IHSG ASRI Alam Sutera 700Realty, Tbk - Kopi Pagi - … sekitar Rp399 miliar di 2015, setelah...
Transcript of IHSG ASRI Alam Sutera 700Realty, Tbk - Kopi Pagi - … sekitar Rp399 miliar di 2015, setelah...
Halaman ke 1 dari 12 halaman
Kontak: Equity & Index Valuation Division Phone: (6221) 7278 2380 [email protected]
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini”
www.pefindo.com
Alam Sutera Realty, Tbk Laporan Kedua
Equity Valuation
2 Mei 2013
Target Harga
Terendah Tertinggi 1.440 1.620
Properti
y
Kinerja Saham
300
400
500
600
700
800
900
1000
1100
1200
3000
3500
4000
4500
5000
5500
ASRIIHSG
IHSG ASRI
Sumber: Bloomberg
Informasi Saham Rp
Kode Saham ASRI
Harga saham per 1 Mei 2013 1.090
Harga penutupan tertinggi – 52 minggu 1.130
Harga penutupan terendah – 52 minggu 415
Kapitalisasi pasar tertinggi 52 minggu –
miliar 16.898
Kapitalisasi pasar terendah 52 minggu –
miliar 8.155
Penilaian Saham Sebelumnya Saat Ini
Tertinggi 910 1.620
Terendah 825 1.440
Market Value Added & Market Risk
0
50
100
150
200
250
300
350
400
0.6
0.7
0.8
0.9
1
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
December-10 December-11 December-12
MVAMarket Risk
Market Value Added Market risk
Sumber: Bloomberg, Pefindo Equity & Index Valuation Division
Pemegang Saham (%)
PT Argo Manunggal Land Development 3,1
PT Tangerang Fajar Industrial Estate 25,2
PT Manunggal Prime Development 18,7
UBS AG London Branch 8,5
Publik (dibawah 5% kepemilikan) 44,5
*Catatan: per 31 Desember 2012
Pertumbuhan yang Signifikan
PT Alam Sutera Realty, Tbk ("ASRI"), didirikan pada tanggal 3 November 1993, dengan nama PT Adhihutama Manunggal ("AM"). AM berubah nama menjadi ASRI pada 17 September 2007. Proyek pertama ASRI merupakan kawasan terpadu yang disebut Alam Sutera di Serpong,
Tangerang. Per tanggal 31 Desember 2012, ASRI memiliki land bank seluas 2.074 hektare (ha), termasuk di Serpong dan Serpong Utara - Tangerang, Pasar Kemis - Tangerang, Cianjur - Jawa Barat, Cibitung -
Bekasi, Tanjung Pinang - Riau, Sanur - Bali, Kuta - Bali, Central Business District (CBD) - Jakarta, dan Puncak - Cimacan. Setelah menyelesaikan tahap pertama pembangunan di Alam Sutera, ASRI saat ini fokus pada
tahap kedua di Alam Sutera dengan membangun daerah komersial, dan memulai proyek kedua di Pasar Kemis. Pada bulan Desember 2012, ASRI telah meresmikan Mall @ Alam Sutera, sebuah pusat perbelanjaan baru dengan luas total disewakan sekitar 68.000 m2. Daerah komersial ASRI di Alam Sutera mencakup Flavor Bliss, pusat makanan dan hiburan, Pasar Delapan, area pasar modern, dan T8, gudang multiguna. ASRI juga telah membangun kantor (Synergy Building) dan Silkwood Residence
Apartment. Perkembangan ini ditujukan untuk memberikan nilai tambah kepada pelanggan ASRI dan menghasilkan pendapatan berulang untuk mengurangi ketergantungan pada kondisi ekonomi dan iklim di industri properti Indonesia
“Pernyataan disclaimer pada halaman
akhir merupakan bagian tak
terpisahkan dari dokumen ini”
www.pefindo.com
Alam Sutera Realty, Tbk
2 Mei 2013 Halaman ke 2 dari 12 halaman
Penyesuaian Target Harga
Kami melakukan beberapa penyesuaian terhadap proyeksi kami sebelumnya dan menyesuaikan target harga saham menjadi Rp1.440 - Rp1.620 per saham, berdasarkan pertimbangan-pertimbangan berikut:
Pertumbuhan permintaan properti tahun 2013. Meskipun kami
perkirakan inflasi akan naik karena biaya energi yang lebih tinggi, PDB diperkirakan akan tumbuh sebesar 6,5% pada 2013. Dengan demikian, kami memperkirakan permintaan untuk perumahan, apartemen dan ruko akan meningkat sebesar 25% YoY, 52% YoY dan 29% YoY.
Kegiatan ekspansi ASRI tahun 2012. Pada bulan Juli 2012, ASRI mengakuisisi 90,3% saham perusahaan pengembangan pariwisata di Bali yaitu PT Garuda Adhimarta Indonesia ("GAIN"). ASRI berencana
untuk menyelesaikan pembangunan taman budaya Garuda Wisnu Kencana, yang telah dikelola GAIN, menjadi kompleks pariwisata yang komprehensif, lengkap dengan properti komersial. Dengan pendapatan sebesar Rp17 miliar selama Oktober-Desember 2012, taman ini
diharapkan dapat menjadi sumber pendapatan berulang bagi Perusahaan. ASRI juga membeli dua gedung perkantoran, di kawasan
pusat bisnis Jakarta – yaitu Kalimantan Putra dan Wisma Argo Manunggal. Kami memperkirakan gedung Putra Kalimantan akan memberikan sekitar Rp399 miliar di 2015, setelah renovasi. Sementara itu, Wisma Argo Manunggal akan terus memberikan pendapatan berulang sampai tahun 2015, hingga dibongkar untuk renovasi (tergantung penyelesaian pembangunan gedung baru Putra Kalimantan). Terakhir, ASRI telah setuju untuk mengakuisisi sekitar 150
ha lahan di Serpong dari PT Modernland Realty Tbk ("MDLN").
Peningkatan marjin di tahun 2012. Kenaikan harga tanah yang signifikan di Serpong, didukung oleh permintaan yang kuat dari pelanggan yang sudah tahu reputasi ASRI sebagai pengembang kawasan hunian yang nyaman, menyebabkan marketing sales lebih baik dari yang diharapkan. Pada tahun 2012, ASRI mampu menjual 4,2% lebih baik dari target penjualan tahun 2012 yaitu sebesar Rp3,5 triliun. Mengingat bahwa
ASRI melakukan pembebasan tanah lebih dari satu dekade lalu, maka laba kotor ASRI dan margin laba bersih naik menjadi 60% dan 49%, pada tahun 2012.
Pertumbuhan pendapatan berulang yang kuat. Pada 2012, pendapatan berulang ASRI naik 118% YoY, setelah ASRI memperoleh pendapatan dari taman budaya Garuda Wisnu Kencana dan Wisma Argo Manunggal.
Dalam tahun-tahun mendatang, ASRI akan memiliki lebih banyak sumber pendapatan berulang, seperti mal dan ruang kantor untuk disewakan. Kami percaya pendapatan berulang ini akan memperkuat kondisi keuangan ASRI di masa depan.
Asumsi risk free rate, equity premium dan beta masing-masing adalah sebesar 5,51%, 6,52%, dan 0.92x.
Prospek Usaha Kami ekspektasikan peningkatan harga saham ASRI sebesar minimal 32,2%, mengingat semakin kuatnya pendapatan berulang ASRI serta
naiknya harga land bank di daerah Serpong (350 ha) dan Pasar Kemis (1.403 ha), dengan pertumbuhan CAGR 47% selama lima tahun terakhir. Hal ini tentunya akan menambah manfaat dari tanah sebesar 150-170 ha yang dibeli di daerah Serpong. Akuisisi dua gedung perkantoran di CBD
Jakarta, pembelian 90,3% saham dari GAIN, dan penyelesaian Mall @ Alam Sutera, juga akan meningkatkan sumber pendapatan berulang ASRI. Faktor-faktor ini dikombinasikan dengan stabilnya lingkungan sosio-politik, pertumbuhan yang kuat dari PDB (di atas 6% selama 5 tahun terakhir) di Indonesia, dan peningkatan pendapatan per kapita menjadi lebih dari USD3.500, membuat kami memperkirakan pertumbuhan pendapatan ASRI
mencapai 36,4% di tahun 2013, atau 25,4% CAGR selama periode 2012-2016.
PARAMETER INVESTASI
“Pernyataan disclaimer pada halaman
akhir merupakan bagian tak
terpisahkan dari dokumen ini”
www.pefindo.com
Alam Sutera Realty, Tbk
2 Mei 2013 Halaman ke 3 dari 12 halaman
Tabel 1: Ringkasan Kinerja
2010 2011 2012 2013P 2014P
Penjualan [Rp Miliar] 791 1.381 2.446 3.336 4.351
Laba sebelum pajak [Rp miliar] 330 671 1.344 1.908 2.528
Laba bersih [Rp miliar] 290 602 1.193 1.599 2.113
EPS [Rp] 16 34 61 81 108
Pertumbuhan EPS [%] 198 107 82 33 32
P/E [x] 18,1 13,7 9,8 13,5* 10,1*
PBV [x] 2,4 3,3 2,6 3,5* 2,7*
Sumber: PT Alam Sutera Realty Tbk, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing *)Berdasarkan harga saham per tanggal 1 Mei 2013 – Rp 1.090 per saham
“Pernyataan disclaimer pada halaman
akhir merupakan bagian tak
terpisahkan dari dokumen ini”
www.pefindo.com
Alam Sutera Realty, Tbk
2 Mei 2013 Halaman ke 4 dari 12 halaman
Growth-Value Map memberikan gambaran akan ekspektasi pasar untuk
perusahaan-perusahaan yang tercatat di BEI. Metrik Current Performance (“CP”), sumbu horisontal, adalah bagian dari nilai pasar saham saat ini yang dapat dihubungkan dengan nilai perpetuitas dari kinerja profitabilitas perusahaan. Metrik Growth Expectations (“GE”), sumbu vertikal, merupakan perbedaan antara nilai pasar saham saat ini dengan nilai current performance. Kedua metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai buku perusahaan.
Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat klaster, yaitu:
Excellent value managers (“Q-1”)
Pasar memiliki ekspektasi terhadap perusahaan-perusahaan di Q-1
melebih benchmark mereka dalam hal profitabilitas dan pertumbuhan.
Expectation builders (“Q-2”) Pasar memiliki ekspektasi yang relatif rendah terhadap profitabilitas perusahaan-perusahaan di Q-2 dalam jangka pendek, tetapi memiliki ekspektasi pertumbuhan yang melebihi benchmark.
Traditionalists (“Q-3”) Pasar memiliki ekspektasi yang rendah terhadap pertumbuhan perusahaan-perusahaan di Q-3, walaupun mereka menunjukkan profitabilitas yang baik dalam jangka pendek.
Asset-loaded value managers (“Q-4”)
Pasar memiliki ekspektasi yang rendah terhadap profitabilitas dan
pertumbuhan perusahaan-perusahaan di Q-4.
Gambar 1: Growth-Value Map ASRI (Industri Properti)
-2
-1
0
1
2
3
4
5
6
-1 0 1 2 3 4
Gro
wth
Exp
ecta
tio
ns
Current Performance (CP)
Q-2 Q-1
Q-4 Q-3
ASRI
SMRA
JRPT
PWON
RODA
BSDE
BMSROMRE
FMII
Sumber: Bloomberg, Pefindo Equity & Index Valuation Division
Kami mengklasifikasikan ASRI di kuadran Excellent Value Managers'. ASRI telah melampaui benchmark pasar untuk peluang dan pertumbuhan. ASRI memiliki kesempatan untuk tetap di kuadran Excellent Value Managers’ (kuadran 1) melalui tiga cara: memperkuat kemampuan pertumbuhan internal, mendorong persepsi pasar terhadap keberhasilan ekonomi dan secara teratur
memberikan update tentang informasi yang signifikan.
GROWTH VALUE MAP
“Pernyataan disclaimer pada halaman
akhir merupakan bagian tak
terpisahkan dari dokumen ini”
www.pefindo.com
Alam Sutera Realty, Tbk
2 Mei 2013 Halaman ke 5 dari 12 halaman
Gambaran Industri Tahun 2013: Matahari Terus Bersinar di Sektor Properti Pasar properti di Indonesia mengalami periode bullish pada tahun 2012, dan
kami berharap momentum ini akan berlanjut pada tahun 2013. Meskipun ekonomi global pulih secara lambat, Indonesia terus menunjukkan ketahanan, seperti ditunjukkan dengan pertumbuhan PDB tahunan yang di atas 6% YoY pada tahun 2012, dan mempertahankan tingkat inflasi sekitar 4,5%. Lingkungan sosial-politik yang stabil, meningkatkan kepercayaan investor setelah upgrade peringkat kredit Indonesia, mengalirnya penanaman modal asing, dan meningkatnya pendapatan per kapita lebih dari USD3.500, membantu
menciptakan lingkungan yang kondusif untuk sektor properti di Indonesia pada 2012. Meskipun tahun depan menyajikan tantangan dalam bentuk meningkatnya biaya energi yang dapat memicu tingkat inflasi yang lebih tinggi, kami perkirakan pertumbuhan PDB Indonesia tetap kuat pada 6,5% YoY, inflasi tetap terjaga di sekitar 5% sampai 6%, dan pendapatan per kapita melonjak menjadi sekitar USD4.000. Sebagai hasilnya, kami percaya bahwa permintaan untuk properti,
dilihat dari segi total kredit untuk properti akan tumbuh sebesar 25% pada 2013
Tabel 2: Indikator Perekonomian Indonesia
Gambar 2: Kredit Untuk Properti dari Bank Komersial
(dalam Rp, miliar)
Indikator 2011 2012 2013P
Pertumbuhan PDB 6,5% 6,2% 6,5%*
Tingkat Inflasi 3,79% 4,30% 5% - 6%*
Kurs Tengah (Rp/1 USD) 8.779 9,670 9600*
BI Rate 6% 5,75% 5,75%*
PDB per Kapita (USD) 3.543 3.500 4.300*
176,659
225,686
282,108
5,573
10,723
16,266 15,207
21,200
27,435
-
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
30,000
-
50,000
100,000
150,000
200,000
250,000
300,000
2011 2012P 2013P
Kredit kepemilikan
apartemen & kios
Kredit kepemilikan
rumah
Kredit kepemilikan rumah Kredit kepemilikan apartemen Kredit kepemilikan kios
Sumber: Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing Catatan: * Angka Ekspektasi
Sumber: Bank Indonesia, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing Catatan: 2012 dan 2013 adalah angka estimasi
Mengumpulkan Lebih Banyak Aset ASRI berhasil mengumpulkan beberapa aset guna mendukung pertumbuhan jangka panjangnya, diantaranya:
a. Rp813 miliar akuisisi 90,3% saham PT Garuda Adhimarta Indonesia ("GAIN") pemilik dan pengembang dari Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana
("GWK") di Bali pada Juli 2012. ASRI berencana untuk menyelesaikan pembangunan patung Dewa Wisnu yang dibuat sebelumnya oleh ahli seni I Nyoman Nuarta dan akan ditempatkan di puncak bukit di mana itu akan menjadi terlihat oleh wisatawan sewaktu mereka tiba di Bali. Seiring dengan taman budaya yang ada saat ini, ASRI berencana untuk mengembangkan properti komersial. Kami percaya bahwa properti komersial akan menjadi sumber berikutnya dari pendapatan berulang bagi perusahaan setelah patung
ini selesai di tahun 2015 atau 2016
b. Bangunan kantor Kalimantan Putra dan Wisma Argo Manunggal di kawasan pusat bisnis Jakarta, dibeli di bulan Juli dan Desember 2012. Gedung Putra Kalimantan sudah dihancurkan dan diharapkan pembangunan kembalinya akan selesai tahun 2015F. Sementara Gedung Wisma Argo Manunggal memberikan Rp17.9 miliar dalam pendapatan (termasuk service charge) dari total 18.165 m2 dari leaseable area tahun 2012. ASRI berencana untuk
menghancurkan bangunan ini tahun 2015 (setelah penyelesaian gedung baru Putra Kalimantan) dan mengubahnya menjadi gedung perkantoran kelas A. Bangunan lain yang diproyeksikan untuk memberikan pendapatan pada tahun 2015 adalah perkantoran Serpong - kantor kelas B dengan luas dijual total 45.000 m2.
c. Membeli sekitar 150 ha lahan (sebagai tambahan 20 ha sudah diperoleh pada Desember 2012) dari pengembang lain PT Modernland Realty Tbk ("MDLN")
INFORMASI BISNIS
“Pernyataan disclaimer pada halaman
akhir merupakan bagian tak
terpisahkan dari dokumen ini”
www.pefindo.com
Alam Sutera Realty, Tbk
2 Mei 2013 Halaman ke 6 dari 12 halaman
di Serpong, tepat di seberang wilayah ASRI saat ini. Harga tanah senilai Rp2 juta/m2. Dengan tingginya tingkat kenaikan harga tanah di Jakarta dan
peningkatan pendapatan per kapita, maka permintaan untuk tanah di daerah pinggiran kota, seperti Serpong meroket. Dengan demikian, kami melihat bahwa ASRI akan mendapatkan keuntungan dari akuisisi ini di tahun-tahun
mendatang.
Gambar 3: Beberapa Aset ASRI Terbaru
Garuda Wisnu Wisma Argo Manunggal
Sumber: PT Alam Sutera Realty Tbk., Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
Pertumbuhan Pendapatan Berulang yang Kuat
Pendapatan berulang ASRI menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa pada tahun 2012. Pendapatan berulang dari penyewaan, restoran, pengelolaan kota, Garuda Wisnu Kencana serta olahraga dan rekreasi melonjak menjadi Rp71.9 miliar pada 2012, jauh lebih tinggi dari Rp37.2 miliar tahun 2011. Untuk tahun 2013, kami memperkirakan bahwa pendapatan berulang ASRI bisa mencapai
Rp295,9 miliar, hasil penambahan Rp21.5 miliar dari Garuda Wisnu Kencana dan Rp17,8 miliar dari Wisma Argo Manunggal tercatat sepanjang tahun. Ditambah
dengan sumber lain yaitu dari Mall @ Alam Sutera, kami memperkirakan pendapatan berulang ASRI bisa tumbuh sebesar 44,2% CAGR 2012-2017
Gambar 4: Pendapatan Berulang ASRI, 2012 - 2016
72
296
365
407 402
448
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
2012 2013E 2014E 2015E 2016E 2017E
Pendapatan berulang ASRI (Rp, miliar)
CAGR =44.2%
Sumber: PT Alam Sutera Realty Tbk., Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman
akhir merupakan bagian tak
terpisahkan dari dokumen ini”
www.pefindo.com
Alam Sutera Realty, Tbk
2 Mei 2013 Halaman ke 7 dari 12 halaman
Fokus di Bagian Barat Jakarta Pada Maret 2013, ASRI telah setuju untuk menjual sekitar 90 ha lahan di
Cibitung, Bekasi, (Jakarta Timur) ke PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk ("BEST"). Dari transaksi tersebut, ASRI diperkirakan menerima sekitar Rp920 miliar (tergantung proses due diligence yang saat ini berlangsung). Dengan hasil
ini, ASRI akan memiliki uang tambahan untuk memperkuat kehadirannya di Jakarta Barat, seperti membeli tanah dari MDLN. Namun, kami tidak memproyeksikan hal ini dalam laporan, karena due diligence belum selesai.
Kuatnya Marketing Sales Reputasi ASRI sebagai pengembang yang memberikan daerah pemukiman berkualitas lengkap dengan infrastruktur dan fasilitas yang diperlukan telah dikenal luas, sehingga memudahkan untuk memasarkan proyek Perusahaan. Sebagai hasilnya, ASRI membukukan marketing sales Rp3,65 triliun di tahun
2012, melebihi target setahun penuh Rp3,5 triliun. Dari jumlah tersebut,
penjualan beberapa cluster di daerah Serpong, seperti Sutera Renata Aruna, Sutera Sitara Mentari, Sutera Sitara Orlanda, Sutera Tiara, menyumbang IDR3,01 triliun, sedangkan penjualan klaster Suvarna Padi Golf Estate di Pasar Kemis berkontribusi sebesar Rp639 miliar. Secara keseluruhan, ASRI membukukan pertumbuhan total pendapatan sebesar 77% YoY pada tahun 2012
Gambar 5: Marketing Sales dan Pendapatan ASRI, 2011 – 2012
2,812 3,647
1,381
2,446
-
1,000
2,000
3,000
4,000
5,000
6,000
7,000
2011 2012
Marketing Sales - termasuk Ppn (Rp, miliar) Pendapatan (Rp, miliar)
Sumber: PT Alam Sutera Realty Tbk., Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
Menjadi Salah Satu Pencetak Marjin Tertinggi di Industrinya Dalam beberapa tahun terakhir, ASRI telah menuai hasil dari apresiasi tanah, terutama di daerah Serpong, atas akuisisi tanah yang dilakukan lebih dari satu
dekade lalu. Pada tahun 2012, marjin laba kotor dan marjin laba bersih ASRI adalah 60,0% dan 49,7%, menjadikannya sebagai salah satu yang tertinggi di
antara perusahaan lainnya.
KEUANGAN
“Pernyataan disclaimer pada halaman
akhir merupakan bagian tak
terpisahkan dari dokumen ini”
www.pefindo.com
Alam Sutera Realty, Tbk
2 Mei 2013 Halaman ke 8 dari 12 halaman
Gambar 6: Perbandingan Marjin, 2012 (dalam %)
60.0%57.0%
50.2%
46.0% 44.5%
55.2%
63.9%
49.7%
34.5%
17.7%
23.0%
17.3%
35.5% 34.5%
0.0%
10.0%
20.0%
30.0%
40.0%
50.0%
60.0%
70.0%
ASRI PWON CTRA SMRA APLN BKSL BSDE
Marjin laba kotor Marjin laba bersih
Sumber: Bloomberg., Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
Tabel 3: Perbandingan dengan Perusahaan Lain, Desember 2012
ASRI PWON CTRA SMRA APLN BKSL BSDE
Pendapatan [Rp, miliar] 2.446 2.165 3.323 3.463 4.689 623 3.728
Laba Kotor [Rp, miliar] 1.467 1.234 1.667 1.592 2.085 344 2.381
Laba Bersih [Rp, miliar] 1.193 748 589 798 812 221 1.286
Total Aset [Rp, miliar] 10.946 7.566 15.023 10.876 15.196 6.154 16.757
Total Kewajiban [Rp, miliar] 6.215 4.431 6.543 7.061 8.847 1.338 6.225
Total Ekuitas [Rp, miliar] 4.568 3.135 8.481 3.815 6.349 4.816 10.532
Pertumbuhan YoY
Pendapatan [%] 77,1 46,5 52,5 46,8 22,6 36,0 32,8
Laba Kotor [%] 80,1 68,0 59,8 52,0 48,0 45,4 33,4
Laba Bersih [%] 98,2 115,7 81,4 103,5 39,7 63,1 53,0
Profitabilitas
Marjin Laba Kotor[%] 60,0 57,0 50,2 46,0 44,5 55,2 63,9
Marjin Laba Bersih [%] 48,8 34,5 17,7 23,0 17,3 35,5 34,5
ROA [%] 10,9 9,9 3,9 7,3 5,3 3,6 7,8
ROE [%] 26,1 23,9 7,0 20,9 12,8 4,6 12,2
Leverage
DER [%] 136 141 77 185 139 28 59
Sumber: Bloomberg, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
PERBANDINGAN INDUSTRI
“Pernyataan disclaimer pada halaman
akhir merupakan bagian tak
terpisahkan dari dokumen ini”
www.pefindo.com
Alam Sutera Realty, Tbk
2 Mei 2013 Halaman ke 9 dari 12 halaman
PENILAIAN
Metodologi Penilaian
Kami mengaplikasikan metode Discounted Cash Flow (DCF) sebagai metode penilaian utama dengan pertimbangan bahwa pertumbuhan pendapatan adalah merupakan faktor yang sangat mempengaruhi nilai (value driver) ASRI jika dibandingkan pertumbuhan aset.
Selanjutnya, kami juga mengaplikasikan Guideline Company Method (GCM) sebagai metode pembanding lainnya. Penilaian ini didasarkan pada nilai 100% saham per tanggal 1 Mei 2013, menggunakan laporan keuangan tanggal 31 Desember 2012, sebagai dasar
dilakukannya analisa fundamental.
Estimasi Nilai
Kami menggunakan Cost of Capital sebesar 11,34% dan Cost of Equity sebesar 11,51% berdasarkan asumsi-asumsi berikut:
Tabel 4: Asumsi
Risk free rate [%]* 5,51
Risk premium [%]* 6,52 Beta [x]* 0,94 Cost of Equity [%] 11,51 Marginal tax rate [%] 20,0 Interest Bearing Debt to Equity Ratio [x] 0,54 WACC [%] 11,34
Sumber: Bloomberg, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing Catatan: * tanggal 1 Mei 2013
Estimasi target harga referensi saham untuk 12 bulan berdasarkan posisi penilaian pada tanggal 1 Mei 2013, adalah sebagai berikut:
Dengan menggunakan metode DCF dengan asumsi tingkat diskonto
11,34% adalah Rp1.491 – Rp1.651 per saham.
Dengan menggunakan metode GCM (PBV 4,31X dan P/E 18,85X) adalah Rp1.327 – Rp1.534 per saham.
Untuk mendapatkan nilai yang mewakili kedua indikasi nilai tersebut dilakukan rekonsiliasi dengan dilakukan pembobotan terhadap kedua metode tersebut sebesar 70% untuk DCF dan 30% untuk GCM.
Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka Estimasi Target Harga referensi saham untuk 12 bulan untuk ASRI adalah Rp1.440 - Rp1.620 per saham.
Tabel 5: Ringakasan Penilaian Metode DCF
Konservatif Moderat Agresif
PV of Free Cash Flows – [Rp, miliar]
5.821 6.127 6.433
PV Terminal Value – [Rp, miliar] 24.024 25.288 26.553
Non-Operating Assets –[Rp, miliar] 1.641 1.641 1.641 Net Debt – [Rp, miliar] (2.180) (2.180) (2.180) Total Equity Value – [Rp, miliar] 29.306 30.876 32.447 Number of Share, juta saham 19.649 19.649 19.649 Fair Value per Share, IDR 1.491 1.571 1.651
Sumber: Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
TARGET HARGA
“Pernyataan disclaimer pada halaman
akhir merupakan bagian tak
terpisahkan dari dokumen ini”
www.pefindo.com
Alam Sutera Realty, Tbk
2 Mei 2013 Halaman ke 10 dari 12 halaman
Table 6: Perbandingan GCM
ASRI PWON CTRA
SMRA APLN BSDE Rata-
rata
Penilaian, 1 Mei 2013
P/E [x] 16,28 19,72 29,04 23,03 11,67 13,37 18,85
P/BV [x] 4,52 6,70 3,74 5,15 1,94 3,82 4,31
Sumber: Bloomberg, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
Tabel 7: Ringkasan Penilaian Metode GCM
Multiples
(x)
Est. EPS
(IDR)
Est. BV/Share
(IDR)
Value
(IDR)
P/BV 4,31 - 307 1.327 P/E 18,85 81 - 1.534
Sumber: Bloomberg, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
Tabel 8: Rekonsiliasi Nilai Wajar Nilai Wajar per Saham [IDR]
DCF GCM Rata-rata
Batas Atas 1.651 1.534 1.620
Batas Bawah 1.491 1.327 1.440
Bobot 70% 30%
Sumber: Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman
akhir merupakan bagian tak
terpisahkan dari dokumen ini”
www.pefindo.com
Alam Sutera Realty, Tbk
2 Mei 2013 Halaman ke 11 dari 12 halaman
Tabel 9: Laporan Laba Rugi
(dalam Rp, miliar) 2010 2011 2012 2013P 2014P
Penjualan 791 1.381 2.446 3.336 4.351
Harga Pokok Penjualan (384) (567) (980) (1.299) (1.680)
Laba Kotor 406 814 1.467 2.036 2.671
Beban Operasi (73) (121) (213) (268) (328)
Laba Operasi 333 694 1.254 1.768 2.342
Pendapatan (beban)
lain (3) (22) 90 140 185
Laba sebelum pajak 330 671 1.344 1.908 2.528
Beban Pajak (39) (68) (128) (286) (379)
Hak Minoritas (0) (1) (23) (23) (35)
Laba Bersih 290 602 1.193 1.599 2.113
Sumber: PT Alam Sutera Realty Tbk., Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
Tabel 10 : Neraca
(dalam Rp, miliar) 2010 2011 2012 2013P 2014P
Aset
Kas dan setara kas 732 845 1.641 1.715 1.747
Deposito Berjangka 143 255 371 678 896
Investasi jangka pendek 29 30 0 137 179
Piutang Dagang 11 8 9 46 60
Piutang lainnya 3 14 13 14 18
Persediaan 2.186 2.395 1.661 1.969 1.954
Aset jangka pendek lain 60 123 210 281 377
Uang muka pembelian
tanah - - 935 935 1.297
Tanah untuk
pengembangan 952 1.162 3.388 4.732 5.054
Piutang - - 1.250 1.301 1.291
Investasi - - 27 27 27
Properti Investasi - - 663 737 837
Aset tetap 148 369 708 918 1.033
Aset Lainnya 322 806 69 103 117
Total Aset 4.588 6.008 10.946 13.594 14.888
Kewajiban
Hutang bank jangka
pendek 669 554 5 250 275
Hutang dagang 26 36 35 45 58
Hutang lainnya 81 54 206 281 364
Uang muka penjualan 1.391 2.313 2.313 3.228 2.779
Kewajiban jangka pendek
lainnya 14 31 604 76 79
Hutang bank jangka
panjang - - 564 758 607
Uang muka penjualan - - 1.065 1.342 1.155
Hutang obligasi - - 1.385 1.385 1.443
Kewajiban pihak terafiliasi 182 220 - - -
Kewajiban jangka panjang
lainnya 10 13 38 19 19
Total Kewajiban 2.372 3.221 6.215 7.384 6.778
Hak Minoritas 8 49 164 164 164
Total Ekuitas 2.208 2.738 4.568 6.046 7.946
Sumber: PT Alam Sutera Realty Tbk., Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
Gambar 7: P/E dan P/BV Historis
0.0
2.0
4.0
6.0
8.0
10.0
12.0
14.0
16.0
18.0
20.0
0.0
0.5
1.0
1.5
2.0
2.5
3.0
3.5
2010 2011 2012
P/BVP/E
P/E P/BV
Gambar 8: ROA, ROE dan TAT Historis
0.00
0.05
0.10
0.15
0.20
0.25
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
2010 2011 2012
TATROA, ROE
TAT (x)
Tabel 11: Rasio Kunci
Rasio 2010 2011 2012 2013P 2014P
Pertumbuhan [%]
Pendapatan 89 75 77 36 30
Laba Operasional 186 108 81 41 32
EBITDA 228 132 104 36 29
Laba Bersih 209 107 98 34 32
Profitabilitas [%]
Marjin laba kotor 51 59 60 61 61
Marjin laba operasi 42 50 51 53 54
Marjin EBITDA 38 51 59 58 58
Marjin laba bersih 37 44 49 48 49
ROA 6 10 11 12 14
ROE 13 22 26 26 27
Solvabilitas [X]
Debt to Equity 107 118 136 122 85
Interest Bearing debt
to Equity 30 20 48 40 29
Debt to Asset 52 54 57 54 46
Likuiditas [X]
Current Ratio 1.5 1.2 1.2 1.2 1.5
Quick Ratio 0.4 0.4 0.7 0.7 0.9
Sumber: PT Alam Sutera Realty Tbk.. Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman
akhir merupakan bagian tak
terpisahkan dari dokumen ini”
www.pefindo.com
Alam Sutera Realty, Tbk
2 Mei 2013 Halaman ke 12 dari 12 halaman
DISCLAIMER
Laporan ini dibuat berdasarkan sumber-sumber yang kami anggap terpercaya dan dapat diandalkan.Namun kami tidak menjamin kelengkapan, keakuratan atau kecukupannya.Dengan demikian kami tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang diambil berdasarkan laporan ini. Adapun asumsi, opini, dan perkiraan merupakan hasil dari pertimbangan internal kami per tanggal penilaian (cut off date), dan kami dapat mengubah pertimbangan diatas sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Kami tidak bertanggung jawab atas kekeliruan atau kelalaian yang terjadi akibat penggunaan laporan ini. Kinerja dimasa lalu tidak selalu dapat dijadikan acuan hasil masa depan. Laporan ini bukan merupakan rekomendasi penawaran, pembelian atau menahan suatu saham tertentu.Laporan ini mungkin tidak sesuai
untuk beberapa investor.Seluruh opini dalam laporan ini telah disampaikan dengan itikad baik, namun sewaktu-waktu dapat berubah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, dan disajikan dengan benar per tanggal diterbitkan laporan ini.Harga, nilai, atau pendapatan dari setiap saham Perseroan yang disajikan dalam laporan ini kemungkinan dapat lebih rendah dari harapan pemodal, dan pemodal juga mungkin mendapatkan pengembalian yang lebih rendah dari nilai investasi yang ditanamkan. Investasi didefinisikan sebagai pendapatan yang kemungkinan besar diterima dimasa depan, namun nilai dari pendapatan yang akan diterima tersebut kemungkinan besar juga akan berfluktuasi. Untuk saham Perseroan yang penyajian laporan keuangannya didenominasi dalam mata uang selain Rupiah, perubahan nilai tukar mata uang tersebut kemungkinan dapat menurunkan nilai, harga, atau pendapatan investasi pemodal .Informasi dalam laporan ini bukan merupakan pertimbangan pajak dalam mengambil suatu keputusan investasi. Target harga saham dalam Laporan ini merupakan nilai fundamental, bukan merupakan Nilai Pasar Wajar, dan bukan merupakan harga acuan transaksi yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. Laporan target harga saham yang diterbitkan oleh Pefindo Divisi Valuasi Saham dan Indexing bukan merupakan rekomendasi untuk membeli, menjual, atau menahan suatu saham tertentu, dan tidak dapat dianggap sebagai nasehat investasi oleh Pefindo Divisi Valuasi Saham dan Indexing yang behubungan dengan cakupan Jasa Pefindo kepada, atau kaitannya kepada, beberapa pihak, termasuk emiten, penasehat keuangan, pialang saham, investment banks, institusi keuangan dan perantara keuangan, dalam kaitannya menerima imbalan atau keuntungan lainnya dari pihak tersebut, Laporan ini tidak ditujukan untuk pemodal tertentu dan tidak dapat dijadikan bagian dari tujuan investasi terhadap suatu saham dan juga bukan merupakan rekomendasi investasi terhadap suatu saham tertentu atau suatu strategi investasi.Sebelum melakukan tindakan dari hasil laporan ini, pemodal disarankan untuk mempertimbangkan terlebih dahulu kesesuaian situasi dan kondisi dan, jika dibutuhkan, mintalah bantuan penasehat keuangan. PEFINDO memisahkan kegiatan Valuasi Saham dengan kegiatan Pemeringkatan untuk menjaga independensi dan objektivitas dari proses dan produk kegiatan analitis. PEFINDO telah menetapkan kebijakan dan prosedur untuk menjaga kerahasiaan informasi non-publik tertentu yang diterima sehubungan dengan proses analitis. Keseluruhan proses, metodologi dan databse yang digunakan dalam penyusunan Laporan Target Harga Referensi Saham ini secara keseluruhan adalah berbeda dengan proses, metodologi dan database yang digunakan PEFINDO dalam melakukan pemeringkatan. Laporan ini dibuat dan disiapkan Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing dengan tujuan untuk meningkatkan transparansi harga saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.Laporan in i juga bebas dari pengaruh tekanan atau paksaan dari Bursa maupun Perseroan yang dinilai. Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing akan menerima imbalan sebesar Rp 20.000.000,- masing-masing dari Bursa Efek Indonesia dan Perseroan yang dinilai untuk 2 (dua) kali pelaporan per tahun. Untuk keterangan lebih lanjut, dapat mengunjungi website kami di http://www.pefindo.com Laporan ini dibuat dan disiapkan oleh Pefindo Divisi Valuasi Saham dan Indexing.Di Indonesia Laporan ini dipublikasikan pada website kami dan juga pada website Bursa Efek Indonesia.