Ilmu pendidikan

15
MAKALAH ILMU PENDIDIKAN Disusun untuk memenuhi tugas dari Mata Kuliah Pengantar Pendidikan yang dibimbing oleh Dr. Ir. H. Syaad Patmanthara, M.Pd. Disusun oleh : Remboko Ainun Nazar (140534601841) Yuda Risma Wahyudi (140534602083) UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO September 2014

Transcript of Ilmu pendidikan

Page 1: Ilmu pendidikan

MAKALAH

ILMU PENDIDIKAN

Disusun untuk memenuhi tugas dari Mata Kuliah Pengantar Pendidikan

yang dibimbing oleh Dr. Ir. H. Syaad Patmanthara, M.Pd.

Disusun oleh :

Remboko Ainun Nazar (140534601841)

Yuda Risma Wahyudi (140534602083)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

September 2014

Page 2: Ilmu pendidikan

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Taufik

dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Semoga

makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi

pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.

Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman

bagi pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga

kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat

kurang. Oleh kerena itu kami mengharapkan kepada pembaca untuk memberikan masukan

yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Malang, September 2014

Penyusun

Page 3: Ilmu pendidikan

3

DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................................................. 1

Kata Pengantar .................................................................................................................. 2

Daftar Isi ........................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ........................................................................................................... 4

1.2. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 4

1.3. Tujuan ........................................................................................................................ 4

BAB II : PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ilmu Pengetahuan ..................................................................................... 5

2.1.1 Syarat Ilmu Pengetahuan................................................................................ 5

2.1.2 Ilmu Pengetahuan Sebagai Ilmu..................................................................... 6

2.2 Apakah Pendidikan Itu ? ............................................................................................. 6

2.3 Kedudukan Ilmu Pendidikan ....................................................................................... 7

2.4 Sifat-sifat Ilmu Pendidikan ........................................................................................ 8

2.5 Obyek Ilmu Pendidikan ............................................................................................. 9

2.6 Ilmu bantu ilmu pendidikan ....................................................................................... 9

2.7 Unsur-unsur Pendidikan.............................................................................................. 9

2.8 Mendidik Dan Mengajar ............................................................................................. 10

2.9 Batas – Batas Kemampuan Pendidikan ...................................................................... 10

2.10 Lama Pendidikan Dan Kedewasaan......................................................................... 11

2.11 Macam – Macam Pendidikan .................................................................................... 11

2.12 Pendidikan Sebagai Sistem ....................................................................................... ̀ 12

BAB III : PENUTUP ........................................................................................................ 15

3.1 Kesimpulan ................................................................................................................. 15

Daftar Pustaka ................................................................................................................... 15

Page 4: Ilmu pendidikan

4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pendidikan merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai pihak

khususnya keluarga, sekolah dan masyarakat. Pendidikan jugamerupakan salah satu kunci

kesuksesan dengan pendidikan kualitas hidup rakyat itu dpat di lihat. Perekonomian

Indonesia semakin tak menentu, Krisis multi dimensional yang terus membelenggu

negara kita tak kunjung ada ujungnya,belum nampak adanya tanda-tanda Bangsa kita

akan terbebas dari krisis multidimensional ini. Kehidupan masyarakat semakin menderita.

Segala jenis kebutuhan sudah tak terjangkau lagi oleh masyarakat miskin. Kelaparan

terjadi di banyak tempat di Indonesia, masalah kesehatan, pendidikan juga merupakan

masalah bangsa ynag belum dapat ditemukan solusinya. Biaya untuk kesehatan dan

pendidikan semakin mahal. Untuk mejadikan Negara kita sebagai Negara yang maju,

berhasil dibutuhkan generasi penerus yang sehat dan berwawasan luas.

1.2 Rumusan Masalah

2. Apa yang dimaksud dengan pendidikan?

3. Apa hubungan ilmu pendidikan dengan ilmu pengetahuan?

4. Apa saja sifat-sifat ilmu pendidikan?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian pendidikan.

2. Mengetahui hubungan ilmu pendidikan dengan ilmu pengetahuan.

3. Mengetahui sifat-sifat ilmu pendidikan.

Page 5: Ilmu pendidikan

5

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ilmu Pengetahuan

Ilmu pengetahuan adalah suatu uraian yang sistematis dan metodis tentang suatu hal

atau masalah.Setelah melihat pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa syarat ilmu

pengetahuan sebagai berikut:

Ilmu pengetahuan harus ada obyeknya. Adapun obyek ilmu pengetahuan adalah obyek

material dan formal. Obyek matrial adalah bahan yang menjadi sasaran suatu ilmu

pengetahuan sedangkan obyek formal adalah sudut pembahasan suatu ilmu pengetahuan,

misal: ilmu jiwa dan ilmu manusia yang kwdua macam ilmu pengetahuan itu mempunyai

obek material sama (manusia), akan tetapi obyek formalnya berbeda. Oleh karena itu

obyek material ilmu pengetahuan dapat sama sedang obyek formalnya berbeda.

Ilmu pengetahuan harus metodis : ilmu pengetahuan dalam mengdakan pembahasan serta

penyelidikan untuk suatu ilnmi pengetahuan harus menggunakan metode yang ilmiah.

Ilmu pengetahuan harus sistematis.

Harus mempunyai dinamika : ilmi pengetajhuan harus tumbuh dan berkembang untuk

mepunyai kesempuranaan.

Harus praktis : ilmi pengetahuan harus berguna dan dipraktekkan dalam kehidupan

sehari-hari.

Harus diabadikan untuk kesejahteraan manusia.

2.1.1 Syarat Ilmu Pengetahuan

Ilmu pengetahuan adalah uraian yang sistematis, metodis tentang suatu masalah.

Suatu ilmu pengetahuan harus mamanuhi tiga persyaratan pokok dan beberapa

persysaratan tambahan. Diantaranya:

Persyaratan pokok

Suatu ilmu harus mempunyai obyek tertentu

Suatu ilmu pengetahuan harus menggunakan metode – metode yang sesuai

Suatu ilmu pengetahuan harus menggunakan sistematika tertentu

Persyaratan tambahan

Suatu ilmu pengetahuan harus mempunyai dinamika

Page 6: Ilmu pendidikan

6

Suatu ilmu pengetahuan harus praktis

Suatu ilmu pengetahuan harus diabdikan untu kesejahteraan umat manusia

2.1.2 Ilmu Pengetahuan Sebagai Ilmu

Setelah kita tahu apa yang menjadi persyaratan suatu ilmu pengetahuan . tentunya

kita mengetahui bahwa ilmu pendidikan telah memenuhi persyaratan – persyaratan

tersebut.

Ilmu pendidikan mempunyai obyek , metode, dan systematika . tidak hanya itu ilmu

pendidikan juga telah memenuhi persyaratan tambahan lainnya. Misal, praktis , dinamika

dan tentunya diabdikan untuk kesejahteraan umat manusia.

2.2 Apakah Pendidikan Itu ?

Sebelum Kami Memulai Makalah Ini Mari kita simak Pengertian Pendidikan Menurut

Para Ahli Agar Kita Dapat Mengetahui Dan Mengerti Pendidikan

Adapun Pengertian Pendidikan Menurut Beberapa Ahli Sebagai Berikut :

1. Plato (filosof Yunani yang hidup dari tahun 429 SM-346 M) mengatakan bahwa :

“Pendidikan itu ialah membantu perkembangan masing-masing dari jasmani dan akal

dengan sesuatu yang memungkinkan tercapainya kesemurnaan.”

2. Aristoteles (filosof terbesar Yunani, guru Iskandar Makedoni, yang dilahirkan pada

tahun 384 SM-322 SM) mengatakan bahwa : “Pendidikan itu ialah menyiapkan akal

untuk pengajaran”.

3. Ibnu Muqaffa (salah seorang tokoh bangsa Arab yang hidup tahun 106 H- 143 H,

pengarang Kitab Kalilah dan Daminah) mengatakan bahwa : “Pendidikan itu ialah yang

kita butuhkan untuk mendapatkan sesuatu yang akan menguatkan semua indera kita

seperti makanan dan minuman, dengan yang lebih kita butuhkan untuk mencapai

peradaban yang tinggi yang merupakan santaan akal dan rohani.”

4. Rousseau (filosof Prancis, 1712-1778 M) mengatakan bahwa : “Pendidikan ialah

pembekalan diri kita dengan sesuatu yang belum ada pada kita sewaktu masa kanak-

kanak, akan tetapi kita membutuhkannya di waktu dewasa”.

5. James Mill (filosof Inggris, 1773-1836) mengatakan bahwa : “Pendidikan itu harus

menjadikan seseorang cakap, agar dia menjadi orang yang senantiasa berusaha

mencapai kebahagiaan untuk dirinya terutama dan untuk orang lain selainnya.”

Page 7: Ilmu pendidikan

7

6. John Dewey (filosof Chicago, 1859 M - 1952 M) mengatakan bahwa : " Pendidikan

adalah membentuk manusia baru melalui perantaraan karakter dan fitrah, serta dengan

mencontoh peninggalan - peninggalan budaya lama masyarakat manusia."

7. Jean-Jacques Rousseau (filosof swiss 1712-1778) menurutnya : “Pendidikan adalah

memberi kita perbekalan yang tidak ada pada masa anak-anak, tetapi kita

membutuhkannya di waktu dewasa.”

8. Langeveld adalah seorang ahli pendidikan bangsa Belanda Ahli ini merumuskan

pengertian pendidikan sebagai berikut : “Pendidikan adalah bimbingan atau

pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk

mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup cakap melaksanakan tugas

hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain”

9. Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, 1889 - 1959)

merumuskan pengertian pendidikan sebagai berikut : “Pendidikan umumnya berarti

daya upaya untuk memajukan budi pekerti ( karakter, kekuatan bathin), pikiran

(intellect) dan jasmani anak-anak selaras dengan alam dan masyarakatnya”.

10. Sedangkan Darnelawati (1994) berpendapat bahwa pendidikan formal adalah

pendidikan di sekolah yang berlangsung secara teratur dan bertingkat mengikuti syarat-

syarat yang jelas dan ketat. Tujuan pendidik adalah untuk memperkaya budi pekerti,

pengetahuan dan untuk menyiapkan seseorang agar mampu dan trampil dalam suatu

bidang pekerjaan tertentu.

2.3 Kedudukan Ilmu Pendidikan

Kedudukan ilmu pendidikan itu berada di tengah-tengah ilmu yang lain. Ilmu

pendidikan ialah suatu llmu pengetahuan yang membahas masalah yamg behubungan

dengan pendidikan, syarat ilmu pendidikan adalah bersifat teoritis, praktis, dan normatif.

Guna mempermudah untuk mengetahui kedudukan ilmu pendidikan, coba kita

perhatikan bagan berikut.

Ilmu pengetahuan

Matematika - Ilmu Berhitung

- Ilmu Aljabar

- Ilmu Ukur

Page 8: Ilmu pendidikan

8

- Ilmu Mekanik

Fisika -Ilmu Alam

- Ilmu Kimia

- Geologi

- Mineralogi

Biologi - Botanim

- Zoologi

- Antropologi

- Etnologi

Social sciences - Ilmu Jiwa

- Ilmu Logika

- Ilmu Ethika

- Ilmu Hukum

- Ilmu Ekonomi

- Ilmu Pendidikan

- Sosiologi

Metafisika - Ontologi

- Antropologi Filsafat

- Cosmologi

- Theodicee

Dari bagan diatas maka kita ketahui bahwa kedudukan ilmu pendidikan terletak di

tengah – tengah ilmu – ilmu yang lain.

2.4 Sifat-sifat Ilmu Pendidikan

Ilmu pendidikan ialah ilmu pengetahuan yang membicarakan masalah – masalah yang

berhubungan dengan pendidikan. Sebagai mana setiap ilmu mempunyai siafatnya masing-

masing begitu juga dengan ilmu pendidikan. Sifat ilmu pendidikan diantaranya :

Teoritis

Page 9: Ilmu pendidikan

9

Praktis

Normatif

2.5 Obyek Ilmu Pendidikan

Adapun obyek dari ilmu pendidikan yaitu :

Anak Didik

Pendidik

Materi Pendidikan

Metodologi Pengajaran

Evaluasi Pengajaran

Alat – Alat Pendidikan

Milieu Atau Lingkungan Sekitar

Dasar Dan Tujuan Pendidikan

2.6 Ilmu bantu ilmu pendidikan

Ilmu bantu yang diperlukan dalam ilmu pendidikan antara lain :

Ilmu – Ilmu Biologi, misal; Embriologi, Anatomi, Fisiologi dan lain sebagainya.

Ilmu jiwa, misal; Ilmu Jiwa Umum, Ilmu Jiwa Perkembangan, Ilmu Jiwa Social.

Ilmu – Ilmu Social, misal; Social, Ekonomi, Hukum, dan lain sebagainya.

2.7 Unsur-unsur Pendidikan

Adapun unsur-unsur pendidikan adalah:

1.Anak didik : pihak yang menjadi obyek utama pendidikan

2. Pendidi : pihak yang menjadi subyek dari pelaksanaan pendidikan

3. Materi : bahan atau pengalaman belajar yang disusun menjadi kurikulum

4. Alat pendidikan : tindakan yang menjdi kelamgsungan mendidik

5. Lingkumgan : keadaan yang berbengaruh terhadap hasil pendidikan

6.Dasar dan landasan pendidikan : landasan yang menjadi fundamental dari segala

kegiatan pendidikan.

Page 10: Ilmu pendidikan

10

Pendidikan adalah suatu usaha sadar yang teratur dan tematis,yang dilakukan

seseorang untuk mempengaruhi agar anak mempunyai siafat dan tabiat yang sesuai dengan

tujan pendidikan .Yang menjadi eksistensi mendidik terletak pada tujuan mendidik, sedang

mengajar eksistensinya terletak pada materinya.Oleh karena itu daapat disimpulkan mendidik

lebih luas dari pda mengajar,dan mengajar merupakan sarana dalam mendidik.

2.8 Mendidik Dan Mengajar

Secara teoritis pengertian mendidik dan mengajar tidaklah sama. Mengajar berarti

menyerahkan atau manyampaikan ilmu pengaetahuan atau keterampilandan lain

sebagainya kepada orang lain, dengan menggunakan cara – cara tertentu sehingga ilmu –

ilmu tersebut bisa menjadi milik orang lain.

Lain halnya mendidik, bahwa mendidik tidak hanya cukup dengan hany memberikan

ilmu pengetahuan ataupun keterampilan, melainkan juga harus ditanamkan pada anak

didik nilai – nilai dan norma – norma susila yang tinggi dan luhur.

Dari pengertian diatas dapat kita ketahui bahwa mendidik lebih luas dari pada

mengajar. Mengajar hanyalah alat atau sarana dalam mendidik .dan mendidik harus

mempunyai tujuan dan nilai – nilai yang tinggi.

2.9 Batas – Batas Kemampuan Pendidikan

Adapun factor – factor yang membatasi kemampuan pendidikan ialah :

Faktor anak didik, Anak didik adalah pihak yang dibantu. Pada dasarnya dalam diri

anak tersebut sudah terdapat potensi-potensi yang kemungkinan dapat

dikembangkan yang mana dalam pengembangannya membutuhkan bantuan

pihak lain.

Faktor pendidik, Pendidik adalah pihak yang memberi bantuan kepada anak didik .

dalam hal ini pendidik memberi bantuan guna mengemabangkan potensi -

potensi yang ada dalm diri anak didik.para pendidik tentunya mempunyai

cara- cara tersendiri guna memberikan bantuan anak dan cara tersebut belum

tentu sesuai dengan anak, inilah yang menjadi penentu pada akhirnya dalam

keberhasilan pendidikan.

Page 11: Ilmu pendidikan

11

Faktor lingkungan, Lingkungan disini dapat berupa benda – benda, orang –orang , dan

lain sebagainya yang ada di sekitar anak didik. Suatu hal disekitar anak dapat

memberi pengaruh langsung terhadap pembentukan dan perkembangan anak.

2.10 Lama Pendidikan Dan Kedewasaan

Yang dimaksud lama pendidikan disini adalah hal yang menyangkut kapan

pendidikan itu dimulai (batas bawah) dan kapan pendidikan itu berakhir (batas atas).

Menurut langeveld batas bawah dari pendidikan itu ialah saat dimana anak mulai

mengakui dan menerima pengaruh atau anjuran yang datang dari orang lain.

Sedangkan batas atas dari pendidikan adalah apabila anak telah mencapai tinggkat

dewasa dalam arti rohaniah. Adapun ciri – cirinya yaitu : adanya sifat kestabilan

(kemantapan), adanya sifat tanggung jawab, adanya sifat kemandirian.

2.11 Macam – Macam Pendidikan

Ditinjau dari segi pelaksanaan pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut:

Pendidikan menurut filsafat atau pandangan hidup

Pendidikan Nasionalis

Pendidikan Kolonialis

Pendidikan Komunis

Pendidikan Liberalis

Pendidikan Islam

Dan lain sebagainya

Menurut segi – segi atau aspek – aspek pendidikan.

Pendidikan Akhlak atau Budi Pekerti

Pendidikan Kecerdasan

Pendidikan Keindahan

Pendidikan Kewarga Negaraan

Pendidikan Jasmani

Dan sebagainya

Menurut tingkatan – tingkatannya

Pendidikan Pra Sekolah

Pendidikan Dasar

Page 12: Ilmu pendidikan

12

Pendidikan Menengah

Pendidikan Tinggi

Pebedaaan menurut umur

Pendidikan Prenatal

Pendidikan Bayi

Pendidikan Anak

Pendidikan Pemudah

Pendidikan Orang Dewasa

Pembedaan menurut tempat pendidikan

Pendidikan Di Rumah

Pendidikan Di Sekolah

Pendidikan Masyarakat

Menurut isi pendidikan

Pendidikan Umum

Pendidikan Kejuruan

Menurut segi pelaksanaan

Pendidikan Formal

Pendidikan Non Formal

Pendidikan Informal

Menurut sifat atau keadaaan anak didik

Pendidikan Biasa

Pendidikan Luar Biasa

2.12 Pendidikan Sebagai Sistem

1. Pengertian Sistem

Beberapa definisi sitem menurut para ahli:

a. Sistem adalah suatu kebulatan keseluruhan yang kompleks atau terorganisir; suatu

himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu

kebulatan/keseluruhan yang kompleks atau utuh. (Tatang M. Amirin, 1992:10)

b. Sistem meruapakan himpunan komponen yang saling berkaitan yang bersama-sama

berfungsi untuk mencapai suatu tujuan. (Tatang Amirin, 1992:10)

c. Sistem merupakan sehimpunan komponen atau subsistem yang terorganisasikan dan

berkaitan sesuai rencana untuk mencapai suatu tujuan tertentu. (Tatang Amirin, 1992:11)

Page 13: Ilmu pendidikan

13

2. Komponen dan Saling Hubungan antara Komponen dalam Sistem Pendidikan.

Pendidikan sebagai sebuah sistem terdiri dari sejumlah komponen. Komponen tersebut

antara lain: raw input (sistem baru), output(tamatan), instrumentalinput(guru, kurikulum),

environmental input(budaya, kependudukan, politik dan keamanan).

3. Hubungan Sistem Pendidikan dengan Sitem Lain dan Perubahan Kedudukan

dari Sistem

Sistem pendidikan dapat dilihat dalam ruang lingkup makro. Sebagai subsistem, bidang

ekonomi, pendidikan,dan politik masing-masing-masing sebagai sistem. Pendidikan formal,

nonformal, dan informal merupakan subsistem dari bidang pendidikan sebagai sistem dan

seterusnya.

4. Pemecahan masalah pendidikan secara sistematik.

a. Cara memandang sistem

Perubahan cara memandang suatu status dari komponen menjadi sitem ataupun

sebaliknya suatu sitem menjadi komponen dari sitem yang lebih besar, tidak lain daripada

perubahan cara memandang ruang lingkup suatu sitem atau dengan kata lain ruang lingkup

suatu permasalahan.

b. Masalah berjenjang

Semua masalah tersebut satu sama lain saling berkaitan dalam hubungan sebab akibat,

alternatif maslah, dan latar belakang masalah.

c. Analisis sitem pendidikan

Penggunaan analisis sistem dalam pendidikan dimaksudkan untuk memaksimalkan

pencapaian tujuan pendidikan dengan cara yang efesien dan efektif. Prinsip utama dari

penggunaan analisis sistem ialah: bahwa kita dipersyaratkan untuk berpikir secra sistmatik,

artinya harus memperhitungkan segenap komponen yang terlibat dalam maslah pendidikan

yang akan dipecahkan.

d. Saling hubungan antarkomponen

Komponen-komponen yang baik menunjang terbentuknya suatu sistem yang baik.

Tetapi komponen yang baik saja belum menjamin tercapainya tujuan sistem secara optimal,

manakala komponen tersebut tidak berhibungan secra fungsional dengan komponen lain.

Page 14: Ilmu pendidikan

14

e. Hubungan sitem dengan suprasistem

Dalam ruang lingkup besar terlihat pula sistem yang satu saling berhubungan dengan

sistem yang lain. Hal ini wajar, oleh karena pada dasarnya setiap sistem itu hanya merupakan

satu aspek dari kehidupan. Sdangkan segenap segi kehidupan itu kita butuhkan, sehingga

semuanya memerlukan pembinaandan pengembangan.

5. Keterkaitan antara pengajaran dan pendidikan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari persoalan pengajaran dan pendidikan adalah:

a. Pengajaran dan pendidikan dapat dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan satu sama

lain. Masing-masing saling mengisis.

b. Pembedaan dilakukan hanya untuk kepentingan analisis agar masing-masing dapat

dipahami lebih baik.

c. Pendidikan modern lebih cenderung mengutamakan pendidikan, sebab pendidikan

membentuk wadah, sedangkan pengajaran mengusahakan isinya. Wadah harus

menetap meskipun isi bervariasi dan berubah.

6. Pendidikan prajabatan (preservice education) dan pendidikan dalam jabatan

(inservice education) sebagai sebuah sistem.

Pendidikan prajabatan berfungsi memberikan bekal secara formal kepada calon pekerja

dalam bidang tertentu dalam periode waktu tertentu. Sedangkan pendidikan dalam jabatan

bermaksud memberikan bekal tambahan kepada oramg-orang yang telah bekerja berupa

penataran, kursus-kursus, dan lain-lain. Dengan kata lain pendidikan prajabatan hanya

memberikan bekal dasar, sedangkan bekal praktis yang siap pakai diberikan oleh pendidikan

dalam jabatan.

7. Pendidikan formal, non-formal, dan informal sebagai sebuah sistem.

Pendidikan formal yang sering disebut pendidikan persekolahan, berupa rangkaian

jenjang pedidikan yang telah baku, misalnya SD,SMP,SMA, dan PT. Pendidikan nonformal

lebih difokuskan pada pemberian keahlian atau skill guna terjun ke masyarakat. Pendidikan

informal adalah suatu fase pendidikan yang berada di samping pendidikan formal dan

nonformal.

Dapat disimpulkan bahwa pendidikan formal, nonformal, dan informal ketiganya

hanya dapat dibedakan tetapi sulit dipisah-pisahkan karena keberhasilan pendidikan dalam

arti terwujudnya keluaran pendidikan yang berupa sumberdaya manusia sangat bergantung

kepada sejauh mana ketiga sub-sistem tersebut berperanan.

Page 15: Ilmu pendidikan

15

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pendidikan adalah Suatu Konsep dasar yang bersifat atu bertujuan mengarahkan

membimbing dan membina dari suatu hal yang tidak diketahui menjadi suatu hal yang

diketahui baik secara umum maupun pribadi. dengan struktur, arahan, sarana dan prasarana

yang telah terencana sehingga mendukung proses pendidikan tersebut dan dapat dihasil kan

suatu serapan materi yang penting. Biasanya hal ini berkaitan dengan landasan dan ketulusan

hati sehingga materi yang disampaikan dapat dipahami secara terbuka.

Jadi Pendidikan itu adalah sesuatu Hal yang dibutuhkan untuk mendapatkan sesuatu

yang akan menguatkan semua indera kita seperti makanan dan minuman, dengan yang lebih

kita butuhkan untuk mencapai peradaban yang tinggi yang merupakan santaan akal dan

rohani.

3.2 Saran

Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia harus di tingkatkan lagi .

Kepada masyarakat agar ikut berpartisifasi dalam memajukan pendidikan di

indonesia.

Kepada pemerintah diharapkan agar dalam pembuatan sistem pendidikan ini

hendaknya melibatkan pihak – pihak yang dapat ikut dalam memajukan pendidikan di

Indonesia.

Daftar Pustaka

Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

http://rinastkip.wordpress.com/2012/11/06/makalah-pengantar-ilmu-pendidikan/

http://gurunyailmu.blogspot.com/2013/02/makalah-pengertian-dan-unsur-unsur.html