Identifikasi_Pupuk

21
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KESUBURAN TANAH & PEMUPUKAN Disusun Oleh : Nama : Fitra Priyana NIM : 11/ 14386/ BP/SPKS Kelas : ETF Jurusan : Budidaya Pertanian Fakultas : Pertanian Kelompok : 8 Co. Ass : Sesotya Nugraha Adhi

Transcript of Identifikasi_Pupuk

Page 1: Identifikasi_Pupuk

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

KESUBURAN TANAH & PEMUPUKAN

Disusun Oleh :

Nama : Fitra Priyana

NIM : 11/ 14386/ BP/SPKS

Kelas : ETF

Jurusan : Budidaya Pertanian

Fakultas : Pertanian

Kelompok : 8

Co. Ass : Sesotya Nugraha Adhi

INSTITUT PERTANIAN STIPER

YOGYAKARTA

2012

Page 2: Identifikasi_Pupuk

I. ACARA 1 : IDENTIFIKASI PUPUK

II. TANGGAL : 30 Mei 2012

III. TUJUAN : Mengenal berbagai jenis pupuk dan mengidentifikasi

Sifat-sifat pupuk

IV. TINJAUAN PUSTAKA

Pupuk adalah bahan yang diberikan pada sistem tanaman-medium

dengan tujuan untuk memperoleh kenaikan hasil yang setinggi-tingginya

baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Pengertian tanaman-medium

meliputi : media tanah, media air, media pasir, media agar, dan media

lainnya.

Pupuk dapat dikelompokkan berdasarkan kandungan dan jumlah

unsur hara, reaksi kimia maupun fisiologis, senyawa, bentuk dan

pembuatannya. Berdasarkan bentuk fasanya pupuk dibedakan atas pupuk

padat, pupuk cair, dan pupuk gas. Pupuk padat dapat dikelompokkan

berdasarkan bentuknya, yaitu : 1> pupuk berbentuk serbuk halus, tepung,

atau kristal (misal ZA atau amonium sulfat), 2> pupuk berbentuk butiran

halus atau granule (misal Urea), 3> pupuk berbentuk butiran kasar (misal

TSP), dan 4> pupuk berbentuk briket (misal urea briket). Pupuk berfasa cair

biasanya disimpan dalam bentuk botol atau drum atau tangki (misal : larutan

urea, wuxal, ammonia cair). Pupuk berfasa gas biasanya disimpan dalam

tangki bertekanan (misal ammonia atau NH3).

Berdasarkan senyawanya, pupuk digolongkan menjadi 2, yaitu : 1>

pupuk organik (contoh : kompos, pupuk kandang, pupuk hijau, guano), dan

2> pupuk anorganik (contoh : ZA, Urea, TSP, KCl, atau MOP).

Berdasarkan pembuatannya, pupuk digolongkan menjadi 2, yaitu : 1> pupuk

alam (contoh : pupuk kandang, guano, rock phosphate / RP atau batuan

fosfor), dan 2> pupuk anorganik (contoh : ZA, Urea, KCl). Berdasarkan

kandungan unsur haranya, pupuk dikelompokkan menjadi : pupuk N, yaitu

pupuk yang mengandung nitrogen (contoh : Urea (46-0-0), ZA (21-0-0) atau

ammonium sulfat), 2> pupuk P yaitu pupuk yang mengandung fosfor

Page 3: Identifikasi_Pupuk

(contoh : TSP (0-46-0), ESP (0-16-0)), 3> pupuk K yaitu pupuk yang

mengandung kalium (contoh : KCl atau MOP (0-0-60), ZK atau kalium

sulfat (0-0-50)).

Pupuk berdasarkan metode pelepasan unsur haranya dibedakan atas :

1> pupuk pelepasan unsur hara cepat, yaitu pupuk yang dapat segera diserap

tanaman karena mudah larut (misal : Urea, ZA), dan 2> pupuk pelepasan

unsur hara lambat (slow release fertilizer) yaitu pupuk yang lambat diserap

tanaman karena kelarutannya rendah (misal : batuan fosfat atau RP, pupuk

kompos, sulfur coated urea). Berdasarkan reaksi fisiologisnya, pupuk

dikelompokkan menjadi 3 yaitu : 1> pupuk fisiologis masam, yaitu pupuk

yang akan meningkatkan keasaman tanah atau menurunkan pH tanah jika

digunakan secara terus menerus, contoh : ZA / ammonium sulfat (NH4)2SO4,

2> pupuk fisiologis basa, yaitu pupuk yang jika diaplikasikan terus menerus

akan menyebabkan tanah menjadi lebih basa atau meningkatkan pH tanah

(contoh : NaNO3 atau Natrium nitrat), dan 3> pupuk fisiologis netral, yaitu

pupuk yang apabila diaplikasikan ke dalam tanah tidak menyebabkan

perubahan keasaman atau kebasaan tanah ( misal NH4NO3 atau ammonium

nitrat) .

Berdasarkan unsur hara yang terkandung dalam pupuk, dapat

dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu: 1> Pupuk tunggal (single

fertilizer) yaitu pupuk yang mengandung 1 unsur hara pokok saja (contoh:

Urea (N), TSP (P), KCL (K), dan 2 > Pupuk majemuk (compound

fertilizer) yaitu yang mengandung >1unsurhara pokok, yang dibedakan

menjadi : 2.a> Pupuk majemuk tidak lengkap (mengandung dua unsur hara

pokok, contoh : nitrofosfat (NP),dan 2.b>Pupuk majemuk lengkap

(complete fertilizer) yang mengandung 3 unsur hara pokok (contoh :

Rustika Yellow ata NPK) 3> Pupuk campur (Mixed fertilizer), yaitu pupuk

yang mengandung lebih dari 1 unsur hara pkoko dengan mencapur beberapa

pupuk tunggal maupun pupuk majemuk tidak lengkap.

Dalam pembuatan pupuk campur perlu diketahui grade pupuk dan

ratio pupuk. Grade pupuk merupaka Presentase (%) unsur hara minimum

Page 4: Identifikasi_Pupuk

dalam pupuk. Unsur hara nitrogen dirupakan dalam bentuk N, hara fosfor

dirupakan dalam bentuk P2O5, dan hara kalium dalam bentuk K2O. Sebagai

contoh pupuk majemuk (15-12-10) artinya pupuk tersebut mengandung

15% N, 12% P2O5, dan 10% K2o. Sedangkan ratio pupuk merupakan

perbandingan presentase (%) nitrogen (N), fosfor (P2O5),dan Kalium (k2O)

dalam pupuk campur. Misal pupuk campudengan grade 10-10-15

mempunyai ratio pupuk 2:2:3.

Untuk membuat pupuk dengan grade yang ditentukan, kadang-kadang

diperlukan pupuk dengan beratnya tidak sesuai dengan berat pupuk yang

akan dibuat.Untuk itu perlu bahan tambahan yang disebut pengisi(filler).

Bahan yang digunakan sebagai filler harus memenuhi syarat antara lain:

tidak higroskopis, tidak bereaksi dengan pupuk, memudahkan penggantian

pupuk.Sebaagai contoh : Pasir, sebuk gergaji, sekam padi, dll. Berdasarkan

hal tersebut maka perlu diingat bahwa tidak semua pupuk dapat dicampur

begitu saja.Ada beberapa pupuk yang bila dicampur akan terjadi satu atau

lebih prose seperti berikut:

1. Campuran menjadi sangat higroskopis, sehingga pupuk akan

mengumpul saat kering dan sulit diaplikasikan. Misal KCL dan Urea.

2. Capuran pupuk menjadi kehilangan unsur haranya, (terutama N0

karena mengalami penguapan dalam bentuk gas ammonia atau pupuk

kandang yang dicampur dengan bahan yang mengandun Ca atau

kapur.

3. Terbentuknya senyawa tidak larut dalam campuran sehingga unsurnya

menjadi tidak tersedia bagi tanaman. Misalnya Kapur dengan Fosfat

membentuk senyawa CaP yang tidak Larut.

Page 5: Identifikasi_Pupuk

V. ALAT DAN BAHAN

a. Pupuk tunggal : pupuk N (Urea, ZA), pupuk P (TSP, SP-36), dan pupuk

K (KCL, ZK)

b. Pupuk majemuk : pupuk NP, NK, PK, NPK, NPK + hara mikro

c. Pupuk alternative dan pembenah tanah : batuan fosfat (RP), kompos,

pupuk kandang, pupuk hayati, guano, zeoloit

Page 6: Identifikasi_Pupuk

VI. CARA KERJA

Pupuk dan label yang tersedia diamati dan kemudian dicatat hal-hal berikut:

a. Sifat fisik : bentuk, ukuran butir, warna, higroskopisitas, kelarutan.

b. Sifat kimia : senyawa kimia, kadar hara, sifat fisiologis / kemasan

pupuk.

c. Kemasan pupuk, produsen, tanggal pembuatan, tanggal kadaluwarsa.

d. Aplikasi : cara aplikasi dan takaran (dosis, konsentrasi) penggunaannya.

Page 7: Identifikasi_Pupuk

VII. HASIL PENGAMATAN

1. Nama pupuk : ESTA Kieser-MAG

a. Sifat fisik:

Bentuk : serbuk halus

Warna : putih

Senyawa : Anorganik

Kelarutan : cepat

Higroskopisitas : Rendah

Grade pupuk : -

b. Sifat kimia:

Rumus kimia : -

Kadar hara : 26% MgO, 21% S

Sifat fisiologis : basa

2. Nama pupuk : SP-36

a. Sifat fisik:

Bentuk : butiran

Warna : abu-abu

Senyawa : anorganik

Kelarutan : lambat

Higroskopisitas : rendah

Grade pupuk : 0 – 36 – 0

b. Sifat kimia:

Rumus kimia : Ca(H2PO4)

Kadar hara : 36% P2O5

Sifat fisiologis : basa

3. Nama pupuk : Korn-Kali + B

a. Sifat fisik:

Bentuk : butiran

Warna : abu-abu

Senyawa : anorganik

Kelarutan : lambat

Page 8: Identifikasi_Pupuk

Higroskopisitas : rendah

Grade pupuk : 0 – 0 – 40

b. Sifat kimia:

Rumus kimia : -

Kadar hara : 40% K2O, 6% MgS, 4% S, 3% Na, 0,82%

B2O3

Sifat fisiologis : asam

4. Nama pupuk : NPK Inred

a. Sifat fisik:

Bentuk : kristal

Warna : pink

Senyawa : anorganik

Kelarutan : mudah larut

Higroskopisitas : tinggi

Grade pupuk : 10 – 30 – 30

b. Sifat kimia:

Rumus kimia : -

Kadar hara : 10% N, 30%P, 30%K

Sifat fisiologis : netral

5. Nama pupuk : ZK

a. Sifat fisik:

Bentuk : serbuk halus

Warna : putih

Senyawa : anorganik

Kelarutan : mudah larut

Higroskopisitas : tinggi

Grade pupuk : 0 – 0 – 50

b. Sifat kimia:

Rumus kimia : K2SO4

Kadar hara : 50% K2O

Sifat fisiologis : asam

Page 9: Identifikasi_Pupuk

6. Nama pupuk : pupuk kandang

a. Sifat fisik:

Bentuk : biji

Warna : hitam

Senyawa : organik

Kelarutan : lambat

Higroskopisitas : rendah

Grade pupuk : -

b. Sifat kimia:

Rumus kimia : -

Kadar hara : -

Sifat fisiologis : netral

7. Nama pupuk : kompos tankos sawit

a. Sifat fisik:

Bentuk : butiran

Warna : cokelat-kehitaman

Senyawa : organik

Kelarutan : lambat

Higroskopisitas : rendah

Grade pupuk : -

b. Sifat kimia:

Rumus kimia : -

Kadar hara : 30% C

Sifat fisiologis : netral

8. Nama pupuk : NPK YaraMila

a. Sifat fisik:

Bentuk : butiran

Warna : hijau muda

Senyawa : anorganik

Kelarutan : mudah larut

Higroskopisitas : tinggi

Page 10: Identifikasi_Pupuk

Grade pupuk : 15 – 9 – 20

b. Sifat kimia:

Rumus kimia : -

Kadar hara : 15% N, 9% P, 20% K

Sifat fisiologis : netral

9. Nama pupuk : NPK mutiara

a. Sifat fisik:

Bentuk : butiran

Warna : biru

Senyawa : anorganik

Kelarutan : mudah larut

Higroskopisitas : tinggi

Grade pupuk : 16 – 16 – 16

b. Sifat kimia:

Rumus kimia : -

Kadar hara : 16% N, 16% K2O, 16% P2O2

Sifat fisiologis : netral

10. Nama pupuk : organik guano phospate

a. Sifat fisik:

Bentuk : serbuk halus

Warna : abu-abu

Senyawa : anorganik

Kelarutan : lambat

Higroskopisitas : rendah

Grade pupuk : -

b. Sifat kimia:

Rumus kimia : -

Kadar hara : 13-15% P2O2, 25% CaO

Sifat fisiologis : basa

Page 11: Identifikasi_Pupuk

11. Nama pupuk : kocor mikro boron

a. Sifat fisik:

Bentuk : kristal

Warna : putih

Senyawa : anorganik

Kelarutan : mudah larut

Higroskopisitas : tinggi

Grade pupuk : -

b. Sifat kimia:

Rumus kimia : -

Kadar hara : 80% Boron, 19,5% Mg

Sifat fisiologis : basa

12. Nama pupuk : Kaltim pelangi maxi

a. Sifat fisik:

Bentuk : butiran

Warna : coklat

Senyawa : anorganik

Kelarutan : lambat

Higroskopisitas : rendah

Grade pupuk : 15 – 15 – 6 – 4

b. Sifat kimia:

Rumus kimia : -

Kadar hara : 15% N, 15% P, 6% K

Sifat fisiologis : netral

13. Nama pupuk : urea

a. Sifat fisik:

Bentuk : kristal

Warna : putih

Senyawa : anorganik

Kelarutan : cepat

Higroskopisitas : tinggi

Page 12: Identifikasi_Pupuk

Grade pupuk : 46 – 0 – 0

b. Sifat kimia:

Rumus kimia : CO (NH2)2

Kadar hara : 46% N

Sifat fisiologis : asam

14. Nama pupuk : ultradap

a. Sifat fisik:

Bentuk : kristal

Warna : putih

Senyawa : anorganik

Kelarutan : cepat

Higroskopisitas : tinggi

Grade pupuk : 12 – 60 – 0

b. Sifat kimia:

Rumus kimia : -

Kadar hara : 12% N, 60% P2O2

Sifat fisiologis : netral

Page 13: Identifikasi_Pupuk

VIII. PEMBAHASAN

Pupuk adalah bahan yang diberikan pada sistem media tanam dengan

tujuan untuk memperoleh kenaikan hasil yang setinggi-tingginya baik

secara kualitatif maupun kuantitatif. Pengertian medium meliputi : media

tanah, media air, media pasir, media agar, dan media lainnya.

Untuk itu praktikum menentukan klasifikasi dan sifat – sifat pupuk

perlu dilakukan. Karena pupuk memiliki peran penting dalam peningkatan

hasil tanaman. Dalam media tanam sebenarnya sudah ada unsur hara yang

terkandung di dalamnya, tetapi unsur hara tersebut belum tentu lengkap dan

memenuhi kebutuhan dari setiap tanaman agar dapat berproduksi secara

maksimal. Selain itu setiap jenis pupuk yang ada baik organik maupun

anorganik memiliki kandung yang berbeda, sehingga memiliki pengaruh

yang berbeda pada setiap jenis tanaman. Sebagai contoh pupuk NPK, pupuk

NPK memiliki berbagai macam jenis seperti NPK Inred, NPK YaraMila,

dan NPK mutiara. Dari ketiga pupuk NPK tersebut memilki grade /

kandungan unsur hara yang berbeda – beda.

Dalam menentukan bentuk, warna, dan senyawa suat pupuk dapat

dilihat secara langsung karena cukup mudah untuk mengetahuinya.

Kemudian untuk menentukan kelarutan suat pupuk biasanya di lihat dari

bentuk pupuk tersebut, semakin halus bentuk pupuk maka semakin mudah

pupuk untuk larut. Kemudian untuk menentukan higoskopisitas suat pupuk

biasanya berbanding lurus dengan kelarutan suat jenis pupuk, karena

higrokopisitas adalah kemampuan pupuk dalam menyerap air. Selajutnya

dalam menentukan grade suat pupuk biasanya sudah tertera di kemasan

pupuk atau bisa juga mengetahui dari kandungan unsur hara yang terdapat

di dalam pupuk. Dengan ketentuan N – P – K dan semuanya dalam bentuk

persen. Sebagai contoh pupuk NPK Inred dengan kadar hara 10% N, 30% P,

30% K maka dalam grade di tulis 10 – 30 – 30. Ada juga pupuk yang tidak

memiliki grade sebagai contoh pupuk kandang.

Page 14: Identifikasi_Pupuk

Selanjutnya untuk menentukan sifat kimia seperti : rumus kimia dan

kadar hara bisa dilihat di kemasan. Biasanya setiap pupuk anorganik

memiliki kandungan unsur hara yang di tulis di kemasan pupuk tersebut.

Kemudian untuk menentukan sifat fisiologis dapat dilihat dari kandungan

unsur hara yang terdapat di dalam pupuk dengan ketentuan pupuk akan

bersifat asam apabila di dalam pupuk terdapat unsur non logam seperti C,

O, dan yang lainnya. Sedangkan pupuk bersifat basa apabila terdapat

kandungan logam di dalam pupuk tersebut seperti Boron dan Magnesium.

Dan pupuk dengan jenis organik dan NPK biasanya bersifat netral.

Dengan mengetahui jenis – jenis pupuk yang ada kita dapat

mengaplikasikan atau membuat jenis pupuk sendiri jika sewaktu-waktu

pupuk yang di inginkan tidak sesuai dengan kriteria yang telah di tentukan.

Page 15: Identifikasi_Pupuk

IX. KESIMPULAN

Dari pengamatan yang telah dilakukan maka dapat di ambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Pupuk memiliki bentuk yang berbeda – beda seperti serbuk halus,

butiran halus, butiran kasar dan briket yang berpengaruh terhadap

kelarutan suat jenis pupuk.

2. Grrade pupuk menunjukan kadar unsur hara yang terdapat di dalam

pupuk dengan urutan N – P – K.

3. Pupuk organik memiliki higroskopisitas yang lebih rendah

dibandingkan pupuk anorganik.

4. Pupuk dengan tipe sama (NPK) belum tentu memiliki kandungan

unsur hara yang sama

5. Pupuk dapat mempengaruhi pH tanah karena terdapat pupuk yang

terdapat asam, basa dan netral.

Page 16: Identifikasi_Pupuk

DAFTAR PUSTAKA

Notohadiprawiro, T., Soekodarmodjo, S. dan E. Sukana. 1987. Pengelolaan Kesuburan Tanah dan Peningkatan Efisiensi Pemupukan. Bull. Fak. Pertanian UGM : Yogykarta

Rinsema, W.T. 1983. Pupuk dan Cara Pemupukan. Bhartara Karya Aksara : Jakarta

Mengetahui, Yogyakarta, .... Juni 2012

Co. Ass Praktikan

(Sesotya Nugraha Adhi) (Fitra Priyana)