II. TINJAUAN PUSTAKA A. Layanan Bimbingan dan …digilib.unila.ac.id/15293/3/BAB II.pdf · Dengan...

46
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Layanan Bimbingan dan Konseling 1. Pengertian Bimbingan dan Konseling Istilah bimbingan dan konseling sudah sangat populer dewasa ini, bahkan sangat penting peranannya dalam sistem pendidikan kita. Menurut Sukardi (2008: 1) bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen dari pendidikan kita, mengingat bahwa bimbingan dan konseling adalah suatu kegiatan bantuan dan tuntutan yang diberikan kepada individu pada umumnya, dan siswa pada khususnya di sekolah dalam rangka meningkatkan mutunya. Hal ini sangat relevan jika dilihat dari perumusan bahwa pendidikan itu adalah merupakan usaha sadar yang bertujuan untuk mengembangkan kepribadian dan potensi-potensinya (bakat, minat, dan kemampuannya). Kepribadian menyangkut masalah perilaku atau sikap mental dan kemampuannya meliputi masalah akademik dan keterampilan. Tingkat kepribadian dan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang merupakan suatu gambaran mutu dari orang bersangkutan.

Transcript of II. TINJAUAN PUSTAKA A. Layanan Bimbingan dan …digilib.unila.ac.id/15293/3/BAB II.pdf · Dengan...

Page 1: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Layanan Bimbingan dan …digilib.unila.ac.id/15293/3/BAB II.pdf · Dengan demikian kegiatan bimbingan ... dibanding dengan pelayanan di satuan ... Materi layanan

14

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Layanan Bimbingan dan Konseling

1. Pengertian Bimbingan dan Konseling

Istilah bimbingan dan konseling sudah sangat populer dewasa ini, bahkan sangat

penting peranannya dalam sistem pendidikan kita. Menurut Sukardi (2008: 1)

bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen dari pendidikan kita,

mengingat bahwa bimbingan dan konseling adalah suatu kegiatan bantuan dan

tuntutan yang diberikan kepada individu pada umumnya, dan siswa pada

khususnya di sekolah dalam rangka meningkatkan mutunya. Hal ini sangat

relevan jika dilihat dari perumusan bahwa pendidikan itu adalah merupakan usaha

sadar yang bertujuan untuk mengembangkan kepribadian dan potensi-potensinya

(bakat, minat, dan kemampuannya). Kepribadian menyangkut masalah perilaku

atau sikap mental dan kemampuannya meliputi masalah akademik dan

keterampilan. Tingkat kepribadian dan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang

merupakan suatu gambaran mutu dari orang bersangkutan.

Page 2: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Layanan Bimbingan dan …digilib.unila.ac.id/15293/3/BAB II.pdf · Dengan demikian kegiatan bimbingan ... dibanding dengan pelayanan di satuan ... Materi layanan

15

a. Pengertian Bimbingan

Berdasarkan Pasal 27 Peraturan Pemerintah No. 29/90 menyebutkan bahwa:

“ bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam

rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan

merencanakan masa depan.”

Bimbingan dalam rangka menemukan pribadi dimaksudkan agar peserta didik

mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri, serta menerimanya secara

positif dan dinamis sebagai modal pengembangan diri lebih lanjut. Bimbingan

dalam rangka mengenal lingkungan dimaksudkan agar peserta didik mengenal

secara objektif lingkungan, baik lingkungan fisik, dan menerima berbagai kondisi

lingkungan itu secara positif dan dinamis pula. Pengenalan lingkungan itu, yang

meliputi lingkungan rumah, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, dan

alam sekitar serta “ lingkungan yang lebih luas”, diharapakan menunjang proses

penyesuaian diri peserta didik dengan lingkungan yang dimaksud, serta dapat

dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk pengembangan diri secara mantap dan

berkelanjutan. Sedangkan bimbingan dalam rangka merencanakan masa depan

dimaksudkan agar peserta didik mampu mempertimbangkan dan mengambil

keputusan tentang masa depan dirinya sendiri, baik yang menyangkut bidang

pendidikan, bidang karier, maupun bidang budaya/keluarga/kemasyarakatan.

Natawidjaja (dalam Sukardi, 2008: 19) menyatakan :

“bimbingan dapat diartikan sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada

individu yang dilakukan secara berkesinambungan supaya individu tersebut

dapat memahaminya dirinya sendiri, sehingga dia sanggup mengarahkan

dirinya dan dapat bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan

lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat dan kehidupan pada umumnya.

Dengan demikian, dia akan dapat menikamati kebahagiaan hidupnya dan

dapat memberikan sumbangan yang berarti kepada kehidupan masyarakat

Page 3: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Layanan Bimbingan dan …digilib.unila.ac.id/15293/3/BAB II.pdf · Dengan demikian kegiatan bimbingan ... dibanding dengan pelayanan di satuan ... Materi layanan

16

pada umumnya. Bimbingan membantu individu mencapai perkembangan diri

secara optimal sebagai makhluk sosial.”

Sedangkan menurut Jones dkk (dalam Prayitno, 2004: 95) menyatakan :

“bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu dalam

membuat pilihan-pilihan dan penyesuaian-penyesuaian yang bijaksana.

Bantuan itu berdasarkan atas prinsip-prinsip demokrasi yang merupakan

tugas dan hak setiap individu untuk memilih jalan hidupnya sendiri sejauh

tidak mencampuri hak orang lain. Kemampuan membuat pilihan seperti itu

tidak diturunkan (diwarisi), tetapi harus dikembangkan.”

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan

adalah proses pemberian bantuan kepada seseorang atau sekelompok orang secara

terus-menerus dan sistematis oleh guru pembimbing agar individu atau

sekelompok individu dapat mengembangkan kemampuannya serta dalam

mengambil keputusan sehingga menjadi individu yang mandiri. Bimbingan dapat

diberikan baik untuk menghindari kesulitan-kesulitan maupun untuk mengatasi

persoalan-persoalan yang dihadapi oleh individu di dalam kehidupannya. Dengan

adanya bimbingan maka diharapkan agar individu dapat mencapai kesejahteraan

hidupnya.

b. Pengertian Konseling

Pengertian konseling yang dikemukakan oleh Natawidjaja (dalam Sukardi, 2008:

21) mendefinisikan bahwa :

“konseling merupakan satu jenis layanan yang merupakan bagian terpadu

dari bimbingan. Konseling dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik

antara dua individu, di mana yang seorang (yaitu konselor) berusaha

membantu yang lain (yaitu klien) untuk mencapai pengertian tentang

dirinya sendiri dalam hubungan dengan masalah-masalah yang

dihadapinya pada waktu yang akan datang.”

Page 4: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Layanan Bimbingan dan …digilib.unila.ac.id/15293/3/BAB II.pdf · Dengan demikian kegiatan bimbingan ... dibanding dengan pelayanan di satuan ... Materi layanan

17

Sedangkan menurut Surya (dalam Sukardi, 2008: 38) mengungkapkan bahwa :

“konseling itu merupakan upaya bantuan yang diberikan kepada konseli

supaya dia memperoleh konsep diri dan kepercayaan diri sendiri, untuk

dimanfaatkan olehnya dalam memperbaiki tingkah lakunya pada masa

yang akan datang. Dalam pembentukan konsep yang sewajarnya

mengenai: (a) dirinya sendiri, (b) orang lain,(c) pendapat orang lain

tentang dirinya,(d) tujuan- tujuan yang hendak dicapai, dan (e)

kepercayaan.”

Menurut ASCA (American School Counselor Association) (dalam Yusuf, 2006:

33) mengemukakan bahwa:

“konseling adalah hubungan tatap muka yang bersifat rahasia, penuh

dengan sikap penerimaan dan pemberian kesempatan dari konselor kepada

klien, konselor mempergunakan pengetahuan dan keterampilannya untuk

membantu kliennya mengatasi masalah-masalahnya.”

Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

konseling merupakan suatu upaya bantuan yang dilakukan dengan empat mata

atau tatap muka antara konselor dan klien yang berisi usaha yang laras, unik,

human (manusiawi), yang dilakukan dalam suasana keahlian dan yang didasarkan

atas norma-norma yang berlaku, agar klien memperoleh konsep diri dan

kepercayaan diri sendiri dalam memperbaiki tingkah lakunya pada saat ini dan

mungkin pada masa yang akan datang. Proses konseling dapat dilakukan secara

individual (two between person), dan konseling kelompok (group counseling).

Pemecahan masalah dalam proses konseling itu dijalankan dengan wawancara

atau diskusi antara klien dengan konselor dan wawancara itu dijalankan secara

face to face (tatap muka ). Keputusan akhir dari suatu masalah nantinya ada pada

diri konseli itu sendiri.

Dengan demikian dapat dipahami bahwa bimbingan dan konseling di sekolah

adalah proses pemberian bantuan yang diberikan oleh konselor atau pembimbing

Page 5: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Layanan Bimbingan dan …digilib.unila.ac.id/15293/3/BAB II.pdf · Dengan demikian kegiatan bimbingan ... dibanding dengan pelayanan di satuan ... Materi layanan

18

kepada seorang klien atau peserta didik secara berkesinambungan, agar dapat

menentukan pilihan-pilihan untuk menyesuaikan diri, memahami diri,

mengoptimalkan diri, membuat keputusan, dan menyelesaikan masalah serta

mencapai kemampuan yang optimal untuk memikul tanggung jawab atas

keputusan yang telah diambil untuk dirinya sendiri. Melalui bimbingan dan

konseling inilah upaya pencapaian tugas perkembangan peserta didik dapat

diwujudkan.

2. Tujuan Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari keseluruhan kegiatan

pendidikan di sekolah. Oleh sebab itu bimbingan konseling memegang peranan

penting dalam mencapai program bimbingan di sekolah. Sekolah sebagai lembaga

pendidikan anak untuk menhadapi kehidupan sebaik-baiknya sebagai pribadi

dalam keluarga maupun dalam masyarakat. Dengan demikian kegiatan bimbingan

dan konseling mempunyai sasaran yang sangat penting untuk menunjang kegiatan

belajar mengajar di sekolah.

Menurut Prayitno dan Erman (2004: 114) tujuan umum dari layanan bimbingan

dan konseling adalah untuk membantu individu memperkembangkan diri secara

optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan predisposisi yang dimilikinya

(seperti kemampuan dasar dan bakat-bakatnya), berbagai latar belakang yang ada

(seperti latar belakang keluarga, pendidikan, status sosial ekonomi), serta sesuai

dengan tuntutan positif lingkungannya. Berdasarkan tujuan di atas maka

bimbingan dan konseling membantu individu untuk menjadi insan yang berguna

dalam kehidupannya yang memiliki berbagai wawasan, pandangan, interpretasi,

Page 6: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Layanan Bimbingan dan …digilib.unila.ac.id/15293/3/BAB II.pdf · Dengan demikian kegiatan bimbingan ... dibanding dengan pelayanan di satuan ... Materi layanan

19

pilihan, penyesuaian, dan keterampilan yang tepat berkenaan dengan diri sendiri

dan lingkungannya.

Menurut Prayitno dan Erman (2004: 114) tujuan khusus bimbingan dan konseling

merupakan penjabaran tujuan umum tersebut yang dikaitkan secara langsung

dengan permasalahan yang dialami oleh individu yang bersangkutan, sesuai

dengan kompleksitas permasalahannya itu. Masalah-masalah individu bermacam

ragam jenis, intensitas, dan sangkut-pautnya, serta masing-masing bersifat unik.

Tujuan bimbingan dan konseling untuk seorang individu berbeda dari (dan tidak

boleh disamakan dengan) tujuan bimbingan dan konseling. Dengan penjelasan di

atas konselor di tuntut untuk lebih peka dalam menghadapi masing-masing

individu yang bermasalah karena sesuai dengan tujuan tidak boleh disamakan

dengan yang lain terutama dalam hal pemecahan masalah.

Menurut Depdiknas (dalam Rambu-Rambu Penyelenggaraan Bimbingan dan

Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal (Naskah Akademik ABKIN) : 2007)

tujuan pelayanan konseling pada latar belakang pendidikan formal yaitu

pelayanan bimbingan itu diberikan dengan tujuan agar peserta didik dapat:

a. merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karier serta

kehidupannya di masa akan datang,

b. mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal

mungkin,

c. menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat

serta lingkungan kerjanya,

d. mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian

dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja.

Berdasarkan tujuan di atas dapat kita ketahui bahwa tujuan pelayanan konseling

pada latar belakang pendidikan formal yaitu konselor membantu konseli agar

Page 7: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Layanan Bimbingan dan …digilib.unila.ac.id/15293/3/BAB II.pdf · Dengan demikian kegiatan bimbingan ... dibanding dengan pelayanan di satuan ... Materi layanan

20

dapat menyelesaikan studinya sehingga dapat menentukan kariernya agar dapat

merencanakan kehidupan yang masa datang, Konselor juga bertugas menggali

potensi-potensi yang dimiliki oleh masing-masing konseli sehingga dapat

mengembangkan dengan kekuatan yang dimiliki. Pada dasarnya konseli

mengalami kesulitan dalam menghadapi studinya, serta dalam penyesuaian di

dalam lingkugannya baik keluarga, masyarakat maupun lingkungan kerjanya,

disini konselor membantu konseli agar dapat menyesuaikan diri dengan berbagai

lingkungan dan mengatasi kesulitan tersebut.

3. Pentingnya Bimbingan di Sekolah Menengah Atas

Kebutuhan akan bimbingan adalah hal yang universal, tidak terbatas pada masa

anak dan masa remaja. Bimbingan yang diberikan pada masa-masa selanjutnya

akan menanmbah kemampuan anak memilih aktivitas dalam bidang pekerjaan,

kemasyarakatan, dan pendidikan secara bijaksana pada masa remaja dan masa

dewasa. Bimbingan preventif di sekolah menengah akan mengurangi kebutuhan

bimbingan di kemudian hari.

Menurut Winkel dan Hastuti (2007: 146) memasuki sekolah pada jenjang

pendidikan ini tidak membawa perubahan drastis dalam rutinitas sekolah bagi

siswa, karena dia sudah biasa dengan pergantian bidang studi dan tenaga pengajar

dalam jadwal pelajaran. Namun, rentang umur antara 16-19 tahun yang meliputi

sebagian besar dari masa remaja, merupakan masa yang sangat berarti bagi

perkembangan kepribadian seseorang. Oleh karena itu, pelayanan bimbingan

harus lebih intensif dan lebih lengkap, dibanding dengan pelayanan di satuan

pendidikan di bawahnya.

Page 8: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Layanan Bimbingan dan …digilib.unila.ac.id/15293/3/BAB II.pdf · Dengan demikian kegiatan bimbingan ... dibanding dengan pelayanan di satuan ... Materi layanan

21

Hurlock (1980) mengatakan bahwa masa remaja merupakan masa transisi atau

peralihan dari masa anak menuju masa dewasa. Pada masa ini individu mengalami

berbagai perubahan, baik fisik maupun psikis. Remaja dituntut untuk mampu

menampilkan tingkah laku yang dianggap pantas atau sesuai bagi orang-orang

seusianya. Adanya perubahan baik di dalam maupun di luar dirinya itu membuat

kebutuhan remaja semakin meningkat terutama kebutuhan sosial dan kebutuhan

remaja semakin meningkat terutama kebutuhan sosial dan kebutuhan

psikologisnya. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut memperluas lingkungan

sosial diluar lingkungan keluarga, seperti lingkungan teman sebaya dan

lingkungan masyarakat lainnya.

Anna Freud (dalam Hurlock, 1990) berpendapat bahwa pada masa remaja terjadi

proses perkembangan meliputi perubahan-perubahan yang berhubungan dengan

perkembangan psikoseksual, dan juga terjadi perubahan dalam hubungan dengan

orangtua dan cita-cita mereka, dimana pembentukan cita-cita merupakan proses

pembentukan orientasi masa depan. Remaja sebetulnya tidak mempunyai tempat

yang jelas. Mereka sudah tidak termasuk golongan anak-anak, tetapi belum juga

dapat diterima secara penuh untuk masuk ke golongan orang dewasa. Remaja ada

diantara anak dan orang dewasa. Oleh karena itu, remaja sering dikenal dengan

fase ”mencari jati diri” atau fase ”topan dan badai”. Remaja masih belum mampu

menguasai dan memfungsikan secara maksimal fungsi fisik maupun psikisnya.

Pendidikan menengah berkenaan dengan tujuan institusional ditetapkan bahwa

pendidikan menengah bertujuan meningkatkan pengetahuan siswa untuk

melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dan untuk

Page 9: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Layanan Bimbingan dan …digilib.unila.ac.id/15293/3/BAB II.pdf · Dengan demikian kegiatan bimbingan ... dibanding dengan pelayanan di satuan ... Materi layanan

22

mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,

dan kesenian. Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat

dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial.

Kebutuhan utama pada masa ini bersifat psikologis, seperti mendapat perhatian

tanpa pamrih negatif apapun, mendapat pengakuan terhadap keunikan pikiran dan

perasan mereka, menerima kebebasan yang wajar dalam mengatur kehidupannya

sendiri tanpa dilepaskan sama sekali dari perlindungan keluarga. Hal-hal yang

perlu dikembangkan dalam masa ini adalah rasa tanggung jawab, persiapan diri

untuk memasuki corak kehidupan orang dewasa, memantapkan diri dalam

memainkan peranan sebagai pria dan wanita, perencanaan masa depan sesuai

dengan bidang studi dan pekerjaan yang sesuai dengan nilai-nilai kehidupan yang

dianut dan keadaan nyata dalam masyarakat.

Menurut Winkel dan Hastuti (2007: 148) bimbingan kelompok maupun individual

diterapkan secara seimbang. Agar pelayanan sampai pada semua siswa, sebagian

besar kegiatan dilaksanakan dalam bentuk bimbingan kelompok. Namun, jika

siswa remaja sangat peka dalam hal-hal yang dianggap pribadi maka kesempatan

untuk konseling sewaktu-waktu harus tersedia.

4. Paradigma Bimbingan dan Konseling

Menurut Prayitno dkk (2004: 9) bimbingan dan konseling merupakan keahlian

pelayanan dengan paradigma layanan bantuan yang dapat bersifat pedagogis,

psikologis dan religius/spiritual. Dengan paradigma atau contoh perubahan

pelayanan bimbingan dan konseling mengacu pada upaya pendidikan dengan

memperhatikan faktor-faktor psikologis dan religius/spiritual individu yang

Page 10: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Layanan Bimbingan dan …digilib.unila.ac.id/15293/3/BAB II.pdf · Dengan demikian kegiatan bimbingan ... dibanding dengan pelayanan di satuan ... Materi layanan

23

dilayani dan unsur budaya/etnis yang melatar belakangi individu sebagai peserta

didik/siswa.

a. Pelayanan Bimbingan dan Konseling Bersifat Pedagogis

Materi layanan bimbingan dan konseling dikemas dengan memperhatikan

perkembangan ilmu, pengetahuan, teknologi, dan seni. Dari sudut pandang

pedagogis atau pendidikan, bimbingan dan konseling adalah bagian integral

dari pendidikan, yaitu tujuan pendidikan adalah juga menjadi tujuan

bimbingan dan konseling. Landasan, fungsi, prinsip-prinsip bimbingan dan

konseling harus sejalan dengan konsep pendidikan. Dari pendekatan

pedagogis, siswa tidak hanya belajar melakukan latihan dan belajar melalui

pengajaran, juga belajar menjadi (learning to be), mengembangkan potensi

diri seoptimal mungkin, dan mengembangkan diri menjadi manusia seutuhnya

serta menyentuh hal-hal yang berurusan dengan (a) pengembangan hubungan

interpersonal, (b) interpersonal, (c) pengembangan motivasi, (d) komitmen, (e)

daya juang, (f) kematangan/ketahanlamaan (adversity), (g) mengembangkan

karier .

Bimbingan dan konseling merupakan ilmu khusus, sehingga tugas dan

tanggung jawab yang diemban oleh para guru pembimbing/konselor dan guru

mata pelajaran yang alih fungsi pada bimbingan dan konseling perlu dievalusi

kembali. Menurut Kartadinata (dalam Prayitno, 2004: 10) sebutan konselor

secara eksplisit di dalam Undang-Undang No. 20/2003 tenatng Sistem

Pendidikan Nasional merupakan pengakuan formal terhadap eksistensi profesi

konselor sebagai tenaga pendidik lainnya seperti guru.

Page 11: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Layanan Bimbingan dan …digilib.unila.ac.id/15293/3/BAB II.pdf · Dengan demikian kegiatan bimbingan ... dibanding dengan pelayanan di satuan ... Materi layanan

24

b. Pelayanan Bimbingan dan Konseling Bersifat Psikologis

Pendekatan psikologis pada bimbingan dan konseling ialah pada bimbingan,

yang dilakukan pada awal memasuki SMA/MA, melibatkan orang tua dan

guru, dan bentuk bimbingan berupa pelatihan dengan materi pengembangan

dinamika kelompok, berpikir kritis dan kreatif, sedangkan pada konseling;

dapat dilakukan kapan saja dengan bekerjasama dengan guru mata pelajaran,

bila diperlukan kerjasama dengan pihak terkait. Pelayanan bimbingan dan

konseling merupakan proses bantuan bagi siswa dengan memperhatikan

kemungkinan dan kenyataan tentang adanya kesulitan siswa untuk mencapai

perkembangan yang optimal, sehingga guru pembimbing/konselor perlu

memberikan kepada siswa hingga mampu memahami diri, mengarahkan diri,

bertindak dan bersikap di dalam pengambilan keputusan dari pemecahan

masalahnya. Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada siswa agar

dapat memahami dirinya, memahami lingkungannya dalam tata kehidupan

dan mengembangkan rencana dan kemampuannya untuk mengambil

keputusan tentang masa depannya.

c. Pelayanan Bimbingan dan Konseling Bersifat Spiritual/Religius

Adanya counseling spiritual yang diprogramkan secara formal dengan dasar-

dasar ilmiah pada program bimbingan dan konseling bidang kesehatan mental

dan penyembuhan penyakit jiwa, pelaksanaannya didasari dengan berbagai

disiplin ilmu seperti kesehatan mental, psychotherapy, faith healing

(penyembuhan melalui keimanan) dan prinsip-prinsip religio psychotherapy

dijadikan pegangan dalam pendekatan keimanan. Fungsi bimbingan dan

Page 12: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Layanan Bimbingan dan …digilib.unila.ac.id/15293/3/BAB II.pdf · Dengan demikian kegiatan bimbingan ... dibanding dengan pelayanan di satuan ... Materi layanan

25

konseling sebagai fasilitator dan motivator klien dengan kemampuan yang ada

pada dirinya sendiri; fungsi pencegahan terhadap gangguan mental spiritual

dan lingkungan yang menghambat proses perkembangan hidup klien,

reppresif/kuratif terhadap penyakit mental dan spiritual klien dengan merujuk

kepada ahli (psikiater, psikolog,dan sebagainya).

Kehebatan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kemajuan ekonomi yang

dialami kini, berdampak terpisahnya nilai-nilai spiritual, Charlene (dalam

Prayitno, 2004: 12) menyebutkan kondisi yang seperti ini sebagai “spiritual

wellness” suatu keadaan yang tercermin dalam keterbukaan terhadap dimensi

spiritual. Pada kondisi ini telah mendorong berkembangnya konseling yang

berfundasikan spiritual atau religi. Karakteristik manusia mempunyai

hubungan baik dengan Tuhan, sesama manusia dan alam semesta, bilamana

kondisi hubungan terputus; diperlukan konseling.Dalam proses konseling,

guru pembimbing/konselor menjalin hubungan dengan klien dan klien

memperbaiki hubungannya, baik dengan tuhan, sesama manusia dan alam

semesta.

Berdasarkan uraian di atas dengan paradigma atau contoh perubahan pelayanan

bimbingan dan konseling mengacu pada upaya pendidikan dengan memperhatikan

faktor-faktor psikologis dan religius/spiritual individu yang dilayani dan unsur

budaya/etnis yang melatar belakangi individu sebagai peserta didik/siswa. Dari

sudut pandang pedagogis atau pendidikan, bimbingan dan konseling adalah

bagian integral dari pendidikan, yaitu tujuan pendidikan adalah juga menjadi

tujuan bimbingan dan konseling. Dengan konseling spiritual maka dapat

mencegah terhadap gangguan mental spiritual dan lingkungan yang menghambat

Page 13: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Layanan Bimbingan dan …digilib.unila.ac.id/15293/3/BAB II.pdf · Dengan demikian kegiatan bimbingan ... dibanding dengan pelayanan di satuan ... Materi layanan

26

proses perkembangan hidup klien, represif/kuratif terhadap penyakit mental dan

spiritual klien dengan merujuk kepada ahli (psikiater, psikolog,dan sebagainya).

Pendekatan psikologis pada bimbingan dan konseling ialah pada bimbingan, yang

dilakukan pada awal memasuki SMA/MA, melibatkan orang tua dan guru, dan

bentuk bimbingan berupa pelatihan dengan materi pengembangan dinamika

kelompok, berpikir kritis dan kreatif, sedangkan pada konseling; dapat dilakukan

kapan saja dengan bekerjasama dengan guru mata pelajaran, bila diperlukan

kerjasama dengan pihak terkait.

Bila pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling yang bersifat pedagogis,

psikologis, dan spiritual dapat berjalan dengan maka konselor akan lebih mudah

dalam memahami dari masing-masing individu. Ketiga sifat tersebut dapat

membantu individu dalam mencapai tujuan hidupnya. Dalam melakukan

pelayanan tersebut tentu konselor tetap berkolaborasi dengan personel pelaksana

yang lain.

5. Personil Bimbingan dan Konseling

Personel pelaksana pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah adalah segenap

unsur yang terkait dalam organigram pelayanan bimbingan dan konseling di

sekolah dengan koordinator dan guru pembimbing/ konselor sebagai pelaksana

utamanya. Layanan bimbingan dan konseling dilaksanakan di bawah tanggung

jawab Kepala Sekolah dan seluruh staf. Berikut ini adalah tugas para personel

bimbingan dan konseling menurut Supriatna (2011: 87):

Page 14: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Layanan Bimbingan dan …digilib.unila.ac.id/15293/3/BAB II.pdf · Dengan demikian kegiatan bimbingan ... dibanding dengan pelayanan di satuan ... Materi layanan

27

a. Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah

Kepala sekolah adalah penanggung jawab kegiatan pendidikan di

Sekolah/Madrasah secara menyeluruh, khususnya pelayanan bimbingan dan

konseling. Tugas kepala sekolah dan wakil kepala sekolah adalah :

1) mengoordinasikan seluruh kegiatan pendidikan, yang meliputi

kegiatan pengajaran, pelatihan serta bimbingan dan konseling di

sekolah,

2) menyediakan dan melengkapi sarana dan prasarana yang diperlukan

dalam kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah,

3) memberikan kemudahan bagi terlaksananya program bimbingan dan

konseling di sekolah,

4) melakukan supervise terhadap pelaksanaan bimbingan dan konseling

di sekolah,

5) menetapkan koordinator guru bimbingan dan konseling yang

bertanggung jawab atas koordinasi pelaksanaan bimbingan dan

konseling di sekolah berdasarkan kesepakatan bersama guru

bimbingan dan konseling,

6) membuat surat tugas guru bimbingan dan konseling dalam proses

bimbingan dan konseling pada setiap awal catur wulan,

7) menyiapkan surat pernyataan melakukan kegiatan bimbingan dan

konseling sebagai bahan ususlan angka kredit bagi guru pembimbing,

8) mengadakan kerjasama dengan instansi lain yang terkait dalam

pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling,

9) mengoordinasikan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling

kepada semua personil sekolah,

10) melaksanakan kebijakan pimpinan sekolah terutama dalam

pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling.

b. Koordinator Bimbingan dan Konseling

Koordinator bimbingan dsan konseling adalah salah satu konselor diantaranya,

berperan sebagai pembantu kepala Sekolah/Madrasah bidang pelayanan

bimbingan dan konseling yang bertugas :

1) mengkoordinasikan konselor dalam :

i) memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling,

ii) menyusun program kegiatan bimbingan dan konseling,

iii) melaksanakan program bimbingan dan konseling,

iv) mengadministrasikan kegiatan bimbingan dan konseling,

v) mengadakan tindak lanjut,

Page 15: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Layanan Bimbingan dan …digilib.unila.ac.id/15293/3/BAB II.pdf · Dengan demikian kegiatan bimbingan ... dibanding dengan pelayanan di satuan ... Materi layanan

28

2) mengusulkan kepada kepala sekolah/madrasah mengusahakan bagi

terpenuhinya tenaga, prasarana dan sarana, alat dan perlengkapan

pelayanan bimbingan dan konseling,

3) mempertanggungjawab pelaksanaan pelayanan bimbingan dan

konseling kepada kepala sekolah/madrasah,

4) berpartisipasi aktif dalam kegiatan kepengawasan oleh pengawas

sekolah/madrasah bidang bimbingan dan konseling.

c. Konselor

Konselor adalah tenaga pendidik yang berkualifikasi strata satu (S-1) program

studi bimbingan dan konseling dan menyelesaikan Pendidikan Profesi

Konselor (PPK). Sedangkan penerima/pengguna pelayanan profesi bimbingan

dan konseling dinamakan konseli. Konselor sebagai pelaksana utama, tenaga

inti dan ahli atau tenaga profesional, bertugas :

1) memasyarakatkan kegiatan bimbingan dan konseling,

2) merencanakan program bimbingan dan konseling bersama coordinator

bimbingan dan konseling,

3) merumuskan persiapan kegiatan bimbingan dan konseling,

4) melaksanakan layanan bimbingan dan konseling terhadap siswa yang

menjadi tangung jawabnya,

5) mengevaluasi proses dan hasil kegiatan layanan bimbingan dan

konseling,

6) menganalisis hasil evaluasi,

7) melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil analisis penelitian,

8) mengadministrasikan kegiatan bimbingan dan konseling,

9) mempertanggungjawabimbingan dan konselingan tugas dan kegiatan

kepada koordinator guru bimbingan dan konseling.

d. Guru Mata Pelajaan

Sebagai pengampu mata pelajaran dan/atau praktikum, guru dalam pelayanan

bimbingan dan konseling memiliki peran sebagai berikut :

1) membantu memasyarakatkan layanan bimbingan dan konseling

kepada peserta didik,

2) melakukan kerjasama dengan guru bimbingan dan konseling dalam

mengidentifikasi peserta didik yang memerlukan bimbingan dan

konseling,

3) mengalihtangankan peserta didik yang memerlukan bimbingan dan

konseling kepada guru bimbingan konseling,

Page 16: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Layanan Bimbingan dan …digilib.unila.ac.id/15293/3/BAB II.pdf · Dengan demikian kegiatan bimbingan ... dibanding dengan pelayanan di satuan ... Materi layanan

29

4) mengadakan upaya tindak lanjut layanan bimbingan dan konseling

(program perbaikan dan program pengayaan),

5) memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memperoleh

layanan bimbingan dan konseling dari guru bmbingan dan konseling,

6) membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka

penilaian pelayanan bimbingan dan konseling serta,

7) ikut serta dalam program layanan bimbingan dan konseling.

e. Wali Kelas

Sebagai pembina kelas, dalam pelayanan bimbingan dan konseling wali kelas

berperan :

1) Membantu guru pembimbing melaksanakan layanan bimbingan dan

konseling yang menjadi tanggung jawabnya,

2) membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagi siswa,

khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya untuk mengikuti

layanan bimbingan dan konseling,

3) memberikan informasi tentang keadaan siswa kepada guru

pembimbing untuk memperoleh layanan bimbingan dan konseling,

4) menginformasikan kepada guru mata pelajaran tentang siswa yang

perlu diperhatikan secara khusus,

5) ikut serta dalam konferensi kasus

f. Staf Administrasi

Staf administarsi memiliki peranan yang penting dalam memperlancar

pelaksanaan program bimbingan dan konseling yaitu :

1) membantu guru pembimbing (konselor) dan koordinator bimbingan

dan konseling dalam mengadministrasikan seluruh kegiatan

bimbingan dan konseling di sekolah,

2) membantu guru pembimbing dalam menyiapkan seluruh kegiatan

bimbingan dan konseling,

3) membantu guru pembimbing dalam layanan bimbingan dan

konseling.

Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa pelaksana bimbingan dan

konseling tidak hanya konselor tetapi terlibat juga di dalamnya mulai dari kepala

sekolah, wakil kepala sekolah, guru mata pelajaran, wali kelas, koordinator

Page 17: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Layanan Bimbingan dan …digilib.unila.ac.id/15293/3/BAB II.pdf · Dengan demikian kegiatan bimbingan ... dibanding dengan pelayanan di satuan ... Materi layanan

30

bimbingan dan konseling serta staf administrasi. Disini masing-masing personel

dituntut untuk melakukan kerjasama dengan baik sehingga pelaksanaan pelayanan

bimbingan dan konseling di sekolah dapat berjalan dengan lancar. Apabila ada

salah satu dari personel tidak melakukan tugasnya maka akan terjadi kendala

dalam pelaksanaan. Sebagai contoh guru mata pelajaran wajib melaporkan kepada

konselor tentang perkembangan belajar dari peserta didik yang diajarnya agar

konselor dapat mengikuti perkembangan dari masing-masing individu. Konselor

sebagai pelaksana utama juga harus aktif dalam menggali informasi dari masing-

masing personel.

6. Komponen Program Bimbingan dan Konseling

Menurut Depdiknas (dalam Rambu-Rambu Penyelenggaraan Bimbingan dan

Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal (Naskah Akademik ABKIN): 2007)

program bimbingan dan konseling mengandung empat komponen pelayanan.

Komponen pelayanan ini membantu guru pembimbing dalam melaksanakan

pelayanan bimbingan dan konseling. Empat komponen pelayanan itu adalah :

a. Pelayanan Dasar

1. Pengertian

Pelayanan dasar diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada seluruh

konseli melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara klasikal

atau kelompok yang disajikan secara sistematis dalam rangka

mengembangkan perilaku jangka panjang sesuai dengan tahap dan tugas-tugas

perkembangan (yang dituangkan sebagai standar kompetensi kemandirian)

yang diperlukan dalam pengembangan kemampuan memilih dan mengambil

Page 18: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Layanan Bimbingan dan …digilib.unila.ac.id/15293/3/BAB II.pdf · Dengan demikian kegiatan bimbingan ... dibanding dengan pelayanan di satuan ... Materi layanan

31

keputusan dalam menjalani kehidupannya. Layanan dasar bimbingan ini juga

berisi layanan bimbingan belajar, bimbingan sosial, bimbingan pribadi dan

bimbingan karir, layanan ini untuk seluruh peserta didik, disajikan atau di

luncurkan dengan menggunakan Strategi klasikal dan dinamika kelompok.

2. Tujuan

Pelayanan ini bertujuan untuk membantu semua konseli agar memperoleh

perkembangan yang normal, memiliki mental yang sehat, dan memperoleh

keterampilan dasar hidupnya, atau dengan kata lain membantu konseli agar

mereka dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya. Menurut Depdiknas

(dalam Rambu-Rambu Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling dalam

Jalur Pendidikan Formal (Naskah Akademik ABKIN): 2007) secara rinci

tujuan pelayanan dapat dirumuskan sebagai upaya untuk membantu konseli

agar:

1) memiliki kesadaran (pemahaman) tentang diri dan lingkungannya

(pendidikan, pekerjaan, sosial budaya dan agama),

2) mampu mengembangkan keterampilan untuk mengidentifikasi

tanggung jawab atau seperangkat tingkah laku yang layak bagi

penyesuaian diri dengan lingkungannya,

3) mampu menangani atau memenuhi kebutuhan dan masalahnya, dan

4) mampu mengembangkan dirinya dalam rangka mencapai tujuan

hidupnya.

Dengan tujuan di atas diharapkan pelaksanaan pelayanan dasar lebih terfokus

untuk mencapai tujuan tersebut sehingga dapat membantu konseli dalam

menyelesaikan masalah.

Page 19: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Layanan Bimbingan dan …digilib.unila.ac.id/15293/3/BAB II.pdf · Dengan demikian kegiatan bimbingan ... dibanding dengan pelayanan di satuan ... Materi layanan

32

3. Fokus pengembangan

Untuk mencapai tujuan tersebut, fokus perilaku yang dikembangkan

menyangkut aspek-aspek pribadi, sosial, belajar dan karier. Semua ini

berkaitan erat dengan upaya membantu konseli dalam mencapai tugas-tugas

perkembangannya (sebagai standar kompetensi kemandirian). Materi

pelayanan dasar dirumuskan dan dikemas atas dasar standar kompetensi

kemandirian antara lain mencakup pengembangan:

1) self-esteem,

2) motivasi berprestasi,

3) keterampilan pengambilan keputusan,

4) keterampilan pemecahan masalah,

5) keterampilan hubungan antar pribadi atau berkomunikasi,

6) penyadaran keragaman budaya,

7) perilaku bertanggung jawab.

Hal-hal yang terkait dengan perkembangan karier (terutama di tingkat

SLTP/SLTA) mencakup pengembangan:

1) fungsi agama bagi kehidupan,

2) pemantapan pilihan program studi,

3) keterampilan kerja profesional,

4) kesiapan pribadi (fisik-psikis, jasmaniah-rohaniah) dalam

menghadapi pekerjaan,

5) perkembangan dunia kerja,

6) iklim kehidupan dunia kerja,

7) cara melamar pekerjaan,

8) kasus-kasus kriminalitas,

9) bahayanya perkelahian masal (tawuran), dan

10) dampak pergaulan bebas.

Dengan adanya fokus pengembangan yang mencakup standar kompetensi

kemandirian maka pelaksanaan pelayanan dasar menjadi mudah dan terfokus

sehingga diharapkan guru pembimbing mampu melaksanakan pelayanan

dasar dengan optimal.

Page 20: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Layanan Bimbingan dan …digilib.unila.ac.id/15293/3/BAB II.pdf · Dengan demikian kegiatan bimbingan ... dibanding dengan pelayanan di satuan ... Materi layanan

33

4. Strategi Implementasi Program

Strategi implementasi program untuk pelayanan dasar meliputi:

1) Bimbingan Kelas

Layanan bimbingan kelas adalah salah satu pelayanan dasar bimbingan

yang dirancang menuntut konselor untuk melakukan kontak langsung

dengan para peserta didik dikelas secara terjadwal, konselor memberikan

pelayanan bimbingan ini kepada peserta didik. Kegiatan bimbingan kelas

ini bisa berupa diskusi kelas atau curah pendapat.

Dari pengertian diatas penulis menyimpulkan bahwa bimbingan kelas

dapat diartikan sebagai layanan yang di berikan kepada semua siswa. Pada

bimbingan kelas ini menggunakan berbagai macam alat bantu seperti :

media cetak, media panjang, OHT, rekaman radio–tape dan lain-lain.

Layanan bimbingan kelas dapat mempergunakan jam pengembangan diri.

Layanan bimbingan klasikal mempunyai berbagai fungsi, antara lain:

a) dapat terjadinya interaksi sehingga saling mengenal antara guru

bimbingan dan konseling atau konselor dengan peserta didik atau konseli,

b) dapat terjalinnya hubungan emosional antara guru bimbingan dan

konseling dengan peserta didik sehingga akan terciptanya hubungan-

hubungan yang bersifat mendidik dan membimbing,

c) dapat terciptanya keteladanan dari guru bimbingan dan konseling bagi

peserta didik yng dapat berpengaruh terhadap perubahan-perubahan sikap

dan perilaku lebih baik pada peserta didik,

d) dapat sebagai wadah atau adanya media terjadinya komunikasi

langsung antara guru bimbingan dan konseling dengan peserta didik,

Page 21: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Layanan Bimbingan dan …digilib.unila.ac.id/15293/3/BAB II.pdf · Dengan demikian kegiatan bimbingan ... dibanding dengan pelayanan di satuan ... Materi layanan

34

khusus bagi peserta didik dapat menyampaikan permasalahan kelas atau

curhat di kelas,

e) dapat terjadinya kesempatan bagi guru bimbingan dan konseling

melakukan tatap muka, wawancara dan observasi terhadap kondisi peserta

didik dan suasana belajar di kelas,

f) sebagai upaya pemahaman terhadap peserta didik dan upaya

pencegahan, penyembuhan, perbaikan, pemeliharaan, dan pengembangan

pikiran, perasaan, dan kehendak serta perilaku peserta didik.

2) pelayanan orientasi

Menurut Sukardi (2008: 60) layanan orientasi yaitu layanan bimbingan

dan konseling yang memungkinkan peserta didik dan pihak-pihak yang

lain yang dapat memberikan pengaruh besar terhadap peserta didik

(terutama orang tua) memahami lingkungan (seperti sekolah) yang baru

dimasuki peserta didik, untuk mempermudah dan memperlancar

berperannya peserta didik di lingkungan baru. Menurut Sukardi (2002: 43)

fokus pelaksanaan layanan orientasi meliputi pengenalan lingkungan dan

fasilitas sekolah, menjelaskan peraturan dan hak-hak serta kewajiban

siswa, menjelaskan organisasi dan wadah-wadah yang dapat membantu

dan meningkatkan hubungan sosial siswa, menjelaskan kurikulum dengan

seluruh aspek-aspeknya, menjelaskan peranan kegiatan bimbingan karir,

dan menjelaskan peranan pelayanan bimbingan dan konseling.

Page 22: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Layanan Bimbingan dan …digilib.unila.ac.id/15293/3/BAB II.pdf · Dengan demikian kegiatan bimbingan ... dibanding dengan pelayanan di satuan ... Materi layanan

35

3) pelayanan informasi

Menurut Sukardi (2002: 44) layanan informasi yaitu layanan bimbingan

yang memungkinkan peserta didik dan pihak-pihak lain yang dapat

memberikan pengaruh yang besar kepada peserta didik (terutama orang

tua) dalam menerima dan memahami informasi (seperti informasi

pendidikan dan informasi jabatan) yang dapat dipergunakan sebagai bahan

pertimbangan dan pengambilan keputusan sehari-hari sebagai pelajar,

anggota keluarga, dan masyarakat. Fokus pelaksanaan layanan informasi

meliputi menjelaskan tata tertib sekolah, cara bertingkah laku, tata karma,

dan sopan santun, menjelaskan fasilitas penunjang atau sumber belajar,

cara mempersiapkan diri dan belajar di sekolah, langkah-langkah yang

perlu ditempuh guna menetapkan karier, dan memasuki perguruan tinggi

yang sesuai dengan cita-cita karier.

4) bimbingan kelompok

Menurut Sofyan (1996: 35) bimbingan kelompok adalah layanan

bimbingan yang diberikan kepada sekelompok untuk memecahkan secara

bersama masalah-masalah yang menghambat perkembangan siswa. Fokus

pelaksanaan layanan bimbingan kelompok menurut Sukardi (2002: 48)

meliputi pengenalan sikap dan kebiasaan, bakat, dan minat dan cita-cita

serta penyalurannya, pengenalan kelemahan dan kekuatan diri serta

penanggulangannya, pengembangan kemampuan berkomunikasi,

pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, dan pengembangan

teknik-teknik pengusaan ilmu pengetahuan.

Page 23: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Layanan Bimbingan dan …digilib.unila.ac.id/15293/3/BAB II.pdf · Dengan demikian kegiatan bimbingan ... dibanding dengan pelayanan di satuan ... Materi layanan

36

5) aplikasi instrumen

Menurut Sukardi (2002: 231-232) aplikasi instrumen bimbingan dan

konseling yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk

mengumpulkan data dan keterangan tentang peserta didik (klien),

keterangan tentang lingkungan peserta didik dan lingkungan yang lebih

luas. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai instrumen, baik

tes maupun non-tes. Fokus pelaksanaan aplikasi instrumen meliputi

kebiasaan dan sikap dalam beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang

Maha Esa, kondisi mental dan fisik siswa, pengenalan terhadap diri

sendiri, kemampuan pengenalan lingkungan dan hubungan sosial, tujuan,

sikap, kebiasaan, keterampilan, dan kemampuan belajar, informasi karier

dan pendidikan, dan kondisi keluarga dan lingkungan.

b. Pelayanan Responsif

1. Pengertian

Pelayanan responsif merupakan pemberian bantuan kepada konseli yang

menghadapi kebutuhan dan masalah yang memerlukan pertolongan dengan

segera, sebab jika tidak segera dibantu dapat menimbulkan gangguan dalam

proses pencapaian tugas-tugas perkembangan. Konseling individual,

konseling krisis, konsultasi dengan orang tua, guru, dan alih tangan kepada

ahli lain adalah ragam bantuan yang dapat dilakukan dalam pelayanan

responsif.

Page 24: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Layanan Bimbingan dan …digilib.unila.ac.id/15293/3/BAB II.pdf · Dengan demikian kegiatan bimbingan ... dibanding dengan pelayanan di satuan ... Materi layanan

37

2. Tujuan

Tujuan pelayanan responsif adalah membantu konseli agar dapat memenuhi

kebutuhannya dan memecahkan masalah yang dialaminya atau membantu

konseli yang mengalami hambatan, kegagalan dalam mencapai tugas-tugas

perkembangannya. Tujuan pelayanan ini dapat juga dikemukakan sebagai

upaya untuk mengintervensi masalah-masalah atau kepedulian pribadi konseli

yang muncul segera dan dirasakan saat itu, berkenaan dengan masalah sosial-

pribadi, karier, dan atau masalah pengembangan pendidikan.

3. Fokus pengembangan

Fokus pelayanan responsif bergantung kepada masalah atau kebutuhan

konseli. Masalah dan kebutuhan konseli berkaitan dengan keinginan untuk

memahami sesuatu hal karena dipandang penting bagi perkembangan dirinya

secara positif. Kebutuhan ini seperti kebutuhan untuk memperoleh informasi

antara lain tentang pilihan karier dan program studi, sumber-sumber belajar,

bahaya obat terlarang, minuman keras, narkotika, pergaulan bebas. Masalah

lainnya adalah yang berkaitan dengan berbagai hal yang dirasakan

mengganggu kenyamanan hidup atau menghambat perkembangan diri

konseli, karena tidak terpenuhi kebutuhannya, atau gagal dalam mencapai

tugas-tugas perkembangan. Masalah konseli pada umumnya tidak mudah

diketahui secara langsung tetapi dapat dipahami melalui gejala-gejala

perilaku yang ditampilkannya. Masalah (gejala perilaku bermasalah) yang

mungkin dialami konseli diantaranya:

1) merasa cemas tentang masa depan,

Page 25: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Layanan Bimbingan dan …digilib.unila.ac.id/15293/3/BAB II.pdf · Dengan demikian kegiatan bimbingan ... dibanding dengan pelayanan di satuan ... Materi layanan

38

2) merasa rendah diri,

3) berperilaku impulsif (kekanak-kanakan atau melakukan sesuatu

tanpa mempertimbangkan-nya secara matang),

4) membolos dari Sekolah/Madrasah,

5) malas belajar,

6) kurang memiliki kebiasaan belajar yang positif,

7) kurang bisa bergaul,

8) prestasi belajar rendah,

9) malas beribadah,

10) masalah pergaulan bebas (free sex),

11) masalah tawuran,

12) manajemen stress, dan

13) masalah dalam keluarga.

Untuk memahami kebutuhan dan masalah konseli dapat ditempuh dengan

cara asesmen dan analisis perkembangan konseli, dengan menggunakan

berbagai teknik, misalnya inventori tugas-tugas perkembangan (ITP), angket

konseli, wawancara, observasi,sosiometri, daftar hadir konseli, leger, psikotes

dan daftar masalah konseli atau Alat Ungkap Masalah (AUM).

4. Strategi Implementasi Program

Strategi implementasi program untuk pelayanan responsif meliputi:

1) konseling individual,

2) konseling kelompok,

3) referral,

4) kolaborasi dengan guru mata pelajaran atau wali kelas,

5) kolaborasi dengan orang tua,

6) kolaborasi dengan pihak-pihak di luar sekolah,

7) konsultasi,

8) bimbingan teman sebaya,

9) kunjungan rumah, dan

10) konferensi kasus.

Page 26: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Layanan Bimbingan dan …digilib.unila.ac.id/15293/3/BAB II.pdf · Dengan demikian kegiatan bimbingan ... dibanding dengan pelayanan di satuan ... Materi layanan

39

c. Perencanaan Individual

1. Pengertian

Perencanaan individual diartikan sebagai bantuan kepada konseli agar mampu

merumuskan dan melakukan aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan

masa depan berdasarkan pemahaman akan kelebihan dan kekurangan dirinya,

serta pemahaman akan peluang dan kesempatan yang tersedia di

lingkungannya. Pemahaman konseli secara mendalam dengan segala

karakteristiknya, penafsiran hasil asesmen, dan penyediaan informasi yang

akurat sesuai dengan peluang dan potensi yang dimiliki konseli amat

diperlukan sehingga konseli mampu memilih dan mengambil keputusan yang

tepat di dalam mengembangkan potensinya secara optimal, termasuk keber-

bakatan dan kebutuhan khusus konseli. Kegiatan orientasi, informasi,

konseling individual, rujukan, kolaborasi, dan advokasi diperlukan di dalam

implementasi pelayanan ini.

2. Tujuan

Perencanaan individual bertujuan untuk membantu konseli agar:

1) memiliki pemahaman tentang diri dan lingkungannya,

2) mampu merumuskan tujuan, perencanaan, atau pengelolaan terhadap

perkembangan dirinya, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar,

maupun karier, dan

3) dapat melakukan kegiatan berdasarkan pemahaman, tujuan, dan

rencana yang telah dirumuskannya.

Tujuan perencanaan individual ini dapat juga dirumuskan sebagai upaya

memfasilitasi konseli untuk merencanakan, memonitor, dan mengelola

rencana pendidikan, karier, dan pengembangan sosial-pribadi oleh dirinya

sendiri. Isi layanan perencanaan individual adalah hal-hal yang menjadi

kebutuhan konseli untuk memahami secara khusus tentang perkembangan

Page 27: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Layanan Bimbingan dan …digilib.unila.ac.id/15293/3/BAB II.pdf · Dengan demikian kegiatan bimbingan ... dibanding dengan pelayanan di satuan ... Materi layanan

40

dirinya sendiri. Dengan demikian meskipun perencanaan individual ditujukan

untuk memandu seluruh konseli, pelayanan yang diberikan lebih bersifat

individual karena didasarkan atas perencanaan, tujuan dan keputusan yang

ditentukan oleh masing-masing konseli. Melalui pelayanan perencanaan

individual, konseli diharapkan dapat:

1) mempersiapkan diri untuk mengikuti pendidikan lanjutan,

merencanakan karier, dan mengembangkan kemampuan sosial-pribadi,

yang didasarkan atas pengetahuan akan dirinya, informasi tentang

Sekolah/Madrasah, dunia kerja, dan masyarakatnya,

2) menganalisis kekuatan dan kelemahan dirinya dalam rangka

pencapaian tujuannya,

3) mengukur tingkat pencapaian tujuan dirinya,

4) mengambil keputusan yang merefleksikan perencanaan dirinya.

Dengan tujuan pelayanan perencanaan di atas guru pembimbing dapat

melihat apakah konseli telah mencapai tujuan yang diharapkan oleh

pelayanan prencanaan. Jika konseli belum mampu mencapai tujuan tersebut

maka dapat dikatakan pelaksanaan pelayanan perencanaan individu belum

berhasil.

3. Fokus pengembangan

Fokus pelayanan perencanaan individual berkaitan erat dengan

pengembangan aspek akademik, karier, dan sosial-pribadi. Secara rinci

cakupan fokus tersebut antara lain mencakup pengembangan aspek :

1) akademik meliputi memanfaatkan keterampilan belajar, melakukan

pemilihan pendidikan lanjutan atau pilihan jurusan, memilih kursus

atau pelajaran tambahan yang tepat, dan memahami nilai belajar

sepanjang hayat,

2) karier meliputi mengeksplorasi peluang-peluang karier,

mengeksplorasi latihan-latihan pekerjaan, memahami kebutuhan

untuk kebiasaan bekerja yang positif, dan

Page 28: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Layanan Bimbingan dan …digilib.unila.ac.id/15293/3/BAB II.pdf · Dengan demikian kegiatan bimbingan ... dibanding dengan pelayanan di satuan ... Materi layanan

41

3) sosial-pribadi meliputi pengembangan konsep diri yang positif, dan

pengembangan keterampilan sosial yang efektif.

Aspek fokus pengembangan di atas tentu saja merupakan bidang-bidang

bimbingan dan konseling sehingga dalam memberikan pelayanan semua

aspek dapat terlaksana dari aspek pribadi, sosial, belajar dan karier.

4. Strategi Implementasi Program

Strategi implementasi program untuk pelayanan perencanaan individual

dapat dilakukan melalui pelayanan penempatan penyaluran untuk

membentuk peserta didik menempati posisi yang sesuai dengan bakat dan

minatnya. Konselor membantu peserta didik menganalisis kekuatan dan

kelemahan dirinya berdasarkan data atau informasi yang diperoleh.

d.Dukungan Sistem

Ketiga komponen diatas, merupakan pemberian bimbingan dan konseling

kepada konseli secara langsung. Sedangkan dukungan sistem merupakan

komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja, infra struktur

(misalnya Teknologi Informasi dan Komunikasi), dan pengembangan

kemampuan profesional konselor secara berkelanjutan, yang secara tidak

langsung memberikan bantuan kepada konseli atau memfasilitasi kelancaran

perkembangan konseli.

Program ini memberikan dukungan kepada konselor dalam memperlancar

penyelenggaraan pelayanan diatas. Sedangkan bagi personel pendidik lainnya

adalah untuk memperlancar penyelenggaraan program pendidikan di

Sekolah/Madrasah. Dukungan sistem ini meliputi aspek-aspek:

Page 29: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Layanan Bimbingan dan …digilib.unila.ac.id/15293/3/BAB II.pdf · Dengan demikian kegiatan bimbingan ... dibanding dengan pelayanan di satuan ... Materi layanan

42

1. Pengembangan Jejaring (networking)

Pengembangan jejaring menyangkut kegiatan konselor yang meliputi:

1) konsultasi dengan guru-guru,

2) menyelenggarakan program kerjasama dengan orang tua atau

masyarakat,

3) berpartisipasi dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan-

kegiatan Sekolah/Madrasah,

4) bekerjasama dengan personel Sekolah/Madrasah lainnya dalam

rangka menciptakan lingkungan Sekolah/Madrasah yang kondusif

bagi perkembangan konseli,

5) melakukan penelitian tentang masalah-masalah yang berkaitan

erat dengan bimbingan dan konseling, dan

6) melakukan kerjasama atau kolaborasi dengan ahli lain yang terkait

dengan pelayanan bimbingan dan konseling.

Dengan adanya pengembangan jejaring (network) akan mempermudah guru

pembimbing dalam melaksanakan dukungan sistem karena guru pembimbing

bukan satu-satunya penyelenggara bimbingan dan konseling. Dengan melakukan

kolaborasi maka guru pembimbing akan lebih mudah mendapat informasi yang

dibutuhkan mulai dari orang tua, guru mata pelajaran dan pihak-pihak lain yang

berhubungan dengan konseli.

2. Kegiatan Manajemen

Kegiatan manajemen merupakan berbagai upaya untuk memantapkan,

memelihara, dan meningkatkan mutu program bimbingan dan konseling

melalui kegiatan-kegiatan (1) pengembangan program, (2) pengembangan

staf, (3) pemanfaatan sumber daya, dan (4) pengembangan penataan

kebijakan.

Page 30: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Layanan Bimbingan dan …digilib.unila.ac.id/15293/3/BAB II.pdf · Dengan demikian kegiatan bimbingan ... dibanding dengan pelayanan di satuan ... Materi layanan

43

1) Pengembangan Profesionalitas

Konselor secara terus menerus berusaha untuk memutakhirkan

pengetahuan dan keterampilannya melalui (a) in-service training, (b) aktif

dalam organisasi profesi, (c) aktif dalam kegiatan-kegiatan ilmiah; seperti

seminar dan workshop (lokakarya), atau (d) melanjutkan studi ke program

yang lebih tinggi (Pascasarjana).

2) Pemberian Konsultasi dan Berkolaborasi

Konselor perlu melakukan konsultasi dan kolaborasi dengan guru, orang

tua, staf Sekolah/Madrasah lainnya, dan pihak institusi di luar Sekolah/

Madrasah (pemerintah, dan swasta) untuk memperoleh informasi, dan

umpan balik tentang pelayanan bantuan yang telah diberikannya kepada

para konseli, menciptakan lingkungan Sekolah/Madrasah yang kondusif

bagi perkembangan konseli, melakukan referal, serta meningkatkan kualitas

program bimbingan dan konseling. Dengan kata lain strategi ini berkaitan

dengan upaya Sekolah/Madrasah untuk menjalin kerjasama dengan unsur-

unsur masyarakat yang dipandang relevan dengan peningkatan mutu

pelayanan bimbingan. Jalinan kerjasama ini seperti dengan pihak-pihak :

(1) instansi pemerintah,

(2) instansi swasta,

(3) organisasi profesi, seperti ABKIN (Asosiasi Bimbingan dan

Konseling Indonesia),

(4) para ahli dalam bidang tertentu yang terkait, seperti psikolog,

psikiater, dokter, dan orang tua konseli,

(5) MGBK (Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling), dan

(6) Depnaker (dalam rangka analisis bursa kerja/lapangan pekerjaan).

Page 31: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Layanan Bimbingan dan …digilib.unila.ac.id/15293/3/BAB II.pdf · Dengan demikian kegiatan bimbingan ... dibanding dengan pelayanan di satuan ... Materi layanan

44

Dengan adanya kerjasama dengan pihak-pihak di atas jika guru

pembimbing membutuhkan bantuan maka akan mempermudah guru

pembimbing dalam melaksanakan layanan bimbingan dan konseling. Dan

jika ada konseli yang tidak bisa ditangani oleh guru pembimbing maka

bisa dialihkan pada pihak yang lebih ahli dalam bidangnya.

3) Manajemen Program

Suatu program pelayanan bimbingan dan konseling tidak mungkin akan

terselenggara, dan tercapai bila tidak memiliki suatu sistem pengelolaan

(manajemen) yang bermutu, dalam arti dilakukan secara jelas, sistematis,

dan terarah.

Dengan adanya komponen program bimbingan dan konseling yang mengandung

empat komponen pelayanan yaitu pelayanan dasar bimbingan, pelayanan

responsif, perencanaan individual, dan dukungan sistem itu lebih terlihat jelas dan

terperinci lagi bagaimana konselor memberikan pelayanan terhadap peserta didik.

Pada pelayanaan dasar konselor dapat melakukan layanan orientasi, layanan

informasi, bimbingan kelas, bimbingan kelompok, serta aplikasi instrumen yang

semuanya merupakan dasar dalam melakukan pelayanan bimbingan dan

konseling. Pelayanan responsif dilakukan saat konseli menghadapi kebutuhan dan

masalah yang memerlukan pertolongan segera misalnya dengan konseling

individual dan kolaborasi dengan pihak lain. Perencanaan individual yang

membantu konseli dalam merencanakan masa depan serta dukungan sistem yang

membantu konselor dalam mengembangkan kemampuan profesionalnya sebagai

Page 32: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Layanan Bimbingan dan …digilib.unila.ac.id/15293/3/BAB II.pdf · Dengan demikian kegiatan bimbingan ... dibanding dengan pelayanan di satuan ... Materi layanan

45

seorang konselor misalnya dengan mengikuti pelatihan-pelatihan bimbingan dan

konseling.

B. Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah

Atas

1. Prinsip-Prinsip Bimbingan dan Konseling

Terdapat beberapa prinsip-prinsip yang menjadi landasan bagi pelaksanaan

bimbingan dan konseling. Guru pembimbing yang telah memahami secara benar

dan mendasar prinsip-prinsip dasar bimbingan dan konseling ini akan dapat

menghindarkan diri dari kesalahan dan penyimpangan-penyimpangan dalam

praktik pemberian layanan bimbingan dan konseling.

Menurut Sukardi (2008: 40) prinsip-prinsip bimbingan dan konseling sebagai

berikut :

a. prinsip-prinsip yang berkenaan dengan sasaran layanan yaitu :

1. bimbingan dan konseling melayani semua individu tanpa memandang

umur, jenis kelamin, suku, agama, dan status sosial ekonomi,

2. bimbingan dan konseling berurusan dengan pribadi dan tingkah laku

individu yang unik dan dinamis,

3. bimbingan dan konseling memperhatikan sepenuhnya tahap dan

berbagai aspek perkembangan individu,

4. bimbingan dan konseling memberikan perhatian utama kepada

perbedaan individual yang menjadi orientasi pokok pelayanannya.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sasaran layanan

bimbingan dan konseling adalah individu-individu baik secara perorangan

maupun kelompok. Individu-individu itu sendiri bervariasi misalnya dalam

hal umurnya, jenis kelaminnya, status sosial ekonomi keluarga, kedudukan,

pangkat dan jabatannya, keterikatannya terhada suatu lembaga tertentu dan

variasi-variasi lainnya. Berbagai variasi itu menyebakan bimbingan dan

Page 33: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Layanan Bimbingan dan …digilib.unila.ac.id/15293/3/BAB II.pdf · Dengan demikian kegiatan bimbingan ... dibanding dengan pelayanan di satuan ... Materi layanan

46

konselingan individu yang satu berbeda dari yang lainnya. Masing-masing

individu adalah unik. Secara lebih khusus lagi yang menjadi sasaran

pelayanan pada umumnya adalah perkembangan dan perikehidupan individu

, namun secara lebih nyata dapat kita lihat yaitu sikap dan tingkah lakunya

yang dipengaruhi oleh kepribadian dan konsep diri dari masing-masing

individu.

b. prinsip-prinsip yang berkenaan dengan permasalahan individu yaitu:

1. bimbingan dan konseling berurusan dengan hal-hal yang menyangkut

pengaruh kondisi mental/ fisik individu terhadap penyesuaian dirinya

di rumah, di sekolah serta dalam kaitannya dengan kontak sosial dan

pekerjaan, dan sebaliknya pengaruh lingkungan terhadap kondisi

mental dan fisik individu,

2. kesenjangan sosial, ekonomi, dan kebudayaan merupakan faktor

timbulnya masalah pada individu dan kesemuanya menjadi perhatian

utama pelayanan bimbingan.

Berdasarkan uraian di atas dapat diambil bahwa berbagai faktor yang

mempengaruhi perkembangan dan kehidupan individu tidaklah selalu positif.

Faktor-faktor yang pengaruhnya negatif akan menimbulkan hambatan-

hambatan terhadap kelangsungan perkembangan dan kehidupan individu

yang akhirnya menimbulkan masalah tertentu pada diri individu. Masalah-

masalah yang timbul sangat bervariasi, baik dalam jenis dan intensitasnya.

Secara ideal pelayanan bimbingan dan konseling ingin membantu semua

individu dengan berbagai masalahnya itu.

c. prinsip-prinsip yang berkenaan dengan program layanan yaitu :

1. bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari pendidikan

dan pengembangan individu; karena itu program bimbingan harus

disesuaikan dan dipadukan dengan program pendidikan serta

pengembangan peserta didik,

Page 34: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Layanan Bimbingan dan …digilib.unila.ac.id/15293/3/BAB II.pdf · Dengan demikian kegiatan bimbingan ... dibanding dengan pelayanan di satuan ... Materi layanan

47

2. program bimbingan dan konseling harus fleksibel, disesuaikan dengan

kebutuhan individu, masyarakat dan kondisi lembaga,

3. program bimbingan dan konseling disusun secara berkelanjutan dari

jenjang pendidikan yang terendah sampai yang tertinggi,

4. terhadap isi dan pelaksanaan program bimbingan dan konseling perlu

adanya penilaiaan dan teratur.

Berdasarkan uraian di atas maka konselor bertanggung jawab sepenuhnya

atas penyusunan program pelayanan bimbingan dan konseling serta

pemberian pelayanan bimbingan dan konseling. Program ini berorientasi

pada seluruh sasaran layanan dengan memperhatikan masalah yang mungkin

timbul dan jenis layanan yang dapat diselenggarakan dan rentangan waktu

yang tersedia. Dalam penysusunan program pelayanan konselor tentu harus

memperhatikan kebutuhan individu berdasarkan jenjang pendidikannya serta

konselor harus melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pelayanan tersebut

agar dapat diketahui sejauh mana program pelayanan terlaksana.

d. prinsip-prinsip yang berkenaan dengan pelaksanaan pelayanan yaitu:

1. bimbingan dan konseling harus diarahkan untuk pengembangan

individu yang akhirnya mampu membimbing diri sendiri dalam

menghadapi permasalahan,

2. dalam proses bimbingan dan konseling keputusan yang diambil dan

hendak dilakukan oleh individu hendaknya atas kemauan individu itu

sendiri, bukan karena kemauan atas desakan dari pembimbing atau

pihak lain,

3. permasalah individu harus ditangani oleh tenaga ahli dalam bidang

yang relevan dengan permasalahan hasil pelayanan bimbingan,

4. kerjasama antara pembimbing, guru dan orang tua amat menentukan

hasil pelayanan bimbingan,

5. pengembangan program pelayaanan bimbingan dan konseling

ditempuh melalui pemanfaatan yang maksimal dari hasil pengukuran

dan penilaian terhadap individu yang terlihat dalam proses pelayanan

dan program bimbingan dan konseling itu sendiri.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pelayanan bimbingan dan konseling dimulai dengan pemahaman tentang

Page 35: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Layanan Bimbingan dan …digilib.unila.ac.id/15293/3/BAB II.pdf · Dengan demikian kegiatan bimbingan ... dibanding dengan pelayanan di satuan ... Materi layanan

48

tujuan layanan. Tujuan ini selanjutnya akan diwujudkan melalui proses

tertentu yang dilaksanakan oleh tenaga ahli dalam bidangnya yaitu konselor.

Konselor membantu konseli dalam menghadapi permasalahan yang

dihadapinya dengan tujuan memandirikan konseli dalam pengambilan

keputusan. Disini konselor dapat melakukan kerjasama dengan orang tua,

serta guru dalam menentukan hasil pelayanan bimbingan dan konseling yang

dilakukan.

Menurut Depdiknas (dalam Rambu- Rambu Penyelenggaraan Bimbingan dan

Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal (Naskah Akademik ABKIN): 2007)

disebutkan prinsip-prinsip itu adalah :

1. bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi semua konseli,

Bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi semua konseli mengandung

arti bahwa semua konseli atau peserta didik, baik yang tidak bermasalah

maupun yang bermasalah; baik pria maupaun wanita; baik anak-anak,

remaja, maupun dewasa.

2. bimbingan dan konseling sebagai proses individuasi,

Prinsip bimbingan dan konseling sebagai proses individuasi mengandung

arti bahwa setiap konseli bersifat unik (berbeda satu sama lainnya), dan

melalui bimbingan konseli dibantu untuk memaksimalkan perkembangan

keunikannya tersebut.

3. bimbingan menekankan hal yang positif,

Prinsip ini dimaksudkan untuk menumbuhkan persepsi yang positif pada

peserta didik bahwa bimbingan dan konseling merupakan proses bantuan

yang menekankan kekuatan dan kesuksesan, membantu peserta didik

Page 36: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Layanan Bimbingan dan …digilib.unila.ac.id/15293/3/BAB II.pdf · Dengan demikian kegiatan bimbingan ... dibanding dengan pelayanan di satuan ... Materi layanan

49

membangun pandangan yang positif terhadap diri sendiri, memberikan

dorongan, dan peluang untuk berkembang.

4. bimbingan dan konseling merupakan usaha bersama,

Bimbingan dan konseling bukan hanya tugas dan tanggung jawab

konselor, tetapi juga tugas guru-guru dan kepala sekolah.

5. pengambilan keputusan merupakan hal yang esensial dalam bimbingan

dan konseling,

Prinsip pengambilan keputusan merupakan hal yang esensial dalam

bimbingan dan konseling mengandung arti bahwa bimbingan diarahkan

untuk membantu konseli agar dapat melakukan pilihan dan mengambil

keputusan.

6. bimbingan dan konseling berlangsung dalam berbagai setting kehidupan.

Bimbingan dan konseling berlangsung dalam berbagai seting kehidupan

mengandung arti bahwa pemberian pelayanan bimbingan tidak hanya

berlangsung di sekolah/madrasah, tetapi juga di lingkungan keluarga dan

lainnya.

Prinsip-prinsip bimbingan dan konseling merupakan pemaduan hasil-hasil teori

dan praktek yang dirumuskan dan dijadikan pedoman dan dasar bagi

penyelenggaraan pelayanan. Prinsip-prinsip itu berkenaan dengan sasaran

pelayanan, masalah individu, program dan penyelenggaraan pelayanan bimbingan

dan konseling. Konselor terikat oleh prinsip-prinsip tersebut, di sekolah maupun

di luar sekolah.

Page 37: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Layanan Bimbingan dan …digilib.unila.ac.id/15293/3/BAB II.pdf · Dengan demikian kegiatan bimbingan ... dibanding dengan pelayanan di satuan ... Materi layanan

50

2. Fungsi Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Bimbingan konseling di sekolah semakin memiliki peranan yang penting dalam

menunjang proses pendidikan yang efektif dan efisien. Pelayanan bimbingan dan

konseling berguna dan memberikan manfaat untuk memperlancar dan

memberikan dampak positif sebesar-besarnya terhadap kelangsungan

perekembangan dan kehidupan itu. Selanjutnya secara rinci dikemukakan oleh

Yusuf (2006: 45-46) fungsi-fungsi bimbingan dan konseling adalah sebagai

berikut :

a. fungsi pemahaman,

Fungsi pemahaman yaitu fungsi bimbingan yang membantu peserta didik

(siswa) agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan

lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama). Siswa

diharapkan mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan

menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.

b. fungsi pencegahan,

Fungsi pencegahan yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor

untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi

dan berupaya untuk mencegahnya supaya tidak dialami oleh peserta didik.

Konselor memberikan bimbingan kepada siswa tentang cara

menghindarkan diri dari perbuatan atau kegiatan yang membahayakan

dirinya.

Page 38: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Layanan Bimbingan dan …digilib.unila.ac.id/15293/3/BAB II.pdf · Dengan demikian kegiatan bimbingan ... dibanding dengan pelayanan di satuan ... Materi layanan

51

c. fungsi perbaikan,

Fungsi perbaikan yaitu fungsi bimbingan yang bersifat kuratif. Fungsi ini

berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada siswa yang telah

mengalami masalah baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar,

maupun karier. Teknik yang dapat digunakan adalah konseling dan

remedial teaching.

d. fungsi pemeliharaan dan pengembangan.

Fungsi pemeliharaan berarti memelihara segala sesuatu yang baik yang

ada pada diri individu, baik hal itu merupakan pembawaan maupun hasil-

hasil perkembangan yang telah dicapai selama ini, sedangkan fungsi

pengembangan yaitu fungsi bimbingan yang sifatnya lebih proaktif yaitu

konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang

kondusif yang memfasilitasi perkembangan siswa.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi-fungsi tersebut

diwujudkan melalui diselenggarakannya berbagai jenis layanan dan kegiatan

pendukung bimbingan dan konseling untuk mencapai hasil sebagaimana

terkandung di dalam masing-masing fungsi. Setiap layanan dan kegiatan

bimbingan dan konseling yang dilaksanakan harus secara langsung mengacu

kepada satu atau lebih fungsi-fungsi tersebut agar hasil-hasil yang hendak

dicapainya secara jelas dapat diidentifikasi dan dievaluasi.

3. Jenis – Jenis Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Penyelenggaraan pendidikan terhadap anak didik dilakukan untuk tujuan tertentu

yang ingin dicapai yang tentunya bermacam-macam bentuknya yang harus

Page 39: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Layanan Bimbingan dan …digilib.unila.ac.id/15293/3/BAB II.pdf · Dengan demikian kegiatan bimbingan ... dibanding dengan pelayanan di satuan ... Materi layanan

52

diberikan pada peserta didik di sekolah sedemikian rupa, sehingga tujuan tersebut

akan tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Adapun jenis-jenis bimbingan di

sekolah yang dikemukakan oleh seorang ahli dapat dikelompokkan menjadi

berikut yaitu :

a. bimbingan pribadi

Menurut Depdikbud (dalam Sukardi, 2008: 54) jenis bimbingan ini membantu

peserta didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan

kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik

kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik. Sedangkan dalam

Depdiknas (2004: 7) pelayanan bimbingan pribadi memantu peserta didik

mengenal, menemukan, dan menembangkan pribadi yang beriman, dan

bertakwa kepada Yang Maha Esa, mendiri serta sehat jasmani dan rohani.

Menurut Sukardi (2008: 55) bidang ini dapat dirinci menjadi pokok-pokok

berikut:

1. pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam

beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,

2. pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan pengembangannya

untuk kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif, baik dalam

kehidupan sehari- hari maupun untuk peranannya di masa depan,

3. pemantapan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi serta

penyaluran dan pengembangannya melalui kegiatan-kegiatan yang

kreatif dan produktif,

4. pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri dan usaha-usaha

penanggulangannya,

5. pemantapan kemampuan mengambil keputusan,

6. pemantapan kemampuan mengarahkan diri sesuai dengan keputusan

yang telah diambilnya,

7. pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat, baik

secara rohaniah maupun jasmaniah.

Page 40: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Layanan Bimbingan dan …digilib.unila.ac.id/15293/3/BAB II.pdf · Dengan demikian kegiatan bimbingan ... dibanding dengan pelayanan di satuan ... Materi layanan

53

b. bimbingan sosial

Jenis bimbingan ini membantu peserta didik dalam memahami dan menilai

serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif

dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang

lebih luas. Sedangkan dalam Depdiknas (2004: 7) pelayanan bimbingan sosial

membantu peserta didik memahami diri dalam kaitannya dengan lingkungan

dan etika pergaulan sosial yang dilandasi budi pekerti luhur dan tanggung

jawab sosial. Menurut Sukardi (2008:55) bidang ini dapat dirinci menjadi

pokok-pokok berikut :

1. pemantapan kemampuan berkomunikasi, baik melalui ragam lisan

maupun tulisan secara efektif,

2. pemantapan kemampuan menerima dan menyampaikan pendapat serta

berargumentasi secara dinamis, kreatif dan produktif,

3. pemantapan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial, baik

di rumah, di sekolah, maupun di masyarakat luas dengan menjunjung

tinggi tata krama, sopan santun, serta nilai-nilai agama, adat, hukum,

ilmu, dan kebiasaan yang berlaku,

4. pemantapan hubungan yang dinamis, harmonis, dan produktif dengan

teman sebaya, baik di sekolah yang sama, di sekolah yang lain, di luar

sekolah, maupun di masyarakat pada umumnya,

5. pemantapan pemahaman kondisi dan peraturan sekolah serta upaya

pelaksanaannya serta dinamis dan bertanggung jawab,

6. orientasi tentang hidup berkeluarga.

c. bimbingan belajar

Menurut Yusuf (2006: 37) Bimbingan belajar atau akademik yaitu bimbingan

yang diarahkan untuk membantu siswa dalam mengembangkan pemahaman

dan keterampilan dalam belajar dan memecahkan masalah-masalah belajar

atau akademik. Bimbingan belajar dilakukan dengan cara mengembangkan

suasana belajar-mengajar yang kondusif agar siswa terhindar dari kesulitan

Page 41: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Layanan Bimbingan dan …digilib.unila.ac.id/15293/3/BAB II.pdf · Dengan demikian kegiatan bimbingan ... dibanding dengan pelayanan di satuan ... Materi layanan

54

belajar. Menurut Sukardi (2008: 56-57) bidang ini dapat dirinci menjadi

pokok-pokok berikut :

1. pemantapan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif dan efisien serta

produktif, baik dalam mencari informasi dari berbagai sumber belajar,

bersikap terhadap guru dan narasumber lainnya, mengerjakan tugas,

mengembangkan keterampilan, dan menjalani program penilaian,

2. pemantapan sistem belajar dan berlatih, baik secara mandiri maupun

berkelompok,

3. pemantapan penguasaan materi program belajar di sekolah sesuai

dengan perkembangan ilmu, teknologi, dan kesenian,

4. pemantapan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, sosial, dan

budaya yang ada di lingkungan sekitar, dan masyarakat untuk

pengembangan penegtahuan dan keterampilan dan pengembangan diri

5. orientasi belajar di perguruan tinggi.

d. bimbingan karier

Bimbingan karier ialah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi

dunia pekerjaan, dalam memilih lapangan pekerjaan atau jabatan/profesi

tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu; dan dalam

menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapangan pekerjaan yang

telah dimasuki. (W.S. Winkel, 1997:139). Sedangkan menurut Yusuf (2006:

38) bimbingan karier yaitu bimbingan untuk membantu siswa dalam

perencanaan, pengembangan dan pemecahan masalah-masalah karier, seperti:

pemahaman kondisi dan kemampuan diri, pemahaman kondisi lingkungan,

perencanaan dan pengembangan karier, penyesuaian pekerjaan, dan

pemecahan masalah-masalah karier yang dihadapi. Dalam bidang bimbingan

karier, membantu siswa merencanakan, dan mengembangkan masa depan

karier. Menurut Sukardi (2008: 59) bidang ini dapat dirinci menjadi pokok-

pokok berikut:

Page 42: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Layanan Bimbingan dan …digilib.unila.ac.id/15293/3/BAB II.pdf · Dengan demikian kegiatan bimbingan ... dibanding dengan pelayanan di satuan ... Materi layanan

55

1. pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karier

yang hendak dikembangkan,

2. pemantapan orientasi dan informasi karier pada umumnya, khususnya

karier yang dikembangkan,

3. orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh

penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup,

4. orientasi dan informasi terhadap pendidikan yang lebih tinggi,

khususnya sesuai dengan karier yang hendak dikembangkan.

Berdasarkan uraian di atas, maka jelas sekali bahwa pelaksanaan bimbingan

konseling di sekolah bertujuan untuk membantu penyelenggaraan pendidikan

sehingga hal tersebut dimungkinkan untuk tercapainya tujuan yang hendak

dicapai dalam pendidikan tersebut di sekolah. Dengan adanya bidang-bidang

bimbingan maka akan mempermudah konselor dalam membantu peserta didik

dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dan menjadi individu yang mandiri.

4. Jenis-Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling

Untuk memenuhi fungsi dan tujuan bimbingan perlu dilaksanakan berbagai

kegiatan layanan bantuan. Berbagai jenis layanan dan kegiatan perlu dilakukan

sebagai wujud penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling terhadap

sasaran layanan, yaitu peserta didik. Jenis layanan dan kegiatan tersebut perlu

terselenggara sesuai dengan keempat bidang bimbingan yang telah diuraikan di

atas. Menurut Sukardi (2008: 60-70) layanan bimbingan dan konseling sebagai

berikut :

a. layanan orientasi,

Layanan orientasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang

memungkinkan peserta didik dan pihak-pihak yang lain yang dapat

memberikan pengaruh besar terhadap peserta didik (terutama orang tua)

Page 43: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Layanan Bimbingan dan …digilib.unila.ac.id/15293/3/BAB II.pdf · Dengan demikian kegiatan bimbingan ... dibanding dengan pelayanan di satuan ... Materi layanan

56

memahami lingkungan (seperti sekolah) yang baru dimasuki peserta didik,

untuk mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik di

lingkungan baru.

b. layanan informasi,

Layanan informasi yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan peserta

didik dan pihak- pihak lain yang dapat memberikan pengaruh yang besar

kepada peserta didik (terutama orang tua) dalam menerima dan memahami

informasi (seperti informasi pendidikan dan informasi jabatan) yang dapat

dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan sehari-

hari sebagai pelajar, anggota keluarga, dan masyarakat.

c. layanan penempatan dan penyaluran,

Layanan penempatan dan penyaluran yaitu layanan bimbingan yang

memungkinkan peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang

tepat (misalnya penempatan/penyaluran di dalam kelas, kelompok belajar,

jurusan, atau program studi, program pilihan, magang, kegiatan kurikuler/

ekstrakurikuler) sesuai dengan potensi, bakat, dan minat serta kondisi

pribadinya.

d. layanan bimbingan belajar,

Layanan pembelajaran yaitu layanan bimbingan dan konseling yang

memungkinkan peserta didik mengembangkan diri berkenaan dengan sikap

dan kebiasaan belajar yang baik, materi belajar yang cocok dengan kecepatan

dan kesulitan belajarnya, serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar

lainnya, sesuai dengan perkembangan ilmu, teknologi, dan kesenian.

Page 44: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Layanan Bimbingan dan …digilib.unila.ac.id/15293/3/BAB II.pdf · Dengan demikian kegiatan bimbingan ... dibanding dengan pelayanan di satuan ... Materi layanan

57

e. layanan konseling individual,

Layanan konseling perorangan yaitu layanan bimbingan dan konseling yang

memungkinkan peserta didik yang mendapatkan layanan langsung secara tatap

muka dengan guru pembimbing/konselor dalam rangka pembahasan dan

pengentasan permasalahannya.

f. layanan konseling kelompok, dan

Layanan bimbingan kelompok yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan

sejumlah peserta didik secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari

narasumber tertentu (terutama dari pembimbing/ konselor) yang berguna

untuk menunjang kehidupannya sehari-hari baik individu maupun sebagai

pelajar, anggota keluarga dan masyarakat serta untuk pertimbangan dalam

pengambilan keputusan. Menurut Prayitno (dalam Sukardi, 2008: 65)

pelayanan bimbingan kelompok memanfaatkan dinamika kelompok untuk

mencapai tujuan pelayanan bimbingan.

g. layanan bimbingan kelompok.

Layanan konseling kelompok yaitu layanan bimbingan dan konseling yang

memungkinkan peserta didik memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan

pengentasan permasalahan yang dialaminya melalui dinamika kelompok.

Dari uraian jenis-jenis layanan di atas maka setiap sekolah harus membuat

perencanaan program yang merupakan acuan dasar untuk pelaksanaan kegiatan

satuan layanan bimbingan dan konseling dengan memperhatikan kebutuhan atau

kondisi sekolah. Perencanaan itu berisi bidang layanan serta jenis layanan yang

dialokasikan menurut waktu, pembagian tugas para pelaksana dan

sarana/prasarana untuk mendukung kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling.

Page 45: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Layanan Bimbingan dan …digilib.unila.ac.id/15293/3/BAB II.pdf · Dengan demikian kegiatan bimbingan ... dibanding dengan pelayanan di satuan ... Materi layanan

58

Dengan adanya jenis layanan di atas maka diharapkan dapat terlaksana terhadap

sasaran layanan yaitu peserta didik.

5. Kegiatan Pendukung Bimbingan dan Konseling

Dalam bimbingan dan konseling dapat dilakukan sejumlah kegiatan lain, yang

disebut kegiatan pendukung. Kegiatan pendukung pada umumnya tidak ditujukan

secara langsung untuk memecahkan atau mengentaskan masalah klien, melainkan

untuk memungkinkan diperolehnya data dan keterangan lain serta kemudahan-

kemudahan-kemudahan atau komitmen yang akan membantu kelancaran dan

keberhasilan kegiatan layanan terhadap peserta didik (klien). Menurut Prayitno

dan Erman (2004: 315-327) sejumlah kegiatan pendukung yang pokok adalah

sebagai berikut:

a. aplikasi instrumen,

Aplikasi instrumen bimbingan dan konseling yaitu kegiatan pendukung

bimbingan dan konseling untuk mengumpulkan data dan keterangan tentang

peserta didik (klien), keterangan tentang lingkungan peserta didik dan

lingkungan yang lebih luas. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan

berbagai instrumen, baik tes maupun non-tes.

b. himpunan data,

Himpunan data yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk

menghimpun seluruh data dan keterangan yang relevan dengan keperluan

pengembangan peserta didik (klien). Himpunan data perlu diselenggarakan

secara berkelanjutan, sistematik, komprehensif, terpadu dan sifatnya tertutup.

Page 46: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Layanan Bimbingan dan …digilib.unila.ac.id/15293/3/BAB II.pdf · Dengan demikian kegiatan bimbingan ... dibanding dengan pelayanan di satuan ... Materi layanan

59

c. konferensi kasus,

Konferensi kasus yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk

membahas permasalahan yang dialami oleh peserta didik (klien) dalam suatu

forum pertemuan yang dihadiri oleh berbagai pihak yang diharapkan dapat

memberikan bahan, keterangan, kemudahan dan komitmen bagi

terentaskannya permasalahan tersebut. Pertemuan dalam rangka konferensi

kasus bersifat terbatas dan tertutup.

d. kunjungan rumah, dan

Kunjungan rumah yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk

memperoleh data, keterangan, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya

permasalahan peserta didik (klien) melalui kunjungan ke rumahnya.

e. alih tangan kasus.

Alih tangan kasus yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk

mendapatkan penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas masalah yang

dialami peserta didik (klien) dengan memindahkan penanganan kasus dari satu

pihak ke pihak lainnya.

Kegiatan pelayanan dan pendukung bimbingan dan konseling semuanya saling

terkait dan menunjang, baik langsung maupun tidak langsung. Saling berkaitan

antara layanan dan kegiatan pendukung itu menyangkut pula fungsi-fungsi yang

diemban oleh masing-masing pelayanan atau kegiatan pendukung. Dengan adanya

faktor pendukung di atas maka konselor akan memperoleh data dan/atau

keterangan lain yang akan membantu keberhasilan pelayanan.