ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP...

167
ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP PEDAGANG PAKAIAN PASAR BLOK A JAKARTA SELATAN YANG TERELOKASI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: RAHMAH ADHAWIYAH NIM: 1113054100037 PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/2017 M

Transcript of ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP...

Page 1: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP PEDAGANG

PAKAIAN PASAR BLOK A JAKARTA SELATAN YANG TERELOKASI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial

(S.Sos)

Oleh:

RAHMAH ADHAWIYAH

NIM: 1113054100037

PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2017 M

Page 2: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar
Page 3: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar
Page 4: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya sendiri yang diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 (S1)

Jurusan Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini, telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari saya terbukti bahwa dalam penulisan skripsi ini

bukan hasil karya saya sendiri atau merupakan hasil jiplakan dari

karya orang lain (plagiat), maka saya bersedia menerima sanksi yang

berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 26 Oktober 2017

Rahmah Adhawiyah

Page 5: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

i

ABSTRAK

RAHMAH ADHAWIYAH

Analisis Dampak Sosial Ekonomi Terhadap Pedagang Pakaian Pasar Blok A

Jakarta Selatan Yang Terelokasi.

Skripsi ini berjudul “Analisis Dampak Sosial Ekonomi Terhadap

Pedagang Pakaian Pasar Blok A Jakarta Selatan Yang Terelokasi.” Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses relokasi terhadap pedagang

pakaian Pasar Blok A. Penelitian ini juga menganalisis dampak segi sosial dan

ekonomi terhadap pedagang pakaian Pasar Blok A yang terelokasi ke Taman

Sambas, Kebayoran Baru. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian

kualitatif dengan analisis deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui

wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Dalam hal ini penulis menganalisis

data-data yang terkumpul dari hasil wawancara, buku, jurnal, tesis, skripsi,

internet dan lainnya. Adapun narasumber dari penelitian ini terdiri dari,

Koordinator Pasar Blok A, para pedagang pakaian Pasar Blok A dan pembeli.

Dari analisis dan interpretasi atas data yang ada diperoleh menunjukkan

bahwa dari dampak sosial ekonomi para pedagang pakaian Pasar Blok A yang

terelokasi diawali adanya proses relokasi dikarenakan pasar akan direvitalisasi

sehingga para pedagang harus direlokasi. Tetapi, para pedagang merasa keberatan

untuk direlokasi. Maka adanya proses relokasi pun seperti: segi sosialisasi,

pertemuan serta musyawarah yang dilakukan PD. Pasar Jaya dan para pedagang,

kemudian para pedagang menandatangani surat persetujuan untuk relokasi.

Program revitalisasi dan relokasi Pasar Blok A ini pun telah sesuai dengan

ketentuan dan perundangan yang telah berlaku yaitu Undang-Undang Peraturan

Daerah (PERDA) No.3 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Area Pasar dan Peraturan

Presiden Nomor 112 tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar

Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern. Setelah terelokasi ke Tempat

Penampungan Sementara (TPS) yang letaknya di Taman Sambas, Jakarta Selatan.

Para pedagang mengalami adanya dampak segi sosial dan ekonomi selama

berdagang di TPS. Perbedaan yang sangat signifikan ketika pedagang menempati

TPS dan berjualan di sana, pedagang mengalami penurun omzet terlihat dari

kondisi TPS yang kurang strategis dan jauh dari angkutan umum sehingga kurang

menariknya perhatian orang untuk berbelanja di TPS. Selain penurunan omzet

adanya persaingan antar para pedagang dan interaksi para pedagang yang kurang

begitu kuat, sehingga timbullah dampak segi sosial ekonomi terhadap pedagang

yang terelokasi.

Kata Kunci: Dampak Sosial Ekonomi, Kesejahteraan Sosial, Pedagang Pakaian

Pasar Blok A, Relokasi.

Page 6: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah

SWT, atas rahmat dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena

keterbatasan dan kemampuan penulis, baik dari materi, penulisan, maupun

sistematika pembahasannya. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang

membangun guna perbaikan skripsi ini lebih lanjut, penulis akan menerima

dengan senang hati.

Penulis mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada seluruh pihak

yang telah membantu dan memberikan kontribusi dalam penyelesaian skripsi ini

yang berjudul “Analisis Dampak Sosial Ekonomi Terhadap Pedagang

Pakaian Pasar Blok A Jakarta Selatan Yang Terelokasi” Setulus dan sepenuh

hati, penulis sadar bahwa tidak akan sanggup menghadapi dan mengatasi

rintangan yang menganggu lancarnya penulisan skripsi ini, tanpa adanya bantuan

dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan yang

berharga ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang tulus pada yang

terhormat:

1. Bapak Dr. Arief Subhan, MA. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 7: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

iii

2. Ibu Lisma Dyawati Fuaida, M.Si. Selaku Ketua Program Studi

Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Ibu Hj. Nunung

Khairiyah, MA. Selaku Sekretaris Program Studi Kesejahteraan Sosial.

3. Bapak Prof. Dr. Asep Usman Ismail, M.A. Selaku Dosen Pembimbing

Akademik Penulis.

4. Bapak Dr. Tantan Hermansah, M.Si. Selaku Dosen Pembimbing yang

telah membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Seluruh dosen dan staf pengajar Program Studi Kesejahteraan Sosial UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

yang telah memberikan ilmu-ilmu pengetahuan mengenai Kesejahteraan

Sosial maupun bidang keilmuan lainnya.

6. Terima kasih penulis ucapkan kepada kedua Orang tua tercinta, yaitu

Ayahanda H. Ali Rudi dan Ibunda Hj. Nursidah yang telah membesarkan

dan mencurahkan kasih sayangnya kepada penulis, sehingga atas doa,

dorongan semangat, dukungan moril maupun materil penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak Maraden Tambunan, S.Sos. Sebagai Koordinator Pasar Blok A,

yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di

Pasar Blok A dan telah bersedia menjadi narasumber untuk penelitian

penulis. Serta pedagang Pakaian Pasar Blok A, yang telah berbagi

informasi terkait relokasi serta mendukung penulisan skripsi ini.

Page 8: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

iv

8. Teman dekat saya Rama Adli Zain yang sudah meluangkan waktunya

untuk memberikan motivasi, membantu dan memberikan dukungan serta

doa agar penulis bisa cepat dalam menyelesaikan skripsi.

9. Teman-Teman sepermainan Anin, Julia, Mila, Wita, Tata, Elita, dan Noor

yang sudah menemani selama 4 tahun perjalanan perkuliahan di kelas dan

kebersamaannya untuk saling memotivasi satu sama lain dalam menyusun

skripsi. Semoga nanti kita akan terus tetap bersama dalam kesuksesan

aminnn.

10. Teman penulis sejak SMA Maria Linda Siagian, teman kampus penulis

Imez haleematussadiah yang berbeda jurusan dan Tiara Azaria Amanda,

sekar rini teman sejak SMP yang telah mendukung dan membantu penulis

untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

11. Teman-Teman Kessos Angkatan 2013, yang tidak dapat disebutkan satu

persatu. Terima Kasih atas kebersamaan dan dukungan satu sama lain

selama menjalani pendidikan bareng selama perkuliahan. Setelah lulus

nanti penulis pasti akan merindukan teman-teman dan suasana kelas yang

selalu ramai.

12. Teman-Teman HMJ Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Periode 2014-2015 yang telah berproses dalam organisasi bersama.

13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak

membantu hingga terselesaikannya skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,

mengingat kemampuan dan keterbatasan waktu penulis. Akhir kata, semoga Allah

Page 9: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

v

SWT melimpahkan keberkahan kepada semua pihak yang telah membantu penulis

dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

Jakarta, 26 Oktober 2017

Rahmah Adhawiyah

Page 10: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah............................................... 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................ 8

D. Tinjauan Pustaka .............................................................................. 9

E. Metode Penelitian........................................................................... 11

F. Sistematika Penulisan .................................................................... 19

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Dampak ........................................................................ 20

B. Pengertian Kesejahteraan Sosial dan Indikator Kesejahteraan ...... 21

1. Pengertian Kesejahteraan Sosial ................................................ 21

2. Indikator Kesejahteraan ............................................................. 24

3. Kebijakan Kesejahteraan Sosial ................................................ 25

4. Relokasi dan Kesejahteraan Sosial ............................................ 27

C. Kesejahteraan Ekonomi ................................................................. 28

1. Definisi Kesejahteraan Ekonomi ............................................... 28

D. Perilaku Sosial ................................................................................ 31

E. Proses Ekonomi .............................................................................. 35

1. Produksi ..................................................................................... 35

2. Distribusi ................................................................................... 36

3. Konsumsi ................................................................................... 37

F. Pasar ............................................................................................... 37

Page 11: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

vi

G. Pelaku Pasar ................................................................................... 40

H. Pedagang ........................................................................................ 40

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Singkat Pasar Blok A ........................................................ 42

1. Dasar Hukum Pendirian Pasar Blok A ...................................... 45

2. Landasan Operasional ................................................................ 46

B. Profil Perusahaan Daerah Pasar Jaya ............................................. 46

1. Tentang PD. Pasar Jaya .............................................................. 46

2. Sejarah Singkat Perusahaan ....................................................... 47

3. Profil Umum Pasar Blok A ........................................................ 47

C. Jenis Barang Yang Diperjual Belikan ............................................ 48

D. Kuantitas Hunian Di Setiap Lapak ................................................. 49

E. Dinamika Penjual dan Pembeli ...................................................... 53

1. Profil Pembeli ............................................................................ 55

F. Profil Pedagang Pakaian Pasar Blok A .......................................... 57

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS

A. Proses Relokasi Pedagang Pakaian Pasar Blok A .......................... 59

B. Dampak Sosial Ekonomi Terhadap Pedagang Pakaian

Yang Terelokasi ............................................................................. 73

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................................... 95

B. Saran ............................................................................................... 99

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 100

LAMPIRAN ........................................................................................................ 105

Page 12: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Tipologi Informan Pasar Blok A Fatmawati Jakarta Selatan ................. 16

Tabel 4.1 Rata-rata Pendapatan Pedagang Pakaian dari Tahun 2015 hingga

2017.. ..................................................................................................... 88

Tabel 4.2 Pengeluaran Perbulan Pedagang Pasar Blok A yang Terelokasi ... ……90

Page 13: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 ............................................................................................................ 50

Gambar 3.2 ............................................................................................................. 51

Gambar 3.3 ............................................................................................................. 55

Gambar 4.1 ............................................................................................................. 60

Gambar 4.2 ............................................................................................................. 63

Gambar 4.3 ............................................................................................................. 74

Gambar 4.4 ............................................................................................................. 75

Gambar 4.5 ............................................................................................................. 76

Gambar 4.6 ............................................................................................................. 79

Gambar 4.7 ............................................................................................................. 89

Page 14: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Observasi Ke Tempat Penampungan Sementara

(TPS) Pasar Blok A Jakarta Selatan.

Lampiran 2. Pedoman Wawancara Koordinator Pasar Blok A.

Lampiran 3. Pedoman Wawancara Pedagang Pakaian

Lampiran 4. Pedoman Wawancara Pembeli

Lampiran 5. Transkip Wawancara Koordinator Pasar Blok A

Lampiran 6. Transkip Wawancara Pedagang Pakaian 1

Lampiran 7. Transkip Wawancara Pedagang Pakaian 2

Lampiran 8. Transkip Wawancara Pedagang Pakaian 3

Lampiran 9. Transkip Wawancara Pedagang Pakaian 4

Lampiran 10. Transkip Wawancara Pedagang Pakaian 5

Lampiran 11. Transkrip Wawancara Pedagang Pakaian 6

Lampiran 12. Transkip Wawancara Pembeli 1

Lampiran 13. Transkip Wawancara Pembeli 2

Lampiran 14. Lampiran Gambar

Page 15: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

DKI Jakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang menjadikan

pembangunan dan pertumbuhan ekonomi sebagai tujuan yang hendak dicapai.

Banyaknya pembangunan-pembangunan ruang privat sehingga kurangnya ruang

publik, hal ini sejalan dengan pernyataan dari Henry Shaftoe yang mengatakan

bahwa masalah di perkotaan adalah tidak ramahnya pembangunan terhadap ruang

publik.1

Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

Tradisional dan Pasar Modern. Menurut sifat pendistribusiannya pasar dapat

digolongkan menjadi dua yaitu Pasar Eceran dan Pasar Perkulakan atau Grosir.2

Pasar Eceran adalah orang-orang atau toko yang kerja utamanya mengecerkan

barang dan sangat penting dalam proses penyaluran barang dan jasa.3 Pasar

Tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh Pemerintah.

Salah satunya yaitu Pasar Tradisional Pasar Blok A Fatmawati Jakarta

Selatan yang dibangun dan di kelola oleh pemerintah dengan memiliki luas lahan

sekitar 4.093 meter persegi, jumlah pedagang sebanyak 620 lebih pedagang dan

1Henry Shaftoe, Convivial Urban Space: Creating Effective Public Places, (London,

Eartscan, 2008). h.5. 2Ayu Setyaningsih, (2014), “Dampak Sosial Ekonomi Relokasi Pasar Satwa”, (Skripsi

S1 Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta,2014) h. 2. 3 Buchari Alma, Kewirausahaan, (Bandung: Alfabeta,2011), h. 146.

Page 16: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

2

mempunyai 630 tempat usaha.4 Pasar Blok A merupakan pasar terlama yang

berada di daerah Fatmawati, pasar tersebut selalu terlihat ramai dengan

pengunjung ataupun pembeli dengan banyak berbagai macam jenis dagangan

yang di perdagangkan. Selain itu Pasar Blok A termasuk pasar yang sangat

strategis sehingga Pasar Blok A mudah untuk di jangkau karena banyaknya

angkutan umum yang melewati Pasar Blok A.

Tetapi, keadaan bangunan Pasar Blok A pun terlihat sangat sudah tidak

layak di karenakan faktor bangunan pasar yang sudah lama dan sudah berdiri

selama 44 tahun. Selain bangunan yang sudah tua, Pasar Blok A pernah

mengalami kebakaran sehingga bangunan pun menjadi memprihatinkan dan masa

hak pemakaian Pasar Blok A telah habis selama 20 tahun. Akhirnya, dari kondisi

yang seperti itu maka dalam mengoptimalkan fungsi pasar, Pemprov DKI Jakarta

menerapkan kebijakan berupa revitalisasi untuk memperbagus kembali bangunan

pasar yang sudah terlihat tidak layak dan masa hak pemakaian pasar yang telah

habis. Sesuai kebijakan pemerintah yang dikatakan oleh Menteri Perdagangan

Thomas Lembong.

“Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi apabila Pemerintah Daerah

(PEMDA) mengusulkan pasar yang akan direvitalisasi yaitu pasar yang usianya

sudah lebih dari 20 tahun, pasar yang mengalami bencana kebakaran, pasca

bencana alam, atau konflik sosial, dan pasar yang belum memiliki bangunan

utama”.5

4Anonim, Pasar blok a di revitalisasi, Artikel diakses pada 24 Desember 2017 melalui

http://poskotanews.com/2015/06/26/pasar-blok-a-direvitalisasi-disiapkan-403-penampungan-

sementara/ 5Dina Rayanti, “4 Kriteria Pasar Tradisional Yang Bisa Direvitalisasi” Artikel diakses

pada 06 November 2017 melalui https://m.detik.com/finance/berita-ekonomi-bisnis/3134012/ini-4-

kriteria-pasar-tradisional-yang-bisa-direvitalisasi

Page 17: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

3

Salah satu bentuk kebijakan revitalisasi pasar adalah membangun

bangunan baru dengan merelokasi para pedagang yaitu pemindahan pasar dari

satu tempat ke tempat yang lain dan merelokasi pedagang ke Tempat

Penampungan Sementara (TPS) yang sudah disediakan di Taman Sambas

Kelurahan Pulo Kebayoran Baru. Dengan adanya relokasi ini agar perekonomian

pedagang tetap terus berjalan.

Pasar yang memiliki luas lahan sekitar 4.093 meter persegi itu akan

terintegrasi dengan Mass Rapid Transit (MRT), pada bagian atas pasar terdapat

sebuah hotel dan menyambung stasiun layang MRT bangunan tersebut akan

segera dilaksanakan pada pertengahan tahun 2015 mendatang.6

Program revitalisasi dan relokasi Pasar Blok A ini pun telah sesuai dengan

ketentuan dan perundangan yang telah berlaku yaitu Undang-Undang Peraturan

Daerah (PERDA) No.3 Tahun 2009 tentang pengelolaan area pasar dan juga

Peraturan Presiden Nomor 112 tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar

Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern.7

Selain itu menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia tentang

Pengembangan, Penataan, dan Pembinaan Pasar Rakyat, Pusat Perbelanjaan dan

Toko Swalayan sesuai Pasal 6 ayat 2 pembangunan dan/atau revitalisasi fisik

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan upaya perbaikan dan

peningkatan sarana fisik baik dari segi luas maupun kualitas bangunan yang

6Anonim, “Pasar Blok A Fatmawati” Artikel diakses pada 24 Desember 2017 melalui

http://www.pasarjaya.co.id/berita/detail/Pasar-Blok-A-Fatmawati 7 Peraturan Daerah Kota Jakarta Nomor 3 Tahun 2009, Artikel di akses pada 18 Maret

2017 dari

pasarjaya.co.id/_assets/files/about/Peraturan_Daerah_Nomor_3_Tahun_2009_Pengelolaan_Area_

Pasar.doc

Page 18: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

4

berpedoman pada Standar Nasional Indonesia Pasar Rakyat yang meliputi:

Kondisi fisik bangunan berpedoman pada desain standar puwarupa pasar rakyat,

zonasi pasar yang diperdagangkan, sarana kebersihan, kesehatan, keamanan,

lingkungan dan kemudahan akses transportasi.8

Pihak PD. Pasar Jaya menggunakan lahan dinas pertamanan DKI Jakarta

Selatan seluas 1.200 meter persegi untuk dibangunnya Tempat Penampungan

Sementara. Sejak tanggal 20 Oktober 2015 para pedagang pun terelokasi ke

Tempat Penampungan Sementara (TPS). Manajer Area Wilayah 1 PD. Pasar Jaya,

Nurman Adhi Permana mengatakan pihaknya menyediakan Tempat Penampungan

Sementara tersebut pun memiliki 2 Lantai, 283 kios yang berukuran 2x2,5 meter

dan 131 los dengan sistem setiap pedagang yang mempunyai beberapa toko hanya

mendapatkan 1 toko atau kios ditempat penampungan sementara.9 Pedagang yang

akan menempati TPS adalah pedagang yang memiliki surat izin pemakaian tempat

usaha atau pedagang tetap.

Dengan adanya revitalisasi dan relokasi Pasar Blok A, pedagang pun

keberatan untuk direlokasi ke tempat penampungan sementara dikarenakan

mereka sudah berdagang lama di Pasar Blok A, masyarakat juga sudah banyak

yang mengetahui dan berbelanja di Pasar Blok A, pedagang takut kehilangan para

pelanggan ataupun pembeli. PD. Pasar Jaya pun memberikan sosialisasi dan

pendekatan kepada semua pedagang dengan memberi tahu tujuan dengan adanya

revitalisasi dan relokasi pasar. PD. Pasar Jaya menjelaskan bagaimana

8 Rancangan Peraturan Presiden Republik Indonesia, Artikel di akses pada tanggal 06

November 2017 dari www.kemendag.go.id>files>2016/03/24 9Anonim, “Pasar Blok A Direvitalisasi, Disiapkan 403 Penampungan Sementara”,

Artikel di akses pada tanggal 18 Maret 2017 dari http://poskotanews.com/2015/06/26/pasar-blok-

a-direvitalisasi-disiapkan-403-penampungan-sementara/

Page 19: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

5

penanganan pasar seperti apa dan ini sifatnya sementara tidak permanen.10

Sekitar

86% pedagang setuju dan menerima untuk direlokasi dengan tujuan untuk

kebaikan mereka. Karena, melihat kondisi pasar yang sudah tua dan tidak layak

melainkan juga takut terjadi hal yang tidak diinginkan dan tidak dapat menarik

perhatian orang banyak.11

Semenjak terelokasi dari Pasar Blok A ke Tempat Penampungan

Sementara, pedagang pun merasakan dampak dari adanya relokasi seperti dampak

dari segi sosial dan ekonomi, Contohnya dampak sosial setelah di relokasi yaitu

interaksi antar pedagang kurang kuat mereka hanya berinteraksi dengan kios-

kiosnya yang berdekatan saja dan adanya persaingan harga antar pedagang yang

signifikan.

Dampak ekonomi seperti omset yang mereka terima turun dari seperti

biasanya, Salah satu pedagang yang mengalami dampak dari adanya relokasi

pasar ini adalah pedagang pakaian yang berada di Tempat Penampungan

Sementara (TPS). Pedagang pakaian ini mengalami adanya dampak dari relokasi

Pasar Blok A ke Tempat Penampungan Sementara seperti salah satunya pedagang

pakaian lengkap yang merasakan penurunan omset yang sangat jauh dari seperti

biasanya, menurut bapak h. Hermantaher ”omset yang saya terima sangat jauh

seperti saat berdagang di Pasar Blok A, penurunan omset disini saya mengalami

dari hasil pendapatan sehari bisa mendapatkan 1 sampai 3 juta ketika berdagang

di Pasar Blok A, tetapi di TPS sehari saya hanya bisa mendapatkan 50ribu

10

Wawancara pribadi dengan Bapak Maraden Tambunan selaku koordinator pasar blok a,

pada tanggal 15 Maret 2017, pukul 10.00 di pasar Blok a. 11

Anonim, Artikel diakses pada tanggal 18 Maret 2017 dari

http://www.gresnews.com/berita/esai_foto/12252710-menanti-wajah-baru-pasar-blok-a/

Page 20: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

6

sampai 100ribu saja”.12

Selain bapak h.hermantaher para pedagang pakaian yang

lain pun sama merasakan penurunan omset seperti ibu erna pedagang pakaian

busana muslim “selama pindah ke TPS saya tidak mendapatkan omset seperti

biasanya, pernah seminggu tidak ada pemasukan sama sekali terkadang sehari

hanya mendapatkan 100rb saja. Ketika di Blok A sehari saya bisa mendapatkan

1juta bahkan lebih”.13

Hampir semua para pedagang pakaian merasakan adanya

dampak ekonomi dengan penurunan omset yang sangat jauh jika dibandingkan

saat mereka masih berdagang di Pasar Blok A.

Omset atau putaran uang sehari seluruh pedagang ketika masih di Pasar

Blok A pun kurang lebih mencapai 800juta seharinya. Tetapi setelah di relokasi

putaran uang perhari seluruh pedagang hanya mencapai 300juta.14

Selain omset

yang turun para pedagang juga merasakan bahwa para pembeli pun sedikit yang

datang atau berbelanja ke tempat yang sekarang dan lebih memilih berbelanja ke

Pasar Cipete atau Pasar Mede yang lokasinya mudah dijangkau dengan angkutan

umum. Jumlah pedagang Pasar Blok A yang sekitar 620 pedagang sekarang

berkurang menjadi 398 pedagang yang menempati TPS, banyak para pedagang

yang sudah tidak berjualan atau menutup kiosnya dikarenakan TPS sangat sepi

dengan pengunjung atau pembeli.

Program relokasi ini memiliki tujuan agar pedagang Pasar Blok A tidak

ditinggalkan oleh para pelanggan dan masih bisa menjalankan aktifitasnya dengan

12

Wawancara pribadi dengan Bapak H. Hermantaher salah satu pedagang pakaian Pasar

Blok A, pada tanggal 15 Maret 2017, pukul 11.30 di Pasar Blok A. 13

Wawancara pribadi dengan Ibu Erna salah satu pedagang pakaian Pasar Blok A, pada

tanggal 15 Maret 2017, pukul 13.00 di Pasar Blok A. 14

Wawancara pribadi dengan Bapak Maraden Tambunan selaku koordinator Pasar Blok

A, pada tanggal 15 Maret 2017, pukul 10.00 di Pasar Blok A.

Page 21: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

7

berdagang. Mampu mengatasi kelemahan atau memperbagus utama Pasar

Tradisional Blok A yang bangunannya sudah tua, agar dapat meningkatkan

kualitas pelayanan dan daya tampung pedagang serta pembeli serta makin

menarik pandangan semua orang.

Karena pada dasarnya sebelum terjadi relokasi para pedagang pun tidak

mengalami adanya dampak dari segi sosial dan ekonomi. Maka peneliti akan

melakukan penelitian mengenai Analisis Dampak Sosial Ekonomi Terhadap

Pedagang Pakaian Pasar Blok A Jakarta Selatan Yang Terelokasi.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Masalah yang diangkat dalam penulisan ini cukup luas jika diteliti secara

menyeluruh. Maka dari itu, diperlukan pembatasan masalah agar sesuai dengan

tema penulisan. Ada sekitar 620 pedagang Pasar Blok A yang terelokasi. Untuk

kebutuhan penelitian ini, kajian akan difokuskan kepada pedagang pakaian yang

terelokasi yang berjumlah 59 pedagang yang berada di TPS.

Untuk memfokuskan kajian, pokok permasalahan diturunkan dalam

rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana proses relokasi pedagang pakaian di Pasar Blok A?

2. Bagaimana dampak sosial ekonomi terhadap pedagang pakaian Pasar Blok

A yang terelokasi?

Page 22: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang berjudul “Analisis Dampak Sosial

Ekonomi Terhadap Pedagang Pakaian Pasar Blok A Jakarta Selatan Yang

Terelokasi” adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui proses relokasi pedagang pakaian di Pasar Blok A

b. Untuk mengetahui dampak sosial ekonomi terhadap pedagang pakaian

Pasar Blok A yang terelokasi.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi bagi peneliti

selanjutnya yang akan melakukan pengembangan penelitian serupa, penelitian ini

dapat menambah wawasan bagi peneliti berkaitan dengan konsep dan metodologi

penelitian, penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai dampak sosial

ekonomi terhadap pedagang yang terelokasi. Disisi lain penelitian ini diharapkan

dapat menjadi bahan referensi untuk menambah ilmu atau wawasan mengenai

program-program atau kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan keberfungsian

sosial suatu pihak menjadi lebih baik lagi.

Page 23: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

9

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan

pembaca tentang Analisis Dampak Sosial Ekonomi Terhadap Pedagang Pakaian

Pasar Blok A Jakarta Selatan Yang Terelokasi.

D. Tinjauan Pustaka

Setelah penulis membaca, mempelajari dan mencari judul skripsi dan tesis,

ditemukan beberapa judul skripsi dan tesis yang membahas tentang dampak sosial

ekonomi terhadap relokasi pedagang pasar tradisional dan kaitannya dengan

pihak-pihak yang menjalankannya, diantaranya:

1. Skripsi yang berjudul: Dampak Sosial Ekonomi Relokasi Pasar Pada

Pedagang Burung dari Ngasem ke Dongkelan.

Penulis : Tri Arif Mudhito

NIM : 08413244034

Prog. Studi : Jurusan Sosiologi Universitas Negeri Yogyakarta.

Lulus : 2012 M

Masalah yang dibahas dalam skripsi ini adalah, pertama: bagaimana

perubahan sosial yang terjadi seperti sistem sosial interaksi personal setelah

relokasi pasar burung dari ngasem ke pasty? Kedua: bagaimana interaksi

sosial antara pedagang burung lama, dengan pedagang burung baru?

Perubahan sosial yang terjadi dari segi lokasi sangat meningkat dari lokasi

Page 24: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

10

yang sebelumnya tetapi interaksi antara pedagang baru dengan pedagang

lama pun terjadinya persaingan harga. Terdapat interaksi yang kurang begitu

kuat karena pedagang yang lama dan baru tidak saling mengenal. Segi

dampak ekonomi yang timbul seperti penurunan pendapatan rata-rata

meskipun lambat-laun pendapatan itu perlahan kembali pulih seiring dengan

berjalannya waktu.15

2. Jurnal Ilmiah yang berjudul: Dampak Relokasi Pasar Studi Kasus di Pasar

Sampangan Kota Semarang.

Penulis : Dra.Susilo Endrawanti,M.Si.

Universitas : UNTAG Semarang

Masalah yang dibahas dalam jurnal ini adalah: apakah ada dampak yang

mempengaruhi individu atau antar kelompok para pedagang? Dampak dari

masyarakat sekitar pasar? Dengan perpindahan para pedagang ke Pasar

Sampangan baru, tidak diikuti dengan peningkatan pendapatan, ada

kecenderungan merugi jika dibandingkan waktu masih berjualan di tempat

yang lama.16

3. Skripsi yang berjudul: Dampak Sosial Ekonomi Relokasi Pasar Satwa

Penulis : Ayu Setyaningsih

Prog. Studi : Jurusan Ekonomi Pembangunan Universitas Atma Jaya

Yogyakarta.

15

Tri Arif Mudhito, “Dampak Sosial Ekonomi Relokasi Pasar Pada Pedagang Burung

dari Ngasem ke Dongkelan,” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta,

2012). 16

Susilo Endrawanti, “Dampak Relokasi Pasar Studi Kasus di Pasar Sampangan Kota

Semarang,”(Jurnal Ilmiah, UNTAG Semarang, 2012).

Page 25: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

11

Lulus : 2014 M

Masalah yang dibahas dalam skripsi ini adalah: untuk mengetahui dan

menganalisis dampak sosial ekonomi relokasi pasar terhadap pedagang

PASTY (Pasar Satwa Dan Tanaman Hias Yogyakarta) serta pendapat

pedagang pasar terhadap PASTY setelah pemindahan dari Pasar Ngasem.

Setelah dengan adanya relokasi, relokasi Pasar Ngasem membawa dampak

positif dan negatif bagi kehidupan sosial pedagang pasar tradisional.

menyatakan bahwa relokasi efektif dapat meningkatkan pendapatan

pedagang.17

E. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif,

yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang

dialami oleh masyarakat misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-

lain.18

Menurut Bogdan dan Taylor, metodologi kualitatif sebagai prosedur yang

menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang

perilaku yang dapat diamati.19

17

Ayu Setaningsih, “Dampak Sosial Ekonomi Relokasi Pasar Satwa”(Skripsi S1 Fakultas

Ekonomi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2014). 18

Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi (Bandung: PT REMAJA

ROSDAKARYA, 2007), h. 6. 19

Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survai (Jakarta: LP3ES,

1989), h.30.

Page 26: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

12

2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Tempat Penampungan Sementara (TPS) Pasar

Blok A yang lokasinya di Taman Sambas Kelurahan Pulo Kebayoran Baru Jakarta

Selatan.

a. Pasar Blok A Fatmawati Jakarta Selatan merupakan Pasar Tradisional

yang terletak di daerah Fatmawati dan Pasar Blok A pun merupakan

pasar lama yang lengkap dengan berbagai macam jenis dagangan dan

ramai oleh pengunjung. Saat ini di depan jalan Pasar Blok A akan

dibangun halte MRT dan Pasar Blok A akan terintegrasi dengan hotel

dan halte tersebut.

b. Lokasi penelitian mudah dijangkau saat melakukan kegiatan

penelitian.

c. Waktu Penelitian dimulai dari bulan Juni 2017 sampai September

2017.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan informasi dilakukan dengan wawancara dan

observasi.

a. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu

dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan

pertanyaan dan terwawancara (interview) yang memberikan jawaban atas

Page 27: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

13

pertanyaan itu.20

Ada salah satu metode dalam wawancara yaitu metode

wawancara mendalam. Secara umum adalah proses memperoleh keterangan untuk

tujuan penlitian dengan cara jawab sambil bertatap muka antara pewawancara

dengan informan.21

Informan adalah orang yang diwawancarai, diminta informasi

oleh pewawancara. Informan adalah orang yang diperkirakan menguasai dan

memahami data, informasi, ataupun fakta dari suatu objek penelitian.22

Subyek wawancara penelitian ini adalah orang-orang yang bersangkutan

dengan terelokasinya Pasar Blok A. subyek penelitian dari pihak Pasar Blok A

yaitu Bapak Maraden Tambunan selaku Koordinator Pasar Blok A. Peneliti

melakukan wawancara pada hari Kamis, tanggal 2 Maret 2017 yang bertempat di

Kantor Pasar Blok A. Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara dengan Ibu

Erna selaku pedagang pakaian Pasar Blok A, peneliti melakukan wawancara pada

hari Senin, tanggal 17 Juli 2017 di TPS Pasar Blok A.

Untuk mempertajam data, peneliti juga melakukan wawancara dengan

pedagang-pedagang pakaian yang lainnya. Subyek penelitian yang peneliti

wawancarai yaitu Bapak Juri, Ibu Ayu, Bapak Agus, peneliti mewawancarai pada

hari Sabtu, tanggal 26 Agustus 2017 di TPS Pasar Blok A. Selain itu peneliti juga

mewawancarai pedagang pakaian yang lainnya yaitu Bapak H. Hermantaher, Ibu

Ita dan Ibu Erna pada waktu yang sama pada hari Senin, 21 Agustus 2017. Tidak

hanya pedagang yang peneliti jadikan subyek beberapa pembeli juga peneliti

20

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi (Bandung: PT

REMAJA ROSDAKARYA, Januari 2007), h. 186. 21

M. Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

Maret 2009), h. 108. 22

M. Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

Maret 2009), h. 108.

Page 28: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

14

wawancarai yaitu ibu wiwi dan linda di TPS Taman Sambas Kebayoran Baru,

Kelurahan Pulo, Jakarta Selatan.

b. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan

menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu utamanya. Observasi yang

disengaja dan dilakukan secara sistematis, didukung dengan pencatatan terhadap

gejala-gejala yang berhasil diamati.23

Data observasi dapat berupa cermat, terinci,

dan faktual mengenai keadaan lapangan, kegiatan seseorang dan keadaan sosial,

serta dimana keadaan kegiatan terjadi.

Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk

menghimpun data penelitian, data penelitian tersebut dapat diamati oleh peneliti.24

Peneliti mengajukan surat permohonan izin kepada pihak lembaga. Kemudian

setelah di beri izin, peneliti dapat melakukan observasi di sekitar lingkungan

tempat yang akan diteliti.

c. Dokumentasi

Metode Dokumentasi adalah suatu metode pengumpulan data yang

digunakan dalam metodologi penelitian sosial untuk dapat mengetahui dan

menelusuri data historis. Dalam hal ini mengumpulkan data berdasarkan laporan

yang didapat dari pihak Pasar Blok A serta data lainnya yang berkaitan dengan

23

Dudung Abdurrahman, Pengantar Metodologi Penelitian (Yogyakarta: Kurnia Kalam

Semesta, 2003), h. 11. 24

H.M Burhan Mungin, Metodologi Penelitian Sosial & Ekonomi (Jakarta: Kencana

Pranada Media Group, 2013), h. 143.

Page 29: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

15

masalah penelitian yang akan diteliti.25

Pengumpulan data-data penelitian tersebut

bersumber dari buku-buku, dokumen arsip perusahaan, data-data perusahaan serta

internet.

4. Teknik Pemilihan Subyek Penelitian

Dalam pemilihan subyek penelitian, penulis melaksanakan kegiatan

penelitian sesuai dengan karakteristik yang terdapat pada penelitian kualitatif

dengan menggunakan teknik purposive sampling.26

Dimana didalam teknik

penelitian tersebut bertujuan untuk mempelajari atau untuk memahami

permasalahan pokok yang akan diteliti.

Peneliti juga menggunakan accidental sampling dalam pemilihan subyek

pembeli, accidental sampling merupakan metode pengambilan sampel dengan

memilih siapa yang kebetulan ada atau dijumpai.27

Sampel diambil atas dasar

seandainya saja, tanpa direncanakan lebih dahulu, jumlah sampel yang

dikehendaki tidak berdasarkan pertimbangan yang dapat dipertanggung jawabkan,

asal memenuhi keperluan saja dan kesimpulan yang diperoleh bersifat kasar dan

sementara saja.28

Tipologi responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada table

1 berikut:

25

Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan

Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2007), h. 121. 26

Haris Herdiansyah, Metode Penelitian Kualitatif (Jakarta: Salemba Humanika, 2010) h.

106. 27

Yudhislibra, Macam-macam metode sampling dan tahap pembuatan laporan penelitian,

Artikel diakses pada 25 Desember 2017 melalui https://yudhislibra.wordpress.com 28

Rozaini nasution, “Teknik Sampling” Artikel diakses pada 25 Desember 2017 melalui

library.usu.ac.id > fkm > fkm-rozaini

Page 30: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

16

Tabel 1.1

Tipologi Informan Pasar Blok A Jakarta Selatan

No. Nama Jumlah

1. Koordinator Pasar Blok A 1

2. Pedagang Pakaian 6

3. Pembeli 2

Jumlah 9

Sumber: Hasil Penelitian, 2017

Dalam responden peneliti hanya mengambil 6 pedagang pakaian dari 59

pedagang untuk diteliti, dilihat dari seluruh para pedagang yang ada di TPS

peneliti mengklasifikasi pedagang yang paling terdampak dari relokasi dan

pedagang pakaian yang paling terkena dampak dengan sepinya dari pembeli dan

pengunjung sehingga para pedagang pakaian mengalami penurunan omset,

persaingan dan kurangnya interaksi dengan sesama pedagang.

5. Sumber Data

a. Data Primer

Data primer adalah data penelitian yang diperoleh secara langsung dari

sumber asli (tidak perantara) yang secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk

menjawab permasalahan dalam penelitian. Dalam penelitian ini peneliti

memperoleh data primer melalui wawancara. Wawancara dilakukan dilokasi

penelitian (Tempat Penampungan Sementara yang terletak di Taman Sambas

Page 31: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

17

Kelurahan Pulo Kebayoran Baru Jakarta Selatan) dengan subyek yang diteliti

yaitu Koordinator Pasar Blok A dan para pedagang pakaian.

b. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung

yang diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti. Melainkan data yang

berupa studi kepustakaan, yaitu dengan mempelajari dokumen, majalah, Koran,

artikel dan lain sebagainya, atau bisa juga berupa tentang catatan adanya suatu

peristiwa.

6. Analisis Data

Proses analisis dilakukan sesuai dengan subjek penelitian, maka proses

analisis data adalah proses mencari dan menyusun data secara sistematis dari data

yang telah diperoleh melalui hasil wawancara, observasi dan dokumentasi.

Kemudian data yang telah diperoleh tersebut dijabarkan kedalam unit-unit,

menyusun dalam bentuk pola, serta memilih data tersebut menjadi bagian data

terpenting atau bagian data yang akan dipelajari, membuat kesimpulan dari hasil

data yang telah diperoleh sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun

orang lain.29

29

John W. Creswell, Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed

(Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR, 2010), h.108.

Page 32: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

18

7. Keabsahan Data

Keabsahan data adalah data yang diperoleh dan telah teruji dan valid.

Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara ke beberapa sumber (informan) dan

membandingkan hasil pengamatan dengan temuan data yang berkaitan. Oleh

sebab itu, peneliti senantiasa melakukan perbaikan guna mendapatkan data-data

yang relevan.

Teknik keabsahan data yang peneliti lakukan adalah dengan ketekunan

pengamatan bertujuan untuk menentukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi-

situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang diteliti.

Kemudian peneliti focus pada hal-hal tersebut secara rinci, yaitu peneliti hanya

memusatkan dan mencari jawaban sesuai dengan rumusan masalah saja.

8. Pedoman Penulisan Skripsi

Penulisan skripsi ini mengacu pada buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

(Skripsi, Tesis, dan Disertasi) yang diterbitkan oleh CeQDA (Center for Quality

Development and Assurance) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta Tahun 2007.30

30 Tim Penulis. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi). Jakarta:

CeQDA, 2007.

Page 33: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

19

F. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini dibagi ke dalam beberapa bab, antara lain:

BAB I Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan penelitian dan

manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian, dan

sistematika penulisan.

BAB II Landasan Teori, berisi tentang pemaparan dari pengertian

kesejahteraan sosial dan indikator kesejahteraan, kebijakan

kesejahteraan sosial, relokasi dan kesejahteraan sosial,

pengertian kesejahteraan ekonomi, perilaku sosial, proses

ekonomi, pasar, pelaku pasar, dan pedagang.

BAB III Gambaran Umum, meliputi sejarah singkat Pasar Blok A,

profil perusahaan daerah pasar jaya, jenis barang yang

diperjual belikan, kuantitas hunian di setiap lapak, dinamika

penjual dan pembeli, profil pedagang pakaian Pasar Blok A.

BAB IV Temuan dan Analisa, merupakan bentuk temuan dari hasil

penelitian penulis mengenai proses relokasi pedagang

pakaian di Pasar Blok A dan dampak sosial ekonomi terhadap

pedagang pakaian Pasar Blok A yang terelokasi.

BAB V Penutup, yang terdiri dari kesimpulan dan saran yang ditulis

oleh peneliti dari hasil penelitian tersebut.

Page 34: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

20

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Dampak

1. Pengertian Dampak

Dampak menurut kamus besar Indonesia adalah benturan, pengaruh kuat

yang mendatang akibat (baik negative maupun positif) serta benturan yang cukup

hebat antara dua benda sehingga menyebabkan perubahan yang berarti momentum

(pusa) sistem yang alami itu.1 Sedangkan pengaruh sebagai perubahan yang

terjadi terhadap klien atau pemangku kepentingan sebagai akibat dari intervensi

yang dilakukan oleh program.2

Dampak secara sederhana dapat diartikan sebagai akibat atau pengaruh

ketika akan mengambil keputusan, yang bersifat timbal balik antara satu dengan

yang lainnya. Sejalan dengan itu, dampak merupakan keadaan dimana hubungan

timbal balik satu dengan yang lain akibat dari pada apa yang di pengaruhi.3

Dampak juga bisa merupakan proses lanjutan dari sebuah pelaksanaan

pengawasan internal.

1 Tim Penyusun Kamus Besar, Kamus Besar Bhasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia

Edisi ke-3 (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), h.234. 2 Wirawan, Evaluasi (Teori, Model, Standar, Aplikasi dan Profesi (Jakarta: Rajawali

Press,2008), h. 110. 3 Irwan, Dinamika dan Perubahan Sosial pada Komunitas Lokal (Yogyakarta:Deepublish

Publisher,2015), h. 35.

Page 35: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

21

Untuk dampak mempunyai arti yaitu perubahan kondisi fisik maupun

sosial sebagai akibat dari (output) ada dua macam yakni4:

a. Akibat yang dihasilkan oleh suatu intervensi program kelompok sasaran (baik

akibat yang di harapkan atau tidak di harapkan) dan akibat tersebut mampu

menimbulkan pola perilaku baru pada kelompok sasaran (impact).

b. Akibat yang dihasilkan oleh suatu intervensi program pada kelompok sasaran,

baik yang sesuai yang diharapkan atau tidak dan akibat tersebut tidak mampu

menimbulkan perilaku baru pada kelompok sasaran (effects).5

B. Pengertian Kesejahteraan Sosial dan Indikator Kesejahteraan

1. Pengertian Kesejahteraan Sosial

Kesejahteraan berasal dari kata “sejahtera”. Sejahtera ini mengandung

pengertian dari bahasa sansekerta “catera” yang berarti payung adalah orang yang

sejahtera yaitu orang yang dalam hidupnya bebas dari kemiskinan, kebodohan,

ketakutan, atau kekhawatiran sehingga hidupnya aman tentram, baik lahir maupun

batin.6 Sedangkan sosial berasal dari kata “socius” yang berarti kawan, teman, dan

kerja sama. Orang yang sosial adalah orang yang dapat berelasi dengan orang lain

dan lingkungannya dengan baik. Jadi, kesejahteraan sosial dapat diartikan sebagai

4http://balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/ZUDIKA.pdf (diakses

terakhir 14 Juni 2017 pukul 10.00 wib) 5http://balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/ZUDIKA.pdf (diakses

terakhir 14 Juni 2017 pukul 10.00 wib) 6Adi Fahrudin. Pengantar Kesejahteraan Sosial. (Bandung: Refika Aditama. 2012), h. 8.

Page 36: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

22

suatu kondisi dimana orang dapat memenuhi kebutuhannya dan dapat berelasi

dengan lingkungannya secara baik.7

Menurut Isbandi, kesejahteraan sosial dalam arti yang sangat luas

mencakup berbagai tindakan yang dilakukan manusia untuk taraf hidup yang lebih

baik. Taraf hidup yang baik bukan hanya secara ekonomi dan fisik belaka, tetapi

juga sosial, mental dan spiritual.8

Banyak pengertian kesejahteraan sosial menurut para pakar pekerjaan sosial

maupun PBB dan badan-badan di bawahnya di antaranya:

a. Friedlander(1980)

Kesejahteraan sosial adalah sistem yang terorganisasi dari pelayanan-

pelayanan sosial dan institusi-institusi yang dirancang untuk membantu

individu-individu dan kelompok-kelompok guna mencapai standar hidup

dan kesehatan yang memadai dan relasi-relasi personal dan sosial sehingga

memungkinkan mereka dapat mengembangkan kemampuan dan

kesejahteraan sepenuhnya selaras dengan kebutuhan-kebutuhan keluarga

dan masyarakatnya.9

b. Perserikatan Bangsa-Bangsa

Sebagaimana yang telah dikutip oleh Sumarnonugroho (1991:32),

Kesejahteraan sosial merupakan suatu kegiatan yang terorganisasi dengan

7 Adi Fahrudin. Pengantar Kesejahteraan Sosial. (Bandung: Refika Aditama. 2012), h. 8.

8 Isbandi Rukminto Adi, Pemikiran-Pemikiran Dalam Pembangunan Kesejahteraan

Sosial, (Jakarta: Fak. Ekonomi UI 2002), h.40. 9Adi Fahrudin. Pengantar Kesejahteraan Sosial. (Bandung: Refika Aditama. 2012), h. 9.

Page 37: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

23

tujuan membantu penyesuaian timbal balik antara individu-individu

dengan lingkungan sosial mereka.10

c. UU No. 11 Tahun 2009

Menyatakan bahwa Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya

kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup

layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan

fungsi sosialnya.11

Untuk menunjukkan bahwa kesejahteraan sosial merupakan suatu kajian

yang ilmiah atau ilmu, maka akan dikutipkan beberapa batasan kesejahteraan

sosial sebagai berikut:

“Kesejahteraan sosial ialah suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial,

material maupun spiritual yang diliputi oleh rasa keselamatan, kesusilaan,

dan ketentraman lahir batin, yang memungkinkan bagi setiap warga

negara untuk mengadakan usaha pemenuhan kebutuhan-kebutuhan

jasmaniah, rohaniah, dan sosial yang sebaik-baiknya bagi diri, keluarga

serta masyarakat dengan menjunjung tinggi hak-hak asasi serta kewajiban

manusia sesuai dengan pancasila”.12

“Suatu keadaan sejahtera secara sosial tersusun dari tiga unsur sebagai

berikut. Itu adalah: pertama, setinggi apa masalah-masalah sosial

dikendalikan, kedua, seluas apa kebutuhan-kebutuhan dipenuhi, dan

terakhir, setinggi apa kesempatan-kesempatan untuk maju tersedia. Tiga

unsur ini berlaku bagi individu-individu, keluarga-keluarga, komunitas-

komunitas, dan bahkan seluruh masyarakat”.13

10

Adi Fahrudin. Pengantar Kesejahteraan Sosial. (Bandung: Refika Aditama. 2012), h.9. 11

Adi Fahrudin. Pengantar Kesejahteraan Sosial. (Bandung: Refika Aditama.

2012),h.10. 12

Pemerintah dan DPR RI, Undang-Undang Republik Indonesia No.6 Tahun 1974. 13

Suud, Muhammad. 3 Orientasi Kesejahteraan Sosial. Jakarta: Prestasi Pustaka. 2006.

h.5.

Page 38: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

24

Sebagai suatu sistem, kesejahteraan sosial terdiri dari beberapa komponen

yaitu pendidikan, kesehatan, pemeliharaan penghasilan, perumahan, pelayanan

kerja dan pelayanan sosial personal.14

Dan kondisi kesejahteraan sosial diciptakan

atas kompromi tiga elemen: Sejauh mana masalah-masalah sosial ini diatur,

Sejauh mana kebutuhan-kebutuhan dipenuhi, Sejauh mana kesempatan untuk

meningkatkan taraf hidup dapat disediakan.15

2. Indikator Kesejahteraan

Adapun indikator kesejahteraan tersebut diantaranya adalah:16

1) Jumlah dan pemerataan pendapatan. Hal ini berhubungan dengan

masalah ekonomi. Pendapatan berhubungan dengan lapangan kerja,

kondisi usaha, dan faktor ekonomi lainnya. Penyediaan lapangan kerja

mutlak dilakukan oleh semua pihak agar masyarakat memiliki

pendapat tetap untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.17

2) Pendidikan yang semakin mudah untuk dijangkau. Pengertian

mudah disini dalam arti jarak dan nilai yang harus dibayarkan oleh

masyarakat. Dengan pendidikan yang murah dan mudah itu, semua

14

Suud, Muhammad. 3 Orientasi Kesejahteraan Sosial. Jakarta: Prestasi Pustaka. 2006.

h.14 & h.15. 15

James Midgle, Pembangunan Sosial Perspektif Pembangunan Dalam Kesejahteraan

Sosial, (Jakarta: Direktorat Perguruan Tinggi Agama Islam), h.21. 16

Siti Innayah, “Dampak Program Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina

Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Lenteng Agung (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012). 17

Siti Innayah, “Dampak Program Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina

Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Lenteng Agung (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012).

Page 39: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

25

orang dapat dengan mudah mengakses pendidikan setinggi-tingginya.

Dengan pendidikan yang tinggi itu, kualitas sumberdaya manusianya

semakin meningkat.

3) kualitas kesehatan yang semakin meningkat dan merata.

Kesehatan merupakan faktor untuk mendapatkan pendapatan dan

pendidikan. Karena itu, faktor kesehatan ini harus ditempatkan sebagai

hal yang utama dilakukan pemerintah. Masyarakat yang sakit akan

sulit memperjuangkan kesehatan dirinya.

Inilah tiga indikator tentang kesejahteraan rakyat. Indikator ini akan

menjadi faktor penentu dalam usaha-usaha yang dilakukan oleh semua pihak

dalam mencapai kesejahteraan.18

Ketiga hal ini diyakini merupakan puncak dari

gunung es kesejahteraan yang di dambakan oleh semua orang.19

3. Kebijakan Kesejahteraan Sosial

Kebijakan sosial adalah seperangkat tindakan (course of action) kerangka

kerja (framework), petunjuk (guideline), rencana (plan), peta (map), atau strategi

yang dirancang untuk menterjemahkan visi politis pemerintah atau lembaga

pemerintah ke dalam program dan tindakan untuk mencapai tujuan tertentu di

bidang kesejahteraan sosial (social welfare). Karena urusan kesejahteraan sosial

18

Siti Innayah, “Dampak Program Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina

Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Lenteng Agung (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012). 19

Anonim, IndikatorKesejahteraan, Artikel ini diakses pada tanggal 17 mei 2017, pukul

14.30 WIB pada http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2010/03/17/indikator-kesejahteraan.

Page 40: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

26

senantiasa menyangkut orang banyak, maka kebijakan sosial seringkali di

identikan dengan kebijakan publik.20

Kebijakan sosial (social policy) menurut Jamrozik (2001) merupakan

suatu mekanisme untuk mengalokasikan sumber daya masyarakat agar

masyarakat dapat mencapai hasil yang mereka inginkan, di mana di dalamnya ada

keterkaitan antara objektif dan tujuan masyrakat, yang dicapai melalui cara-cara

yang sesuai dengan nilai-nilai yang dominan di masyarakat tersebut, serta pada

sisi berikutnya akan memperkuat nilai-nilai dominan pada masyarakat tersebut.21

Pembangunan selalu mengakibatkan perubahan sosial. Bahkan

pembangunan adalah perubahan sosial itu sendiri. Perubahan sosial yang

diakibatkan pembangunan tidak saja bersifat positif, melainkan dapat pula bersifat

negatif. Dampak positif dan negatif pembangunan ini, baik secara alternatif

maupun kumulatif, mendorong munculnya perhatian terhadap pentingnya

kebijakan sosial dalam memandu kegiatan-kegiatan pembangunan.22

Kebijakan sosial merupakan suatu perangkat, mekanisme, dan sistem yang

dapat mengarahkan dan menterjemahkan tujuan-tujuan pembangunan. Kebijakan

sosial senantiasa berorientasi kepada pencapaian tujuan sosial. Tujuan sosial ini

mengandung dua pengertian yang saling terkait, yakni memecahkan masalah

sosial dan memenuhi kebutuhan sosial.23

20

Edi Suharto, Analisis Kebijakan Publik, (Bandung: ALFABETA, 2005). h. 82. 21

Isbandi Rukminto Adi, Kesejahteraan Sosial, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013). h. 238. 22

Edi Suharto, Analisis Kebijakan Publik, (Bandung: ALFABETA, 2005). h. 59. 23

Edi Suharto, Analisis Kebijakan Publik, (Bandung: ALFABETA, 2005). h. 61.

Page 41: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

27

4. Relokasi dan Kesejahteraan Sosial

Relokasi adalah membangun kembali perumahan, harta kekayaan,

termasuk tanah produktif dan prasarana umum di lokasi atau lahan lain (Sari,

2004:2). Relokasi yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu pemindahan lokasi

dari satu tempat ke tempat yang lain karena alasan dan faktor-faktor tertentu.

Pemilihan lokasi pemindahan juga berdasarkan aturan dan pertimbangan-

pertimbangan dari pihak-pihak yang bersangkutan.24

“Dalam aktivitas perdagangan, pedagang adalah orang atau institusi

yang memperjualbelikan produk atau barang, kepada konsumen baik

secara langsung maupun tidak langsung”.25

Dari tangan pedagang inilah para konsumen dapat memperoleh barang

pemuas kebutuhan dan produsen dapat mendistribusikan barang produksinya

kepada konsumen.

Sosiologi memandang pasar sebagai fenomena sosial yang kompleks

dengan berbagai macam perangkatnya. Perangkat pasar terdiri atas adanya

penjual, pembeli, penyalur, suplayer, distributor, dan stakeholders. Pasar

merupakan suatu struktur yang padat dengan jaringan sosial atau yang penuh

dengan konflik dan persaingan.26

Seiring berkembangnya zaman, pasar mulai ikut

berkembang dan mulailah banyak sekali muncul pasar- pasar modern. Baik pasar

tradisional maupun modern masing-masing mempunyai daya tarik tersendiri bagi

24

Siti Musrifah, Dinamika dan konflik dalam proses relokasi pedagang pasar ngabul

kabupaten jepara, (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang, 2015). 25

Damsar. 2002. Sosiologi Ekonomi. Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada. 26

Damsar. 2002. Sosiologi Ekonomi. Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada.

Page 42: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

28

para pengunjungnya, akan tetapi dalam penelitian ini melihat pasar tradisional.

pasar tradisional yang khas dengan hiruk-pikuk tawar-menawar di dalamnya.27

Kesejahteraan sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material,

spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu

mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya.28

Secara

umum, istilah kesejahteraan sosial sering diartikan sebagai kondisi sejahtera, yaitu

suatu keadaan terpenuhinya segala bentuk kebutuhan hidup, khususnya yang

bersifat mendasar seperti makanan, pakaian, perumahan, pendidikan, dan

perawatan kesehatan.29

Adanya relokasi Pasar Blok A membawa kesejahteraan

untuk para pedagang agar tetap terus berdagang untuk mendapatkan kehidupan

yang sejahtera dan mampu melaksanakan fungsi sosialnya.

C. Kesejahteraan Ekonomi

1. Definisi Kesejahteraan Ekonomi

Ekonomi kesejahteraan mencoba untuk memaksimalkan tingkatan dari

kesejahteraan sosial dengan pengujian kegiatan ekonomi dari individu yang ada

dalam masyarakat. Kesejahteraan ekonomi mempunyai kaitan dengan

kesejahteraan dari individu, sebagai lawan kelompok, komunitas, atau masyarakat

sebab ekonomi kesejahteraan berasumsi bahwa individu adalah unit dasar

pengukuran.

27

Anonim, 2005. Sosiologi Pasar. Padang:Laboratorium Sosiologi. FISIP – Universitas

Andalas. 28

Kementrian Sosial R.I Direktorat Pemberdayaan Keluarga dan Kelembagaan, Kebijakan

dan Strategi Pemberdayaan Lembaga Kesejahteraan Sosial, 2011, h.5. 29

Arif Fakhrudin, M.Ag, Alhidayah Al-qur’an Tafsir Perkata Tajwid Kode Angka,

(Tangerang Selatan: Kalim, 2010), h. 572.

Page 43: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

29

Kegiatan ekonomi yang tidak terlepas dari pasar pada dasarnya

mementingkan keuntungan pelaku ekonomi dari pasar tersebut. Sehingga sangat

sulit menemukan ekonomi yang menyejahterakan jika dilihat dari mekanisme

pasar yang ada. Kesejahteraan adalah salah satu aspek yang cukup penting untuk

menjaga dan membina terjadinya stabilitas sosial dan ekonomi, kondisi tersebut

juga diperlukan untuk meminimalkan terjadinya kecemburuan sosial dalam

masyarakat.30

Terdapat dua jenis ekonomi kesejahteraan, yaitu ekonomi kesejahteraan

konvensional dan ekonomi kesejahteraan syariah. Ekonomi kesejahteraan

konvensional hanya menekankan pada kesejahteraan material saja, dengan

mengabaikan kesejahteraan spiritual dan moral. Ekonomi kesejahteraan syariah

bertujuan mencapai kesejahteraan manusia secara menyeluruh, yaitu

kesejahteraan material, kesejahteraan spiritual dan moral.31

Jadi dari pengertian di atas bisa kita temukan bahwa ekonomi

kesejahteraan membahas tentang bagaimana akhirnya kegiatan ekonomi bisa

berjalan secara optimal. Ekonomi kesejahteraan dalam bahasanya juga akan

memikirkan prinsip keadilan bagi seluruh lapisan masyarakat. Kajian ini

mengarahkan kegiatan ekonomi akan memberikan dampak positif terhadap pelaku

ekonomi yang mana dalam pengertian yang lebih luas pembahasan dalam

30

Firii JB, Teor EkonomiKesejahteraan, Artikel ini di akses pada tanggal 14 juni 2017,

pukul 18.00 WIB pada https://firiijb.wordpress.com/2014/03/26/teori-ekonomi-kesejahteraan/ 31

Firii JB, TeoriEkonomiKesejahteraan, Artikel ini diakses pada tanggal 14 juni 2017,

pukul 18.00 WIB pada https://firiijb.wordpress.com/2014/03/26/teori-ekonomi-kesejahteraan/

Page 44: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

30

ekonomi kesejahteraan adalah pembahasan yang tidak terlepas dari konteks ilmu

sosial.32

Keadaan pasar yang begitu kompetitif untuk mencari keuntungan,

merupakan salah satu hal yang menjadi penghambat untuk menuju kesejahteraan.

Kompetitif dalam pasar merupakan hal yang sangat wajar, karena persaingan

menjadi sesuatu yang wajib dalam mekanisme pasar.33

Seperti yang telah dibahas

sebelumnya, kegiatan pasar akan banyak mempengaruhi optimal atau tidaknya

kegiatan ekonomi tersebut.

Kompetisi dalam pasar juga bisa menimbulkan dampak negatif untuk

terwujudnya ekonomi kesejahteraan. Di mana kompetisi pasar membuat konteks

sosial yang harus diperhatikan dalam pencapaian ekonomi kesejahteraan menjadi

lebih sulit tercapai. Ilmu ekonomi kesejahteraan memulihkan hubungan antara

pasar yang kompetitif dan optimalitas. Sehingga pasar kompetitif menjadi

sempurna. Sisi praktis dari ilmu ekonomi kesejahteraan memulihkan kesenjangan

antara pasar privat yang sempurna dengan realitas adanya eksternalitas dan barang

publik (Allan M. Feldman: 2000).34

Sehingga persaingan pasar yang tidak sempurna akan menjauhkan

terewujudnya ekonomi untuk kesejahteraan. Mekanisme pasar sangat penting

untuk menwujudkan ekonomi kesejahteraan. Eksternalitas akan membawa dua

dampak, yakni dampak positif dan dampak negatif. Ekternalitas yang merupakan

salah satu indikator terjadinya pasar persaingan sempurna perlu dicermati dalam

32

Dominick Salvatone, Teori Mikro ekonomi (Yogyakarta: Erlangga). 33

Lalhen, Ekonomi Kesejahteraan, Artikel ini diakses pada tanggal 14 Juni 2017, Pukul

19.03 WIB pada https://www.scribd.com/document/227134988/10-Ekonomi-Kesejahteraan-2 34

Ardiningsih, Kadarusman, Teori Ekonomi Mikro Edisi kedua, (YOGYAKARTA:

BPFE, 2008).

Page 45: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

31

perwujudan ekonomi kesejahteraan. Karena pembahasan ekonomi kesejahteraan

akan terus berbicara bagaimana semuanya berjalan secara optimal dan pasar yang

begitu kompetitif berjalan secara sempurna. Sehingga ketika pasar tidak berjalan

sempurna maka akan semakin sulit pula mewujudkan ekonomi kesejahteraan.35

D. Perilaku Sosial

Perilaku sosial adalah suasana saling ketergantungan yang merupakan

keharusan untuk menjamin keberadaan manusia (Rusli Ibrahim, 2001). Sebagai

bukti bahwa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup sebagai diri pribadi tidak

dapat melakukannya sendiri melainkan memerlukan bantuan dari orang lain. Ada

ikatan saling ketergantungan diantara satu orang dengan yang lainnya Artinya

bahwa kelangsungan hidup manusia berlangsung dalam suasana saling

mendukung dalam kebersamaan. Untuk itu manusia dituntut mampu bekerja

sama, saling menghormati, tidak menggangu hak orang lain, toleran dalam hidup

bermasyarakat.36

Perilaku sosial ada kaitannya dengan kepribadian yang terbentuk melalui

proses sosialisasi. Sosialisasi adalah proses belajar yang dilakukan seseorang

sejak masa kanak-kanak hingga masa tuanya, mengenai pola-pola tindakan dalam

berinteraksi dengan segala ragam individu yang ada di sekelilingnya.

35

Ardiningsih, Kadarusman, Teori Ekonomi Mikro Edisi kedua, (YOGYAKARTA:

BPFE, 2008). 36

Anonim, Perilaku Sosial, Artikel diakses pada tanggal 10 Juni 2017, pada pukul 13.00

WIB melalui file.upi.edu/Direktori/FPOK/.../PERILAKU_SOSIAL.pdf

Page 46: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

32

Teori psikonalisa misalnya, menyatakan bahwa manusia memiliki

pertimbangan moral sosial (super ego) ketika dihadapkan pada pilihan-pilihan

berperilaku. Sedangkan ilmu humaniora menjelaskan realitas sosial sebagai

sebuah organisme hidup dalam bentuk teori-teori sosial tentang kehidupan

manusia dalam bentuk masyarakat.37

Menurut teori psikososial maupun teori perkembangan kognitif

menyatakan bahwa perilaku yang ada pada diri seseorang berlandasan pada

pertimbangan-pertimbangan moral kognitif. Selanjutnya, masalah aturan, norma,

nilai, etika, akhlak dan estetika adalah hal-hal yang sering didengar dan selalu

dihubungkan dengan konsep moral ketika seseorang akan menetapkan suatu

keputusan perilakunya.38

Perilaku manusia adalah suatu fungsi dari interaksi antara individu dengan

lingkungannya.39

Karena pada hakikatnya individu memiliki keunikan masing-

masing yang membedakan satu dengan yang lain. Inilah yang disebut manusia

sebagai makhluk individu.

Menurut Arthur S. Robert, “Perilaku atau tingkah laku adalah sebuah

istilah yang sangat umum mencakup tindakan, aktivitas, respon, reaksi, gerakan,

proses, operasi-operasi dsb. Singkatnya, respon apapun dari organisme yang bisa

diukur”.40

37

Abdul Latif, Pendidikan Berbasis Nilai Kemanusiaan, (Bandung: Refika Aditama,

2009), h. 4. 38

Sjarkawi, Pembentukan Kepribadian Anak; Peran Moral Intelektual, Emosional dan

Sosial sebagai Wujud Integritas Membangun Jati Diri, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), h.26. 39

Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, (Jakarta: Rajawali Press,

2009), h. 230. 40

Arthur S. Reber, The penguin Dictionary Of Psychology, terj. Yudi Santoso,

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), h. 110.

Page 47: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

33

Menurut Krech, Crutchfield dan Ballachey (1982) dalam Rusli Ibrahim

(2001), perilaku sosial seseorang itu tampak dalam pola respons antar orang yang

dinyatakan dengan hubungan timbal balik antar pribadi. Perilaku sosial juga

identik dengan reaksi seseorang terhadap orang lain (Baron & Byrne, 1991 dalam

Rusli Ibrahim, 2001). Perilaku itu ditunjukkan dengan perasaan, tindakan, sikap

keyakinan, kenangan, atau rasa hormat terhadap orang lain.41

Sesungguhnya yang menjadi dasar dari uraian di atas adalah bahwa pada

hakikatnya manusia adalah makhluk sosial (W.A. Gerungan, 1978:28). Pada

perkembangan menuju kedewasaan, interaksi sosial diantara manusia dapat

merealisasikan kehidupannya secara individual. Hal ini dikarenakan jika tidak ada

timbal balik dari interaksi sosial maka manusia tidak dapat merealisasikan

potensi-potensinya sebagai sosok individu yang utuh sebagai hasil interaksi sosial.

Pada saat bersosialisasi maka yang ditunjukkannya adalah perilaku sosial.42

Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis menyangkut

hubungan antara orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun

antara orang perorangan dengan kelompok manusia (Soekanto, 2002: 62). Syarat

terjadinya interaksi sosial adalah adanya kontak sosial dan komunikasi. Interaksi

sosial juga mempunyai proses-proses interaksi sosial seperti proses sosial asosiatif

dan proses sosial disosiatif.43

41

Anonim, Perilaku Sosial, Artikel diakses pada tanggal 10 Juni 2017, padapukul 13.00

WIB melalui file.upi.edu/Direktori/FPOK/.../PERILAKU_SOSIAL.pdf 42

Sjarkawi, Pembentukan Kepribadian Anak; Peran Moral Intelektual, Emosional dan

Sosial sebagai Wujud Integritas Membangun Jati Diri, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), h.27. 43

H.M. Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, (Jakarta: Kencana, 2011), h.55.

Page 48: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

34

1. Proses Asosiatif

Dimaksud dengan proses asosiatif adalah sebuah proses yang terjadi saling

pengertian dan kerja sama timbal balik antara orang per orang atau

kelompok satu dengan lainnya, di mana proses ini menghasilkan

pencapaian tujuan-tujuan bersama.44

2. Proses Disosiatif

Proses Disosiatif merupakan proses perlawanan yang dilakukan oleh

individu-individu dan kelompok dalam proses sosial di antara mereka pada

suatu masyarakat. Oposisi diartikan sebagai cara berjuang melawan

seseorang atau kelompok tertentu atau norma dan nilai yang dianggap

tidak mendukung perubahan untuk mencapai tujuan-tujuan yang

diinginkan. Bentuk-bentuk proses disosiatif adalah persaingan, kompetisi,

dan konflik.45

Perilaku secara bahasa berarti cara berbuat atau menjalankan sesuatu

sesuai dengan sifat yang layak bagi manusia. Secara social berarti segala sesuatu

mengenai masyarakat atau kemasyarakatan. Sedangkan secara istilah diartikan

sebagai berikut ini: perilaku sosial adalah aktifitas fisik dan psikis seseorang

terhadap orang lain atau sebaliknya dalam rangka memenuhi kebutuhan diri atau

orang lain yang sesuai dengan tuntutan social.46

Situasi sosial diartikan sebagai

tiap-tiap situasi di mana terdapat saling hubungan antara manusia yang satu

dengan yang lain (W.A. Gerungan,1978:77). Dengan kata lain setiap situasi yang

44

H.M. Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, (Jakarta: Kencana, 2011), h.58. 45

H.M. Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, (Jakarta: Kencana, 2011), h.62. 46

Lindawati, Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perilaku Sosial Remaja di Desa Panduman

Jember, (Thesis, UIN Malang, 2015).

Page 49: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

35

menyebabkan terjadinya interaksi sosial dapatlah dikatakan sebagai situasi sosial.

Contoh situasi sosial misalnya di lingkungan pasar, pada saat rapat, atau dalam

lingkungan pembelajaran pendidikan jasmani.

Dapat disimpulkan bahwa Perilaku sosial seseorang merupakan sifat relatif

untuk menanggapi orang lain dengan cara-cara yang berbeda-beda. Misalnya

dalam melakukan kerja sama, ada orang yang melakukannya dengan tekun, sabar

dan selalu mementingkan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadinya.47

atau dapat dikatakan bahwa perilaku sosial merupakan tindakan-tindakan yang

berkaitan dengan segala perbuatan yang secara langsung berhubungan atau

dihubungkan dengan nilai-nilai sosial yang ada dalam masyarakat.48

E. Proses Ekonomi

Manusia sebagai makhluk sosial, tidak akan pernah lepas dari aktivitas-

aktivitas ekonomi sebagai upaya dalam memenuhi kebutuhannya. Aktivitas-

aktivitas tersebut sering juga disebut dengan proses ekonomi. Proses ekonomi

sendiri adalah aktivitas secara keseluruhan dari kegiatan ekonomi yang meliputi

produksi, distribusi dan konsumsi.49

1. Produksi

Secara etimologi, kata produksi berasal dari bahasa inggris “production”

yang berarti “pembuatan;hasil”. Sementara dalam Kamus Besar Bahasa

47

Anonim, Perilaku Sosial, Artikel diakses pada tanggal 10 Juni 2017, padapukul 13.00

WIB melalui file.upi.edu/Direktori/FPOK/.../PERILAKU_SOSIAL.pdf 48

Lindawati, Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perilaku Sosial Remaja di Desa Panduman

Jember, (Thesis, UIN Malang, 2015). 49

Trisna Nurdiaman, “Proses Ekonomi produksi, distribusi dan konsumsi”, Artikel

diakses pada tanggal 19 Juli 2017 melalui

http://www.academia.edu/11847677/Proses_Ekonomi_produksi_distribusi_dan_konsumsi

Page 50: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

36

Indonesia, kara produksi diartikan sebagai “proses mengeluarkan hasil;

penghasilan”. Pengertian produksi tersebut mencakup segala kegiatan,

termasuk prosesnya yang dapat menciptakan hasil, penghasilan dan

pembuatan.50

Dengan demikian, produksi dapat didefinisikan sebagai

proses dari segala kegiatan untuk membuat atau menghasilkan sesuatu.

Hasil dari kegiatan produksi adalah produk yang mana dalam Kamus

Besar Bahasa Indonesia mendefinisikannya sebagai: a). Barang atau jasa

yang dibuat atau ditambah gunanya atau nilainya dalam proses produksi

dan menjadi hasil akhir dari proses produksi itu. b). Benda atau yang

bersifat kebendaan seperti barang, bahan, atau bangunan yang merupakan

hasil konstruksi. c). Hasil.

2. Distribusi

Secara etimologi kata distribusi berasal dari bahasa inggris yaitu

distribution yang berarti penyaluran.51

Dalam kamus besar bahasa

indonesia kata distribusi diartikan sebagai penyaluran (pembagian,

pengiriman) kepada beberapa orang atau tempat. Sementara menurut para

ahli ekonomi klasik distribusi adalah alokasi nilai-nilai langka yang

dikaitkan dengan pertukaran sosial. Barang atau jasa yang memiliki nilai-

nilai langka memperoleh nilai kelangkaan tersebut karena dikaitkan

dengan aktivitas yang terhubung dengan tenaga kerja, kapital, tanah atau

organisasi. Dalam pandangan sosiologi, distribusi dapat dimengerti

50

Damsar & Indriyani, Pengantar Sosiologi Ekonomi, Jakarta: Kencana Prena damedia

Group, 2013, h. 67. 51

Damsar & Indriyani, Pengantar Sosiologi Ekonomi, Jakarta: Kencana Prenadamedia

Group, 2013, h. 67.

Page 51: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

37

sebagai suatu perangkat hubungan sosial yang melaluinya orang

mengalokasikan barang dan jasa dihasilkan. Distribusi juga menunjuk

suatu proses dari produksi barang dan jasa sampai ketangan konsumen.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa produksi merupakan proses

perantara antara produksi dan konsumsi.52

3. Konsumsi

Menurut Don Slater adalah bagaimana manusia dan aktor sosial dengan

kebutuhan yang dimilikinya berhubungan dengan sesuatu yang dapat

memuaskan mereka. Definisi tersebut meliputi pengetian menggunakan (to

use up), untuk merusak (to distroy) dan untuk menghabiskan (to exhaust).

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa seluruh aktivitas manusia

yang menyangkut kegiatan menggunakan, menghabiskan dan merusak

sesuatu barang atau jasa adalah aktivitas mengkonsumsi.53

F. Pasar

Menurut Menteri Perdagangan Republik Indonesia, pasar dalam

pengertian teori ekonomi adalah suatu situasi seseorang atau lebih pembeli

(konsumen) dan penjual (produsen dan pedagang) melakukan transaksi setelah

52

Trisna Nurdiaman, “Proses Ekonomi produksi, distribusi dan konsumsi”, Artikel

diakses pada tanggal 19 Juli 2017 melalui

http://www.academia.edu/11847677/Proses_Ekonomi_produksi_distribusi_dan_konsumsi 53

Trisna Nurdiaman, “Proses Ekonomi produksi, distribusi dan konsumsi”, Artikel

diakses pada tanggal 19 Juli 2017 melalui

http://www.academia.edu/11847677/Proses_Ekonomi_produksi_distribusi_dan_konsumsi

Page 52: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

38

kedua pihak telah mengambil kata sepakat tentang harga terhadap sejumlah

(kuantitas) barang dengan kuantitas tertentu yang menjadi objek traksaksi.54

Perkembangan pasar akan selalu sejalan dengan perkembangan

masyarakatnya. Di ibu kota misalnya pasar tradisional secara perlahan dan pasti

sudah mulai tergusur dan diganti dengan pasar-pasar modern.55

Di dalam pasar ini terdapat penjual dan pembeli untuk melakukan

transaksi jual beli produk, baik barang maupun jasa. Pasar dapat juga diartikan

sebagai suatu mekanisme yang terjadi antara pembeli dan penjual atau tempat

pertemuan antara kekuatan-kekuatan permintaan dan penawaran.56

Pasar adalah “area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual lebih

dari satu baik yang disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar tradisional,

pertokoan, mall, pusat perdagangan maupun sebutan lainnya”.57

Secara lebih formal, pasar adalah suatu institusi atau badan yang

menjalankan aktivitasnya jual-beli barang dan jasa. Dengan kata lain bahwa setiap

hubungan yang terjadi antara pembeli dan penjual suatu komoditi dalam jangka

waktu tertentu telah dapat disebut pasar walaupun komunikasi tersebut dilakukan

melalui alat komunikais telpon, handphone atau internet.58

54

Henry Faizal Noor, Ekonomi Publik, (Jakarta: Indeks, 2015), h. 127. 55

Traditional Markets and Small Retailers in the Urban Centers.’ Mimeo. Jakarta:

SMERU Research Institute. 56

Kasmir, Kewirausahaan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h. 169. 57

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2007 Tentang Penataan dan

Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern. 58

Traditional Markets and Small Retailers in the Urban Centers.’ Mimeo. Jakarta:

SMERU Research Institute.

Page 53: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

39

Pengertian yang lebih luas dikemukakan oleh Geertz bahwa “Pasar

sebagai suatu pranata ekonomi dan sekaligus cara hidup, suatu gaya umum dari

kegiatan ekonomi yang mencapai segala aspek”.59

Ekonomi pasar memiliki ciri khas, menurut soemardi, antara lain:

1. Harga barang tidak pasti, orang dapat tawar menawar

2. Barang beralih dari pedagang yang satu ke pedagang yang lain berkali-kali

sebelum akhirnya jatuh ke tangan konsumen

3. Adanya hubungan utang-piutang yang kompleks antara pedagang tersebut

4. Barang dagangan sedikit.60

Stanton mengemukakan pengertian pasar yang lebih luas. “Pasar

dikatakannya merupakan orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas,

uang untuk berbelanja, dan kemauan untuk membelanjakannya. Jadi, dalam

pengertian tersebut terdapat faktor-faktor yang menunjang terjadinya pasar, yakni:

keinginan, daya beli, dan tingkah laku dalam pembelian.61

Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa yang

dimaksud dengan pasar adalah adanya suatu jalinan hubungan penjual dan

pembeli dalam melaksanakan transaksi tukar-menukar, baik pada suatu tempat,

maupun pada suatu keadaan yang lain.

59

Dorodjatun Kuntjoro Jakti, Perdagangan, Pengusaha Cina, Perilaku Pasar. Jakarta:

PT. Pusaka Grafika Kita, 1988. 60

Dorodjatun Kuntjoro Jakti, Perdagangan, Pengusaha Cina, Perilaku Pasar. Jakarta:

PT. Pusaka Grafika Kita, 1988. 61

M. Fuad,Pengantar Bisnis, (Jakarta: PT. Gramedia Pusaka Uta

ma, 2006), h. 120.

Page 54: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

40

G. Pelaku pasar

Yang termasuk pelaku pasar adalah:

a. Pedagang Pasar adalah orang-orang yang melakukan kegiatan-kegiatan

perdagangan sebagai mata pencaharian mereka. Dan berbagai macam

jenis yang dijual oleh mereka untuk mendapatkan hasil yang telah mereka

perdagangkan atau mereka jual kepada pembeli atau konsumen.

b. Pembeli atau konsumen penerima layanan, baik produk atau ide, yang

diperoleh dari penjual atau pemasok untuk pertimbangan berharga

moneter atau lainnya.

H. Pedagang

Pedagang adalah perantara yang kegiatannya membeli barang dan

menjualnya kembali tanpa merubah bentuk atas inisiatif dan tanggung jawab

sendiri dengan konsumen untuk membeli dan menjualnya dalam partai kecil atau

per satuan (Sugiharsono dkk,2000:45).62

Pedagang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dibagi atas dua yaitu:

pedagang besar dan pedagang kecil. Pedagang kecil adalah pedagang yang

menjual barang dagangan dengan modal yang kecil (KBBI, 2002:230).63

Menurut UU Nomor 29 Tahun 1948, Pedagang adalah orang atau badan

membeli, menerima atau menyimpan barang penting dengan maksud untuk di jual

diserahkan, atau dikirim kepada orang atau badan lain. Baik yang masi berwujud

62

Febrina, “Kesejahteraan Keberadaan Pedagang Kaki Lima Kelurahan Padang Bulan

Kecamatan Medan Baru” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial , Universitas Sumatra Utara, 2014). 63

Febrina, “Kesejahteraan Keberadaan Pedagang Kaki Lima Kelurahan Padang Bulan

Kecamatan Medan Baru” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial , Universitas Sumatra Utara, 2014).

Page 55: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

41

barang penting asli, maupun barang yang sudah dijadikan barang lain (Widodo,

2008:285-286.64

Pengertian perdagangan menurut para ahli merujuk kepada proses jual beli

baik barang ataupun jasa dimana penjual dan pembeli merasa saling diuntungkan.

Penjual memperoleh laba sedangkan pembeli memperoleh apa yang dibutuhkan

dan berikut adalah beberapa definisi dari perdagangan menurut para ahli :

a. Marwati Djoened: Perdagangan ialah suatu kegiatan ekonomi yang

menghubungkan produsen dan konsumen. Dan sebagai sebuah kegiatan

distribusi, maka perdagangan menjamin terhadap penyebaran, peredaran dan

juga penyediaan barang dengan melalui mekanisme pasar yang ada.65

b. Bambang Utoyo: Perdagangan adalah suatu proses tukar menukar baik barang

maupun jasa dari sebuah wilayah ke wilayah lainnya. Kegiatan perdagangan

ini terjadi dikarenakan adanya perbedaan sumber daya yang dimiliki dan

perbedaan kebutuhan.66

c. Agus Trimarwanto, Bambang Prishardoyo & Shodiqin: Menurut ketiga orang

ini perdagangan ialah salah satu jenis kegiatan perusahaan dikarenakan

menggunakan sumber daya/faktor-faktor produksi dalam rangka untuk

meningkatkan atau menyediakan pelayanan umum.67

64

Febrina, “Kesejahteraan Keberadaan Pedagang Kaki Lima Kelurahan Padang Bulan

Kecamatan Medan Baru” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial , Universitas Sumatra Utara, 2014). 65

Anonim, “Pengertian perdagangan menurut para ahli”, Artikel diakses pada tanggal 23 Juli

2017 melalui http://www.lepank.com/2012/08/pengertian-perdagangan-menurut-beberapa.html 66

Anonim, “Pengertian perdagangan menurut para ahli”, Artikel diakses pada tanggal 23 Juli

2017 melalui http://www.lepank.com/2012/08/pengertian-perdagangan-menurut-beberapa.html 67

Anonim, “Pengertian perdagangan menurut para ahli”, Artikel diakses pada tanggal 23 Juli

2017 melalui http://www.lepank.com/2012/08/pengertian-perdagangan-menurut-beberapa.html

Page 56: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

42

BAB III

GAMBARAN UMUM PASAR BLOK A

A. Sejarah Singkat Pasar Blok A

Dalam arsip Kolonial, pasar pertama kali di dirikan oleh seorang tuan

tanah berdarah Belanda bernama Justinus Vinck di bagian selatan Castle Batavia

pada tahun 1730-an. Pasar itu bernama Vincke Passer yang saat ini dikenal

dengan nama Pasar Senen. Vincke Passer merupakan pasar pertama yang

menerapkan sistem jual beli dengan menggunakan uang sebagai alat jual beli yang

sah.1

Di zaman Hindia Belanda pada akhir abad ke-19 inilah banyak

bermunculan pasar-pasar baru yang lebih modern, seperti Passer Baroe, Passer

1 Situs Pemerintahan Jakarta, www.jakarta.go.id>web>encyclopedia, artikel diakses pada

27 Agustus 2017.

Page 57: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

43

Glodok, Toko Merah. Pasar-pasar yang muncul diera abad ke-19 akhir hingga

awal abad ke-20 menjadi inspirasi lahirnya supermarket dan juga mal.2

Secara sistematis, Pasar Tradisional Pasar Blok A tidak terklasifikasi

secara rapih dalam hal latar belakang atau literature sejarahnya. Menurut bapak

Maraden Tambunan (Koordinator Pasar).

“Pasar blok A adalah pasar yang tertua di DKI Jakarta, Pasar Blok A

termasuk kategori pasar kota dengan tingkat klasifikasi kelas B. Tujuan

pasar dibangun untuk meningkatkan ekonomi masyarakat di wilayah

Kebayoran Baru”.3

Pasar Blok A dibangun pada tanggal 30 April 1971, dibangun menjadi 3

lantai dengan luas sekitar 4.093 meter persegi membentang di Jl. R.S. Fatmawati

Raya, 008/09 Kel. Pulo Kec. Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Wilayah Pasar Blok

A meliputi ruko-ruko yang menjual keramik atau barang-barang antik, beberapa

perkantoran dan rumah-rumah warga. Pasar Blok A kini terus berkembang seiring

dengan semakin banyak perubahan yang dialami oleh kotanya sendiri seperti saat

ini sedang dibangunnya Mass Rapid Transit (MRT) di depan Pasar Blok A dan

pasar akan terhubung oleh hotel sekaligus halte MRT.4

Pasar Blok A diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta yaitu Letnan Jendral

KKO Ali Sadikin. Awal mula diberi nama Pasar Blok A karena mengikuti abjad-

abjad yang berada di wilayah sekitar Pasar Blok A tersebut, wilayah tersebut

memiliki nama-nama seperti Blok B, Blok C, Blok S, Blok M dan seterusnya

2 Situs Pemerintahan Jakarta, www.jakarta.go.id>web>encyclopedia, artikel diakses pada

27 Agustus 2017. 3 Hasil wawancara pribadi dengan Maraden Tambunan, Kepala Pasar Blok a. 28 Agustus

2017. 4 Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Maraden Tambunan, Kepala Pasar Blok a. 28

Agustus 2017.

Page 58: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

44

maka diberi namalah Pasar Blok A.5 Lahan yang digunakan Pasar Blok A adalah

lahan PEMDA, berawal dibangunnya Pasar Blok A yaitu karena banyaknya

pedagang kaki lima yang menempati tempat tersebut untuk membuka lapak atau

berjualan. Karena takut mengganggu aktifitas warga sekitar akhirnya PEMDA

membangun lahan tersebut dan di jadikan Pasar Blok A.

Pasar Blok A berdiri dengan tiga lantai, yaitu Lt.1 yang ditempati oleh

pedagang pakaian, Lt.2 awalnya adalah bioskop. Tetapi, pada tahun 2010 bioskop

tersebut pindah ke Lt.3 dan tidak berlangsung lama bioskop tersebut pun tidak

berjalan atau tutup. Lt.2 pun sekarang ditempati oleh pedagang sayur, daging, dan

emas. Pasar Blok A dipadati oleh pedagang yang berasal dari berbagai wilayah

yang mayoritas berasal dari kebayoran baru dan sekitarnya. Selain itu terdapat

juga pedagang yang berasal dari luar Jakarta seperti Jawa, Banten, dan lain-lain.

Sejak awal berdiri Pasar Blok A pun sudah ditempati oleh banyaknya

pedagang seperti pedagang sayur, buah, daging, kelontong dan lain-lain. Pasar

tutup sekitar jam 10 malam hal itu dikatakan oleh Koordinator Pasar yaitu bapak

Maraden.

“Kegiatan Pasar ditentukan dari kegiatan para pedagang, Biasanya untuk

pedagang pakaian buka dari 10 pagi – 10 malam, pedagang sayur dan

daging buka dari 3 pagi – 2 siang karena kan sayur-sayuran kalau pagi

masih seger-seger jadi pedagang sayur buka lebih pagi dan pulang lebih

cepat, emas dari jam 8 pagi – jam 7 malam”.6

5 Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Maraden Tambunan, Kepala Pasar Blok a. 28

Agustus 2017. 6 Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Maraden Tambunan, Kepala Pasar Blok a. 28

Agustus 2017.

Page 59: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

45

Pasar Blok A sejak awal mempunyai 684 tempat usaha dan sekarang 630

tempat usaha yang dimana 54 tempat usaha di batalkan kepemilikannya. Tahun

2014 bulan November Pasar Blok A sudah habis masa hak pemakaiannya yang

selama 20th

. Pasar yang sudah habis masa pemakaiannnya harus direvitalisasi atau

dibangun kembali dengan syarat adanya tes uji struktural.

Pasar Blok A mempunyai visi dan misi yang satu landasan dengan PD.

Pasar Jaya seperti berikut:

Visi:

“Menjadikan pasar tradisional dan modern sebagai sarana unggulan dalam

penggerak perekonomian daerah propinsi DKI Jakarta.”

Misi:

“Menyediakan pasar tradisional dan modern yang bersih, nyaman, aman

dan berwawasan lingkungan serta memenuhi kebutuhan barang dan jasa

yang lengkap, segar, murah dan bersaing.”

1. Dasar Hukum Pendirian Pasar Blok A

a. Peraturan Daerah Nomor 11 tahun 1971 tentang Pengurusan Pasar dan

Fasilitas Perpasaran lainnya dalam wilayah DKI Jakarta.

b. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 1982 tentang pengurusan Perpasaran di

Wilayah DKI Jakarta.

c. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 1992 tentang Pengurusan Pasar di DKI

Jakarta.7

7 Situs Resmi Perusahaan Daerah Pasar Jaya, www.pasarjaya.co.id, artikel diakses pada

31 Agustus 2017.

Page 60: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

46

2. Landasan Operasional

PERDA Nomor 3 Tahun 2009 Tentang Pengelolaan Pasar dan Peraturan

Gubernur DKI Jakarta Nomor 2 Tahun 2010 Tentang Organisasi dan Tata

Kerja Perusahaan Daerah Pasar Jaya DKI Jakarta.8

B. Profil Perusahaan Daerah Pasar Jaya

Unit Pasar Blok A berada di bawah naungan Perusahaan Daerah milik

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang disebut dengan PD. Pasar Jaya. Oleh

karena itu, ada baiknya kita ketahui dulu tentang PD. Pasar Jaya:

1. Tentang PD. Pasar Jaya

Pasar Jaya adalah Perusahaan Daerah milik pemerintah Provinsi DKI

Jakarta yang melaksanakan pelayanan umum dalam bidang pengelolaan area

pasar, membina pedagang pasar, ikut membantu stabilitas harga dan

kelancaran distribusi barang dan jasa. Pasar Jaya mengelola 153 pasar dengan

omset bisnis yang diperdagangkan lebih dari 150 triliun per tahun dengan

105.223 tempat usaha. Berdasarkan survey, pasar-pasar yang dikelola Pasar

Jaya dikunjungi lebih dari 2 juta pengunjung setiap harinya atau kurang lebih

20% dari penduduk DKI Jakarta.

8 Situs Resmi Perusahaan Daerah Pasar Jaya, www.pasarjaya.co.id, artikel diakses pada

31 Agustus 2017.

Page 61: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

47

2. Sejarah Singkat Perusahaan

Perusahaan Daerah Pasar Jaya didirikan berdasarkan Keputusan Gubernur

Kepala Daerah Khusus Ibu kota Jakarta No. 1b.3/2/15/66 pada tanggal 24

Desember 1966. Kemudian pengesahan oleh Menteri Dalam Negeri lewat

Keputusan No. Ekbang 8/8/13-305 tanggal 23 Desember 1967. Selanjutnya

untuk meningkatkan status dan kedudukan hukum serta penyesuaian dengan

perkembangan Ibu kota Jakarta, maka Keputusan Gubernur tersebut di

tingkatkan dengan Peraturan Daerah No. 7 Tahun 1982 tentang Perusahaan

Daerah Pasar Jaya Provinsi DKI Jakarta. Perda tersebut disahkan dengan

Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 511.231-181 tanggal 9 April 1983 dan

telah diumumkan dalam Lembaran Daerah DKI Jakarta No. 34 Tahun 1983

Seri D No. 33.9

3. Profil Umum Pasar Blok A

Pasar Blok A adalah salah satu pasar terlama yang dikelola oleh PD. Pasar

Jaya dengan tingkat klasifikasi kelas B. Pasar Blok A dibangun pada tanggal

30 April 1971, dengan luas sekitar 4.093 meter persegi membentang di Jl. R.S.

Fatmawati Raya, 008/09 Kel. Pulo Kec. Kebayoran Baru Jakarta Selatan.

Pasar Blok A diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta yaitu Letnan Jendral

KKO Ali Sadikin. Nama Pasar Blok A diambil sesuai abjad disekitar wilayah

Pasar tersebut seperti Blok M, Blok C, Blok S dan lain-lain.

9 Situs Resmi Perusahaan Daerah Pasar Jaya, www.pasarjaya.co.id, artikel diakses pada

08 September 2017.

Page 62: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

48

Berikut struktur pengurus yang mengurus Unit Pasar Blok A yang

sekaligus menjadi narasumber peneliti dalam proses observasi lapangan:

a) Bapak Mahfudin, Selaku Ketua Unit Pasar Blok A Jakarta Selatan

b) Bapak Maraden Tambunan, Selaku Koordinator Lapangan Unit

Pasar Blok A Jakarta Selatan.

Selain itu terdapat 17 staf lain dalam kantor unit Pasar Blok A, untuk lebih

lengkapnya penulis melampirkan struktur organisasi. Pada Pasar Blok A terdapat

620 lebih pedagang yang resmi terdaftar di Pasar Blok A Jakarta Selatan dan

mempunyai 630 tempat usaha. Para pedagang Pasar Blok A pun sudah membuka

lapak atau kios berjualan sejak pukul 03.00 pagi sampai 22.00 malam tergantung

sesuai macam barang dagangannya.

Sejak 20 Oktober 2015 para pedagang Pasar Blok A dipindahkan ke

Tempat Penampungan Sementara di Jalan Taman Sambas, dalam penelitian ini

penulis hanya memilih 6 Pedagang Pakaian untuk menjadi narasumber dari 59

Pedagang pakaian. Setelah peneliti observasi, peneliti bisa menggambarkan

bagaimana jenis barang dagangan yang diperjual belikan, Kuantitas hunian dan

Dinamika penjual dan pembeli di TPS Pasar Blok A.

C. Jenis barang yang diperjual belikan

Seperti yang sudah peneliti observasi di Tempat Penampungan Sementara

Pasar Blok A, berbagai macam barang dagangan yang diperjual belikan disana

seperti di Lt.1 ada berbagai macam dagangan sayur-sayuran, buah-buahan,

Page 63: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

49

daging, emas, pakaian, sepatu atau sendal dan sembako. Untuk di Lt.2 hanya ada

beberapa pedagang yang menempati lantai 2 ini seperti dagangan pernak-pernik

hiasan, alat kecantikan dan warung makan. Lt. 3 terdiri mushola dan kantor

koordinator Pasar Blok A.

Jenis barang yang diperjual belikan di TPS ini tidak sebanyak seperti saat

berdagang di Pasar Blok A. Karena, banyak pedagang-pedagang lain yang

menutup kiosnya sehingga tidak banyak jenis dagangan yang terlihat atau

diperjual belikan di TPS, selain itu jumlah para pedagang di TPS tidak sebanyak

atau seramai saat di Pasar Blok A. Mereka disini hanya mendapatkan 1 kios untuk

1 jenis barang dagangan saja, sehingga tidak banyak berbagai macam barang

dagangan.

D. Kuantitas Hunian di setiap lapak

Peneliti melihat kuantitas hunian di setiap lapak atau di setiap lantai TPS

Pasar Blok A berbeda seperti pasar-pasar yang lainnya. Lokasi Tempat

Penampungan Sementara ini lebih sempit dan terlihat seperti bedeng, karena

penempatan yang salah seperti hadapan pintu masuk pasar terbuka menghadap

komplek Taman Sambas bukan menghadap jalan raya, maka ketika dilihat dari

jalan raya keadaan Tempat Penampungan Sementara Pasar Blok A tidak terlihat

seperti pasar malah menjadi seperti bedeng. Hunian lapak di TPS tidak seperti

pasar karena banyak kios-kios yang tutup dan tidak ramai seperti pasar pada

umumnya yang ramai dengan pembeli ataupun penjual.

Page 64: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

50

Kuantitas Hunian Lapak TPS Pasar Blok A di Lt.1 & Lt.2:

Gambar 3.1

Seperti terlihat pada gambar diatas kios-kios tersebut adalah kios yang

berada di Lt.1 dan lebih dari 5 kios yang tutup, tetapi di Lt.1 masih banyak atau

ramai pedagang-pedagang yang buka untuk berjualan dan beberapa pengunjung

yang beli atau hanya sekedar melihat-lihat di TPS Pasar Blok A. Kios di Lt.1

banyak diisi oleh pedagang pakaian, sayur-sayuran, daging dan sembako. Bahkan

kuantitas hunian kios-kios di lt.2 lebih banyak yang tutup dibandingkan dengan

lt.1 yang masih banyak pedagang-pedagang yang berjualan.

Page 65: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

51

Gambar 3.2

Menurut bapak Hermantaher “Biasanya di hari tertentu saja ramai

pembeli yang berbelanja seperti pakaian, daging, emas ketika seperti hari

raya idul fitri banyak yang belanja sayuran atau baju-baju, idul adha kaya

banyak yang belanja bumbu dapur atau lain-lain, tahun ajaran baru

banyak yang beli baju sekolah, sepatu. Kalo hari biasa mah sepi gak kaya

hari-hari tertentu gitu terkadang tidak ada sama sekali pembeli yang

datang untuk membeli barang dagangan disini”.10

Gambar diatas adalah kuantitas hunian kios-kios di lt.2 TPS Pasar Blok A

seperti yang terlihat di gambar tidak adanya kegiatan jual beli antar pedagang dan

pembeli, hanya beberapa kios-kios yang buka dan lebih dari 10 kios yang tutup

10

Hasil wawancara pribadi dengan Bapak H.Hermantaher, Pedagang Pakaian Pasar Blok

A. 07 September 2017.

Page 66: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

52

dikarenakan saking tidak adanya pembeli yang naik ke lt.2 untuk berbelanja

ataupun melihat-lihat. Kios di lt.2 banyak dipenuhi oleh pedagang alat kecantikan,

warung makan dan beberapa pedagang pernak-pernik. Lt.2 hanya ramai dengan

pedagang yang menjaga kiosnya bukan ramai dengan pembeli atau pengunjung

selain itu ramai dengan pedagang yang ingin makan di warung makan yang buka

di lt.2 tersebut.

Secara keseluruhan bangunan Tempat Penampungan Sementara Pasar

Blok A di atas tanah seluas 1.200m persegi. Untuk menggambarkan daya dukung

ruang dagang yang terdapat dalam bangunan Tempat Penampungan Sementara

seluas 1.200m persegi, maka dapat dilihat pembagiannya sebagai berikut:

a.1. Lantai 1, terdiri dari:

1.1. A LOO ASB yang berisi kios Sayur-Sayuran, Emas dan Buah-Buahan

(terletak di bagian pintu arah Utara dan Barat).

1.2. A LOO ADG yang berisi kios Daging Sapi atau Kambing, (terletak di

bagian pintu arah Timur).

1.3. A LOO AKS yang berisi kios Sembako, Sepatu Sendal dan Pakaian

Jadi (Terletak di bagian pintu arah Selatan dan ditengah-tengah los).

a.2. Lantai 2, terdiri dari:

2.1. A LO1 BKS yang berisi kios warung makanan atau minuman (terletak

di bagian selatan).

2.2. A LO1 BKS yang berisi kios Ikan Kering atau Asin, Plastik atau

Pernak-Pernik (terletak di bagian Utara dan Barat).

Page 67: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

53

2.3. A LO1 BKS yang berisi kios Alat Kecantikan (Terletak di bagian

Timur).

a.3 Lantai 3, terdiri dari:

3.1 Ruang Kantor Kepala Pasar Blok A (terletak dibagian Utara).

3.2 Musholla (terletak di bagian Timur).

E. Dinamika Penjual dan Pembeli

Peneliti pun melakukan observasi ke Tempat Penampungan Sementara

Pasar Blok A pada hari-hari biasa, peneliti melihat keadaan pasar tersebut sangat

sepi dengan pengunjung ataupun pembeli, hanya ramai dengan para pedagang

saja. Akhirnya, peneliti mencoba untuk observasi pada Weekend di hari sabtu

tanggal 9 September 2017 mulai pukul 08.30 sampai dengan pukul 16.00 di

Tempat Penampungan Sementara Pasar Blok A.

Hasil observasi dinamika penjual dan pembeli yang peneliti amati, TPS

Pasar Blok A pada hari itu cukup lumayan ramai dari hari-hari biasanya. Peneliti

melihat masih adanya jual beli barang dengan sistem tawar-menawar antara

penjual dan pembeli, terkadang memang sudah ada pembeli langganan yang

datang ke Tempat Penampungan Sementara Pasar Blok A untuk berbelanja

dengan harga langganan. Ataupun pelanggan yang datang untuk mengambil

barang yang sudah dipesan kepada pedagang langganan, para pengunjung pasar

ini kebanyakan adalah pembantu rumah tangga, ibu-ibu rumah tangga, dan ada

beberapa orang laki-laki yang berbelanja.

Page 68: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

54

Pada hari sabtu, peneliti mengamati dari pukul 08.30 peneliti melihat

pedagang ada yang masih membereskan dagangannya, ada yang ke lt.2 untuk

membeli sarapan ditempat makan yang berada dilt.2 tersebut. Dari yang peneliti

lihat, ada pengunjung yang datang ke pasar blok a untuk membeli sayur-sayuran,

sembako, dll. Walaupun tidak seramai pasar pada umumnya tetapi jika

dibandingkan dengan hari biasa, keadaan weekend di TPS bisa di bilang lumayan

dengan adanya pengunjung atau pembeli. Ketika keadaan TPS Pasar Blok A

sedang sepi pembeli, peneliti melihat sesekali para pedagang tersebut saling

berbincang-bincang dengan kios yang di dekatnya.

Pada hari yang sama pada pukul 12.00 peneliti mengamati Tempat

Penampungan Sementara Pasar Blok A pada siang hari. Pada saat itu pasar masih

terlihat hanya ada beberapa pengunjung yang datang untuk membeli atau

berbelanja tetapi tidak seperti pada pagi hari. Pada pukul 15.00 peneliti masih

mengamati keadaan Tempat Penampungan Sementara Pasar Blok A, ternyata

keadaan pasar pun sudah mulai sepi dengan pengunjung dan kios-kios yang

berjualan pun sudah banyak yang tutup karena sudah tidak ada pengunjung atau

pembeli yang datang, dan ada beberapa kios-kios yang masih buka seperti warung

makanan, dan beberapa pedagang buah-buahan.

Sama seperti dengan hari-hari biasa ketika sudah pukul 15.00 pedagang

pun sudah menutup kios-kiosnya. Padahal TPS tersebut tutup pada pukul 18.00.

Selain hari libur seperti hari sabtu atau minggu, TPS Pasar Blok A ramai hanya

hari tertentu saja seperti Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, Tahun Ajaran Baru

sehingga pedagang pun menutup kios lebih lama dari biasanya. Selain dari adanya

Page 69: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

55

dinamika penjual yang terdapat di TPS Pasar Blok A peneliti juga mewawancarai

beberapa pembeli yang berbelanja ke TPS Pasar Blok A. Profil Pembeli TPS

Pasar Blok A:

1. Nama : Ibu Wiwi

Usia : 50th

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Gambar 3.3

Gambar wawancara langsung dengan Pembeli di Pasar Blok A.

[Sumber:Hasil Penelitian, 2017]

Ibu Wiwi adalah salah satu pengunjung yang datang ke TPS Pasar Blok A.

Ia merupakan Ibu Rumah Tangga yang suka berbelanja di Pasar Blok A barang

yang dibeli Ibu Wiwi adalah sayuran dan beberapa barang yang lainnya. Menurut

Ibu Wiwi ia merasakan adanya perbedaan ketika berbelanja di Pasar Blok A

sebelum direlokasi dengan di TPS Pasar Blok A saat ini

“Menurut saya tempat yang sekarang kurang strategis sih susah di

jangkau karna gak ada angkutan umum kan bis tidak ngelewatin sini,

paling kalau mau kesini ya naik bajaj dan naik bajaj kan lumayan mahal

ya bisa 10rb atau 15rb pulang pergi udah bisa 30rb kalau naik bis kan

Page 70: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

56

Cuma bayar 5rb. Waktu di pasar yang lama kan banyak bis yang

ngelewatin pasar jadi kita enak bisa turun didepan Pasar Blok Anya gitu.

Udah gitu disini banyak yang tutup pedagangnya lebih sedikit dari tempat

yang lama, jadi kita gak bisa lihat-lihat dagangan yang lain. Saya juga

ngeliat tempat yang sekarang ini kaya bedeng ya bukan kaya pasar karena

kalau diliat dari depan jalan, ini pasar ketutup gitu dan bangunannya kan

pake triplek sama seng doang jadi kaya bedeng, jauh bangetlah

perbedaannya dan mungkin orang-orang banyak yang gak tahu kalau ini

sbnrnya pindahann pedagang dari Pasar Blok A”.11

Seperti yang Ibu Wiwi katakan Tempat Penampungan Sementara Pasar

Blok A terlihat sangat tidak strategis, tidak adanya lahan parkir, jauh dari

angkutan umum. Selain itu hubungan Ibu Wiwi dengan pedagang Pasar Blok A

sebelum direlokasi dan setelah direlokasi masih terjalin baik hanya saja Ibu Wiwi

tidak mempunyai pedagang langganan dan tidak hilangnya ciri khas sistem tawar-

menawar antara penjual dan pembeli di TPS Pasar Blok A. Harga yang

ditawarkan masih sama seperti di Pasar Blok A.

2. Nama : Ibu Linda

Usia : 54th

Pekerjaan : Pembantu Rumah Tangga

Selain Ibu Wiwi peneliti juga mewawancarai pengunjung di TPS Pasar

Blok A yaitu Ibu Linda dia adalah seorang pembantu rumah tangga disekitar

komplek yang terletak tidak jauh dari TPS, peneliti mewawancarai Ibu Linda

setelah Ibu Linda berbelanja kerupuk dan sayur-sayuran di TPS Pasar Blok A.

“Saya memang suka berbelanja disini semenjak Pasar Blok A belum

dipindahin. Untuk sistem tawar menawar ya masih ada namanya juga

pasar kan pasti adalah tawar-menawar kalo dilihat tempat sekarang ya

11

Hasil Wawancara Pribadi dengan Ibu Wiwi, Pengunjung Pasar Blok A. 26 Agustus

2017.

Page 71: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

57

gitu yaa kurang strategis, sempit juga sih ruang lingkupnya gitu-gitu aja.

Perbedaannya jauh ya tempat yang sekarang kaya bedeng kalo dilihat

karena tertutup gitu bukan kaya pasar biasanya. Udah gitu pedagangnya

juga sedikit. Ya lebih enak belanja ditempat yang lama sih banyak pilihan

barang-barangnya dan tidak terlalu minim seperti TPS ini.”

Ia selalu berbelanja di Pasar Blok A karena hanya pasar tradisional Pasar

Blok A yang letaknya tidak terlalu jauh dari tempat tinggalnya. Hubungan Ibu

Linda terhadap pedagang Pasar Blok A terjalin baik sehingga Ibu Linda pun

mempunyai pedagang langganan ketika Ibu Linda berbelanja di Pasar Blok A Ibu

Linda sangat merasakan perbedaan yang sangat jauh ketika berbelanja di Pasar

Blok A dan di TPS. Walaupun Ibu Linda merasa lebih dekat berbelanja di TPS

tetapi menurut Ibu Linda tetap lebih nyaman berbelanja di Pasar Blok A karena

barang-barang yang diperjual lebih banyak dan lengkap, tempat di Pasar Blok A

juga tidak sempit dan minim seperti TPS sekarang.12

F. Profil Pedagang Pakaian Pasar Blok A

a. Nama : Ibu Erna

Usia : 48th

Pekerjaan : Pedagang Pakaian Busana Muslim

Ibu erna berdagang pakaian busana muslim di Pasar Blok

A selama 35th

.

b. Nama : Bapak Agus

Usia : 60th

Pekerjaan : Pedagang Pakaian koko

Bapak Agus berdagang pakaian koko di Pasar Blok A

selama 46th

.

12

Hasil Wawancara Pribadi dengan Linda, Pengunjung Pasar Blok A. 07 September

2017.

Page 72: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

58

c. Nama : Bapak H. Hermantaher

Usia : 82th

Pekerjaan : Pedagang Pakaian Lengkap (koko,anak-anak,pakaian

dalam,dll)

Bapak H. Hermantaher berdagang pakaian anak-anak di

Pasar Blok A selama 65th

.

d. Nama : Ibu Ita

Usia : 39th

Pekerjaan : Pedagang Pakaian Anak-Anak

Ibu Ita berdagang pakaian anak-anak di Pasar Blok A

selama 10th.

e. Nama : Ibu Ayu

Usia : 55th

Pekerjaan : Pedagang Pakaian Balita

Ibu ayu berdagang pakaian balita di Pasar Blok A selama

23th

f. Nama : Bapak Juri

Usia : 68th

Pekerjaan : Pedagang Pakaian seragam sekolah

Bapak Juri berdagang pakaian seragam sekolah di Pasar

Blok A selama 30th.

Page 73: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

59

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS

Dalam bab ini akan di bahas temuan dan analisis mengenai Analisis

Dampak Sosial Ekonomi Terhadap Pedagang Pakaian Pasar Blok A Yang

Terelokasi. Pasar Blok A yang terletak di Kelurahan Pulo, Kecamatan Kebayoran

Baru, Jakarta Selatan. Merupakan salah satu tempat pusat perbelanjaan Pasar

Tradisional yang terkenal di daerah Kebayoran Baru. Keberadaan Pasar Blok A

membawa dampak yang positif bagi warga sekitar Pasar Blok A karena warga

sekitar bisa mencari mata pencaharian dengan cara berjualan di sekitar Pasar Blok

A dengan membuka lapak atau membuka warung di sekitar Pasar Blok A dan ada

warga yang menjadi pedagang di Pasar Blok A.

Sejak 20 Oktober 2015 pedagang-pedagang Pasar Blok A direlokasi ke

Tempat Penampungan Sementara (TPS) yang terletak di Taman Sambas

Kebayoran Baru. Adapun dari relokasi para pedagang Pasar Blok A pun terdapat

proses relokasi dan memiliki dampak dari segi sosial ekonomi para pedagang

yang terelokasi.

A. Proses Relokasi Pedagang Pasar Blok a

Dengan adanya kebijakan revitalisasi Pasar Blok A, sebagaimana yang

disebutkan menurut UU Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial

bahwa Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material,

Page 74: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

60

spiritual dan sosial warga Negara agar dapat hidup layak dan mampu

melaksanakan fungsi sosialnya.1 Revitalisasi kebijakan Pasar Blok A sesuai

dengan UU Nomor 11 Tahun 2009 di karenakan dengan merevitalisasi pasar dan

merelokasi para pedagang Pasar Blok A membuat para pedagang tidak kehilangan

tempat berdagangnya dan pedagang pun tetap bisa berdagang untuk memenuhi

kebutuhan materialnya serta mencapai kehidupan yang sejahtera dalam arti

tercapai standar kehidupan pokok dengan hasil berdagang, tetap mampu

mengembangkan diri dan melaksanakan fungsi sosialnya.

PD. Pasar Jaya merelokasi pedagang-pedagang Pasar Blok A ke Tempat

Penampungan Sementara (TPS) yang terletak di Taman Sambas Kebayoran Baru.

Sebelum terjadinya relokasi Pasar Blok A, terdapat proses-proses untuk

revitalisasi pasar dan merelokasi para pedagang yang dilakukan oleh PD. Pasar

Jaya. Hal tersebut juga disampaikan oleh Koordinator Pasar, Bapak Maraden

Tambunan tentang adanya proses relokasi sebagai berikut:

Gambar 4.1

Gambar wawancara langsung dengan Koordinator Pasar Blok

A.[Sumber:Hasil Penelitian, 2017]

1 Adi Fahrudin. Pengantar Kesejahteraan Sosial. (Bandung: Refika Aditama. 2012),h.10.

Page 75: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

61

“Untuk proses revitalisasi dan relokasi Pasar Blok A kita mengadakan

pertemuan dulu dari pihak PD. Pasar Jaya membahas mengenai

revitalisasi dan relokasi sebelum kita sosialisasikan kepada para

pedagang, lalu dari pihak PD. Pasar Jaya langsung memberikan

sosialisasi dan pertemuan kepada pedagang-pedagang disini bahwa pasar

akan direvitalisasi sesuai dengan peraturan atau kebijakan yang berlaku

yaitu Pasar yang sudah habis masa hak pemakaiannya selama 20 tahun

harus direvitalisasi atau dibangun-bangunan baru dengan syarat tes uji

struktural karena terlihat dari kondisi pasar yang sudah tua”.2

Adanya relokasi pasar dikarenakan masa hak pemakaian Pasar Blok A

sudah habis selama 20 tahun dan kondisi pasar pun sudah berumur 44 tahun yang

terlihat bangunan pasar sudah tua memprihatinkan untuk masih adanya transaksi

jual beli. Relokasi tersebut selain dengan karena masa hak pemakaian pasar telah

habis, relokasi dilakukan karena Pasar Blok A terkena proyek pemerintah untuk

menanggulangi kemacetan yaitu Mass Rapid Transit (MRT). Pasar Blok A

nantinya akan terintegrasi dengan hotel dan juga halte Mass Rapid Transit (MRT)

selain itu akan membuat bangunan Pasar Blok A menjadi lebih modern dan

memberikan fasilitas yang lebih baik lagi.

Program revitalisasi dan relokasi Pasar Blok A ini pun telah sesuai dengan

ketentuan dan perundangan yang telah berlaku yaitu Undang-Undang Peraturan

Daerah (PERDA) No.3 Tahun 2009 tentang pengelolaan area pasar dan juga

Peraturan Presiden Nomor 112 tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar

Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern.3

2 Hasil wawancara pribadi dengan Maraden Tambunan, Kepala Pasar Blok a. 02 Maret

2017. 3 Peraturan Daerah Kota Jakarta Nomor 3 Tahun 2009, Artikel di akses pada 18 Maret

2017 dari

pasarjaya.co.id/_assets/files/about/Peraturan_Daerah_Nomor_3_Tahun_2009_Pengelolaan_Area_

Pasar.doc

Page 76: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

62

Dengan adanya proses relokasi PD. Pasar Jaya tidak hanya sekedar

memberikan sosialisasi saja, proses sosialisasi tersebut diawali dari adanya

pemberitahuan kepada pedagang-pedagang terkait perencanaan, penempatan,

harga subsidi pembangunan pasar modern dan relokasi. Berserta manfaat dari

adanya pembangunan pasar bagi pedagang Pasar Blok A secara keseluruhan.

PD. Pasar Jaya mengadakan pertemuan dan musyawarah antara PD. Pasar

Jaya dan Tim Perwakilan sosialisasi pembangunan yaitu perwakilan dari setiap

jenis pedagang. Para pedagang membentuk Tim perwakilan sosialisasi

pembangunan pun untuk mengumpulkan penyampaian-penyampaian dari para

pedagang lainnya tentang adanya relokasi pasar tersebut.

“Para pedagang mempunyai Tim Perwakilan yang namanya Tim

Perwakilan Sosialisasi Pembangunan. Dalam pertemuan dan musyawarah

Tim perwakilan tersebut menyampaikan aspirasi para pedagang terkait

pembangunan agar sesuai dengan keinginan mereka, selain membahas

pembangunan juga membahas biaya bangunan pasar karena pedagang

akan memilih hak pemakaiannya selama 20 tahun kedepan”.4

Dalam hal relokasi tersebut pedagang memang mengetahui dengan adanya

revitalisasi pasar dan proses-proses yang dijalani, hal tersebut juga dikatakan oleh

salah satu pedagang pakaian Pasar Blok A tentang adanya proses relokasi seperti

berikut:

”iya awalnya kita diberi tahu oleh koordinator pasar kalau pasar akan

direvitalisasi dan kita merasa keberatan untuk direlokasi, terus dilakukan

sosialisasi bahwa pedagang akan pindah ke tempat penampungan

sementara. Terus adanya pertemuan sama PD. Pasar Jaya membahas

tentang revitalisasi dan relokasi. Ya kita mah mau gak mau harus nerima

4 Hasil wawancara pribadi dengan Maraden Tambunan, Kepala Pasar Blok a. 02 Maret

2017.

Page 77: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

63

kebijakan yang dikasih ya mbak, kita kan disini cuma berdagang ya mbak

nyari duit. Kalau kita nolak nanti kita gak punya tempat dagang lagi. Lagi

pula ini juga buat kebaikan kita semua biar dagangnya lebih nyaman lagi,

peminat pembeli lebih banyak melihat kondisi pasar yang bagus

nantinya”.5

Sebelum adanya pertemuan-pertemuan anatara pihak PD. Pasar Jaya dan

para pedagang Pasar Blok A. Pedagang merasa keberatan dengan adanya relokasi

ke TPS, karena para pedagang sudah merasa nyaman berdagang di Pasar Blok A

dan takut akan kehilangan para pembeli. Seperti pedagang yang sudah lama

berjualan di Pasar Blok A mereka hanya mendapatkan penghasilan dari hasil

berdagang di Pasar Blok A saja, selebihnya para pedagang takut ketika direlokasi

menjadi tidak mendapatkan penghasilan seperti biasanya. Selain itu Pasar Blok A

adalah tempat yang strategis untuk dijangkau karena banyak angkutan umum yang

melewati Pasar Blok A. Hal tersebut juga dikatakan oleh salah satu pedagang

pakaian Pasar Blok A:

Gambar 4.2

Gambar wawancara langsung dengan Ibu Ita salah satu pedagang

pakaian Pasar Blok A.[Sumber:Hasil Penelitian, 2017]

5 Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Agus, Salah satu pedagang pakaian Pasar Blok

A. 21 Agustus 2017.

Page 78: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

64

“kita sih awalnya gak mau ya mba direlokasi gini ya keberatanlah, karena

udah nyaman berjualan ditempat lama dan pengunjung kan udah tau

lokasi Pasar Blok A. Karna kan Pasar Blok A termasuk pasar yang sudah

lama jadi udah banyak yang tahu lagian di Pasar Blok A ramai juga sama

pembeli dan pengunjung sampai masyrakat sekitar pasar pun ada yang

berjualan juga jadi pedagang kaki lima saking terlihat ketradisionalan

Pasar Blok A. Takutnya nanti pas direlokasi ke TPS malah jadi sepi sama

pembeli, eh malah bener aja kan disini sepi banget jarang ada pengunjung

bahkan seminggu pernah gak ada pembelinya udah gitu tempatnya juga

kurang strategis jauh dari angkutan. Coba kalau di Pasar Blok A selalu

ramai sama pengunjung”.6

Dengan masalah sosial yang timbul pasca relokasi para pedagang Pasar

Blok A merasa keberatan yang dimana beralasan bahwa:

a. Pedagang Pasar Blok A khawatir akan menurunnya jumlah pelanggan

terkait dengan keyakinan pedagang bahwa letak dagang tempat yang baru

biasanya tidak seberuntung dengan tempat yang lama maupun sebaliknya.

b. Pedagang Pasar Blok A khawatir akan lunturnya nilai ke tradisionalan

Pasar Blok A yang selama ini Pasar Blok A banyak memberikan manfaat

bagi para masyarakat kecamatan Pulo, khususnya bagi pedagang yang

tidak hanya pedagang-pedagang besar akan tetapi pedagang dari semua

kalangan.

Namun, setelah adanya sosialisasi dan pertemuan-pertemuan pedagang

Pasar Blok A menerima untuk direlokasi. Ketidakinginan pedagang untuk

direlokasi yaitu karena takut kehilangan para pembeli dan menurunnya omset.

Seperti yang telah dijelaskan di bab 2 tentang kesejahteraan sosial dapat diartikan

sebagai suatu kondisi di mana orang dapat memenuhi kebutuhannya dan dapat

6 Hasil wawancara pribadi dengan Ibu Ita, Pedagang Pakaian Pasar Blok a. 21 Agustus

2017.

Page 79: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

65

berelasi dengan lingkungannya secara baik.7 Relokasi ini dilakukan agar

perekonomian pedagang tetap terus berjalan tidak kehilangan oleh para pelanggan

dan dapat bersosialisasi di tempat lingkungan baru, para pedagang pun menyetujui

untuk direlokasi dan bisa bersosialisasi dengan lingkungan baru.

Dengan adanya pertemuan dan sosialisasi dilanjutkan kesepakatan antara

pedagang dan PD. Pasar Jaya untuk siap direlokasi ke tempat penampungan

sementara dan kesepakatan bahwa para pedagang akan menempati kios yang baru

dengan harga yang telah ditentukan. Kesepakatan tersebut yaitu para pedagang

menandatangani surat pernyataan, seperti yang dijelaskan oleh Koordinator Pasar:

“jadi gini mbak, pedagang akan menandatangani surat pernyataan setuju

di bangun sebanyak 60% dari jumlah tempat usaha yang ada. Jika surat

setuju untuk dibangun mencapai 80% lebih, maka TPS siap di bangun.

Kalau sudah mengantongi surat persetujuan sebanyak 80% maka siaplah

di bangun TPS ditempat yang telah dipilih”.8

Setelah adanya persetujuan antara pedagang Pasar Blok A dan PD. Pasar

Jaya, PD. Pasar Jaya sudah mengantongi surat persetujuan sebanyak 80% dan di

bangunlah TPS di Jalan Taman Sambas Kebayoran Baru. Pembangunan Tempat

Penampungan Sementara di Taman Sambas tersebut berbagi dua dengan dinas

pertamanan yang sudah dirubah peruntukannya melalui PERGUB No. 27 Tahun

2011 yang diberikan kepada MRT untuk menggunakan lahannya sebanyak 3.800

meter persegi. Dari 3.800 meter persegi dibangunlah TPS seluas 1.200 meter

7 Adi Fahrudin. Pengantar Kesejahteraan Sosial. (Bandung: Refika Aditama. 2012), h. 8.

8 Hasil wawancara pribadi dengan Maraden Tambunan, Kepala Pasar Blok a. 28 Agustus

2017.

Page 80: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

66

persegi, sehingga tanggal 20 oktober 2015 pedagang Pasar Blok A pindah ke TPS

di taman sambas menempati 414 tempat usaha.

Para pedagang yang berada di TPS mereka berhak mendapatkan kios di

bangunan baru dan membayar kios dengan harga yang telah ditetapkan. Para

pedagang di TPS adalah pedagang yang mempunya SIT (Surat Izin Tempat

Usaha) atau pedagang existing selain itu pedagang telah menandatangani surat

pernyataan bahwa mereka siap direlokasi dan menempati kios baru dengan harga

yang sudah mereka ketahui. Harga yang ditetapkan untuk kios baru sesuai dengan

setiap jenis dagangan, harga kios untuk pedagang pakaian sekitar 165 juta dan

para pedagang harus membayar angsuran 20% dari harga yang telah ditetapkan,

DP bisa diangsur sesuai persetujuan koperasi. Seperti yang dikatakan oleh bapak

maraden:

“Penempatan pedagang di kios baru berdasarkan undian, jenis dagangan

dan tidak mempunyai tunggakan penempatan kios. Untuk menempati kios baru

pedagang akan membayar angsuran 20% dari harga yang telah disepakati,

sisanya yang 80% bisa di angsur melalui bank dengan menggunakan sertifikat

kios dan dilakukan sesuai perjanjian antara pedagang dengan bank”.

Harga tersebut sesuai dengan satu tempat usaha yang digunakan dengan

jangka waktu 20 tahun hak guna pakai, jika para pedagang yang mempunyai kios

lebih dari satu maka pedagang bisa membayar harga yang sesuai dikalikan dengan

berapa kios yang mereka punya. Persyaratan para pedagang untuk menempati kios

tersebut dengan menunjukkan surat pernyataan yang telah ditandatangani, foto

copy KTP dan foto copy SIT. Menurut pak maraden semua para pedagang yang

Page 81: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

67

berada di TPS menyanggupi dengan harga kios baru, seperti yang dikatakan oleh

salah satu pedagang mengenai penempatan kios baru:

“Kalau untuk penempatan kios sih ya sanggup saja ya mbak, karena kan

kita dari awal pertemuan sudah diberi tahu tentang pendanaan dan segala

macem dan kita sudah menandatangani surat pernyataan tandanya kita setuju.

Kita juga dipermudah dengan diberikan angsuran dalam membayar, harga yang

diberikan juga sampai jangka waktu 20 tahun kita bisa gunain kiosnya. Kalau

kita tidak menyanggupi yang ada kita malah tidak punya tempat berdagang lagi

mbak, jadi ya kita sanggup untuk membayarnya bisa dicicil juga dikasih

kemudahan”.9

Suatu kondisi kesejahteraan sosial tersususn dari tiga unsur seperti setinggi

apa masalah-masalah sosial dikendalikan yaitu para pedagang keberatan untuk

direlokasi, tetapi pihak PD. Pasar Jaya pun bisa memberikan sosialisasi atau

penjelasan terhadap pedagang sehingga masalah sosial bisa diatur dan ditangani

sehingga masalah dapat dikendalikan, seluas apa kebutuhan-kebutuhan dipenuhi

yaitu dengan menyediakan TPS untuk para pedagang agar para pedagang tetap

bisa menjalankan aktifitas berdagangnya, bisa memenuhi kebutuhan dan

maningkatkan taraf hidupnya. Terakhir setinggi apa kesempatan-kesempatan

untuk maju tersedia yaitu pihak PD. Pasar Jaya memberikan kesempatan kepada

para pedagang dengan cara musyawarah agar para pedagang bisa memikirkan

dengan tujuan dari relokasi dan menyetujui surat pernyataan dalam kebijakan

relokasi untuk kesempatan dalam berdagang di TPS.10

Relokasi yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu pemindahan lokasi dari

satu tempat ke tempat yang lain karena alasan dan faktor-faktor tertentu.

9 Hasil Wawancara Pribadi dengan Ibu Ayu, Salah satu pedagang pakaian Pasar Blok A.

26 Agustus 2017. 10

Suud, Muhammad. 3 Orientasi Kesejahteraan Sosial. Jakarta: Prestasi Pustaka.

2006.h.5.

Page 82: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

68

Pemindahan juga berdasarkan aturan dan pertimbangan-pertimbangan dari pihak-

pihak yang bersangkutan.11

Pihak-pihak yang bersangkutan di Pasar Blok A ini

yaitu Koordinator Pasar Blok A dan juga para pedagang-pedagang Pasar Blok A,

karena suara pedagang Pasar Blok A di ambil untuk berlangsungnya relokasi. Jika

pertimbangan tersebut hanya di ambil dari satu pihak maka membuat para

pedagang kehilangan kesejahteraannya, ketika suara para pedagang tidak di

dengar atau di ambil maka pedagang-pedagang akan kehilangan tempat

berdagang. Dari tangan pedagang inilah para konsumen dapat memperoleh barang

pemuas kebutuhan dan produsen dapat mendistribusikan barang produksinya

kepada konsumen.

Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat melakukan peletakan batu

pertama pembangunan Pasar Blok A Fatmawati Jakarta Selatan pada 21 Juni

2017. Dengan adanya integrasi pasar ini, Menurut Djarot:

“Membuat kesan Pasar menjadi berubah menjadi lebih baik. Tidak identik

dengan kumuh, bau, gerah, becek, tidak identik dengan kekumuhan”.12

Rencananya, revitalisasi Pasar Blok A Fatmawati ini akan di bangun

setinggi 21 lantai dengan 2.140 unit kios. Tidak hanya pasar, di bangunan Pasar

11

Siti Musrifah, Dinamika dan konflik dalam proses relokasi pedagang pasar ngabul

kabupaten jepara, (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang, 2015). 12

Sania Mashabi, Djarot letakkan batu pertama pembangunan Pasar Blok A Fatmawati.

Artikel diakses pada tanggal 20 September melalui https://www.merdeka.com/peristiwa/djarot-

letakkan-batu-pertama-pembangunan-pasar-blok-a-fatmawati.html

Page 83: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

69

Blok A akan diisi juga dengan 316 kamar hotel dengan lahan parkir yang luas

sebanyak empat sampai lima lantai dan mampu menampung 171 mobil.13

Hal tersebut juga disampaikan oleh Direktur Utama Pasar Jaya yaitu Arief

Nasrudin bahwa revitalisasi ini agar Pasar Blok A semakin menarik perhatian

banyak orang dengan lokasi Pasar Blok A yang strategis:

”Pasar Blok A salah satu dari 32 persen pasar yang harus diperbaiki.

Revitalisasi Pasar Blok A sudah direncanakan sejak 2013. Kemudian

tahun 2015 pedagang dipindahkan ke Tempat Penampungan Sementara.

Dua tahun kedepan kita sudah bisa lihat bangunan yang membantu

pedagang”.14

Dalam relokasi tersebut merupakan salah satu kebijakan, di mana

kebijakan kesejahteraan sosial adalah seperangkat tindakan, kerangka kerja,

petunjuk, rencana, atau strategi yang dirancang untuk menterjemahkan visi politis

pemerintahan atau lembaga ke dalam program dan tindakan untuk mencapai

tujuan tertentu dibidang kesejahteraan sosial.15

Kebijakan tersebut adalah

kerangka kerja yang mempunyai tindakan untuk mencapai tujuan dengan

memperbagus bangunan pasar dan juga akan dibangun menjadi satu dengan

proyek pemerintah yaitu MRT, selain itu merelokasi pedagang agar para pedagang

bisa terus tetap berdagang kembali dan tetap mencapai kesejahteraannya.

13

Sania Mashabi, Djarot letakkan batu pertama pembangunan Pasar Blok A Fatmawati.

Artikel diakses pada tanggal 20 September melalui https://www.merdeka.com/peristiwa/djarot-

letakkan-batu-pertama-pembangunan-pasar-blok-a-fatmawati.html 14

Intan Fauzi, Pasar Blok A Fatmawati akan terintegrasi MRT, Artikel diakses pada

tanggan 20 September 2017 melalui http://news.metrotvnews.com/metro/4KZEM9pk-pasar-blok-

a-fatmawati-akan-terintegrasi-mrt 15

Edi Suharto, Analisis Kebijakan Publik, (Bandung: ALFABETA, 2005). h. 82.

Page 84: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

70

Sesuai kebijakan pemerintah yang dikatakan oleh Menteri Perdagangan

Thomas Lembong.

“Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi apabila Pemerintah Daerah

(PEMDA) mengusulkan pasar yang akan direvitalisasi yaitu pasar yang usianya

sudah lebih dari 20 tahun, pasar yang mengalami bencana kebakaran, pasca

bencana alam, atau konflik sosial, dan pasar yang belum memiliki bangunan

utama”.16

Revitalisasi pasar sesuai dengan kebijakan pemerintah, karena Pasar Blok

A sudah lebih dari 20 tahun masa hak pemakaiannya dan bangunan Pasar Blok A

pernah mengalami kebakaran sehingga bangunan Pasar Blok A terlihat sudah

tidak layak dan harus di revitalisasi sama halnya seperti yang di jelaskan oleh

menteri perdagangan.

Kebijakan sosial merupakan suatu perangkat, mekanisme dan sistem yang

dapat mengarahkan, menterjemahkan tujuan-tujuan pembangunan. Kebijakan

sosial senantiasa berorientasi kepada pencapaian tujuan sosial. Tujuan sosial ini

mengandung dua pengertian yang saling terkait, yakni memecahkan masalah

sosial dan memenuhi kebutuhan sosial.17

Seperti memecahkan sosial karena hak

pemakaian Pasar Blok A sudah habis masa pemakaiannya maka harus

direvitalisasi dan keadaan Pasar Blok A yang sudah tua, PD. Pasar Jaya bisa

mengatasi permasalahan para pedagang yang merasa keberatan untuk direlokasi.

Dalam memenuhi kebutuhan dengan merelokasi pedagang Pasar Blok A ke TPS

agar para pedagang pun tetap berdagang, bisa memenuhi kebutuhan sendiri atau

kebutuhan para konsumen.

16

Dina Rayanti, “4 Kriteria Pasar Tradisional Yang Bisa Direvitalisasi” Artikel diakses

pada 06 November 2017 melalui https://m.detik.com/finance/berita-ekonomi-bisnis/3134012/ini-

4-kriteria-pasar-tradisional-yang-bisa-direvitalisasi 17

Edi Suharto, Analisis Kebijakan Publik, (Bandung: ALFABETA, 2005). h. 61.

Page 85: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

71

Seperti yang diketahui bahwa kesejahteraan pedagang Pasar Blok A tidak

semuanya mempunyai kesejahteraan yang baik atau tidak layak, beberapa

pedagang yang memang mereka sudah berdagang lama di Pasar Blok A

mempunyai tempat tinggal sendiri. Tetapi, masih ada pedagang yang tempat

tinggalnya masih mengontrak meskipun penghasilan tidak seberapa tetapi dengan

tetap berdagang mereka bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti yang

dikatakan oleh pak Maraden Tambunan dengan tingkat kesejahteraan pedagang:

“Untuk masalah tingkat kesejahteraan itu macem-macem mbak, kalo yang

udah pada berdagang lama di Pasar Blok A yaa Alhamdulillah mereka

pada punya tempat tinggal sendiri meskipun sederhana gak gede-gede

banget gitu mbak ya paling kaya rumah-rumah biasanya gitu dah. Dan

mereka punya kendaraan sendiri buat operasional seharihari mereka,

pada bisa nyekolahin anak-anaknya. Yaa itungannya lumayan sejahtera

mereka yang pada dagang disini. Meskipun penghasilan mereka gak yang

gede-gede banget, tapi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya ya mereka

pada bisa. Tapi ada juga yang rumahnya masih ngontrak mbak tetapi

rata-rata mereka punya kendaraan semua seperti motor”.18

Dengan terelokasinya para pedagang merupakan suatu alasan dan faktor

tertentu, relokasi juga adalah salah satu kebijakan sosial yaitu dengan

memecahkan masalah sosial dan memenuhi kebutuhan sosialnya. Seperti menurut

pakar pekerja sosial yaitu Friedlander(1980), kesejahteraan sosial adalah sistem

yang terorganisasi dari pelayanan-pelayanan sosial dan institusi-institusi yang

dirancang untuk membantu individu-individu dan kelompok-kelompok guna

mencapai standar hidup dan kesehatan yang memadai. Dilakukan relokasi tersebut

membantu para pedagang masih bisa berdagang walaupun ditempat yang berbeda,

18

Hasil wawancara pribadi dengan Maraden Tambunan, Kepala Pasar Blok a. 02 Maret

2017.

Page 86: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

72

pedagang masih bisa mencari penghasilannya untuk mendapatkan kesejahteraan

mereka yang semestinya mereka dapatkan dan bisa mencapai standar hidup yang

baik.

Dengan fakta dan temuan di atas, bahwasanya proses relokasi bagi

masyarakat itu dinamis yaitu ada menguntungkan dan merugikan.

Menguntungkan karena perekonomian para pedagang tetap terus berjalan,

pedagang tidak kehilangan tempat berdagangnya walaupun hanya pindah ke

Tempat Penampungan Sementara (TPS), pedagang pun masih bisa mendapatkan

kesejahteraan yang dapat mengembangkan kemampuan dan kesejahteraan

sepenuhnya untuk mencapai standar hidup kebutuhan. Hal ini mengkonfirmasi

teori kesejahteraan sosial menurut UU Nomor 11 Tahun 2009 bahwa

kesejahteraan sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual,

dan sosial warga Negara agar dapat hidup layak dan mampu melaksanakan fungsi

sosialnya.19

Selain menguntungkan adanya merugikan bagi para pedagang karena para

pedagang harus terelokasi dan berdagang dari awal di tempat yang baru, selain itu

para pedagang juga harus bersosialisasi kembali dengan lingkungan yang baru.

Para pedagang juga siap menerima dengan adanya dampak dari relokasi. Tempat

Penampungan Sementara yang sekarang ditempati para pedagang pun kurang

strategis dan jauh dari angkutan umum sehingga kurang menarik perhatian orang

dan membuat konsumen yang ingin berbelanja malas untuk datang ke TPS, sepi

19

Adi Fahrudin. Pengantar Kesejahteraan Sosial. (Bandung: Refika Aditama. 2012),

h.10.

Page 87: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

73

dengan para pengunjung atau pembeli yang membuat para pedagang tidak adanya

pemasukan.

Selain itu relokasi pedagang Pasar Blok A merupakan suatu kebijakan,

Kebijakan tersebut adalah kerangka kerja yang mempunyai tindakan untuk

mencapai tujuan dengan memperbagus bangunan pasar, sesuai kebijakan yang

berlaku jika masa hak pemakaian pasar telah habis harus direvitalisasi dan juga

akan dibangun menjadi satu dengan proyek pemerintah yaitu MRT, selain itu

merelokasi pedagang agar para pedagang bisa terus tetap berdagang kembali dan

tetap mencapai kesejahteraan pedagang. Seperti dengan teori kebijakan

kesejahteraan sosial adalah seperangkat tindakan, kerangka kerja, petunjuk,

rencana, atau strategi yang dirancang untuk menterjemahkan visi politis

pemerintahan atau lembaga ke dalam program dan tindakan untuk mencapai

tujuan tertentu dibidang kesejahteraan sosial.20

B. Dampak Sosial Ekonomi Terhadap Pedagang Pakaian Yang Terelokasi

Pada tanggal 20 Oktober 2015 pedagang Pasar Blok A terelokasi ke TPS

dengan menempati 414 tempat usaha. Setelah beberapa bulan direlokasi ke

Tempat Penampungan Sementara ternyata para pedagang pun merasakan adanya

dampak dari relokasi yaitu dari segi sosial dan ekonomi.

Temuan dari studi ini menunjukkan adanya dampak dari segi sosial dan

ekonomi terhadap pedagang Pasar Blok A secara keseluruhan. Para pedagang

merasakan dengan adanya dampak sosial ekonomi semenjak mereka direlokasi

20

Edi Suharto, Analisis Kebijakan Publik, (Bandung: ALFABETA, 2005). h. 82.

Page 88: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

74

dari Pasar Blok A ke Tempat Penampungan Sementara. Terlebih lagi, fasilitas

yang diberikan kepada pedagang membuat para pedagang menjadi sepi dengan

pembeli dan pengunjung karena tempat yang sangat kurang strategis.

Faktor yang membuat kurang menarik perhatian masyarakat adalah

Tempat Penampungan Sementara pedagang Pasar Blok A, bisa di lihat dari bagian

depan TPS yang tidak terlihat bahwa didalamnya ada kegiatan ekonomi jual beli

barang atau pasar. Tetapi, Tempat Penampungan Sementara (TPS) terlihat hanya

seperti bedeng yang dibangun oleh triplek dan seng seperti pada gambar berikut:

Gambar 4.3

Gambar Tempat Penampungan Sementara Pasar Blok A Dari Tampak

Depan Pintu Selatan. [Sumber:Hasil Penelitian, 2017]

Sebelum terjadinya relokasi ke TPS pedagang belum merasakan dampak

dari segi sosial ekonomi, seperti menurut Bapak Juri salah satu pedagang pakaian

seragam sekolah yang terelokasi:

Page 89: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

75

Gambar 4.4

Gambar wawancara langsung dengan Bapak Juri salah satu pedagang

pakaian Pasar Blok A.[Sumber:Hasil Penelitian, 2017]

“Kalo sebelum pindah ke sini (TPS) mah neng beda banget tidak merasakan

dampak seperti sekarang, tidak ada penurunan omset waktu di Pasar Blok A

pendapatan saya selama berdagang di sana bisa dikatakan lumayan. Pokonya

mah yaa saat berdagang di Pasar Blok A enak aja gitu, baik-baik aja.

Pemasukan ya banyaak tidak pernah sepi kaya sekarang, terus persaingan

juga tidak keliatan kaya sekarang, sesama pedagang juga baik-baik aja kalau

disini kan ya paling saya Cuma ngobrol sama yang di samping atau di

depan.”.21

Hal tersebut juga dikatakan oleh koordinator pasar yaitu bapak Maraden

tentang kondisi Pasar Blok A sebelum direlokasi:

“Keadaan Pasar Blok A sebelum direlokasi mah sangat ramai ya mbak

dari segi pengunjung, pembeli, pedagang juga ramai sampe ada pedagang

kaki lima juga disekitar pasar atau warga yang rumahnya sekitar pasar

pun sampai buka warung seperti sayur-sayuran juga. Pasar Blok A tidak

pernah sepi sama pengunjung, lahan parkir juga luas dan kalau dilihat

dari segi omset atau putaran uang sehari seluruh pedagang ketika masih

di Pasar Blok A pun kurang lebih mencapai 800juta. Hanya saja

bangunan Pasar Blok A yang sudah cukup lama dan memang harus

direvitalisasi, kalau dibilang tuh Pasar Blok A termasuk Pasar yang

strategis karena pasar tersebut dilewati banyak angkutan umum sehingga

21

Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Juri, Salah satu pedagang pakaian Pasar Blok

A. 26 Agustus 2017.

Page 90: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

76

pengunjung pun mudah untuk datang berbelanja ke pasar Blok A, semua

pun serba ada di Pasar Blok A”.22

Ternyata sebelum terelokasi pedagang tidak merasakan dengan sepinya

pengunjung atau pembeli, menurut pedagang pun mereka sehari selalu saja ada

pembeli yang membeli barang dagangannya di Pasar Blok A. Putaran uang

seluruh pedagang sehari mencapai 800 juta ketika di Pasar Blok A, keadaan di

Pasar Blok A pada malam hari masih ada aktifitas jual beli barang dan masih

banyaknya pengunjung atau pembeli yang membeli barang di Pasar Blok A.

Tetapi jika dibandingkan dengan keadaan di TPS sekarang putaran uang para

pedagang perhari hanya mencapai 300 juta. Hal tersebut pedagang merasakan

perbedaan yang sangat jauh setelah direlokasi keadaan pasar di TPS tidak seperti

saat mereka masih berdagang di Pasar Blok A. Seperti salah satu pedagang

pakaian yang merasakan perbedaan yang sangat jauh ketika setelah direlokasi.

Gambar 4.5

Gambar wawancara langsung dengan Ibu Erna salah satu pedagang

pakaian Pasar Blok A. [Sumber:Hasil Penelitian, 2017]

“Sekian lama saya berdagang di Pasar Blok A saya gak pernah ngerasain

yang namanya sepi sama pengunjung atau pembeli mbak. Ya paling sepi

tapi masih ada gitu ya pembelinya, kalo sekarang nih pas pindah ke TPS

22

Hasil wawancara pribadi dengan Maraden Tambunan, Kepala Pasar Blok a. 28 Agustus

2017.

Page 91: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

77

bener-bener sepi banget sama pengunjung dan pembeli, kadang engga

ada pembeli sama sekali. Disini juga pembelinya ada paling kalau hari

libur doang tapi juga ya gak banyak mbak, atau hari-hari tertentu aja

biasanya kaya hari raya gitu. Perbedaannya jauh banget deh sama di

Pasar Blok A, omset juga disini bisa seminggu ada pemasukan kadang

juga seminggu gak ada pemasukan sama sekali. Faktor tempat sih mbak

menurut saya, coba kalau mbak lihat dari depan jalan TPS ini gak

kelihatan seperti pasar tapi malah kaya bedeng. Jadi orang kan gak ada

yang tahu kalau ini pasar. jauh dari angkutan umum yaaa pokonya

perbedaannya jauh bangetlah. Dulu pas di Pasar Blok A mah saya kadang

dagang sampe malem juga masih ada yang beli mbak, pengunjung juga

masih ramai banget yang mundar-mandir, pas disini ya jam 3 sore aja

saya sudah tutup karena memang pengunjung gak ada apalagi

pembelinya”.23

Dari hasil pengamatan, perbedaan yang sangat jauh ketika sebelum dan

setelah direlokasi yang pedagang rasakan. Selain itu terdapat beberapa faktor yang

dapat menjelaskan mengapa pedagang Pasar Blok A terkena dampak sosial dan

ekonomi seperti berikut:

1. Faktor tempat penampungan sementara kurang startegis, jauh dari rumah

warga dan angkutan umum.

2. Tidak terkelolanya Tempat Penampungan Sementara (TPS) dengan baik

sehingga mengakibatkan malasnya konsumen untuk datang berbelanja di

Tempat Penampungan Sementara. Kondisi TPS yang terlihat seperti bedeng

bukan seperti pasar biasanya, bahkan saking sepinya dengan pembeli para

pedagang pun terkadang tidak dapat pemasukan sama sekali. Sehari bisa

hanya mendapatkan seratus ribu atau seminggu tidak mendapatkan

penghasilan sama sekali.

23

Hasil wawancara pribadi dengan Ibu Erna, Salah satu pedagang pakaian Pasar Blok A.

21 Agustus 2017.

Page 92: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

78

3. Tidak adanya pengaturan harga pasti diantara sesama pedagang, sehingga

pedagang yang mampu menjuallah yang bisa di datangi konsumen dan

terjadilah persaingan antara pedagang. Selain itu, komunikasi atau interaksi

terhadap sesama pedagang berawal kurang baik seperti bersosialisasi dengan

kios-kios yang berdekatan saja. Sedangkan untuk pedagang yang kiosnya

berjauhan tidak saling kenal dan berinteraksi. Sesungguhnya perilaku manusia

adalah suatu fungsi dari interaksi antara individu dengan lingkungannya.24

Faktor yang diatas membuat salah satu sepinya TPS dari pengunjung atau

pembeli yang terlihat dari kondisi TPS yang kurang strategis sehingga membuat

TPS sangat sepi. Tetapi setelah peneliti banyak mewawancarai beberapa

pedagang, menurut para pedagang TPS ada hari-hari tertentu yang ramai dengan

pembeli atau pengunjung walaupun ramainya tidak seperti ramai pasar pada

umumnya hanya ada beberapa pembeli atau pengunjung. Pada saat hari-hari

tertentu tersebut yang membuat para pedagang mempunyai beberapa pembeli dan

adanya pemasukan untuk para pedagang, ada juga yang memang tidak ada

pembelinya disaat hari tertentu tersebut. Setelah peneliti mengetahui dengan

adanya ramai pembeli atau pengunjung saat hari-hari tertentu, peneliti pun

langsung mengamati TPS di hari yang menurut pedagang ramai adanya pembeli.

Terlihat dari perbedaan kondisi TPS ketika di hari biasa yang sepi dengan

pembeli dan kondisi TPS saat hari tertentu atau weekend dengan adanya beberapa

pembeli di waktu yang bersamaan seperti pada gambar berikut:

24

Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, (Jakarta: Rajawali Press,

2009), h. 230.

Page 93: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

79

Gambar 4.6

Kondisi TPS Pasar Blok A saat

Hari biasa Kondisi TPS Pasar Blok A saat

Hari libur

Gambar Perbedaan Kondisi TPS Pasar Blok A. [Sumber:Hasil Penelitian, 2017]

Seperti yang terlihat pada gambar tersebut merupakan perbedaan TPS saat

hari biasa dan hari libur, peneliti datang ke TPS saat hari biasa TPS terlihat sepi

dari pengunjung ataupun pembeli yang membuat para pedagang tidak adanya

pemasukan atau pendapatan. Peneliti pun kembali ke TPS saat hari libur yaitu saat

hari sabtu terlihat ada beberapa pengunjung ataupun pembeli yang datang ke TPS

Pasar Blok A untuk berbelanja.

Page 94: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

80

Selain hari sabtu-minggu TPS juga sedikit ramai ketika hari-hari tertentu

seperti hari raya idul fitri, idul adha dan tahun ajaran baru seperti tahun ajaran

baru atau anak baru masuk sekolah. Walaupun tidak seramai ketika saat di Pasar

Blok A, para pedagang merasa senang ketika ada pengunjung atau pembeli yang

datang ke TPS untuk berbelanja karena akan adanya pemasukan untuk pedagang

tersebut meskipun hanya ramai di hari libur saja. Setidaknya para pedagang tidak

merasa sepi dengan pembeli setiap hari walau ketika hari libur hanya ada

beberapa pembeli yang datang. Setelah beberapa kali peneliti mengamati TPS

pada hari libur yaitu sabtu-minggu TPS ramai dengan pembeli, tetapi jangka

waktu TPS ramai dengan pembeli tidak berlangsung lama, TPS ramai saat jam 8

sampai 11 siang saja. Saat sudah jam 12 siang atau jam 1 siang TPS pun kembali

sepi dengan pengunjung atau pembeli.

Dari adanya beberapa faktor dan terlihat perbedaan kondisi TPS saat hari

libur dan hari biasa tersebut yang membuat adanya dampak segi sosial dan

ekonomi yang para pedagang alami. Dengan adanya dampak seperti itulah terlihat

dari segi kesejahteraan sosial yang para pedagang tidak dapatkan. Berawal para

pedagang di relokasi agar para pedagang bisa mendapatkan kesejahteraan dengan

tidak kehilangan tempat berdagang dan tetap bisa berdagang di TPS dan bisa

memenuhi kebutuhan hidupnya. Tetapi, setelah beberapa bulan di relokasi para

pedagang tidak dapat merasakan adanya kesejahteraan yang harusnya didapatkan.

Kesejahteraan sosial terdapat beberapa indikator kesejahteraan, dari indikator

kesejahteraan ini pun terlihat bagaimana dampak yang dialami oleh para pedagang

Pasar Blok A seperti berikut:

Page 95: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

81

1) Jumlah dan Pemerataan pendapatan, pendapatan berhubungan dengan

lapangan kerja, kondisi usaha, dan faktor ekonomi lainnya. para pedagang

tidak mendapatkan jumlah pendapatan yang seperti biasanya dikarenakan

kondisi usaha yang menurun oleh faktor kurang bagusnya kondisi lapangan

kerja dan fasilitas yang diberikan sehingga tidak dapat menarik perhatian

orang banyak sehingga mempengaruhi tidak adanya pemasukan atau

pendapatan dan tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup yang sejahtera.

Karena para pedagang bukanlah seperti pegawai atau karyawan tetap yang

pendapatannya memang jelas dan tetap. Tetapi, pedagang belum tentu setiap

harinya akan mendapatkan pemasukan atau omset untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya dan keluarga.

2) Pendidikan yang semakin mudah untuk dijangkau, dilihat dari pedagang Pasar

Blok A mereka mempunyai anak yang rata-rata sedang menjalani pendidikan

ada yang masih SD, SMA ataupun kuliah tetapi banyak pedagang yang

mengeluh dengan penurunan pendapatan, mereka memikirkan bagaimana

pengeluaran yang harus mereka keluarkan untuk pendidikan anak-anak

mereka. Sedangkan pemasukan yang mereka dapat tidak sesuai dengan

pengeluaran.

3) kesehatan yang merupakan faktor untuk mendapatkan pendapatan dan

pendidikan bahwa kesejahteraan termasuk dari segi ekonomi, pendidikan dan

kesehatan.

Dalam indikator terlihat faktor relokasi membuat para pedagang Pasar

Blok A tidak mendapatkan kesejahteraan dari segi jumlah pemerataan pendapatan,

Page 96: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

82

pendidikan dan kesehatan. Selain kesejahteraan para pedagang yang kurang

terpenuhi, faktor relokasi mempengaruhi timbulnya dampak segi sosial seperti

perubahan dari interaksi sosial. Menurut Krech, Crutchfield dan Ballachey (1982)

dalam Rusli Ibrahim (2001), perilaku sosial seseorang itu tampak dalam pola

respons antar orang yang dinyatakan dengan hubungan timbal balik antar

pribadi.25

Perilaku sosial juga identik dengan reaksi seseorang terhadap orang lain

(Baron & Byrne, 1991 dalam Rusli Ibrahim, 2001).

Perubahan interaksi sosial para pedagang di karenakan adanya perubahan

tempat berdagang yang menjadi para pedagang hanya berinteraksi dengan kios-

kios yang berdekatan saja. Sebelum adanya relokasi para pedagang pun akrab

dengan pedagang-pedagang yang lainnya dan masih menjalin komunikasi yang

baik. Tetapi, setelah adanya relokasi hubungan pedagang banyak melakukan

penyesuaian-penyesuaian terhadap pedagang baru dan hanya berinteraksi dengan

pedagang yang berdekatan saja. Ada beberapa pedagang yang memang sudah

saling kenal tetapi pedagang yang sudah mereka kenal pun menutup kiosnya atau

yang menjaga kios tersebut di gantikan dengan orang lain sehingga pedagang

yang lain malas untuk berinteraksi dari awal lagi kepada pedagang yang baru.

Hal tersebut juga disampaikan oleh salah satu pedagang pakaian yang

merasakan adanya dampak segi sosial yang dialami seperti:

“interaksi antar pedagang ya gini-gini aja mbak, paling ngobrol sama

yang kiosnya berdekatan aja. Karena kan waktu diPasar Blok A sama

ditempat yang sekarang orangnya beda-beda lagi, kaya orang yang di

Pasar Blok A yang dulu kiosnya dekat sama saya sekarang tempatnya

25

Anonim, Perilaku Sosial, Artikel diakses pada tanggal 10 Juni 2017, padapukul 13.00

WIB melalui file.upi.edu/Direktori/FPOK/.../PERILAKU_SOSIAL.pdf

Page 97: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

83

jauh dari saya, dan disini ketemunya sama orang yang beda lagi jd

yaudah ngobrol sama yang deket-deket aja. Di balik kita saling ngobrol

juga sebenernya kita bersaing dalam berjualan kaya misalkan ya mbak

ada orang mau beli ditempat saya, terus kios yang disebelah kaya

manggil-manggil pembeli ditempat saya biar dia beli ditempatnya gitu

dengan ngasih harga murah. Ya liat kondisi disini aja ya mbak,

kondisinya kan sepi kaya gini jadi ya gitu persaingannya namanya orang

dagang pasti ada persaingan”.26

Selain dampak sosial yang timbul karena interaksi para pedagang yang

kurang begitu kuat. Interaksi sosial juga ada yang termasuk proses interaksi

disosiatif seperti adanya persaingan di mana individu atau kelompok-kelompok

berjuang dan bersaing untuk mencari keuntungan pada bidang-bidang kehidupan.

Seperti adanya persaingan antar pedagang yang membuat menghambatnya

kesejahteraan ekonomi pasar. Kesejahteraan Ekonomi mencoba untuk

memaksimalkan tingkatan dari kesejahteraan sosial dengan pengujian kegiatan

ekonomi dari individu yang ada dalam masyarakat. Kesejahteraan ekonomi

mempunyai kaitan dengan kesejahteraan dari individu, sebagai lawan kelompok,

komunitas, atau masyarakat sebab ekonomi kesejahteraan berasumsi bahwa

individu adalah unit dasar pengukuran.

Keadaan pasar yang begitu kompetitif untuk mencari keuntungan,

merupakan salah satu hal yang menjadi penghambat untuk menuju kesejahteraan.

Kompetitif dalam pasar merupakan hal yang sangat wajar, karena persaingan

menjadi sesuatu yang wajib dalam mekanisme pasar.27

Kompetisi dalam pasar

juga bisa menimbulkan dampak negatif untuk terwujudnya ekonomi

kesejahteraan. Di mana kompetisi pasar membuat konteks sosial yang harus

26

Hasil wawancara pribadi dengan Ibu Ita, Salah satu pedagang pakaian Pasar Blok A.

10 September 2017. 27

Lalhen, Ekonomi Kesejahteraan, Artikel ini diakses pada tanggal 14 Juni 2017, Pukul

19.03 WIB pada https://www.scribd.com/document/227134988/10-Ekonomi-Kesejahteraan-2

Page 98: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

84

diperhatikan dalam pencapaian ekonomi kesejahteraan menjadi lebih sulit

tercapai. Ilmu ekonomi kesejahteraan memulihkan hubungan antara pasar yang

kompetitif dan optimalitas. Sehingga persaingan pasar yang tidak sempurna akan

menjauhkan terewujudnya ekonomi untuk kesejahteraan. Mekanisme pasar sangat

penting untuk menwujudkan ekonomi kesejahteraan.28

Pasca direlokasi ke Tempat Penampungan Sementara (TPS) persaingan

antar pedagang semakin signifikan, dikarenakan sepinya pembeli sehingga terjadi

persaingan dalam berdagang. Apabila ada pembeli yang datang ke satu tempat

maka pedagang yang lain atau kios sebelahnya akan mempromosikan barang

dagangannya dengan harga yang sangat miring. Persaingan pun dilakukan dengan

cara seperti itu agar pembeli pun tertarik untuk membeli atau mengunjungi

kiosnya. Walaupun persaingan itu memang ada dalam berdagang, tetapi saat

masih berdagang di Pasar Blok A persaingan tersebut tidak terlalu signifikan

seperti ketika berdagang di TPS sekarang.

Terdapat dua jenis ekonomi kesejahteraan, yaitu ekonomi kesejahteraan

konvensional dan ekonomi kesejahteraan syariah. Ekonomi kesejahteraan

konvensional hanya menekankan pada kesejahteraan material saja, dengan

mengabaikan kesejahteraan spiritual dan moral. Ekonomi kesejahteraan syariah

bertujuan mencapai kesejahteraan manusia secara menyeluruh, yaitu

kesejahteraan material, kesejahteraan spiritual dan moral.29

28

Ardiningsih, Kadarusman, Teori Ekonomi Mikro Edisi kedua, (YOGYAKARTA:

BPFE, 2008). 29

Firii JB, TeoriEkonomiKesejahteraan, Artikel ini diakses pada tanggal 14 juni 2017,

pukul 18.00 WIB pada https://firiijb.wordpress.com/2014/03/26/teori-ekonomi-kesejahteraan/

Page 99: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

85

Dari beberapa pedagang pakaian yang peneliti jadikan narasumber ada

yang lebih mengedepankan kesejahteraan konvensional yang di mana

kesejahteraan konvensional lebih menekankan kesejahteraan secara material saja,

para pedagang tersebut pun lebih memikirkan bagaimana mereka tetap

mendapatkan pemasukan dan kesejahteraan untuk membutuhi kesejahteraan

keluarga. Tetapi, dari sekian narasumber ada juga yang memang mereka seperti

kesejahteraan syariah yang tidak hanya memikirkan material tetapi juga

memikirkan spiritual atau moral. Pedagang tersebut pun tetap memikirkan

bagaimana pendapatan yang harus mereka dapatkan, selebihnya mereka juga lebih

spiritual dengan sabar berfikir bahwa rezeki memang sudah ada yang mengatur

dan pedagang pun tetap mengedepankan sikap yang dermawan serta berbudi agar

tidak di cap sebagai pedagang yang rakus dan kikir.

Tidak semua jenis pedagang peneliti masukkan ke dalam penelitian,

peneliti mengkualisifikasikan hanya pedagang pakaian saja yang berjumlah 59

pedagang dan peneliti hanya mengambil 6 narasumber pedagang pakaian.30

Saat

ini para pedagang masih mengharapkan keadaan yang sama seperti awal berjualan

dahulu saat sebelum terelokasi.

Sejak adanya relokasi pedagang, pedagang merasakan adanya dampak segi

sosial ekonomi karena fasilitas yang diberikan juga kurang menarik perhatian

masyarakat sehingga sepinya pembeli dan pengunjung yang datang ke TPS. Dari

sekitar 620 pedagang Pasar Blok A tinggal 398 pedagang yang masih menempati

kios-kios di TPS. Dikarenakan mereka merasakan rugi menempati kios di TPS

30

Perusahaan Daerah Pasar Blok a, Data Pedagang Aktif Tahun 2015.

Page 100: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

86

dan adanya persaingan yang signifikan, rata-rata pedagang yang menutup kios di

TPS mereka lebih memilih berdagang ditempat lain yang banyak pengunjung atau

pembelinya. Pedagang yang menutup kiosnya mereka mempunyai tempat

berdagang ditempat lain sehingga mereka menutup kios yang terdapat di TPS dan

pindah berjualan dikios yang satunya, dari 59 pedagang pakaian yang menempati

TPS ada 30 pedagang pakaian yang menutup kiosnya.

Seperti yang dikatakan oleh Ibu Ayu salah satu pedagang pakaian yang di

sekitar kiosnya banyak yang tutup:

”iyaa neng disini banyak yang tutup kiosnya, karena rugilah yaaa gak ada

pemasukan sama sekali disini. Sepi bangett disini jarang ada yang beli, ini

yang tutup rata-rata mereka pindah berdagang ketempat yang lain kaya

Pasar Cipete atau Pasar Mede dll, atau mereka yang punya dagangan

lebih dari 1 ditempat lain jadi mereka lebih milih dagang ditempat yang

satu. Kalo saya kan dagangannya Cuma satu ini disini aja jadi yaaudah

jaganya disini aja, kalo mau pindah jg gatau kan mau pindahnya

kemana”.31

Hal yang dikatakan sama seperti yang dikatakan oleh bapak Maraden

tentang pedagang yang menutup kiosnya:

“iyaaa banyak pedagang yang memang menutup kiosnya, karena faktor

disini sepi dan mereka yang menutup kios itupun nanti juga akan kembali

lagi ke Pasar Blok A ketika Pasar Blok A pun sudah selesai dibangun.

Dan kalau dilihat memang banyak kios yang tutup itu dilantai 2 ya lihat

aja kondisi pasar yang sepi sama pengunjung, dan terkadang pengunjung

pun jarang yang untuk naik kelantai 2. Paling kalau memang pengunjung

yang mencari kebutuhan yang mereka perlu dan terdapat ada dilantai 2

baru mereka naik keatas. Selebihnya paling yang keatas ya pedagang-

pedagang yang mau makan saja, soalnya kan pedagang makanan ada di

lt.2 selebihnya pedagang kelontong”.32

31

Hasil Wawancara Pribadi dengan Ibu Ayu, Salah satu pedagang pakaian Pasar Blok A.

26 Agustus 2017. 32

Hasil Wawancara Pribadi dengan Maraden Tambunan, Kepala Pasar Blok a. 28

Agustus 2017.

Page 101: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

87

Seperti yang diketahui pasar merupakan suatu situasi seseorang atau lebih

pembeli dan penjual melakukan transaksi jual beli produk, baik barang maupun

jasa. Jika adanya produksi tetapi tidak adanya konsumen pun produksi akan

merugi tidak adanya transaksi jual beli barang dan produksi pun tidak dapat

menghasilkan apa-apa. Di Pasar Blok A ini pun terdapat aktivitas-aktivitas

ekonomi sebagai upaya dalam memenuhi kebutuhannya, Interaksi pedagang

dengan pembeli pun baik dan masih menggunakan sistem tawar-menawar dalam

jual beli barang.

Aktivitas-aktivitas tersebut sering disebut juga sebagai proses ekonomi.

Proses ekonomi sendiri merupakan aktivitas secara keseluruhan dari kegiatan

ekonomi yang meliputi produksi, distribusi, dan konsumsi.33

a. Produksi, di dalam Pasar Blok A terdapat para pedagang yang menjadi

sebagai produksi yang mengeluarkan atau menghasilkan sesuatu barang.

b. Distribusi, merupakan penyaluran atau pengiriman kepada beberapa orang

atau kepada konsumen.

c. Konsumen, merupakan seseorang yang menerima, membeli atau memesan

barang dagangan yang dihasilkan oleh produksi atau barang yang terdapat

di pasar.

Perbedaan hasil rata-rata pendapatan para pedagang pakaian, hasil tersebut

diukur dengan level usaha perhari dengan perbedaan yang cukup signifikan

33

Trisna Nurdiaman, “ Proses Ekonomi produksi, distribusi dan konsumsi”, Artikel

diakses pada tanggal 19 Juli 2017 melalui

http://www.academia.edu/11847677/Proses_Ekonomi_produksi_distribusi_dan_konsumsi

Page 102: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

88

selama mereka masih berdagang di Pasar Blok A terhitung mulai pada tahun 2015

dan saat mereka terelokasi berdagang di TPS sampai saat ini tahun 2017:

Tabel 4.1 Rata-rata Pendapatan Perhari Pedagang Pakaian Dari

Tahun 2015 Hingga 2017

Hasil data rata-rata pendapatan pedagang pakaian Pasar Blok A.

[Sumber:Hasil Penelitian, 2017]

Dari rata-rata pendapatan pedagang pakaian Pasar Blok A sejak tahun

2015 sebelum direlokasi ke tahun 2017 setelah direlokasi adanya perubahan

omzet yang cukup jauh karena faktor tempat yang kurang strategis. Tidak hanya

pedagang pakaian saja yang terkena dampak segi sosial ekonomi tetapi seluruh

pedagang yang terelokasi juga merasakan adanya dampak segi sosial dan

ekonomi. Dampak yang ditimbulkan dari relokasi sangat negatif kepada semua

pedagang karena para pedagang mengalami penurunan omset dengan tidak adanya

pemasukan, persaingan yang semakin terbuka atau signifikan antar para pedagang

dan interaksi antara para pedagang yang kurang baik dengan adanya perubahan

tempat. Sehingga banyak pedagang yang menutup kiosnya karena merasakan rugi

dan lebih memilih berdagang ditempat lain

Bapak H. Hermantaher adalah salah satu pedagang pakaian yang saat ini

masih berjualan di tempat penampungan sementara, beliau mengaku telah

berdagang pakaian sejak 1957. Dari pertama berjualan, beliau mengaku bisa

Omzet Pakaian

2015 1.000.000 – 3.000.000

2016 1.000.000

2017 50.000 – 100.000

Page 103: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

89

mendapatkan 1 sampai 2 juta perharinya bahkan lebih. Sejak tahun 2015 akhir

setelah pindah ke Tempat Penampungan Sementara (TPS) hingga sekarang adalah

tahun di mana jumlah pendapatannya turun hingga 50% - 70%.

Gambar 4.7

Gambar wawancara langsung dengan bapak H. Hermantaher salah

satu pedagang pakaian Pasar Blok A.[Sumber:Hasil Penelitian, 2017]

“kalau dulu saya bisa berpenghasilan kisaran 1-3 juta perhari waktu di

Pasar Blok A, apalagi kalau lagi bulan puasa bisa lebih dari 3juta.

Sekarang ngumpulin uang 500 ribu susahnya bukan main, kadang sampai

tidak ada pemasukan sama sekali yaaa sehari pun pemasukannya gak

nentu. Sekarang saja tidak ada pembeli sama sekali dan sekarang saya

baru ngedapetin 35ribu. Lebih banyak pengeluaran dibandingkan sama

pemasukan, saya juga cuma nyari duit dari hasil berjualan disini saja

kalau tidak ada yang beli ya saya tidak dapat pemasukan. Waktu di Pasar

Blok A jam 8 malem saya masih dagang, di TPS jam 4 saya sudah tutup,

bahkan bulan puasa kemarin saya tungguin sampai jam 6 sore pun tidak

ada pembeli. Saya berharap semoga pembangunan Pasar Blok A cepat

selesai agar bisa berdagang ditempat lama lagi dan segi penghasilan juga

bisa kembali seperti semula”.34

Kehidupan pedagang tradisional Pasar Blok A di mana pada umumnya

merupakan pedagang yang mayoritas menggunakan modal usaha sendiri yang

terbatas. Pedagang-pedagang tersebut dalam kondisi sosial ekonomi mengalami

34

Hasil wawancara pribadi dengan bapak H.Hermantaher. Salah Satu Pedagang Pakaian

Pasar Blok a. 21 Agusutus 2017.

Page 104: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

90

hambatan dikarenakan semenjak terelokasi dari Pasar Blok A. Maka dari itu,

pedagang yang terelokasi menjadi kurang dalam memenuhi kebutuhan

dikarenakan pendapatan tidak mencukupi untuk biaya konsumsi harian,

kebutuhan menambah modal usaha, kebutuhan biaya pendidikan, kebutuhan biaya

kesehatan, biaya hutang dengan menurunnya pendapatan yang sangat drastis dan

mereka kekurangan untuk menghidupi dan memenuhi kebutuhan dirinya dan

keluarganya.

Hal itu dibuktikan dari temuan hasil wawancara terkait dengan jumlah

pendapatan perbulan pedagang yang terelokasi dari pendapatan yang paling kecil

sampai pendapatan yang bisa di katakan paling besar yakni berkisar antara

700.000 sampai 1.500.000/bulan terkadang suka tidak menentu, dan tidak ada

pemasukan sama sekali, pendapatan tersebut merupakan pendapatan kotor.

Sedangkan pengeluaran tiap bulan harus dipenuhi pedagang dengan rincian

sebagai berikut:

Tabel 4.2 Pengeluaran Perbulan Pedagang Pasar Blok A yang

Terelokasi

No.

Pengeluaran

Jumlah

1.

Biaya Modal/bulan

Rp.200.000-Rp.300.000/bulan

2.

Biaya Kebutuhan Harian

Rp.500.000-Rp.600.000/bulan

3.

Biaya Kebutuhan

Pendidikan Anak

Rp.500.000-Rp.1.000.000/bulan

4.

Biaya Kesehatan

Rp.200.000-tak terhingga

Page 105: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

91

5. Biaya arisan

Rp.50.000-Rp.100.000/bulan

6.

Kebutuhan Lain-lain

-

Jumlah Pengeluaran Perbulan

Rp.1.450.000

Dari rincian diatas, antara pengeluaran dan pendapatan pedagang tersebut

ditemukan adanya keterbatasan pendapatan yang diperoleh pedagang Pasar Blok

A. Rutinitasnya dari pendapatan paling minim Rp.700.000 sebulan dibandingkan

dengan pengeluaran terendah sekitar Rp.1.450.000 perbulan.

Dampak yang terjadi para pedagang juga mempengaruhi dengan

kesejahteraan para keluarganya, dengan penurunan omzet atau tidak adanya

pendapatan yang pedagang terima tidak dapat memenuhi kebutuhan keluarganya

dirumah. Terkecuali pedagang yang mempunyai usaha lain diluar berdagang di

TPS mereka masih terbantu dengan pendapatan dari hasil usaha tersebut. Tetapi,

pedagang yang hanya berdagang di TPS hanya mengharapkan dari hasil

berdagang di TPS saja, jika tidak ada sama sekali pemasukan para pedagang pun

tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.

Menurut para pedagang dengan peletakkan batu pertama pada tanggal 21

Juni 2017 membuat pembangunan semakin lama dan para pedagang semakin lama

berdagang di TPS. Pedagang berharap semoga pembangunannya juga cepat

selesai dan pedagang bisa kembali berdagang ditempat semula dengan kondisi

yang baru.

Page 106: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

92

“semakin lama ya kita berdagang disini, awalnya kita dikasih tau

ditargetkan pembangunan selesai 2017. Tetapi peletakkan batu saja baru

mulai 2017 yang ada 3 sampai 5 tahun lagi kita baru bisa pindah. Kan

bangunannya mau dibikin sampai 21 lantai otomatis itu akan lama

selesainya. Sudah tidak betah berdagang disini karena tidak ada

pembelinya. Sangat sepi. Semoga saja nanti pas pindah kembali ke Pasar

Blok A makin ramai pengunjung dan pembelinya karena pasar dibuat

menjadi lebih modern”.35

Pasar Blok A yang rencanya bangunan akan terselesaikan 2 tahun setelah

para pedagang direlokasi, tetapi hal tersebut pun tidak sesuai dengan perkiraan

awal dan akan menjadi lebih lama lagi para pedagang menempati TPS dengan

kondisi yang sepi dengan pengunjung atau pembeli. Para pedagang berharap

bangunan tersebut cepat terselesaikan agar para pedagang bisa pindah dari TPS

dan bisa berdagang dengan banyaknya pengunjung atau pembeli ditempat yang

baru.

Maka dari apa yang dijelaskan di atas, dapat disimpulkan bahwa adanya

relokasi pedagang ke TPS sangat berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan para

pedagang. Seperti menurut Isbandi kesejahteraan sosial dalam arti yang sangat

luas mencakup berbagai tindakan yang dilakukan manusia untuk taraf hidup yang

lebih baik.36

Tetapi para pedagang setelah terelokasi tidak bisa atau tidak

mendapatkan kesejahteraan taraf hidupnya menjadi lebih baik dilihat dari dengan

menurunnya omzet para pedagang dengan sepinya pembeli, tidak adanya

pemasukan untuk memenuhi kebutuhan membuat para pedagang tidak dapat

mencapai kehidupan yang sejahtera.

35

Hasil wawancara pribadi dengan Bapak H.Hermantaher, Salah satu pedagang pakaian

Pasar Blok A. 21 Agustus 2017. 36

Isbandi Rukminto Adi, Pemikiran-Pemikiran Dalam Pembangunan Kesejahteraan

Sosial, (Jakarta: Fak. Ekonomi UI 2002), h.40.

Page 107: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

93

Segi indikator kesejahteraan pun para pedagang tidak dapat pemerataan

pendapatan, pendidikan serta kesehatan. Karena seperti yang diketahui pemasukan

para pedagang tidak dapat mencukupi pengeluaran yang mereka keluarkan untuk

segi pendidikan anak-anaknya serta kesehatan.

Untuk tingkat kesejahteraan keluarga pedagang Pasar Blok A dapat dilihat

dari seberapa besar kemampuan mereka memenuhi segala kebutuhan hidupnya

dari penghasilan dan sistem mereka berdagang, baik kebutuhan fisik dan

kesehatan maupun kebutuhan spiritual. kesejahteraan para pedagang sangat

berpengaruh dengan kesejahteraan perekonomian keluarganya dengan tidak

adanya pendapatan ataupun pemasukan sehingga pedagang tidak bisa memberikan

kehidupan yang sejahtera kepada keluarganya.

Keadaan pasar yang begitu kompetitif untuk mencari keuntungan,

merupakan salah satu hal yang menjadi penghambat untuk menuju kesejahteraan.

Kompetisi dalam pasar juga bisa menimbulkan dampak negatif untuk terwujudnya

ekonomi kesejahteraan.37

Dengan adanya persaingan dalam berdagang membuat

para pedagang terus bersaing sehingga ada pedagang yang tidak dapat bersaing

dan tidak mendapatkan penghasilan, persaingan tersebut juga merupakan dari

proses interaksi sosial disosiatif.38

Selain kesejahteraan sosial dan ekonomi, relokasi berpengaruh dengan

perilaku sosial adalah suasana saling ketergantungan yang merupakan keharusan

37

Lalhen, Ekonomi Kesejahteraan, Artikel ini diakses pada tanggal 14 Juni 2017, Pukul

19.03 WIB pada https://www.scribd.com/document/227134988/10-Ekonomi-Kesejahteraan-2 38

H.M. Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, (Jakarta: Kencana, 2011), h.62.

Page 108: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

94

untuk menjamin keberadaan manusia (Rusli Ibrahim, 2001).39

Perilaku manusia

adalah suatu fungsi dari interaksi antara individu dengan lingkungannya.40

Dalam

kondisi pasar seperti itu sangat dibutuhkan adanya interaksi sesama para pedagang

agar tidak ada terjadinya salah paham, iri ataupun perselisihan dalam berdagang.

Tetapi, kondisi di TPS pun para pedagang disana hanya berkomunikasi atau

interaksi dengan kios-kios yang berdekatan saja. Sedangkan untuk pedagang yang

kiosnya berjauhan tidak saling kenal dan berinteraksi selain itu tidak adanya

kebersamaan dalam satu ruang lingkup yang memang dibutuhkan dalam dalam

kondisi seperti itu. Bahwa perilaku sosial merupakan tindakan-tindakan yang

berkaitan dengan segala perbuatan yang secara langsung berhubungan atau

dihubungkan dengan nilai-nilai sosial yang ada dalam masyarakat.

39

Anonim, Perilaku Sosial, Artikel diakses pada tanggal 10 Juni 2017, pada pukul 13.00

WIB melalui file.upi.edu/Direktori/FPOK/.../PERILAKU_SOSIAL.pdf 40

Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, (Jakarta: Rajawali Press,

2009),h.230.

Page 109: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

95

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Studi ini mengkaji terhadap dampak-dampak dari relokasi pedagang Pasar

Blok A ke Tempat Penampungan Sementara. Kajian ini utamanya menggunakan

analisis dampak dengan metode penelitian kualitatif, metode kualitatif meliputi

wawancara mendalam dengan Koordinator pasar dan pedagang Pasar Blok A.

Pasar merupakan salah satu lembaga yang paling penting dalam institusi

ekonomi. Berfungsinya lembaga pasar sebagai institusi ekonomi yang

menggerakkan kehidupan ekonomi tidak terlepas dari aktivitas yang dilakukan

oleh pedagang dan pembeli. Terelokasinya pedagang Pasar Blok A ke Tempat

Penampungan Sementara memunculkan berbagai macam pendapat dan dampak

yang timbul. Berdasarkan pembahasan yang peneliti paparkan pada BAB IV maka

peneliti dapat menjawab pertanyaan dari rumusan masalah yang peneliti

simpulkan sebagai berikut:

1. Proses relokasi pedagang pakaian Pasar Blok A

Adanya relokasi di karenakan Pasar Blok A terdapat masalah-masalah

sosial seperti hak pemakaian pasar telah habis selama 20 tahun, ini merupakan

suatu kebijakan dari pemerintah jika pasar yang usianya sudah lebih dari 20 tahun,

pasar yang mengalami bencana kebakaran maka harus dibangun dengan bangunan

baru dan Pasar Blok A terkena proyek MRT maka pasar akan direvitalisasi,

sehingga harus merelokasi para pedagang dengan adanya relokasi terdapat proses-

Page 110: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

96

proses untuk merelokasi para pedagang. Sebelum terelokasi terjadi adanya

masalah sosial para pedagang yang salah satunya adalah pedagang pakaian merasa

keberatan untuk direlokasi ke Tempat Penampungan Sementara, karena pedagang

takut akan kehilangan para pelanggan dan sudah merasa nyaman berjualan di

Pasar Blok A. Para pedagang merasa keberatan untuk direlokasi, akhirnya PD.

Pasar Jaya pun mengatasi masalah tersebut dengan melakukan sosialisasi tentang

adanya relokasi dan revitalisasi pasar. Merevitalisasi pasar pihak PD. Pasar Jaya

pun merelokasi para pedagang ke TPS, sesuai dengan kebijakan, kebijakan sosial

senantiasa berorientasi kepada pencapaian tujuan sosial. Tujuan sosial ini

mengandung dua pengertian yang saling terkait, yakni memecahkan masalah

sosial dan memenuhi kebutuhan sosial dan kesejahteraan seperti dengan tetap

diberikan tempat berdagang agar kesejahteraan para pedagang tetap berjalan.

Proses relokasi dilakukan dengan sosialisasi diawali dari adanya

pemberitahuan kepada pedagang tradisional terkait perencanaan, penempatan,

harga subsidi pembangunan pasar modern dan relokasi berserta manfaat dari

adanya pembangunan pasar bagi pedagang Pasar Blok A secara keseluruhan.

Selain memberikan sosialisasi PD. Pasar Jaya mengadakan pertemuan dan

musyawarah antara PD.Pasar Jaya dan perwakilan para pedagang Pasar Blok A

yaitu Tim Perwakilan sosialisasi pembangunan.

Tim perwakilan sosialisasi pembangunan tersebut menyampaikan aspirasi

kepada pihak PD. Pasar Jaya tentang keinginan atau penyampaian-penyampain

para pedagang Pasar Blok A yang lainnya tentang relokasi tersebut. Setelah

dengan adanya sosialisasi, pertemuan dan musyawarah para pedagang pasar Blok

Page 111: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

97

A dan salah satunya pedagang pakaian pun menyetujui untuk direlokasi ke

Tempat Penampungan Sementara yang sudah disediakan. Dengan di lakukannya

relokasi dengan tujuan agar perekonomian para pedagang tetap berjalan sehingga

para pedagang tetap mendapatkan kesejahteraan dalam memenuhi kebutuhan

hidupnya dan tetap bisa memenuhi kebutuhan keluarganya, maka para pedagang

di berikan tempat penampungan sementara dan tidak kehilangan tempat

berdagangnya.

2. Dampak sosial ekonomi terhadap pedagang pakaian Pasar Blok A setelah

terelokasi

Adanya penetapan relokasi pasar menjadikan berbagai macam dampak

yang muncul baik dampak sosial maupun ekonomi. Relokasi pasar ini menuntut

pedagang untuk cepat pula dalam tahap penyesuaian dengan pedagang yang lain

dan lokasi tempat penampungan sementara. Dampak sosial yaitu interaksi yang

kurang begitu kuat karena pedagang hanya berinteraksi yang lokasi kiosnya

berdekatan saja, sedangkan untuk pedagang yang agak berjauhan kurang saling

kenal dan berinteraksi faktor perubahan tempat yang membuat kurangnya

interaksi dan interaksi tersebut merupakan interaksi disosiatif seperti adanya

persaingan di mana individu atau kelompok-kelompok berjuang dan bersaing

untuk mencari keuntungan pada bidang-bidang kehidupan, selain itu terdapat

persaingan dalam meraih keuntungan karena dengan sepinya pembeli membuat

para pedagang bersaing dalam berdagang saat di TPS persaingan tersebut sangat

signifikan dibandingkan ketika saat masih berdagang di Pasar Blok A adanya

Page 112: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

98

persaingan seperti ini membuat keadaan pasar yang begitu kompetitif untuk

mencari keuntungan, merupakan salah satu hal yang menjadi penghambat untuk

menuju kesejahteraan. Kompetisi pasar membuat konteks sosial yang harus

diperhatikan dalam pencapaian ekonomi kesejahteraan menjadi lebih sulit

tercapai. Seperti dampak ekonomi yang timbul seperti penurunan pendapatan,

pendapatan yang diterima oleh pedagang sangat jauh berbeda ketika sebelum

direlokasi, terkadang seminggu pedagang tidak adanya pemasukan ataupun omset.

Hasil penelitian membuktikan bahwa relokasi pedagang Pasar Blok A

merupakan salah satu dampak dari turunnya jumlah pendapatan dan kondisi

kesejahteraan pedagang Pasar Blok A. Antara tahun 2015 sampai tahun 2017,

pedagang Pasar Blok A dan salah satunya pedagang pakaian menglami penurunan

omzet sampai dengan 70% dari sebelumnya. Di mana pedagang pakaian ersebut

hanya mendapatkan omzet seratus ribu perharinya, bahkan omzet tersebut tidak

tentu bisa seminggu pun tidak mendapatkan omzet sama sekali. Di mana

sebelumnya bisa memperoleh 1 sampai 3 juta rupiah perharinya. Seperti menurut

Isbandi kesejahteraan sosial dalam arti yang sangat luas mencakup berbagai

tindakan yang dilakukan manusia untuk taraf hidup yang lebih baik. Pedagang

pun tidak bisa mencapai kehidupan yang sejahtera dengan tercapainya standar

kehidupan pokok, tidak mendapatkan kesejahteraan yang harusnya di dapatkan

ketika tetap berdagang di TPS, tidak dapat mencapai penyesuaian diri yang baik

dengan lingkungannya. Fasilitas yang diberikan membuat kurang menariknya

perhatian masyarakat sehingga TPS sepi dengan pengunjung atau pembeli.

Page 113: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

99

B. Saran

Penelitian tentang analisis dampak sosial ekonomi pedagang pakaian Pasar

Blok A yang terelokasi menjadikan dasar untuk memberikan saran sebagai

berikut:

1. Bagi Pemerintah Kota Jakarta Selatan dan Pengelola Pasar

Lebih memperhatikan perkembangan pasar agar bisa mengetahui dampak

yang ditimbulkan setelah relokasi bagi pedagang. Demi terciptanya pasar

yang lebih kondusif dan tata letak yang selalu rapi, pemerintah

memperhatikan tempat dan kenyamanan bagi pedagang agar selalu dapat

menarik para pengunjung.

2. Untuk Jurusan Kesejahteraan Sosial Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Studi tentang proses relokasi dan studi dampak segi sosial ekonomi harus

makin diperbanyak karena ini terkait dari materi Kesejahteraan Sosial.

Page 114: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

100

DAFTAR PUSTAKA

Buku-Buku

Abdurrahman, Dudung. Pengantar Metodologi Penelitian (Yogyakarta:

Kurnia Kalam semesta, 2003).

Adi, Rukminto Isbandi. Kesejahteraan Sosial, (Jakarta: Rajawali Pers,

2013).

Adi, Rukminto Isbandi. Pemikiran-Pemikiran Dalam Pembangunan

Kesejahteraan Sosial, (Jakarta: Fak. Ekonomi UI 2002).

Alma, Buchari. Kewirausahaan, (Bandung: Alfabeta,2011).

Arsyad, Lincoln. Ekonomi Mikro, (Jakarta: Gemapress, 1999).

Bungin, Burhan. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan

Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2007).

Burhan, M. Bungin. Penelitian Kualitatif (Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, Maret 2009).

Creswell, W. John. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif,

dan Mixed (Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR, 2010).

Damsar. 2002. Sosiologi Ekonomi. Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada.

Fahrudin, Adi. Pengantar Kesejahteraan Sosial. (Bandung: Refika

Aditama. 2012).

Fakhrudin, Arif, Alhidayah Al-qur’an Tafsir Perkata Tajwid Kode Angka,

(Tangerang Selatan: Kalim, 2010).

Fuad, M. Pengantar Bisnis, (Jakarta: PT. Gramedia Pusaka Utama, 2006).

Herdiansyah, Haris. Metode Penelitian Kualitatif (Jakarta: Salemba

Humanika, 2010).

Indriyani, Damsar. Pengantar Sosiologi Ekonomi, (Jakarta: Kencana Prena

damedia Group, 2013).

Irwan, Dinamika dan Perubahan Sosial pada Komunitas Lokal

(Yogyakarta:Deepublish Publisher,2015).

Page 115: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

101

Jakti Kuntjoro, Dorodjatun. Perdagangan, Pengusaha Cina, Perilaku

Pasar. (Jakarta: PT. Pusaka Grafika Kita, 1988).

Kadarusman, Ardiningsih. Teori Ekonomi Mikro Edisi kedua,

(YOGYAKARTA: BPFE, 2008).

Kasmir, Kewirausahaan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011).

Kementrian Sosial R.I Direktorat Pemberdayaan Keluarga dan

Kelembagaan, Kebijakan dan Strategi Pemberdayaan Lembaga

Kesejahteraan Sosial, 2011.

Latif, Abdul. Pendidikan Berbasis Nilai Kemanusiaan, (Bandung: Refika

Aditama, 2009).

Midgle, James Pembangunan Sosial Perspektif Pembangunan Dalam

Kesejahteraan Sosial, (Jakarta: Direktorat Perguruan Tinggi Agama

Islam).

Moleong, J. Lexy. Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi (Bandung: PT

REMAJA ROSDAKARYA, 2007).

Muhammad, Suud. 3 Orientasi Kesejahteraan Sosial. (Jakarta: Prestasi

Pustaka. 2006).

Mungin, H.M. Burhan. Metodologi Penelitian Sosial & Ekonomi (Jakarta:

Kencana Pranada Media Group, 2013).

Mungin, H.M. Burhan. Sosiologi Komunikasi (Jakarta: Kencana, 2011).

Noor, Henry Faizal. Ekonomi Publik, (Jakarta: Indeks, 2015).

Reber, Arthur S. The penguin Dictionary Of Psychology, terj. Yudi

Santoso, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010).

Rivai, Veithzal. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, (Jakarta:

Rajawali Press, 2009).

Salvatone, Dominick. Teori Mikro ekonomi (Yogyakarta: Erlangga).

Shaftoe, Henry. Convivial Urban Space: Creating Effective Public Places,

(London, Eartscan, 2008).

Sjarkawi, Pembentukan Kepribadian Anak; Peran Moral Intelektual,

Emosional dan Sosial sebagai Wujud Integritas Membangun Jati Diri,

(Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009).

Page 116: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

102

Sjarkawi, Pembentukan Kepribadian Anak; Peran Moral Intelektual,

Emosional dan Sosial sebagai Wujud Integritas Membangun Jati Diri,

(Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009).

Sofian Effendi, Masri Singarimbun. Metode Penelitian Survai (Jakarta:

LP3ES, 1989).

Suharto, Edi. Analisis Kebijakan Publik, (Bandung: ALFABETA, 2005).

Tim Penyusun Kamus Besar, Kamus Besar Bhasa, Kamus Besar Bahasa

Indonesia Edisi ke-3 (Jakarta: Balai Pustaka, 2002).

Tim Penulis. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan

Disertasi). Jakarta: CeQDA, 2007.

Traditional Markets and Small Retailers in the Urban Centers.’ Mimeo.

Jakarta: SMERU Research Institute.

Wirawan, Evaluasi (Teori, Model, Standar, Aplikasi dan Profesi (Jakarta:

Rajawali Press,2008).

Skripsi & Tesis

Ayu Setyaningsih.“Dampak Sosial Ekonomi Relokasi Pasar Satwa”

(Skripsi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta,

2014).

Febrina, “Kesejahteraan Keberadaan Pedagang Kaki Lima Kelurahan

Padang Bulan Kecamatan Medan Baru” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu

Sosial , Universitas Sumatra Utara, 2014).

Lindawati, “Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perilaku Sosial Remaja di

Desa Panduman Jember” (Thesis, UIN Malang, 2015).

Siti Innayah. “Dampak Program Corporate Social Responsibility (CSR)

Pertamina Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Lenteng Agung”

(Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2012).

Siti Musrifah, “Dinamika dan konflik dalam proses relokasi pedagang

pasar ngabul kabupaten jepara” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial,

Universitas Negeri Semarang, 2015).

Tri Arif Mudhito. “Dampak Sosial Ekonomi Relokasi Pasar Pada

Pedagang Burung dari Ngasem ke Dongkelan,” (Skripsi S1 Fakultas

Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta, 2012).

Page 117: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

103

Jurnal

Susilo Endrawanti, “Dampak Relokasi Pasar Studi Kasus di Pasar

Sampangan Kota Semarang,”(Jurnal Ilmiah, UNTAG Semarang,

2012).

Undang-Undang

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2007 Tentang

Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan

Toko Modern.

Pemerintah dan DPR RI, Undang-Undang Republik Indonesia No.6 Tahun

1974.

Internet

Anonim, “Pasar Blok A Fatmawati” Artikel diakses pada 24 Desember

2017 melalui http://www.pasarjaya.co.id/berita/detail/Pasar-Blok-A-

Fatmawati

Anonim, “Pasar Blok A Direvitalisasi, Disiapkan 403 Penampungan

Sementara”, Artikel di akses pada tanggal 18 Maret 2017 dari

http://poskotanews.com/2015/06/26/pasar-blok-a-direvitalisasi-

disiapkan-403-penampungan-sementara/

Anonim, IndikatorKesejahteraan, Artikel ini diakses pada tanggal 17 mei

2017, pukul 14.30 WIB pada

http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2010/03/17/indikator-

kesejahteraan.

Anonim, Perilaku Sosial, Artikel diakses pada tanggal 10 Juni 2017, pada

pukul 13.00 WIB melalui

file.upi.edu/Direktori/FPOK/.../PERILAKU_SOSIAL.pdf

Bintang Pradewo, “Omset Pedagang Pasar Blok A Anjlok 50%, Saat

Berdagang di TPS”, Artikel diakses pada tanggal 17 Maret 2017 dari

http://wartakota.tribunnews.com/2015/11/06/omzet-pedagang-pasar-

blok-a-anjlok-50-persen-saat-berdagang-di-tps

Dina Rayanti, “4 Kriteria Pasar Tradisional Yang Bisa Direvitalisasi” Artikel

diakses pada 06 November 2017 melalui https://m.detik.com/finance/berita-

Page 118: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

104

ekonomi-bisnis/3134012/ini-4-kriteria-pasar-tradisional-yang-bisa-

direvitalisasi

Firii JB, Teor EkonomiKesejahteraan, Artikel ini di akses pada tanggal 14

juni 2017, pukul 18.00 WIB pada

https://firiijb.wordpress.com/2014/03/26/teori-ekonomi-kesejahteraan/

Intan Fauzi, Pasar Blok A Fatmawati akan terintegrasi MRT, Artikel

diakses pada tanggan 20 September 2017 melalui

http://news.metrotvnews.com/metro/4KZEM9pk-pasar-blok-a-

fatmawati-akan-terintegrasi-mrt

Lalhen, Ekonomi Kesejahteraan, Artikel ini diakses pada tanggal 14 Juni

2017, Pukul 19.03 WIB pada

https://www.scribd.com/document/227134988/10-Ekonomi-

Kesejahteraan-2

Peraturan Daerah Kota Jakarta Nomor 3 Tahun 2009, Artikel di akses pada

18 Maret

20017daripasarjaya.co.id/_assets/files/about/Peraturan_Daerah_Nomor

_3_Tahun_2009_Pengelolaan_Area_Pasar.doc

Rancangan Peraturan Presiden Republik Indonesia, Artikel di akses pada

tanggal 06 November 2017 dari

www.kemendag.go.id>files>2016/03/24

Sania Mashabi, Djarot letakkan batu pertama pembangunan Pasar Blok A

Fatmawati. Artikel diakses pada tanggal 20 September melalui

https://www.merdeka.com/peristiwa/djarot-letakkan-batu-pertama-

pembangunan-pasar-blok-a-fatmawati.html

Situs Pemerintahan Jakarta, www.jakarta.go.id>web>encyclopedia, artikel

diakses pada 27 Agustus 2017.

Situs Resmi Perusahaan Daerah Pasar Jaya, www.pasarjaya.co.id, artikel

diakses pada 31 Agustus 2017.

Trisna Nurdiaman, “ Proses Ekonomi produksi, distribusi dan konsumsi”,

Artikel diakses pada tanggal 19 Juli 2017 melalui

http://www.academia.edu/11847677/Proses_Ekonomi_produksi_distri

busi_dan_konsumi

Sumber Lain

Perusahaan Daerah Pasar Blok a, Data Pedagang Aktif Tahun 2015.

Hasil wawancara dengan koordinator pasar, pedagang pakaian Pasar Blok

A dan pembeli.

Page 119: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

Hasil Observasi

Catatan Lapangan No. 1

Hari/Tanggal : Rabu, 28 April 2017

Tempat : Tempat Penampungan Sementara Pasar Blok A

Pukul : 10.17 WIB

Hari ini adalah hari pertama penulis meneliti ke Tempat Penampungan

Sementara para pedagang Pasar Blok A. Saat sampai di TPS penulis melihat dari

depan TPS yang hanya dibangun dengan triplek terlihat seperti bedeng dan

terdapat tulisan “Tempat Penampungan Sementara” yang melingkari bangunan

tersebut. Bangunan TPS berada di dekat perkomplekan taman sambas dan didepan

bangunan TPS terdapat proyek pembangunan MRT, lahan parkir TPS pun kurang

luas sehingga sulit jika banyak pengunjung yang datang.

Penulis pun memasuki ke dalam TPS di lantai dasar banyak jenis

dagangan seperti sayuran, buah-buahan, sembako, pakaian tetapi banyak kios-kios

yang tutup dan kondisi TPS juga sepi dengan pengunjung atau pembeli,

kebersihan di TPS pun tetap terjaga walaupun keadaan di dalam pun sangat

sempit dan banyak pintu masuk dari setiap bagian. Penulis naik ke lantai 2 disana

ada jenis dagangan yang menjual pernak-pernik, alat kecantikan, tukang jait atau

bahan, dan ada juga yang membuka warung makan. Keadaan kios di lantai 2

sangat sepi dibandingkan di lantai bawah lebih banyak kios yang tutup dan tidak

Page 120: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

ada pembeli disana, peneliti pun naik ke lantai 3 disana hanya ada ruang kantor

kepala Pasar Blok A dan musholla.

Catatan Lapangan No.2

Hari/Tanggal : Kamis, 02 Maret 2017

Tempat : Tempat Penampungan Sementara Pasar Blok A

Pukul : 13.00 WIB

Hari ini adalah hari kedua penulis berkunjung ke Tempat Penampungan

Sementara. Kemudian penulis berkunjung ke TPS untuk bertemu dengan

koordinator Pasar Blok A, sesampai di Pasar Blok A penulis bertanya dengan

satpam yang berada di TPS untuk mengetahui dimana ruang Kepala Pasar Blok A

tersebut. Kemudian oleh satpam, penulis di arahkan ke ruangan dimana Kantor

Kepala Pasar Blok A dan kantor kepala Pasar Blok A berada di lantai 3.

Sesampainya di kantor kepala Pasar Blok A, penulis pun bertemu dengan bapak

maraden yang merupakan kepala Pasar Blok A dan penulis memberi tahu dengan

tujuan datang kesana untuk adanya penelitian.

Penulis banyak berdiskusi dengan bapak maraden terkait relokasi para

pedagang Pasar Blok A, pak maraden pun memberi tahu faktor dan tujuan dari

adanya relokasi pedagang tersebut. Sambil berdiskusi dengan pak maraden

penulis diperbolehkan oleh pak maraden untuk mengamati area TPS, setelah

banyak berdiskusi dengan pak maraden, penulis pun mengamati TPS dari berbagai

sudut untuk melihat keadaan para pedagang di TPS dengan banyaknya perubahan

Page 121: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

yang di alami dari segi fasilitas yang sangat kurang, keadaan tempat yang kurang

strategis dan sepinya dengan pengunjung ataupun pembeli.

Catatan Lapangan No.3

Hari/Tanggal : Senin, 21 Agustus 2017

Tempat : Tempat Penampungan Sementara Pasar Blok A

Pukul : 11.50 WIB

Pada hari ini penulis melakukan kegiatan penelitian yang berikutnya untuk

meneliti para pedagang yang berdagang di TPS. Penulis pun melihat-lihat

kegiatan para pedagang disana, kegiatan pedagang disana hanya sekedar

berbincang-bincang dengan kios yang berdekatan saja, selain mengobrol ada

pedagang yang hanya duduk diam menunggu kiosnya, ada juga pedagang yang

tertidur sambil menunggu. Penulis pun mencari pedagang pakaian yang akan

penulis teliti terkait dampak sosial ekonomi dari relokasi pasar, penulisi

menghampiri pedagang pakaian yang menjual berbagai macam pakaian lengkap

seperti pakaian dalam, baju koko, seragam sekolah dll yang terlihat kiosnya sepi

tidak adanya pembeli dan banyak berdiskusi dengannya membahas mengenai

relokasi.

Tidak hanya 1 kios saja yang penulis hampiri, kios yang penulis hampiri

mereka menceritakan hal yang sama dengan adanya relokasi yang menghasilkan

penurunan omset sepi dari pembeli. Biasanya pasar selalu identik dengan

keramaian tetapi di TPS ini sangat sepi dengan pengunjung atau pembeli.

Page 122: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

Keadaan TPS ramai ketika saat hari raya saja seperti hari raya idul fitri, idul adha

dll. Harga yang mereka tawarkan pun termasuk harga yang mudah dijangkau oleh

pembeli tetapi masih adanya persaingan yang signifikan di TPS dan interaksi yang

kurang begitu baik sesama pedagang. Pedagang yang menutup kiosnya tersebut

mereka merasakan rugi berdagang di TPS dan lebih memilih berdagang di tempat

lain, sehingga di TPS banyak sekali kios-kios yang tutup.

Page 123: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

Lampiran 1

PEDOMAN WAWANCARA

Identitas Informan

Nama :

Pekerjaan :

Umur :

Tempat :

Waktu :

Pertanyaan Informan (Koordinator Pasar Blok A)

1. Bagaimana Sejarah berdirinya Pasar Blok A?

2. Apakah penyebab yang membuat Pasar Blok A harus direlokasi?

3. Bagaimana proses relokasi pedagang Pasar Blok A?

4. Kapan para pedagang pindah ke Tempat Penampungan Sementara?

5. Bagaimana respon para pedagang dengan adanya relokasi?

6. Berapa jumlah para pedagang di Pasar Blok A?

7. Berapa jumlah pedagang yang sekarang berada di Tempat Penampungan

Sementara?

8. Apakah ada dampak sosial ekonomi semenjak relokasi?

9. Bagaimana struktur organisasi Pasar Blok A?

10. Bagaimana tingkat kesejahteraan pedagang yang berjualan di Pasar Blok A?

Page 124: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

Lampiran 2

PEDOMAN WAWANCARA

Identitas Informan

Nama :

Pekerjaan :

Umur :

Tempat :

Waktu :

Pertanyaan Informan (Pedagang Pakaian Pasar Blok A)

1. Sudah berapa lama bapak/ibu berdagang di Pasar Blok A?

2. Bagaimana pendapat bapak/ibu dengan adanya kebijakan relokasi?

3. Apakah ada perbedaan ketika berjualan di tempat yang lama Pasar Blok A dan

di TPS?

4. Adakah dampak dari segi sosial ekonomi semenjak terelokasi?

5. Berapa omset yang diterima ketika setelah direlokasi?

6. Bagaimana proses ketika direlokasi?

7. Apa dampak berdagang di TPS bagi kesejahteraan keluarga bapak/ibu?

Page 125: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

Lampiran 3

PEDOMAN WAWANCARA

Identitas Informan

Nama :

Pekerjaan :

Umur :

Waktu :

Pertanyaan Informan (Pembeli)

1. Barang apa sajakah yang ibu/bapak beli?

2. Bagaimana pendapat ibu/bapak dengan TPS sekarang?

3. Adakah perbedaan yang ibu/bapak rasakan ketika berbelanja di Pasar Blok A

dengan di TPS?

4. Masih adakah sistem tawar-menawar antara pembeli dan penjual?

5. Bagaimana pendapat ibu/bapak dengan kebijakan relokasi?

Page 126: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

TRANSKIP WAWANCARA

Identitas Informan

Nama : Bapak Maraden Tambunan S.Sos

Pekerjaan : Koordinator Pasar Blok A

Umur : 55th

Tempat : Kantor Kepala Pasar Blok A

Waktu : 02 Maret 2017, pukul 13.00 WIB

Pertanyaan Informan (Koordinator Pasar Blok A)

1. Bagaimana Sejarah berdirinya Pasar Blok A?

Jawab: Pasar Blok A dibangun pada tanggal 30 April 1971 dan di bangun

menjadi 3 lantai dengan luas sekitar 4.093 meter persegi membentang di Jl.

R.S. Fatmawati Raya, 008/09 Kel. Pulo Kec. Kebayoran Baru. Pasar Blok A

diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta yaitu Letnan Jendral KKO Ali Sadikin.

Pasar Blok A salah satu pasar tertua di DKI Jakarta, pasar blok a termasuk

kategori pasar kota yang terklasifikasi kelas B, awal mulanya diberi nama

Pasar Blok A karena mengikuti abjad-abjad yang berada di wilayah sekitar

Pasar Blok A tersebut seperti Blok M, Blok S dll. Berawal dibangunnya Pasar

Blok A yaitu karena banyaknya pedagang kaki lima yang menempati tempat

tersebut untuk membuka lapak atau berjualan, karena takut mengganggu

aktifitas warga sekitar akhirnya pemda membangun lahan tersebut dan

Page 127: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

dijadikan Pasar dan diberi nama Pasar Blok A dan tujuan pasar dibangun

untuk meningkatkan ekonomi di wilayah Kebayoran Baru. Pasar Blok A berdiri

dengan tiga lantai, yaitu Lt.1 yang ditempati oleh pedagang pakaian, Lt.2

awalnya adalah bioskop tetapi pada tahun 2010 bioskop tersebut pindah ke Lt.3

dan tidak berlangsung lama bioskop tersebut pun tidak berjalan atau tutup. Lt.2

pun sekarang ditempati oleh pedagang sayur, daging, dan emas. Pasar blok a

memiliki 684 tempat usaha dan skrg 630 tempat usaha yang dimana 56 tempat

usaha dibatalkan kepemilikannya. Thn 2014 bulan snovember pasar blok a

habis masa hak pemakaiannya yang selama 20th.

2. Apakah penyebab yang membuat Pasar Blok A harus direvitalisasi dan

relokasi?

Jawab: Pasar Blok A harus direvitalisasi dikarenakan masa hak pemakaiannya

sudah habis, pasar yang sudah habis masa hak pemakaiannya selama 20th

harus direvitalisasi dengan dilihat uji structural. Bangunan Pasar Blok A juga

sudah terlihat tua sudah berumur 44th. Pasar Blok A pun terkena proyek MRT

yang akan terintegrasi dengan halte MRT dan diatasnya akan dibangun hotel.

Pasar Blok A sendiri nantinya akan berkonsep seperti pasar modern. Pasar

Blok A salah satu dari 32 persen pasar yang harus diperbaiki. Revitalisasi

Pasar Blok A sudah direncanakan sejak 2013. Kemudian tahun 2015 pedagang

dipindahkan ke Tempat Penampungan Sementara.

Page 128: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

3. Bagaimana proses relokasi pedagang Pasar Blok A?

Jawab: Proses – proses saat relokasi yaitu sebelumnya dari pihak Koordinator

Pasar dan pihak PD. Pasar Jaya sudah mengadakan pertemuan untuk

membahas tentang mengenai revitalisasi pasar dan relokasi. Sebelum adanya

sosialisasi kepada para pedagang, saya selaku Koordinator pasar sudah

memberikan pengumuman terkait akan diadakannya relokasi dan revitalisasi.

Setelah itu pihak PD. Pasar Jaya pun memberikan sosialisasi manfaat dan

tujuan adanya relokasi dan revitalisasi pasar, lalu dilanjutkan dengan

pertemuan dan musyawarah mengenai relokasi. Pedagang akan mentanda

tangani surat pernyataan setuju dibangun sebanyak 60% dari jumlah tempat

usaha yang ada. Surat setuju untuk dibangun mencapai 80% lebih, maka TPS

siap dibangun, kalau sudah mengantongi surat persetujuan sebanyak 80%

maka siaplah dibangun TPS ditempat yang telah dipilih.

4. Kapan para pedagang pindah ke Tempat Penampungan Sementara?

Jawab: Para pedagang sudah banyak yang mulai pindah ke Tempat

Penampungan Sementara sejak 20 Oktober 2015 disana mereka sudah ada

yang memulai berdagang, tetapi masih juga ada yang baru membereskan

barang-barangnya mbak.

5. Bagaimana respon para pedagang dengan adanya relokasi?

Jawab: Respon para pedagang awalnya mereka sangat keberatan mbak untuk

direlokasi karena mereka sudah merasa nyaman berdagang di Pasar Blok A,

karena kan mereka juga cukup lumayan lama ya berdagang di Pasar Blok A

Page 129: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

jadi sudah merasa nyaman dan sudah banyak mempunyai pelanggan. Ketika

kita memberi tahu akan adanya relokasi mereka keberatan karna takut

kehilangan para pembeli jg kalau mereka pindah. Tetapi, setelah dari pihak

PD. Pasar Jaya melakukan sosialisasi dan pertemuan kepada mereka dengan

menjelaskan tujuan dan manfaat relokasi ya mereka menerima dan siap

direlokasi.

6. Berapa jumlah para pedagang di Pasar Blok A?

Jawab: Jumlah pedagang di Pasar Blok A sekitar 620 pedagang.

7. Berapa jumlah pedagang yang sekarang berada di Tempat Penampungan

Sementara?

Jawab: Dari jumlah pedagang di Pasar Blok A sekitar 620 setelah terelokasi

pedagang pun berkurang menjadi 398 pedagang. Karena banyak pedagang

yang menutup kiosnya di TPS dikarenakan sepinya pengunjung atau pembeli.

8. Apakah ada dampak sosial ekonomi semenjak relokasi?

Jawab: Untuk dampak dari relokasi pasti ada, terlihat sangat jauh dari segi

omzet yang diterima dari para pedagang sangat menurun ketika mereka

berdagang di TPS. Interaksi antar pedagang pun kurang dekat. Putaran uang

seluruh pedagang aja turun jauh berbeda ketika masih di Pasar Blok A dari

sekitar 800jt perhari sekarang Cuma 300jt perhari. Dilihat dari kondisi TPS

yang sangat sepi dengan pengunjung atau pembeli sangat jauh berbeda ketika

di Pasar Blok A. Semenjak terelokasi semua mempunyai dampak dari segi

sosial dan ekonomi tetapi semoga saja ketika nanti menempati bangunan yang

Page 130: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

baru semua kembali seperti semula dengan pasar yang ramai dengan

pengunjung atau pembeli. Omzet para pedagang pun juga kembali normal serta

interaksi antar pedagang juga semakin baik.

9. Kapan para pedagang akan kembali menempati bangunan Pasar Blok A yang

baru?

Jawab: Kalau untuk sementara blm ada konfirmasi yang bisa kita berikan kapan

para pedagang akan segera pindah ke tempat baru, perkiraan waktu dari

semenjak relokasi yaitu 2th setelah revitalisasi pasar dan relokasi. Tetapi baru

pada tanggal 21 Juni 2017 peletakkan batu pertama baru saja dilaksanakan,

kemungkinan sih akan masih lama para pedagang akan kembali menempati

bangunan yang baru.

10. Sistemnya nanti seperti apa ketika para pedagang Pasar Blok A kembali ke

bangunan Pasar Blok A yang baru, Apakah mereka harus menyewa kios lagi?

Jawab: Jadi yang pindah ke TPS hanyalah pedagang yang mempunyai surat

perizinan pemakaian tempat usaha, dan yang akan pindah ke tempat baru nanti

hanya pedagang yang mempunyai surat perizinan pemakaian tempat usaha jadi

hanya para pedagang yang menempati TPS saja yang akan bisa pindah kesana.

Mereka nanti hanya menebus kembali hak pemakaian tempat usaha tsb.

11. Bagaimana respon masyarakat sekitar Taman Sambas tentang adanya relokasi

pedagang Pasar Blok A?

Jawab: Respon dari masyarakat sekitar ya pertama ini kawasan elite dan

sebelum di bangunnya TPS itu adalah taman, mereka merasa keberatan lalu

Page 131: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

kita pihak PD. Pasar Jaya dengan walikota, kecamatan, kelurahan langsung

turun dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat sekitar bagaimana nanti

penangan pasar dan ini sifatnya hanyalah sementara dan akhirnya mereka

menerima untuk dibangunnya TPS.

12. Bagaimana struktur organisasi Blok A?

Jawab:

MANAGER UNIT

KEAMANAN WILAYAH

…NAMA…

PENANGGUNG JAWAB/KETUA

MAHFUDIN

KORDINATOR LAPANGAN

ASSMAN SESI TEKNIK & TATA

KELOLA

UPB…./ KEPALA PASAR BLOK A

MARADEN TAMBUNAN S.Sos

PEMADAMAN

1. MARJUKI

2. HENDRA

3. EFRI

4.

HP: 081280347362

PENYELAMATAN ARSIP

& ASET

1. RIDWAN

2. KARSIM

3. AGUS

KORDINATOR MEDIA MASA

1. MARJUKI

2. DIKI

3. SYAFRUDIN

PENGAMANAN

1. SUTRISNO

2. PONIMAN

3. ALAN

LOGISTIK

1. SUTRISNO

2. ROJALIH

TIM EVAKUASI & P3K

1. SUTRISNO

2. H. ELLO

3. EKO

Page 132: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

13. Bagaimana tingkat kesejahteraan pedagang yang berjualan di Pasar Blok

A?

Jawab: Untuk masalah itu macem-macem mbak, kalo yang udah pada

berdagang lama di Pasar Blok A yaa Alhamdulillah mereka pada punya

tempat tinggal sendiri meskipun sederhana gak gede-gede banget gitu mbak

ya paling kaya rumah-rumah biasanya gitu dah. Dan mereka punya

kendaraan sendiri buat operasional seharihari mereka, pada bisa

nyekolahin anak-anaknya. Yaa itungannya lumayan sejahtera mereka yang

pada dagang disini. Meskipun penghasilan mereka gak yang gede-gede

banget, tapi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya ya mereka pada bisa.

Tapi ada juga yang rumahnya masih ngontrak mbak tetapi rata-rata mereka

punya kendaraan semua seperti motor.

Page 133: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

TRANSKIP WAWANCARA

Identitas Informan

Nama : Bapak Juri

Pekerjaan : Pedagang Seragam Sekolah

Umur : 68th

Tempat : Tempat Penampungan Sementara (TPS) Pasar Blok A

Waktu : 26 Agustus 2017, Pukul 11.30 WIB

Pertanyaan Informan (Pedagang Pakaian Pasar Blok A)

1. Sudah berapa lama bapak/ibu berdagang di Pasar Blok A?

Jawab: Saya sudah berdagang semenjak di Pasar Blok A selama 30th

2. Bagaimana pendapat bapak/ibu dengan adanya kebijakan relokasi?

Jawab: Yaaaa, kita nerima saja dengan kebijakan yang ada. Awalnya sih ya

keberatan ya neng direlokasi karna udah terbiasa berdagang di Pasar Blok A,

takut gak ada pembeli lagi kalau pindah. Kalau kita tidak nerima kebijakan

yang dikasih nanti kita tidak ada tempat untuk berdagang lagi, jadi mau tidak

mau ya kita ikutin kebijakan yang di kasih. Lagi pula dengan kita nerima

direlokasi kita masih dikasih tempat buat berdagang masih bisa nyari

penghasilan dengan tetap berdagang di tempat penampungan sementara.

Page 134: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

3. Apakah ada perbedaan ketika berjualan di tempat yang lama Pasar Blok A dan

di TPS?

Jawab: Kalau untuk perbedaan pas dagang di Pasar Blok A dengan di TPS

sekarang mah jauh banget neng, kalau di Pasar Blok A tuh ramai banget sama

pengunjung atau pembeli sehari dagangan saya banyak yang laku, kita disana

bisa dagang sampai malem juga masih ramai kalau di TPS jam 3 saja saya

sudah tutup kios karna ya gak ada pembelinya. Kalau di TPS boro-boro neng

sehari ada yang beli kadang seminggu pun saya gak ada pemasukan sama

sekali. Sepi banget disini karna ya bisa dilihat aja ya neng kondisi TPSnya kan

kaya gini kelihatan seperti bedeng, lagian juga orang mau kesini angkutan

umumnya gak ada, paling hanya bajaj naik bajaj juga mahal. Jadi ngaruh

bangetlah tempatnya kurang strategis dan tidak menarik perhatian orang,

lahan parkir juga tidak ada disini mah kalau di Pasar Blok A angkutan umum

banyak yang ngelewatin dan lahan parkir juga ada.

4. Adakah dampak dari segi sosial ekonomi semenjak terelokasi?

Jawab: Yaaaa dampak setelah relokasi mah ada neng ya gitu deh, persaingan

antar pedagang tuh ada disini neng, misalkan ada pembeli di kios saya nanti

ada aja dari kios samping manggilin ngasih harga murah gt. Kalau di Pasar

Blok A mah jarang ada persaingan karna ramai jadi ada aja pembeli yang

datang, tapi kalau disini ya harus bersaing supaya ada yang beli. Terus kalau

interaksi sesama pedagang ya paling hanya yang kiosnya berdekatan saja neng.

Jarang juga buat ngobrol dengan pedagang yang lain. Karna kondisi sepi jg

kan omzet juga turun jauh banget sehari sampai seminggu pun gak ada

Page 135: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

pemasukan sama sekali, sekalinya ada ya paling 50-100rb doang saking sepi

dengan pengunjung atau pembeli.

5. Berapa omset yang diterima ketika setelah direlokasi?

Jawab: Kalau omset disini gak nentu neng, ya gitu kadang ada pemasukan

kadang engga ada sama sekali, ya sekalinya ada paling sehari 50rb seminggu

ya paling 200rb, disini mau dapet sampai 500rb aja tuh susah banget neng

saking sepinya gak ada yang beli. Malah lebih besar pengeluaran dari pada

pemasukan sehari-hari. Pengeluaran saja buat saya dan keluarga sehari bisa

mencapai sejuta lebih tetapi saya sehari kadang ada pemasukan ya kadang

tidak ada pemasukan sama sekali. Kalau di Pasar Blok A saya omzet bisa

mencapai sejuta dalam sehari bahkan lebih.

6. Bagaimana proses ketika direlokasi?

Jawab: Prosesnya berawal kita diberikan sosialisasi dengan adanya revitalisasi

dan relokasi, setelah diberikan sosialisasi lalu diadakan pertemuan dan

musyawarah antar PD.Pasar Jaya dan pedagang setelah beberapa kali

pertemuan dan musyawarah negoisasi lalu adanya tanda tangan surat

persetujuan untuk direlokasi oleh seluruh pedagang neng. Nah karna lumayan

banyak yang mentanda tangani surat persetujuan dilakukanlah relokasi.

7. Apa dampak berdagang di TPS bagi kesejahteraan keluarga bapak/ibu?

Jawab: Dampaknya yaaa paling cuma bisa memenuhi kebutuhan untuk makan

saja ya neng, kalau untuk yang lain-lain masih kurang karena pemasukan saja

gak ada.

Page 136: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

8. Berapa omset yang diterima ketika sebelum direlokasi?

Jawab: Saya nerima omset sebelum direlokasi yaaa bisa sekitar 1 juta bahkan

bisa lebih dalam sehari, yaaa perbedaannya sangat jauh ya neng omzet yang

saya terima dari sebelum direlokasi sampai pas terelokasi sangat jauh

menurun.

9. Apa harapan bapak/ibu terhadap revitalisasi dan relokasi pasar?

Jawab: Harapan saya yaaa neng semoga cepat terselesaikan bangunan Pasar

Blok A yang baru biar kita para pedagang bisa cepat kembali berdagang

disana, dan semoga dengan direvitalisasi bangunan baru nanti pasar juga

semakin ramai pembeli dan pengunjungnya. Terus omzet kita juga nanti

meningkat ketika berdagang disana tidak seperti sekarang yang sepi sama

pembeli sampe penurunan omzet.

10. Lebih besar mana pengeluaran atau pemasukan?

Jawab: Kalau untuk pengeluaran dan pemasukan jauh lebih besar pengeluaran

saya neng dibandingkan dengan pemasukan saya, pengeluaran saya saja sehari

bisa mencapai 1juta lebih. Tetapi pemasukan saya saja sehari tidak mencapai

1juta untuk 500rb saja sehari sangat susah neng. Maka dari itu saya rugi

banget semenjak direlokasi pemasukan atau omzet yang saya terima sangat

sedikit tidak menutup pengeluaran saya.

11. Berapa kios yang bapak/ibu punya di Pasar Blok A?

Jawab: Sejak dulu saya emang cuma punya 1 kios ini saja neng.

Page 137: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

12. Berapa jumlah barang dagangan yang terjual setiap harinya?

Jawab: Gak nentu neng, ya sehari kadang Cuma 1 barang dagangan yang

laku paling ya lebih banyak 5 dan gak lebih dari segitu. Kadang bisa

seminggu gak ada yang beli neng jadi gak nentu jumlah barang dagangan

yang terjual.

13. Biasanya di TPS ramai setiap hari apa saja?

Jawab: Yaaa paling disini ramai kalau hari-hari tertentu saja neng, seperti hari

raya idul fitri, idul adha, atau waktu ajaran baru. Kalau saya biasanya ramai

tahun ajaran baru ya lumayan sih soalnya kan anak-anak sekolah baru masuk

sekolah banyak yang baru beli seragam gitu. Selebihnya selain dari hari itu

yaaa sepi mbak gak seramai hari tertentu dan paling hanya hari sabtu sih yang

lumayan ramai dari hari-hari biasa karna mungkin hari libur jadi sedikit lebih

ramai dari biasanya neng.

14. Bagaimana respon masyarakat sekitar dengan adanya TPS disini?

Jawab: Respon masyarakat sekitar ya biasa aja ya neng, rata-rata juga yang

suka berbelanja kesini hanya pembantu rumah tangganya saja. Karna posisi

TPS ini kan dekat dengan mall mungkin kalau masyarakat komplek sekitar sini

lebih sering berbelanja di pasar modern atau di mall.

Page 138: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

TRANSKIP WAWANCARA

Identitas Informan

Nama : Ibu Erna

Pekerjaan : Pedagang Pakaian Busana Muslim

Umur : 48th

Tempat : Tempat Penampungan Sementara (TPS) Pasar Blok A

Waktu : 21 Agustus 2017, Pukul 14.05 WIB

Pertanyaan Informan (Pedagang Pakaian Pasar Blok A)

1. Sudah berapa lama bapak/ibu berdagang di Pasar Blok A?

Jawab: Saya sudah berdagang semenjak di Pasar Blok A sudah sekitar 35th nan

mbak sampe sekarang.

2. Bagaimana pendapat bapak/ibu dengan adanya kebijakan relokasi?

Jawab: Yaaa kebijakannya bagus sih mbak ingin memperbagus pasar, lagian jg

kan nanti mau jadi satu sama halte MRT dan hotel yaa. Jadi mau gak mau kita

nerima kebijakan tsb. Siapa tau nanti pasar juga makin ramai dengan

diperbagus kaya gt kita juga direlokasi Alhamdulillah masih dikasih tempat

buat berdagang jadi yaa ada untung dan engganya.

Page 139: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

3. Apakah ada perbedaan ketika berjualan di tempat yang lama Pasar Blok A dan

di TPS?

Jawab: sekian lama saya berdagang di Pasar Blok A saya gak pernah ngerasain

yang namanya sepi sama pengunjung atau pembeli mbak. Ya paling sepi tapi

masih ada gitu ya pembelinya, kalo sekarang nih pas pindah ke TPS bener-

bener sepi banget sama pengunjung dan pembeli, kadang engga ada pembeli

sama sekali. Perbedaannya jauh banget deh sama diPasar Blok A.

4. Adakah dampak dari segi sosial ekonomi semenjak terelokasi?

Jawab: Kalau dampak semenjak relokasi ya paling pendapatan berkurang,

interaksi ya gini-gini aja paling ngobrol sama yang deket aja. Persaingan juga

ada sekarang mah mbak keliatan banget disini.

5. Berapa omset yang diterima ketika setelah direlokasi?

Jawab: Omset abis pindah kesini mah yaaa gak nentu mbak, jauh dari yang

masih pas berdagang disana.

6. Bagaimana proses ketika direlokasi?

Jawab: Prosesnya ya paling sosialisasi dari pihak PD. Pasar Jaya ke pedagang,

terus ada pertemuan dan musyawarah juga gitu mbak terakhir ya kita tanda

tangan surat persetujuan untuk direlokasi

7. Apa dampak berdagang di TPS bagi kesejahteraan keluarga bapak/ibu?

Jawab: Paling yaa untuk kebutuhan sehari-hari ya kurang sejahtera kalau

hanya dari hasil berdagang disini mba sepi banget jarang ada pemasukan, saya

Page 140: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

juga jualan di online shop ya paling hasilnya dari online shop doang itu juga

gak setiap hari ada yang beli mbak.

8. Berapa omset yang diterima ketika sebelum direlokasi?

Jawab: Kalau sebelum direlokasi omset saya sehari bisa lebih dari 1 juta mbak.

9. Apa harapan bapak/ibu terhadap revitalisasi dan relokasi pasar?

Jawab: Harapan saya ya semoga cepat selesailah bangunan yang direvitalisasi

itu, agar kita para pedagang bisa cepat pindah karna lama di TPS bikin para

pedagang rugi tidak ada pemasukannya mba. Dan semoga ditempat yang baru

juga ramai sama pembeli dan pengunjung.

10. Lebih besar mana pengeluaran atau pemasukan?

Jawab: Kalau ditanya seperti itu jelas lebih besar pengeluaran ya mbak selama

di TPS pemasukannya dikit sekali. Mungkin kalau ngandelin hanya berdagang

disini saja tidak tercukupi untuk kebutuhan saya dan keluarga, untung saya

jualin barang-barang ini ke online shop jg mbak jadi ada pemasukan dari

online shop.

11. Berapa kios yang ibu/bapak punya di Pasar Blok A?

Jawab: Saya sih Cuma punya 1 kios saja mbak disini.

12. Berapa jumlah barang dagangan yang terjual setiap harinya?

Page 141: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

Jawab: Yaa gak banyak mbak paling banyak sehari bisa 5 atau lebih kadang

Cuma 2 gitu. Tapi ya kadang ada aja gitu mbak yang beli lewat online jadi

kebantu ke jual lewat online shop yang ngambil barang disini.

13. Biasanya di TPS ramai setiap hari apa saja?

Jawab: Wahhh itu mah gak nentu yaa sama sih paling gini-gini aja setiap hari

mbak, kadang sabtu suka ramai tapi tidak seramai pasar pada umumnya yaa.

14. Bagaimana respon masyarakat sekitar dengan adanya TPS disini?

Jawab: Responnya ya baik-baik aja mbak, kadang pembantu rumah tangganya

suka belanja disini.

Page 142: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

TRANSKIP WAWANCARA

Identitas Informan

Nama : Bapak H. Hermantaher

Pekerjaan : Pedagang Pakaian Lengkap (Koko, Seragam Sekolah, Pakaian

dalam, dll).

Umur : 82th

Tempat : Tempat Penampungan Sementara (TPS) Pasar Blok A

Waktu : 21 Agustus 2017, Pukul 13.10

Pertanyaan Informan (Pedagang Pakaian Pasar Blok A)

1. Sudah berapa lama bapak/ibu berdagang di Pasar Blok A?

Jawab: Saya sudah berdagang selama 65th neng.

2. Bagaimana pendapat bapak/ibu dengan adanya kebijakan relokasi?

Jawab: Pendapat bapak mah neng ya bagus aja ya pasarnya mau dibagusin,

semoga aja nanti makin banyak yang berbelanja ke pasar dan nanti pasar juga

akan satu halte dengan MRT. Alhamdulillah direlokasi masih dikasih tempat

buat terus bisa berdagang ya walaupun tempatnya kurang strategis.

3. Apakah ada perbedaan ketika berjualan di tempat yang lama Pasar Blok A dan

di TPS?

Page 143: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

Jawab: Bapaksih lebih merasakan nyaman berdagang disana, disini kurang

strategis, parkiran tidak ada, dilihat dari depan seperti bedeng bukan pasar

sampai tidak adanya pembeli dan pengunjung, angkutan umum juga tidak lewat

sini. Perbedaannya sangat jauhlah dibandingkan tempat yang dulu angkutan

banyak yang lewat, ramai pembeli dan pengunjung.

4. Adakah dampak dari segi sosial ekonomi semenjak terelokasi?

Jawab: Dampaknya ya penurunan omset neng, pemasukannya dikit sekali

selama berdagang disini, selain itu persaingan juga adalah ya sesama

pedagang, interaksi sih baik-baik saja Cuma paling sama yang kiosnya deket-

deket aja.

5. Berapa omset yang diterima ketika setelah direlokasi?

Jawab: Sekarang ngumpulin uang 500 ribu susahnya bukan main neng, kadang

sampai tidak ada pemasukan sama sekali yaaa sehari pun pemasukannya gak

nentu. Sekarang saja baru ada satu yang beli dan sekarang saya baru

ngedapetin 35rb. Kadang tidak ada pembelinya sama sekali neng.

6. Bagaimana proses ketika direlokasi?

Jawab: Awalnya kita diberikan sosialisasi kalau akan direlokasi, setelah itu PD.

Pasar Jaya mengadakan pertemuan dan musyawarah setelah adanya

pertemuan pedagang mentanda tangani surat persetujuan kalau setuju untuk

direlokasi gitu neng.

Page 144: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

7. Apa dampak berdagang di TPS bagi kesejahteraan keluarga bapak/ibu?

Jawab: Yaaa gimana ya neng cuma dari sini sebenernya ngandelin dagangan

buat keluarga dirumah, kalau sepi gini ya saya gak bisa menuhi kebutuhan

sehari-hari dirumah paling kalau ada uang buat beli makan aja neng cukup.

Disini juga gak balik modal uangnya neng.

8. Berapa omset yang diterima ketika sebelum direlokasi?

Jawab: Kalau dulu saya bisa berpenghasilan kisaran 1-3 juta perhari waktu di

Pasar Blok A, apalagi kalau lagi bulan puasa bisa lebih dari 3juta.

9. Apa harapan bapak/ibu terhadap revitalisasi dan relokasi pasar?

Jawab: Harapan saya neng semoga cepat terselesaikan deh bangunan pasarnya

biar bisa cepet-cepet berdagang disana lagi dan omset juga meningkat.

10. Lebih besar mana pengeluaran atau pemasukan?

Jawab: Lebih besar pengeluaran neng, saya pengeluaran saja bisa 1juta lebih

sedangkan pemasukan tidak seberapa.

11. Berapa kios yang bapak/ibu punya di Pasar Blok A?

Jawab: Cuma ini aja neng kios bapak tidak ada lagi, ini juga jualannya

campuran neng serba macem-macem dari pakaian dalam, baju koko, seragam

sekolah ada disini.

12. Berapa jumlah barang dagangan yang terjual setiap harinya?

Page 145: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

Jawab: Hari ini sih saya baru 1 barang yang terjual, baru ngedapetin 35rb

neng hari ini.

13. Biasanya di TPS ramai setiap hari apa saja?

Jawab: Biasanya ramai hari sabtu neng, atau hari-hari tertentu seperti idul fitri

dan idul adha.

14. Bagaimana respon masyarakat sekitar dengan adanya TPS disini?

Jawab: Alhamdulillah responnya yaa baik-baik aja neng.

Page 146: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

TRANSKIP WAWANCARA

Identitas Informan

Nama : Bapak Agus

Pekerjaan : Pedagang Pakaian Koko

Umur : 60th

Tempat : Tempat Penampungan Sementara (TPS) Pasar Blok A

Waktu : 26 Agustus 2017, Pukul 10.30

Pertanyaan Informan (Pedagang Pakaian Pasar Blok A)

1. Sudah berapa lama bapak/ibu berdagang di Pasar Blok A?

Jawab: Sekitar sudah 46th nan.

2. Bagaimana pendapat bapak/ibu dengan adanya kebijakan relokasi?

Jawab: pendapat saya yaa karna untuk memperbagus pasar yaaa baik-baik aja

sih selama itu buat kebaikan semua kan, nanti pedagang juga bisa lebih nyaman

lagi berdagangnya, pembeli jg nyaman berbelanja ya bagus-bagus aja. Untuk

relokasi yaa dijalanin saja selama kita masih bisa berdagang mbak.

3. Apakah ada perbedaan ketika berjualan di tempat yang lama Pasar Blok A dan

di TPS?

Page 147: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

Jawab: Wahhh kalau ditanya perbedaan ya sangat jauh sekali ya mbak,

mendingan di tempat yang dulu lah pokonya, lebih nyaman dan ramai disana.

4. Adakah dampak dari segi sosial ekonomi semenjak terelokasi?

Jawab: Paling dampak yang bener-bener dirasakan penurunan omset sih mbak,

persaingan juga ada kalau disini mah.

5. Berapa omset yang diterima ketika setelah direlokasi?

Jawab: Tidak nentu mbak sehari bisa ada pemasukan ya bisa tidak.

6. Bagaimana proses ketika direlokasi?

Jawab: iya awalnya kita diberi tahu oleh koordinator pasar kalau pasar akan

direvitalisasi dan kita merasa keberatan untuk direlokasi, terus dilakukan

sosialisasi oleh pihak PD. Pasar Jaya bahwa pedagang akan pindah ke tempat

penampungan sementara dan memberi tahu tujuan dari revitalisasi pasar dan

relokasi pedagang ke TPS. Selain sosialisasi adanya pertemuan dan

musyawarah antara PD. Pasar Jaya dengan tim perwakilan para pedagang

membahas relokasi. Lalu kita di beri tahu apa isi pertemuan dan musyawarah

dengan pihak PD. Pasar jaya dengan tujuan manfaatnya direlokasi. Setelah itu

kita para pedagang menerima dengan kebijakan untuk direlokasi dan kita

mentanda tangani surat persetujuan relokasi tsb. Ya kita mah mau gak mau

harus nerima kebijakan yang dikasih ya mbak, kita kan disini cuma berdagang

ya mbak nyari duit. Kalau kita nolak nanti kita gak punya tempat dagang lagi.

Lagi pula ini juga buat kebaikan kita semua biar dagangnya lebih nyaman lagi,

peminat pembeli lebih banyak melihat kondisi pasar yang bagus nantinya.

Page 148: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

7. Apa dampak berdagang di TPS bagi kesejahteraan keluarga bapak/ibu?

Jawab: Kalau disini mah mbak gak bisa diharepin buat kebutuhan sehari-hari

keluarga saya kurang sejahtera selama berdagang disini, untung saya masih

ada kios ditempat lain jadi harapannya dari pendapatan yang disana saja

mbak.

8. Berapa omset yang diterima ketika sebelum direlokasi?

Jawab: Kalau sebelum direlokasi sehari bisa lebih dari 1-2juta mbak.

9. Apa harapan bapak/ibu terhadap revitalisasi dan relokasi pasar?

Jawab: Harapannya ya biar cepet terselesaikan deh bangunan baru Pasar Blok

A, dan semoga kedepannya bisa lebih ramai dan pembelinya di TPS diperbaiki

lagi keadaan bangunan TPSnya biar menarik perhatian orang.

10. Lebih besar mana pengeluaran atau pemasukan?

Jawab: Otomatis ya pengeluaran ya mbak, buat biaya sehari-hari keluarga kan

juga lumayan besar dan tidak seimbang dengan pemasukan. Saya juga kebantu

sama pemasukan dari yang kios satu lagi sih mbak tapi tetep aja tidak seberapa,

ya Alhamdulillah masih ada pemasukan setidaknya kalau hanya ngandelin kios

yang disini mah mbak tidak ada apa-apanya.

11. Berapa kios yang bapak/ibu punya di Pasar Blok A?

Jawab: Saya Cuma ada kios 1 sih mbak disini, tapi di tempat lain saya juga

dagang pakaian koko juga sama.

Page 149: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

12. Berapa jumlah barang dagangan yang terjual setiap harinya?

Jawab: Tidak nentu mbak.

13. Biasanya di TPS ramai setiap hari apa saja?

Jawab: Ramai paling hari-hari tertentu saja seperti hari raya idul fitri.

14. Bagaimana respon masyarakat sekitar dengan adanya TPS disini?

Jawab: Alhamdulillah baik-baik sih mbak.

Page 150: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

TRANSKIP WAWANCARA

Identitas Informan

Nama : Ibu Ita

Pekerjaan : Pedagang Pakaian Anak-Anak

Umur : 39th

Tempat : Tempat Penampungan Sementara (TPS) Pasar Blok A

Waktu : 21 Agustus 2017, Pukul 11.50

Pertanyaan Informan (Pedagang Pakaian Pasar Blok A)

1. Sudah berapa lama bapak/ibu berdagang di Pasar Blok A?

Jawab: Berdagang di Pasar Blok A sampai saat ini sudah 10th mba

2. Bagaimana pendapat bapak/ibu dengan adanya kebijakan relokasi?

Jawab: Yaaa gimana yaa ngikutin aja sih saya mah mbak dengan kebijakan

yang dikasih, yang penting masih dikasih tempat buat berdagang.

3. Apakah ada perbedaan ketika berjualan di tempat yang lama Pasar Blok A dan

di TPS?

Jawab: Perbedaan ya ada mbak, lebih nyaman berdagang disana, lebih ramai

juga, pokonya disana juga tempatnya strategis. Jauh bangetlah perbedaannya

sama disini.

Page 151: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

4. Adakah dampak dari segi sosial ekonomi semenjak terelokasi?

Jawab: Dampaknya ya paling omset kita turun drastis lah mbak tidak seperti

sebelum-sebelumnya, terus juga ada persaingan antar pedagang disini ada

seperti persaingan harga gitu mbak, interaksi juga kurang sesame pedagang.

5. Berapa omset yang diterima ketika setelah direlokasi?

Jawab: Omset yang diterima setelah relokasi tidak nentu mbak, kadang sehari

bisa 100rb malah bisa gak ada pemasukan sama sekali.

6. Bagaimana proses ketika direlokasi?

Jawab: kita sih awalnya gak mau ya mba direlokasi gini ya keberatanlah,

karena udah nyaman berjualan ditempat lama dan pengunjung kan udah tau

lokasi Pasar Blok A. ya karma kan Pasar Blok A kan termasuk pasar yang

sudah lama jadi udah banyak yang tahu lagian di Pasar Blok A ramai juga

sama pembeli, dan penjual sampai masyrakat sekitar pasar pun ada yang

berjualan juga jadi pedagang kaki lima saking terlihat ketradisionalan Pasar

Blok A. Takutnya nanti pas direlokasi ke TPS malah jadi sepi sama pembeli.

Dengan keberatan kaya gitu PD. Pasar Jaya memberikan sosialisasi dan

ngadain pertemuan ya kita akhirnya nerima direlokasi setelah adanya

pertemuan ya kita tanda tangan persetujuan untuk direlokasi.

7. Apa dampak berdagang di TPS bagi kesejahteraan keluarga bapak/ibu?

Jawab: Kalau bisa jawab jujur ya kurang sejahteralah mbak selama berdagang

disini. Kurang bisa memenuhi kebutuhan keluarga saya kalau hanya dari

pemasukan berdagang disini, kebantulah sama dagangan suami saya di kios

Page 152: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

tempat lain jadi ya paling dari hasil suami saya doing yang bisa menuhi

kebutuhan dirumah dan anak-anak.

8. Berapa omset yang diterima ketika sebelum direlokasi?

Jawab: Waktu sebelum direlokasi mah sehari saya bisa lebih dari 1 juta atau

bisa mencapai 3 juta mbak.

9. Apa harapan bapak/ibu terhadap revitalisasi dan relokasi pasar?

Jawab: Harapannya ya cepet bisa pindah dari TPS dan berdagang di tempat

baru dengan banyak pembeli dan pengunjung. Untuk TPS bisa diperbaiki dari

sekarang biar bisa menarik perhatian banyak orang dan pedagang juga bisa

banyak pembelinya.

10. Lebih besar mana pengeluaran atau pemasukan?

Jawab: Jelas lebih besar pengeluaran mbak, sekarang mah tidak bisa berharap

lebih dengan pemasukan disini. Ada pembeli juga syukur Alhamdulillah kalau

dilihat kondisi TPS kaya gini mah mbak yaaa malah kebanyakan bengong

doang saking jarang ada pengunjung atau pembeli.

11. Berapa kios yang bapak/ibu punya di Pasar Blok A?

Jawab: Saya sih jaga kios disini 1 saja mbak, tapi suami saya juga jaga kios

dagangan yang sama ditempat lain.

12. Berapa jumlah barang dagangan yang terjual setiap harinya?

Jawab: Kalau itu tidak nentu mbak kadang ada yang terjual, ada yang tidak.

Page 153: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

13. Biasanya di TPS ramai setiap hari apa saja?

Jawab: Yaaa gini-gini aja sih mbak, ramai tapi gak ramai-ramai banget paling

hari sabtu atau hari-hari tertentu aja.

14. Bagaimana respon masyarakat sekitar dengan adanya TPS disini?

Jawab: Responnya baik, pembantu-pembantunya kadang suka belanja kesini.

Page 154: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

TRANSKIP WAWANCARA

Identitas Informan

Nama : Ibu Ayu

Pekerjaan : Pedagang Pakaian Balita

Umur : 55th

Waktu : 26 Agustus 13.00 WIB

Pertanyaan Informan (Pedagang Pakaian Pasar Blok A)

1. Sudah berapa lama bapak/ibu berdagang di Pasar Blok A?

Jawab: Sudah sekitar 23th neng.

2. Bagaimana pendapat bapak/ibu dengan adanya kebijakan relokasi?

Jawab: Pendapatnya kita mah ya ikut aja neng kalau demi kebaikan buat kita

juga. Tujuannya juga kan bagus pasar di perbaiki dan pedagang di relokasi

juga diberikan TPS buat tetap berdagang bukan untuk meninggalkan pasar

selama diperbaiki.

3. Apakah ada perbedaan ketika berjualan di tempat yang lama Pasar Blok A dan

di TPS?

Jawab: Sangat jauh neng perbedaannya liat saja disini banyak yang tutup

kiosnya, karena rugilah yaaa gak ada pemasukan sama sekali disini. Sepi

bangett disini jarang ada yang beli, ini yang tutup rata-rata mereka pindah

Page 155: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

berdagang ketempat yang lain kaya Pasar Cipete atau Pasar Mede dll, atau

mereka yang punya dagangan lebih dari 1 ditempat lain jadi mereka lebih milih

dagang ditempat yang satu.

4. Adakah dampak dari segi sosial ekonomi semenjak terelokasi?

Jawab: Dampaknya mah ya sepi banget pembelinya pemasukannya juga jadi

ikut sepi neng, lagian juga disini pedagangnya jadi pada bersaing main murah-

murahan harga biar dapet pemasukan.

5. Berapa omset yang diterima ketika setelah direlokasi?

Jawab: Omset mah yaa gitu neng dikit gak kaya pas di pasar lama.

6. Bagaimana proses ketika direlokasi?

Jawab: Prosesnya ya sebelumnya sosialisasi, pertemuan-pertemuan dan

musyawah baru deh kontrak kalau setuju direlokasi

7. Apa dampak berdagang di TPS bagi kesejahteraan keluarga bapak/ibu?

Jawab: Menurut saya ya neng berdagang disini membuat saya dan keluarga

saya kurang sejahtera karena tidak adanya pemasukan, sekalinya ada

pemasukan ya paling hanya bisa buat beli makan, saya Cuma bisa sabar saja

sampe bisa pindah dari sini neng.

8. Berapa omset yang diterima ketika sebelum direlokasi?

Jawab: Lumayanlah kalau dibandingkan dengan yang sekarang, bisa dibilang

jutaan kalau sekarang Cuma ribuan atau ratusan.

Page 156: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

9. Apa harapan bapak/ibu terhadap revitalisasi dan relokasi pasar?

Jawab: Semoga cepat terselesaikan bangunan barunya, kalau bisa TPS juga

dirubah posisinya biar kelihatan kalau ini pasar dan semoga di TPS

kedepannya banyak pembeli.

10. Lebih besar mana pengeluaran atau pemasukan?

Jawab: Lebih besar pengeluaranlah neng, pemasukan mah tidak seberapa

disini.

11. Berapa kios yang bapak/ibu punya di Pasar Blok A?

Jawab: Hanya satu saja neng ini doing.

12. Berapa jumlah barang dagangan yang terjual setiap harinya?

Jawab: Kadang ada yang terjual ya kadang tidak sama sekali

13. Biasanya di TPS ramai setiap hari apa saja?

Jawab: Tergantung sih tidak nentu, kadang gini-gini aja sepi

14. Bagaimana respon masyarakat sekitar dengan adanya TPS disini?

Jawab: Responnya baik sih.

Page 157: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

TRANSKIP WAWANCARA

Identitas Informan

Nama : Ibu Wiwi

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Umur : 50th

Tempat : Tempat Penampungan Sementara (TPS) Pasar Blok A

Waktu : 24 Agustus 2017, Pukul 13.40 WIB

Pertanyaan Informan (Pembeli)

1. Barang apa sajakah yang bapak/ibu beli?

Jawab: Saya baru abis beli sayuran dan beberapa buah-buahan mbak

2. Bagaimana pendapat bapak/ibu dengan TPS sekarang?

Jawab: Menurut saya tempat yang sekarang kurang strategis sih susah di

jangkau karna gak ada angkutan umum kan bis tidak ngelewatin sini, paling

kalau mau kesini ya naik bajaj dan naik bajaj kan lumayan mahal ya bisa 10rb

atau 15rb pulang pergi udah bisa 30rb kalau naik bis kan Cuma bayar 5rb.

Waktu di pasar yang lama kan banyak bis yang ngelewatin pasar jadi kita enak

bisa turun didepan Pasar Blok Anya gitu. Udah gitu disini banyak yang tutup

pedagangnya lebih sedikit dari tempat yang lama, jadi kita gak bisa lihat-lihat

dagangan yang lain. Saya juga ngeliat tempat yang sekarang ini kaya bedeng

Page 158: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

ya bukan kaya pasar karena kalau diliat dari depan jalan, ini pasar ketutup gitu

dan bangunannya kan pake triplek sama seng doang jadi kaya bedeng, jauh

bangetlah perbedaannya dan mungkin orang-orang banyak yang gak tahu

kalau ini sbnrnya pindahann pedagang dari Pasar Blok A

3. Adakah perbedaan yang bapak/ibu rasakan ketika berbelanja di Pasar Blok A

dengan di TPS?

Jawab: Perbedaannya yaa kalau di TPS sekarang pedagangnya sedikit ya mbak

jadi kita gak bisa lihat atau milih-milih barang yang mau di beli, tempatnya

juga sempit dan menurut saya kurang strategis yaa. Kalau di Pasar Blok A kan

ramai pedagang yang berjualan jadi kita bisa lihat-lihat semua barang

dagangan apa saja bermacam-macam pedagang. Dan di Pasar Blok A juga

mudah dijangkau lalu lahan parkir juga ada. Pokonya saya lebih nyaman

berbelanja di Pasar Blok A sih sejujurnya dan perbedaannya yaa sangat

jauhlah.

4. Masih adakah sistem tawar-menawar antara pembeli dan penjual?

Jawab: Sistem tawar-menawar sih otomatis ya mbak pasti selalu ada dalam

sistem jual beli, ya belum berubahlah masih tetap sama adanya tawar-menawar

gitu mbak.

5. Bagaimana pendapat bapak/ibu dengan kebijakan relokasi?

Jawab: Pendapat saya tentang kebijakan relokasi yaa bagus sih berati masih

memberikan tempat berdagang untuk para pedagang yang terelokasi. Mereka

jadi tidak kehilangan tempat untuk berdagang ya walaupun tempat yang

Page 159: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

sekarang kurang strategis dan lebih sepi dari Pasar Blok A. Setidaknya para

pedagang masih bisa mencari mata pencahariannya masih bisa memenuhi

kebutuhannya. Semoga saja bangunan Pasar Blok A yang baru bisa cepat

terselesaikan biar pedagang bisa pindah kesana dengan tempat yang mudah

dijangkau dengan kualitas pasar yang lebih baik lagi nantinya. Dan semakin

banyak pengunjung yang datang ke Pasar Blok A yang baru dan semakin

banyak jenis-jenis barang dagangannya disana.

Page 160: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

TRANSKIP WAWANCARA

Identitas Informan

Nama : Ibu Linda

Pekerjaan : Pembantu Rumah Tangga

Umur : 54th

Tempat : Tempat Penampungan Sementara (TPS) Pasar Blok A

Waktu : 24 Agustus 2017, Pukul 10.10 WIB

Pertanyaan Informan (Pembeli)

1. Barang apa sajakah yang bapak/ibu beli?

Jawab: Saya baru habis beli sayuran mbak

2. Bagaimana pendapat bapak/ibu dengan TPS sekarang?

Jawab: Menurut saya TPS yang sekarang seperti bukan pasar, terlihat seperti

bedeng karna hanya ditutupin oleh triplek dan seng. Selain itu tempatnya juga

sempit para pedagang di TPS tidak banyak seperti di Pasar Blok A.

3. Adakah perbedaan yang bapak/ibu rasakan ketika berbelanja di Pasar Blok A

dengan di TPS?

Jawab: Perbedaannya yaa paling kalau di Pasar Blok A lebih banyak jenis

dagangannya, kondisi Pasar Blok A juga ramai sama pengunjung atau pembeli.

Page 161: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

Pasar Blok A juga mudah di jangkau dengan angkutan umum. Kalau TPS yang

sekarang pedagangnya lebih sedikit, dan tempatnya kurang strategis menurut

saya karna tidak ada angkutan umum yang melewati TPS dan tempatnya sempit

terus terlihat seperti bedeng dari depan jalan jadi tidak menarik parhatian

banyak orang. Ya walaupun saya lebih dekat berbelanja di TPS dari pada di

Pasar Blok A tetap saja saya merasa lebih nyaman dan lebih puas berbelanja

di Pasar Blok A.

4. Masih adakah sistem tawar-menawar antara pembeli dan penjual?

Jawab: Untuk sistem tawar-menawar ya masih ada mbak, namanya juga kita

ingin dapat harga murah jadi ya kita nawar deh. Tidak berubah sih kalau sistem

tawar menawar dari dulu pun masih tetap ada.

5. Bagaimana pendapat bapak/ibu dengan kebijakan relokasi?

Jawab: Pendapat saya ya bagus sih mbak, jadi Pasar Blok A yang baru nanti

jadi sedikit lebih modern dan ya namanya juga kebijakan dari pemerintah mau

gak mau kan harus diikuti jg. Dengan relokasi pedagang disini masih dapet

tempat buat berdagang juga, Cuma ya tempat penampungan sementaranya

kurang strategis aja jadi kurang menarik perhatian orang jadi sepi.

Page 162: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

Dokumentasi (Foto-Foto Penelitian)

TPS Pasar Blok A (Tampak Depan) TPS Pasar Blok A (Tampak Belakang)

Wawancara Koor. Pasar Blok A Wawancara Pedagang Pakaian

Page 163: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

Pedagang yang masih membuka kiosnya di Lt. 1

Pedagang yang sudah banyak menutup kiosnya di Lt. 2

Kondisi TPS sedang ada beberapa pembeli

Page 164: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar

Wawancara dengan pembeli

Wawancara dengan Pedagang Pakaian

Page 165: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar
Page 166: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar
Page 167: ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38247/1/RAHMAH... · Pasar menurut kualitas pelayanannya dapat digolongkan menjadi Pasar