih dahulu membuat situs

web Repositori dengan alamat / url : http://repository.poltekesmedan.ac.id. Situs

web ini akan memberikan petunjuk bagi pengguna untuk menelusur sumber

informasi yang dibutuhkan. Pada situs web juga disediakan 2 kotak pencarian

berdasarkan kata kunci yang dimasukkan (Nama pengarang dan Judul) dan tipe

dari sumber informasi yang dibutuhkan pengguna (Karya ilmiah, artikel, laporan

penelitian, dan e-book).

9. Manajemen SDM Pengelola Sistem Repositori

Secara idealnya, untuk menangani sistem repositori perlu disediakan beberapa

SDM dengan bidang pekerjaannya sebagai berikut :

Pustakawan.

Tenaga pustakawan merupakan tenaga inti untuk proses terkait dengan

klasifikasi jenis konten, penentuan subject, serta lainnya.

EDP (Entry Data Processing).

Tenaga EDP lebih terfokus pada pekerjaan yang bersifat teknis dalam

pengolahan material konten. Selain melakukan entri data dan unggah

konten kedalam sistem, mereka juga memiliki tugas melakukan proses

alihmedia serta pengolahan data lanjutan pasca alihmedia seperti :

watermark, proteksi, dll. Seorang tenaga EDP tidak harus mempunyai

latar belakang perpustakaan. Mereka bisa berasal dari tenaga administrasi

Page 18: Web viewPERANCANGAN SISTEM REPOSITORI PADA. ... pelayanannya dalam perpustakaan digital dengan dilengkapi pengelolaan perpustakaan melalui media sistem informasi

perpustakaan atau bisa juga merekrut mahasiswa magang dan tenaga kerja

praktek.

Teknisi Teknologi Informasi (TI).

Tenaga Teknisi TI bertugas untuk merawat sistem dari kendala teknis

yang dapat terjadi setiap saat. Beberapa hal yang menjadi tugas tim teknis

TI adalah: Melakukan backup data setiap periode untuk menghindari

kehilangan data akibat hal-hal tidak terduga, Memperbaiki dan merawat

komputer dan alat kerja yang digunakan oleh tenaga pustakawan dan

EDP.

10. Pemeliharaaan Data dan Keamanan.

Sistem repositori perlu dimonitoring selalu dari gangguan yang dapat merusak

data ataupun sistem itu sendiri. Gangguan ini dapat berasal dari serangan virus

dan sejenisnya. Adanya penyusup (cracker) yang ingin mencuri data dan akses

ke server juga bisa menjadi masalah yang perlu diwaspadai. Tindakan antisipasi

untuk menjaga keamanan dari hal yang tidak diinginkan adalah sbb:

Selalu melakukan backup data berkala secara rutin. Sehingga terjadi

kerusakan data maka bisa segera dilakukan proses restorasi.

Melakukan pembaharuan patch securitysistem operasi yang sedang

digunakan.

Melakukan kegiatan “Ronda Server” untuk membersihkan aplikasi

penyusup (trojan).

Melakukan seting / konfigurasi sistem secara benar.

Page 19: Web viewPERANCANGAN SISTEM REPOSITORI PADA. ... pelayanannya dalam perpustakaan digital dengan dilengkapi pengelolaan perpustakaan melalui media sistem informasi

BAB 5

PENUTUP

Kesimpulan

Informasi dan teknologi komunikasi telah mengubah kompleksitas perpustakaan

dalam skala besar. Perubahan pada pemrosesan informasi, penyimpanan, dan teknologi

komunikasi yang berlangsung cepat telah membuat suatu revolusi peran perpustakaan di

dunia untuk mendistribusikan layanan informasinya kepada pengguna perpustakaan.

Berdasarkan kebutuhan pelanggan (Staff Pengelola Perpustakaan Analisis Kesehatan

Politeknik Kesehatan Medan), pengembang sistem merancang sistem repositori bagi staf

pengelola perpustaan yang memiliki manfaat :

Untuk mengumpulkan konten dalam satu lokasi sehingga mudah untuk

ditemukan kembali.

Untuk menyimpan dan melestarikan aset intelektual sepanjang waktu.

Untuk menyediakan akses terbuka terhadap karya intelektual institusi kepada

khalayak umum.

Untuk menciptakan visibilitas global bagi hasil karya ilmiah institusi.

Page 20: Web viewPERANCANGAN SISTEM REPOSITORI PADA. ... pelayanannya dalam perpustakaan digital dengan dilengkapi pengelolaan perpustakaan melalui media sistem informasi

Daftar Pustaka

http://perpustakaan.unhasy.ac.id/gdl42/files/disk1/43/jiunikaha--fppti-2106-2-hasan.pdf

(Strategi Membangun dan Mengelola Institutional Repository Pada Lingkup Perguruan

Tinggi, Penulis Nur Hasan)

repository.usu.ac.id (PANDUAN OPERASIONAL PROGRAM APLIKASI DSPACE

UNTUK PENGELOLAAN USU REPOSITORY)

digilib.uin-suka.ac.id {PENGELOLAAN INSTITUTIONAL REPOSITORPERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI (Studi Kasus di Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)}

www. dspace .org (Alamat situs program aplikasi Dspace)