Ilmu Ukur Tambang 2

15
ILMU UKUR TAMBANG

description

mater ke 2 IUT

Transcript of Ilmu Ukur Tambang 2

ILMU UKUR TAMBANG

ILMU UKUR TAMBANGPeta

Peta adalah gambaran permukaan bumipada bidang datar dengan skala tertentu melalui suatu sistem proyeksi. Peta bisa disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar komputer.Secara umum pengertian peta adalah lembaran seluruh atau sebagian permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala tertentu. Sebuah petaadalah representasi dua dimensi dari suatu ruang tiga dimensi. Menurut ICA (International Cartographic Association), peta adalah gambaran atau representasi unsur-unsur ketampakan abstrak yang dipilih dari permukaan bumi yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa, yang pada umumnya digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil/ diskalakan.Menurut Aryono Prihandito, peta merupakan gambaran permukaan bumi dengan skala tertentu, digambar pada bidang datar melalui sistem proyeksi tertentu.Menurut Erwin Raisz, peta adalah gambaran konvensional dari kenampakan muka bumi yang diperkecil seperti ketampakannya kalau dilihat vertikal dari atas, dibuat pada bidang datar dan ditambah tulisan sebagai penjelas.Menurut Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL), peta merupakan wahana bagi penyimpanan dan penyajian data kondisi lingkungan, merupakan sumber informasi bagi para perencana dan pengambilan keputusan pada tahapan dan tingkatan pembangunan.Menurut Soetarjo Soerjosumarmo, peta adalah lukisan dengan tinta dari seluruh atau sebagian permukaan bumi yang diperkecil dengan perbandingan ukuran yang disebut skala atau kadar.

Jenis Peta

Peta bisa dijeniskan berdasarkan isi, skala, penurunan serta penggunaannya.Peta berdasarkan fungsi :Peta hidrografi: memuat informasi tentang kedalaman dan keadaan dasar laut serta informasi lainnya yang diperlukan untuk navigasi pelayaran.Peta geologi: memuat informasi tentang keadaan geologis suatu daerah, bahan-bahan pembentuk tanah dll. Peta geologi umumnya juga menyajikan unsur peta topografi.3. Peta kadaster: memuat informasi tentang kepemilikan tanah beserta batas dll-nya.4. Peta irigasi: memuat informasi tentang jaringan irigasi pada suatu wilayah.

5. Peta jalan: memuat informasi tentang jejaring jalan pada suatu wilayah6. Peta Kota: memuat informasi tentang jejaring transportasi, drainase, sarana kota dll-nya.7. Peta Relief: memuat informasi tentang bentuk permukaan tanah dan kondisinya.8. Peta Teknis: memuat informasi umum tentang tentang keadaan permukaan bumi yang mencakup kawasan tidak luas. Peta ini dibuat untuk pekerjaan perencanaan teknis skala 1 : 10.000 atau lebih besar. 9. Peta Topografi: memuat informasi umum tentang keadaan permukaan bumi beserta informasi ketinggiannya menggunkan garis kontur. Peta topografi juga disebut sebagai peta dasar.10. Peta Geografi: memuat informasi tentang ikhtisar peta, dibuat berwarna dengan skala lebih kecil dari 1 : 100.000.

Peta berdasarkan skala :1.Peta skala besar: skala peta 1 : 10.000 atau lebih kecil. 2.Peta skala sedang: skala peta 1 : 10.000 - 1 : 100.000.3.Peta skala kecil: skala peta lebih besar dari 1 : 100.000.Sebuah peta apapun jenisnya wajib memiliki skala. Peta tanpa petunjuk skala sangat tidak berguna karena skala menunjukkan ketelitian dan kelengkapan informasi yang tersaji dalam peta.

Peta berdasarkan penurunan dan penggunaan :1.Peta dasar: digunakan untuk membuat peta turunan dan perencanaan umum maupun pengembangan suatu wilayah. Peta dasar umunya menggunakan peta topografi.2.Peta tematik: dibuat atau diturunkan berdasarkan peta dasar dan memuat tema-tema tertentu.

Informasi yang terdapat pada peta :Merupakan miniatur bentang alam dari daerah yang terpetakan.Mengandung jarak, arah, beda tinggi, dan kemiringan dari satu tempat ke tempat lainnya.Menunjukkan arah aliran air permukaan dan daerah tangkapan hujan.Terdapat unsur atau obyek yang tergambar di lapangan.Perkiraan luas suatu wilayahMenunjukkan posisi suatu tempat secara relatif.Jaringan jalan dan tingkat atau kelasnya.Penggunaan lahan.7Komponen Pada Peta

Beberapa komponen kelengkapan peta yang secara umum banyak ditemukan pada peta misalnya adalah:1.JudulMencerminkan isi sekaligus tipe peta. Penulisan judul biasanya di bagian atas tengah, atas kanan, atau bawah. Walaupun demikian, sedapat mungkin diletakkan di kanan atas.2.LegendaLegenda adalah keterangan dari simbol-simbol yang merupakan kunci untuk memahami peta.3.Orientasi/tanda arahPada umumnya, arah utara ditunjukkan oleh tanda panah ke arah atas peta. Letaknya di tempat yang sesuai jika ada garis lintang dan bujur, koordinat dapat sebagai petunjuk arah.4.SkalaSkala adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya di lapangan. Skala ditulis di bawah judul peta, di luar garis tepi, atau di bawah legenda. 5.SimbolSimbol peta adalah tanda atau gambar yang mewakili kenampakan yang ada di permukaan bumi yang terdapat pada peta kenampakannya, jenis-jenis simbol peta antara lain:Simbol titik, digunakan untuk menyajikan tempat atau data posisionalSimbol garis, digunakan untuk menyajikan data yang berhubungan dengan jarakSimbol area, digunakan untuk mewakili suatu area tertentu dengan simbol yang mencakup area tertentuSimbol aliran, digunakan untuk menyatakan alur atau gerak.Simbol batang, digunakan untuk menyatakan suatu harga/dibandingkan dengan harga/nilai lainnya.Simbol lingkaran, digunakan untuk menyatakan kuantitas (jumlah) dalam bentuk persentase.Simbol bola, digunakan untuk menyatakan volume, makin besar simbol bola menunjukkan volume semakin besar dan sebaliknya makin kecil simbol bola berarti volume semakin kecil.

6.Warna PetaWarna peta digunakan untuk membedakan kenampakan atau objek di permukaan bumi, memberi kualitas atau kuantitas simbol di peta, dan untuk keperluan estetika peta. Warna simbol dalam peta terdiri dari 8 warna, yaitu:Warna hijau, menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian kurang dari 200m. Biasanya bentuk muka bumi yang terdapat pada ketinggian < 200 m didominasi olah dataran rendah. Warna merah, menunjukkan jalankereta api/gunung aktif . Warna hijau muda, menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian antara 200400 m di atas permukaan laut. Bentuk muka bumi yang ada di daerah ini berupa daerah yang landai dengan disertai bentuk-bentuk muka bumi bergelombang dan bukit. Penyebaran bentuk muka ini hampir menyeluruh di atas dataran rendah.Warna kuning, menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian antara 5001000 m di atas permukaan laut. Bentuk muka bumi yang ada di daerah ini didominasi oleh dataran tinggi dan perbukitan dan pegunungan rendah.Warna cokelat muda, menunjukkan daerah yang mempunyai ketinggian antara 10001500 m di atas permukaan air laut. Bentuk muka bumi yang dominan di daerah ini berupa pegunungan sedang disertai gunung-gunung yang rendah.Warna cokelat, menunjukkan daerah yang mempunyai ketinggian lebih dari 1500 m di atas permukaan air laut. Bentuk muka bumi di daerah ini didominasi olehgunung yang relatif tinggi.Warna biru keputihan, menunjukkan warna kenampakan perairan. Warna biru keputihan menunjukkan wilayah perairan yang kedalamannya kurang dari 200 m. Bentuk muka bumi dasar laut di wilayah ini didominasi oleh bentuk lereng yang relatif landai. Zona di wilayah ini disebut denganzona neritik. Penyebaran dari zona ini ada di sekitar pantai. Di wilayah perairan darat warna ini menunjukkandanauataurawa. Warna biru muda, menunjukkan wilayah perairan laut yang mempunyai kedalaman antara 2002000 m. Bentuk muka bumi dasar laut di wilayah ini didominasi oleh bentukan lereng yang relatif terjal. Wilayah ini merupakan kelanjutan dari zona neritik. Namun wilayah ini tidak tergambar dalam peta umum.Warna biru tua, menunjukkan wilayah perairan laut dengan kedalaman lebih dari 2000 m. Bentuk muka bumi seperti ini juga tidak tergambar dalam peta umum.

7.Tipe Huruf (Lettering)Lettering berfungsi untuk mempertebal arti dari simbol-simbol yang ada. Macam penggunaan lettering:Obyek Hipsografi ditulis dengan huruf tegak, contoh:PalangkarayaObyek Hidrografi ditulis dengan huruf miring, contoh:Laut Jawa9.Garis AstronomisGaris astronomis terdiri atasgaris lintangdangaris bujuryang digunakan untuk menunjukkan letak suatu tempat atau wilayah yang dibentuk secara berlawanan arah satu sama lain sehingga membentuk vektor yang menunjukan letak astronomis.10.InsetInset adalah peta kecil yang disisipkan di peta utama. Macam-macam inset antara lain:Inset penunjuk lokasi, berfungsi menunjukkan letak daerah yang belum dikenaliInset penjelas, berfungsi untuk memperbesar daerah yang dianggap pentingInset penyambung, berfungsi untuk menyambung daerah yang terpotong di peta utama11.Garis Tepi PetaGaris tepi peta merupakan garis untuk membatasi ruang peta dan untuk meletakkan garis astronomis, secara beraturan dan benar pada peta.12.Sumber dan Tahun PembuatanSumber peta adalah referensi dari mana data peta diperoleh.13.Garis Lintang dan Garis BujurGaris lintang adalah garis yang melintang dari arah barat - timur atau dari arah timur - barat. Garis bujur adalah garis yang membujur dari arah utara - selatan atau selatan - utara.

Jenis Pengukuran

Pengukuran untuk pembuatan peta bisa dikelompokkan berdasarkan cakupan elemen alam, tujuan, cara atau alat dan luas cakupan pengukuran. Berdasarkan alam:Pengukuran daratan (land surveying), antara lain pengukuran topografi, untuk pembuatan peta topografi, dan pengukuran kadaster, untuk membuat peta kadaster.Pengukuran perairan (marine or hydrographic surveying): antara lain pengukuran muka dasar laut, pengukuran pasang surut, pengukuran untuk pembuatan pelabuhan dan sebagainya.Pengukuran astronomi (astronomical survey): untuk menentukan posisi di muka bumi dengan melakukan pengukuran-pengukuran terhadap benda langit.Berdasarkan tujuan:Pengukuran teknik sipil (engineering survey): untuk memperoleh data dan peta pada pekerjaan-pekerjaan teknik sipil.Pengukuran untuk keperluan militer (miltary survey).Pengukuran tambang (mining survey).Pengukuran geologi (geological survey).Pengukuran arkeologi (archeological survey).

Berdasarkan cara dan alat:a. Pengukuran triangulasi,b. Pengukuran trilaterasi,c. Pengukuran polygon,d. Pengukuran offset,e. Pengukuran tachymetri,f. Pengukuran meja lapangan,g. Citra satelit,h. Remote Sensing, dani. GPS.

Poin a, b, c dan i untuk pengukuran kerangka dasar, sedangkan poin d, e, f, g dan h untuk pengukuran detil.

Berdasarkan luas cakupan daerah pengukuran:Pengukuran tanah (plane surveying) atau ilmu ukur tanah dengan cakupan pengukuran 37 km x 37 km. Rupa muka bumi bisa dianggap sebagai bidang datar.Pengukuran geodesi (geodetic surveying) dengan cakupan yang luas. Rupa muka bumi merupakan permukaan lengkung.Proses Pemetaan

Pemetaan teristris adalah proses pemetaan yang pengukurannya langsung dilakukan di permukaan bumi dengan peralatan tertentu.Wahana pemetaan tidak hanya dapat dilakukan secara teristris, namun dapat pula secara foto udara, radar, video dan teknologi satelit.Pemilihan alat tergantung dari :Tujuan pemetaan.Tingkat perinciaan obyek yang harus disajikan.Cakupan wilayah yang ingin dipetakan.