III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitiandigilib.unila.ac.id/15211/3/bab 3 revisi -...

24
III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam melaksanakan penelitian ini adalah quasi eksperimen. Quasi eksperimen adalah desain eksperimental semu, karena tidak dapat memberikan pengendalian secara penuh melalui penggunaan prosedur pengacakan. Misalnya, dalam penelitian yang dilakukan di dalam kelas, pengeksperimen mungkin tidak dapat mengelompokkan subyeknya secara acak. Dalam hal ini, ia harus memakai desain yang dapat memberikan pengendalian sebanyak mungkin dalam situasi yang ada (Furchan, 2002:368). Dalam desain penelitian ini terdapat tiga variabel penelitian : 1) variabel terikat yaitu prestasi belajar siswa, 2) variabel bebas yaitu pemanfaatan media pembelajaran, dan 3) variabel atribut yaitu gaya belajar. Adapun desain eksperimen yang diterapkan adalah faktorial 2 X 2 di mana masing-masing variabel bebas diklasifikasikan menjadi 2 (dua) taraf. Variabel bebas perlakuan diklasifikasikan dalam bentuk pembelajaran dengan media pembelajaran CD interaktif (A1) dan media pembelajaran model (A2). Variabel atribut yang disertakan dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi gaya belajar visual (B1) dan gaya berlajar kinestetik (B2). Sedangkan variabel terikat yang ingin diamati adalah prestasi belajar siswa.

Transcript of III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitiandigilib.unila.ac.id/15211/3/bab 3 revisi -...

Page 1: III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitiandigilib.unila.ac.id/15211/3/bab 3 revisi - Copy.pdf · essai antara 0-25, dapat dilihat pada rubrik penilaian di lampiran 4. Adapun

III. METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Metode yang digunakan dalam melaksanakan penelitian ini adalah quasi

eksperimen. Quasi eksperimen adalah desain eksperimental semu, karena tidak

dapat memberikan pengendalian secara penuh melalui penggunaan prosedur

pengacakan. Misalnya, dalam penelitian yang dilakukan di dalam kelas,

pengeksperimen mungkin tidak dapat mengelompokkan subyeknya secara acak.

Dalam hal ini, ia harus memakai desain yang dapat memberikan pengendalian

sebanyak mungkin dalam situasi yang ada (Furchan, 2002:368).

Dalam desain penelitian ini terdapat tiga variabel penelitian : 1) variabel terikat

yaitu prestasi belajar siswa, 2) variabel bebas yaitu pemanfaatan media

pembelajaran, dan 3) variabel atribut yaitu gaya belajar. Adapun desain

eksperimen yang diterapkan adalah faktorial 2 X 2 di mana masing-masing

variabel bebas diklasifikasikan menjadi 2 (dua) taraf. Variabel bebas perlakuan

diklasifikasikan dalam bentuk pembelajaran dengan media pembelajaran CD

interaktif (A1) dan media pembelajaran model (A2). Variabel atribut yang

disertakan dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi gaya belajar visual (B1)

dan gaya berlajar kinestetik (B2). Sedangkan variabel terikat yang ingin diamati

adalah prestasi belajar siswa.

Page 2: III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitiandigilib.unila.ac.id/15211/3/bab 3 revisi - Copy.pdf · essai antara 0-25, dapat dilihat pada rubrik penilaian di lampiran 4. Adapun

84

Desain penelitian yang digunakan dapat dilihat pada tabel 3.1

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Media Pembelajaran

(A)

CD Interaktif

(A1)

Model

(A2)

Gaya

Belajar

(B)

Visual

(B1)

A1B1

A2B1

Kinestetik

(B2)

A1B2

A2B2

Keterangan:

A1B1 : adalah blok sampel siswa yang memanfaatkankan media pembelajaran

CD interaktif dengan gaya belajar visual.

A2B1 : adalah blok sampel siswa yang memanfaatkan media pembelajaran

model dengan gaya belajar visual.

A1B2 : adalah blok sampel siswa yang memanfaatkan media pembelajaran CD

interaktif dengan gaya belajar kinestetik.

A2B2 : adalah blok sampel siswa yang memanfaatkan media pembelajaran

model dengan gaya belajar kinestetik.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Pringsewu yang beralamat Jl. Olahraga No

001 Pringsewu Barat.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober-November tahun pelajaran

2012-2013.

Variabel

Bebas

Variabel

Atribut

Page 3: III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitiandigilib.unila.ac.id/15211/3/bab 3 revisi - Copy.pdf · essai antara 0-25, dapat dilihat pada rubrik penilaian di lampiran 4. Adapun

85

3.3 Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pringsewu

tahun pelajaran 2012/2013 sebanyak 160 siswa yang tebagi menjadi 5 kelas.

Tabel 3.2 Jumlah Siswa Tiap Kelas

No

Kelas

Populasi

1 XI IPA1 32

2 XI IPA 2 32

3 XI IPA 3 32

4 XI IPA 4 32

5 XI IPA 5 32

Jumlah Total 160

3.3.2 Teknik Pengambilan Sampel

Untuk pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan secara purposive

sampling yaitu teknik sampling yang digunakan peneliti karena adanya

pertimbangan-pertimbangan tertentu dalam pengambilan sampel (Arikunto,

2006:139-140). Teknik ini dilakukan dengan mempertimbangkan bahwa kedua

kelas yang dipilih memiliki kondisi yang homogen dan mengandung ciri-ciri yang

mewakili ciri-ciri populasi secara keseluruhan. Dari empat kelas yang ada, kelas

XI IPA 3 dan XI IPA 5 yang diambil peneliti dijadikan sebagai kelas eksperimen,

atas pertimbangan akumulasi nilai rata-rata kelas berdasarkan nilai raport biologi

pada semester sebelumnya hampir sama (lampiran 11).

Page 4: III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitiandigilib.unila.ac.id/15211/3/bab 3 revisi - Copy.pdf · essai antara 0-25, dapat dilihat pada rubrik penilaian di lampiran 4. Adapun

86

Setelah dilakukan penyebaran instrumen tentang gaya belajar diperoleh jumlah

sampel yang diolah datanya sebagai berikut.

Tabel 3.3 Perincian Jumlah Sampel

Media Pembelajaran

(A)

Jumlah

CD Interaktif

(A1)

Model

(A2)

Gaya

Belajar

(B)

Visual

(B1)

11

12

23

Kinestetik

(B2)

9

7

16

Jumlah 20 19 39

3.4 Teknik Pengumpulan Data

3.4.1 Teknik Non Tes

Angket atau kuesioner digunakan untuk mendapatkan data mengenai gaya belajar

siswa. Pengumpulan data variabel atribut gaya belajar siswa diukur dengan

menggunakan instrumen gaya belajar. Instrumen telah divalidasi sebanyak 25

butir, kemudian disebar kepada sampel penelitian. Instrumen gaya belajar dibuat

berdasarkan kisi-kisi yang telah ditetapkan sebelumnya (lampiran 3). Masing-

masing butir soal pada instrumen gaya belajar terdapat tiga pilihan jawaban.

Pilihan jawaban A berisi pertanyaan yang mengacu pada gaya belajar visual dan

diberi skor 1. Pilihan jawaban B berisi pertanyaan yang mengacu pada gaya

belajar auditorial dan diberi skor 2. Sedangkan pilihan jawaban C berisi

pertanyaan yang mengacu pada gaya belajar kinestetik dan diberi skor 3.

Variabel

Bebas

Variabel

Atribut

Page 5: III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitiandigilib.unila.ac.id/15211/3/bab 3 revisi - Copy.pdf · essai antara 0-25, dapat dilihat pada rubrik penilaian di lampiran 4. Adapun

87

pre

prepost

SS

SSGainN

max

Instrumen angket gaya belajar dapat dilihat pada lampiran 3. Adapun data variabel

atribut gaya belajar yang digunakan pada penelitian ini adalah gaya belajar visual

(B1) dan gaya belajar kinestetik (B2).

3.4.2 Teknik Tes

Peningkatan prestasi belajar pada materi pokok sel diukur dengan tes prestasi

belajar menggunakan 25 butir soal berbentuk pilihan jamak dan 4 soal esai.

Instrumen prestasi belajar dibuat oleh peneliti berdasarkan kisi-kisi yang telah

ditentukan sebelumnya (lampiran 4). Data tentang prestasi belajar merupakan nilai

tentang penguasaan materi pokok sel.

Tes prestasi belajar diberlakukan pada sampel dua kali, yaitu sebelum perlakuan

(pretest) dan sesudah perlakuan (postest) dilaksanakan. Selisih antara nilai

sesudah perlakuan (postest) dengan sebelum perlakuan (pretest) yang disebut

N-Gain yang diberikan pada kedua kelas eksperimen. Adapun N-Gain rumusnya

adalah :

Dengan postS = postest

preS = pretest

maxS = skor maksimal pretest dan postest.

Pengklasifikasian N-Gain prestasi dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut:

Tabel 3.4 Klasifikasi N-Gain Ternormalisasi

Rerata N-Gain Ternormalisasi Klasifikasi

g > 0,7 Tinggi

0,3 g 0,7 Sedang

g < 0,3 Rendah

(Meltzer, dalam Pujianto dan Maryanto, 2009:12)

Page 6: III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitiandigilib.unila.ac.id/15211/3/bab 3 revisi - Copy.pdf · essai antara 0-25, dapat dilihat pada rubrik penilaian di lampiran 4. Adapun

88

3.5 Definisi Konseptual Variabel

3.5.1 Variabel Bebas

3.5.1.1 Media CD Interaktif

CD interaktif adalah sebuah media yang menegaskan sebuah format multimedia

dapat dikemas dalam sebuah CD (Compact Disk) dengan tujuan aplikasi interaktif

di dalamnya. CD ROM (Ready Only Memory) merupakan satu-satunya dari

beberapa kemungkinan yang dapat menyatukan suara, video, teks, dan program

dalam CD. Compact Disc Interactive (CDI) memuat bahan ajar interaktif yang

merupakan kombinasi audio, teks, grafik, gambar, animasi, dan video.

3.5.1.2 Media Model

Media tiruan sering disebut sebagai model. Benda model dapat diartikan sebagai

sesuatu yang dibuat dengan ukuran tiga dimensi, sehingga menyerupai benda

aslinya untuk menjelaskan hal-hal yang mungkin diperoleh dari benda

sebenarnya. Benda asli kemudian dibuat modelnya dalam bentuk besar seperti

aslinya atau sangat kecil. Penggunaan benda-benda tiruan perlu dilakukan

pengajar, dengan pertimbangan :

a. Mungkin benda tersebut sulit didapatkan

b. Benda tersebut terlalu jauh tempatnya

c. Benda tersebut teralu kecil atau terlalu besar

d. Mungkin benda tersebut merupakan benda yang dilindungi oleh cagar

budaya.

Dengan alasan itu, maka bentuk dari suatu model dapat dibuat untuk keperluan

pembelajaran yaitu mungkin dengan menghilangkan bagian-bagian tertentu dari

benda tersebut yang kurang perlu, serta menonjolkan bagian-bagian yang penting.

Page 7: III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitiandigilib.unila.ac.id/15211/3/bab 3 revisi - Copy.pdf · essai antara 0-25, dapat dilihat pada rubrik penilaian di lampiran 4. Adapun

89

3.5.2 Variabel Atribut

Variabel atribut dalam penelitian ini adalah gaya belajar. Gaya belajar adalah

kombinasi dari bagaimana menyerap informasi dengan mudah (modalitas), dan

mengatur serta mengolah informasi yang didapat. Gaya belajar dapat

dikelompokkan menjadi tiga yaitu visual, audio, dan kinestetik.

Gaya belajar visual umumnya disebut sebagai gaya belajar pengamatan. Gaya

belajar ini sangat mengandalkan penglihatan (mata) dalam proses pembelajaran.

Anak-anak jenis ini tertarik dengan warna, bentuk, dan gambar-gambar hidup.

Gaya belajar auditorial disebut juga dengan pendengar. Anak-anak yang memiliki

gaya belajar ini umumnya memaksimalkan penggunaan indera pendengar dalam

proses penangkapan dan penyerapan informasi. Umumnya mereka

memperlihatkan ketertarikan yang lebih besar terhadap suara dan kata-kata.

Kemampuan mereka dalam berbicara lebih cepat dan juga cepat mengenal kata-

kata baru serta senang bila dibacakan cerita-cerita.

Gaya belajar kinestetik biasanya disebut juga sebagai gaya belajar penggerak. Hal

ini disebabkan karena anak-anak dengan gaya belajar ini senantiasa menggunakan

dan memanfaatkan anggota gerak tubuhnya dalam proses pembelajaran atau

dalam usaha memahami sesuatu. Anak-anak yang termasuk jenis ini senang

dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan gerakan.

Page 8: III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitiandigilib.unila.ac.id/15211/3/bab 3 revisi - Copy.pdf · essai antara 0-25, dapat dilihat pada rubrik penilaian di lampiran 4. Adapun

90

3.5.3 Variabel Terikat

Variabel terikat pada penelitian ini adalah prestasi belajar. Prestasi belajar siswa

merupakan hasil yang dicapai siswa setelah melakukan proses pembelajaran.

Hasil belajar yang dimaksud mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.

Hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang akan memiliki ketrampilan,

pengetahuan, sikap dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut sebagai akibat dari

stimulasi yang berasal dari lingkungan dan proses kognitif yang dilakukan oleh

pebelajar. Kapabilitas siswa tersebut dapat berupa informasi verbal, keterampilan

intelektual, strategi kognitif, keterampilan motorik dan sikap. Jadi, prestasi belajar

merupakan hasil yang dicapai siswa dalam bidang studi tertentu sesuai dengan

tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya melalui tes yang terstandar

sebagai pengukuran keberhasilan belajar siswa.

3.6 Definisi Operasional Variabel

3.6.1 Variabel Bebas

3.6.1.1 Media CD Interaktif

Definisi operasional pemanfaatan media CD interaktif adalah skor tes yang

diperoleh siswa setelah diberikan materi sel dengan memanfaatkan media CD

interaktif. Berikut ini langkah-langkah dalam operasional pemanfaatan media CD

interaktif sebagai berikut:

1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang diharapkan.

2. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok.

Page 9: III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitiandigilib.unila.ac.id/15211/3/bab 3 revisi - Copy.pdf · essai antara 0-25, dapat dilihat pada rubrik penilaian di lampiran 4. Adapun

91

3. Seluruh siswa yang berada di kelas eksperimen 2 berdiskusi mengenai

pelajaran sel dengan memanfaatkan media CD interaktif.

4. Siswa berdikusi dalam kelompok dan mengerjakan LKS yang disediakan.

5. Dua kelompok siswa maju ke depan kelas, untuk mempresentasikan hasil

diskusi.

6. Guru menjadi fasilitator dalam diskusi.

7. Guru memberikan penguatan pada hasil diskusi. Pada tahap ini guru juga

memberikan kesempatan kepada siswa yang belum mengerti untuk

bertanya tentang materi yang dijelaskan.

8. Setelah siswa mengikuti penjelasan guru, maka siswa mencoba

mengerjakan soal sesuai dengan materi yang telah dijelaskan oleh guru.

3.6.1.2 Media Model

Definisi operasional pemanfaatan media model adalah skor tes yang diperoleh

siswa setelah diberikan materi pelajaran sel dengan memanfaatkan media model

sel. Berikut ini langkah-langkah dalam operasional pemanfaatan media model

pada proses pembelajaran sel sebagai berikut:

1. Seluruh siswa yang berada di kelas eksperimen 1 diberi tugas membuat

model sel dengan bimbingan guru seminggu sebelum pemberian materi.

2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang diharapkan

3. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok

4. Seluruh siswa yang berada di kelas eksperimen 1 berdiskusi mengenai

pelajaran sel dengan memanfaatkan media model.

5. Siswa berdikusi dalam kelompok dan mengerjakan LKS yang disediakan.

Page 10: III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitiandigilib.unila.ac.id/15211/3/bab 3 revisi - Copy.pdf · essai antara 0-25, dapat dilihat pada rubrik penilaian di lampiran 4. Adapun

92

6. Dua kelompok siswa maju ke depan kelas, untuk mempresentasikan hasil

diskusi.

7. Guru menjadi fasilitator dalam diskusi.

8. Guru memberikan penguatan pada hasil diskusi. Pada tahap ini guru juga

memberikan kesempatan kepada siswa yang belum mengerti untuk

bertanya tentang materi yang dijelaskan.

9. Setelah siswa mengikuti penjelasan guru, maka siswa mencoba

mengerjakan soal sesuai dengan materi yang telah dijelaskan oleh guru.

3.6.2 Variabel Atribut

Variabel atribut dalam penelitian ini adalah gaya belajar. Gaya belajar terhadap

materi pelajaran sel adalah kombinasi dari bagaimana siswa menyerap, mengatur

serta mengolah informasi yang didapat. Informasi tersebut berhubungan dengan

kegiatan pembelajaran dan menentukan tujuan yang hendak dicapai yaitu prestasi

belajar. Adapun aspek yang diukur berdasarkan indikator-indikator yang

berhubungan dengan gaya belajar visual, auditori dan kinestetik. Instrumen

pernyataan gaya belajar siswa yang diberikan sebanyak 25 butir.

3.6.3 Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar. Peningkatan prestasi

belajar didapat dari evaluasi berupa post test dan pre test, alat ukur yang

digunakan terdiri dari 25 butir soal pilihan jamak dan 4 butir soal esai pada materi

pelajaran sel pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pringsewu. Pemberian skor

sesuai dengan bobot nilai yaitu untuk butir soal pilihan jamak setiap jawaban

Page 11: III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitiandigilib.unila.ac.id/15211/3/bab 3 revisi - Copy.pdf · essai antara 0-25, dapat dilihat pada rubrik penilaian di lampiran 4. Adapun

93

benar adalah 4 dan jawaban salah adalah 0. Sedangkan untuk skor tiap butir soal

essai antara 0-25, dapat dilihat pada rubrik penilaian di lampiran 4. Adapun aspek

yang diukur berdasarkan indikator-indikator materi pembelajaran sel.

3.7 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

3.7. 1 Kisi-kisi Instrumen Gaya Belajar

Berpedoman pada definisi konseptual dan operasional gaya belajar sebelumnya.

Kisi-kisi instrumen angket gaya belajar disusun dari rujukan buku Quantum

Learning karangan De Porter dan Hernacki (2001, 116-122). Jumlah butir

instrumen angket adalah 25 butir soal. Masing-masing pertanyaan pada butir soal

mengacu pada karakteristik gaya belajar visual, auditori dan kinestetik. Kisi-kisi

instrumen angket gaya belajar dapat dilihat pada lampiran 3.

3.7.2 Kisi-kisi Instrumen Tes Prestasi Belajar

Instrumen penelitian untuk mengukur variabel prestasi belajar siswa berupa tes

prestasi belajar. Prestasi belajar siswa dalam materi pokok sel ditentukan

berdasarkan dari Kompetensi Dasar (KD) dan indikator-indikator keberhasilan

belajar dalam materi pokok tersebut. Berdasarkan kompetensi dasar dan

indikator-indikator tersebut kemudian disusun seperangkat tes berupa butir-butir

soal. Instrumen tes terdiri dari 25 butir soal pilihan jamak dan 4 butir soal essai.

Adapun kisi-kisi yang digunakan untuk membuat soal prestasi belajar siswa dapat

dilihat pada lampiran 4.

Page 12: III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitiandigilib.unila.ac.id/15211/3/bab 3 revisi - Copy.pdf · essai antara 0-25, dapat dilihat pada rubrik penilaian di lampiran 4. Adapun

94

3.8 Kalibrasi Instrumen

3.8.1 Validitas Instrumen

Validitas instrumen adalah ketepatan dari suatu instrumen atau alat pengukuran

terhadap konsep yang akan diukur, sehingga suatu instrumen akan memiliki

validitas isi yang baik. Menurut Arikunto (2006:168) validitas adalah suatu

ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.

Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi, sedangkan

instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.

Untuk mengetahui apakah suatu alat ukur mempunyai validitas secara empirik

yaitu dengan mengkorelasikan skor yang diperoleh pada setiap butir dengan skor

total. Validitas empiris butir tes ditunjukkan oleh koofisien korelasi antara X (skor

faktor) dan Y (skor total) hasil uji coba. Untuk mengetahui validitas instrumen

penelitian ini menggunakan rumus korelasi Pearson Product moment (r) yaitu :

})()}{({

))((

2222 YYnXXn

YXXYnrxy

Dimana : rxy = Koefisien korelasi skor butir dan skor soal

X = skor butir

Y = skor soal

n = jumlah responden

Kriteria derajat validitas :

0,80 – 1,00 : derajat validitas sangat tinggi

0,60 – 0,80 : derajat validitas tinggi

0,40 – 0,60 : derajat validitas cukup/sedang

0,40 – 0,20 : derajat validitas rendah

0,00 – 0,20 : derajat validitas sangat rendah

(Arikunto, 2006:170)

Page 13: III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitiandigilib.unila.ac.id/15211/3/bab 3 revisi - Copy.pdf · essai antara 0-25, dapat dilihat pada rubrik penilaian di lampiran 4. Adapun

95

Untuk memudahkan perhitungan korelasinya peneliti menggunakan program

Statistical Program for Sosial Science (SPSS) for Windows versi 17, pada

instrumen gaya belajar. Sedangkan instrumen tes prestasi belajar menggunakan

perangkat lunak bantu berupa program Anates V4.

Uji validitas instrumen gaya belajar dilakukan pada 20 responden dari kelas XI di

SMA Negeri 1 Pringsewu yang tidak termasuk dalam penelitian. Hal ini dilakukan

mengingat uji instrumen memang harus dilakukan pada populasi di luar

penelitian. Proses input data menggunakan program SPSS 17,00 for windows.

Model uji validitas yang dilakukan adalah model alpha. Menentukan tingkat

validitas item soal non tes dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung dengan

rtabel. Kriteria uji yang digunakan adalah rhitung > rtabel (n=20) 0,444, maka item

angket tersebut valid (lampiran 5).

Uji validitas tes prestasi belajar dihitung dengan menggunakan program Anates

(lampiran 5). Berdasarkan lampiran tersebut dapat diketahui bahwa instrumen tes

prestasi belajar siswa yang digunakan pada soal jamak memiliki nilai korelasi

skor faktor dan skor total (korelasi XY) sebesar 0,74 (derajat validitas tinggi).

Sedangkan pada soal essai memiliki nilai korelasi skor faktor dan skor total

(korelasi XY) sebesar 0,42 (derajat validitas sedang). Hal ini menunjukkan

bahwa instrumen yang digunakan dapat dinyatakan valid untuk digunakan. Hasil

uji validitas adalah sebagai berikut.

Page 14: III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitiandigilib.unila.ac.id/15211/3/bab 3 revisi - Copy.pdf · essai antara 0-25, dapat dilihat pada rubrik penilaian di lampiran 4. Adapun

96

Tabel 3.5 Hasil uji validitas instrumen penelitian

No Instrumen

Variabel

Jumlah

Butir

Butir yang tidak

valid Jumlah

butir yang

Valid Jumlah No

1. Gaya Belajar 30 5 1, 4, 19,

25, 28 25

2. Prestasi Belajar Biologi

(soal pilihan jamak) 30 5

8, 20, 23,

29, 30 25

3. Prestasi Belajar Biologi

(soal essai) 5 1 5 4

Berdasarkan hasil uji coba pada tabel di atas, besarnya validitas gaya belajar dari

30 instrumen terdapat 5 butir soal yang tidak valid yaitu nomor 1, 4, 19, 25, 28,

sehingga yang valid berjumlah 25 instrumen. Pada soal prestasi belajar terdapat 5

butir soal yang tidak valid dari pengujian 30 soal pilihan jamak, yaitu nomor 8,

20, 23, 29, 30, maka butir soal yang di anggap valid berjumlah 25. Pada soal

essai dari pengujian 5 butir soal terdapat 1 butir soal yang tidak valid yaitu nomor

5 (Lampiran 5).

3.8.2 Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas instrumen adalah ketepatan atau keajegan alat ukur dalam mengukur

apa yang diukur. Artinya instrumen alat ukur tersebut kapanpun akan digunakan

memberikan hasil ukur yang sama, instrumen yang reliabel berarti instrumen

tersebut cukup baik sehingga mampu mengungkap data yang dapat dipercaya

(Arikunto, 2006:179).

Page 15: III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitiandigilib.unila.ac.id/15211/3/bab 3 revisi - Copy.pdf · essai antara 0-25, dapat dilihat pada rubrik penilaian di lampiran 4. Adapun

97

Koefisien reliabilitas dianalisis menggunakan rumus Korelasi Product Momment

dilanjutkan dengan rumus Spearman Brown untuk menentukan reliabilitas

keseluruhan tes sebagai berikut :

r11 = 2/1.2/1

2/1.2/1

1

2

r

r

Keterangan :

r11 = reabilitas instrumen

r1/2 1/2 = indeks korelasi antara dua belah instrumen

Kriteria derajat reliabilitas :

r11 ≤ 0,20 : derajat reliabilitas sangat rendah

0,20 < r11 ≤ 0,40 : derajat reliabilitas rendah

0,40 < r11 ≤ 0,60 : derajat reliabilitas sedang

0,60 < r11 ≤ 0,80 : derajat reliabilitas tinggi

r11 > 0,80 : derajat reliabilitas sangat tinggi

(Arikunto, 2006 : 182).

Tetapi untuk memudahkan perhitungan digunakan bantuan program SPSS 17 for

windows yaitu menggunakan analisis Correlate dengan metode split half (item

instrumen dibelah dua menjadi belahan atas dan belahan bawah, atau belahan

nomor ganjil dan belahan nomor genap) dimana fasilitas ini telah disediakan pada

kotak dialog “Model” program SPSS 17 for windows.

Uji reliabilitas instrumen gaya belajar dihitung dengan menggunakan program

SPSS 17.0 for windows yaitu menggunakan analisis Correlate dengan metode

Split Half (item instrument dibelah dua menjadi belahan atas dan belahan bawah

atau belah nomor ganjil dan belahan nomor genap). Jika nilai koefisien reliabilitas

split half > dari rtabel. Maka dapat disimpulkan bahwa instrumen gaya belajar

mempunyai nilai reliabilitas yang baik (lampiran 5).

Page 16: III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitiandigilib.unila.ac.id/15211/3/bab 3 revisi - Copy.pdf · essai antara 0-25, dapat dilihat pada rubrik penilaian di lampiran 4. Adapun

98

Sedangkan uji reliabilitas soal tes prestasi belajar dilakukan dengan menggunakan

program anates (lampiran 5). Berdasarkan lampiran tersebut dapat diketahui

bahwa instrumen tes prestasi belajar siswa yang digunakan pada soal jamak

memiliki nilai reliabilitas sebesar 0,85 (derajat reliabilitas sangat tinggi).

Sedangkan pada soal essai memiliki nilai reliabilitas sebesar 0,59 (derajat

reliabilitas sedang). Hal ini menunjukkan bahwa instrumen yang digunakan

dinyatakan reliabel untuk digunakan. Hasil uji reabilitas adalah sebagai berikut.

Tabel 3.6 Hasil uji reliabilitas instrumen penelitian

No Instrumen Jumlah Butir

yang valid Reliabilitas Keterangan

1. Gaya belajar 25 0,941 Reliabilitas

sangat tinggi

2.

Prestasi Belajar

Biologi (soal pilihan

jamak)

25 0,85 Reliabilitas

sangat tinggi

3. Prestasi Belajar

Biologi (soal essai) 4 0,59

Reliabilitas

sedang

Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas gaya belajar diperoleh 0,941 dan prestasi

belajar sebesar 0,85 dan 0,59, maka kedua instrumen tersebut memenuhi

persyaratan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

3.9 Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu tahap deskripsi data, tahap uji

persyaratan analisis, dan tahap pengujian hipotesis.

Page 17: III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitiandigilib.unila.ac.id/15211/3/bab 3 revisi - Copy.pdf · essai antara 0-25, dapat dilihat pada rubrik penilaian di lampiran 4. Adapun

99

3.9.1 Tahap Deskripsi Data

Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap deskripsi data ini adalah membuat

tabulasi data untuk setiap variabel, dan menyusunnya dalam bentuk tabel. Data

yang ditampilkan merupakan skor rata-rata gaya belajar, pretest, postest, prestasi

dan N-Gain (lampiran 6).

3.9.2 Tahap Uji Persyaratan Analisis

Untuk keabsahan data dalam penelitian ini ada yang harus dipenuhi yaitu data

harus berdistribusi normal dan varian data harus homogen. Hal tersebut

merupakan syarat untuk data agar dapat digunakan dalam menguji hipotesis

penelitian. Hipotesis penelitian dengan menggunakan Anava dua jalur

mensyaratkan bahwa data yang diperoleh harus normal dan homogen.

3.9.3 Uji Normalitas

Pada penelitian ini uji normalitas digunakan dengan uji kolmogorov-smirnov.

Dasar pengambilan keputusan uji normalitas dengan metode kolmogorov-smirnov

berdasarkan pada besaran probabilitas atau nilai asymp.sig (2-tailed), karena uji

asymp.sig (2-tailed) dilakukan dengan dua sisi maka α dibagi 2 sehingga nilai α

yang digunakan adalah 0,025 dengan demikian kriteria uji sebagai berikut: (1) jika

nilai sig. atau probabilitas < 0,025 maka H0 diterima dengan arti bahwa data tidak

terdistribusi normal. (2) jika nilai sig. atau probabilitas > 0,025 maka H1 diterima

dengan arti bahwa data berdistribusi normal.

Page 18: III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitiandigilib.unila.ac.id/15211/3/bab 3 revisi - Copy.pdf · essai antara 0-25, dapat dilihat pada rubrik penilaian di lampiran 4. Adapun

100

Teknik analisis untuk uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji

Kolmogorov – Smirnov (K–S) dengan bantuan program SPSS versi 17 dengan

rangkumannya dapat dilihat pada tabel 3.7.

Tabel 3.7 Rangkuman Hasil Analisis Uji Normalitas

No Variabel Kolmogorov

Smirnov Z

Asymp sig

(2 Tailed) Kesimpulan

1

Kelompok siswa yang diberikan

media CD interaktif dengan gaya

belajar visual (A1B1)

0,727 0,666 Normal

2

Kelompok siswa yang diberikan

media model dengan gaya

belajar visual (A2B1)

0,404 0,997 Normal

3

Kelompok siswa yang diberikan

media CD interaktif dengan gaya

belajar kinestetik (A1B2)

0,582 0,888 Normal

4

Kelompok siswa yang diberikan

media model dengan gaya

belajar kinestetik (A2B2)

0,619 0,838 Normal

5 Kelompok siswa yang diberikan

media CD interaktif (A1) 1,680 0,744 Normal

6 Kelompok siswa yang diberikan

media model (A2) 1,195 0,115 Normal

7 Kelompok siswa yang memiliki

gaya belajar visual (B1) 0,757 0,615 Normal

8 Kelompok siswa yang memiliki

gaya belajar kinestetik (B2) 0,513 0,955 Normal

Hasil output SPSS versi 17 tentang pengujian normalitas dapat dilihat pada

lampiran 8. Berdasarkan data tersebut, memiliki nilai signifikansi hasil

analisis > 0,05 maka semua data yang ada berdistribusi normal dan dapat

dilanjutkan dengan pengujian hipotesis.

Page 19: III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitiandigilib.unila.ac.id/15211/3/bab 3 revisi - Copy.pdf · essai antara 0-25, dapat dilihat pada rubrik penilaian di lampiran 4. Adapun

101

3.9.4 Uji Homogenitas

Syarat dalam analisis varians adalah kehomogenan sampel. Uji homogenitas ini

dilakukan untuk mengetahui kehomogenan dari perlakuan yang diberikan kepada

sampel. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan metode One_Way

AN0VA pada SPSS 17 Kriteria uji yang digunakan adalah: (1) jika nilai sig. < 0,05

maka H0 diterima dengan arti bahwa varians sampel tidak homogen, (2) jika nilai

sig. atau probabilitas > 0,05 maka H1 diterima dengan arti bahwa varians sampel

homogen. Dengan kriteria uji jika F hitung < F tabel, maka data homogen sedangkan

jika F hitung > F tabel, maka data tidak homogen.

Tabel 3.8 Rangkuman Hasil Analisis Homogenitas

No Variabel untuk

kelompok

Anava

< 0.05

F Hitung F Tabel dk=

2-1, n-1=32

=(1,30)

Kesimpulan

1 A1, A2, A3, A4 (n=39) 0,000 4,257 4,00 Homogen

2 A1 dan A2 (n=39) 0,000 4,260 4,00 Homogen

3 B1 dan B2 (n=39) 0,000 4,374 4,00 Homogen

Berdasarkan varian atas kelompok tersebut memiliki nilai Fhitung lebih besar dari

Ftabel sehingga varian dalam kelompok tersebut semuanya homogen. Pengujian

homogenitas dapat dilihat pada lampiran 8.

3.9.5 Uji Anava Dua Jalur

Untuk perhitungan analisis data Uji Anava dua jalur digunakan aplikasi program

SPSS 17 For Windows. Kriteria uji yang digunakan adalah jika Fhitung >Ftabel,

terima H1 tolak H0. Hasil uji anava dapat dilihat pada lampiran 9.

Page 20: III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitiandigilib.unila.ac.id/15211/3/bab 3 revisi - Copy.pdf · essai antara 0-25, dapat dilihat pada rubrik penilaian di lampiran 4. Adapun

102

Prosedur pengujian hipotesis 1 didasarkan pada analisis varians dwi faktor.

Analisis varians ini menggunakan desain faktorial (Arikunto, 2006: 326). Ada dua

faktor yaitu media pembelajaran dan gaya belajar. Faktor media yang digunakan

terdiri dari dua kategori yaitu pembelajaran dengan CD interaktif dan model.

Sedangkan faktor gaya belajar terdiri dari dua kategori yaitu gaya belajar visual

dan gaya belajar kinestetik. Jadi merupakan desain faktorial 2 x 2 antara media

pembelajaran dan gaya belajar.

Langkah-langkah analiasis data :

1. Mengelompokkan data sesuai dengan ciri-ciri dan kategori variabel;

2. Menyusun tabel statistik dasar, dengan statistik dasar anava dua jalur;

3. Menghitung Jumlah Kuadrat Total ( JKT );

JKT = ∑xt2 - ( ∑xt

2 )

nt

4. Menghitung jumlah kuadrat antar kolom

JK(k) = ( ∑x k1 )2 + ( ∑x k2 )

2 – ( ∑x t )2

nk1 nk2 nt

5. Menghitung jumlah kuadrat antar baris

JK(b) = ( ∑x b1 )2 + ( ∑x b2 )

2 – ( ∑x t )2

nb1 nb2 nt

6. Menghitung Jumlah kuadrat antar kelompok

JKA = ( ∑x 1 )2 + ( ∑x 2 )

2 + ( ∑x 3 )2 + ( ∑x 4 )

2 – ( ∑x t )2

n1 n2 n3 n4 nt

7. Menghitung Jumlah kuadrat Interaksi antar kolom dan baris

JK(i) = JKA – JK(b) – JK(k) dan menghitung jumlah kuadrat

Dalam kelompok JKD = JKT - JKA

Page 21: III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitiandigilib.unila.ac.id/15211/3/bab 3 revisi - Copy.pdf · essai antara 0-25, dapat dilihat pada rubrik penilaian di lampiran 4. Adapun

103

8. Setelah diperoleh nilai-nilai sesuai dengan rumus di atas, selanjutnya nilai-

nilai itu dimasukkan ke dalam tabel ANAVA

Tabel 3.9 Cara perhitungan ANAVA dua jalur

Sumber

Variasi

Jumlah

Kuadrat

(JK)

Derajat

Bebas

(df)

Kuadrat

Mean Fhitung

Ftabel

α

=

0,05

Α

= 0,01

Antar

Kolom

JK(k) k – 1 JK(k)

k – 1

JK(k)

k – 1

JKD

∑ (n-1)

- -

Antar Baris JK(b) b – 1 JK(b)

b – 1

JK(k)

k – 1

JKD

∑ (n-1)

- -

Kolom dan

Baris

(Interaksi)

JK(i) (k – 1)

(b – 1)

JK(i)

(k – 1)(b –

1)

JK(k)

k – 1

JKD

∑ (n-1)

- -

Antar

Kelompok

JKA kb - 1 JKA

kb – 1

- - -

Dalam

Kelompok

JKD ∑ (n – 1) JKD

∑ (n – 1)

- - -

Jumlah

Keseluruhan

JKT nt - 1 - - - -

Kriteria Uji: Tolak Ho Jika Fhitung > Ftabel

3.9.6 Uji Beda Rata-Rata

Perbedaan rata-rata dari kedua kelompok dalam suatu eksperimen dapat diketahui

dengan menggunakan Uji-t (Sudjana, 2002: 232-240). Uji t ini dipergunakan

untuk melakukan pengujian hipotesis 2, 3 dan 4. Hasil uji t dapat diihat pada

lampiran 9.

Page 22: III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitiandigilib.unila.ac.id/15211/3/bab 3 revisi - Copy.pdf · essai antara 0-25, dapat dilihat pada rubrik penilaian di lampiran 4. Adapun

104

Rumus uji t sebagai berikut :

t

S

ji

nn

xx

21

11

S2 =

2

11

21

2

22

2

11

nn

snsn

Keterangan :

ix = rata-rata kelompok ke – i

jx = rata-rata kelompok ke – j

si2 = varians kelompok ke – i

ni = banyak data kelompok ke – i

nj = banyak data kelompok ke – j

Kriteria Uji: Pada taraf = 0,05 terima Ho jika – t ( 1 – ½ ) < t < t ( 1 – ½ ) ,dk =

ni + nj – 2

3.10 Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik disusun berdasarkan hipotesis verbal yang telah dikemukakan

dalam hipotesis penelitian. Hipotesis statistik disusun sebagai berikut:

Page 23: III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitiandigilib.unila.ac.id/15211/3/bab 3 revisi - Copy.pdf · essai antara 0-25, dapat dilihat pada rubrik penilaian di lampiran 4. Adapun

105

Hipotesis 1

Ho : Interaksi A = B

H1 : Interaksi A ≠ B

Keterangan:

Ho : Tidak terdapat interaksi antara pemanfaatan media pembelajaran dengan

gaya belajar terhadap peningkatan prestasi belajar siswa pada materi

pokok sel.

H1 : Terdapat interaksi antara pemanfaatan media pembelajaran dengan gaya

belajar terhadap peningkatan prestasi belajar siswa pada materi pokok sel.

Hipotesis 2

Keterangan:

Ho : Peningkatan prestasi belajar siswa dengan gaya belajar visual yang

memanfaatkan media CD interaktif lebih rendah atau sama dengan

peningkatan prestasi belajar siswa yang memanfaatkan model pada materi

pokok sel.

H1 : Peningkatan prestasi belajar siswa dengan gaya belajar visual yang

memanfaatkan media CD interaktif lebih tinggi daripada peningkatan

prestasi belajar siswa yang memanfaatkan model pada materi pokok sel.

Ho : μA1B1 ≤ μA2B1

H1 : μA1B1 > μA2B1

Page 24: III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitiandigilib.unila.ac.id/15211/3/bab 3 revisi - Copy.pdf · essai antara 0-25, dapat dilihat pada rubrik penilaian di lampiran 4. Adapun

106

Hipotesis 3

Ho : μA2B2 ≤ μA1B2

H1 : μA2B2 > μA1B2

Keterangan:

Ho : Peningkatan prestasi belajar siswa dengan gaya belajar kinestetik yang

memanfaatkan media model lebih rendah atau sama dengan peningkatan

prestasi belajar siswa yang memanfaatkan CD interaktif pada materi

pokok sel.

H1 : Peningkatan prestasi belajar siswa dengan gaya belajar kinestetik yang

memanfaatkan media model lebih tinggi daripada peningkatan prestasi

belajar siswa yang memanfaatkan CD interaktif pada materi pokok sel.

Hipotesis 4

Ho : μA2 ≤ μA1

H1 : μA2 > μA1

Keterangan:

Ho : Peningkatan prestasi belajar siswa yang memanfaatkan media model lebih

rendah atau sama dengan peningkatan prestasi belajar siswa yang

memanfaatkan CD interaktif pada materi pokok sel.

H1 : Peningkatan prestasi belajar siswa yang memanfaatkan media model lebih

tinggi daripada peningkatan prestasi belajar siswa yang memanfaatkan CD

interaktif pada materi pokok sel.