ILMU SOSIAL DASAR -...

60
DIKTAT ILMU SOSIAL DASAR DISUSUN OLEH: NURYANTO ST., MT PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN UNIVERSITAS GUNADARMA

Transcript of ILMU SOSIAL DASAR -...

Page 1: ILMU SOSIAL DASAR - nuryanto.staff.gunadarma.ac.idnuryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

DIKTAT

ILMU SOSIAL DASAR

DISUSUN OLEH:

NURYANTO ST., MT

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN

UNIVERSITAS GUNADARMA

Page 2: ILMU SOSIAL DASAR - nuryanto.staff.gunadarma.ac.idnuryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

Perancangan Struktur Beton Prategang

Teknik Sipil Universitas Gunadarma

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, atas

rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

Ajar ini disusun untuk menunjang proses belajar mengajar mata kuliah Ilmu Sosial

Dasar sehingga pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik dan lancar, serta pada

akhirnya tujuan instruksional umum dari mata kuliah ini dapat dicapai.

Diktat ini bukanlah satu-satunya pegangan mahasiswa untuk mata kuliah

ini, terdapat banyak buku yang bisa digunakan sebagai acuan pustaka. Diharapkan

mahasiswa bisa mendapatkan materi dari sumber lain.

Penulis menyadari bahwa diktat ini masih banyak kelemahan dan

kekurangannya. Oleh karena itu kritik dan saran pembaca dan juga rekan sejawat

terutama yang mengasuh mata kuliah ini, sangat kami perlukan untuk

kesempurnaan tulisan ini. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih.

Depok, 19 September 2016

Penulis

Page 3: ILMU SOSIAL DASAR - nuryanto.staff.gunadarma.ac.idnuryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

Perancangan Struktur Beton Prategang

Teknik Sipil Universitas Gunadarma

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................ i

DAFTAR ISI ................................................................................................................................................ ii

BAB I ILMU SOSIAL DASAR

1. SEKILAS TENTANG ILMU – ILMU SOSIAL, ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ILMU

SOSIAL DSAR ........................................................................................................................................ 1

2. LATAR BELAKANG ILMU SOSIAL DASAR ............................................................................... 2

3. ILMU SOSIAL DASAR SEBAGAI KOMPONEN MKDU ......................................................... 3

4. RUANG LINGKUP PEMBAHSAN .................................................................................................. 4

5. MASALAH – MASALAH SOSIAL DAN ILMU SOSIAL ........................................................... 5

BAB II PENDUDUK MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN

1. PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN MIGRASI ........................................................................ 8

2. PEMBAGIAN KERJA DALAM MASYARAKAT .......................................................................... 12

3. PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN .............................................................................................. 13

4. PRANATA – PRANATA DAN INSTITUSIONALISASI ........................................................... 14

BAB III INDIVIDU, KELUARGA, MASYARAKAT

1. INDIVIDU ................................................................................................................................................ 8

2. KELUARGA ............................................................................................................................................. 12

3. MASYARAKAT ..................................................................................................................................... 13

BAB IV PEMUDA DAN SOSIALISASI

1. MASALAH – MASALAH KEPEMUDAAN ................................................................................... 23

2. RELITAS KEPEMUDAAN ................................................................................................................. 23

3. PEMUDA DAN IDENTITAS ............................................................................................................. 24

4. PERGURUAN DAM PENDIDIKAN ................................................................................................ 26

3. PERAN PEMUDA DALAM MASYARAKAT ................................................................................ 27

Page 4: ILMU SOSIAL DASAR - nuryanto.staff.gunadarma.ac.idnuryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

Perancangan Struktur Beton Prategang

Teknik Sipil Universitas Gunadarma

iii

BAB V WARGA NEGARA DAN NEGARA

1. HUKUM .................................................................................................................................................... 30

2. NEGARA................................................................................................................................................... 32

3. PEMERINTAH ....................................................................................................................................... 35

4. WARGA NEGARA DAN NEGARA .................................................................................................. 36

3. TINDAKAN POLITIK DAN POLITIK ............................................................................................ 38

BAB VI PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT

1. PELAPISAN SOSIAL............................................................................................................................ 40

2. KESAMAAN DERAJAT ....................................................................................................................... 43

3. ELITE DAN MASSA ............................................................................................................................. 44

BAB VII MASYARAKAT PERKOTAAN DAN MASYARAKAT PEDESAAN

1. MASYARAKAT PERKOTAAN, ASPEK –ASPEK POSITIF DAN NEGATIF .................... 47

2. MASYARAKAT PEDESAAN ............................................................................................................. 50

3. ELITE DAN MASSA ............................................................................................................................. 44

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................. iv

Page 5: ILMU SOSIAL DASAR - nuryanto.staff.gunadarma.ac.idnuryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma

1

BAB I

ILMU SOSIAL DASAR

1. SEKILAS TENTANG ILMU-ILMU SOSIAL, ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN

ILMU SOSIAL DASAR

a. Ilmu-ilmu Soaial

Filsafat / philoshopia merupakan sumber dari segala ilmu pengetahuan,

baik

ilmu alam maupun ilmu sosial bermula dari filsafat, dari filsafat lahir tiga cabang

ilmu pengetahuan yaitu :

1. Natural Science/ ilmu-ilmu alamiah meliputi fisika, kimia, astronomi, biologi,

botani dan lain-lain.

2. Social Science/ ilmu-ilmu sosial terdiri dari sosiologi, ekonomi, politik,

antropologi, sejarah, psikologi, gografi dan lain-lain.

3. Humanities/ ilmu-ilmu budaya meliputi bahasa, agama, kesusastraan,

kesenian dan lain-lain.

Ilmu-ilmu sosial berkembang terus sesuai dengan kebutuhan manusia dalam era

pembangunan, khususnya Indonesia. Wujud adanya perkembangan ilmu-ilmu

sosial di Indonesia setelah Indonesia mendapatkan kemerdekaan adalah :

- Berdirinya Akademi Politik di Yogyakarta yang disponsori oleh tenaga

akademis pembina ilmu politik di Belanda.

- Didirikannya balai perguruan tinggi Gajah Mada yang mempunyai dua

fakultas yaitu fakultas Sastra dan fakultas Sosial.

- Berdirinya Akademi kepolisian

Dalam perkembangan selanjutnya dari ketiga lembaga pendidikan tinggi inilah

berkembang ilmu-ilmu sosial di Indonesia, dewasa ini hampir semuaperguruan

tinggi di Indonesia menyelenggarakan pengajaran dalam bidant ilmu sosial.

b. Ilmu pengetahuan Sosia (IPS)

Dari perkembangan ilmu-ilmu sosial timbul paham studi sosial atau disebut

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). IPS adalah ilmu-ilmu yang disederhanakan untuk

tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah dasar dan menengah ( elementry

and secondary school). Dengan demikian Ilmu Pengetahuan Sosial ialah ilmu-

Page 6: ILMU SOSIAL DASAR - nuryanto.staff.gunadarma.ac.idnuryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma

2

ilmu sosial yang dipilih dan disesuaikan bagi penggunaan program pendidikan di

sekolah atau kelompok belajar lainnya yang sederajat.

IPS adalah bidang studi yang merupakan paduan/ fusi dari sejumlah mata

pelajaran sosial. Materi dari berbagai disiplin ilmu sosial seperti geografi,

sejarah, sosiologi, antropologi, psikologi sosial, ekonomi, ilmu politik, ilmu

hukum, dan ilmu-ilmu sosial lainnya menjadi bahan baku bagi pelaksanaan

pengajaran di sekolah dasar dan menengah. Tetapi tidak semua ilmu-ilmu sosial

otomatis dapat menjadi bahan pokok bahasan dalam IPS karena disesuaikan

dengan tingkat usia, jenjang pendidikan dan perkembangan pengetahuan anak

didik sangat menentukan materi ilmu-ilmu sosial mana yang tepat menjadi

bahan pokok bahasan dalam IPS.

c. Ilmu Sosisal Dasar

ISD adalah gabungan dari disiplin ilmu-ilmu sosial yang dipergunakan dalam

pendekatan dan pemecahan masalah-masalah sosial yang timbul dan

berkembang dalam masyarakat. ISD memberikan dasar-dasar pengetahuan

umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala

sosial kepada mahasiswa, yang diharapkan cepat tanggap serta mampu

menghadapi dan memberi alternatif pemecahan masalah dalam kehidupan

masyarakat. Dengan begitu antara ilmu-ilmu sosial dan ilmu sosial dasar tidak

ada perbedaan yang prinsipiil.

2. LATAR BELAKANG ILMU SOSIAL DASAR

Latar belakang diberikannya matakuliah ISD di perguruan tinggi

dikarenakan beberapa hal yaitu:

- Banyaknya kritik yang ditujukan pada sistem pendidikan di perguruan tinggi

oleh para cendekiawan. Mereka berpendapat bahwa sistem pendidikan yang

berlangsung masih berbau kolonial dan masih merupakan warisan sistem

pendidikan pemerintah Belanda yaitu kelanjutan dari politik ‘balas budi/

etisce politik ’ oleh Conrad Theodore van Deventer. Sistem pendidikan

tersebut bertujuan untuk menghasilkan tenaga terampil agar menjadi ‘

tukang’ yang mengisi birokrasi mereka di bidang administrasi, perdagangan,

teknik dan keahlian lain dalam tujuan eksploitasi (pemerasan) kekayaan

negara.

Page 7: ILMU SOSIAL DASAR - nuryanto.staff.gunadarma.ac.idnuryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma

3

- Sistem pendidikan kita menjadi sesuatu yang elite bagi masyarakat kita

sendiri sehingga kurang akrab dengan lingkungan masyarakat, serta tidak

mengenali dimensi-dimensi lain diluar disiplin keilmuannya. Perguruan

tinggi seolah-olah menjadi ‘menara gading’ yang menghasilkan tenaga-

tenaga ‘tukang’ yang tidak atau kurang peka terhadap denyut kehidupan,

kebutuhan, serta perkembangan masyarakat.

Sedangkan tenaga ahli yang dihasilkan oleh perguruan tinggi diharapkan tidak

hanya menjadi tukang saja tetapi diharapkan mempunyai tiga jenis kemampuan

yaitu personal, akademis, dan profesional.

a. Kemampuan personal/ kemampuan kepribadian

Dengan kemampuan ini tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan

sehingga menunjukkan sikap dan tindakan yang mencerminkan kepribadian

Indonesia, mengenal dan memahami nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan,

kenegaraan/ pancasila serta memiliki pandangan luas dan kepekaan

terhadap berbagai masalah yang dihadapi masyarakat Indonesia.

b. Kemampuan Akedmik

Adalah kemampuan untk berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan maupun

tertulis, menguasai peralatan analisa, mampu berpikir logis, kritis, sistematis,

dan analitis. Memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan

merumuskan masalah yang dihadapi serta mampu menawarkan alternatif

pemecahannya.

c. Kemampuan Profesional

Adalah kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan.

Tenaga ahli diharapkan memliki pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi

dalam bidang profesinya.

3. ILMU SOSIAL DASAR SEBAGAI KOMPONEN MKDU

Dari ketiga kemapuan yang duharapkan dimiliki oleh mahasiswa sebagai

calon tenaga ahli, kemampuan personal ditanamkan kepada mahasiswa melalui

mata kuliah dasar umum atau MKDU. MKDU berusaha untuk memperluas

cakrawala perhatian dan pengetahuan para mahasiswa sehingga tidak terbatas

pada bidang keahlian atau golongan asal masing-masing, tetapi juga membantu

mahasiswa menemukan diri sendiri dan menempatkan diri dari perkembangan

Page 8: ILMU SOSIAL DASAR - nuryanto.staff.gunadarma.ac.idnuryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma

4

masyarakat dan kebudayaan yang sedang berlangsung. MKDU terdiri dari 6

matakuliah yaitu:

1. Agama

2. Pancasila

3. Kewiraan

4. Ilmu alamiah dasar / IAD

5. Ilmu sosial dasar/ ISD

6. Ilmu budaya dasar/ IBD

Tujuan Mata Kuliah Dasar Umum adalah :

1. Sebagai usaha membantu perkembangan kepribadian mahasiswa agar

mampu berperan sebagai anggota masyarakat, bangsa, serta agama.

2. Untuk menumbuhkan kepekaan mahasiswa terhadap masalah-masalah dan

kenyataan sosial yang timbul dalam masyarakat.

3. Memberi pengetahuan dasar kepada mahasiswa agar mereka mampu

berpikir secara interdisipliner/ antar ilmu pengetahuan, sehingga

memudahkan mereka berkomunikasi.

Ilmu sosial dasar sebagai bagian dari mata kuliah dasar umum mempunyai tema

pokok perkuliahan yaitu hubungan timbal balik antara manusia dan

lingkungannya.

Tujuan ilmu sosial dasar adalah:

Membantu perkembangan wawasan pemikiran dan kepribadian mahasiswa agar

memperoleh wawasan pemikiran yang lebih luas dan ciri-ciri kepribadian yang

diharapkan dari setiap anggota golongan terpelajar Indonesia, khususnya

berkenaan dengan sikap dan tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia

lainnya.

4. RUANG LINGKUP PEMBAHASAN

Berpangkal pada tujuan diatas maka ada dua masalah yang dipakai sebagai

bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup pembahasan mata kuliah

ISD.

1. Adanya berbagai aspek yang merupakan satu masalah sosial yang dapat

ditanggapi dengan pendekatan sendiri/ menurut keahlian yang berbeda-

beda, maupun sebagai gabungan pendekatan gabungan antar bidang.

Page 9: ILMU SOSIAL DASAR - nuryanto.staff.gunadarma.ac.idnuryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma

5

2. Adanya keragaman golongan dan kesatuan sosial lain dalam masyarakat,

yang maisng-masing mempunyai kepentingan kebutuhan serta pola-pola

pemikiran dan pola tingkah laku sendiri, tetapi juga amat banyaknya

kesamaan kepentingan kebutuhan serta persamaan dalam pola-pola

pemikiran da tingkah laku yang menyebabkan pertentangan maupun

hubungan setia kawan dan kerjasama dalam masyarakat kita.

Bedasarkan ruang lingkup diatas kiranya masih perlu penjabaran lebih lanjut

untuk bisa dioperasionalkan kedalam pokok bahasan dan sub pokok bahasan

yaitu:

1. Mempelajari dan menyadari adanya berbagai masalah kependudukan dan

hubungannnya dengan perkembangan masyarakat dan kebudayaan.

2. Mempelajari dan menyadari adanya masalah-masalah individu, keluarga

dan masyarakat.

3. Mengkaji masalah-masalah kependudukan dan sosialisasi serta

menyadari identitasnya sebagai mahasiswa.

4. Mempelajari hubungan antara warga negara dan negara

5. Mempelajari hubungan antara pelapisn sosial dan persamaan derajat

6. Mempelajari masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat perkotaan

dan pedesaan.

7. Mempelajari dan menyadari adanya pertentangan-pertentangan sosial

bersamaan dengan adanya integrasi masyarakat

8. Mempelajari usaha pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi oleh

manusia untuk memanfaatkan kemakmuran dan pengurangan

kemiskinan.

5. MASALAH-MASALAH SOSIAL DAN ILMU SOSIAL

a. Masalah-masalah sosial

Masalah-masalah yang dihadapi masyarakat tidaklah sama, hal ini

disebabkan perbedaan tingkat perkembangan kebudayaan masyarakat dan

keadaan lingkungan alam dimana masyarakat itu hidup. Masalah-maslah

tersebut dapat berupa masalah sosial, moral, politik, ekonomi, agama dll.

Page 10: ILMU SOSIAL DASAR - nuryanto.staff.gunadarma.ac.idnuryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma

6

Yang membedakan masalah sosial dengan masalah lainnya bahwa masalah

sosial selalu ada kaitannya dengan nilai-nilai moral dan pranata-pranata sosial.

Pengertian masalah sosial :

1. Menurut masyarakat, segala sesuatu yang menyangkut kepentingan

umum adalah masalah sosial.

2. Menurut para ahli, adalah suatu kondisi atau perkembangan dalam

masyarakat yang berdasarkan atas studi, mempunyai sifat yang dapat

menimbulkan kekacauan terhadap kehidupan masyarakat secara

keseluruhan.

Contoh: pedagang kaki lima menurut definisi umum bukanlah masalah

sosial karena merupakan upaya mencari nafkah, dan pelayanan warga

pada taraf hidup tertentu. Tetapi bagi perencana kota merupakan sumber

kekacauan lalu lintas dan peluang kejahatan.

Dengan demikian suatu masalah bisa digolongkan sebagai masalah sosial oleh

ahli belum tentu dianggap masalah sosial oleh umum. Sebaliknya ada juga

masalah yang dianggap masalah sosial oleh umum tetapi tidak oleh ahli.

Batasan mengenai masalah sosial ditegaskan oleh Leslie (1974) yang

mendefinisikan bahwa masalah sosial sebagai suatu kondisi yang mempunyai

pengaruh terhadap kehidupan sebagian warga masyarakat sebagai sesuatu yang

tidak diinginkan atau tidak disukai, dan karenanya dirasakan perlu untuk diatasi

atau diperbaiki.

b. Masalah-masalah sosial dan ahli ilmu sosial

Masalah-masalah sosial muncul sejak adanya peradaban manusia, karena

dianggap sebagai sesuatu yang menganggu kesejahteraan hidup. Hal itu

merangsang masyarakat untuk mengidentifikasi, menganalisa, memahami dan

memikirkan cara untuk mengatasinya. Sebelum ada ahli-ahli ilmu sosial

masyarakat yang peka terhadap masalah sosial adalah ahi filsafat, pemuka

agama, ahli politik dan kenegaraan.

Disamping itu berbagai disiplin ilmu tergolong dalam ilmu-ilmu sosial seperti

antropologi, sosiologi, politik, psikologi sosial, komunikasi menjadiakan masalah

sosial sebagai ruang lingkup studi tetapi pusat studinya bukanlah pada masalah

sosial, namun pada usaha memahami hakikat manusia menurut perspektif

Page 11: ILMU SOSIAL DASAR - nuryanto.staff.gunadarma.ac.idnuryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma

7

masing-masing. Sedangkan masalah sosial dipandang sebagai akibat dari proses

perubahan sosial dan kebudayaan.

Sejumlah ahli ilmu sosial seperti Merton dan Nizbet (1961) Denzin (1973),

Gerson (1969) dan Brodly (1976) merasakan bahwa dengan menggunakan

pendekatan masalah-masalah sosial sebagai kerangkanya maka hakikat

masyarakat dan kebudayaan manusia akan lebih dapat dipahami. Begitu juga

berbagai pemikiran yang secara masuk akal dapat dipertanggung jawabkan yang

berkenaan dengan usaha-usaha untuk memperbaiki masalah-masalah sosial

tersebut akan lebih dapat dikembangkan.

c. Masalah-masalah sosial dan Ilmu Sosial Dasar

ISD sebagai suatu mata kuliah menyajikan pemahaman mengenai hakikat

manusia sebagai mahkluk sosial dan masalah-masalahnya dengan menggunakan

kerangka pendekatan yang melihat sasaran studinya sebagai suatu masalah

obyektif dan subyektif. Dengan menggunakan kacamata obyektif berarti konsep

dan teori yang berkenaan dengan hakikat manusia dan masalahnya yang telah

dikembangkan dalam ilmu-ilmu sosial akan digunakan.

Sedangkan menurut kacamata subyektif, masalah-masalah yang dibahas tersebut

akan dikaji menurut perspektif masyarakat yang bersangkutan dan

dibandingkan dengan kacamata pengkaji atau mahasiswa yang mempelajari

mata kuliah ISD.

Dengan penggabungan kacamata subyektif dan obyektif akan

mewujudkan adanya kepekaan mengenai masalah-masalah sosial yang disertai

dengan rasa tanggung jawab dalam kedudukannya sebagai masyarakat ilmiah

dan warga negara Indonesia.

Page 12: ILMU SOSIAL DASAR - nuryanto.staff.gunadarma.ac.idnuryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma

8

BAB II

PENDUDUK MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN

1. PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN MIGRASI

a. Penduduk dunia dan masalahnya :

1. Peningkatan jumlah penduduk/ kelebihan penduduk, sebabnya adalah

- Kemajuan ilmu pengetahuan khususnya ilmu kedokteran sehingga

kesehatan penduduk lebih terjamin.

- Tingkat kematian bayi rendah

Akibat secara langsung adalah pengangguran dan secara tidak

langsung adalah kriminalitas.

Jenis kelebihan penduduk yaitu:

- Kelebihan penduduk yang absolut yaitu bila suatu daerah dalam

waktu tertentu tidak dapat memberikan kebutuhan hidup bagi

manusia yang berdomisili di wilayah tersebut.

- Kelebihan penduduk yang relatif, yaitu bial suatu daerah dalam

waktu tertentu kebutuhan hdup yang ada sudah tidak sesuai lagi

dengan kemajuan ekonomi dan perkembangan sosial.

2. Kekurangan penduduk (dialami negara-negara Eropa barat), yaitu

kekurangan penduduk berusia muda sebagai generasi penerus,

biasanya disebabkan masyarakatnya lebih mengutamakan pekerjaan,

dan pemerintah mampu menyeimbangkan jumlah penduduk.

Kekurangan penduduk dapat mengakibatkan kurangnya tenaga kerja.

b. Pendidikan dan Kesehatan di Negara-negara Berkembang

1. Pendidikan

Kurangnya pendidikan bagi anak usia sekolah disebabkan oleh

kemiskinan, terikat kerja dalam rumah tangga, kekurangan bangunan

sekolah dan pengajar, tidak memiliki sekolah dasar.

2. Kesehatan

- Penyakit yang banya diderita yaitu kebutaan dan animea,

tubercolosis, cacingan, polioyelitis, lepra

- Kekurangan gizi, kekurangan vitamin A, protein hewani

Page 13: ILMU SOSIAL DASAR - nuryanto.staff.gunadarma.ac.idnuryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma

9

c. Perhatian Para Negarawan dan Ilmuan Terhadap Masalah Penduduk

Dunia

Perhatian para negarawan dan ilmuwan terwujud dengan dibentuknya

kelompok Roma/ Club of Rome yang diketuai oleh Dr. Dennis L Meadow

dari Massachusetts Institute of Technology/ MIT, yang mengadakan studi

internasional tentang batas-batas akhir pertumbuhan dunia ( The Limit to

Growth) mempelajari tentang 5 unsur dominan yaitu:

- Penduduk makin bertambah

- Pesatnya industrialisasi

- Produk pertanian

- Makin habis sumber-sumber alam yang tak tergantikan

- Makin rusak alam lingkungan

d. Usaha Mengatasi Masalah Penduduk Dunia

1. Menyeimbangakan jumlah penduduk

2. Konsumsi sumber alam dan pembangkitan polusi arus dikurangi

3. Penyelenggaraan pendidikan dan pengadaan fasilitas kesehatan

4. Peningkatan produksi bahan pangan

5. Penyuburan dan perlindungan tanah untuk mencegah erosi.

e. Masalah Penduduk Indonesia

1. Rapat penduduk, adalah perbandingan antara jumlah orang dengan

tanah yang didiami/ diolah dalam satuan luas. Satuan luas daeral

rura/ desa adalah hektare (kilometer persegi), sedangkan untuk

daerah urban/ kota adalah meter persegi. Kegunaan mengetahui rapat

penduduk adalah :

- Mengetahui ada atau tidaknya gejala over polpulation

- Mengetahui pusat-pusat agglomenrasi/ pengelompokan penduduk

- Untuk mengetahui penyebaran dan pusat-pusat kegiatan ekonomi

maupun pusat budaya.

2. Penyebaran penduduk yang tidak merata menyebabkan terjadi

kelebihan dan kekurangan penduduk. Pada beberapa wilayah hal itu

dipengaruhi oleh lokasi, iklim, sumber alam, transportasi.

Page 14: ILMU SOSIAL DASAR - nuryanto.staff.gunadarma.ac.idnuryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma

10

3. Tingkat pendidikan masyarakat yang relatif rendah, sebabnya yaitu

kurangnya fasilitas pendidikandan pendapatan perkapita penduduk

yang masih rendah.

f. Kebijaksaan Kependudukan

Yaitu suatu kebijaksanaan suatu negara yang menyangkut kemakmuran

penduduknya. Tujuannya adalah untuk mencapai kesejahteraan

penduduk dalam arti yang luas, terutama keseimbangan antara jumlah

penduduk dengan hasil pembangunan.

Usaha-usaha mengimbangi jumlah penduduk:

- Preservasi, yaitu perbaikan kualitas dan kuantitas hasil bumi

- Restorasi, pemeliharaan sumber-sumber biotik dengan mencegah

penyakit tanaman dan hewan.

- Benefisiasi, memelihara kelangsungan fungsi sumber-sumber

alam.

- Reklamasi, penambahan hasil pertanian dengan mengubah tanah

improduktif menjadi produktif.

Usaha-usaha yang dilakuakan kebijaksanaan kependudukan:

- Ekstensifikasi pertanian, yaitu memperluas arela pertanian dengan

forest clearing

Intensifikasi pertanian yaitu, pemupukan, pengairan, bibit unggul,

terasering, rotasi tanaman dan lain-lain. Intensifikasi dilakuakan

pada daerah yang tidak memungkinkan terjangkaunya perluasan

pertanian. Contoh di Jawa, Madura dan Bali.

- Transmigrasi, pemindahan penduduk dari daerah padat ke daerah

yang tidak atau kurang padat. Macam-macam transmigrasi yaitu

transmigrasi umum, spontan, sektoral, bedol desa.

- Penyebaran industrialisasi, yaitu pembangunan industri yang

menyebar keseluruh wilayah Indonesia/ desentralisasi industri

sehingga mendorong pembangunan masing-masing daerah.

- Keluarga berencana, tujuannya adalah untuk

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama ibu dan

anak

Page 15: ILMU SOSIAL DASAR - nuryanto.staff.gunadarma.ac.idnuryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma

11

mengurangi laju pertambahan penduduk sehingga seimbang

antara jumlah penduduk dengan produksi nasional.

Usaha KB meliputi: menjarangkan kelahiran, pengobatan

kemandulan, nasihat perkawinan.

- Pendidikan kependudukan, yaitu memperluas pendidikan baik

formal maupun non formal dengan memanfaatkan secara efisien

dan efektif semua jenis komunkasi dan mass media yang ada.

Tujuannya adalah mengubah cara berpikir dari tradisional statis

menuju cara berpikir yang rasional dinamis.

g. Migrasi

Adalah perpindahan penduduk yang melintasi batas administrasi misal

kelurahan, kabupaten, kota, negara. Teori migrasi :

1. Teori gravitasi oleh Revenstein, hukum-hukumnya adalah:

a. Semakin jauh jarak, semakin berkurang volume migran

b. Setiap arus migran yang benar akan menimbulkan arus

baliksebagai gantinya.

c. Perbedaan desa dengan kota yang menyebabkan timbulnya

migrasi

d. Wanita cenderung bermigrasi ke daerah-daerah yang dekat

letaknya

e. Kemajuan teknologi akan mengakibatkan intensitas migrasi

f. Motif utama migrasi adalah ekonomi

2. Teori dorong tarik (push-pull theory) oleh Everret S. Lee-1966,

mengemukakan 4 faktor yang berpengaruh pada seseorang untuk

bermigrasi

a. Faktor-faktor yang terdapat di daerah asal

b. Faktor-faktor yang terdapat di daerah tujuan

c. Faktor-faktor rintangan

d. Faktor pribadi

Migrasi internal terjadi antara dua unit geografis dalam satu negara atau

pengirimMigrasi internasional, terjadi antar negara yang kemudian

dikenal konsep Emigrasi dan Imigrasi.

Page 16: ILMU SOSIAL DASAR - nuryanto.staff.gunadarma.ac.idnuryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma

12

Emigrasi adalah migrasi internasional dipandang dari negara asal atau

pengirim. Imigrasi adalah migrasi internasional dipandang dari negara

penerima atau negara tujuan.

Rumus tingkat migrasi : jumlah migrasi dalam 1th x 1000

Jumlah penduduk

Contoh: negara Indonesia pada tahun 2000 jumlah penduduk 650.000,

terdapat perpindahan penduduk ke Singapura sebesar 650.000 orang

650.000 ___ x 1000 =1

650.000.000

2. PEMBAGIAN KERJA DALAM MASYARAKAT

Masalah utama pembagian kerja dalam masyarakat adalah kurangnya

kesempatan kerja. Sebabnya adalah laju pertumbuhan penduduk dan lambatnya

perkembangan dalam bidang pertanian (karena sebagian besar tenaga kerja

masyarakat Indonesia adalah dalam bidang pertanian).

Akibat kurangnya kesempatan kerja adalah pengangguran dan arus

urbanisasi yang meningkat, maka dibutuhkan penciptaan kesempatan kerja yang

lebih bervariasi. Ketimpangan-ketimpangan yang mempengaruhi usaha

perluasan tenaga kerja adalah:

a. Pola pemukiman penduduk antara pulau jawa dan luar jawa

b. Ketimpangan pembangunan antar daerah

c. Ketidakserasian laju pembangunan daerah kota dan pedesaan

d. Kurang berkembangnya informasi pasar tenaga kerja, sehingga terjadi

kesenjangan permintaan dan penawaran kerja.

e. Kurang terdapatnya penyesuaian antara program pendidikan dengan arah

pembangunan

f. Ketimpangan koordinasi dalam pemilikan investasi padat modal dan padat karya

g. Ketimpangan tingkat produktivitas antara sektor pertanian dan non pertanian

h. Kekurangserasian perkembangan antara sektor formal dan non formal

i. Masalah pengangguran terbuka dan pengangguran terselubung.

Page 17: ILMU SOSIAL DASAR - nuryanto.staff.gunadarma.ac.idnuryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma

13

3. PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN

a. Kebudayaan (sansekerta=budhayah, bentuk jamak dari budhi/ akal)

yaitu hasil budi atau akal manusia untuk mencapai kesempurnaan hidup.

Kebudayaan menurut E.B.Tayor dalam buku “Primitive culture” adalah

komplikasi atau jalinan keseluruhan yang meliputi pengetahuan, kepercayaan,

kesenian, moral, keagamaan, hukum, adat istiadat serta kenyataan dan kebiasaan

lain yang dilakuakan manusia sebagai anggota masyarakat.

Dalam pandangan sosiologi kebudayaan meliputi :

1. Kebudayaan material, adalah hasil cipta, karsa, yamg berwujud benda-benda

atau barang-barang atau alat-alat pengolahan alam. Misalnya gedung, pabrik,

jalan, rumah, alat komunikasi, hiburan, mesin dan lain-lain.

2. Kebudayaan non material, haisl cipta karsa yang berwujud kebiasaan-

kebiasan/ adat istiadat, kesusilaan, ilmu pengetahuan, keyakinan, keagamaan

dan lain-lain.

b. Hubungan manusia dan kebudayaan

Dari sudut pandang antropologi manusia dapat ditinjau dari dua segi yaitu :

1. Manusia sebagai makhluk biologi yaitu manusia dipelajari dalam ilmu biologi

/anatomi

2. Manusia sebagai makhluk sosio budaya, yaitu menyelidiki seluruh cara hidup

manusia, bagaimana manusia dengan akala budinya dan struktur fisiknya

dalam mengubah lingkungan berdasarkan pengalamannya. Juga memahami

dan melukiskan kebudayaan yang terdapat dalam masyarakat manusia.

c. Hubungan Masyarakat dan Kebudayaan

- Manusia, masyarakat dan kebudayaan merupakan satu kesatuan utuh

karena dari ketiga unsur inilah kehidupan mahkluksosial berlangsung.

- Masyarakat tak dapat dipisahkan dengan manusia karena hanya manusia

yang hidup bermasyarakat

- Dimana orang bermasyarakat akan timbul kebudayaan

d. Wujud kebudayaan mnurut Koenjtaraningrat

1. Ide, gagasan, nilai-nilai, norma, peraturan

Sifatnya abstrak tak dapat diraba dan letaknya hanya ada dikepala kita

masing-masing.

Page 18: ILMU SOSIAL DASAR - nuryanto.staff.gunadarma.ac.idnuryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma

14

2. Kelakuan berpola manusia dalam masyarakat

Misalnya kegiatan berinteraksi, berhubungan, bergaul satu sama lain.

Kegiatan tersebut berpola berdasarkan adat istiadat.

3. Hasil karya manusia, merupakan wujud yang paling kongkrit dapat dilihat,

diraba, dirasakan.

Dari ketiga wujud kebudayaan tersebut dapat dirinci menjadi 7 unsur

kebudayaan ;

Sistem religi dan upacara keagamaan

Sistem organisasi kemasyarakatan

Sistem pengetahuan

Sistem mata pencaharian hidup

Sistem teknologi dan peralatan

Bahasa

Kesenian

4. PRANATA-PRANATA DAN INSTITUSIONALISASI

a. Pranata

Pranata sosial adalah sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat pada

aktivitas-aktivitas untuk memenuhi kompleks kebutuhan khusus dalam

masyarakat. Agar kebutuhan tersebut terpenuhi maka dirumuskan norma-

norma dalam masyarakat.

Norma-norma tersebut mempunyai kekuatan mengikat yang berbeda-beda,

untuk dapat membedakannya maka dikenal 4 pengertian norma :

1. Cara / Usage

Merupakan suatu perbuatan individu dengan individu lainnya dalam

hubungan bermasyarakat. Mempunyai kekuatan mengikat lemah karena

penyimpangan terhadapnya tidak mengakibatkan hukuman yang berat,

tetapi hanya sekedar celaan saja. Misalnya cara orang minum (ada yang

mengeluarkan suara ada yang tidak)

2. Kebiasaan (folkways)

Adalah perbuatan yang dilakukan berulang-ulang dan mempunyai

kekuatan mengikat yang lebih besar dinading usage. Pelanggaran dari

kebiasan ini akan mengakibatkan orang dianggap menyimpang dari

Page 19: ILMU SOSIAL DASAR - nuryanto.staff.gunadarma.ac.idnuryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma

15

kebiasaan umum dalam masyarakat. Contoh, menghormati orang yang

lebih tua.

3. Tata kelakuan / Mores

Adalah kebiasaan-kebiasaan yang ada dalam masyarakat yang diterima

sebagai nama-nama pengatur dalam masyarakat itu (Mac. Iver & H. Page)

Berperan sebagai alat pengawas, pemaksa untuk melarang sesuatu

kepada anggota masyarakat supaya menyesuaikan perbuatan-perbuatan

dengan tata kelakuan tersebut. Tata kelakuan berfungsi untuk :

- Memberikan batas-batas pada kelakuan individu

- Mengidentifikasi individu dengan kelompoknya

- Menjaga solidaritas antara anggota-anggota masyarakat

4. Adat kebiasaan / Custom

Terjadi dari tata kelakuan yang kuat integrasinya dengan pola

perikelakuan masyarakat. Mempunyai sanksi berat bagi anggota

masyarakat yang melanggar adat kebiasaan ini. Misal hukum adat yang

melarang bercerai antara suami dan istri.

b. Pranata sosial/ Institusi dan Asosiasi

1. Asosiasi/ persekutuan/group yang terorganisir. Contoh keluarga, negara,

serikat buruh.

2. Institusi adalah bentuk-bentuk aturan, prosedur atau sistem. Contoh:

- keluarga mempunyai institusi khusus yaitu perkawinan, warisan dll.

- negara mempunyai institusi khusus yaitu bentuk pemerintahan

(parlementer,

presidensial), prosedur perundang-undangan.

- Serikat buruh mempunyai institusi atau lembaga khusus seperti

pemogokan, persetujuan kolektif dll.

Macam-macam lembaga sosial / pranata

a. Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan kehidupan kekerabatan/

kinship atau Domestik Institution. Contoh perkawinan, pengasuhan anak

dll.

Page 20: ILMU SOSIAL DASAR - nuryanto.staff.gunadarma.ac.idnuryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma

16

b. Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mata

pencaharian hidup ( Economic Institution). Contoh pertanian,

peternakan, perburuhan, industri.

c. Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan ilmiah manusia (Scientific

Institution). Contoh penelitian, pendidikan ilmiah dll.

d. Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan pendidikan ( Educational

Institution). Contoh sistem pendidikan TK, SD, SMP, SMA, Pesantren dll.

e. Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan rekreasi dan menyatakan

rasa indah (aesthetiand recreational institution). Contoh seni

f. Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk

berhubungan dengan Tuhan ( Religius Institution) contoh doa, tata

keagamaan

g. Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mengatur

kehidupan berkelompok atau bernegara (Political Insitution). Contoh

pemerintahan, demokrasi.

h. Pranata yang bertujuan mengurus kebutuhan jasmaniah mausia

(Cosmetic Institution). Contoh pemeliharaan kecantikan, kesehatan dll.

c. Institusionalisasi / Perlembagaan

- Merupakan proses perkembangan dari lembaga-lembaga/

institusi/ pranata.

- Proses ini terjadi bilamana suatu kelompok memutuskan bahwa

seperangkat norma, nilai-nilai dan peranan tertentu dianggap

sangat penting bagi kelangsungan hidupnya, sehingga anggotanya

diminta mematuhinya.

- Menurut SoejonoSoekanto institusionalisasi adalah proses dimana

unsur norma menjadi bagian dari suatu lembaga. Dengan demikian

unsur norma merupakan unsur dasar dari suatu lembaga.

- Institusionalisasi belum memiliki unsur-unsur sistem sosial yang

sempurna sebagaimana terdapat di dalam institusi/ lembaga.

Page 21: ILMU SOSIAL DASAR - nuryanto.staff.gunadarma.ac.idnuryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma

17

BAB III

INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT

1. INDIVIDU

1. Pengertian Individu

Individu berasal dari kata latin ‘individuum’ artinya yang tak terbagi/satu

kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Individu berarti manusia sebagai satu

kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan.

Makna individu adalah seorang manusia yang memiliki peranan khas di

dalam lingkungan sosialnya, serta mempunyai kepribadian dan pola tingkah laku

spesifik. Manusia sebagai individu yang berdiri sendiri dalam beberapa hal

mempunyai kesamaan dan perbedaan sehingga timbul deferensiasi yang

disebabkan oleh pembawaan (watak dan sifat) tertentu serta pengaruh

lingkungan.

Proses aktualisasi diri / individualisasi adalah proses meningkatkan ciri-ciri

individualitas pada seseorang sampai pada dirinya sendiri. Dalam bertingkah

laku menurut pola pribadinya ada 3 kemungkinan yang akan terjadi pada

individu yaitu :

- Menyimpang dari norma kolektif

- Kelilangan individualitasnya/ takluk pada kolektif

- Mempengaruhi masyarakat. Contoh pahlawan, pengacau, provokator

2. Pertumbuhan Individu

Pertumbuhan adalah perubahan yang menuju ke arah yang lebih maju atau

dewasa. Pertumbuhan dapat ditinjau dari 3 aliran :

a. Aliran Asosiasi, adalah perubahan terhadap seseorang secara bertahap

karena pengaruh dari pengalaman atau empiri/kenyataan luar, melalui

panca indra yang menimbulkan sensation/perasaan maupun pengalaman

mengenai keadaan batin sendiri yang menimbulkan reflektion.

b. Psikologi Gestalt, pertumbuhan adalah proses perubahan secara

perlahan-lahan pada manusia dalam mengenal sesuatu secara

keseluruhan, baru kemudian mengenal bagian-bagian dari lingkungan

yang ada.

Page 22: ILMU SOSIAL DASAR - nuryanto.staff.gunadarma.ac.idnuryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma

18

c. Aliran Sosiologi, pertumbuhan adalah proses sosialisasi yaitu proses

perubahan dari sifat yang semula asosial maupun sosial kemudian tahap

demi tahap disosialisasikan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan:

a. Pertumbuhan Nativistik, pertumbuhan individu semata-mata ditentukan

oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir.

b. Pendirian empiristik dan environmentalistik, pertumbuhan individu

semata-mata tergantung pada lingkungan dan konsekuensinya.

c. Konvergensi da interaksionisme, yaitu pertumbuhan individu ditentukan

oleh interaksi antara dasar (bakat) dan lingkungan.

Tahap pertumbuhan individu berdasarkan psikologi

a. Masa vital (umur 0-2th)

Pada masa ini ndividu menggunakan fungsi biologis untuk menemukan

berbagai hal dalam dunianya. Menurut Freud tahun pertama dalam

kehidupan individu adalah sebagai masa oral, karena pada waktu itu

mulut adalah alat utama untuk melakukan eksplorasi dan belajar.

b. Masa Estetik (umur 2-7th)

Pada masa ini pertumbuhan yang terutama adalah fungsi panca indra.

Tahap ketika anak menemukan dirinya sebagai subyek, dan sebagai

subyek dia mempunyai kebebasan menghendaki dan menolak sesuatu.

c. Masa intelektual (umur 7-13/14th)

Masa ini disebut juga masa keserasian sekolah. Pada masa ini proses

sosialisasi anak telah berlangsung dengan lebih efektif sehingga menjaadi

matang untuk dididik.

d. Masa remaja (umur13/14 - 20/21th)

Masa pra remaja : masa ini ditandai dengan sifat-sifat negatif baik dalam

berprestasi jasmani maupun mental. Negatif dalam sifat sosial baik dalam

bentuk pasif maupun bentuk agresif terhadap masyarakat. Hal ini

disebabkan karena mulai bekerjanya kelenjar kelamin yang membawa

perubahan cepat pada remaja dan seringkali tidak mereka pahami

Page 23: ILMU SOSIAL DASAR - nuryanto.staff.gunadarma.ac.idnuryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma

19

Masa remaja : masa dimana remaja mempunyai dorongan untuk mencari

pedoman hidup, yaitu sesuatu yang dapat dipandang bernilai dan pantas

dijunjung tinggi dan dipuja-puja.

e. Masa usia mahasiswa

Masa ini merupakan tahap pemantaban pendirian hidup, yaitu pengujian

lebih lanjut pendirian hidup serta penyiapan diri dengan ketrampilan dan

kemampuan yang digunakan untuk merealisasikan pendirian hidup yang

telah dipilih.

2. KELUARGA

1. Fungsi keluarga

Keluarga adalah unit satuan masyarakat yang terkecil yang merupakan suatu

komponen kecil dalam masyarakat. Dalam perkembangan individu, keluarga

disebut sebagai primary group.

Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan atau tugas-tugas yang harus

dilaksanakan oleh keluarga itu.

Macam-macam fungsi keluarga :

a. Fungsi biologis, keluarga dapat menyelenggarakan persiapan perkawinan

bagi anak-anaknya berupa : pengetahuan kehidupan sex suami-istri,

pengetahuan mengatur rumah tangga bagi istri, pengetahuan tugas suami,

memelihara pendidikan baagi anak-anak.

b. Fungsi pemeliharaan, keluarga dapat memberikan perlindungan seperti :

menyediakan rumah sebagai tempat berlindung, memelihara kesehatan,

memberikan pengamanan dari bahaya.

c. Fungsi ekonomi, keluarga memberikan kebutuhan pokok seperti :

sandang pangan dan tempat tinggal

d. Fungsi keagamaan, keluarga diwajibkan untuk menjalani dan

mengamalkan ajaran-ajaran agama sebagai manusia yang bertakwa

kepada Tuhan YME.

e. Fungsi sosial, keluarga berperan untuk memperkenalkan nilai-nilai dan

sikap yang dianut oleh masyarakat pada anak-anaknya seperti

mempelajari peranan yang diharapkan akan mereka jalankan kelak.

Dalam fungsi ini keluarga diharapkan menjadi pewarisan kebudayaan

Page 24: ILMU SOSIAL DASAR - nuryanto.staff.gunadarma.ac.idnuryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma

20

atau nilai-nilai kebudayaan seperti sopan santun bahasa, cara bertingkah

laku, ukuran tentang baik buruknya perbuatan.

Disamping kelima fungsi diatas ada beberapa pernyataan mengenai keluarga

menurut buku Drs. Soewaryo Wangsanegara :

1. Sebagai pembentukan kepribadian, orang tua meletakkan dasar-dasar

kepribadian pada anak-anaknya untuk memproduksi dan melestarikan

kepribadian mereka.

2. Alat reproduksi kepribadian (berkaitan dengan butir 1)

Sebagaialat reproduksi kepribadian yang berakar pada etika, estetika,

moral keagamaan dan kebudayaan yang berhubungan dengan sebuah

struktur masyarakat. Contoh keluarga seniman tari bali mewariskan

ketrampilan seni tari atau seni patung kepada anak keturunannya.

3. Keluarga merupakan eksponen / contoh dari kebudayaan masyarakat.

Pada keluarga keluarga masyarakat primitif peranan keluarga sangat

penting sebagai transmisi/ penyaluran kebudayaan. Semakin maju dan

dinamis suatu kelompok masyarakat maka peranan keluarga sebagai

transmisi kebudayaan sudah tidak memadai lagi, maka diperlukan bentuk

lain seperti, sekolah-sekolah, lembaga-lembaga non formal/ formal.

4. Keluarga sebagai lembaga perkumpulan perekonomian

5. Keluarga sebagai pusat pengasuhan dan pendidikan

3. MASYARAKAT

1. Beberapa pengertian tentang masyarakat

a. Menurut Drs. JBAF Mayor Polak, masyarakat adalah wadah segenap

antar hubungan sosial terdiri atas banyak sekali kolektiva serta

kelompok dan tiap-tiap kelompok terdiri atas sub kelompok.

b. Menurut Prof. M.M Djoyodiguno, adalah suatu kebulatan dari segala

perkembangan dalam hidup bersama antara manusia dengan

manusia.

c. Menurut Hasan sadily, masyarakat adalah suatu keadaan badan atau

kumpulan manusia yang hidup bersama.

Jelasnya masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki

tatanan kehidupan, norma-norma adat istiadat yang sama-sama ditaati

Page 25: ILMU SOSIAL DASAR - nuryanto.staff.gunadarma.ac.idnuryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma

21

dalam lingkungannya. Tatanan kehidupan, norma-norma yang mereka miliki

tersebut menjadi dasar kehidupan sosial dalam lingkungan mereka, sehingga

dapat membentuk kelompok masyarakat yang memiliki ciri-ciri kehidupan

yang khas.

2. Dalam pertumbuhan dan perkembangan masyarakat dapat

digolongkan menjadi masyarakat sederhana dan masyarakat maju.

a. Masyarakat sederhana, masyarakat ini memiliki pola pembagian kerja

yang dibedakan menurut jenis kelamin, hal ini berlatar belakang dari

kemampuan fisik antara seorang pria dan wanita dalam menghadapi

tantangan alam yang buas pada saat itu.

b. Masyarkat maju, masyarkat ini mempunyai ragam kelompok sosial atau

organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan

kebutuhan serta tujuan tertentu. Organisasi kemasyarkatan ini

berkembang dalam cakupan lingkungan mulai dari yang terbatas,

nasional, regional, maupun internasional. Masyarakat maju dapat

dibedakan sebagai kelompok masyarakat non industri dan masyarakat

industri.

Masyarakat non industri

- Kelompok primer/ face to face group : interaksi antar anggotanya

lebih intensif, erat dan akrab. Sifat interaksinya berdasarkan

kekeluargaan dan simpati. Pembagian tugas dititikberatkan pada

kesadaran dan tanggung jawab.

- Kelompok sekunder : hubungan antar anggotanya bersifat formal atau

resmi. Sifat interaksi, pembagian kerja diatur atas pertimbangan

rasional dan obyektif. Pembagian kerja berdasarkan pada

kemampuan, keahlian tertentu serta dituntut dedikasi. Contoh parpol,

serikat buruh, organisasi profesi dan lain-lain.

Dilihat dari hubungan anggota yang bersifat resmi tumbuh kelompok

formal dan informal.

- Kelompok informal/ informal group adalah kelompok sosial yang

tidak memiliki struktur organisasi, contoh serikat buruh.

Page 26: ILMU SOSIAL DASAR - nuryanto.staff.gunadarma.ac.idnuryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma

22

- Kelompok resmi/ formal group adalah kelompok sosial yang

mempunyai tata aturan tegas untuk mengatur hubungan antar

anggotanya. Contoh organisasi-organisasi profesi.

Masyarakat industri

Ciri dari masyarakat industri adalah otonomi sejenis yaitu

kepandaian/ keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri

sampai pada batas-batas tertentu. Contoh koki, tukang las, ahli mesin

dst. Mereka dapat bekerja secara mandiri.

Dengan otonomi sejenis makin komplekpembagian kerja sehingga

makin banyak timbul kepribadian individu, dan pekerjaan menjadi

lebih khusus.

Abad 15 adalah pangkal berkembang pesatnya industrialisasi

terutama didaratan eropa sehingga timbul pembagian kerja antara

majikan dan buruh. Laju pertumbuhan industri membawa

konsekwensi memisahkan antara majikan dan pekerja. Majikan

sebagai pemilik modal memonopoli posisi-posisi tertentu sehingga

terjadi konflik dan ketidak puasan pekerja. Hal ini mendorong

terbentuknya serikat buruh untuk memperbaiki kondisi kerja dan

upah.akumulasi ketidak puasan pekerja semakin meningkat karena

kaum industrialis mengganti tenaga manuasia dengan mesin-mesin

yang berakibat stagnasi mental para buruh.

Page 27: ILMU SOSIAL DASAR - nuryanto.staff.gunadarma.ac.idnuryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma

23

BAB IV

PEMUDA DAN SOSIALISASI

1. MASALAH-MASALAH KEPEMUDAAN

Masalah pemuda merupakan masalah yang selalu dialami oleh setiap

generasi dalam hubungannya dengan generasi yang lebih tua. Masalah yang

dialami biasanya berhubungan dengan nilai-nilai dalam masyarakat. Masalah

kepemudaan yang lain adalah belum atau kurang mandirinya dalam hal ekonomi

dan kurang dewasa dari segi psikologis.

2. REALITAS KEPEMUDAAN

Kepemudaan merupakan fase dalam pertumbuhan biologis seseorang

yang bersifat seketika dan akan hilang dengan sendirinya sejalan dengan hukum

biologis.

Pemuda sering dianggap sebagai suatu kelompok yang mempunyai

aspirasi sendiri yang bertentangan dengan aspirasi masyarakat atau lebih tepat

aspirasi generasi tua. Sehingga muncul persoalan-persoalan yang tidak sejalan

dengan keinginan generasi tua, hal ini memunculkan konflik berupa protes, baik

secara terbuka maupun terselubung.

Dalam pendekatan klasik terjadi jurang pemisah antara generasi muda

dan tua disebabkan antara lain adanya 2 asumsi pokok mengenai kepemudaan

yaitu :

Proses perkembangan manusia dianggap sesuatu yang fragmentaris/

terpecah-pecah. Setiap perkembangan hanya dapat dimengerti oleh manusia

itu sendiri, maka tingkah laku anak dan pemuda dianggap sebagai riak-riak

kecil yang tidak berarti dalam perjalanan hidup manusia. Dan masa tua

dianggap sebagai mahkota hidup yang disamakan dengan hidup

bermasyarakat.

Adanya anggapan bahwa mempunyai pola yang sedikit banyak ditentukan

oleh pemikiran yang diwakili generasi tua yang bersembunyi dibalik tradisi.

Pemuda dianggap sebagai objek dari penerapan pola-pola kehidupan dan

bukan sebagai subjek yang mempunyai nilai sendiri.

Page 28: ILMU SOSIAL DASAR - nuryanto.staff.gunadarma.ac.idnuryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma

24

Kedua asumsi diatas tidak akan menjawab masalah kepemudaan dewasa ini

karena pemuda dan kepemudaan adalah suatu tonggak dari suatu wawasan

kehidupan yang mempunyai potensi untuk mengisi hidupnya.

Dalam pendekatan ekosferis, sebagai subyek pemuda mempunyai nilai

sendiri dalam mendukung dan menggerakkan hidup bersama. Pada pendekatan

ini anak-anak, generasi muda dan generasi tua berada dalam status sama atau

dalam satu kesatuan wawasan kehidupan. Semua tanggung jawab atas

keselamatan, kesejahteraan, kelangsungan generasi sekarang dan yang akan

datang perbedaannya hanya terletak pada derajat ruang lingkup dan tanggung

jawabnya.

Generasi tua berkewajiban membimbing generasi muda sebagai penerus untuk

memikul tanggung jawab yang semakin komplek.

Generasi muda berkewajiban mempersiapkan diri untuk mengisi posisi generasi

tua yang makin melemah.

3. PEMUDA DAN IDENTITAS

Dalam pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda, yang

dimaksud pemuda adalah:

a. Dari segi biologis pemuda adalah berumur 15-30 th

b. Dari segi budaya/ fungsional, pemuda adalah manusia berumur 18/21 keatas

yang dianggap ssudah dewasa misalnya untuk tugas-tugas negara dan hak

pilih.

c. Dari angkatan kerja terdapat istilah tenaga muda dan tua. Tenaga muda

adalah berusia 18-22 th.

d. Dilihat dari perencanaan modern yang mengenal tiga sumber daya yaitu

sumber daya alam, dana dan manusia. Yang dimaksud sumber data manuasia

muda adalah berusia 0-18th

e. Dilihat dari ideologi politis generasi muda adalah calon pengganti generasi

terdahulu yaitu umur antara 18-30 atau 40 th.

f. Dilihat dari umur, lembaga dan uang lingkup tempat diperoleh 3 kategori

yaitu :

- Siswa usia 6-18th di bangku sekolah

- Mahasiswa uasia 18-25 di perguruan tinggi

Page 29: ILMU SOSIAL DASAR - nuryanto.staff.gunadarma.ac.idnuryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma

25

- Pemuda diluar lingkungan sekolah/ perguruan tinggi usia 25-30 th

Dalam pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda, generasi

muda dipandang dari beberapa aspek yaitu :

a. Sosial psikologi

Proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian, serta penyesuaian diri

secara jasmaniahdan rohaniah sejak dari masa kanak-kanak sampai usia

dewasa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti keterbelakangan

mental, salah asuh orang tua atau guru, pengahur negatif lingkungan.

Hambatan tersebut memungkinkan terjadinya kenakalan remaja, maslah

narkoba dan lain-lain.

b. Soaial budaya

Perkembangan pemuda berada dalam proses modernisasi dengan segala

akibat sampingnya yang bisa berpengaruh pada proses pendewasaannya,

sehingga apabila tidak memperoleh arah yang jelas maka corak dan warna

masa depan negara dan bangsa akan menjadi lain dari yang dicita-citakan.

c. Sosial ekonomi

Bertambahnya pengangguran dikalangan pemuda karena kurang lapangan

pekerjaan akibat dari pertambahan penduduk dan belum meratanya

pembangunan.

d. Sosial politik

Belum terarahnya pendidikan politik dikalangan pemuda dan belum

dihayatinya mekanisme demokrasi pancasila, tertib hukum dan disiplin

nasional sehingga merupakan hambatan bagi penyaluran aspirasi generasi

muda.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan masalah yang menyangkut generasi muda

dewasa ini adalah :

- Menurunnya jiwa idealisme, patriotisme, dan nasionalisme

- Kekurangpastian yang dialmi generasi muda terhadap masa depannya

- Belum seimbang jumlah pemuda dan fasilitas pendidikan yang tersedia

bail formal/ non formal dan tingginya jumlah putus sekolah.

- Kurang lapangan kerja dan kesempatan kerja sehingga pengangguran

semakin tinggi yang mengakibatkan kurangnya produktivitas nasional.

Page 30: ILMU SOSIAL DASAR - nuryanto.staff.gunadarma.ac.idnuryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma

26

- Kurang gizi yang menyebabkan hambatan bagi kecerdasan dan

pertumbuhan badan, karena ketidaktauan tentang gizi seimbang dan

rendahnya daya beli.

- Masih banyak perkawinan dibawah umur terutama dikalangan

masyarakat pedesaan.

- Adalanya generasi muda yang menderita fisik, mental dan sosial.

- Pergaulan bebas yang membahayakan sendi-sendi perkawinan dan

kehidupan keluarga.

- Meningkatnya kenakalan remaja, penyalahgunaan narkotika.

- Belum adanya peraturan perundang-undangan yang menyangkut

generasi muda.

4. PERGURUAN DAN PENDIDIKAN

Keberhasilan pembangunan sangat ditentukan oleh beberapa faktor

seperti kualitas SDM, tersedianya sumber daya alam, birokrasi pemerintah yang

kuat dan efisien.

Faktor SDM sangat menentuka dalam proses pembangunan karena

manusia bukan saja objek tetapi juga subjek pembangunan. Disinilah letak

pentingnya pendidikan sebagai upaya terciptanya SDM yang berkualitas. Bentuk-

bentuk pendidikan tersebut adalah :

a. Pendidikan formal : sekolah, perguruan tinggi

b. Pendidikan non formal / luar sekolah

- Sasaran pokoknya adalah anggota masyarakat yang belum mendapat

kesempatan mengikuti pendidikan formal atau karena putus sekolah.

- Dikoordinasi oleh dinas pendidikan masyarakat, tim penggerak PK,

Dharma wanita, program bakti sosial dan lain-lain.

- Salah satu bentuk pendidikan non formal bagi pembangunan di pedesaan

adalah Teknologi Tepat Guna/ TTG, yaitu sarana untuk meningkatkan

taraf hidup masyarakat dalam beban hidup sehari-hari.

Contoh: Teknologi pembuatan alat pengering gabah

Teknologi pembuatan gas bio

Teknologi tambak air tawar dan payau dll

c. Pendidikan informal

Page 31: ILMU SOSIAL DASAR - nuryanto.staff.gunadarma.ac.idnuryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma

27

Yaitu pendidikan yang diperoleh berdasarkan pengalaman hidup sehari-hari.

5. PERANAN PEMUDA DALAM MASYARAKAT

Peranan pemuda dalam masyarakat dibedakan atas dua hal :

a. Peranan pemuda yang didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan

diri dengan tuntutan lingkungan :

- Pemuda meneruskan tradisi dan mendukung tradisi

- Pemuda yang menyesuaikan diri dengan golongan yang berusaha

mengubah tradisi.

b. Peranan pemuda yang menolak untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungannya dibedakan menjadi :

- Jenis pemuda pembangkit, yaitu pengurai atau pembuka kejelasan dari

suatu masalah sosial. Contoh sastrawan Rendra dan Chairil anwar pada

masanya.

- Jenis pemuda nakal/ delinkuen, yaitu jenis pemuda yang tidak berniat

mengadakan perubahan pada budaya maupun masyarakat tetapi hanya

berusaha memperoleh manfaat dari masyarakat dengan tindakan

menguntungkan bagi diri sendiri.

- Jenis pemuda radikal, yaitu mereka yang berkeinginan besar mengubah

masyarakat dan kebudayaan lewat cara-cara radikal, revolusioner tanpa

memikirkan lebih jauh bagaimana selanjutnya.

Asas pengembangan generasi muda

1. Asas edukatif, pembinaan dan pengembangan oleh unsur diluar generasi

muda da sesama generasi muda.

2. Asas persatuan dan kesatuan bangsa

3. Asas swakarsa, menumbuhkan kemauan generasi muda untuk membina dan

mengembangkan diri sendiri dan lingkungannya.

4. Asas keselarasan terpadu

5. Asas pendayagunaan dan fungsionalisasi, makin banyaknya organisasi

pemuda yang ada maka perlu diadakan penataan untuk meningkatkan daya

guna dan hasil guna bagi pelaksanaan program-program generasi muda

dalam pembangunan nasional.

Page 32: ILMU SOSIAL DASAR - nuryanto.staff.gunadarma.ac.idnuryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma

28

Arah pembinaan dan pengembangan generasi muda

1. Berorientasi pada Tuhan YME, nilai-nilai kerohanian dan falsafah hidup

pancasila.

2. Orientasi kedalam terhadap dirinya sendiri, mengembangkan bakat-bakat

kemampuan jasmaniah dan rohaniah dalam dirinya agar dapat memberikan

prestasi semaksimal mungkin.

3. Orientasi keluar terhadap lingkungan (budaya,sosialdan moral) dan masa

depannya. Sumber orientasi keluar ini dibagi atas :

- Pengembangan sebagai insan sosial budaya

- Pengembangan sebagai insan sosial politik dan sebagai insan patriot.

- Pengembangan sebagai insan sosial ekonomi, termasuk sebagai insan

kerja dan insan profesi yang mempunyai kemampuan untuk

mendayagunakan sumber alam dan menjaga kelestariannya.

- Pengembangan pemuda terhadap masa depannya. Kepekaan terhadap

masa depan akan menumbuhkan kemampuan untuk mawas diri, kreatif,

kritis.

Tujuan pembinaan da pengembangan generasi muda

1. Memantapkan persatuan dan kesatuan bangsa

2. Mewujudkan kader-kader penerus perjuangan bangsa

3. Melahirkan kader-kader pembangunan nasional dengan angkatan kerja

berbudi luhur, dinamis dan kreatif.

4. Mewujudkan warga negara Indonesia yang memiliki kreatifitas kebudayaan

nasional.

5. Mewujudkan kader-kader patriot pembela bangsa yang berkesadaran dan

berketahanan nasional.

Jalur pembinaan dan pengembangan generasi muda

a. Kelompok jalur utama

- Jalur keluarga, pelaksanaan pembinaan dan pengembangan adalah orang

tua serta anggota keluarga terdekat

- Jalur generasi muda, organisasi-organisasi pemuda yang ada seperti OSIS,

Senat, Pramuka, Karang taruna

b. Kelompok jalur penunjang

Page 33: ILMU SOSIAL DASAR - nuryanto.staff.gunadarma.ac.idnuryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma

29

- Jalur sekolah/ pra sekolah : organisasi orang tua murid, enataan mutu

pendidik dan sarananya.

- Jalur masyarakat : jalur masyarakat yang melembaga (lembaga

peribadatan, organisasi sosial). Jalur masyarakat yang tidak melembaga

9pergaulan sehari-hari, tenpat rekreasi)

c. Kelompok jalur koordinatif (jalur pemerintah)

a. Sistem pengkoordinasian melalui Badan Koordinasi Penyelenggaraan

Pembinaan Generasi muda.

b. Pelaksanaan organisasi pembinaan dan pengembangan generasi muda

melalui satuan pengendali pembinaan generasi muda yang dipimpin oleh

mentri urusan pemuda.

Wujud sosialisai generasi muda / mahasiswa

1. Peranan pemuda/ mahasiswa dalam menegakkan kemerdekaan. Setelah

proklamasi pemuda Indonesia membentuk organisasi politik maupun militer.

2. Peran mahasiswa/ pemuda dalam mempelopori orde baru. Terbentuknya

Front Pancasila yang melawan PKI dan dari Front Pancasila lahir Kesatuan

Aksi Mahasiswa / KAMI. KAMI menjadi pendobrak menuju orde baru.

3. Peran pemuda dalam masyarakat

- Sebagaiagent of change, yaitu mengadakan perubahan dalam masyarakat

kearah yang lebih baik dan bersifat kemanusiaan.

- Sebagai agent of development, yaitu melancarkan pembangunan disegala

bidang yang bersifat fisik maupun non fisik.

- Sebagai agent of modernization, yaitu pemuda bertindak sebagai pelopor

pembaruan.

Page 34: ILMU SOSIAL DASAR - nuryanto.staff.gunadarma.ac.idnuryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma

30

BAB V

WARGA NEGARA DAN NEGARA

1. HUKUM

A. Definisi Hukum

- Menurut Utrecht : Himpunan peraturan-peraturan (perintah/larangan)

yang mengurus tata tertib dalam masyarakat dan karena itu harus ditaati

oleh masyarakat itu.

- Menurut JCT Simorangkir SH dan WoerjonoSastropranoto SH :

Peraturan-peraturan yang memaksa yang menentukan tingkah laku

manusia dalam lingkungan masyarakat yang dibuat oleh badan-badan

resmi yang berwajib, pelanggaran terhadap peraturan tadi berakibat

diambilnya tindakan hukuman tertentu.

B. Ciri dan Sifat Hukum

Ciri : adanya perintah atau larangan, yang harus dipatuhi oleh setiap orang

Sifat : mengatur dan memaksa

C. Sumber-sumber Hukum

Sumber hukum dapat ditinjau dari segi material dan formal

Sumber hukum material, dapat ditinjau dari berbagi sudut misalnya politik,

sejarah, ekonomi.

Sumber Hukum formal :

-. Undang-undang (statue), adalah peraturan negara yang mempunyai

kekuasaan hukum mengikat, diadakan dan dipelihara oleh negara.

- Kebiasaan (custom), adalah perbuatan manusia yang tetap dilakukan

berulang-ulang dalam hal sama dan diterima oleh masyarakat.

- Keputusan-keputusan hakim (yurisprudensi), adalah keputusan hakim

terdahulu yang sering didasarkan keputusan hakim mengenai masalah

yang sama.

- Traktat (treaty) adalah perjanjian antara 2 orang atau lebih mengenai

suatu hal, masing-masing pihak terikat dengan perjanjian itu.

- Pendapat sarjana hukum, ialah pendapat para sarjana yang sering dikutip

para hakim dalam menyelesaikan suatu masalah.

Page 35: ILMU SOSIAL DASAR - nuryanto.staff.gunadarma.ac.idnuryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma

31

D. Pembagian Hukum

a. Menurut sumbernya

- Hukum undang-undang: hukum yang tercantum dalam peraturan

perundang-undangan

- Hukum kebiasaan ; hukum yang terletak pada kebiasaan/ adat

- Hukum traktat : hukum yang ditetapkan negara dalam suatu perjanjian

antar negara

- Hukum yurisprudensi ; hukum yang terbentuk karena keputusan hakim

b. Menurut bentuknya

- Hukum tertulis :

hukum tertulis yang telah dikondisifikasikan/ telah dibukukan jenis-

jenisnya dalam kitab undang-undang secara sistematis dan lengkap.

Hukum tertulis yang tidak dikondisifikasikan

- Hukum tak tertulis

c. Menurut tempat berlakunya ; hukum nasional, Internasional, Asing ,

hukum Gereja.

d. Menurut waktu berlakunya

- Ius constitutum / hukum positif, adalah hukum yang berlaku sekarang

bagi masyarakat dan daerah tertentu.

- Ius constituendum, hukum yang diharapkan berlaku dalam waktu yang

akan datang .

- Hukum asasi/ hukum alam, hukum yang berlaku dalam segala bangsa di

dunia.

e. Menurut cara mempertahankannya

- Hukum material, hukum yang memuat peraturan yang mengatur

kepentingan dan hubungan yang berwujud perintah dan larangan.

- Hukum formal/ hukum proses/ hukum acara, adalah hukum yang

memuat peraturan yang mengatur cara-cara melaksanakan dan

mempertahankan hukum material atau peraturan mengenai cara

mengajukan perkara ke pengadilan dan bagaimana cara hakim memberi

keputusan. Ct, hukum acara pidana dan hukum acara perdata.

- Menurut sifatnya

Page 36: ILMU SOSIAL DASAR - nuryanto.staff.gunadarma.ac.idnuryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma

32

Hukum yang memaksa: hukum yang dalam keadaan tertentu harus

mempunyai paksaan mutlak. Memaksa dalam arti melindungi

kepentingan orang dalam masyarakat dan bukan memaksa sewenang-

wenang.

Hukum yang mengatur: ialah hukum yang dapat dikesampngkan bila

pihak yang bersangkutan telah membuat peraturan sendiri dalam

perjanjian.

f. Menurut wujudnya

- Hukum obyektif, hukum suatu negara yang berlaku umum tidak

mengenal golongan

- Hukum subyektif, hukum yang timbul dari hubungan obyektif, berlaku

bagi seseorang tertentu atau lebih.

g. Menurut isinya

- Hukum privat/ sipil : hukum yang mengatur hubungan antara orang yang

satu dengan yang lain dan menitikberatkan pada kepentingan

perseorangan.

- Hukum publik/negara : hukum yang mengatur antara negara dan alat

perlengkapan atau negara dan warga negaranya.

2. NEGARA

Negara merupakan alat dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk

mengatur hubungan manusia dan masyarakat. Negara mempunyai tugas utama

yaitu :

a. Mengatur dan menertibkan gejala-gejala kekuasaan dalam masyarakat yang

bertentangan satu dengan lainnya.

b. Mengatur dan menyatukan kegiatan manusia dan golongan untuk

menciptakan tujuan bersama yang disesuaikan dan diarahkan pada tujuan

negara.

1. Sifat-sifat Negara

a. Sifat memaksa, artinya negara mempunyai kekuasaan menggunakan

kekerasan fisik secara legal untuk mencapai ketertiban dan mencegah

anarkhi dalam masyarakat.

Page 37: ILMU SOSIAL DASAR - nuryanto.staff.gunadarma.ac.idnuryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma

33

b. Sifat monopoli, negara mempunyai hak kuasa tunggal dalam menetapkan

tujuan bersama dari masyarakat.

c. Sifat mencakup semua, artinya semua peraturan perundang-undangan

mengenai semua orang tanpa kecuali.

2. Bentuk Negara dan kenegaraan

a. Yang disebut negara adalah apabila hubungan kedalam ataupun dengan

daerah-daerahnya maupun keluar dengan daerah lain ikatannya

merupakan negara.

b. Bentuk kenegaraan ialah jika hubungan kedalam maupun keluar

ikatannya bukan merupakan suatu negara.

Bentuk-bentuk negara

1. Negara kesatuan (unitarisme)

a. Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi, segala sesuatu dalam

negara langsung diatur oleh pemerintah pusat. Keuntungannya adalah

adanya peraturan yang sam diseluruh negara, dan penghasilan daerah

dapat digunakan untuk seluruh negara

Kerugiannya adalah menumpuknya pekerjaan di pemeringtah pusat,

terlambatnya putusan-putusan dari pusat, keputusan sering tidak

cocok dengan keadaan daerah, rakyat kurang mendapat kesempatan

dalam ikut bertanggung jawab terhadap daerah.

b. Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi

Daerah diberi kewenangan untuk mengatur dan mengurus rumah

tangganya sendiri.

2. Negara serikat (federasi)

Negara yang terjadi dari penggabungan beberapa negara yang semula

berdiri sendiri kedalam suatu ikatan kerjasama yang efektif untuk

melaksanakan urusan secara bersama.

Perbedaan antara negara kesatuan desentralisasi dengan negara serikat

Negara kesatuan desentralisasi :

- Berasal dari negara kesatuan, kemudian dibentuk daerah otonom

- Kewenangan dalam menbuat undang-undang adalah pemerintah pusat

Page 38: ILMU SOSIAL DASAR - nuryanto.staff.gunadarma.ac.idnuryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma

34

- Sumber wewenang dari pemerintah pusat yang didistribusikan pada

daerah otonom.

Negara serikat

- Berasal dari negara bagian kemudian membentuk negara serikat

- Pembuat undang-undang adalah pemerintah pusat dan pemerintah

negara bagian (ada 2 undang-undang yang berlaku)

- Sumber wewenang pemerintah negara bagian yang dikontribusikan pada

pemerintah federal.

Bentuk-bentuk kenegaraan adalah ;

a. Negara dominion, bentuk ini hanya terdapat dalam ketatanegaraan

kerajaan Inggris, negara-negara dominion yang tergabung dalam The

British Commonwelthof Nation semula adalah jajahan Inggris tetapi

setelah merdeka tetap mengakui raja Inggris sebagai rajanya.

b. Negara Uni, adalah gabungan 2 / beberapa negara yang dikepalai satu

kepala negara. Uni riil adalah bila 2/beberapa negara mengadakan

perjanjian untuk mengadakan alat pemerintahan. Uni personil adalah

bila 2/beberapa negara secara kebetulan mempunyai kepala negara yang

sama.

c. Negara protektorat, ialah negara yang berada dalam perlindungan negara

lain.

3. Unsur-unsur negara

a. Harus ada wilayahnya, setiap negara harus mempunyai batas wilayah

tertentu 9 daratan, perairan, udara) yang ditentukan dalam perjanjian

dengan negara lain.

b. Harus ada rakyatnya

c. Harus ada pemerintahnya, harus ada badan yang berhak mengatur serta

melaksanakan peraturan yang mengikat warganya.

d. Harus ada tujuannya, misalnya:

- Perluasan kekuasaan semata, disebut negara kekuasaan

- Perluasan kekuasaan untuk mencapai tujuan lain, yaitu mengatur

keamanan dan ketertiban negara.

- Penyelenggaraan ketertiban umum

Page 39: ILMU SOSIAL DASAR - nuryanto.staff.gunadarma.ac.idnuryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma

35

- Penyelenggaraan kesejahteraan umum

e. Mempunyai kedaulatan, kedaulatan berarti kekuasaa tertinggi

f. Sifat-sifat kedaulatan adalah :

- Permanen, kedaulatan tetap ada walaupun badan yang memegang

kedaulatan berganti.

- Absolut, tidak ada kekuasaan yang lebih tinggi dari kekuasaan negara

- Tidak terbagi-bagi, kekauasaan negara tidak dapat dibagi-bagi

- Tidak terbatas, meliputi setiap orang, golongan yang ada dalam suatu

negara

Sumber kedaulatan adalah

- Teori kedaulatan Tuhan, segala sesuatu berasal dari Tuhan maka

terbentuknya negarapun atas kehendak Tuhan maka kedaulatan tersebut

sesuai kehendak Tuhan.

- Teori kedaulatan rakyat, pemerintah diberi kekuasaan oleh rakyat

- Teori kedaulatan negara, kedaulatan dianggap ada sejak lahirnya negara

sehingga negara dianggap sumber dari kedaulatan, hukum ada karena

kehendak negara maka negara tidak dapat dibatasi hukum. Tokoh :

Jellineck, Paul Laband

- Teori kedaulatan hukum, kedudukan hukum lebih tinggi dari negara,

sehingga hukumlah yang berdaulat.

3. PEMERINTAH

Pemerintah dalam arti luas

Adalah menunjuk pada alat perlengkapan negara seluruhnya (aparatur negara)

sebagai badan yang melaksanakan seluruh tugas/ kekuasaan negara atau

melaksanakan pemerintahan dalam arti luas.

Pemerintah dalam arti sempit

Adalah hanya menunjuk pada alat perlengkapan negara yang melaksanakan

pemerintah dalam arti sempit. Contoh, presiden menunjuk para menteri sebagai

pembantunya dalam menentukan politik negara menurut departemennya

(pembagian kekuasaan) presiden dan para menteri inilah yang disebut

pemerintah dalam arti sempit.

Page 40: ILMU SOSIAL DASAR - nuryanto.staff.gunadarma.ac.idnuryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma

36

4. WARGA NEGARA DAN NEGARA

Akyat adalah salah satu unsur penting suatu negara, orang yang berada dalam

wilayah suatu negara disebut :

a. Penduduk, yaitu mereka yang telajh memenuhi syarat tertentu yang

ditetapkan oleh negara yang bersangkutan. Penduduk dibedakan menjadi 2

yaitu :

- Warga negara, yaitu penduduk yang sepenuhnya dapat diatur oleh

pemerintah negara tersebut dan mengakui pemerintahannya

- Penduduk bukan warga negara contohnya orang asing

b. Bukan penduduk, adlah mereka yang ada dalam wilayah suatu negara untuk

sementara waktu. Contoh pelancong.

Asas kewarganegaraan

a. Kriterium kelahiran

- Menurut asas keibubapakan/ ius sanguinis kewarganegaraan diperoleh

menurut waga negara orang tua.

- Menurut asas tempat kelahiran/ ius soli kewarganegaraan diperoleh

berdasar tempat dimana dilahirkan.

Konflik yang timbul dari 2 asas tersebut adalah kewarganegaraan rangkap/

bipatride dan tidak memiliki kewarganegaraan / a patride. Maka untuk

menentukan kewaranegaraan digunakan 2 stetsel kewarganegaraan aktif dan

pasif yang pelaksanaannya dibedakan dalam :

Hak opsi, yaitu memilih kewarganegaraan/ stetsel aktif

Hak repudiasi, yaitu menolak kewarganegaraan / stetsel pasif

b. Naturalisasi atau pewarganegaraan, yaitu suatu proses hukum yang

menyebabkan seseorang dengan syarat tertentu memperoleh

kewarganegaraan negara lain.

Warga negara Indonesia menurut UU no 62 th 1958

a. Orang-rang yang berdasarkan undang-undang/ perjanjian/ peraturan yang

berlaku sejak proklamasi 17 agustus 1945 sudah menjadi warga negara

Indonesia.

b. Orang yang mempunyai hubungan hukum kekeluargaan dengan ayahnya

yang warga negara RI, hubungan hukum kekeluargaan ini dimulai sebelum

Page 41: ILMU SOSIAL DASAR - nuryanto.staff.gunadarma.ac.idnuryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma

37

orang tersebut berusia 18 tahun atau sudah kawin pada usia dibawah 18

tahun.

c. Anak yang lahir dalam 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia dan ayah

tersebut pada saat meninggal dunia adalah warga negara RI.

d. Orang yang pada waktu lahir ibunya warga negara RI dan pada waktu itu

tidak mempunyai hubungan hukum dengan ayahnya.

e. Orang yang lahir dalam wilayah RI selama orang tuanya tidak diketahui

f. Orang yang diketemukan dalam wilayah RI selama tidak diketahui kedua

orang tuanya

g. Orang yang lahir dalam wilayah RI jika kedua orang tuanya tidak mempunyai

kewarganegaraan atau tidak diketahui warganegaranya.

h. Orang yang lahir dalam wilayah RI pada waktu lahirnya tidak mendapatkan

kewarganegaraan ayah atau ibunya.

i. Orang yang memperoleh kewarganegaraan RI menurut aturan undang-

undang ini ( UU no 62 th 1958)

Selanjutnya dalam penjelasan umum UU no 62 th 1958 bahwa kewarganegaraan

RI diperoleh karena:

a. Kelahiran

b. Pengangkatan

c. Dikabulkan permohonannya

d. Kerena pewarganegaraan

e. Akibat dari perkawinan

f. Turut ayah/ ibunya

g. Karena pernyataan

Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia

Hak warga negara Indonesia terdapat dalam pasal-pasal UUD 45 yaitu :

- Pasal 27 (2) setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan

yang layak bagi kemanusiaan

- Pasal 30 (1) tiap-tiap warga negara berhak...ikut serta dalam usaha

pembelaan negara

- Pasal 31 (1) tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran

Pasal-pasal yang menyebutkan tentang kemerdekaan warga negara

Page 42: ILMU SOSIAL DASAR - nuryanto.staff.gunadarma.ac.idnuryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma

38

- Pasal 27 (1) segala warga negara bersama kedudukannya di dalam

hukum dan pemerintahan...dst (hak diplih dan memilih)

- Pasal 29 (2) negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk

memeluk agamanya masing-masing...(hak untuk beragama dan beribadat

menurut agama dan kepercayaan masing-masing selama agama tersebut

diakui pemerintah)

- Pasal 28, kemerdekaan berserikat dan berkumpul mengeluarkan pikiran

dengan lisan dan tulisan...dst ( hak bersama mengeluarkan pendapat)

Pasal yang memuat kewajiban warga negara

- Pasal 27 (1) segala warga negara..wajib menjunjung hukum dan

pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya

- Pasal 30 (1) tiap-tiap warga negara..wajib ikut serta dalam pembelaan

negara

5. TINDAKAN POLTIK DAN SISTEM POLITIK

1. Arti sistem

Bagian-bagian yang tersusun secara teratur yang saling berinteraksi dan

merupakan satu kesatuan yang utuh. Sesuatu dikatakan sistem apabila :

- Sesuatu itu merupakan kesatuan yang bulat dan utuh

- Dalam kebulatan itu terkandung unsur/ bagian yang tersusun secara

teratur dan tidak mengandung kontradiksi

- Unsur yang tersusun tersebut saling bekerjasama secara harmonis

- Kerjasama antar bagian atau unsurdalamkebulatan itu tertuju pada satu

tujuan

2. Pengertian sistem politik

Adalah suatu pola kehidupan yang menyangkut hal ikhwal kenegaraan dalam

satu kebulatan yang utuh. Sistem politik pada dasarnya mencakup :

- Kehidupan lembaga-lembaga negara (supra struktur politik) baik

kehidupan masing-masing lembaga maupun hubungan antar lembaga

yang ada.

- Pola kehidupan dan tata hubungan antara lembaga sosio politik yang

nyata dalam kehidupan pemerintah negara (infrastruktur politik atau non

legal bodies)

Page 43: ILMU SOSIAL DASAR - nuryanto.staff.gunadarma.ac.idnuryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma

39

- Partai politik/ organisasi politik

- Kelompok kepentingan

- Kelompok penekanan

- Media komunikasi politik

- Figur politik

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang memandang negara sebagai

suatu sistem maka secara ideal semua unsur dalam negara baik supra struktur

politik dan infra struktur politik yaitu organisasi kemasyarakatan (partai politik,

organisasi profesi, media komunikasi) interaksi keduanya harus berjalan dengan

harmonis. Fungsi infra struktur politikdan supra struktur politik adalah sebagai

berikut ;

a. Mengajukan kepentingan, pengajuan kepentingan ini menjadi tugas

kelompok-kelompokkepentingan untuk membawakan aspirasi seluruh

anggotanya.

b. Pemaduan kepentingan, utamanya menjadi tugas organisasi politik. Yaitu

memadukan dan merumuskan setiap aspirasi dan kepentingan dari berbagai

golongan dalam masyarakat, hal ini akan menentukan bobot program

organisasi politik tersebut dalam rangka mempertahankan pemerintahan

negara.

c. Pemasyarakatan dan komunikasi politik.

Page 44: ILMU SOSIAL DASAR - nuryanto.staff.gunadarma.ac.idnuryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma

40

BAB VI

PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT

1. PELAPISAN SOSIAL

a. Pengertian : stratifikasi atau stratification berasal dari kata strata atau

stratum yang berarti lapisan. Definisi stratifikasi/ pelapisan masyarakat

adalah :

- Menurut Pitirim A. Sorokin adalah perbedaan penduduk atau masyarakat

kedalam kelas-kelas yag tersusun secara bertingkat/ hierarchies.

- Theodorson dkk, dalam dictionary sociology menyatakan pelapisan

masyarakat berarti jenjang status dan peranan yang relatif permanen

yang terdapat dalam sistem sosial (dari kelompok kecil sampai

masyarakat) dalam hal pembedaan hak, pengaruh dan kekuasaan.

b. Pelapisan sosial ciri tetap kelompok sosial

Dasar dari sistem sosial masyarakat kuno adalah pembagian dan

pemberian kedudukan berhubungan dengan jenis kelamin. Tetapi ketentuan

pembagian kedudukan antara laki-laki dan perempuan semata-mata

ditentukan oleh sistem kebudayaan masyarakat itu sendiri.

Contoh: kedudukan laki-laki di Jawa berbeda dengan di Minangkabau, di Jawa

kekuasaan keluarga ditangan ayah sedangkan di Minangkabau tidak

demikian. Dalam pembagian kerjapun setiap suku mempunyai cara sendiri, di

Irian atau di Bali wanita harus bekerja lebih keras dibanding laki-laki.

Dalam organisasi masyarakat primitif pelapisan masyarakat sudah ada

hal itu terwujud dalam bentuk:

1. Adanya kelompok berdasarkan jenis kelamin dan umur dengan

pembedaan hak dan kewajiban.

2. Adanya kelompok pemimpin suku yang berpengaruh dan memiliki hak

istimewa.

3. Adanya pemimpin yang paling berpengaruh

4. Adanya orang-orang yang dikecilkan diluar kasta dan diluar perlindungan

hukum

5. Adanya pembagian kerja dalam suku itu sendiri

Page 45: ILMU SOSIAL DASAR - nuryanto.staff.gunadarma.ac.idnuryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma

41

6. Adanya pembedaan standar ekonomi dan ketidaksamaan ekonomi secara

umum

c. Terjadinya pelapisan sosial

1. Terjadi dengan sendirinya, proses ini berjalan dengan sesuai dengan

pertumbuhan masyarakat, orang yang menduduki posisi tertentu bukan

atas kesengajaan tetapi secara otomatis misalnya karena usia tua,

kepandaian lebih, kerabat pembuka tanah, memiliki bakat seni, sakti dll.

2. Terjadi dengan sengaja untuk mengejar tujuan bersama. Dalam pelapisan

ini ditentukan secara jelas adanya wewenang dan kekuasaan yang

diberikan kepada seseorang. Sistem pelapisan yang dibentuk dengan

sengaja ini dapat dilihat dalam organisasi pemerintahan, partai politik,

persahaan besar, perkumpulan resmi dan lain-lain. Dalam organisasi yang

disusun dengan cara ini mengandung dua sistem yaitu :

- Sistem fungsional, yaitu pembagian kerja pada kedudukan yang sederajat.

- Sistem skalar, pembagian kekuasaan menurut jenjang dari atas kebawah.

pembagian kedudukan ini dalam organisasi formal pada pokoknya agar

organisasi itu dapat bergerak secara teratur dan mencapai tujuan yang

diinginkan. Tetapi terdapat kelemahan-kelemahan :

- Kelemahan dalam menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi dalam

masyarakat

- Membatasi kemampuan individual yang sebenarnya mampu tetapi karena

kedudukannya maka tidak memungkinkan untuk mengambil inisiatif.

d. Pembedaan sistem pelapisan menurut sifatnya

1. Sistem pelapisan masyarakat tertutup, yaitu perpindahan anggota

masyarakat kelapisan lain baik keatas maupun bawah tidak mungkin

terjadi kecuali hal-hal istimewa. Satu satunya jalan menjadi satu anggota

dari suatu lapisan masyarakat adalah kelahiran. Ini dapat ditemui di India

dengan sistem kasta yaitu :

- brahmana / golongan pedeta, kasta tertinggi

- ksatria, golongan bangsawan dan tentara sebagai lapisa kedua

- waisya, kasta golongan pedagang

- sudra, kasta dari golongan rakyat jelata

Page 46: ILMU SOSIAL DASAR - nuryanto.staff.gunadarma.ac.idnuryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma

42

- paria adalah golongan yang tidak mempunyai kasta yaitu gelandangan,

kaum peminta.

2. Sistem masyarakat terbuka, setiap anggota masyarakat mempunyai

kesempatan untuk naik ke lapisan atas maupun jatuh pada lapisan bawah.

Kedudukan yang diperoleh berdasarkan atas usaha sendiri / achieved

status

e. Beberapa teori tentang pelapisan sosial

1. Masyarakat terdiri dari kelas atas/ upper class, dan kelas bawah/ lower

class

2. Masyarakat terdiri dari 3 kelas, upper class, middle class, lower class

3. Masyarakat terdiri dari uuper class, upper middle class, lower middle

class, lower class

Teori tentang pelapisan masyarakat menurut para ahli :

1. Aristoteles, yaitu tiap negara terdapat tiga unsur yaitu mereka yang kaya

sekali, mereka yang melarat sekali dan mereka yang berada di tengahnya.

2. Prof. Dr. Selo sumarjan dan Soelaiman Soemardi SH.MA : selama dalam

masyarakat ada yang dihargai oleh masyarakat itu maka barang itu akan

menjadi bibit yang dapat menumbuhkan adanya sistem berlapis-lapis dalam

masyarakat.

3. Vilfredo Pareto, sarjana Italia menyebutkan bahwa ada dua kelas yang

berbeda setiap waktu yaitu golongan elit dan non elit. Pangkal perbedaan

adalah kecakapan, watak, keahlian, dan kapasitas orang yang berbeda-beda.

4. Gaotano Mosoa, seorang sarjana Italia menyebutkan bahwa dalam

masyarakat selalu muncul dua kelas yaitu kelas pemerintah dan kelas yang

diperintah.

5. Karl Max, mengatakan ada dua macam kelas dalam masyarakat yaitu kelas

yang memiliki tanah dan alat-alat produksi lainnya dan kelas yang hanya

memiliki tenaga untuk disumbangkan dalam prosesproduksi.

Ukuran atau kriteria dalam menggolongkan masyarakat kedalam pelapisan

sosial adalah:

a. Ukuran kekayaan, orang memiliki kekayaan terbanyak masuk dalam kelas

teratas.

Page 47: ILMU SOSIAL DASAR - nuryanto.staff.gunadarma.ac.idnuryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma

43

b. Ukuran kekuasaan, orang yang memiliki wewenang terbesar menempati

lapisan sosial teratas.

c. Ukuran kehormatan, orang-orang yang paling disegani mendapat atau

menduduki lapisan sosial teratas.

d. Ukuran ilmu pengetahuan.

2.KESAMAAN DERAJAT

Sifat perhubungan perhubungan antara manusia dengan lingkungan masyarakat

umumnya timbal balik artinya orang sebagai angota masyarakat mempunyai hak dan

kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah dan negara.

Hak dan kewajiban penting ditetapkan dalam undang-undang/ konstitusi.

Undang-undang tersebut berlaku bagi semua orang tanpa kecuali dalam arti semua

orang memiliki kesaman derajat. Kesamaan derajat ini terwujud dalam jaminan hak

yang diberikan dalam berbagai sektor kehidupan. Hak inilah yang dikenal sebagai hak

asasi manusia.

2.1. Persamaan Hak

Mengenai persamaan hak ini dicantumkan dalam pernyataan sedunia tentang

hak-hak (asasi) manusia atau Universitas Declaration of Human Right (1948) seperti

pada:

pasal 1 : sekalian orang dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan hak

yang sama. Mereka dikaruniai akal budi dan hendaknya bergaul satu

sama lain dalam persaudaraan.

Pasal 2 ayat 1 : setiap orang berhak atas semua hak dan kebebasan-kebebasan yang

tercantum dalam pernyataan ini dengan tidak ada kecuali apapun, seperti

misalnya bangsa, warna, jenis kelamin, bahasa, agama, politik atau

pendapat lain dalam persaudaraan.

Pasal 7 : sekalian orang adalah sama terhadap undang-undang dan berhak atas

perlindungan hukum yang sama tak ada perbedaan...dst

2.2. Persamaan Derajat di Indonesia

Mengenai persamaan derajat dan hak tercantum jelas dalam UUD 1945 dalam pasal-

pasal 1. Pasal 27 ayat 1, berisi mengenai kewajiban dasar dan hak asasi yang dimiliki

warga negara yaitu menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan.

Page 48: ILMU SOSIAL DASAR - nuryanto.staff.gunadarma.ac.idnuryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma

44

Pasal 27 ayat 2, berisi mengenai hak setiap warga negara atas pekerjaan dan

penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

2. Pasal 28, ditetapkan bahwa kemerdekaan berserikat, berkumpul dan menyampaikan

pikiran baik lisan dan tulisan.

3. Pasal 29 ayat 2, kebebasan memeluk agama bagi penduduk yang dijamin oleh negara.

4. pasal 31 ayat 1 dan 2 yang mengatur hak asasi mengenai pengajaran.

3. ELITE DAN MASSA

3.1. Elite

a. Pengertian elite secara umum, menunjukkan sekelompok orang yang dalam

masyarakat menempati kedudukan tinggi. Sedangkan dalam arti lebih khusus yaitu

sekelompok orang-orang terkemuka dibidang-bidang tertentu dan khususnya

golongan kecil yang memegang kekuasaan. Dalam cara pemakaiannya yang lebih

umum elite dimaksudkan posisi dalam masyarakat di puncak struktur-struktur sosial

yang terpenting, yaitu posisi tinggi dalam ekonomi, pemerintahan aparat kemiliteran,

politik, agama, pengajaran dan pekerjaan-pekerjaan dinas.

b. Fungsi elite dalam memegang strategi

ada 2 kecenderungan yang digunakan untuk menentukan elite dalam masyarakat

yaitu, menitik beratkan pada fungsi sosial, dan pertimbangan-pertimbangan yang

bersifat moral, kecenderungan penilaian ini melahirkan 2 macam elite yaitu elite

internal dan elite eksternal. Elite internal menyangkut integrasi moral serta

solidaritas sosial, sopan santun dan keadaan jiwa. Elite eksternal meliputi

pencapaian tujuan dan adaptasi berhubungan dengan problema-problema yang

memperlihatkan sifat keras masyarakat lain atau masa depan tak tentu. Elite sebagai

pemegang strategi dibedakan menjadi :

1. Elite politik, elite yang berkuasa mencapai tujuan. Yang paling berkuasa disebut

elite segala elite.

2. Elite ekonomi, militer, diplomatik dan cendekiawan

3. Elite agama, filsuf, pendidik dan pemuka masyarakat

4. Elite yang dapat memberikan kebutuhan psikologis seperti artis, penulis, tokoh

film, olahragawan, tokoh hiburan dsb.

Page 49: ILMU SOSIAL DASAR - nuryanto.staff.gunadarma.ac.idnuryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma

45

3.2. Massa

Istilah massa digunakan untuk menunjukkan suatu pengelompokan kolektif yang

elementer dan spontan. Hal-hal yang penting dalam massa :

1. Berasal dari semua lapisan masyarakat atau strata sosial

2. Merupakan kelompok yang anonim, atau tersusun dari individu-individu yang

anonim

3. Sedikit sekali interaksi atau bertukar pengalaman antar anggotanya

4. Very loosely organized tidak bisa bertindak secara bulat seperti suatu kesatuan

Masyarakat dan massa

Massa merupakan gambaran kosong dari suatu masyarakat atau perekutuan. Ia tidak

mempunyai organisasi sosial, lembaga kebiasaan dan tradisi, tidak mempunyai aturan

aturandan ritual, tidak terdapat sentimen kelompok yang terorganisir, tidak ada

struktur status peranan dan tidak memiliki kepemimpinan yang mantap.

Perilaku massa

Bentuk perilaku massa terletak pada garis aktivitas individual dan bukan pada tindakan

bersama, aktivitas individual ini terutama dalam bentuk seleksi yang dibuat dalam

respon atas impuls-impuls atau persamaan tidak menentu / samar-samar yang

ditimbulkan oleh objek massa interest.

Peranan elite terhadap massa

Elite sebagai minoritas yang memiliki kualifikasi tertentu eksistensinya sebagai

kelompok penentu dan berperan dalam masyarakat diakui secara legal oleh

masyarakat. Kelompok elite penentu lebih banyak berperan dalam mengemban fungsi

sosial sebagai berikut :

1. Elite penentu dilihat sebagai lembaga kolektif yang merupakan pencerminan

kehendak rakyat

2. Sebagai lembaga politik, elite penentu berperan memajukan kehidupan

masyarakatnya dengan memberikan pemikiran konsepsional.

3. Elite penentu memiliki peranan moral dan solidaritas kemanusiaan baik dalam

pengertian nasionalisme maupun universal.

4. Elite penentu lainnya berfungsi untuk memenuhi kebutuhan pemuasan hedonik/

kesenangan, atau pemuasan intrinsik/hakiki. Kelompok elite yang bertugas

Page 50: ILMU SOSIAL DASAR - nuryanto.staff.gunadarma.ac.idnuryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma

46

memenuhi kebutuhan ini bekerja dengan pertimbangan nilai estetis. Disinilah

kehadiran para seniman, sastrawan, komponis dll.

Mencari studi kasus yang sedang booming pada saat ini berikan komentar mengenai

fungsi dan tugas elite – elite yang ada dalam kasus tersebut, fungsi dan tugas massa dan

masyarakat dalam kasusu tersebut.

Page 51: ILMU SOSIAL DASAR - nuryanto.staff.gunadarma.ac.idnuryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma

47

BAB VII

MASYARAKAT PERKOTAAN DAN MASYARAKAT PEDESAAN

1. MASYARAKAT PERKOTAAN, ASPEK-ASPEK POSITIF DAN NEGATIF

a. Pengertan masyarakat

Masyarakat dalam arti luas merupakan keseluruhan hubungan-hubungan

dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan

sebagainya.

Masyarakat dalam arti sempit yaitu sekelompok manusia yang dibatasi oleh

aspek-aspek tertentu misalnya teritorial, bangsa, golongan dsb.

Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa masyarakat harus

mempunyai syarat- syarat seperti :

- Harus ada pengumpulan manusia

- Telah bertempat tinggal dalam waktu lama disuatu daerah tertentu

- Adanya aturan atau undang-undang yang mengatur mereka untuk

menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama.

Dipandang dari cara terbentuknya, masyarakat dapat dibagi dalam :

1. Masyarakat paksaan : negara, tawanan

2. Masyarakat merdeka :

- masyarakat natur, masyarakat yang terjadi dengan sendirinya seperti

gerombolan (horde), suku (stam) yang bertalian karena hubungan darah.

- masyarakat kultur, masyarakat yang terjadi karena kepentingan keduniaan

atau kepercayaan, contoh koperasi, kongsi perekonomian, gereja dsb.

b. Masyarakat perkotaan

Masyarakat perkotaan sering disebut juga sebagai urban community, pengertian

masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupan seta ciri-ciri

kehidupan yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Ada beberapa ciri yang

menonjol pada masyarakat kota yaitu :

1. Kehidupan keagaamaan kurang apabila dibandingkan dengan kehidupan

keagamaan di pedesaan

Page 52: ILMU SOSIAL DASAR - nuryanto.staff.gunadarma.ac.idnuryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma

48

2. Pada umumnya orang kota mengurus dirinya sendiri tanpa bergantung pada

orang lain. Kehidupan keluarga dikota sukar untuk disatukan karena

perbedaan kepentingan, agama, paham politik dsb.

3. Pembagian kerja dalam masyarakat kota jauh lebih tegas dan mempunyai

batas-batas nyata.

4. Kemungkinan mendapatkan pekerjaan lebih banyak diperoleh.

5. Jalan pikiran yang rasional, menyebabkan interaksi yang terjadi lebih

didasarkan pada kepentingan daripada faktor pribadi.

6. Jalan kehidupan yang cepat di kota menyebabkan pentingnya faktor waktu

bagi warga kota.

7. Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata sebab kota lebih terbuka

dalam menerima pengaruh dari luar.

c. Perbedaan desa dengan kota

Dalam menentukan suatu masyarakat sebagai kota atau desa dapat dilihat dari

ciri-cirinya seperti :

1. Jumlah kepadatan peduduk, kota memiliki penduduk yang lebih banyak

daripada desa.

2. Lingkungan hidup di pedesaan terasa lebih dekat dengan alam bebas,

lingkungan perkotaan sebagian besar dilapisi beton dan aspal.

3. Mata pencaharian masyarakat desa berada pada sektor ekonomi primer yaitu

bidang agraris, sedangkan kota sektor ekonomi sekunder yaitu industri, dan

ekonomi tersier yaitu bidang pelayanan jasa.

4. Corak kehidupan sosial di desa masih homogen, sebaliknya di kota sangat

heterogen karena disana saling bertemu suku bangsa, agama, kelompok dan

masing-masing memliki kepentingan berlainan.

5. Stratifikasi sosial di kota jauh lebih komplek dibanding desa. Misalnya

mereka yang memiliki keahlian pekerjaan yang memerlukan banyak

pemikiran memiliki kedudukan dan upah yang tinggi dibanding tenaga kasar.

Hal ini berakibat perbedaan yang menyolok antara kaya dan miskin.

6. Mobilitas sosial di kota jauh lebih tinggi dibanding desa, baik secara vertikal

yaitu perpindahan kedudukan yang lebih tinggi atau rendah, maupun

perpindahan kedudukan yang setingkat atau horizontal.

Page 53: ILMU SOSIAL DASAR - nuryanto.staff.gunadarma.ac.idnuryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma

49

7. Pola interaksi pada masyarakat pedesaan adalah motif-motif sosial, dalam

interaksi sosial selalu diusahakan agar kesatuan sosial tidak terganggu,

konflik atau pertentangan sosial sebisa mungkin dihindarkan. Sebaliknya

pada masyarakat perkotaan dalam interaksi lebih dipengaruhi oleh ekonomi

daripada motif sosial. Selain itu juga motif non sosial seperti politik,

pendidikan.

8. Solidaritas sosial di desa lebih tinggi dibanding kota

9. Sedangkan dalam hirarki sistem administrasi nasional kedudukan kota lebih

tinggi daripada desa, semakin tinggi kedudukan suatu kota dalam hirarki

tersebut maka kompleksitasnya semakin meningkat/ makin banyak kegiatan

disana.

d. Hubungan desa dengan kota

Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah

sama sekali, karena terdapat hubungan erat yang bersifat ketergantungan. Kota

tergantung dengan desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-

bahan pangan dan desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis-jenis

pekerjaan tertentu di kota. Sebaliknya kota menghasilkan barang-barang yang

diperlukan oleh orang desa seperti pakaian, alat dan obat pembasmi hama

pertanian, obat untuk memelihara kesehatan, alat transportasi, tenaga-tenaga

dibidang jasa seperti tenaga medis, montir-montir elektronika dan tenaga yan

dapat membimbing dalam upaya meingkatkan hasil pertanian, peternakan,

perikanan.

e. Aspek positif dan negatif

Untuk menunjang aktivitas serta memberikan suasana aman, tenteram, nyaman,

bagi warganya, kota diharuskan menyediakan fasilitas kehidupan dan mengatasi

berbagai masalah yang timbul sebagai akibat warganya.

Suatu lingkungan perkotaan seyogyanya mengandung 5 unsur yang meliputi :

a. Wisma, mengembangakan daerah perumahan sesuai dengan pertambahan

penduduk serta memperbaiki lingkungan perumahan yang telah ada.

b. Karya, yaitu penyediaan lapangan kerja. Dapat dilakukan dengan enyediaan

ruang untuk kegiatan perindustrian, perdagangan, pelabuhan, terminal serta

kegiatan lain.

Page 54: ILMU SOSIAL DASAR - nuryanto.staff.gunadarma.ac.idnuryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma

50

c. Marga, unsur ini merupakan ruang perkotaan yang berfungsi untuk

menyelenggarakan hubungan antara suatu tempat dengan tempat lain dalam

kota atau dengan kota-kota daerah lainnya. Dalam unsur ini termasuk :

- Pengembangan jaringan jalan dan fasilitasnya ( terminal, parkir dll)

- Pengembangan jaringan telekomunikasi sebagai bagian dari sistem

transportasi dan komunikasi kota.

d. Memenuhi kebutuhan penduduk akan fasilitas hiburan, rekreasi, pertamanan,

kebudayaan dan kesenian.

e. Penyempurnaan yaitu unsur yang merupakan bagian penting bagi kota,

termasuk fasilitas keagamaan, perkuburan kota, fasilitas pendidikan dan

kesehatan, jaringan utilitas/ keperluan umum.

Kelima unsur pokok ini merupakan pola pokok dari komponen-komponen

perkotaan yang kauantitas dan kualitasnya kemudian dirinci dalam perencanaan

suatu kota. Kebijaksanaan perencanaan dan pengembangan kota harus dapat

dalam kerangka pendekatan yang luas yaitu pendekatan regional. Rumusan

pengembangan kota seperti itu tergambar dalam pendekatan penanganan

masalah kota sebagai berikut :

1. Menekan angka kelahiran

2. Mengalihkan pusar pembangunan pabrik/industri ke pinggir kota\

3. Membendung urbanisasi

4. Membangun kota satelit

5. Meningkatkan fungsi dan peranan kota-kota kecil atau desa-desa yang telah

ada disekitar kota besar

6. Transmigrasi bagi warga yang miskin dan tidak mempunyai pekerjaan

2. MASYARAKAT PEDESAAN

a. Pengertian desa/ pedesaan

Menurut Sutarjo Kartohadikusuma adalah satu kesatuan hukum dimana

bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan sendiri.

Menurut bintarto, desa merupakan perwujudan kesatuan geografi, sosial,

ekonomi, politik, dan cultural yang terdapat di suatu daerah dalam hubungan

dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain.

Page 55: ILMU SOSIAL DASAR - nuryanto.staff.gunadarma.ac.idnuryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma

51

Menurut Paul H. Landis desa adalah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa

dengan ciri-ciri :

1. Mempunyai pergaulan hidup yang saling mengenal antara rbuan jiwa

2. Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan

3. Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris, yang dipengaruhi oleh iklim,

keadaan alam, kekayaan alam, sedang pekerjaan yang bukan agraris

adalah bersifat sampingan.

Secara umum yang menjadi ciri-ciri masyarakat pedesaan antara lain :

a. Antara warga mempunyai hubungan yang mendalam dan erat bila

dibandingkan dengan masyarakat di luar batas-batas wilayahnya

b. Sistem kehidpan umumnya berkelompok denagan dasar kekeluargaan

(gemeinscharft atau paguyuban)

c. Sebagian warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian, pekerjaan yang

bukan pertanian merupakan pekerjaan part time sebagai pengisi waktu

luang.

d. Masyarakat homogen seperti dalam mata pencaharian, agama, adat istiadat

dsb.

b. Hakikat dan Sifat Masyarakat Pedesaan

Masyarakat desa yang agraris dipandang sebagai masyarakat yang tenang, hal itu

terjadi karena sifat keguyuban/ gemeinscharft sehingga oleh orang kota

dianggap sebagai tempat untuk melepaskan lelah.

Tetapi dalam masyarakat desa terdapat pula perbedaan pendapat atau paham

yang menyebabkan ketegangan sosial, yaitu :

a. Konflik/ pertengkaran, pertengkaran biasanya berkisar masalah sehari-hari/

rumah tangga juga pada masalah kedudukan dan gengsi, perkawinan dsb.

b. Kontroversi/ pertentangan, disebabkan oleh perubahan konsep-konsep

kebudayaan/ adat istiadat, psikologi atau dalam hubungannya dengan guna-

guna/ black magic.

c. Kompetisi/ persaingan, dapat besifat positif maupun negatif. Positif bila

wujudnya saling meningkatkan prestasi dan produksi, negatif bila berhenti

pada sifat iri.

Page 56: ILMU SOSIAL DASAR - nuryanto.staff.gunadarma.ac.idnuryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma

52

c. Kegiatan Pada Masyarakat Pedesaan

Masyarakat pedesaan mempunyai penilain yang tinggi terhadap mereka yang

dapat bekerja keras tanpa bantuan orang lain. Jadi masyarakat pedesaan bukan

masyarakat yang senang diam tanpa aktivitas. Pada umumnya masyarakat desa

sudah bekerja dengan keras tetapi para ahli lebih memberikan perangsang yang

dapat menarik aktivitas masyarakat pedesaan, dan menjaga agar cara dan irama

bekerja bisa efektif dan efisien serta kontinyu (diusahakan mengisi waktu-waktu

kosong bekerja karena keadaan musim/ iklim di indonesia)

d. Sistem Nilai dan Budaya Petani Indonesia

Sistem nilai budaya petani Indonesia antara lain sebagai berikut :

a. Petani Indonesia terutama di Jawa menganggap kehidupan adalah hal yang

buruk dan kesengsaraan sehingga mereka berlaku prihatin dan berusaha dan

ikhtiar.

b. Mereka beranggapan bahwa orang bekerja untuk hidup dan kadang-kadang

mencapai kedudukan.

c. Mereka beorientasi pada masa sekarang, kurang mempedulikan masa depan.

d. Mereka menanggap alam tidak menakutkan, bila ada bencana hanya

merupakan sesuatu yang wajib diterima. Mereka cukup menyesuaikan diri

dengan alam dan kurang usaha untuk menguasainya.

e. Untuk menghadapi alam mereka cukup dengan bergotong-royong, mereka

sadar bahwa dalam hidup pada hakikatnya tergantung pada sesama.

4. URBANISASI DAN URBANISME

a. Arti Urbanisasi

Urbanisasi adalah proses perpindahan penduduk dari desa ke kota dengan

tanda-tanda:

1. Terjadinya arus perpindahan penduduk dari desa ke kota

2. Bertambah besarnya tenaga kerja non agraria di sektor-sektor sekunder/

industri dan sektor tersier/ jasa.

3. Tumbuhnya pemukiman menjadi kota

4. Meluasnya pengaruh kota di daerah pedesaan mengenai segi ekonomi, sosial,

kebudayaan, psikologis.

Page 57: ILMU SOSIAL DASAR - nuryanto.staff.gunadarma.ac.idnuryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma

53

b. Sebab-sebab terjadinya Urbanisasi

1. Adanya pertambahan penduduk secara alamiah

2. Terjadinya arus perpindahan dari desa ke kota

3. Tertariknya pemukiman pedesaan kedalam lingkup kota sebagai akibat

perkembangan kota yang sangat pesat di berbagai bidang, terutama yang

berkaitan dengan tersedianya kesempatan kerja.

Sebab-sebab diatan bila diuraikan terdiri dari faktor pendorong/ push faktor dan

faktor penarik/ pull faktor.

Faktor-faktor pendorong adalah :

1. Timbulnya kemiskinan di pedesaan karena pertambahan penduduk yang

tidak seimbang dengan lahan pertanian

2. Kaum muda di desa merasa tertekan dengan cara hidup yang monoton dan

untuk mengembangkan pertumbuhan jiwanya mereka pergi ke kota

3. Penduduk desa meninggalkan desanya untuk menambah pengetahuan

4. Rekreasi yang merupakan faktor penting di bidang spiritual sangat kurang

5. Penduduk yang mempunyai keahlian selain bertani misalnya kerajinan

tangan, mengigikan pasaran yang lebih luas dan hanya dapat diperoleh di

kota

6. Kegagalan panen menyebabkan penduduk desa mencari sumber

penghidupan lain di kota

7. Pertentangan dalam lingkup nasional baik antar kelompok, golongan, agama,

etnis, politik, memaksa warganya unutk menyelamatkan diri ke tempat lain

Faktor-faktor penarik adalah

1. Penduduk desa beranggapan bahwa di kota banyak tersedia lapangan

pekerjaan

2. Usaha untuk mencari pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan

3. Kota menghindarkan diri dari kontrol sosial yang terlalu ketat atau untuk

mengangkat diri dari posisi sosial yang rendah

4. Di kota lebih banyak kesempatan untuk mengembangkan usaha kerajinan

rumah tangga menjadi industri kerajinan

5. Kelebihan modal di kota lebih banyak daripada di desa

6. Pendidikan lebih banyak di kota

Page 58: ILMU SOSIAL DASAR - nuryanto.staff.gunadarma.ac.idnuryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma

54

7. Kota merupakan tempat yang lebih menguntungkan untuk mengembangkan

jiwa dengan sebaik-baiknya dan seluas-luasnya.

8. Kota dianggap mempunyai tingkat kebudayaan yang lebih tinggi dan

merupakan tempat pergaulan dengan segala macam orang dari segala lapisan

masyarakat.

c. Akibat-akibat Urbanisasi

1. Terbentuknya sub-urb, tempat-tempat pemukiman baru di pinggiran kota

yang terjadi akibat perluasan kota, karena kota tidak mampu lagi

menampung arus urbanisasi.

2. Makin meningkatnya tuna karya yaitu orang yang tidak mempunyai

pekerjaan tetap

3. Pertambahan penduduk kota yang pesat menimbulkan masalah perumahan.

Orang terpaksa tinggal di rumah kecil dan tidak memenuhi syarat kesehatan.

4. Lingkungan hidup yang tidak sehat apalagi ditambah dengan adanya

berbagai kerawanan sosial memberi pengaruh negatif terhadap pendidikan

generasi muda.

d. Usaha-usaha Menangulangi Urbanisasi

1. Lokal jangka pendek :

a. Pembersihan daerah-daerah perkampungan melarat yang ada di tengah

kota dengan memindahkan ke tempat yang sudah dipersiapkan terlebih

dahulu baik di pinggiran kota maupun proyek pemukiman transmigran

b. Perbaikan kampung melarat, membuat pemukiman tersebut layak

sebagai tempat tinggal

c. Membuat dan melaksanakan proyek sites dan service atau proyek plot

town ship yaitu mengembangkan daerah pemukliman sederhana beserta

seluruh prasarana seperti jalan, air, listrik, saluran pembuangan air.

Kemudian disediakan kavling dimana penduduk dapat membangun

rumah secara swkarsa.

d. Memperluas kesempatan kerja

2. Lokal jangka panjang

Salah satunya adalah penyusunan masterplan/ rencana induk seperti :

pembangunan perumahan, lapangan kerja, infrastruktur/ prasarana, tempat

Page 59: ILMU SOSIAL DASAR - nuryanto.staff.gunadarma.ac.idnuryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma

55

rekreasi dsb. Masterplan ini harus menunjukkan arah pengembangan kota

dalam jangka waktu yang agak panjang.

3. Nasional jangka pendek

Pemerintah dapat mengatur masalah migrasi dengan peraturan perundang-

undangan.

4. Nasional jangka panjang

1. Pemancaran pembangunan kota dengan membangun kota-kota baru

2. Rencana pembangunan daerah dengan memusatkan perhatian pada

pengembangan kota-kota sedang dan kecil sebagai pusat pengembangan

(growth center) wilayah yang bercorak pedesaan.

3. Mengadakan industrialisasi di kota-kota besar

e. Urbanisme

Menurut Louis Wirth dalam kertas kerjanya yang berjudul “ urbanis as way of

life” berpendapat bahwa :

a. Urbanisasi menimbulkan inovasi/ perubahan, specialisasi, diversitas/

perbedaan, anonimitas. Kota dapat menciptakan cara hidup yang berbeda

(distinc) dsebut dengan istilah urbanism.

b. Luas/ size, kepadatan/ desity dan heterogenitas merupakan variabel bebas

yang menentukan urbanisme atau gaya hidup kota.

Jadi dalam hal ini urbanisasi dikaitkan dengan proses terbentuknya kota dan

perkembangannya. Sedangkan istilah urbanisme dikaitkan dengan perilaku atau

cara hidup di kota.

Page 60: ILMU SOSIAL DASAR - nuryanto.staff.gunadarma.ac.idnuryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · rahmat-Nya, penyusunan Buku Ajar Ilmu Sosial Dasar dapat diselesaikan. Buku

Perancangan Struktur Beton Prategang

Teknik Sipil Universitas Gunadarma

iv

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi, Drs, Ilmu Sosial Dasar, Rineka Cipta, Juli 1991

Abdullah Taufic, Pemuda dan Perubahan Sosial, Jakarta, LP3ES, 1974

Arief Budiman, Pemuda dan Sosialisasi, Lokakarya Penyusunan Kumpulan Bahan

Program Mata Kuliah ISD, Universitas Brawidjaya, Malang, Januari 1985.

Darmansyah, M, Ilmu Sosial DAsar (Kumpulan Essai), Usaha Nasional, Surabaya

Indonesia, 1986.

Gerungan W,A, ISD (Kumpulan Essa), Usaha Nasional, Surabaya.

H. Hartomo, Drs dan Arnicun Azis, Dra, MKDU ISD, Bumi Aksara, Desember, 1990

Harsja Bachtiar, Masalah Integritas Nasional di Indonesia, Prisma, No 8 LP3ES

Hasan shadely, Sosiologi Untuk Masyarakat Indonesia, Bina Aksara, Jakarta, 1983

Hadi Syaiful, Materi Penataran MKDU ISD, Unpad Bandung, 1980

Koentjaraningrat, Beberapa Pokok Antropologi Sosial, Dian Rakyat, Jakarta, 1967.