Ilmu pendidikan
-
Upload
remboko-nazar -
Category
Education
-
view
138 -
download
0
Transcript of Ilmu pendidikan
MAKALAH
ILMU PENDIDIKAN
Disusun untuk memenuhi tugas dari Mata Kuliah Pengantar Pendidikan
yang dibimbing oleh Dr. Ir. H. Syaad Patmanthara, M.Pd.
Disusun oleh :
Remboko Ainun Nazar (140534601841)
Yuda Risma Wahyudi (140534602083)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
September 2014
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Taufik
dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat
kurang. Oleh kerena itu kami mengharapkan kepada pembaca untuk memberikan masukan
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Malang, September 2014
Penyusun
3
DAFTAR ISI
Halaman Judul .................................................................................................................. 1
Kata Pengantar .................................................................................................................. 2
Daftar Isi ........................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ........................................................................................................... 4
1.2. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 4
1.3. Tujuan ........................................................................................................................ 4
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ilmu Pengetahuan ..................................................................................... 5
2.1.1 Syarat Ilmu Pengetahuan................................................................................ 5
2.1.2 Ilmu Pengetahuan Sebagai Ilmu..................................................................... 6
2.2 Apakah Pendidikan Itu ? ............................................................................................. 6
2.3 Kedudukan Ilmu Pendidikan ....................................................................................... 7
2.4 Sifat-sifat Ilmu Pendidikan ........................................................................................ 8
2.5 Obyek Ilmu Pendidikan ............................................................................................. 9
2.6 Ilmu bantu ilmu pendidikan ....................................................................................... 9
2.7 Unsur-unsur Pendidikan.............................................................................................. 9
2.8 Mendidik Dan Mengajar ............................................................................................. 10
2.9 Batas – Batas Kemampuan Pendidikan ...................................................................... 10
2.10 Lama Pendidikan Dan Kedewasaan......................................................................... 11
2.11 Macam – Macam Pendidikan .................................................................................... 11
2.12 Pendidikan Sebagai Sistem ....................................................................................... ̀ 12
BAB III : PENUTUP ........................................................................................................ 15
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................. 15
Daftar Pustaka ................................................................................................................... 15
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pendidikan merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai pihak
khususnya keluarga, sekolah dan masyarakat. Pendidikan jugamerupakan salah satu kunci
kesuksesan dengan pendidikan kualitas hidup rakyat itu dpat di lihat. Perekonomian
Indonesia semakin tak menentu, Krisis multi dimensional yang terus membelenggu
negara kita tak kunjung ada ujungnya,belum nampak adanya tanda-tanda Bangsa kita
akan terbebas dari krisis multidimensional ini. Kehidupan masyarakat semakin menderita.
Segala jenis kebutuhan sudah tak terjangkau lagi oleh masyarakat miskin. Kelaparan
terjadi di banyak tempat di Indonesia, masalah kesehatan, pendidikan juga merupakan
masalah bangsa ynag belum dapat ditemukan solusinya. Biaya untuk kesehatan dan
pendidikan semakin mahal. Untuk mejadikan Negara kita sebagai Negara yang maju,
berhasil dibutuhkan generasi penerus yang sehat dan berwawasan luas.
1.2 Rumusan Masalah
2. Apa yang dimaksud dengan pendidikan?
3. Apa hubungan ilmu pendidikan dengan ilmu pengetahuan?
4. Apa saja sifat-sifat ilmu pendidikan?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian pendidikan.
2. Mengetahui hubungan ilmu pendidikan dengan ilmu pengetahuan.
3. Mengetahui sifat-sifat ilmu pendidikan.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan adalah suatu uraian yang sistematis dan metodis tentang suatu hal
atau masalah.Setelah melihat pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa syarat ilmu
pengetahuan sebagai berikut:
Ilmu pengetahuan harus ada obyeknya. Adapun obyek ilmu pengetahuan adalah obyek
material dan formal. Obyek matrial adalah bahan yang menjadi sasaran suatu ilmu
pengetahuan sedangkan obyek formal adalah sudut pembahasan suatu ilmu pengetahuan,
misal: ilmu jiwa dan ilmu manusia yang kwdua macam ilmu pengetahuan itu mempunyai
obek material sama (manusia), akan tetapi obyek formalnya berbeda. Oleh karena itu
obyek material ilmu pengetahuan dapat sama sedang obyek formalnya berbeda.
Ilmu pengetahuan harus metodis : ilmu pengetahuan dalam mengdakan pembahasan serta
penyelidikan untuk suatu ilnmi pengetahuan harus menggunakan metode yang ilmiah.
Ilmu pengetahuan harus sistematis.
Harus mempunyai dinamika : ilmi pengetajhuan harus tumbuh dan berkembang untuk
mepunyai kesempuranaan.
Harus praktis : ilmi pengetahuan harus berguna dan dipraktekkan dalam kehidupan
sehari-hari.
Harus diabadikan untuk kesejahteraan manusia.
2.1.1 Syarat Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan adalah uraian yang sistematis, metodis tentang suatu masalah.
Suatu ilmu pengetahuan harus mamanuhi tiga persyaratan pokok dan beberapa
persysaratan tambahan. Diantaranya:
Persyaratan pokok
Suatu ilmu harus mempunyai obyek tertentu
Suatu ilmu pengetahuan harus menggunakan metode – metode yang sesuai
Suatu ilmu pengetahuan harus menggunakan sistematika tertentu
Persyaratan tambahan
Suatu ilmu pengetahuan harus mempunyai dinamika
6
Suatu ilmu pengetahuan harus praktis
Suatu ilmu pengetahuan harus diabdikan untu kesejahteraan umat manusia
2.1.2 Ilmu Pengetahuan Sebagai Ilmu
Setelah kita tahu apa yang menjadi persyaratan suatu ilmu pengetahuan . tentunya
kita mengetahui bahwa ilmu pendidikan telah memenuhi persyaratan – persyaratan
tersebut.
Ilmu pendidikan mempunyai obyek , metode, dan systematika . tidak hanya itu ilmu
pendidikan juga telah memenuhi persyaratan tambahan lainnya. Misal, praktis , dinamika
dan tentunya diabdikan untuk kesejahteraan umat manusia.
2.2 Apakah Pendidikan Itu ?
Sebelum Kami Memulai Makalah Ini Mari kita simak Pengertian Pendidikan Menurut
Para Ahli Agar Kita Dapat Mengetahui Dan Mengerti Pendidikan
Adapun Pengertian Pendidikan Menurut Beberapa Ahli Sebagai Berikut :
1. Plato (filosof Yunani yang hidup dari tahun 429 SM-346 M) mengatakan bahwa :
“Pendidikan itu ialah membantu perkembangan masing-masing dari jasmani dan akal
dengan sesuatu yang memungkinkan tercapainya kesemurnaan.”
2. Aristoteles (filosof terbesar Yunani, guru Iskandar Makedoni, yang dilahirkan pada
tahun 384 SM-322 SM) mengatakan bahwa : “Pendidikan itu ialah menyiapkan akal
untuk pengajaran”.
3. Ibnu Muqaffa (salah seorang tokoh bangsa Arab yang hidup tahun 106 H- 143 H,
pengarang Kitab Kalilah dan Daminah) mengatakan bahwa : “Pendidikan itu ialah yang
kita butuhkan untuk mendapatkan sesuatu yang akan menguatkan semua indera kita
seperti makanan dan minuman, dengan yang lebih kita butuhkan untuk mencapai
peradaban yang tinggi yang merupakan santaan akal dan rohani.”
4. Rousseau (filosof Prancis, 1712-1778 M) mengatakan bahwa : “Pendidikan ialah
pembekalan diri kita dengan sesuatu yang belum ada pada kita sewaktu masa kanak-
kanak, akan tetapi kita membutuhkannya di waktu dewasa”.
5. James Mill (filosof Inggris, 1773-1836) mengatakan bahwa : “Pendidikan itu harus
menjadikan seseorang cakap, agar dia menjadi orang yang senantiasa berusaha
mencapai kebahagiaan untuk dirinya terutama dan untuk orang lain selainnya.”
7
6. John Dewey (filosof Chicago, 1859 M - 1952 M) mengatakan bahwa : " Pendidikan
adalah membentuk manusia baru melalui perantaraan karakter dan fitrah, serta dengan
mencontoh peninggalan - peninggalan budaya lama masyarakat manusia."
7. Jean-Jacques Rousseau (filosof swiss 1712-1778) menurutnya : “Pendidikan adalah
memberi kita perbekalan yang tidak ada pada masa anak-anak, tetapi kita
membutuhkannya di waktu dewasa.”
8. Langeveld adalah seorang ahli pendidikan bangsa Belanda Ahli ini merumuskan
pengertian pendidikan sebagai berikut : “Pendidikan adalah bimbingan atau
pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk
mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup cakap melaksanakan tugas
hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain”
9. Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, 1889 - 1959)
merumuskan pengertian pendidikan sebagai berikut : “Pendidikan umumnya berarti
daya upaya untuk memajukan budi pekerti ( karakter, kekuatan bathin), pikiran
(intellect) dan jasmani anak-anak selaras dengan alam dan masyarakatnya”.
10. Sedangkan Darnelawati (1994) berpendapat bahwa pendidikan formal adalah
pendidikan di sekolah yang berlangsung secara teratur dan bertingkat mengikuti syarat-
syarat yang jelas dan ketat. Tujuan pendidik adalah untuk memperkaya budi pekerti,
pengetahuan dan untuk menyiapkan seseorang agar mampu dan trampil dalam suatu
bidang pekerjaan tertentu.
2.3 Kedudukan Ilmu Pendidikan
Kedudukan ilmu pendidikan itu berada di tengah-tengah ilmu yang lain. Ilmu
pendidikan ialah suatu llmu pengetahuan yang membahas masalah yamg behubungan
dengan pendidikan, syarat ilmu pendidikan adalah bersifat teoritis, praktis, dan normatif.
Guna mempermudah untuk mengetahui kedudukan ilmu pendidikan, coba kita
perhatikan bagan berikut.
Ilmu pengetahuan
Matematika - Ilmu Berhitung
- Ilmu Aljabar
- Ilmu Ukur
8
- Ilmu Mekanik
Fisika -Ilmu Alam
- Ilmu Kimia
- Geologi
- Mineralogi
Biologi - Botanim
- Zoologi
- Antropologi
- Etnologi
Social sciences - Ilmu Jiwa
- Ilmu Logika
- Ilmu Ethika
- Ilmu Hukum
- Ilmu Ekonomi
- Ilmu Pendidikan
- Sosiologi
Metafisika - Ontologi
- Antropologi Filsafat
- Cosmologi
- Theodicee
Dari bagan diatas maka kita ketahui bahwa kedudukan ilmu pendidikan terletak di
tengah – tengah ilmu – ilmu yang lain.
2.4 Sifat-sifat Ilmu Pendidikan
Ilmu pendidikan ialah ilmu pengetahuan yang membicarakan masalah – masalah yang
berhubungan dengan pendidikan. Sebagai mana setiap ilmu mempunyai siafatnya masing-
masing begitu juga dengan ilmu pendidikan. Sifat ilmu pendidikan diantaranya :
Teoritis
9
Praktis
Normatif
2.5 Obyek Ilmu Pendidikan
Adapun obyek dari ilmu pendidikan yaitu :
Anak Didik
Pendidik
Materi Pendidikan
Metodologi Pengajaran
Evaluasi Pengajaran
Alat – Alat Pendidikan
Milieu Atau Lingkungan Sekitar
Dasar Dan Tujuan Pendidikan
2.6 Ilmu bantu ilmu pendidikan
Ilmu bantu yang diperlukan dalam ilmu pendidikan antara lain :
Ilmu – Ilmu Biologi, misal; Embriologi, Anatomi, Fisiologi dan lain sebagainya.
Ilmu jiwa, misal; Ilmu Jiwa Umum, Ilmu Jiwa Perkembangan, Ilmu Jiwa Social.
Ilmu – Ilmu Social, misal; Social, Ekonomi, Hukum, dan lain sebagainya.
2.7 Unsur-unsur Pendidikan
Adapun unsur-unsur pendidikan adalah:
1.Anak didik : pihak yang menjadi obyek utama pendidikan
2. Pendidi : pihak yang menjadi subyek dari pelaksanaan pendidikan
3. Materi : bahan atau pengalaman belajar yang disusun menjadi kurikulum
4. Alat pendidikan : tindakan yang menjdi kelamgsungan mendidik
5. Lingkumgan : keadaan yang berbengaruh terhadap hasil pendidikan
6.Dasar dan landasan pendidikan : landasan yang menjadi fundamental dari segala
kegiatan pendidikan.
10
Pendidikan adalah suatu usaha sadar yang teratur dan tematis,yang dilakukan
seseorang untuk mempengaruhi agar anak mempunyai siafat dan tabiat yang sesuai dengan
tujan pendidikan .Yang menjadi eksistensi mendidik terletak pada tujuan mendidik, sedang
mengajar eksistensinya terletak pada materinya.Oleh karena itu daapat disimpulkan mendidik
lebih luas dari pda mengajar,dan mengajar merupakan sarana dalam mendidik.
2.8 Mendidik Dan Mengajar
Secara teoritis pengertian mendidik dan mengajar tidaklah sama. Mengajar berarti
menyerahkan atau manyampaikan ilmu pengaetahuan atau keterampilandan lain
sebagainya kepada orang lain, dengan menggunakan cara – cara tertentu sehingga ilmu –
ilmu tersebut bisa menjadi milik orang lain.
Lain halnya mendidik, bahwa mendidik tidak hanya cukup dengan hany memberikan
ilmu pengetahuan ataupun keterampilan, melainkan juga harus ditanamkan pada anak
didik nilai – nilai dan norma – norma susila yang tinggi dan luhur.
Dari pengertian diatas dapat kita ketahui bahwa mendidik lebih luas dari pada
mengajar. Mengajar hanyalah alat atau sarana dalam mendidik .dan mendidik harus
mempunyai tujuan dan nilai – nilai yang tinggi.
2.9 Batas – Batas Kemampuan Pendidikan
Adapun factor – factor yang membatasi kemampuan pendidikan ialah :
Faktor anak didik, Anak didik adalah pihak yang dibantu. Pada dasarnya dalam diri
anak tersebut sudah terdapat potensi-potensi yang kemungkinan dapat
dikembangkan yang mana dalam pengembangannya membutuhkan bantuan
pihak lain.
Faktor pendidik, Pendidik adalah pihak yang memberi bantuan kepada anak didik .
dalam hal ini pendidik memberi bantuan guna mengemabangkan potensi -
potensi yang ada dalm diri anak didik.para pendidik tentunya mempunyai
cara- cara tersendiri guna memberikan bantuan anak dan cara tersebut belum
tentu sesuai dengan anak, inilah yang menjadi penentu pada akhirnya dalam
keberhasilan pendidikan.
11
Faktor lingkungan, Lingkungan disini dapat berupa benda – benda, orang –orang , dan
lain sebagainya yang ada di sekitar anak didik. Suatu hal disekitar anak dapat
memberi pengaruh langsung terhadap pembentukan dan perkembangan anak.
2.10 Lama Pendidikan Dan Kedewasaan
Yang dimaksud lama pendidikan disini adalah hal yang menyangkut kapan
pendidikan itu dimulai (batas bawah) dan kapan pendidikan itu berakhir (batas atas).
Menurut langeveld batas bawah dari pendidikan itu ialah saat dimana anak mulai
mengakui dan menerima pengaruh atau anjuran yang datang dari orang lain.
Sedangkan batas atas dari pendidikan adalah apabila anak telah mencapai tinggkat
dewasa dalam arti rohaniah. Adapun ciri – cirinya yaitu : adanya sifat kestabilan
(kemantapan), adanya sifat tanggung jawab, adanya sifat kemandirian.
2.11 Macam – Macam Pendidikan
Ditinjau dari segi pelaksanaan pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut:
Pendidikan menurut filsafat atau pandangan hidup
Pendidikan Nasionalis
Pendidikan Kolonialis
Pendidikan Komunis
Pendidikan Liberalis
Pendidikan Islam
Dan lain sebagainya
Menurut segi – segi atau aspek – aspek pendidikan.
Pendidikan Akhlak atau Budi Pekerti
Pendidikan Kecerdasan
Pendidikan Keindahan
Pendidikan Kewarga Negaraan
Pendidikan Jasmani
Dan sebagainya
Menurut tingkatan – tingkatannya
Pendidikan Pra Sekolah
Pendidikan Dasar
12
Pendidikan Menengah
Pendidikan Tinggi
Pebedaaan menurut umur
Pendidikan Prenatal
Pendidikan Bayi
Pendidikan Anak
Pendidikan Pemudah
Pendidikan Orang Dewasa
Pembedaan menurut tempat pendidikan
Pendidikan Di Rumah
Pendidikan Di Sekolah
Pendidikan Masyarakat
Menurut isi pendidikan
Pendidikan Umum
Pendidikan Kejuruan
Menurut segi pelaksanaan
Pendidikan Formal
Pendidikan Non Formal
Pendidikan Informal
Menurut sifat atau keadaaan anak didik
Pendidikan Biasa
Pendidikan Luar Biasa
2.12 Pendidikan Sebagai Sistem
1. Pengertian Sistem
Beberapa definisi sitem menurut para ahli:
a. Sistem adalah suatu kebulatan keseluruhan yang kompleks atau terorganisir; suatu
himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu
kebulatan/keseluruhan yang kompleks atau utuh. (Tatang M. Amirin, 1992:10)
b. Sistem meruapakan himpunan komponen yang saling berkaitan yang bersama-sama
berfungsi untuk mencapai suatu tujuan. (Tatang Amirin, 1992:10)
c. Sistem merupakan sehimpunan komponen atau subsistem yang terorganisasikan dan
berkaitan sesuai rencana untuk mencapai suatu tujuan tertentu. (Tatang Amirin, 1992:11)
13
2. Komponen dan Saling Hubungan antara Komponen dalam Sistem Pendidikan.
Pendidikan sebagai sebuah sistem terdiri dari sejumlah komponen. Komponen tersebut
antara lain: raw input (sistem baru), output(tamatan), instrumentalinput(guru, kurikulum),
environmental input(budaya, kependudukan, politik dan keamanan).
3. Hubungan Sistem Pendidikan dengan Sitem Lain dan Perubahan Kedudukan
dari Sistem
Sistem pendidikan dapat dilihat dalam ruang lingkup makro. Sebagai subsistem, bidang
ekonomi, pendidikan,dan politik masing-masing-masing sebagai sistem. Pendidikan formal,
nonformal, dan informal merupakan subsistem dari bidang pendidikan sebagai sistem dan
seterusnya.
4. Pemecahan masalah pendidikan secara sistematik.
a. Cara memandang sistem
Perubahan cara memandang suatu status dari komponen menjadi sitem ataupun
sebaliknya suatu sitem menjadi komponen dari sitem yang lebih besar, tidak lain daripada
perubahan cara memandang ruang lingkup suatu sitem atau dengan kata lain ruang lingkup
suatu permasalahan.
b. Masalah berjenjang
Semua masalah tersebut satu sama lain saling berkaitan dalam hubungan sebab akibat,
alternatif maslah, dan latar belakang masalah.
c. Analisis sitem pendidikan
Penggunaan analisis sistem dalam pendidikan dimaksudkan untuk memaksimalkan
pencapaian tujuan pendidikan dengan cara yang efesien dan efektif. Prinsip utama dari
penggunaan analisis sistem ialah: bahwa kita dipersyaratkan untuk berpikir secra sistmatik,
artinya harus memperhitungkan segenap komponen yang terlibat dalam maslah pendidikan
yang akan dipecahkan.
d. Saling hubungan antarkomponen
Komponen-komponen yang baik menunjang terbentuknya suatu sistem yang baik.
Tetapi komponen yang baik saja belum menjamin tercapainya tujuan sistem secara optimal,
manakala komponen tersebut tidak berhibungan secra fungsional dengan komponen lain.
14
e. Hubungan sitem dengan suprasistem
Dalam ruang lingkup besar terlihat pula sistem yang satu saling berhubungan dengan
sistem yang lain. Hal ini wajar, oleh karena pada dasarnya setiap sistem itu hanya merupakan
satu aspek dari kehidupan. Sdangkan segenap segi kehidupan itu kita butuhkan, sehingga
semuanya memerlukan pembinaandan pengembangan.
5. Keterkaitan antara pengajaran dan pendidikan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari persoalan pengajaran dan pendidikan adalah:
a. Pengajaran dan pendidikan dapat dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan satu sama
lain. Masing-masing saling mengisis.
b. Pembedaan dilakukan hanya untuk kepentingan analisis agar masing-masing dapat
dipahami lebih baik.
c. Pendidikan modern lebih cenderung mengutamakan pendidikan, sebab pendidikan
membentuk wadah, sedangkan pengajaran mengusahakan isinya. Wadah harus
menetap meskipun isi bervariasi dan berubah.
6. Pendidikan prajabatan (preservice education) dan pendidikan dalam jabatan
(inservice education) sebagai sebuah sistem.
Pendidikan prajabatan berfungsi memberikan bekal secara formal kepada calon pekerja
dalam bidang tertentu dalam periode waktu tertentu. Sedangkan pendidikan dalam jabatan
bermaksud memberikan bekal tambahan kepada oramg-orang yang telah bekerja berupa
penataran, kursus-kursus, dan lain-lain. Dengan kata lain pendidikan prajabatan hanya
memberikan bekal dasar, sedangkan bekal praktis yang siap pakai diberikan oleh pendidikan
dalam jabatan.
7. Pendidikan formal, non-formal, dan informal sebagai sebuah sistem.
Pendidikan formal yang sering disebut pendidikan persekolahan, berupa rangkaian
jenjang pedidikan yang telah baku, misalnya SD,SMP,SMA, dan PT. Pendidikan nonformal
lebih difokuskan pada pemberian keahlian atau skill guna terjun ke masyarakat. Pendidikan
informal adalah suatu fase pendidikan yang berada di samping pendidikan formal dan
nonformal.
Dapat disimpulkan bahwa pendidikan formal, nonformal, dan informal ketiganya
hanya dapat dibedakan tetapi sulit dipisah-pisahkan karena keberhasilan pendidikan dalam
arti terwujudnya keluaran pendidikan yang berupa sumberdaya manusia sangat bergantung
kepada sejauh mana ketiga sub-sistem tersebut berperanan.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendidikan adalah Suatu Konsep dasar yang bersifat atu bertujuan mengarahkan
membimbing dan membina dari suatu hal yang tidak diketahui menjadi suatu hal yang
diketahui baik secara umum maupun pribadi. dengan struktur, arahan, sarana dan prasarana
yang telah terencana sehingga mendukung proses pendidikan tersebut dan dapat dihasil kan
suatu serapan materi yang penting. Biasanya hal ini berkaitan dengan landasan dan ketulusan
hati sehingga materi yang disampaikan dapat dipahami secara terbuka.
Jadi Pendidikan itu adalah sesuatu Hal yang dibutuhkan untuk mendapatkan sesuatu
yang akan menguatkan semua indera kita seperti makanan dan minuman, dengan yang lebih
kita butuhkan untuk mencapai peradaban yang tinggi yang merupakan santaan akal dan
rohani.
3.2 Saran
Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia harus di tingkatkan lagi .
Kepada masyarakat agar ikut berpartisifasi dalam memajukan pendidikan di
indonesia.
Kepada pemerintah diharapkan agar dalam pembuatan sistem pendidikan ini
hendaknya melibatkan pihak – pihak yang dapat ikut dalam memajukan pendidikan di
Indonesia.
Daftar Pustaka
Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
http://rinastkip.wordpress.com/2012/11/06/makalah-pengantar-ilmu-pendidikan/
http://gurunyailmu.blogspot.com/2013/02/makalah-pengertian-dan-unsur-unsur.html