III & IV

10
BAB III MENETAPKAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH 3.1 Menetapkan Alternatif Pemecahan Masalah Setelah menentukan akar penyebab masalah yang paling dominan, ditentukan alternative pemecahan masalah. Penetapan alternatif pemecahan masalah dengan menggunakan metode MCUA (Multiple Criteria Utility Assesment), yaitu dengan memberikan skoring 5 – 10 pada bobot berdasarkan hasil diskusi, argumentasi dan justifikasi kelompok. Tabel 3.1 Skoring Nilai Penentuan Alternatif Pemecahan Masalah Dengan MCUA Skor Keterangan 5 Sulit Dilaksanakan, Biaya Mahal, Butuh Waktu Lama, Tidak Dapat Menyelesaikan Masalah Dengan Sempurna. 10 Mudah Dilaksanakan, Tidak Butuh Biaya Mahal, Tidak Butuh Waktu Lama, Dapat Menyelesaikan Masalah Dengan Sempurna. Parameter diletakkan pada baris, sedangkan alternative diletakkan pada kolom. Selanjutnya kepada setiap masalah diberikan nilai dari kolom kiri ke kanan sehingga hasil yang didapatkan merupakan perkalian antara bobot criteria

description

a

Transcript of III & IV

Page 1: III & IV

BAB III

MENETAPKAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

3.1 Menetapkan Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah menentukan akar penyebab masalah yang paling dominan, ditentukan

alternative pemecahan masalah. Penetapan alternatif pemecahan masalah dengan

menggunakan metode MCUA (Multiple Criteria Utility Assesment), yaitu dengan

memberikan skoring 5 – 10 pada bobot berdasarkan hasil diskusi, argumentasi dan

justifikasi kelompok.

Tabel 3.1 Skoring Nilai Penentuan Alternatif Pemecahan Masalah Dengan MCUA

Skor Keterangan

5

Sulit Dilaksanakan, Biaya Mahal, Butuh

Waktu Lama, Tidak Dapat Menyelesaikan

Masalah Dengan Sempurna.

10

Mudah Dilaksanakan, Tidak Butuh Biaya

Mahal, Tidak Butuh Waktu Lama, Dapat

Menyelesaikan Masalah Dengan Sempurna.

Parameter diletakkan pada baris, sedangkan alternative diletakkan pada kolom.

Selanjutnya kepada setiap masalah diberikan nilai dari kolom kiri ke kanan sehingga

hasil yang didapatkan merupakan perkalian antara bobot criteria dengan skor dari setiap

alternative masalah dan dijumlahkan tiap baris menurut setiap criteria berdasarkan

masing – masing alternative masalah tersebut.

Kriteria dalam penetapan alternative masalah yang terbaik adalah :

1. Mudah dilaksanakan.

Diberi nilai terbesar jika alternative masalah tersebut paling mudah dilaksanakan

dan diberi nilai terkecil jika masalah yang paling sulit dilaksanakan.

2. Murah biayanya.

Diberi nilai terbesar jika alternative masalah paling murah biayanya dan

diberinilai terkecil jika biaya yang paling mahal untuk pelaksanaan.

Page 2: III & IV

3. Waktu penerapan sampai masalah terpecahkan tidak lama.

Diberi nilai terbesar jika alternative masalah tersebut waktu penerapan sampai

masalah terpecahkan tidak lama untuk dilaksanakan dan diberi nilai terkecil jika

waktu penerapan sampai masalah terpecahkan lama.

4. Dapat memecahkan masalah dengan sempurna

Diberi nilai terbesar jika alternative masalah dapat memecahkan masalah dengan

sempurna dan diberi nilai terkecil jika masalah tidak dapat memecahkan

masalah dengan sempurna.

3.1.1 Alternatif Pemecahan Masalah Angka Penemuan Penderita (CDR) TB se-

Puskesmas Kecamatan Pademangan sebesar 36 % dengan target > 70%,

dikatakan tidak mencapai target

Dari sembilan akar penyebab masalah yang paling dominan ditetapkan alternative

masalah sebagai berikut:

1. Kurangnya jumlah petugas kesehatan yang direkrut puskesmas (Man)

Alternatif pemecahan masalah :

Menambah jumlah petugas kesehatan sesuai kebutuhan agar program dapat

mencapai target.

2. Anggaran dana puskesmas lebih dialokasikan pada program yang dianggap lebih

penting(Money)

Alternatif pemecahan masalah:

Mengalokasikan dana sesuai kebutuhan setiap program-program puskesmas.

3. Perencanaan program pengobatan lebih diutamakan daripada program deteksi.

(Planning)

Alternatif pemecahan masalah :

Merencanakan kembali untuk melaksanakan program pengobatan sekaligus

program deteksi dini.

Page 3: III & IV

Tabel 3.2 Angka Penemuan Penderita (CDR) TB se-Puskesmas Kecamatan

Pademangan sebesar 36 % dengan target > 70%, dikatakan tidak mencapai target

No Parameter BobotAL – 1 AL – 2 AL – 3

N BN N BN N BN

1 Mudah dilaksanakan 4 10 40 5 20 10 40

2 Murah biayanya 3 5 15 10 30 10 30

3

Waktu penerapannya

sampai masalah

terpecahkan tidak terlalu

lama

2 10 20 10 20 10 20

4Dapat menyelesaikan

dengan sempurna1 10 10 10 10 10 10

Jumlah 85 80 100

Keterangan :

AL-1 Menambah jumlah petugas kesehatan sesuai kebutuhan agar program dapat

mencapai target

AL-2 Mengalokasikan dana sesuai kebutuhan setiap program-program

puskesmas.

AL-3 Merencanakan kembali untuk melaksanakan program pengobatan

sekaligus program deteksi dini.

Dari hasil penetapan alternative pemecahan masalah dengan menggunakan metode

MCUA, berdasarkan peringkat didapatkan hasil sebagai berikut:

1. Menambah jumlah petugas kesehatan sesuai kebutuhan agar program dapat

mencapai target

2. Merencanakan kembali untuk melaksanakan program pengobatan sekaligus

program deteksi dini.

3.1.2 Angka Konversi Penderita (CVR) TB di Puskesmas Kelurahan Ancol

sebesar 33,3% dengan target >85%, dikatakan tidak mencapai target.

Dari sembilan akar penyebab masalah yang paling dominan ditetapkan alternative

masalah sebagai berikut :

Page 4: III & IV

1. Kurangnya jumlah petugas kesehatan yang berkompeten untuk menjalankan

program. (Man)

Alternatif pemecahan masalah:

Mengusulkan pemberian pelatihan tentang program TB agar terbentuk petugas yang

lebih berkompeten.

2. Kurangnya pengarahan oleh petugas kesehatan tentang pengobatan TB. (Actuating)

Alternatif pemecahan masalah :

Memberikan pelatihan tentang cara berkomunikasi kepada setiap petugas yang

bertanggung jawab pada program

3. Petugas kesehatan kurang aktif dalam memantau jalannya pengobatan pasien TB.

(Controlling)

Alternatif pemecahan masalah :

Memaksimalkan peran setiap petugas dalam menjalankan program melalui

pemberian tanggung jawab setiap kegiatan dalam program

Tabel 3.3 Konversi Penderita (CVR) TB di Puskesmas Kelurahan Ancol sebesar

33,3% dengan target >85%, dikatakan tidak mencapai target.

No Parameter BobotAL – 1 AL – 2 AL – 3

N BN N BN N BN

1 Mudah dilaksanakan 4 10 40 10 40 5 20

2 Murah biayanya 3 5 15 5 15 10 30

3

Waktu penerapannya

sampai masalah

terpecahkan tidak terlalu

lama

2 5 10 10 20 5 10

4Dapat menyelesaikan

dengan sempurna1 10 10 10 10 10 10

Jumlah 75 85 70

Page 5: III & IV

Keterangan :

AL-1 Mengusulkan pemberian pelatihan tentang program TB agar terbentuk petugas yang lebih berkompeten.

AL-2 Memberikan pelatihan tentang cara berkomunikasi kepada setiap petugas

yang bertanggung jawab pada program

AL-3 Memaksimalkan peran setiap petugas dalam menjalankan program

melalui pemberian reward bagi petugas yang aktif

Dari hasil penetapan alternative pemecahan masalah dengan menggunakan metode

MCUA, berdasarkan peringkat didapatkan hasil sebagai berikut:

1. Mengusulkan pemberian pelatihan tentang program TB agar terbentuk petugas yang lebih berkompeten

2. Memberikan pelatihan tentang cara berkomunikasi kepada setiap petugas yang bertanggung jawab pada program

Page 6: III & IV

BAB IV

RENCANA PELAKSANAAN PEMECAHAN MASALAH

4.1 Menyusun Rencana Pemecahan Masalah

Setelah ditemukannya alternative pemecahan masalah kemudian dilakukan

penyusunan rencana pemecahan masalah. Dalam tahap ini, diharapkan dapat mengambil

keputusan-keputusan untuk memecahkan akar masalah yang dianggap paling dominan.

Perencanaan adalah upaya menyusun berbagaikeputusan yang bersifatpokok yang

dipandang paling pentingdanakan dilakukan menurut urutannya guna mencapai tujuan

yang telah ditetapkan.

4.1.1 Rencana Pemecahan MasalahAngka Penemuan Penderita (CDR) TB se-

Puskesmas Kecamatan Pademangan Periode Januari – Mei 2015 sebesar 36

% dengan target > 70%, dikatakan tidak mencapai target.

Agar dapat melaksanakan alternatif pemecahan masalahdari kegiatan menurunkan

Persentasi Angka Penemuan Penderita (CDR) TB se-Puskesmas Kecamatan

Pademangan sebesar 36 % dengan target > 70%, maka dibuat rencana usulan kegiatan

sebagai berikut:

Tabel 4.1 Rencana Pemecahan MasalahAngka Penemuan Penderita (CDR) TB se-

Puskesmas Kecamatan Pademangan Periode Januari – Mei 2015 sebesar 36 %

dengan target > 70%, dikatakan tidak mencapai target

No Keputusan Rencana Kegiatan TargetVolume

KegiatanBiaya

1

Menambah jumlah

petugas sesuai

kebutuhan program

Mengajukan Proposal Tercapainya

produktivitas

petugas yang

optimal.

1x/tahun

-

Menunggu Jawaban  

Pelaksanaan Kegiatan  

2

Melaksanakan kegiatan program pengobatan TB beserta pendeteksian secara dini

Membentuk tim penanggung jawab pengobatan TB

Kegiatan pengobatan ataupun deteksi dini TB dapat sama-sama terlaksana

1x/tahun -Membentuk tim penanggung jawanb deteksi dini penderita TB

Page 7: III & IV

4.1.2 Angka Konversi Penderita (CVR) TB di Puskesmas Kelurahan Ancol

Periode Januari – Mei 2015 sebesar 33,3% dengan target >85%, dikatakan tidak

mencapai target

Agar dapat melaksanakan alternatif pemecahan masalah dari kegiatan Angka

Konversi Penderita (CVR) TB di Puskesmas Kelurahan Ancol Periode Januari – Mei

2015 sebesar 33,3% dengan target >85% dikatakan tidak mencapai target, yang

didapatkan dalam BAB III, maka dibuat rencana usulan kegiatan sebagai berikut:

Tabel 4.2 Rencana Pemecahan MasalahAngka Konversi Penderita (CVR) TB di

Puskesmas Kelurahan Ancol sebesar 33,3% dengan target >85%, dikatakan tidak

mencapai target.

No Keputusan Rencana Kegiatan TargetVolume

KegiatanBiaya

1

Mengusulkan pemberian pelatihan serta pengetahuan tentang program TB kepada petugas yang bertanggung jawab

Mengajukan proposal Setiap petugas

semakin berkompeten untuk melaksanakan program

2x/tahun -

Menunggu Jawaban

Pelaksanaan kegiatan.

2

Memberikan pelatihan tentang cara berkomunikasi kepada setiap petugas yang bertanggung jawab pada program

Mengajukan proposal

Penderita TB dapat lebih mengerti penjelasan petugas seputar peyakitnya.

2x/tahun- 

Menunggu Jawaban

Pelaksanaan kegiatan.