Identifikasi Sidik Pantat Meloidogyne Spp

11
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Nematoda puru akar (Meloidogyne spp.) merupakan salah satu hama yang dapat menjadi faktor pembatas dalam budidaya tanaman. Nematoda puru akar merupakan nematoda endoparasit menetap (sedentary endoparasi) yang menyerang akar dan membentuk puru akar. Di daerah tropis dapat merusak pertanaman sepanjang tahun, dan kerugian yang di-sebabkan oleh nematoda endoparasit sekitar 10%, 4% diantaranya disebabkan oleh Meloidogyne spp. (Caldwell, 1973). Nematoda puru akar memiliki banyak jenis spesies, jenis spesies ini dapat menentukan jenis inang pada umumnya. Identifikasi nematoda dapat dilakukan dengan berbagai teknik identifikasi, salah satunya adalah dengan pengamatan sidik pantat ( posterior ). Identifikasi ini mendasarkan identifasi melalui morfologi sidik tersebut, dimana pada setiap spesies memiliki karakter sidik posterior yang berbeda.Berdasarkan morfologi sidik posterior tersebut meloidogyne terbagi dalam beberapa spesies, diantaranya adalah meloidogyne javanica, meloidogyne incognita, meloidogyne arenaria, dan meloidogyne hapla. Pada pengamatan praktikum ini, kami akan mencari dan mengidentifikasi jenis nematoda puru akar ( meloidogyne ) dari akar gulma yang terserang nematoda tersebut. Hal ini memungkinkan 1

Transcript of Identifikasi Sidik Pantat Meloidogyne Spp

Page 1: Identifikasi Sidik Pantat Meloidogyne Spp

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Nematoda puru akar (Meloidogyne spp.) merupakan salah satu hama yang

dapat menjadi faktor pembatas dalam budidaya tanaman. Nematoda puru akar

merupakan nematoda endoparasit menetap (sedentary endoparasi) yang

menyerang akar dan membentuk puru akar. Di daerah tropis dapat merusak

pertanaman sepanjang tahun, dan kerugian yang di-sebabkan oleh nematoda

endoparasit sekitar 10%, 4% diantaranya disebabkan oleh Meloidogyne spp.

(Caldwell, 1973). Nematoda puru akar memiliki banyak jenis spesies, jenis

spesies ini dapat menentukan jenis inang pada umumnya. Identifikasi nematoda

dapat dilakukan dengan berbagai teknik identifikasi, salah satunya adalah dengan

pengamatan sidik pantat ( posterior ). Identifikasi ini mendasarkan identifasi

melalui morfologi sidik tersebut, dimana pada setiap spesies memiliki karakter

sidik posterior yang berbeda.Berdasarkan morfologi sidik posterior tersebut

meloidogyne terbagi dalam beberapa spesies, diantaranya adalah meloidogyne

javanica, meloidogyne incognita, meloidogyne arenaria, dan meloidogyne hapla.

Pada pengamatan praktikum ini, kami akan mencari dan mengidentifikasi jenis

nematoda puru akar ( meloidogyne ) dari akar gulma yang terserang nematoda

tersebut. Hal ini memungkinkan ditemukanya semua spesies nematoda yang

diinginkan atau tidak semua spesies ditemukan bahkan tidak ditemukanya satu

spesiespun yang berarti akar yang teranbil tidak terserang oleh nematoda.

2. Tujuan

1. Untuk memberikan dasar kepada mahasiswa dalam identifikasi nematoda

berdasarkan sidik pantat nematoda meloidogyne

2. Untuk mengasah kemampuan mahasiswa dalam mengidentifikasi spesies

nematoda meloidogyne

1

Page 2: Identifikasi Sidik Pantat Meloidogyne Spp

BAB II

BAHAN DAN METODE

Pada praktikum kali ini, identifikasi sidik pantat ( posterior ) meloidogyne

digunakan akar gulma yang terserang nematoda yang telah disiapkan. Kemudian

akar gulma diamati dengan mikroskop stereo. Akar yang tadinya bulat dibelah

secara hati-hati dengan menggunakan jarum agar nematoda tidak pecah.

Kemudian apabila nematoda telah tampak, dengan hati-hati dipisahkan dari akar

dan dipancing dengan menggunakan jarum. Setelah didapatkan, nematoda

dipindahkan ke gelas preparat yang kering. Nematoda Kembali diamati dibawah

mikroskop stereo dengan hati-hati, ditusuk bagian kepala nematoda dengan jarum

sehigga seluruh isi tubuh nematoda terkeluarkan dari dalam tubuhnya. Setelah

nematoda kempis, bagian posterior ( pantat ) nematoda dipotong dengan

menggunakan silet atau tutup gelas preparat. Agar tidak tertukar potongan yang

begian kepala dan bagian posterior maka jangan dilupakan bagian tersebut.

Setelah itu, potongan bagian posterior tubuh nematoda tersebut dipindahkan ke

atas gelas preparat baru yang telah diberi air. Harus dipastikan bagian tubuh

nematoda tersebut dalam keadaan telungkup. Kemudian gelas preparat tersebut

ditutup dengan gelas penutup dan diamati dengan menggunakan mikroskop

medan terang. Dimulai dari perbesaran berkekuatan lemah, setelah objek terfokus,

diamati dengan menggunakan perbesaran 40x10 kali. Selanjutnya diidentifikasi

spesies nematoda dengan mengamati struktur morfologi atau sidik pantat

nematoda tersebut. Lalu hasil pengamatan digambar atau diphoto dengan kamera.

Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan preparat adalah peletakan

potogan tubuh nematoda ke atas gelas preperat yang harus dalam keadaan

telungkup. Apabila posisi potongan tubuh terbalik, potongan tubuh dibalikkan

degan menggeser-geserkan gelas penutup preparat atau kembali membuat preparat

yang baru. Setelah satu jenis spesies teridentifikasi, dilalukan lagi pembuatan

preperat untuk mendapatkan jenis spesies lainnya.

2

Page 3: Identifikasi Sidik Pantat Meloidogyne Spp

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

Data hasil pengamatan dan literatur

No Nama spesies Hasil penamatan literatur

1 Meloidogine javanica

2 Melodogyne

incognita

3 Meloidogyne

arenaria

4 Meloidogyne hapla

3

Page 4: Identifikasi Sidik Pantat Meloidogyne Spp

M. javanica adalah jenis Meloidogyne utama yang ke dua. Meloidogyne ini

didistribusikan ke seluruh dunia dan yang terparah terjadi di dearah yang panas,

kering. Seperti M. incognita dan M. Arenaria, Meloidogyne javanica tidak dapat

bertahan hidup di iklim dingin. Memiliki berbagai varian inang. Ini merupakan

spesies dengan jumlah kromosom 43-48. Dalam analisis RFLP dan isozyme, M.

javanica paling sering berkelompok dengan M. Arenaria.

Perineal pola betina M. javanica yang umumnya dibedakan dengan pola

lateral baris menyeragam di ekor. Laki-laki adalah kepala diagnostik dalam tinggi,

tutup kepala bulat dibentuk oleh labial disk dan di tengah-tengah bibir. Tahap

kedua remaja panjang berkisar dari 400-560um. Sidik posterior Meloidogyne

javanica memiliki ciri terdapatnya garis lateral di atas yang seakan-akan memutus

gais-garis yang melingkari bidang posterior dari nematoda tersebut. Garis-garis

yang seakan terputus tersebut membentuk percabangan. Percabangan ini

memberikan kesan meluasnya bidang posterior dari Meloidogyne javanica.

Meloidogyne incognita yang merupakan nematoda, jenis Roundworm, di

Keluarga Heteroderidae. Nematoda ini merupakan parasit utama tanaman. Ia

diklasifikasikan di parasitologi sebagai nematoda pru akar, dalam kata lain, ia

lebih memilih untuk menyerang akar tanaman dengan inang. Ketika ia menyerang

akar tanaman, ia membuat sebuah lokasi hidup di daerah pembelahan normal sel

akar dan membentuk sel raksasa. Akar menjadi rusak dan membengkak,

membentuk puru, maka ia disebut nematoda "puru akar". Umumnya mereka

disebut nematoda puru akar atau Parasit ini secara cepat distribusi ke seluruh

dunia dan memiliki banyak inang.

Morfologi sidik posterior Meloidogyne incognita memiliki karakter yang

hampir sama dengan Meloidogyne javanica. Perbedaannya terletak pada garis

horizontal di atas lubang posterior. Meloidogyne incognita tidak memiliki garis

tersebut, sehingga garis-garis yang melingkar di bidang posterior tidak tampak

seperti terputus. Sidik tersebut membentuk bidang yang sedikit melengkung di

bagian lateral.

4

Page 5: Identifikasi Sidik Pantat Meloidogyne Spp

M. Arenaria dianggap salah satu spesies Meloidogyne yang memiliki arti

pentig dalam bidang ekonomi, karena inang utamanya adalah tanaman pertanian

yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Pada umumnya ditemui di daerah panas

dan jarang ditemukan di daerah dimana suhu bulanan rata-rata yang rendah. Dua.

M. Arenaria adalah mitotically parthenogenetic spesies dengan kromosom nomor

yang berkisar dari 30-50. Kunci ciri-ciri morfologi dijelaskan secara rinci dalam

Eisenback dan Triantaphyllou (1991) dan di Eisenback dkk., (1981). Mereka

secara khusus menyebutkan: variabel yang sangat perineal pola yang sering

dicirikan oleh sirip belakang arsitektur yang rendah dan bulat, dengan rentang dari

striae untuk kelancaran berombak, stylet betina (13-17 um) yang kuat dan khas

luas di dekat knobs, jantan kepala bentuk rendah sampai sedang berkembang, dan

tahap kedua remaja stylet (10/12 um) dengan cukup besar, khas knobs terpisah.

Sidiknya melingkari posterior dengan membentuk susunan yang khas seperti

bahu. Terjadi pelengkungan yang membentuk bahu pada bidang posterior

disebabkan oleh penyebaran tonjolan posterior yang menyempit pada daerah

lateral posterior yang kembali meluas pada bagian bawah posterior.

Meloidogyne hapla disebut sebagai Northern Root-Knot nematoda karena

umumnya terjadi di lingkungan dingin.. Meloidogyne hapla juga dijumpai di

daerah tropis dan Subtropis pada daerah dataran tinggi. M. hapla memiliki

jangkauan inang yang luas dan galls yang dibuat oleh nematoda Meloidogyne

hapla biasanya lebih kecil daripada yang dihasilkan oleh M. Arenaria,

M.incognita, dan M. javanica. Sehingga pembengkakan akar yang disebabkan

tidak separah nematoda Meloidogyne lain, bahkan seringkali akar tatap

berkembang baik. Namun hal tersebut bukan berarti nematoda ini tidak

berbahaya.

Ciri morfologinya sering didiagnostik dari spesies oleh umumnya bulat

dengan pola berbeda pada punctations dekat ekor. Pada Meloidogyne hapla sidik

posterior tampak unik dengan tonjolan yang berbentuk seakan seperti duri. Tutup

kepala jantan bulat, tetapi tidak memperpanjang sejauh posteriorly sebagai spesies

umum lainnya. Muda yang panjang berkisar dari 350-470um, dan stylet adalah

dengan benda kecil, knobs bulat.

5

Page 6: Identifikasi Sidik Pantat Meloidogyne Spp

Pada praktikum ini, seluruh jenis Meloidogyne yang diinginkan dapat

teramati dan berarti bahwa daerah tempat diambilnya sampel akar telah terserang

oleh meloidogyne. Hal ini menjadi suatu gambara kecil bagi kita bahwa lahan-

lahan pertanian Indonesia khususnya telah terserang nematoda. Pada dasarnya,

jenis nematoda yang paling banyak ditemukan adalah Meloidogyne Javanica, dan

yang paling sedikit ditemukan adalah Meloidogyne hapla, hal ini membuktikan

bahwa memang benar Meloidogyne hapla pada umumnya hidup di daerah

beriklim sedang hingga dingin. Hal tersebut juga membuktikan bahwa

Meloidogyne hapla dapat hidup pada daerah tropis dataran tinggi yang bersuhu

cukup rendah. Hal ini juga dapat terjadi karena Meloidogyne hapla yang telah ada

di Indonesia telah beradaptasi dengan kondisi alam Indonesia.

6

Page 7: Identifikasi Sidik Pantat Meloidogyne Spp

BAB IV

KESIMPULAN

Nematoda puru akar ( Meloidogyne ) memiliki inang yang sangat luas dan

tersebar di hampir sebagian besar daerah di dunia, khususnya dareh tropis seperti

Indonesia. Spesies Meloidogyne yang berhasil ditemukan dan diidentifikasi pada

pratikum ini adalah Meloidogyne javanica, Meloidogyne incognita, Meloidogyne

arenaria, dan Meloidogyne hapla. Spesies yang paling sedikit ditemukan adalah

Meloidogyne hapla. Kemungkinan spesies Meloidogyne hapla yang ada di

Indonesia telah beradaptasi dengan keadaan alam Indonesia. Akar yang menjadi

sampel terserang oleh spesies Meloidogyne. Lahan tempat diambilnya sampel

telah dihuni oleh nematoda khususnya Meloidogyne.

7

Page 8: Identifikasi Sidik Pantat Meloidogyne Spp

BAB V

DAFTAR PUSTAKA

Dropkin V. H. 1998. Pengantar Nematologi Tumbuhan. Supratoyo, penerjemah.

Terjemahan dari : Introduction to Plant Nematology. Yogyakarta : Gadjah Mada

University Press.

Luc M. , Sikora R. A. , dan Bridge J. 1995. Nematoda Parasitik Tumbuhan di Pertanian

Subtropik dan Tropik. Supratoyo, penerjemah. . terjemahan Dari : Plant

Parasitic Nematodos in Subtropical and Tropical Agriculture. Yogyakarta :

Gadjah Mada University Press

Semangun H. 2001. Pengantar Ilmu Penyakit Tumbuhan. Yogyakarta : UGM Press

http://en.wikipedia.org/wiki/Meloidogyne_incognita.htm

( 26 November 2008 )

http://nematode.unl.edu/mhap.htm ( 26 November 2008 )

http://nematode.unl.edu/MJAV.HTM ( 26 November 2008 )

http://nematode.unl.edu/WORMAREN.HTM ( 26 November 2008 )

http://plpnemweb.ucdavis.edu/NEMAPLEX/images/g076s1pattern.jpg

( 26 November2008 )

http://plpnemweb.ucdavis.edu/NEMAPLEX/images/G076S3pattern.jpg

( 26 November 2008 )

http://plpnemweb.ucdavis.edu/nemaplex/taxadata/G076S4.htm

( 26 November 2008 )

8