IDENTIFIKASI PEWARNA
-
Upload
ghani-nurfiana -
Category
Documents
-
view
29 -
download
3
Transcript of IDENTIFIKASI PEWARNA
![Page 1: IDENTIFIKASI PEWARNA](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022071803/55cf98ff550346d0339aeeab/html5/thumbnails/1.jpg)
IDENTIFIKASI PEWARNA
I. Tujuan
Mengidentifikasi jenis pewarna yang terdapat dalam makanan dan minuman.
II. Prinsip
Zat warna dalam contoh atau sempel disaring dengan benangwool bebas lemak
kemudian dilunturkan dengan amonia encer dan larutan yang diperoleh dipekatkan hingga
bebas amonia (pekatan).
III. Dasar Teori
Makanan olahan seperti kue, permen, minuman
suplemen, dan es krim cenderung mengandung kadar pewarna
tambahan (aditif) yang tinggi. Pewarna tambahan, baik alami
maupun buatan, digunakan dalam industri makanan karena
berbagai alasan, di antaranya untuk:
- mengimbangi pemudaran warna karena paparan cahaya, udara, perubahan suhu dan
kelembaban
- memperbaiki variasi warna
- menguatkan warna yang terjadi secara alami
- mewarnai bahan makanan yang tak berwarna
- membuat makanan lebih menarik sehingga mengundang selera
Secara sistematis, bahan pewarna makanan dapat digolongkan dalam 3 kelompok :bahan
kondensat batubara, bahan tumbuhan, dan bahan mineral.
a. Bahan kondensat batubara
Bahan pewarna jenis ini didapat dari hasil kondensasi proses destilasi batubara.
Pewarna jenis ini antara lain :
1. Merah
Ponceau 4 R (pewarna merah hati yang digunakan dalam berbagai produk, termasuk selai,
kue, agar-agar dan minuman ringan. Selain berpotensi memicu hiperaktivitas
pada anak, Ponceau 4R dianggap karsinogenik (penyebab kanker), Carmoisine, Fast Red E,
Emarant, Eritrosine
2. Kuning
Sunset Yellow FCF ( pewarna yang dapat ditemukan dalam makanan seperti jus jeruk, es
krim, ikan kalengan, keju, jeli, minuman soda dan banyak obat-obatan. Untuk sekelompok
kecil individu, konsumsi pewarna aditif ini dapat menimbulkan urtikaria, rinitis, alergi,
hiperaktivitas, sakit perut, mual, dan muntah.) Tartrazine (pewarna kuning yang banyak
![Page 2: IDENTIFIKASI PEWARNA](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022071803/55cf98ff550346d0339aeeab/html5/thumbnails/2.jpg)
digunakan dalam makanan dan obat-obatan. Selain berpotensi meningkatkan hiperaktivitas
anak, pada sekitar 1- 10 dari sepuluh ribu orang , tartrazine menimbulkan efek samping
langsung seperti urtikaria (ruam kulit), rinitis (hidung meler), asma, purpura (kulit lebam) dan
anafilaksis sistemik (shock). Intoleransi ini tampaknya lebih umum pada penderita asma atau
orang yang sensitif terhadap aspirin.)
3. Biru : Indigo Carmine
b. Bahan Pewarna Tumbuhan
Keterbatasan pewarna alami adalah seringkali memberikan rasa dan flavor khas yang
tidak diinginkan, konsentrasi pigmen rendah, stabilitas pigmen rendah, keseragaman warna
kurang baik dan spektrum warna tidak seluas pewarna sintetik. Pewarna sintetik mempunyai
keuntungan yang nyata dibandingkan pewarna alami, yaitu mempunyai kekuatan mewarnai
yang lebih kuat, lebih seragam, lebih stabil dan biasanya lebih murah.
Beberapa contoh zat pewarna alami yang biasa digunakan untuk mewarnai makanan (Dikutip
dari buku membuat pewarna alami karya nur hidayat dan elfi anis saati terbitan Trubus
Agrisarana 2006.
KAROTEN, menghasilkan warna jingga sampai merah. Biasanya digunakan untuk
mewarnai produk-produk minyak dan lemak seperti minyak goreng dan margarin. Dapat
diperoleh dari wortel, papaya dan sebagainya.
BIKSIN, memberikan warna kuning seperti mentega. Biksin diperoleh dari biji pohon
Bixa orellana yang terdapat di daerah tropis dan sering digunakan untuk mewarnai
mentega, margarin, minyak jagung dan salad dressing.
KARAMEL, berwarna coklat gelap dan merupakan hasil dari hidrolisis (pemecahan)
karbohidrat, gula pasir, laktosa dan sirup malt. Karamel terdiri dari 3 jenis, yaitu karamel
tahan asam yang sering digunakan untuk minuman berkarbonat, karamel cair untuk roti
dan biskuit, serta karamel kering. Gula kelapa yang selain berfungsi sebagai pemanis,
juga memberikan warna merah kecoklatan pada minuman es kelapa ataupun es cendol
KLOROFIL, menghasilkan warna hijau, diperoleh dari daun. Pigmen klorofil banyak
terdapat pada dedaunan (misal daun suji, pandan, katuk dan sebaginya). Daun suji dan
daun pandan, daun katuk sebagai penghasil warna hijau untuk berbagai jenis kue jajanan
pasar. Selain menghasilkan warna hijau yang cantik, juga memiliki harum yang khas.
![Page 3: IDENTIFIKASI PEWARNA](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022071803/55cf98ff550346d0339aeeab/html5/thumbnails/3.jpg)
Identifikasi pewarna dapat dikerjakan dengan menggunakan kromatografi kertas, dimana
didalam hal ini setiap pewarna mempunyai Rf yang berbeda-beda. Rf ini dihitung dengan
persamaan : Rf = Jarak yang ditempuh senyawa terlarutJarak yangditempuh pelarut
IV. Alat dan Pereaksi
Alat – alat : Chamber TLC, Kertas saring Whatman No. 1
Pereaksi : Tri natrium citrat, Asam asetat 5%, amoniak pekat, larutan baku
pembanding 0,1% dalam aquades
V. Cara Kerja
Timbang sampel 30-50 gram + HCl pekat 10 ml, lalu tambahkan benang wool bebas lemak 3-5 helai , Panaskan selama 30 menit
sambil diaduk
Pisahkan benang wool dari larutan dan cuci dengan aquadest sampai bersih
Lunturkan benang wool dengan di + amonia pekat sambil dipanaskan
Pisahkan benang wool dan pekatkan larutan berwarna tersebut hingga bebas amonia.
Pekatan yang diperoleh dan larutan baku pembanding masing-masing 0,1% dalam air, totolkan sebanyak 1-2 µl pada ketas
Whatman No.1, jarak penotolan 2 cm
Elusikan dalam bejana, dengan jarak rambat 10 cm dari titik penotolan
Keringkan anginkan dan amati bercaknya. Ukur jarak rambatnya (Rf) dan bandingkan dengan baku pembanding