Ilmu Budaya Dasar Bab 6

download Ilmu Budaya Dasar Bab 6

of 13

Transcript of Ilmu Budaya Dasar Bab 6

  • 8/2/2019 Ilmu Budaya Dasar Bab 6

    1/13

    ILMU BUDAYA DASAR

    DI SUSUN OLEH :

    YAN AJIE PRASETIA

    17111481

    1 KA 40

    PROGRAM SARJANA SISTEM INFORMASI

    FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

    UNIVERSITAS GUNADARMA

    2012

  • 8/2/2019 Ilmu Budaya Dasar Bab 6

    2/13

    DAFTAR ISI

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR

    BAB VI. MANUSIA DAN PENDERITAAN

    6.1. PENDERITAAN

    6.2. SIKSAAN

    6.3. KEKALUTAN MENTAL

    6.4. PENDERITAAN DAN PERJUANGAN

    6.5. PENDERITAAN, MEDIA MASA DAN SENIMAN

    KESIMPULAN

    REFERENSI

  • 8/2/2019 Ilmu Budaya Dasar Bab 6

    3/13

    KATA PENGANTAR

    Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmatNya dan

    perlindunganNya serta kelancaran yang selalu menyertai saya, sehingga dapat menyelesaikan

    makalah ini.

    Makalah ini disusun atas dasar data-data, tugas dan pengetahuan yang saya dapatkan

    dari berbagai sumber. Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah

    satu tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar dan sebagai pengembangan softskill.

    Dengan penuh keterbukaan saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurnakarena pengutahuan saya yang terbatas, untuk segala bentuk kritik dan saran yang

    membangun , saya harapkan guna kesempurnaan makalah - makalah berikutnya. Semoga

    makalah ini dapat diterima dan bermanfaat bagi semua pihak.

    Bekasi, 12 April 2012

    Yan Ajie Prasetia

  • 8/2/2019 Ilmu Budaya Dasar Bab 6

    4/13

    BAB VI.

    MANUSIA DAN PENDERITAAN

    6.1. PENDERITAAN

    Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra

    artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang

    tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin.

    Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-

    tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-

    tidalmya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang

    belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan

    energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenilcmatan dan

    kebahagiaan.

    Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan "risiko" hidup.

    Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan

    penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bennakna agar manusia sadar untuk tidak

    memalingkan dariNya. Untuk itu pada umumnya manusia telah diberikan tanda atau wangsit

    sebelumnya, hanya saja mampukah manusia menangkap atau tanggap terhadap peringatan yang

    diberikanNya? . Tanda atau wangsit demikian dapat berupa mimpi sebagai pemunculan rasa

    tidak sadar dari manusia waktu tidur, atau mengetahui melalui membaca koran tentang terjadinya

    penderitaan.

    Kepada manusia sebagai homo religius Tuhan telah memberikannya banyak kelebihan

    dibandingkan dengan mahluk ciptaannya yang lain, tetapi mampukah manusia mengendalikan

    diri untuk melupakannya ? Bagi manusia yang tebal imannya musibah yang dialaminya akan

    cepat dapat menyadarkan dirinya untuk bertobat kepadaNya clan bersikap pasrah akan nasib

    yang ditentukan Tuhan atas dirinya. Kepasrahan karena yakin bahwa kekuasaan Tuhan memang

    jauh lebih besar dan dirinya, akan membuat manusia merasakan dirinya kecil dan menerima

    takdir. Dalam kepasrahan demikianlah akan diperoleh suatu kedamaian dalam hatinya, sehingga

    secara berangsur akan berkurang penderitaan yang dialaminya, untuk akhimya masih dapat

    bersyukur bahwa Tuhan tidak memberikan cobaan yang lebih berat dari yang dialaminya.

  • 8/2/2019 Ilmu Budaya Dasar Bab 6

    5/13

    Dalam Al-Quran ataupun kitab suci agama lain banyak surat dan ayat yang menguraikan

    tentang penderitaan yang dialami manusia atau peringatan bagi manusia akan adanya

    penderitaan. Tetapi manusia kurang memperhatikan peringatan tersebut, sehingga manusia

    mengalami penderitaan.

    6.2. SIKSAAN

    Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani jasmani atau siksaan jiwa

    atau rohani akibat siksaan timbullah penderitaan. Siksaan bersifat psikis, kebimbangan,

    kesepian, dan ketakutan. Berbicara tentang siksaan, maka terbayang pada ingatan kita tentang

    neraka dan dosa dan akhirnya firman Tuhan dalam kitab suci. Seperti kita maklumi di dalam

    kitab suci terdapat banyak sekali surat dan ayat yang membicarakannya tentang siksaan ini.

    Berbicara tentang siksaan terbayang dibenak kita sesuatu yang sangat mengerikan bahkan

    mungkin mendirikan bulu kuduk kita, siksaan itu berupa penyakit, siksaan hati, siksaan badan

    oleh orang lain dan sebagainya. Siksaan manusia ini ternyata juga menimbulkan kreativitas bagi

    yang pernah mengalami siksaan atau orang lain yang berjiwa seni yang menyaksikan baik

    langsung ataupun tidak langsung.

    Kebimbangan akan dialami seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan

    pilihan yang akan diambil.

    Kesepian merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri dalam dirinya sendiri atau jiwanya

    walaupun ia dalam lingkungan yang ramai. Kesepian ini tidak boleh dikaitkan dengan keadaan

    sepi seperti yang dialami oleh petapa atau biarawan yang tinggal di tempat yang sepi.

    Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami

    siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar-besarkan yang tidak pada tempatnya, maka disebut

    sebagai phobia.

    Siksaan yang dialami oleh manusia memang merupakan beban berat, sehingga dunia ini

    benar-benar merupakan neraka dalam hidupnya. Bagi mereka yang mulai merasakan tidak

    mampu lebih lama menderita, biasanya terlontar kata-katanya lebih baik mati daripada hidup,

    dengan pengertian bahwa dengan kematiannya maka berakhirlah penderitaan yang dialaminya.

  • 8/2/2019 Ilmu Budaya Dasar Bab 6

    6/13

    Itulah sebabnya mereka yang terlalu menderita dan merasa putus asa, lalu mengambil jalan

    "pintas" dengan bunuh diri.

    6.3. KEKALUTAN MENTAL

    Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih

    sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang

    menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara

    kurang wajar.

    Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :

    Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri padalambung.

    Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu,mudah marah.

    Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :

    Gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita bisa jasmanamaupun rohani.

    Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga carabenahan dirinya salah; pada orang yang tidak menderita gantran kejiwaan bila

    menghadapi persoalan, justru lekas memecahkan problemnya, sehingga tidak menekan

    perasaannya. Jadi bukan melarikan diri dan persoalan, tetapi melawan atau memecahkan

    persoalan.

    Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalamigangguan.

    Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai berikut :

    Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempuma; hal-hal tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri yang secara

    berangsur-angsur akan menyudutkan kaedudukannya dan menghancurkan mentalnya.

  • 8/2/2019 Ilmu Budaya Dasar Bab 6

    7/13

    Terjadinya konflik sosial budaya akibat norma berbeda antara yang bersangkutan denganapa yang ada dalam masyarakat, sehingga is tidak dapat menyesuaikan diri lagi; misalnya

    orang pedesaan yang berat menyesuaikan diri dengan kehidupan kota, orang tea yang

    telah mapan sulit menerima keadaan baru yang jauh berbeda dan masa jayanya dulu.

    Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan realcsi yang berlebihan terhadapkehidupan sosial; over acting sebagai overcompensatie.

    Proses-proses kekalutan mental yang dialami oleh sesorang mendorongnya kearah :

    Positif : trauma (luka jiwa) yang dialami dijawab secara baik sebagai usaha agar tetapbertahan hidup.

    Negatif : trauma yang dialami diperlarutkan atau diperturutkan, sehingga yangbersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekana batin akibat tidak tercapainya apa yang

    diinginkan.

    Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan

    sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap

    negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, atau ingin bunuh

    diri. Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan, bahwa hidup bukan rangkaian

    penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan dan penderitaan itu

    adalah hanya bagian dari kehidupan.

    6.4. PENDERITAAN DAN PERJUANGAN

    Penderitaan memang selalu hadir dalam kehidupan kita, tidak berarti hidup adalah

    menderita / hidup adalah untuk penderitaan. namun "Hidup adalah Berjuang karena Hidup

    adalah Perjuangan". Jadi mau tidak mau kita selalu dituntut untuk terus berjuang dlam hal

    apapun. dan percayalah bahwa tidak ada sesuatu yang sia - sia.

    Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik berat ataupun ringan. Penderitaan

    adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena itu semua tergantung kepada

    manusia itu sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan

    menghindari atau menghilangkannya sama sekali. Manusia adalah mahluk berbudaya, dengan

  • 8/2/2019 Ilmu Budaya Dasar Bab 6

    8/13

    budayanya itu ia berusaha mengatasi penderitaan yang mengacam atau dialaminya. Hal ini

    membuat manusia itu kreatif, baik bagi penderita sendiri maupun bagi orang lain yang melihat

    atau mengamati penderitaan.

    Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup. Caranya

    ialah berjuang menghadapi tantangan hidup dalam lingkungan, masyarakat dengan waspada dan

    disertai doa kepada tuhan agar terhindar dari bahaya dan malapetaka.

    6.5. PENDERITAAN MEDIA MASA DAN SENIMAN

    Dalam dunia modern sekarang ini kemungkinan terjadi penderitaan itu sangat besar. Hal

    ini dibuktikan dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat. Penciptaan bom atom, reaktor

    nuklir, pabrik senjata, peluru kendali, pabrik bahan kimia merupakan sumber peluang terjadinya

    penderitaan manusia.

    Beberapa sebab lain yang menimbulkan penderitaan manusai adalah kecelakaan, bencana

    alam dan lain-lain. Contohnya tenggelamnya kapal laut, meletusnya gunue berapi, tsunami dan

    sebagainya bisa membuat manusia menderita karena bencana tersebut.

    Berita mengenai penderitaan manusia silih berganti mengisi lembaran koran, layar kaca

    dan berbagai media lainnya. Berita-berita tersebut ditayangkan dimaksudkan agar semua orang

    yang menyaksikan tau melihat ikut merasakan penderitaan sesamanya. Dengan demikian

    diharapkan dapat menggugah hati manusia untuk bebuat sesuatu. Nyatanya tidak sedikit bantuan

    dari para dermawan untuk meringankan penderitaan dan penyelamatan dari musinbah tersebut.

    Bantuan bisa datang secara perseorangan atau kelompok atau bisa juga dari sebuah oraganusasi

    tertentu.

    Media masa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-

    peristiwa penderitaan kepada masyarkan luas. Dengan demikian masyarakat dapat dengan segera

    meliai untuk menentukan sikap antara manusia terutama yang bersimpati. Tetapi tidak kalah

    pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya, sehingga para pembaca,

    penonton dapat menkhayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni.

  • 8/2/2019 Ilmu Budaya Dasar Bab 6

    9/13

    6.6. PENDERITAAN DAN SEBAB-SEBABNYA

    Apabila kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya

    penderitaan, maka penderitaan dapat diperinci sebagai berikut :

    a) Penderitaan yang timbul karena perbuatan manusiaPenderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam

    hubungan sesama manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan ini kadang disebut nasib buruk.

    Nasib buruk ini dapat memperbaiki nasibnya.

    Perbedaan nasib buruk dan takdir. Takdir merupakan ketentuan yang telah di buat oleh

    Tuhan, dan manusia memiliki takdirnya masing-masing. sedangkan nasib buruk itu manusia

    penyebabnya. Karena perbuatan buruk antara sesama manusia maka manusia lain menderita

    misalnya:

    Pembantu rumah tangga yang diperkosa, disekap, disiksa oleh majikannya, sudah pantas jikamajikan yang biadab itu diganjar dengan hukuman penjara oleh Pengadilan Negri Surabaya

    supaya perbuatan itu dapat diperbaiki dan sekaligus merasdakan penderitaan, sedngkan

    pembantu yang telah menderita itu dipulihkan.

    Perbuatan buruk orang tua Arie Hanggara yang menganiaya anak kandungnya sendiri sampaimengakibatkan kematian, sudah pantas jika dijatuhi hukuman oleh pengadilan Negri Jakarata

    Pusat supaya perbuatannya itu dapat diperbaiki dan sekaligus merasakan penderitaan. Perbuatan buruk pejabat pada zaman Orde Lama dilukiskan oleh seniman Rendra dalam

    puisinya "Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta" perbuatan buruk yang merendahkan

    derajad kaum wanita, yang memandang wanita tidak lebih dari pemuas nafsu seksual. Karya

    Rendra ini dipandang sebagai salah satu usaha memperbaiki nasib buruk itu dengan

    mengkombinasikannya kepada masyarakat termasuk pejabat dan pelacur ibu kota itu.

    Perbuatan buruk manusia terhadap lingkungannya juga menyebabkan penderitaan manusia,

    Tetapi manusia tidak menyadari hal ini, Mungkin kesadaran itu timbul setelah musibah yang

    membuat manusia menderita misalnya :

    1. Musibah banjir dan tanah longsor di Lampung selatan bermula dari penghunian liar dihutanlindung, kemudian dibabat menjadi tandus dan gundul oleh manusia-manusia penghuni liar

    itu. Akibatnya beberapa jiwa jadi korban banjir, ratusan rumah hancur, belum terhitung lagi

  • 8/2/2019 Ilmu Budaya Dasar Bab 6

    10/13

    jumlah ternak dan harta benda yang hilanh/musnah. Segenap lapisan

    masyarakat, pemerintah dan ABRI bekerja sama untuk membebaskan para korban dari

    penderitaan ini.

    2. Perbuatan lalai mungkin kurang kontero terhadap tanki-tanki penyimpanan gas-gas beracundari perusahaan "Union Carbide" di India. Gas-gas beracun dari tangki penyimpanan bocor

    memenuhi dan mengotori daerah sekitarnya, mengakibatkan ribuan penduduk penghuni

    daerah itu mati lemas dan mengalami cacat. Inilah penderitaan manusia karena perbuatan

    lalai dari pekerjaan atau pimpinan perusahaan itu. Ia bertanggung jawab untuk memulihkan

    penderitaan manusia disitu.

    3. Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab TuhanPenderitaan manusia dapat juga terjadi akibat atau siksaan / azab Tuhan. Namun

    kesabaran, tawakal, dan optimisme dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan

    itu. Banyak contoh kasus penderitaan semacam ini dialami manusia. Beberapa kasus penderita

    dapat diungkapkan berikut ini :

    1. Seorang anak lelaki buta sejak dilahirkan, diasuh dengan tabah oleh orang tuanya. Iadisekolahkan, karena kecerdasannya, ia memperoleh pendidikan sampai di Universitas dan

    akhirnya memperoleh gelar Doktor di Universitas Dsabone Perancis. Dia adalah Prof. DR

    Thaha Husen, guru besar Universitas di Kairo, Mesir.

    2. Nabi Ayub mengalami siksaan Tuhan, tetapi dengan sabar ia menerima cobaan ini. Bertahu-tahun ia menderita penyakit kulit, sehingga istrinya bosan memeliharanya, dan ia dikucilkan.

    Berkat kesabaran dan pasrah kepada Tuhan, sembuhlah ia dan tampak lebih muda, sehingga

    istrinya tidak mengenalinya lagi. Disini kita dihadapkan kepada masalah sikap hidup

    kesetiaan, kesabaran, tawakal, percaya, pasrah, tetapi juga sikaphidup yang lemah seperti

    kesetiaan dan kesabaran sang istri yang luntur karena penyakit Nabi Ayub yang cukup lama

  • 8/2/2019 Ilmu Budaya Dasar Bab 6

    11/13

    6.7. PENGARUH PENDERITAAN

    Seseorang yang mengalami penderitaan biasanya akan menimbulkan sikap yang kurang

    wajar atau negatif, karena pada saat seseorang terkena suatu musibah mereka menganggap

    bahwa ini adalah suatu hal yang tidak mereka kehendaki atau inginkan sikap yang timbul

    biasanya keputusasaan, kecewa, marah, menyesal dan lain-lain. Selain itu seseorang juga dapat

    menjadi pribadi yang kurang baik dilingkungannya karena pengaruh-pengaruh tehadap dirinya

    yang kurang baik disaat dia mengalami suatu musibah.

    Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-

    macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif maupun sikap

    negative. Kelanjutan dalam sikap negative ini dapat timbul sikap anti. Atau tidak memiliki

    semangat untuk hidup.

    Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan

    rangkaian penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan.

    Depresi juga salah satu pengaruh dari penderitaan , karena begitu banyak sekali tekanan-

    tekanan yang menuju kepada seseorang saat terkena musibah misalnya seseorang yang dipecat

    dari perusahaanya tempat dia bekerja sudah pasti orang tersebut mengalami tekanan yang sangat

    berat karena tidak bisa memberikan nafkah lagi bagi sang istri, orang yang depresi cenderung

    untuk tidak ingin melakukan kegiatan seperti biasanya karena sudah dilingkupi keputusasaan

    yang begitu besar. Orang-orang disekitarnyalah yang dapat membangkitkan semangatnya

    disamping selalu berserah diri dan selalu berdoa.

    Selain sikap yang negatif ada juga sikap yang positif yang akan ditimbulkan dari

    pengaruh penderitaan misalnya apabila seseorang mendapatkan suatu cobaan yang berat orang

    tersebut malah bersyukur karena itu mungkin peringatan atau teguran dari Tuhan yang maha esa

    terhadap dirinya dan itu dapat menjadi ajang instropeksi diri apa saja selama ini yang kitaperbuat sudah sesuai dengan perintahNya atau belum. Sesungguhnya apa yang terjadi di muka

    bumi ini mencerminkan dari mahkluk hidup yang ada di bumi apakah mereka sudah

    melaksanakan perintahNya dan menjauhi segala larangaNya.

  • 8/2/2019 Ilmu Budaya Dasar Bab 6

    12/13

    KESIMPULAN

    Hidup adalah perjuangan, kata kata ini yang sering sekali kita dengar. Namun pada

    intinyakata-kata tersebut sangat sesuai dengan kenyataan. Kita takkan bisa menikmati

    kemerdekaan seperti sekarang ini tanpa perjuangan dari para pahlawan yang rela berkorban

    demi Negara ini. Oleh sebab itu, kita tidak boleh menyia-nyiakan perjuangan mereka. Kita pun

    harus tetap berjuang dan bangkit agar bangsa ini semakin maju. Agar dapat melanjutkan

    kelangsungan hidup bangsa dan diri sendiri tanpa harus mengalami penderitaan.

  • 8/2/2019 Ilmu Budaya Dasar Bab 6

    13/13

    REFERENSI

    Buku MKDU Ilmu Budaya Dasar, Universitas Gunadarma. http://www.google.co.id/search?hl=id&source=hp&q=manusia+dan+keindahan&gbv=2

    &oq=manusia+dan+penderitaan&aq=f&aqi=g4&aql=&gs_l=hp.3..0l4.4757l22067l0l245

    23l21l21l0l10l10l0l260l1704l0j1j7l8l0.frgbld.

    http://www.google.co.id/search?hl=id&source=hp&q=manusia+dan+keindahan&gbv=2&oq=manusia+dan+penderitaan&aq=f&aqi=g4&aql=&gs_l=hp.3..0l4.4757l22067l0l24523l21l21l0l10l10l0l260l1704l0j1j7l8l0.frgbld.http://www.google.co.id/search?hl=id&source=hp&q=manusia+dan+keindahan&gbv=2&oq=manusia+dan+penderitaan&aq=f&aqi=g4&aql=&gs_l=hp.3..0l4.4757l22067l0l24523l21l21l0l10l10l0l260l1704l0j1j7l8l0.frgbld.http://www.google.co.id/search?hl=id&source=hp&q=manusia+dan+keindahan&gbv=2&oq=manusia+dan+penderitaan&aq=f&aqi=g4&aql=&gs_l=hp.3..0l4.4757l22067l0l24523l21l21l0l10l10l0l260l1704l0j1j7l8l0.frgbld.http://www.google.co.id/search?hl=id&source=hp&q=manusia+dan+keindahan&gbv=2&oq=manusia+dan+penderitaan&aq=f&aqi=g4&aql=&gs_l=hp.3..0l4.4757l22067l0l24523l21l21l0l10l10l0l260l1704l0j1j7l8l0.frgbld.http://www.google.co.id/search?hl=id&source=hp&q=manusia+dan+keindahan&gbv=2&oq=manusia+dan+penderitaan&aq=f&aqi=g4&aql=&gs_l=hp.3..0l4.4757l22067l0l24523l21l21l0l10l10l0l260l1704l0j1j7l8l0.frgbld.http://www.google.co.id/search?hl=id&source=hp&q=manusia+dan+keindahan&gbv=2&oq=manusia+dan+penderitaan&aq=f&aqi=g4&aql=&gs_l=hp.3..0l4.4757l22067l0l24523l21l21l0l10l10l0l260l1704l0j1j7l8l0.frgbld.http://www.google.co.id/search?hl=id&source=hp&q=manusia+dan+keindahan&gbv=2&oq=manusia+dan+penderitaan&aq=f&aqi=g4&aql=&gs_l=hp.3..0l4.4757l22067l0l24523l21l21l0l10l10l0l260l1704l0j1j7l8l0.frgbld.http://www.google.co.id/search?hl=id&source=hp&q=manusia+dan+keindahan&gbv=2&oq=manusia+dan+penderitaan&aq=f&aqi=g4&aql=&gs_l=hp.3..0l4.4757l22067l0l24523l21l21l0l10l10l0l260l1704l0j1j7l8l0.frgbld.