Harga pokok penjualan (HPP) didapatkan dari penjumlahan persediaan barang dagang (awal) dengan nilai pembelian bersih dan dikurangi dengan persediaan barang dagang (akhir).

Pembelian bersih adalah jumlah pembelian (pembelian tunai dan pembelian kredit) ditambah dengan beban angkut pembelian, kemudian dikurangi dengan retur pembelian dan pengurangan harga serta potongan pembelian. Barang dagang untuk dijual adalah persediaan barang dagang (awal) ditambah dengan pembelian bersih.

HARGA

POKOK

PENJUALAN

Contoh Soal :1. Perhatikan data akuntansi berikut.Persediaan barang dagang (awal) Rp50,00Pembelian Rp1.500,00Beban angkut pembelian Rp100,00Retur pembelian Rp60,00Potongan pembelian Rp40,00Persediaan barang dagang (akhir) Rp30,00Harga pokok penjualan berdasarkan data tersebut adalah ...

Jawab :Pembelian bersih = pembelian + beban angkut pembelian – ( retur

pembelian + potongan pembelian)= 1.500 + 100 – ( 60 + 40 )= 1.600 – 100= 1.500

HPP = persediaan barang dagang awal + pembelian bersih – persediaan barang dagang akhir= 50 + 1.500 - 30= 1.550 – 30= 1.520

Jadi, harga pokok penjualan adalah Rp1.520,00

Perhatikan data berikut.Pembelian barang dengan kredit Rp100.000Pembelian barang dengan tunai Rp150.000Beban angkut pembelian Rp20.000Retur pembelian dan ph Rp25.000Berdasarkan data diatas maka besar pembelian bersih adalah ...

Jawab :Pembelian bersih = pembelian + beban angkut pembelian – ( retur

pembelian + potongan pembelian)= 250.000 + 20.000 – 25.000= 270.000 – 20.000= 245.000

Berikut ini adalah sebagian data akuntansi PD Suluh per 31 Desember 2011 (dalam ribuan).Pembelian Rp12.500Penjualan Rp25.000Beban angkut penjualan Rp3.000Retur penjualan dan ph Rp2.000Potongan penjualan Rp500Berdasarkan data diatas maka nilai penjualan bersih adalah ...

Jawab :Penjualan bersih = penjualan – (retur penjualan + potongan

penjualan)= 25.000 – (2000 + 500)= 25.000 – 2500= 22.500