III

2
III. Perdaran pada selaput otak dan diantara selaput otak a. Perdarahan Epidural Perdarahan diantara tulang tengkorak dengan duramater. Perdarahan ini biasanya disebabkan oleh pembuluh arteri. Karena sifatnya yang progresif sesuai dengan pertambahan jendalan darah, maka gejala yang terjadi sering berubah dengan cepat. (lucid Interval) seiring dengan kenaikan tekanan intra kranial yang meninggi dengan berahir adanya herniasi intra kranial. Lokasi perdarahan epidural sering pada daerah temporal, occipital atau frontal. Perdarahan ini bisa diperkirakan dari gejala klinis yang progresif adanya lucid interval, dan berahir dengan ditemukannya adanya tanda-tanda herniasi. Pemeriksaan CT Scan kepala tanpa kontras mutlak diperlukan bila facilitas memungkinkan. Dengan tindakan operatif yang sifatnya darurat biladiperlukan, akan memberi hasil yang baik. b. Perdarahan sub dural Perdarahan yang terjadi diantara selaput duramater dan piamater. Perdarahan ini disebabkan oleh pembuluh vena karena rongganya luas, sering perdarahan yang terjadi melebar luas diantara serabut tersebut. Lokasi yang sering ditemukan adalah vertek temporoocipito frontal dibagi dalam : 1. Fase akut dengan nyeri kepala presisten, kaku kuduk, muntah, gangguan kesadaran fluktuatif 2. Perdarahan subdural yang kronis. Bila fase akut terlewati dengan baik, akan timbul gejala kronis akibat darah yang tersebar akibat darah yang tidak terabsorbsi akan menekan terus menerus. Gejala yang terjadi berupa : - Dimensia progresif - Hemiplegia - Gangguan pengelihatan - Kesadaran menurun mendadak Tindakan operatif merupakan pilihan utama terutama yang kronis pada fase akut cukup banyak jumlah darahnya, dengan memberi efek desakan pada linea mediana. 3. Perdarahan sub arachnoid. Perdarahan yang terjadi diantara selaput arachnoid dan jaringan otak. Perdarahan subarachnoid sering menyebar didasar tengkorak. Gejala klinis yang ditemukan adalah :

description

trauma

Transcript of III

Page 1: III

III. Perdaran pada selaput otak dan diantara selaput otak

a. Perdarahan EpiduralPerdarahan diantara tulang tengkorak dengan duramater. Perdarahan ini biasanya disebabkan oleh pembuluh arteri. Karena sifatnya yang progresif sesuai dengan pertambahan jendalan darah, maka gejala yang terjadi sering berubah dengan cepat. (lucid Interval) seiring dengan kenaikan tekanan intra kranial yang meninggi dengan berahir adanya herniasi intra kranial. Lokasi perdarahan epidural sering pada daerah temporal, occipital atau frontal. Perdarahan ini bisa diperkirakan dari gejala klinis yang progresif adanya lucid interval, dan berahir dengan ditemukannya adanya tanda-tanda herniasi. Pemeriksaan CT Scan kepala tanpa kontras mutlak diperlukan bila facilitas memungkinkan. Dengan tindakan operatif yang sifatnya darurat biladiperlukan, akan memberi hasil yang baik.

b. Perdarahan sub duralPerdarahan yang terjadi diantara selaput duramater dan piamater. Perdarahan ini disebabkan oleh pembuluh vena karena rongganya luas, sering perdarahan yang terjadi melebar luas diantara serabut tersebut. Lokasi yang sering ditemukan adalah vertek temporoocipito frontal dibagi dalam :1. Fase akut dengan nyeri kepala presisten, kaku kuduk, muntah, gangguan kesadaran

fluktuatif2. Perdarahan subdural yang kronis. Bila fase akut terlewati dengan baik, akan timbul gejala

kronis akibat darah yang tersebar akibat darah yang tidak terabsorbsi akan menekan terus menerus. Gejala yang terjadi berupa :- Dimensia progresif- Hemiplegia- Gangguan pengelihatan- Kesadaran menurun mendadak

Tindakan operatif merupakan pilihan utama terutama yang kronis pada fase akut cukup banyak jumlah darahnya, dengan memberi efek desakan pada linea mediana.

3. Perdarahan sub arachnoid. Perdarahan yang terjadi diantara selaput arachnoid dan jaringan otak. Perdarahan subarachnoid sering menyebar didasar tengkorak. Gejala klinis yang ditemukan adalah :- Kesadaran menurun- Nyeri kepala hebat- Kaku kuduk jelas

Gejala yang disebutkan diatas menonjol, sedang gejala yang lebih jarang adalah

- Gangguan nervi craniales- Kadang ditemukan penurunan kesadaran berupa kesadaran memburuk akibat

komplikasi Hidrosefalus, spasmus pembuluh darah