IDX Newsletter · Struktur, Sumber Dana, dan Keanggotaan Dana Perlindungan Pemodal Nominasi:[Lot....

8
Struktur, Sumber Dana, dan Keanggotaan Dana Perlindungan Pemodal [Lot. 7] Koreksi Setelah Rangkaian Rekor IHSG IHSG sempat mencatat rangkaian rekor hingga menembus level 5.200. Namun ketidakpastian soal kebijakan BBM membuat IHSG kembali terpangkas. [Lot. 6] PERAIH NOMINASI & PEMENANG CAPITAL MARKET AWARDS 2013 l Emiten obligasi terbaik perusahaan terbuka: Nominasi: PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Pemenang: PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk l Emiten obligasi terbaik non perusahaan terbuka: Nominasi: PT Pegadaian (Persero), PT Pupuk Kalimantan Timur, PT Federal Internasional Finance Pemenang: PT Federal International Finance (FIF) l Anggota Bursa terbaik berdasarkan aktivitas transaksi: Nominasi: PT eTrading Securities, PT Credit Suisse Securities Indonesia, Bahana Securities Pemenang: PT eTrading Securities l Anggota Bursa terbaik berdasarkan jaringan pemasaran: Nominasi: PT BNI Securities, PT Indo Premier Securities, PT eTrading Securities Pemenang: PT BNI Securities l Anggota Bursa terbaik berdasarkan pertumbuhan investor: Nominasi: PT eTrading Securities, PT Indo Premier Securities, PT Mandiri Sekuritas Pemenang: PT eTrading Securities l Anggota Bursa terbaik berdasarkan kinerja keuangan dan tingkat kepatuhan: Nominasi: PT Credit Suisse Securities Indonesia, PT Panin Sekuritas Tbk, PT J.P. Morgan Securities Indonesia Pemenang: PT Credit Suisse Securities Indonesia l Penjamin emisi efek teraktif: Nominasi: PT Mandiri Sekuritas, PT Indo Premier Securities, PT Danareksa Sekuritas Pemenang: PT Mandiri Sekuritas l Emiten saham terbaik kapitalisasi pasar sampai dengan Rp10 triliun: Nominasi: PT Surya Semesta Internusa Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Lippo Cikarang Tbk Pemenang: PT Surya Semesta Internusa Tbk l Emiten saham terbaik kapitalisasi pasar di atas Rp10 triliun: Nominasi: PT Unilever Indonesia Tbk, PT Astra Internasional Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia Tbk Pemenang: PT Unilever Indonesia Tbk Memberi Panduan Investasi Obligasi [Lot. 6] Pefindo (Pemeringkat Efek Indonesia) Penguatan Infrastruktur Obligasi [Lot.5] INDEKS JUNI 2013 Pesatnyapertumbuhankelasmenengahmerupakankesempatan untuk membawa pasar modal Indonesia sejajar dengan bursa- bursa utama dunia. Optimisme itu tergambar dalam perhelatan Capital Market Awards 2013. apital Market Awards (CMA) kembali digelar. Ajang tahunan ini bertujuan memberikan apresiasi dan motivasi kepada para emiten serta para Anggota Bursa (AB) untuk mengembangkan dan menunjukkan usaha- usaha secara berkelanjutan dengan tetap menjunjung prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG). CMA kali ini meru- pakan yang kelima sejak pertama kali dise- lenggarakan pada tahun 2005. Pemberian penghargaan terhadap per- usahaan–perusahaan terbaik di pasar modal tersebut berlangsung di Ballroom The Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, 15 Mei 2013. Tema acara yang diselenggarakan atas ker- jasama tiga Self Regulatory Organization (SRO) yakni PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indo- nesia (KPEI), serta PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) itu adalah ‘Indone- sian Capital Markets: Embracing a New Ho- rizon.’ Tema ini terinspirasi oleh pertumbuhan kelas menengah Indonesia yang akan mem- bawa Indonesia menjadi Middle-Income Country. Pertumbuhan ekonomi Indonesia merupakan kesempatan sekaligus tantang- an bagi pasar modal Indonesia untuk me- masuki cakrawala baru. Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia, Ito Warsito, me- ngatakan pilihan tema tersebut menunjuk- kan optimisme pasar modal Indonesia. Selain memasuki era pengawasan pasar modal oleh regulator baru Otoritas Jasa Keuangan yang diyakini akan lebih baik, optimisme tersebut juga didasarkan atas sejumlah pencapaian pasar modal Indone- sia, di antaranya pertumbuhan kapitalisasi yang akan menembus Rp5.000 triliun. Pasar modal juga diuntungkan oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia yang membuat IHSG menembus level 5.000. “Itu semua mem- buka cakrawala bahwa Indonesia sudah pada saatnya untuk melihat lebih luas dan bisa bersaing dengan bursa-bursa yang lebih tinggi di dunia’, tegas Ito. Saat ini, angka kapitalisasi pasar di BEI memang masih kalah dari Bursa Singapura, namun Ito yakin pada tahun 2015 – 2018, BEI akan melampaui bursa negara tetang- ga tersebut. Untuk mencapai itu tentu saja dibutuhkan kerjasama dan dukungan baik dari otoritas dalam hal ini OJK maupun dukungan pelaku pasar modal, untuk mem- buat kondisi pasar makin teratur, wajar, dan efisien. Ketua Dewan Komisioner OJK Mulia- man D. Hadad berpesan, seiring terus ber- kembangnya pasar modal dan industri jasa keuangan secara umum, maka regulator dan SRO dituntut untuk terus meningkatkan layanan. Bukan hanya dari sisi infrastruktur perdagangan, tapi juga menyangkut keleng- C IDX Newsletter Setelah menembus level psikologis 5.000, IHSG melanjutkan rekor kenaikan ketika menembus posisi 5.200. Kekuatan fundamental makro dan emiten jadi alasan tingginya kepercayaan pasar. [Lot.5] Reksa Dana Setelah IHSG Menembus Level 5.200 Sebanyak 8 perusahaan berhasil meraih Capital Market Awards 2013 mewakili unsur emiten saham, emiten obligasi, dan perusahaan efek. eTrading Securities berhasil meraih dua gelar sekaligus untuk dua kategori penilaian. kapan aturan serta pengawasan. Tentang pemenang CMA, tahun ini pe- nyelenggara menetapkan 9 pemenang dari 9 kategori yang diperlombakan. Perusahaan tersebut terdiri dari emiten saham, emiten obligasi, dan para AB. Pemenang dipilih se- telah melalui seleksi yang sangat ketat. Ba- celius Ruru, selaku Ketua Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia ditunjuk sebagai Ketua Dewan Juri. Seleksi dilakukan dalam tiga tahap. Pada seleksi awal, semua emiten dan AB yang ter- catat di BEI dalam periode tertentu secara otomotis diikutsertakan dalam pemering- katan. Perusahaan yang lolos pada tahap ini lalu diseleksi lagi berdasarkan pencapaian kinerja maupun aktivitas transaksinya. Pada tahap selanjutnya dipilih tiga nominasi un- tuk masing-masing kategori. Para nominasi lalu diundang melakukan wawancara lang- sung dengan para juri, sebelum dipilih satu pemenang. Dikatakan Bacelius Ruru, wawancara dilakukan pada emiten dengan penekanan pada strategi bisnis, kekuatan organisasi, pelaksanaan GCG, tanggung jawab sosial perusahaan, dan komitmen untuk mening- katkan likuiditas perdagangan efek. Sedang- kan wawancara kepada AB lebih ditekankan pada strategi bisnis, kinerja keuangan dan tingkat kepatuhan, aktivitas transaksi, jaring- an pemasaran, serta pertumbuhan investor. Pemenang tampak pada tabel. e (Tim BEI) Para Pemenang Capital Market Awards 2013 berfoto bersama Dewan Juri CMA 2013, Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, dan Direksi SRO. Profil 8 Jawara Pasar Modal Capital Market Awards 2013 12th ASEAN+3 Bond Market Forum Capital Market Awards 2013 PASAR MODAL INDONESIA MENUJU CAKRAWALA BARU

Transcript of IDX Newsletter · Struktur, Sumber Dana, dan Keanggotaan Dana Perlindungan Pemodal Nominasi:[Lot....

Struktur, Sumber Dana, dan Keanggotaan Dana Perlindungan

Pemodal [Lot. 7]

Koreksi Setelah Rangkaian Rekor IHSG

IHSG sempat mencatat rangkaian rekor hingga menembus level 5.200. Namun

ketidakpastian soal kebijakan BBM membuat IHSG kembali terpangkas. [Lot. 6]

Peraih nominasi & PemenangCaPital market awards 2013

l Emiten obligasi terbaik perusahaan terbuka: Nominasi:PTBankRakyatIndonesia(Persero)Tbk, PTBankMandiri(Persero)Tbk,PTTelekomunikasiIndonesiaTbk Pemenang: Pt Bank rakyat indonesia (Persero) tbk

l Emiten obligasi terbaik non perusahaan terbuka: Nominasi:PTPegadaian(Persero),PTPupukKalimantan Timur,PTFederalInternasionalFinance Pemenang: Pt Federal international Finance (FiF)

l Anggota Bursa terbaik berdasarkan aktivitas transaksi: Nominasi:PTeTradingSecurities,PTCreditSuisseSecurities Indonesia,BahanaSecurities Pemenang: Pt etrading securities

l Anggota Bursa terbaik berdasarkan jaringan pemasaran: Nominasi:PTBNISecurities,PTIndoPremierSecurities, PTeTradingSecurities Pemenang: Pt Bni securities

l Anggota Bursa terbaik berdasarkan pertumbuhan investor: Nominasi:PTeTradingSecurities,PTIndoPremierSecurities, PTMandiriSekuritas Pemenang: Pt etrading securities

l Anggota Bursa terbaik berdasarkan kinerja keuangan dan tingkat kepatuhan: Nominasi:PTCreditSuisseSecuritiesIndonesia,PTPanin SekuritasTbk,PTJ.P.MorganSecuritiesIndonesia Pemenang: Pt Credit suisse securities indonesia

l Penjamin emisi efek teraktif: Nominasi:PTMandiriSekuritas,PTIndoPremierSecurities, PTDanareksaSekuritas Pemenang: Pt mandiri sekuritas

l Emiten saham terbaik kapitalisasi pasar sampai dengan Rp10 triliun: Nominasi:PTSuryaSemestaInternusaTbk, PTWijayaKarya(Persero)Tbk,PTLippoCikarangTbk Pemenang: Pt surya semesta internusa tbk

l Emiten saham terbaik kapitalisasi pasar di atas Rp10 triliun: Nominasi:PTUnileverIndonesiaTbk,PTAstraInternasionalTbk, PTBankRakyatIndonesia(Persero)Tbk,PTBankCentralAsiaTbk Pemenang: Pt Unilever indonesia tbk

Memberi Panduan Investasi Obligasi [Lot. 6]

Pefindo (Pemeringkat Efek Indonesia)

Penguatan Infrastruktur Obligasi [Lot.5]

INDEKS

JUNI2013

Pesatnya pertumbuhan kelas menengah merupakan kesempatan untuk membawa pasar modal Indonesia sejajar dengan bursa-bursa utama dunia. Optimisme itu tergambar dalam perhelatan Capital Market Awards 2013.

apital Market Awards (CMA) kembali digelar. Ajang tahunan ini bertujuan memberikan apresiasi dan motivasi kepada para emiten

serta para Anggota Bursa (AB) untuk mengembangkan dan menunjukkan usaha-usaha secara berkelanjutan dengan tetap menjunjung prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG). CMA kali ini meru-pakan yang kelima sejak pertama kali dise-lenggarakan pada tahun 2005.

Pemberian penghargaan terhadap per-usahaan–perusahaan terbaik di pasar modal tersebut berlangsung di Ballroom The Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, 15 Mei 2013. Tema acara yang diselenggarakan atas ker-jasama tiga Self Regulatory Organization (SRO) yakni PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indo-nesia (KPEI), serta PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) itu adalah ‘Indone-sian Capital Markets: Embracing a New Ho-rizon.’

Tema ini terinspirasi oleh pertumbuhan kelas menengah Indonesia yang akan mem-bawa Indonesia menjadi Middle-Income Country. Pertumbuhan ekonomi Indonesia merupakan kesempatan sekaligus tantang-an bagi pasar modal Indonesia untuk me-masuki cakrawala baru. Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia, Ito Warsito, me-ngatakan pilihan tema tersebut menunjuk-kan optimisme pasar modal Indonesia.

Selain memasuki era pengawasan pasar modal oleh regulator baru Otoritas Jasa Keuangan yang diyakini akan lebih baik, optimisme tersebut juga didasarkan atas sejumlah pencapaian pasar modal Indone-sia, di antaranya pertumbuhan kapitalisasi yang akan menembus Rp5.000 triliun. Pasar modal juga diuntungkan oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia yang membuat IHSG menembus level 5.000. “Itu semua mem-buka cakrawala bahwa Indonesia sudah pada saatnya untuk melihat lebih luas dan bisa bersaing dengan bursa-bursa yang lebih tinggi di dunia’, tegas Ito.

Saat ini, angka kapitalisasi pasar di BEI memang masih kalah dari Bursa Singapura, namun Ito yakin pada tahun 2015 – 2018, BEI akan melampaui bursa negara tetang-ga tersebut. Untuk mencapai itu tentu saja dibutuhkan kerjasama dan dukungan baik dari otoritas dalam hal ini OJK maupun dukungan pelaku pasar modal, untuk mem-buat kondisi pasar makin teratur, wajar, dan efisien.

Ketua Dewan Komisioner OJK Mulia-man D. Hadad berpesan, seiring terus ber-kembangnya pasar modal dan industri jasa keuangan secara umum, maka regulator dan SRO dituntut untuk terus meningkatkan layanan. Bukan hanya dari sisi infrastruktur perdagangan, tapi juga menyangkut keleng-

C

IDXNewsletter

Setelah menembus level psikologis 5.000, IHSG melanjutkan rekor kenaikan ketika menembus posisi 5.200. Kekuatan

fundamental makro dan emiten jadi alasan tingginya kepercayaan pasar. [Lot.5]

Reksa Dana

Setelah IHSG Menembus Level 5.200

Sebanyak 8 perusahaan berhasil meraih Capital Market Awards 2013 mewakili unsur emiten saham, emiten obligasi, dan perusahaan efek. eTrading Securities berhasil meraih dua gelar sekaligus untuk dua kategori penilaian.

kapan aturan serta pengawasan.Tentang pemenang CMA, tahun ini pe-

nyelenggara menetapkan 9 pemenang dari 9 kategori yang diperlombakan. Perusahaan tersebut terdiri dari emiten saham, emiten obligasi, dan para AB. Pemenang dipilih se-telah melalui seleksi yang sangat ketat. Ba-celius Ruru, selaku Ketua Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia ditunjuk sebagai Ketua Dewan Juri.

Seleksi dilakukan dalam tiga tahap. Pada seleksi awal, semua emiten dan AB yang ter-catat di BEI dalam periode tertentu secara otomotis diikutsertakan dalam pemering-katan. Perusahaan yang lolos pada tahap ini lalu diseleksi lagi berdasarkan pencapaian kinerja maupun aktivitas transaksinya. Pada tahap selanjutnya dipilih tiga nominasi un-tuk masing-masing kategori. Para nominasi lalu diundang melakukan wawancara lang-sung dengan para juri, sebelum dipilih satu pemenang.

Dikatakan Bacelius Ruru, wawancara dilakukan pada emiten dengan penekanan pada strategi bisnis, kekuatan organisasi, pelaksanaan GCG, tanggung jawab sosial perusahaan, dan komitmen untuk mening-katkan likuiditas perdagangan efek. Sedang-kan wawancara kepada AB lebih ditekankan pada strategi bisnis, kinerja keuangan dan tingkat kepatuhan, aktivitas transaksi, jaring-an pemasaran, serta pertumbuhan investor. Pemenang tampak pada tabel. e (Tim BEI)

Para Pemenang Capital market awards 2013 berfoto bersama dewan Juri Cma 2013, dewan komisioner otoritas Jasa keuangan, dan direksi sro.

Profil 8 Jawara Pasar ModalCapital Market Awards 2013

12th ASEAN+3 Bond Market Forum

Capital Market Awards 2013

PaSaR MODaL InDOneSIa MenuJu CaKRawaLa BaRu

- POJOK ReDaKSI:

JUNI2013

2IDXNewsletter

IDX Newsletter PeneRbit:

PT Bursa Efek Indonesia (BEI)

Penanggung jawab: Ito Warsito

KooRdinatoR: Irmawati Amran

tim editoR: Hani Ahadiyani,

Ibnu Anshary, Awan Wahyu K.

alamat RedaKsi & siRKulasi:Gedung Bursa Efek Indonesia Tower I Lt.6, Jl Jend. Sudirman

Kav. 52-53, Jakarta 12190. Telp. 5150515, Fax. 5150330.

e-mail: [email protected]

Sebanyak delapan perusahaan berhasil meraih Capital Market Awards 2013, mewakili emiten sa-ham, emiten obligasi, dan perusa-haan efek, berdasarkan kategori yang telah ditetapkan Dewan Juri. Capital Market Awards tahun ini digelar di tengah optimisme akan perkembangan pasar modal Indo-nesia yang disebut tengah mema-suki cakrawala baru. Optimisme ini mencuat seiring dengan sejumlah perkembangan indikator bursa yang signifikan yakni kenaikan indeks harga saham gabungan yang me-nembus level 5.000. Seiring dengan itu, kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia pun menembus angka Rp5.000 triliun.

Perkembangan ini memperkuat keyakinan bahwa Bursa Efek In-donesia tengah berada di jalur yang benar untuk bersaing dengan bur-sa-bursa negara maju. Tahun 2015 – 2018 merupakan periode krusial yang diharapkan bisa mengantar bursa Indonesia bisa melampaui bursa negara tetangga seperti Si-ngapura.

IDX News edisi ini juga se-cara khusus menyoroti persiapan Indonesia menjadi tuan rumah ASEAN+3 Bond Market Forum ke-12. Indonesia ditantang untuk mengembangkan pasar obligasi do-mestik, melalui upaya memperbaiki infrastruktur pasar yang modern sehingga pasar surat utang bisa ber-peran optimal sebagai salah satu sumber pendanaan. Simak pula se-jumlah informasi menarik lainnya.

Selamat membacaRedaksi

CoMPANyvISIT

BuKtI KeKuatan ’OnLIne tRaDInG’Konsisten pada layanan online trading dan inovasi menjadi kekuatan eTrading. Dua penghargaan dari ajang Capital Market Awards 2013 pun berhasil diraih.

Hanya PT eTrading Securities yang ber-hasil meraih dua penghargaan pada Capital Market Awards 2013. Selain dinobatkan se-bagai Anggota Bursa Terbaik Berdasarkan Aktivitas Transaksi, eTrading juga menjadi yang terbaik dari sisi pertumbuhan inves-tor. Dua prestasi penting itu erat kaitannya dengan kehadiran fasilitas online trading yang ditawarkan eTrading. ”Peningkatan frekuensi transaksi yang kita capai karena didukung oleh sistem online kita yang me-mang bisa diandalkan,” terang Direktur eTrading, Arisandhi Indrodwisatio.

Karena sistem yang ditawarkan cukup andal, banyak investor yang memperca-yakan aktivitas transaksi melalui eTrading. Peningkatan aktivitas transaksi tercermin pada data frekuensi, volume, dan nilai tran-saski. Selama tahun 2012, frekuensi tran-saksi melalui eTrading sebanyak 5,16 juta kali. Antara Januari – April 2013, frekuensi perdagangan mencapai 2,04 juta kali. Se-mentara itu volume perdagangan eTrading

Pt BanK RaKyat InDOneSIa (PeRSeRO) tBK eMIten OBLIGaSI teRBaIK untuK KateGORI PeRuSaHaan teRBuKa (tBK)

Pt etRaDInG SeCuRItIeS

Arisandhi Indrodwisatio, Direktur eTrading Securities (tengah) bersama Robinson Simbolon, Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal I OJK (kiri) dan Ito Warsito, Direktur Utama BEI.

Jabodetabek. Respons positif investor tercermin pada

data pertumbuhan jumlah investor. Jumlah nasabah aktif eTrading pada akhir 2011 se-banyak 26.090 nasabah dan akhir 2012 me-ningkat menjadi 34.526 orang. Akhir April 2013 jumlah nasabah kembali meningkat menjadi 37.847.e

(Tim BEI)

anGGOta BuRSa teRBaIK BeRDaSaRKan aKtIvItaS tRanSaKSI & anGGOta BuRSa teRBaIK BeRDaSaRKan PeRtuMBuHan InveStOR

JawaRa PaSaR MODaL

Sebanyak 8 perusahaan berhasil meraih Capital Market Awards 2013 mewakili unsur emiten saham, emiten obligasi, dan perusahaan efek. eTrading Securities berhasil meraih dua gelar sekaligus untuk dua kategori penilaian.

8 tetaP BeRtuMPu PaDa KReDIt MIKROKekuatan Bank BRI terletak pada komitmennya yang tinggi pada usaha mikro, kecil, dan menengah. Obligasi yang diterbitkan bank ritel terbesar nasional ini menjadi favorit investor.

Porsi pembiayaan yang disalurkan Bank Rakyat Indonesia (BBRI) kepada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sejauh ini mencapai 80% dari total kredit. Jauh melampaui kredit korporasi yang hanya sekitar 20%. Nah, komit-men BBRI pada kelompok UMKM itu justru menjadi kekuatan peno-pang kinerja operasionalnya yang luar biasa. Hal itu tampak tercermin pada kinerja fundamentalnya.

Hanya dalam tiga bulan pertama 2013, Bank BRI mampu meraup laba bersih Rp5,01 triliun, atau me-ningkat 18,76% dari periode yang sama tahun lalu. Sedangkan kredit mikro yang disalurkan selama pe-riode yang sama mencapai Rp111,2 triliun, atau tumbuh 22,3% diban-ding kuartal pertama 2012 sebesar Rp91,8 triliun. Hal itu ditegaskan Direktur Keuangan BRI, Achmad

Baiquni, dalam kesempatan paparan publik akhir April lalu. Selama 2012 lalu, BBRI membukukan laba bersih Rp18,5 tri-

liun, atau tumbuh sekitar 23% dari tahun 2011. ”Perolehan laba merupakan hasil nyata transformasi bisnis BRI yang memperkuat fokus pada segmen UMKM dengan tetap mengedepankan ke-bijakan prudential banking, memperluas jaringan unit kerja dan e-channel, serta melakukan pengembangan e-banking,” ujar Di-rektur BRI, Djarot Kusumayakti.

Dengan dukungan kinerja yang demikian solid, wajar jika obligasi yang diterbitkan BRI pun menjadi buruan investor, ter-masuk para investor global. Pada akhir April 2013, manajemen BRI mantap meluncurkan obli-gasi global tanpa jaminan (senior unsecured bonds) senilai US$500 juta.

Obligasi dengan tenor lima ta-hun memiliki kupon bunga tetap sebesar 2,95%. Kupon dan yield obligasi BRI merupakan yang te-rendah di antara semua obligasi dalam mata uang dolar Amerika Serikat yang telah diterbitkan oleh perusahaan lokal di pasar interna-sional.e (Tim BEI)

selama 2012 sebanyak 220,86 miliar saham, dan Januari – April sebanyak 99,29 miliar.

Sejalan dengan itu, total nilai transaksi eTrading selama 2012 mencapai Rp68,71 triliun, dan dalam 4 bulan awal 2013, nilai transaksinya mencapai Rp30,68 triliun. Ini merupakan kontribusi optimal dari 31 kan-tor cabang yang tersebar di sejumlah kota. Sebanyak 17 kantor cabang beroperasi di

Arisandhi Indrodwisatio, Direktur eTrading Securities (tengah) bersama Kusumaningtuti Sandriharmy Soetiono,Anggota Dewan Komisioner OJK yang Membidangi Edukasi dan Perlindungan Konsumen (kiri) dan Ito Warsito, Direktur Utama BEI.

Direktur Utama BEI Ito Warsito (kedua dari kiri) didampingi Direktur Utama KSEI Ananta Wiyogo (kanan) dan Direktur Utama KPEI Hasan Fauzi (kiri) saat memberikan piala penghargaan Capital Market Award sebagai Emiten Obligasi Terbaik untuk Kategori Perusahaan Terbuka kepada Direktur BRI Achmad Baiquni (kedua dari kanan).

Q&ACoMPANyvISIT

JUNI2013

3 IDXNewsletter

MaKIn SOLID DenGan’RISK ManaGeMent’BNI Securities membangun reputasi dengan menerapkan risk management ketat dan diimplementasikan dalam sistem teknologi informasi. Bila dilanggar ada mekanisme ’auto rejection’.

Seperti tahun lalu, BNI Securities kem-bali meraih penghargaan Capital Market Award untuk kategori AB Terbaik Berda-sarkan Jaringan Pemasaran. Kekuatan BNI tentu bukan hanya terletak pada 73 cabang-nya, lebih dari itu pada penerapan risk mana-gement ketat dalam koordinasi kerja dengan cabang-cabang tersebut. Sejalan dengan itu, kontribusi cabang-cabang terhadap kinerja BNI Securities pun meningkat tajam.

Sejalan dengan penerapan risk manage-ment, kinerja kantor cabang dievaluasi bah-kan direstrukturisasi. Ditopang tim yang lebih segar, kontribusi cabang digenjot. Direktur BNI Securities, Aswardin, menga-takan bahwa pendekatan pada nasabah

OBLIGaSI untuK DIveRSIfIKaSI ‘funDInG’Penerbitan surat utang di pasar modal merupakan sumber pendanaan murah bagi PT Federal International Finance (FIF). Makanya perusahaan ini aktif menerbitkan obligasi baru.

Surat utang teranyar yang diterbitkan anak usaha PT Astra Interna-tional Tbk itu dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 5 April 2013 lalu. Obligasi terbitan baru tersebut terdiri dari dua seri yakni seri A senilai Rp710 miliar dengan bunga 6,75% dan berjangka waktu 370 hari. Kemudian obligasi seri B senilai Rp1,69 triliun yang berjangka waktu 36 bulan memberi bunga 7,75%.

Dikatakan oleh Direktur Pemasaran FIF, Djap Tet Fa, obligasi meng-ambil porsi sebesar 15% - 20% dari total kebutuhan funding perseroan di tahun 2013 ini. Selebihnya bersumber dari hasil collection, kemudian pinjaman perbankan baik dari luar negeri maupun di dalam negeri. “Jadi kita punya beberapa sumber pendanaan, sehingga sifatnya terdi-versifikasi,” ujarnya. Ditambahkan Djap, penggunaan beberapa sumber funding itu disesuaikan dengan kebutuhan, dari sisi competitive pricing (bunga) yang ditawarkan dari dua sumber dana tadi. Tahun ini FIF me-nargetkan pembiayaan sebesar Rp20 triliun untukpembiayaan sepeda motor baru dan bekas serta pembiayaan elektronik (Spektra). Target tersebut menurutnya akan direvisi karena munculnya sejumlah faktor yang diyakini membuat pertumbuhan industri ini melambat.

Sedikit me-review, tahun lalu FIF menyalurkan total pembiayaan sebesar Rp18 triliun, setara 1,187 juta unit sepeda motor baru, 427.207

MeMBeRIKan Layanan KOMPReHenSIf BISnIS ‘BROKeRaGe’Pasar Modal Indonesia dinilai kompetitif bagi klien-klien Credit Suisse. Karena itu, sebagai pemimpin pasar yang memiliki jaringan global, Perseroan memiliki komitmen yang tinggi di Indonesia.

Credit Suisse telah lama memandang Indo-nesia sebagai pasar negara berkembang yang utama dengan potensi yang sangat besar. Fakta itu terlihat dari kehadiran Perseroan di Jakarta sejak tahun 1997 dan memulai bisnis bank in-vestasi di Indonesia pada tahun 1983. Itu berarti, aktivitas bisnis Credit Suisse di Indonesia sudah selama 16 tahun. Selama itu pula Perseroan ikut aktif mempromosikan kisah pertumbuhan eko-nomi Indonesia yang sangat baik kepada inves-tor di luar negeri.

Sepanjang periode tadi, tahun 2008 menjadi momen yang cukup mengesankan bagi Credit Su-isse. Kala itu Perseroan memulai bisnis perantara pedagang efek di Indonesia, sekaligus menjadi anggota bursa (AB) di Bursa Efek Indonesia. “Itu dalam rangka melengkapi bisnis bank investasi kami di Indonesia,” ujar Selvi Aman dalam ke-

Pt BnI SeCuRItIeS anGGOta BuRSa teRBaIK BeRDaSaRKan JaRInGan PeMaSaRan

Pt feDeRaL InteRnatIOnaL fInanCe eMIten OBLIGaSI teRBaIK untuK KateGORI nOn PeRuSaHaan teRBuKa

Pt CReDIt SuISSe SeCuRItIeS InDOneSIa anGGOta BuRSa teRBaIK KateGORI KIneRJa KeuanGan & tInGKat KePatuHan

Direktur BNI Securities Aswardin (tengah) diapit oleh M Noor Rachman, Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal II (kanan) dan Ito Warsito, Direktur Utama BEI.

Direktur Utama BEI Ito Warsito (kedua dari kiri) didampingi Direktur Utama KSEI Ananta Wiyogo (kanan) dan Direktur Utama KPEI Hasan Fauzi (kiri) saat memberikan piala penghargaan Capital Market Awards sebagai Emiten Obligasi Terbaik untuk Kategori Non Perusahaan Terbuka kepada Direktur FIF Djap Tet Fa (kedua dari kanan).

Dharwin Yuwono, Direktur Credit Suisse Securities Indonesia (tengah) bersama Ilya Avianti, Ketua Dewan Audit Merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK (kiri) dan Ito Warsito, Direktur Utama BEI.

juga diperkuat. Pendekatan ini ternyata sangat efektif.

Rata-rata nilai transaksi harian yang selama tahun lalu ”hanya” sekitar Rp140 miliar, meningkat menjadi rata-rata Rp200 miliar per hari pada tahun ini. Padahal, pemegang saham memberi target rata-rata Rp180 mi-liar per hari. ”Begitu positifnya semangat tim kita sehingga pada hari-hari tertentu transaksi kita begitu berat mencapai angka Rp200 miliar, justru terjadi kegelisahan di antara teman-teman,” terang Aswardin.

Sementara itu implementasi risk ma-nagement berpedoman pada risk based business development. Ada tujuh risiko yang jadi perhatian yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, operasional, hukum, strategi, kepatuhan, dan risiko reputasi. Semuanya diaudit dengan sistem risk based audit yang mencakup compliance, risk assess-ment, dan control self assessment. Semua itu diaplikasikan dalam sistem teknologi infor-masi. Jika ada yang dilanggar maka ada kontrol otomatis oleh sistem.e (Tim BEI)

unit sepeda motor bekas, dan 415.812 unit produk elektro-nik. Hasilnya membuat pendapatan FIF naik menjadi Rp5,47 triliun dari pendapatan Rp4,97 triliun di tahun sebelumnya. Sementara perolehan laba bersih tercatat naik 4,30% men-jadi Rp1,12 triliun dibanding laba tahun 2011 sebesar Rp1,07 triliun. e (Tim BEI)

nasabah institusinya. Layanan terse-but berupa laporan riset, sumber data, dan sistem perdagangan yang di miliki Credit Suisse yang memberikan me-reka akses ke ide-ide investasi papan atas, jasa eksekusi terbaik, komitmen modal, dan sistim eksekusi elektronik terkemuka di dunia. Perseroan meng-klaim telah menjadi broker nomor satu, berdasarkan total nilai perdagangan di Bursa Efek Indonesia selama tiga ta-hun berturut-turut sejak 2010.

Selain bisnis perantara pedagang efek, Credit Suisse juga menjalankan bisnis bank investasi yang sangat kuat di Indonesia. Kombinasi ini telah memung-kinkan Perseroan untuk menyediakan lebih banyak produk dan layanan ke-pada klien mereka. Sejak tahun 1998, Credit Suisse tercatat telah bekerja di berbagai transaksi pengumpulan modal melalui ekuitas & surat hutang yang ternama, dan telah memenangkan ber-bagai penghargaan untuk karyanya di pasar Indonesia.e

(Tim BEI)

Q :

Bagaimana harga saham terbentuk?

A:

Harga saham merupakan respons dari para investor atas informasi yang dianggap mempengaruhi kinerja dan daya saing emiten (perusahaan penerbit saham).

Di pasar sekunder atau dalam aktivitas perdagangan saham sehari-hari, harga-harga saham mengalami fluktuasi baik berupa kenaikan maupun penurunan. Pembentukan harga saham terjadi karena adanya permintaan dan penawaran atas saham tersebut. Dengan kata lain harga saham terbentuk oleh supply dan demand atas saham tersebut. Supply dan demand tersebut terjadi karena adanya banyak faktor, baik yang sifatnya spesifik atas saham tersebut (kinerja perusahaan dan industri di mana perusahaan tersebut bergerak) maupun faktor yang sifatnya makro seperti kondisi ekonomi negara, kondisi sosial dan politik, maupun rumor-rumor yang berkembang.

Beberapa jenis faktor yang dapat mempe-ngaruhi harga saham:

1. Kondisi ekonomi makro. Contoh: suku bunga bank sentral, kesehatan fiskal pemerintah, tingkat pengangguran, per-tumbuhan GDP, dll.

2. Iklim bisnis/industri/sektor: kemunculan teknologi mutakhir, ketersediaan bahan baku.

3. Going concern perusahaan: profitabili-tas, peluncuran produk baru, merger/akuisisi, beban bunga utang, tuntutan hukum, mogok karyawan.

4. Faktor lain-lain: kondisi politik, eko-nomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan (poleksosbudhankam) Ne-gara, bencana alam, dll.

terangan tertulisnya.Saat ini, Perseroan tercatat menye-

diakan layanan yang komprehensif di bis-nis perantara pedagang efek kepada para

JUNI2013

4IDXNewsletter

Dapatkan souvenir menarik dari BEI bagi pembaca yang berpartisipasi dengan mengirimkan pertanyaan dan dimuat dalam rubrik Q&A. Kirimkan pertanyaan ke e-mail: [email protected] dengan subjek IDX Newsletter

WhAT’SCoMINgCoMPANyvISIT

MOnCeR DaLaM BISnIS ‘InveStMent BanKInG’ Semarak pasar modal mendatangkan optimisme besar pada bisnis penjaminan emisi. Tahun ini Mandiri Sekuritas menargetkan menangani 10 penawaran perdana saham dan 20 penawaran obligasi.

Ini bukan kali pertama anggota bursa

dengan kode perdagangan CC itu meraih trophy Capital Market Award untuk ka-tegori Penjamin Emisi Efek Teraktif. Peng-hargaan serupa diraih Mandiri Sekuritas tahun lalu. “Kita senang usaha keras kita selama ini diapresiasi oleh otoritas pasar modal sebagai penyelenggara acara ini, dan recognition penting buat pelaku pasar, un-tuk memacu mereka dalam memberikan kinerja yang terbaik buat industri,” papar Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Abi-prayadi Riyanto.

Kerja keras yang dimaksud Abi tadi tidak lain upaya Mandiri Sekuritas dalam mendorong makin banyak perusahaan yang

eKSPanSI CeRMat MenanGKaP PeLuanGPerekonomian Indonesia terus bertumbuh positif. Pasar properti pun meningkat tajam. PT Surya Semesta Internusa Tbk meresponsnya dengan ekspansi usaha.

Bisnis properti, konstruksi, perhotelan, maupun pengelolaan kawasan industri yang digeluti PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) tengah kebanjiran per-mintaan. Untuk menangkap pe-luang bisnis yang ada, Perseroan telah menetapkan sejumlah pro-gram ekspansi. Mengantisipasi tingginya permintaan lahan di ka-wasan industri, SSIA berupaya menuntaskan proses akuisisi lahan Perhutani seluas 1.000 hektare, di Karawang, selain di Bekasi Utara, Jawa Barat.

Pada bisnis perhotelan, Perse-roan memperluas usaha dengan membangun dan mengelola hotel bujet yang tahun ini ditargetkan di lima kota. Selama ini perseroan telah memiliki Hotel Grand Melia Jakarta.

StRateGI RaMaH LInGKunGan PeMBawa BeRKaH Strategi ‘Sustainable Living Plan’ yang digunakan Unilever berdampak positif pada kinerja keuangan Perseroan. Selain menguntungkan pemegang saham, juga membawa berkah bagi masyarakat.

Unilever berhasil menyisihkan 3 nominasi emiten papan atas, yakni PT Astra International Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Central Asia Tbk. UNVR memang pantas menang, bukan semata karena capaian kinerja keuangan yang dibukukannya sepanjang tahun 2012, namun strategi dan prospek bisnis yang ditawarkan perusahaan consumers goods tersebut juga cukup menyakinkan dalam menjaga keberlangsungan bisnis Perseroan di masa datang. Dalam sebuah kesempatan, Pre-siden Direktur UNVR, Maurits Lalisang, pernah mengungkapkan bahwa sejak dua tahun terakhir perusahaan yang dipimpinnya menerapkan strategi Sustainable Living Plan.

Program tersebut merupakan

Pt ManDIRI SeKuRItaS PenJaMIn eMISI efeK teRaKtIf

Pt SuRya SeMeSta InteRnuSa tBK eMIten SaHaM teRBaIK KaPItaLISaSI MaRKet SaMPaI DenGan Rp10 tRILIun

Pt unILeveR InDOneSIa tBK eMIten SaHaM teRBaIK DenGan KaPItaLISaSI PaSaR DI ataS Rp10 tRILIun

Mandiri Sekuritas menjadi Juara 1 Capital Market Award kategori Penjamin Emisi Efek Teraktif. Mewakili Perusahaan, Direktur Utama Mandiri Sekuritas Abiprayadi Riyanto (tengah), berpose bersama Direktur Utama BEI Ito Warsito (kanan) dan Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK sebagai Ketua Komite Etik Merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK Rachmat Waluyanto.

Direktur Utama PT Surya Semesta Internusa Tbk Johannes Suriadjaja (kedua dari kanan) menerima penghargaan didampingi oleh Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad (kiri), Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK Nurhaida (kedua dari kiri) dan Direktur Utama BEI Ito Warsito.

tercatat di bursa, serta membantu proses penerbitan obligasi sejumlah perusahaan. Sepanjang tahun lalu Mandiri Sekuritas ter-catat menjadi penjamin emisi sebanyak 33 perusahaan senilai Rp11,46 triliun. Sebanyak 26 perusahaan yang ditangani menerbitkan obligasi, 6 perusahaan lainnya ditangani dalam rangka penawaran perdana saham. Selain itu juga telah menangani rights issue Bank Tabungan Negara senilai Rp1,87 triliun dengan hasil yang memuaskan.

Optimisme membumbung berlanjut tahun ini. “Kami berharap bisa menyamai pencapa-ian tahun lalu, bahkan lebih,” ujar Abi. Tahun ini anak usaha Bank Mandiri tersebut mema-sang target untuk menjamin emisi 30 perusa-haan. Sebanyak 10 perusahaan di-underwrite dalam proses initial public offering (IPO), 20 perusahaan lainnya dalam penawaran obli-gasi. Dikatakan Abi, setelah sukses membawa PT Dyandra Media International Tbk pada Maret lalu, saat ini Mandiri Sekuritas telah menggenggam empat perusahaan yang siap melakukan IPO senilai Rp5 triliun akan diba-wa melantai di bursa. e (Tim BEI)

Cerahnya bisnis properti terpadu yang digeluti perseraon, berdampak positif pada kinerja operasionalnya. Selama 2012, SSIA berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp3,56 triliun, meningkat sekitar 15% dari tahun sebelumnya. Tahun ini mana-jemen menargetkan peningkatan pendapatan sekitar Rp4,3 tri-liun, atau meningkat sekitar 30% pendapatan 2012. Sedangkan pada pos laba bersih, SSIA berhasil meraup Rp738,6 miliar, atau

meningkat hingga 180% dari laba bersih 2011. Tahun 2013 ini, manajemen SSIA menargetkan laba sebesar Rp850 miliar.

Untuk mencapai target ter-sebut, manajemen menyiapkan belanja modal sekitar sebesar Rp1,5 triliun. Dana tersebut dia-lokasikan untuk pengembangan kawasan industri, membeli lahan baru, pengembangan kawasan terpadu, dan pembangunan hotel bujet. Lahan baru yang ditarget-kan dibeli sekitar 300 ha. Sejauh ini manajemen telah membeli se-kitar 200 ha. e

(Tim BEI)

strategi UNVR dalam memastikan bisnis yang digeluti tumbuh, dan pada saat yang sama dapat menekan dampak negatif yang ditimbulkan oleh bisnis UNVR terhadap lingkungan.

Strategi ramah lingkungan untuk bisnis yang berkelanjutan tersebut ternyata punya dampak signifikan pada pencapaian ki-nerja UNVR. Tahun lalu laba emiten yang berdiri sejak 5 Desem-ber 1933 tersebut melesat 15,4% dari tahun sebelumnya menjadi Rp4,9 triliun. Kinerja positif tersebut tampaknya berlanjut tahun ini, tercermin pada laporan keungan per kuartal pertama 2013 di

mana laba bersih perseroan me-lesat 23,1% dibanding periode yang sama tahun 2012 menjadi Rp1,4 triliun. Melihat pencapaian tersebut, tampaknya UNVR akan konsisten menjalankan strategi tersebut pada masa datang.

Menurutnya terdapat tiga tujuan utama yang ingin dicapai UNVR dalam strategi ini pada tahun 2020, yakni membantu lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia untuk meningkat-kan kesehatan dan kesejahteraan mereka, memasok 100% bahan baku pertanian dari sumber yang berkelanjutan, serta menurunkan sampai separuh dampak lingkung-an operasi produksi. e (Tim BEI)

Investor Club •InvestorClub,PIPMPontianak, tanggal1Juni2013•InvestorClub,PIPMBalikpapan, tanggal14Juni2013,dihotelSagita,Balikpapan•InvestorClub,PIPMBanjarmasin,

tanggal15Juni2013•InvestorClubgatheringJakarta, tanggal29Juni2013•InvestorClubPIPMDenpasar, tanggal26Juli2013

PeresmIan GalerI InvestasI beI•galeriInvestasiBEI–UniversitasTeknologi

SumbawaolehWakilPresidenRI, tanggal1Juni2013•galeriInvestasiBEI–Universitas17Agustus1945,

Semarang,bulanJuni2013•galeriInvestasiBEI–SekolahTinggiIlmu AdministrasidanManajemenIndonesia (STIAMI),bulanJuni2013•galeriInvestasiBEI–Universitas SumateraUtara,bulanJuni2013

sekolah Pasar modal•SekolahPasarModalLevel2PIPMBanjarmasin,

tanggal1Juni2013•SekolahPasarModalLevel2PIPMPontianak, tanggal4Juni2013•SekolahPasarModalLevel1PIPMManado, tanggal5dan7Juni2013•SekolahPasarModalLevel1PIPMManado, tanggal17-18Juni2013•SekolahPasarModalLevel1PIPMBandung, tanggal18-19Juni2013•SekolahPasarModalLevel1PIPMMedan, tanggal19-20Juni2013•SekolahPasarModalLevel1PIPMSemarang, tanggal19-20Juni2013•SekolahPasarModalLevel1PIPMDenpasar, tanggal20-21Juni2013•SekolahPasarModalLevel1PIPMBatam, tanggal21-22Juni2013•SekolahPasarModalLevel1PIPMPontianak, tanggal25-26Juni2013•SekolahPasarModalLevel2PIPMBatam, tanggal27Juni2013•SekolahPasarModalLevel1PIPMBandung, tanggal2-3Juli2013•SekolahPasarModalLevel2PIPMPontianak, tanggal3Juli2013•SekolahPasarModalLevel1PIPMSemarang, tanggal3-4Juli2013•SekolahPasarModalLevel1PIPMDenpasar, tanggal18-19Juli2013

laIn- laIn •SosialisasiPasarModal“InvestmentUpdate2013”

denganNasabahBRIPrioritasdiBali, tanggal4Juni2013•SosialisasiPasarModal“InvestmentUpdate2013”

denganNasabahBRIPrioritasdiBalikpapan, tanggal11Juni2013•ForumCalonInvestorBEIdenganBankDanamon diSemarang,tanggal13Juni2013•Pre-MarketingoRI010diKendari,’ tanggal14Juni2013•Pre-MarketingoRI010diJayapura, tanggal21Juni2013•ForumCalonInvestorBEIdenganBankDanamon diyogyakarta,tanggal27Juni2013•WorkshopWartawanPIPMBatam, tanggal5Juli2013•WorkshopWartawanPIPMDenpasar, tanggal26Juli2013

Sancoyo Antarikso, Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk (kedua dari kanan) menerima penghargaan didampingi oleh Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad (kiri), Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK Nurhaida (kedua dari kiri) dan Direktur Utama BEI Ito Warsito.

CoMPANyvISIT

JUNI2013

5 IDXNewsletter

IDxUPDATE

IDxCoRNER

etelah menembus level psikolo-gis 5.000, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) seperti tidak

terbendung untuk menembus level ter-tinggi baru. Pada 20 Mei 2013, IHSG kem-bali membuat sejarah dengan menembus level 5.200. Ini merupakan catatan yang fenomenal. Padahal, ketika perdagangan awal tahun 2013 dimulai, nyaris tak ada pemerhati pasar saham yang berani mem-prediksikan IHSG bakal mencapai level 5.000.

Saat IHSG terkerek cukup cepat mendekati level 5.000, sempat berkem-bang sinyalemen tentang hot money se-bagai pemicu kenaikan IHSG. Direktur Utama BEI Ito Warsito pun menampik sinyalemen yang mengatakan ada kon-tribusi hot money di balik rekor kenaikan IHSG. Data aktivitas transaksi pemo-dal asing merupakan jawaban paling pas. Antara Januari – Mei 2013, posisi net buy pemodal asing berkisar Rp19 triliun. Ang-ka itu melampaui posisi net buy pemodal asing selama tahun 2012 yang ”hanya” Rp15,88 triliun.

Dukungan fundamental ekonomi ma-kro yang solid, serta kinerja emiten yang

S

Setelah menembus level psikologis 5.000, IHSG melanjutkan rekor kenaikan ketika menembus posisi 5.200. Fundamental makro dan emiten jadi alasan. Namun, ketidakpastian kebijakan BBM dan tekanan ekonomi global memicu aksi jual para investor.

memperingatkan pemerintah soal kebijak-an BBM yang punya implikasi peningkat-an defisit APBN.

Ketidakpastian itu memicu kekhawa-tiran yang kemudian berujung pada respons negatif di pasar saham. Antara tanggal 10 – 11 Juni, pelaku pasar gencar melakukan aksi jual yang berujung IHSG melorot hingga posisi 4.609,95 pada 11 Juni 2013. Tekanan global pun ikut me-micu kepanikan pasar. Terbukti, pada tanggal 12 Juni IHSG sempat terpangkas hingga 95,89 poin dan pada 13 Juni sem-pat melorot 117,99 pada perdagangan in-traday. Penurunan pada tanggal 13 meru-pakan respons atas terkoreksinya indeks regional seperti Nikkei Jepang yang turun -6,34%, Shanghai China -2,91%, Hang Seng Hong Kong -3,1%, KOSPI Korea Se-latan -1,23%, dan STI Singapura -1,79%. Penurunan bursa Asia mengikuti terko-reksinya indeks S&P500 dan Dow Jones masing-masing 0,8%.

Tekanan terjadi di bursa global, Asia, dan Indonesia karena para investor me-respons negatif keputusan Bank Dunia yang memangkas proyeksi ekonomi glo-bal menjadi 2,2% tahun ini dari perkiraan awal 2,4%. Artinya, pertumbuhan tahun ini bakal lebih rendah dari tahun lalu sebesar 2,3%. Pasar global juga masih dili-puti kekhawatiran soal kepastian dampak stimulus perekonomian Amerika Serikat yang menelan biaya USD85 miliar dolar per bulan.e (Tim BEI)

Setelah IHSG Menembus Level 5.2002010, IHSG hanya naik 3,2% pada tahun berikutnya. Berlanjut, ketika laba bersih emiten BEI naik 27% pada 2011, IHSG hanya naik 12,9% selama tahun 2012.

Mengacu pada kekuatan fundamen-tal tersebut, wajar bila optimisme pasar cukup tinggi yang kemudian mengerek IHSG menembus level 5.000. Sayangnya, ketidakpastian kebijakan pemerintah so-al kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) mendapat respons negatif dari pasar. Apalagi Standard & Poor’s Ratings Services (S&P) menurunkan peringkat Indonesia dan Moody’s Investor Service

terus membaik, menurut Ito, jadi alasan utama saham-saham Indonesia dihargai lebih tinggi. “Saya selalu bilang ke inves-tor institusi asing bahwa bursa Indonesia memang harus lebih mahal. Alasannya kinerja fundamental emiten kita jauh le-bih baik. Kinerja yang lebih bagus harus diterjemahkan ke dalam harga premium,” tutur Ito Warsito.

Argumen ini tampak cukup beralasan. Dengan pertumbuhan 6,23% selama 2012, ekonomi Indonesia mencatat pertumbuh-an kedua tertinggi di dunia setelah Cina yang tumbuh 7,8%. Bagi Cina, ini meru-pakan penurunan karena tahun sebelum-nya ekonomi Cina mampu tumbuh 9,3%. Indonesia menjadi satu-satunya negara yang mampu mempertahankan pertum-buhan pada kisaran yang sama, saat eko-nomi negara lain rontok.

Kinerja emiten BEI pun terus tumbuh dalam lima tahun terakhir. Antara tahun 2009 sampai 2012, secara berturut-turut laba bersih emiten tumbuh 69,7%, 51,37%, 26,63% dan 10,76%. Jika dicermati, per-sentase kenaikan laba emiten dalam be-berapa tahun bahkan tidak berbanding lurus dengan kenaikan IHSG. Ketika laba bersih emiten meningkat 51,37% pada

12TH ASEAN+3 BOND MARKET FORUM

embilan tahun lalu, para Men-teri Keuangan di kawasan ASEAN+3 membentuk Asi-an Bond Markets Initiative

(ABMI). ASEAN+3 terdiri atas 10 nega-ra anggota Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) ditambah Republik Rakyat Cina (RRC), Jepang, dan Korea Selatan.

Sebagai upaya sosialisasi dan saling bertukar ilmu untuk mengembangkan pasar obligasi di kawasan ASEAN+3 dibentuk pula ABMF (Asean Bond Mar-ket Forum). Forum ini diselenggarakan lebih awal, yang kemudian menjadi ba-gian dari kegiatan rutin ABMI. Tahun ini, ABMF memasuki tahun ke-12 dan dise-lenggarakan di Hotel Shangri-La, Jakarta, pada 23 - 24 April 2013. Acara tahun ini dihadiri 137 delegasi dari 57 institusi di 10 negara.

ABMF terdiri dari para ahli di sektor publik dan swasta, termasuk Self Regula-tory Organizations (SRO), Central Secu-rities Depository (CSD) dan Bursa Efek, asosiasi industri pasar modal di negara-negara ASEAN+3, serta pelaku pasar in-ternasional. Tujuan ABMF adalah mem-bantu perkembangan standardisasi dan

S

Sebagai tuan rumah ASEAN+3 Bond Market Forum ke-12, Indonesia mendapat tantangan mengembangkan pasar obligasi domestik, diantaranya penguatan infrastruktur pasar surat utang.

market practices, dan market structure dari AMBIF.

Pada pertemuan di hari kedua, SF II yang dipimpin Jong Hyung Lee dari Korea Securities Depository (KSD), membahas isu mengenai standardisasi prosedur tran-saksi dan messaging formats untuk me-ningkatkan proses penyelesaian transaksi obligasi melalui proses Straight Through Processing (STP) di tingkat regional. Para anggota dan ahli yang tergabung pada ABMF SF II, mendiskusikan cara untuk meningkatkan transaksi regional obligasi melalui proses STP mulai dari perdagang-an hingga penyelesaiannya.

Guna menunjang proses penyelesaian transaksi obligasi secara STP, dibutuhkan proses standar. Dalam information sessi-on, Alex Kech dan Mireira Guisado Parra

dari The Society for Worldwide Interbank Financial Telecom-munication (SWIFT) menyam-paikan pemaparan mengenai standard message berbasis ISO 20022 yang telah digunakan secara luas untuk transaksi, baik untuk dana maupun efek beserta penyelesaiannya di berbagai negara. Pertemuan ditutup dengan pembacaan agenda pertemuan selanjut-nya yakni 13th ABMF Meeting yang akan dilaksanakan pada 25 - 26 Juli 2013 di Tokyo, Je-pang. e (Tim BEI)

Penguatan Infrastruktur Obligasises, efisien, dan kompetitif.

Shunzo Kayanuma dari Tokyo Stock Exchange (TSE) selaku chairman SF I kemudian membahas isu mengenai regu-lasi, market practices, dan market structure. Berdasarkan hasil pertemuan ABMF se-belumnya, SF I mengusulkan pemben-tukan ASEAN+3 Multi-Currency Bond Issuance Framework (AMBIF) sebagai bentuk dukungan penerbitan obligasi mata uang lokal dan peningkatan investa-si di pasar domestik ASEAN+3.

AMBIF akan memberikan kemudah-an bagi Emiten dalam penerbitan obli-gasi maupun bagi investor untuk mem-peroleh informasi. Kanayuma juga me-minta persetujuan dari seluruh peserta mengenai laporan yang telah disusun dan dihasilkan, yang terkait dengan regulasi,

harmonisasi peraturan serta praktik pasar obligasi dalam denominasi mata uang lokal yang dapat ditransaksikan di lin-tas batas negara. The 12th ABMF Meeting merupakan lanjutan dari pertemuan ke-11 yang dilaksanakan pada 5 - 6 Februari 2012 di Singapura.

Seperti tahun sebelumnya, pertemuan kali ini membahas progress dan report dari 2 Sub Forum, yaitu Sub Forum I (SF I) dan Sub Forum II (SF II) yang mem-bahas berbagai isu terkait pengembangan pasar obligasi di kawasan ASEAN+3.

Ketua Dewan Komisio-ner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad memberikan keynote speech mengenai perkembangan pa-sar modal Indonesia yang te-rus mengalami peningkatan, baik di pasar saham maupun pasar obligasi. Pengembang-an pasar obligasi, kata Mu-liaman, akan menjadi bagian dari pembangunan arsitektur sektor jasa keuangan. Tujuan utamanya untuk membuat pasar obligasi sebagai sumber pendanaan yang mudah diak-

JUNI2013

6IDXNewsletter

Koreksi Setelah Rangkaian Rekor IHSG

etelah bergerak labil antara kisaran 5.000 sampai 5.150, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir-

nya mencatat rekor baru saat mencapai level 5.214,976 pada 20 Mei 2013. Sampai dengan 29 Mei, IHSG masih bertahan pada kisasaran 5.200.

Ekspektasi positif pelaku pasar atas ki-nerja emiten tahun buku 2012 dan kuartal pertama 2013, membuat transaksi pasar terus berjalan dalam area positif. Apalagi, setelah publikasi laporan keuangan, pela-ku pasar lebih aktif masuk pasar sebagai an-tisipasi atas peluang mendapatkan dividen tahun buku 2012. Saham-saham dengan sejarah dividen bagus menjadi target beli investor. Itu sebabnya, jika dibanding po-sisi IHSG terendah dengan posisi tertinggi dalam sebulan (sebelum rekor tertinggi terjadi), antara 29 April – 29 Mei, terjadi

S

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat mencatat rangkaian rekor hingga menembus level 5.200. Namun ketidakpastian soal kebijakan BBM membuat IHSG kembali terpangkas.

liun. Alhasil, pemodal asing masih mem-bukukan posisi net buy sebesar Rp2,34 triliun. Meski nilai beli bersih asing tidak menonjol, perputaran dana di atas Rp75 triliun dalam sebulan merupakan angka yang signifikan.

Namun wajah optimisme berbalik de-ngan wajah pesimisme, ketika pemerin-tah tidak kunjung memberikan kepastian soal kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Ketidakpastian sikap pemerintah ini direspons negatif oleh pasar sehing-ga IHSG sempat melorot hingga posisi 4.609,948 pada 11 Juni 2013. Namun penu-runan ini tak hanya faktor internal sema-ta. Ada kontribusi penurunan pasar global setelah Bank Dunia menurunkan target pertumbuhan ekonomi dunia, dari target awal 2,4% menjadi 2,2%. Pasar saham global dan regional juga masih was-was akan efektivitas stimulus perekonomian Amerika yang menelan dana USD85 mi-liar dolar per bulan. Namun berbagai sen-timen negatif ini diprediksi tidak terlalu lama pengaruhnya, karena fundamental ekonomi Indonesia masih relatif solid dan ekonomi AS pun terus menunjukkan tren perbaikan. e (Tim BEI)

*) Data per 12 Juni 2013

kenaikan sebesar 215,22 poin. Posisi te-rendah terjadi pada 29 April, saat IHSG ditutup pada posisi 4.999,75 poin.

Selama bulan Mei, pemodal asing tam-paknya memperlihatkan pola transaksi berbeda. Cukup banyak hari transaksi dilewati dengan posisi net sell, termasuk

antara tanggal 23 - 29 Mei 2013. Meski demikian, jika dibandingkan antara total nilai beli dengan total nilai jual, transaksi pemodal asing ternyata masih positif. Ter-bukti, antara 29 April – 29 Mei 2013, posisi beli pemodal asing sebesar Rp77,3 triliun, sedangkan posisi jual sebesar Rp74,9 tri-

MARKETUPDATE

PEFINDO (PEMERINGKAT EFEK INDONESIA) ASSoCIATIoNvISIT

Memberi Panduan Investasi Obligasi

agaimana cara memilih obliga-si? Pertanyaan ini tentu kerap terlontar ketika investor hen-dak berinvestasi di instrumen

surat utang. Cara paling sederhana untuk memilih obligasi yang diterbitkan perusa-haan adalah dengan melihat pada rating atau peringkat obligasi tersebut.

Secara sederhana, semakin tinggi peringkat obligasi, semakin baik kinerja perusahaan penerbit obligasi. Setiap obli-gasi yang diterbitkan, berdasarkan keten-tuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) harus memperoleh rating atau lebih dahulu di-peringkat lembaga rating. Rating obligasi dibuat untuk menilai kinerja perusahaan, terutama kemampuan perusahaan dalam membayar utang, atau kesanggupan pe-nerbit obligasi dalam membayar kupon dan pokok obligasi. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) didirikan di Jakarta pada 21 Desember 1993, melalui inisiatif Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dan Bank Indonesia (BI). Ketika berdiri, Pefindo dimiliki 96 perusahaan, yang ter-diri atas dana pensiun, perbankan, asu-ransi, Bursa Efek Indonesia (BEI), dan perusahaan efek. Pefindo mulai beropera-si setahun kemudian, dan menjadi salah satu lembaga penunjang pasar modal di Indonesia.

Menurut Dirut PT Pefindo Ronald T Andi Kasim, tugas utama Pefindo adalah menyediakan suatu peringkat atas risiko kredit yang objektif, independen, serta dapat dipertanggung jawabkan atas pener-bitan surat utang yang diperdagangkan ke-

B

Bagi investor pasar modal, sebelum memilih untuk berinvestasi obligasi, yang paling utama perlu dilihat adalah rating yang diberikan lembaga pemeringkat efek. Salah satu lembaga rating yang ada di Indonesia adalah PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

kreditor atau lembaga keuangan lainnya bisa memperoleh informasi profil risiko individu atau debitor. Keberadaan Biro Kredit bisa membantu pemberi kredit mendapatkan gambaran mengenai de-bitor yang memiliki kemampuan untuk memperoleh fasilitas kredit.

Biro kredit yang didirikan Pefindo, menurut Ronald, adalah joint venture, dan tak menutup kemungkinan melibatkan lembaga asing. Regulator akan bertin-dak sebagai public credit registry (PCR) dan swasta berfungsi sebagai public credit bureau (PCB). Semua lembaga keuangan wajib memberikan riwayat keuangan de-bitornya kepada PCR. Selanjutnya, PCR akan memberikan penilaian dan Pefindo akhirnya menetapkan rating.

BI mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 15/1/PBI/2013 tentang lembaga pengelola informasi per-kreditan sejak 18 Februari 2013. Aturan ini membolehkan pihak swasta mengelola lembaga biro kredit. Sebelumnya hanya BI yang memiliki Biro Kredit. Menurut aturan tersebut, Biro Kredit adalah lem-baga yang memiliki dan menyediakan in-formasi mengenai rekam jejak keuangan seseorang yang pernah memiliki pinjaman baik di bank maupun lembaga keuangan lainnya. Bank bisa menggunakan infor-masi dari Biro Kredit untuk mengetahui rekam jejak calon debitor. Ronald me-ngatakan Biro Kredit juga bisa memberi-kan data tambahan lain mengenai riwayat keuangan debitor. Misalnya, jumlah tagih-an listrik, tagihan telepon, tagihan PAM, dan asuransi. Agar data tak bocor, maka Pefindo akan melakukan cek dan ricek terlebih dahulu. Ronald memperkirakan Biro Kredit yang dikelola Pefindo akan siap beroperasi akhir tahun ini.e

(Tim BEI)

pada masyarakat. Disamping melakukan pemeringkatan surat utang, Pefindo juga menerbitkan dan mempublikasikan in-formasi kredit sehubungan dengan pasar perdagangan efek. Publikasi ini terdiri dari opini kredit atas perusahaan-perusa-haan penerbit obligasi beserta sektor aset acuannya.

Pefindo berafiliasi dengan lembaga pemeringkat global yaitu Standard & Poor’s Rating Services (S&P’s). Lembaga pemeringkat global yang menjadi mitra Pefindo ini membantu Pefindo dalam menetapkan metodologi pemeringkat-an yang digunakan dan kriteria dalam melakukan pemeringkatan. Pefindo juga aktif berpartisipasi dalam Asian Credit Rating Agencies Association (ACRAA). Pefindo memberikan rating untuk perusa-haan dan surat utang sesuai standar rating yang dipakai lembaga rating internasio-nal. Ada peringkat utang yang dipublikasi secara berkala untuk setiap perusahaan yang telah mengajukan peringkat kepada Pefindo.

Pefindo mengeluarkan hasil penilaian secara berkala atas Efek Utang yang di-berikan dalam bentuk peringkat (rating). Peringkat ini dapat berubah dari waktu ke waktu, seiring perkembangan kinerja perusahaan. Dengan begitu, penilaian ini akan mempermudah investor dalam me-nentukan keputusan investasinya. Selain memberikan peringkat untuk perusahaan penerbit surat utang, Pefindo menurut Ronald akan memberikan layanan baru sebagai Biro Kredit. Melalui Biro Kredit,

Pemeringkatan yang digunakan Pefindo untuk menilai perusahaan dan efek utang jangka menengah-panjang:id aaa: Peringkat tertinggi (superior, mampu meme- nuhi kewajiban jangka panjang)

id aa: sedikit di bawah peringkat tertinggi (kemampuan sangat kuat)

id a: kemampuan yang kuat, cukup peka terhadap perubahan yang merugikan

id bbb: kemampuan memadai, dapat diperlemah terhadap perubahan yang merugikan

id bb: kemampuan agak lemah, terpengaruh perubahan lingkungan bisnis dan ekonomi

id b: Perlindungan sangat lemah, masih mampu bayar, peka perubahan lingkungan

id CCC: tidak mampu memenuhi kewajiban, bergan- tung pada perubahan lingkungan eksternal

id sd: tidak mampu memenuhi satu atau lebih kewajibannya pada satu jenis atau isu tertentu, tapi masih mampu di memenuhi kewajiban lainnya.

id d: macet, emiten berhenti usaha

Peringkat di bawah id BBB tidak disarankan untuk investa-si. Peringkat dari id aa sampai id B sering dibubuhi tanda (+) atau (-), ini menunjukkan potensi naik atau turun.

ronald t andi kasim

������������������������������������������������������������

�� �� �� �� �� �� ��

�����������������

���������

���������

������ ���

���������

���������

���������

��������

��������

��������

��������

��������

��������

��������

��������

��������

�� ���������

���� ���� �� �� �� �� �� �� �� �� ����������

���������

��������

�������

esuai dengan definisi yang tertuang dalam Peraturan Bapepam dan LK No. VI.A.4, Dana Perlindungan Pemodal (DPP) merupakan kumpulan dana yang dibentuk untuk melindungi pemodal

dari hilangnya aset pemodal. Dengan demikian Dana Perlindungan Pemodal digunakan untuk memberikan ganti rugi kepada pemodal atas hilangnya aset pemodal.

EDUCATIoN

JUNI2013

7 IDXNewsletter

Untuk melaksanakan tugas pe-ngelolaan dan administrasi Dana Perlindungan Pemodal tersebut, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membentuk suatu lembaga Penye-lenggara Dana Perlindungan Pemodal dengan bentuk Perseroan yang mendapatkan izin usaha dari OJK untuk menyelenggarakan dan mengelola Dana Perlindung-an Pemodal. Namun apabila Pe-nyelenggara Dana Perlindungan Pemodal dinilai tidak sanggup untuk menyelenggarakan dan me-ngelola Dana Perlindungan Pemo-dal, maka penyelenggaraan dan pengelolaan Dana Perlindungan Pemodal dilakukan oleh OJK, baik dengan atau tanpa menunjuk Pihak lain. Berikut merupakan struktur Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal di pasar modal Indonesia. Dalam hal ini OJK telah menunjuk PT Penyelenggara Program Perlin-dungan Investor Efek Indonesia (Indonesia SIPF) sebagai penge-lola.

Sumber Dana Indonesia SIPFSesuai dengan Peraturan Ba-

pepam dan LK Nomor VI.A.5, Penyelenggara Dana Perlindung-an Pemodal wajib memiliki mo-dal dasar paling sedikit sebesar Rp60.000.000.000,00 dan modal ditempatkan dan disetor paling se-dikit Rp15.000.000.000,00. Pada saat pendirian, pihak yang dapat men-jadi pemegang saham Penyeleng-gara Dana Perlindungan Pemodal adalah Bursa Efek, Lembaga Pe-nyimpanan dan Penyelesaian, dan Lembaga Kliring dan Penjamin. Sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK Nomor VI.A.5, Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, dan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian wajib menyetorkan kontribusi dana awal kepada Dana Perlindungan Pemodal sesuai ke-tentuan sebagai berikut: a. paling lambat pada tanggal 30

Juni 2013 dengan nilai kontri-busi masing-masing sebesar Rp15.000.000.000,00 dan

b. paling lambat pada tanggal 31 Januari 2014 dengan nilai kon-tribusi masing-masing sebesar Rp5.000.000.000,00

Dalam rangka memperkuat permodalan Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal, OJK da-pat meminta pemegang saham Penyelenggara Dana Perlindung-an Pemodal untuk meningkatkan permodalan Penyelenggara Dana

S

Struktur, Sumber Dana, dan Keanggotaan Dana Perlindungan Pemodal

Perlindungan Pemodal dengan mempertimbangkan kebutuhan operasional atau kondisi kegiatan dari Dana Perlindungan Pemodal dan dapat memberikan persetujuan kepada badan hukum di bidang keuangan atau lembaga lainnya yang memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh OJK untuk melaku-kan penyertaan modal sebagai pemegang saham Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal.

Selain kontribusi dana dari ketiga SRO tersebut, Dana Perlin-dungan Pemodal dapat juga ber-asal dari beberapa sumber dana antara lain sebagaimana terlihat pada gambar bagan Sumber Dana Indonesia SIPF disamping.

Ketentuan sumber dana dari Perantara Pedagang Efek yang mengadministrasikan rekening efek nasabah yang mulai berlaku sejak 1 Januari 2014 adalah: a. Iuran keanggotaan awal sebesar

Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) untuk masing-masing Perantara Pedagang Efek yang mengadministrasikan rekening efek nasabah; dan

b. Iuran keanggotaan tahunan sebesar 0,001% (satu per sera-tus ribu) dari rata-rata bulanan total nilai Aset Nasabah tahun sebelumnya yang dititipkan pada Perantara Pedagang Efek yang mengadministrasikan re-kening efek nasabah.

Untuk tahun 2014 dan 2015 iuran keanggotaan awal dan iuran keanggotaan tahunan dibayar oleh ketiga SRO secara bersama-sama paling lambat tanggal 31 Januari ta-hun yang bersangkutan. Sedangkan iuran keanggotaan Bank Kusto-dian mulai berlaku sejak 1 Januari 2016 dan besarnya nilai iuran akan ditetapkan paling lambat tanggal

30 September 2015.

Keanggotaan Indonesia SIPFSesuai dengan Peraturan Bape-

pam dan LK Nomor VI.A.4, keang-gotaan Dana Perlindungan Pemo-dal adalah Perantara Pedagang Efek yang mengadministrasikan rekening efek nasabah dan Bank Kustodian. Akan tetapi untuk ta-hap awal, keanggotaan Dana Per-lindungan Pemodal hanya terbatas pada Perantara Pedagang Efek yang mengadministrasikan reken-ing efek nasabah. Tahapan keang-gotaan Dana Perlindungan Pemo-dal dapat dilihat pada bagan dalam tulisan ini.

Berdasarkan tahapan keanggo-taan Dana Perlindungan Pemodal tersebut, terhitung sejak 1 Januari 2014 sampai dengan 31 Desember 2015, Dana Perlindungan Pemo-dal hanya memberikan ganti rugi kepada Pemodal yang merupakan nasabah Perantara Pedagang Efek yang mengadministrasikan reke-ning efek nasabah dan Anggota Bursa Efek Indonesia. Sedangkan pemberian ganti rugi kepada Pe-modal yang merupakan nasabah Bank Kustodian mulai berlaku se-jak 1 Januari 2016.

Sebagai anggota Dana Perlin-dungan Pemodal, Perantara Peda-gang Efek yang mengadministra-sikan rekening efek nasabah dan Bank Kustodian wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1. Membayar penuh dan tepat

waktu iuran keanggotaan se-jumlah nilai yang ditentukan oleh OJK;

2. Memisahkan rekening efek pada Kustodian untuk setiap Pemodal dan dengan rekening efek milik Kustodian;

3. Memisahkan rekening dana pada Bank untuk setiap Pemo-

dal dan dengan rekening dana milik Kustodian sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Nomor V.D.3 tentang Pengenda-lian Internal Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usa-ha sebagai Perantara Pedagang Efek; dan

4. Memiliki dan menerapkan sis-tem manajemen risiko sebagai-mana diatur dalam ketentuan perundang-undangan di bidang pasar modal yang berlaku.

Penyelenggara Dana Perlin-dungan Pemodal dilarang dikenda-likan baik langsung maupun tidak langsung oleh orang perseorangan yang pernah melakukan perbuatan tercela dan/atau dihukum karena terbukti melakukan tindak pidana di bidang pasar modal dan jasa keuangan baik di Indonesia mau-pun di luar Indonesia dan tidak me-miliki akhlak dan moral yang baik. Pemegang saham Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal dila-rang mempunyai hubungan dengan pemegang saham lainnya dari Pe-nyelenggaraan Dana Perlindungan Pemodal yang sama melalui: 1. kepemilikan langsung maupun

tidak langsung sekurang-ku-rangnya 20% dari saham yang dikeluarkan oleh Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal, kecuali kepemilikan oleh Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Pen-jaminan, dan Lembaga Penyim-panan dan Penyelesaian;

2. perangkapan jabatan sebagai anggota komisaris atau direk-tur oleh komisaris atau direk-tur dari pemegang saham, atau yang setara dengan jabatan

struktur indonesia siPF di Pasar modal indonesia

tersebut; dan/atau 3. pengendalian di bidang penge-

lolaan dan/atau kebijakan per-seroan, baik langsung maupun tidak langsung oleh Pihak yang sama.

Operasional SIPFDalam melaksanakan kegiatan

operasionalnya, Penyelenggara Da-na Perlindungan Pemodal dipimpin oleh paling sedikit 2 orang Direktur, dan satu diantaranya adalah Direk-tur Utama dan 2 orang Komisaris dan satu diantaranya adalah Komi-saris Utama. Setiap calon Direktur dan Komisaris Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal yang akan diajukan dalam Rapat Umum Peme-gang Saham, wajib terlebih dahulu menjalani penilaian kemampuan dan kepatutan oleh OJK, dalam melakukan penilaian kemampuan dan kepatutan tersebut OJK dapat membentuk komite. Masa jabatan masing-masing anggota Direksi dan Komisaris adalah 3 (tiga) tahun dan hanya dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan. Direktur dan komisaris Penyeleng-gara Dana Perlindungan Pemo-dal tersebut dilarang mempunyai hubungan afiliasi dengan pengurus Kustodian dan juga dilarang untuk memiliki saham dan/atau sebagai pengendali baik langsung maupun tidak langsung pada Kustodian. Selain itu, Direktur dan Komisaris Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal dilarang mengendalikan baik langsung maupun tidak lang-sung emiten dan/atau perusahaan publik dan/atau dilarang melaku-kan transaksi saham emiten atau perusahaan publik.e (Tim BEI)

Pengawas

Pemegang Saham

Penyelenggara

Anggota

Pemodal

OTORITASJASAKEUANGAN

KUSTODIAN

Per 1 Januari 2014

PPEYang mengadministrasikan

Rekening Efek Nasabah

Pemodal adalah nasabah dari Perantara Efek yang mengadministrasikan rekening Efek nasabah dan Bank Kustodian

Aset Pemodal adalah Efek, dan harta lain yang berkaitan dengan Efek dan/ atau dana milik Pemodal yang dititpkan pada Kustodian

Per 1 Januari 2016

BANK KUSTODIAN

sumber dana indonesia siPF

KUSTODIAN

Per 1 Jan 2014

Perantara Pedagang Efek yang

mengadministrasikan Rekening Efek nasabah

Perantara Pedagang Efek yang

mengadministrasikan Rekening Efek nasabah

Perantara Pedagang Efek yang

mengadministrasikan Rekening Efek nasabah

Bank Kustodian

Per 1 Jan 20162015

tahaPan keanggotaan iPF

KILAS

Sekolah PaSar Modal 2013. Dalam rangka memberikan informasi yang menyeluruh tentang dunia investasi, PT Bursa Efek Indonesia bekerjasama dengan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menyelenggarakan Sekolah Pasar Modal (SPM) secara gratis bagi masyarakat Indonesia sejak tahun 2006.

kunjungan PeSerta Pelatihan diPloMat Senior international. Bursa Efek Indonesia (BEI) menerima kunjungan dari Peserta Pelatihan Diplomat Senior International ke-10 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia pada tanggal 17 April 2013 di Galeri BEI. Kunjungan ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari lebih dalam tentang Bursa Efek Indonesia serta perkembangan pasar modal di Indonesia saat ini.

Penandatanganan Mou antara Bei dengan keMenterian PeMBerdayaan PereMPuan dan Perlindungan anak. Pada tanggal 22 April 2013, Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengadakan Penandatanganan MOU dan Sosialisasi Pasar Modal di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.

Penyerahan hadiah geMilang inveSta BurSa Periode i. Pada tanggal 21 Maret 2013, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengadakan penyerahan hadiah Gemilang Investa Bursa Periode I di Bursa Efek Indonesia. Pemenang hadiah utama periode ini yang berupa satu unit motor Piaggio Zip adalah Daniel Sunu Priyatmoko.

PenCatatan Perdana SahaM Pt dyandra Media international (dyan). Pada tanggal 25 Maret 2013, saham PT Dyandra Media International Tbk dicatatkan pada Papan Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai emiten ke-7 di tahun 2013 dengan kode DYAN.

kunjungan direktur Chartered inStitute for SeCuritieS & inveStMent (CiSi) aSia PaCifiC. Bursa Efek Indonesia (BEI) menerima kunjungan dari Direktur CISI Asia Pacific, Robert Cronin, pada tanggal 17 April 2013 di Galeri BEI. Kunjungan ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari lebih dalam tentang Bursa Efek Indonesia serta perkembangan pasar modal di Indonesia saat ini.

PenCatatan Perdana SahaM Pt auStindo nuSantara jaya tBk (anjt). Pada tanggal 8 Mei 2013, saham PT Austindo Nusantara Jaya Tbk dicatatkan pada Papan Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai emiten ke-8 di tahun 2013 dengan kode ANJT.

PenCatatan Perdana SahaM Pt Bank nationalnoBu tBk (noBu). Pada tanggal 20 Mei 2013, saham PT Bank Nationalnobu Tbk dicatatkan pada Papan Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai emiten ke-9 di tahun 2013 dengan kode NOBU.

inveStor day 2013. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menye-lenggarakan acara Investor Day yang dilaksanakan pada tanggal 1 - 2 Mei 2013, bertempat di Ruang Galeri BEI. Acara Investor Day ini diisi dengan presentasi oleh 16 Perusahaan Tercatat terkait kinerja terkini para Perusahaan Tercatat tersebut. Acara ini dihadiri oleh Pension Fund Manager, Insurance Industry Manager, Anggota AAEI, Local & Foreign Fund Manager, serta undangan lainnya.

Capital Market awards 2013Pada tanggal 15 Mei 2013, PT Bursa Efek Indonesia bekerjasama dengan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia kembali menyelenggarakan Capital Market Awards 2013 bertempat di Ballroom The Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta.

PenCatatan Perdana Xiji dan XiiC. Pada tanggal 30 April 2013, PT Indo Premier Investment Management mencatatkan Reksa Dana Syariah Premier ETF JII (kode: XIJI) dan Reksa Dana Premier ETF Indonesia Consumer (kode: XIIC). Kedua Reksa Dana tersebut merupa-kan ETF ke-4 dan ke-5 yang dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

JUNI2013

8

KILAS

IDXNewsletter

PenCatatan Perdana SahaM Pt Mitra PinaSthika MuStika tBk. Pada tanggal 29 Mei 2013, saham PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk dicatatkan pada Papan Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai emiten ke-10 di tahun 2013 dengan kode MPMX.