Identitas Keluarga

25

Click here to load reader

Transcript of Identitas Keluarga

Page 1: Identitas Keluarga

Identitas Keluarga Sholeh Abdurrohman :

Nama Abi : Didik Purwanto

Tempat/Tgl Lahir : Gresik, 3 Desember 1975

Nama Umi : Dian Anggraeni

Tempat / Tgl Lahir : Surabaya , 30 Maret 1983

Nama Anak : 1. Alvin2. Alfa3. Alaf

Alamat : Jl. Keputih Timur Jaya 2 No. 6 Surabaya

Minggu, 13 January 2011

Pukul 06.00

Aktifitas keluarga Pak Didik dimulai sekitar pukul 6 pagi. Waktu itu, Bu Dian lah yang paling dulu bangun. Seperti pagi-pagi sebelumnya, Bu Dian langsung pergi ke dapur untuk menyiapkan makanan. Tak selang beberapa lama, Pak Didik pun terbangun karena tangisan Alaf, anak ketiganya yang masih berumur 8 bulan. Diikuti dengan Alvin dan Alfa.

Pukul 06.30

Sambil menunggu makan pagi. Pak Didik duduk santai di depan televisi sambil menjaga dan mengajak main ketiga anaknya. Alvin dan Alaf tidak banyak merepotkan, mereka berdua terlihat sibuk bermain sendiri . Sementara Alaf sering terdengar menangis.

Mendengar tangisan itu, Bu Dian menghentikan aktifitas memasak dan menyuruh Pak Didik menggantikannya. Sambil menggendong si Alaf, Bu Dian dengan cekatan membuatkan susu botol . Rupanya susu formula yang dipakai bu Dian adalah susu formula dengan merk Bebelac

Pukul 08.00

Kegiatan makan pagi akhirnya dimulai tepat pukul 8. Dari obrolan saya dengan Pak Didik, waktu makan pada hari-hari biasa memang lebih pagi, hari itu kebetulan memang hari minggu dan sedikit santai.

Page 2: Identitas Keluarga

Setelah aktifitas mengenyangkan perut, Bu Dian memandikan anak-anaknya. Sementara itu, Pak Didik mengeluarkan kendaraan yang saat itu memang masih ada di dalam ruang tamu. Keluarga pak Didik memiliki 2 kendaraan bermotor, Honda Kharisma dan Yamaha Mio warna Pink.

09.00

Setelah semua anggota mandi, keluarga pak Didik hari itu ternyata berencana ke ITC Mega Grosir yang ada di Jalan Gembong Surabaya untuk berbelanja. Mau tak mau, saya pun di ajak. Sedikit heran juga karena jarak rumah mereka yang sebenarnya jauh dari ITC.

10.30

Setelah 1 jam perjalanan mereka pun sampai di ITC, sedikit ramai waktu itu. Ternyata minggu ini di ITC sedang di adakan lomba Barongsai untuk memperingati hari imlek. Keluarga Pak Didik memang ke ITC dengan tujuan utama ingin menonton barongsai sambil berbelanja. Setelah puas melihat atraksi itu, keluarga Pak Didik pun beranjak ke Carrefour yang merupakan tujuan kedua mereka ke pusat perbelanjaan ini.

Yang ingin dibeli oleh Keluarga Pak Didik adalah susu formula yang telah habis, dan beberapa kebutuhan pokok lainnya.

Sebelum sampai Carrefour , Alvin dan Alfa meminta es krim.

Sesampainya di tempat belanja, Bu Dian langsung menuju tempat produk susu bayi. Di sana terpampang berbagai produk susu formula, seperti Nutrilon, Bebelac, Morinaga, Procal GoldDll. Tidak lama memilih, Bu Dian langsung mengambil Bebelac dan memasukkannya dalam keranjang yang di dorong Pak Didik. Produk lain yang dibeli, seperti beberapa mie instan, buah-buahan.

Ketika menuju kasir, Alfa meminta dibelikan coklat. Awalnya Pak Didik melarang, karena tadi sudah dibelikan es krim, tapi akhirnya dibolehkan dengan bujukan Bu Dian.

Aktifitas berbelanja pun selesai.

Dalam perjalanan pulang, Bu Dian berhenti di Stand toko sepatu untuk bayi. Bu Dian membeli 1 pasang sepatu untuk Alaf.

Keluarga Pak Didik meninggalkan ITC pulang ke Rumah

Pukul 16.00

Saya dan Keluarga pak Didik sampai di rumah Pak Didik. Karena kecapekan, mereka beristirahat dulu.

Pukul 18.00

Page 3: Identitas Keluarga

Setelah maghrib, Bu Dian berniat keluar rumah sebentar mencari abang tukang bakso yang tadi kebetulan lewat di depan rumah. Alvin dan alfa ingin ikut, mereka pun di ajak Bu Dian dengan naik Mio nya.

Sementara itu, Pak Didik di rumah menjaga si Alaf.

Pukul 19.00

Keluarga Pak Didik Makan Malam

Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

By Muhammad Baitul Alim + October 25th, 2010

Tujuan dari pemasaran adalah untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan secara lebih baik dari pada pesaing. Perilaku konsumen merupakan studi tentang cara individu, kelompok, organisasi dalam menyeleksi, membeli, menggunakan, dan mendisposisikan barang, jasa, gagasan, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.

Studi konsumen memberikan petunjuk untuk memperbaiki dan memperkenalkan produk atau jasa, menetapkan harga, perencanaan saluran, menyusun pesan, dan mengembangkan kegiatan pemasaran lain termasuk dalam mengetahui perilaku konsumen.

Pemasar harus sepenuhnya memahami teori maupun realitas perilaku konsumen, mencakup beberapa fakta penting tentang konsumen dan tren konsumen masa depan, seperti PT. Toyota-Astra Motor dengan mulai menganalisa pasar dengan perencanaan tren mobil keluarga ideal terbaik Indonesia.

Perilaku pembelian konsumen sebenarnya di pengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Sedangkan faktor yang paling berpengaruh dan paling luas dan paling dalam adalah faktor budaya.

Faktor budaya

Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku pembentuk paling dasar. Anak-anak yang sedang tumbuh mendapatkan seperangkat nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku dari keluarga dan lembaga-lembaga penting lainnya.

Page 4: Identitas Keluarga

Masing-masing budaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang lebih menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para anggotanya. Sub-budaya mencakup kebangsaan, suku, agama, ras, kelompok bagi para anggotanya. Ketika sub-budaya menjadi besar dan cukup makmur, perusahaan akan sering merancang program pemasaran yang cermat disana.

Faktor sosial

Selain faktor budaya, perilaku konsumen di pengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok acuan, keluarga, peran, dan status sosial. Kelompok acuan terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut.

Keluarga meruapkan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan para anggota keluarga menjadi kelompok acuan primer yang paling berpengaruh.

Peran dan status sosial seseorang menunjukkan kedudukan orang itu setiap kelompok sosial yang ia tempati. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang. Masing-masing peran menghasilkan status.

Contoh, seorang yang memiliki peran sebagai manajer dan status yang lebih tinggi dari pegawai kantor, dimana ia juga memiliki banyak keluarga dan anak, tentu ia akan tertarik dengan produk mobil dari Toyota, karena ada kesesuaian antara kebutuhan dan keunggulan Toyota sebagai mobil keluarga ideal terbaik Indonesia, ia bahkan juga bisa membeli pakaian mahal dan juga keluarganya, membeli rumah besar untuk keluarganya dan lain-lain.

Faktor pribadi

Keputusan membeli juga di pengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, juga nilai dan gaya hidup pembeli.

Psikologi

Titik awal untuk memahami perilaku konsumen adalah adanya rangsangan pemasaran luar seperti ekonomi, teknologi, politik, budaya. Satu perangkat psikologi berkombinasi dengan karakteristik konsumen tertentu untuk menghasilkan proses keputusan dan keputusan pembelian. Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadaran konsumen antara datangnya rangsangan pemasaran luar dengan keputusan pembelian akhir. Empat proses psikologis (motivasi, persepsi, ingatan dan pembelajaran) secara fundamental, mempengaruhi tanggapan konsumen terhadap rangsangan pemasaran.

Daftar pustaka

Kolter, Philip, Keller, Kevin Lane. 2006. Marketing Management: Twelfth Edition. New Jersey: Pearson Education, inc.

Page 5: Identitas Keluarga

hubungan kepribadian, gaya hidup dalam perilaku konsumen

Posted in

Senin, 01 Maret 2010

KEPRIBADIAN 

Pengertian

            Kepribadian adalah karakteristik psikologis seseorang yang menentukan dan merefleksikan bagaimana seseorang merespon lingkungannya (Schiffman & Kanuk , 2000). Berdasarkan definisi ini maka bisa disimpulkan bahwa yang ditekankan adalah karakter-karakter internal termasuk didalamnya berbagai atribut, sifat, tindakan yang membedakannya dengan orang lain..Kepribadian bisa dijelaskan dengan menggunakan ciri-ciri seperti kepercayaan diri, dominasi, otonomi, ketaatan, kemampuan bersosialisasi, daya tahan dan kemampuan beradaptasi. Dalam kepribadian orang tersebut terdapat nilai-nilai positif yang selalu memberikan energi positif terhadap paradigma dalam menghadapi tantangan dan cobaan kehidupan. Sebaliknya, seseorang dengan kepribadian yang rendah adalah seseorang yang selalu dilingkupi dengan kegagalan. Sebab pada diri seseorang tersebut mengalir energi-energi negatif yang terhadap paradigma dalam menghadapi tantangan dan cobaan kehidupan.

Secara praktis konsep kepribadian dapat didifinisikan sebagai seperangkat pola perasaan, pemikiran dan perilaku yang unik yang menjadi standar respon konsumen untuk berbagai situasi. 

Pola ini memiliki beberapa ciri khas yaitu : 

-Mencerminkan perbedaan individu

  kepribadian merupakan kombinasi pemikiran, perasaan dan perilaku, maka kepribadian seseorang tidak akan pernah sama dengan yang lain sekalipun anak kembar. Sehingga setiap konsumen tidak akam memberikan respon yang sama untuk setiap stimuli pemasaran yang di sediakan konsumen. Bagi manajer pemasaran, kepribadian dapat digunakan sebagai acuan untuk membagi pasar dalam beberapa kelompok. 

-Konsisten

kepribadian memiliki keteraturan dan keseragaman perilaku. Intinya seseorang bertindak dengan cara yang sama untuk berbagai situasi yang berbeda. Meskipun kepribadian bersifat jangka panjang, namun perilaku yang Nampak dapat bervariasi karena adanya pengaruh lingkungan, social budaya, psokologis dan situasional. Hal ini wajar karena kepribadian hanyalah satu dari sekian banyak factor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. 

-Psikologis dan Fisiologis

Kepribadian adalah konsep psikologis, namun para peneliti berpendapat bahwa kepribadian juga dipengaruhi oleh proses biologis dan kebutuhan manusia.

Page 6: Identitas Keluarga

-Akibat dari perilaku

Kepribadian tidak saja mempengaruhi bagaimana cara konsumen bertindak dan merespon lingkungan tetapi juga cara mana yang digunakan. 

-Kepribadian dapat berubah

Dalam beberapa situasi yang signifikan kepribadian dapat berubah. Seorang perempuan yang baru melahirkan anaknya akan mengalami perubahan kepribadian dari seorang gadis menjadi seorang ibu. Namun demikian perubahan kepribadian ini akan berjalan bertahap. 

-Kepribadian berinteraksi dengan situasi

Misalnya dalam situasi pembelian (pemenuhan kebutuhan), orang yang dogmatic tidak akan seberani orang yang inovatif dalam membeli produk baru. Sampai sekarang masih ada juga orang yang fanatic pada produk dari Negara tertentu yang dipandang sebagai Negara berteknologi tinggi dan memproduksi produk-produk yang berkualitas.

TEORI KEPRIBADIAN

 kepribadian terdiri dari , yaitu : TRAIT dan TIPE (type). Trait sendiri dijelaskan sebagai konstruk teoritis

yang menggambarkan unit/dimensi dasar dari kepribadian. Trait menggambarkan konsistensi respon individu dalam

situasi yang berbeda-beda. Sedangkan tipe adalah pengelompokan bermacam-macam trait. Dibandingkan dengan

konsep trait, tipe memiliki tingkat regularity dan generality yang lebih besar daripada trait.

Trait merupakan disposisi untuk berperilaku dalam cara tertentu, seperti yang tercermin dalam perilaku seseorang pada berbagai situasi. Teori trait merupakan teori kepribadian yang didasari oleh beberapa asumsi, yaitu:

A. Trait merupakan pola konsisten dari pikiran, perasaan, atau tindakan yang membedakan seseorang dari

yang lain, sehingga:

 Trait relatif stabil dari waktu ke waktu 

  Trait konsisten dari situasi ke situasi

B. Trait merupakan kecenderungan dasar yang menetap selama kehidupan, namun karakteristik tingkah laku

dapat berubah karena:

ada proses adaptif

  adanya perbedaan kekuatan, dan

  kombinasi dari trait yang ada

Page 7: Identitas Keluarga

Personality seseorang, ditentukan oleh tiga hal yang saling mendukung satu sama lain, dan merupakan satu

kesatuan,yakni,

1. Genetik.Keturunan

2. Lingkungan, mulai dari budaya, lingkungan keluarga, sekolah, pergaulan.

3. Situasi, kepribadian seseorang bisa berubah pada situasi-situasi tertentu.

Idealnya seseorang akan memiliki kepribadian yang tidak jauh beda dengan leluhurnya/orang tuanya. Tetapi

karena adanya pengaruh lingkungan atau situasi tertentu, bukan tidak mungkin kepribadiannya berbeda dengan ciri

keperibadian keluarganya.

Menurut Renee Baron dan Elizabeth Wagele, kepribadian seseorang dibagi dalam 9 tipe yaitu

1. Perfeksionis

Orang dengan tipe ini termotivasi oleh kebutuhan untuk hidup dengan benar,  memperbaiki diri sendiri dan orang

lain dan menghindari marah.

2. Penolong

Tipe kedua dimotivasi oleh kebutuhan untuk dicintai dan dihargai, mengekspresikan perasaan positif pada orang

lain, dan menghindari kesan membutuhkan.

3. Pengejar Prestasi

Para pengejar prestasi termotivasi oleh kebutuhan untuk menjadi orang yang produktif, meraih kesuksesan, dan

terhindar dari kegagalan.

4. Romantis

Orang tipe romantis termotivasi oleh kebutuhan untuk memahami perasaan diri sendiri serta dipahami orang lain,

menemukan makna hidup, dan menghindari citra

5. Pengamat

Orang tipe ini termotivasi oleh kebutuhan untuk mengetahui segala sesuatu dan alam semesta, merasa cukup dengan

diri sendiri dan menjaga jarak, serta menghindari kesan bodoh atau tidak memiliki jawaban.

6. Pencemas

Page 8: Identitas Keluarga

Orang tipe 6 termotivasi oleh kebutuhan untuk mendapatkan persetujuan, merasa diperhatikan, dan terhindar dari

kesan pemberontak.

7. Petualang

Tipe 7 termotivasi oleh kebutuhan untuk merasa bahagia serta merencanakan hal-hal menyenangkan, memberi

sumbangsih pada dunia, dan terhindar dari derita dan

8. Pejuang

Tipe pejuang termotivasi oleh kebutuhan untuk dapat mengandalkan diri sendiri, kuat, memberi pengaruh pada

dunia, dan terhindar dari kesan lemah.

9. Pendamai

Para pendamai dimotivasi oleh kebutuhan untuk menjaga kedamaian, menyatu dengan orang lain dan menghindari

konflik.Kepribadian adalah organisasi yang dinamis dari sistem psikofisis individu yang

menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungannya secara unik.Kepribadian bisa

dijelaskan dengan menggunakan ciri-ciri seperti kepercayaan diri, dominasi, otonomi, ketaatan,

kemampuan bersosialisasi, daya tahan dan kemampuan beradaptasi Dalam batasan kepribadian

yang dikemukakan di atas ada 4 hal yang perlu diuraikan yakni :

1. dinamis, berarti kepribadian selalu berubah. Perubahan ini digerakkan oleh tenaga-tenaga dari

dalam diri individu yang ebrsangkutan, akan tetapi perubahan tersebut tetap berada dalam batas-

batas bentuk polanya.

2. organisasi system, ini mengandung pengertian bahwa kepribadian itu merupakan suatu

keseluruhan yang bulat.

3. psikofisis, ini berarti tidak hanya bersifat fisik dan juga tidak hanya bersifat psikis tetapi

merupakan gabungan dari kedua sifat tersebut.

4. unik, berarti kepribadian antara individu yang satu dengan yang lain tidak ada yang sama.

Page 9: Identitas Keluarga

Kepribadian memiliki banyak segi dan salah satunya adalah self atau diri pribadi atau citra pribadi. Mungkin saja konsep diri actual individu tersebut (bagaimana dia memandang dirinya) berbeda dengan konsep diri idealnya (bagaimana ia ingin memandang dirinya) dan konsep diri orang lain (bagaimana dia mengganggap orang lain memandang dirinya). Keputusan membeli dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup serta kepribadian dan konsep diri pembeli.

Dimensi kepribadian :

1. ekstraversi

suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang senang bergaul dan banyak bicara dan tegas.

2. sifat menyenangkan

suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang baik hati, kooperatif dan mempercayai.

3. sifat mendengarkan kata hati

suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang bertanggung jawab, dapat diandalkan, tekun dan berorientasi prestasi

4. kemantapan emosional

suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang tenang, bergairah,terjamin (positif), lawan tegang, gelisah,murung dan tak kokoh (negative).

5. keterbukaan terhadap pengalaman

suatu dimensi kepribadian yang emncirikan seseorang yang imajinatif, secara artistic peka dan intelektual.

Gaya hidup 

Pengertian

              Gaya hidup merupakan sebuah penggambarkan “keseluruhan diri seseorang” yang berinteraksi dengan lingkungannya (Kottler dalam Sakinah,2002). Menurut Susanto (dalam Nugrahani,2003) gaya hidup adalah perpaduan antara kebutuhan ekspresi diri dan harapan kelompok terhadap seseorang dalam bertindak berdasarkan pada norma yang berlaku.Oleh karena itu banyak diketahui macam gaya hidup yang berkembang di masyarakat sekarang misalnya gaya hidup hedonis, gaya hidup metropolis, gaya hidup global

Page 10: Identitas Keluarga

dan lain sebagainya.Plummer (1983) gaya hidup adalah cara hidup individu yang di identifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka (aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam hidupnya (ketertarikan) dan apa yang mereka pikirkan tentang dunia sekitarnya. Adler (dalam Hall & Lindzey, 1985) menyatakan bahwa gaya hidup adalah hal yang paling berpengaruh pada sikap dan perilaku seseorang dalam hubungannya dengan 3 hal utama dalam kehidupan yaitu pekerjaan, persahabatan, dan cinta sedangkan Sarwono (1989) menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi gaya hidup adalah konsep diri.

Hawkins (dalam Nugroho, 2002) yang mengatakan bahwa pola hidup yang berhubungan dengan uang dan waktu dilaksanakan oleh seseorang berhubungan dengan keputusan. Orang yang sudah mengambil suatu keputusan langkah selanjutnya adalah tindakan.

             Gaya hidup hanyalah salah satu cara mengelompokkan konsumen secara psikografis. Gaya hidup pada prinsipnya adalah bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan uangnya. Ada orang yang senang mencari hiburan bersama kawan-kawannya, ada yang senang menyendiri, ada yang bepergian bersama keluarga, berbelanja, melakukan kativitas yang dinamis, dan ada pula yang memiliki dan waktu luang dan uang berlebih untuk kegiatan sosial-keagamaan. Gaya hidup dapat mempengaruhi perilaku seseorang, dan akhirnya menentukan pilihan-pilihan konsumsi seseorang .

Gaya hidup menurut Hair dan McDaniel adalah cara hidup, yang diidentifikasi melalui

aktivitas seseorang, minat, dan pendapat seseorang. Penilaian gaya hidup dapat dilakukan

melalui analisa psychografi. Psychografi merupakan teknik analisis untuk mengetahui gaya

hidup konsumen sehingga dapat dikelompokkan berdasarkan karakteristik gaya hidupnya.

Menurut Kasali gaya hidup mencerminkan bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan

uangnya yang dinyatakan dalam aktivitas-aktivitas, minat dan opini-opininya.

 Pendekatan gaya hidup cenderung mengklasifikasikan konsumen berdasarkan variabel-

variabel Activity, Interest, Opinion, yaitu aktivitas, interes (minat), dan opini (pandangan-

pandangan). Menurut Setiadi sikap tertentu yang dimiliki konsumen terhadap suatu objek

tertentu bisa mencerminkan gaya hidupnya. Gaya hidup seseorang bisa juga dilihat dari apa yang

disenangi, ataupun pendapatnya mengenai objek tertentu.

 Gaya hidup hanyalah salah satu cara mengelompokkan konsumen secara psikografis.

Gaya hidup pada prinsipnya adalah bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan uangnya.

Ada orang yang senang mencari hiburan bersama kawan-kawannya, ada yang senang

menyendiri, ada yang bepergian bersama keluarga, berbelanja, melakukan aktivitas yang

dinamis, dan ada pula yang memiliki dan waktu luang dan uang berlebih untuk kegiatan sosial-

Page 11: Identitas Keluarga

keagamaan. Kasali menyatakan bahwa gaya hidup mempengaruhi perilaku seseorang, dan

akhirnya menentukan pilihan-pilihan konsumsi seseorang.

 Begitu pula menurut Mowen dan Minor yang menyatakan bahwa penting bagi pemasar

untuk melakukan segmentasi pasar dengan mengidentifikasi gaya hidup melalui pola perilaku

pembelian produk yang konsisten, penggunaan waktu konsumen, dan keterlibatannya dalam

berbagai aktivitas. Mowen dan Minor menegaskan bahwa gaya hidup merujuk pada bagaimana

orang hidup, bagaimana mereka membelanjakan uangnya, dan bagaimana mereka

mengalokasikan waktu mereka. Hal ini dinilai dengan bertanya kepada konsumen tentang

aktivitas, minat, dan opini mereka, gaya hidup berhubungan dengan tindakan nyata dan

pembelian yang dilakukan konsumen.

 Orang yang berasal dari subkultur, kelas sosial dan pekerjaan yang sama dapat

mempunyai gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup seseorang menunjukkan pola kehidupan orang

yang bersangkutan yang tercermin dalam kegiatan, minat, dan pendapatnya. Konsep gaya hidup

apabila digunakan oleh pemasar secara cermat, akan dapat membantu untuk memahami nilai-

nilai kosnumen yang terus berubah dan bagaimana nilai-nilai tersebut mempengaruhi perilaku

konsumen.

 Gaya hidup secara luas didefinisikan sebagai cara hidup yang diidentifikasikan oleh

bagaimana orang menghabiskan waktu mereka, apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka

sendiri dan juga di dunia sekitarnya.Perubahan gaya hidup membawa implikasi pada perubahan

selera (selera pria dan wanita berbeda), kebiasan dan perilaku pembelian.perubahan lain yang

terjadi adalah meningkatnya keinginan untuk menikmati hidup.

Manfaat jika memahami gaya hidup konsumen :

1. pemasar dapat menggunakan gaya hidup konsumen untuk melakukan segmentasi pasar sasaran.

2. pemahaman gaya hidup konsumen juga akan membantu dalam memposisikan produk di pasar

dengan menggunakan iklan.

Page 12: Identitas Keluarga

3. jika gaya hidup diketahui, maka pemasar dapat menempatkan iklannya pada media-media yang

paling cocok

      4. mengetahui gaya hidup konsumen, berarti pemasar bisa mengembangkan produk sesuai dengan      tuntutan gaya hidup mereka. 

 Hubungan keduanya dalam perilaku konsumen

Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahapan daur hidup,

pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli..Konsumsi seseorang juga

dibentuk oleh tahapan siklus hidup keluarga. Beberapa penelitian terakhir telah mengidentifikasi tahapan-tahapan

dalam siklus hidup psikologis. Orang-orang dewasa biasanya mengalami perubahan atau transformasi tertentu pada

saat mereka menjalani hidupnya. Pekerjaan mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Para pemasar berusaha

mengidentifikasi kelompok-kelompok pekerja yang memiliki minat di atas rata-rata terhadap produk dan jasa

tertentu.Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pemilihan produk. Situasi ekonomi seseorang terdiri dari

pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya, dan polanya), tabungan dan hartanya (termasuk

presentase yang mudah dijadikan uang ).Gaya hidup seseorang adalah pola hidup di dunia yang diekspresikan oleh

kegiatan, minat dan pendapat seseorang. Gaya hidup menggambarkan “seseorang secara keseluruhan” yang

berinteraksi dengan lingkungan. Gaya hidup juga mencerminkan sesuatu dibalik kelas sosial seseorang.

Kepribadian adalah karakteristik psikologis yang berada dari setiap orang yang memandang responnya

terhadap lingkungan yang relatif konsisten. Kepribadian dapat merupakan suatu variabel yang sangat berguna dalam

menganalisa perilaku konsumen. Bila jenis- jenis kepribadian dapat diklasifikasikan dan memiliki korelasi yang kuat

antara jenis-jenis kepribadian tersebut dengan berbagai pilihan produk atau merk.Contoh :

Konsumen dalam pemilihan produk mobil tidak hanya melihat kualitas dan mereknya saja, mereka juga

memperhatikan jenis dan harganya. Maka perlu mengetahui perilaku konsumen terhadap keputusan dalam

pembelian mobil, Berdasarkan hal tersebut dirumuskan permasalahan sebagai berikut: (1) Apakah variabel siklus

hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian berhubungan secara nyata dalam pembelian mobil

Kijang di Kelurahan Dinoyo Kecamatan Lowokwaru Kota Malang ? (2) Diantara variabel-variabel diatas mana yang

paling berhubungan dalam keputusan pembelian mobil Kijang ?. sedangkan penelitian dibatasi pada perilaku

konsumen utamanya pada faktor pribadi yang terdiri variabel usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan

ekonomi, gaya hidup, kepribadiaan dan konsep diri yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian mobil kijang.

Tujuan Penelitian tersebut adalah (a) Untuk mengetahui apakah faktor pribadi berhubungan dengan konsumen pada

pembelian mobil merk toyota kijang. (b) Untuk mengetahui variabel apa yang paling berhubungan dalam membeli

mobil toyota kijang.

Page 13: Identitas Keluarga

Penelitian dilakukan di kelurahaan Dinoyo Kecamatan Lowokwaru Kota Malang dan tergolong dalam jenis penelitian survey, data yang digunakan adalah Data primer dan sekunder Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang telah membeli mobil kijang di Kelurahan Dinoyo Kecamatan Lowokwaru Kota Malang berjumlah 48 responden. Sehingga bisa dikatakan penelitian ini termasuk dalam penelitian populasi dengan teknik total sampling. Sedangkan teknik pengumpulan data dengan cara interview dan penyebaran quisioner. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) Analisis Kualitatif berupa deskriptif dan (2) Analisis Kuantitatif dengan metode chi square.

Hasil perhitungan dapat ditarik kesimpulan (1) Diperoleh nilai Chi-Square pada variabel Siklus hidup, Pekerjaan, Keadaan ekonomi, Gaya hidup, dan Kepribadian mempunyai nilai Chi-Squarehitung > Chi-SquareTabel sehingga variabel siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian berpengaruh signifikan dalam pembelian mobil toyota kijang di Kelurahan Dinoyo Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. (2) Dengan menggunakan koefisien kontingensi diketahui bahwa variabel yang mempunyai hubungan kuat dalam pembelian mobil adalah variabel Keadaan ekonomi. Sedangkan variabel Siklus hidup, Pekerjaan, Gaya hidup dan Kepribadian dalam pembelian mobil kijang juga mempunyai hubungan yang sedang. (3) Dari kelima variabel diatas yang mempunyai nilai Cramer’s V terbesar adalah variabel Keadaan ekonomi (X3) sehingga variabel tersebut yang paling dominan dalam mempengaruhi pembelian mobil kijang.

Deskripsi Alternatif :

Konsumen dalam pemilihan produk mobil tidak hanya melihat kualitas dan mereknya saja, mereka juga memperhatikan jenis dan harganya. Maka perlu mengetahui perilaku konsumen terhadap keputusan dalam pembelian mobil, Berdasarkan hal tersebut dirumuskan permasalahan sebagai berikut: (1) Apakah variabel siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian berhubungan secara nyata dalam pembelian mobil Kijang di Kelurahan Dinoyo Kecamatan Lowokwaru Kota Malang ? (2) Diantara variabel-variabel diatas mana yang paling berhubungan dalam keputusan pembelian mobil Kijang ?. sedangkan penelitian dibatasi pada perilaku konsumen utamanya pada faktor pribadi yang terdiri variabel usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadiaan dan konsep diri yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian mobil kijang. Tujuan Penelitian tersebut adalah (a) Untuk mengetahui apakah faktor pribadi berhubungan dengan konsumen pada pembelian mobil merk toyota kijang. (b) Untuk mengetahui variabel apa yang paling berhubungan dalam membeli mobil toyota kijang.

Penelitian dilakukan di kelurahaan Dinoyo Kecamatan Lowokwaru Kota Malang dan tergolong dalam jenis penelitian survey, data yang digunakan adalah Data primer dan sekunder Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang telah membeli mobil kijang di Kelurahan Dinoyo Kecamatan Lowokwaru Kota Malang berjumlah 48 responden. Sehingga bisa dikatakan penelitian ini termasuk dalam penelitian populasi dengan teknik total sampling. Sedangkan teknik pengumpulan data dengan cara interview dan penyebaran quisioner. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) Analisis Kualitatif berupa deskriptif dan (2) Analisis Kuantitatif dengan metode chi square.

Hasil perhitungan dapat ditarik kesimpulan (1) Diperoleh nilai Chi-Square pada variabel Siklus hidup, Pekerjaan, Keadaan ekonomi, Gaya hidup, dan Kepribadian mempunyai nilai Chi-Squarehitung > Chi-SquareTabel sehingga variabel siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian berpengaruh signifikan dalam pembelian mobil toyota kijang di Kelurahan Dinoyo Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. (2) Dengan menggunakan koefisien kontingensi diketahui bahwa variabel yang mempunyai hubungan kuat dalam pembelian mobil adalah variabel Keadaan ekonomi. Sedangkan variabel Siklus hidup, Pekerjaan, Gaya hidup dan Kepribadian dalam pembelian mobil kijang juga mempunyai hubungan yang sedang. (3) Dari kelima variabel diatas yang mempunyai nilai Cramer’s V terbesar adalah variabel Keadaan ekonomi (X3) sehingga variabel tersebut yang paling dominan dalam mempengaruhi pembelian mobil kijang.

Page 14: Identitas Keluarga

Sumber :

-Buku perilaku konsumen (gunadarma)

-http://community.gunadarma.ac.id/blog/view/id_7682/title_konsep-perilaku-konsumen/

-http://blog.dunixi.com/?p=191

-http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jiptumm-gdl-s1-2002-yehttp://anakmamilepastopi.blogspot.com/2009/12/kepribadian-dan-gaya-hidup-tugas.htmlany-8755-pembelian

-http://dahlanforum.wordpress.com/2009/07/08/gaya-hidupkepribadian-dalam-hubungannya-dengan-merek/

PELAKU KEGIATAN EKONOMI

By ayunitasari on December 23, 2010

Cobalah pada hari biasa, misalnya jam 07.00 sampai jam 09.00, kalian berkeliling dan mengamati masyarakat di sekitar kalian. Kalian tentu melihat bahwa hampir seluruh anggota masyarakat sedang bekerja. Ada yang bekerja di sawah atau ladang, ada yang di kantor

atau di pabrik, di sekolah, di bank, hotel, dan di jalan-jalan seperti sopir angkot, taksi, ojek, sampai di warung-warung atau gerobag dorong di pinggir jalan. Pendeknya ada begitu banyak macam kegiatan dan begitu banyak pelakunya. Orang tuamu tentulah salah satu

di antara mereka. Bersama-sama dengan orangtua teman-temanmu mereka melakukan kegiatan mencari penghasilan dengan bekerja Mereka juga membelanjakan uangnya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Inilah kegiatan-kegiatan dasar ekonomi. Sedangkan

orangtuamu dan orang tua teman-temanmu beserta seluruh anggota masyarakat yang melakukan kegiatan-kegiatan itu disebut pelaku kegiatan ekonomi.

 

A. PERSOALAN EKONOMI

Berbagai kegiatan ekonomi, seperti mencari nafkah dengan cara menghasilkan sesuatu, berdagang, mendistribusikan barang dan jasa, dan mengkonsumsi, dilakukan supaya orang dapat hidup layak. Untuk hidup layak kita membutuhkan bermacam-macam hal seperti makanan, minuman, pakaian, rumah, kesehatan, rekreasi, pendidikan, dan sebagainya. Kenyataannya, kebutuhan kita sebagai manusia itu banyak dan beraneka ragam atau tidak terbatas. Kenyataan lain, sumber-sumber atau alat-alat yang dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan itu terbatas

Page 15: Identitas Keluarga

atau langka. Artinya, jumlah, bentuk, macam, dan keberadaannya di suatu tempat itu tidak cukup atau kurang daripada yang kita butuhkan. Karena itu diperlukan usaha atau pengorbanan untuk memperolehnya. Inilah yang disebut kegiatan ekonomi. Akibat adanya dua kenyataan di atas, timbullah persoalan pokok ekonomi, yakni bagaimana dengan sumber-sumber atau alat-alat yang terbatas orang dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya yang tidak terbatas. Lalu, siapa yang dapat menjawab persoalan pokok ekonomi di atas? Jawabannya adalah para pelaku ekonomi.

B. PELAKU KEGIATAN EKONOMI

Jika kalian amati masyarakat dengan seksama, maka paling tidak terdapat tiga macam kegiatan ekonomi yang utama yakni menghasilkan atau memproduksi (kegiatan produksi), menyalurkan (distribusi), dan menggunakan atau memakai (konsumsi). Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan oleh pelaku atau subjek ekonomi. Berikut ini kita akan membicarakan para pelaku kegiatan ekonomi tersebut. Secara garis besar para pelaku kegiatan ekonomi dapat digolongkan menjadi empat sektor atau kelompok besar yakni rumah tangga, para produsen, pemerintah, dan luar negeri. Marilah kita bicarakan satu per satu.

1. Rumah Tangga Keluarga kita membutuhkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari seperti makan, membayar sekolah kalian, kesehatan, rekreasi dan sebagainya. Maka orangtua atau keluarga kita harus membelanjakan pendapatan yang diperoleh untuk membeli atau mengkonsumsi barang dan jasa. Lantas apa yang dilakukan oleh kedua orangtuamu dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari di atas? Mereka menjadi pegawai negeri, atau bekerja di perusahaan swasta, atau membuka usaha kos-kosan (menyediakan rumah kos), bertani, berdagang, menjadi buruh, dan lain-lainnya. Ini berarti rumah tangga menyediakan atau menawarkan tenaga kerja. Bisa juga menyediakan modal, tanah, untuk dunia usaha. Caranya bisa dengan melakukan usaha sendiri (berwiraswasta), bias bekerja pada orang lain misalnya menjadi karyawan atau pegawai, atau buruh, bisa juga dengan cara menyewakan hak miliknya, misalnya sawah atau rumahnya disewakan atau dikontrakkan kepada pihak lain. Artinya keluarga (rumah tangga), di samping mengkonsumsi juga melakukan kegiatan ekonomi yakni menyediakan tenaga kerja dan sumber daya lainnya. Dengan kata lain, rumah tangga merupakan konsumen sekaligus pemilik atau penyedia faktor-faktor produksi. Kegiatan mengkonsumsi dan menyediakan factor-faktor produksi seperti yang kita bicarakan di atas dilakukan oleh hampir semua rumah tangga di dalam masyarakat. Akan tetapi kalau kita berbicara mengenai rumah tangga, maka yang dimaksud di sini adalah seluruh anggota masyarakat yang mengkonsumsi. Ini dapat terdiri atas keluarga atau rumah tangga (bapak, ibu, anak), atau yang masih lajang, anak-anak atau orang dewasa yang hidup di asrama, dan sebagainya yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi. Kita dapat menyebut mereka dengan Rumah Tangga Konsumen (RTK).

a. Pokok Permasalahan ekonomi rumah tangga

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, orangtua kita harus mempunyai penghasilan. Bagi rumah tangga penghasilan merupakan alat atau sumber yang digunakan untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan hidup sehari-hari. Maka yang menjadi pokok persoalan ekonomi rumah tangga adalah bagaimana dengan penghasilan yang masuk dapat mencukupi segala macam kebutuhan keluarga, baik sekarang maupun yang akan datang. Masalah ini dirasakan

Page 16: Identitas Keluarga

berat oleh sebagian besar rumah tangga atau keluarga di negara kita, terutama keluarga miskin. Bahkan banyak yang penghasilannya amat minim sehingga mereka mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Sebaliknya bagi rumah tangga atau keluarga yang berpenghasilan tinggi, pokok persoalan di atas tidaklah menjadi masalah berat. Bahkan bisa dipastikan mereka tidak menghadapi atau merasakan persoalan ekonomi rumah tangga.

b. Penghasilan

Tahukah kalian orang tuamu bekerja sebagai apa? Itulah sumber penghasilan keluarga. Rumah tangga zaman sekarang memperoleh penghasilan terutama dalam bentuk uang. Namun ada juga yang berbentuk barang. Penghasilan utama biasanya berbentuk uang.Sedangkan tambahannya bisa berupa barang. Misalnya dalam bentuk fasilitas, seperti rumah dinas, kendaraan, atau penggantian biaya pengobatan.Penghasilan dalam bentuk uang dapat dibedakan menjadi penghasilan nominal (money income) dan penghasilan real (real income). Misalnya gaji atau penghasilan orangtuamu dalam sebulan sebesar Rp 100.000,00 Jumlah uang yang diterima oleh RTK sebesar seratus ribu rupiah itulah yang disebut penghasilan nominal (money income). Sedangkan jumlah barang

yang dapat dibeli dengan sejumlah uang tersebut (seratus ribu rupiah) disebut penghasilan real (real income).

Sebagai contoh, biasanya menjelang bulan suci Ramadhan terjadi kenaikan harga barangbarang kebutuhan pokok, seperti beras, gula pasir, tepung terigu, sayur, buah-buahan, dan lain-lain. Kenaikan harga bisa sekitar 10 sampai 20%. Misalnya, semula penghasilan sebesar Rp100.000,00 (penghasilan nominal) dapat digunakan untuk membeli beras 25 Kg (penghasilan real). Namun menjelang Ramadhan, harga beras naik menjadi Rp5.000,00 Maka jumlah uang yang sama hanya mendapatkan 20 Kg beras. Dengan kata lain penghasilan nominal tetap (Rp100.000,00), tetapi karena ada kenaikan harga maka nilai riilnya (penghasilan riil)

mengalami penurunan. Jadi penghasilan riil ditentukan oleh besarnya penghasilan nominal dan tingkat kenaikan harga barang-barang.

 

c. Pengeluaran rumah tangga

Penghasilan sebuah rumah tangga sebagian besar dibelanjakan untuk memenuhi segala macam kebutuhan rumah tangga. Dalam ilmu ekonomi disebut dibelanjakan untuk konsumsi. Konsumsi itu tidak hanya makanan saja melainkan mencakup semua barang dan jasa yang dibutuhkan untuk hidup. Pengeluaran setiap keluarga atau rumah tangga tidaklah sama besarnya. Keluarga yang satu berbeda dengan yang lain. Demikian juga pengeluaran setahun yang lalu tentulah tidak sama dengan pengeluaran keluarga sekarang, karena kebutuhan keluarga bisa meningkat dari waktu ke waktu. Besar kecilnya jumlah pengeluaran keluarga tergantung pada banyak faktor seperti berikut ini :

• besarnya jumlah penghasilan keluarga

Page 17: Identitas Keluarga

• banyaknya anggota keluarga dan umurnya

• tingkat harga barang dan jasa kebutuhan hidup

• status sosial keluarga yang bersangkutan termasuk di dalamnya tingkat pendidikan

• lingkungan sosial sebuah keluarga (tinggal di desa atau kota, kota besar atau kota

kecil)

• cara-cara mengelola keuangan keluarga atau rumah tangga

B. HUBUNGAN ANTAR PELAKU KEGIATAN EKONOMI

1. Hubungan Antara Dua Pelaku : RTP dan RTK

Setelah kita melihat para pelaku dan kegiatan-kegiatannya secara garis besar, maka kita perlu menjawab pertanyaan bagaimana hubungan di antara para pelaku tersebut di atas? Pertama, hubungan antara RTK dan RTP dapat dilihat pada gambar berikut ini. Kita

berangkat dari rumah tangga konsumen (RTK) yakni seluruh masyarakat Indonesia yang berjumlah lebih dari 200 juta warga atau penduduk. Mereka ini bekerja mencari nafkah di rumah tangga produsen (RTP) atau dunia usaha baik usaha sendiri atau bekerja di perusahaan, dan memperoleh penghasilan. Penghasilan ini mereka belanjakan untuk membeli barang dan jasa yang dihasilkan oleh RTP melalui pasar.Dari sudut pandang RTP atau dunia usaha, untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat (RTK) para produsen menghasilkan barang dan jasa yang dijual di pasar. Untuk itu RTP memerlukan sumber daya produktif atau faktor-faktor produksi dari RTK seperti tenaga kerja, lahan atau tanah, modal usaha, dan sebagainya. Sumber daya ini sebagian disediakan oleh rumah tangga terutama berupa tenaga kerja. Karena itu RTP memberikan balas jasa yang berupa upah atau gaji untuk tenaga kerja, sewa untuk lahan atau tanah,

dan bunga atau deviden untuk modal usaha. Jadi ada suatu arus barang dan jasa produktif dari RTK ke RTP berupa tenaga kerja dan faktor produksi lainnya, yang diimbangi dengan arus uang untuk pembayarannya dari RTP ke RTK. Arus uang ini berupa penghasilan atau

pendapatan masyarakat.

2. Hubungan RTP-RTK-Pemerintah- Luar Negeri

Pemerintah pun ikut ambil bagian dalam kegiatan ekonomi nasional dengan cara mengadakan berbagai transaksi dengan RTK maupun RTP. Sebagian angkatan kerja dari RTK ada yang bekerja di sektor pemerintah (PEM) sebagai pegawai negeri sipil maupun militer

Page 18: Identitas Keluarga

dan mendapatkan balas jasa berupa upah/gaji (penghasilan). Namun demikian, RTK ltidak dapat membelanjakan semua penghasilannya, karena sebagian harus dibayarkan kepada PEM dalam bentuk pajak-pajak.

Misalnya, peralatan kantor, mesin-mesin, kendaraan, barang-barang elektronik, bangunan, dan sebagainya. Namun seperti RTK, RTP pun harus membayar pajak kepada PEM. Sebagian uang dari pajak dipakai oleh PEM untuk membayar pensiun dan memberi

subsidi kepada RTK dan RTP. Misalnya subsidi beras, pupuk, BBM, dan sebagainya (yang makin lama makin dikurangi).

Walaupun PEM membeli barang dan jasa di pasar barang namun PEM tidak dapat menjual hasil produksinya yang berupa barang dan jasa untuk kepentingan umum (public goods and services). Misalnya jalan raya, jembatan, keamanan, dan sebagainya. Sedangkan

hasil produksi Badan Usaha Milik Negara seperti jasa kereta api, BBM, postel, dan sebagainya tidak dimasukkan dalam kelompok PEM melainkan dimasukkan ke dalam kelompok atau sektor RTP (Badan Usaha atau perusahaan). Bagaimana hubungannya dengan sektor luar negeri? Pada arus barang, hasil produksi RTP tidak hanya disalurkan ke RTK di dalam negeri, melainkan juga di ekspor untuk pasar

luar negeri. Tetapi RTP, RTK, dan PEM juga membeli barang dan jasa yang berasal dari luar negeri atau impor. Dari kegiatan ekspor dan impor ini nampak adanya arus uang. Ketika RTP, RTK, PEM membeli barang dan jasa dari luar negeri (impor) kita harus membayar. Ini

berarti ada arus uang dari dalam negeri ke luar negeri. Sebaliknya pada kegiatan ekspor, ada arus uang masuk dari luar negeri ke dalam negeri. Kegiatan ekspor impor ini mempunyai pengaruh yang besar terhadap kegiatan perekonomian nasional, seperti produksi, tingkat

harga, peredaran uang, dan kesempatan kerja

,, share materi2 laen jg yaaa