Ikatan Dan Jahitan

9
6/4/2014 Ikatan dan Jahitan http://bedahminor.com/index.php/main/show_page/213 1/9 Home Profile Visi dan Misi Sasieureun Sabeubjeureun Pengelola Produk Modul Pelatihan Buku Bedah Minor Buku Teknik Khitan Alat / Model Media Pelatihan Minor Set Pemesanan Pelatihan Teknik Khitan Dasar Bedah Minor Bedah Minor 1 Bedah Minor 2 Teknik Dasar Bedah Plastik Gallery Photo Kegiatan Photo Produk Berita Artikel Kontak Kami Artikel/Berita Download | Print | Email Ikatan dan Jahitan Ditulis Oleh: kapten A. SIMPUL Simpul merupakan bagian penting dalam tindakan bedah. Proses hemostasis, penyambungan jaringan, jahitan akan bertahan jika dilakukan penyimpulan dengan teknik yang benar. Tiap jaringan yang dijahit mempunyai karakter yang berbeda, untuk itulah diperlukan teknik penyimpulan yang berbeda pula. Prinsip – Prinsip Dalam Membuat Simpul Kuat dan tidak mudah lepas, Sederhana Ikatan sekecil mungkin, ujung dipotong secukupnya. Tidak boleh ada gesekan antara untaian benang yang akan melemahkan jahitan Tidak boleh ada kerusakan materi jahitan (tidak boleh menjepit benang dengan instrumen) Tidak boleh terdapat tarikan yang berlebihan Pertahankan tarikan pada satu ujung benang setelah ikatan pertama supaya lilitan tidak longgar pada jahitan kontinu Macam Simpul Reef knot Dilakukan tiga kali simpul dengan gerakan 1 dan 3 sama. Semua simpul memakai reef knot. Dapat dikerjakan dengan : Satu tangan Dua tangan Instrumen Surgeon’s knot Simpul pertama dilakukan 2 kali lilitan selanjut nya simpul 1 kali lilitan dengan arah/gerakan yang berbeda dengan sebelumnya. Dipakai jika regangan tinggi Deep Tying Pelatihan Dasar Bedah Minor Bedah Minor 1 Bedah Minor 2 Teknik Dasar Bedah Plastik Teknik Khitan Informasi Terbaru Artikel Terbaru Medikamentosa Luka Bakar Kateterisasi Urethra Vena Seksi Luka Gigitan Debridemen Insisi Drainase Abses Tofus Berita Terbaru

description

subkutikuler at selang

Transcript of Ikatan Dan Jahitan

6/4/2014 Ikatan dan Jahitan

http://bedahminor.com/index.php/main/show_page/213 1/9

Home

Profile

Visi dan Misi

Sasieureun Sabeubjeureun

Pengelola

Produk

Modul Pelatihan

Buku Bedah Minor

Buku Teknik Khitan

Alat / Model Media Pelatihan

Minor Set

Pemesanan

Pelatihan

Teknik Khitan

Dasar Bedah Minor

Bedah Minor 1

Bedah Minor 2

Teknik Dasar Bedah Plastik

Gallery

Photo Kegiatan

Photo Produk

Berita

Artikel

Kontak Kami

Artikel/Berita Download | Print | Email

Ikatan dan JahitanDitulis Oleh: kapten

A. SIMPUL

Simpul merupakan bagian penting dalam tindakan bedah. Proses hemostasis, penyambungan jaringan, jahitan akan

bertahan jika dilakukan penyimpulan dengan teknik yang benar. Tiap jaringan yang dijahit mempunyai karakter yang

berbeda, untuk itulah diperlukan teknik penyimpulan yang berbeda pula.

Pr insip – Pr insip Dalam Membuat Simpul

Kuat dan tidak mudah lepas,

Sederhana

Ikatan sekecil mungkin, ujung dipotong secukupnya.

Tidak boleh ada gesekan antara untaian benang yang akan melemahkan jahitan

Tidak boleh ada kerusakan materi jahitan (tidak boleh menjepit benang dengan instrumen)

Tidak boleh terdapat tarikan yang berlebihan

Pertahankan tarikan pada satu ujung benang setelah ikatan pertama supaya lilitan tidak longgar pada jahitan

kontinu

Mac am Simpul

Reef knot

Dilakukan tiga kali simpul dengan gerakan 1 dan 3 sama.

Semua simpul memakai reef knot.

Dapat dikerjakan dengan :

Satu tangan

Dua tangan

Instrumen

Surgeon’s knot

Simpul pertama dilakukan 2 kali lilitan selanjut nya simpul 1 kali lilitan dengan arah/gerakan yang berbeda dengan

sebelumnya.

Dipakai jika regangan tinggi

Deep Tying

Pelatihan

Dasar Bedah Minor

Bedah Minor 1

Bedah Minor 2

Teknik Dasar Bedah Plastik

Teknik Khitan

Informasi Terbaru

Artikel Terbaru

Medikamentosa

Luka Bakar

Kateterisasi Urethra

Vena Seksi

Luka Gigitan

Debridemen

Insisi Drainase Abses

Tofus

Berita Terbaru

6/4/2014 Ikatan dan Jahitan

http://bedahminor.com/index.php/main/show_page/213 2/9

Dilakukan pada area yang dalam (misalnya simpul di intra abdomen) dilakukan beberapa simpul yang sama (sleep

knot dan diakhiri dengan reef knot. Sebaiknya menggunakan tangan(bukan instrument)

Slip Knot

Dua simpul yang sama kemudian didorong dengan jari, kemudian simpul ketiga berlawanan dengan simpul 1 dan 2.

Prinsip gerakan dalam simpul

Terdiri dari 2 macam gerakan:

Gerakan simpul ke 1 harus sama dengan 3, 5, 7 dst.

Gerakan simpul ke 2 harus sama dengan 4, 6, 8 dst.

Hasilnya:

Kamudian dilanjutkan sekali lagi dengan arah yang berlawanan dari simpul terakhir, hasilnya

Deep Tying

Perbedaan dengan reef knot:

Pada pengencangan simpul benang tidak boleh ditarik ke atas melainkan harus didorong ke bawah menggunakan

jari telunjuk.

Perhatikan urutan penyimpulannya

6/4/2014 Ikatan dan Jahitan

http://bedahminor.com/index.php/main/show_page/213 3/9

Slip knot

Terdiri atas :

1. Dua kali gerakan yang sama (dengan telunjuk atau jari tengah) atau

Gerakan reef knot yang ditarik ke arah yang sama (tanpa penyilangan)

1. Harus diakhiri dengan reef knot. Jadi terdapat 4 gerakan

Reef knot dengan menggunakan instrumen

Ulangi dengan arah ikatan kedua beda dengan yang pertama

Dan ikatan ketiga sama dengan ikatan pertama

B. JAHITAN

Jahitan telah dilakukan berabad-abad yang lalu, mulai dengan menggunakan bulu binatang, serat tumbuhan sampai

sintetik.

Tujuan penjahitan adalah

Menutup defek

Mendekatkan tepi luka yang mempunyai tegangan

Mendekatkan tepi kulit

6/4/2014 Ikatan dan Jahitan

http://bedahminor.com/index.php/main/show_page/213 4/9

Meminimalkan perdarahan dan infeksi

Teknik penjahitan tergantung kepada:

Tipe luka

Lokasi anatomi luka.

Ketebalan kulit

Derajat ketegangan

Hasil kosmetik yang diharapkan

Untuk mengoptimalkan hasil secara fungsi dan kosmetik, perlu diperhatikan:

Meminimalkan dead space

Mengembalikan kepada kontur anatomis bagian yang dijahit

Meminimalkan bekas jahitan dengan cara memilih benang yang tepat dan tension yang minimal.

Menurut waktu penjahitannya, jahitan dibagi menjadi:

Jahitan Primer

Adalah jahitan yang dilakukan segera setalah luka terbentuk

Jahitan Sekunder

Dilakukan setalah jahitan pertama (primer) terlepas atau longgar. Atau dilakukan mengoreksi dead space.

Tujuan jahitan sekunder adalah untuk:

Memperkuat jahitan primer

Menghilangkan dead space

Mencegah akumulasi cairan pada luka abdominal selama proses penyembuhan.

Untuk penutupan luka sekunder karena kerusakan jahitan pada masa penyembuhan.

Umumnya digunakan benang tidak diserap.

Menurut kontinuitasnya, jahitan dibagi menjadi:

Jahitan interrupted, yaitu jahitan satu tidak ada hubungan dengan jahitan yang lainnya,.Kedua adalah jahitan

kontinyu/continous running suture, antara jahitan sebelum dan sesudah, terdapat hubungan berupa benang yang

tidak dipotong.

Interrupted Suture

Teknik ini menjahit tepi luka dengan satu jahitan, disimpulkan kemudian dipotong. Teknik ini memerlukan lebih

banyak benang karena setiap jahitan harus dibuat simpul dan dipotong. Relatif lebih aman karena bila satu jahitan

putus jahitan lainnya tidak terganggu. Baik digunakan untuk luka yang terinfeksi, karena mudah membuka jahitan

jika ada satu tempat yang mengalami infeksi sehingga tidak mengganggu jahitan lainnya.

Interrupted suture bisa berbentuk jahitan simple, atau subkutikuler, matras vertikal ataupun matras horizontal

Penjahitan dianjurkan dimulai di tengah dan dilanjutkan setiap pertengahan dari insisi yang tersisa.

Arah jarum yang tegak lurus dengan permukaan kulit dan juga tegak lurus sayatan kulit

Jarak masuk dan keluarnya jarum dari tepi sayatan sama dengan dalamnya jaringan yang diambil (x) dan jarak antar

jahitan sama dengan dua kali jarak tersebut (2)

Keuntungan:

Mudah

Kekuatan jahitan besar

Kecil kemungkinan menjerat sistem sirkulasi sehingga mengurangi edema

Mudah untuk mengatur tepi-tepi luka

Kerugian:

Lama

Bekas jahitan lebih terlihat

Perhatikan pola umum jahitan simple interrupted

Terlalu longgar Terlalu kuat hingga kulit robek

Terlalu dangkal, Terlalu dalam

6/4/2014 Ikatan dan Jahitan

http://bedahminor.com/index.php/main/show_page/213 5/9

Eversi (benar) Inversi (salah)

Continuous Suture / Running Stitc hes

Adalah suatu serial jahitan yang dibuat dengan menggunakan benang tanpa putus antara jahitan sebelum dan

sesudahnya. Untaian benang dapat diikat pada setiap ujung jahitan. Cara ini dapat dilakukan dengan cepat,

kekuatan tegangan seluruh jahitan sepanjang luka hamper sama. Tarikan yang terlalu kuat harus dihindari untuk

mencegah putusnya jahitan yang akan merusak semua jahitan. Biasanya digunakan diperitoneum atau fascia

dinding abdomen. Untuk luka infeksi tidak dianjurkan menggunakan teknik ini. Kerugiannya, jika satu jahitan

longgar maka akan berpengaruh terhadap jahitan sebelum atau sesudahnya.

Syarat :

Harus dengan asisten yang tugasnya hanya melepas & memegang benang, BUKAN mengencangkan jahitan.

Selama penjahitan benang tidak boleh kendor.

Jarum diambil siap pakai (Midposisi)

Keuntungan

Cepat

Sedikit simpul

Kerugian

Jahitan menjadi mudah longgar jika satu jahitan saja tidak kuat

Sulit mengoreksi jika terjadi infeksi

Pengangkatan harus sekaligus, tidak bisa per area(misalnya jika di area tertentu ada pus)

Teknik Jahitan

Jahitan c ontinuous/c ontinuous running suture

Gambar Jahitan continuous

Jahitan c ontinuous inter loc king/Running loc ked sutures

Gambar Jahitan continuous interlocking/Running locked sutures

1. Interrupted Suture/simple interrupted suture

Gambar jahitan simple interrupted

Gambar jahitan simple interrupted

6/4/2014 Ikatan dan Jahitan

http://bedahminor.com/index.php/main/show_page/213 6/9

1. Interrupted Vertic al Mattress Suture

Indikasi utama penggunaan vertical matress suture adalah untuk mengangkat permukaan pinggir luka, yaitu bila

tepi luka tidak sama tinggi sehingga jika dengan jahitan simple interrupted tepi luka (epitel dengan epitel) tidak

bertemu (inversi). Vertical mattress suture sering digunakan pada bagian tubuh yang memiliki kecenderungan untuk

inverted, seperti posterior neck atau luka yang terdapat pada permukaan yang concave.

Gambar vertical mattress suture

Beberapa peneliti percaya bahwa penggunaan vertical mattress suture yang menyebabakan pinggir luka mengalami

eversi lebih baik dibandingkan teknik penjahitan luka yang lain. Vertical matres berfungsi untuk menyamakan

permukaan sayatan

1. Horizontal Mattress Suture

Teknik ini bertujuan untuk membuat pinggir luka menjadi eversi (menjorok keluar) dan membagi rata tekanan pada

seluruh pinggir permukaan luka,

Gambar matras horizontal

Teknik ini dipergunakan biasanya pada luka yang memiliki jarak kedua permukaan pinggir luka yang cukup jauh,

sehingga regangan cukup kuat. Jahitan ini dipergunakan sebagai initial suture untuk mendekatkan dua permukaan

pinggir luka. Teknik suture ini juga cukup efektif dalam memegang permukaan kulit luka yang rapuh seperti kulit di

telapak tangan dan kaki. Teknik ini juga efektif untuk hemostasis akibat perdarahan bawah kulit di tepi luka (misalnya

di kulit kepala).

Horizontal mattress suture juga berguna untuk aproksimasi tanpa mengganggu sesuatu struktur yang berjalan

sejajar dengan luka sayatan, seperti pembuluh darah, nervus dll

1. Smead-Jones/Far-and-Near

Jahitan ini digunakan pada jaringan dengan regangan yang kuat, misalnya penjahitan fascia.

Gambar jahitan Smead-Jones

1. Corner Stitc h

Variasi dari teknik horizontal mattress suture dan half-buried horizontal mattress suture, atau disebut juga corner

stitch. Teknik suture corner stitch dipergunakan untuk mendekatkan pinggir luka yang membentuk sudut tanpa

menghilangkan atau mengurangi suplai darah ke permukaan kulit tersebut.

6/4/2014 Ikatan dan Jahitan

http://bedahminor.com/index.php/main/show_page/213 7/9

Gambar jahitan sudut

1. Jahitan pure-str ing

Merupakan jahitan tidak terputus pada sekeliling lumen atau area tertentu yang dikencangkan seperti tali celana.

Contohnya seperti pada apendektomi.

Gambar jahitan pure-string

1. Jahitan yang dikubur (burr ied)

Seluruh jahitan berada dibawah lapisan epidermal. Bisa dilakukan dengan menggunakan jahitan continuous atau

interrupted dan tidak diangkat setelah operasi. Jalurnya searah atau paralel dengan luka. Jahitan dilakukan pendek-

pendek, dibagian lateral sepanjang luka. Setelah jahitan selesai dilakukan, kedua ujung tali diikat.

Keuntungannya adalah baik secara kosmetik karena penyatuan kulit dilakukan dari bawah, hingga kulit tidak terlukai

oleh bekas jahitan.

Gambar jahitan subcuticular

Dilakukan untuk tujuan kosmetik, sehingga harus dilaksanakan dengan benar :

1. Simpul pertama di subkutis (absorbable).

2. Pengambilan subkutis harus sama dalam dari permukaan kulit.

3. Keluar masuknya jarum harus sejajar dari sisi luka berseberangan.

4. Diselesaikan tanpa simpul (dengan penjahitan bentuk Z dimana jarum dimasukkan kembali pada lubang yang

sama)

Stapler

Selain jahitan dengan benang, aproksimasi tepi luka dapat juga dengan menggunakan stapler. Aplikasinya dengan

menggunakan alat seperti halnya stapler kertas. Keuntungannya adalah lebih cepat, namun kerugiannya kadang-

kadang tepi luka tidak sama tinggi dan inversi.

Gambar penggunaan stapler

Skin Tapes

Plester kulit (steril) dapat digunakan bila jaringan yang dipertemukan memiliki regangan yang rendah. Biasanya

digunakan setelah jahitan subkutikuler yang

6/4/2014 Ikatan dan Jahitan

http://bedahminor.com/index.php/main/show_page/213 8/9

baik sehingga terjadi aproksimasi antara epitel kedua tepi luka. Penggunaan plester ini lebih cepat, namun rawan

terjadi pergeseran.

Gambar penutupan akhir luka dengan plester

1. PENGANGKATAN JAHITAN

Pengangkatan jahitan antara lain disesuaikan dengan lokasi anatomis luka, kondisi luka, usia luka, jenis benang yang

digunakan, jenis tehnik jahitan. Jahitan mungkin ditinggalkan terutama bila digunakan benang yang diserap.

Pengangkatan dilakukan pada jahitan kulit. Benang mungkin diangkat sekaligus atau berselang-seling dengan selang

waktu1 – 3 hari.

TABEL Suggested Removal Times for Interrupted Skin Sutures

Area

Removal time

(days)

Face 3 to 5

Neck 5 to 8

Scalp 7 to 9

Upper extremity 8 to 14

Trunk 10 to 14

Extensor surface

hands

14

Lower extremity 14 to 28

Teknik Pengangkatan jahitan:

1. Pastikan jaringan telah rapat

2. Bersihkan dengan kasa lembab steril

3. Tindakan aseptik

4. Identifikasi jenis jahitan (simple interupted, matras, continous subcuticular dll)

5. Angkat simpul dengan pinset anatomis

6. Gunting benang yang paling dekat dengan kulit

7. Cabut benang perlahan lahan. Jika ada tahanan, tarik kearah awal jahitan dan kembali tarik kearah berlawanan.

8. Periksa apakah ada seroma, pus atau krusta, jika ada cuci dan bersihkan.

9. Jika luka operasi rentan kontaminasi, bisa dibalut kembali dengan steril dressing

Simpul ditarik dengan pinset

Gunting benang yang menempel ke kulit di tepi jahitan

Tarik simpul kearah berlawanan

Like Send

6/4/2014 Ikatan dan Jahitan

http://bedahminor.com/index.php/main/show_page/213 9/9

Tentang Kami

Cara Pemesanan

Seputar Medis

Artikel Medis

Download

Hubungi Kami

Tentang Kami

Cara Pemesanan

Seputar Medis

Artikel Medis

Download

Hubungi Kami

Jl . Jendral Soedirman No. 110 Gr iya

Bojong Indah Kuningan (Sebelah

Timur RSUD 45 Kuningan)

Kuningan - Jawa Barat

Telp. 0232 600 6000

Fax. 0232 875 995

Copyrights©2012 Bedahminor.com - All Rights Reserved

Diposkan Senin - 14-01-2013, Artikel