SIFAT KOLIGATIF
-
Upload
sofie-hanafiah-nuruddhuha -
Category
Documents
-
view
34 -
download
2
Transcript of SIFAT KOLIGATIF
SIFAT LARUTAN DAN SIFAT SIFAT LARUTAN DAN SIFAT KOLIGATIF LARUTANKOLIGATIF LARUTAN
BAGIAN BIOKIMIA FK UYBAGIAN BIOKIMIA FK UY
SIFAT LARUTAN DANSIFAT LARUTAN DANSIFAT KOLIGATIF LARUTANSIFAT KOLIGATIF LARUTAN
Sifat-sifat Larutan :
1. Tekanan Uap
Tekanan pada saat terjadinya kesetimbangan antara jumlah molekul yang berada dalam fasa uap dan jumlah molekul yang berada dalam fasa cair
Kesetimbangan uap-air
Harga Tekanan uap tiap cairan tetap pada suhu tertentu
2. Tegangan Permukaan2. Tegangan Permukaan
• Gaya pada permukaan cairan per cm yang melawan meluasnya permukaan
• Terjadi pada antar muka : fasa cair-fasa gasfasa cair-fasa padat
Contoh : tetesan air berbentuk bulat
(luas permukaan menjadi minimum)3. Titik didih
• Suhu pada saat dimana fasa cair dan fasa uap berada dalam keadaan seimbang MENDIDIH
• Titik didih suatu cairan tergantung pada sifat cairan dan tekanan atmosfir dimana cairan tsb mendidih
4. Titik Beku4. Titik Beku
• Suhu pada saat dimana fasa padat dan fasa cair berada dalam keadaan seimbang MEMBEKU
• Titik didih suatu cairan tergantung pada sifat cairan dan tekanan atmosfir dimana cairan tsb menbeku.
SIFAT KOLIGATIF LARUTANSIFAT KOLIGATIF LARUTAN
SIFAT KOLIGATIF
Sifat larutan yang tergantung pada jumlah partikel yang ada dalam larutan, tetapi tidak tergantung pada jenis larutan.
Terjadi bila suatu solvent murni ditambah solute.
Contohnya :
Bila ke dalam air ditambahkan gula, apa yang terjadi ?
(Akan terjadi kenaikan titik didih, penurunan tekanan uap dan penurunan titik beku)
SIFAT-SIFAT KOLIGATIF SIFAT-SIFAT KOLIGATIF LARUTANLARUTAN
1. Penurunan tekanan uap
PA = PA0 XA dan PB = PB
0 XB
Bila suatu larutan terdiri dari solvent A dan solute B, maka menurutHukum Raoult :
Dimana : PA = tekanan parsial APB = tekanan parsial BPA
0 = tekanan uap A pada keadaan murniPB
0 = tekanan uap B pada keadaan murniXA = fraksi mol A
Bila dijabarkan akan didapatkan :Bila dijabarkan akan didapatkan :
PA = PA0 (1-XB)
PA = PA0 - PA
0 XB
PA – PA0 = -PA
0 XB
PA0 – PA = PA
0 XB
PA = PA0 XB
PA = PA0 XA
Dengan demikian Hukum Raoult dapat dinyatakan :
Berkurangnya tekanan uap suatu solvent dalam larutannya =Hasil kali tekanan uap solvent murni tersebut dikali fraksi mol solutenya
2. PENURUNAN TITIK BEKU2. PENURUNAN TITIK BEKU
tb = m kb
Mr = 1000 kb W2
W1 tb
Terdapat hubungan antara penurunan titik beku dengan molaliltas zat terlarut, dimana :
Dimana : tb = penurunan titik beku m = molalitas larutan kb = konstanta penurunan titik beku/molal
Hasil pengukuran tb yang tepat dapat digunakan
untuk menghitung Berat molekul solute, dimana :
Dimana : W1 = berat solventW2 = berat solute
3. KENAIKAN TITIK DIDIH3. KENAIKAN TITIK DIDIH
td = m kd
Mr = 1000 kd W2
W1 td
Dimana : td = penurunan titik beku m = molalitas larutan kd = konstanta penurunan titik beku/molal
Hasil pengukuran td yang tepat juga dapat
digunakan untuk menghitung Berat molekul solute, dimana :
Dimana : W1 = berat solventW2 = berat solute
Hubungan kenaikan titik didih dan molalitas dinyatakan sebagai :
4. TEKANAN OSMOSA4. TEKANAN OSMOSA
P V = n RT
V = n RT
Proses difusi solvent melalui membran yang semi permiabel dari larutan dengan konsentrasi rendah ke larutan dengan konsentrasi yang lebih tinggi
Osmosa :
Menurut Van’t Hoff tekanan osmosa dapat dinyatakan sebagai :
Dimana : = tekanan osmosan = jumlah mol solute
Untuk larutan elektrolit, harga tekanan uap Untuk larutan elektrolit, harga tekanan uap
dipengaruhi oleh faktor Van’t Hoffdipengaruhi oleh faktor Van’t Hoff
i =sifat koligatif eksperimen
sifat koligatif
i = {1 + (n-1) }
Untuk larutan elektrolit sifat-sifat koligatif di atas dikalikan dengan faktor Van’t Hoff.
OSMOSA DALAM SEL HIDUPOSMOSA DALAM SEL HIDUP
Osmosa :
Ketonusan Tonus
Gerakan cairan keluar masuk membran yang diperhitungkan dari konsentrasi zat yang tidak melewati membran
Proses difusi solvent melalui membran yang semi permiabel dari larutan dengan konsentrasi rendah ke larutan dengan konsentrasi yang lebih tinggi
Perbedaan antara tekanan osmosa dengan ketonusan larutan dapat diperlihatkan sbb :
Contoh : Contoh : Suatu membran yang permeabel terhadap Suatu membran yang permeabel terhadap air dan urea danair dan urea dan
impermeabel terhadap gula dan gliserinimpermeabel terhadap gula dan gliserin
Gula 0,1 M
Gliserin 0,1 M
ISOOSMOTIKISOTONIK
gula 0,1 M
urea 0,1 M
ISOOSMOTIKHYPOTONIK
urea 0,1 M
gliserin 0,1 M
ISOOSMOTIKHYPERTONIK
Urea 0,1 M +Gliserin 0,1 M
Gula 0,1 M
TIDAK ISOOSMOTIKISOTONIK
Jadi dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara Jadi dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara tekanan osmosa dan ketonusan adalah :tekanan osmosa dan ketonusan adalah :
Tekanan osmosa Ditentukan oleh konsentrasi zat-zat terlarut
Ditentukan oleh konsentrasi zat-zat terlarut
Ketonusan yang tak dapat melalui membran
Ketonusan DarahKetonusan Darah
Larutan NaCl 0,9 % dikenal sebagai larutan isotonik dalam darah, sebab tidak menyebabkan perubahan pada sel darah merah.
Ketonusan sel darah merah dapat ditentukan dengan meletakkan sel darah merah dalam larutan NaCl, karena membran sel darah merah bersifat impermeabel terhadap NaCl
Berdasarkan hal tersebut, maka :Berdasarkan hal tersebut, maka :
1. Larutan NaCl dengan konsentrasi < 0,9% merupakan larutan yang HYPOTONUS terhadap sel darah merah air akan mengalir dari luar ke dalam sel
volume sel bertambah (mengembang) HEMOLISA
2. Larutan NaCl dengan konsentrasi > 0,9 % mempunyai :merupakan larutan yang HYPERTONUS terhadap sel darah merah
air akan mengalir dari dalam sel ke luar volume sel berkurang (mengeru) PLASMOLISA