III. GAMBARAN UMUM LOKASI A. Biofisik 1. Letak dan...

23
III. GAMBARAN UMUM LOKASI A. Biofisik 1. Letak dan Luas Berdasarkan administrasi pemerintahan, wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Madapangga Rompu masuk kedalam empat kecamatan di Kabupaten Bima, yakni Kecamatan Madapangga, Kecamatan Monta, Kecamatan Parado, dan Kecamatan Woha, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Secara geografis (KPHP) Madapangga Rompu terletak antara 118° 28' 31" BT - 118° 41' 30" BT dan 8° 29' 15" LS - 8° 53' 17" LS. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.337/MENHUT-VII/2009 tanggal 15 Juni 2009 tentang Penetapan Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Provinsi Nusa Tenggara Barat, luas KPHP Madapangga Rompu adalah ± 49.722 hektar dengan rincian sebagai berikut : a. Hutan Lindung (HL) = ± 23.645 hektar; b. Hutan Produksi (HP) = ± 11.218 hektar; dan c. Hutan Produksi Terbatas (HPT) = ± 14.859 hektar. Gambaran kawasan hutan KPHP Madapangga Rompu dan persentase perbandingan luas hutan lindung dan hutan produksi di wilayah KPHP Madapangga Rompu disajikan pada Gambar 1 dan Gambar 2. Gambar 1. Kawasan Hutan KPHP Madapangga Rompu

Transcript of III. GAMBARAN UMUM LOKASI A. Biofisik 1. Letak dan...

Page 1: III. GAMBARAN UMUM LOKASI A. Biofisik 1. Letak dan Luasbpkh8.menlhk.go.id/pdf/kph_2015/sosbud_mada_pdf/bab3... · 2016. 9. 1. · 1. Letak dan Luas Berdasarkan administrasi pemerintahan,

9

III. GAMBARAN UMUM LOKASI

A. Biofisik

1. Letak dan Luas

Berdasarkan administrasi pemerintahan, wilayah Kesatuan

Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Madapangga Rompu masuk kedalam

empat kecamatan di Kabupaten Bima, yakni Kecamatan Madapangga,

Kecamatan Monta, Kecamatan Parado, dan Kecamatan Woha, Provinsi

Nusa Tenggara Barat. Secara geografis (KPHP) Madapangga Rompu

terletak antara 118° 28' 31" BT - 118° 41' 30" BT dan

8° 29' 15" LS - 8° 53' 17" LS.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor

SK.337/MENHUT-VII/2009 tanggal 15 Juni 2009 tentang Penetapan

Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) dan Kesatuan

Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Provinsi Nusa Tenggara Barat, luas

KPHP Madapangga Rompu adalah ± 49.722 hektar dengan rincian sebagai

berikut :

a. Hutan Lindung (HL)

= ± 23.645 hektar;

b. Hutan Produksi (HP)

= ± 11.218 hektar; dan

c. Hutan Produksi Terbatas

(HPT)

= ± 14.859 hektar.

Gambaran kawasan hutan KPHP

Madapangga Rompu dan

persentase perbandingan luas

hutan lindung dan hutan

produksi di wilayah KPHP

Madapangga Rompu disajikan

pada Gambar 1 dan Gambar 2.

Gambar 1. Kawasan Hutan KPHP Madapangga Rompu

Page 2: III. GAMBARAN UMUM LOKASI A. Biofisik 1. Letak dan Luasbpkh8.menlhk.go.id/pdf/kph_2015/sosbud_mada_pdf/bab3... · 2016. 9. 1. · 1. Letak dan Luas Berdasarkan administrasi pemerintahan,

10

41,41%

26,67%

31,92%

HL

HP

HPT

Gambar 2. Persentase Perbandingan Luas Hutan Lindung dan

Hutan Produksi di Wilayah KPHP Madapangga Rompu

2. Topografi

Berdasarkan peta topografi dari citra SRTM (Shuttle Radar

Topography Mission), wilayah KPHP Madapangga Rompu Kabupaten Bima,

Provinsi NTB terletak pada ketinggian 0 mdpl sampai dengan 1143 mdpl

dengan kemiringan hamparan relatif dari utara ke selatan. Wilayah KPHP

Madapangga Rompu memiliki kemiringan yang bervariasi mulai dari kelas

kemiringan lereng antara 0-8 persen sampai kelas kemiringan lereng lebih

dari 45 persen. Mayoritas wilayah KPHP Madapangga Rompu memiliki

kemiringan 25-45 % (curam). Kemiringan lereng datar (0-8 %) dan landai

(0-15 %) berada di daerah Kecamatan Parado dan Kecamatan

Madapangga. Peta kelas topografi dan peta kelas lereng di wilayah KPHP

Madapangga Rompu disajikan sebagaimana Gambar 3 dan Gambar 4.

Page 3: III. GAMBARAN UMUM LOKASI A. Biofisik 1. Letak dan Luasbpkh8.menlhk.go.id/pdf/kph_2015/sosbud_mada_pdf/bab3... · 2016. 9. 1. · 1. Letak dan Luas Berdasarkan administrasi pemerintahan,

11

3. Geologi dan Tanah

Berdasarkan peta geologi yang dikeluarkan oleh Pusat Penelitian

dan Pengembangan Geologi Tahun 1975, formasi geologi di wilayah KPHP

Madapangga Rompu didominasi batuan Andesit dan Basalt (± 80 %).

Batuan Andesit dan Basalt merupakan batuan beku, yaitu batuan yang

terbentuk dari satu atau beberapa mineral dan terbentuk akibat pembekuan

dari magma. Batuan Andesit memiliki komposisi kimia terdiri dari unsur-

unsur silikat, alumunium, besi, kalsium, magnesium, natrium, kalium,

titanium, mangan, fosfor, dan air. Gambaran formasi geologi di wilayah

KPHP Madapangga Rompu disajikan pada Gambar 5.

Jenis tanah yang mendominasi Wilayah KPHP Madapangga Rompu

berdasarkan Peta Tanah Tinjau Indonesia (1965) yang dikeluarkan oleh

Lembaga Penelitian Tanah Bogor adalah Komplek Litosol Mediteran Coklat

Kemerahan dan Mediteran Coklat. Jenis tanah tersebut tersebar ± 94 % di

seluruh Wilayah KPHP Madapangga Rompu.

Gambar 3. Peta Kelas Topografi di Wilayah KPHP Madapangga Rompu

Gambar 4. Peta Kelas Lereng di Wilayah KPHP Madapangga Rompu

Page 4: III. GAMBARAN UMUM LOKASI A. Biofisik 1. Letak dan Luasbpkh8.menlhk.go.id/pdf/kph_2015/sosbud_mada_pdf/bab3... · 2016. 9. 1. · 1. Letak dan Luas Berdasarkan administrasi pemerintahan,

12

Tanah litosol adalah tanah hasil pelapukan batuan beku dan

sedimen yang masih baru terbentuk sehingga butirannya besar dengan

lapisan tanah yang tidak begitu tebal. Ciri tanah litosol adalah tanahnya

miskin unsur hara, dan mineralnya masih terikat pada butiran yang besar.

Jenis tanah mediteran adalah tanah yang terbentuk dari pelapukan batuan

kapur dan bersifat tidak subur. Jenis tanah ini berasal dari batuan kapur

keras (limestone), yang pada umumnya terdapat di daerah beriklim

subhumid, topografi karst, dan lereng vulkan dengan ketinggian dibawah

400 m, tanah ini berwarna cokelat, merah. Tanah mediteran yang berbahan

induk batu kapur mempunyai nilai pH yang lebih tinggi dibanding dari yang

berbahan induk batu pasir. PH tanah dapat dipengaruhi oleh beberapa

faktor, yaitu bahan induk tanah, pengendapan, vegetasi alami,

pertumbuhan tanaman, kedalaman tanah, dan pupuk nitrogen. Gambaran

secara umum sebaran jenis tanah di wilayah KPHP Madapangga disajikan

sebagaimana Gambar 6.

Gambar 5. Formasi Geologi KPHP Madapangga Rompu

Gambar 6. Jenis Tanah di Wilayah KPHP Madapangga Rompu

Page 5: III. GAMBARAN UMUM LOKASI A. Biofisik 1. Letak dan Luasbpkh8.menlhk.go.id/pdf/kph_2015/sosbud_mada_pdf/bab3... · 2016. 9. 1. · 1. Letak dan Luas Berdasarkan administrasi pemerintahan,

13

4. Daerah Aliran Sungai

Berdasarkan Peta Pembagian DAS yang dibuat oleh Balai

Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Dodokan Moyosari, wilayah

KPHP Madapangga Rompu dibagi menjadi 10 (sepuluh) Daerah Aliran

Sungai (DAS), yaitu :

1. Daerah Aliran Sungai (DAS) Lere;

2. Daerah Aliran Sungai (DAS) Nontodue;

3. Daerah Aliran Sungai (DAS) Pelaparado;

4. Daerah Aliran Sungai (DAS) Sama;

5. Daerah Aliran Sungai (DAS) Sampasori;

6. Daerah Aliran Sungai (DAS) Sori Madajampi;

7. Daerah Aliran Sungai (DAS) Sori Ndano;

8. Daerah Aliran Sungai (DAS) Tenawu;

9. Daerah Aliran Sungai (DAS) Tolokuta; dan

10. Daerah Aliran Sungai (DAS) Nggupadapa.

Adapun gambaran pembagian Daerah Aliran Sungai KPHP Madapangga

Rompu disajikan pada Gambar 7.

Gambar 7. Peta Pembagian DAS Wilayah KPHP Madapangga Rompu

Page 6: III. GAMBARAN UMUM LOKASI A. Biofisik 1. Letak dan Luasbpkh8.menlhk.go.id/pdf/kph_2015/sosbud_mada_pdf/bab3... · 2016. 9. 1. · 1. Letak dan Luas Berdasarkan administrasi pemerintahan,

14

5. Iklim dan Curah Hujan

Dilihat dari letak astronomisnya, wilayah KPHP Madapangga Rompu

termasuk kedalam iklim tropis. Iklim ini memliki ciri temperatur yang

berkisar antara 20º-23º C dan cenderung memiliki curah hujan yang lebih

banyak dibanding dengan iklim lain. Faktor curah hujan tersebut juga dapat

dipengaruhi oleh adanya pegunungan. Daerah pegunungan menerima

curah lebih banyak dibandingkan daerah dataran rendah. Hal tersebut

dikarenakan suhu di atas gunung lebih rendah daripada suhu dipermukaan

laut. Menurut Schimdt-Ferguson (Syakur, 2009), iklim di Wilayah KPHP

Madapangga Rompu memiliki Tipe Iklim E (agak kering) di seluruh

wilayahnya. Tipe iklim tersebut memiliki nilai perbandingan (Q) rata-rata

bulan kering dibagi rata-rata bulan basah nilainya berkisar antara 1,00 dan

1,67 (1,00<Q<1,67). Adapun jenis-jenis tumbuhan yang secara alami dapat

tumbuh adalah Sabana. Sabana adalah padang rumput yang dipenuhi oleh

semak/perdu dan diselingi oleh beberapa jenis pohon yang tumbuh

menyebar. Gambaran pembagian iklim di Wilayah KPHP Madapangga

Rompu disajikan pada Gambar 8.

Gambar 8. Peta Pembagian Iklim Schmidt-Ferguson di Wilayah KPHP Madapangga Rompu

Page 7: III. GAMBARAN UMUM LOKASI A. Biofisik 1. Letak dan Luasbpkh8.menlhk.go.id/pdf/kph_2015/sosbud_mada_pdf/bab3... · 2016. 9. 1. · 1. Letak dan Luas Berdasarkan administrasi pemerintahan,

15

Berdasarkan data pada Bima Dalam Angka tahun 2014, dari empat

kecamatan yang ada di wilayah KPHP Madapangga Rompu, yang memiliki

rata-rata curah hujan paling tinggi selama tahun 2013 adalah Kecamatan

Madapangga dengan curah hujan rata-rata 136,8 mm/bulan. Berikutnya

adalah Kecamatan Monta dengan curah hujan rata-rata 135,1 mm/bulan.

Sementara itu Kecamatan Woha dan Kecamatan Parado memiliki curah

hujan yang lebih kecil, yakni 74,3 mm/bulan dan 60,7 mm/bulan.

Untuk jumlah hari hujan pada tahun 2013 hampir merata pada tiga

kecamatan, yakni Kecamatan Madapangga dengan jumlah hari hujan rata-

rata 7,0 hari/bulan, Kecamatan Monta rata-rata 8,8 hari/bulan, dan

Kecamatan Parado dengan rata-rata 11,0 hari/bulan. Sementara Kecamatan

Woha memiliki jumlah hari hujan yang yang cukup kecil, yakni rata-rata

3,8 hari/bulan. Adapun curah hujan per bulan tahun 2013 pada masing

masing kecamatan ditampilkan pada Tabel 1, sedangkan hari hujan pada

Tabel 2 berikut ini :

Tabel 1. Curah Hujan Per Bulan di Kecamatan Madapangga, Kecamatan Monta, Kecamatan Parado, dan Kecamatan Woha (mm) Tahun 2013

No. Kecamatan

Bulan Rata-rata

Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des

1 Madapangga 674 582 106 103 17 0 0 0 0 0 41 119 136,8

2 Monta 233 304 289 523 73 179 0 0 0 0 18 2 135,1

3 Parado 145 243 30 135 38 37 2 0 0 0 1 97 60,7

4 Woha 10 570 0 115 19 48 0 0 0 0 23 106 74,3

Sumber : Bima Dalam Angka 2014

Page 8: III. GAMBARAN UMUM LOKASI A. Biofisik 1. Letak dan Luasbpkh8.menlhk.go.id/pdf/kph_2015/sosbud_mada_pdf/bab3... · 2016. 9. 1. · 1. Letak dan Luas Berdasarkan administrasi pemerintahan,

16

Tabel 2. Hari Hujan Per Bulan di Kecamatan Madapangga, Kecamatan Monta, dan Kecamatan Parado Tahun 2013

No. Kecamatan

Bulan Rata-rata

Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des

1 Madapangga 25 20 11 14 3 0 0 0 0 0 4 7 7,0

2 Monta 18 23 17 23 7 8 0 1 0 0 2 7 8,8

3 Parado 26 25 6 27 11 16 3 0 0 0 2 16 11,0

4 Woha 2 2 0 21 7 8 0 0 0 0 2 4 3,8

Sumber : Bima Dalam Angka 2014

6. Lokasi Kegiatan

Lokasi kegiatan Inventarisasi Sosial Budaya masyarakat sekitar

hutan ini dilakukan di sekitar wilayah kerja KPHP Madapangga Rompu. Desa

yang terpilih adalah Desa Campa dan Desa Monggo Kecamatan

Madapangga, Desa Simpasai Kecamatan Monta, dan Desa Parado Wane

Kecamatan Parado.

KPHP Madapangga Rompu meliputi empat kecamatan, yaitu

Kecamatan Madapangga, Kecamatan Monta, Kecamatan Parado, dan

Kecamatan Woha. Namun hanya 3 (tiga) kecamatan saja yang dipilih

dengan pertimbangan desa-desa terpilih pada kecamatan tersebut

masyarakatnya mempunyai interaksi yang kuat dan berbatasan langsung

dengan kawasan hutan yang ada di wilayah KPHP Madapangga Rompu.

Kondisi wilayah keempat desa yang menjadi lokasi kegiatan

tersebut secara umum pada tabel berikut :

Page 9: III. GAMBARAN UMUM LOKASI A. Biofisik 1. Letak dan Luasbpkh8.menlhk.go.id/pdf/kph_2015/sosbud_mada_pdf/bab3... · 2016. 9. 1. · 1. Letak dan Luas Berdasarkan administrasi pemerintahan,

17

Tabel 3. Batas-batas Wilayah Desa Terpilih

No. Batas Desa

***Desa Campa Kec. Madapangga

*Desa Monggo Kec. Madapangga

**Desa Simpasai Kec. Monta

*Desa Parado

Wane Kec. Parado

1 Utara Desa Rade Kec. Madapangga

Desa Mbawa Kec. Donggo

Desa Keli Kec. Woha

Desa Keli Kec. Woha

2 Selatan Desa Pela Kec. Monta

Desa Dena Kec. Madapangga

Desa Wilamali Kec. Monta

Laut Hindia

3 Timur Desa Pandai, Desa Keli, dan Desa

Risa Kec. Woha

Desa Ncandi Kec. Madapangga

Desa Sie Kec. Monta

Desa Pela dan Desa Tolotangga

Kec. Monta

4 Barat Desa Woro, Desa Mpuri, dan Desa Tonda Kec. Madapangga

Desa Ndano Kec. Madapangga

Desa Pela Kec. Parado

Desa Parado Rato Kec. Parado

Sumber : Profil Desa dan Kelurahan *Tahun 2014, **Tahun 2010, ***Data Spasial Desa

BPS NTB Tahun 2010

Tabel 4. Luas Wilayah dan Ketinggian Ibukota Desa Dari Permukaan Air Laut Desa Terpilih

No. Uraian Desa

Campa Monggo Simpasai Parado Wane

1 Ibukota Desa Campa Monggo Simpasai Parado Wane

2 Luas (km²) 78,26 7,02 42,24 86,95

3 Ketinggian (mdpl) 102 44 62 247

4 Jarak Dari Ibukota :

Kecamatan (Km) 12 2 6 0,5

Kabupaten (Km) 55 45 36 50,50

Sumber : Kecamatan Madapangga, Monta, dan Parado Dalam Angka Tahun 2014

B. Demografi Desa

1. Jumlah Penduduk

Penduduk di dalam/sekitar kawasan hutan merupakan salah satu

pemegang peranan penting terhadap besarnya tekanan terhadap kondisi

kawasan hutan. Berdasarkan data Kecamatan Dalam Angka tahun 2014,

dari keempat desa terpilih, Desa Monggo Kecamatan Madapangga menjadi

desa dengan kepadatan penduduk paling tinggi, yakni 325,40 jml/km².

Selanjutnya adalah Desa Campa Kecamatan Madapangga dengan

Page 10: III. GAMBARAN UMUM LOKASI A. Biofisik 1. Letak dan Luasbpkh8.menlhk.go.id/pdf/kph_2015/sosbud_mada_pdf/bab3... · 2016. 9. 1. · 1. Letak dan Luas Berdasarkan administrasi pemerintahan,

18

121,06 jml/km², diikuti oleh Desa Simpasai Kecamatan Monta dengan

102,13 jml/km². Terakhir yang memiliki kepadatan penduduk paling kecil

adalah Desa Parado Wane Kecamatan Parado dengan 32,04 jml/km².

Sementara berdasarkan jenis kelamin, rata-rata hampir berimbang antara

penduduk laki-laki dengan penduduk perempuannya. Adapun keadaan

jumlah dan kepadatan penduduk beserta perbandingan jumlah penduduk

berdasarkan jenis kelamin di Desa Campa, Desa Monggo, Desa Simpasai,

dan Desa Parado Wane Tahun 2013 disajikan pada Tabel 5.

Tabel 5. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kepadatan Penduduk Desa Terpilih Tahun 2013

No. Desa Sex Ratio Jumlah

Penduduk

(Orang)

Luas Wilayah (km²)

Kepadatan Penduduk (jml/km²)

1 Campa 109 2.845 23,50 121,06

- Laki-Laki 1.361

- Perempuan 1.484

2 Monggo 106 6.430 19,76 325,40

- Laki-Laki 3.115

- Perempuan 3.315

3 Simpasai 96 4.314 42,24 102,13

- Laki-Laki 2.202

- Perempuan 2.112

4 Parado Wane 99 2.786 86,95 32,04

- Laki-Laki 1.384

- Perempuan 1.402

Sumber : Kecamatan Madapangga, Monta, dan Parado Dalam Angka Tahun 2014

Sementara itu berdasarkan agama/keyakinan yang dipeluk, dari

keempat desa terpilih tersebut semuanya memiliki masyarakat yang

mayoritas memeluk agama Islam. Hanya di Desa Monggo Kecamatan

Madapangga yang terdapat sebagian warga beragama selain Islam. Di desa

ini ada 119 warga masyarakat yang memeluk agama Kristen Katolik.

Tabel 6 berikut adalah jumlah penduduk menurut agamanya di masing-

masing desa terpilih.

Page 11: III. GAMBARAN UMUM LOKASI A. Biofisik 1. Letak dan Luasbpkh8.menlhk.go.id/pdf/kph_2015/sosbud_mada_pdf/bab3... · 2016. 9. 1. · 1. Letak dan Luas Berdasarkan administrasi pemerintahan,

19

Tabel 6. Jumlah Penduduk Desa Terpilih Menurut Agama Tahun 2013

No. Desa Islam

(Orang)

Kristen

Katolik (Orang)

Kristen

Protestan(Orang)

Hindu (Orang)

Budha (Orang)

Lainnya (Orang)

1 Campa 2.845 - - - - -

2 Monggo 6.311 119 - - - -

3 Simpasai 4.314 - - - - -

4 Parado Wane 2.786 - - - - -

Sumber : Kecamatan Madapangga, Monta, dan Parado Dalam Angka Tahun 2014

2. Suku (Kelompok Etnik) dan Bahasa

Penduduk Desa Campa, Desa Monggo, Desa Simpasai, dan Desa

Parado Wane merupakan Warga Negara Indonesia dengan mayoritas etnis

yang homogen yaitu etnis Mbojo, namun sebagian kecil masyarakat Desa

Simpasai ada yang berasal dari etnis Jawa, Makassar, Sasak, dan Mentawai,

dan di Desa Parado Wane ada 1 orang dari etnis Jawa dan 2 orang etnis

Flores.

Bahasa utama yang digunakan sehari-hari adalah Bahasa Bima

selain berbahasa Indonesia untuk hal yang bersifat formal. Sedangkan

bahasa etnis tertentu hanya digunakan di lingkungan terbatas.

3. Pendidikan

Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dan

merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kecerdasan dan

keterampilan manusia, dimana kualitas Sumber Daya Manusia sangat

tergantung dari kualitas pendidikan. Tingkat pendidikan masyarakat juga

dapat dijadikan indikator besarnya tingkat kesejahteraan dan kemajuan

masyarakat yang secara tidak langsung juga bisa berpengaruh terhadap

tingkat tekanan masyarakat terhadap keberadaan kawasan hutan.

Secara umum masing-masing desa terpilih masyarakatnya sudah

memiliki kesadaran yang cukup baik akan pentingnya pendidikan. Hal

tersebut terlihat dari banyaknya masyarakat usia 7-18 tahun yang sedang

Page 12: III. GAMBARAN UMUM LOKASI A. Biofisik 1. Letak dan Luasbpkh8.menlhk.go.id/pdf/kph_2015/sosbud_mada_pdf/bab3... · 2016. 9. 1. · 1. Letak dan Luas Berdasarkan administrasi pemerintahan,

20

sekolah. Taraf pendidikan masyarakat juga rata-rata sudah cukup baik,

diketahui dari sudah cukup banyaknya masyarakat yang menamatkan

sekolah sampai SMP dan SMA, bahkan ada yang sampai ke Perguruan

Tinggi. Hanya di Desa Monggo yang rasio jumah penduduk berpendidikan

SMP keatas masih kurang banyak bila dibandingkan dengan jumlah

penduduk/tingkat kepadatan penduduknya. Tabel 7 berikut

menggambarkan tentang tingkat pendidikan di masing-masing desa terpilih.

Tabel 7. Jumlah Masyarakat Menurut Tingkatan Pendidikan di Desa Terpilih

No. Tingkatan Pendidikan Jumlah (Orang)

Campa *Monggo **Simpasai *Parado Wane

L P L P L P L P

1 Usia 3-6 tahun yang belum masuk TK

Data di Desa

44 73 205 235 75 73

2 Usia 3-6 tahun yang sedang TK/Play Group

Tidak Tersedia 28 38 52 60 43 45

3 Usia 7-18 tahun yang tidak pernah sekolah

- - - - - -

4 Usia 7-18 tahun yang sedang sekolah

195 147 353 371 475 481

5 Usia 18-56 tahun tidak pernah sekolah

- - 23 52 - -

6 Usia 18-56 tahun pernah SD tetapi tidak tamat

- - 86 46 63 61

7 Tamat SD/sederajat 27 23 263 220 88 104

8 Usia 12-56 tahun tidak tamat SLTP

- - 120 160 48 67

9 Usia 18-56 tahun tidak tamat SLTA

- - 213 178 65 66

10 Tamat SMP/sederajat 27 23 184 104 119 112

11 Tamat SMA/sederajat 26 23 230 200 146 141

12 Tamat D-1/sederajat - - - - 5 4

13 Tamat D-2/sederajat - - 6 4 2 3

14 Tamat D-3/sederajat 6 4 4 3 - 2

15 Tamat S-1/sederajat 20 19 20 11 29 47

16 Tamat S-2/sederajat 2 - - - - -

17 Tamat S-3/sederajat 1 - - - - -

18 Tamat SLB A - - - - - -

19 Tamat SLB B - - - - - -

20 Tamat SLB C - - - - - -

Profil Desa dan Kelurahan *Tahun 2014, **Tahun 2010

Page 13: III. GAMBARAN UMUM LOKASI A. Biofisik 1. Letak dan Luasbpkh8.menlhk.go.id/pdf/kph_2015/sosbud_mada_pdf/bab3... · 2016. 9. 1. · 1. Letak dan Luas Berdasarkan administrasi pemerintahan,

21

4. Mata Pencaharian

Mata pencaharian penduduk Desa Campa, Desa Monggo, Desa

Simpasai, dan Desa Parado Wane mayoritas adalah sebagai petani. Di Desa

Campa dan Desa Monggo, jumlah petani pemilik lebih banyak dari petani

penggarap. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar petani di desa

ini memiliki lahan sendiri untuk dikelola. Sementara untuk Desa Simpasai

dan Parado Wane, petani penggarap yang jumlahnya lebih banyak daripada

petani pemilik menunjukkan bahwa tidak semua masyarakat memiliki lahan

pertanian sendiri. Kurangnya keterampilan yang dimiliki oleh masyarakat

menyebabkan sebagian besar masyarakat tidak mempunyai banyak pilihan

bidang pekerjaan.

Tabel 8. Keadaan Penduduk Desa Terpilih Menurut Mata Pencahariannya Tahun 2013

No. Mata Pencaharian

Desa (Orang)

Campa Monggo Simpasai Parado Wane

Sektor Pertanian

1 Petani :

Pemilik 840 916 994 610

Penggarap 117 317 1.100 720

Buruh Tani 370 422 200 14

2 Peternak 280 377 215 115

Sektor Non Pertanian

1 Konstruksi 17 17 30 -

2 Perdagangan 42 14 25 -

3 Transportasi 64 28 30 53

4 Industri 33 34 25 -

5 Penggalian 3 24 35 -

Sektor Pemerintahan

1 PNS 3 78 15 -

2 ABRI/TNI/POLRI 1 25 5 -

3 Guru 23 84 18 -

4 Pensiun 3 25 10 -

5 Bank/Pegadaian - 21 - -

Sumber : Kecamatan Madapangga, Monta, dan Parado Dalam Angka Tahun 2014

Page 14: III. GAMBARAN UMUM LOKASI A. Biofisik 1. Letak dan Luasbpkh8.menlhk.go.id/pdf/kph_2015/sosbud_mada_pdf/bab3... · 2016. 9. 1. · 1. Letak dan Luas Berdasarkan administrasi pemerintahan,

22

C. SARANA DAN PRASARANA

1. Perekonomian

Sarana dan prasarana ekonomi merupakan piranti bagi tumbuh dan

berkembangnya kegiatan ekonomi masyarakat, baik untuk kegiatan

dasar/primer, pengolahan/sekunder, maupun jasa atau tersier. Dengan

adanya sarana dan prasarana ekonomi yang memadai secara langsung

akan turut meningkatkan kegiatan perekonomian masyarakat. Dari empat

desa terpilih, Desa Simpasai mempunyai sarana perekonomian yang lebih

lengkap dibandingkan desa lainnya. Jenis dan jumlah sarana prasarana

ekonomi yang ada di desa terpilih tempat dilaksanakannya kegiatan

inventarisasi sosial dan budaya tersaji pada Tabel 9.

Tabel 9. Jumlah Sarana Perekonomian Desa Terpilih Menurut Jenisnya Tahun 2013

No. Sarana Ekonomi

Jumlah (Unit)

Desa Campa Desa

Monggo Desa

Simpasai Desa Parado

Wane

1 Pasar Umum - - 1 -

2 Pasar Ikan - - - -

3 Bank - - - -

4 Toko - 3 8 -

5 Kios/Warung

Kelontong 25 15 18 76

6 Warung

Nasi/Restoran - 11 6 1

7 Pedagang Bakso - 5 1 -

8 KUD - - 1 -

9 BUUD - - 1 -

10 Koperasi 1 3 1 -

11 Bengkel 2 5 6 4

12 Bensin Eceran 7 7 10 22

13 Counter HP/Penjual Pulsa

2 6 9 2

14 Pegadaian - 1 - -

Sumber : Kecamatan Madapangga, Monta, dan Parado Dalam Angka Tahun 2014

Page 15: III. GAMBARAN UMUM LOKASI A. Biofisik 1. Letak dan Luasbpkh8.menlhk.go.id/pdf/kph_2015/sosbud_mada_pdf/bab3... · 2016. 9. 1. · 1. Letak dan Luas Berdasarkan administrasi pemerintahan,

23

2. Perhubungan dan Komunikasi

Sarana perhubungan dan komunikasi mempunyai fungsi yang

sangat penting bagi masyarakat. Sarana perhubungan diantaranya adalah

sarana jalan dan sarana transportasi. Sarana jalan berguna untuk

memindahkan orang maupun barang dan merupakan urat nadi untuk

mendorong pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya masyarakat. Sarana

jalan di empat desa terpilih sebagian sudah beraspal dan sebagian masih

jalan diperkeras. Panjang jalan menurut jenisnya di desa terpilih dapat

dilihat pada Tabel 10 berikut.

Tabel 10. Panjang Jalan Menurut Jenisnya di Desa Terpilih Tahun 2013

No. Jalan

Panjang (Km)

Desa Campa

Desa Monggo

Desa Simpasai

Desa

Parado Wane

1 Tanah 3 4 11 10

2 Diperkeras 3 6 - -

3 Aspal 3 15 5 7

Jumlah 9 25 16 17

Sumber : Kecamatan Madapangga, Monta, dan Parado Dalam Angka Tahun 2014

Untuk sarana perhubungan, yang sudah tersedia di empat desa

terpilih sebagian besar berupa jembatan dan deker (jembatan kecil). Hal ini

mengingat banyaknya sungai yang melintas di dalam dan antar wilayah

desa-desa tersebut. Sarana perhubungan di desa terpilih disajikan pada

Tabel 11 berikut ini :

Tabel 11. Jumlah Sarana Perhubungan Menurut Jenisnya di Desa Terpilih Tahun 2013

No. Sarana

Perhubungan

Desa (Buah)

Campa Monggo Simpasai Parado

Wane

1 Deker 4 7 8 -

2 Jembatan 3 2 4 2

3 Lapangan Udara - - - -

Sumber : Kecamatan Madapangga, Monta, dan Parado Dalam Angka Tahun 2014

Page 16: III. GAMBARAN UMUM LOKASI A. Biofisik 1. Letak dan Luasbpkh8.menlhk.go.id/pdf/kph_2015/sosbud_mada_pdf/bab3... · 2016. 9. 1. · 1. Letak dan Luas Berdasarkan administrasi pemerintahan,

24

Sementara untuk sarana transportasi di desa terpilih sudah cukup

banyak, didominasi oleh Sepeda Motor. Moda transportasi ini menjadi

pilihan yang banyak digunakan masyarakat mengingat kemudahan

menggunakan dan harganya yang masih terjangkau. Secara lengkap

sarana transportasi di empat desa terpilih dapat dilihat pada Tabel 12

berikut :

Tabel 12. Sarana Transportasi di Desa Terpilih Tahun 2013

No. Sarana Transportasi

Jumlah Sarana (Unit)

Campa Monggo Simpasai Parado Wane

Kendaraan

Bermotor :

1 Truck - 2 9 3

2 Pick Up 8 3 13 5

3 Mobil Keluarga 3 19 16 3

4 Sepeda Motor 162 410 650 202

Kendaraan Tak Bermotor :

1 Sepeda 17 54 195 50

2 Cikar/Benhur 12 33 6 1

3 Lainnya/Gerobak - 12 8 -

Sumber : Kecamatan Madapangga, Monta, dan Parado Dalam Angka Tahun 2014

Selain sarana perhubungan, sarana komunikasi juga mempunyai

fungsi yang sangat penting bagi masyarakat. Dengan adanya sarana

komunikasi umum masyarakat akan lebih mudah dalam berkomunikasi

dengan masyarakat lain yang ada di luar daerah maupun untuk mengetahui

informasi yang selalu berkembang. Seiring dengan kemajuan teknologi saat

ini, hampir seluruh lapisan masyarakat juga sudah menggunakan telepon

genggam pribadi untuk berkomunikasi, baik itu komunikasi suara maupun

untuk menjelajah dunia maya, sehingga masyarakat tidak lagi bergantung

pada sarana komunikasi umum yang ada.

Sinyal telepon genggam di Desa Monggo, Simpasai, dan Desa

Parado Wane sudah tersedia dan mudah didapat/diakses masyarakat.

Hanya di Desa Campa yang belum terjangkau sinyalnya secara menyeluruh.

Page 17: III. GAMBARAN UMUM LOKASI A. Biofisik 1. Letak dan Luasbpkh8.menlhk.go.id/pdf/kph_2015/sosbud_mada_pdf/bab3... · 2016. 9. 1. · 1. Letak dan Luas Berdasarkan administrasi pemerintahan,

25

Secara detail sarana komunikasi umum yang tersedia di empat desa terpilih

dapat dilihat pada Tabel 13 berikut :

Tabel 13. Sarana Komunikasi Umum di Desa Terpilih

No. Sarana Komunikasi

Ketersediaan Sarana (Unit)

Campa *Monggo **Simpasai *Parado Wane

1 Telepon : Data di Desa

Telepon Umum Tidak Tersedia Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada

Wartel Tidak Ada 1 Unit Tidak Ada

Warnet Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada

Sinyal Telepon/ Handphone

Ada Ada Ada

2 Kantor Pos :

Kantor Pos Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada

Kantor Pos Pembantu

Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada

Tukang Pos Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada

3 Radio/TV :

TV Umum Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada

Jumlah Radio Tidak Ada 80 Unit Tidak Ada

Jumlah TV 1.200 Unit 397 Unit 251 Unit

Jumlah Parabola 20 Unit 36 Unit 243 Unit

4 Koran/Majalah/ Buletin :

Koran/Surat Kabar

Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada

Majalah Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada

Papan Iklan/Reklame

Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada

Papan Pengumuman

Tidak Ada Ada Tidak Ada

Profil Desa dan Kelurahan *Tahun 2014, **Tahun 2010

Berdasarkan Tabel 13 dapat diketahui bahwa selain penggunaan

telepon genggam (khususnya di Desa Monggo, Desa Simpasai, dan Desa

Parado Wane), sarana komunikasi yang umum digunakan masyarakat desa

terpilih adalah radio, televisi, dan penggunaan antena parabola.

Page 18: III. GAMBARAN UMUM LOKASI A. Biofisik 1. Letak dan Luasbpkh8.menlhk.go.id/pdf/kph_2015/sosbud_mada_pdf/bab3... · 2016. 9. 1. · 1. Letak dan Luas Berdasarkan administrasi pemerintahan,

26

Adanya radio, televisi, penggunaan antena parabola, dan telepon

seluler menjadikan masyarakat desa lebih cepat untuk berkembang

mengikuti globalisasi. Dengan semakin maraknya telepon genggam saat ini

menjadikan kantor pos sebagai sarana komunikasi lewat surat kurang

diminati masyarakat karena membutuhkan waktu relatif lebih lama dalam

penyampaian pesan.

3. Kesehatan

Kesehatan merupakan faktor yang sangat penting bagi kehidupan

manusia. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial

yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan

ekonomis. Tingkat kesehatan masyarakat juga dapat dijadikan indikator

kesejahteraan masyarakat desa. Pengetahuan masyarakat terhadap cara-

cara menjaga kesehatan mempengaruhi tingkat kesehatan masyarakat.

Masyarakat yang mengerti dan paham akan pentingnya menjaga

kebersihan lingkungan dan perilaku hidup yang sehat dapat terhindar dari

terjangkitnya wabah penyakit. Dalam upaya memelihara dan meningkatkan

kesehatan masyarakat perlu didukung dengan sarana kesehatan yang

memadai. Adapun sarana kesehatan masyarakat yang ada di desa terpilih

dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14. Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Jenisnya di Desa Terpilih Tahun 2013

No. Sarana Kesehatan

Jumlah Sarana (Unit)

Desa Campa Desa

Monggo Desa

Simpasai Desa Parado

Wane

1 Rumah Sakit - - - -

2 Puskesmas - - - -

3 Puskesmas Pembantu 1 - 1 -

4 Rumah Bersalin - - - -

5 Poskesdes/Polindes 1 1 1 2

6 Poliklinik - - - -

7 Praktek Dokter - - - -

8 Toko Obat/Apotek - - - -

9 Posyandu 3 3 4 4

Sumber : Kecamatan Madapangga, Monta, dan Parado Dalam Angka Tahun 2014

Page 19: III. GAMBARAN UMUM LOKASI A. Biofisik 1. Letak dan Luasbpkh8.menlhk.go.id/pdf/kph_2015/sosbud_mada_pdf/bab3... · 2016. 9. 1. · 1. Letak dan Luas Berdasarkan administrasi pemerintahan,

27

Dari tabel 14 terlihat bahwa sarana kesehatan di empat desa

terpilih sudah cukup tersedia walaupun baru sebatas Poskesdes/Polindes di

setiap desa dan Puskesmas Pembantu yang tersedia di dua desa tersebut,

yakni Desa Campa dan Desa Simpasai.

Wabah penyakit yang pernah diderita masyarakat Desa Parado

Wane adalah muntaber. Adapun penyakit yang sering diderita oleh

masyarakat keempat desa tersebut antara lain diare, batuk, pilek, demam

dan flu, dan beberapa kali dijumpai sakit jantung, diabetes mellitus,

malaria, gila/stress, TBC, ISPA, dan asma (jumlahnya dapat dilihat pada

Tabel 15).

Tabel 15. Jumlah Penderita Sakit di Desa Terpilih

No. Penyakit

Jumlah (Orang)

Campa *Monggo **Simpasai *Parado Wane

1 Jantung Data di Desa - Data di Desa 1

2 Lever Tidak Tersedia - Tidak Tersedia -

3 Paru-paru - -

4 Kanker - -

5 Stroke - -

6 Diabetes Mellitus 15 2

7 Ginjal - -

8 Malaria - 8

9 Lepra/Kusta - -

10 HIV/AIDS - -

11 Gila/Stress 1 4

12 TBC 3 6

13 ISPA - 360

14 Asma - 3

Profil Desa dan Kelurahan *Tahun 2014, **Tahun 2010

4. Pendidikan

Tingkat pendidikan masyarakat suatu desa sangat bergantung dari

tersedianya sarana dan prasarana pendidikan di wilayah tersebut. Dari

keempat desa terpilih, hanya di Desa Parado Wane dan Desa Monggo yang

Page 20: III. GAMBARAN UMUM LOKASI A. Biofisik 1. Letak dan Luasbpkh8.menlhk.go.id/pdf/kph_2015/sosbud_mada_pdf/bab3... · 2016. 9. 1. · 1. Letak dan Luas Berdasarkan administrasi pemerintahan,

28

sudah tersedia sekolah sampai tingkat Sekolah Menengah Umum/sederajat.

Di Desa Campa dan Simpasai sarana pendidikan yang tersedia sampai

tingkat Sekolah Menengah Pertama. Prasarana pendidikan yang tersedia di

keempat desa terpilih disajikan pada Tabel 16 berikut ini :

Tabel 16. Jumlah dan Jenis Sekolah Desa Terpilih Tahun 2013

No. Jenis Sekolah

Desa (Unit)

Campa Monggo Simpasai Parado Wane

1 TK

Negeri - - - 1

Swasta 2 4 3 1

2 SD

Negeri 3 3 3 3

Swasta - - - -

3 SMP

Negeri 1 - 1 2

Swasta - - - -

4 SMU

Negeri - - - 1

Swasta - - - -

5 Perguruan Tinggi

Negeri - - - -

Swasta - - - -

6 Madrasah Ibtidaiyah

Negeri - - - -

Swasta - 1 - -

7 Madrasah Tsanawiyah

Negeri - - - -

Swasta - 1 - -

8 Madrasah Aliyah

Negeri - - - -

Swasta - - - -

9 SMK

Negeri - - - -

Swasta - - - -

10 Pondok Pesantren - - - -

Sumber : Kecamatan Madapangga, Monta, dan Parado Dalam Angka Tahun 2014

5. Perumahan

Perumahan dan permukiman merupakan kebutuhan dasar manusia

dan mempunyai peranan yang sangat strategis dalam pembentukan watak

serta kepribadian masyarakat. Oleh karena itu adanya perumahan sangat

penting demi kelangsungan dan peningkatan kehidupan masyarakat.

Perumahan dan permukiman tidak dapat dilihat sebagai sarana kebutuhan

kehidupan semata-mata, tetapi lebih dari itu merupakan proses bermukim

Page 21: III. GAMBARAN UMUM LOKASI A. Biofisik 1. Letak dan Luasbpkh8.menlhk.go.id/pdf/kph_2015/sosbud_mada_pdf/bab3... · 2016. 9. 1. · 1. Letak dan Luas Berdasarkan administrasi pemerintahan,

29

manusia dalam menciptakan ruang kehidupan untuk memasyarakatkan

dirinya dan menampakkan jati dirinya.

Kondisi perumahan penduduk di desa dapat dijadikan salah satu

indikator tingkat kesejahteraan penduduk. Kondisi dan keadaan rumah juga

dapat digunakan untuk mengetahui status sosial masyarakat. Masyarakat

dengan status sosial yang tinggi mempunyai rumah dengan bentuk

permanen dan desain yang modern. Status sosial yang tinggi di masyarakat

selain berasal dari keturunan, juga diperoleh dari kepemilikan harta yang

banyak. Sementara masyarakat yang miskin mempunyai status sosial yang

rendah mempunyai rumah tinggal seadanya dalam bentuk rumah

sederhana dan semi permanen.

Dari keempat desa terpilih, tiga diantaranya (Campa, Mongo, dan

Simpasai) sebagian besar perumahan penduduknya berbahan dari batu

(bangunan semen semi permanen). Hanya sebagian kecil saja yang

berbahan kayu atau bambu. Sementara di Desa Parado Wane masih

banyak terdapat bangunan rumah yang terbuat dari bambu. Jumlah

bangunan tempat tinggal menurut jenis bangunan di desa terpilih dapat di

lihat pada Tabel 17.

Tabel 17. Jumlah Bangunan Tempat Tinggal Menurut Jenis Bangunan di Desa Terpilih Tahun 2013

No. Jenis Bangunan

Desa (Unit)

Campa Monggo Simpasai Parado Wane

1 Batu 813 897 1.100 213

2 Kayu 21 341 80 46

3 Bambu 6 4 120 532

Jumlah 840 1.242 1.300 791

Sumber : Kecamatan Madapangga, Monta, dan Parado Dalam Angka Tahun 2014

6. Peribadatan

Masyarakat Desa Campa, Desa Monggo, Desa Simpasai, dan Desa

Parado Wane mayoritas memeluk agama Islam. Sarana peribadatan yang

tersedia di keempat desa tersebut sebagian besar adalah rumah ibadah

Page 22: III. GAMBARAN UMUM LOKASI A. Biofisik 1. Letak dan Luasbpkh8.menlhk.go.id/pdf/kph_2015/sosbud_mada_pdf/bab3... · 2016. 9. 1. · 1. Letak dan Luas Berdasarkan administrasi pemerintahan,

30

untuk umat Islam, berupa Masjid dan Musholla/Langgar. Hanya di Desa

Monggo terdapat dua buah gereja yang digunakan oleh sebagian

masyarakat Monggo yang beragama Kristen Katolik. Sarana peribadatan di

masing-masing desa terpilih tersebut terdapat pada Tabel 18.

Tabel 18. Jumlah Sarana Peribadatan di Desa Terpilih

No. Rumah Ibadah Desa (Unit)

Campa Monggo Simpasai Parado Wane

1 Masjid 2 3 1 3

2 Musholla/Langgar 6 8 9 2

3 Gereja - 2 - -

4 Pura - - - -

5 Vihara - - - -

6 Lainnya - - - -

Sumber : Kecamatan Madapangga, Monta, dan Parado Dalam Angka Tahun 2014

7. Kelembagaan Desa/Kelurahan

Di keempat desa terpilih terdapat lembaga formal dan informal

yang mengatur tatanan kehidupan bermasyarakat desa setempat. Data

kelembagaan desa terpilih disajikan pada Tabel 19.

Page 23: III. GAMBARAN UMUM LOKASI A. Biofisik 1. Letak dan Luasbpkh8.menlhk.go.id/pdf/kph_2015/sosbud_mada_pdf/bab3... · 2016. 9. 1. · 1. Letak dan Luas Berdasarkan administrasi pemerintahan,

31

Tabel 19. Sarana Kelembagaan di Desa Terpilih

No. Lembaga

Jumlah Lembaga (Unit)

Campa *Monggo **Simpasai *Parado Wane

1 Pemerintahan : Data di Desa

Pemerintah Desa/Kelurahan

Tidak Tersedia 1/Aktif 1/Aktif 1/Aktif

Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

1/Aktif 1/Aktif 1/Aktif

2 Kemasyarakatan :

Lembaga Kemasyarakatan Desa/Kelurahan (LKD/LKK)

1/Aktif - 1/Aktif

LKMD 1/Aktif 1/Aktif -

LPMD/LPMK 1/Aktif 1/Aktif -

PKK 1/Aktif 1/Aktif 1/Aktif

RW 6/Aktif 5/Aktif 7/Aktif

RT 19/Aktif 12/Aktif 20/Aktif

Karang Taruna 1/Aktif 1/Aktif 1/Aktif

Kelompok Tani 50/Aktif 11/Aktif -

Lembaga Adat - 1/Aktif 1/Aktif

Badan Usaha Milik Desa - 1/Aktif -

Organisasi Keagamaan 2/Aktif - 2/Aktif

Organisasi Perempuan Lain 1/Aktif - 2/Aktif

Organisasi Pemuda Lainnya 1/Aktif - 2/Aktif

Organisasi Profesi Lainnya 4/Aktif - -

Kelompok Gotong-royong 3/Aktif - 1/Aktif

Gapoktan - 1/Aktif -

Profil Desa dan Kelurahan *Tahun 2014, **Tahun 2010