II_pedoman Pelayanan Kesehatan Kerja

62
PEDOMAN PELAYANAN KESEHATAN PEDOMAN PELAYANAN KESEHATAN KERJA PADA PUSKESMAS KAWASAN/ KERJA PADA PUSKESMAS KAWASAN/ SENTRA INDUSTRI SENTRA INDUSTRI Keputusan Mentri Keputusan Mentri Kesehatan Replublik Kesehatan Replublik Indonesia Indonesia No. 038/Menkes/SK/I/2007 No. 038/Menkes/SK/I/2007

description

Pedoman Pelayanan K3L

Transcript of II_pedoman Pelayanan Kesehatan Kerja

  • PEDOMAN PELAYANAN KESEHATAN KERJA PADA PUSKESMAS KAWASAN/ SENTRA INDUSTRIKeputusan Mentri Kesehatan Replublik Indonesia No. 038/Menkes/SK/I/2007

  • MENTRI KESEHATAN REPLUBLIK INDONESIATENTANGPEDOMAN PELAYANAN KESEHATAN KERJA PADA PUSKESMAS KAWASAN/ SENTRA INDUSTRIKEPUTUSAN KESEHATAN REPLUBLIK INDONESIA NO. 038/MENKES/SK/I/2007

  • Latar BelakangPekerja 80% tidak memiliki akses pelayananWHO Alma ata 1978Era globalisasiIndonesia Sehat 2010Industri teknologi semakin majuKeputusan mentri kesehatanPelayanan bersifat kuratif

  • Tujuan Tujuan umum : Terselenggaranya pelayanan kesehatan kerja dasar oleh puskesmas di kawasan industri dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pekerja

  • Tujuan khususMeningkatkan kemampuan tenaga puskesmas memecahkan masalah kesehatan kerja diwilayah kerja puskesmas kawasan industriTeridentifikasinya permasalahan kesehatan kerja di kawasan industriTeridentifikasi potensi masyarakat di wilayah kerja puskesmas kawasan industriTerlaksananya pelayanan kesehatan kerja yang berkualitasTerselenggaranya kemitraan dengan para pengandil dalam pelayanan kesehatan kerja dasarTerselenggaranya koordinasi lintas program dan lintas sektor dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pekerjaTerbentuknya unit pelayanan kesehatan kerja dasar di kawasan industri

  • Sasaran Pengelola program kesehatan kerja di kabupaten/ kotaPenyelenggara pelayanan kesehatan kerja dasar puskesmas

  • Landasan hukumUU no. 1 tahun 1970UU no. 3 tahun 1992UU no. 23 tahun 1992UU no. 13 tahun 2003UU no. 29 tahun 2004UU no. 32 tahun 2004PP no. 25 tahun 2000PP no. 32 tahun 2000

  • Kepres no. 22 tahun 1993Permenkes no. 920/Menkes/Per/XII/1986Kepmen no. 138/Menkes/SK/II/1996Kepmen no. 1075/Menkes/SK/VII/2003Kepmen no.1457/Menkes/SK/X/2003Kepmen no. 1758/Menkes/SK/XII/2003Kepmen no. 128/Menkes/SK/II/2004Kepmen no. 130/Menkes/SK/II/2004

  • PENGERTIAN

  • Kawasan industri adalah batasan wilayah tertentu dimana terdapat sekumpulan industri, perusahaan baik berskala besar, sedang atau kecil maupun sektor informal yang mempunyai potensi risiko terhadap kesehatan masyarakat

  • Sentra industri adalah kelompok/ sekumpulan kegiatan industri sejenis yang lokasinya mengelompok pada jarak yang tidak terlalu jauh dan pada umumnya di daerah pedesaan

  • 3. Perusahaan:adalah setiap bentuk usaha yang berbadan hukum atau tudak, milik orang perseorangan, milik persekutuan, atau milik badan hukum, baik swasta maupun milik negara yang memperkerjakan pekerja/ buruh dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lainUsaha-usaha sosial dan usaha-usaha lain yang mempunyai pengurus dan memperkerjakan orang lain dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain

  • Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh perseorangan atau rumah tangga maupun suatu badan hukum, bertujuan untuk memproduksi barang ataupun jasa untuk diperniagakan secara komersial, yang mempunyai tenaga kerja 5 99 orang serta mempunyai kekayaan bersih paling banyak Rp. 200 juta (deperindag 2003)

  • Sektor informal adalah perusahaan non direktori (PND) dan rumah tangga (URT) dengan jumlah tenaga kerja < 20 orang (BPS)Pekerja adalah setiap orang yang dapat bekerja guna menghasilkan suatu barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat

  • Puskesmas adalah unit pelaksanaan teknis kesehatan kabupaten/ kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerjaPuskesmas di kawasan/ sentra industri adalah UPT dinas kesehatan kabupaten/ kota yang wilayah kerjanya memiliki kriteria kawasan/ sentra industriPelayanan kesehatan kerja dasar adalah upaya pelayanan yang diberikan kepada masyarakat pekerja secara minimal dan paripurna meliputi upaya peningkatan kesehatan kerja, pencegahan, penyembuhan serta pemulihan penyakit akibat kerja dan penyakit akibat hubungan kerja (PAK & PAHK) oleh institusi pelayanan kesehatan kerja dasar

  • Industri Pelayanan Kesehatan Kerja Dasar adalah suatu lembaga yang terlibat dalam memberikan pelayanan kesehatan kerja dasar baik di sarana kesehatan pemerintah maupun swasta, meliputi Pos Upaya Kesehatan Kerja (pos UKK), balai Pengobatan, Poliklinik Perusahaan dan Puskesmas termasuk Puskesmas Pembantu

  • Pos UKK adalah suatu wadah pelayanan kesehatan yang berada di tempat kerja dan dikelola oleh pekerja itu sendiri (kader) yang berkoordinasi dengan Puskesmas (sebagai pembina) dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pekerja untuk meningkatkan produktivitas kerjanyadi pos UKK atau pada unit-unit satuan pelayanan terdepan diharapkan ada kelompok kader yang memiliki peran sebagai berikut:Pembina dan penanggung jawab pelayanan kesehatan kerjaPelaksanaa pertolongan pertama pada Kecelakaan (P3K) dan Pertolongan Pertama Pada Penyakit (P3P)Koordinator penyediaan fasilitas alat keselamatan kerjaKoordinator kegiatan pencatatan dan pelaporan

  • Poliklinik perusahaan adalah sarana kerja untuk memberikan pelayanan kesehatan terutama bidang pelayanan kesehatan kerja minimal (peningkatan, pencegahan, pengobatan dan pemulihan), yang diselenggarakan oleh perusahaan atau badan hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku

  • Dokter penasehat adalah dokter yang ditunjuk oleh Menteri Kesehatan atas usul dan diangkat oleh Menteri Tenaga KerjaDokter Pemeriksa tenaga Kerja adalah dokter perusahaan atau dokter yang ditunjuk oleh perusahaan atau dokter pemerintah yang memeriksa dan merawat tenaga kerja

  • Penyakit Akibat Kerja (PAK) adalah setiap penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerjaKecelakaan Akibat Kerja (KAK) adalah kecelakaan yang terjadi berhubungan dengan kerja, demikian pula kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan dari rumah menuju tempat kerja, dan pulang ke rumah melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui

  • Keterangan : : Koordinasi : membina pelayanan kesehatan kerja- - > : melaporkan

  • langkah-langkah puskesmas dalam pelayanan kesehatan kerjaPerencanaan

  • Persiapan PuskesmasPengumpulan data dasar meliputi:Data demografis dan geologis: jumlah penduduk, usia kerja, jenis kelamin, tingkat pendidikan masyarakat, angkatan kerja, luas wilayah, kepadatan penduduk, jenis pekerjaan, zona kawasan, organisasi masyarakat.Data umum puskesmas: angka kesakitan dan pola penyakit, data kematian, pelayanan kesehatan yang diberikan, ketenagaan, data tentang Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat

  • Pemetaan jenis usaha, jumlah pekerja dan perkiraan faktor risiko dan besarnya masalah/ penilaian besaran masalah.Sebagai dasar melakukan perencanaan kegiatan, perlu dilakukan pengenalan wilayah kerja dan mengetahui besaran masalah kesehatan kerja di wilayah kerjannya

  • Penentuan prioritas sasaranUntuk menentukan sasaran program, Puskesmas perlu memperhatikan beberapa hal berikut:Jenis usaha unggulan daerah/PAD: jenis usaha yang banyask menghasilkan pendapatan daerahBesaran risiko terhadap kesehatan: pekerjaan yang banyak menimbulkan gangguan kesehatan dan penyakit umum dan penyakit akibat hubungan kerjaJumlah pekerja: tempat kerja/ unit kerja yang memperkerjakan pekerja yang lebih banyak dibandingkan dengan unit kerja lainnya yang ada di kawasan tersebut.

  • Pelaksanaan

  • Pertemuan Koordinasi Tingkat Kecamatan (Lintas Sektor). Pertemuan ini bertujuan untuk membangun komitmen bersama. Materi yang disampaikan adalah masalah kesehatan kerja hasil pengumpulan data dasar. Peserta yang diundang pada pertemuan ini adalah Lintas Sektor terkait tingkat kecamatan

  • Pertemuan dengan pengusaha dan serikat pekerja. Beberapa hal yang perlu disampaikan dalam pertemuan ini adalah:

    Kebijakan pemerintah tentang pelaksanaan pelayanan kerja dasar di tempat kerjaPeraturah perundangan yang mengatur tentang pelaksanaan pelayanan kesehatan di setiap tempat kerjaHak dan kewajiban pengusaha di bidang kesehatan kerjaHasil identifikasi & besaran masalah kesehatan kerjaRisiko kerugian yang mungkin terjadi

  • Pelatihan kepada pekerja dan pengusaha oleh Puskesmas tentang bahaya potensial di tempat kerja. Kunjungan lapangan untuk mengidentifikasi bahaya kesehatan dan lingkungan yang timbul dari lingkungan industri, tempat kerja dan peralatan di industri

  • Penilaian masalah/ risiko kesehatan. Langkah-langkahnya mencakup:Identifikasi bahaya kesehatan kerjaIdentifikasi pekerja/ kelompok yang terkena pejanan bahaya tertentuAnalisis mengenai bahaya yang dapat mempengaruhi pekerjaPengaruh intensitas (tingkat) dan banyaknya (volume) risikoIdentifikasi terhadap individu/ kelompok dengan kerentanan khususEvaluasi terhadap pencegahan bahayaMembuat kesimpulan & rekomendasiDokumentasi temuan asesmenKaji ulang periodikHasil penilaian risiko

  • Menentukan tindakan perbaikan dan pengendalian pemeliharaan & pemantauan yang dilaksanakan oleh pengusaha, pekerja dan berdampingan dengan puskesmasMenfasilitasi/ memotivasi pengusaha untuk membentukunit pelaksana kesehatan kerja.Memfasilitasi pembentukan pos UKKPuskesmas memberikan pelayanan kesehatan kerja dasar bagi pekerja

  • Metode penilaian risiko, antara lain:Untuk setiap risiko:Menghitung peluang yang terjadiMenghitung konsekuensiKombinasikan perhitunganMengembangkan daftar perioritas risiko kerja. Faktor yang mempengaruhi:Beberapa kali situasi terjadinyaBeberapa orang yang terpaparKetrampilan & pengalaman orang yang terkenaKarahteristik personel yang terlibatDurasi paparanKondisi lingkungan dll

  • Evaluasi risikoEvaluasi risiko adalah membandingkan tingkat risiko yang ada dengan kriteria standar. Setelah itu tingkat risiko yang ada untuk beberapa hazard dibuat tingkat prioritas manajemennya. Jika tingkat risiko rendah, maka risiko tersebut masuk kedalam kategori yang dapat diterima dan hanya memerlukan pemantauan saja tanpa melakukan pengendalian

  • Pengendalian risikoPengendalian risiko dapat dilakukan melalui metode:Pengendalian teknik/ rekayasa yang meliputi eliminasi, subtitusi, isolasi, ventilasi, higine dan sanitasiPendidikan dan pelatihanPembangunan kesadaran dan motivasi yg meliputi sistem bonus, insentif, penghargaan dan motivasi diriEvaluasi melalui internal audit, penyediaan insiden dan etiologiPenegakan hukum

  • Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja, berkala dan khususTujuan:Menilai kesesuaian pekerja Menilai kelainan kesehatan yg mungkin berhubungan dengan pajanan dari proses kerjaMengidentifikasi kasus-kasus penyakit kerjaMengecek akibat akhir dari tindakan pencegahanMembantu dalam observasi

  • Jenis-jenis pemeriksaan kesehatan:Pemeriksaan kesehatan pra-jabatanPemeriksaan kesehatan secara berkalaPemeriksaan kesehatan setelah masa cutiPemeriksaan kesehatan menyeluruhPemeriksaan kesehatan setelah berakhirnya masa jabatan

  • Diagnosis dini & pengobatan segera PAK/ KAK dapat dideteksi melalui keluhan, anamnesis, pemeriksaan fisik & penunjang lainnyaLangkah-langkah diagnosis PAK:Identifikasi pajanan Pengujian terhadap temuan klinisPengeluaran faktor-faktor non-kerja dari kemungkinan penyebab penyakitKesimpulan mengenai kebenaran dan ketidakbenaran penyakit kerjaPenentuan PAK bagi kompensasi kerjaProposal tindak prepentif atas tempat kerja dari pekerja terkaitNotifikasi PAK untuk pihak terkait

  • Pelayanan instalansi gawat daruratKapasitas dan kesiapan pertolongan pertama merupakan aktifitas yang dipersyaratkan dalam peraturan perundangan.Petugas pelayanan kesehatan kerja dapat menyediakan pertolongan dan melatih personil dalam memberikan pertolongan pertama. pelayanan kesehatan juga malakukan kontrol periodik terhadap ketersediaan dan kondisi fasilitas pertolonganpetugas kesehatan bertanggung jawab terhadap kesehatan & keselamatan masyarakat di wilayah tempat kerja

  • Tingkat pelayanan yang diberikan dengan:Imunisasi dan cara pencegahan lainnyaPartisipasi dalam aksi & kegiatan kesehatan masyarakatPelayanan kesehatan umum tingkat praktisi umumPengawasan & pemberian peringatan terhadap kantin, fasilitas santaiPemberian informasi & pendidikan terhadap personil umum & kebersihan komunitasPromosi kesehatan umum & pengenalan gaya hidup sehat

  • Promosi kesehatan di tempat kerja (PKDTK) termasuk psikososial dan gizi kerjaPromosi kesehatan di tempat kerja adalah serangkaian kegiatan yang terkait dg pendidikan & pengorganisasian serta keterlibatan komunitas lingkungan, yang khusus utk mendukung perilaku kesehatan pekerja dan keluarga.Tujuan: menciptakan norma hidup sehat dan produktif dg cara terciptanya budaya & perilaku sehat sesuai dg aktifitas dan lingkungan kerjanya

  • Langkah-langkah pengelolaan dalam PKDTK di perusahaanRekognisi/ pengenalan risiko kesehatan secara total dari pekerja dan kapasitas kerja melalui kajian risiko sebagai data dasarAnalisis pengenalan & perilaku dan faktor risiko yg dapat dicegahPerencanaan perubahan oleh tiap pekerja dalam hal target dan prosesKomunikasikan tentang apa yang direncanakan untuk mencapai hasilPersiapan sumber daya manusia pendukung

  • Implementasi melalui pelatihan pada sesi kelompok, konseling pribadi & penerapannya dalam hidup sehatEvaluasi proses & output pada interval tertentu & assesmen risiko kesehatanDampak jangka pendek pada pemikiran, perasaan & tingkah laku, pengurangan risiko, menaikan tingkat kapasitas kerja dan status kesehatanOutcome jangka panjang pada pengurangan biaya medis, ketidakhadiran, kematian dini akibat cardioVascular, dan kecelakaan, & hubungan pemimpin-pekerjaKomunitas melalui apresiasi

  • Langkah-langkah pengelolaan dalam PKDTK di sektor informal:Pertemuan tingkat kecamatanPertemuan tingkat desaTelaah mawas diriMusyawarah tentang risiko kesehatan pekerjaPembinaan

  • Lingkup elemen program promosi kesehatan di tempat kerja meliputi:OlahragaMakanan sehat-rendah kalori tinggi seratStop rokokPelayanan klinisPelayanan kesehatan kerja dasarPendekatan lingkunganPendidikan kesehatanManajemen stressPelatihan P3K dan CPRPenyalahgunaan obat dan alkoholPengendalian hipertensi

  • Pencegahan kecelakaanRisiko kecelakaan diidentifikasi dan dinilai dalam surveilan lingkungan kerjaBeberapa faktor dalam lingkungan dapat memperburuk risiko kecelakaan spt; pajanan terhadap kimia, kecerobohan, stress dan kerja shiftAspek kesehatan pekerja dapat mempengaruhi risiko kecalakaan

  • Risiko kecelakaan diatur sesuai dg logika yang sama dg risiko tempat kerja: identifikasi risiko, asesmen besarnya risiko, identifikasi terhadap pekerja yang terkena pajanan dan perencanaan serta pengajuan ukuran pencegahan kembali.Contoh metode praktis:Perencanaan fasilitas dan permesinan yang amanPemeliharaan yang baik, teratur dan kebersihanMenjadikan jalan & struktur lainnya amanPenjagaan terhadap mesin yang berbahayaAlat-alat teknis untuk memindah & mengangkat beban beratPeralatan & perlengkapan keselamatan

  • Surveilans Lingkungan kerjaMerupakan salah satu kunci utama pelayanan kesehatan kerja dasar. Dilaksanakan untuk identifikasi pajanan berbahaya dan kondisi kerja lainnyaDibuat dari survei pajanan yang dilakukan oleh tim dari beragam multidisiplinPada perusahaan kecil dilakukan oleh personil kesehatan kerja sendiri bersama perwakilan dari perusahaan

  • Surveilans kesehatan kerjaDilakukan melalui berbagai macam pemeriksaan kesehatan. Tujuannya:Menilai kesesuaian pekerja Menilai segala kelainan kesehatan yang berhubungan dg pajananMengidentifikasi kasus-kasus penyakit kerjaMengecek akibat akhir dari tindakan pencegahanMembantu dalam observasi dini

  • Pencatatan, pelaporan dan dokumentasiPuskesmas dan klinik memiliki kewajiban umum menyimpan catatan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pekerja, pajanan yang terdeteksi & terukur yang berhubungan dg individu dan aspek-aspek kesehatan & keselamatan di tempat kerja.

  • Evaluasi Untuk belajar dari pengalaman dan mengatasi pengukuran yang mungkin diperlukan bagi peningkatan pelayananHasil evaluasi diumpan balik pd semua mitra kerja di wilayah kerja serta diinformasikan kpd jajaran administrasi.Kegiatan yang dilakukan:Menfasilitasi pengembangan unit pelayanan kesehatandi kawasan industri bersama dengan kabupaten/ kotaPembinaan dan evaluasi

  • Indikator Rasio dokter/ tenaga kesehatan Jumlah pos UKK yang terbentuk dan dibinaPemenuhan pelaksanaan elemen pelayanan, meliputi:Penilaian & pengendalian risikoPemeriksaan kesehatan sebelum kerja. Berkala dan khususDiagnosis dini dan pengobatan segeraPelayanan instalansi gawat daruratPelayanan kesehatan umum, kuratif dan rehabilitasiPromosi kesehatan di tempat kerja

  • Tindakan prepentfi bagi manajemen serta kendali bahaya & risiko kesehatan dan keselamatan kerjaPencegahan kecelakaanSurveilan lingkungan kerja & kesehatan kerjaPencatatan, pelaporan serta dokumentasiTersedianya data lingkungan dan kesehatan di kawasan industriPresentase pekerja yang telah mendapatkan pelayananPresentase tempat kerja di kawasan industri yang telah dibinaTersedianya data PAK, PAHK dan KAK

  • Peran institusi dalam pelayanan kesehatan kerja

  • Peran dinas kesehatan kabupaten/ kotaMenggalang daerah, Lintas sektor terkait, Organisasi profesi.Melakukan koordinasi dan jejaring kerja lintas program terkaitMelakukan bimbingan teknis dan fasilitasi pelaksanaan pelayanan kesehatanMenyelenggarakan pelatihan teknis dan keterampilan untuk meningkatkan sumber daya manusiaMelaksanakan orientasi program pelayanan kesehatan kerja secara berkesimnambungan

  • Menerapkan syarat kesehatan pada berbagai lingkungan tempat kerjaMeneruma rujukan medis maupun kesehatan kerjaMelaksanakan surveilans kesehatan kerja termasuk pemetaan bahaya potensial kesehatan kerjaMelakukan pendataan PAK berkoorninasi dg dinas tenaga kerja setempatMengupayakan ketersediaan dukungan dana, sarana dan prasarana serta alat kesehatan guna mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan kerja di kabupaten/ kota

  • Peran dinas tenaga kerjaMelaksanakan pembinaan norma kesehatan kerja sebagai bagian norma K3 sesuai peraturan perundangan yang berlakuPengawasan terhadap pelaksanaan kewajiban pengusaha dalam pelaksanaan kesehatan kerja dalam rangka perlindungan norma kesehatan kerjaMelakukan pendataan PAK berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempatPenyelesaian kasus kecelakaan kerja dan PAK sesuai mekanisme & peraturan perundangan dg memberdayakan dokter Penasehat jamsostek dan Dokter Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja

  • Puskesmas Puskesmas sebagai unit pelaksana teknis daerah di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten/ kota melaksanakan sebagai tugas teknis operasional program-program kesehatan berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/ kota meliputi Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)

  • Unit pelayanan kesehatan perusahaanUnit pelayanan kesehatan perusahaan berperan dalam pelaksanaan pelayanan medik & pelayanan kesehatan kerja secara parnipura di perusahaan

  • Balai pengobatanBalai pengobatan berperan dalam pelaksanaan pelayanan medik kesehatan kerjaBalai laboratorium, balai hiperkes, BTKL, swastaBerperan dalam pemeriksaan patologi klinik/ pemeriksaan lingkungan kerja guna mendukung pelayanan kesehatan kerja

  • Praktik dokterBerperan dalam pelaksanaan medik kesehatan kerjaRumah sakit Meneruma rujukan medik dari puskesmas dan atau unit pelayanan kesehatan kerjaBKKM Menerima rujukan medik dan rujukan kesehatan masyarakat dari puskesmas dan atau dari unit pelayanan kesehatan kerja

  • Masyarakat pekerjadiharapkan dapat menolong dirinya sendiri dan menumbuhkan budaya sehat, serta berperan aktif dalam mengembangkan upaya kesehatan kerjaPengusaha Menciptakan lingkungan yang kondusif bagi terselenggaranya upaya kesehatan kerja Serikat pekerja Berperan serta dalam menggerakan anggotanya untuk berperilaku hidup sehat dalam bekerja

  • Pos UKKSebagai wadah pelayanan kesehatan merupakan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat berperan dalam deteksi dini penyakit pada pekerja, pencegahan penyakit & peningkatan derajat kesehatan pekerja