II. METODOLOGI - pengndutnews.files.wordpress.com€¦  · Web viewI. PENDAHULUAN. Tinjauan....

22
I. PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Pustaka Tembakau (Nicotiana tabacum L.) adalah salah satu komoditas ekspor yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan memberikan sumbangan yang besar bagi pendapatan dan devisa. Pertanaman tembakau tersebar di Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan Sulawesi (Amir, 1992). Menurut Triwiarto (2003) Kabupaten Jember memberikan kontribusi lebih dari 50 persen dari ekspor tembakau Indonesia selama periode 1989-1993. Tanaman tembakau merupakan salah satu tanaman tropis asli Amerika. Asal mula tembakau liar tidak diketahui dengan pasti karena tanaman ini sangat tua dan telah dibudidayakan berabad-abad lamanya. Penggunaan tembakau berasal dari bangsa Indian, berkaitan dengan upacara- upacara keagamaan mereka. Tanaman tembakau telah menyebar keseluruh Amerika Utara, sebelum masa kedatangan orang kulit putih. Colombus yang pertama kali mengetahui penggunaan tembakau ini dari orang- orang Indian. Kata tembakau berasal dari kata Indian tobacco yang merupakan nama pipa yang telah digunakan oleh orang Indian untuk merokok daun tanaman ini. Setelah itu, tembakau menjadi populer di Eropa dan digunakan untuk

Transcript of II. METODOLOGI - pengndutnews.files.wordpress.com€¦  · Web viewI. PENDAHULUAN. Tinjauan....

Page 1: II. METODOLOGI - pengndutnews.files.wordpress.com€¦  · Web viewI. PENDAHULUAN. Tinjauan. Pustaka. Tembakau (Nicotiana. tabacum. L.) adalah salah satu komoditas ekspor yang mempunyai

I. PENDAHULUAN

1.1 Tinjauan Pustaka

Tembakau (Nicotiana tabacum L.) adalah salah satu komoditas ekspor

yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan memberikan sumbangan yang besar

bagi pendapatan dan devisa. Pertanaman tembakau tersebar di Sumatra, Jawa,

Bali, Nusa Tenggara dan Sulawesi (Amir, 1992). Menurut Triwiarto (2003)

Kabupaten Jember memberikan kontribusi lebih dari 50 persen dari ekspor

tembakau Indonesia selama periode 1989-1993.

Tanaman tembakau merupakan salah satu tanaman tropis asli Amerika. Asal

mula tembakau liar tidak diketahui dengan pasti karena tanaman ini sangat tua dan

telah dibudidayakan berabad-abad lamanya. Penggunaan tembakau berasal dari

bangsa Indian, berkaitan dengan upacara-upacara keagamaan mereka. Tanaman

tembakau telah menyebar keseluruh Amerika Utara, sebelum masa kedatangan

orang kulit putih. Colombus yang pertama kali mengetahui penggunaan tembakau

ini dari orang-orang Indian.

Kata tembakau berasal dari kata Indian tobacco yang merupakan nama pipa

yang telah digunakan oleh orang Indian untuk merokok daun tanaman ini. Setelah

itu, tembakau menjadi populer di Eropa dan digunakan untuk berbagai keperluan.

Misalnya, menghilangkan rasa lapar, mengurangi rasa kantuk atau pingsan dan

mengobati beberapa penyakit.

Tanaman tembakau di Indonesia diperkirakan dibawa oleh bangsa Portugis

atau Spanyol pada abad XVI. Menurut Rhumpius, tanaman tembakau pernah

dijumpai di Indonesia tumbuh dibeberapa daerah yang belum dijelajahi oleh

bangsa Portugis atau Spanyol (Matnawi, 1997).

Tanaman tembakau termasuk famili solanaceae bersama dengan tanaman lain,

misalnya Solanum tuberosum, Solanum melongena, solanum licopersicum, dan

Capsicum annum. Famili solanaceae mempunyai 85 genus, terdiri dari 1800

species.

Page 2: II. METODOLOGI - pengndutnews.files.wordpress.com€¦  · Web viewI. PENDAHULUAN. Tinjauan. Pustaka. Tembakau (Nicotiana. tabacum. L.) adalah salah satu komoditas ekspor yang mempunyai

Tanaman tembakau memiliki akar tunggang, jika tanaman tumbuh bebas pada

tanah yang subur dan bukan berasal dari bibit cabutan. Tanaman dari bibit cabutan

terkadang mengalami gangguan kerusakan akar. Jenis akar tunggang pada

tanaman tembakau yang tumbuh subur terkadang dapat tumbuh sepanjang 0,75 m.

Akar tanaman tembakau kurang tahan terhadap adanya air berlebihan. Air yang

selalu menggenang atau sering menggenang akan berpengaruh negatif kepada

aerasi sehingga dapat mengganggu pertumbuhan akar yang berakibat

pertumbuhan tanaman akan kurang sempurna, bahkan tanaman dapat mati.

1.2 Tujuan Praktikum

Untuk mengetahui dan mengamati hama-hama utama pada tanaman tembakau.

Page 3: II. METODOLOGI - pengndutnews.files.wordpress.com€¦  · Web viewI. PENDAHULUAN. Tinjauan. Pustaka. Tembakau (Nicotiana. tabacum. L.) adalah salah satu komoditas ekspor yang mempunyai

II. METODOLOGI

2.1 Alat dan bahan

2.1.1 Alat

a. Plastik

b. Alat tulis

c. Kertas A4

d. Jaring

2.1.2 Bahan

Hama Tanaman Tembakau

2.2 Cara kerja

1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

2. Mengamati tanaman tembakau

3. Mengambil hama yang ada pada pertanaman tembakau yang diamati dan

meletakkan pada plastik yang telah disiapkan.

4. Mengidentifikasi hama yang telah diperoleh pada tanaman tembakau

tersebut.

5. Menggambar hama yang telah diidentifikasi tadi.

Page 4: II. METODOLOGI - pengndutnews.files.wordpress.com€¦  · Web viewI. PENDAHULUAN. Tinjauan. Pustaka. Tembakau (Nicotiana. tabacum. L.) adalah salah satu komoditas ekspor yang mempunyai

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengamatan

Dari praktikum yang telah dilakukan dan setelah diidentifikasi didapatkan

jenis-jenis hama yang diperoleh dan berhasil diidentifikasi adalah sebagai berikut

1. Ordo : Lepidoptera

Famili : Noctuidae.

Spesies : Spodoptera litura

Karakter Hama : Ukuran tubuh kecil sampai sedang, badan gemuk, tegap,

Sayap depan agak sempit, bisanya berwarna suram

dengan garis-garis teratur merah, kuning atau orange.

Gejala kerusakan : Ulat membuat lubang pada daun tembakau. Menyerang

tanaman pada malam hari. Daun tembakau menjadi layu,

karena fotosontesis terhambat

Kisaran inang : Polifag (tembakau, kapas, padi jagung, tomat, tebu,

buncis, kubis, pisang, dan lain-lain).

Status hama : Hama penting

2. Ordo : Lepidoptera

Famili :

Spesies : Helicoverpa spp

Karakter Hama : Warna hijau muda / lebih cerah, memiliki bulu – bulu di

setiap fragmen tubuhnya, jumlah ruas tubuh 11 – 12 buah,

3 buah di depan, 4 buah di tengah, 1 buah di belakang,

alat mulut penggigit pengunyah, ubuh keras.

Gejala kerusakan : Ulat membuat lubang pada daun tembakau. Menyerang

tanaman pada malam hari. Daun tembakau menjadi layu,

karena fotosontesis terhambat

Kisaran inang : Polifag (tembakau, kapas, padi jagung, tomat, tebu,

buncis, kubis, pisang, dan lain-lain).

Status hama : Hama penting

Page 5: II. METODOLOGI - pengndutnews.files.wordpress.com€¦  · Web viewI. PENDAHULUAN. Tinjauan. Pustaka. Tembakau (Nicotiana. tabacum. L.) adalah salah satu komoditas ekspor yang mempunyai

3. Ordo : Lepidoptera

Famili : Noctuidae.

Spesies : Heliothis armigera

Karakter Hama : Berwarna hijau kekuningan, tedapat titik-tiik kecil

disamping tubuhnya.

Gejala kerusakan : Melubangi buah, tetapi ada juga yang memakan daun

tembakau

Kisaran inang : Polifag (jagung, tomat, tembakau, kapas, kentang, jarak,

polong pupuk hijau, bermacam-macam sayuran dan

tanaman hias).

Status hama : Hama penting

4. Ordo : Hemiptera

Famili : Aphididae

Spesies : Myzus persicae

Karakter Hama : Warna bervariasi ada yang kuning, hijau, keunguan,

bagian kepala dada, pungggung abdomen, terdapat adanya

bintik-bintik berwarna hitam.

Gejala kerusakan : Hama mengisap cairan sel tanaman, sehingga hanya

jaringan tanaman yang lunak yang paling disukainya.

Daun berkerut dan keriting serta penumbuhannya

terhambat.

Kisaran inang : Kakao, kina, kopi, teh, tembakau, kentang dan cabai

5. Ordo : Thysanoptera

Famili : Tripidae

Spesies : Thrips tabaci

Karakter Hama : Kutu berwarna kuning sampai coklat kehitam-hitaman.

Gejala kerusakan : Terdapat bercak-bercak keperakan pada daun muda karena

cairan daun diisap, daun tanaman menjadi keriting.

Kisaran inang : Cabai, tembakau

Page 6: II. METODOLOGI - pengndutnews.files.wordpress.com€¦  · Web viewI. PENDAHULUAN. Tinjauan. Pustaka. Tembakau (Nicotiana. tabacum. L.) adalah salah satu komoditas ekspor yang mempunyai

6. Ordo : Hemiptera.

Famili : Miridae.

Spesies : Cyrtopeltis tenuis

Karakter Hama : Berwarna kehijauan sampai hijauan gelap.

Gejala kerusakan : Menghisap cairan tangkai daun, daun muda dan tangkai

bunga. Daun menjadi layu dan akhirnya menjadi kering.

Kisaran inang : Tembakau

Status hama : Oligofag (tembakau, tomat, wijen dan beberapa jenis

gulma).

3.2 Pembahasan

Ulat grayak (Spodoptera litura) merupakan salah satu spesies hama yang

menyerang tanaman tembakau. Selain menyerang tembakau, ulat ini juga

menyerang tanaman lainnya seperti kedelai, kacang tanah, kentang, cabai, bawang

merah dan kubis.

Umur ngengat pendek, bertelur dalam 2-6 hari. Telur diletakkan dalam

kelompok dan bentuknya bermacam-macam. Masing-masing kelompok berisi

telur lebih kurang 350 butir dan jumlah semua telur 2000-3000 butir. Telur akan

menetas sesudah 3-5 hari. Untuk sementara setelah menetas, ulat kecil masih tetap

berkumpul. Baru beberapa hari kemudian mereka tersebar mencari makanan. Ulat

merusak tanaman tembakau dengan cara membuat lubang pada daun tembakau,

sehingga mutu daun menjadi berkurang. Siang hari ulat bersembunyi dalam tanah

dan menyerang tanaman pada malam hari. Mereka suka bersembunyi di tempat

yang lembab. Warna ulat bermacam-macam dan mempunyai ciri yang khas yaitu

pada ruas perut yang keempat dan kesepuluh terdapat bentuk bulan sabit berwarna

hitam, dibatasi garis kuning pada samping dan punggungnya. Setelah cukup

dewasa yaitu sekitar 2 minggu ulat mulai berkepompong di dalam tanah.

Pupuanya dibungkus dengan tanah.

Page 7: II. METODOLOGI - pengndutnews.files.wordpress.com€¦  · Web viewI. PENDAHULUAN. Tinjauan. Pustaka. Tembakau (Nicotiana. tabacum. L.) adalah salah satu komoditas ekspor yang mempunyai

Gambar 1. Hama Spodoptera litura

Usaha pengendalian yang dapat dilakukan adalah dengan cara mekanis

yaitu telur dan larva mudanya diambil dan dimusnahkan, secara biologis dengan

disemprot Bacillus thuringiensis atau Borrelinavirus litura, secara kimia dengan

insektisida contohnya Azodrin, Thiodan 35 EC, Dipterex 95 SP dan Tokuthion

500 EC, serta dengan sanitasi gulma.

Hama yang kedua yaitu Helopheltis armigera yang merupakan hama pada

tanaman tembakau yaitu pemakan daun tembakau. Hama ini sangat polifag karena

selain menyerang tembakau, hama ini juga menyerang tomat, kapas, kentang,

jarak,polong pupuk hijau, juga bermacam-macam sayuran dan tanaman hias.

Warna ulat bervariasi. Ada yang hijau kekuningan, hijau, hijau

kecokelatan, cokelat tua hampir hitam dan cokelat muda. Ngengat memakan madu

dari bunga-bunga tanaman dan biasanya bertelur pada tanaman yang sedang

berbunga. Telurnya diletakkan satu-persatu dalam jumlah yang besar pada bagian

atas tanaman inang, lalu ulat yang baru menetas kemudian turun ke bawah dan

melakukan aktivitas makan. Ngengat biasanya bertelur sampai 1000 butir. Ulat

bersifat kanibal. Ulat dewasa turun ke tanah dan berkepompong di sana.

Perkembangan dari telur sampai ngengat sekitar 35 hari.

Gambar 2. Hama Heliothis armigera

Page 8: II. METODOLOGI - pengndutnews.files.wordpress.com€¦  · Web viewI. PENDAHULUAN. Tinjauan. Pustaka. Tembakau (Nicotiana. tabacum. L.) adalah salah satu komoditas ekspor yang mempunyai

Pengendalian terhadap Heliothis armigera dapat dilakukan dengan rotasi

tanaman yang tepat. Juga dapat disemprot dengan insektisida misalnya Cymbush

dan Nuvacron. Tanaman liar Mimosa invisa yang sering menjadi tanaman liar

dibersihkan. Pada waktu malam ngengat ditangkap dengan perangkap lampu.

Apabila tanaman tembakau banyak terserang hama ini maka di tepi kebun

tembakau ditanami tanaman jagung sebagai tanaman perangkap untuk

mengurangi serangan.

Hama yang ketiga yaitu kutu daun temakau (Myzus persicae).

Morfologi/Bioekologi hma ini yaitu secara umum kutu berukuran kecil, antara 1 -

6 mm, tubuhnya lunak, berbentuk seperti buah pir, mobilitasnya rendah dan

biasanya hidup secara berkoloni. Satu generasi kutu ini berlangsung selama 6 - 8

hari pada kondisi lingkungan sekitar 25oC, dan 21 hari pada 15oC. Di antara

semua kutu daun yang menyerang jeruk, kutu daun coklat merupakan yang

terpenting. Karena kutu tersebut merupakan penular virus penyebab penyakit

Tristeza yang paling efisien. Secara visual, bentuk dan ukuran spesies-spesies

kutu daun ini serupa.

Gambar 3. Myzus persicae

Kerusakan karena hama ini tampak pada bagian-bagian tanaman yang

masih muda, misalnya tunas-tunas dan daun-daun serta tangkai daun yang masih

muda. Hal ini terjadi karena serangga menusukkan stiletnya, kemudian mengisap

cairan sel tanaman, sehingga hanya jaringan tanaman yang lunak yang paling

disukainya. Daun berkerut dan keriting serta penumbuhannya terhambat.  Pada

bagian tanaman di sekitar aktivitas kutu daun tersebut terlihat adanya kapang

hitam, yaitu Capnodium sp. yang tumbuh pada sekresi atau kotoran kutu daun

berupa embun madu. Kadang-kadang di sekitar koloni tersebut terdapat semut

yang juga menyukai sekresi yang dihasilkan serangga ini.

Cara pengendalian

Page 9: II. METODOLOGI - pengndutnews.files.wordpress.com€¦  · Web viewI. PENDAHULUAN. Tinjauan. Pustaka. Tembakau (Nicotiana. tabacum. L.) adalah salah satu komoditas ekspor yang mempunyai

1. Pengendalian secara bercocok tanam/kultur teknis, meliputi cara-cara yang

mengarah pada budidaya tanaman sehat yaitu : terpenuhinya persyaratan

tumbuh (suhu, curah hujan, angin, ketinggian tempat, tanah), pengaturan jarak

tanam, pemupukuan, dan pengamatan pada kanopi tunas seluas 0,25 m2.

Hitung serangga dewasa yang ada setiap 2 minggu.

2. Pengendalian mekanis dan fisik, dilakukan dengan membersihkan kebun/

sanitasi terhadap gulma atau dengan menggunakan mulsa jerami di bedengan

pembibitan jeruk, serta membunuh langsung serangga yang di-temukan.

3. Pengendalian biologi, dengan memanfaatkan musuh alami predator dari

famili Syrphidae, Menochillus sp., Scymnus sp. (Coccinelidae), Crysophidae,

Lycosidae dan parasitoid Aphytis sp.

4. Pengendalian kimiawi, dengan menggunakan insektisida selektif dan efektif

sesuai rekomendasi, dilakukan secara spot spray pada tunas bila tunas

terserang 25 %.  

Hama yang keempat yaitu Thrips tabaci. Thrips termasuk dalam ordo

Thysanoptera (serangga bersayap duri), subordo Terebranta, famili Tripidae dan

genus Megalurothrips (Borror et al. 1996). Thrips mempunyai tubuh kecil dan

langsing dengan panjang sekitar 0,50-5 mm. Tipe alat mulut adalah pengisap

penggesek. Makanan yang ditelan biasanya dalam bentuk cairan. Antena pendek,

4-9 ruas. Serangga betina mampu bertelur 200 – 250 butir pada pada jaringan

daun muda, tangkai kuncup dan buah. Telur menetas setelah 6 – 8 hari. Instar

pertama berwarna putih transparan kemudian menjadi kuning dan instar

berikutnya berwarna coklat. Pada instar ini Thrips aktif bergerak mencari tempat

yang terlindung, biasanya pada urat daun atau pada lekukan di permukaan bawah

daun (deptan, 2005) sebagaimana terlihat pada gambar 1.

Gambar 4. Fase nimfa instar 1 Thrips tabaci

Page 10: II. METODOLOGI - pengndutnews.files.wordpress.com€¦  · Web viewI. PENDAHULUAN. Tinjauan. Pustaka. Tembakau (Nicotiana. tabacum. L.) adalah salah satu komoditas ekspor yang mempunyai

Thrips mengalami metamorfosis yang bersifat agak pertengahan; dua

instar pertama tidak bersayap pada bagian eksternal (disebut nimfa); instar ketiga

disebut prapupa dan instar keempat disebut pupa dan tahapan selanjutnya adalah

serangga dewasa. Thrips berkembang biak secara partenogenesis. Thrips biasanya

meletakkan telur pada tanaman muda, berumur 10-15 hari. Telur diletakkan satu

per satu pada jaringan daun muda bagian bawah. Telur berbentuk oval, berwarna

putih keruh saat akan menetas. Setelah telur menetas, nimfa instar pertama keluar

berwarna putih transparan, mempunyai tiga pasang kaki dan berukuran 0,50 mm.

Fase instar pertama berlangsung 2-3 hari. Setelah mengalami ganti kulit, nimfa

instar kedua muncul dengan warna kuning tua keruh yang lama kelamaan menjadi

agak kecokelatan, berukuran sekitar 0,80 mm. Nimfa instar dua berlangsung 3-4

hari. Setelah ganti kulit, muncul prepupa yang dicirikan dengan terbentuknya

kerangka sayap yang belum sempurna dan gerakannya tidak aktif.

Pada proses selanjutnya kerangka sayap menjadi sempurna, tetapi bulu

sayap yang berupa rumbai-rumbai belum terbentuk. Warnanya menjadi cokelat

muda dengan beberapa garis melintang berwarna cokelat tua. Fase ini disebut

dengan fase pupa. Setelah ganti kulit yang terakhir, muncul imago yang berwarna

hitam dengan ukuran sekitar 2 mm. Pada fase imago, semua organ telah terbentuk

sempurna dan serangga siap bertelur. Pada kondisi yang optimum, daur hidup

memerlukan waktu 15 hari. Serangga dewasa dapat hidup selama 20 hari dan

menghasilkan telur 40-50 butir.

Waktu tanam berpengaruh pada populasi thrips dan kerusakan yang

diakibatkannya. Suhu dan curah hujan mempengaruhi populasi thrips. Populasi

thrips pada tanaman di musim hujan sangat rendah; tetapi meningkat seiring

dengan datangnya musim kemarau dan semakin tinggi ketika cuaca semakin

kering. Semakin tinggi populasi thrips, semakin tinggi pula kerusakan tanaman

sehingga akan menghambat pertumbuhan dan menurunkan hasil. Dengan

demikian populasi dan serangan thrips dapat diramal berdasarkan musim.

Thrips biasanya menyerang tanaman muda (sekitar umur satu bulan)

dengan gejala daun tidak berkembang secara normal, dan terlihat bercak klorotik

yang tidak beraturan, serta tanaman menjadi kerdil. Terdapat bercak-bercak

Page 11: II. METODOLOGI - pengndutnews.files.wordpress.com€¦  · Web viewI. PENDAHULUAN. Tinjauan. Pustaka. Tembakau (Nicotiana. tabacum. L.) adalah salah satu komoditas ekspor yang mempunyai

keperakan pada daun muda karena cairan daun diisap, daun tanaman menjadi

keriting. Nimfa dan serangga dewasa mengisap cairan permukaan daun dengan

mulut pengisapnya, sehingga permukaan atas daun berbintik-bintik keputihan dan

permukaan bawah daun menjadi nekrotik. Serangan hama ini pada bagian tangkai

dan daun muda mengakibatkan helai daun menebal, kedua sisi daun agak

menggulung ke atas dan pertumbuhan daun tidak normal. Gejala muncul sejak

tanaman masih muda yang dicirikan dengan daun-daun yang mengerut, tanaman

menjadi kerdil, pembentukan bunga terlambat atau bunga rontok. Dengan

rontoknya bunga, buah cabai gagal terbentuk sehingga hasil menjadi rendah.

Pada serangan berat, daun, pucuk serta tunas menggulung ke dalam dan

timbul benjolan seperti tumor dan pertumbuhan tanaman terhambat, kerdil bahkan

pucuk mati. Menurut Chang dalam Chang (1991), spesies ini dapat hidup dan

berkembang pada 28 spesies tanaman. Bunga merupakan bagian tanaman yang

paling disukai, walaupun bagian tanaman yang lain seperti daun juga digunakan

sebagai tempat hidup. Di samping dapat menimbulkan gejala langsung, beberapa

spesies thrips dapat bertindak sebagai vektor virus mosaik dan virus keriting

Pengendalian yang dilakukan yaitu dengan mengatur jarak tanam. Dengan

demikian usaha pengendalian mudah dilakukan. Di samping itu, penularan ke

tanaman lain dapat dihambat. Untuk perkembangannya, kelembaban ideal yang

dibutuhkan serangga ini sekitar 70%. Apabila populasi hama ini dianggap sudah

membahayakan keselamatan tanaman, maka sisarankan untuk segera

mengendalikan nya dengan insektisida seperti Curacron, Basudin, dan Matador.

Dosis sesuai anjuran.

Hama yang kelima yaitu Cyrtopeltis tenuis, nama umumnya adalah kutu

hijau. Kutu ini baik yang masih nimfa maupun dewasa menghisap cairan tangkai

daun dan daun muda, tangkai bunga. Biasanya populasinya tinggi pada musim

kering. Telur di letakkan pada permukaan bawah daun muda, pada bagian basal

urat daun. Berwarna putih gelap sampai kekuningan dan berubah warna menjadi

oranye terang sebelum menetas. Ukuran panjang berkisar 0,85 mm dan

diameternya 0,21 mm. Masa inkubasi 7 – 9 hari.

Page 12: II. METODOLOGI - pengndutnews.files.wordpress.com€¦  · Web viewI. PENDAHULUAN. Tinjauan. Pustaka. Tembakau (Nicotiana. tabacum. L.) adalah salah satu komoditas ekspor yang mempunyai

IV. SIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut :

1. Pada tanaman cabai terdapat beberapa jenis hama diantaranya yaitu

Spodoptera litura, Heliothis armigera, Myzus persicae, Thrip tabaci, dan

Cyrtopeltis tenuis.

2. Gejala serangan ulat grayak (Spodoptera litura) yaitu pada daun yang

terserang terlihat bekas gigitan dan rusak berlubang-lubang.

3. Gejala serangan ulat pucuk (Heliothis armigera) yaitu Melubangi buah ,

tetapi ada juga yang memakan daun tembakau.

4. Gejala serangan kutu daun (Myzus persicae) yaitu Hama mengisap cairan

sel tanaman, sehingga hanya jaringan tanaman yang lunak yang paling

disukainya. Daun berkerut dan keriting serta penumbuhannya terhambat.

5. Gejala serangan akibat hama Thrips yaitu terdapat bercak-bercak

keperakan pada daun muda karena cairan daun diisap, daun tanaman

menjadi keriting.

6. Gejala serangan Cyrtopeltis tenuis yaitu menghisap cairan tangkai daun,

daun muda dan tangkai bunga. Daun menjadi layu dan akhirnya menjadi

kering.

7. Populasi Thrips pada tanaman di musim hujan sangat rendah; tetapi

meningkat seiring dengan datangnya musim kemarau dan semakin tinggi

ketika cuaca semakin kering.

Page 13: II. METODOLOGI - pengndutnews.files.wordpress.com€¦  · Web viewI. PENDAHULUAN. Tinjauan. Pustaka. Tembakau (Nicotiana. tabacum. L.) adalah salah satu komoditas ekspor yang mempunyai

DAFTAR PUSTAKA

Amir, A.M. 1992. Pengendalian Kutu dan Myzus persicae Sulzer Secara Kimiawi pada Tembakau Besuki Na-Oogst. Pros. Hasil Penelitian Tembakau Besuki Na-Oogst. Tahun 1991. Balittas, Malang.

Erwin. 1998. Pedoman Tekhnis HPT Tembakau. Balai Penelitian Tembakau Deli

PTPN II, Medan. AvaIlable at : http://www.tanindo.com/abdi16/hal_2901.htm_1998. Diakses Pada Tanggal 18 Oktober 2009.

Matnawi, H. 1997. Budidaya Tembakau Bawah Naungan. Kanisius. Yogyakarta

Subiyakto, S. 1995. Tembakau Pengendalian Hama dan Penyakit. Kanisius. Yogyakarta.

Triwidiarto, C. 2003. Studi Pekerja Anak pada Industri Tembakau di Kabupaten Jember. J. Ilmiah Inovasi. Vol. 3 No. 2, Mei-Agustus 2003. Politeknik Negeri Jember, Jember. 12-14.

Page 14: II. METODOLOGI - pengndutnews.files.wordpress.com€¦  · Web viewI. PENDAHULUAN. Tinjauan. Pustaka. Tembakau (Nicotiana. tabacum. L.) adalah salah satu komoditas ekspor yang mempunyai

LAPORAN PRAKTIKUM

HAMA PENTING TANAMAN UTAMA

Acara : Hama Penting Tanaman Tembakau

Tempat : Laboratorium Hama Tanaman

Oleh :

Nama : Hendrika SM. Siagian

Nim : 061510401079

JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHANUNIVERSITAS JEMBERFAKULTAS PERTANIAN

2009