IDENTITAS VISUAL DAN PROMOSI WISATA - Digital...
Transcript of IDENTITAS VISUAL DAN PROMOSI WISATA - Digital...
BAB IITEKNIK BUDIDAYA RUMPUT LAUT
2.1 Tumbuhan Rumput Laut
Rumput laut merupakan suatu tumbuhan yang belum
mempunyai akar, batang, daun yang sebenarnya dan sangat
berbeda dengan tumbuhan umum lainnya. Jika diamati jenis
rumput laut sangat beragam mulai dari bentuk pipih, bulat atau
seperti tabung bahkan ada yang seperti ranting bercabang-cabang.
Rumput laut biasanya hidup diperairan yang tenang, relatif
dangkal, bersuhu panas dan sedikit curah hujan hal yang paling
utama adalah langsung tertembus oleh cahaya matahari. Setiap
jenis rumput laut mempunyai pigmen warna yang berbeda-beda
pula. warna inilah yang menggolongkan rumput laut menjadi lima
kelas warna itu adalah, merah, biru, hijau, coklat, dan coklat
keemasan.
Rumput laut mempunyai potensi yang sangat baik
pembudidayaannya. Di Indonesia sendiri yang memiliki banyak
pulau dan perairan yang begitu luas dapat tergambar potensi
rumput laut yang sangat tinggi. sangat menguntungkan jika
keberadaannya dimanfaatkan semaksimal mungkin. Namun
sayangnya hal ini tidak terjadi karena terbatasnya pengetahuan
tentang rumput laut. Hal ini tidak baik bagi rumput laut sendiri,
karena jika jumlahnya berlebihan akan menimbulkan bau yang
tidak sedap (busuk) dan rumput laut sendiri dapat mengganggu
ekosistem yang berada di sekitarnya (Wahid Junaedi dalam Teknik
Budidaya Rumput Laut, 2004 : 9).
2.1.1 Jenis-jenis Rumput Laut
Jenis rumput laut secara umum terbagi menjadi 4
kelas, dan setelah diteliti kembali berubah menjadi 5 kelas.
Jenis baru ini dipecah dari alga coklat menjadi coklat
keemasan. Untuk berdasarkan zat warna rumput laut biasa
digunakan dengan bahasa latin yaitu Alga Biru (Fikosianin),
Hijau (Klorofil), Merah (Fikoeritrin), Coklat (Fikosantin),
Keemasan (Karoten), dan Xantofil untuk zat warna yang
mengandung warna Kuning.
a. Ganggang merah Ganggang ini pada umumnya mempunyai banyak
sel dan ganggang ini dapat mencapai panjang 10 cm
hingga 1m dan berbentuk lembaran atau benang.
Sebagian besar ganggang merah hidup dilaut, banyak
dijumpai di laut panas. Sebagian kecil hidup di air tawar
yang dingin dengan aliran deras dan banyak
mengandung oksigen. Selain itu ada juga yang hidup di
air payau walaupun jumlahnya sangat sedikit.
Gambar 1. Alga Merah
Peranan Alga merah dapat menyediakan makanan
dalam jumlah banyak bagi hewan di laut. Jenis ini juga
menjadi bahan makanan bagi manusia misalnya lumut
Irlandia. dan Alga ini juga penghasil karagenan yang
dimanfaatlkan untuk penyamak kulit, bahan pembuatan
krem, dan obat pencuci rambut. Lebih top lagi Alga ini
sebagai penghasil bahan gelatin (bahan agar-
agar).Gelatin ini digunakan oleh para peneliti sebagai
medium bakteri, untuk pengental dalam banyak
makanan, perekat tektis dan sebagai obat pencahar
atau makanan lainnya.
b. Ganggang BiruGanggang Habitat alga biru hidup diperairan tawar
dan juga bisa dilaut, menyukai tempat yang lembab dan
mampu hidup pada suhu tang sangat panas.
Gambar 2. Alga biru
Peranan Ganggang biru tak satupun merugikan
manusia, Alga biru dapat hidup dilingkungan yang
kurang baik dimana kelompok lain tak mampu hidup.
Alga biru juga mampu menghasilkan karbohidrat dan
organik yang sangat dibutuhkan oleh manusia untuk
mengembangkan sumber bahan makanan dimasa yang
akan datang.
c. Ganggang CoklatTubuh berbentuk seperti benang atau lembaran yang
dapat mencapai puluhan meter. Ganggang ini hidup
diperairan pantai dan diperairan yang bersuhu dingin.
Gambar 3. Alga coklat
Peranan Ganggang coklat merupakan penghasil asam
Alginat yaitu, salah satu jenis polisakarida yang terdiri
dari unit-unit asam manurat dan glukuronat sebagai
bahan campuran es krim, cat, obat-obatan. Zat warna
digunakan untuk bahan tekstil, bisa juga sebagai bahan
makanan ternak, untuk vitamin Alga coklat merupakan
sumber penghasil Iodium (I2) dan kalium (K).
d. Ganggang Coklat KeemasanBentuk ganggang ini seperti lembaran. Hidup
ditempat yang basah seperti iar laut, payau dan air
tawar
Gambar 4. Alga Coklat Keemasan
Peranan Alga ini digunakan sebagai bahan penyerap
Nitrogliserin yang ada pada bahan peledak. Dapat juga
digunakan sebagai bahan campuran semen supaya
menjadi keras dan merekat dan sebagai bahan
penggosok untuk menghilangkan noda yang susah
hilang.
e. Ganggang Hijauganggang hijau ini juga banyak melakukan
fotosintesis dibandingkan ganggang lainnya. 90% hidup
diair tawar dan 10% hidup dilaut. Alga ini menempel
pada batu dan tanah. Gangang hijau merupakan
kelompok yang paling banyak jumlahnya dibandingkan
ganggang lainnya.
Gambar 5. Alga Hijau
Peranan Ganggang hijau dalam ekologi laut
merupakan sebagai plangton dan juga sebagai rantai
makanan diair tawar dan dilaut. Selain itu, juga sebagai
penghasil O2 (Oksigen) dari proses fotosintesis yang
sangat dibutuhkan oleh hewan-hewan air. Untuk
manusia sendiri digunakan sebagai bahan makanan
yang sangat banyak khasiatnya untuk tubuh manusia.
Ganggang hijau ini juga mempunyasi sisi yang tidak
baik, jika hidup dan tumbuh terlalu subur dan jumlah
sangat melimpah sehingga airakan berubah warna
maka hal itu akan menimbulkan bau yang tidak sedap.
2.2 Pemilihan Lokasi
salah satu hal yang penting dan mutlak harus diperhatikan
dalam budidaya adalah menentukan lahan lokasi. Lahan budidaya
memiliki syarat yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan
dan perkembangbiakan rumput laut. syarat tersebut antara lain :
- Kualitas air dengan kejernihan 5-10 meter.
- Jauh dari muara sungai dan sumber air tawar.
- Dasar laut terdiri dari, pasing, lumpur, atau berkarang.
- Terlindung dari ombak yang besar.
- Pergerakan air yang lancar.
- kedalam air pada surut terendah min 30-60 cm.
- Lokasi harus jauh dari lalulintas kapal.
- bebas pencemaran limbah industry.
- Bebas hewan pemangsa, ikan pemakan tumbuhan, penyu.
- Lokasi mudah dijangkau dengan sarana transportasi laut.
ketika memilih lahan yang akan dijadikan tempat budidaya,
maka syarat-syarat diatas harus betul diprhatikan. karena syarat ini
satu sama lain saling berkaitan dan mendukung. Misalnya jika
perairan sudah bersih, bebas lalu lintas, dan pencemaran tapi
masih ada predator yang mengganggu, maka budidaya tidak
berjalan dengan baik dan tidak akan memperoleh hasil yang
maksimal. Pada dasarnya syarat diatas bisa dilakukan di dua
tempat,. Namun secara umum budidaya sering dilakukan dilaut tapi
masih banyak yang harus diperhatikan. yang kedua budidaya bisa
dilakukan di tambak atau kolam. Dalam pelaksanaannya,
budiadaya rumput laut di laut dan di tambak dapat menggunakan
teknik budidaya pada pembahasan selanjutnya.
PersiapanPeralat budidaya diantaranya adalah Tali untuk media
pengikat bibit, bahan pembuat media seperti bambu, jangkar dan
pisau, setelah semua dipersiapkan, maka budidaya siap
dilaksanakan.
Gambar 3.1. Lahan yang cocok untuk budidaya
Persiapan lahan budidaya ditambak agak sedikit rumit,
karena mempunyai tingkat mineral air yang berbeda dengan laut.
Persiapan lahan budidaya ditambak atau dikolam, pemupukan,
pengisian air tambak, perbaikan pematang, penentuan teknik
budidaya, penentuan jenis rumput laut dan pemenuhan peralatan.
Tujuan dari pemupukan adalah untuk menyuburkan lahan budidaya
dengan memperkaya kandungan nutrisi dalam tambak. Lokasi
budidaya tambak yang akan digunakan harus dekat dengan air
laut, penyaluran air laut lancar, jauh dari rembesan air tawar,
kedalam air min 60 cm, jauh dari sumber polusi. pemupukan di
mulai dari pengerukan tanah sampai 10 - 30 cm yang bertujuan
untuk membuka pori-pori tanah.
Penjemuran lahan tambak dilakukan selama 2 hari,
pemberian kapur dengan perbandingan 1 ton/hektar, pemberian
pupuk urea 50kg/hektar dan jemur kembali selama 1 hari.
pengisian air tambak dilakukan dalam 2 tahap yaitu tahap pertama
diisi air laut 60 cm dan biarkan selama 2 hari dan tahap kedua
diberi penambahan air laut dengan ketinggian 100 cm.
Setelah tambak diisi air laut dengan ketinggian 100 cm,
tambak biarkan selama 2 hari untuk memaksimalkan hasil
pemupukan, berikutnya tambak siap siap ditaburkan bibit atau
dengan menggunaka teknik budidaya (Wahid Junaedi dalam
Teknik Budidaya Rumput Laut, 2004 : 9).
2.3 Cara Bertanam dan Teknik Budidaya
Teknik budidaya rumput laut perlu disesuaikan kondisi lahan,
misalnya perairan yang dangkal lebih tepat menggunakan teknik
jaring lepas dasar bentuk tabung, jika gerakan air dan gelombang
cenderung lebih tenang bisa menggunakan teknik dasar laut.
Cara penanaman bibit rumput laut tergantung pada teknik
yang akan digunakan, cara penanaman bibit rumput laut untuk
masing-masing teknik budidaya dapat dilihat pada table dibawah
ini:
Cara penanaman bibit rumput laut berdasarkan teknik apa yang akan digunakan.
a. Metode dasar ( bottom method )Teknik budidaya Cara bertanam Keuntungan Kerugian
1. Teknik sebar
Bibit diikatkan dengan
tali rafia dan diikatkan
dengan pemberat
Tidak
membutukkan
banyak biaya
Tingkat
produksinya
rendah dan
banyak bibit yang
hilang
Gambar a1. Teknik sebar
Teknik budidaya Cara bertanam Keuntungan Kerugian
2. Teknik dasar laut
Bibit diikatkan dengan
pada batu karang
dimana batu karang
dianggap sebagai
pemberat.
Bibit sulit
dihanyutkan ombak
yang kencang,dan
tingkat produksinya
tinggi.
Bibit mudah
terserang bulu
babi dan
pemangsa yang
berada didasar
laut.
Gambar a2. Teknik dasar laut
b. Metode lepas dasar ( of bottom Method )Teknik budidaya Cara bertanam Keuntungan Kerugian
1. Tali tunggal lepas
dasar
Bibit diikatkan dengan
tali nilon dengan jarak
ikatan bibit 20 cm.
produksinya tinggi
karena bibitnya
terikat dengan
aman
membutuhkan
banyak biaya dan
membutuhkan
tenaga kerja
Gambar b1. Teknik tali tunggal lepas dasar
Teknik budidaya Cara bertanam Keuntungan Kerugian
2. Jaring lepas
dasar
Bibit diikatkan dengan
tali nilon yang
dibentuk 4 persegi
dan jarak ikatan bibit
20 cm.
Tingkat
produksinya tinggi
karena kapasitas
bibit ditanam dalam
banyak.
membutuhkan
banyak biaya dan
membutuhkan
tenga kerja lebih.
Gambar b2. Teknik jaring lepas dasar
Teknik budidaya Cara bertanam Keuntungan Kerugian
Bibit diikatkan dengan
tali nilon yang
Tingkat
produksinya tinggi
membutuhkan
banyak biaya dan
membutuhkan
3. Jaring lepas
dasar bentuk
tabung
dibentuk tabung dan
kedua ujungnya
diikatkan pada kedua
tiang.
dan bibit relatif
aman tidak
berhamburan
tenga kerja lebih.
serta rumput laut
patah karena
bertubrukan.
Gambar b3. Teknik jaring lepas dasar bentuk tabung
c. Metode apung ( floating method )Teknik budidaya Cara bertanam Keuntungan Kerugian
1. Jaring apung
Bibit diikatkan pada
jaring yang
dibentangkan dengan
rakit.
Bibit yang ditanam
bisa lebih banyak
sehingga produksi
bisa lebih optimal.
membutuhkan
banyak biaya dan
membutuhkan
tenga kerja lebih.
Gambar c1. Teknik jaring apung
Teknik budidaya Cara bertanam Keuntungan Kerugian
2. Tali tunggal
apung
Bibit diikatkan dengan
tali nilon yang
ditempatkan pada
rakit 4 persegi.
Pertumbuhan cepat
karena fotosintesis
berjalan sempurna,
bibit aman dari bulu
babi
membutuhkan
banyak biaya dan
membutuhkan
tenga kerja lebih.
dan kondisi
perairan yang
kurang bersih
Gambar c2. Teknik tali tunggal apung
Catatan ( penanaman ) :1. Jika jarak antara tali ris 50 cm, maka dalam satu rakit ukuran 5m x 5m akan terdapat 10 buah tali ris dengan panjang 5m. Jumlah tali rafia yang terpasang dengan jarak antara tali rafia 25 cm adalah 200 rafia (tali tanam).
2.Penanaman (pengikatan) bibit bisa dilakukan di darat sebelum rakit diturunkanke laut, namun akan mengakibatkan bibit kering. Atau juga bisa dilakukan dipinggir lokasi. Namun yang terbaik adalah dilakukan dilahan budidaya, karena resiko bibit Lepas.
2.4 Bibit rumput Laut
Bibit dapat diperoleh dari alam atau hasil budidaya. tetntu
keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Bibit alam lebih
mudah didapatkan tapi jenisnya sangat beragam tidak fokus pada
satu jenis saja (tercampur dengan jenis lain). Kalau dari budidaya
sering berkendala, mungkin dari segi kualitas yang kurang atau
faktor lainnya tapi bibit mudah diperoleh sesuai dengan yang
diinginkan. Bibit rumput laut sangat berpengaruh terhadap kualitas
dan kuantitas (jumlah). Untuk itu perlu adanya pemilihan dan
pengadaan yang benar sebelum dilakukan penanaman. Ciri-ciri
bibit yang bagus yaitu muda, bersih, segar, berlendir, lentur, kondisi
lengkap tidak ada cacat dimakan pemangsa warna masih cerah.
Biasanya bibit yang bagus berasal dari induk yang sehat.
keselamatan bibit selama pengangkutan sampai lokasi
budidaya tergantung pada kemampuan dalam menanganinya. perlu
ada perlakuan tertentu supaya bibit tetap segar, untuk itu harus
dipertahankan dalam keadaan basah dengan cara menyiramkan air
laut keseluruh permukaan bibit. Selama pengangkutan sebaiknya
diberi penutup atau bisa juga dengan menggunakan kain handuk
yang dibahasi air laut untuk mendapatkan hasil yang lebih bagus.
Tujuan dari penutupan adalah untuk melindungi bibit dari
sinar matahari ataupun hujan. sinar matahari dapat menimbulkan
penguapan yang berlebihan sehingga bibit kekurangan air.
sedangkan air hujan dapat membusukkan rumput laut. Dinding sel
rumput laut jika tekena air tawar akan pecah sehingga
mengakibatkan pigmen dan kandungan akan keluar dan daya
khasiatnya berkurang dan pada akhirnya membusuk.
catatan : Untuk pengangkutan bibit dalam jumlah banyak, maka
penutupan bibit dengan kain basah tidak perlu dilakukan,
melainkan langsung dengan menyram air laut secara merata setiap
1 jam sekali. Untuk melindungi dari sinar matahari dan air hujan
bisa ditutupi denga terpal atau sejenisnya
2.5 Permasalahan dalam Budidaya
HamaSeperti halnya tanaman pertanian, rumput laut juga bisa
diserang hama dan penyakit. Hama rumput laut biasanya
merupakan organisme ( sekelompok ) yang memakan tanaman
rumput laut. Kelompok ini biasanya hidup bersama rumput laut
sebagai makanan utamanya. hama tersebut dapat menimbulkan
kerusakan secara fisik, seperti tubuh tanaman terkelupas, patah
atau habis dimakan. hama rumput laut terbagi jadi 2 jenis yaitu
hama mikro dan makro. hama mikro yakni seperti bulu babi dan
teripang, sedangkan hama makro keberadaannya ada pada lokasi
budidaya saat rumput laut sudah besar. hama makro berupa ikan
baronang, bintang laut, bulu babi duri pendek dan penyu hijau. Ikan
baronang merupakan hama perusak terbesar dan sangat sulit
untuk mencegahnya, akibat serangannya tamana hanya tersisa
kerangkanya saja. Serangan ikan baronang sifatnya musiman.
Untuk mencegahnya dapat dilakukan dengan memasang pagar
yang terbuat dari jaring di sekitar area budidaya.Para pembudidaya
juga harus jeli melihat serangan jamur pada tanaman rumput laut,
sebab keberadaan jamur erat kaitannya dengan kondisi lingkungan
perairan. Oleh karena itu, untuk menanggulanginya petani dapat
memilih lokasi perairan yang bebas polusi dengan pengamatan
yang teliti. tubuh yang terserang jamur sebaiknnya dipotong dan
dibuang agar tidak menyebar pada batang lainnya.
PenyakitPenyait ice-ice maupun alga kompetitor sebenarnya telah
ada sejak pertama kali budidaya rumput laut. tetapi infeksinya
berlangsur sekitar 1-2 bulan saja. Dan itupun hanya sebagian kecil
saja tanaman yang terinfeksi. Dengan seiringnya dengan
pencemaran laut yang meningkat mengakibatkan penyakit yang
sebelumnya mudah diatasi namun kini menjadi sulit untuk diatasi.
Munculnya ice dan alga kompetitor terjadi pada pergantian musim
dari musim barat kemusim timur atau dari musim hujan kemusim
kemarau.
Penyakit Ice-iceCiri-ciri penyakit ini adalah ditandai memutihnya atau
memudarnya warna batang, lendir yang diselimuti kotoran seperti
benang putih, kulit luar terkelupas pada yang terinfeksi sehingga
terlihat pada bagian dalam batang. Awal mula terinfeksinya rumptu
laut antara lain :
1. Infeksi bermula dari bagian luka pada pangkal batang akibat dari
pemetikan atau potongan.
2. Infeksi bermula dari bagian luka akibat gigitan predator.
3. Infeksi bermula dari bagian luka karena gesekan terlalu kuat
ataub terlalu kuat ikatan pada ujung rumput laut.
4. Infeksi terjadi akibat tertularnya bagian batang yang sehat oleh
bagian batang yang terinfeksi dari rumput laut lain.
Ada beberapa dugaan yang memicu terjadinya penyakit ice-ice :
1. nelayan tidak mengantisipasi bahwa musim dapat memicu
terjangkitnya penyakit ice-ice.
2. Bibit yang digunakan selama dua tahun tidak pernah diganti.
3. Nelayan tidak menghentikan kegiatan saat penyakit mewabah.
4. Banyak predator ikan yang berukukan kecil.
5. Lingkungan yang tidak bersih juga merupakan salah satu
kontribusi melimpahnya bakteri sekitar disekitar budidaya.
Alga kompetitor
Faktor lain yang sama pengaruhnya merugikan adalah alga
kompetitor yang menempel pada tanaman. Hal ini dapat
menyebabkan kematian secara perlahan-lahan pada tanaman.
Pada umumnya alga kompetitor muncul setelah penyakit ice-
ice,dimana alga ini menutupi batang tanaman yang masih bertahan
hidup karena penyakit. Sehingga akan menghalangi tanaman untuk
memperoleh makanan maupun mendapatkan cahaya matahari
untuk melakukan fotosintesis. Akibatnya, rumput laut semakin lama
semakin kurus, layu dan akhirnya mati. Alga ini sulit dibersihkan
karena menempel pada batang sehingga saat dibersihkan banyak
yang patah atau terluka . kejadian ini muncul pada musim kemarau
atau awal musim kemarau.
2.6 Panen dan Pasca Panen
Tanaman dapat dipanen setelah mencapai umur 6-8 minggu
setelah berat tanaman perikatan mencapai 800gr. Cara memanen
rumput laut pada air pasang adalah dengan mengangakat seluruh
tanaman kedarat kemudian tali rafia pengikat dipotong. edangkan
pada air surut dapat langsung memotong di lokasi. Dengan
menggunakan rakit satu persatu ikatan tanaman dipanen. dan
dibawa kedarat dengan rakit. Panen yang dilakukan pada saat
tanaman berusia 1 bulan, perbandingan berat basah dan kering
sekitar 8 : 1, sedangkan bila tanaman berumur 2 bulan
perbandingan menjadi 6 : 1. peralatan dan tenaga yang
dipersiapkan untuk panen adalah :
1. Tenaga kerja.
2. Keranjang rotan berukuran besar.
3. Perahu untuk hasil panen atau rakit.
4. Pisau untuk memotong tali.
5. Timbangan.
6. Lokasi tempat penjemuran.
7. Karung tempat rumput laut kering dan tali untuk mengikat.
8. Ruang penyimpanan tempat rumput laut kering.
persiapan alat-alat tersebut untuk menjaga kelancaran
pemanenan menjaga kualitas hasil produksi. Dari satu unit usaha
(100m2) dengan teknik lepas dasar dan teknik apung diperoleh
hasil panen kering masing-masing 100-120-150 kg tiap panen.
Dalam analisa produksi rumput laut pada rakit apung
dilakukan oleh kelompok tani terdiri dari 5 orang sebanyak 250
rakit, masing-masing dengan 500 titik tanam. Rumput laut dipanen
pada umur 45 hari setelah penanaman memberikan waktu untuk
persiapkan yang berikutnya dapat mencapai 6 kali panen. setiap
titik tanam akan menghasilkan 0,8 kg basah. dengan demikian
setiap kelompok petani akan menghasilkan 125.000 titik tanam x
0,8 kg = 100.000 kg rumput basah.
Bila 1 tahun dilakukan 6 x panen, maka setiap kel;ompok
akan menghasilkan 6 x 100.000 kg = 600.0000 kg pertahun.
Pasca panen dan Mutu rumput lautPenanganan pasca panen oleh petani hanya sampai pada
tingkat pengeringan. Rumptu laut kering ini merupakan bahan baku
bagi industri rumput laut olahan makanan. Pengolahan rumput laut
akan menghasilkan agar, karagenan atau algin tergantung
kandungan yang terdapat dalam rumput laut. Pengolahan ini
banyak dilakukan oleh pabrik walaupun sebernanya dapat juga
dilakukan oleh petani. langkah-langkah menjadi bahan baku atau
menjadi rumput laut kering adalah :
1. Rumput laut dibersihkan dari kotoran seperti pasir, batu,
kemudian dipisahkan dari jenis yang satu kejenis yang lain.
2. Setelah bersih dijemur sampai kering. Bila cuaca baik
penjemuran anya membutuhkan waktu 3 hari. Agar hasilnya
berkualitas tinggi, rumptu laut dijemur diatas lokasi yang tidak
berdebu dan tidak boleh bertumpuk. Rumput laut yang kering
telah ditandai dengan keluarnya garam.
3. Pencucian dilakukan setelah rumput laut kering. sebagian dicuci
dengan air tawar. sedangkan yrumput laut yang berkandungan
karagenan dicuci dengan air laut. Setelah bersih rumput laut
dikeringkan kembali kira-kira 1 hari. Kadar air yang diharapkan
setelah pengeringan sekitar 28%. Bila dalam proses
pengeringan hujan turun, maka rumput laut dapat disimpan
pada rak-rak tetapi diatur sedemikian rupa sehingga tidak saling
tindih. Untuk rumput laut yang diambil karagenannya tidak boleh
terkena air tawar, karena air tawar dapat melarutkan karagenan.
KARAGENAN adalah ekstrak garam tertentu dari asam
karagenik, yang mengandung sulfat tinggi. Karagenan sering
digunakan dala bahan baku industri farmasi, dan kosmetik yaiut
sebagai bahan pembuatan Gel.
Harga jualhasilpanen rumput laut dipatok dengan harga
Rp.500-2500/kg dalam kondisi basah dan itupun tergantung dari
kualitasnya. Sedangkan dalam kondisi kering harga bisa mencapai
Rp.4000-6000/kg. Rumput laut harganya dapat melonjak tinggi jika
sudah diolah. Bila diproses kedalam bentuk semi karagenan maka
harga akan meningkat menjadi Rp.29.000/kg. Harga bisa jauh
melambung tinggi lagi apabila diolah menjadi tepung karagenan.
Haraga tepung kisaran mencapai Rp.110.000/kg.
Pengepakan dan penyimpananRumput laut yang bersih dan kering dimasukkan kedalam
karung goni atau karung plasti bekas karun beras. Setiap
karungnya bila dipadatkan maksimal hanya berisi 60 kg jika terlalu
lebih kemungkinan akan rusak karena kelebihan beban. Rumput
laut yang akan diekspor, dibagian luar karungnya dituliskan nama
jenis barang, nama kode perusahaan/ toko, nomor karung, berat
besih, dan asli produk Indonesia. Pemberian nama tersebut
memudahkan dalam pengiriman agar tidak salah kirim
2.7 Target Audience
PrimerDemografis Pekerjaan : Nelayan
Jenis kelamin : Laki-laki dan perempuan
Umur : 16 > (yang mampu)
Psikografis Gaya hidup : Sederhana
Karakter : - Pekerja keras
- Disiplin waktu
- Pantang menyerah
Pola pikir : Nelayan berusaha keras untuk belajar
Orientasi : Hemat
Geografis Pantai Utara Jawa tertutama di daerah Kepulauan Seribu.
Masyarakat yang tinggal dekat dengan daerah pesisir pantai.
Mudah kelokasi untuk budidaya.
SekunderDemografis
Pekerjaan : Pengusaha tambak.
Jenis kelamin : Laki-laki dan perempuan
Umur : 27 > (yang mampu)
Psikografis Gaya hidup : Sederhana
Karakter : - Banyak perintah
- Tidak mau susah
- Mudah mengeluarkan dana
- Baik
Pola pikir : - Berpikir menghasilkan keuntungan
- Mau berusaha
Orientasi : Hemat
Geografis Pantai Utara jawa dan didaerah Kepulauan Seribu.
Pesisir pantai Jakarta Utara, Cilincing.
Persebaran penduduk jauh dari tempat industri.