III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum 1. Nama BNI · Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal...

50
III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum 1. Nama BNI Bank Negara Indonesia (BNI) berdiri sejak 5 Juli 1946, dan merupakan bank pertama yang didirikan oleh Pemerintah Republik Indonesia. Dalam perjalanan sejarah sejak berdirinya, nama resmi BNI dari masa ke masa mengalami perubahan. Seperti halnya perbankan lainnya, BNI juga mengalami masa pasang surut yang disebabkan karena adanya perubahan iklim ekonomi makro. Langkah-langkah awal BNI menuju transformasi dimulai pada paruh kedua tahun 2004. BNI memperkenalkan identitas perusahaan baru yang menggambarkan prospek masa depan yang lebih baik, sekaligus mencerminkan upaya pemulihan kepercayaan diri setelah melalui tahun-tahun yang memprihatinkan. Identitas baru BNI tercermin pada logo baru yang memiliki makna sebagai berikut : a. Identitas Baru BNI – Dasar Pembuatan Desain Identitas baru BNI merupakan hasil desain ulang untuk menciptakan suatu identitas yang tampak lebih segar, lebih modern, dinamis, serta menggambarkan posisi dan arah organisasi yang baru. Identitas tersebut merupakan ekspresi brand baru yang tersusun dari simbol “46” dan kata “BNI” yang selanjutnya dikombinasikan dalam suatu bentuk logo baru BNI.

Transcript of III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum 1. Nama BNI · Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal...

Page 1: III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum 1. Nama BNI · Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus ... dan aturan bank, tanpa melihat jumlah dan jenis kredit

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Keadaan Umum

1. Nama BNI

Bank Negara Indonesia (BNI) berdiri sejak 5 Juli 1946, dan

merupakan bank pertama yang didirikan oleh Pemerintah Republik

Indonesia. Dalam perjalanan sejarah sejak berdirinya, nama resmi BNI

dari masa ke masa mengalami perubahan. Seperti halnya perbankan

lainnya, BNI juga mengalami masa pasang surut yang disebabkan

karena adanya perubahan iklim ekonomi makro.

Langkah-langkah awal BNI menuju transformasi dimulai pada

paruh kedua tahun 2004. BNI memperkenalkan identitas perusahaan

baru yang menggambarkan prospek masa depan yang lebih baik,

sekaligus mencerminkan upaya pemulihan kepercayaan diri setelah

melalui tahun-tahun yang memprihatinkan. Identitas baru BNI tercermin

pada logo baru yang memiliki makna sebagai berikut :

a. Identitas Baru BNI – Dasar Pembuatan Desain

Identitas baru BNI merupakan hasil desain ulang untuk menciptakan

suatu identitas yang tampak lebih segar, lebih modern, dinamis, serta

menggambarkan posisi dan arah organisasi yang baru. Identitas

tersebut merupakan ekspresi brand baru yang tersusun dari simbol

“46” dan kata “BNI” yang selanjutnya dikombinasikan dalam suatu

bentuk logo baru BNI.

Page 2: III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum 1. Nama BNI · Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus ... dan aturan bank, tanpa melihat jumlah dan jenis kredit

28

b. Huruf BNI

Huruf “BNI” dibuat dalam warna turquoise baru, untuk mencerminkan

kekuatan, otoritas, kekokohan, keunikan dan citra yang lebih modern.

Huruf tersebut dibuat secara khusus untuk menghasilkan struktur

yang orisinal dan unik.

c. Simbol “46”

Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus

mencerminkan warisan sebagai sebagai bank pertama di Indonesia.

Dalam logo ini, angka “46” diletakkan secara diagonal menembus

kotak berwarna jingga untuk menggambarkan BNI baru yang

modern.

d. Palet Warna

Palet warna korporat telah didesain ulang, namun tetap

mempertahankan warna korporat yang lama, yakni turquoise dan

jingga. Warna turquoise yang digunakan pada logo baru ini lebih

gelap, kuat mencerminkan citra yang lebih stabil dan kokoh. Warna

jingga yang baru lebih cerah dan kuat, mencerminkan citra lebih

percaya diri dan segar.

Logo “46” dan “BNI” mencerminkan tampilan yang modern dan

dinamis. Sedangkan penggunakan warna korporat baru memperkuat

identitas tersebut. Hal ini akan membantu BNI melakukan diferensiasi di

pasar perbankan melalui identitas yang unik, segar dan modern (BNI,

2005).

Seiring dengan era transformasi yang dilaksanakan tersebut,

istilah kantor Cabang mengalami penyesuaian nama menjadi outlet.

Sampai dengan bulan Desember 2005, jumlah outlet BNI berjumlah 955

Page 3: III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum 1. Nama BNI · Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus ... dan aturan bank, tanpa melihat jumlah dan jenis kredit

29

outlet yang tersebar diseluruh pelosok nusantara dan Luar Negeri

(Singapore, Hong Kong, Tokyo, London dan New York). Adapun

perinciannya disajikan pada Tabel 9.

Tabel 9. Jumlah Outlet BNI per Desember 2005

Outlet Cabang KLN KCP KM KK Total

Konvensional

Syariah

Luar Negeri

216

19

5

173

--

--

405

15

--

25

--

--

97

--

--

916

34

5

Total 240 173 420 25 97 955

Sumber : BNI, 2005

Keterangan :

KLN = Kantor Layanan KCP = Kantor Cabang Pembantu KM = Kas Mobil KK = Kantor Kas

2. Usaha Kecil Menengah

Meskipun kondisi makro ekonomi Indonesia kurang kondusif pada

semester kedua tahun 2005, segmen pasar UKM tetap merupakan salah

satu segmen pasar yang paling bergairah dalam perekonomian Indonesia

saat ini. Daya tahan dan keuletan segmen pasar ini telah teruji dan

terbukti selama krisis moneter Asia dan tetap menonjol dalam kondisi

pasar yang kurang mengguntungkan saat ini.

Dari segi kualitas aset kredit dan profitabilitas, selama tiga tahun

terakhir, BNI telah memperoleh sebagian dari portofolio kredit terbaiknya

melalui segmen usaha kecil. Sejalan dengan pertumbuhan usaha kecil

portofolio kredit usaha kecil juga berkembang menjadi Rp. 12,29 trilyun

Page 4: III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum 1. Nama BNI · Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus ... dan aturan bank, tanpa melihat jumlah dan jenis kredit

30

pada tahun 2005. Jenis kredit yang disalurkan berupa kredit investasi dan

kredit modal kerja (BNI, 2005).

3. Kajian Teori Perkreditan

Tugas pokok suatu bank adalah menghimpun dana dari

masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut kepada

masyarakat yang memerlukannya. Peranan kredit merupakan kegiatan

paling utama dalam operasi suatu bank, karena dari sinilah bank

memperoleh pendapatan yang paling diandalkan. Dengan pendapatan

tersebut, bank dapat menutup berbagai biaya, baik biaya operasional

maupun non operasional dalam tahun akuntansi bersangkutan

(Reksoprayitno, 1992).

Bank adalah bisnis yang berdagang dalam kredit dan uang. Jadi

bisnis utama dari suatu bank adalah kepercayaan (trust), sehingga dapat

dikatakan bahwa bank merupakan lembaga kepercayaan (Rivai dan

Permata, 2006). Sebagaimana diketahui bahwa usaha bank yang paling

besar dalam memberikan kontribusi terbesar sebagai sumber

penghasilan bank berasal dari penyaluran kredit kepada masyarakat,

mengingat bahwa :

a. bank harus dapat memelihara dan mengembangkan kepercayaan

timbal balik

b. pos pinjaman yang diberikan merupakan pos aktiva terbesar dalam

neraca bank

c. perkreditan memberikan kontribusi penghasilan terbesar bagi

sebagian besar bank

Page 5: III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum 1. Nama BNI · Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus ... dan aturan bank, tanpa melihat jumlah dan jenis kredit

31

d. bank merupakan lembaga perantara (intermediary) antara

masyarakat suplus dana dengan pihak lain yang kekurangan dana.

Debitur merupakan orang yang meminjam sejumlah dana dengan

jangka waktu tertentu kepada bank yang diikat secara hukum melalui

suatu perjanjian kredit. Debitur harus tunduk kepada seperangkat standar

dan aturan bank, tanpa melihat jumlah dan jenis kredit yang diberikan,

bertujuan untuk melindungi bank dari risiko kerugian yang ditimbulkan

dikemudian hari (Compton, 1991).

Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)

dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) tahun 2000, kredit

adalah peminjaman uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan

itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara

bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi

hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan

atau pembagian hasil keuntungan. Hal yang termasuk dalam pengertian

kredit yang diberikan adalah kredit dalam rangka pembiayaan bersama,

kredit dalam restrukturisasi, dan pembelian surat berharga nasabah yang

dilengkapi dengan Note Purchased Agreement (NPA).

Dengan demikian, dalam prakteknya kredit merupakan

penyerahan nilai ekonomi sekarang atas kepercayaan dengan harapan

mendapatkan kembali suatu nilai ekonomi yang sama dikemudian hari,

suatu tindakan atas dasar perjanjian, dimana dalam perjanjian tersebut

terdapat jasa dan balas jasa (prestasi dan kontra prestasi) yang

keduanya dipisahkan oleh unsur waktu, suatu hak yang dengan hak

tersebut seorang dapat mempergunakannya untuk tujuan tertentu dalam

batas waktu tertentu dan atas pertimbangan tertentu pula.

Page 6: III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum 1. Nama BNI · Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus ... dan aturan bank, tanpa melihat jumlah dan jenis kredit

32

Beberapa keuntungan pemenuhan sumber-sumber dana dari

sektor perkreditan menurut Muljono (2001) adalah sebagai berikut :

a. Relatif mudah diperoleh kalau memang usahanya layak.

b. Telah ada lembaga yang kuat di masyarakat perbankan yang

menawarkan jasanya di bidang penyediaan dana (kredit).

c. Biaya untuk memperoleh kredit (bunga, biaya administrasi) dapat

diperkirakan dengan tepat, sehingga memudahkan para pengusaha

dalam menyusun rencana kerjanya untuk masa-masa mendatang.

4. Fungsi Kredit Modal Kerja

Di dalam kehidupan perekonomian, perdagangan dan keuangan

pada umumnya, fungsi kredit modal kerja tidak terlepas dari fungsi-fungsi

kredit secara umum. Garis besarnya fungsi kredit tersebut adalah :

a. Meningkatkan daya guna (utility) dari suatu modal atau uang.

Melalui kredit, dana yang mengendap (idle funds) di dalam kas bank

akan dimanfaatkan oleh para debitur untuk memperbesar usaha

produksi maupun perdagangan.

b. Meningkatkan daya guna (utility) dari suatu barang.

Tanpa adanya bantuan fasilitas kredit dari bank, kemampuan para

pengusaha di dalam berproduksi dan mendistribusikan hasil

produksinya masih terbatas. Namun dengan adanya fasilitas kredit,

para pengusaha dapat memproduksi bahan mentah menjadi barang

jadi dan pendistribusiannya akan meningkat. Dengan demikian,

pemanfaatan atas barang tersebut meningkat pula.

Page 7: III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum 1. Nama BNI · Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus ... dan aturan bank, tanpa melihat jumlah dan jenis kredit

33

c. Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang.

Kredit yang disalurkan melalui rekening pengusaha menciptakan

pertambahan peredaran uang giral dan sejenisnya seperti cek, bilyet

giro dan sebagainya. Peredaran uang kartal dan giral akan lebih

berkembang, karena kredit menciptakan suatu kegairahan berusaha

sehingga penggunaan uang akan bertambah baik secara kualitatif

maupun kuantitatif. Hal ini sejalan dengan pengertian bank selaku

money creator.

d. Menimbulkan kegairahan berusaha masyarakat.

Manusia adalah mahluk yang selalu melakukan kegiatan ekonomi,

yaitu selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhannya. Kegiatan

usaha sesuai dengan dinamikanya akan selalu meningkat, tetapi

peningkatan usaha tidaklah selalu diimbangi dengan peningkatan

kemampuan terutama kemampuan finansial. Fasilitas kredit yang

diterima pengusaha dari bank inilah yang kemudian digunakan untuk

memperbesar volume usaha dan produktivitasnya.

e. Kredit sebagai alat stabilisasi ekonomi,

Untuk menekan arus inflasi dan terlebih-lebih lagi untuk usaha

pembangunan ekonomi, kredit bank memegang peranan yang

sangat penting. Arah kredit harus berpedoman pada segi-segi

pembatasan kualitatif, yaitu pengarahan ke sektor-sektor yang

produktif dan sektor-sektor prioritas yang secara langsung

berpengaruh tarhadap hajat hidup masyarakat.

f. Sebagai jembatan untuk peningkatan pendapatan nasional.

Pengusaha yang memperoleh fasilitas kredit akan berusaha untuk

meningkatkan usahanya. Peningkatan usaha berarti peningkatan

Page 8: III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum 1. Nama BNI · Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus ... dan aturan bank, tanpa melihat jumlah dan jenis kredit

34

keuntungan. Seiring dengan peningkatan produksinya tersebut,

orientasi pengusaha tidak hanya untuk memenuhi pasar domestik,

juga merambah pasar ekspor. Dengan demikian, kegairahan

pengusaha untuk melakukan ekspor menjadi meningkat, yang

nantinya akan akan mendatangkan devisa bagi negara.

g. Sebagai alat hubungan ekonomi internasional.

Negara-negara kaya atau yang kuat perekonomiannya, demi

persahabatan antara negara banyak memberikan bantuan kepada

negara-negara yang sedang berkembang atau sedang membangun.

Bantuan-bantuan tersebut tercermin dalam bentuk bantuan kredit

dengan syarat ringan, yaitu bunga yang relatif murah dan jangka

waktu penyelesaiannya yang panjang. Hal ini tercermin melalui

bantuan antar negara yang disebut “G to G” (Government to

Government). Hubungan antarnegara pemberi dan penerima kredit

akan bertambah erat, terutama yang menyangkut hubungan

perekonomian dan perdagangan.

5. Pelaksanaan Pemberian Kredit Modal Kerja

Pada dasarnya setiap pemberian fasilitas kredit akan

menimbulkan risiko baik yang terjadi sebagai akibat penyalah gunaan

kredit yang diberikan kepada debitur maupun risiko yang ditimbulkan

karena kurang telitinya bank dalam melakukan analisa terhadap

permohonan kredit ataupun sebagai akibat tidak efektifnya fungsi

pengawasan yang dilakukan oleh bank terhadap jalannya kredit yang

telah diberikan kepada debitur.

Page 9: III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum 1. Nama BNI · Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus ... dan aturan bank, tanpa melihat jumlah dan jenis kredit

35

Hal ini sering terjadi benturan antara bank yang harus

memberikan pelayanan terbaik bagi calon nasabahnya, yaitu dengan

proses permohonan kredit dilakukan dengan cepat dan unsur kehati-

hatian dalam proses pencairannya. Terkadang calon debitur enggan

untuk mengajukan permohonan kreditnya di bank “X” dengan alasan

prosesnya lama dan bertele-tele. Namun di sisi bank “X” tersebut harus

menjalankan aturan dan kebijakan yang ditetapkan baik oleh internal

maupun ekternal yang dalam hal ini adalah peraturan dari Bank

Indonesia selaku bank sentral.

Untuk menghindari terjadinya risiko terhadap kredit yang

diberikannya, dalam menentukan nilai kredit, bank akan melakukan

analisa terhadap calon debitur. Dalam analisa tersebut dapat dilakukan

dengan menggunakan formulasi 4 P’s, yaitu :

a. Personality

Bank perlu mengetahui dengan sebaik-baiknya tentang diri pribadi

calon debitur, terutama yang menyangkut pendidikan, pergaulan dan

kebiasaannya. Dengan diketahuinya kepribadian calon debitur, maka

bank akan dapat memutuskan sejauhmana calon debitur itu layak

untuk diberikan fasilitas kredit.

b. Purpose

Bank perlu menganalisa tentang keperluan kredit yang diajukan oleh

calon debitur, agar dapat diketahui apakah keperluan kredit tersebut

dapat dibiayai oleh bank yang bersangkutan sesuai dengan sektor

pembiayaan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Page 10: III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum 1. Nama BNI · Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus ... dan aturan bank, tanpa melihat jumlah dan jenis kredit

36

c. Prospect

Melalui perkembangan usaha calon debitur selama beberapa waktu

yang lalu, bank akan dapat mengetahui perkiraan perkembangan

usaha calon debitur di masa mendatang, apakah usahanya akan

semakin meningkat atau malah sebaliknya, terutama setelah kredit

diberikan.

d. Payment

Analisa yang penting khususnya terhadap permohonan kredit modal

kerja adalah seberapa besar kemampuan calon debitur didalam

membayar kembali kredit yang diberikan kepadanya. Kemampuan

membayar ini dapat diketahui oleh bank dari analisa prospek, serta

kemampuan di dalam perdagangan dan mengatasi persaingan.

Selain formulasi 4 P’s tersebut, hal-hal lain yang perlu

diperhatikan dalam penyelesaian kredit nasabah, terlebih dahulu harus

terpenuhinya 6 C’s analisys (Rivai dan Permata, 2006), yaitu :

a. Character

Character adalah keadaan watak/sifat dari nasabah, baik dalam

kehidupan pribadi maupun dalam lingkungan usaha. Kegunaan dari

penilaian ini adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana

itikad/kemauan nasabah untuk memenuhi kewajibannya (willingness

to pay) sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan.

b. Capital

Capital adalah jumlah dana/modal sendiri yang dimiliki oleh calon

nasabah. Semakin besar modal sendiri dalam perusahaan, tentu

semakin tinggi kesungguhan calon nasabah dalam menjalankan

usahanya dan bank akan merasa lebih yakin dalam memberikan

Page 11: III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum 1. Nama BNI · Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus ... dan aturan bank, tanpa melihat jumlah dan jenis kredit

37

kredit. Kemampuan modal sendiri akan merupakan benteng yang

kuat, agar tidak mudah mendapat goncangan dari luar, misalkan jika

terjadi kenaikan suku bunga, komposisi modal sendiri inipun perlu

ditingkatkan.

c. Capacity

Capacity adalah kemampuan yang dimiliki calon debitur dalam

menjalankan usahanya guna memperoleh laba yang diharapkan.

Kegunaan dari penilaian ini adalah untuk mengetahui sampai

sejauhmana calon debitur mampu mengembalikan atau melunasi

kewajibannya (ability to pay) secara tepat waktu dari usaha yang

diperolehnya.

d. Collateral

Collateral adalah barang-barang yang diserahkan nasabah sebagai

agunan terhadap kredit yang diterimanya. Agunan tersebut harus

dinilai oleh bank untuk mengetahui sejauhmana risiko kewajiban

finansial nasabah kepada bank. Penilaian terhadap agunan ini

meliputi jenis, lokasi, bukti pemilikan dan status hukumnya.

e. Condition of Economy

Condition of Economy adalah situasi dan kondisi politik, sosial

ekonomi, budaya yang mempengaruhi keadaan perekonomian pada

suatu saat yang kemungkinannya mempengaruhi kelancaran

perusahaan dan calon debitur.

f. Constraint

Constraint adalah batasan dan hambatan yang tidak memungkinkan

suatu bisnis untuk dilaksanakan pada tempat tertentu, misalkan

Page 12: III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum 1. Nama BNI · Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus ... dan aturan bank, tanpa melihat jumlah dan jenis kredit

38

pendirian suatu usaha pompa bensin yang disekitarnya banyak

bengkel las atau pembakaran batu bara.

6. Proses Pemberian Kredit Modal Kerja di BNI

Pada dasarnya kredit modal kerja yang diberikan merupakan

kepercayaan, maka dari itu setiap kredit modal kerja yang diberikan

tersebut mengandung suatu risiko. Untuk memperkecil tingkat risiko yang

timbul, kepada setiap pemohon kredit modal kerja, BNI menetapkan

persyaratan tertentu untuk menjamin keamanan atas kredit modal kerja

tersebut. Pemberian kredit tersebut dilakukan melaui beberapa tahapan

berikut (Gambar 1) :

a. Persiapan kredit

Calon debitur mengajukan permohonan tertulis untuk memperoleh

kredit modal kerja kepada BNI dengan dilengkapi persyaratan-

persyaratan yang diperlukan. Atas dasar permohonan tersebut, BNI

mencari informasi tentang calon debitur, baik dengan melakukan

peninjauan langsung ke tempat usaha pemohon maupun melalui

sarana on line, yaitu Sistem Informasi Debitur (SID) untuk memeriksa

kebenaran atas data yang disampaikannya dan untuk menentukan

kolektibilitas pinjamannya.

b. Analisa kredit

Analisa atas permohonan kredit modal kerja calon debitur, dilakukan

oleh BNI agar diperoleh kepastian bahwa kredit tersebut benar-benar

tepat guna dan sasaran, serta aman bagi BNI.

Page 13: III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum 1. Nama BNI · Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus ... dan aturan bank, tanpa melihat jumlah dan jenis kredit

39

c. Penyampaian aplikasi kredit kepada pemutus kredit

Dalam tahap ini telah didapat kesimpulan pokok dari analisa kredit

yang merupakan suatu pendapat dan saran yang disampaikan

kepada pemutus kredit di BNI (pemimpin cabang, pemimpin wilayah

atau direksi, tergantung dari kredit yang diajukannya dan

maksimumnya).

d. Pengambilan keputusan kredit

Disetujui atau ditolaknya permohonan atas kredit modal kerja

diputuskan oleh BNI atas dasar hasil aplikasi yang disampaikan

dengan didukung oleh analisa atas data yang ada di BNI.

e. Perjanjian kredit

Setelah permohonan kredit modal kerja disetujui, selanjutnya

dibuatkan Surat Keputusan Kredit dan dilakukan penandatanganan

perjanjian kredit dan pengikatan jaminan, baik secara resmi

dihadapan notaris yang ditunjuk BNI maupun dilakukan di bawah

tangan (antara BNI dengan debitur, diikat dengan perjanjian

tersendiri). Debitur diharuskan untuk melunasi bea materai dan

propisi kredit. Besarnya propisi kredit modal kerja tersebut berkisar

1% dari pokok kredit modal kerja yang disetujui. Pembukuan yang

dilakukan sebagai berikut :

Db. Cash/rekening nasabah

Kr. Pendapatan propisi kredit yang diterima dimuka

f. Disposisi/pencairan kredit

Pada tahap ini kredit modal kerja yang telah disetujui dan telah

dilakukan penandatanganan perjanjian kredit beserta agunannya,

dikreditkan langsung ke rekening debitur yang ada di BNI (debitur

Page 14: III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum 1. Nama BNI · Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus ... dan aturan bank, tanpa melihat jumlah dan jenis kredit

40

wajib membuka rekening giro atau tabungan di BNI). Setelah itu,

debitur dapat langsung menggunakan dana tersebut untuk

menunjang kegiatan perusahaannya. Pembukuan yang dilakukan

sebagai berikut :

Db. Kredit yang diberikan (dibuka per nominatif nasabah)

Kr. Rekening Nasabah

Penarikan kredit modal kerja di BNI oleh debitur yang telah

disetujui, dapat dilakukan oleh debitur dengan ketentuan berikut :

a) Debitur terlebih dahulu harus membuat rencana penggunaan kredit

modal kerjanya.

b) Penarikan kredit modal kerja hanya dapat dilakukan dengan

menggunakan uang giral (melalui cek/bilyet giro) dan tidak dapat

dilakukan penarikan secara tunai.

c) Penarikan kredit modal kerja tidak dapat dilakukan sekaligus untuk

seluruh jumlah kredit yang telah disetujui, debitur hanya

diperkenankan menarik dana kredit modal kerjanya sesuai dengan

jumlah kebutuhannya,

Ketentuan-ketentuan tersebut dimaksudkan agar penyalahgunaan

atas dana kredit modal kerja yang telah disetujui oleh BNI dapat dihindari.

Atas kredit modal kerja yang telah disetujui tersebut, BNI membuka

rekening pinjaman per nominatif debitur. Dimana pada saat debitur

melakukan penarikan kredit, pembayaran bunga atau pelunasan

kreditnya akan langsung dicatat secara otomatis oleh sistem.

Pembayaran bunga dapat dilakukan dengan jurnal pembukuan berikut :

Db. Cash/Rekening afiliasi atas nama debitur

Kr. Rekening pendapatan bunga kredit atas nama debitur

Page 15: III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum 1. Nama BNI · Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus ... dan aturan bank, tanpa melihat jumlah dan jenis kredit

41

Page 16: III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum 1. Nama BNI · Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus ... dan aturan bank, tanpa melihat jumlah dan jenis kredit

42

Rekening afiliasi adalah merupakan rekening debitur di BNI, baik

dalam bentuk rekening giro maupun tabungan yang di set secara

otomatis untuk melakukan kewajiban bunga setiap bulannya. Besarnya

bunga kredit modal kerja tersebut dihitung dari saldo debet rekening

pinjaman debitur, yaitu jumlah nilai kredit modal kerja yang telah ditarik

oleh debitur dikurangi nilai angsurannya. Jumlah hari dalam satu bulan

ditetapkan sebanyak 30 (tiga puluh) hari. Formulasi untuk menghitung

nilai bunga kredit modal kerja dalam satu bulan dihitung sebagai berikut :

= Suku Bunga x Saldo Kredit x Hari BungaBunga30

Terhadap kredit modal kerja yang diberikan, BNI tidak

menetapkan besarnya nilai angsuran yang harus dibayar oleh debitur,

demikian pula dalam menetapkan skala angsuran kredit modal kerja

tersebut. Akan tetapi pada saat kredit tersebut jatuh tempo, debitur harus

melunasi seluruh sisa pinjamannya.

Sedangkan terhadap kredit modal kerja permanen, apabila debitur

telah menggunakan 60% jangka waktu kreditnya, maka saldo

pinjamannya sudah harus berkurang menjadi 40% dari seluruh nilai

kreditnya. Namun demikian, apabila debitur masih membutuhkan

tambahan kredit modal kerja atau mengalami kesulitan untuk melunasi

kredit yang diterimanya sesuai dengan jangka waktu yang telah

ditetapkan, maka debitur yang bersangkutan dapat mengajukan

permohonan perpanjangan kredit.

Waktu yang dibutuhkan untuk satu proses atas permohonan kredit

modal kerja pada BNI sejak calon debitur mengajukan permohonan

Page 17: III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum 1. Nama BNI · Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus ... dan aturan bank, tanpa melihat jumlah dan jenis kredit

43

sampai ditetapkan keputusan kredit tersebut adalah 2 (dua) minggu, hal

ini dilakukan apabila personil yang berwenang memproses permohonan

kredit itu sesuai dengan banyaknya permohonan dan seluruh persyaratan

yang diperlukan telah dilengkapi oleh pemohon. Namun apabila ada

permohonan atas kredit modal kerja yang belum lengkap persyaratannya,

BNI akan tetap memproses permohonan tersebut sambil meminta agar

calon debitur melengkapi persyaratannya. Dalam hal ini BNI menyadari

bahwa untuk melengkapi persyaratan tersebut dibutuhkan waktu,

terutama kepada calon debitur yang baru pertama kali memanfaatkan

fasilitas kredit bank. Oleh sebab itu, BNI berupaya untuk memberikan

bimbingan kepada calon debitur untuk melengkapinya.

Permohonan kredit modal kerja akan disetujui oleh BNI, apabila

memenuhi kriteria berikut :

i. BNI yakin bahwa kredit modal kerja yang diberikannya benar-benar

aman dan tidak akan berpotensi untuk terjadinya kredit macet

dikemudian hari.

ii. Kredit modal kerja yang diberikan dapat menguntungkan kedua

belah pihak dan dapat bermanfaat bagi penerima kredit untuk

mengembangkan usahanya.

iii. BNI hanya akan memberikan kredit modal kerja sebesar kemampuan

untuk melunasi kreditnya (repayment capacity) calon debitur yang

bersangkutan.

7. Pengawasan terhadap Pemberian Kredit Modal Kerja

Setelah realisasi kredit modal kerja dilaksanakan, tidak berarti

bahwa debitur dapat sebebasnya menggunakan dana kredit modal kerja

Page 18: III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum 1. Nama BNI · Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus ... dan aturan bank, tanpa melihat jumlah dan jenis kredit

44

tersebut. Meskipun pemilikan dana telah berpindah tangan sejak

perjanjian kredit ditandatangani, apabila terjadi penyimpangan

penggunaan dana kredit tersebut BNI masih mempunyai kekuatan hukum

untuk menghentikan disposisi kredit modal kerjanya. Selama kredit modal

kerja berjalan, BNI akan terus melakukan fungsi pengawasan terhadap

kredit yang diberikannya.

Dengan pengawasan (monitoring), dapat mengetahui setiap saat

apa saja yang terjadi di lapangan. Apabila terdapat hambatan-hambatan

dalam suatu kegiatan, bank dapat dengan segera mengambil langkah-

langkah pengamanannya (adjustments) agar hambatan tersebut dapat

segera diatasi (Djamin, 1984).

Pengawasan terhadap kredit modal kerja dilakukan bank untuk

mengamankan dana yang disalurkan, sebab dana tersebut umumnya

merupakan dana pihak ketiga yang disimpan di BNI. Dalam hal ini

pengawasan dilakukan agar dana kredit tersebut benar-benar digunakan

sesuai dengan rencana yang diajukan oleh debitur, sehingga akan

mendatangkan keuntungan, baik bagi bank maupun bagi debitur sendiri.

Di dalam melakukan pengawasan terhadap kredit modal kerja

yang sedang berjalan, perlu dipahami bahwa maksud dan tujuan

pengawasan bukan berarti mencari kesalahan debitur, tetapi mencari

kebenaran terhadap hasil pelaksanaan usahanya sesuai dengan

kepercayaan yang diberikan oleh bank. Pengawasan tersebut dilakukan

tidak secara kolektif namun dilakukan secara individual per debitur, baik

secara aktif maupun pasif.

Pengawasan aktif dilakukan melalui pengawasan terhadap kredit

modal kerja yang sedang berjalan dengan cara melakukan pemeriksaan

Page 19: III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum 1. Nama BNI · Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus ... dan aturan bank, tanpa melihat jumlah dan jenis kredit

45

langsung ke tempat usaha debitur (on the spot), dengan tujuan

disamping untuk menilai realisasi kredit modal kerja, juga melakukan

pembinaan terhadap debitur. Pemantauan langsung terhadap aktivitas

usaha debitur ini dilakukan dengan memeriksa persediaan (inventory)

barang-barang yang dibiayai dengan kredit untuk dapat diketahui

kesesuaiannya antara nilai persediaan dengan saldo kredit modal kerja

yang telah direalisasi, memeriksa keadaan proyek atau usaha debitur

serta memeriksa kondisi barang-barang yang dijadikan jaminan inti

maupun jaminan tambahan.

Pengawasan aktif dilakukan oleh BNI secara berkala untuk

memeriksa kebenaran laporan keuangan (neraca dan laporan laba/rugi

perusahaan) yang disampaikan oleh debitur, serta untuk memeriksa

kesesuaian aktivitas rekening pinjaman debitur selama kredit modal kerja

berjalan.

Pengawasan pasif dilakukan melalui penelitian atas laporan-

laporan tertulis yang diterima dari debitur, baik mengenai perkembangan

usaha, hasil usaha maupun keuangan. Pengawasan pasif dapat

dilakukan pula dengan mengadakan evaluasi terhadap aktivitas rekening

debitur.

Untuk memperoleh hasil yang maksimal, dalam melakukan fungsi

pengawasan harus didukung oleh faktor-faktor sebagai berikut :

i. Personil pengawasan hendaknya memiliki pengetahuan tentang

masalah-masalah yang berhubungan dengan usaha debitur, baik

mengenai management, accounting, financing maupun marketing.

ii. Pengawasan harus menjadi sarana pengarahan dan pengendalian

usaha debitur, serta pembinaan untuk meningkatkan usaha tersebut.

Page 20: III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum 1. Nama BNI · Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus ... dan aturan bank, tanpa melihat jumlah dan jenis kredit

46

Dengan dilakukannya pengawasan aktif dan pasif terhadap usaha

debitur, BNI akan segera mengetahui sampai sejauhmana kredit modal

kerja tersebut digunakan oleh debitur sesuai dengan rencana kreditnya.

Apabila terjadi ketidaksesuaian antara hasil pemeriksaan ditempat usaha

debitur dengan saldo rekening pinjamannya dapat segera diambil

langkah-langkah pengamanan. Dengan demikian, risiko yang mungkin

timbul atas kredit modal kerja tersebut dapat diperkecil dan bila

memungkinkan diusahakan untuk menghilangkan risiko tersebut.

Pada umumnya, pengawasan kredit yang dilakukan oleh bank

terhadap debiturnya bertujuan untuk :

a. Menjaga agar penarikan kredit sesuai dengan jadwal yang telah

ditetapkan.

b. Mencegah dan mengurangi kesalahan penggunaan dana kredit.

c. Mengusahakan agar proyek yang dibiayai dilaksanakan sesuai

dengan rencana, sehingga dapat mendatangkan hasil yang cukup

untuk melunasi pinjamannya.

d. Mempermudah persiapan mengajukan penagihan kredit ke Panitia

Utang Piutang Negara, apabila tidak ditemukan jalan lain.

8. Strategi Pemasaran Kredit Modal Kerja BNI

Dalam memasarkan produk kredit usaha kecil, selain dengan

menggunakan skema channelling, penyaluran kredit sangat terbantu oleh

dukungan dari Sentra Kredit Kecil (SKC) BNI yang telah beroperasi

penuh pada tahun 2005. Dengan adanya 45 sentra kredit di 12 wilayah

operasional BNI, maka dukungan penting dapat diperoleh sejak

penawaran aplikasi kredit, serta mempercepat proses evaluasi kredit

Page 21: III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum 1. Nama BNI · Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus ... dan aturan bank, tanpa melihat jumlah dan jenis kredit

47

mulai pada saat aplikasi kredit diajukan untuk mendapatkan persetujuan

sampai dengan saat penyaluran kredit tersebut.

Dengan memperbaharui SKC dan memberikan pelatihan kepada

staff di SKC, BNI telah meningkatkan kualitas personalia, proses bisnis,

logistik dan infrastruktur. Faktor lain yang dilakukan dalam rangka untuk

meningkatkan efektifitas penyaluran kredit pada tahun 2005 adalah

dengan adanya relokasi dan pengelompokkan kembali beberapa SKC

(BNI, 2005). Hal ini telah menghasilkan outlet-outlet yang berdiri sendiri

untuk melayani daerah-daerah yang potensial namun kurang

diperhatikan sebelumnya. Pembaharuan dan reorganisasi SKC juga

membantu dalam proses pemantauan kredit-kredit UKM. Disini kredit

dipantau secara ketat melalui suatu sistem peringatan awal yang

memungkinkan BNI dapat mendeteksi masalah yang muncul sebelum

kemungkinan timbulnya kesulitan dalam pelunasan kredit.

Kualitas kredit juga telah diperkuat melalui prinsip “four eyes”,

dimana persetujuan kredit dlakukan setidaknya oleh 2 pejabat kredit,

dimana masing-masing mewakili unit bisnis dan unit pengendalian risiko.

Prinsip ini pertama kali diterapkan dalam proses administrasi kredit pada

tahun 2004 dan disempurnakan lagi pada tahun 2005. Pada setiap

wilayah operasional sampai kepada sentra kredit, unit penilaian risiko

sepenuhnya independen dari unit bisnis. Hal ini dilakukan agar

mekanisme dual control dapat dilakukan dalam penyaluran kredit

Selain itu, BNI juga tengah mengembangkan sistem penilaian

risiko kredit untuk UKM yang akan mempercepat proses penilaian kredit

lebih lanjut melalui otomasi. Sistem ini akan memberikan tingkat

kepercayaan yang lebih tinggi dalam menentukan kemungkinan

Page 22: III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum 1. Nama BNI · Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus ... dan aturan bank, tanpa melihat jumlah dan jenis kredit

48

keberhasilan suatu pinjaman dengan membandingkan prospek debitur

terhadap standar baku tertentu (BNI, 2006). Dalam hal ini, BNI telah

mengidentifikasi semua parameter yang diperlukan untuk sistem

penilaian risiko kredit ini dan diharapkan dapat menerapkannya mulai

tahun 2006.

B. Hal yang Dikaji

Di dalam penelitian analisis ini ada tiga komponen yang ingin

diteliti berkaitan dengan BNI dan UKM yang meliputi karakteritik dan perilaku

UKM, serta sistem pembiayaan BNI. Dari hasil penyebaran kuesioner yang

diisi oleh 100 responden didapatkan data berikut :

1. Karakteristik UKM

UKM merupakan sekelompok usaha yang memiliki ciri khusus,

sehingga berbeda dengan bentuk usaha lainnya. Dari hasil observasi

terhadap responden didapatkan data berikut :

a. Latar Belakang Pendidikan Pemilik/Pengelola UKM

Rendahnya latar belakang pendidikan pemilik/pengelola usaha

adalah salah satu dari ciri UKM. Rata-rata para pengusaha memiliki

latar belakang pendidikan bukan berasal dari strata satu (S1),

melainkan berasal dari sekolah kejuruan dan sekolah lanjutan tingkat

atas (SLTA). Berdasarkan data kuesioner yang diberikan kepada 100

responden, 30% dari 38 responden berlatar belakang pendidikan

sekolah kejuruan (STM atau SMKK), 45% dari 40 responden berlatar

belakang pendidikan sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA), sisanya

25% dari 22 responden berlatar belakang pendidikan strata satu

(S1). Bagi kebanyakan pemilik UKM, dalam mejalankan usahanya

Page 23: III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum 1. Nama BNI · Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus ... dan aturan bank, tanpa melihat jumlah dan jenis kredit

49

sehari-hari tidak terlalu memerlukan latar belakang pendidikan yang

tinggi, tetapi lebih di dasarkan pada “warisan leluhurnya”.

b. Permodalan UKM

Minimnya permodalan bagi UKM adalah merupakan kelemahan yang

dialami oleh hampir seluruh pengusaha. Kebanyakan usaha yang

dijalankan bukan merupakan bisnis utama, melainkan hanya sebagai

usaha sampingan. Namun ada juga UKM yang serius dalam

menjalankan usahanya, sehingga dapat menembus pasar global

melalui mekanisme ekspor. Kebanyakan UKM yang telah

berkonsentrasi kepada pasar ekspor adalah UKM perusahaan,

namun terkendala oleh lemahnya permodalan yang mengakibatkan

kapasitas produksi yang dihasilkan tidak maksimal. Berdasarkan

data kuesioner yang diberikan kepada 100 responden, didapatkan

88% responden perorangan memiliki omzet penjualan rataan per

bulan Rp. 2.000.000 - Rp. 3.500.000. Sisanya (12%) memiliki omzet

rataan per bulan lebih dari Rp. 3.500.000,--. Sedangkan untuk

responden perusahaan, 65% omzet penjualan rataan per bulan Rp.

50.000.000 -- Rp. 199.999.999. Selanjutnya 20% responden memiliki

rataan omzet per bulan Rp. 200.000.000 - Rp. 499.999.999, sisanya

(15%) dengan rataan omzet per bulan Rp. 500.000.000 - Rp.

1.000.000.000. Kebanyakan responden pengusaha telah memasuki

pasar ekspor.

c. Administrasi dan Manajerial

Dalam hal ini tercermin dari laporan-laporan yang disampaikan oleh

debitur kepada bank kurang obyektif atau kurang mencerminkan

dengan keadaan yang sebenarnya. Laporan-laporan tersebut dibuat

Page 24: III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum 1. Nama BNI · Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus ... dan aturan bank, tanpa melihat jumlah dan jenis kredit

50

dalam keadaan yang kurang teratur dan bahkan nilainya tidak

mendekati kewajaran, karena tidak didukung dengan bukti-bukti yang

akurat. Sementara masalah manajerial perusahaan yang lemah,

jelas mengakibatkan aktivitas usaha yang dijalankan menjadi kurang

efisien. Laporan keuangan menurut Djarwanto (1984), pada

dasarnya merupakan hasil refleksi dari sekian banyak transaksi yang

terjadi dalam suatu perusahaan. Transaksi dan peristiwa yang

bersifat financial, dicatat, digolongkan dan diringkaskan dengan cara

yang tepat, dalam satuan uang dan kemudian diadakan penafsiran

untuk berbagai tujuan.

d. Pemasaran

Di dalam dunia usaha modern, fungsi pemasaran memegang

peranan sangat penting, terutama untuk masuk ke pasar bahkan jika

perlu dapat menguasai pasar. Pengetahuan pemasaran tersebut

masih sangat sedikit dikuasai oleh para pengusaha. Disamping itu,

para pengusaha kurang mampu mencari informasi pasar dan tidak

mampu mengikuti perkembangan selera konsumen. Akibatnya, hasil

produksi tidak mempunyai daya saing, sehingga aktivitas usaha

menjadi sulit berkembang. Lemahnya daya saing inipun dapat

disebabkan oleh kurang mampunya para debitur pengusaha untuk

menyerap teknologi tinggi.

e. Kedisiplinan

Penggunaan dana kredit diluar rencana yang diajukan oleh debitur

merupakan suatu bukti rendahnya disiplin debitur tersebut dan

bahkan hal ini sudah menunjukkan itikad yang tidak baik dari

seorang debitur. Penyalahgunaan semacam ini agak sulit dipantau

Page 25: III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum 1. Nama BNI · Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus ... dan aturan bank, tanpa melihat jumlah dan jenis kredit

51

oleh bank pemberi kredit, dimana dana kredit tersebut oleh debitur

dipergunakan untuk membiaya usaha yang tidak sesuai dengan

rencana penggunaan kredit yang diajukannya dan untuk menutup

persediaannya, debitur tersebut melakukan pembelian secara kredit

senilai saldo pinjamannya, sehingga pada saat bank melakukan

pemeriksaan secara langsung seakan-akan persediaan yang ada

berasal dari dana kredit bank.

2. Perilaku UKM

Karakteristik UKM mempunyai hubungan yang nyata dengan

perilaku UKM itu sendiri. Hasil kajian menunjukkan bahwa perilaku umum

UKM berikut :

a. Hubungan dengan bank

Hubungan antara UKM dengan pihak perbankan sampai saat

sekarang ini kurang harmonis, dalam arti kerjasama antara keduanya

belum maksimal dan optimal. Ketidakharmonisan ini terjadi

dikarenakan adanya saling tidak percaya antara UKM dengan pihak

bank. Ketidak harmonisan hubungan ini mengakibatkan minimnya

modal UKM dalam menggerakkan usahanya karena BNI masih

enggan untuk menyalurkan kreditnya kepada UKM.

b. Jenis Usaha

Jenis usaha yang dilakukan oleh UKM banyak yang sejenis, sehingga

segmen pasarnya terbatas. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini,

mayoritas didominasi oleh sektor industri (68%), perdagangan (15%),

jasa (14%) dan sektor lainnya (3%). Kesamaan dalam jenis usaha

menjadikan persaingan di pasar tidak sehat. Diantara UKM sendiri

Page 26: III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum 1. Nama BNI · Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus ... dan aturan bank, tanpa melihat jumlah dan jenis kredit

52

sering terjadi persaingan tidak sehat, sehingga merugikan UKM itu

sendiri, sementara pasar yang diperebutkan terbatas jumlahnya.

3. Sistem Pembiayaan UKM

Untuk mendapatkan data, maka beberapa peubah dari kajian

disusun dalam bentuk kuesioner yang ditanyakan kepada responden

(Lampiran 2). Dari jawaban responden diperoleh data pada Tabel 10, 11

dan 12.

a. Kredit modal kerja sesuai dengan yang dibutuhkan oleh UKM

Tabel 10. Hasil isian kuesioner mengenai penyaluran KMK

Jenis pertanyaan

Jawab (%)

Ya Tidak

1. Apakah BNI sudah melakukan pola kerja sesuai dengan ketentuan dalam perbankan ?

80 20

2. Apakah Anda memilih BNI karena nama dan reputasinya yang sudah dikenal baik ?

85 15

3. Apakah hanya BNI yang menyalurkan fasilitas kredit modal kerja kepada UKM ?

85 15

4. Apakah ada perbedaan bunga pinjaman antara BNI dengan bunga bank yang lain ?

84 16

5. Apakah Anda lebih menyukai sistem bunga dalam berhubungan dengan dunia perbankan ?

90 10

6. Apakah Anda mengetahui dengan jelas sistem pembiayaan pada BNI ?

90 10

7. Jika ada Bank lain melakukan hal yang sama dengan BNI, apakah Anda akan menjadi nasabah bukan BNI ?

88 12

8. Menururt Anda, apakah prinsip penyaluran kredit modal kerja di BNI sudah sesuai dengan UKM ?

80 20

9. Menurut Anda, apakah sistem pembiayaan modal kerja di BNI lebih memberi keuntungan pada UKM ?

84 16

10. Menurut Anda, apakah sistem pembiayaan modal kerja di BNI lebih menjamin kelangsungan UKM ?

90 10

11. Menurut Anda, apakah persyaratan jaminan yang disyaratkan memberatkan UKM ?

90 10

12. Apakah sistem administrasi sistem bunga lebih mudah ? 90 10

13. Apakah sistem bank konvensional lebih menguntungkan dalam pengembangan UKM ?

85 15

14. Apakah sistem konvensional menjamin permodalan UKM Anda lebih baik ?

85 15

15. Apakah sistem pelayanan BNI sudah memuaskan Anda selaku nasabah/debitur ?

89 11

Page 27: III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum 1. Nama BNI · Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus ... dan aturan bank, tanpa melihat jumlah dan jenis kredit

53

Dari hasil pengisian kuesioner pada para nasabah BNI yang

dimuat pada Tabel 10, dapat ditarik kesimpulan bahwa yang

menyatakan UKM sesuai dengan sistem pembiayaan modal kerja

84,5% dan yang menjawab tidak 15,5 %, dikarenakan mereka lebih

sengang menggunakan sistem pembiayaan syariah dan adanya

tawaran tunai cepat tanpa jaminan (instant cash).

Pola pembiayaan kredit modal kerja sesuai dengan

karakteristik dan perilaku UKM, didasari oleh hal-hal berikut :

1) Sederhana dan mudah dimengerti

Pembiayaan dengan pola kredit modal kerja sederhana, karena

jumlah bunga yang harus dibayar oleh debitur baik secara tunai

maupun angsuran bersifat tetap (fixed). Dalam hal ini debitur tidak

perlu lagi menghitung berapa kewajiban berapa besar bunga yang

harus dibayarkan ke bank setiap bulannya.

2) Tidak tergantung pada cash flow dan laba/rugi UKM

Pembayaran yang dilakukan oleh UKM pada pola kredit modal

kerja menggunakan pola pembayaran tetap selama jangka waktu

akad dan tidak tergantung kepada cash flow dan laba/rugi. Hal

tersebut mudah diterapkan, karena sesuai dengan karakteristik

UKM yang lemah dari sisi manajerial, sehingga berdampak

terhadap laporan keuangan yang dihasilkan.

3) Tidak terpengaruh kondisi ekonomi secara umum

Kemampuan UKM untuk tetap tumbuh dalam kondisi ekonomi

yang tidak kondusif membuat pola pembiayaan modal kerja

sesuai untuk diterapkan, karena usaha dapat tetap berjalan dan di

sisi lain angsuran tetap dapat dibayar oleh debitur.

Page 28: III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum 1. Nama BNI · Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus ... dan aturan bank, tanpa melihat jumlah dan jenis kredit

54

4) Tidak memerlukan agunan tambahan

Agunan yang dijaminkan ke bank adalah sebesar kredit yang

disetujui. Dalam hal ini tidak diperlukan adanya agunan tambahan

yang memberatkan UKM.

b. Penentuan penyaluran kredit modal kerja kepada debitur UKM

Tabel 11. Hasil isian kuesioner mengenai penyaluran pembiayaan oleh BNI

Jenis pertanyaan

Jawab (%)

Ya Tidak

16. Apakah debitur UKM kebanyakan menghendaki one day service ?

70 30

17. Apakah debitur UKM kebanyakan menginginkan keputusan langsung ditempat ?

82 18

18. Jika dibandingkan dengan bank lain, apakah pelayanan di BNI sudah memuaskan anda ?

85 15

19. Apakah ada perbedaan bunga pinjaman antara BNI dengan bunga bank yang lain ?

84 16

20. Apakah lokasi kantor cabang BNI jauh dari tempat usaha saudara ?

90 10

21. Seandainya disekitar wilayah saudara ada bank lain, apakah anda tetap mengajukan permohonan kredit modal kerja ke BNI ?

80 20

22. Apakah sebelumnya anda telah mengetahui mekanisme persyaratan peminjaman kredit melalui bank ?

88 12

23. Menururt Anda, apakah dalam pengajuan kredit modal kerja ke BNI prosesnya lama ?

65 35

24. Menurut Anda, apakah dengan maksimal 14 hari kerja proses permohonan kredit modal kerja terlalu lama ?

84 16

25. Jika permohonan pembiayaan telah disetujui, apakah anda akan menggunakan jasa perbankan BNI lainnya ?

95 5

26. Respon debitur saat didatangi petugas bank baik atau tidak ?

90 10

27. Bila petugas bank datang ke lokasi debitur, disambut baik atau tidak ?

91 9

28. Bila nasabah diundang ke BNI, apakah disambut dengan baik ?

85 15

29. Apakah debitur keberatan bila petugas bank sering datang ke lokasi usaha anda ?

85 15

30. Apakah menurut anda produk dan layanan di BNI sudah lengkap ?

90 10

Dari hasil pengisian kuesioner kepada para nasabah BNI yang

dimuat pada Tabel 11, dapat ditarik kesimpulan bahwa yang

menyatakan bahwa adanya kemudahan akses dalam mengajukan

Page 29: III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum 1. Nama BNI · Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus ... dan aturan bank, tanpa melihat jumlah dan jenis kredit

55

pembiayaan ke BNI, penyalurannya dan pelayan yang diberikan

memegang peranan penting hubungan antara UKM dengan lembaga

perbankan (BNI) adalah 82,5% dan yang menyatakan tidak adalah

17,5%.

Seperti halnya dengan pengusaha besar, pengusaha UKM

juga menginginkan adanya kemudahan-kemudahan yang diiberikan

oleh bank. Terutama dalam hal pengajuan permohonan pemberian

kredit modal kerja, lamanya proses analisa, sampai dengan

permohonan tersebut disetujui BNI.

Hal ini terkadang menjadi benturan di internal bank, disatu sisi

BNI harus mengutamakan kecepatan pelayanan namun juga harus

tetap menedepankan aspek prudent terhadap kebijakan eksternal

dan resiko yang akan muncul dikemudian hari mengingat pengusaha

UKM memiliki risiko yang cukup besar.

Apabila kredit modal kerja telah disalurkan kepada pengusaha

UKM, BNI berkewajiban untuk melaksanakan pemantauan rutin

terhadap debiturnya. Pengawasan dapat dilakukan secara langsung

dengan cara mengunjungi usaha debitur setiap bulannya atau

pemantauan dari laporan keuangan yang diserahkan oleh debitur ke

bank. Dalam memberikan kredit kepada debitur UKM, BNI akan puas

apabila kondisi keuangan debitur UKM sehat (sound) dan tujuan dari

pengajuan pinjaman tersebut sesuai dan bisa

dipertanggungjawabkan oleh debitur UKM. Dengan demikian maka

pembayaran kembali atas angsuran kreditnya dapat terlaksana tepat

pada waktunya.

Page 30: III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum 1. Nama BNI · Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus ... dan aturan bank, tanpa melihat jumlah dan jenis kredit

56

Dalam hal ini dilakukan agar kredit modal kerja yang

disalurkan dapat benar-benar digunakan untuk kepentingan usaha

debitur.

c. Kendala dalam penyaluran Kredit Modal Kerja

Tabel 12. Hasil isian kuesioner mengenai kendala penyaluran kredit

Jenis pertanyaan

Jawab (%)

Ya Tidak

31. Apakah letak jauh-dekat Cabang BNI dari tempat tinggal Anda merupakan salah satu kendala ?

70 30

32. Apakah penyerahan jaminan kepada BNI merupakan kendala ?

88 12

33. Apakah lama pemprosesan dalam permohonan pembiayaan modal kerja merupakan kendala ?

90 10

34. Apakah legalitas usaha Anda merupakan kendala dalam permohonan pembiayaan modal kerja di BNI ?

84 16

35. Apakah Anda mengalami kesulitan dalam mendapatkan fasilitas pembiayaan modal kerja dari BNI ?

90 10

36. Apakah pola administrasi UKM Anda merupakan kendala dalam permohonan pembiayaan di BNI ?

85 15

37. Apakah besar kecilnya pembiayaan modal kerja yang dikucurkan oleh BNI merupakan hambatan dalam pengembangan usaha Anda ?

88 12

38. Apakah jangkauan pasar BNI merupakan hambatan dalam penyaluran pembiayaan kepada UKM ?

60 30

39. Apakah tempat tinggal (di desa atau di kota) mempengaruhi jumlah pembiayaan modal kerja yang diterima dari BNI ?

85 15

40. Apakah sistem BNI saat ini menunjang program peningkatan kinerja UKM Anda secara keseluruhan ?

95 5

41. Apakah dibutuhkan pembinaan khusus dari BNI kepada debiturnya, terutama debitur UKM yang berorientasi pasar ekspor?

95 5

42. Apakah pola administrasi yang diterapkan oleh BNI menghambat dalam permohonan pembiayaan modal kerja untuk UKM Anda ?

90 10

43. Apakah permodalan merupakan kendala utama dalam pengembangan UKM Anda ?

95 5

44. Apakah penilaian negatif terhadap sejumlah UKM merupakan kerugian bagi Anda dalam mendapatkan pembiayaan modal kerja dari BNI ?

85 15

45. Apakah anda akan tetap mengajukan pinjaman ke BNI, meskipun anda memperoleh tawaran instant cash dari bank lain?

90 10

Dari hasil data pada Tabel 12, dapat dikatakan bahwa

ditemukan adanya kendala dalam mengajukan permohonan kredit

Page 31: III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum 1. Nama BNI · Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus ... dan aturan bank, tanpa melihat jumlah dan jenis kredit

57

modal kerja di BNI oleh pengusaha UKM adalah 77,5% dan sisanya

22,5% menyatakan bahwa UKM dalam mengajukan permohonan

kredit modal kerja ke BNI tidak menemukan kendala yang berarti.

Secara umum kendala-kendala yang muncul dalam

mengajukan permohonan pembiayaan ke BNI, antara lain :

i. legalitas perusahaan, kebanyakan berbentuk usaha keluarga

dan patungan

ii. jaminan yang harus diserahkan, rata-rata pengusaha UKM tidak

memiliki jaminan yang besar untuk diserahkan ke BNI

iii. persyaratan administrasi yang cukup rumit, hal ini juga

memberatkan pengusaha UKM, mengingat pengusaha UKM

rata-rata tidak memiliki latar belakang pendidikan yang memadai

iv. banyaknya bank lain atau lembaga keuangan lainnya yang

menawarkan fasilitas tunai cepat (instant cash) tanpa

menggunakan jaminan dan melalui persyaratan yang berbelit

4. Hambatan Yang Ditemukan Dan Usaha Mengatasinya

Kredit berarti kepercayaan, kepercayaan yang diberikan oleh

bank baru akan terbukti, bila kredit tersebut telah dikembalikan oleh

debitur beserta kewajiban lainnya yang telah disepakati. Antara

pemberian prestasi dan penerimaan kembali prestasi itu terkait oleh

waktu tertentu yang abstrak, sehingga diantara waktu tersebut resiko

sewaktu-waktu dapat timbul.

Untuk menghilangkan atau memperkecil tingkat risiko, bank

menempuh langkah-langkah pengamanan kredit, antara lain dengan

mengusahakan efektifitas pengawasan yang dilakukan secara

Page 32: III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum 1. Nama BNI · Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus ... dan aturan bank, tanpa melihat jumlah dan jenis kredit

58

berkesinambungan, akan tetapi selama kredit berjalan, hambatan tetap

terjadi mengingat bahwa didalam pelaksanaan kredit bukan hanya bank

yang terlibat, namun juga pihak-pihak lain.

Selain itu, untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh

IKM, maka diperlukan peran aktif dari lembaga perbankan (misal, Bank

XYZ) dengan melakukan pembinaan terhadap IKM dan memberikan

bantuan permodalan dengan syarat-syarat lunak, memberikan bantuan

pembuatan pembukuan yang tertib, seperti peyusunan neraca dan

laporan keuangan, memberikan bantuan di bidang organisasi dan

manajemen, terutama peningkatan mutu SDM (Lubis, 2003).

Secara umum hambatan-hambatan yang dihadapi oleh BNI,

antara lain :

a. Lingkungan Ekonomi

BNI tidak mungkin merencanakan program pemasaran tanpa

mengetahui lingkungan ekonomi. Kondisi perekonomian nasional

mempunyai pengaruh jelas terhadap penentuan cost of money dan

permintaan kredit dipengaruhi oleh biaya tersebut.

b. Sikap Budaya Masyarakat

Dalam memasarkan produk perbankan, BNI sangat dipengaruhi oleh

sikap budaya masyarakat setempat yang dapat diketahui dari

perilaku, adat istiadat, serta pandangan masyarakat mengenai

aktivitas perbankan, terutama mengenai produk dan jasa bank.

c. Peraturan Pemerintah

Di dalam era pembangunan dimana keadaan perekonomian masih

terus berkembang, tidak jarang pemerintah mengeluarkan kebijakan

yang berubah-ubah, terutama dalam kebijakan menaikan atau

Page 33: III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum 1. Nama BNI · Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus ... dan aturan bank, tanpa melihat jumlah dan jenis kredit

59

menurunkan bunga yang tidak sejalan dengan kondisi yang ada di

NI. Hal ini terkadang menjadi kendala yang cukup dominan dan

menimbulkan kontradiksi. Sebagai bank umum milik pemerintah, BNI

harus menjalankan fungsi agent of development, sehingga dalam

aktivitasnya bukan hanya keuntungan yang harus dicapai, tetapi juga

ditujukan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat secara

umum.

d. Persaingan

Di dalam melakukan perencanaan dan mengarahkan aktivitasnya

sebagai perusahaan, BNI berada dalam lingkungan yang banyak

terdapat persaingan, maka dalam menetapkan suatu keputusan

harus dilakukan dengan memperhitungkan perilaku para pesaing.

Sampai saat ini, jumlah bank pesaing berjumlah banyak, baik berasal

dari bank umum milik pemerintah maupun yang berasal dari bank

swasta.

Selain hal-hal di atas, hambatan-hambatan yang terjadi di

dalam pelaksanaan pemberian kredit modal kerja, terutama ditemui dan

berada pada diri debitur, baik perorangan maupun perusahaan.

Hambatan-hambatan yang ditemui pada diri para debitur UKM tersebut,

antara lain :

a. Lemah dalam administrasi dan manajemen

Hal ini tampak dari laporan-laporan yang disampaikan kepada BNI

tidak obyektif. Laporan tersebut tidak didukung oleh bukti yang

akurat. Sementara kelemahan manajerial perusahaan telah

mengakibatkan aktivitas usaha yang dijalankan menjadi tidak efisien.

Contohnya dalam menyusun laporan keuangan tidak disusun

Page 34: III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum 1. Nama BNI · Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus ... dan aturan bank, tanpa melihat jumlah dan jenis kredit

60

berdasarkan prinsip akuntansi perusahaan, namun disusun secara

sangat sederhana. Kebanyakan dalam menggunakan sumber daya

modalnya, pengusaha UKM tidak memperhatikan aspek budgeting,

dimana semua penggunaan dana dan alokasinya harus tersusun

rapih dan terencana.

b. Lemah di bidang permodalan

Bagi para pengusaha UKM kelemahan ini merupakan rintangan

serius, sehingga membatasi kemapuan para pengusaha untuk

mengembangkan usahanya. Dalam hal ini debitur UKM senantiasa

menginginkan maksimum kredit yang besar, sedangkan BNI

memperhitungkan aspek yang lebih luas lagi tentang penggunaan

kredit tersebut, terutama aspek repayment capacity debitur yang

disesuaikan dengan jangka waktu yang telah ditentukan.

c. Resiko besar

Dalam hal penyaluran kredit modal kerja kepada UKM tidak terlepas

dari akan munculnya resiko yang akan timbul, maka BNI tetap

mensyaratkan adanya agunan tambahan yang harus disediakan oleh

debitur, sehingga memberatkan UKM dan sangat sulit untuk dapat

dipenuhi. Contohnya dilakukan blokir rekening giro debitur sebesar

tiga kali angsuran bunga, hal ini terutama untuk debitur yang

memperoleh fasilitas kredit ekspor.

d. Rendahnya sikap disiplin

Penggunaan dana kredit diluar rencana yang diajukan oleh debitur

merupakan suatu bukti rendahnya disiplin debitur tersebut dan

bahkan hal ini sudah menujukkan itikad yang kurang baik.

Penyelewengan semacam ini agak menyulitkan BNI untuk

Page 35: III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum 1. Nama BNI · Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus ... dan aturan bank, tanpa melihat jumlah dan jenis kredit

61

melakukan pemantauan. Contohnya dana kredit yang diperoleh oleh

debitur UKM digunakan untuk membiayai sesuatu yang tidak sesuai

dengan rencana penggunaan kredit yang diajukan dan untuk

menutup persediaannya, dilakukan pembelian secara kredit senilai

saldo pinjamannya, sehingga pada saat bank melakukan

pemeriksaan langsung (on the spot), seolah-olah persediaan yang

ada berasal dari kredit bank.

Akibat yang ditimbulkan dari adanya hambatan-hambatan

tersebut adalah :

1) Kesulitan keuangan yang dialami debitur. Keberhasilan usaha

banyak tergantung pada kemampuan dan keberhasilan pimpinan di

dalam mengelola aktivitas usahanya.

2) Keterlambatan pelunasan kredit. Hal ini dikarenakan kemampuan

debitur sangat terbatas dalam mengelola usahanya, sehingga

keuntungan yang diharapkan sangat sulit untuk dicapai, yang mana

berakibat pengembalian kredit menjadi tidak sesuai dengan jangka

waktu yang telah ditetapkan.

3) Munculnya resiko kredit macet yang besar. Apabila hal ini terjadi,

bukan hanya pihak bank saja yang mengalami kerugian, tetapi

kerugian yang akan dialami oleh debitur juga besar, yaitu dengan

disitanya jaminan debitur untuk dilelang.

4) Keterlambatan pengembalian maupun pelunasan atas kredit modal

kerja dan timbulnya kredit macet, yang pada akhirnya mengahambat

pembiayaan untuk sektor lainnya ataupun pembiayaan bagi debitur

lainnya. Hal ini dikarenakan dana yang semula diterima bank menjadi

berkurang, sementara di sektor lain masih membutuhkan dana untuk

Page 36: III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum 1. Nama BNI · Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus ... dan aturan bank, tanpa melihat jumlah dan jenis kredit

62

mengembangkan usaha-usaha pembangunan agar dicapai

pemerataan dan pembangunan.

Atas dasar munculnya hambatan-hambatan tersebut, maka BNI

melakukan upaya-upaya berikut :

a. Memberikan penyuluhan dan bimbingan kepada pengusaha UKM.

Dalam hal ini BNI menunjuk personil yang benar-benar menguasai

dan memahami permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh

pengusaha UKM, baik mengenai manajerial, akuntansi, keuangan

maupun pemasaran. Selain itu, mengetahui dengan baik transaksi

ekspor, sehingga UKM dapat mengembangkan produknya untuk

diekspor ke luar negeri.

b. Membantu pemasaran hasil produksi.

Bank merupakan sumber modal bagi dunia usaha, dimana

bonafiditas seseorang atau perusahaan dapat pula diukur dari

hubungannya dengan suatu bank. Karena itu BNI mempunyai

banyak nasabah dari berbagai sektor, sehingga BNI dapat

membantu kesulitan pemasaran dari debitur UKM dengan meminta

nasabah lainnya untuk menjadikannya mitra bisnis. Selain itu, BNI

dapat mengetahui kondisi pasar dan kepada pengusaha UKM

diminta untuk menyesuaikan diri dengan kondisi tersebut dengan

bimbingan penuh BNI.

c. Terhadap kredit macet, BNI melakukan penelitian kembali terhadap

usaha debitur untuk mengetahui penyebab macetnya kredit tersebut

dan kemungkinan mengambilalih usaha bagi debitur UKM. Apabila

dipandang memiliki prospek yang cerah, maka BNI akan melakukan

Page 37: III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum 1. Nama BNI · Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus ... dan aturan bank, tanpa melihat jumlah dan jenis kredit

63

upaya pemulihan (recovery) dengan cara memberikan bantuan

tambahan kredit.

d. Terhadap penyimpangan kredit modal kerja yang dilakukan oleh

debitur, BNI akan mengambil tindakan berupa :

i. Menghentikan disposisi kredit apabila kredit modal kerja yang

ditarik debitur belum mencapai plafon kredit atau jumlah yang

telah disetujui bank.

ii. Mengamankan persediaan yang masih dimiliki oleh debitur, yaitu

persediaan yang dibiayai dengan dana kredit modal kerja.

iii. Melakukan penelitian kembali terhadap perusahaan debitur

bersangkutan.

iv. Melakukan penelitian kembali terhadap pengikatan jaminan agar

dari sudut hukum BNI berada pada pihak yang kuat apabila

jaminan tersebut diambil alih untuk dilelang.

e. Mengusahakan agar perusahaan-perusahaan UKM, terutama yang

berorientasi ekspor layak untuk dibiayai dengan kredit modal kerja

BNI.

f. Meningkatkan pengawasan secara intensif dan efektif, yaitu dengan

menyediakan jumlah personalia, sarana dan prasarana yang

memadai, serta meningkatkan pelayanan terhadap para debitur serta

para nasabah lainnya.

5. Analisis Khi Kuadrat

Dalam penelitian ini ditetapkan mengikuti distribusi khi kuadrat

dengan derajad bebas (db) = k – 1, yaitu pada distribusi khi kuadrat

dengan db = 14. Frekuensi yang diharapkan (fh) unyuk masing-masing

Page 38: III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum 1. Nama BNI · Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus ... dan aturan bank, tanpa melihat jumlah dan jenis kredit

64

kelas ditetapkan berbeda berdasarkan kategori “banyak yang

diharapkan” (expected).

a. Pola pembiayaan kredit modal kerja sesuai dengan yang dibutuhkan

oleh UKM

Dari jawaban responden diperoleh data pada Tabel 12,

selanjutnya dihitung berdasarkan rumus khi kuadrat dengan

frekuensi yang diharapkan (fh) = 75 dan frekuensi yang diobservasi

(fo) lebih dari 80%.

Tabel 13. Pola pembiayaan kredit modal kerja sesuai dengan yang dibutuhkan UKM

Jumlah Pilihan fh fo (fo – fh) (fo – fh) ² (fo – fh) ² fh

1 75 80 5 25 0,332 75 85 10 100 1,333 75 85 10 100 1,334 75 84 9 81 1,085 75 90 15 225 36 75 90 15 225 37 75 88 13 169 2,258 75 80 5 25 0,339 75 84 9 81 1,08

10 75 90 15 225 311 75 90 15 225 312 75 90 15 225 313 75 85 10 100 1,3314 75 85 10 100 1,3315 75 89 14 196 1,33

Total 2.102 26.72

Dari perhitungan khi kuadrat seperti yang ditunjukan pada

Tabel 13, dapat ditemukan bahwa khi kuadrat hitung = 26,72. Pada

tabel nilai-nilai khi kuadrat (Sugiyono, 2002), ditunjukkan bahwa χ² =

26,72 pada db = 14, mempunyai presentase taraf nyata (p) antara p

= 0,05 dan p = 0,01, artinya 0,05 > p > 0,01. Dengan demikian dapat

dinyatakan bahwa pola pembiayaan kredit modal kerja sesuai

Page 39: III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum 1. Nama BNI · Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus ... dan aturan bank, tanpa melihat jumlah dan jenis kredit

65

dengan yang dibutuhkan oleh UKM adalah dalam kondisi setuju dan

nyata. Hal ini dikarenakan sifat dan kegunaan dari kredit modal kerja

untuk membiayai proses produksi sampai dengan barang yang

dihasilkan oleh UKM siap dipasarkan, baik untuk pasar domestik

maupun untuk pasar ekspor. Selain itu, dalam penetapan

perhitungan besarnya bunga, bank konvensional lebih jelas dan

mudah dimengerti oleh UKM meskipun terkadang bunga yang

dikenakan cukup tinggi.

b. Penyaluran kredit modal kerja kepada debitur UKM

Dari jawaban responden diperoleh data pada Tabel 14,

selanjutnya dihitung berdasarkan rumus khi kuadrat dengan

frekuensi yang diharapkan (fh) = 75 dan frekuensi yang diobservasi

(fo) lebih dari 70%.

Tabel 14. Penyaluran pembiayaan kredit modal kerja kepada UKM

Jumlah Pilihan fh fo (fo – fh) (fo – fh) ² (fo – fh) ² fh

1 75 70 -5 -25 -0,332 75 82 7 49 0,653 75 85 10 100 1,334 75 84 9 81 1,085 75 90 15 225 36 75 80 5 25 0,337 75 88 13 169 2,258 75 65 -10 -100 -1,339 75 84 9 81 1,08

10 75 95 20 400 5,3311 75 90 15 225 312 75 91 16 256 3,4113 75 85 10 100 1,3314 75 85 10 100 1,3315 75 90 15 225 3

Total 1.911 25,48

Page 40: III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum 1. Nama BNI · Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus ... dan aturan bank, tanpa melihat jumlah dan jenis kredit

66

Dari perhitungan khi kuadrat seperti dutunjukan pada Tabel

14, didapatkan bahwa khi kuadrat hitung = 25,48. Pada tabel nilai-

nilai khi kuadrat (Sugiyono, 2002), ditunjukkan bahwa χ² = 25,48

pada db = 14, mempunyai presentase taraf nyata (p) antara p = 0,05

dan p = 0,01, artinya 0,05 > p > 0,01. Dengan demikian dapat

dinyatakan bahwa debitur UKM setuju bahwa penyaluran

pembiayaan modal kerja sangat berpengaruh dengan kemudahan

akses ke BNI adalah nyata. Hal ini dicerminkan dengan banyaknya

responden yang menjawab “setuju” pada saat ditanyakan mengenai

keberadaan atau lokasi kantor Cabang BNI yang jauh dari tempat

usaha ataupun tempat tinggal debitur UKM.

Bagi sebagian dari calon debitur, lebih memilih mengajukan

permohonannya ke bank lain atau ke lembaga keuangan lainnya,

ketimbang harus menuju kantor Cabang BNI. Namun secara umum,

masalah keberadaan kantor cabang BNI tidak menjadi halangan bagi

pengusaha UKM untuk mengajukan permohonan kredit modal kerja

ke BNI mengingat nama, fasilitas dan layanan perbankan di BNI

sangat lengkap untuk mendukung pengusaha UKM terutama yang

berorientasi ekspor.

c. Kendala dalam penyaluran kredit modal kerja

Dari jawaban responden diperoleh data pada tabel 15,

selanjutnya dihitung berdasarkan rumus khi kuadrat dengan

frekuensi yang diharapkan (fh) = 76 dan frekuensi yang diobservasi

(fo) lebih dari 60%.

Page 41: III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum 1. Nama BNI · Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus ... dan aturan bank, tanpa melihat jumlah dan jenis kredit

67

Tabel 15. Kendala dalam penyaluran pembiayaan kredit modal kerja kepada UKM

Jumlah Pilihan fh fo (fo – fh) (fo – fh) ² (fo – fh) ² fh

1 76 70 -6 -36 -0,472 76 88 12 144 1,93 76 90 14 196 2,64 76 84 8 64 0,845 76 90 14 196 2,576 76 85 9 81 1,067 76 88 12 144 1,898 76 60 -16 -256 -3,369 76 85 9 81 1,06

10 76 95 19 361 4,7511 76 95 19 361 4,7512 76 90 14 196 2,5713 76 95 19 361 4,7514 76 85 9 81 1,0615 76 90 14 196 2,57

Total 2.170 28,55

Dari perhitungan khi kuadrat seperti ditunjukan pada Tabel

15, didapatkan bahwa khi kuadrat hitung = 28,55. Pada tabel nilai-

nilai khi kuadrat (Sugiyono, 2002), ditunjukkan χ² = 28,55 pada db =

14, mempunyai presentase taraf nyata (p) antara p = 0,05 dan p =

0,01, artinya 0,05 > p > 0,01. Dengan demikian dapat dinyatakan

bahwa UKM setuju adanya kendala bagi BNI untuk menyalurkan

kredit modal kerjanya kepada debitur UKM adalah nyata.

Kendala yang timbul, diantaranya masalah legalitas

perusahaan UKM, sistem administrasi yang sangat sederhana di

perusahaan UKM, adanya penilaian yang negatif terhadap

pengusaha UKM, dan resiko kredit macet yang akan timbul

dikemudian hari serta besarnya jaminan yang ditetapkan oleh bank

yang memberatkan pengusaha UKM.

Page 42: III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum 1. Nama BNI · Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus ... dan aturan bank, tanpa melihat jumlah dan jenis kredit

68

6. Analisis SWOT

Faktor internal dan eksternal yang digunakan dalam analisis

SWOT dijabarkan sebagai berikut :

a. Strengths (Kekuatan)

1) Coorporate Image BNI

BNI sebagai bank BUMN yang berdiri sejak 1946 berfungsi

sebagai agent of development dan merupakan bank BUMN

pertama yang telah go public.

2) Jaringan Kantor BNI

BNI memiliki jaringan outlet (Kantor cabang, cabang pembantu

dan kantor kas) dan customer based yang luas yang tersebar di

seluruh Indonesia yang didukung oleh jaringan Automatic Teller

Mekhine (ATM) yang luas dan akses transaksi ke seluruh jaringan

outlet BNI dapat dilakukan secara on-line system. Dimana antara

Cabang-Cabang BNI saling terkoneksi dengan data base yang

tersentral di pusat, dan dapat bertransaksi secara real time, baik

untuk penarikan maupun penyetoran dana. BNI juga memiliki lima

cabang di luar negeri, yaitu Singapore, Hongkong, Tokyo, New

York dan London. Saat ini Cabang-Cabang di Luar Negeri juga

sudah terkoneksi dengan data base yang ada di pusat, maka

Cabang Luar negeri dapat melakukan transaksi kiriman uang ke

Cabang Dalam Negeri secara langsung tanpa harus melalui

perantara rekening bank koresponden di Luar Negeri.

Page 43: III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum 1. Nama BNI · Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus ... dan aturan bank, tanpa melihat jumlah dan jenis kredit

69

3) Dukungan Modal

BNI sebagai salah satu bank umum dengan dukungan pemerintah

sebagai pemegang saham mayoritas dapat dengan mudah

mengajukan permintaan penambahan modal.

b. Weaknesses (Kelemahan)

1) Mutu pelayanan BNI

Mutu pelayanan BNI yang banyak dikeluhkan nasabah seperti

pelayanan yang lambat, ATM sering rusak dan off-line.

2) Promosi produk-produk BNI sebagai salah satu unsur pemasaran

kurang gencar dilakukan.

3) Sistem administrasi kredit dan prosedur kredit yang ada masih

belum efisien dan pemrosesan aplikasi kredit telalu lama.

c. Opportunities (Peluang)

1) Penduduk Indonesia mayoritas berada dalam skala UKM.

2) Perkembangan menuju kebijakan otonomi daerah yang akan

memacu pertumbuhan dan pemerataan pengembangan sektor-

sektor riil di daerah.

3) Diterbitkannya berbagai kebijakan pemerintah untuk mendorong

pertumbuhan UKM sebagai pondasi yang kokoh terhadap

perekonomian Indonesia.

4) Pengusaha UKM relatif lebih tahan terhadap krisis dibanding

pengusaha di segmen lainnya, sehingga dari segi bisnis

pengusaha UKM lebih potensial.

d. Threats (Ancaman)

1) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang banyak tersebar di seluruh

pelosok daerah di Indonesia yang sifatnya sangat lokal.

Page 44: III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum 1. Nama BNI · Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus ... dan aturan bank, tanpa melihat jumlah dan jenis kredit

70

2) Bank Pembangunan daerah (BPD) yang membawa sentimen

kedaerahan.

3) Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan unit desanya yang menjadi

perintis berusaha di sektor UKM

4) Para Rentenir yang telah lama menjadi mitra pengusaha UKM.

Berdasarkan faktor-faktor internal BNI dibuat analisis total skor

faktor strategis internal (Tabel 16) dan faktor-faktor eksternal BNI dibuat

analisis total skor faktor strategis eksternal (Tabel 16).

Tabel 16. Faktor strategis internal dan eksternal BNI

1. Faktor Strategis Internal Bobot (a)

Rating (b)

Skor c = (a x b)

Strengths 1. Coorporate Image BNI 2. Jaringan Kantor BNI 3. Dukungan Modal Weaknesses 1. Mutu pelayanan BNI 2. Kurangnya promosi produk 3. Lamanya proses permohonan kredit

0,25 0,25 0,15

0,10 0,15 0,10

3 3 2

2 3 1

0,75 0,75 0,30

0,20 0,45 0,10

Jumlah (1)

1,00 2,55

2. Faktor Strategis Eksternal Bobot (a)

Rating (b)

Skor c = (a x b)

Opportunities 1. Pangsa pasar pembiayaan modal kerja 2. Kebijakan otonomi daerah 3. Kebijakan pemerintah terhadap UKM Threats 1. BPR sebagai bank pesaing 2. BPD sebagai bank pesaing 3. Adanya BRI unit desa

0,20 0,25 0,10

0,25 0,10 0,10

2 3 1

3 1 2

0,40 0,75 0,10

0,75 0,10 0,20

Jumlah (2)

1,00 2,30

Total (1 + 2)

2,00 4,85

Page 45: III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum 1. Nama BNI · Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus ... dan aturan bank, tanpa melihat jumlah dan jenis kredit

71

Dari analisis total skor faktor strategis internal dan total skor faktor

strategis eksternal pada Tabel 16 dengan nilai total skor IFAS = 2,55 dan

EFAS = 2,30 didapatkan matriks IE yang akan menentukan posisi BNI.

Nilai matriks IE menunjukkan bahwa BNI berada pada kondisi growth

atau stability (Tabel 17).

Tabel 17. Matriks IE BNI

Strategi pertumbuhan melalui integrasi horizontal dengan

memperluas jaringan BNI dengan cara membuka cabang di lokasi lain

dan meningkatkan jenis produk serta jasa dan layanan yang ditawarkan

kepada nasabah. Strategi stabilitas dapat ditempuh dengan tanpa

mengubah arah strategi yang telah ditetapkan oleh BNI.

Setelah mengetahui posisi BNI seperti pada Tabel 16 dan

mengetahui semua jenis informasi yang berpengaruh terhadap

kelangsungan perusahaan, selanjutnya adalah memanfaatkan semua

jenis infromasi tersebut dalam model kuantitatif perumusan strategi BNI

dengan menggunakan matriks SWOT seperti pada Tabel 18.

Growth

Stability

4,0 3,0 1,0

Tota

l sko

r fak

tor s

trate

gik

ekst

erna

l = 2

,30

Total skor faktor strategik internal = 2,55

3,0

2,0

1,0

2,0Kuat Rata-rata Lemah

Tinggi

Menengah

Rendah

Page 46: III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum 1. Nama BNI · Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus ... dan aturan bank, tanpa melihat jumlah dan jenis kredit

72

Tabel 18. Matriks SWOT BNI

Faktor Internal Faktor Eksternal

Strength (S) S1 Coorporate Image BNIS2 Jaringan Kantor BNI S3 Dukungan Modal

Weaknesses (W) W1 Mutu Pelayanan BNI W2 Kurangnya Promosi

Produk Pinjaman W3 Lamanya Proses

Aplikasi Opportunities (O) O1 Pangsa Pasar

Pembiayaan Modal Kerja

O2 Kebijakan Otonomi daerah

O3 Kebijakan Pemerintah terhadap UKM

Strategi S – O • Membuka lebih banyak

SKC di Jawa dan Luar Jawa untuk meningkatkan pangsa pasar pinjaman

(S1, S2; O1, O3) • Menjalin kerjasama

dengan Pemda setempat

(S1, S2; O3)

Strategi W – O • Meningkatkan mutu

pelayanan dan memperbaiki jaringan ATM dan teknologi (W1, W2; O1)

• Meningkatkan upaya

promosi produk dan layanan BNI (W2, W3; O1)

• Mempersingkat waktu

proses tanpa mengesampingkan aspek prudence and complience (W2, W3; O1, O3)

Threats (T) T1 BPR pesaing T2 BPD pesaing T3 BRI unit desa

Strategi S – T • Coorporate image BNI

sebagai Institusional positioning (S1; T1, T2)

• Meningkatkan

keterampilan staff cabang/SKC melalui pelatihan

(S2, S3; T1, T2) • Mempermudah

prosedur dan proses penyaluran kredit

(S2, S3; T1, T3)

Strategi W – T • Menjalin kemitraan

dengan bank BPR pesaing (W2, W3; T1)

• Menjalin kemitraan

dengan bank BPD pesaing (W1, W3; T1, T2, T3)

• Meningkatkan program

pemasaran produk ke konsumen (W1, W3; T1, T2, T3)

Keterangan : (Si ; Oi) atau (Wi ; Oi) atau (Si ; Ti) atau (Wi ; Ti) menunjukkan kombinasi lingkungan eksternal dengan internal dalam menghasilkan pilihan strategi

i = 1,2, ………. N

Page 47: III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum 1. Nama BNI · Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus ... dan aturan bank, tanpa melihat jumlah dan jenis kredit

73

7. Implementasi Strategi

Berdasarkan beberapa alternatif strategi yang ditetapkan seperti

terlihat dalam matriks SWOT (Tabel 17), maka dipilih beberapa strategi

yang dapat diterapkan oleh BNI sesuai dengan posisi BNI di industri

perbankan dalam mendukung strategi pertumbuhan.

Strategi pertumbuhan dapat dilakukan dengan mengembangkan

strategi yang mempengaruhi produk (product), harga (price), tempat

(place) dan promosi (promotion) dengan tetap mengandalkan kekuatan

dan peluang yang ada serta mengatasi segala kelemahan dan ancaman.

a. Produk (Product)

Produk yang dimiliki oleh BNI terdiri dari produk dana,

pembiayaan dan jasa perbankan. Produk dana terdiri dari giro,

tabungan dan deposito. Produk pembiayaan terdiri dari Kredit Modal

Kerja, Kredit Investasi dan Kredit Konsumtif. Produk jasa keuangan

terdiri dari kiriman uang, inkaso dan garansi bank. Pada saat ini

produk-produk yang tawarkan BNI dalam mata uang Rupiah dan

Valuta Asing (multy currency).

Teknologi Informasi memegang peranan sangat penting,

karena keunggulan produk perbankan yang dipromosikan tidak

berarti tanpa dukungan teknologi informasi. Oleh karena itu, dengan

dukungan teknologi BNI terkini, yaitu ICONS diharapkan produk-

produk BNI dapat dikembangkan lagi baik dari sisi jenis produk atau

mata uang, sehingga lebih memudahkan nasabah dalam melakukan

transaksi perbankan.

Page 48: III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum 1. Nama BNI · Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus ... dan aturan bank, tanpa melihat jumlah dan jenis kredit

74

b. Harga (Price)

Harga pada produk dan jasa perbankan merupakan biaya

yang dikenakan kepada nasabah. Biaya-biaya produk yang lazim

dikenakan terhadap nasabah terdiri dari biaya administrasi rekening,

biaya ATM, biaya saldo minimum. Selain harga yang dibebankan

melalui produk perbankan, ada jenis harga lain yang dibayar nasabah

dalam melakukan suatu transaksi jasa perbankan, seperti biaya

kiriman uang dan biaya inkaso.

Harga tidak berpengaruh secara langsung kepada nasabah,

tetapi apabila nasabah sering melakukan transaksi dengan

perbankan secara rutin, besarnya harga akan menjadi faktor

pertimbangan dalam memlilih suatu bank.

Dalam upaya memenangkan persaingan dan memperbesar

pangsa pasar BNI, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan

dalam menentukan biaya-biaya yang akan dikenakan kepada

nasabah, yaitu :

1) Nilai produk dan layanan bagi nasabah

Penetapan biaya akan memberikan beban bagi nasabah dan

akan menjadi pertimbangan nasabah dalam memilih bank. Harga

yang ditetapkan harus kompetitif terhadap bank pesaing dan

dihubungkan dengan tingkat mutu produk dan layanan yang

diperoleh nasabah.

2) Biaya pengembangan produk dan layanan

BNI dalam usaha terus mengembangkan produk dan layanan

yang sesuai dengan kebutuhan nasabah akan memberikan

atribut-atribut yang merupakan nilai tambah bagi produk dan

Page 49: III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum 1. Nama BNI · Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus ... dan aturan bank, tanpa melihat jumlah dan jenis kredit

75

layanan. Pemberian atribut pada produk dan layanan tersebut

berdampak kepada biaya yang akan dikenakan kepada nasabah

yang menggunakan produk dan layanan BNI.

c. Tempat (Place)

Tempat merupakan saluran distribusi untuk menjangkau

nasabah yang akan menggunakan produk dan layanan BNI. Tempat

dapat berupa penempatan kantor cabang, capem dan ATM. Dengan

menempatkan cabang dan capem serta ATM BNI ditempat yang

strategis dan potensial serta didukung dengan penggunaan teknologi

ICONS akan memberikan kemudahan bagi nasabah BNI dalam

melakukan transaksi perbankan.

d. Promosi (Promotion)

Promosi merupakan salah satu aktifitas pemasaran yang

berfungsi sebagai sarana komunikasi antara perusahaan dan

konsumen. BNI sebagai penyedia jasa layanan perbankan memiliki

produk-produk yang sejenis dengan bank lain. Promosi yang

dilakukan BNI kepada segmen pasar yang dituju harus dapat

memberikan suatu gambaran yang jelas yang dapat membedakan

produk dan layanan BNI dengan bank lainnya.

Ada beberapa cara promosi produk dan layanan yang dapat

dilakukan oleh BNI, yaitu :

1) Iklan (Advertising)

BNI dapat melakukan iklan berdasarkan pada institusi

perbankan atau iklan produk. Dengan nama BNI yang sudah

dikenal oleh masyarakat, iklan berdasarkan institusi perbankan

akan lebih mudah dalam membentuk gambaran tentang BNI yang

Page 50: III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum 1. Nama BNI · Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus ... dan aturan bank, tanpa melihat jumlah dan jenis kredit

76

merupakan bagian dari institusi BNI. Iklan berdasarkan produk

menekankan pada keunggulan produk BNI yang tidak dimiliki oleh

bank lain.

Pemasangan iklan dapat dilakukan diberbagai media

cetak dan elektronik dengan memperkenalkan institusi perbankan

atau nama produk.

2) Personal Selling

Personal selling adalah memberikan informasi secara rinci

kepada calon nasabah potensial dengan cara melakukan

persentasi. Personal selling ini akan lebih mudah apabila calon

nasabah telah terpengaruh atau terbentuk opininya oleh iklan.

Personal selling dapat dilakukan oleh BNI kepada pengusaha.

3) Publisitas

Promosi dengan publisitas dapat dilakukan BNI dengan

menjadi sponsor pada acara-acara, seperti seminar mengenai

ekonomi global dan acara-acara lainnya , sehingga persepsi yang

terbentuk dibenak masyarakat adalah positif.