Identifikasi Senyawa Bahan Alam Pada Daun Cabe Rawit

6
IDENTIFIKASI SENYAWA BAHAN ALAM PADA DAUN CABE RAWIT By ELDESFIARI 66995 / 2005 PEND. KIMIA FMIPA UNIVERSITAS NEGERI PADANG Melihat semakin majunya teknologi dan canggihnya ilmu kedokteran maka semakin banyak pula jenis obat yang dapat ditemukan,ada yang dapat dikonsumsi dengan dosis tinggi sampai disis rendah. Obat- obatn inin banyak mengandung zat kimia yang jika dikonsumsi dalm jangka panjang dapat beresiko negatif bahkan dapat menyebabkan timbulnya penyakit baru. Dengan begitu banyak orang mencari alternative lain yaitu dengan obt alami salah satu contohnya,yang tanaman disebut tanaman herbal. Yang efeknya tidak ada dan mudah untuk didapatkan juga harganya murah dan kadang berada disekitar kita. Tumbuhan yang dapat digolongkan sebagai obat adalah yang mengandung senyawa metabolit sekunder, (alkaloid, flavonoid, saponin, terpenoid, dan steroid). Pada paper yang berjudul “Identifikasi senyawa bahan alam (daun cabe rawit), akan dilakukan pengujian senyawa tersebut karena dalam kehidupan daun ini sering digunakan sebagai obat bisul dan lainnya. Adapun tujuan penuisan dari paper ini adalah agar kita dapat mengetahui senyawa metabolit sekunder pada daun cabe rawit, kegunaan daun cabe rawit dan juga sebagai tugas akhir semester mata kuliah praktikum kimia organik II. Pada penulisan paper identifikasi senyawa bahan alam pada daun cabe rawit ini di batasi pada senyawa metabolit sekunder yaitu alkaloid, flavonoid, steroid, saponin, dan terpenoid. Manfaat dari penulisan paper ini adalah untuk mengetahui tumbuhan herbal yang dapat bermanfaat yang mudah didapat karena berada di sekitar kita.

description

Identifikasi Bahan Alam

Transcript of Identifikasi Senyawa Bahan Alam Pada Daun Cabe Rawit

IDENTIFIKASI SENYAWA BAHAN ALAM PADA DAUN CABE RAWITBy ELDESFIARI 66995 / 2005 PEND. KIMIA FMIPAUNIVERSITAS NEGERI PADANGMelihat semakin majunya teknologi dan canggihnya ilmu kedokteran maka semakin banyak pula jenis obat yang dapat ditemukan,ada yang dapat dikonsumsi dengan dosis tinggi sampai disis rendah. Obat-obatn inin banyak mengandung zat kimia yang jika dikonsumsi dalm jangka panjang dapat beresiko negatif bahkan dapat menyebabkan timbulnya penyakit baru. Dengan begitu banyak orang mencari alternative lain yaitu dengan obt alami salah satu contohnya,yang tanaman disebut tanaman herbal. Yang efeknya tidak ada dan mudah untuk didapatkan juga harganya murah dan kadang berada disekitar kita.

Tumbuhan yang dapat digolongkan sebagai obat adalah yang mengandung senyawa metabolit sekunder, (alkaloid, flavonoid, saponin, terpenoid, dan steroid).

Pada paper yang berjudul Identifikasi senyawa bahan alam (daun cabe rawit), akan dilakukan pengujian senyawa tersebut karena dalam kehidupan daun ini sering digunakan sebagai obat bisul dan lainnya.

Adapun tujuan penuisan dari paper ini adalah agar kita dapat mengetahui senyawa metabolit sekunder pada daun cabe rawit, kegunaan daun cabe rawit dan juga sebagai tugas akhir semester mata kuliah praktikum kimia organik II.

Pada penulisan paper identifikasi senyawa bahan alam pada daun cabe rawit ini di batasi pada senyawa metabolit sekunder yaitu alkaloid, flavonoid, steroid, saponin, dan terpenoid.

Manfaat dari penulisan paper ini adalah untuk mengetahui tumbuhan herbal yang dapat bermanfaat yang mudah didapat karena berada di sekitar kita.

Alhamdulillah, penulis ucapkan akhirnya penulisan paper yang berjudul Identifikasi senyawa bahan alam pada daun cabe rawit ini dapat diselesaikan tepat waktu.

Paper ini dibuat untuk dibuat untuk dapat mengetahui senyawa metabolit apa saja yang terdapat pada daun cabe rawit sehingga dapat di pakai sebagai bahan obat secara alami yang disebut tanaman herbal.

Pada bab II dari paper ini berisi tentang pengetahuan cabe rawit dan senyawa metabolit sekunder (flavonoid, saponin, alkaloid, steroid, dan terpenoid) dan pada selanjutnya merupakan hasil penelitian yang telah dilakukan.

Penulis menyadari paper ini tidak terlepas dari kekurangan, untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat bermanfaat untuk kesempurnaan paper ini.

Akhir kata semoga paper ini bermanfaat bagi pembaca, Amin. Padang, desember 200

Hasil PengamatanUJIHASIL

SAPONIN+

ALKALOID-

STEROID+

TERPENOID-

FLAVONOID-

PembahasanSuatu senyawa metabolit sekunder merupakan senyawa yang mengandung flavonoid, alkaloid, steroid, terpenoid, saponin yang umumnya terdapat pada tumbuhan.

Dengan adanya kandungan senyawa tersebut pad tumbuhan maka tanaman tersebut dapat dapat digunakan sebagai bahan obat- obatan. Yang umumnya terdapat pada seluruh bagian dari tumbuhan (akar, batang, daun, bunga,biji dan buah). Tetapi pada percobaan ini hanya dilakukan uji pada daun dari cabe rawit.

Penggunaan tumbuhan sebagai obat karena kandungan bioaktifnya tersebut, jika tidak ada maka tanaman tersebut tidak dapt dipakai sebagai bahan obat.

Pada percobaan Identifikasi senyawa bahan alam pada daun cabe rawit, bagian yang diuji adalah daun cabe rawit, dimana daun cabe rawit ini lazim digunakan sebagai obat bisul atau obat kulit lainnya. Secara tradisional daun cabe rawit segar digiling dan ditempelkan pada bagian kulit tersebut.Sleain itu juga masih banyak kegunaan dari daun cabe rawit ini dengan penambahan zat lain dengan komposisi yang tepat.

Untuk lebih jelasnya maka diadakan pengujian kandungan senyawa metabolit pada daun cabe rawit, yang didapatkan hasilnya :

1. Alkaloid

Tes pada daun cabe rawit tiak membentuk endapan baik dengan pereaksi mayer, wagner maupun dengan pereaksi dragendoff, sehingga dinyatakan tidak ada alkaloid pada daun cabe rawit.

2. Flavonoid

Pada daun cabe rawit yang telah dirajang dan diekstrak hasilnya ditambah HCl pekat dan serbuk Mg, tidak terjadi perubahan warna menjadi pink / merah atau kuning sehingga pada daun cabe rawit tidak ada senyawa flavonoid.

3. Steroid dan terpenoid

Daun cabe rawit mengandung steroid yang ditandai dengan terbentuk warna warna biru setelah penambahan asam sulfat dan tidak adnya terpenoid.

4. Saponin

Daun basah dari cabe rawit dirajang dan daitambah aquades, dipanaskan dan hasil pengocokannya berbusa tetap selama 5 menit, ini menandakan adnya saponin pada daun cabe rawit tersebut.

KesimpulanDaun cabe rawit yang di uji mengandung senyawa metabolit sekunder steroid dan saponin. Untuk itu daun cabe rawit ini dapat digunakan sebagai obat atau termasuk tanaman herbal meskipun tidak seluruh senyawa metabolit (flavonoid, alkaloid,steroid,terpenoid,dan saponin) yang dikandungnya tapi masih ada senyawa metabolit lain yang terkandung, dimana pada pengujian ini tidak dilakukan

SaranUntuk praktikum selanjutnya mengenai Identifikasi senyawa ala mini sebaiknya menggunakan sample yang masaih segar dan untuk uji saponin sebaiknya sample yang telah kering, kemudian alt yang digunakan sebaiknya tidak bergantian sehingga dapat lebih teliti lagi.

Botani TumbuhanCabe rawit ditemukan banyak di lingkungan, sehingga mudah didapatkan. Kegunaan dari cabe rawit banyak,dan semua bagian dari tumbuhan ini dapat di konsumsikan dan dapat juga dipakai sebagai bahan obat- obatan secara tradisional.

Cabe rawit bila disbanding yang cabe merah dan keriting, lebih banyak mengandung vitamin A dan C, dan cabe rawit ini lebih dikonsumsi mentah

Gambar cabe rawit

Adapun cabe rawit ini dapat dikelompokan secara botani sebagai berikut,

K/asifikasi Capsicum fastigiatum Bl.; C. minimum Roxb.

Divisi Spermatophyta

Sub divisi Angiospermae

Kelas Dicolyledonae

Bangsa Solanales

Suku ; Solanaceae

Marga Capsicum

Jenis Capsicum frutescen lNama umum/dagang Cabe rawit

Cabai rawit terdiri dari 3 varietas, yaitu cengek leutik yang buahnya kecil, berwarna hijau dan berdiri tegak pada tangkainya, cengek domba (cengek bodas) yang buahnya lebih besar dari cengek leutik, buah muda berwarna putih, setelah tua menjadi jingga, dan ceplik yang buahnya besar, selagi muda berwarna hijau dan setelah tua menjadi merah. Buahnya digunakan sebagai sayuran, bumbu masak, acar dan asinan. Daun muda dapat dikukus untuk lalap.

Kandungan KimiaBuahnya mengandung kapsaisin, karotenoid, alkaloid asiri, resin, minyak menguap, vitamin A dan C. Kapsaisin memberikan rasa pedas pada cabai, berkhasiat untuk melancarkan aliran darah serta pemati rasa kulit.Biji mengandung solanine, solamidine, solamargine, solasodine, solasomine dan steroid saponin (kapsisidin). Kapsisidin berkhasiat sebagai antibiotik.Bagian yang digunakanSeluruh bagian tumbuhan dapat digunakan sebagai tanaman obat, seperti buah, akar, daun dan batang.IndikasiCabai rawit digunakan untuk;

Menambah nafsu makan

Menormalkan kembali kaki dan tangan lemas

Batuk berdahak

Melegakan rasa hidung tersumbat pada sinusitis dan,

Migrain

Rasa pedas di lidah menimbulkan rangsangan ke otak untuk mengeluarkan endofin yang dapat menghilangkan rasa sakit dan menimbulkan perasaan lebih sehat.Hasil penelitian terbaru, cabai rawit dapat mengurangi kecenderungan terjadinya penggumpalan darah (trombosis), menurunkan kadar kolesterol dengan cara mengurangi produksi kolesterol dan trigliserida di hati.Pada sisitem reproduksi, sifat cabai rawit yang panas dapat mengurangi rasa tegang dan sakit akibat sirkulasi darah yang buruk. Selain itu, dengan kandungan zat antioksidan yang cukup tinggi (seperti vitamim C dan beta karoten), cabai rawit dapat digunakan untuk mengatasi ketidaksuburan (infertilitas), afrodisiak dan memperlambat proses penuaan.DAFTAR PUSTAKAAtlas Tumbuhan Obat Ind./Dr. Setaiwan Dalimartha/Hd

http://bebas.vlsm.org/v12/artikel/ttg_tanaman_obat/depkes/buku1/1-057.pdfhttp://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?mnu=2&id=213http://groups.yahoo.com/group/femina-friends/message/20495http://diaz77.multiply.com/journal/item/66/KHASIAT_BUMBU_DAPURLehninger (maggy thena wijaya). 1982.Dasar- dasar bikimia jilid I. Jakarta: Erlangga

Robinson,Trevor. 1995. Kandungan organic tumbuhan tinggi jilid keenam. Bandung: ITB

Tim kimia organik. 2007. Penuntun praktikum kimia organic II. Padang : UNP