ILMU UKUR KAYU

83
ILMU UKUR KAYU ILMU UKUR KAYU Mata kuliah wajib jurusan Mata kuliah wajib jurusan manajemen hutan dan tdk manajemen hutan dan tdk mempunyai prasyarat. mempunyai prasyarat. 3 sks. 3 sks.

Transcript of ILMU UKUR KAYU

Page 1: ILMU UKUR KAYU

ILMU UKUR ILMU UKUR KAYUKAYU

Mata kuliah wajib jurusan Mata kuliah wajib jurusan manajemen hutan dan tdk manajemen hutan dan tdk mempunyai prasyarat.mempunyai prasyarat.

3 sks.3 sks.

Page 2: ILMU UKUR KAYU

Apa itu IUK?Apa itu IUK? Mrpkn bagian dari Ilmu Pengukuran Hutan Mrpkn bagian dari Ilmu Pengukuran Hutan

(Ilmu yg berkaitan dg penentuan volume (Ilmu yg berkaitan dg penentuan volume batang, pohon, dan tegakan, serta ilmu ttg batang, pohon, dan tegakan, serta ilmu ttg pertumbuhan dan hasil (Graves, 1906)).pertumbuhan dan hasil (Graves, 1906)).

Ilmu yg mempelajari aspek-aspek yg terkait dg Ilmu yg mempelajari aspek-aspek yg terkait dg pengukuran berbagai dimensi pohon utk pengukuran berbagai dimensi pohon utk menentukan menentukan potensi hutan (Setyarso, 1990). (Setyarso, 1990).

Pengetahuan ttg pengukuran dimensi pohon, Pengetahuan ttg pengukuran dimensi pohon, meliputi: diameter, tinggi, atau volume meliputi: diameter, tinggi, atau volume kayu berdiri, ataupun kayu rebah, dan , ataupun kayu rebah, dan pengukuran pertumbuhan kayu (riap) serta pengukuran pertumbuhan kayu (riap) serta hasil hutan non kayu (Suharlan dan Sudiono, hasil hutan non kayu (Suharlan dan Sudiono, 1973).1973).

Page 3: ILMU UKUR KAYU

Potensi Hutan

Hasil hutan

Jasa lingkungan

non kayu

kayu

Page 4: ILMU UKUR KAYU

Kayu berdiri

Kayu Rebah

Pertumbuh an Kayu

Hasil hutan non

kayu

Pohon dan atau tegakan yg blm

ditebang

Pohon dan atau tegakan yg sdh

ditebang termasuk hasil2nya spt log,

kayu gergajian, kayu bakar

Pertambahan tumbuh Pohon dan atau

tegakan dlm waktu ttt

Kulit kayu, arang, getah, resin, buah,

dsb

Page 5: ILMU UKUR KAYU

Peranan ILMU UKUR KAYU

Pengukuran dimensi pohon berdiri dan hasil hutan non kayu utk menentukan potensi yg mrpkn kegiatan pokok inventarisasi hutan.

Pengukuran dimensi kayu rebah termasuk hasilnya berupa sortimen2 ttt guna mengetahui volume produksi yg diperoleh dlm kegiatan eksploitasi hutan.

Pengukuran pertumbuhan kayu dan hasil hutan lainnya, diperlukan bagi pengaturan hutan termasuk pemeliharannya.

Page 6: ILMU UKUR KAYU

Parameter yg diukur

kuantitatif

kualitatif

homogen

campuran

Umur, diameter, penampang melintang, panjang/tinggi,

bentuk, tk perubahan diameter thd panjang, volume, lebar

tajuk, kepadatan kayu/biomassa

jenis, kualitas batang, penampang

melintang, kelurusan batang.

luas, struktur tanaman, basal area

total perha, biomassa total perha,

Volume rata-rata perpohon, basal area rata-rata

perpohon, diameter pohon, tinggi rata-rata

Page 7: ILMU UKUR KAYU

PERLUNYA PENGUKURAN

Krn hutan mrpkan sistem biologis yg dinamis shg perlu adanya pendugaan pertumbuhan

Page 8: ILMU UKUR KAYU

PRINSIP PENGUKURANPRINSIP PENGUKURAN

Semua pengetahuan/pengalaman berasal Semua pengetahuan/pengalaman berasal dari pengamatan.dari pengamatan.

Deskripsi kuantitatif memiliki banyak Deskripsi kuantitatif memiliki banyak keuntungan.keuntungan.

Kuantitas fisik spt frekuensi, individu, Kuantitas fisik spt frekuensi, individu, intensitas kejadianintensitas kejadian dpt dinyatakan dg dpt dinyatakan dg angka.angka.

Menyediakan data-data yg bersifat Menyediakan data-data yg bersifat numerik yg dibutuhkan utk membuat numerik yg dibutuhkan utk membuat keputusan manajemen yg bijaksana.keputusan manajemen yg bijaksana.

Page 9: ILMU UKUR KAYU

Pengukuran tergantung pada Pengukuran tergantung pada ObyekObyek

TujuanTujuan

Page 10: ILMU UKUR KAYU

Pengukuran, Penaksiran, dan Pengukuran, Penaksiran, dan PeramalanPeramalan

Pengukuran: pengamatan dilakukan dg Pengukuran: pengamatan dilakukan dg alat ttt scr langsung thd seluruh obyek.alat ttt scr langsung thd seluruh obyek.Penaksiran: pengukuran scr tdk langsung Penaksiran: pengukuran scr tdk langsung dg menggunakan sampel dan dg menggunakan sampel dan persamaan/model, misal menaksir tinggi persamaan/model, misal menaksir tinggi dr ukuran diameternya.dr ukuran diameternya.Peramalan: pengukuran yg ada di luar Peramalan: pengukuran yg ada di luar ruang lingkup datanya dg menggunakan ruang lingkup datanya dg menggunakan persamaan/model, misal meramal volume persamaan/model, misal meramal volume 10 th yg akan dtg.10 th yg akan dtg.

Page 11: ILMU UKUR KAYU

Sistem Pengukuran

Sistem tradisional: depa, bahu, langkah, pikul, rante, dsb.

Sistem Inggris: feet, yard, chain, inch, mile, dsb.

Sistem metriks: m,cm, km, dsb.

Page 12: ILMU UKUR KAYU

UNIT PENGUKURAN

Unit Pengukuran Dasar/Pokok : panjang, massa, waktu, suhu, cahaya, dsb.

Unit Pengukuran Turunan : volume, kecepatan, berat, dsb.

Page 13: ILMU UKUR KAYU

SKALA PENGUKURANSKALA PENGUKURAN

Skala Nominal : digunakan utk pengelompokan Skala Nominal : digunakan utk pengelompokan obyek2, tdk dpt diurutkan krn angka/huruf hanya sbg obyek2, tdk dpt diurutkan krn angka/huruf hanya sbg simbol penggolongan. (misal tipe hutan, golongan simbol penggolongan. (misal tipe hutan, golongan tanaman, merek dagang, dsb). tanaman, merek dagang, dsb).

Skala Ordinal : digunakan utk pengelompokan obyek2 Skala Ordinal : digunakan utk pengelompokan obyek2 dg tingkatan ttp tdk berjarak sama. (misal kelas sosial, dg tingkatan ttp tdk berjarak sama. (misal kelas sosial, jabatan, kualita kayu, kualita batang, tempat tumbuh, jabatan, kualita kayu, kualita batang, tempat tumbuh, dsb). dsb).

Skala Interval : digunakan utk pengelompokan obyek2 Skala Interval : digunakan utk pengelompokan obyek2 dg tingkatan yg berjarak sama ttp tanpa nilai 0 dg tingkatan yg berjarak sama ttp tanpa nilai 0 absolut. (misal pembagian waktu, suhu).absolut. (misal pembagian waktu, suhu).

Skala Rasio : digunakan utk pengelompokan obyek2 Skala Rasio : digunakan utk pengelompokan obyek2 dg tingkatan yg berjarak sama serta bernilai 0 absolut. dg tingkatan yg berjarak sama serta bernilai 0 absolut. (misal panjang, berat, tinggi, dsb).(misal panjang, berat, tinggi, dsb).

Page 14: ILMU UKUR KAYU

SATUAN UKURANSATUAN UKURAN

Satuan LinearSatuan LinearSatuan Segi (pangkat 2)Satuan Segi (pangkat 2)Satuan Kubik (pangkat 3)Satuan Kubik (pangkat 3)Satuan BeratSatuan Berat

Page 15: ILMU UKUR KAYU

SATUAN LINEAR (pangkat 1)SATUAN LINEAR (pangkat 1)

1 foot (ft) = 12 inch1 foot (ft) = 12 inch1 yard = 3 ft = 0,9144 m1 yard = 3 ft = 0,9144 m1 mile = 1760 yard1 mile = 1760 yard1 rod (rd) = 5,5 yd = 16,5 ft1 rod (rd) = 5,5 yd = 16,5 ft1 chain = 4 rd1 chain = 4 rd1 link = 0,66 ft1 link = 0,66 ft

Page 16: ILMU UKUR KAYU

SATUAN SEGI (pangkat 2) 1 bahu = 0,75 ha 1 ha = 10.000 m2 1 are (a) = 100 m2 1 acre = 160 sq rd = 10 sq chain = 0,4047

ha 1 sq mile = 640 acre

Page 17: ILMU UKUR KAYU

SATUAN KUBIK 1 stapel meter ( 1 stere) = 1 m3 (ky bkr) 1 cu ft utk kayu gelondongan 1 cord = 8 ft x 4 ft x 4 ft (ky bkr) 1 board ft = 1 ft x 1 ft x 1 inch (ky gergajian)

Page 18: ILMU UKUR KAYU

SATUAN BERAT

1 p fund (jerman) = 0,5 kg = 1 lyre (Perancis)

1 pound = 16 once/oz1 quarter (qtr) = 28 libra (lb)1 hundred weight (cwt) = 4 qtr1 ton = 20 cwt1 qtr = 25 lb (di USA)

Page 19: ILMU UKUR KAYU

MACAM2 KESALAHAN MACAM2 KESALAHAN PENGUKURANPENGUKURAN

Random Error: dicirikan oleh error yg tdk Random Error: dicirikan oleh error yg tdk beraturan, selalu terjd dlm setiap pengukuran. beraturan, selalu terjd dlm setiap pengukuran.

One side random Error: kesalahan acak yg One side random Error: kesalahan acak yg cenderung searah.cenderung searah.

Systematic Error: ada pola kesalahan, mrpkn Systematic Error: ada pola kesalahan, mrpkn fungsi dr kesalahan lain.fungsi dr kesalahan lain.

Compensative Error: saling berkoreksi, Compensative Error: saling berkoreksi, memperkecil total error.memperkecil total error.

Accidental Error: pengukuran krg hati2, kurang Accidental Error: pengukuran krg hati2, kurang cermat, kurang pengalaman.cermat, kurang pengalaman.

Page 20: ILMU UKUR KAYU

Cara mengatasi kesalahanCara mengatasi kesalahan

Alat harus betul-betul baik.Alat harus betul-betul baik.Metode pengukuran harus konsisten.Metode pengukuran harus konsisten.Orangnya hrs teliti.Orangnya hrs teliti.Situasi/keadaan harus tepat.Situasi/keadaan harus tepat.Mengelompokkan hasil-hasil Mengelompokkan hasil-hasil

pengukuran ke dalam kelas-kelas.pengukuran ke dalam kelas-kelas.

Page 21: ILMU UKUR KAYU

SUMBER2 KESALAHANSUMBER2 KESALAHAN

Keanehan bentuk Keanehan bentuk obyek yg diukurobyek yg diukur

Kesalahan krn alat Kesalahan krn alat ukurukur

Kondisi lingkungan Kondisi lingkungan yg diukuryg diukur

Panca indra orang Panca indra orang yg mengukuryg mengukur

Metode Metode pengukuranpengukuran

Page 22: ILMU UKUR KAYU

KETEPATAN DAN KETELITIAN

• Ketepatan (Acuracy): ukuran jauh dekatnya taksiran kita dg ukuran/nilai sebenarnya.

• Ketelitian (Precision): besar kecilnya simpangan.

..…….…..……..…

.... .... .... ..

.. ....

.. ……. … ..

Page 23: ILMU UKUR KAYU

Ketelitian pengukuran

Agar ketelitian pengukuran sesuai dengan yang diharapkan maka diperlukan:Penggunaan alat ukur yg sesuai dan

baik.Cara pengukuran yg benar.Tenaga pengukur yg berpengalaman.

Page 24: ILMU UKUR KAYU

PENGUKURAN TERESTISPENGUKURAN TERESTIS

Pengukuran Terestis terdiri dari: Pengukuran Terestis terdiri dari: pengukuran jarak, pengukuran sudut, dan pengukuran jarak, pengukuran sudut, dan pengukuran luas.pengukuran luas.

Pengukuran terestis berkaitan dengan Pengukuran terestis berkaitan dengan beberapa hal, yaitu:beberapa hal, yaitu:– Jarak, menentukan dalam skala pengukuran Jarak, menentukan dalam skala pengukuran

alat pengukur tinggi pohon.alat pengukur tinggi pohon.– Sudut, menentukan dalam skala pengukuran Sudut, menentukan dalam skala pengukuran

alat pengukur diameter pohon.alat pengukur diameter pohon.– Luas, menentukan dalam perhitungan potensi Luas, menentukan dalam perhitungan potensi

tegakan. tegakan.

Page 25: ILMU UKUR KAYU

Sumber error yg hrs diperhatikanSumber error yg hrs diperhatikan

Pergeseran posisi lensa krn shock, dpt Pergeseran posisi lensa krn shock, dpt terjd krn pemakaian yg krg hati-hati.terjd krn pemakaian yg krg hati-hati.Penyetelan teleskop tdk benar-benar Penyetelan teleskop tdk benar-benar bebas dr paralax.bebas dr paralax.Posisi angka-angka skala tdk benar-benar Posisi angka-angka skala tdk benar-benar vertikal.vertikal.Penentuan sudut kemiringan yg tdk tepat.Penentuan sudut kemiringan yg tdk tepat.Pembacaan yg mulai krg jelas krn Pembacaan yg mulai krg jelas krn jaraknya lbh dr 100 m.jaraknya lbh dr 100 m.

Page 26: ILMU UKUR KAYU

PENGUKURAN PARAMETER PENGUKURAN PARAMETER POHONPOHON

Parameter pohon yg mempunyai arti Parameter pohon yg mempunyai arti penting dlm ilmu ukur kayu adalah: penting dlm ilmu ukur kayu adalah: diameter atau keliling, tinggi pohon, tinggi diameter atau keliling, tinggi pohon, tinggi batang, diameter tajuk, dan volume.batang, diameter tajuk, dan volume.

Pengukuran menggunakan bbrp alat.Pengukuran menggunakan bbrp alat.

Utk tujuan khusus parameter yg bersifat Utk tujuan khusus parameter yg bersifat kualitatif juga diukur, misalnya: kualita, kualitatif juga diukur, misalnya: kualita, kesehatan, dan kelurusan.kesehatan, dan kelurusan.

Page 27: ILMU UKUR KAYU

PENGUKURAN PENGUKURAN DIAMETER/KELILINGDIAMETER/KELILING

Pentingnya diameter/keliling diketahui:Pentingnya diameter/keliling diketahui:– Mrpkn ciri pohon yg paling mdh diukur shg kesalahan Mrpkn ciri pohon yg paling mdh diukur shg kesalahan

lbh mdh dikendalikan.lbh mdh dikendalikan.– Mrpkn unsur yg paling penting dan memberi dasar Mrpkn unsur yg paling penting dan memberi dasar

perhitungan bg peubah2 lain, misal bidang dasar: (g) perhitungan bg peubah2 lain, misal bidang dasar: (g) = ¼ = ¼ ππdd22..

– Dpt digunakan utk menggambarkan struktur tegakan Dpt digunakan utk menggambarkan struktur tegakan (stem diameter distribution).(stem diameter distribution).

– Dpt utk menentukan ukuran stock suatu tegakan.Dpt utk menentukan ukuran stock suatu tegakan.– Penentu volume pohon: V=f(D)Penentu volume pohon: V=f(D)– Pengaturan Penebangan pohon dg batas diameterPengaturan Penebangan pohon dg batas diameter

Ht alam prod 50 cm, ht alam prod terbts 60 cm, ht rawa Ht alam prod 50 cm, ht alam prod terbts 60 cm, ht rawa 35 cm35 cm

Page 28: ILMU UKUR KAYU

Diagram struktur diameterDiagram struktur diameter

NN

DD

Struktur Hutan alam Struktur Hutan tanaman

Page 29: ILMU UKUR KAYU

Standardisasi Parameter DiameterStandardisasi Parameter Diameter

Diameter yg diukur umumnya adlh Diameter yg diukur umumnya adlh Dbh (diameter at breast height). (diameter at breast height).

Utk pohon berdiriUtk pohon berdiri

Page 30: ILMU UKUR KAYU

Ukuran-ukuran DbhUkuran-ukuran Dbh

Indonesia: 1,3 mIndonesia: 1,3 m Canada & AS: 4 ft 6 inch≈1,37 mCanada & AS: 4 ft 6 inch≈1,37 m Jepang: 1,25 mJepang: 1,25 m Inggris & negara2 Persemakmuran: 4 Inggris & negara2 Persemakmuran: 4

ft 3 inch ≈ 1,29 mft 3 inch ≈ 1,29 m

Page 31: ILMU UKUR KAYU

Mengukur diameter pohonMengukur diameter pohon Jarak 2 ttk di tepi lingkaran. Jarak 2 ttk di tepi lingkaran. Bila elips diukur 2 kali tegak lurus & di Bila elips diukur 2 kali tegak lurus & di

rata2kan.rata2kan. Utk pohon berdiri: dg kulit (DOB:diameter Utk pohon berdiri: dg kulit (DOB:diameter

outside bark).outside bark). Utk log: tanpa kulit (DIB:diameter inside Utk log: tanpa kulit (DIB:diameter inside

bark)bark) DIB=DOB-2xtebal rata-rata kulitDIB=DOB-2xtebal rata-rata kulit

a

b

Page 32: ILMU UKUR KAYU

Mengukur diameter pohonMengukur diameter pohon

Volume mrpkn fungsi dr diameter, Volume mrpkn fungsi dr diameter, tinggi dan faktor bentuk batang dg tinggi dan faktor bentuk batang dg rumus :V=∏/4xdrumus :V=∏/4xd22xhxfxhxf

Utk diameter besar hrs lbh hati2 drpd Utk diameter besar hrs lbh hati2 drpd diameter kecil.diameter kecil.

Perlu ketelitian pengukuran diameter Perlu ketelitian pengukuran diameter mengingat bentuk batang.mengingat bentuk batang.

Letak dan posisi alat.Letak dan posisi alat. Satuan ukuran dan pembulatan.Satuan ukuran dan pembulatan.

Page 33: ILMU UKUR KAYU

Standar Notasi diameter pohon Standar Notasi diameter pohon (IUFRO, 1959)(IUFRO, 1959)

Dbh=d=dbh: diameter setinggi dada dg kulit.Dbh=d=dbh: diameter setinggi dada dg kulit. c: keliling setinggi dada dg kulit.c: keliling setinggi dada dg kulit. g: lbd setinggi dada dg kulit.g: lbd setinggi dada dg kulit. dduu: diameter setinggi dada tanpa kulit.: diameter setinggi dada tanpa kulit. ccuu: keliling setinggi dada tanpa kulit.: keliling setinggi dada tanpa kulit. gguu: lbd setinggi dada tanpa kulit.: lbd setinggi dada tanpa kulit. ddbb: diameter dg kulit di atas banir.: diameter dg kulit di atas banir. ddstst: diameter dg kulit pd permukaan tajuk (tinggi : diameter dg kulit pd permukaan tajuk (tinggi

batang bebas cabang,stem).batang bebas cabang,stem). dd55: diameter dg kulit pd ketinggian 5 m dpt.: diameter dg kulit pd ketinggian 5 m dpt. dd0,30,3: diameter dg kulit pd ketinggian 3 m dpt. : diameter dg kulit pd ketinggian 3 m dpt.

Page 34: ILMU UKUR KAYU

ALAT PENGUKUR DIAMETERALAT PENGUKUR DIAMETER

• Alat konvensional dg angka2/skala θ hasil konversi besaran lain, contoh: pita ukur (girth tape).

• Alat konvensional dg angka2/skala θ yg bukan hasil konversi besaran lain, contoh: Biltmore stick, caliper tree, pita diameter (phi-band).

• Alat ukur optik, contoh: penta prisma, Spiegel Relascope Bitterlich.

Page 35: ILMU UKUR KAYU

GIRTH TAPE & PHI BAND Ideal utk pengukuran θ pd btg

yg benar2 bulat, mulus, tdk ada liana. Adakah?

Alat dililitkan sepanjang batang. Kelebihan: ringan & mdh

dibawa, pengukuran cukup sekali, murah, kecermatan alat cukup baik, umumnya utk penelitian krn kesalahannya tetap.

Kekurangan: cenderung over estimate (terutama bila tdk lurus, pita terlipat, permukaan tdk simetris & tdk rata), sulit utk pohon rebah & besar.

Page 36: ILMU UKUR KAYU

Luas bidang dasar Luas Bidang Dasar:

g = ¼ π d2 , di mana d=diameter

g = ¼ k2 / π , di mana k=keliling

Pada batang tdk silindris, g dr keliling tdk sama dg dr diameter: ¼ π d2 ≠ ¼ k2 / π

Dari hubungan g = ¼ k2 / π Maka g:k = 1:4 π

Page 37: ILMU UKUR KAYU

Kecenderungan kesalahan Lilitan melengkung ke

atas. Besarnya kesalahan (K):

Posisi A: k=π.d Posisi B: k1=1/2π(d1+d) K=k1-k

=1/2π(d1+d) - π.d

=1/2 π((d/cosα)+d) - π.d

=1/2 π((d/cosα)+d - 2d)

= 1/2 πd (1/cosα - d)

Page 38: ILMU UKUR KAYU

KALIPER Kelebihan: pengukuran tdk

lama, pembacaan mudah, dan kecermatannya tinggi.

Kekurangan: alat cukup besar shg krg praktis utk pohon dg ukuran diameter lbh dr 1m terlbh di tempat curam, jika alat kotor seret, utk yg berbhn kayu tdk tahan lama, utk yg metal berat dan mahal.

Page 39: ILMU UKUR KAYU

Kecenderungan kesalahan Bila salah satu kakinya miring

sudut kemiringannya adlh α, terutama yg selalu bergerak maka akan terjadi kesalahan sebesar: K= d1 - d = (d/cos α) - d

Bila jarak miringnya diketahui sebesar x, maka kesalahannya sebesar: K = d1 - d Di mana: X2=(1/2 d1)2- (1/2 d)2

d1 =√(4x2+d2) Maka K = √(4x2+d2) - d

d

d1

α x

Page 40: ILMU UKUR KAYU

KUIS I (27-2-2007)

Apa yang saudara ketahui tentang ilmu ukur kayu dan apa manfaat ilmu ukur kayu di kehutanan? Jelaskan!

Apa yang dimaksud dengan pengukuran, penaksiran, dan peramalan? Jelaskan!

Apa yang dimaksud dengan skala ordinal? Sebutkan 4 contoh skala interval!

Jelaskan perbedaan ketepatan dan ketelitian! Jelaskan manfaat mengukur diameter!

Page 41: ILMU UKUR KAYU

GARPU POHONGARPU POHON• Satu garpu berkaki

2 dan bersudut 60o.• Hasil pengukuran

berupa klas intrval diameter, biasanya 5 atau 10 cm.

• Digunakan dg menjepitkan pohon pd garpu tsb.

Page 42: ILMU UKUR KAYU

Skala pengukuranSkala pengukuran• Mempunyai skala

interval ukuran sebesar: S =1/2 d cotg 1/2a

Di mana: S: jarak dr ttk

singgung garpu dg batang kayu ke titik sudut a.

d: diameter kayu. a: sudut alat ukur.

Page 43: ILMU UKUR KAYU

Kelebihan dan kekuranganKelebihan dan kekurangan• Tugas 2

Page 44: ILMU UKUR KAYU

KesalahanKesalahan• Tugas 2

Page 45: ILMU UKUR KAYU

BILTMORE STICK

Mula-mula digunakan di Sekolahan Kehutanan di Biltmore AS.Berbentuk batang dengan skala-skala tertentu.Alat dipegang dg tangan lurus & ditekankan pd bagian batang kayu yg hendak diukur dg jarak kira-kira 25 inchi (62,5 cm) dr mata pengukur serta ujung yg satu berimpit dg bidang kayu yg diukur.

Page 46: ILMU UKUR KAYU

Skala pengukuran

Skala pengukuran:a = d/(√1+d/s)

Di mana: a:skala pd biltmore stick.

d:diameter pohon.

s:jarak antara mata dg pengukur dg alat ukur.

Page 47: ILMU UKUR KAYU

Kelebihan dan kekurangan

Tugas

Page 48: ILMU UKUR KAYU

Kesalahan

Tugas

Page 49: ILMU UKUR KAYU

SECTOR FORK (VISIERMESSWINKEL)

Tugas : cara kerja, kelebihan dan kekurangan, skala pengukuran, dan kesalahan pengukuran.

α=120o

Page 50: ILMU UKUR KAYU

PENGUKURAN SECARA OPTIK

Dpt digunakan utk mengukur Diameter di atas dbh (Upper-stem diameter).

Penta prisma Optical caliper Spiegel relascope Dendrometer

Page 51: ILMU UKUR KAYU

DENDROMETER

Digunakan utk mengukur diameter pohon berdiri pd berbagai macam ketinggian.

Prinsip kerja:• Y/y = X/x = AB/ab

• AB = X/x*(ab)

Page 52: ILMU UKUR KAYU

SPIEGEL RELASCOPE Dpt digunakan utk :

• Menaksir luas bidang dasar per ha.

• Mengukur jarak scr optik dg penyesuaian slope.

• Mengukur tinggi pohon dg jarak ukur 15, 20, 25, dan 30 m atau lainnya.

• Mengukur upper stem diameter pd jarak yg tetap.

• Mengkombinasikan pengukuran diameter dan tinggi.

• Mengukur

Page 53: ILMU UKUR KAYU

Dbh penting?

Praktis Mempunyai korelasi cukup kuat dg

variabel2 pohon yg lain seperti : tinggi pohon, volume pohon, tebal kulit, produksi buah dan biji, produksi getah atau resin, luas bidang dasar, dan luas tajuk.

Page 54: ILMU UKUR KAYU

LUAS BIDANG DASAR• Luas penampang melintang batang disebut dg

luas bidang dasar atau basal area.• Cara mengukur:

– Konversi dr besaran diameter yg diperoleh dr alat : g=1/4πd2

– Penaksiran LBDS rata2 suatu tegakan– Langsung dg membaca alat ukur luas bidang

dasar, • Langsung• Tdk langsung: LBD=NxBAF (m2/ha)

• Digunakan utk menentukan:– kerapatan tegakan (KBD).

• KBD=(LBDlapxNlap)/(LBDnormalxNnormal) pd bonita & umur ttt. Normal=tabel

– volume kayu berdiri /pohon dan volume tegakan.• Ditentukan dg mengukur dbh.• Alat yg digunakan a.l :

– Tongkat bitterlich.– Spiegel Relascope.– dan alat pengukur diameter lainnya.

Page 55: ILMU UKUR KAYU

KRAMER’S DENDROMETER

• Cara kerja sama dg tongkat biterlich.

• Dengan membandingkan lebar tempat bidik dg diameter batang yg dibidik dg jarak tertentu.

Page 56: ILMU UKUR KAYU

DIAMETER TAJUK

• Paling tepat diukur dg potret udara.

Page 57: ILMU UKUR KAYU

TEBAL KULIT

• Tebal kulit pohon dipengaruhi oleh: jenis pohon, umur, faktor lingkungan, letak pengukuran.

• Cara pengukuran tebal kulit: – Memotong batang kayu

berdiri/rebah.– Menyayat kulit tegak lurus

batang kayu.– Menggunakan alat ukur tebal

kulit (bark gauge, ada 2 tipe: paruh dan pahat).

– Menggunakan alat ukur bor riap.

Page 58: ILMU UKUR KAYU

KESALAHAN PENGUKURAN TEBAL KULIT

• Bila miring dg membentuk sudut sebesar α maka kesalahan yg terjadi adalah: K = Y1 – Y K = Y ((1/cosα) – 1)

Page 59: ILMU UKUR KAYU

TINGGI POHONTINGGI POHONTINGGI POHONTINGGI POHON

Page 60: ILMU UKUR KAYU

Definisi• Tinggi adlh jarak terpendek antara satu ttk dg

ttk proyeksinya pd bdg datar atau bidang horisontal.

• Panjang adlh jarak yg menghbngkan antara 2 ttk yg diukur menurut atau tdk menurut grs lurus.

• Tinggi = panjang• Tinggi ≠ panjang• Dlm menentukan volume, mana yg lbh

cermat? Tinggi atau panjang.

Page 61: ILMU UKUR KAYU

Pentingnya tinggi pohon

• Mrpkn variable dasar yg penting ketika mengukur atau mendeskripsikan pohon atau hutan.

• Pohon tdk disbt sbg pohon bila tingginya blm mencapai tk tertentu dan hutan dibedakan dari tegakan dg jml dan potensi atau tinggi aktual dari pohon. Keduanya sama-sama ada pohonnya ttp hutan mempunyai proyeksi penutupan tajuk lbh dari 30%

Page 62: ILMU UKUR KAYU

Kegunaan tinggi pohonKegunaan tinggi pohon

Mendeskripsikan :Mendeskripsikan : kuantitas pohon dan pertumbuhan kuantitas pohon dan pertumbuhan

tegakan, yg tegakan, yg mrpkn variabel pohon dan mrpkn variabel pohon dan tabel volume tegakan atau persamaan tabel volume tegakan atau persamaan yg digunakan utk memprediksi tegakan.yg digunakan utk memprediksi tegakan.

kualitas pohon dan pertumbuhan kualitas pohon dan pertumbuhan tegakan, pd umur ttt mrpkn dasar dari tegakan, pd umur ttt mrpkn dasar dari klasifikasi indeks tempat tumbuh/bonita klasifikasi indeks tempat tumbuh/bonita yg merefleksikan kesuburan tempat yg merefleksikan kesuburan tempat tumbuh,tumbuh,

Page 63: ILMU UKUR KAYU

MACAM-MACAM TINGGI MACAM-MACAM TINGGI POHONPOHON

Tinggi Total: jarak antara titik Tinggi Total: jarak antara titik puncak pohon dg proyeksinya puncak pohon dg proyeksinya pd bidang datar/horisontal.pd bidang datar/horisontal.

Tinggi Batang Bebas Cabang: Tinggi Batang Bebas Cabang: jarak antara ttk lepas jarak antara ttk lepas dahan/cabang dg proyeksinya dahan/cabang dg proyeksinya pd bidang datar/horisontal. pd bidang datar/horisontal.

Tinggi Batang Komersial: Tinggi Batang Komersial: jarak antara ttk potong pd jarak antara ttk potong pd batang yg batang yg masih laku dijual masih laku dijual sbg kayu perkakas dg sbg kayu perkakas dg proyeksinya pd bidang proyeksinya pd bidang datar/horisontal.datar/horisontal.

Tinggi Tunggak: jarak antara Tinggi Tunggak: jarak antara ttk bekas tebangan dg ttk bekas tebangan dg proyeksinya pd bidang proyeksinya pd bidang datar/horisontal.datar/horisontal.

Page 64: ILMU UKUR KAYU

Alat-alat Pengukur Tinggi Menggunakan prinsip

Trigonometri, memerlukan pengukuran jarak, misal: haga hypsometer, weise, Faustman, Abney Level, Sunnto clinometer, Blume Leiss.

Menggunakan prinsip geometri, tdk memerlukan pengukuran jarak, misal: christen meter, walking stick.

Page 65: ILMU UKUR KAYU

PRINSIP TRIGONOMETRI

Page 66: ILMU UKUR KAYU

PRINSIP GEOMETRI

Page 67: ILMU UKUR KAYU

ALAT PENGUKUR TINGGI

Page 68: ILMU UKUR KAYU
Page 69: ILMU UKUR KAYU

1. Dengan mengukur jarak

Page 70: ILMU UKUR KAYU
Page 71: ILMU UKUR KAYU
Page 72: ILMU UKUR KAYU
Page 73: ILMU UKUR KAYU

2. Dg menggunakan galah

Page 74: ILMU UKUR KAYU
Page 75: ILMU UKUR KAYU
Page 76: ILMU UKUR KAYU
Page 77: ILMU UKUR KAYU
Page 78: ILMU UKUR KAYU

LATIHAN SOAL

1. Pada pengukuran diameter menggunakan diameter tape diketahui

Page 79: ILMU UKUR KAYU

Kesalahan dlm mengukur tinggi Kesalahan dlm melihat

puncak pohon. Pohon yang diukur

condong. Jarak antara pengukur dg

pohon tdk horisontal. Pengukuran jarak tdk tepat

khususnya jika menggunakan alat-alat yg perlu ukuran jarak tertentu

Page 80: ILMU UKUR KAYU

Hubungan Diameter dg Tinggi Pohon Utk jenis tertentu, dbh

mempunyai hubungan yg cukup kuat dg tingginya.

Hubungan tsb dpt diketahui dg cara analisa batang (stem analisis) – indikasi kurva umur tinggi – analisa regresi.

Variasi hubungan antara tinggi dg diameter tjd krn : perbedaan umur, perbedaan jenis, dan perbedaan kesuburan tanah.

Y

X

tinggi(m)

umur(th)

subur tdksubur

Y

X

tinggi(m)

umur(th)

tdkseumur

seumur

Page 81: ILMU UKUR KAYU

KURVA TINGGI Dpt digunakan utk

memperoleh taksiran tinggi pohon dr sampel terbatas.

Sering dilengkapi dg hubungan antara tinggi batang bebas cabang dg diameter – dg analisa regresi.

Bersifat khusus utk tiap jenis pohon, umumnya dipengaruhi bonita dan perlakuan silvikultur.

Kurva tinggi – melukiskan hubungan diameter (kelas diameter) dg tinggi rata-rata pohon (utk menyusun tabel volume).

Page 82: ILMU UKUR KAYU
Page 83: ILMU UKUR KAYU