Ilmu gizi mineral- kel.5

57
Mineral Kelompok 5 Astuti Akin (1112101000103) Fitria Nurrizki Salma (1112101000107) Maulidya Qurrotuain (1112101000030) Nuni Puspi Syahidah (1112101000073) Suharni (1112101000102) Peminatan Gizi Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2014

Transcript of Ilmu gizi mineral- kel.5

Page 1: Ilmu gizi mineral- kel.5

MineralKelompok 5

Astuti Akin (1112101000103)Fitria Nurrizki Salma (1112101000107)Maulidya Qurrotuain (1112101000030)Nuni Puspi Syahidah (1112101000073)

Suharni (1112101000102)

Peminatan GiziProgram Studi Kesehatan Masyarakat

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta2014

Page 2: Ilmu gizi mineral- kel.5

Definisi Mineral

Page 3: Ilmu gizi mineral- kel.5

Apa yang dimaksud dengan mineral..?

Mineral adalah komponen anorganik yang terdapat dalam tubuh manusia yang merupakan bagian dari tubuh dan memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan.

Page 4: Ilmu gizi mineral- kel.5

Klasifikasi mineral

Page 5: Ilmu gizi mineral- kel.5

Mineral Makro

Kelompok mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang lebih besar (> 100 mg/hari) dibandingkan kelompok mineral yang lain

Mineral Mikro

Kelompok mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang relatif kecil (< 100 mg/hari) dibandingkan kelompok mineral yang lain

Page 6: Ilmu gizi mineral- kel.5

Klasifikasi Mineral MikroMineral mikro adalah mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang kecil yaitu kurang dari 100 mg sehari. Macam-macam mineral mikro antara lain:No. Macam

Mineral Mikro

Fungsi Sumber Makanan

1. Besi (Fe) Sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh, sebagai alat angkut elektron di dalam sel, sebagai pembentukan hemoglobin di dalam darah

Padi, gandum, kentang, brokoli, ikan laut, buncis, telur, daging yang berwarna merah

2. Seng (Zn) Meningkatkan kekebalan terhadap serangan berbagai macam bibit penyakit, membantu memperbaiki kerusakan kulit

Daging, hati, kerang, telur, sarden, biji labu, kacang

3. Iodium (I) Mengatur pertumbuhan dan perkembangan

Ikan, udang, kerang, ganggang laut

4. Tembaga (Cu)

Sebagai bagian dari enzim, mencegah anemia

Tiram, kerang, hati, kacang-kacangan, unggas, biji-bijian, cokelat

5. Mangan (Mn)

Membantu pembentukan tulang, meningkatkan penyimpangan vitamin B1, sebagai enzim untuk metabolisme asam amino

Kacang-kacangan, sayuran daun, ASI terutama kolostrum, teh

Page 7: Ilmu gizi mineral- kel.5

No. Macam Mineral Mikro

Fungsi Sumber Makanan

6. Krom (Cr) Membantu metabolisme karbohidrat dan lipida

Hasil laut, sayuran, biji-bijian, buah, daging

7. Selenium (Se)

Sebagai katalisator dalam pemecahan peroksida, mencegah terjadinya radikal bebas, sebagai antioksidan, mencegah penyakit kanker dan penyakit degeneratif lainnya

Daging, ikan, telur, jeroan, kerang, padi-padian, hati, ginjal

8. Molibden (Mo)

Sebagai kofaktor berbagai enzim

Susu, hati, kacang-kacangan

9. Flour (F) Membantu pengerasan gigi, mineralisasi tulang, meningkatkan ketahanan, mencegah pembentukan plak gigi

Air mineral, teh, susu formula bayi, makanan yang diawetkan

10. Kobal (Co)

Mematangkan sel darah merah, menormalkan fungsi semua sel

Hati, ginjal, daging

Page 8: Ilmu gizi mineral- kel.5

Klasifikasi Mineral MakroMineral makro adalah mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang besar yaitu lebih dari 100 mg sehari. Macam-macam mineral makro antara lain:

No. Macam Mineral Makro

Fungsi Sumber Makanan

1. Natrium (Na)

Mengatur tekanan osmosis, sebagai kation utama dalam cairan ekstraselular

Garam dapur, MSG, kecap, makanan yang diawetkan dengan garam dapur, sumber makanan yang mengandung sedikit natrium yaitu makanan yang belum diolah , sayuran dan buah

2. Klorida (Cl) sebagai ation utama dalam cairan ekstraselular, memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit

Garam dapur, makanan olahan yang diberi garam dapur, sayuran, buah-buahan

3. Kalium (K) Sebagai pemelihara keseimbangan cairan elektrolit serta keseimbangan asam basa, transmisi saraf dan relaksasi otot, pertumbuhan sel

Kacang-kacangan, kentang, singkong, beras giling, kelapa, alpukat, pisang

Page 9: Ilmu gizi mineral- kel.5

No.

Macam Mineral Makro

Fungsi Sumber Makanan

4. Kalsium (Ca)

Pembentukan tulang dan gigi, mengatur pembekuan darah, katalisator reaksi-reaksi biologik, kontraksi otot

Susu, hasil susu seperti keju, ikan, kacang-kacangan, tahu, tempe, sayuran hijau

5. Fosfor (P) Klasifikasi tulang dan gigi, mengatur pengalihan energi, absorpsi dan transportasi zat gizi, bagian dari ikatan tubuh esensial, menjaga keseimbangan pH, menyimpan dan mengirim energi

Daging, ikan, unggas, telur, susu, kacang-kacangan

6. Magnesium (Mg)

Mencegah kerusakan gigi, sebagai pengganti kalsium dalam proses transportasi dan mineralisasi pembentukan tulang

Sayuran hijau, biji-bijian, kacang-kacangan, ikan tawar segar

Page 10: Ilmu gizi mineral- kel.5

Fungsi Utama Mineral

Page 11: Ilmu gizi mineral- kel.5

Fungsi utama Mineral

• Memiliki peranan penting dalam pemeliharan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ, maupun fungsi tubuh secara keseluruhan

• Sebagai katalis dan kofaktor dalam berbagai aktivitas enzim dalam tahap metabolisme

• Untuk pengaturan pekerjaan enzim-enzim• Untuk pemeliharaan keseimbangan asam basa• Membantu transfer ikatan-ikatan penting• Untuk pemeliharaan kepekaan otot dan syaraf

terhadap rangsangan

Page 12: Ilmu gizi mineral- kel.5

Fungsi Mineral Makro dan Mikro

Page 13: Ilmu gizi mineral- kel.5

Fungsi mineral makro?

- Elemen makro berfungsi sebagai bagian dari zat yang aktif dalam metabolisme atau sebagai bagian penting dalam struktur sel dan jaringan.

- Ada pula yang memegang fungsinya di dalam cairan tubuh, baik intraselular maupun ekstraselular.

- Mineral makro terutama Na, klor, dan K berperan dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh.

- Na, K , Ca dan Mg diperlukan untuk transmisi saraf dan kontraksi otot.

- Fospor dan Mg terlibat dalam metabolisme energi. Ca, fosfor, dan Mg berperan dlm memberi bentuk (struktur) kepada tulang.

- Selain itu tiap mineral makro memegang peranan khusus didalam tubuh.

Page 14: Ilmu gizi mineral- kel.5

Fungsi mineral mikro?

• Mikro elemen padaumumnya berfungsiBerhubungan denganenzim, bahkan Iodiummerupakan bagian daristruktur suatu hormon. Sejumlah besar enzim memerlukan mikroelemen dan trace elemen untuk dapat berfungsi secara maksimal.

• Beberapa elemen yang bekerja sama erat sekali dalam melaksanakan fungsinya, sehingga dalam membicarakan elemen- elemen tersebut harus di lakukan sekaligus , misalnya Na dan K, Ca dan P. misalnya metabolisme tubuh.

Page 15: Ilmu gizi mineral- kel.5

Efek Konsumsi Mineral

Page 16: Ilmu gizi mineral- kel.5

1. Mineral Makro

Page 17: Ilmu gizi mineral- kel.5

Natrium

Kekurangan:

1.Kejang2.Apatis3.Kehilangan

nafsu makan

Kelebihan:

1.Keracunan2.Edema3.Hipertensi

Page 18: Ilmu gizi mineral- kel.5

Klorida (Cl)

Kekurangan:

1.muntah-muntah

2.Diare kronis3.Keringat

berlebih

Kelebihan:

1. Sekresi tubuh menjadi kental, kering, dan lengket

2. Dalam saluran pankreas, aliran enzim pencernaan tersumbat, sehingga sulit menyerap gizi.

Page 19: Ilmu gizi mineral- kel.5

Kalium

Kekurangan:

1. Lemah2. Lesu3. Kehilangan nafsu

makan4. Kelumpuhan5. Mengigau6. konstipasi

Kelebihan:

1. Hiperkalemia akut

2. kematian

Page 20: Ilmu gizi mineral- kel.5

Kalsium (Ca)

Kekurangan:

1. Gangguan pertumbuhan

2. Osteoporosis3. Osteomalasia/

riketsia4. Tetani/ kejang

Kelebihan:

1. Gangguan ginjal/ batu ginjal

2. konstipasi

Page 21: Ilmu gizi mineral- kel.5

Fosfor (P)

Kekurangan:

1. Kerusakan tulang2. Rasa lelah3. Kurang nafsu

makan

Kelebihan:

1. Menimbulkan kejang

Page 22: Ilmu gizi mineral- kel.5

Magnesium (Mg)Kekurangan:

1. Kurang nafsu makan

2. Gangguan dalam pertumbuhan

3. Mudah tersinggung4. Gugup5. Kejang6. Gangguan SSP7. Halusinasi8. Koma9. Gagal jantung

Kelebihan:

1. Penyakit gagal ginjal

Page 23: Ilmu gizi mineral- kel.5

2. Mineral Mikro

Page 24: Ilmu gizi mineral- kel.5

Besi (Fe)Kekurangan:

1. Anemia gizi besi2. Pucat3. Rasa lemah4. Letih5. Pusong6. Kurang nafsu

makan7. Menurunnya

kebigaran tubuh8. Menurunnya

kekebalan tubuh9. Gangguan

penyembuhan luka

Kelebihan:

1. Mual2. Muntah3. Diare4. Denyut jantung meningkat5. Pusing6. Mengigau7. pingsan

Page 25: Ilmu gizi mineral- kel.5

Seng (Zn)Kekurangan:

1. Gangguan pertumbuhan dan pematangan seksual

2. Gangguan fungsi pencernaan

3. Gangguan pembentukan kitomikron

4. Kerusakan permukaan saluran cerna

5. Gangguan fungsi kekebalan6. Diare7. Mengganggu pusat sistem

saraf dan otak8. Gangguan fungsi kelenjar

tiroid9. Gangguan nafsu makan10.Penurunan ketajaman indra

perasa11.Memperlambat

penyembuhan luka

Kelebihan:

1. Menurunkan absorpsi tembaga

2. Mempengaruhi metabolisme kolesterol

3. Mengubah nilai lipoprotein

4. Mempercepat timbulnya aterosklerosis

5. Muntah, diare, demam, kelelahan

6. Anemia7. Gangguan

reproduksi

Page 26: Ilmu gizi mineral- kel.5

Iodium (I)

Kekurangan:

1. Pembesaran kelenjar tiroid

2. Kemampuan belajar rendah

3. Mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin

Kelebihan:

1. Pembesaran kelenjar tiroid

2. Menutup jalan pernapasan sehingga menimbulkan sesak nafas.

Page 27: Ilmu gizi mineral- kel.5

Tembaga (Cu)

Kekurangan:

1. Memnggangu pertumbuhan dan metabolisme

2. Demineralisasi tulang-tulang

3. Depigmentasi rambut dan kulit

4. Gangguan fungsi kekebalan

5. Bayi gagal tunbuh kembang

Kelebihan:

1. Nekrosis hati2. Muntah3. Diare4. Perdarahan

intravaskular5. Gagal ginjal6. Kematian

Page 28: Ilmu gizi mineral- kel.5

Mangan

Kekurangan:

1. Steril pada hewan jantan dan betina

2. Kelainan kerangka dan gangguan kerangka otot

Kelebihan:

1. Keracunan2. Kelainan otak3. Tingkah laku

abnormal

Page 29: Ilmu gizi mineral- kel.5

Krom

Kekurangan:

Kelebihan:

1. Kanker paru-paru

2. Penyakit hati

Page 30: Ilmu gizi mineral- kel.5

Selenium (Se)

Kekurangan:

1. Kardiomiopati2. Rasa kaku,

pembengkakan dan rasa sakit pada sendi jari-jari

3. Penyakit jantung

Kelebihan:

1. Muntah2. Diare3. Rambut dan kuku

rontok4. Luka pada kulit dan

sistem saraf

Page 31: Ilmu gizi mineral- kel.5

Molibden (Mo)

Kekurangan:

1. Mudah tersinggung2. Pikiran kacau3. Peningkatan laju

pernapasan dan denyut jantung

4. pingsan

Kelebihan:

1. Menghambat absorpsi tembaga

Page 32: Ilmu gizi mineral- kel.5

Fluor (F)

Kekurangan:

1. Kerusakan gigi2. Pengeroposan

tulang pada orang tua

Kelebihan:

1. Keracunan2. Fluorisis3. Mulas, diare4. Sakit di daerah

dada 5. Gatal6. Muntah

Page 33: Ilmu gizi mineral- kel.5

Kobalt (Co)

Kekurangan:

1. Anemia pernisiosa (karena gangguan penyerapan vitamin B12)

Kelebihan:

1. Polisitemia ( produksi berlebihan sel darah merah)

Page 34: Ilmu gizi mineral- kel.5

Silikon (Si)

Kekurangan:1. Faktor penyebab penyakit jantung

Page 35: Ilmu gizi mineral- kel.5

Timah

Kelebihan:

1. Neuropati2. Anemia 3. Keracunan4. Kerusakan ginjal

Page 36: Ilmu gizi mineral- kel.5

Boron

Kekurangan:

1. Kelainan dan penyakit tulang

2. Kerusakan ginjal

Page 37: Ilmu gizi mineral- kel.5

Kebutuhan Mineral Sehari

Page 38: Ilmu gizi mineral- kel.5

Mineral Makro

Page 39: Ilmu gizi mineral- kel.5

Natrium

• Untuk orang dewasa, taksiran kebutuhan seharinya sebanyak 500 mg.

• WHO (1990) menganjurkan pembatasan garam dapur hingga 6 gram sehari (ekivalen dengan 2400 mg natrium)

Page 40: Ilmu gizi mineral- kel.5

Klor

• Terdapat di dalam garam dapur (NaCl) dan garam lainnya

• Dalam sehari kebutuhan Klor kira-kira sebanyak 750 mg

Page 41: Ilmu gizi mineral- kel.5

Kalium

• Kebutuhan minimalnya kira-kira sebanyak 2000 mg/hari

Page 42: Ilmu gizi mineral- kel.5

KalsiumGolongan Umur AKK (mg)

0 – 6 bulan 200

7 – 11 bulan 400

1 – 3 tahun 500

4 – 6 tahun 500

7 – 9 tahun 600

Pria

10 – 12 tahun 1000

13 – 15 tahun 1000

16 – 18 tahun 1000

19 – 29 tahun 800

30 – 49 tahun 800

50 – 64 tahun 1000

≥ 65 tahun 1000

Golongan Umur AKK (mg)

Wanita

10 – 12 tahun 1000

13 – 15 tahun 1000

16 – 18 tahun 1000

19 – 29 tahun 800

30 – 49 tahun 800

50 – 64 tahun 1000

≥ 65 tahun 1000

Wanita Hamil +150

Wanita Menyusui (0 – 12 bulan)

+ 150

Page 43: Ilmu gizi mineral- kel.5

FosforGolongan

Umur AKF (mg)

0 – 6 bulan 100

7 – 11 bulan 225

1 – 3 tahun 400

4 – 6 tahun 400

7 – 9 tahun 400

Pria

10 – 12 tahun 1000

13 – 15 tahun 1000

16 – 18 tahun 1000

19 – 29 tahun 600

30 – 49 tahun 600

50 – 64 tahun 600

≥ 65 tahun 600

Golongan Umur

AKF (mg)

Wanita

10 – 12 tahun 1000

13 – 15 tahun 1000

16 – 18 tahun 1000

19 – 29 tahun 600

30 – 49 tahun 600

50 – 64 tahun 600

≥ 65 tahun 600

Wanita Hamil + 0

Wanita Menyusui

(0 – 12 bulan)

+0

Page 44: Ilmu gizi mineral- kel.5

Magnesium

Golongan Umur AKM (mg)

0 – 6 bulan 25

7 – 11 bulan 55

1 – 3 tahun 60

4 – 6 tahun 90

7 – 9 tahun 120

Pria

10 – 12 tahun 170

13 – 15 tahun 220

16 – 18 tahun 270

19 – 29 tahun 290

30 – 49 tahun 300

50 – 64 tahun 300

≥ 65 tahun 300

Golongan Umur

AKM (mg)

Wanita

10 – 12 tahun 180

13 – 15 tahun 230

16 – 18 tahun 240

19 – 29 tahun 250

30 – 49 tahun 270

50 – 64 tahun 270

≥ 65 tahun 270

Wanita Hamil + 40

Wanita Menyusui

(0 – 12 bulan)

0

Page 45: Ilmu gizi mineral- kel.5

Sulfur

• Angka Kecukupan sehari dari Sulfur masih belum ditetapkan

Page 46: Ilmu gizi mineral- kel.5

Mineral mikro

Page 47: Ilmu gizi mineral- kel.5

BesiGolongan

Umur AKB (mg)

0 – 6 bulan 0,5

7 – 11 bulan 7

1 – 3 tahun 8

4 – 6 tahun 9

7 – 9 tahun 10

Pria

10 – 12 tahun 13

13 – 15 tahun 19

16 – 18 tahun 15

19 – 29 tahun 13

30 – 49 tahun 13

50 – 64 tahun 13

≥ 65 tahun 13

Golongan Umur

AKB (mg)

Wanita

10 – 12 tahun 20

13 – 15 tahun 26

16 – 18 tahun 26

19 – 29 tahun 26

30 – 49 tahun 26

50 – 64 tahun 12

≥ 65 tahun 12

Wanita Hamil(Trimester I)

+ 0

Wanita Hamil(Trimester II)

+ 9

Wanita Hamil(Trimester III)

+ 13

Wanita Menyusui

(0 – 12 bulan)

+6

Page 48: Ilmu gizi mineral- kel.5

SengGolongan

UmurAKS (mg)

Wanita

10 – 12 tahun 12,9

13 – 15 tahun 15,8

16 – 18 tahun 14,0

19 – 29 tahun 9,3

30 – 49 tahun 9,8

50 – 64 tahun 9,8

≥ 65 tahun 9,8

Wanita Hamil (trimester I)

+ 1,2

Wanita hamil (trimester II)

+ 4,2

Wanita Hamil(trimester III)

+ 10,2

Wanita Menyusui

(0 – 12 bulan)

+ 4,5

Golongan Umur

AKS (mg)

0 – 6 bulan 1,3

7 – 11 bulan 7,9

1 – 3 tahun 8,3

4 – 6 tahun 10,3

7 – 9 tahun 11,3

Pria

10 – 12 tahun

14,0

13 – 15 tahun

18,2

16 – 18 tahun

16,9

19 – 29 tahun

13,0

30 – 49 tahun

13,4

50 – 64 tahun

13,4

≥ 65 tahun 13,4

Page 49: Ilmu gizi mineral- kel.5

IodiumGolongan

Umur AKI (mg)

0 – 6 bulan 90

7 – 11 bulan 120

1 – 3 tahun 120

4 – 6 tahun 120

7 – 9 tahun 120

Pria

10 – 12 tahun 120

13 – 15 tahun 150

16 – 18 tahun 150

19 – 29 tahun 150

30 – 49 tahun 150

50 – 64 tahun 150

≥ 65 tahun 150

Golongan Umur

AKI (mg)

Wanita

10 – 12 tahun 120

13 – 15 tahun 150

16 – 18 tahun 150

19 – 29 tahun 150

30 – 49 tahun 150

50 – 64 tahun 150

≥ 65 tahun 150

Wanita Hamil + 50

Wanita Menyusui

(0 – 12 bulan)

+ 50

Page 50: Ilmu gizi mineral- kel.5

Tembaga

• Di Indonesia, AKG untuk tembaga belum ditentukan

• Di Amerika, ditetapkan bahwa jumal temabag yang aman dikonsumsi sekitar 1,5 – 3,0 mg/hari

Page 51: Ilmu gizi mineral- kel.5

Mangan

Golongan Umur

AKM (mg)

0 – 6 bulan 0,003

7 – 11 bulan 0,6

1 – 3 tahun 1,2

4 – 6 tahun 1,5

7 – 9 tahun 1,7

Pria

10 – 12 tahun 1,9

13 – 15 tahun 2,2

16 – 18 tahun 2,3

19 – 29 tahun 2,3

30 – 49 tahun 2,3

50 – 64 tahun 2,3

≥ 65 tahun 2,3

Golongan Umur

AKM (mg)

Wanita

10 – 12 tahun 1,6

13 – 15 tahun 1,6

16 – 18 tahun 1,6

19 – 29 tahun 1,8

30 – 49 tahun 1,8

50 – 64 tahun 1,8

≥ 65 tahun 1,8

Wanita Hamil + 0,2

Wanita Menyusui

(0 – 12 bulan)

+ 0,8

Page 52: Ilmu gizi mineral- kel.5

Krom

• Di Indonesia, AKG dari krom belum ditentukan

• Di Amerika, jumlah Krom yang aman dikonsumsi untuk orang dewasa sebanyak 50 – 200 ug/hari

Page 53: Ilmu gizi mineral- kel.5

SeleniumGolongan

Umur AKS (mg)

0 – 6 bulan 5

7 – 11 bulan 10

1 – 3 tahun 17

4 – 6 tahun 20

7 – 9 tahun 20

Pria

10 – 12 tahun 20

13 – 15 tahun 30

16 – 18 tahun 30

19 – 29 tahun 30

30 – 49 tahun 30

50 – 64 tahun 30

≥ 65 tahun 30

Golongan Umur

AKS (mg)

Wanita

10 – 12 tahun 20

13 – 15 tahun 30

16 – 18 tahun 30

19 – 29 tahun 30

30 – 49 tahun 30

50 – 64 tahun 30

≥ 65 tahun 30

Wanita Hamil + 5

Wanita Menyusui

(0 – 12 bulan)

+ 10

Page 54: Ilmu gizi mineral- kel.5

Molibden

• Untuk orang dewasa, sebanyak 75 – 250 ug/hari

• Untuk anak-anak, sebayak 15 – ug/hari

• Konsumsi sampai 0,54 mg/hari dapat menyebabkan kehilangan tembaga melalui urin

Page 55: Ilmu gizi mineral- kel.5

Fluor

Golongan Umur

AKF (mg)

0 – 6 bulan 0,01

7 – 11 bulan 0,4

1 – 3 tahun 0,6

4 – 6 tahun 0,9

7 – 9 tahun 1,2

Pria

10 – 12 tahun

1,7

13 – 15 tahun

2,4

16 – 18 tahun

2,7

19 – 29 tahun

3,0

30 – 49 tahun

3,1

50 – 64 tahun

3,1

≥ 65 tahun 3,1

Golongan Umur

AKF (mg)

Wanita

10 – 12 tahun 1,9

13 – 15 tahun 2,4

16 – 18 tahun 2,5

19 – 29 tahun 2,5

30 – 49 tahun 2,7

50 – 64 tahun 2,7

≥ 65 tahun 2,7

Wanita Hamil + 0

Wanita Menyusui

(0 – 12 bulan)

+ 0

Page 56: Ilmu gizi mineral- kel.5

Kobalt

• Kobalt merupakan bagian dari struktur vitamin B12

• Kebutuhan Kobalt orang dewasa kira-kira 0.0015 mg (1.5 mikrogram) vitamin B12 per hari.

Page 57: Ilmu gizi mineral- kel.5

Daftar Pustaka 1. Almatsier, Sunita. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

2. Dahlia, Mutiara. Variasi Bubur Susu untuk Anak. Jakarta: Agro Media

3. Furqonita, Deswaty. 2007. Seri IPA Biologi 2 SMP Kelas VIII. Jakarta: Quadra

4. Farida, Nur. 2009. Me, My Food and My Health. Jakarta: Grasindo

5. Gawande, Atul. 2007. Better: Sebuah Catatan Tentang Kinerja Seorang Dokter. Jakarta:

PT. Serambi Ilmu Semesta

6. http://adingpintar.files.wordpress.com/2012/04/mineral-compatibility-mode.pdf diakses

pada tanggal 19 Maret 2014

7. Mineral Makro dan Mineral Mikro diakses dari

http://ediyunasri.blogspot.com/2012/09/mineral-makro-dan-mineral-mikro.html pada 20

Maret 2014

8. Mineral Mikro. Diakses dari http://www.slideshare.net/nurannisagyardany/mineral-mikro

pada 20 Maret 2014

9. Poedjiati, Anna. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI-Press

10. Selby, Anna.__. Makanan Berkhasiat. Jakarta: Erlangga

11. Underwood, J.C.E. 1999. Patologi Umum dan Sistemik Edisi 2. Jakarta: Penerbit EGC

12. Wirakusumah, Emma S. 2007. Jus Buah dan Sayuran. Jakarta: Penebar Swadaya