Ilmu keperawatan dasar iii
-
Upload
stikes-graha-medika -
Category
Education
-
view
398 -
download
7
Transcript of Ilmu keperawatan dasar iii
Oleh : Ns. Nur Indah Sari Zeen, S.Kep
Proses Keperawatan
Definisi …..Keperawatan adalah Ilmu dan kiat yang berkaitan dengan masalah-masalah fisik, psikologis, sosiologis, budaya, dan spiritual individu (Doengoes,2000)Keperawatan adalah Diagnosis dan penanganan respon manusia terhadap sehat dan sakit (American Nurses Association/ANA)
Proses keperawatan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktik keperawatan. Hal ini disebut sebagai problem-solving yang memerlukan ilmu, teknik, dan keterampilan interpersonal dan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan klien dan keluarga.
Tahap Proses Keperawatan 1. Pengkajian Keperawatan2. Konsep dan Proses Klasifikasi
Keperawatan3. Analisa data4. Diagnosa Keperawatan5. Intervensi Keperawatan6. Implementasi Keperawatan7. Evaluasi Keperawatan8. Dokumentasi Asuhan Keperawatan
Contoh Problem solving
Mahasiswa X merayakan hasil ujian semester dengan acara
makan malam dgn makanan yg sgt pedas. Si X terbangun
pada malam hari dgn sensasi terbakar di dada bagian tengah
(ulu hati). Si X masih muda, sehat dan tidak ada gejala lain
(Pengkajian). Si X memperkirakan nyeri tsb akibat dari
makanan pedas yang dimakan (identifikasi
masalah/diagnosa).
Kemudian Si X menentukan bahwa dia perlu
untuk menghilangkan ketidaknyamanan tsb
sebelum kembali tidur (Perencanaan). Si X
kemudian minum antasida cair (Implementasi).
Dalam beberapa menit si X merasakan bahwa
sensasi terbakar tsb hilang dan Si X kembali ke
tempat tidur tanpa keluhan lagi (Evaluasi).
Cont’
Proses Keperawatan
Classification data
Assesment
Evaluation
Intervention
Implementation
Diagnosis
Don’t Forget the Documentation !!
Keyakinan Filosofis Dasar dalam KeperawatanAda bbrp keyakinan filosofis dasar yang essensial untuk praktik keperawatan dan perlu diingat ketika menggunakan proses keperawatan: Pasien adalah manusia yang mempunyai harkat
dan martabat Ada kebutuhan dasar yang harus dipenuhi Bila kebutuhan tidak terpenuhi, muncul masalah-
masalah yang memerlukan intervensi oleh orang lain sampai individu tsb dapat melanjutkan kembali tanggung jawab atas dirinya sendiri.
Pasien mempunyai hak untuk memperoleh perawatan kesehatan dan asuhan keperawatan yang berkualitas yang diberikan dengan perhatian, kasih sayang, dan kompetensi dengan fokus pada kesehatan dan pencegahan.
Hubungan perawat –pasien yang terapiutik adalah penting dalam proses ini.
Cont’
Standar Praktek Keperawatan Profesional Standar praktek keperawatan profesional mrpkn
pedoman bagi perawat di Indonesia dlm melaksanakan asuhan keperawatan melalui pendekatan proses keperawatan.
Standar praktek tsb dilaksanakan oleh perawat generalis, maupun spesialis di seluruh tatanan pelayanan kesehatan di rumah sakit, puskesmas maupun tatanan pelayanan kesehatan lain di masy.
Standar IPengkajian Keperawatan
Pendekatan pengkajian fisik dapat menggunakan :
1. Head-to-toe (dari kepala s.d kaki)2. ROS (Review of System)3. Pola fungsi kesehatan (Gordon, 1982)
A.Pengkajian keperawatanPengkajian adalah pemikiran dasar dari proses keperawatan yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang klien, agar dapat mengidentifikasi, mengenali masalah-masalah, kebutuhan kesehatan dan keperawatan klien, baik fisik, mental, sosial dan lingkungan. (Effendy, 1995).
Cont’Tujuan pengkajian adalah mengumpulkan, mengorganisasi, dan mendokumentasikan data yang menjelaskan respon klien yang mempengaruhi pola kesehatannya.Pengkajian yang sistematis dalam keperawatan dibagi dalam empat tahap kegiatan, yang meliputi ; pengumpulan data, analisis data, sistematika data dan penentuan masalah. Adapula yang menambahkannya dengan kegiatan dokumentasi data.
• Data fokus keperawatan adalah data tentang perubahan-perubahan atau respon klien terhadap kesehatan dan masalah kesehatannya, serta hal-hal yang mencakup tindakan yang dilaksanakan kepada klien.
• Pengkajian fokus adalah suatu pemilihan data spesifik yg ditentukan oleh perawat, klien dan keluarga berdasarkan keadaan klien.
B.Konsep dan proses klasifikasi data
Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah pengumpulan informasi tentang klien yang dilakukan secara sistematis untuk menentuan masalah-masalah, serta kebutuhan-kebutuhan keperawatan dan kesehatan klien.
Pengumpulan data dimulai sejak klien masuk ke rumah sakit (initial assessment), selama klien dirawat secara terus-menerus (ongoing assessment), serta pengkajian ulang untuk menambah / melengkapi data (re-assessment).
Apa tujuan pengumpulan data ??? 1. Memperoleh informasi tentang
keadaan kesehatan klien2. Untuk menentukan masalah
keperawatan dan kesehatan klien3. Untuk menilai keadaan kesehatan
klien4. Untuk membuat keputusan yang
tepat dalam menentukan langah-langkah beriutnya.
Karakteristik Data 1. LengkapSeluruh data diperlukan untuk mengidentifikasi masalah keperawatan klien. Data yang terkumpul harus lengkap guna membantu mengatasi masalah klien yang adekuat. Misalnya klien tidak mau makan — kaji secara mendalam kenapa klien tidak mau makan.
Cont’2. Akurat dan nyataUntuk menghindari kesalahan, maka perawat harus berfikir secara akurat dan nyata untuk membuktikan benar-tidaknya apa yang telah didengar, dilihat, diamati dan diukur melalui pemeriksaan ada tidaknya validasi terhadap semua data yang sekiranya meragukan. Perawat tidak boleh langsung membuat kesimpulan tentang suatu kondisi klien.3. RelevanPencatatan data yang komprehensif biasanya memerlukan banyak sekali data yang harus dikumpulkan, sehingga menyita waktu perawat untuk mengidentifikasi.
Sumber Data …
1. Sumber data Primer ....
2. Sumber data Sekunder ....
3. Sumber data lainnya ....
Jenis Data
1. Data ObjektifMerupakan data yang diperoleh melalui suatu pengukuran dan pemeriksaan dengan menggunakan standart yang diakui (berlaku), seperti : warna kulit, tanda-tanda vital, tingkat kesadaran, dll. Data-data tersebut diperoleh melalui `senses` : Sight, smell, hearing, touch dan taste.2. Data SubjektifMerupakan data yang diperoleh dari keluhan-keluhan yang disampaikan oleh klien, misalnya rasa nyeri, pusing, mual, ketakutan, kecemasan, ketidaktahuan, dll.
Metode Pengumpulan Data
1.Wawancara 2.Observasi3.Pemeriksaan Fisik
Macam – macam wawancaraAuto anamnese : wawancara dengan klien langsungAllo anamnese : wawancara dengan keluarga / orang terdekat.
Hal hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan wawancara dengan pasien….
Menerima keberadaan klien sebagaimana adanya Memberikan kesempatan kepada klien untuk
menyampaikan keluhan-keluhannya / pendapatnya secara bebas
Dalam melakukan wawancara harus dapat menjamin rasa aman dannyaman bagi klien
Perawat harus bersikap tenang, sopan dan penuh perhatian
Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti Tidak bersifat menggurui7. Memperhatikan pesan
yang disampaikan Mengurangi hambatan-hambatan Posisi duduk yang sesuai (berhadapan, jarak
tepat/sesuai, cara duduk) Menghindari adanya interupsi Mendengarkan penuh dengan perasaan Memberikan kesempatan istirahat kepada klien
Ovservasi Observasi adalah mengamati perilaku dan keadaan klien untuk memperoleh data tentang masalah kesehatan dan keperawatan klien. Observasi dilakukan dengan menggunakan penglihatan dan alat indra lainnya, melalui rabaan, sentuhan dan pendengaran. Tujuan dari observasi adalah mengumpulkan data tentang masalah yang dihadapi klien melalui kepekaan alat panca indra.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam observasi1. Tidak selalu pemeriksaan yang akan kita lakukan
dijelaskan secara terinci kepada klien karena terkadang hal ini dapat meningkatkan kecemasan klien atau mengaburkan data Misalnya : `Pak, saya akan menghitung nafas bapak dalam satu menit` —- kemungkinan besar data yang diperoleh menjadi tidak valid, karena kemungkinan klien akan berusaha untuk mengatur nafasnya.
2. Menyangkut aspek fisik, mental, sosial dan spiritual klien3. Hasilnya dicatat dalam catatan keperawatan,
sehingga dapat dibaca dan dimengerti oleh perawat yang lain.
Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik adalah melakukan pemeriksaan fisik klien untuk menentukan masalah kesehatan klien. Pemeriksaan fisik dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya adalah
Jenis- jenis Pemeriksaan Fisik
inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Contoh Format pengkajian keperawatan ….Nama Mahasiswa : NIM:
Ruangan : ………….. Tanggal pengkajian :...............Kamar : ………….. Waktu pengkajian :…………..Tanggal Masuk RS : ………….. Auto anamnesa : Allo Anamnesa :I. IDENTIFIKASIA. KLIEN Nama Initial : ………………………………………………………………Tempat/tgl. Lahir (Umur) : ………………………………………………………………Jenis Kelamin : ………………………………………………………………Status Perkawinan : ………………………………………………………………Jumlah Anak : ………………………………………………………………Agama/Suku : ………………………………………………………………Warga Negara : Indonesia AsingBahasa yang digunakan : Indonesia Asing Daerah
B. PENANGGUNG JAWAB Nama : ………………………………………………………………Alamat : ………………………………………………………………Hubungan dengan klien: ………………………………………………………………
II. DATA MEDIKA. Dikirim Oleh : UGD Dokter PraktekB. Diagnosa Medik : Saat Masuk :
Saat Pengkajian :
III. KEADAAN UMUMC. Keadaan Sakit : Klien nampak sakit
ringan/sedang/berat/tidak tampak sakit. Alasan : Tak bereaksi/ baring lemah/ duduk/ aktif
gelisah/ posisi tubuh …………………………….. /pucat/ Cyanosis/ Sesak nafas/ penggunaan alat medik …………………………………………………………… lain lain : ………………………………………………………………………………..
B. TANDA-TANDA VITAL :1. Kesadaran :
Kualitatif : Compos mentis Somnolens Apatis Soporocomatous Coma• Kuantitatif : Skala Coma Glasgow : - Respon Motorik : ………… - Respon Bicara :
……….. - Respon Membuka Mata :
……….. + Jumlah : ..
………
Kesimpulan : ……………………………………………………….Flapping Tremor/asterixis : positif negatif
2. Tekanan darah : ……………. mmHg MAP : ……………. mmHg Kesimpulan :
…………………………………………………………………..
3. Suhu : ……. °C Oral Axillar Rectal 4. Nadi : …..... x/menit5. Pernafasan : Frekuensi ……… x/menit
PENGUKURAN1. Lingkar lengan atas : …………… cm 2. Lipat Kulit Triceps : …………… cm3. Tingi Badan : .…………… cm4. Berat Badan : .…………… cm
Indeks Masa Tubuh (IMT) : ………. Kg/m2
Kesimpulan : .……………………………………………………………………
Catatan : ……………………………………………………………………
GENOGRAM
Genogram79
52 47 42 3
8 50 3842
27 1822
Keterangan :
: Female : Die : Live 1 house : Male : Client
I
II
III
Pengkajian Pola Fungsi Kesehatan (Gordon 1982 cited in Asih, 1994)
1. Kajian Persepsi kesehatan - Pemeliharaan kesehatan2. Kajian Nutrisi Metabolik3. Kajian pola Eliminasi4. Kajian pola aktivitas dan latihan5. Kajian pola tidur dan istirahat6. Kajian pola Persepsi kongnitif7. Kajian pola persepsi dan konsep diri8. Kajian pola peran dan hubungan dengan sesama9. Kajian pola reoroduksi-seksualitas10. Kajian mekanisme koping dan toleransi terhadap stres11. Kajian pola sistem nilai kepercayaan
Standar II Analisa Data
Analisis data merupakan kemampuan kognitif dalam pengembangan daya berfikir dan penalaran yang dipengaruhi oleh latar belakang ilmu dan pengetahuan, pengalaman, dan pengertian keperawatan. Dalam melakukan analisis data, diperlukan kemampuan mengkaitkan data dan menghubungkan data tersebut dengan konsep, teori dan prinsip yang relevan untuk membuat kesimpulan dalam menentukan masalah kesehatan dan keperawatan klien.
Dasar analisis :1. Anatomi – fisiologi2. Patofisiologi penyakit3. Mikrobiologi – parasitologi4. Farmakologi5. Ilmu perilaku6. konsep-konsep (manusia, sehat-sakit, keperawatan, dll)7. Tindakan dan prosedur keperawatan8. Teori-teori keperawatan.
Pedoman analisis data :1. Menyusun kategorisasi data secara sistematis dan logis
2. Identifikasi kesenjangan data
3. Menentukan pola alternatif pemecahan masalah
4. Menerapkan teori, model, kerangka kerja, norma dan standart, dibandingkan dengan data senjang
5. Identifikasi kemampuan dan keadaan yang menunjang asuhan keperawatan klien
6. Membuat hubungan sebab akibat antara data dengan masalah yang timbul.
Prioritas masalah Apabila masalah talah diidentifikasi, maka disusun daftar masalah yang ditemukan, kemudian diprioritaskan. Hal ini dilakukan karena tidak mungkin semua masalah diatasi bersama-sama sekaligus. Jadi diputuskan masalah mana yang yang dapat diatasi terlebih dahulu. Dalam memprioritaskan kebutuhan klien, hirarki Maslow menjadi rujukan perawat dalam menentukan pemenuhan kebutuhan klien. Kebutuhan fisiologi menjadi kebutuhan utama manusia, kemudian diikuti oleh kebutuhan-kebutuhan psikososial seperti : aman-nyaman, pengetahuan, cinta-memiliki, harga diri dan aktualisasi diri.
Contoh
Data Etiologi problem
Ds :1. Tn. “S”
mengatakan kalau daerah ulu hatinya terasa panas dan terbakar
2. Tn.“S” mengatakan kalau nyerinya hilang timbul jika perutnya di tekan.
DO :3. Dx Medis Tn. S ad
Gastritis4. Skala nyeri PQRST
7 dari skala (0-10)
H.Pilory
Melekat pd epitel lambung
Mengancurkan lapisan mukosa lambung
Me barrier lambung thdp asam dan pepsin
Inflamasi
Nyeri epigastrium
Me sensori utk makan
Nyeri akut
Nyeri akut
Nama : Tn. “S”Umur : 32 thn
Standar IIIDiagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adlh suatu pernyataan yg menjelaskan respons manusia (status kesehatan atau perubahan pola) dr individu atau kelompok dmn perawat secara
akontabilitas dpt mengidentifikasikan & memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga status kesehatan menurunkan,
membatasi, mencegah, & merubah. (Carpenito, 2000)
Diagnosa keperawatan adlh masalah kesehatan aktual & potensial dimana
berdasarkan pendidikan & pengalamanny, dia mampu & mempunyai kewenangan utk memberikan tindakan keperawatan.
Kewenangan itu didasarkan pada standar praktek keperawatan dan etik
keperawatan yg berlaku di Indonesia (Gordon 1976).
Definisi
Diagnosa keperawatan adl keputusan klinik ttg individu, keluarga & masyarakat
tentang masalah kesehatan aktual atau potensial, sbg dasar intervensi
keperawatan untuk mencapai tujuan asuhan keperawatan sesuai kewenangan
perawat (NANDA). “semua diagnosa keperawatan harus didukung oleh data, dmn mnrt NANDA diartikan sbg definisi
karakteristik = tanda & gejala
Definisi
Perbedaan diagnosa Keperawatan dan diagnosa Medis …. ??
Diagnosa Medis• Focus : faktor-faktor
pengobatan penyakit
• Orientasi : Keadaan patologis
• Cenderung tetap, mulai sakit-sembuh
• Mengarah kepada tindakan medis yang sebagian dlimpahkan kpd perawat
• Diagnosa medis melengkapi diagnosa keperawatan
Diagnosa Keperawatan
• Focus : reaksi/ respon klien terhadap tindakan keperawatan dan tindakan medis/lainnya
• Orientasi : kebutuhan dasar individu
• Berubah sesuai perubahan respon klien
• Mengarah pd fungsi mandiri perawat dlm melaksanakan tindakan dan evaluasinya
• Diagnosa keperawatan melengkapi diagnosa medis
Tujuan diagnosa keperawatan
Untuk mengidentifikasi :• Mslh dimana adanya respon klien terhdp
stts kesehatan or penyakit• faktor-faktor yg menunjang atau
menyebabkan suatu masalah • Kemapuan klien untuk mencegah dan
menyelesaikan masalah
Langkah-langkah menentukan diagnosa
1 • Klasifikasi Data
2 • Interpretasi Data
3 • Validasi Data
4• Perumusan Diagnosa
Keperawatan
INTERPRETASI DATAMenentukan kelebihan klienMenentukan masalah klienMenentukan masalah klien yang pernah
dialamiPenentuan keputusan - Tidak ada masalah tapi perlu peningkatan status dan fungsi (kesejahteraan)
- Masaah kemungkinan (possible problem)- Masalah aktual atau resiko atau sindrom- Masalah kolaboratif
CONTOH KASUS Klien datang di rg. Rajawali laki-laki dengan keluhan diare 22 x malam hari sebelum masuk rumah sakit. Keadaan klien sangat lemah, muka pucat, dan turgor kulit jelek. Menurut pengakuan klien, sehari sebelum masuk rumah sakit klien minum es cendol di pinggir jalan. Klien adalah seorang kariawan swasta.
Pohon masalahLangkah langkah pohon masalah :1. Tentukan masalah utama (core problem
berdasarkan identifikasi data subjektif (keluhan utama) dan objektif (data-datanya)
2. Identifikasi penyebab (E) dari masalah utama
3. Identifikasi penyebab dari penyebab masalah utama (akar masalah)
4. Identifikasi akibat dari penyebab
VALIDASI DATA
Pada tahap ini perawat memvalidasi data yang ada secara akurat yang dilakukan bersama klien dan keluarga. Validasi ini dilakukan dengan mengajukan pertanyaan yang efektif kepada klien/ keluarga tentang kejelasan interpretasi data.
MERUMUSKAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosis keperawatan biasanya terdiri dari 3 komponen yaitu respon manusia (problem), faktor yang berhubungan (etiologi), tanda dan gejala (simpton).
1. Respons manusia (problem), ”P”Respon manusia adl respon klien dlm bntk (bio, psiko, sosio n spiritual) thdp situasi at keadaan yg diidentifikasikan oleh perawat melalui pengkajian.
Cth :
1. Ny. W mengeluh tdk bisa tdr selama 2 hari ini akibat jeritan klien yang ada disebelahnya. Masalah klien adl : gangguan pola tidur sehingga kebutuhan tidurnya tidak terpenuhi.
2. Tn. A mengeluh sesak nafas dan dari pemeriksaan didapatkan pengumpulan sekresi shgga mukus berlebih didapatkan wheezing di paru-parunya. Frek p’rnafasan 26 x/ mnt. Masalah klien adl : ……………………………………………... ??
2. Faktor yang berhubungan (etiologi), “e”Etiologi adalah identifikasi dr situasi at keadaan patologis at faktor tumbuh kembang yang dianggap sbg penyebab dari masalah. Penulisan etiologi meliputi beberapa unsur antara lain :• Patofisiologi dr penyakit
Semua kategori penyakit termasuk dlm kategori ini ex : krtidak mampuan berkomunikasi b/d CVA, Intubasi.
• Situasional (keadaan lingk perawatan)ex : krngny pengetahuan, krgny penjelasan, kkrngn biaya, krgny antisipasi klien dlm mngmbil kptsn dll.
•Medication (pengobatan yg diberikan).ex : keterbatasan institusi atau rumah sakit shgga tdk sggup mmbrikn prawatan pgbtn.
• Maturasi (tingkat kematangan)ex : keterangan kelompok, independen dr keluarga, tnd2 pubertas dll.
3. Tanda dan gejala (simpton), “s”Tanda dan gejala adl data yg menunjang adanya masalah maupun etiologi dan disebut juga karakteristik penjelas. Tanda dan gejala merupakan bagian ke tiga dr diagnosis keperawatan. Ex : Ketidak efektifan pola nafas b/d peningkatan n kentalnya sekresi paru ditandai dengan sekret banyak dan kental, adanya ronkhi frek. R : 26 x / mnt, tdk batuk.Identifikasi P,E n S.
TIPE KOMPONEN DIAGNOSA NANDA Carpetino (2000), yang menyebutkan tipe diagnosa antara lain yaitu aktual,potensial, resiko, kemungkinan sehat atau sindrom.
1. Aktual Tipe diagnosa keperawatan aktual mempunyai 4 komponen - Label adl deskripsi ttg definisi dx dan batasan
karakteristik (Gordon1990).- Definisi yg menekankan pd kejlasn at arti yg tepat
utk dx.- Faktor yg berhubungan mrpkn etiologi /
penunjang n faktor ini dpt mmpgruhi perubahan kesehatan.
- Batasan karakteristik yg menentukan karakteristik srt mengacu pd petunjuk klinis, tanda subjektif dan obkjektif.
Penulisan rumusan ini adalah PES (problem + etiologi + symptom).
Contoh pernyataan diagnosa keperawatan Aktual : Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan transport oksigen sekunder akibat tirah baring lama dibuktikan dengan nafas pendek, tekanan diastolik meningkat >15 mmHg, puccat, sianosis, lemah.
2. Resiko
Menurut NANDA, diagnosa keperawatan risiko adalah keputusan klinis tentang individu, keluarga, atau komunitas yang sangat rentan untuk mengalami masalah dibanding individu atau kelompok lain pada situasi yang sama atau hampir sama.
Penulisan rumusan diagnosa keperawatan risiko tinggi adalah PE (problem + etiologi).
Contoh penulisan diagnosa risiko tinggi : Risiko terhadap penularan infeksi yang berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang menurunnya risiko penularan virus AIDS.
3. Diagnosa keperawatan Kemungkinan
Menurut NANDA, diagnosa keperawatan kemungkinan adalah pernyataan tentang masalah yang diduga masih memerlukan data tambahan dengan harapan masih diperlukan untuk memastikan adanya tanda dan gejala utama adanya faktor risiko.
Contoh penulisan diagnosa kemungkinan : Kemungkinan gangguan konsep diri yang berhubungan dengan kehilangan peran tanggung jawab.
4. Diagnosa keperawatan sejatera (Wellness)Menurut NANDA, dx keperawatan sejatera adl ketentuan klinis mengenai individu, kelompok, at masy. dlm transisi dari tingkat kesehatan khusus ke tingkat kesehatan yg lebih baik. Cara pembuatan diagnosa ini menggabungkan pernyataan fungsi positif dlm masing-masing pola kesehatan fungsional sebagai alat pengkajian yg disahkan. Dlm menentukan diagnosa keperawatan sejatera menunjukkan terjadi peningkatan fungsi kesehatan menjadi fungsi yg positif.
Cth : Perilaku mencaari bantuan kesehatan yang berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang peran sebagai orang baru (Linda Jual Carpenito,1995).
5. Diagnosa keperawatan sindrom
Menurut NANDA, diagnosa keperawatan sindrom adalah diagnosa keperawatan yang terdiri dari sekelompok diagnosa keperawatan aktual atau risiko tinggi yang diduga akan muncul karena suatu kejadian atau situasi tertentu.
Contoh penulisan diagnosa keperawatan sindrom : Sindrom disuse yang berhubungan dengan tindakan pembedahan (amputasi).
STANDAR IV INTERVENSI DALAM PROSES KEPERAWATAN
Perencanaan ddalah bgian dari fase pengorganisasian dalam proses keperawatan sebagai pedoman untuk mengarahkan tindakan keperawatan dalam usaha membantu, meringankan memecahkan masalah at utk memenuhi kebutuhan klien.
Proses perencanaan keperawatan meliputi penetapan tujuan perawatan, penetapan kriteria hasil, pemilihan intervensi yang tepat dan rasionalisasi dari dari intervensi dan mendokumentasikan rencana perawatan.
Langkah – langkah
perencanaan
1. Menentukan tujuan Tujuan ad Hasil yang ingin dicapai utk
mengtasi masalah.Komponen dlm tujuan keperawatan adalah …
- Subjek- Kata kerja yg dpt diukur
- Hasil- Kriteria - Terget waktu
cth : Dx Ketidakefektifan pola nafasTujuan : Klien mampu mengeluarkan sekresi paru tanpa bantuan dalam waktu 2x24 jam
2. Kriteria hasil Merupakan standart evaluasi yg merupakan gambaran ttg faktor-faktor yg dpt mmberi ptunjuk bhwa tjuan telah tercapai dan digunakan dlam membuat pertimbangan.
Hal-hal yang dgunakan dlm membuat kriteria hasil adalah……- Berfokus pada klien- Singkat dan jelas- Dapat diobservasi dan dapat diukur- Ada batas waktunya- Realistik- Ditentukan oleh perawat dan klien
Menentukan rencana tindakanIntervensi kep. Ad suatu tind lansung kpd klien yang dilakukan oleh perawat yg ditujukan kepada kegiatan yg berhubungan dgn promosi, memperthankan kesehatan klien.
Hal- hal yang diperhatikan dlm menentukan rencana tindakan adalah .. a. Rencana tindakan harus realistis dan
disesuaikan dgn kondisi dan kemapuan klien antara lain
-Mempertimbangkan latar belakag n budaya klien
-Mempertimbangkan sumber daya dan fasilitas yg tersedia
b. Disesuaikan dgn aturan n fasilitasnyac. Melibatkan klien dlm menyusun rencanad. Rencana tindakan hrs jelas dan konsistene. Semua intervensi diberi tanggal dan initialf. Menggunakan kata kerjag. Intervensi harus spesifik (5 W 1 H)h. Intervensi harus terindividualisasii. Tanda tangan perawat
STANDAR VKONSEP IMPLEMENTASI/ TINDAKAN PROSES KEPERAWATAN
- Mempertahankan daya tahan tubuh- Mencegah komplikasi
- Menemukan perubahan sistem tubuh- Memantapkan hubungan klien dngn
lingkungan- Implementasi pesan dokter
Implementasi adalah penggolongan atau perwujudan dari rencana
keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan focus dan
intervensi antara lain adalah :
Tahap- tahap Tindakan Keperawatan Ada 3 tahap dlm tinakan keperawatan yaitu :
1. Persiapan • Review antisipasi tindkan keperawatan• Menganalisis pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan • Mengetahui yang mungkin timbul• Mempersiapkna peralatan yg dilakukan• Mempersiapkan lingkungan yang kondusif• Mengidentifikasi aspek-aspek hukum dan etik
2. Intervensi Tindakan kep. Dibedakan brdsrkan kwenangan n tggng jwb perawat scr profesional antara lain a. Independent
Adl suatu keg. Yg di laksanakan olh prawat tnpa petnjuk n perintah dr dokter at tng kesehatan lainnya.
Lingkup tindakan independent :• Mengkaji thdp klien dan kel. Melalui riwayat kep. Dan
pemeriksaan fisik utk mengetaui stts kesehatan klien.• Merumuskan diagnosa keperawatan• Mengidentifikasi tindakan keperawatan• Melaksanakan rencana pengukuran• Merujuk kepada tenaga kesehatan lain• Mengevaluasi respon klien• Partisipasi dgn tnga kesehatan lainny dlm mutu yan
kes.
Tipe independent keperawatan dpt dikategorikan menjadi 4 yaitu :1). Tindakan diagnostik
-Wawancara dg klien-Obs pem. fisik
- Melakukan pem. Lab sederhana, misalnya (Hb) dan membaca hsl pemeriksaan
2). Tindakan teraupetik-Tindakan u/ mencegah, mengurangi, mengatasi mslh
klienMis : untuk mencegah ggn integritas kulit dgn mggunakan mobilisasi n mrmberikan bantal air pd bagian tubuh yg tertekan.Cth penulisan : 3/3/2014 : lakukan mobilisasi klien tiap 2 jam dan beri bantal air pd bagian tubuh yang tertekan.
3). Tindakan educatif - Tindakan u/ merubah perilaku klien melalui promosi
kesehatan dan pendidikan kesehatan kpd klien Mis : perawat mengajarkan kpd klien teknik injeksi
insulinCth psnulisan :3/3/2014 : mengajarkan klien cara injeksi insulin
4). Tindakan merujuk- Tindakan kerja sama dengan team kesehatan lainnyaCth penulisan :3/3/2014 : konsul dengan terapi fisik ttg kemajuan klien
menggunakan walker pd tggl 4/3/2014.
Interdependent : Yaitu suatu kegiatan yang memerlukan suatu kerja sama dengan tenaga kesehatan lainnya, misalnya tenaga sosial ahli gizi, fisioterapi dan dokterMis dlm hal :- Pemberian obat-obatan sesuai dengan instruksi dokter.
Jadi jenis, dosis, dan efeksamping menjadi tanggung jawab dokter. Tetapi pemberian obat sampai atau tidak menjadi tanggung jawab perawat.
Dependent :Yaitu pelaksanaan rencana tindakan medis mis : dr.
menuliskan “perawatan kolostomi”. Tgs perawat ad/ mendefinisikan perawatan kolostomi bdsrkan keb. Individu dr pasien.
3. Dokumentasi Pelaksanaan tindakan keperawatan hrs diikuti olh perencanaan yg lengkap dan akurat terhadap suatu kejadian dlm proses keperawatan.
KONSEP EVALUASI PROSES KEPERAWATAN
Valuasi ad/ perbandingan yg sistematis dan terencana ttg kesehatan klien dgn
Etujuan yg tlh ditetapkan, dilakukan dengan cara berkesinambungan dgn melibatkan klien, keluarga dan tenaga kesehatan lainnya. Tujuan evaluasi ad/ utk melihat kemampuan klien dlm mencapai tujuan yg disesuaikan dgn kriteria hasil pd tahap perencanaan.
Proses Evaluasi Proses evaluasi terdiri dr 2 tahap yaitu - Mengukur pencapaian tujuan klien- Membandingkan data yang dikumpul dengan kriteria
hasil sesuai tujuan.
Faktor yang dievaluasi antara lain 1. Kongnitif (pengetahuan)
- Penyakitnya, gejala penyakitnya, pengobatannya, diet, aktivitas, resiko komplkasi, gejala yg harus dilaporkan, pencegahanny.
2. Afektif (status emosional)3. Psikomotor (psikomotor)4. Perubahan fungsi tubuh dan gejala
Penentuan Keputusan pada Tahap Evaluasi
1• Klien telah mencapai hasil
yg ditentukan dalam tujuan sehingga rencana mungkin dihentikan
2• Klien masih dlm proses
mencapai hasil yg ditentukan sehingga perlu penambahan waktu, resources, dan intervensi sblm tujian berhasil.
3• Klien tdk dpt mencapai
hasil yang ditentukan sehingga perlu :
• mengkaji ulang masalah • Membuat outcomes yg
baru• Intervensi keperawatan
harus di evaluasi
Ada 3 kemungkinan keputusan pd tahap ini yaitu ;
Jenis evaluasi 1. Evaluasi berjalan (formatif )
Evaluasi jenis ini dekerjakan dlm bentuk pengisian format catatan perkembangan degan berorientasi kepada masalah yg dialami olh klien S O A P
2. Evaluasi akhir (Sumatif)Evaluasi jenis ini dkerjakan dengan cara membandingkan antara tujuan yang akan dicapai . Format yang dipakai adalah S O A P I E R
KONSEP DOKUMENTASI okumentasi keperawatan menurut Kozier (2004) adalah laporan baik komunikasi secara lisan, tertulis maupun melalui komputer unuk menyampaikan informasi kepada orang lain.
DDokumentasi dlm yan. keperawatan ad/ bagian dr kegiatan yang dikerjakan oleh perawat setelah memberi asuhan keperawatan kepeda klien.
Dokumentasi keperawatan mempunyai makna penting bila
dilihat dr bebagai aspek antara lain :
1. Hukum2. Jaminan mutu
3. Komuikasi4. Keuangan 5. Pendidikan
6. Penelitian akreditasi
Manfaat Pentingnya Dokumentasi Keperawatan
Sebagai sarana
komunikasi Sebagai tanggung jawab dan tanggung
gugat
Sebagai informasi statistik
sebagai sumber data perencaan
Askep berkelanjutan
Sebagai sarana pendidikan
Sebagai jaminan
kualitas yan kes
Sebagai sumber data
penelitian
Tujuan Dokumenta
si
Prinsip pencatatan / Dokumentasi 1. Isi pencatatan
- Mengandung nilai administratif- Mengandung nilai hukum- Mengandung nilai keuangan- Mengandung nilai riset- Mengandung nilai edukasi
2. Teknik pencatatan - Menulis nama klien pd setiap halaman catan perawat- Mudah dibaca, gunakan tinta biru at hitam- Akurat, hrus diawali dgn menulis tggal- Ringkas, singkatan yg biasa dgunakan n dpt diterima- Pencatatan menyangkut keadaan skg dan lampau- Jika terjadi kesalahan coret satu kali kemudian tulis
salah diatasnya kemudian paraf dgn jelas. Dlnjutkan dgn info yg bnar “jgn dihapus” validasi pncctn akn rsk jika ad pghapusan
- Tulis nama dgn jelas pd setiap hal yg akn dilakukan- Jika pncttn dismbung pd hal yg baru ttd kemudian n tulis
kmbali wktu n tanggal.- Jelaskan tujuan pengkajian fisik dgn cukup terperinci
hindari pggunaan “sedkit” dan “banyak “ - Jelaskan apa yg terlihat, terdengar terasa dan tercium pd
saat pengkajian . Jgn menafsirkan perilaku klien- Jika klien tdk dpt memberikan informasi pd saat
pengkajian cobalah utk mndapatkan informasi dr anggota kel, atau teman dekat.
Cont’
Apa saja
Aspek yang perlu di perhatikan setelah
Melakukan proses kep. ??
PERHATIAN UTAMA KEPERAWATAN DI INDONESIA1. Memahami dan menerapkan peran perawat.2. Komitmen terhadap identitas keperawatan.3. Perhatian terhadap perubahan dan trends
pelayanan kesehatan kepada masyarakat.4. Komitmen dalam memenuhi tuntutan tantangan
sistem pelayanan kesehatan melelui upaya yang kreatif dan inovatif.
5. Sebagai perawat profesional maka peranyang diemban harus lebih independen, sehingga pelaksanaannya dapat dipertanggungjawabkan dan tanggung gugat.
C = Communication C = CompleteA = AccuateR = RapidE = English
A = Activity C = CooperativeA = ApplicableR = ResponsiveE = Empathy
R = Review C = ConsideredA = AppropriateR = ReasonedE = Evaluated
E = Education C = CommitedA = AcademicR = ResearchE = Extended
Peran
Ciri khas perawat profesional di masa depan dlm memberikan pelayanan keperawatan harus dapat berkomunikasi secara lengkap, akurat, dan cepat.
Artinya setiap melakukan komunikasi (lisan maupun tulis) dengan teman sejawat atau dengan tenaga kesehatan lainnya harus memenuhi ketiga unsur di atas dan harus didukung dengan fakta yang memadai.
COMMUNICATION Profil perawat masa depan yang terpenting adalah
mampu berbicara danmenulis bahasa asing, minimal bahasa inggris dalam penerapan proses keperawatan kepada klien. Hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi terjadinya persaingan dalam pasar bebas.
ACTIVITY Prinsip melakukan aktifitas atau pemberian
asuhan keperawatan harus dapat bekerja sama dengan teman sejawat serta dengan tenaga kesehatan lainnya, khususnya tim medis sebagai mitra kerja dalam memberikan asuhan kepada klien.
Aktifitas tersebut harus ditunjangdengan menunjukkan suatu kesungguhan dan sikap empati serta bertanggungjawab terhadap setiap tugas yang diemban.
Untuk menghindari kesalahan dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien, maka perlu diterapkan tindakan keperawatan dengan prinsip “CWIPAT”
C = Check the orders and equipment
W = Wash your handsI = Identify the patientP = Provide for safety and privacyA = Assess the problemT = Tell the person or teach the
patient about what you are going to
do
REVIEW Prinsip utama dalam melaksanakan
peran adalah moral dan etik keperawatan.
Dalam setiap memberikan asuhan keperawatan kepada klien, perawat harus selalu berpedoman pada nilai-nilai etik keperawatan, standar keperawatan serta ilmu keperawatan
Penting guna menghindari kesalahan yg berakibat fatal thd klien dan eksistensi profesi keperawatan.
PRINSIP-PRINSIP ETIK KEPERAWATAN
1. Justice (Azas keadilan)Setiap prioritas tindakan yang diberikan harus berdasarkan kondisi klien Tidak ada diskriminasi (klien, alat-alat)
2. AutonomySetiap manusia mempunyai hak untuk menentukan tindakan terhadap dirinya sendiri.
3. Beneficience (Azas manfaat)Setiap tindakan yang diberikan kepada klien harus bermanfaat bagi klien dan menghindarkan kecacatan
CONT’4. Veracity (Azas kejujuran)
Perawat dalam berkomunikasi harus mengatakan yang benar dan jujur kepada klien.
5. Fidelity (Azas komitmen)Apa yang dilaksanakan oleh perawat harus didasarkan pada tanggung jawab moral dan profesi
EDUKASI1.Perawat harus mempunyai komitmen yang
tinggi thd profesi dengan jalan secara terus menerus menambah ilmu melalui pendidikan formal atau informal, sampai pada suatu keahlian ttt.
2.Penguasaan tentang metodologi penelitian keperawatan. Implikasinya setiap jenjang pend tinggi keperawatan (DIII/S1) lulusannya harus melaksanakan riset keperawatan
KARAKTERISTIK CAREER MILENIUMC = Career (Specialist – Education - Management)
A = Activity (Understanding – Value – Integration)
R = Role (Recognition – Independence – Reward)
E = Enhancement (Extension – Independence – Reward)
CAREER Perawat dituntut memahami konsep
manajemen keperawatan
Perawat dapat menduduki jabatan sebagai “top manager” di sistem pelayanan kesehatan di Indonesia
ACTIVITY Perawat harus memahami
tentang semua tindakan yang dilakukan, baik dari segi keilmuan maupun etik dan moral keperawatan
Sesuai dengan tuntutan masa depan akan pelaksanaan pelayanan keperawatan yang profesional
ROLE Dalam melaksanakan perannya di
masa depan, perawat dituntut mampu bekerja sama dengan profesi lain.
Perawat harus dapat membedakan pean yang dimaksud
Prinsip utama asuhan keperawatan adalah pengembangan diri secara terus menerus seiring dengan perkembangan jaman yang dinamis, berubah setiap saat
Perawat menunjukkan independensi dalam memberikan asuhan dan tumbuhnya rasa percaya diri yang tinggi
ENHANCEMENT
Contoh Kasus Ny. Y 78 thn masuk di Rs. Bayangkara dengan keluhan utama pusing, sakit kepala dan kaku leher bg. belakang. Ny. Y terlihat meringis kesakitan sambil memegang kepalanya. Ny. Y sudah sering sakit kepala namun baru kali ini sakitnya tidak tertahankan. Ny. Y mengatakan badanya terasa lemas sehingga ia sempat terjatuh dari kamar mandi. Keluarga akhirnya memutuskan Ny. Y dibawa ke RS. Dari haril Obs ditemukan hasil :TD 220/100 mmHg SB 36,7 °C Skala nyeri : 7P 22 x / menit N 86 x / menitRiwayat penyakit dahulu
Pasien sudah lama menderita hipertensi, dan sering mengeluh sakit kepala, tetapi belum sampai di rawat di RS.
Riwayat penyakit keluargaPasien mengatakan tidak mempunyai penyakit menular dan hanya mempunyai penyakit menurun yaitu hipertensi, keluarga pasien mengatakan ada salah satu anggota keluarganya yang memiliki penyakit hipertensi.
Syukur moanto