Kelahiran pancasila
-
Upload
fathur-rohman -
Category
News & Politics
-
view
18.662 -
download
4
Transcript of Kelahiran pancasila
KELAHIRAN PANCASILA
Adinda Ni’mah (Psi) 208000012 Rian Pri (Psi) 208000015 Edi Kurniawan (TI) 208000026 Ayu Anggarini .K. (Psi) 208000111 Benedicta S. Karina (Psi) 208000120 Finda Difitrianita (Psi) 208000161 Ayub Wahyudi (IK) 209000012 Reni Oktari (IK) 209000051 Shintia Pramita Dewi (HI) 209000060 Siti Octrina Malikah (HI) 209000061 Syarifuji (IK) 209000064
Unsur Pancasila Menurut Bahasa Sansekerta
“Pancasila” memiliki dua macam arti secara leksikal, yaitu:› “panca” artinya “lima”› “syila” vokal i pendek artinya “batu sendi”,
“alas”, atau “dasar”› “syiila” vokal i panjang artinya “peraturan
tingkah laku yang baik, yang penting, atau yang senonoh.”
secara etimologis kata “Pancasila” yang dimaksudkan adalah istilah “Panca Syila” dengan vokal i pendek yang memiliki makna leksikal “berbatu sendi lima” atau yang secara harfiah “dasar yang memiliki lima unsur”. Adapun istilah “Panca Syiila” dengan huruf i Dewanagari i bermakna 5 aturan tingkah laku yang penting
Lima Sila Berdasarkan Buku Negarakertagama dan Sutasoma Pancasyiila yang berisi lima larangan atau
pantangan itu menurut isi lengkapnya adalah sebagai berikut :› Panatipada veramani sikhapadam samadiyani › Dinna dana veramani sikhapadam samadiyani › Kameshu micchacara veramani shikapadam
samadiyani › Musawada veramani sikapadam samadiyani› Sura meraya masjja pamada tikana veramani
- Dalam Kitab Sutasoma terdapat semboyan BhinnekaTunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrua yang mengandung arti meskipun agama itu kelihatannya berbeda bentuk atau sifatnya namun pada hakikatnya satu juga, yang kemudian menjadi motto lambang Negara kita, yaitu Bhinneka Tunggal Ika.
Perkataan Pancasila dapat ditemukan dalam keropak Negarakertagama yang berupa syair pujian dalam pujangga istana bernama Empu Prapanca yang selesai ditulis pada tahun 1365, di mana dapat kita temui dalam sarga 53 bait ke-2 yang berbunyi:
Yatnaggegwani pancasyiila kertasangskarbhisekaka krama
artinya “Raja menjalankan dengan setia kelima pantangan begitu pula upacara-upacara ibadat dan penobatan-penobatan”.
Dalam buku Sutasoma ini istilah pancasila disamping mempunyai arti berbatu sendi yang lima (dalam bahasa Sansekerta) juga mempunyai arti pelaksanaan kesusilaan yang lima, pancasila krama, yaitu:1. Mateni2. Maling 3. Madon4. Mabok5. Main
Setelah Majapahit runtuh dan agama Islam mulai tersebar ke seluruh Indonesia maka sisa-sisa pengaruh ajaran moral Budha (Pancasila) masih juga dikenal di dalam masyarakat Jawa. Yang disebut dengan “lima larangan” atau “lima pantangan”
Semua huruf dari ajaran moral tersebut diawali dengan huruf “M” atau dalam bahasa Jawa disebut “Ma”, oleh karena itu lima prinsip moral tersebut “Ma Lima” atau “M 5” yaitu lima larangan
Perkembangan Unsur-Unsur Pembentuk Nilai-Nilai Pancasila
KETUHANAN YANG MAHA ESA
1.Konsep Tuhan2.Munculnya Agama
Hindu dan Budha3.Masuknya Islam
KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
1. Rasa kemanusian yang telah ada sejak awal kebudayaan
2. Pengaruh kebudayaan Hindu dan Budha : perkawinan antar ras dan kebebasan untuk berkarya
3. Tenggang rasa antar umat beragama
PERSATUAN INDONESIA
1. Suku – Kekeluargaan – Sistem Kerajaan
2. Muncul rasa persatuan3. Terbentuk kelompok-
kelompok persatuan pemuda pada zaman kebangkitan nasional
KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEHHIKMAH KEBIJAKSANAAN
DALAM PERMUSYAWARATANPERWAKILAN
1. Musyawarah sebagai pengambilan Keputusan.
2. Pengaruh Hindu dan Budha ,dalam hal kerajaan dan sistem kasta, musyawarah untuk mengetahui
kepentingan rakyat.
KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
1. Keadilan = kesejahteraan bersama antar suku
2. Kesejahteraan diatur dalam Islam, Ukhuwah Islamiyah
3. munculnya feodalisme,kekuatan absolut seorang raja mengganggu keadilan sosial
4. Timbul kesadaran bersama untuk keadilan sosial
PROSES PERUMUSAN PANCASILA
• tahun 1944, Angkatan Laut Amerika Serikat dipimpin Laksamana Nimitz berhasil menduduki posisi penting di Kepulauan Mariana seperti Saipan, Tidian dan Guan
• Angkatan Darat Amerika Serikat yang dipimpin oleh Jendral Douglas Mac Arthur berhasil mencapai pantai Irian dan membangun markasnya di Holandia (Jayapura).
• Angkatan Laut Sekutu yang berpusat di Biak dan Morotai berhasil menghujani bom pada pusat pertahanan militer Jepang di Maluku, Sulawesi, Surabaya dan Semarang.
• Angkatan Laut Sekutu yang berpusat di Biak dan Morotai berhasil menghujani bom pada pusat pertahanan militer Jepang di Maluku, Sulawesi, Surabaya dan Semarang.
• Pada tanggal 18 Juli 1944, Perdana Menteri Hideki Tojo terpaksa mengundurkan diri dan diganti oleh Perdana Menteri Koiso Kuniaki. Dalam rangka menarik simpati bangsa Indonesia agar lebih meningkatkan bantuannya baik moril maupun materiil, maka dalam sidang istimewa ke-85 Parlemen Jepang (Teikoku Ginkai) pada tanggal 7 September 1944 (ada yang menyebutkan 19 September 1944), Perdana Menteri Koiso mengumumkan bahwa Negara-negara yang ada di bawah kekuasaan Jepang diperkenankan merdeka “kelak di kemudian hari
• 1 Maret 1945 pemerintah pendudukan Jepang di Jawa yang dipimpin oleh Panglima tentara ke-16 Letnan Jenderal Kumakici Harada mengumumkan pembentukan Dokuritsu Junbi Cosakai atau Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Tujuan pembentukan badan tersebut adalah menyelidiki dan mengumpulkan bahan-bahan penting tentang ekonomi, politik dan tata pemerintahan sebagai persiapan untuk kemerdekaan Indonesia.
• Pada waktu itu susunan BPUPKI adalah sebagai berikut :• Ketua (kaicoo) : Dr. K.R.T Radjiman Wediodiningrat• Ketua Muda : Hibangse Yosio (Orang Jepang) • Fuku Kaicoo Tokubetsu Iin• Ketua Muda : R.P. Soeroso ( Merangkap Kepala) • Zimokyoku Kucoo
Sidang BPUPKI Pertama
• Sedang BPUPKI pertama dilaksanakan selama empat hari di gedung Chuo Sangi In di Jalan Pejambon 6 Jakarta yang kini dikenal dengan sebutan Gedung Pancasila. Pada zaman Belanda, gedung tersebut merupakan gedung Volksraad, lembaga DPR bentukan Belanda.
• Sidang dibuka pada tanggal 28 Mei 1945 dan pembahasan dimulai keesokan harinya 29 Mei 1945 dengan tema dasar negara. Pada rapat pertama ini terdapat 3 orang yang mengajukan pendapatnya tentang dasar negara.
Rumusan asas & Dasar Negara Indonesia Merdeka Menurut Muhammad Yamin (29 Mei 1945)
BPUPKI dilantik 28 Mei 1945 oleh GUNSEIKAN (kepala pemerintahan Bala Tentara Jepang di Jawa)
Dilakukan pula upacara pengibaran bendera Hinomaru, disusul pengibaran bendera Merah Putih
Setelah dilantik, BPUPKI sidang → 2x
Sidang pertama » 29 Mei 1945 – 1 Juni 1945 » Merumuskan dasar falsafah negara
Indonesia Merdeka
» Ada 3 tokoh yang mengajukan gagasan : Muh.Yamin, Supomo & Soekarno
Sidang kedua » 10 Juli 1945 – 17 Juli 1945 » Ketua sidang mengumumkan ada
penambahan 6 orang anggota » Membahas bentuk negara Indonesia,
(republik atau kerajaan)
Di sidang pertama (29 Mei 1945) Mr.Muhammad Yamin, pertama kali berbicara dan mengajukan usul ttg asas dan dasar Negara Indonesia Merdeka
Isinya :» Peri kebangsaan» Peri kemanusiaan» Peri keTuhanan» Peri kerakyatan» Kesejahteraan rakyat
5 asas dan dasar negara RI menurut Supomo (31 Mei 1945) :» Persatuan» Kekeluargaan» Keseimbangan lahir dan batin» Musyawarah» Keadilan rakyat
5 asas sebagai dasar negara menurut Soekarno (1 Juni 1945 dan diberi nama Pancasila) :» Kebangsaan Indonesia atau Nasionalisme» Perikemanusiaan atau Internasionalisme» Mufakat atau Demokrasi» Kesejahteraan Sosial» Ketuhanan Yang Maha Esa
Soekarno mengucapkan pidato tentang Pancasila saat sidang terakhir BPUPKI (1 Juni 1945) → dikenal sebagai hari Kelahiran Pancasila
RUMUSAN PANCASILA : SOEPOMO
5 ASASDAN
NEGARA INTEGRALISTIK
RUMUSAN 5 ASAS SOEPOMO (31 Mei 1945)
1. Persatuan2. Keseimbangan Lahir dan Bathin 3. Musyawarah4. Keadilan Rakyat5. Kekeluargaan
NEGARA INTEGRALISTIK
HUBUNGAN BATIN
SISTEM BAKU
KOMPARASI DENGAN NEGARA-NEGARA TIMUR
RUMUSAN SOEKARNO
-Pada tanggal 1 Juni 1945, Soekarno berpidato di hadapan sidang BPUPKI dan menyampaikan rumusannya mengenai dasar negara yang akan digunakan Indonesia setelah merdeka kelak.-Pidato Soekarno dimulai dari penjabaran mengenai arti merdeka sesungguhnya yaitu bahwa sebuah negara yang merdeka adalah ketika ada rakyatnya, ada buminya, dan ada pemerintahannya.-Soekarno memberikan tiga konsep dasar negara yaitu pancasila, trisila, dan ekasila.-Soekarno memilih kata sila bukan dharma. Karena Dharma berarti berkewajiban sedangkan yang dibutuhkan adalah pemikiran dasar.
Pancasila1.Nasionalisme dan Kebangsaan IndonesiaDasar pemikiran ialah satu negara untuk semua agama, maka dasar yang baik digunakan sebagai dasar negara yang pertama adalah dasar kebangsaan yaitu suatu negara kebangsaan Indonesia.
2. Internasionalisme atau PerikemanusiaanInternasionalisme tidak dapat hidup subur jika bukan di bumi nasionalisme dan begitu pula sebaliknya nasionalisme yang tidak bisa tumbuh subur jika tidak di bumi internasionalisme. Maka tetap dibutuhkan persatuan dunia dan persaudaraan dunia.
3. Mufakat dan DemokrasiSegala perbedaan, terutama agama, dan apa-apa yang belum memuaskan dapat diperbincangkan secara musyawarah di Badan Perwakilan Rakyat.
4. Kesejahteraan SosialPrinsipnya adalah tidak ada kemiskinan di dalam Indonesia merdeka
5. Ketuhanan yang BerkebudayaanSegenap rakyat hendaknya bertuhan secara berkebudayaan, yakni dengan tiada “egoisme-agama” di mana setiap orang mempunyai Tuhannya sendiri.
Trisila1. Socio-nationalisme2. Socio-democratie3. Ketuhanan
EkasilaDasar negara yang terdiri dari satu konsep saja yaitu “Gotong-royong”. Gotong-royong menggambarkan satu usaha, satu amal, satu pekerjaan, yang dinamakan satu karyo atau satu gawe.
Masa Reses
2 Juni – 9 Juli 1945
Masa Reses
Dibentuk Panitia KecilIr. Soekarno, Ki Bagus Hadikusumo, K.H. Wachid
Hasjim, M. Yamin, M. Sutardjo Kartohadikusumo, A.A. Maramis, R. Otto Iskandar Dinata, M. Hatta
Tugas :› Menerima usulan-usulan yang masuk› Memeriksa Usulan-usulan› Melaporkan usulan-usulan pada sidang pleno
Masa Reses
Dihadiri 38 anggota BPUPKI Dibentuk Panitia Kecil Penyelidik Usul-
Usul/Perumus Dasar Negara (Panitia Sembilan)
Anggota Panitia Sembilan :› Ir. Soekarno, M. Hatta, Achmad Soebardjo, H.
Agus Salim, K.H. Wachid Hasjim, M. Yamin, Abd. Kohar Muzakir, A.A. Maramis, Abikoesno Tjokrosoejoso.
Menghasilkan Piagam Jakarta
Rapat Tanggal 22 Juni 1945
Sidang Bpupki II10 – 17 Juli 1945
Sidang BPUPKI II
Membentuk Panitia Kecil : Panitia Perancang UUD
Ir. Soekarno. Panitia Ekonomi dan
Keuangan Drs. Moh. Hatta.
Panitia Pembelaan Tanah Air Abikusno.
Sidang BPUPKI II
Keputusan penting yang dihasilkan :
Bentuk Negara Republik. Wilayah Negara Wilayah
Hindia Belanda, Malaya, Borneo Utara, Papua, Timor Portugis.
Menyetujui piagam Jakarta sebagai pembukaan UUD.
Batang tubuh UUD
PROKLAMASI DAN MASA SIDANG PPKI
Kejadian Sebelum Sidang Pertama PPKI Tanggal 18 Agustus 1945
Sidang PPKI dan Keputusan-Keputusannya
Kejadian Sebelum Sidang Pertama PPKI Tanggal 18 Agustus 1945
• Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
• Kejadian Pada Sore Hari Pasca Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia
• Rapat Pendahuluan Moh. Hatta dan 4
Tokoh Lainnya Sebelum Sidang Pertama
PPKI 18 Agustus 1945
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
• Proklamasi kemerdekaan
Indonesia dicetuskan oleh
Ir. Soekarno yang
didampingi oleh Drs. Moh.
Hatta pada pukul 10.00
WIB tanggal 17 Agustus
1945.
Kejadian Pada Sore Hari Pasca Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
PROKLAMASI
KEMERDEKAAN
INDONESIA
PENJELASAN YANG
DIUNGKAPKAN OLEH SEORANG
OPSIR UTUSAN KAIGUN
(ANGKATAN LAUT)
PANGGILAN YANG
DITERIMA
Drs.MOH.HATTA
Rapat Pendahuluan Moh. Hatta dan 4 Tokoh Lainnya Sebelum Sidang Pertama PPKI 18 Agustus 1945
INTI DARI PENJELASAN
YANG DIUNGKAPKAN OLEH
SEORANG OPSIR UTUSAN
KAIGUN (ANGKATAN LAUT)
RAPAT PENDAHULUAN YANG
DILAKUKAN OLEH
Drs.MOH.HATTA DENGAN 4
TOKOH LAINNYA
KEPUTUSAN
PERUBAHAN SILA 1
PANCASILA
Sidang I PPKI (18 Agustus 1945)
Menghasilkan keputusan-keputusan penting, yaitu:1. Pengesahan UUD yang terdiri dari pembukaan
dan Batang Tubuh (pasal-pasal) setelah melalui penyempurnaan-penyempurnaan, khususnya rumusan Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia yang termuat dalam pembukaan UUD yang disahkan/ditetapkan pada waktu itu sebagai berikut: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan Yang dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Cont..
1. Memilih presiden dan wakil presiden yang pertama atas usul Oto Iskandardinata, salah seorang anggota PPKI, maka Ir Sukarno dan Drs Moh, Hatta secara aklamasi sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.
2. Menetapkan berdirinya Komite Nasional sebagai Badan Musyawarat darurat
Akhirnya UUD Negara Republik Indonesia yang
disebut UUD 1945 yang di dalamnya terdapat
Pancasila yang disahkan oleh PPKI tanaggal 18
Agustus 1945 terdiri dari:1. Pembukaan: 4 alinea2. Batang tubuh: 16 Bab, 37 pasal yang
dilengkapi dengan IV pasal aturan peralihan dan 2 ayat aturan tambahan
3. Penjelasan
Sidang II PPKI(19 Agustus 1945)
1. Pembagian departemen-departemen atau kementrian-kementrian pemerintahan yang berjumlah 12 departemen. Susunan dan pembagiannya sebagai berikut:› Departemen Dalam Negeri› Departemen Luar Negeri› Departemen Kehakiman› Departemen Keuangan› Departemen Kemakmuran› Departemen Kesehatan› Departemen Pengajaran Pendidikan dan Kebudayaan› Departemen Sosial› Departemen Pertahanan› Departemen Penerangan› Departemen Perhubungan› Departemen Pekerjaan Umum
Cont..
2. Keputusan kedua yang diambil ialah tentang pembagian wilayah Indonesia
dalam 8 propinsi, yaitu:Propinsi SumateraPropinsi Jawa Barat
Propinsi Jawa TengahPropinsi Jawa TimurPropinsi KalimantanPropinsi SulawesiPropinsi Maluku
Propinsi Sunda Kecil
Sidang III PPKI(22 Agustus 1945)
Membicarakan pembentukan Komite Nasional, Partai Nasional Indonesia, dan Badan Keamanan Rakyat.
Pasal IV aturan peralihan, keanggotaan Komite Nasional adalah PPKI, sebagai intinya dan ditambah dengan pimpinan rakyat dari semua golongan, aliran, dan lapisan masyarakat, seperti pamong praja, alim ulama, kaum cendekiawan, wartawan, dan golongan lain di dalam masyarakat.
Sidang III selesai, PPKI bubar para anggotanya anggota inti dari Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) ≥ 150 orang.
Para anggota itu dilantik oleh Presiden Sukarno (Rabu, tanggal 29 Agustus 1945) di gedung Kebudayaan (Gedung Komidi di Pasar Baru)