III. Koligatif Larutan Re Visio Lin
-
Upload
carolina-sumur-binti-sufam -
Category
Documents
-
view
126 -
download
0
Transcript of III. Koligatif Larutan Re Visio Lin
5/14/2018 III. Koligatif Larutan Re Visio Lin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/iii-koligatif-larutan-re-visio-lin 1/10
1
ACARA III
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Banyak hal menarik yang selalu ada di sekeliling kita. Mulai dari hal
– hal yang kecil atau besar, maupun sederhana atau rumit. Mau tidak mau,
kita akan menghadapi berbagai masalah itu dalam lika – liku kehidupan
kita. Sehingga hal itu sering memunculkan berbagai pertanyaan.
Salah satunya ketika kita memasak sup. Hal pertama yang dilakukan
adalah merebus air sampai mendidih. Sehingga akan memunculkan
gelembung – gelembung air di permukaannya dan menimbulkan uap air
yang sangat panas. Lalu, kita memasukkan sayur – sayuran seperti
potongan wortel, kembang kol, kubis dan lain – lain. Sesaat setelah kita
memasukkan sayur – sayuran tersebut, maka akan muncul keganjilan.
Gelembung – gelembung air yang tadinya banyak menjadi berkurang
jumlahnya. Kemudian uap air yang keluar dari permukaan air, juga
berkurang intensitasnya.
Ternyata, terdapat teori yang menyatakan jika dalam suatu zat pelarut
dimasukkan zat lain yang tidak mudah menguap, maka energi bebas
pelarut tersebut akan turun. Penurunan energi bebas ini akan menghambat
zat pelarut itu untuk menguap. Sehingga tekanannya menjadi lebih rendah
daripada tekanan pelarut yang sama dalam keadaan murni. Ditambah lagi,
jika tekanan berkurang maka titik didihnya meningkat.
Dengan demikian, untuk mengetahui lebih lanjut tentang hal ini,
praktikum sifat koligatif larutan sangat perlu dilakukan. Sehingga
praktikum kali ini akan mengupas teka-teki mengenai sifat koligatif
larutan.
5/14/2018 III. Koligatif Larutan Re Visio Lin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/iii-koligatif-larutan-re-visio-lin 2/10
2
2. Tujuan Praktikum
Tujuan dari acara III Sifat Koligatif Larutan adalah:
a. Menentukan perubahan titik didih larutan.
b. Menentukan massa rumus zat nonvolatile (zat yang tidak mudah
menguap).
B. Tinjauan Pustaka
Sifat koligatif larutan adalah sifat yang hanya tergantung pada jumlah atau
konsentrasi dalam larutan dan sama sekali tidak tergantung pada jenis zat yang
terlarut. Ada empat sifat koligatif larutan yaitu penurunan tekanan uap,
penurunan titik beku, kenaikan titik didih, dan tekanan osmosis
(Saroyo&Wardio, 1983).
Colligative adalah sifat larutan yang tidak tergantung pada jenis zat
terlarut tetapi hanya pada konsentrasi butir. Banyak partikel dalam larutan
ditentukan oleh konsentrasi larutan dan solusi yang alam itu sendiri. Dalam
larutan nonelektrolit, partikel banyak yang tidak sama dengan partikel yang
terkandung dalam larutan elektrolit, walaupun konsentrasi keduanya sama.
Hal ini karena larutan elektrolit terurai menjadi ion-ion, sementara larutan
non-elektrolit tidak ionisasi (Aidia, 2008).
Komponen dari larutan terdiri dari dua jenis, pelarut dan zat terlarut, yang
dapat dipertukarkan tergantung jumlahnya. Pelarut merupakan komponen
yang utama yang terdapat dalam jumlah yang banyak, sedangkan komponen
minornya merupakan zat terlarut. Larutan terbentuk melalui pencampuran dua
atau lebih zat murni yang molekulnya berinteraksi langsung dalam keadaan
tercampur. Semua gas bersifat dapat bercampur dengan sesamanya, karena itu
campuran gas adalah larutan (Dina, 2009).
Banyaknya partikel dalam larutan ditentukan oleh konsentrasi larutan dan
sifat larutan itu sendiri. Jumlah partikel dalam larutan non elektrolit tidak
sama dengan jumlah partikel dalam larutan elektrolit, walaupun konsentrasi
keduanya sama. Hal ini dikarenakan larutan elektrolit terurai menjadi ion-
ionnya, sedangkan larutan non elektrolit tidak terurai menjadi ion-ion. Dengan
5/14/2018 III. Koligatif Larutan Re Visio Lin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/iii-koligatif-larutan-re-visio-lin 3/10
3
demikian sifat koligatif larutan dibedakan atas sifat koligatif larutan non
elektrolit dan sifat koligatif larutan elektrolit (Kimiamifkho, 2009).
Tekanan uap semua larutan yang mengandung zat terlarut yang mudah
menguap atau atsiri (volatile) di dalam suatu pelarut selalu lebih rendah dari
tekanan uap pelarut murni. Jika kita membuat larutan dari berbagai zat terlarut
di dalam suatu pelarut tertentu dengan menambahkan macam-macam zat
terlarut yang kuantitas molekulnya sama ke dalam pelarut yang kuantitanya
tetap, sebagaimana kita lakukan dalam membuat larutan-larutan yang
molalitasnya sama, kita akan menemukan bahwa terjadi penurunan
(depression) tekanan uap yang sama, jika larutan-larutan itu encer dan zat
terlarut bukan elektrollit dan tidak mudah menguap (Jerome,1992).
Jika suatu zat yang tidak menguap (misalnya garam, gula, dsb) dilarutkan
dalam suatu pelarut, maka larutan itu menunjukkan penurunan tekanan uap
terhadap pelarut yang murni. Faktor yang mempengaruhi penguapan, kecuali
fraksi mol jumlah molekul dalam campuran. Makin banyak dalm jumlah
molekulnya, makin banyak yang menguap dan sebaliknya (Saroyo,1983).
Pada setiap suhu, zat cair selalu mempunyai tekanan tertentu. Tekanan
ini adalah tekanan uap jenuhnya pada suhu tertentu. Penambahan suatu zat ke
dalam zat cair menyebabkan penurunan tekanan uapnya. Hal ini disebabkan
karena zat terlarut itu mengurangi bagian atau fraksi dari pelarut, sehingga
kecepatan penguapan berkurang (Kimiamifkho, 2009).
Urea adalah suatu senyawa organik yang terdiri dari unsur karbon,
hidrogen, oksigen dan nitrogen dengan rumus CON2H4 atau (NH2)2CO. Urea
juga dikenal dengan nama carbamide yang terutama digunakan di kawasan
Eropa. Nama lain yang juga sering dipakai adalah carbamide resin, isourea,
carbonyl diamide dan carbonyldiamine. Senyawa ini adalah senyawa organik
sintesis pertama yang berhasil dibuat dari senyawa anorganik, yang akhirnya
meruntuhkan konsep vitalisme (Anonima, 2010).
5/14/2018 III. Koligatif Larutan Re Visio Lin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/iii-koligatif-larutan-re-visio-lin 4/10
4
C. Metode Praktikum
1. Waktu dan Tempat
Praktikum acara III sifat koligatif larutan diadakan pada hari Selasa,
28 September 2010, pukul 13.00 – 15.00 WIB. Tempat praktikum
dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa Proses Pengolahan Pangan dan
Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
2. Alat
a. Labu Erlenmeyer
b. Timbangan / Neraca digital
c. Gelas ukur
d. Penjepit tabung reaksi
e. Pengaduk
f. Termometer
g. Waterbath
h. Stopwatch
3. Bahan
a. Urea / CO ( NH2)2 sebanyak 5 gram.
b. Aquades sebanyak 75 ml.
4. Cara Kerja
5/14/2018 III. Koligatif Larutan Re Visio Lin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/iii-koligatif-larutan-re-visio-lin 5/10
5
Memanaskan larutan urea ke dalam waterbath di mana waterbath
diatur suhunya sampai 750C.
Mencatat hasil pengukuran.
Menggoyang-goyangkan labu Erlenmeyer sampai larut.
Setiap 5 menit sekali, mengukur suhu tabung reaksi, lalu mencatat
hasil pengukurannya.
Memasukkan 5 gram urea tersebut ke dalam Labu Erlenmeyer.
Menuangkan larutan urea ke dalam tabung reaksi.
Menentukan temperature larutan urea dengan menggunakan
termometer.
Menimbang urea sebanyak 5 gram
Menambahkan 75 ml aquades ke dalam labu Erlenmeyer tersebut.
Melakukan pengukuran suhu sampai suhu tidak naik lagi.
5/14/2018 III. Koligatif Larutan Re Visio Lin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/iii-koligatif-larutan-re-visio-lin 6/10
6
D. Hasil, Analisis Hasil Pengamatan, dan Pembahasan
1. Hasil Pengamatan
Tabel 3.1 Perubahan Titik Didih (TD) Larutan
Waktu
( menit )
Titik Didih Pelarut / air
(0C)
Titik Didih larutan urea
(0C)
0 30 28
5 50 62
10 65 6315 69 65
20 67.5 67
25 67 68
30 67 68
Sumber : Laporan Sementara
2. Analisis Hasil Pengamatan
a. Titik didih akhir pelarut
= ( 67 + 273 ) K
= 340 K
b. Titik didih akhir urea
= ( 68 + 273 ) K
= 341 K
c. Menentukan titik didih larutan
∆TD = TD larutan ( urea ) – TD pelarut ( aquades )
= (341-340) K
= 1 K
d. Kd urea = 0,513
e. Menentukan BM urea
BM urea =
x Kd urea
=
x 0,513
= 34,2 gr/mol
Keterangan : BM = Massa rumus urea
5/14/2018 III. Koligatif Larutan Re Visio Lin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/iii-koligatif-larutan-re-visio-lin 7/10
7
Kd = tetapan peningkatan titik didih molal
= tetapan ebukolik = 0,513
3. Pembahasan
Mekanisme dari sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak
tergantung dari jenis larutan, tetapi tergantung dari banyaknya zat terlarut
(konsentrasi zat terlarut). Pada percobaan di atas, dapat kita ketahui bahwa
penambahan suatu zat dapat mempengaruhi tekanan uap pelarut dan titik
didih pelarut. Air yang ditambahkan urea, akan mengalami penurunan
tekanan uap jenuh larutan. Tekanan uap air yang telah dimasuki urea akanlebih rendah jika dibandingkan tekanan uap air awal sebelum dimasuki
urea. Begitu pula, titik didih air yang telah dimasuki urea akan lebih
rendah dibandingkan titik didih air awal sebelum dimasuki urea.
Hal ini tebukti pada penulisan rumus penurunan tekanan uap jenuh
larutan. =
. Dimana : P
0adalah
tekanan uap pelarut murni.
Sedangkan jika terjadi penurunan tekanan uap, maka terjadi kenaikan
titik didih.
. Dimana : Kb adalah tetapan Boyle.
Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya BM suatu zat adalah
banyaknya massa urea yang dibutuhkan (gram), volume aquades yang
digunakan untuk melarutkan urea (ml), perubahan titik didih larutan urea
(K), dan tetapan peningkatan titik didih molal (0,513
). Dari faktor-
faktor tersebut, yang mempengaruhi perbedaan perhitungan adalah
perubahan titik didih urea. Perubahan titik didih sesuai dengan praktikum
yang telah dilakukan adalah 1 K. Perubahan titik didih tersebut sangatlah
sedikit perbedaannya. Sehingga mempengaruhi perhitungan BM urea.
Makin besar BM suatu larutan maka makin besar titik didih yang
diperlukan untuk mengubah larutan itu menjadi fase uapnya. Hal ini
disebabkan oleh molekul yang direnggakan oleh suhu tersebut, sangatlah
besar molekulnya. Sebaliknya, semakin sedikit BM suatu larutan maka
5/14/2018 III. Koligatif Larutan Re Visio Lin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/iii-koligatif-larutan-re-visio-lin 8/10
8
semakin sedikit titik didih yang diperlukan untuk mengubah larutan
tersebut menjadi fase uapnya.
Semua reaksi / hasil percobaan pasti tidak akan menghasilkan hasil
yang sama dengan hasil teoritis yang telah dibuktikan para penemu
pendahulu. Dari penghitungan BM urea, tejadi perbedaan dengan teori
sebenarnya. Sehingga % hasil =
x 100 % =
x 100 % = 57
%.
Ada beberapa penyebab yang membuat BM urea tidak semestinya,
antara lain :a. Salah satu penyebabnya adalah percobaan yang dilakukan hanya 1
kali. Padahal, pada percobaan standar, percobaan sebaiknya minimal 3
kali. Agar hasil yang diperoleh lebih akurat.
b. Pada penimbangan urea sebanyak 0,5 gram, terjadi kekurangtelitian.
Sehingga berat urea ada yang lebih dari 0,5 gram, ada yang kurang dari
0,5 gram.
c. Pada saat menambahkan aquades sebanyak 75 ml, terdapat kekurang
telitian. Terjadi kesalahan paralaks di mana posisi mata tidak tegak
lurus dengan batas ukur angka yang tertera.
d. Pada saat menggoyang-goyangkan Erlenmeyer untuk melarutkan urea,
kurang sempurna terlarut.
e. Ada kekurangtelitian pada saat pembacaan skala suhu pada
termometer.
f. Pengaturan suhu waterbath tidak tepat persis 750C.
g. Terdapat kekurangtelitian pada saat pengukuran waktu dengan
menggunakan stopwatch.
E. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Titik didih pelarut dan larutan akan mencapai titik didih yang konstan
setelah dipanaskan dalam jangka waktu tertentu.
5/14/2018 III. Koligatif Larutan Re Visio Lin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/iii-koligatif-larutan-re-visio-lin 9/10
9
2. Setelah jangka waktu 30 menit, air yang dipanaskan mencapai suhu 670C,
setara dengan 340 K.
3. Setelah jangka waktu 30 menit, urea yang dilarutkan mencapai suhu 680C,
setara dengan 341 K.
4. Terdapat perubahan titik didih larutan sebesar 1 K.
5. Tekanan uap larutan lebih rendah daripada tekanan uap pelarut murni.
6. Titik didih larutan lebih tinggi daripada titik didih pelarut murni.
7. BM urea / CO ( NH2)2 secara teoritis adalah 60 gr/mol.
8. BM urea / CO ( NH2)2 menurut hasil praktikum adalah 34,2 gram/mol.
DAFTAR PUSTAKA
Aidia. 2008. Sifat Koligatif Larutan. http://aidianet.edu/html. Diakses pada hari
Rabu tanggal 6 Oktober 2010 pada pukul 17.33 WIB.
Anonima. 2010. Urea. http://wapedia.mobi/id/Berkas:Urea.png. Diakses pada hari
Rabu tanggal 6 Oktober 2010 pada pukul 17.05 WIB.
Budi, Sentot.2001. Alchemy Jurnal Penelitian Kimia.Volume 7. Jurusan Kimia
FMIPA Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Chan, Dina. 2009. Kimia Larutan Elektrolit. http:// kimia. upi. edu/utama/
bahanajar /kuliah_web/2009/0700009/ larutan.html. Diakses pada hari Rabu
tanggal 6 Oktober 2010 pada pukul 19.10 WIB.
Jarnuzi, dkk. 2002. Penentuan Karbon Organik Total Melalui Oksidasi Secara
Fotokatalitik-Konduktometri. Department of Chemistry. Depok.
Kimiamifkho. 2009. Sifat Koligatif Larutan Non Elektrolit . http:// kimiamifkho.
wordpress.com/xmlrpc.php. Diakses pada hari Rabu tanggal 6 Oktober 2010
pada pukul 18.47 WIB.
Petrucci, Ralph. 1992. Kimia Dasar dan Terapan Modern. Edisi keempat. Gelora
Aksara Pratama. Bogor.
Rosenberg, Jerome. 1984. Kimia Dasar . Edisi keenam. Erlangga. Jakarta.
5/14/2018 III. Koligatif Larutan Re Visio Lin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/iii-koligatif-larutan-re-visio-lin 10/10
10