ilmu ilmu

42
ilmu ilmu » biologi » makalah Kesehatan foto BANK SOAL unila Makalah Ribosom 23.34 kuncup No comments BAB I . PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ribosom adalah komponen sel yang membuat protein dari semua asam amino. Salah satu prinsip utama biologi, sering disebut sebagai “dogma sentral,” adalah DNA yang digunakan untuk membuat RNA, yang, pada gilirannya, digunakan untuk membuat protein. Urutan DNA gen disalin ke RNA (mRNA). Ribosom kemudian membaca informasi dalam RNA dan menggunakannya untuk membuat protein. Proses ini dikenal sebagai translasi; yaitu, ribosom “menerjemahkan” informasi genetik dari RNA menjadi protein. Ribosom melakukan hal ini dengan mengikat sebuah mRNA dan menggunakannya sebagai template untuk urutan yang benar asam amino pada protein tertentu. Asam amino yang melekat pada RNA transfer (tRNA) molekul, yang masuk salah satu bagian dari ribosom dan mengikat ke urutan messenger RNA. Asam amino terlampir yang kemudian bergabung bersama oleh bagian lain dari ribosom. Ribosom bergerak sepanjang mRNA, “membaca” urutan dan menghasilkan rantai asam amino. Ribosom terbuat dari kompleks dari RNA dan protein. Ribosom dibagi menjadi dua subunit, satu lebih besar daripada

description

ilmu

Transcript of ilmu ilmu

ilmu ilmu biologi makalah Kesehatan foto BANK SOAL unila

Makalah Ribosom 23.34 kuncup No comments BAB I . PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ribosom adalah komponen sel yang membuat protein dari semua asam amino. Salah satu prinsip utama biologi, sering disebut sebagai dogma sentral, adalah DNA yang digunakan untuk membuat RNA, yang, pada gilirannya, digunakan untuk membuat protein. Urutan DNA gen disalin ke RNA (mRNA). Ribosom kemudian membaca informasi dalam RNA dan menggunakannya untuk membuat protein. Proses ini dikenal sebagai translasi; yaitu, ribosom menerjemahkan informasi genetik dari RNA menjadi protein. Ribosom melakukan hal ini dengan mengikat sebuah mRNA dan menggunakannya sebagai template untuk urutan yang benar asam amino pada protein tertentu. Asam amino yang melekat pada RNA transfer (tRNA) molekul, yang masuk salah satu bagian dari ribosom dan mengikat ke urutan messenger RNA. Asam amino terlampir yang kemudian bergabung bersama oleh bagian lain dari ribosom. Ribosom bergerak sepanjang mRNA, membaca urutan dan menghasilkan rantai asam amino. Ribosom terbuat dari kompleks dari RNA dan protein.Ribosom dibagi menjadi dua subunit, satu lebih besar daripada yang lain. Mengikat subunit kecil untuk mRNA, sedangkan mengikat subunit yang lebih besar kepada tRNA dan asam amino. Ketika selesai membaca mRNA ribosom, kedua subunit terpecah. Ribosom telah diklasifikasikan sebagai ribozim, karena RNA ribosomal tampaknya paling penting bagi aktivitas transferase peptidil yang menghubungkan asam amino bersama. Ribosom dari bakteri, archaea dan eukariota (tiga domain kehidupan di Bumi), memiliki struktur secara signifikan berbeda dan urutan RNA. Perbedaan-perbedaan dalam struktur memungkinkan beberapa antibiotik untuk membunuh bakteri oleh ribosom menghambat mereka, sementara meninggalkan ribosom manusia tidak terpengaruh. Ribosom dalam mitokondria sel eukariotik mirip pada bakteri, yang mencerminkan asal-usul evolusi kemungkinan organel ini berasal dari kata ribosom asam ribonukleat.

1.2 Tujuan

Tujuan dibuatnya makalah ini adalah yaitu :1. untuk bisa mengetahui asal usul dari ribosom2. mengetahui pengertian ribosom3. mengetahui struktur dan fungsi dari ribosom sebagai tempat proses sintesis protein.4. Mengetahui sifat dari struktur ribosom

berasal dari kata ribosom asam ribonukleat.

Archaeal, eubacterial dan ribosom eukariotik berbeda dalam ukuran, komposisi dan rasio protein untuk RNA. Karena mereka terbentuk dari dua subunit ukuran non-sama, mereka sedikit lebih panjang di sumbu daripada di diameter. ribosom prokariotik sekitar 20 nm (200 Angstrom) dengan diameter dan terdiri dari 65% RNA ribosom dan protein ribosom 35% (dikenal sebagai ribonucleoprotein atau RNP). ribosom eukariotik adalah antara 25 dan 30 nm (250-300 Angstrom) dengan diameter dan rasio rRNA terhadap protein dekat dengan 1. Ribosom menerjemahkan messenger RNA (mRNA) dan membangun rantai polipeptida (misalnya, protein) menggunakan asam amino yang disampaikan oleh RNA transfer (tRNA). situs aktif mereka dibuat dari RNA, ribosom sehingga sekarang diklasifikasikan sebagai ribozim.

Ribosom membangun protein dari instruksi genetik yang diadakan dalam messenger RNA. Ribosom bebas ditangguhkan dalam sitosol (bagian semi-cairan sitoplasma), dan yang lainnya terikat pada retikulum endoplasma kasar, sehingga memberikan penampilan kekasaran, langkah-langkah lain dalam sintesis protein (seperti translokasi) disebabkan oleh perubahan konformasi protein.

Ribosom kadang-kadang disebut sebagai organel, namun penggunaan istilah organel sering dibatasi untuk menggambarkan komponen sub-seluler yang termasuk membran fosfolipid, yang seluruhnya partikulat. Untuk alasan ini, ribosom kadang-kadang dapat digambarkan sebagai non-membran organel.

Pada mulanya ribosom dipandang memiliki hubungan pasif pada proses sintesis protein, melalui struktur yang terjadi pada proses translasi. Pandangan ini berubah pada beberapa tahun kemudian, sehingga ribosom dianggap memiliki 2 peran aktif dalam dalam proses sintesis protein :1. Ribosom mengkoordinasi sintesis protein dengan menempatkan mRNA aminoacyl, tRNA dan menghubungkan faktor protein dengan posisi yang relatif benar satu sama-lainnya.2. Komponen ribosom meliputi rRNAs, mengkatalisis sedikitnya reaksi kimia yang terjadi selama translasi.

A. Struktur dan fungsi ribosoma. Struktur RibosomRibosom adalah partikel kecil kedap-elektron dengan ukuran sekitar 2030 nm. Ribosom tersusun oleh empat jenis RNA ribosom (rRNA) dan hampir 80 protein yang berbeda. Ribosom merupakan partikel yang padat terdiri dari ribonukleoprotein. Ribosom ada yang tersebar secara bebas di sitoplasma dan ada yang melekat pada permukaan external dari membran Retikulum Endoplasma. Ribosom ini adalah organel yang memungkinkan terjadinya sintesa protein.Struktur dari ribosom memiliki sifat sebagai berikut :1. Bentuknya universal, pada potongan longitudinal berbentuk elips.2. Pada teknik pewarnaan negatif, tampak adanya satu alur transversal, tegak lurus pada sumbu, terbagi dalam dua sub unit yang memiliki dimensi berbeda.3. Setiap sub unit dicirikan oleh koefisiensi sedimentasi yang dinyatakan dalam unit Svedberg (S). Sehingga koefisien sedimentasi dari prokariot adalah 70S untuk keseluruhan ribosom (50S untuk sub unit yang besar dan 30S untuk yang kecil). Untuk eukariot adalah 80S untuk keseluruhan ribosom (60S untuk sub unit besar dan 40S untuk yang kecil).4. Dimensi ribosom serta bentuk menjadi bervariasi. Pada prokariot, panjang ribosom adalah 29 nm dengan besar 21 nm. Dan eukariot, ukurannya 32 nm dengan besar 22 nm.5. Pada prokariot sub unitnya kecil, memanjang, bentuk melengkung dengan 2 ekstremitas, memiliki 3 digitasi, menyerupai kursi. Pada eukariot, bentuk sub unit besar menyerupai ribosom E. coli.Ribosom umumnya terdapat di retikulum endoplasma dan selaput inti, dan sebagian lainnya terdapat bebas di dalam sitoplasma. Ribosom bertindak sebagai mesin produksi protein dan akibatnya ribosom sangat melimpah pada sel yang sedang aktif dalam sintesis protein. Sejumlah protein yang dihasilkan, diangkut ke luar sel. Ribosom eukaryot diproduksi dan dirakit di dalam nukleolus.Protein ribosomal masuk ke nukleolus dan berkombinasi dengan empat strand rRNA untuk membentuk dua sub unit ribosomal (sub unit kecil dan sub unit besar). Unit ribosom ke luar meninggalkan inti melalui pori inti dan menyatu dalam sitoplasma untuk tujuan sintesis protein. Bila produksi protein tidak berlangsung, kedua sub unit ribosomal terpisah.

Pemahaman mengenai struktur ribosom telah dikembangkan secara berangsur-angsur lebih dari 50 tahun, dan semakin banyak struktur yang telah diaplikasikan untuk masalah ini. Awalnya disebut microsome, ribosom yang pertama diamati pada awal abad 20 sebagai partikel kecil hampir diluar kemampuan mikroskop cahaya.Pada tahun 1940 dan 1950, mikroskop elektron pertama menunjukan bahwa ribosom bakteri berbentuk oval dengan ukuran 29 nm x 21 nm, lebih kecil dari ribosom eukariot, dan bermacam-macam ukuran kecil tersebut bergantung pada spesiesnya dengan ciri-ciri sekitar 32 nm x 22nm. Dalam pertengahan 1950an penemuan ribosom adalah pada daerah sintesis protein yang di stimulasi percobaan untuk menggambarkan struktur patikel ini dengan lebih detail.Awal proses kemajuan dalam memahami struktur ribosom secara terperinci, tidak datang dari pengamatan dengan mikroskop elektron tetapi dari analisis komponennya dengan ultrasentifugasi. Ribosom utuh memiliki koefisien sedimentasi 80s untuk eukariot dan 70s untuk bacteria, dan masing-masing dapat dipecah atau dibagi dalam komponennya lebih kecil. Masing-masing ribosom meliputi 2 subunit, pada prokariot subunit ini 60s dan 40s. Pada bakteria adalah 50s dan 30s, dengan catatan koefisien sedimentasi tidak additive karena hal terebut tergantung pada bentuk seperti halnya masa. Subunit terbesar berisi 3 rRNAs pada eukariot ( 285, 5.85 dan 55 rRNAs ) tapi hanya ada 2 pada bacteria ( 235 dan 53 rRNAs ). Pada bacteria eukariot sepadan dengan 5.8 rRNA termuat dalam 23 rRNA. Subunit ribosom mengandung rRNA tunggal pada kedua tipe organisme, masing-masing sebuah 18s rRNA pada eukariot dan sebuah 16s rRNA pada bakteria. Kedua subunit berisi berbagai protein ribosomal. Dengan angka-angka yang lebih detail pada protein ribosom yang kecil disebut S1, S2 dan seterusnya dan yang besar disebut L1, L2 dan seterusnya. Hanya ada satu dari masing-masing protein tiap ribosom, kecuali L7, L12 yang ada sebagai dimer.

Penyelidikan struktur halus ribosomSekali komposisi dasar ribosom eukariot dan ribosom bakteria diketahui, maka pengamatan dan perhatian di fokuskan pada cara dengan variasi rRNA dan protein di cocokan bersama-sama. Informasi penting telah disajikan oleh urutan RNA pertama, perbandingan diantara daerah yang telah di identifikasi dapat berupa base-pair untuk membentuk komponen struktur 2 dimensi.

Gambar : Struktur basa RNA 165 pada E.coli. Hal ini menunjukan pasangan basa standar (G-C, A-U) dinyatakan sebagai bar/palang dan pasangan basa yang tidak standar (misalnya G-U) dinyatakan sebagai titik.Hal ini menunjukan bahwa RNA menyediakan sebuah scaffolding dalam ribosom, untuk protein yang diikat, sebuah interpretasi bahwa dibawah penekanan memainkan peranan aktif rRNA yang utama pada proses sintesis protein, tetapi meskipun demikian adalah suatu fondasi yang digunakan untuk penelitian subsequen. Banyak penelitian berikutnya yang dikonsentarikan pada ribosom bakteri yang lebih kecil dari eukariot dan tersedia dalam jumlah besar dari sekitar ekstra sel, yang tumbuh dalam kepadatan tinggi dalam kultur cairan.Sejumlah pendekatan yang digunakan untuk mempelajari ribosom bakteri :a. Mempelajari perlindungan nuklease yang memungkinkan kontak antara rRNAs dan protein untuk di identifikasi.b. Protein-protein crosslinking yang mengidentifikasi pasangan atau kelompok protein, yang ditempatkan tertutup dari satu ribosom ke ribosom lain.c. Mikroskopis elektron secara berangsur telah lebih canggih dan memungkinkan untuk mengenal struktur ribosom lebih detail. Sebagai contoh, inovasi rapat mikroskopis imunoelektron, dimana ribosom diberi label dengan anti bodi spesifik sebelum dilakukan pengujian, dan telah digunakan untuk menempatkan posisi protein ini pada permukaan atas ribosom.d. Site directed hydroxyl, penyelidikan radikal dengan menggunakan kemampuan ion Fe(11) untuk menghasilkan hydroxyl radical yang membelah ikatan RNA phosfodiester, yang ditempatkan setelah 1 nm dari daerah produksi radicula. Teknik ini telah digunakan untuk menentukan posisi yang tepat protein ribosom S5 pada ribosom E. coli. Asam amino berbeda pada S5 telah dilabeli dengan Fe (11) dan hydroxyl radical diinduksi untuk menyusun kembali ribosom. Posisi pada 16S rRNA telah di bagi kemudian digunakan untuk menyimpulkan / menduga topologi rRNA sekitar protein 55.

Ditahun-tahun terakhir teknik ini terus meningkat, dilengkapi dengan X-ray crystallography yang bertanggung jawab untuk mengarahkan pengertian yang mendalam pada struktur ribosom. Analisis sejumlah data yang difraksi X-ray yang diproduksi cyristal dari suatu objek yang sama besar, seperti ribosom adalah tugas yang sangat besar terutama untuk memperoleh struktur yang detail yang cukup informative, tentang bagaimana ribosom bekerja. Tantangan ini telah dijumpai dan strukturnya telah di simpulkan bahwa ribosomal protein mengelilingi segmen rRNA mereka, untuk subunit yang besar dan kecil dan untuk keseluruhan ribosom bakteri yang terlihat pada mRNA dan tRNA. Seperti halnya menyatakan struktur ribosom ini merupakan informasi terbaru, dan mempunyai dampak penting pada pemahaman proses translasi.

b. Fungsi Ribosom

1. Sintesis ProteinRibosom berfungsi sebagai tempat sintesis protein dan merupakan contoh organel yang tidak bermembran. Organel ini terutama disusun oleh asam ribonukleat, dan terdapat bebas dalam sitoplasma maupun melekat pada RE.

anatomi-ribosomAda banyak tahapan antara ekspresi genotip ke fenotip.Gen-gen tidak dapat langsung begitu saja menghasilkan fenotip-fenotip tertentu.Fenotip suatu individu ditentukan oleh aktivitas enzim (protein fungsional).Enzim yang berbeda akan menimbulkan fenotip yang berbeda pula.Perbedaan satu enzim dengan enzim yang lain ditentukan oleh jumlah jenis dan susunan asam amino penyusun protein enzim.Pembentukan asam amino ditentukan oleh gen atau DNA.Ekspresi gen merupakan proses dimana informasi yang dikode di dalam gen diterjemahkan menjadi urutan asam amino selama sintesis protein.Dogma sentral mengenai akspresi gen, yaitu DNA yang membawa informasi genetik yang ditrnaskripsi oleh RNA, dan RNA diterjemahkan menjadi polipeptida.Ekspresi gen merupakan sintesis protein yang terdiri dari dua tahap, yaitu tahap pertama urutan rantai nukleotida tempale (cetakan) dari suatu DNA untai ganda disalin untuk menghasilkan satu rantai molekul RNA.Proses ini disebut transkripsi dan berlangsung di inti sel.Tahap kedua merupakan sintesis pilopeptida dengan urutan spesifik berdasarkan rantai RNA yang dibuat pada tahap pertama.Proses ini disebut translasi.

2. Transkripsi

transkripsi-dan-translasi

Transkripsi merupakan sintesis RNA dari salah satu rantai DNA, yaitu rantai cetakan atau sense, sedangkan rantai DNA komplemennya disebut rantai antisense.Rentangan DNA yang ditranskripsi menjadi molekul RNA disebut unit transkripsi.RNa dihasilkan dari aktivitas enzim RNA polimerase.Transkripsi terdiri dari tiga tahap, yaitu inisiasi (permulaan), elongasi (pemanjangan), dan terminasi (pengakhiran) rantai RNA. Daerah DNA dimana RNA polimerase melekat dan mengawali transkripsi disebut promoter.Suatu promoter mencakup titik awal transkripsi dan biasanya membentang beberapa pasangan nukleotida di depan titik awal tersebut.Selain itu, promoter juga menentukan di mana transkripsi dimulai, promoter juga menentukan yang mana dari kedua untai heliks DNA yang digunakan sebagai cetakan.

3. ElogasiSetelah sintesis RNA berlangsung, DNA heliks ganda terbentuk kembali dan molekul RNA baru akan dilepas dari cetakan DNA-nya.Transkripsi berlanjut pada laju kira-kira 60 nukleotida per detik pada sel eukariotik.

4. TranslasiDalam proses translasi, sel menginterpretasikan suatu kode genetik menjadi protein yang sesuai.Kode geneti tersebut berupa serangkaian kodon di sepanjang molekul RNAd, interpreternya adalah RNAt.RNAt mentransfer asam amino-asam amino dari kolam asam amino di sitoplasma ke ribosom.Molekul RNAt tidak semuanya identik.Pada tiap asam amino digabungkan dengan RNAt yang sesuai oleh suatu enzim spesifik yang disebut aminoasil-RNAt sintetase ( aminoacyl-tRNA synthetase ).Ribosom memudahkan pelekatan yang spesifik antara antikodon RNAt dengan kodon RNAd selama sintesis protein.Sebuah ribosom tersusun dari dua subunit, yaitu subunit besar dan subunit kecil.Subunit ribosom dibangun oleh protein-protein dan molekul-molekul RNAr.Tahap translasi dapat dibagi menjadi tiga tahap seperti transkripsi, yaitu inisiasi elongasi, dan terminasi.Semua tahapan ini memerlukan faktor-faktor protein yang membantu RNAd, RNAt, dan ribosom selama proses translasi.Inisiasi dan elongasi rantai polipeptida jga membutuhkan sejumlah energi yang disediakan oleh GTP (guanosin triphosphat), suatu molekul yang mirip ATP.

5. InisiasiTahap inisiasi dari translasi terjadi dengan adanya RNAd, sebuah RNAt yang memuat asam amino pertma dari polipeptida, dan dua subunit ribosom.Pertama, subunit ribosom kecil mengikatkan diri pada RNAd dan RNAt inisiator.Di dekat tempat pelekatan ribosom subunit kecil pada RNAd terdapat kodon inisiasi AUG, yang memberikan sinyal dimulainya proses translasi.RNAt inisiator, yang membawa asam amino metionin, melekat pada kodon inisiasi AUG.Oleh karenanya, persyaratan inisiasi adalah kodon RNAd harus mengandung triplet AUG dan terdapat RNAt inisiator berisi antikodon UAC yang membawa metionin.Jadi pada setiap proses translasi, metionin selalu menjadi asam amino awal yang diingat.Triplet AUG dikatakan sebagai start codon karena berfungsi sebagai kodon awal translasi.

6. ElongasiPada tahap elongasi dari translasi, asam amino berikutnya ditambahkan satu per satu pada asam amino pertama (metionin).Pada ribosom membentuk ikatan hidrogen dengan antikodon molekul RNAt yang komplemen dengannya.Molekul RNAr dari subunit ribosom besar berfungsi sebagai enzim, yaitu mengkatalisis pembentukan ikatan peptida yang menggabungkan polipeptida yang memanjang ke asam amino yang baru tiba.Pada tahap ini polipeptida memisahkan diri dari RNAt tempat perlekatannya semula, dan asam amino pada ujung karboksilnya berikatan dengan asam amino yang dibawa oleh RNAt yang baru masuk.Saat RNAd berpindah tempat, antikodonnya tetap berikatan dengan kodon RNAt.RNAd bergerak bersama-sama dengan antikodon dan bergeser ke kodon berikutnya yang akan ditranslasi.Sementara itu, RNAt yang tanpa asam amino telah diikatkan pada polipeptida yang sedang memanjang dan selanjutnya RNAt keluar dari ribosom.Langkah ini membutuhkan energi yang disediakan oleh hirolisis GTP.Kemudian RNAd bergerak melalui ribosom ke satu arah saja, kodon satu ke kodon lainnya hingga rantai polipeptidanya lengkap.

7. TerminasiTranskripsi berlangsung sampai RNA polimerase mentranskripsi urutan DNA yang disebut terminator.Terminator merupakan suatu urutan DNA yang berfungsi menghentikan proses transkripsi.Pada sel prokariotik, transkripsi biasanya berhenti tepat pada saat RNA polimerase mencapai titik terminasi.Sedangkan pada sel eukariotik, RNA pilomerase terus melawati titik terminasi.RNA yang telah terbentuk akan terlepas dari enzim tersebut. Tahap akhir translasi adalah terminasi.Elongasi berlanjut hingga ribosom mencapai kodon stop.Triplet basa kodon stop adalah UAA, UAG, atau UGA. Kodon stop tidak mengkode suatu asam amino melainkan bertindak sebagai sinyal untuk menghentikan translasi.

Bab III. KESIMPULAN

Dari makalah yang dibuat didapat kesimpulan sebagai berikut:1. Ribosom adalah komponen sel yang membuat protein dari semua asam amino. Ribosom umumnya terdapat terikat ke retikulum endoplasma dan selaput inti, dan sebagian lainnya terdapat bebas dalam sitoplasma.2. Ribosom bertindak sebagai mesin produksi protein dan akibatnya ribosom sangat melimpah pada sel yang sedang aktif dalam sintesis protein. Sejumlah protein yang dihasilkan, diangkut ke luar sel.Ribosom eukaryot diproduksi dan dirakit di dalam nukleolus.3. Ribosom dibagi menjadi dua subunit, satu lebih besar daripada yang lain. Mengikat subunit kecil untuk mRNA, sedangkan mengikat subunit yang lebih besar kepada tRNA dan asam amino. Ketika selesai membaca mRNA ribosom, kedua subunit terpecah. Ribosom telah diklasifikasikan sebagai ribozim, karena RNA ribosomal tampaknya paling penting bagi aktivitas transferase peptidil yang menghubungkan asam amino bersama. Ribosom dari bakteri, archaea dan eukariota (tiga domain kehidupan di Bumi), memiliki struktur secara signifikan berbeda dan urutan RNA.4. Salah satu sifat Struktur dari ribosom adalah yaitu Setiap sub unit dicirikan oleh koefisiensi sedimentasi yang dinyatakan dalam unit Svedberg (S). Sehingga koefisien sedimentasi dari prokariot adalah 70S untuk keseluruhan ribosom (50S untuk sub unit yang besar dan 30S untuk yang kecil). Untuk eukariot adalah 80S untuk keseluruhan ribosom (60S untuk sub unit besar dan 40S untuk yang kecil).5. Ribosom berfungsi sebagai tempat sintesis protein dan merupakan contoh organel yang tidak bermembran. Organel ini terutama disusun oleh asam ribonukleat, dan terdapat bebas dalam sitoplasma maupun melekat pada RE.6. Ribosom juga dapat melakukan Transkripsi, Terminasi, Inisiasi, Elogasi, Elongasi,

DAFTAR PUSTAKAComarck, David .H. 1994. Histologi Jilid 1 Edisi ke-9. Jakarta : Binarupa AksaraGeneser, Finn. 2009. Buku Teks Histologi. Jakarta : Binarupa AksaraJohnson. E, Kurt. 1994. Histologi dan Biologi Sel. Jakarta : Binarupa Aksarahttp://tentangdarah.blogspot.com. 2 April 2011. 14.00 WIBhttp://komputer-test.blogspot.com/ 1 April 2011. 17.30 WIBhttp://hikmatulimanitb.multiply.com/journal/item/5 . 1 April 2011.16.38 WIBhttp://www.ittelkom.ac.id/library/sel-darah-putih. 1 April 2011.16.30 WIBhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sel_darah_putih 1 April 2011.16.20 WIBhttp://biozeronine.blogspot.com/2010/05/hemopoiesis.html 1 April 2011. 16.10 WIB Posted in: Biologi Sel,Makalah Reaksi:

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda 0 komentar: Poskan KomentarTop of Form

Bottom of Form Like Label FollowShare

1087771 Arsip Coretan 2012 (19) 2011 (134) November (10) Oktober (5) September (19) Agustus (12) Juli (17) Juni (11) Mei (12) April (11) Apa Itu Peredaran Getah Bening (Limfa) ? Model Mosaik Cair Tujuan Penyusunan Ulang molekul yang mengikuti Pem... Oksidasi PGAL Penting Setelah Glikolisis Makalah Ribosom Makalah Badan Golgi Degradasi Asam Piruvat Menghasilkan Asam Laktat At... Tantangan Sel Saat Mengalami Peningkatan Ukuran Perbedaan Organisasi Tingkat Organ Tumbuhan Dan He... Jaringan Tumbuhan Lebih Sulit Diklasifikasi Daripa... Manfaat Ilmu Biologi Maret (11) Februari (14) Januari (12) 2010 (27) Follow Ya! http://taufik-ardiyanto.blogspot.com/2011/07/makalah-ribosom.html#

ranubisnisJust another WordPress.com site AboutMakalah Inti Sel(Nukleus)Posted by rastono blog"s on February 15, 2012 Posted in: Uncategorized. Leave a comment I. PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangSel merupakan unit struktur dan fungsional terkecil makhluk hidup. Sel dikendalikan oleh suatu organel yaitu nucleus. Nukleus merupakan organel yang penting karena nucleus sebagai pengendali semua kegiatan sel, tanpa adanya nucleus maka kegiatan-kegiatan sel tidak dapat berlangsung. Tidak dapat berlangsungnya kegiatan di sel tentu akan mengganggu fungsi jaringan serta organ dalam tubuh kita, serta tanpa adanya nucleus maka sel tidak akan dapat hidup dalam waktu yang lama.Dengan fungsi tersebut tentunya nucleus memiliki struktur yang khas sebagai penompang fungsi-fungsi tersebut. Struktur nucleus akan membantu dalam pelaksanaan tugas-tugasnya.1.2 Rumusan MasalahDari latar belakang di atas dapat dirumuskamn masalah sebagai berikut:1. Bagaimana struktur dari nucleus?2. Apa Saja yang terkandung dalam nucleus serta bagaimana hubungannya dengan fungi nukleus?3. Apa Fungsi dari nucleus?1.3 TujuanTujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk:1. Mengetahui struktur dari nucleus2. Mengetahui apa saja yang terkandung dalam nucleus3. Mengetahui fungsi nucleus yang relevan dengan strukturnya.II. PEMBAHASAN2.1 Fungsi NukleusNukleus memiliki peran atau fungsi yang sangat penting diantaranya sebagai berikut:1. Mengendalikan seluruh kegiatan sel2. Mengeluarkan RNA dan subunit ribosom ke sitoplasma3. Mengatur pembelahan sel4. Membawa informasi genetic2.2 Srtuktur Nukleus

Nukleus memiliki peran yang sangat vital dalam kehidupan sebuah sel. Peranan nucleus dalam hal ini adalah untuk mengatur dan mengontrol segala aktifitas kehidupan sel serta membawa informasi genetik yang diturunkan ke generasi berikutnya. Informasi genetik ini disimpan dalam suatu molekul polinukleutida yang disebut DNA (Deoxyribonucleic acid). DNA pada umumnya tersebar di dalam nucleus sebagai matriks seperti benang yang disebut kromatin. Ketika sel akan memulai membelah, kromatin akan berkondensasi membentuk struktur yang lebih padat dan memendek yang selanjutnya disebut kromosom. Kromosom tersusun atas molekul DNA dan protein histon. Struktur di dalam nucleus yang merupakan tempat berkonsentrasinya molekul DNA adalah nucleolus (anak inti.). Nucleolus berperan sebagai tempat terjadinya sintesis molekul RNA (Ribonucleic acid) dan ribosom. RNA merupakan hasil salinan DNA yang akan ditransfer ke sitoplasma untuk diterjemahkan menjadi rantai asam amino yang disebut protein.Nucleus dapat menjalankan fungsi di atas karena memiliki struktur sebagai berikut.2.2.1 Membran nucleusMembrane sel inilah yang membedakan antara sel eukaripotik dengan sel prokariotik, dimana pada sel prokariotik tidak ada membrane sel.Melalui membrane sel inilah nucleus dapat mengeluarkan berbagai macam RNA dan sub unit ribosom ke sitoplasma karena memiliki struktur sebagai berikut:Dalam mikroskop elekron menunjukkan bahwa membrane nucleus memiliki 2 lapis membrane unit pararel yang dipisahkan oleh celah sempit berukuran antar 40-70 nm yang disebut sisterna perinukleus atau intermembran space. Bersama-sama, pasangan membrane inti serta celah diantarnya merupakan selapu inti. Setipa lapis membrane strukturnya sama dengan struktur membrane organel yang lain, yaitu adanya pospolipd bilayer. Membrane luar dari selaput inti berhubungan langsung dengan sistem membrane sitoplasma yang dikenal dengan reticulum endoplasma. Karena itu membrane luar inti dan reticulum memiliki satu cirri sama yaitu keduanya ditaburi oleh ribosom, yang merupakan organel yang berperan dalam sintesis protein.Dalam membrane nucleus terdapat lamina fibrosa yaitu struktur protein yang berhubungan erat dengan selaput inti, yang variasi ketebalannya antar 80-300nm tergantung dari sel yang diamati, namun pori membrane nucleus tidak ditutupi oleh struktur ini. Lamina fibrosa terdiri dari 3 lapis polipeptida , disebut lamin, yang merupakan bagian dari matriks inti. Lamin inilah yang akan berperan saat pembelah sel. Saat fase telofase lamin inti akan terfosforilasi dan saat telofasi pori dan lamin akan mengalami defosorilasi yaitu lamina inti terbentuk kembali. Maka pada saat profase membrane nucleus akan hilang akibat dari terfosforilasinya lamin.Dalam membrane nucleus terdapat pori inti yang menyediakan jalan diantara inrti dan sitoplasma. Pori ini begaris tengah rata-rata 70nm. Pori ini tidak terbuka namun dijembatani oleh sebuah membrane kedap electron berupa difragma protein lapis-tunggal. Struktur ini lebih tipis dari membrane yang membentuk selaput inti. Permeabilitas inti terhadap molekul sangat bervariasi namun semua pori permeable terhadap beberapa molekul misalnya mRNA, protein sitoplasma. Berikut struktur dari pori pada membrane nucleus.2.2.2 KromatinKromatin pada saat interfase tampak sebagai butir-butir yang tersebar pada seluruh inti tanpa adanya benang-benang kromosom. Namun sebaliknya, jika inti sel sedang bermitosis buti-butir kromatin tidak terlihat dan akan tampak benang-benang kromosom. Istilah kromosom diperuntukan bagi kromatin yang membentuk gambaran sebagai batang-batang halus saat pembelahan sel. Kromosom tersusun atas molekul DNA (16%), RNA (12%) dan nucleoprotein (72%). Nukleoprotein sendiri tersusun atas berbagai jenis protein, yaitu protamin, histon, nonhiston dan berbagai enzim di antaranya polymerase DNA dan RNA.Karena memiliki komatin inilah maka nukleus berfungasi sebagai imformasi genetik serta pengendali seluruh kegiatan sel. Pengendali seluruh kegiatan sel, karena dalam nukleus terdapat kromatin yang didalamnya terdapat DNA, melalui DNA inilah protein disintesis dengan bantuan RNA dan enzim. Protein merupakan molekul yang sangat penting bagi sel dan tubuh kita, karena enzim , hormon dan antibodi memerlukan protein2.2.3 NukleolusStruktur nucleolus (anak inti) akan terlihat di bawah pengamatan mikroskop electron sebagai sebuah atau lebih bangunan basofil yang berukuran lebih besar daripada ukuran butir-butir kromatin. Nukleolus merupakan tempat berlangsungnya transkripsi gen yang dari proses tersebut didapatkan molekul rRNA. rRNA adalah salah satu jenis RNA yang merupakan materi penyusun ribosom. Molekul rRNA yang baru terbentuk segera dikemas bersama protein ribosom untuk dikeluarkan dari inti sel. Transkripsi molekul rRNA di dalam nucleolus menjamin terbentuknya molekul ribosom yang ada di dalam sitoplasma. Untuk kebutuhan tersebut, maka di dalam anak inti terdapat sejumlah potongan-potongan DNA (rDNA) yang ditranskripsi menjadi rRNA secara berulang-ulang dan berjalan sangat cepat dengan bantuan enzim RNA polymerase I. Potongan-potongan DNA tersebut dinamakan nucleolar organizer. Kandungan RNA dalam anak inti jika dibandingkan dengan bagian lain dari inti sel adalah tidak tetap, yaitu diperkirakan 5%-20%. Berikut gambar dari nukleolusNukleolus (Sumber: ibiblio.org)2.2.4 NukleoplasmaNukleoplasma merupakan substansi transparan, semi solid (agak padat), yang terletak di dalam nukleus. Komposisi tersusun dari asam, nukleat (DNA & RNA), yang merupakan materi genetik, protein dan garam-garam mineral.a. Asam NukleatAsam terdapat dalam dua bentuk, yaitu : asam dioksiribosa (DNA) dan ribosa (RNA). Biasanya dalam nukleus kedua asm nukleat ini bergabung dengan protein yang disebut nukleuprotein. Banyaknya DNA dalam nukleus bervariasi. Misalnya pada nukleus sel salamander (Amphibia) mengandung DNA lebih banyak dibandingkan dengan nukleus sel mamalia.b. Protein NukleusJenis protein yang terdapat pada nukleus (Nukleuprotein ) yaitu, protamin dan histon. Selain kedua jenis protein ini pada nukleus terdapat protein lain yang bersifat asam, yaitu: nonhiston protein dan enzim nukleusc. Garam-garam MineralNukleus mengandung sejumlah kofaktor, prekursor dan mineral NAD, ATP, dan acetil CoA. Hasil analisis abu nukleus mengandung unsur fosfor kalium, natrium, kalsium dan magnesium. Fosfor banyak terdapat pada nucleolus.2.2.5 DNAMolekul DNA dikenal sebagai materi genetik yang menyimpan semua informasi penting tentang segala aktivitas sel yang harus dilakukan melangsungkan sebuah kehidupan. DNA atau Deoxyribonucleic acid diibaratkan sebagai perpustakaan besar yang didalamnya terdapat buku-buku penting (gen) dan tersimpan rapi di dalam inti sel. Molekul DNA memiliki struktur berupa dua untai polinukleutida (double strand) yang masing-masing untai polinukleutida tersusun atas rangkain nukleutida dalam bentuk deoksiribonukleutida. Setiap molekul nukleutida terdiri atas tiga gugus, yaitu gugus gula pentosa dalam bentuk deoksibosa, gugus fosfat dan gugus basa nitrogen.Pada tahun 1953, Frances Crick dan James Watson menemukan model molekul DNA sebagai suatu struktur heliks beruntai ganda, atau yang lebih dikenal dengan heliks ganda Watson-Crick.DNA merupakan makromolekul polinukleotida yang tersusun atas polimer nukleotida yang berulang-ulang, tersusun rangkap, membentuk DNA haliks ganda dan berpilin ke kanan.Setiap nukleotida terdiri dari tiga gugus molekul, yaitu :-Gula5karbon(2-deoksiribosa) basa nitrogen yang terdiri golongan purin yaitu adenin (Adenin = A) dan guanin (guanini = G), serta golongan pirimidin, yaitu sitosin (cytosine=C)dantimin(thymine=T) gugus fosfat2.2.6 RNARNA ( ribonucleic acid ) atau asam ribonukleat merupakan makromolekul yang berfungsi sebagai penyimpan dan penyalur informasi genetik.RNA sebagai penyimpan informasi genetik misalnya pada materi genetik virus, terutama golongan retrovirus.RNA sebagai penyalur informasi genetik misalnya pada proses translasi untuk sintesis protein.RNA juga dapat berfungsi sebagai enzim ( ribozim ) yang dapat mengkalis formasi RNA-nya sendiri atau molekul RNA lain.Struktur RNARNA merupakan rantai tungga polinukleotida.Setiap ribonukleotida terdiri dari tiga gugus molekul, yaitu : 5 karbon basa nitrogen yang terdiri dari golongan purin (yang sama dengan DNA) dan golongan pirimidin yang berbeda yaitu sitosin (C) dan Urasil (U) gugus fosfatPurin dan pirimidin yang berkaitan dengan ribosa membentuk suatu molekul yang dinamakan nukleosida atau ribonukleosida, yang merupakan prekursor dasar untuk sintesis DNA.Ribonukleosida yang berkaitan dengan gugus fosfat membentuk suatu nukleotida atau ribonukleotida.RNA merupakan hasil transkripsi dari suatu fragmen DNA, sehingga RNA merupakan polimer yang jauh lebih pendek dibandingkan DNA.TipeRNARNA terdiri dari tiga tipe, yaitu mRNA ( messenger RNA ) atau RNAd ( RNA duta ), tRNA ( transfer RNA ) atau RNAt ( RNA transfer ), dan rRNA ( ribosomal RNA ) atau RNAr ( RNA ribosomal ).RNAdRNAd merupakan RNA yang urutan basanya komplementer dengan salah satu urutan basa rantai DNA.RNAd membawa pesan atau kode genetik (kodon) dari kromosom (di dalam inti sel) ke ribosom (di sitoplasma).Kode genetik RNAd tersebut kemudian menjadi cetakan utnuk menetukan spesifitas urutan asam amino pada rantai polipeptida.RNAd berupa rantai tunggal yang relatif panjang.RNArRNAr merupakan komponen struktural yang utama di dalam ribosom.Setiap subunit ribosom terdiri dari 30 46% molekul RNAr dan 70 80% protein.RNAtRNAt merupakan RNA yang membawa asam amino satu per satu ke ribosom.Pada salah satu ujung RNAt terdapat tiga rangkaian baa pendek ( disebut antikodon ).Suatu asam amino akan melekat pada ujung RNAt yang berseberangan dengan ujung antikodon.Pelekatan ini merupakan cara berfungsinya RNAt, yaitu membawa asam amino spesifik yang nantinya berguna dalam sintesis protein yaitu pengurutan asam amino sesuai urutan kodonnya pada RNAd.III. KESIMPULAN DAN SARAN3.1 KesimpulanDari materi yang telah diuraikan dapat ditarik kesimpulan bahwa nucleus memiliki peran yang penting dalam kelangsungan hidup suatu sel. Karena di alam sel tejadi reaksi-reaksi yang sangat penting diantaranya adalah replikasi DNA dan transkripsi DNA.3.2 SaranTentunya makalauh ini masih banyak kekurangan, sebagai penulis saya memiliki saran agar adanya penulisan yang lebih lanjut mengenai struktur dan fungsi nucleus agar ilmu ini dapat berkembang dan berguna bagi generasi berikutnya.DAFTAR PUSTAKACormack, H.David.1994.HAM HISTOLOGI.Jakarta;Binapura AksaraJunqueira, L. Carlos, Jose Carneiro, Robert O. Kelley.1998.HISTOLOGI DASARedisi ke-8. Jakarta;Penerbit Buku Kedokteran EGCMarianti, Samadi dan Aditiya, 2006.Biologi Sel, Semarang :UnnesNeil, A Campbell, Jane B. Reece, Lawrence G. Mitchell. 2002. BIOLOGI. Edisi ke5.Jakarta:ErlanggaNugroho, L. Hartanto, 2004.Biologi Dasar, Yogyakarta Penebar SwadayaSheeler, Phillip, Donald E. Bianchi.1979.CELL BIOLOGY:Structure,Biochemestry, and Function.California;Congress Cataloging in publicationSyamsuri, Istamar, dkk.2007.BIOLOGI untuk SMA kelas IX.Jakarta;ErlanggaWinatasasmita , Djamhur, 1986.Biologi Sel, Jakarta :Karanika Jakarta UniversitasTerbuka Yatim, Wildan, Biologi Modern, Bandung :Tarsito, 2003http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Biological_cell.svg tanggal 10 maret 2011 jam 20.00http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Biological_cell.svg tanggal 10 Maret 2011 jam 20.00About these ads Share this: Twitter Facebook RelatedMakalah Sel TumbuhanMakalah KloroplasMakalah REPosts navigation Hipotesis Membran UnitMakalah Kloroplas Leave a Reply Top of Form

Bottom of Form Top of FormSearch for: Bottom of Form Recent Posts Makalah RE Makalah Kloroplas Makalah Inti Sel(Nukleus) Hipotesis Membran Unit Dinding Sel Archives February 2012 Categories Uncategorized Meta Register Log in Entries RSS Comments RSS WordPress.comCreate a free website or blog at WordPress.com. The Parament Theme. Follow Follow ranubisnisTop of FormGet every new post delivered to your Inbox.Bottom of FormTop of FormBottom of FormBuild a website with WordPress.comhttps://ranubisnis.wordpress.com/2012/02/15/makalah-inti-sel-nukleus/

makalah nukleus 17.07 Biologi No comments

TUGAS KELOMPOKBIOLOGI SEL

INTI SEL

Sebagai Pemenuhan Tugas Mata Kuiah Biologi Sel Yang Di Ampu Oleh Bapak Drs. Anak Agung Oka, M.Pd. dan Rasuwane Noor, S.Si, M.Sc.

Oleh NamaNPMIsqal Kurniawan11320069Ita Andaryani11320070Sapta Wahyu Agus W.11320056

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUANPROGAM STUDY PENDIDIKAN BIOLOGIUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidyah-Nya kepada kita semua sehingga kita masih dapat melaksanakan segala yang diperintahkan-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Sholawat beserta slah kita junjungkang kepda Nabi besar MUHMMAD SAW beserta keluarga dan para sahbatnya.Dalam kesempatan ini penulis menyanpaikan rasa hormat dan terima kasih kepada orang tua yang telah menberkan kasih sayang, doa, semangat, dan dukunganyang tak ternilai harganya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Anak Agung Oka, M.Pd, dan Rasuwane Noor, S.Si, M.Sc. selaku dosen pengampu mata kuliah biologi sel, dan semua teman-teman yang telah membentu dan memberikan motifasi sehingga dapat terselesaikannya tugas ini.Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan tugas ini. Sehingga segala kritik dan sran yang sifatnya membangun sanagt penulis harapkan untuk penyempurnaan tugas ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa universitas muhammadiyah metro khususnya dan para pembaca pada umumnya.

Metro, Mei 2013

Penulis

ii

DAFTAR ISI

JudulKata pengantariiDaftar isiiii

BAB IPENDAHULUANA. Latar belakang1B. Rumusan masalh1C. Tujuan penulisan makalah2

BABA IIPEMBAHASANA. Pengertian nucleus dan fungsi nukleus3B. Bagian-Bagian nucleus dan materi genetik41. Selaput inti52. Anak inti63. Nukleoplasma84. Krhomatin85. DNA126. RNA12BAB IIIPENUTUPA. Kesimpulan14B. Saran14

iii

DAFTAR PUSTAKA

iii

BAB IPEDAHULUAN

A. Latar BelakangSel merupakan unit struktur dan fungsional terkecil makhluk hidup. Sel dikendalikan oleh suatu organel yaitu nukleus. Nukleus merupakan organel yang penting karena nukleus sebagai pengendali semua kegiatan sel, tanpa adanya nukleus maka kegiatan-kegiatan sel tidak dapat berlangsung. Tidak dapat berlangsungnya kegiatan di sel tentu akan mengganggu fungsi jaringan serta organ dalam tubuh kita, serta tanpa adanya nukleus maka sel tidak akan dapat hidup dalam waktu yang lama. Dengan fungsi tersebut tentunya nukleus memiliki struktur yang khas sebagai penompang fungsi-fungsi tersebut. Struktur nukleusakan membantu dalam pelaksanaan tugas-tugasnya. Nukleus memiliki bagian-bagian yang terdiri dari selaput inti, anak inti (nukleolus), nukleuplasma, krhomatin, DNA, dan RNA.Bagian bagian sel tersebut tersusun dalan suatu organisai yang dapat mengatur seluruh kegiatan yang ada di dalam sel, sehingga sel dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Kegiatan di dalam sel sangatlah banyak sehingga di dalam sel memerlukan suatu koordinasi, dan sebagai pusat dari koordinasi dari sel tersebut berada di dalam nukleus. Dengan adanya nukleus maka seluruh kegiatan yang ada di dalam sel dapat berjalan dengan baik sehingga sel dapat dikatakan sebagai sel yang aktif. Apa yang terjadi biala di dalam sel tidak terdapat inti? Sebuah pertanyaaan yang mungkin sudah ada jawabannya. Di dalam makalah ini kami akan mencoba membahas mengaenai nukleus tersebut.

B. Rumusan MasalahDari latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:1. Bagaimanakah struktur darinukleus ?2. Apa saja yang terkandung di dalam nucleus?3. Apa sajakah fungsi dari nucleus tersebut?C. Tujuan Penulisan MakalahAdapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:1. Untuk mengetahui struktur dari nukleus.2. Untuk mengetahui kandungan apa yang tedapat di dalam nukleus.3. Untuk mengetahui fungsi dari nukleus.

BAB IIPEMBAHASAN

A. Pengertian Nukleus dan Fungsi Nukleus1. Pengertian NukleusNukleus atau inti sel merupakan bagian penting sel yang berperan sebagai pengendali kegiatan sel. Nukleus merupakan organel terbesar yang berada dalam sel. Nukleus berdiameter sekitar 10 m. Nukleus biasanya terletak di tengah sel dan berbentuk bulat atau oval. Pada umumnya sel organisme berinti tunggal, tetapi ada juga yang memiliki lebih dari satu inti. Nukleus ini umumnya paling mencolok pada sel eukariotik. Rata-rata diameternya 5 m. Nukleus memiliki membran yang menyelubunginya yang disebut membran atau selubung inti. Membran ini memisahkan isi nukleus dengan sitoplasma.Nukleus di batasi oleh sepasang membran. Selubung yang terbentuk itu tidak sinambung, tetapi mengandung pori pori. Hal ini boleh jadi memugkinkan bahan bahan berlalu lalang dari nukleus. Di dalam nukleus membran nuklir terdapat medium setengah cairan (semifluida) yang di dalamnya kromosom tersuspensi. Biasanya kromosom itu tampak sebagai struktur memanjang dan tidak mudah diamati dengan mikroskop cahaya. Dalam keadaan seperti biasa disebut kromatin. Nukleus merupakan pusat pengendali dalam sel. Jika nukleus dalam sel rusak, maka telur itu tidak dapat melanjutkan perkembangannya menjadi individu baru. Kalau nukleus itu di keluarkan dari suatu amoeba, organisme ini hidup terus selama beberapa hari. Akan tetapi tidak dapat makan atu pun berkembangbiak, dan akhirnya akan mati.Di dalam nukleus , DNA diorganisasikan bersama dengan protein menjadi materi yang disebut kromatin. Kromatin yang di beri warna tampak melalui mikrokop cahaya maupun mikroskop electron sebagai massa kabur. Sewaktu sel bersiap untuk membelah ( bereproduksi ), kromatin kusut yang berbentuk benang aan menggulung ( memadat ), menjadi cukup tebal untuk bisa dibedakan sebagai struktur terpisah yang disebut kromosom. Nukleus ini mengontrol sintesis protein dalam sitoplasma dengan cara mengirim mesenjer molecular yang berbentuk RNA, RNA mesenjer ( messenger RNA, mRNA) ini disintesis dalm nukleus sesuai dengan perintah yang diberikan oleh DNA, mRNA. kemudian penyampaian pesan genetic ini ke sitoplasma melalui pori nukleus. Sewaktu berada dalam sitoplasma, molekul mRNA akan melekat pada ribosom, di sini pesan genatik tadi diterjemahkan ( ditranlasi ) menjadi struktur primer suatu protein spesifik. Berdasar jumlah nukleus, sel dapat dibedakan sebagai berikut:

1. Sel mononukleat (berinti tunggal), misalnya sel hewan dan tumbuhan.2. Binukleat (inti ganda), contohnya Paramaecium.3. Multinukleat (inti banyak), misalnya Vaucheria (sejenis alga) dan beberapa jenis jamur.

2. Fungsi NukleusNukleus memiliki peran atau fungsi yang sangat penting diantaranya sebagai berikut: Mengendalikan seluruh kegiatan sel, Mengeluarkan RNAdan subunit ribosom ke sitoplasma, Mengatur pembelahan sel, Membawa informasi genetik.

B. Bagian-Bagian Nukleus dan Materi GenetikNukleus memiliki peran yang sangat vital dalam kehidupan sebuah sel. Peran nukleus dalam hal ini adalah untuk mengatur dan mengontrol segala aktifitas kehidupan sel sreta membawa informasi genetic yang diturunkan ke generasi berikutnya, informasi ini disimpan dalam suatu molekul polinukleutida yang disebut DNA (Deoxyribo Nucleic Acid). DNA pada umumnya tersebar di dalam nukleus sebagai matriks seperti benang yang disebut kromatin. Ketika sel akan memulai membelah kromatin akan berkondensasi membentuk struktur yang lebih padat dan memendek yang selanjutnya disebut kromosom.

Gambar 2.1 nukleus dan bagian-bagiannya.

Kromosom tersusun atas molekuk DNA dan protein histon. Struktur di dalam nukleus yang merupakan tempat berkonsentrasinya molekul DNA adalah nucleolus (anak inti). Nuklelous berperan sebagai tempat terjadinya sintesis molekul RNA (Ribo Nucleic Acid) dan ribosom. RNA merupakan hasil salinan DNA yang akan ditransfer ke sitoplasma untuk diterjemahkan menjadi rantai asam amino yang disebut protein. Nukleus terdiri dari beberapa bagian yakni:

1. Selaput Inti (Membran Inti)Mebran sel inilah yang membedakan antara sel eukariotik dengan sel prokariotik dimana pada sel prokariotik tidak ada membrane sel. Membrane sel ini disebut juga karyotecha, dari kata karyon= inti, dan techa = kulit. Membrane ini adalah bagian terluar dari inti sel. Fungsi membrane inti sel secara keseluruhan adalah mengadakan pertukaran zat dengan sitoplasma. Pada membrane inti terdapat pori yang berfungsi dalam pertukaran makro molekul. Melalui membran sel inilah nukleus dapat mengeluarkan berbagai macam RNA dan sub unit ribosom ke sitoplasma kerena memilki struktur sebagai berikut:Dalam mikroskop electron menunjukan bahwa membrane nukleus memiliki dua lapis membrane unit pararel yang dipisahkan oleh celah berukuran antara 40-70 nm yang disebut sisterna perinukleus atau intermembran space. Lembaran yang terdapat idsebelah dalam disebut selaput sitosolik. Selaput nuclear tidak berupa lembaran-lembaran yang utuh. Namun seprti penapis selaput nukleus memiliki lubang-lubang dibeberapa tempat. Lubang-lubang tersebut dinamakan pori nuclear. Pori nuclear ini terbentuk akibat menyatunya dwilapis lipida sari selaput luar-dalam.adanya pori nuclear ini membantu memudahkan pengangkutan bahan dan senyawa makro dari sitoplasma.Fungsi utama dari pori nukleus adalah untuk sarana pertukaran molekul antara nukleus dengan sitoplasma. Molekul yang keluar kebanyakan mRNA digunamakan untuk sintesis protein.pori nukleus tersusun atas tiga subunit, yaitu kolom subunit subunit anular, subunit lumenal, dan sub unit ring. Subunit kolom berfungsi berfungsi dalam pembentukan dinding porinukleus. Subunit anular berguna untukmembentuk spoke yang mengarah menuju tengah dari porinukleus. Subunit luminal mengendung protein transmembran yang menempelkan kompleks porinukleus pada membrane nukleus. Sedangkan subunit ring berfungsi untuk membentuk permukaan sitolik (berhadapan dengan sitoplasma) dan nuclear (berhadapan dengan nukleuplasma) dari kompleks porinukleus. Selaput luar selubung berhubungan langsung dengan Retikulum endoplasma. Permukaan sitosolik ditempali oleh ribosom yang terlibat dalam sintesis protein. Berdasarkan srukturnya dapat dinyatakan bahwa terdapat tiga cara pengagngkutan dari dan ke sitoplsma.a) Cara yang pertama merupakan cara langsung dengan melewati pori nuclear.b) Cara kedua merupakan pengangkutan lewat selaput dalam menuju keruang perinuklear dan diteruskan ke sisterna reticulum endoplasma.c) Cara ketiga adalah dengan jalan pinositosis (proses dimana partikel-partikel kecil yang berupa cairan ditangkap oleh sel dengan cara memecah partikel-partikel tersebut mejadi pertikel-pertikel yang lebih kecil).

2. Anak Inti (Nukleolus)Struktur nuklelous (anak inti) disebut juga butuir inti. Nucleoli (jamak) akan terlihat dibwah pengamatan mikroskop electron sebagai sebuah atau lebih bangunan basofil yang berukuran lebih besar dari pada ukuran butir-butir kromatin. Pada pengamatan dengan mikroskop elektron secara selintas, anak inti tampak sebagai suatu gambaran spons karena adanya bagian-bagian gelap dan terang. Bagian yang gelap terdiri ata tiga komponen yang strukturnya berbeda sedang bagian terang masih merupakan bahan perdebatan apakah bagian tersebut tidak berisi bahan-bahan dari inti yang lain yang masuk kedalam anak inti. Secara deskriftif dalam anak inti dapat dibedakan dengan mokroskop elektron adanya komponen sebagi berikut:a) Daerah granuler atau Pars granulose bagian ini terdiri dari butir-butir sebesar 15-20 nm, lebih kecil sedikit dari butir ribosom. Seringkali daerah ini terdapat di bagian perifer anak inti.b) Daerah fibriler atau Pars fibrosa bagian ini terdiri atas benang-benang dengan diameter 5-10 nm, komponen ini terdapat di tengah-tengah anak inti. Karena daerah granuler dan daerah fibriler keduanya dicerna oleh enzim ribonuklease, maka diduga keras kedua daerah tersebut mengandung ribisom.c) Daerah amorf atau Pars amorfa daerah ini merupakan daerah yang mengandung matriks anak inti yang digunakan untuk mengikat 2 komponen yang disebut di atas , matriks ini merupakan bahan protein.Disekitar anak inti terdapat khromatin yang berbentuk seperti benang-benang halus setebal 10 nm. Adanya khromatin yang mengelilingi anak inti menyebabkan warna basofil pada pengamatan dengan mikroskop cahaya. Pada anak inti yang berukuran besar, kadang-kadang terlihat butir-butir yang diduga adalah butur-butir khromatin.Berlangsunnya transkripsi gena untuk rRNA yang berjalan terus-menerus akan menjamin terbentuknya rRNA untuk ribosom yang ada dalam sitoplasma. rRNA yang baru terbentuk dari transkripsi tersebut segera dikemas bersama protein ribosom untuk membentuk ribosom. Pengemasan tersebut berlangsung dalan anak inti,. Untuk keperluan tersebut,maka dalam anak inti terdapat sejumlah penggal-penggal DNA (rDNA) untuk transkripsi menjadi rRNA secara berulang-ulang dan berjalan sangat cepat dengan bantuan enzim polymerase RNA I, penggalan-penggalan DNA tersebut dinamakan nucleolar organizer. Fungsi dari anak inti ini sudah pasti untuk membuat ribosom yang terdapat dalam sitoplasma. Karena ribosom diperlukan untuk sintesis protein, maka dapat dimengerti apabila sel yang sedang aktif mensintesiskan protein dalam sitoplasma nya akan memiliki anak inti yang membesar. Apabila dikaitkan dengan khromosom saat mitosis, maka nucleolar organizer terdapat pada khromosom sebagai bagian yang mengecil yang dinamakan kontraksi sekunderyang letaknya didekat satelit. Dengan demikian jumlah nucleolar organizer akan menentukan jumlah anak inti dalam inti sel. Bahkan kadang-kadang terlihat bahwa beberapa anak inti berdekatan sehingga Nampak anak inti tersebut menyatu.Kandungan RNA dalam anak inti jika dibandingkan dengan bagian lain dari inti tidak selalu tetap, yaitu berkisar antara 5%-20%. Untuk kepentingan sintesis protein ribosom diperlukan rRNA sebagai hasil trankripsi DNA, namun dengan berbagai pewarnaan terhadap DNA, tidak dapat dibuktikan adanya DNA dalam anak inti kecuali dalam beberapa anak inti yang besar (mungkin sedang aktif mengadakan transkrisi). Kandungan protein dalam anak inti sanagat tinggi sebagai fosfoprotein, tetapi tidak ditemukan histon.

3. NukleoplasmaNukleuoplasma merupakan substansi transparan, semi solid (agak padat), yang terletak di dalam nukleus. Komposisinya tersusun dari asam nukleat (DNA & RNA), yang merupakan materi genetik, protein dan garam-garam mineral. Asam nukleat terdapat dalam dua bentuk yaitu: aam dioksiribosa (DNA) dan ribosa (RNA). Biasanya dalam nukleus kedua asam ini bergabung dengan protein yang disebut nukleuprotein, banyaknya DNA dalam nukleus bervariasi. Misalnya pada nukleus sel salamander (Amphibia) mengandung DNA lebih banyak dibandingkan dengan nukleus sel mamalia. Jenis protein yang terdapat dalam nuleus berupa nukleuprotein yaitu protamin dan histon. Selain kedua jenis protein ini pada nukleus terdapat protein lain yang bersifat asam yaitu: nonhiston protein dan enzim nukleus.

4. Krhomatin Pada sel eukariotik materi genetic dikemas dalam genom-genom. Disebagian besar genom tersaji dalam kesatuan-kesatuan kromatin, setiap kesatuan yang merupakan bentuk padat dari kromatin disebut kromosom. Bentuk dan ukuran kromosom berubah-ubah, kromosom memiliki sepasang lengan masing-masing berada bersebelahan yang dipisahkan oleh suatu lekukan. Pada stadiuam metaphase kromosom mengalami replikasi sehingga setiap kromosom terdiri dari dua kromatida, dua kromatida tersebut diikat oleh mikrotubula kinetokor pada daerah yang disebut sentromer, membentuk lekukan sehingga tampak mempunyai dua pasang lengan. Sentromer berperan sebagai pusat gerak kromosom selama stadium anafase. Bentuk kromosom seperti yang diterangkan di atas hanya tampak pada saat mitosis. Pada saat interfase bentuk kromosom seperti tersebut akan menghilang. Benarkah menghilang? Ternyata tidak, pada saat interfase, kromosom berubah menjadi filament-filamen halus, filament-filamen halus ini disebut kromatin.

Gambar 2.2 kromatin dan kromosom

Kromatin dibedakan berdasarkan daya serapnya terhadap larutan pewarna. Heterokromatin adalah kromatin yang menyerap warna dengan kuat, sedangkan eukromatin merupakn kromatin yang kurang kuat menyerap warna. Berdasarkan lokasinya kromosom dibedakan menjafdi dua daerah yaitu: Pertama, kromatin nukleolus terdiri dari kromatin perinukleus dan intranukleus. Kromatin perinukleus yaitu kromatin yang berada di sekelilinga nukleolus, sedangkan kromatin intranukleus yaitu kromatin yang berada di dalam nukleolus. Kedua,kromatin periferal yaitu kromatin yang berikatan dengan membran sel. Kromatin nukleus dan kromatin periferal merupakan heterokromatin.Sebagai materi genetic heterokromatin dibagi menjadi dua yaitu heterokromatin fakultaif dan heterokromatin konstitutif. DNA yang terdapat pada heterokromati konstiutif selamanya tidak aktif dan tetap berada dalam keadaan mampat selam adaur sel. Heterokromatin fakultatif tidak selamanya berada dalam keadaan mampat, pada saat-saat tertentu kromatin akan terurai, pada waktu terurei ini kromatin dapat disalin.Kromatin terdiri dari DNA (16%), RNA (12%), dan nucleoprotein (72%). Nukleoprotein di kromatin terdiri dari histon dan nonhiston, histon merupakn protein yang sangat basa, strukturnya cukup sederhanatersusun dari arignin dan lisin dalam jumlah yang cukup besar sekitar 24% mol. Sedangkan protein non histon, di dalam kromatin terdapat beberapa ratus proteinnon histon. Hampir 50% protein non histon adalah protein structural. Bersifat asam dan banyak dijumpai apda saat interfase. Protein non-histon anatara lain adalah aktin yang merupakan protein kontraktil. Protein non-histon ada yang memiliki aktivitas sebagai enzim antara lain adalah polimerasi RNA, protease serin, transferase asetil, ligase, adenosine, diaminase, nukleofosfoliase, dan guanase. Enzim-enzim ini berperan dalam proses replikasi DNA, transkripsi, dan pengaturan mekanisme transkripsi. Kromatin bila diamati dengan menggunakan mikroskop electron ternyata terdiri dari untaian manik-manik, manik-manik tersebut berdianeter 10 nm, sedangkan filament penghubungnya berdiameter 2 nm, manik-manik tersebut disebut nukleosom. Nukleosom tersusun dari oktamer histon (4 pasang histon) yang disebut molekul pusat dan dililit oleh DNA setebal 2 nm. Rantai DNA mengelilingi histon dalam 2 lilitan, setiap lilitan mengandung 83 pasang basa. Jadi jumlah keseluruhannya adalan 146 pasang basa dengan 1 oktamer histon. Delapan buah oktamer histon pembentuk oktamer terdiri dari 4 pasang masing-masing H2A, H2B, H3, dan H4. H1 tidak berada pada pusat melainkan pada DNA perentang yang terjulur antara dua buah nukleosom, H1 berfungsi sebagai pengunci pilinan DNA apabila H1 dihilangkan maka pilinanDNA akan cenderung lepas. Kesatuan molekul pusat, DNA perentang dan histon H1 disebut mononukleosom.AB

Gambar 2.3 gambar histon pada struktur kromatin (A), gambar nukleosom(B)

Untaian lurus nukleosom membentuk solenoid, kumpulan dari soleniod membentuk kromatin dengan garis tengah 10nm, sedangkan pilinan untaian lurus membentuk kromatin dengab garis tengah 30 nm. Setiap putaran pilin terdiri dari sekitar 6 buah nukleosom. Kumpilan dari putaran pilin membentuk struktur yang disebut solenoid. Pembentukan struktur solenoid dipengaruhi oleh histin H1. Solenoid-solenoid satu sam alain dihubungkan oleh DNA tanpa nukleosom. DNA ini sangat peka terhadap enzim DNA ase I, sedangkan DNA nukleosom dan DNA perentang tidak terpengaruh. DNA yang peka dengan DNA ase memiliki arti penting bagi ekspresi gen. DNA yang selalu disebut-sebut pada uraian diatas ditinjau dari struktur kimianya ternyata tersusun dari deoksiribosa fosfat yang terikat pada basa nitrogen. Basa yang terikat pada deoksiribosa fosfat adalah salah satu dari adenine, guanine, sitosin, atau timin. Adenine dan guanine disebut basa purin, sedangkan sitosin dan timin disebut basa pirimidin. Secara fisik DNA adalah molekul yang sangat penjang dengan rantai pokok untaian ganda deoksiribosa yang duhubunhkan dengan slah satu basa purin atau basa pirimidin, membentuk struktur pilinan ganda (double helix) dengan rantai deoksiribosa berada diluar. Kedua rantai deoksiribosa tersebut dihubungkan oleh ikatan hydrogen yang terbentuk antara basa purin dari pilinan yang satu dengan basa pirimidin dari pilinan yang lain. Adenine (A) selalu berpasangan dengan Timin (T), sedangkan Guanin (G) selalu berpasangan dengan Sitosin (S).5. DNA Molekul DNA atau Deoksiribonukleat Acid dikenal sebagai materi genetic yang menyimpan semua informasi penting tentang segala aktivitas sel. Menurut Suryo (2008:57) Asam Deoksiribonukleat atau disingkat AND merupakan persenyawaan kimia yang paling penting pada makhluk hidup, yang membewa keterangan genetic dari sel khususnya atau dari makhluk dalam keseluruhannya dari suatu generasi ke generasi berikutnya. Menurut Waston dan Crick (dalam Suryo) molekul DNA berbentuk sebagai dua pita spiral yang saling berpilin ( Double Helix). Di bagian luar terdapat deretan gula-pospat (yang membentuk tulang pungggung dari Double Helix. Dibagian dalam dari Double Helix terdapat basa purin dan pirimidin. DNA merupakan susunan kimiamakromolekular yang kompleks, yang terdiri dari 3 macam molekul yaitu: gula pentose yang dikenal dengan deoksiribosa, asam pospat, dan basa nitrogen yang dapat dibedakan dalam dua tipe dasar yaitu: Pirimidin, basa ini dibedakan lagi atas Sitosin (S), dan Timin (T). Purin , basa ini dibedakan lagi atas Adenin (A), dan Guanin (G).Molekul DNA memiliki dua untai polinukleutida yang masing-masing untai poluinukleutida tersusun atas rangkaian nukleutida dalam bentuk deoksiribosnukleutida. Dua polinukleutida yang berhadapan dihubingkan oleh atom hydrogen, yaitu antara pasangan purin dan pirimidin tertentu. Adenine hanya dapat berpasangan dengan Timin, yang dihubungkan oleh dia atom H. sedangkan Guanin hanya dapat berpasangan dengan sitosin yang dihubungkan dengan tiga atom H. jadi dua deret nukleutida itu komplementer satu dengan lainnya, artinya urutan nukleutida dalam satu deret mendikte urutan nukleutida dari deret pasangannya.

6. RNARNA atau Ribonukleat Acid merupakan molekul yang berfungsi sebagai penyimpan dan penyalur informasi genetic. RNA sebagai penyimpan informasi genetic misalnya pada maeteri genetic virus terutama golongan retrovirus. RNA sebagai penyalur informasi genetic misalnya pada proses translasi untuk sintesis protein. RNA merupakan rantai tinggal polinukleotida, dan setiap ribonukleotida terdiri dari gula pentose (D-ribosa), molekul gugus pospst dan basa nitrogen. Berbeda dengan DNA basa Timin dari golongan pirimidin tidak terdapat dalam RNA dan digantikan oleh basa Urasil (U).RNA di golonngkan menjadi tiga tipe yaitu mRNA (messenger RNA), tRNA (transfer RNA), dan rRNA (ribosomal RNA). mRNA berfungsi membawa pesan atau kode genetic (kodon) dari kromosom ke ribosom. Kode genetic mRNA tersebut kemudian menjadi cetakan untuk menentukan spesifitas urutan asam amino pada rantai polipeptida. rRNA merupakan RNA yang terdapat terbanyak diantara jenis RNA yang dikenal dalam ribosom. Ribosom sebagai tempat sintesis protein, sekaligus merupakan mesin yang akan mengatur dan memilih komponen-komponen yang terlibat dalam sintesis protein. Ribosom mempunyai komposisi 60% rRNA dan 40% protein basa. tRNA merupakan RNA yang terdiri dari berjenis-jenis molekul RNA yang secara spesifik dapat merangkai setiap jenis asam amino, setelah bagian lain dari molekul tRNA ini mengenal kodon untuk asam amino yang sama pada mRNA. Ujung-ujung anti kodon dari tRNA tertentu akan mendekati kodon yang sesuai pada mRNA yang bersangkutan, sehngga ujung aseptor akan mengikat asam amini yang sesuai untuk dirangkaikan.

BAB IIIPENUTUP

A. KesimpulanBerdasarkan uraian yang telah dijabarkan dalam pembahasan diatas dapat diketahui bahwa nucleus merupakan bagian dari sel yang sangat penting dalam pengorganisaian dari sustu sel. Dimana didalam suatu sel tersebut terdapat banyak bagian-bagian yang dari kesemunya tersebut nukleuslah yang berfungsi sebagai pusat koordinasi dari sel tersebut. Selain mengatur semua pusat koordinasi, nucleus juga memiliki fungsi mengeluarkan RNA dan subunit ribosom ke sitoplasma, mengatur pembelahan sel, membawa informasi genetik.Nucleus memiliki struktur yaitu membrane inti, anak inti, nukleuplasma, dan kromatin. Selain itu di dalam inti sel juga terdapat materi geneti, materi genetic inilah yang nantinya akan menyampaikan pesan genetic pada keturunan stiap individu. Materi genetic yang terdapat pda sel ini berupa DNA (Deoksiribonukleat Acid), dan RNA (Ribosnukleat Acid).

B. Saran Di dalam penulisan tugas ini penulis menyadari masik banyak kekurangan yang terdapat dalam pembehasan maupun kata-kata, karena sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Oleh karena itu penulis berharap untuk dapt diberi masukan yang sifatnya mmebangun dan untuk menyempunakan hasil dari tugas ini sehingga tugas ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan.

DAFTAR PUSTAKA

Subowo.1995. Biologi Sel. Bndung: Angkasa.Sumadi, dan Marianti, Aditya. 2007 . Bioligi Sel. Yogyakarta: Graha ILmu.Suryo. 2008. Genetika Strata 1. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.http://isqalkurniawan92.blogspot.com/2013/11/makalah-nukleus.htmlChat Yuk!!