Ilmu Bahan - Membaca Diagram Tarik

15
Memanfaatkan Diagram Tarik

description

Diagram tarik

Transcript of Ilmu Bahan - Membaca Diagram Tarik

PowerPoint Presentation

KonstruktorBentuk kurva yang disukai : Kekuatan tinggi,Seberapa jauh kakunya bahanSeberapa jauh kontruksi akan melengkungSeberapa besar dapat dibebani

Regangan besar :Seberapa liat bahan tersebutSeorang Konstruktor akan tertarik melihat bagian pertama kurva tarikKurva Tarik Konstruktorlebar = liat, mampu regangtinggi = kuat

Ahli Perubahan BentukBentuk kurva yang disukai : Batas regangan rendah, gaya perubahan bentuk kecil

Kekuatan tarik rendahKerja perubahan bentuk rendah

Regangan besar, mudah dibentuk tanpa patahSeorang Ahli Perubahan Bentuk ( tempa, bengkok, tekuk, press) akan melihat bagian tengah kurva tarik

Siapa yang memanfaatkan diagram tarik?Ahli Perubahan bentukse Ahli Teknik PenyayatanKonstruktorKurva Tarik Ahli Perubahan Bentukrendah = mudah dibentuklebar = mampu regang

Ahli Teknik PenyayatanBentuk kurva yang disukai :Kekuatan tarik rendahgaya sayat kecil

Regangan kecil, tatal rapuh, putus-putus, pendek dan kecilpermukaan sayat halusSeorang Ahli Teknik Penyayatan akan memperhatikan bagian tengah dan akhir kurva tarikKurva Tarik Ahli Teknik Penyayatansempit = getas >> tatal baik, halusrendah = gaya sayat kecil, mudah dipotongDiagram Tarik Beberapa Bahantembagaperunggu tuangbesi tuangbaja 360baja 490baja ditarik dinginbaja setelah dikeraskanbaja setelah dikeraskan & ditemperse Soal :Dari hasil uji tarik 2 buah material diperoleh : eF1= 15%, eF2= 12%. Dari kedua bahan tersebut mana yang lebih ulet?Jawab :Yang lebih ulet adalah bahan dengan eF= 15%.Semakin besar regangan patah semakin ulet material tersebut.Soal :Dari suatu percobaan tarik diperoleh data sebagai berikut : do = 2 mm , lo = 10 do. Beban di P = 4 kN dengan panjang 21,2 mm, sedangkan beban di F = 10 kN dengan regangan patah 20 %, dan kontraksi 15 %. Hitung : modulus elastisitas, panjang diameter patah, tegangan patah, tegangan patah normal, dan efektif.Jawab :Diketahui :do = 2mmlo = 10 do = 20 mm FP = 4000 Nl1 = 21,2 mmFF = 10000 N eF = 20 %kontraksi = 15 % DL = l1 lo21,2 20 = 1,2 mmJawab (lanjutan): A0 = p d02= p 22= 3,14 mm2

E = F * lo / ( A * Dl)= 4000*20/ (3,14*1,2)= 21.231,14 N/mm2 eF = (l1-lo)/lo*100% 20%= (l1-20)/20*100%400= 100 l1- 2000100 l1= 2400 l1 = 24mmCtrs = (do2-d12)/do2*100%15% = (22-d12)/22*100%60= 400 - 100d12100d12 = 340 d12 = 3,4 d1 = 1,84mm

snormal= FF/ A0= 10000/3,14= 3184,71 N/mm

Jawab (lanjutan):A1 = p d12= p 1,842= 2,66 mm2 sefektif = FF/ A1= 10000/2,66= 3759,40 N/mm